makalah fisiologi sistem penginderaan
Post on 03-Jul-2015
3.443 Views
Preview:
TRANSCRIPT
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk
dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat
ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah
mata, hidung, telinga atau kuping, kulit dan lidah.
Setiap orang normalnya memiliki lima atau panca indera yang berfungsi dengan baik untuk
menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai
dengan insting kita. Orang yang cacat indera masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati
hidup layaknya manusia normal.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja organ – organ panca indera ?
2. Apa saja fungsi organ-organ sistem panca indera ?
3. Apa saja kelainan-kelainan pada organ-organ sistem panca indera ?
4. Bagaimana cara pengobatan untuk kelainan yang terjadi pada sistem panca indera ?
C. Tujuan
1. Mengidentifikasi organ-organ sistem panca indera.
2. Mengidentifikasi fungsi organ-organ sistem panca indera.
3. Mengidentifikasi kelainan-kelainan pada organ-organ sistem panca indera.
4. Mengidentifikasi cara pengobatan untuk kelainan yang terjadi pada sistem panca indera.
1
A. PENGERTIAN SISTEM PANCA INDERA
Panca Indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa
kesan rasa (sensori impression) dari organ indera menuju ke otak perasaan ini ditafsirkan.
Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan , pengecapan, penglihatan, penciuman
dan suara. Ada kesan yang timbul dari dalam antara lain, lapar, haus, dan rasa sakit.
Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus
mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sistem indera
memerlukan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat. Organ
indera adalah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam
badan sendiri untuk diteruskan sebagai implus saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf.
Setiap organ indera menerima stimulus, menghasilkan dan mengirim impuls saraf, interpretasi
dari pada semua organ indera dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, organ indera umum
seperti reseptor raba tersebar di seluruh tubuh dan organ indera khusus seperti putting pengecap
penyebarannya terbatas pada lidah.
2
1. INDERA PENGLIHATAN (MATA)
Indera penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) terdiri dari organ okuli assesoria
(alat bantu mata) dan oculus (bola mata). Saraf indera penglihatan, saraf optikus urat saraf
cranial kedua), timbul dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf
optikus.
a. Alis
Dua potong kulit tebal yang melengkung ditumbuhhi oleh bulu yang berfungsi sebagai
pelindung mata dari sinar matahari yang sangat tarik dan sebagai alat kecantikan.
b. Kelopak Mata
Terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan kelopak mata bawa, fungsinya adalah sebagai
pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata (menutup dan membuka
mata).
c. Organ Okuli Assesoria (Alat pembantu mata),
terdapat disekitar bola mata yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri dari:
1. Kavum Orbita. Merupakan rongga mata yang bentunya seperti kerucut dengan
puncaknya mengarah ke depan dan ke dalam.
3
Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang :
Os Frontalis.
Os Zigomatikum.
Os Stenoidal.
Os Etmoidal.
Os Palatum.
Os Lakrimal.
Rongga mata mempunyai beberapa celah yang menghubungkan rongga mata
dengan rongga otak, rongga hidung, rongga etmoidalis dan sebagainya. Rongga
bola mata ini berisi jaringan lemak, otot, fasia, saraf, pembuluh darah dan
apparatus lakrimalis.
2. Supersilium (alis mata).
Merupakan batas orbita dan potong kulit tebal yang melengkung, ditumbuhi oleh
bulu pendek yang berfungsi sebagai kosmetik atau alat kecantikan.
3. Palpebra (kelopak mata).
Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulti yang terletak didepan bulbus
okuli, kelopak mata atas lebih besar dari kelopak mata bawah. Kelopak mata atas
lebih mudah digerakkan yang terdiri dari muskulus levator palpebra superior.Pada
ujung kelopak mata terdapat silia (bulu mata). Tarsus merupakan bagian dari
kelopak yang berlipat-lipat.pada kedua tarsus terdapat beberapa kelenjar, yaitu:
Kelenjar tarsalia.
Kelenjar sebasea.
4
Kelenjar keringat.
4. Apartus Lakrimalis (Air mata). Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis
superior dan inferior, melalui duktus eksretorius lakrimalis masuk ke dalamsakus
konjungtiva, melalui bagian depan bola mata ke dalam kanalis lakrimalis
mengalir ke duktus nasokrimalis terus ke meatus nasalis inferior.
5. Muskulus okuli (Otot mata). Merupakan otot ekstrinsik mata yang terdiri dari 7
buah otot; 6 buah otot diantaranya melekat dengan os kavum orbitalis, dan 1 buah
mengangkat kelopak mata ke atas.
Muskulus levator palpebra superior inferior., fungsinya mengangkat
kelopak mata.
Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menuup
mata.
Muskulus rektus okuli inferior (otot di sekitar mata), fungsinya untuk
menutup mata.
Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), fungsinya
menggerakkan mata dalam (bola mata).
Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke
atas, ke bawah dan ke luar.
Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke
bawah dan ke luar.
Muskulus rektus okuli berorigo pada annulus tendineus komunis, yang merupakan
fibrosus yang menyelubungi nervus optikus.
5
Strabismus (juling) disebabkan tidak seimbangnya atau paralise kelumpuhan
fungsi dari salah satu otot mata.
d. Okulus (Mata)
Meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus optikus saraf otak II, merupakan saraf otak
yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan bagian penting dari
organ visus.
Tunika okuli, terdiri dari:
a. Kornea.
Merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat
membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sclera, terdiri dari 5
lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowmen), 3 substansi propia, 4
lamina elastika posterior dan 5 endotelium. Kornea tidak mengandung pembuluh
darah. Peralihan antara kornea ke sclera disebut sclera corneal junction.
b. Sklera.
Merupakan lapisan fibrous yang elastik yang merupakan bagian dinding luar bola
mata dan, bagian depan sclera tertutup oleh kantong konjungtiva.
Tunika vaskulosa okuli. Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh
dara. Lapisan ini menurut letaknya terbagi atas 3 bagian yaitu:
a. Koroid.
6
Merupakan selaput yng tipis dan lembab merupakan bagian belakang tunika
vaskulosa. Fungsinya memberikan nutrisi pada tunika.
b. Korpus siliaris.
Merupakan lapisan yang tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke iris.
Bentuk keseluruhan seperti cincin, korpus siliaris terdiri dari orbikulus siliaris,
korona siliaris dan muskulus siliaris terdapat pada bagian luar korpus siliaris antara
sclera dan korona siliaris.
Fungsinya untuk adanya akomodasi, pada proses melihat muskulus siliaris harus
berkontraksi.
c. Iris.
Merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung
pigmen, berbentuk bulat seperti piring dengan penampang 12 mm, tebal ½ mm, di
tengah terletak di bagian berlubang yang di sebut pupil. Pupil berguna untuk
mengatur cahaya yang masuk ke mata. Bagian belakang dari ujung iris menempel
pada lensa mata, sedangkan ujung pinggirnya melanjut sampai ke korpus siliaris.
Pada iris terdapat 2 buah otot : Muskulus spinter pupila pada pinggir iris dan
muskulus dilatator pupila terdapat agak ke pangkal iris dan banyak mengandung
pembuluh darah dan sangat mudah terkena radang bisa menjalar ke korpus siliaris.
d. Tunika nefrosa
Merupakan lapisan terdalam bola mata disebut retina, retina terbagi atas 3 bagian:
7
Pars Optika Retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan
khatulistiwa bola mata.
Pars Siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar.
Pars Iridika melapisi bagian permukaan belakang iris.
Retina terdapat di bagian belakang berlanjut sampai ke nervus optikus, secara
histologist retina terdiri dari 10 lapisan, pembagian lapisannya:
- Lapisan 1 lapisan berpigment
- Lapisan 2, 4 dan sebagian 5 lapisan fotoreseptika.
- Lapian 5 (sisa), 6,7,8,9, merupakan lapisan neuron.
- Lapisan 3 dan 10 sebagai lapisan penunjang.
Pada daerah makula lutea, retina megalami penyederhanaan sesuai dengan fungsinya
untuk melihat jelas. Semua akson dari neuron ganglion berkumpul pada bagian belakang
dari optik disk (papilla). Optik disk disebut juga titik buta, oleh karena cahaya yang jatuh
didaerah ini memberikan kesan dapat melihat. Bulbus okuli berisi tiga jenis cairan refracting
media dan masing-masing cairan mempunyai kekentlan yang berbeda.
1. Aques Humor. Cairan seperti limfe yang mengisi bagian depan mata, cairan ini
diperkirakan dihasilkan oleh prossesus siliaris kemudian masuk ke dalam kamera
okuli posterior, melalui celah fotana (sudut iris) masuk ke dalam kamera okuli
anterior.
2. Lensa Kristalina. Merupakan masa yang tembus cahaya berbentuk bikonkaf terletak
antara iris dan dan korpus vitrious yang sangat elastic. Kedua ujung lensa ini diikat
oleh ligamentum suspensorium, lensa ini terdiri dari 5 lapisan.
8
3. Korpus Vitrous. Merupakan cairan bening kental seperti agar, terletak antara lensa
dan retina, isinya merupakan 4/5 bagian dari pada bulbus okuli, sehingga bola mata
ini tidak kemps.
KELENJAR AIR MATA
SISTEM PENGLIHATAN
9
e. Fungsi Mata
Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada
retina dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini
ke pusat penglihatan pada otk untuk ditafsirkan.
