makalah baadan golgi kelompok 2 terbaru
Post on 28-Jan-2016
797 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH BIOLOGI SEL
“BADAN GOLGI”
Dosen Pembimbing : Drs. Lina Listiana M.Pd
Disusun Oleh : kelompok 2
Endang Susi Kurniawati
Luluk Irma Fitria (20141113020)
Lilis Nur Indah Sari (20141113028)
Hardinta Inelsa E (20141113013)
Ely Nur Hidayah (20141113033)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Berkat limpahan rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah BIOLOGI SEL ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “BADAN GOLGI”.
Makalah ini berisikan tentang “BADAN GOLGI”, struktur dan fungsinya.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca mengenai badan
golgi, struktur badan golgi dan fungsi dari badan golgi yang dikenal sebagai organel
sekretori,
Surabaya, 24 Oktober 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ` ..................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah penemuan badan golgi .............................................
2.2 Struktur badan golgi ........................................................
2.3 Asal pembentukan badan golgi........................................................
2.4 Komposisi kimia badan golgi ........................................................
2.5 Lintasan rantai sekresi ........................................................
2.6 Fungsi badan golgi ........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel terdiri dari organel-organel sel yang masing-masing memiliki tugas khusus. Salah
satu organel sel yang memiliki tugas yang tak kalah penting tersebut adalah Badan golgi.
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel
hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan
badan Golgi.
Diktiosom (Badan Golgi) adalah tumpukan piring pipih yang berongga didalamnya
dengan tepian yang menggelembung dan dikelilingi oleh benda-benda bulat (Salisbury dan
Ross, 1995). Nama Golgi berasal dari seorang Italia Camilo Golgi yang menemukan benda
itu dengan mikroskop cahaya pada tahun 1898 (Lehninger, 1993).
Badan golgi merupakan organel berbatas membran didalam sel eukariota yang
berperan dalam berbagai fungsi penting, meliputi (i) mengemas bahan-bahan sekresi yang
dilepaskan dari sel, (ii) pemrosesan protein meliputi glikosilasi,fosforilasi, sulfasi dan
proteolisis selektif, (iii) tempat utama sintesis karbohidrat, menyortir dan mendistribusikan
produk-produk retikulum endoplasma (Sheeler dan Bianchii, 1983; Allar,2005), (iv) sintesis
glikolipida, dan (v)proliferasi elemen-elemen membran untuk membran plasma (Sheeler dan
Bianchii, 1983).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana sejarah penemuan badan golgi ?
2. Bagaimana struktur dari badan golgi ?
3. Bagaimana asal pembentukan badan golgi?
4. Bagaimana komposisi kimia badan golgi?
5. Bagaimana Proses Lintasan rantai Sekresi ?
6. Apa saja fungsi badan golgi ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui sejarah penemuan badan golgi.
2. Untuk Mengetahui struktur dari badan golgi.
3. Untuk mengetahui asal pembentukan badan golgi
4. Untuk mengetahui komposisi kimia badan golgi
5. Untuk mengetahui proses lintasan rantai sekresi
6. Mengetahui fungsi badan golgi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH PENEMUAN BADAN GOLGI
Badan golgi ditemukan pada tahun 1898 oleh Camilo Golgi. Ia melaporkan adanya
struktur-struktur internal yang dijumpai didalam sel saraf yang olehnya diberi nama Apparato
Reticular Interno atau struktur retikular internal (Thorpe, 1984). Atas dasar penemuan
tersebut, pada tahun 1906, C, Golgi menerima hadiah nobel dalam bidang sitologi (Sheeler
dan Bianchii,1983). Kompleks golgi memiliki banyak nama, antara lain diktiosom, golgisom,
lipokondria, idiosom, badan golgi, zat golgi,aparat golgi, kompleks golgi dan vesikula golgi.
Gambar 8.1. Camilo Golgi
http://w3.uniroma1.it/anat3b/images/golgi2.jpg
2.2 STRUKTUR BADAN GOLGI
Pengamatan dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa badan golgi tampak
menyerupai kantung-kantung pipih dengan sejumlah struktur-struktur perifer yang bervariasi.
Setiap kantung pipih diberi nama sakula atau lamella atau sisterna. Setiap sakula berbatas
membran dengan tebal kurang lebih 7,5nm dan di dalamnya terdapat ruang dengan lebar
berkisar 15nm yang diberi nama lumen (Sheeler dan Bianchii, 1983).
