m. aparatus golgi

39
MAKALAH APARATUS GOLGI Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Sel Kelompok 2: Fitriyanti Indri Ramdhni Meliawati N. Riska Widiayawati Risna Oktaviani Rismawati Ully Nimah : 310 131 1023 : 310 131 1024 : 06 310 1211 044 : 310 131 1029 : 310 13 11028 : 06 310

Upload: muhamad-didit-nurrahman

Post on 02-Oct-2015

533 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

Pada tumbuhan tingkat tinggi, kita paling akrab dengan embrio yang berkembang di dalam benih; embrio seperti biasanya muncul dari fusi gamet produk (zigot) berikut reproduksi seksual dan disebut embrio zigotik, meskipun benih ditanggung embrio juga dapat mengembangkan apomictically (yaitu, tanpa reproduksi seksual).Namun, tanaman yang unik dalam morfologi dan fungsional nonzygotic embrio yang benar juga bisa muncul dari sel yang berbeda secara luas dan jenis jaringan di sejumlah titik yang berbeda dari kedua fase gametophytic dan sporophytic dari siklus hidup. Zigot merupakan sel pertama dari generasi sporofit yang memiliki potensi maksimal untuk melakukan pertumbuhan, karena dia mampu untuk tumbuh menjadi organisme baru yang utuh.

TRANSCRIPT

MAKALAH

APARATUS GOLGI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Sel

Kelompok 2:

Fitriyanti

Indri Ramdhni

Meliawati

N. Riska Widiayawati

Risna Oktaviani

Rismawati

Ully Nimah: 310 131 1023

: 310 131 1024

: 06 310 1211 044

: 310 131 1029

: 310 13 11028

: 06 310 1211 042

: 06 310 1211 025

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Aparatus Golgi

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua tentang Aparatus Golgi terhadap kondisi dan sumber lingkungan sehingga kita dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Sukabumi, 13 Maret 2015

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.......................................................................................DAFTAR ISI.....................................................................................................BAB I PENDAHULUAN.................................................................................A. Latar Belakang......................................................................................B. Rumusan Masalah.................................................................................C. Tujuan...................................................................................................BAB II PEMBAHASAN..................................................................................A. Sejarah Aparatus Golgi.........................................................................B. Aparatus Golgi......................................................................................C. Struktur Aparatus Golgi........................................................................D. Lintasan Sekresi Aparatus Golgi..........................................................E. Bagaimana Asal Dari Aparatus Golgi...................................................F. Fungsi Dari Badan Golgi.......................................................................G. komposisi kimia Aparatus Golgi...........................................................BAB III PENUTUP...........................................................................................KESIMPULAN............................................................................................DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

iii

1

1

2

2

3

3

4

5

7810

19

21

21

22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit dasar structural, fungsional, hereditas, genetika, dan reproduksi, yang di dalamnya membahas tentang struktur dang fungsi. Dimana tidak ada satupun yang lebih kecil daripada sel. Berdasarkan struktur internalnya, sel dibedakan atas dua golongan yaitu prokariotik dan eukariotik. Pada sel prokariotik, senyawa genetik terdapat dalam satu badan inti atau badan sebelum inti yang tidak dikelilingi membran. Sedangkan pada sel eukariotik yang terdapat dalam semua sel hewan dan tumbuhan, inti sel yang amat kompleks dan telah jauh berkembang, dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua membran atau membran ganda yang berdekatan. Kedua membrane menyatu di sekitar pori-pori inti yang berdiameter kira-kira 90 nm sehingga berbagai senyawa antara inti sel dan sitoplasma terdapat pada berbagai organel antara lain Retikulum Endoplasma (RE), Mitokondria, Lisosom, Ribosom dan Diktikosom (Badan Golgi). Masing-masing organel ini dengan berbagai bentuk dan ukuran mempunyai struktur yang khas dalam jumlah yang bervariasi dengan fungsi tertentu di dalam Sitoplasma.

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi.

Bila dibandingkan dengan kehidupan nyata yang ada saat ini maka badan golgi bisa dikatakan sebagai pengepak tercanggih yang pernah ada. Sebab pengepakan yang dilakukannya telah dirancang sedemikian sistematis dan terarah dan menimbulkan hubungan yang dinamis dengan kerja organela sel lainnya. Melihat pentingnya fungsi badan golgi yang dikenal sebagai organel sekretori ini maka makalah ini dibuat sehingga bisa mengetahui lebih jauh mengenai badan golgi terutama dalam fungsinya yang berkaitan dengan pengepakan molekul-molekul untuk sekresi sel.