Fungsi refraksi mata
Bila cahaya yang jatuh di atas mata menimbulkn bayangan yang letaknya difokuskan
pada retina. Bayangan itu akan menembus dan diubh oleh lensa badan aques dn vitrous,
lens membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan pada retina bersatu menangkap
sebuah titik bayangan yang difokuskan.
Kelenjar air mata
Terdiri dari kelenjar majemuk yang terlihat pada sudut sebelah atas rongga orbita,
kelenjar itu mengeluarkan air mata dialirkan ke dalam kantong konjungtiva dari saluran
kelenjar lakrimalis, bila bola mata dikedipkan maka air mata akan menggenangi seluruh
permukaan bola mata, sebagian besar caira ini menguap sebagian lagi masuk ke hidung
melalui saluran lakrimalis.
2. INDERA PENDENGAR (AUDITORY APHARTUS)
Merupakan salah satu alat panca indera untuk mendengar.
Anatomi telinga terdiri dari:
Telinga Bagian Luar (Auris Eksterna)
10
a. Aurikula (daun telinga), menampung gelombang suara datang dari luar masuk
kedalam tellinga.
b. Meatus Akustikus eksterna (liang telinga).
Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani panjangnya ±2,5 cm terdiri
dari tulang rawan dan tulang keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk
serum.
c. Membran Timpani.
Antara telinga luar dan telinga tengah terdapat selaput gendang telinga yang disebut
membran timpani.
Telinga Bagian Tengah (Auris Media)
a. Kavum Timpani.
Rongga di dalam tulang temporalis terdapat 3 buah tulang pendengaran yang terdiri
dari maleus, inkus dan stapes yang melekat pada bagian dalam membran timpani
dan bagian dasar tulang stapes membuka pada fenestra ovalis.
b. Antrum Timpani
Merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak dibagian bawah samping
dari kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa merupakan lanjutan dari
lapisan mukosa kavum timpani, rongga ini berhubungan dengan beberapa rongga
kecil yang disebut sellula mastoid yang terdapat dibelakang bawah antrum didalam
tulang temporalis. Dan adanya hubungan ini dapat mengakibatkan menjalarnya
proses radang.
c. Tuba Auditiva Eustaki
11
Saluran tulang rawan yang panjangnya ±3,7 cm berjalan miring kebawah agak
kedepan, dilapisi oleh lapisan mukosa
Telinga Bagian Dalam (Auris Interna)
Terletak pada bagian tulang keras pilrus temporalis, terdapat reseptor pendengaran
dan alat pendengar ini disebut labirin.
a. Labirintus Osseous
Serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan dinamakan perilimfe.
Vestibulum
Bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membuka fenestra ovale
dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerima muara kanalis
semisirkularis.
Koklea
Koklea berbentuk seperti rimah siput, pada koklea ini ada 3 pintu yang
menghubungkan koklea dengan vestibulum, kavum timpani dan dengan kanalis
koklearis.
Kanalis semi sirkularis
Merupakan saluran setegah lingkaran yang terdiri dari 3 saluran, yang satu
dengan yang lainnya membentuk sudut 90°. Kanalis semi sirkularis superior,
kanalis sirkularis posterior, dan kanalis semi sirkularis lateralis.
b. Labirintus Membranosus
Utrikulus
12
Bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gepeng terpaut pada tempatnya
oleh jaringan ikat, disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagian depan
dan sampingnya ada daerah yang lonjong disebut makula akustika utrikulo.
Pada dinding belakang utrikulus ada muara dari duktus semi sirkularis dan
pada dinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran
yang menghubungkan utrikulus dengan sakulus.
Sakulus
Bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagian depan
dan bawah vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, dimana terdapat
nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut halus
cabang nervus akustikus berakhir pada makula akustika sakuli. Pada
permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang menghubungkan sakulus
dengan duktus koklearis, dibagian sudut sakulus ada saluran halus disebut
duktus endo limfatikus berjalan melalui aquaduktus vestibularis menuju
permukaan permukaan bagian bawah tulang temporalis berakhir sebagai
kantong buntu disebut sakus endo limfatikus, yang terletak tepat di lapisan otak
duramater.
Duktus semi sirkularis
Ada tiga tabung selaput semi sirkularis yang berjalan dalam kanalis semi
sirkularis (superior, posterior dan lateralis). Penampangnya kira-kira sepertiga
penampang kanalis semi sirkularis. Bagian duktus yang melebar disebut
ampula selaput, setiap ampula mengandung satu celah sulkus ampularis
merupakan tempat-tempat masuknya cabang ampula nervus akustikus, sebelah
13
dalam ada krista ampularis yang terlihat menonjol kedalam yang menerima
ujung-ujung saraf.
Duktus Koklearis
Merupakan saluran yang bentuknya agak segitiga seolah-olah membuat batas
pada koklea timpani, atap duktus koklearis terdapat membran vestibularis pada
alasnya terdapat membran basilaris. Duktus koklearis mulai dari kantong buntu
(seikum vestibular) dan berakhir tepat diseberang kanalis lamina spiralis pada
kantong buntu (seikum ampulare). Pada membran basilaris di temukan organ
korti sepanjang duktus koklearis yang merupakan hering sense organ.
PENAMPANG TELINGA
Proses pendengaran
Ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal sebagai gelombang suara dimana
kecepatan dan volumenya berbeda-beda.
14
Gelombang suara bergerak melalui rongga telinga luar (auris eksterna) yang menyebabkan
membran timpani bergetar , getar-getaran tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes
melalui maleus yang terkait pada membran itu.
Karena getaran yang timbul pada setiap tulang itu sendiri maka tulang akan memperbesar
getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe. Getaran
perilimfe dialihkan melalui membran menuju edolimfe dalam saluran koklea dan rangsangan
mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti selanjutnya dihantarkan menuju otak.
Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak atau tidak enak, gelombang
suara menimbulkan bunyi.
1. Tingkatan suara biasa 80-90 desible
2. Tingkatan maksimum kegaduhan 130 desible
Bagi orang secara terus-menerus menghadapi kegaduhan seperti di pabrik diberikan
perlengkapan pelindung telinga.
LABIRIN
Keseimbangan
15
Nervus yang terbesar dalam kanalis semi sirkularis menghantarkan impuls-impuls
menuju otak. Impuls-impuls ini dibangkitkan dalam kanal-kanal tadi, karena adanya
perubahan kedudukan cairan dalam kanal atau saluran-saluran itu. Hal ini mempunyai
hubungan erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap badan. Apabila seseorang
didorong kesalah satu sisi maka badannya cenderung miring ke arah lain (berlawanan
dengan arah badan yang didorong) guna mempertahankan keseimbangan, berat badan diatur,
posisi badan dipetahankan sehingga jatuhnya badan dapat dipertahankan. Perubahan
kedudukan cairan dalam saluran semi sirkuler inilah yang merangsang impuls, respon badan
berupa gerak reflek, guna memindahkan berat badan serta mempertahankan keseimbangan.
PENAMPANG TELINGA TENGAH
Saraf Pendengar
Nervus auditori mengumpulkan sensibiltitas dan bagi vestibuler rongga telinga dalam
yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Serabut saraf ini bergerak menuju
16
nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata
terus bergerak menuju serebelum.
Bagian koklearis pada nervus auditori saraf pendengar yang sebenarnya, serabut saraf
dipancarkan kesebuah nukleus khusus yangn berada dibelakang tamalus, dipancarkan
menuju korteks otak yang terletak pada bagian temporalis.
SARAF PENDENGARAN TELINGA DALAM
4. INDERA PENCIUM (HIDUNG)
Alat pencium terdapat dalam rongga dari ujung saraf otak nervus olfaktorius, serabut
saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung dikenal dengan olfaktori. Nervus
olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang mengeluarkan fibril-fibril yang sangat
17
halus terjalin dengan serabut-serabut dari bulbus olfaktorius yang merupakan otak terkecil, saraf
olfaktorius terletak di atas lempeng tulang etmoidalis.
Proses Penciuman
Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius) dari
bulbus olfaktorius, perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan stasiun
penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus
temporalis otak dimana perasaan itu ditafsirkan. Rasa pencium dirangsang oleh gas yang dihisap
dan kepekaan akan rasa tersebut mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk
waktu yang cukup lama. Contoh : orang yang berada dalam suatu ruangan yang sesak dan
pengab tidak merasakan bau yang tidak enak sementara dilain pihak bau segera menyerang
hidung orang yang baru datang dari lingkungan udara segar.
SARAF PENCIUMAN PADA HIDUNG
18
Kelainan Pada Penciuman
1. Rasa penciuman akan lemah apabila selaput lendir hidung sangat kering, basah atau
membengkak seperti keadaan influenza.
2. Rasa penciuman akan hilang sama sekali akibat komplikasi dari suatu cedera pada
kepala.
Konka Kanalis
Terdiri dari lipatan selaput lendir, pada bagian puncaknya terdapat saraf-saraf pembau,
kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau sesuatu udara, udara yang kita hisap
melalui bagian atas dari rongga hidung.