Pada sel tumbuhan, tumpukan sejumlah lamella dinamakan diktiosom. Jarak antar
lamella dalam suatu diktiosom berkisar 20 nm. Jumlah lamella pada suatu diktiosom kurang
lebih 10 buah. Permukaan kompleks golgi yang terorientasi ke arah retikulum endoplasma
disebut permukaan pembentukan atau permukaan cis. Sedang-kan permukaan yang lain
disebut permukaan matang atau permukaan trans yang terorientasi ke arah membran plasma
(Sheeler dan Bianchii, 1983). Sisterna pada permukaan pembentukan berbentuk cembung,
sedangkan sisterna pada permukaan matang berbentuk cekung. Vesikula-vesikula sederhana
yang berada disekitar permukaan pembentukan akan berfusi dan berkontribusi menambah
struktur badan golgi. Vesikula-vesikula yang terdapat di sekitar permukaan matang lebih
besar dan dibentuk dari permukaan sisterna. Vesikula-vesikula sederhana juga dilepaskan
dari bagian tepi sisterna diantara permukaan pembentukan dan permukaan matang.
Gambar 8.2. Struktur Badan Golgi (Sheeler and Bianchii, 1983)
Badan golgi pada kebanyakan sel terutama berfungsi dalam hubungannya dengan
fungsi sekresi. Permukaan pembentukan yang terletak di dekat inti atau di dekat bagian
khusus dari retikulum endoplasma yang tidak memiliki ribosom dinamakan retikulum
endoplasma transisi. Membran inti dan retikulum endoplasma halus adalah sumber vesikula-
vesikula sederhana yang berfusi dengan permukaan pembentukan. Beberapa vesikula-
vesikula besar dibentuk dari permukaan matang dinamakan vesikula sekresi dan kelak akan
berfusi dengan membran plasma. Jika vesikula-vesikula dilepaskan dari permukaan matang
badan golgi, juga memungkinkan terbentuknya struktur-struktur internal sel seperti yang
terjadi selama pembentukan akrosom pada sel sperma. Atau pembentukan lisosom (Sheler
dan Bianchii, 1983).
2.3 ASAL PEMBENTUKAN BADAN GOLGI
Menurut (Sheeler dan Bianchii, 1983) ada tiga sumber yang diusulkan yang diduga
sebagai asal badan golgi, yaitu:
1.Vesikula-vesikula yang berasal dari membran luar salut inti atau retikulum endoplasma.
2.Vesikula-vesikula atau struktur-struktur sitoplasma yang lain.
3. Pembelahan dari badan golgi yang telah ada di dalam sel. Sisterna dari golgi dapat
dibentuk dari vesikula-vesikula yang berasal dari membran luar salut inti atau retikulum
endoplasma. Vesikula-vesikula transisi bermigrasi ke permukaan pembentukan dari badan
golgi dan selanjutnya berfusi dengan membran sisterna badan golgi yang sudah ada. Dengan
cara ini, satu kompleks golgi dapat dibentuk secara sempurna.
Agregasi-agregasi dari vesikula transisi terjadi pada daerah sitoplasma yang disebut
zona eksklusi (zones of exclusion ) yang bebas ribosom. Zona tersebut biasanya dikelilingi
oleh membran-membran retikulum endoplasma atau membran inti. Badan golgi-badan golgi
sederhana diasumsikan telah ada pada awal perkembangan organel yang dijumpai padazona
tersebut. Beberapa bukti bahwa badan golgi terbentuk pada zona eksklusi (Sheeler dan
Bianchii, 1983) adalah sebagai berikut:
1. Sel-sel pada biji yang dorman pada umumnya tidak memiliki badan golgi, namun pada
zona eksklusi terdapat kumpulan vesikula-vesikula kecil. Hasil fotomikrograf pada sel biji
pada stadium awal perkecambahan mendukung adanya per-kembangan badan golgi yang
progresif pada zona eksklusi. Perkembangan badan golgi ber-tepatan denganhilangnya
vesikula-vesikula tran-sisi.