B. Rumusan masalahRumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:1. Bagaimana Sejarah aparatus golgi?

2. Apa yang dimaksud dengan Aparatus Golgi ?

3. Bagaimana Struktur Aparatus Golgi ?

4. Bagaimana lintasan sekresi Aparatus Golgi?

5. Bagaimana asal dari Aparatus Golgi ?

6. Bagaimana fungsi Aparatus Golgi ?

7. Apa saja komposisi kimia Aparatus Golgi

C. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui sejarah dari penemuan badan golgi.2. Untuk mengetahui pengertian badan golgi.3. Untuk mengetahui struktur dari badan golgi.4. Untuk mengetahui lintasan sekresi badan Golgi5. Untuk mengetahui asal dari Aparatus Golgi6. Untuk mengetahui fungsi dari badan golgi.BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Aparatus Golgi

Aparatus Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernamaCamillo Golgi.Camilo golgi (1891) menemukan struktur seperti jala pada sitoplasma sel saraf kucing,C golgi mewarnai sel saraf kucing dengan osnium tetra oksida dan garam perak sebelum ditemukan reticulum endoplasma. Ia menamakannya the internal reticular apparatus. Dengan zat tersebut , golgi dapat menemukan jala tersebut, terletak sekitar inti dan berwarna kuning gelap. Belakangan beberapa ahli sitologi yang mempergunakan pewarnaan lain dapat melihat organel yang sama, bukan saja pada sel saraf, tetepi juga pada sel jaringan lain.

Perrincito (1910) mengemukakan, organel itu terdiri dari sekelompok diktiosom (jalinan). Selama 50 tahun alat golgi masih diperdebatkan. para peneliti melihat , pada sel kelenjar alat golgi dapat berubah sesuai dengan aktivitas organnya. Ada juga ahli sitologi berpendapat, bahwa alat golgi berkaitan dengan sintesa protein. Mollenhauer dkk(1967) menemukan lebih terinci dan definitive ultra struktur organel ini.

Pada tahun 1898, ahli histology Italia menemukan adanya zat seperti jala dalam sitoplasma sel-sel dalam jaringan yang difiksasi dalam larutan bikromat dan kemudian diberi garam perak. Berdasarkan gambaran ini, Golgi memberi nama struktur ini apparatus retikularis dalam dari sel. Nama ini kemudian diubah menjadi aparatus Golgi, karena bangunan ini tidak selalu membentuk jala-jala. Dengan mikroskop electron, belakangan tampak bahwa organel terdiri atas beberapa struktur yang dibatasi membrane yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, karena itu lebih karena sering disebut kelompok golgi.

Gambar 8.1. C. Golgi http://w3.uniroma1.it/anat3b/images/golgi2.jpgB. Pengertian Aparatus Golgi atau Badan GolgiBadan Golgi(disebut jugaaparatus Golgi,kompleks Golgiataudiktiosom) adalahorganelyang dikaitkan dengan fungsi ekskresisel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakanmikroskopcahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnyaginjal.Badan Golgi atau Aparatus Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Pada sel tumbuhan, Badan Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara badan Golgi satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk struktur kompleks seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi.

Badan Golgi dan RE mempunyai hubungan erat dalam sekresi protein sel. Di depan telah dikatakan bahwa RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh karena hasilnya disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel sekretori.

Kompleks (aparat) Golgi telah diketahui ahli mikroskop jauh sebelum penemuan mikroskop electron. Pada sajian mikroskop cahaya yang di dalam dengan garam perak, terlihat aparat Golgi sebagai bangunan kecil berbentuk tidak teratur biasanya dekat inti. Dengan mikroskop electron terlihat aparat ini terdiri atas membrane serupa yang terdapat pada reticulum endoplasma lain. Membrane-membran itu membentuk dinding sejumlah kantung gepeng yang bertumpuk.

Di bagian tepi kantung ini menyatu dengan vesikel-vesikel bulat kecil.Kompleks Golgi berkaitan erat dengan pembentukan beberapa produk sekresi, terutama yang mengandung karbohidrat. Unsure protein produk ini dibuat di reticulum endoplasma kasar. Pada kompleks Golgi ditambahkan karbohidrat pada protein, membentuk kompleks karbohidrat-protein. Komleks ini dibentuk di dalam sisterna aparat Golgi. Mereka bergerak ke tepi sisterna, memisahkan diri dari kompleks Golgi karena terkumpul dalam vakuol sekresi bermembran.Membrane kompleks Golgi menjadi tempat melekatnya enzim yang berhubungan dengan pembuatan karbohidrat. Lisosom dapat juga dihasilkan di kompleks Golgi.