Pada konka kanalis terdapat 3 pasang karang hidung :
1. Konka nasalis superior
2. Konka nasalis media
3. Konka nasalis anterior
Disekitar rongga hidung terdapat rongga-rongga yang disebut sinus para nasalis yang
terdiri dari :
a. Sinus maksilaris = rongga tulang hidung
b. Sinus sfenoidalis = rongga tulang baji
c. Sinus frontalis = rongga nasalis inferior
Sinus ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradangan pada rongga hidung, lendir-
lendir dari sinus para nasalis akan keluar, jika tidak dapat mengalir keluar akan menjadi
sinusitis.
19
PENAMPANG RONGGA HIDUNG
Perbedaan Antara Alat Penciuman dengan Pengecap
1. Alat penciuman menentukan zat yang jauh letaknya, sedangkan alat pengecap
menentukan zat yang letaknya dalam rongga mulut.
2. Alat penciuman dapat menentukan banyak sekali macam rasa, sedangkan untuk pengecap
dapat menentukan 4 macam rasa.
3. Alat penciuman diperlukan zat kimia, sedangkan untuk alat pengecap tidak diperlukan zat
kimia.
20
3. INDERA PENGECAP (LIDAH)
Lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap, lidah terdiri
dari 2 kelompok :
Otot intrinsik melakukan gerak halus
Otot ekstrinsik melaksanakan gerakan-gerakan kasar pada waktu mengunyah dan menelan.
Lidah terletak pada dasar mulut, ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi, terdiri
dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir yang dapat digerakkan kesemua
jurusan.
RONGGA MULUT
a. Bagian-bagian Dari Lidah :
1. Radiks lingua : pangkal lidah
2. Dorsum lingua : punggung lidah
3. Apeks lingua : ujung lidah
Bila lidah digulung kebelakang tampak permukaan bawah yang disebut frenulum lingua,
sebuah struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut.
21
Selaput lendir (membran mukosa) lidah selalu lembab, permukaan atas seperti beludru dan
ditutupi papil-papil terdiri atas 3 jenis yaitu :
a. Papila sirkumvalate
Ada 8 hingga 12 buah yang terletak pada pangkal lidah atau dasar lidah, jenis papila yang
terbesar tersusun seperti huruf V.
b. Papila fungiformis
Menyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur.
c. Papila filiformis
Merupakan papila terbanyak dan menyebar di seluruh permukaan lidah, organ ujung
untuk pengecap adalah puting pengecap yang sangat banyak terdapat didalam dinding
papila sirkumvalate dan filiformis.
Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa pengecapan
yang sebenarnya. Selaput papila langit-langit dan faring juga bermuatan puting-puting
pengecap.
Macam pengecapan terbagi atas 4 bagian :
1. Rasa pahit terdapat pada pangkal lidah.
2. Rasa manis terdapat pada ujung lidah.
3. Rasa asin terdapat pada ujung, samping kiri dan kanan lidah.
4. Rasa asam terletak pada samping kiri dan kanan lidah.
Makan dapat dirasakan kalau makanan dalam bentuk cair dan harus sungguh-sungguh
bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda dan
menimbulkan kesan rasa yang berbeda pula.
Lidah memiliki persarafan yang majemuk dari urat saraf hipoglosus (saraf otak ke 12) dan
dipersarafi juga oleh saraf papila ke VII (nervus fasialis) dan saraf ke IX glosofaringeus yang
22
membawa saraf impuls saraf persarafan umum. Kelenjar lidah mengeluarkan ±1/2 liter dalam 24
jam dalam mengolah enzim papila, sebagai katalisator dalam perubahan karbohidrat menjadi
monosakarida dan disakarida.
Fungsi Alat Pengecap
1. Untuk merasakan arti makanan yang enak atau tidak enak
2. Sebagai alat reflek, dengan adanya rasa asam, asin, pahit, manis dan sebagainya, maka
getah cerna akan keluar.
Susunan Saliva (kelenjar ludah)
a. Air 70-99%.
b. Gliko protein yang dihasilkan sublingualis.
c. Enzim pencernaan yang disebut papila yang hanya dapat bekerja dalam suasana asam.
d. Garam alkali (sifatnya basa).
e. Lain-lainnya, sel-sel epitel yang terlepas, sel kelenjar leukosit, gas(CO2) dan bakteri.
Fungsi Saliva
a. Fungsi mekanis
Mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak setengah cair dan mudah
ditelan.
b. Fungsi khemis
Enzim papila mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi papila.
c. Membasahi lidah, pipi dan langit-langit (palatum) yang penting dalam proses berbicara.
23
d. Melarutkan makanan yang kering hingga dapat dirasakan. Misalnya ; gula dan garam.
e. Mencegah gigi menjadi karies, mengubah suasana asam yang ditimbulkan oleh bakteri
pembusuk.
Bila makanan ada dalam mulut atau kita mencium bau makanan maka akan keluar saliva
atau yang disebut sekresi psikis yang akan merangsang nervus olfaktorius dan nervus
glossofaringeus.
Sensasi Haus
Rasa sensasi haus diproyeksikan pada faring, reseptornya tidak diketahui dengan pasti
sedangkan serabut eferentnya melalui nervus glossofaringeus saraf ke IX. Pusatnya tidak
diketahui, sensasi haus merupakan pelindung untuk segera minum.
Sensasi Lapar
Rasa sensasi lapar diproyeksikan pada lambung biasanya bersamaan dengan kontraksi
ritmis yang kuat dari otot-otot lambung yang timbul papila tiap 30-60 menit sekali.
Reseptor lapar terletak diantara otot-otot lambung serabut papila melalui nervus vagus dan
pusat lapar yang tidak diketahui jelas.
24
PENAMPANG LIDAH
PUTING PENGECAP
25
5. SISTEM PERABA
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir
yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulti yang didalamnya terdaapat ujung
saraf peraba mempunyai banyak fungsi, antara lain membantu mengatur suhu dan
mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan ekskretori,
sekretori, dan absorpsi.
Kulit dibagi menjadi dua lapisan:
1. Epidermis atau kutikula.
2. Dermis atau korium.
Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas
dua lapis yang jelas tampak: selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis. Bagian-bagian
epidermis dapat dilihat dengan mikroskop.
Lapisan epidermal yaitu lapisan tanduk terletak paling luar, dan tersusun atas tiga lapisan sel
yang membentuk epidermis.
Stratum kronium yaitu sel nya tipis, datar, seperti sisik dan terus- menerus dilepaskan.
Stratum lusidum yaitu selnya mempunyai batas tegas tetapi tidak ada intinya.
Stratum granulosum yaitu selapis sel yang jelas tampak berisi inti dan granulosum.
Zona graminalis terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas dua lapisan epitel yang
berbentuk tegas.
26
Sel berduri yaitu sel dengan fibril halus yang menyambung sel yang satu dengan yang lainnya di
dalam lapisan ini, sehingga setiap sel seakan-akan berduri.
Sel basal yaitu sel ini terus-menerus memproduksi sel epidermis baru. Sel ini disusun dengan
teratur, berderet dengan rapat membentuk lapisan pertama atau lapisan dua sel pertamaari sel
basal yang duduk di atas papila dermis.
Epidermis tidak berisi pembuluh darah. Saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan
mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut. Di atas permukaan epidermis
terdapat garis lekukan yang berjalan sesuai dengan papil dermis di bawahnya. Garis-garis ini
berbeda-beda pada ujung jari berbentuk ukiran yang jelas, yang pada setiap orang berbeda. Maka
atas hal ini studi sidik jari dalam kriminologi dilandaskan.
Korium atau dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Pada permukaan
dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler.
Ujung akhir saraf sensoris yaitu puting peraba, terletak di dalam dermis. Kelenjar keringat yang
berbentuk tabung berbelit-belit dan banyak jumlahnya, terletak di sebelah dalam dermis, dan
salurannya yang keluar melalui dermis dan epidermis bermuara di atas permukaan kulit di dalam
lekukan halus yang disebut pori. Ada beberapa kelenjar keringat yang berubah sifat yang dapat
dijumpai di kulit sebelah dalam telinga yaitu kelenjar serumen.
Kelenjar sebaseus adalah kelenjar kantong di dalam kulit bentuknya seperti botol dan bermuara
di dalam folikel rambut. Kelenjar ini paling banyak terdapat dikepala dan wajah yaitu sekitar
hidung, mulut, dan telinga, dan sama sekali tak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak
kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi sel epitel. Perubahan di dalam sel ini berakibat sekresi
berlemak yang disebut sebum.
27
Pelengkap kulit terdiri dari rambut, kuku dan kelenjar sebaseus yang dianggap sebagai tambahan
pada kulit. Rambut dan kuku adalah sel epidermis yang berubah. Rambut tubuh dari folikel
rambut merupakan lekukan jeluk didalam epidermis.
Folikel rambut dibatasi sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat papil tempat awal rambut
tumbuh. Dalam keadaan sehat bila sehelai rambut rontok maka akan diganti sehelai lain yang
tumbuh dari papil yang sama. Akar rambut berada didalam folikel. Pada ujung paling dalam,
rambut sedikit lebih tebal dan ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini menjepit sebuah
papil pembuluh darah, dan pertumbuhan rambut berasal dari sel lunak yang terdapat didaerah ini.
Bagian yang keluar dari permukaan adalah batang rambut. Warna rambut disebabkan jumlah
pigmen didalam epidermis. Berhubungan dengan folikel rambut terdapat otot polos kecil, yaitu
erektor pilorum atau penegak rambut, terdapat juga kelenjar sebaseus yang mengeluarkan sekret
yang disebut sebum. Sebum ini memelihara kulit supaya empuk dan halus, dan rambut mengilat.
