lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/232/8/lampiran.pdf · karyawan...
Post on 15-Sep-2019
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
Catatan Observasi
Lokasi Penelitian: DAAI TV Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
Waktu Penelitian: 13 Juli 2015
Hasil Observasi Peneliti terhadap struktur organisasi program “Halo Indonesia” DAAI TV
1) Dalam struktur organisasi inti program “Halo Indonesia” DAAI TV, terdapat
eksekutif produser, produser, asisten produser, dan reporter.
2) Eksekutif produser berada di posisi teratas, lalu dibawahnya ada produser.
Dibawah produser ada asisten produser, dan posisi paling bawah ada reporter.
Apabila digambarkan dalam diagram, maka akan tergambar seperti berikut ini:
3) Program “Halo Indonesia” berada di divisi Current Affairs and Magazine
bersama dengan DAAI Mandarin, Asia Kirana, dan Jurnal DAAI.
Eksekutif Produser
Produser
Asisten Produser
Reporter
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
4) Editor dan Juru Kamera tidak dimasukkan ke dalam struktur organisasi inti dari
Halo Indonesia. Alasan tidak dimasukkan adalah karena editor dan juru kamera
tidak hanya milik program Halo Indonesia saja. Dalam satu divisi, program-
program yang ada berbagi juru kamera dan editor.
5) Apabila pada umumnya program berita sudah memiliki presenter sendiri-sendiri.
Tetapi, tidak dengan program “Halo Indonesia.” Presenter di Halo Indonesia bisa
membantu program-program di DAAI TV lain, meskipun tertentu saja.
6) Dalam program-program yang terdapat di DAAI TV, tidak terkecuali Halo
Indonesia, terdapat beberapa orang yang bekerja dengan lebih dari satu jabatan.
Seperti contoh, reporter juga bekerja sebagai presenter di “Halo Indonesia.” Hal ini
diterapkan untuk efektivitas kerja karyawan.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Catatan Observasi
Lokasi Penelitian: DAAI TV Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
9-10 Juli 2015
Hasil Observasi terkait dengan Ceramah Master Cheng Yen.
1) Ceramah Master Cheng Yen merupakan kegiatan pagi yang dilakukan oleh
karyawan DAAI TV sebelum memulai aktivitas kerja paginya.
2) Karena jam masuk karyawan DAAI TV pukul 08.30, maka, kegiatan ceramah
Master Cheng Yen dilakukan 1-2 menit setelah pukul 08.30.
3) Kegiatan “Ceramah Master Cheng Yen” ini dilakukan di ruang rapat audiovisual
Gedung DAAI TV (Gedung Tzu Chi Tower 2) lantai 5.
4) Kegiatan Ceramah Master Cheng Yen dilakukan selama 20-25 menit.
5) Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan menghormat bungkuk pada Master Cheng
Yen melalui gambar yang ditampilkan. Master Cheng Yen tidak hadir pada kegiatan
ceramah ini.
6) Para karyawan yang ada di dalam ruangan diajak untuk melihat tayangan “Lentera
Kehidupan” yang juga sering ditayangkan di DAAI TV. Dalam tayangan “Lentera
Kehidupan”, Master Cheng Yen bercerita tentang berbagi terhadap sesama,
bercerita tentang kebaikan, dan segala hal berbau positif. Di dalam ruangan,
karyawan diajak untuk belajar dari apa yang telah ditampilkan dari tayangan
“Lentera Kehidupan.”
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
7) Gambar-gambar yang ditampilkan di “Lentera Kehidupan” lebih banyak bercerita
tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang Yayasan Tzu Chi, tidak
hanya dari Indonesia saja, melainkan dari seluruh dunia. Selain itu juga
menampilkan Master Cheng Yen duduk bercerita.
8) Satu ruangan bisa menampung lebih dari 15 orang. Tetapi, tidak semua karyawan
bisa mengikuti kegiatan ceramah ini. Bukan karena mereka ada melanggar tertentu,
tetapi lebih kepada kesibukan kerja mereka, program yang ditayangkan butuh
persiapan tertentu.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Contoh Gambar Naskah (menggunakan kertas dua sisi/ bekas)
Tampilan Depan
Tampilan Belakang
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Lampiran Kupon Sahabat DAAI TV
Model Lama
Tampak Depan Tampak Belakang
Model Baru
Tampak Depan Tampak Belakang
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Contoh Tampilan Program Halo Indonesia DAAI TV (sumber:www.youtube.com)
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Wawancara
Narasumber: Astia Dika
Jabatan: Asisten Produser dan News Anchor Program “Halo Indonesia”
Tanggal: 11 Juni 2015
Tina: Pertanyaan saya…bisa dijelasin gak sih apa itu program Halo Indonesia?