C. Struktur Aparatus Golgi

Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel.

1. Berbentuk lamel-lamel seperti cakram gepeng

2. Setiap apparatus golgi terdiri dari 5-10 lamel dengan celah pemisah 20 nm

3. Pada setiap lamel mempunyai sejumlah lubang yang berisi vesikel kecil

4. Membran apparatus golgi tebalnya sekitar 7,5 nm

5. Setiap lemel mempunyai dua permukaan yakni :

a. permukaan luar yang cembung, permulaan yang immature disebut juga forming face adalah permukaan pembentukan dimana permukaan ini menerima vesikel.

b. permukaan dalam yang cekung, permukaan yang matur merupakan permukaan pendewasaan dimana disini vesikel dilepas.

Permukaan immature dari apparatus golgi biasanya berhadapan dengan RE kasar untuk menerima vesikel peralihan (vesikel pemindah) yang berisi hasil sintese protein dari RE kasar, dan masuk ke dalam apparatus golgi. Badan Golgi merupakan bagian sel yang hampir serupa dengan Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.Aparat Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Protein yang disintesis oleh RER dipindahkan ke dalam aparat Golgi. Di sini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Bagaimanapun protein-protein itu terkumpul di dalam saku-saku tadi sampai penuh dengan protein. Saku-saku tersebut dapat berpindah ke permukaan sel dan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Saku-saku berprotein yang lain pada aparat Golgi dapat disimpan di dalam sel sebagai lisosom.1. Morfologi Badan GolgiAparatus golgi mempunyai bentuk yang sangat berbeda-beda (pleomorfik). Pada beberapa sel bentuknya kompak dan terbatas sedang pada macam sel lain

bentuknya berupa jalinan dan tersebar. Namun pada dasarnya badan golgi berupa kumpulan rongga-rongga yang pipih, berbentuk mangkok, dikelilingi oleh vesikel-vesikel. Aparatus golgi dapat ditemui dan dikelilingi inti, ditepi atau tersebar. Jumlahnya mulai dari satu buah sampai ratusan tiap sel. Dengan mikroskop electron badan golgi dapat dilihat strukturnya merupakan membran khusus yang mempunyai bentuk bervariasi

Gambar:2 Badan Golgi Gambar: 3 Morfologi Badan Golgi

Telah terbukti bahwa organel ini dijumpai dalam hampir semua jenis sel hewan dan tumbuhan. Aparatus golgi terdiri dari tiga komponen, yaitu :a. CisternaeMerupakan bangunan dasar.yang menjadi ciri apparatus golgi. Terdiri dari sekitar 5 lempeng cisterna yang sejajar melengkung bentuk piala tiap cisterna berupa kantung gepeng tertekuk.Bagian tepi tiap cisterna biasanya menggembung dan berlobang-lobang .dibagian tepi itu ada pembuluh yang menghubungkan semua cisternae sesamanya.daerah tepi itu juga memiliki tonjolan-tonjolan yang akan cepat membentuk vasikula-vasikula atau mungkin juga bakal membentuk cisterna baru.b. VesikulaBagian vesikula terdapat dibawah (sebelah kedalam sel) bagian cisternae yang terdiri dari banyak gelembung serta memiliki warna yang terang. Vesikula tumbuh dari reticulum endoplasma.

c. Vakuola

Bagian ini berada dibagian atas (sebelah puncak) yang terdiri dari banyak gelembung.vakuola berisi bahan sekresi (getahan) cisterna bagian atas akan pecah dan membentuk vakuola.Bahan sekresi dalam vakuola disekresi dengan cara exocytosis.Protein yang akan disekresi / glikoprotein yang telah disintesa di retikulum endoplasma, masuk apparatus golgi lewat vesikula yang tumbuh lepas di ujung-ujung reticulum endoplasma dan yang terdekat dengan badan golgi. Pembentukan vesikula tersebut diawali dengan terbentuknya gembungan berupa kuncup dibagian ujung RE/ juga dimembran luar selaput inti. Gembungan ini lepas, menjadi vesikula. Vesikula bergabung-gabung membentuk cisternae. Didalam cisternae protein atau glikoprotein itu diproses lagi, lalu dibungkus-bugkus kecil dalam vakuola melalui gelembung-gelembung diuung cisternae teratas, kemudian lepas menjadi vakuola yang telah berisi bahan sekresi.D. Lintasan Sekresi Secara morfologis, kompleks golgi menunjukkan suatu polaritas yang terkait secara langsung dengan fungsi organel. Di dalam sel-sel sekresi, kompleks golgi merupakan suatu pusat fungsional dalam rantai sekresi. Elemen-elemen penghubung lintasan sekresi tersebut adalah retikulum endoplasma, vesikula transisi, kompleks golgi, vesikula sekresi, dan membran plasma.