Kuku adalah kulit yang telah berubah. Kuku tertanam didalam palung kuku. Dermisnya memuat
garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung kuku mendapat pelayanan
persarafan berlimpah dan mengandung banyak pembuluh darah. Bagian proksimal kuku terletak
di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis dalam daerah ini.
Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan merupakan awal kuku
tumbuh maju. Badan kuku adalah bagian yang tak ditutupi dan yang dengan kuat terikat dalam
palung kuku. Ujung distal bebas dan di setiap sisi dibatasi lipatan kulit.
28
FUNGSI KULIT
1. Kulit sebagai organ pengatur panas
Suhu normal tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36 ° sampai 37,5° C. Panas dilepas oleh kulit dengan berbagai cara:
a) Dengan penguapan
b) Dengan pemancaran
c) Dengan konduksi
d) Dengan konveksi (pengaliran)
Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis. Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh.
2. Kulit sebagai indera peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Didalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa sensitif dalam (peka) terhadap dingin, beberapa terhadap panas, dan lain lagi terhadap sakit.
3. Tempat penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air; jaringan adiposa dibawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
4. Beberapa kemampuan melindungi dari kulit .
Kulit relatif tak tertembus air, dalam arti menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air kedalam jaringan, misalnya bila tubuh terendam air. Epidermis mengalami cedera pada struktur dibawahnya dan karena menutupi ujung akhir saraf sensorik didalam dermis maka kulit mengurangi rasa sakit. Bila epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga, proteksi ini hilang dan setiap
29
sentuhan terasa nyeri, dan eksudasi cairan dari dermis yang sekarang terbukan itu menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit, dengan akibatnya pasien berada dalam bahaya dehidrasi, yang dapat menimbulkan keadaan yang lebih panas.
30
\
MATA
Ablasio
Ablasio adalah suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina (RIDE).
keadaan ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada usia berapapun,
walaupun biasanya terjadi pada orang usia setengah baya atau lebih tua.
Ablasio retina lebih besar kemungkinannya terjadi pada orang yang menderita rabun jauh
(miopia) dan pada orang orang yang anggota keluarganya ada yang pernah mengalami ablasio
retina. Ablasio retina dapat pula disebabkan oleh penyakit mata lain, seperti tumor, peradangan
hebat, akibat trauma atau sebagai komplikasi dari diabetes. Bila tidak segera dilakukan tindakan,
ablasio retina dapat menyebabkan cacat penglihatan atau kebutaan yang menetap. Retina adalah
jaringan tipis dan transparan yang peka terhadap cahaya, yang terdiri dari sel-sel dan serabut
saraf. Retina melapisi dinding mata bagian dalam, berfungsi seperti film pada kamera foto,
cahaya yang melalui lensa akan difokuskan ke retina. Sel-sel retina yang peka terhadap cahaya
inilah yang menangkap “gambar” dan menyalurkannya ke otak melalui saraf optik.
a. Penyebab
Sebagian besar ablasio retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan-robekan atau
lubang-lubang di retina, dikenal sebagai ablasio retina regmatogen (Rhegmatogenous Retinal
Detachment). Kadang-kadang proses penuaan yang normal pun dapat menyebabkan retina
menjadi tipis dan kurang sehat, tetapi yang lebih sering mengakibatkan kerusakan dan robekan
pada retina adalah menyusutnya korpus vitreum, bahan jernih seperti agar-agar yang mengisi
bagian tengah bola mata.Korpus vitreum melekat erat pada beberapa lokasi. Bila korpus vitreum
31
menyusut, ia dapat menarik sebagian retina ditempatnya melekat, sehingga menimbulkan
robekan atau lubang pada retina.Beberapa jenis penyusutan korpus vitreum merupakan hal yang
normal terjadi pada lanjut usia dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan pada retina. Korpus
vitreum dapat pula menyusut pada bola mata yang tumbuh menjadi besar sekali (kadang-kadang
ini merupakan akibat dari rabun jauh), oleh peradangan, atau karena trauma. Pada sebagian besar
kasus retina baru lepas setelah terjadi perubahan besar struktur korpus vitreum.Bila sudah ada
robekan-robekan retina, cairan dari korpus vitreum dapat masuk ke lubang di retina dan dapat
mengalir di antara lapisan sensoris retina dan epitel pigmen retina. Cairan ini akan mengisi celah
potensial antara dua lapisan tersebut diatas sehingga mengakibatkan retina lepas. Bagian retina
yang terlepas tidak akan berfungsi dengan baik dan di daerah itu timbul penglihatan kabur atau
daerah buta.Bentuk ablasio retina yang lain yaitu ablasio retina traksi ( Traction Retinal
Detachment ) dan ablasio retina eksudatif (Exudative Retinal Detachment) umumnya terjadi
sekunder dari penyakit lain. Ablasio retina traksi disebabkan adanya jaringan parut ( fibrosis )
yang melekat pada retina. Kontraksi jaringan parut tersebut dapat menarik retina sehingga terjadi
ablasio retina. Ablasio retina eksudatif dapat terjadi karena adanya kerusakan epitel pigmen
retina ( pada keadaan normal berfungsi sebagai outer barrier ), karena peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah oleh berbagai sebab atau penimbunan cairan yang terjadi pada proses
peradangan.
b. Gejala
Gejala yang sering dikeluhkan penderita adalah :
1. Floaters (terlihatnya benda melayang-layang). yang terjadi karena adanya kekeruhan di
vitreus oleh adanya darah, pigmen retina yang lepas atau degenerasi vitreus itu sendiri.
2. Photopsia/Light flashes(kilatan cahaya). tanpa adanya sumber cahaya di sekitarnya, yang
umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan dalam keremangan cahaya atau dalam
keadaan gelap.
3. Penurunan tajam penglihatan. penderita mengeluh penglihatannya sebagian seperti
tertutup tirai yang semakin lama semakin luas. Pada keadaan yang telah lanjut, dapat
terjadi penurunan tajam penglihatan yang berat.
32
c. Diagnosa
Untuk menentukan apakah ada ablasio retina maka dokter spesialis mata akan melakukan
pemeriksaan mata menyeluruh terutama bagian dalam mata. Beberapa pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina:
Oftalmoskopi direk dan indirek
Ketajaman penglihatan
Tes refraksi
Respon refleks pupil
Gangguan pengenalan warna
Pemeriksaan slit lamp
Tekanan intraokuler
USG mata
Angiografi fluoresensi
Elektroretinogram.
d. Pengobatan
Operasi
Teknik operasinya bermacam macam, tergantung pada luasnya lapisan retina yang lepas dan
kerusakan yang terjadi, tetapi semuanya dirancang untuk mendekatkan dinding mata ke lubang
retina, menahan agar kedua jaringan itu tetap menempel sampai jaringan parut terbentuk dan
melekatkan lagi robekan. Kadang-kadang cairan harus dikeluarkan dari bawah retina untuk
memungkinkan retina menempel kembali ke dinding belakang mata. Seringkali sebuah pita
silikon atau bantalan penekan diletakkan di dinding luar mata untuk dengan lembut menekan
dinding belakang mata ke retina. Dalam operasi ini dilakukan pula tindakan untuk menciptakan
jaringan parut yang akan merekatkan robekan retina, misalnya dengan pembekuan, dengan laser
atau dengan panas diatermi (aliran listrik dimasukkan dengan sebuah jarum). Pada ablasio retina
yang lebih rumit mungkin diperlukan teknik yang disebut vitrektomi. Dalam operasi ini korpus
33
vitreum dan jaringan ikat di dalam retina yang mengkerut dikeluarkan dari mata. Pada beberapa
kasus bila retina itu sendiri sangat berkerut dan menciut maka retina mungkin harus didorong ke
dinding mata untuk sementara waktu dengan mengisi rongga yang tadinya berisi korpus vitreum
dengan udara, gas atau minyak silikon. Lebih dari 90% lepasnya retina dapat direkatkan kembali
dengan teknik-teknik bedah mata modern, meskipun kadang-kadang diperlukan lebih dan satu
kali operasi.
Prognosis
Bila retina berhasil direkatkan kembali mata akan mendapatkan kembali sebagian fungsi
penglihatan dan kebutaan total dapat dicegah. Tetapi seberapa jauh penglihatan dapat dipulihkan
dalam jangka enam bulan sesudah tindakan operasi tergantung pada sejumlah faktor. Pada
umumnya fungsi penglihatan akan lebih sedikit pulih bila ablasio retina telah terjadi cukup lama
atau muncul pertumbuhan jaringan di permukaan retina.
Korpus vitreum yang terus menyusut dan munculnya pertumbuhan jaringan di permukaan retina
menyebabkan tidak semua retina yang terlepas dapat direkatkan kembali. Bila retina tidak dapat
direkatkan kembali, maka mata akan terus menurun penglihatannya dan akhirnya menjadi buta.
e. Pencegahan
Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.
Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama.