Astia: Sebenarnya HI itu program news di DAAI TV, cuman memang kami…seperti kamu
tahu yang pernah magang disini kan…jadi memang angle berita yang kami ambil itu
memang lebih soft..positive news..jadinya kontennya ada pendidikan, kemanusiaan,
kesehatan, budaya, tidak ada kriminal ataupun politik disini. Yang membedakan halo
Indonesia…ada beberapa perubahan…2013 di April..eh April 2014 dan sampai di 2015 nih
ada perubahan.
Tina: Perubahan? Perubahan apa yang dibuat?
Astia: Yaitu tadinya konsepnya hanya 24 menit…sekarang 1 jam. Di dalamnya ada
penambahan talkshow 24 menit, itu talkshownya narsumnya sama-sama setipe sih kadang
sesuai dengan isu yang berkembang pasti kita undang dari Depok atau
Jakarta..mengundang pengamat atau ahli-ahli atau kita juga ambil profil-profil inspiratif
misalnya orang-orang yang mengalami keberuntungan atau yang melakukan kegiatan sosial
atau dia punya prestasi…gitu aja sih.
Tina: Kan kalau berita lain kan itu ambil….istilahnya mengambil tema-tema seperti
ini…berita kan mestinya tema nya kan lebih luas lagi…ga cuma sekitar pendidikan..ga
hanya sekitar budaya? Tapi bagaimana kakak memilih tema berita yang sudah lebih
sempit..milihnya lebih dipersempit lagi?
Astia: Soalnya kita punya koridor itu kan sesuai dengan motto perusahan..kebenaran,
kebajikan, dan keindahan..selama itu masuk dalam tiga kategori itu..itu akan masuk dalam
berita kami. Misalnya human interest atau misalkan profil-profil dengan orang-orang yang
berjuang, berdedikasi tinggi di tengah masyarakat ini banyak sekali..di Jakarta aja udah
banyak, apalagi dari luar daerah. Itu bisa kita angkat. Lalu, ada kegiatan-kegiatan sosial
atau komunitas-komunitas yang peduli dengan pendidikan anak. Atau kesehatan..atau seni
budaya…seniman-seniman itu. Kita gak akan pernah kehabisan berita…kita bisa buka
mata.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Tina: Gak pernah kehabisan berita? Karena yang selama ini saya pikir DAAI TV …apa
kadang-kadang suka kehabisan ide gitu gak?Ternyata gak pernah kehabisan.
Astia: Gak…kalo kehabisan ide…ntar gak bisa tayang dong.
Tina: Iya..biasanya liputan keluar seminggu berapa kali sih?
Astia: Untuk di Halo Indonesia?
Tina: Iya…
Astia: Untuk di Halo Indonesia…kita punya 8 tim..8 reporter disana. Sebenarnya ada 10
reporter…10 reporter. Cuma yang dua dipakai untuk PIC Live. Dua ini mengatur…mulai
dari tema roadshow..lalu teknik tiap harinya..newsnya tiap hari narasumber harian , jadi
harus harus ada dua narasumber setiap minggu juga di kantor . 8 sisanya inilah yang
bekerja setiap hari. Biasanya satu hari, 3-4 reporter jalan keluar. Keluar…dan satu reporter
minimal cari dua liputan untuk dibawa pulang. Dari 4 reporter, dua berita…berarti ada 8
berita…yang dibawa pulang untuk hari berikutnya.
Tina: Oh…gitu.
Astia: Iya..untuk sesuai dengan kebutuhan kami yang 8 berita
Tina: kalau boleh tahu Selain segmen talkshow….ada segmen apalagi di HI?
Astia: Sebenarnya segmennya hanya ada dua jenis sih..kita punya lima segmen dengan
jenisnya …segmen pertama itu paket berita semua..ada sekitar empat berita..lalu di segmen
dua, tiga, dan empat itu talkshow…di sekitar itu kita juga punya liputan topik-topik
kecil..sub-sub topiknya, nantinya, dan di segmen lima kita mulai dengan berita-berita yang
lebih soft lagi. Dan setiap hari jumat, kita kaya ada liputan tentang film-film..referensi
film..budaya, seni.