2. Pada telur katak, badan golgi tampak berkembang dari kelompok-kelompok vesikula yang
terdapat pada zona eksklusi. Selama berlangsungnya pembelahan sel pada sel hewan dan
tumbuhan, jumlah badan golgi meningkat. Jumlah badan golgi yang dijumpai pada sel anak
setelah pembelahan sama dengan jumlah badan golgi pada sel induk. Pada algae Botrydium
granulatum yang multinukleat, pada setiap kutub sel yang sedang membelah tepat pada
pembentukan spindel, terdapat sebuah badan golgi. Pada metafase lanjut, kedua badan golgi
tersebut terdapat pada setiap ujung spindel dan dipisahkan oleh sentriol. Hal tersebut
mendukung bahwa badan golgi dapat dibentuk melalui pembelahan organel. Pembentukan
badan golgi dari retikulum endoplasma melalui peleburan sisterna yang berbentuk tubular
yang terdapat pada bagian perifer dari retikulum endoplasma kasar. Hal ini terlihat pada sel-
sel hati embrio. Pada saat sel-sel hati matang, sisterna tubular berubah menjadi bentuk
mangkuk, kemudian bagian luar dari sisterna dibentuk vesikula-vesikula sekresi.
Gambar 8.3.pembentukan badan golgi dari retikulum endoplasma (Sheeler& Bianchi, 1983)
2.4 KOMPOSISI KIMIA BADAN GOLGI
Seperti halnya retikulum endoplasma, badan golgi jugamengandung senyawa lipida
yang terdiri atas fosfolipida danlemak netral. Sedangkan protein terdiri atas
glikoprotein,mykoprotein, dan enzim.
1. Kandungan Lemak
Membran badan golgi memiliki kandungan lipida yangberbeda dari membran sel lain
(tabel 8.1)
Tabel 8.1 Perbandingan komposisi lipida retikulum endoplasma (RE), badangolgi (BG) dan membran plasma (MP)
2. Kandungan Enzim
Analisa enzimatik dari badan golgi yang diisolasi didapatkan bahwa badan golgi
mengandung enzim-enzim yangs angat heterogen, misalnya enzim-enzim glikolisil
transferase, oksidoreduktase, fosforase, dan sebagainya (tabel 8.2).
Tabel 8.2 Enzim-enzim badan golgi pada sel hewan (Thorpe,1984)
2.5. LINTASAN RANTAI SEKRESI
Secara morfologis, kompleks golgi menunjukkan suatu polaritas yang terkait secara
langsung dengan fungsi organel. Didalam sel-sel sekresi, kompleks golgi merupakan suatu
pusat fungsional dalam rantai sekresi. Elemen-elemen penghubung lintasan sekresi tersebut
adalah retikulum endoplasma, vesikula transisi, kompleks golgi, vesikula sekresi, dan
membran plasma. Lintasan rantai sekresi ditunjukkan pada gambar 8.3.
Gambar 8.3. Lintasan rantai sekresi (Sheeler dan Bianchii, 1983)
Gambar 9.2.Skema Lintasan Sekresi
Lintasan skretori meliputi minimal 6 tahap, yaitu (i) tahap sintesis, (ii) tahap
segregasi, (iii) tahap transpor intraseluler, (iv) tahap konsentrasi, (v) tahap penyimpanan, dan
(vi) tahap pengeluaran. Selama berlangsungnya sekresi, terjadi aliran materi dari retikulum
endoplasma ke arah badan golgi. Permukaan cekung badan golgi yang terorientasi ke arah
retikulum endoplasma disebut permukaan pembentukan atau permukaan cis , sedangkan
permukaan cembung yang terorientasi ke arah permukaan sel disebut permukaan matang
atau permukaan trans.
Pada permukaan matang badan golgi, dibentuk vesikula-vesikula sekresi, sedangkan
pada permukaan pembentukan terdapat vesikula-vesikula transpor yang dibentuk dari
membran retikulum endoplasma. Selama berlangsungnya proses sekresi, terjadi aliran materi
yang dibentuk dalam retikulum endoplasma dan bergerak melalui permukaan badan golgi
dari permukaan pembentukan ke permukaan matang. Selanjutnya bergerak sebagai granula-
granula sekresi pada daerah apikal sel dan pada akhirnya menuju ke membran plasma dimana
bahan-bahan tersebut dikeluarkan.