Gambar: 8.3 Lintasan rantai sekresi (Sheeler dan Bianchii, 1983)

Gambar 9.2. Skema lintasan sekresiLintasan skretori meliputi minimal 6 tahap, yaitu (i) tahap sintesis, (ii) tahap segregasi, (iii) tahap transpor intraseluler, (iv) tahap konsentrasi, (v) tahap penyimpanan, dan (vi) tahap pengeluaran. Selama berlangsungnya sekresi, terjadi aliran materi dari retikulum endopla-sma ke arah badan golgi. Permukaan cekung badan golgi yang terorientasi ke arah retikulum endoplasma disebut permukaan pembentukan atau permukaan cis, sedangkan permukaan cembung yang terorientasi ke arah permukaan sel disebut permukaan matang atau permukaan trans.Pada permukaan matang badan golgi, dibentuk vesikula- vesikula sekresi, sedangkan pada permukaan pembentukan terdapat vesikula-vesikula transpor yang dibentuk dari membran retikulum endoplasma. Selama berlangsungnya proses sekresi, terjadi aliran materi yang dibentuk dalam retikulum endoplasma dan bergerak melalui permukaan badan golgi dari permukaan pembentukan ke permukaan matang. Selanjutnya bergerak sebagai granula-granula sekresi pada daerah apikal sel dan pada akhirnya menuju ke membran plasma dimana bahan-bahan tersebut dikeluarkan.E. Asal Badan Golgi

Menurut (Sheeler dan Bianchii, 1983) ada tiga sumber yang diusulkan yang diduga sebagai asal badan golgi, yaitu:

1. Vesikula-vesikula yang berasal dari membran luar salut inti atau retikulum endoplasma.2. Vesikula-vesikula atau struktur-struktur sitoplasma yang lain.3. Pembelahan dari badan golgi yang telah ada di dalam sel.Sisterna dari golgi dapat dibentuk dari vesikula-vesikula yang berasal dari membran luar salut inti atau retikulum endoplasma. Vesikula-vesikula transisi bermigrasi ke permu- kaan pembentukan dari badan golgi dan selanjutnya berfusi dengan membran sisterna badan golgi yang sudah ada. Dengan cara ini, satu kompleks golgi dapat dibentuk secara sempurna.Agregasi-agregasi dari vesikula transisi terjadi pada daerah sitoplasma yang disebut zona eksklusi (zones of exclusion) yang bebas ribosom. Zona tersebut biasanya dikelilingi oleh membran-membran retikulum endoplasma atau membran inti. Badan golgi-badan golgi sederhana diasumsikan telah ada pada awal perkembangan organel yang dijumpai pada zona tersebut. Beberapa bukti bahwa badan golgi terbentuk pada zona eksklusi (Sheeler dan Bianchii, 1983) adalah sebagai berikut:

1. Sel-sel pada biji yang dorman pada umumnya tidak memiliki badan golgi, namun pada zona eksklusi terdapat kumpulan vesikula-vesikula kecil. Hasil fotomikrograf pada sel biji pada stadium awal perkecambahan mendukung adanya per-kembangan badan golgi yang progresif pada zona eksklusi. Perkembangan badan golgi ber-tepatan dengan hilangnya vesikula-vesikula tran-sisi.2. Pada telur katak, badan golgi tampak berkembang dari kelompok-kelompok vesikula yang terdapat pada zona eksklusi.Selama berlangsungnya pembelahan sel pada sel hewan dan tumbuhan, jumlah badan golgi meningkat. Jumlah badan golgi yang dijumpai pada sel anak setelah pembelahan sama dengan jumlah badan golgi pada sel induk. Pada algae Botrydium granulatum yang multinukleat, pada setiap kutub sel yang sedang membelah tepat pada pembentukan spindel, terdapat sebuah badan golgi. Pada metafase lanjut, kedua badan golgi tersebut terdapat pada setiap ujung spindel dan dipisahkan oleh sentriol. Hal tersebut mendukung bahwa badan golgi dapat dibentuk melalui pembelahan organel. Pembentukan badan golgi dari retikulum endoplasma melalui peleburan sisterna yang berbentuk tubular yang terdapat pada bagian perifer dari retikulum endop lasma kasar. Hal ini terlihat pada sel-sel hati embrio. Pada saat sel-sel hati matang, sisterna tubular berubah menjadi bentuk mangkuk, kemudian bagian luar dari sisterna dibentuk vesikula-vesikula sekresi. Fenomena yang se-rupa dijumpai pada zoospora dan pembentukan sperma (gambar 7.4).