Tina: Gitu …kakak kan termasuk dalam tim liputan..bagaimana kakak menghadapi
perbedaan di dalam tim berita?
Astia: Perbedaan apa?
Tina; Perbedaan pendapat, karena kan berita kan banyak..yang ini dimasukin..yang ini
kurang cocok..gak dimasukin deh…gitu-gitu
Astia: Jadi gini…kami sistem satu pintu…jadi semua berawal dari satu redaksi. Dan kita
diskusikan disitu. Jadi, apa yang akan tayang, semuanya diskusi, dan yang pasti debat ada
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
di dalam rapat. Setiap hari kerja ada rapat. Saat kita keluar ruangan rapat. Kita semua harus
satu pendapat. Jadi apa yang akan kita tayangkan…berita apa yang akan ditayangkan jadi
memang gak akan ada…
Tina: jarang seperti itu?
Astia: Iya…karena semuanya sudah disamakan dalam satu rapat.
Tina: Ka Astia…pernah denger istilah soal “jurnalisme damai” gak?
Astia: Iya
Tina: Menurut kakak, program Halo Indonesia sudah termasuk telah menggunakan
jurnalisme damai gak sih?
Astia: Iya…jurnalisme damai itu kan sebenarnya…adalah jurnalisme damai yang
menggiring masyarakat untuk istilahnya…begini..kita tidak memunculkan konflik..kita
menawarkan solusi, dan itu yang selalu dipegang oleh jurnalisme daai tv, khususnya di
Halo Indonesia. Jadi, saat ada masalah, kita bukan meruncingkan masalah…misalnya,
contohnya kaya beras plastik. Kaya misalnya…beras plastik beredar dimana-mana..atau
beras plastik mengancam satu masyarakat. Kalau kita tidak. Kita datang ke tempat yang
diduga menjual beras plastik, dan kita satu-satu datang ke tempatnya dan bertanya apakah
memang semua penjual disana menjual beras yang sama. Kalau tidak, itu yang akan kita
beritakan..bahwa sebenarnya masih ada yang aman dong…hanya segelintir saja.. Terus
setelah itu kita kasih alternatif. Sebenarnya…selain beras, harga beras makin tinggi kan?
Orang kan cari yang murah…ternyata yang murah..yang mereka makan adalah beras tidak
aman…sebenarnya kita bisa ganti dengan apa sih..ada karbohidrat lain ada gandum,
kentang, singkong, ubi, jadi kita menawarkan masyarakat solusi, bukan memperuncing
masalah, membuat khawatir di masyarakat?
Tina: dan itu di setiap berita?
Astia: Pasti..pasti karena itu pedoman kita…Sebenarnya kita dulu mau bikin…sebenarnya
ada konsep, jurnalisme cinta kasih…tapi karena belum ada…dan di Indonesia pun belum
ada…belum ada istilahnya…jadi kita berbasis di jurnalisme damai.
Tina: Kalau jurnalisme cinta kasih yang menurut situ bagaimana?
Astia: Sebenarnya menurut kami…jurnalisme cinta kasih itu lebih…lebih human interest
lagi, lebih sosial…dan isinya memang hanya mengemas cinta kasih yang ada di dalam
masyarakat. Tapi itu kan…saat kita berbicara tentang media massa…kita kan harus sesuai
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
dengan selera pasar kan? Jadi kan jurnalisme cinta kasih kan untuk orang-orang kan masih
belum bisa..jadi kita masih pakai basis nya jurnalisme damai.
Tina: Terus udah gitu kan DAAI TV kan beda sendiri…kalau melihat dengan tema
peliputan beritanya. Kalau melihat dari televisi lain, itu beritanya kita lebih ngikutin pasar
gitu. Istilahnya, karena DAAI TV itu berdirinya udah beda sendiri apakah sebenarnya tidak
ada ketakutan-ketakutan terhadap rating? Pernah ada sempet rasa, aduh entar kalau
beritanya modelnya kaya gini, pasar gak ngikutin?