Jika anda memiliki risiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal setahun
sekali
Dakriosistitis
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada sakus lakrimalis atau saluran air mata yang berada di
dekat hidung. Infeksi ini menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada kelopak mata
34
bawah, serta terjadinya pengeluaran air mata berlebihan (epifora). Radang ini sering disebabkan
obstruksi nasolakirmalis oleh bakteri S. aureus, S. pneumoniae, Pseudomonas.
a. Terapi
Dakriosistitis diobati dengan kompres air hangat, dekongestan nasal, antibiotika topikal dan
sistemik. Dalam keadaan tertentu dapat dipertimbangkan tindakan dakriosistorinostomi.
Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang
secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin
berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan
yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan
menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak
mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.
a. Faktor Resiko
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah jalan satu-satunya
untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Bagi Anda yang beresiko
tinggi disarankan untuk memeriksakan mata Anda secara teratur sejak usia 35 tahun. Faktor
resiko:
1. Riwayat glaukoma di dalam keluarga.
2. Tekanan bola mata tinggi
3. Miopia (rabun jauh)
4. Diabetes (kencing manis)
5. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
6. Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk)
7. Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
8. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama
35
9. Lebih dari 45 tahun
b. Jenis-jenis Glaukoma
Primary Open-Angle Glaucoma GLAUKOMA Sudut-Terbuka Primer\\
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai. Glaukoma jenis
ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi
pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan
terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan
penanganan dini.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk
menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Acute Angle-Closure Glaucoma GLAUKOMA Sudut-Tertutup Akut
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu.
Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling
cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah. Glaukoma Sudut-Tertutup Akut
termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila
Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter spesialis mata Anda.
Secondary GLAUCOMA GLAUKOMA Sekunder
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma, arthritis
maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga
dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila
sedang menggunakan obat-obatan tersebut
36
Congenital GLAUCOMA GLAUKOMA Kongenital
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran, biasanya
disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian
depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.
c. Gejala
Gejala yang dirasakan pertama kali antara lain : bila memandang lampu neon/sumber
cahaya maka akan timbul warna pelangi di sekitar neon tersebut, mata terasa sakit karena posisi
mata dalam keadaan membengkak, penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan kembali
normal. Hal inilah yang membuat para penderita glaukoma tidak menyadari bahwa ia sudah
menderita penyakit mata yang kronis. Penyakit mata glaukoma ini dapat diderita kedua mata dari
si penderita dan jalan satu-satunya untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan operasi.
Katarak
Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan
rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya, bervariasi sesuai
tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan menghalangi jalan cahaya. dalam
perkembangan katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan penguatan lensa,
menyebabkan penderita menderita miopi, menguning secara bertahap dan keburaman lensa dapat
mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan
menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika tidak diobati. Kondisi ini
biasanya mempengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari
37
yang lain.Sebuah katarak senilis, yang terjadi pada usia lanjut, pertama kali akan terjadi
keburaman dalam lensa, kemudian pembengkakan lensa dan penyusutan akhir dengan
kehilangan transparasi seluruhnya. Selain itu, seiring waktu lapisan luar katarak akan mencair
dan membentuk cairan putih susu, yang dapat menyebabkan peradangan berat jika pecah kapsul
lensa dan terjadi kebocoran. bila tidak diobati, katarak dapat menyebabkan glaukoma.
a. Penyebaran
Katarak yang terjadi akibat usia lanjut bertanggung jawab atas 48% kebutaan yang terjadi di
dunia, yang mewakili 18 juta jiwa, menurut WHO. kelayakan bedah katarak di beberapa negara
belum memadahi sehingga katarak tetap menjadi penyebab utama kebutaan. Bahkan di mana ada
layanan bedah yang tersedia, pengelihatan rendah yang terkait dengan katarak masih dapat
dijumpai, sebagai hasil dari lamanya menunggu untuk operasi dan hambatan untuk dioperasi,
seperti biaya, kurangnya informasi dan masalah transportasi.
Di Amerika Serikat, katarak yang terjadi akibat usia lanjut dilaporkan mencapai 42% dari orang-
orang antara usia 52 sampai 64, 60% dari orang-orang antara usia 65 dan 74, dan 91% dari
mereka antara usia 75 dan 85.
b. Gejala
Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram, ketajaman pengelihatan berkurang,
sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena
cahaya tersebar oleh katarak ke mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukan dan jika
kekurangan sensitivitas kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi dengan spesialis
mata.
Di dunia berkembang, khususnya di kelompok berisiko tinggi seperti penderita diabetes,
disarankan untuk mencari konsultasi medis jika 'halo' yang terjadi disekitar lampu jalan di malam
hari, terutama jika fenomena ini tampak hanya dengan satu mata.
Gejala-gejala katarak sangat mirip dengan gejala citrosis mata.
38
c. Penyebab
lampu celah foto pemburaman kapsuler anterior terlihat beberapa bulan setelah implantasi lensa
intraokular di mata, gambar diperbesar
Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya
ultra violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau
trauma(dapat terjadi lebih awal), mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. faktor-
faktor genetik sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga
mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena
"antisipasi" dalam katarak pra-senilis.
Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik. Sebuah studi
menunjukan katarak berkembang diantara pilot-pilot pesawat komersial tiga kali lebih besar dari
pada orang-orang dengan pekerjaan selain pilot. Hal ini diduga disebabkan oleh radiasi
berlebihan yang berasal dari luar angkasa. Katarak juga biasanya sering terjadi pada orang yang
terkena radiasi inframerah, seperti para tukang (meniup)kaca yang menderita "sindrom
Pengelupasan". Eksposur terhadap radiasi gelombang mikro juga dapat menyebabkan katarak.
Kondisi atopik atau alergi yang juga dikenal untuk mempercepat perkembangan katarak,
terutama pada anak-anak.
Katarak dapat terjadi hanya sebagian atau penuh seluruhnya, stasioner atau progresif, keras atau lembut.
Beberapa obat dapat menginduksi perkembangan katarak, seperti kortikosteron dan Seroquel.
Koloboma
Koloboma adalah istilah yang menggambarkan lubang yang terdapat pada struktur mata,
seperti lensa mata, kelopak mata, iris, retina, koroid, atau diskus optikus. Lubang ini telah ada
39
sejak lahir dan dapat disebabkan adanya jarak antara dua struktur di mata. Strukturini gagal
menutup sebelum bayi dilahirkan. Koloboma dapat terjadi pada satu atau kedua mata.
Kloboma mempengaruhi pandangan, tergantung dari tingkat keparahan sesuai dengan ukuran
dan lokasi. Misalnya, bila hanya sebagian kecil dari iris yang rusak, pandangan mungkin saja
normal. Namun bila terjadi pada retina atau saraf optik, maka pandangan pasien akan rusak dan
sebagian besar lapangan pandang akan hilang. Kadang-kadang mata dapat mengecil atau
mikroftalmos, dan bahkan pasien dapat menderita penyakit mata lainnya seperti glaukoma.
Beberapa anak yang menderita koloboma dapat memiliki malformasi pada bagian tubuhnya,
seperti yang terjadi pada sindrom CHARGE.
Konjungtivitis
Penyakit konjungtivitis adalah satu penyakit berjangkit.Konjungtivitis adalah suatu peradangan
pada konjungtiva.
Konjungtivitis Gonokokal
Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva dari ibunya ketika
melewati jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak
nitrat, povidin iodin) atau salep antibiotik (misalnya eritromisin) untuk membunuh bakteri yang
bisa menyebabkan konjungtivitis gonokokal.
40
Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya
jika cairan semen yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya
menyerang satu mata.
Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah dan nyeri. Jika tidak diobati
bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi
konjungtivitis gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes mata yang mengandung
antibiotik.
Konjungtivitis Vernalis
Konjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh
faktor alergi, disamping juga dipengaruhi oleh faktor, yakni; iklim, usia, dan jenis
kelamin.penyakit ini biasanya mengenai pasien muda antara 3-25 tahun. Pada laki-laki biasanya
dimulai pada usia dibawah 10 tahun. Pada umumnya penderita konjungtivitis vernalis mengeluh
gatal, mata merah, dan mengeluarkan sekret atau kotoran. Konjungtivitis karena virus atau alergi
mengeluarkan kotoran yang jernih.
Masa Inkubasi : Waktu terekspos sampai kena penyakit 1-3 hari.
a. Gejala
Mata terasa kasar menggatalkan, merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin
menempel sewaktu bangun tidur. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan
mengeluarkan kotoran. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan
berwarna putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.
Kelopak mata bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.
Gejala lainnya adalah: - mata berair - mata terasa nyeri - mata terasa gatal - pandangan kabur -
peka terhadap cahaya - terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari.
b. Pencegahan
41
1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau
mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
2. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
3. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.
4. Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.
XerophtalmiaXerophtalmia : atau xerosis, penyakit mata yang disebabkan oleh keringnya konjungtiva dan kornea
mata akibat kekurangan vitamin A. Salah satu gejala awal dari penyakit ini adalah rabun senja,
berkurangnya kemampuan melihat pada saat hari senja.
TELINGA
Beberapa penyakit telinga dapat menyebabkan ketulian sebagian bahkan ketulian total.
Bahkan lagi, kebanyakan penyakit pada telinga bagian dalam dapat mengakibatkan gangguan
pada keseimbangan. permasalahan yang terjadi pada telinga kita harus ditangani oleh dokter
spesialis khusus yang disebut otolaryngologist, yang mana spesialist ini ahli dalam mengobati
gangguan yang terjadi pada gendang telinga sampai pada telinga dalam yang luka akibat
benturan fisik.