2.6 FUNGSI BADAN GOLGI
Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa, fungsi dari kompleks golgi adalah sebagai
tempat pemrosesan protein pasca translasi. Protein-protein tersebut berasal dari lumen
retikulum endoplasma dan bergerak ke badan golgi. Ada dua cara bagaimana protein
melewati permukaan pembentukan kepermukaan matang dari badan golgi, yaitu (i) Model
Sisternal Progression atau model transport vesikula dan (ii) Model Sisternal Transfer atau
model pematangan sisterna (Thorpe,1984; Allar, 2005)
Gambar-8.6 Model pengangkutan protein (Allar, 2005)
Pada model sisternal progression, vesikula-vesikula yang berisi protein yang berasal
dari retikulum endoplasma berfusi dengan permukaan pembentukan dari badan golgi untuk
mengalami proses lebih lanjut. Kemudian setiap sisterna bergerak melalui tumpukan badan
golgi ke arah permukaan trans. Pada permukaan trans , sisterna dipecah-pecah menjadi
sejumlah vesikula kecil yang membawa protein ke tujuannya. Kelemahan model ini adalah
karena sisterna badan golgi mempunyai sifat-sifat yang berbeda, sehingga sulit untuk
menjelaskan bagaimana satu sisterna dengan sifat-sifat tertentu dapat berubah menjadi
sisterna dengan sifat-sifat lain (Thorpe,1984; Allar, 2005).
Pada model sisternal transfer, protein bergerak dari satu sisterna ke sisterna yang lain
melalui pembentukan vesikula-vesikula kecil yang dilepaskan dari sisterna sebelumnya.
Vesikula-vesikula tersebut bergerak maju dan berdifusi dengan sisterna berikutnya. (Thorpe,
1984; Allar, 2005)
Kompleks golgi berfungsi dalam biosintesis glikoprotein dan glikolipida.
Glikoprotein adalah protein yang mengandung karbohidrat yang terikat secara kovalen,
biasanya berupa D-galaktosa, D-mannosa, L-fucosa, D-glukosamin, N-asetil-D-galaktosamin,
dan asam N-asetil-muramat atau asam sialat.Unit-unit monosakarida tersebut terikat dalam
rantai oligosakarida.
Bahan-bahan yang akan disekresikan pada akhirnya berkumpul pada permukaan trans
badan golgi dan kemudian dilepaskan dalam bentuk vesikula. Vesikula-vesikula sekresi
melepaskan kandungannya dengan dua cara, yaitu secara konstitutif dan secara regulatif.
Sejumlah protein-protein terlarut maupun yang terikat membran yang baru disintesis, lipida
membran plasma yang baru disintesis dilepaskan dengan cara konstitutif, artinya tidak
tergantung pada signal-signal tertentu seperti hormone atau neurotransmitter. Sejumlah
protein-protein tertentu yang tersimpan di dalam vesikula sekresi hanya dapat dilepaskan
bilamana ia menerima sinyal-sinyal tertentu yang berasal dari hormone atau neurotransmitter.
Sekresi seperti ini dinamakan sekresi regulative.
Gambar 8.5. Sekresi konstitutif dan Regulatif.
http://darwin.bio.uci.edu/~bardwell/231B_2006_Suetterlin_Lec4.ppt
1. Sintesis, Pengemasan dan Pelepasan Hormon Peptida
Sintesis, pengemasan dan pelepasan hormon-hormon peptida melibatkan organel-
organel sitoplasmik, yaitu retikulum endoplasma kasar bersama ribosom dan badan golgi.
Tahap awal adalah sintesis protein pada yang berlangsung pada ribosom yang melekat pada
retikulum endoplasma dan menghasilkan rantai polipeptida yang dikenal sebagai
preprohormon. Rantai polipeptida tersebut diarahkan ke dalam lumen reticulum endoplasma
oleh signal sequence asam-asam amino. Enzim-enzim pada retikulum endoplasma memotong
signal sequence dan menghasilkan prohormon yang tidak aktif. Prohormon selanjutnya
ditranspor menuju badan golgi. Didalam badan golgi dikemas dan dilepaskan melalui
pertunasan badan golgi dalam bentuk vesikula sekresi. Di dalam vesikula sekresi terdapat
sejumlah enzim yang berperan memotong prohormon menjadi satu atau lebih hormon yang
aktif dan sejumlah fragemen-fragmen peptida. Hormon-hormon tersebut selanjutnya
dirembeskan masuk ke dalam aliran darah untuk dibawah menuju jaringan target.