Gambar 8.3. Pembentukan badan golgi dari retikulum endoplasma (Sheeler & Bianchi, 1983)

F. Fungsi Aparatus GolgiSeperti diungkapkan sebelumnya bahwa, fungsi dari kompleks golgi adalah sebagai tempat pemrosesan protein pasca translasi. Protein-protein tersebut berasal dari lumen retikulum endoplasma dan bergerak ke badan golgi. Ada dua cara bagaimana protein melewati permukaan pembentukan ke permukaan matang dari badan golgi, yaitu (i) Model Sisternal Progression atau model transport vesikula dan (ii) Model Sisternal Transfer atau model pematangan sisterna (Thorpe,1984; Allar, 2005)Gambar. 8.4. Model pengangkutan protein (Allar, 2005)

Pada model sisternal progression, vesikula-vesikula yang berisi protein yang berasal dari retikulum endoplasma berfusi dengan permukaan pembentukan dari badan golgi untuk mengalami proses lebih lanjut. Kemudian setiap sisterna bergerak melalui tumpukan badan golgi ke arah permukaan trans. Pada permukaan trans, sisterna dipecah-pecah menjadi sejumlah vesikula kecil yang membawa protein ke tujuannya. Kelemahan model ini adalah karena sisterna badan golgi mempunyai sifat-sifat yang berbeda, sehingga sulit untuk menjelaskan bagaimana satu sisterna dengan sifat-sifat tertentu dapat berubah menjadi sisterna dengan sifat-sifat lain (Thorpe,1984; Allar, 2005).Pada model sisternal transfer, protein bergerak dari satu sisterna ke sisterna yang lain melalui pembentukan vesikula- vesikula kecil yang dilepaskan dari sisterna sebelumnya. Vesikula-vesikula tersebut bergerak maju dan berdifusi dengan sisterna berikutnya. (Thorpe, 1984; Allar, 2005)Kompleks golgi berfungsi dalam biosintesis glikoprotein dan glikolipida. Glikoprotein adalah protein yang mengandung karbohidrat yang terikat secara kovalen, biasanya berupa D- galaktosa, D-mannosa, L-fucosa, D-glukosamin, N-asetil-D- galaktosamin, dan asam N-asetil-muramat atau asam sialat. Unit-unit monosakarida tersebut terikat dalam rantai oligosakarida. Bahan-bahan yang akan disekresikan pada akhirnya berkumpul pada permukaan trans badan golgi dan kemudian dilepaskan dalam bentuk vesikula. Vesikula-vesikula sekresi melepaskan kandungannya dengan dua cara, yaitu secara konstitutif dan secara regulatif. Sejumlah protein-protein terlarut maupun yang terikat membran yang baru disintesis, lipida membran plasma yang baru disintesis dilepaskan dengan cara konstitutif, artinya tidak tergantung pada signal-signal tertentu seperti hormone atau neurotransmitter. Sejumlah protein- protein tertentu yang tersimpan di dalam vesikula sekresi hanya dapat dilepaskan bilamana ia menerima sinyal-sinyal tertentu yang berasal dari hormone atau neurotransmitter. Sekresi seperti ini dinamakan sekresi regulative.

1. Sintesis, Pengemasan Dan Penglepasan Hormon Peptida

Sintesis pengemasan dan pelepasan hormon-hormon peptida melibatkan organel-organel sitoplasmik, yaitu retikulum endoplasma kasar bersama ribosom dan badan golgi . Tahap awal adalah sintesis protein pada yang berlagsungan pada ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma dan menghasilkan rantai polipeptida yang dikenal sebagai prephormon. Rantai polipeptida tersebut diarahkan ke dalam lumen reticulum endoplasma oleh signal signal sequence asam-asam amino.