Othematoma
Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau
popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang
rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga
yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan
oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir. (encharta ensiklopedi)
a. Penyumbatan
Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal, nyeri
serta tuli yang bersifat sementara.
Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan
42
menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang
telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi. Jika terdapat
perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk
infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan
alat penghisap. Biasanya tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau
reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat.
Perikondritis
Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.
Perikondritis bisa terjadi akibat:
- cedera
- gigitan serangga
- pemecahan bisul dengan sengaja.
Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium).
Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada
kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak
dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan.
Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago.
Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih
berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan
bakteri penyebabnya.
Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita ini, misalnya tumor, cedera,
eksim, otitis dan lain-lain.
Kepala Pusing Berputar ( Vertigo )
43
Keadaan ini umumnya terjadi secara tiba-tiba. Keadaan yang dirasakan seperti adanya rasa
goyang, rasa goyang setelah gerakan kepala, pusing berputar, mumet/pening dan rasa seperti
melayang (istilah medis : Vertigo), keadaan ini dapat juga disertai rasa mual dan sampai muntah.
Dimana gangguan keseimbanga ini 80% diakibatkan adanya gangguan pada alat keseimbangan
di telinga dalam, sisanya dapat terjadi di sentral (otak).
Sistem keseimbangan kita sangat dipengaruhi oleh penglihatan, sistem keseimbangan di telinga
dalam dan sistem otot rangka tubuh (untuk mempertahankan gravitasi tubuh).
Gejala akibat gangguan keseimbangan pada telinga umumnya : vertigo yang cukup berat, sangat
berpengaruh akibat gerakan kepala, buka mata biasanya menjadi lebih ringan, kadang disertai
gangguan pendengaran, rasa mual yang berat dan disertai muntah.
Penyakit gangguan keseimbangan pada telinga banyak penyebabnya. Salah satu gangguan
keseimbangan yang sering terjadi adalah rasa berputar mendadak akibat perubahan posisi kepala
(istilah medis: BPPV – Benign Paroxysmal Positional Vertigo).
Penyebab BPPV pada usia muda (di bawah 50 tahun) biasanya akibat benturan daerah kepala, di
atas 50 tahun biasanya akibat degenerasi (pengurangan fungsi) dari sistem keseimbangan
(vestibuler sistem). Namun hampir setengah dari kasus BPPV tidak diketahui penyebabnya.
Pengobatan selain diberikan obat-obat untuk mengurangi rasa berputar (vertigo), harus istirahat
total sementara waktu dan juga perlu diberikan pengobatan latihan gerakan kepala dan badan
untuk mengadaptasi keseimbangan dan mengurangi keluhan pusing dan berputar jika terjadi lagi.
HIDUNG
Penyakit hidung membutuhkan perawatan yang cepat dikarenakan berhubungan dengan
sistem pernapasan. Hidung seperti kita ketahui adalah jalan masuk utama oksigen dan keluarnya
44
karbondioksida.
Jika kualitas udara kurang baik, pengaruh polusi, atau masuknya benda-benda asing ke dalam
hidung, dipastikan alat pernapasan akan mengalami berbagai penyakit.
Banyak orang yang menyepelekan gangguan hidung. Padahal menjaga kesehatan hidung sama
pentingnya dengan organ tubuh lainnya. Berikut macam-macam penyakit yang berhubungan
dengan hidung:
SALESMA(COLD) DAN INFLUENZA(FLU)
Salesma dan infuenza merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus, dan
umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada
persendian. Gejala yang mengiringi diantaranya mencret ringan, terutama pada anak kecil.
Salesma dan influenza hampir selalu sembuh sendiri tanpa obat. Jangan gunakan penicillin,
tetracycline atau antibiotika lainnya, karena obat-obatan ini sama sekali tidak menyembuhkan
dan dapat menimbulkan bahaya. Hal yang dilakukan saat menemui anggota keluarga memiliki
gejala salesma:
1. Minum air panas dan cukup istirahat.
2. Aspirin atau acetaminophen dapat menurunkan panas dan menghilangkan sakit kepala.
Tablet-tablet salesma yang lebih mahal tidak lebih manjur daripada aspirin. Jadi,
mengapa Anda harus memboroskan uang?
3. Tetaplah makan seperti biasa, karena tidak ada pantangan mengonsumsi sesuatu.
Cara mengobati batuk dan hidung tersumbat:
Jika salesma atau influenza berlangsung lebih dari satu minggu, atau telah timbul panas, batuk
ditambah dengan keluarnya banyak lendir beserta nanah (dahak), bernapas dalam kondisi cepat
dan dangkal, atau mengalami sakit dada, maka terdapat kemungkinan si penderita mengalami
radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia). Dalam keadaan ini
diperlukan antibiotika. Bahaya terjadinya radang paru-paru lebih besar pada orang-orang berusia
lanjut dan yang menderita gangguan paru-paru seperti bronchitis menahun.
45
Sakit tenggorokan atau sakit leher sering kali merupakan bagian dari salesma. Tidak diperlukan
obat khusus, tetapi kumur dengan air hangat akan membantu proses penyembuhan. Jika sakit
leher terjadi secara mendadak, disertai panas tinggi, kemungkinannya adalah strep throat (sakit
leher karena infeksi streptoccus). Dalam keadaan ini diperlukan pengobatan khusus.
Pencegahan Salesma:
1. Nutrisi makanan yang bermutu akan membantu pencegahan penyakit salesma.
Mengonsumsi jeruk, tomat dan buah-buahan lain yang mengandung vitamin C sangat
dianjurkan.
2. Bertentangan dengan kepercayaan umum, salesma bukan terjadi karena kedinginan atau
kehujanan. Salesma ditularkan oleh seseorang yang telah menderita infeksi melalui
vektor udara.
3. Untuk mencegah penularan kepada orang lain, maka penderita harus makan dan tidur
terpisah dari anggota keluarga lain terutama menjauhi bayi. Ia harus menutup hidung atau
mulutnya ketika batuk atau bersin.
4. Untuk mencegah agar salesma tidak menimbulkan sakit telinga, jangan menghembus
ingus kuat-kuat, hapus saja ingus anda. Ajarkan anak-anak agar melakukan hal yang
sama.
HIDUNG YANG TERSUMBAT DAN PILEK
Hidung yang tersumbat atau pilek dapat terjadi karena salesma atau alergi. Banyak lendir
dalam hidung menyebabkan infeksi telinga pada anak-anak atau gangguan sinus (peradangan
gawat dan berlangsung lama pada rongga tulang yang berhubungan dengan rongga hidung) pada
orang dewasa.
Untuk melegakan hidung yanng tersumbat, dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:
1. Pada anak-anak kecil, hisaplah dengan hati-hati ingus atau lendir dari hidung dengan
menggunakan balon penghisap atau sempritan tanpa jarum suntik.
46
2. Orang dewasa dan anak-anak remaja dapat menghirup air garam kedalam hidungnya.
Tindakkan ini akan mencairkan lendir.
3. Bernapas dalam uap air panas akan melegakan hidung yang tersumbat.
4. Hapuslah ingus Anda, tetapi jangan menghembuskan ingus kuat-kuat, karena tindakan ini
dapat menimbulkan sakit telinga dan infeksi sinus.
5. Penderita yang sering mengalami sakit telinga atau gangguan sinus dapat mencegahnya
dengan memakai tetes hidung decongestan seperti phenyleprine. Setelah menghirup
sedikit air garam, teteskan obat tersebut dalam hidung sebagai berikut:
Miringkan kepala, kemudian teteskan 2 atau 3 tetes ke dalam lubang hidung sebelah bawah.
Tunggu beberapa menit dan lakukan hal yang sama pada lubang lainnya.
GANGGUAN SINUS (SINUSITIS)
Sinusitis merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan
dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).
Tanda-tanda:
1. Sakit pada muka di sekitar mata. Pada daerah ini jika Anda mengetuk tulang atau
menundukkan kepala, muka akan terasa sakit.
2. Hidung sering kali tersumbat oleh adanya nanan atau ingus yang kental.
3. Kadang-kadang diikuti oleh panas.
Pengobatan:
1. Hirup sedikit air garam ke dalam hidung
2. Letakkan kompres hangat di bagian wajah
3. Gunakan tetes hidung decongestan seperti phenyleprine
4. Antibiotika seperti tetracyclin, ampicilin, atau penicillin, bisa digunakan untuk
meredakan sinus.
5. Jika si penderita kondisinya tidak membaik, segera minta pertolongan dokter.
47
PERADANGAN HIDUNG KARENA ALERGI (RHINITIS ALLERGICA)
Rhinitis Allergica disebabkan oleh adanya reaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh
masuknya substansi asing ke dalam saluran tenggorokan.
Pengobatan:
Gunakan antihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate, yang biasanya dijual untuk
mengobati mabuk perjalanan.
Pencegahan:
Carilah penyebab terjadinya alergi, seperti debu; bulu ayam; tepung sari bunga; jamur, dan
usahakan untuk menghindari benda-benda tersebut
Sistem peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bisa mengalami gangguan atau
kelainan disertai penjelasan pengertian atau definisi singkat yaitu seperti :
1. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan
a. Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh bronkus
yang dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah penyempitan saluran
pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan mengalami kontraksi yang mengganggu
jalan napas.
b. Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
c. Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
d. Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas.
Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.
e. Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
f. Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
2. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus
48
a. Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang
menyebabkan peradangan pada dinding alveolus.
b. Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yangmengakibatkan
bintil-bintil pada dinding alveolus.
c. Masuknya air ke alveolus.
3. Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara
a. Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.
b. Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia.
KULIT
Kulit dan apendicesnya merupakan struktur kompleks yang membentuk jaringan tubuh yang
kuat dan keras. Fungsinya dapat dipengaruhi oleh kerusakan terhadap struktur demikia juga oleh
penyakit. Karena terdapat banyak penyakit yang mempengaruhi kulit maka hanya yang paling
sering ditemukan saja yang akan dibahas di sini.
Kulit terdiri dari 2 lapisan
epidermis atau lapisan luar, dan dermis atau kulit sebenarnya. Terdapat juga apendices pada kulit
yang termasuk rambut dan kuku.
Epidermis
Epidermis terdiri dari sel epitel yang mengalami keratinisasi yang mengandung bahan lemak
yang menjadikan kulit kedap air. Sel superfisial dari stratum ini secara kostan dilepaskan dan
diganti. Sel lain mengandung cairan berminyak. Lapisan ketiga tediri dari sel-sel yang
mengandung granula yang mampu merefraksi cahaya dan membantu memberikan warna putih
pada kulit. Lapisan keempat mengandung sel yang memproduksi melamin, suatu bahan yang
49
bertindak sebagai perlindungan terhadap pengaruh sinar UV. Epidermis tidak mengandung
pembuluh darah, tetapi limfe bersirkulasi dalam ruang interselular.
Dermis
Dermis terdiri dari jaringan fibrosa yang lebih padat pada bagian superficial dibandingkan bagian
dalamnya. Dapat diidentifikasi 2 lapisan : yang pertama mengandung akhiran saraf sensorik,
pembuluh darah dan limfatika ; yang kedua mengandung serat kolagen, serat elastik, glandula
sebasea, glandula sudorifera, folikel rambut dan muskulus arrektor pilli.
Hipodermis
Ini merupakan zona transisional diantara kulit dan jaringan adiposa di bawahnya. Mengandung
sel lemak demikian juga jaringan ikat putih dan kuning, kumparan dari sejumlah glandula
sebasea dan radiks dari sejumlah rambut.
Pemberian zat makanan dermis atau porium tergantung pada vena dan limfatika. Baik saraf
bermielin maupun tidak bermielin ditemukan dalam kulit yang berisi organ akhir dan banyak
serat saraf. Organ ini memberikan respon sensasi panas, dingin, nyeri, gatal, dan raba ringan.
Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat terdiri dari glomerolus atau bagian sekresi dan duktus. Secara relatif terdapat
catu darah yang kaya dan menskresi keringat yang agak keruh, hampir tidak berbau, hampir
mengandung 99% air, dan sejumlah kecil khlorida, urea, amonium, asam urat dan kreatinin.
Berbagai tipe kelenjar keringat ditemukan pada area seperti genetalia, anus, aksila dan puting
susu dan masing-masing juga mempunyai bau yang khas.
Appendises
Appendises termasuk rambut dan kuku. Rambut berasal epitel dan terbentuk dari sel tanduk yang
mengalami modifikasi yang timbul dalam struktur yang kompleks, yaitu folikel yang terletak
50
dalam lapisan dermis yang lebih dalam. Pada saat rambut melintasi lapisan permukaan dari
dermis maka rambut dilapisi oleh sebum yang merupakan eksresi dari glandula kecil yang
terletak berdekatan dengan batang rambut. Fungsinya adalah melumasi kulit dan menjaga kulit
tetap lentur, bertindak sebagai penolak air dan melindungi kulit dari udara yang kering.
Kuku terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu dengan kuat. Pada bagian
proksimal kuku terbentuk dalam matriks kulit. Dasar kuku terdiri dari sel prickle yang
mengalami modifikasi pada mana kuku melekat dengan kuat.
Kuku sebagian memperoleh warna dari darah dan sebagian dari pigmen dalam epidermis
terutama melanin. Sebagai penitup bagian luar maka kulit mempunyai banyak fungsi yang tidak
saja besifat protektif, tetepi juga termasuk yang berikut :
1. Bertindak sebagai barier terhadap infeksi asal berada dalam keadaan utuh, tetapi dapat
juda dirusak oleh mikroorganisme dengan aksi dari asam lemak rantai panjang yang
ditemukan dalam kulit. Invasi bakteri dapat juga terhalang oleh keasaman kulit.
2. Ketahanan jaringan yang kuat melindungi jaringan di bawahnya.
3. Kulit bertindak sebagai insulator (hipoderm) dan membantu mengatur suhu tubuh.
Pengendalian suhu tubuh juga merupakan fungsi dari glandula sudorifera dan pembuluh
darah. Ketika hari panas, glandula menskresi keringat, dan penguapannya menyebabkan
pendinginan ; pembuluh darah berdilatasi untuk memungkinkan keluarnya panas tubuh
dengan meningkatkan aliran darah dekat dengan permukaan tubuh. Ketika hari dingin,
pembuluh darah berkonstriksi, menurunkan aliran darah dan dengan demikian
menurunkan kehilangan panas.
4. Karena mengandung akhiran saraf sensorik, sensasi dari kulit memainkan peranan
penting dalam mempertahankan kesehatan.
5. Sampai tingkat tertentu, kulit bertindak sebagai organ ekskresi untuk mengeluarkan
produk sampah tubuh. Karena itu memainkan peranan dalam mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
6. Dalam kondisi yang sesuai, kulit mencatu vitamin D tubuh. Vitamin ini terbentuk dengan
aksi fotokimia dari sinar UV pada sterol yang diduga diekskresikan dalam sebum.
51
Sidik Jari
Sidik jari sudah terbentuk pada bulan ketiga kehidupan intra uterin dan ini mempunyai aplikasi
penting dalam genetika dan kedokteran. Masing-masing individu mempunyai pola sidik jari
tersendiri dan fakta ini digunakan sebagai cara identifikasi polisi dan di RS tertentu. Ditemukan
bahwa pada sejumlah cacat genetika terdapat sidik jari atau sidik kaki abnormal. Misalnya pada
sindroma down (mongolisme), sidik jari yang beransa lebih sering dari biasanya, dan pada
sindroma turner terdapat lebih banyak ridge dibandingkan keadaan normal.
Kulit Neonatus
Kulit pada bayi neonatus ditutupi oleh bahan berminyak, yaitu verniks kaseosa yang
memperbesar mantel pelindung normal yang ditemukan pada kulit orang dewasa. Bahan ini
dihasilkan oleh hormon sek maternal yang merangsang sekresi dari glandula kulit bayi. Pengaruh
dari hormon ini berlangsung selama beberapa bulan setelah lahir, tetapi glandula kulit bayi
sendiri secara relatif tetap inaktif hingga pubertas. Verniks harus dibiarkan lepas atau diangkat
secara perlahan-lahan. Jika kulit bersih dari verniks, maka bayi dapat dimandikan dengan
menggunakan sabun dan dikeringkandengan lembut. Pengeringan selanjutnya dapat ditingkatkan
dengan menggunakan bedak talkum halus. Beberapa bayi dilahirkan dengan kulit kering. Hal ini
tampaknya merupakan keadaan yang diwariskan, dimana terdapat kelebihan lapisan tanduk dan
seringkali lebih sedikit dan kelenjar keringat yang kurang aktif dibandingkan kulit normal.
Terminologi Pada Kondisi Dermatologis
Banyak bentuk berbeda dari lesi diuraikan dalam status dermatologis yang menentukan penyakit
spesifik. Hal ini dapat dibagi dalam bentuk yang tidak merusak kulit (lesi primer) dan mereka
yang merusak kulit (lesi sekunder).
Lesi Primer
Makula
52
Hal ini merupakan perubahan dalam warna kulit. Mereka bervariasi dalam ukuran dan bentuk,
dan tampak sebagai pewarnaan pada kulit. Makula dibentuk dari :
1. Deposit pigmen dalam kulit, misalnya frekles.
2. Keluarnya darah kedalam kulit, misalnya petekie.
3. Dilatasi permanen dari pembuluh kapiler, misalnya nevi.
4. Dilatasi sementara dari pembuluh darah kapiler, misalnya eritema.
Papula
Terdapat elevasi yang dapat diraba dari kulit yang bervariasi diameternya dari sekitar 1-5 mm.
Permukaan dapat tajam, bulat atau datar. Mereka terletak superficial dan dibentuk dari proliferasi
sel atau eksudasi cairan ke dalam kulit.
Nodul
Ini serupa dengan papula tetapi terletak lebih dalam. Mereka bervariasi dalam ukuran dan
biasanya lebih besar dibandingkan papula. Contoh daro nodul subkutan adalah nodul rematisme
akut.
Vesikel
Vesikel merupakan lepuh kecil yang dibentuk dengan akumulasi cairan dalam epidermis ;
mereka biasanya diisi dengan cairan serosa dan ditemukan pada anak-anak yang menderita
eksema.
Bula Atau Pustula
Bula merupakan vesikel besar yang mengandung serum, pus atau darah. Mereka ditemukan
misalnya pada pemfigus neonatorum.