2. Sekresi Kelenjar Tiroid
Satu peranan kompleks golgi dalam biosintesis glikoprotein terlihat jelas pada sel-sel
folikel tiroid. Sel-sel initerlibat dalam sintesis tiroglobulin, suatu glikoprotein yang
disekresikan oleh sel-sel ke dalam folikel dimana ia di iodinasi dan disimpan. Folikel adalah
ruang interseluler yang besar dan dikelilingi oleh sel-sel epitel yang mensintesis tiroglobulin.
Tiroglobulin terdiri atas dua tipe rantai polipeptida yaitu tipe pertama yang hanya terdiri
atas disakarida N-asetil glukosamin yang terikat pada mannosa dan tipe kedua yang lebih
kompleks. Selain mengandung gula, juga mengandung galaktosa, fruktosa, dan asam sialat
(Thorpe,1984).
Urutan selama pembentukan tiroglobulin ditunjukkan pada gambar 8.6. Tiroglobulin
diangkut secara vektorial dalam sel, dimulai pada retikulum endoplasma kasar dimana rantai
polipeptida dibentuk. Polipetida mengalami prosesing berupa penambahan unit-unit
monosakarida membentuk glikoprotein yang belum sempurna. Glikoprotein yang belum
sempurna dibawa ke badan golgi melalui vesikula-vesikula transpor. Didalam badan golgi
glikoprotein mengalami penyempurnaan dengan penambahan unit-unit galaktosa (Thorpe,
1984).
Vesikula-vesikula sekresi yang mengandung glikoprotein yang telah sempurna dibentuk
secara apikal dari kompleks golgidan bergerak ke arah lumen folikel. Di dalam folikel
berlangsung iodinasi. Glikoprotein yang telah diiodinasi kemudian disimpandalam folikel-
folikel hingga sel epitel distimulasi oleh TSH darikelenjar pituitari untuk mengabsorbsi
tiroglobulin. Hormon tiroid yang telah diiodinasi dipotong-potong dan selanjutnyadilepaskan
ke dalam darah untuk selanjutnya menuju organtarget.
.
Gambar 8.7 Proses pembentukan hormon tiroksin (Thorpe, 1984)
Sel-sel folikel tiroid secara aktif mentranspor ion-ion iodindari darah. Ion-ion tersebut
selanjunya ditranspor menuju lumenfolikel tiroid. Beberapa asam amino tirosin di dalam
tiroglobulin akan mengalami iodinasi. Namun demikian ion-ion iodin tidak dapat terikat
secara langsung pada asam amino tirosin. Olehsebab itu ion-ion iodin harus melepaskan
elektronnya melalui proses oksidasi. Oksidasi ion-ion iodin dikatalisis oleh enzim-enzim
peroksidase. 1 atau 2 ion-ion iodin yang telah mengalami oksidasi selanjutnya berikatan
dengan asam amino tirosinmem bentuk T1 dan T2. T1 selanjuntnya bergandengan dengan T2
membentu T3 dan T2 bergandengan dengan T2 membentuk T4.
Gambar 8.8 Perakitan tiroglobulin (Thorpe, 1984)
Tiroglobulin yang telah mengalami iodinasi tetap beradadi dalam folikel tiroid dalam
bentuk koloid. Dibawah pengaruh hormone Thyroid stimulating hormon (TSH) yang berasal
dari hipofisis, tiroglobulin selanjutnya dimasukkan di dalam sel-sel folikel tiroid secara
endositosis. Di dalam sel-sel folikel,endosom yang mengandung tiroglobulin berfusi dengan
lisosom primer dan selanjutnya berlangsung proses pemotongan. Pemotongan tiroglobulin
tersebut oleh enzim-enzim lisosom menghasilkan hormone triiodotironin (T3) dan
tetraiodotironin(T4). Selanjutnya hormone tersebut siap dirembeskan ke aliran darah.