Enzim-enzim pada retikulum endoplasma memotong signal sequence dan menghasilkan prohormon yang tidak aktif. Prohormon selanjutnya ditranspor menuju badan golgi. Di dalam badan golgi dikemas dan dilepaskan melalui pertunasan badan golgi dalam bentuk vesikula sekresi. Di dalam vesikula sekresi terdapat sejumlah enzim yang berperan memotong prohormon menjadi satu atau lebih hormon yang aktif dan sejumlah fragemen-fragmen peptida. Hormon-hormon tersebut selanjutnya dirembeskan masuk ke dalam aliran darah untuk dibawah menuju jaringan target. 2. Sekresi Kelenjar TiroidSatu peranan kompleks golgi dalam biosintesis glikoprotein terlihat jelas pada sel-sel folikel tiroid. Sel-sel ini terlibat dalam sintesis tiroglobulin, suatu glikoprotein yang disekresikan oleh sel-sel ke dalam folikel dimana ia diiodinasi dan disimpan. Folikel adalah ruang interseluler yang besar dan dikelilingi oleh sel-sel epitel yang mensintesis tiroglobulin.Tiroglobulin terdiri atas dua tipe rantai polipeptida yaitu tipe pertama yang hanya terdiri atas disakarida N- asetilglukosamin yang terikat pada mannosa dan tipe kedua yang lebih kompleks. Selain mengandung gula, juga mengandung galaktosa, fruktosa, dan asam sialat (Thorpe,1984)

Urutan selama pembentukan tiroglobulin ditunjukkan pada gambar 8.6. Tiroglobulin diangkut secara vektorial dalam sel, dimulai pada retikulum endoplasma kasar dimana rantai polipeptida dibentuk. Polipetida mengalami prosesing berupa penambahan unit-unit monosakarida membentuk glikoprotein yang belum sempurna. Glikoprotein yang belum sempurna dibawa ke badan golgi melalui vesikula-vesikula transpor.Di dalam badan golgi glikoprotein mengalami penyempurnaan dengan penambahan unit-unit galaktosa (Thorpe, 1984).

Vesikula-vesikula sekresi yang mengandung glikoprotein yang telah sempurna dibentuk secara apikal dari kompleks golgi dan bergerak ke arah lumen folikel. Didalam folikel berlangsung iodinasi. Glikoprotein yang telah diiodinasi kemudian disimpan dalam folikel-folikel hingga sel epitel distimulasi oleh TSH dari kelenjar pituitary untuk mengabsorbsi tiroglobulin. Hormon tiroid yang telah diiodinasi dipotong-potong dan selanjutnya dilepaskan ke dalam darah untuk selanjutnya menuju organ target.

Gambar 8.7 proses pembentukan hormon tiroksin (Thorpe, 1984)

Sel-sel folikel tiroid secara aktif mentranspor ion-ion dari darah. Ion-ion tersebut selanjutnya ditranspor menuju lumen folikel tiroid. Beberapa asam amino tirosin di dalam tiroglobulin akan mengalami iodinasi. Namun demikian ion-ion iodin tidak dapat terikat secara langsung pada asam amino tirosin. Oleh sebab itu ion-ion iodin harus melepaskan elektronnya melalui proses oksidasi. Oksidasi ion-ion iodin dikatalisis oleh enzim- enzim peroksidase. 1 atau 2 ion-ion iodin yang telah mengalami oksidasi selanjutnya berikatan dengan asam amino tirosin membentuk T1 dan T2. T1 selanjuntnya bergandengan dengan T2 membentu T3 dan T2 bergandeng dengan T2 membantu T4.

Gambar 8.8 Perakitan tiroglobulin (Thorpe, 1984)

Tiroglobulin yang telah mengalami iodinasi tetap berada di dalam folikel tiroid dalam bentuk koloid. Dibawah pengaruh hormone Thyroid stimulating hormon (TSH) yang berasal dari hipofisis, tiroglobulin selanjutnya dimasukkan di dalam sel-sel folikel tiroid secara endositosis. Di dalam sel-sel folikel, endosom yang mengandung tiroglobulin berfusi dengan lisosom primer dan selanjutnya berlangsung proses pemotongan. Pemotongan tiroglobulin tersebut oleh enzim-enzim lisosom menghasilkan hormone triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin (T4). Selanjutnya hormone tersebut siap dirembeskan ke aliran darah.3. Proliferasi Membran-Membran SelulerKompleks golgi selain berperan dalam sekresi, juga memainkan peranan dalam persiapan protein-protein untuk organel-organel seperti lisosom dan membran plasma, Protein-protein yang dipersipkan untuk lisosom atau membran plasma disintesis oleh ribosom-ribosom yang melekat. Pada retikulum endoplasma kasar. Beberapa dari protein- protein tersebut dilepaskan ke dalam lumen retikulum endoplasma dan yang lain tetap pada membran retikulum endoplasma dan kelak menjadi dinding vesikula transpor. Dalam beberapa menit setelah sintesis, protein-protein tersebut tampak pada permukaan cis dari badan golgi.