Astia: Sebenarnya kalau dibilang ketakutan…bukan ketakutan sih..kita tidak harus
memikirkan rating daai tv, karena berdirinya daai tv itu kan…memberikan cinta kasih dan
budaya humanis. Awalnya kita tidak memikirkan soal rating, ya sudah..kita berjalan sesuai
dengan trek..tetapi saat kita melibatkan budaya humanis..itu akan ada banyak orang yang
kita rangkul. Nah, bagaimana caranya untuk merangkul orang kalau apa yang kita
tayangkan itu tidak menarik. Jadi, satu-satunya jalan yang harus kita lakukan adalah tetap
kita lihat selera pasar seperti apa, apa sih yang orang suka..apa sih yang menarik bagi
masyarakat, tapi tetep pada koridor daai tv.
Tina: Contohnya seperti apa?
Astia: Contohnya…misalnya ini lagi hari buruh, contoh. Ini kita lagi berbicara tentang
berita, masyarakat pasti pengen tahu demo nya kaya gimana, besar-besaran nya kaya
gimana? Kita ga boleh keluar dari itu..kita harus melakukan hal yang sama…tapi di DAAI
TV tidak boleh ada kekerasan..seperti yang kamu tahu hari buruh selalu identik dengan
bakar-bakar terus aksi yang luar biasa anarkis, yang pasti kan kita takut untuk keluar rumah
kan…yang kita lakukan saat itu adalah kita mengundang buruh perempuan yang saat itu
menjadi penyiar di radio Marsinah, radio radio khusus buruh. Jadi kita melihat sisi lain dari
buruh. Jadi kita tetap pada track nya, ini koridornya misalnya concernya lagi di buruh, kita
harus cari sisi lain yang humanis tetep menarik, tidak akan mengikuti jalur mereka yang
menayangkan kekerasan seperti itu. Mencoba mengikuti pasar, tapi ambil sisi lain.
Tina: Jadi istilahnya…ketakutan rating ada tapi .
Astia: Bukan ketakutan, tapi memperhatikan …
Tina: Memperhatikan…tapi bukan yang seperti televisi lain.
Astia: Iya
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Tina: Kalau misalnya dinilai 1-10 , Halo Indonesia sudah mengikuti visi dan misinya DAAI
TV itu sekitar berapa persen?
Astia: Kalau visi misi daai tv, kalau menurut saya 99% …karena itu…sebenarnya relative
kan..penilaian kan…penilaian sebagai kami pekerja. Kalau aku ya melihatnya seperti itu.
Tapi apa yang orang lihat mungkin berbeda, misalnya relawan melihat apa..o ini masih
kurang. Tapi inilah news yang bisa kami buat.
Tina: Bisa cover gitu..
Astia: Iya..kalau news itu kan tentang aktualitas, yang harus dikejar. Tapi dengan kondisi
kita, inilah yang bisa ditampilkan dengan maksimal apa yang kita lakukan.
Tina: Kalau misalnya memperkenalkan program ini ke masyarakat yang lebih luas
bagaimana sih? Bagaimana DAAI TV memperkenalkannya?
Astia: Paling kami misalnya melalui media sosial ya..mulai kami punya adminnya…dari
marketing daai..pun memperkenalkan HI dan program DAAI TV yang lain. Terus kita juga
punya Open House DAAI TV dan presenternya juga hadir. Kalau roadshow…hanya baru
wilayah kampus saja.
Tina: Menurut Anda DAAI TV itu TV komunitas atau bagaimana?
Astia: TV Publik sebenarnya…DAAI TV ..kadang orang suka berpikir tv komunitas.
Sebenarnya apa yang kamu rasakan sama apa yg dengan kamu rasakan. Berita tentang
Yayasan DAAI TV hanya 10 persen dari program HI dan bisa diakses melalui televisi dan
media sosial. Karena berita tentang Yayasan Tzu Chi hanya berapa sih..kecuali kaya ada
kejadian kemarin….tentang Nepal…
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Wawancara
Narasumber: Widodo
Jabatan: Executive Producer Program “Halo Indonesia”
Tanggal: 13 Juli 2015
Tina: Bapak sudah berapa lama menjadi executive production?
Widodo: Saya masih baru…sejak April 2015.
Tina: Menurut anda, apa syarat pemilihan berita-berita yang dimasukan ke dalam HI?