3. Proliferasi membran-membran seluler
Kompleks golgi selain berperan dalam sekresi, juga memainkan peranan dalam
persiapan protein-protein untuk organel-organel seperti lisosom dan membran plasma
(gambar8.8). Protein -protein yang dipersiapkan untuk lisosom atau membran plasma
disintesis oleh ribosom-ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma kasar. Beberapa
dari protein-protein tersebut dilepaskan ke dalam lumen retikulum endoplasma dan yang lain
tetap pada membran retikulum endoplasma dan kelak menjadi dinding vesikula transpor.
Dalam beberapa menit setelah sintesis, protein-protein tersebut tampak pada permukaan cis
dari badan golgi.
Gambar 8.9. Beberapa fungsi Retikulum Endoplasma.
Mekanise transport protein dari lumen RE ke badan golgi berlangsung melalui
vesikula transport. Vesikula transport berfusi dengan permukaan cis badan golgi. Selanjutnya
protein berpindah dari suatu sisterna ke sisterna berikutnya hingga mencapai permukaan
trans. Protein-protein yang dipersiapkan untuk menjadi komponen membran lisosom dan
membrane plasma tetap tertanam pada membrane RE. Protein tersebut ditranspor dengan cara
yang sama, namun pada saat tiba pada sasaran, protein tersebut tetap terikat pada membran.
4. Menyortir Protein-protein untuk Sasaran Tertentu
Protein-protein yang disintesis pada retikulum endoplasma yang diperuntukkan untuk
membran plasma, lisosom, dan vesikula sekresi, diangkut ke badan golgi pada permukaan
pembentukan. Protein-protein yang sampai pada permukaan pembentukan kompleks golgi
bersama-sama dengan protein membran retikulum endoplasma. Vesikula-vesikula yang
dilepaskan dari permukaan trans tidak mengandung protein membran retikulum endoplasma.
Kompleks golgi berperan memilih protein membran retikulum endoplasma oleh vesikula-
vesikula kecil dari sisterna badan golgi permukaan pembentukan.
Rothman (1981 dalam Thorpe, 1984) membedakan permukaan pembentukan badan
golgi dengan permukaan matang badan golgi. Permukaan pembentukan terdiri atas semua
sisterna golgi kecuali satu atau dua yang terakhir. Peranan permukaan pembentukan adalah
memilih protein retikulum endoplasma yang akan dikembalikan ke retikulum endoplasma.
Permukaan matang dari badan golgi terdiri atas ½ sisterna permukaan yang berperan
menerima protein yang telah dimurnikan dan menyebarkan melalui vesikula-vesikula ke
lokasinya yang tepat di dalam sel
Gambar 8.10 Kompartemen BG menurut Rothman (Allar,. 2005)
http://faculty.harrisburgu.net/~allar/Golgi%20Lyso%20Pero%20Mito%20TTh.ppt.
Rothman (1981) mengusulkan bahwa badan golgi terdiri atas tiga kompartemen yaitu
kompartemen cis (kompartemen pembentukan), kompartemen medial, dan kompartemen
trans(kompartemen matang). Kompartemen cis memilih dan melepaskan protein-protein
retikulum endoplasma dan juga menambah gugus fosfat ke gula terminal protein lisosom.
Kompartemen medial (terdiri atas sisterna di tengah-tengah tumpukan golgi) merupa-kan
tempat penambahan N-asetilglukosamin. Sedangkan kompartemen trans merupakan tempat
penambahan unit-unit galaktosa dan asam sialat, juga memilih berbagai protein sesuai dengan
tujuan akhirnya.Penambahan gugus fosfat pada gula terminal protein lisosomdalam kompleks
tersebut untuk mencegah penambahan N-asetilglukosamin dalam kompartemen medial dan
penambahangalaktosa dan asam sialat dalam kompartemen trans.
5. Pembentukan Dinding Sel
Badan golgi berperan dalam pembentukan papan sel dan dinding sel. Papan sel dan
dinding sel terbentuk selama anafase dan telofase mitosis dan miosis kedua. Sebelum anafase,
kompleks golgi berada di luar kumparan. Selamaanafase, kompleks golgi melepaskan
vesikula-vesikula menuju pusat kumparan dan menimbun disekitar benang-benang
kumparan. Vesikula berisi senyawa pembentuk papan sel dan dinding sel (gambar 8.11).