Gambar 8.9. Beberapa fungsi dari badan golgi (Sheeler & Bianchi, 1983)

Mekanise transport protein dari lumen RE ke badan golgi berlangsung melalui vesikula transport. Vesikula transport berfusi dengan permukaan cis badan golgi. Selanjutnya protein berpindah dari suatu sisterna ke sisterna berikutnya hingga mencapai permukaan trans. Protein-protein yang dipersiapkan untuk menjadi komponen membran lisosom dan membran plasma tetap tertanam pada membrane RE. Protein tersebut diranspor dengan cara yang sama, namun pada saat tiba pada sasaran, protein tersebut tetap terikat pada membran.4. Menyortir Protein-protein untuk Sasaran TertentuProtein-protein yang disintesis pada retikulum endoplasma yang diperuntukkan untuk membran plasma, lisosom, dan vesikula sekresi, diangkut ke badan golgi pada permukaan pembentukan. Protein-protein yang sampai pada permukaan pembentukan kompleks golgi bersama-sama dengan protein membran retikulum endoplasma. Vesikula- vesikula yang dilepaskan dari permukaan trans tidak mengandung protein membran retikulum endoplasma. Kompleks golgi berperan memilih protein membran rtikulum endoplasma oleh vesikula-vesikula kecil dari sisterna badan golgi permukaan pembentukan.Rothman (1981 dalam Thorpe, 1984) membedakan permukaan pembentukan badan golgi dengan permukaan matang badan golgi. Permukaan pembentukan terdiri atas semua sisterna golgi kecuali satu atau dua yang terakhir. Peranan permukaan pembentukan adalah memilih protein retikulum endoplasma yang akan dikembalikan ke retikulum endoplasma. Permukaan matang dari badan golgi terdiri atas sisterna permukaan yang berperan menerima protein yang telah dimurnikan dan menyebarkan melalui vesikula-vesikula ke lokasinya yang tepat di dalam sel.Gambar 8.10. Kompartemen BG menurut Rothman (Allar,. 2005)Rothman (1981) mengusulkan bahwa badan golgi terdiri atas tiga kompartemen yaitu kompartemen cis (kompartemen pembentukan), kompartemen medial, dan kompartemen trans (kompartemen matang). Kompartemen cis memilih dan melepaskan protein-protein retikulum endoplasma dan juga menambah gugus fosfat ke gula terminal protein lisosom. Kompartemen medial (terdiri atas sisterna di tengah-tengah tumpukan golgi) merupa-kan tempat penambahan N- asetilglukosamin. Sedangkan kompartemen trans merupakan tempat penambahan unit-unit galaktosa dan asam sialat juga.

Memilih berbagai protein sesuai dengan tujuan akhirnya. Penambahan gugus fosfat pada gula terminal protein lisosom dalam kompleks tersebut untuk mencegah penambahan N- asetilglukosamin dalam kompartemen medial dan penambahan galaktosa dan asam sialat dalam kompartemen trans.5.Pembentukan Dinding SelBadan golgi berperan dalam pembentukan papan sel dan dinding sel. Papan sel dan dinding sel terbentuk selama anafase dan telofase mitosis dan miosis kedua. Sebelum anafase, kompleks golgi berada di luar kumparan. Selama anafase, kompleks golgi melepaskan vesikula-vesikula menuju pusat kumparan dan menimbun disekitar benang-benang kumparan. Vesikula berisi senyawa pembentuk papan sel dan dinding sel.

Gambar 8.11 Pembentukan papan sel dan dinding sel (Albert et al., 1983)Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi berisi bahan untuk pembentukan papan sel dan dinding sel. Di dalam sitoplasma terdapat mikrotubul-mikrotubul yang tersusun paralel dan disebut fragmoplas. Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi berhubungan dengan fragmoplas dan ditransportasikan sepanjang mikrotubul ke arah ekuatorial dan terakumulasi pada daerah dimana mikrotubul mengalami overlapping. Vesikula-vesikula yang mengandung bahan untuk papan sel dan dinding sel diakumulasikan pada daerah ekuatorial pada mikrotubul yang tumpang tindih dan berfusi membentuk papan sel. Bahan-bahan dari vesikula bergabung membentuk dinding sel. Vesikula-vesikula golgi yang baru terbentuk diakumulasi pada bagian tepi papan sel, kemudian berfusi dan meluas ke arah luar. Membran papan sel yang sedang merentang berfusi dengan membran plasma. Bahan- bahan dinding sel dideposisikan membentuk dinding sel yang sempurna (Albert et al., 1983).6. Pembentukan Akrosom