Widodo: Sebenarnya DAAI TV tidak mengenal news secara seperti media-media yang lain
sih…tapi kita sekarang ke berita-berita yang lebih update…makanya sejak April 2015, kita ada
perubaha. Tadinya beritanya indepth selama ½ jam, tetapi sekarang lebih indepth 1 jam. Tadinya
kami taping program, sekarang kami bisa tayang secara live.
Tina: Menurut anda, Program HI yang sekarang seperti apa?
Widodo: Program yang mengabarkan berita dengan pesan positif kepada masyarakat.
Tina: Kalau boleh tahu, mulai tayangnya program ini kapan ya? Yang episode 1 Halo Indonesia
itu?
Widodo: Kalau yang satu jam itu per 1 April 2015. Kalau yang sebelumnya sejak 24 April 2014.
Tina: Kenapa ada semacam perubahan yang dulunya ½ jam, sekarang menjadi 1 jam? Ada
alassan tersendiri?
Widodo: Alasannya banyak ya…kita juga melihat ada kebutuhan pemirsa yang belum ter-cover
sama dengan media lain. Itu satu, dan yang kedua kita juga ingin menambah durasi jam program
sebenarnya.Makanya kita jadi dua kali lipat durasinya gitu.
Tina: Sebenarnya, yang menjadi pembeda antara Halo Indonesia dengan program berita lainnya
itu apa sih pak? Semenjak adanya perubahan ini?
Widodo: Kalau human interest masih …Human interest semacam pakem…tetapi sekarang
menjadi lebih update…dan kalau mungkin biasanya 1 reporter 1 minggu ada bawa 2-3
liputan…maka sekarang apa yang diliput kemarin, pokoknya sekarang lebih cepet deh. Sistem
kerjanya. Sistem kerja kita lebih cepet gitu.
Tina: Sekarang ini, jumlah reporter ada berapa?
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Widodo: Kalau reporter ada 8.
Tina: Kameramen nya ada..?
Widodo: Ada..9
Tina: O…itu untuk khusus Halo Indonesia doang?
Widodo: O…engga…itu kameramennya punya satu kelompok kami. Karena kami bagian dari
Current Affairs and Magazine. Kalo reporter khusus HI, kalo kameramennya engga.
Tina: Berarti totalnya ada berapa semua? Termasuk produser, news anchor?
Widodo: Ada sekitar 12 kalau digabung semuanya sih. Belum termasuk cam pers dan editor.
Karena para campers dan editor bergabung dengan yang lain.
Tina: Bertanya soal rating…
Widodo: Kalau rating, terakhir…kita belum terima dari Nielsen ya jujur saja. Jadi kita masih
belum terima dari Nielsen.
Tina: Kalau rating diterima setiap hari kah atau..?
Widodo: Per kuartal…kebetulan punya kita agak beda dari program yang lain…jadi kita
menerima laporan Nielsen itu per kuartal setiap tahunnya.
Tina: Kuartal berarti..
Widodo: Empat bulanan.
Tina: Kalau rating di DAAI TV, khususnya di program anda, itu dipentingin gak sih sebenarnya?
Widodo: Secara keseluruhan, rating itu tidak dipentingkan, dalam artian kita harus mengejar
rating itu enggak…Tapi kita melihat rating itu seberapa jauh program kita bisa diterima di
masyarakat. Yang terpenting bagaimana pesan positif bisa disampaikan kepada masyarakat.
Setidaknya mereka bisa terinspirasi.
Tina: Menurut anda, DAAI TV itu jenis televisi apa?
Widodo: DAAI TV itu tv non-komersial. Karena tidak bertujuan untuk mengambil keuntungan
apapun.
Tina: Kan orang luar tahunya bahwa DAAI TV itu tv non-komersil ya pak? TV komersil itu kan
dananya berarti donatur luar…apakah bapak tahu mungkin daai tv mendapatkan dananya dari
mana untuk pembiayaan liputan, khususnya liputan yang program bapak lakukan ini? Karena
pembiayaan liputan kan tidak sedikit.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Widodo: Kalau kita ngomongin semua pemasukan media kan dari iklan…kita bukan iklan…tapi
kita bukan iklan komersial. Tapi iklan layanan masyarakat, jadi misalnya, perusahaan
memberikan donatur untuk kita, biasanya kita bisa buatkan dalam bentuk iklan layanan
masyarakat. Terus, sekarang ada yang disebut sebagai …bahasa kita…”friends of DAAI” jadi
ada donatur entah perorangan…entah kelompok, sekelompok orang yang memberikan dananya
secara rutin kepada kami. Yang kami pertanggungjawabkan dalam bentuk liputan. Entah berapa
banyak, biayanya pun selalu ada…
Tina: dan itu pasti akan selalu jalan terus ?