Gambar 8.11 Pembentukan papan sel dan dinding sel (Albertet al.,1983)
Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi berisi bahan untuk pembentukan
papan sel dan dinding sel. Di dalam sitoplasma terdapat mikrotubul-mikrotubul yang tersusun
paralell dan disebut fragmoplas. Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi
berhubungan dengan fragmoplas dan ditransportasikan sepanjang mikrotubul ke arah
ekuatorial dan terakumulasi pada daerah dimana mikrotubul mengalami overlapping.
Vesikula-vesikula yang mengandung bahan untuk papan sel dan dinding sel di
akumulasikan pada daerah ekuatorial pada mikrotubul yang tumpang tindih dan berfusi
membentuk papan sel. Bahan-bahan dari vesikula bergabung membentuk dinding sel.
Vesikula-vesikula golgi yang baru terbentuk di akumulasi pada bagian tepi papan sel,
kemudian berfusi dan meluas ke arah luar. Membran papan sel yang sedang merentang
berfusi dengan membran plasma. Bahan-bahan dinding sel dideposisikan membentuk dinding
sel yang sempurna (Albert et al., 1983).
6. Pembentukan Akrosom
` Akrosom adalah suatu badan berbatas membran yang terletak pada bagian kepala
spermatozoa di sebelah anterior dari inti. Badan golgi merupakan organel yang berperan
dalam pembentukan akrosom melalui beberapa fusi vesikula-vesikula yang mengandung
bahan untuk akrosom. Sedangkan membran vesikula-vesikula menjadi membran akrosom.
Akrosom mengandung berbagai jenis enzim-enzim hidrolitik yang penting di dalam proses
fertilisasi. Tanpa akrosom, maka sperma mengalami kesulitan untuk menembus berbagai
selaput yang melindungi sel telur. Proses pembentukan akrosom pada kepala sperma
ditunjukkan pada gambar 8.12.
Gambar 3.12. Proses pembentukan akrosom (Thorpe, 1984)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari materi yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Badan Golgi adalah salah satu organel dengan fungsi dan peranan yang khas dalam
sel eukariotik.
Badan Golgi berbentuk tumpukan (stack) dari sejumlah lempengan atau sisterna
dengan pinggiran yang menggelembung dikelilingi kantong-kantong bulat kecil atau
vesikula.
Pembentukan badan Golgi baru berawal dari terbentuknya sisterna hasil
penggabungan vesikula yang berasal berbagai sumber dalam sel. Sumber yang lebih
diyakini secara luas adalah retikulum endoplasma.
Fungsi dan peranan badan Golgi ialah untuk mengangkut material ke berbagai tujuan
selular, terutama dalam hal sekresi.
Beberapa vesikula yang berada di dekat membran plasma yang bersebelahan dengan
dinding sel, melebur antara vesikula dengan membran plasma hingga menambah luas
permukaan membran sewaktu sel tumbuh (Salisbury and Ross, 1995).
Badan Golgi juga bertindak memilih protein. Protein yang ditujukan untuk granular
sekresi, lisosom dan membran plasma dikirimkan ke cis dari diktiosom sepanjang
adanya kelebihan protein membran RE. Protein RE diyakini kembali ke retikulum
endoplasma oleh pembuluh kecil yang dibebaskan dari cis sisterna
Rothman (Dalam Sheeler and Bianchi, 1987) menyatakan bahwa diktiosom terdiri
dari tiga kompartemen, yaitu kompartemen cis, kompartemen medial dan
kompartemen trans. Kompartemen cis menyortir dan melepaskan protein RE serta
menambahkan phosfat pada terminal gula dari protein lisosom. Kompartemen medial
bagian tengah sisterna) adalah tempat dimana N-acetyglucosamine ditambahkan.
Penambahan galaktosa terminal dan asam N-acetylneuraminik terjadi
dalamkompartemen trans dan juga di mana berbagai protein akan diurutkan
berdasarkan tujuan akhir.
Peranan lainnya dari badan Golgi selain mempersiapkan elemen-elemen membran
plasma yang baru, juga terlibat dalam pemrosesan kembali membran plasma yang
memasuki sitosol selama endositosis. membentuk kantung ( vesikula ) untuk sekresi,
membentuk membrane plasma, dan membentuk dinding sel tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Avers, C. J. 1985. Molecular Cell Biology. Addison Wesley Pub. Company Canada,
pp. 246 – 262.
Yatim Wildan. 1992. Biologi Sel Lanjut. Tarsito. Bandung.
top related