Akrosom adalah suatu badan berbatas membran yang terletak pada bagian kepala spermatozoa di sebelah anterior dari inti. Badan golgi merupakan organel yang berperan dalam pembentukan akrosom melalui beberapa fusi vesikula-vesikula yang mengandung bahan untuk akrosom. Sedangkan membran vesikula-vesikula menjadi membran akrosom. Akrosom mengandung berbagai jenis enzim-enzim hidrolitik yang penting di dalam proses fertilisasi. Tanpa akrosom, maka sperma mengalami kesulitan untuk menembus berbagai selaput yang melindungi sel telur. Proses pembentukan akrosom pada kepala sperma ditunjukkan pada gambar 8.12.

Gambar 3.12. Proses pembentukan akrosom (Thorpe, 1984G. Komposisi kimia badan biologiSeperti halnya retikulum endoplasma, badan golgi juga mengandung senyawa lipida yang terdiri atas fosfolipida dan lemak netral. Sedangkan protein terdiri atas glikoprotein, mykoprotein, dan enzim.a. Kandungan Lemak

Membran badan golgi memiliki kandungan lipida yang berbeda dari membrane sel lain.

Tabel 8.1 perbandingan komposisi lipida retikuum endoplasma (RE), badan golgi (BG) dan membran plasma (MP)

Senyawa% Fraksi Total

REBGMP

Total Fosfolipida84,953,961,9

Sfingomielin3,712,318,9

Fosfatidilkolin60,945,339,9

Fosfatidilserin33,34,23,5

Fosfatidilinositol8,98,77,5

Fosfatidiletanolamin18,617,017,8

Fosfatidilhialin4,75,96,7

Lisofofatidiletanolamin-6,35,7

Total lipida netral15,146,138,1

Kolesterol

Asam lemak bebas

Trigliserida

Ester-ester kolesterol

b. Kandungan Enzim

Analisa enzimatik dari badan golgi yang diisolasi didapatkan bahwa, badan golgi mengandung enzim-enzim yang sangat heterogen, misalnya enzim-enzim glikolisil transferase, oksidoreduktase, fosforase, dan sebagainya.BAB III

PENUTUPKesimpulan

Dari materi yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Badan Golgi merupakanorganelyang dikaitkan dengan fungsi ekskresisel. Badan golgi terdiri dari kantung membran yang pipih (sisterne) yang tampak sebagai tumpukan pita. Kedua permukaan tumpukan membran pipih (sisterne) disebut sebagai muka cis dan muka trans. Badan Golgi terbagi menjadi 3 Komponen yaitun Cisternae, Vesikula, Vakuola. Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya

Ada tiga macam protein yang dihasilkan oleh Badan Golgi protein membran inti, protein sekretori dan protein enzim. Fungsi badan golgi adalah membentuk kantung ( vesikula ) untuk sekresi, membentuk membrane plasma, dan membentuk dinding sel tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Allard, R.W., 2005. Principles of Plant Breeding. Jhon Wiley and Sons, New York.

Anonymus. Struktur dan Fungsi Aparatus Golgi.Diakses 12/03/2015,11:10 amhttp://sapubersih.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsiaparatus-golgi.html Alim Tamri (2013) Badan Golgi.Diakses 5/15/2013,11.28am.http://www.biologi-sel.com/2013/02/badan-golgi.htmlBiondi, S. & Thorpe, T.A., 1981, Requirements for a Tissue Culture Facility dalamThorpe, T.A., (Ed), Plant Tissue Culture, Methods and Applicationsin Agriculture 3, Academic Press, New YorkCampbell,Neil A.dkk.Biology 8thedition.

Sheeler, P and D, E, Bianchi. 1983. Cell Biology Structure, Biochemistry, and Function. Second Edition. John Wiley & Sons Inc. USA.

Sipayung, Rosita(2013).Badan Golgi Biosintetis Dan Fungsinya Dalam Metabolisme. Universitas Sumatra Utara.Fakultas Pertanian Sumandi. Aditya Marianti (2007).Biologi Sel. Yogyakarta:Graha Ilmu.