Gelegata
53
Gelegata merupakan elevasi sementara kulit yang disebabkan oleh edema dermis dan dilatasi
kapiler sekitarnya. Biasanya berkaitan dengan respon alergi terhadap bahan asing.
Lesi Sekunder
Skuama
Skuama merupakan lapisan tanduk dari epidermis mati yang menumpuk pada kulit yang dapat
berkembang sebagai akibat perubahan inflamasi. Keadaan ini ditemukan pada psoariasis.
Krusta
Ini terbentuk dari serum, darah atau nanah yang mengering pada kulit. Masing-masing dapat
dikenal dengan warna berikut : merah kehitaman (krusta darah), kuning kehitaman (krusta
nanah), berwarna madu (krusta serum).
Fisura
Ini merupakan retakan kecil yang meluas melalui epidermis dan memaparkan dermis. Mereka
dapat terjadi pada kulit kering dan pada inflamasi kronik.
Ulkus
Ulkus merupakan lesi yang terbentuk oleh kerusakan lokal dari seluruh epidermis dan sebagian
atau seluruh korium di bawahnya.
PENYAKIT KULIT
54
EKSEMA INFANTIL dan MASA KANAK-KANAK
Eksema merupakan istilah yang menguraikan setiap dematosis inflamatoar yang khas dengan
adanya eritema, papula, vesikula, cairan, krusta dan skuama pada berbagai fase resolusi.
Keadaan ini melibatkan epidermis dan lapisan vaskuler kulit.
Inflamasi disebabkan oleh beberapa iritan dalam tubuh yang menimbulkan erupsi. Ini berasal
dari kapiler. Kasus yang ringan hanya terdapat eritema dan skuama tetepi seringkali terdapat
vesikula dan keadaan basah (weeping wells).
Tampaknya terdapat faktor herediter yang kuat dan kondisi ini kambuh sepanjang hidup.
Keadaan ini juga diduga merupakan penyakit alergi. (Suatu alergi didefinisikan sebagai
perubahan reaksi jaringan pada individu tertentu pada paparan terhadap bahan yang dalam
jumlah yang sama, tidak menimbulkan apa-apa pada yang lain). Mekanisme yang terlibat diduga
adalah sebagai berikut :
Terdapat pembebasan histamin, suatu bahan yang kuat yang menyebabkan kontraksi otot
polos, dilatasi kapiler dan penurunan tekanan darah
Pembebasan bahan lain, misalnya, asetil kolin
Reaksi antara alergen dan suatu antibodi
Eksema jarang timbul sebelum bulan kehidupan kedua dan ketiga dan sebagian kasus hilang
secara spontan pada ulang tahun kedua dan ketiga. Lebih sering terjadi pada bayi yang diberi
makanan buatan dibanding pada bayi yang diberi ASI.
Gambaran Klinik
Lesi kulit pada awalnya tampak pada pipi, dahi dan kulit kepala, tetapi juga ditemukan pada
permukaan fleksor dari lengan dan tungkai. Pada akhirnya mereka menyebar pada seluruh
permukaan kulit. Hal ini sangat gatal dan sebagian besar perubahan kulit timbul akibat
menggaruk, menggosok dan ekskoriasi.
Impetigo
55
Impetigo merupakan infeksi stafilokokus, mulai sebagai lepuh kecil yang mengering dengan
cepat untuk membentuk suatu skab dengan sebaran tepi yang mertah basah. Pada neonatus
ditemukan sebagai pemfigus neonatorum yang nyata bulosa. Pemfigus neonatorum merupakan
penyakit yang harus dilaporkan di Inggris.
PSORIASIS
Diagnosis dengan inspeksi tidak sukar. Keadaan ini merupakan penyakit fungsional yang
cenderung diwariskan.
Gambaran Klinik
Masing-masing lesi berbatas jelas. Berwarna merah salmon dipengaruhi oleh tumpukan sisik
keperakan. Terutama mengenai siku-siku, lutut dan kulit kepala, tetapi dapat terjadi dimanapun.
Kondisi ini dapat dicetuskan oleh infeksi seperti tonsilitis ; stres emosi tampaknya juga terdari
sebagai faktor predisposisi.
SCABIES
Scabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei. Betina yang hamil bersarang dalam lapisan
tanduk dari epidermis. Di sini ia bertelur beberapa butir setiap hari yang menetas mengeluarkan
banyak pinjal muda yang makan dalam orifisium dari glandula skretoris.
Sarang tampak sebagai garis putih dengan tepi yang tidak teratur, pada akhir sarang ini terdapat
tempat pinjal. Sarang ditemukan pada lipatan, antara jari-jari, pada genitalia dan pada muka bayi.
Kondisi ini ditularkan oleh kontak yang intim dan cenderung mengenai seluruh keluarga.
Gambaran Klinik
Gatal merupakan tanda utama dan pada pemeriksaan gambaran di atas akan ditemukan. Garukan
menyebabkan pendarahan dan infeksi tumpang tindih dengan penyakit ini. Dan dapat menular ke
orang lain.
56
AKNE
Akne merupakan penyakit dari folikel sebasea yaitu folikel yang mempunyai glandula sebasea
yang banyak dan tidak mempunyai bulu. Arpertura dari glandula sebasea terblokir oleh sumbat
tanduk (blackheads) dan terdapat retensi dari sebum yang diubah oleh organisme yang
menimbulkan inflamasi pada jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan pembentukan pustul
dan abses yang menyebabkan parut. Kondisi ini mempengaruhi remaja muda sehingga
menyebabkan perasaan malu dan tidak senang.
KELAINAN KONGENITAL
Bayi lahir dengan kelainan struktural. Beberapa dapat nyata sejak lahir yang lain timbul segera
setelah lahir. Baik lapisan epidermal dan dermal dapat terkena.
Kelainannya lapisan epidermal termasuk papilomata, lesi makuler berpigmen dan ini dapat
berkaitan dengan moles atau naevi berambut yang berpigmen secara luas. Pada dermis dapat
ditemukan fibromata, neuromata dan lipomata. Walaupun demikian, nevi vaskuler lebih sering
ditemukan dan ini termasuk :
1. Spider naevus. Ini merupakan dilatasi dari arteriole kecil dan percabangan kapilernya.
Seringkali hilang secara spontan dengan diatermi atau fenol ; fenol diberikan dengan alat
yang runcing.
2. Noda Port-wine. Ini merupakan makula berwarna merah tua atau ungu. Merupakan
dilatasi difus dari semua kapiler normal pada jaringan yang terkena. Dapat juga
melibatkan organ dibawahnya, seperti mata dan otak. Tidak ada pengobatan untuk hal ini,
tapi dapat digunakan penutupan secara kosmetik.
3. Hemangioma strawberi. Lesi ini sering ditemukan saat lahir. Tampak sebagai nodul
seperti karet, merah dengan permukaan yang kasar. Melibatkan unsur kapiler maupun
vena. Hemangioma strawberi biasanya hilang sendiri, meninggalkan kulit yang kendor
dan jarang sekali diperlukan terapi.
57
LIDAH
Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah
akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat
baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya
adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian
pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang
58
juga bercabang-cabang.
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan
terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena
psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
Nah. inilah gambaran dari apa yang bagian Na tangani sehari-hari di bagian Penyakit Mulut
RSGM FKG Unej. Rongga mulut memang merupakan pintu gerbang tubuh kita terhadap dunia
luar selain itu juga merupakan cerminan dari kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Salah
satu cara untuk menjaga kesehatan lidah terutama dari jamur candida itu adalah dengan
melakukan pembersihan dengan embersih lidah secara teratur..
Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolisme tubuh,terutama kesehatan
tubuh manusia.setiap lidah manusia sering terdapt selaput berwarna putih, semakin tebal lapisan
nya menandakan adanya aktivitas faktor patogen yang kuat seperti masuk angin, tingkat
dahak,panas tubuh akibat infeksi dan retensi makanan, jika tidak ada selaput lidah
mengindikatorkan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu.
Warna Lidah:
-Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan adanya infeksi
bakteri akut
-Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada ujung lidah berarti adanya
panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan
kandung empedu
-Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan ada gangguan
-Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah
Bentuk Lidah:
-Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan ) darah
yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati
-Tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa
-Kaku ,menandakan masuk angin
-panjang,adanya akivitas panas pada jantung
-Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan jantung
59
A. Kesimpulan
Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang
membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indera menuju otak, tempat
perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan,
pengecapan, penglihatan, penciuman, dan suara. Lainnya timbul dari dalam antara lain
lapar, haus dan rasa sakit.
Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung-akhir-khusus guna
mengumpulkan rangsangan dan perasaan yang khas itu sampai saat setiap orang
berhubungan.
Tampaknya kita seolah-olah mengecap dengan ujung saraf pada lidah, mendengar dengan
saraf dalam telinga, dan seterusnya. Tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua
perasaan itu.
B. SARAN
Dari makalah yang telah kami buat dan kami telaah secara menyeluruh, kami
menyarankan kepada pembaca untuk mengetahui apa saja organ-organ, fungsi, dan
kelainan-kelainan pada sistem panca indera agar dapat menambah wawasan para
pembaca.
60
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Syaifuddin.1994. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta : EGC.
www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Indera
http://organisasi.org/5-lima-alat-indera-manusia-mata-hidung-telinga-lidah-kulit-panca-indera
61
top related