Widodo: Sampai sekarang masih jalan…banyak masyarakat juga yang merasa manfaat tayangan-
tayangan kita lalu memberikan sedikit dananya kita juga ada begitu?
Tina: Menurut anda, apakah Halo Indonesia telah menjalankan program jurnalisme damai?
Widodo: Sebenarnya..bukan Halo Indonesia saja yang telah menjalankan jurnalisme damai,
tetapi semuanya.
Tina: Berbicara soal segmentasi, segmentasi program Halo Indonesia itu seperti apa ya pak?
Widodo: Segmentasinya adalah…kurasa kalau kita memilihnya jam 09.00 sampai 10.00 adalah
ibu rumah tangga.
Tina: Kalau di televisi lain kan..program berita tidak melakukan apa yang disebut sebagai tayang
ulang..Tapi Halo Indonesia kan ada tayang ulang pukul 16.00 ya…mengapa Halo Indonesia
melakukan tayang ulang? Kenapa gak cukup jam 9 aja?
Widodo: Karena kita juga melihat ada beberapa pemirsa kita yang …di jam 9-10 pagi itu kan
bekerja…sementara ada juga yang bisa lihatnya sore. Dan kita kan juga dua kali sama yang jam
10 an…mensiasati jam itu untuk orang-orang yang belum sempat menonton. Jadi yang malam
bisa lihat…sebetulnya kalau bisa melihat…kalau kita..bukan…sebetulnya bukan kita aja. Semua
program berita..misalnya Metro TV..satu berita pada hari itu tayang..bahkan siang atau tengah
malam pun bisa tayang lagi kok. Meski mereka bukan melabelnya tayang ulang. Dikemasnya
berbeda saja.
Tina: Mana yang anda lebih pentingkan dalam pemberitaan di HI? Kecepatan kah atau Fakta
100%
Widodo: yang kedua.
Tina: Strategi pemberitaan apa yang dipakai di dalam Halo Indonesia?
Widodo: Tidak ada yang khusus sih ya. Kita menggunakan…salah satunya dengan Sosial
Media..Terus kita juga meningkatkan mutu beritanya…terus ada masyarakat juga kan yang
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
punya media sosial…jadi kalau misalnya kita ada berita kan yang kita tayang, kita coba untuk
mention di twitter program kita. Selain itu kita juga melakukan perbaikan ya…
Tina: Bagaimana dengan manajemen pemberitaan yang ada di Halo Indonesia?
Widodo: Sebenarnya tidak ada yang berbeda sih. Tugas reporter ya..tetap sama seperti
sebelumnya. Yang lain juga sama seperti sebelumnya, tugas-tugas reporter dan cameramen juga
sama, seperti kita belajar saja lah. Mulai dari diskusi penentuan tema. Tapi, yang membedakan
adalah lebih disiplin saja sih. Dan kecepatan bekerjanya temen-temen. Jadi, karena kita dituntut
live kan…apalagi kita live..butuh kedisiplinan yang tinggi…sehingga kita tidak boleh ditunda
ya..kalau taping kan bisa diganti yang lain.
Tina: Tugas anda sebagai eksekutif produser?
Widodo: Eksekutif produser tanggung jawabnya ya…keseluruhan isi program. Tidak ada
bedanya dengan tv lain.
Tina: Apa harapan bapak terhadap program ini?
Widodo: Harapan saya adalah semoga program ini bisa diterima masyarakat yang lebih luas dan
lebih menginspirasi masyarakat lagi.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Pertanyaan Wawancara
Narasumber: Imam Asyari
Jabatan: Presenter dan Reporter DAAI TV
21 Juli 2015
Martina: Sudah berapa lama kakak menjalani profesi sebagai reporter?
Jawaban: 1 Tahun 6 Bulan (Terhitung sejak bulan februari 2014)
Martina: Apakah kakak memiliki keluhan tertentu terhadap kantor yang kakak
tempati? Dari segi gaji, atau lingkungan kerja atau hubungan dengan staf lain?
Jawab : Setiap perusahaan pasti punya permasalahan dan tergantung bagimana kita
menyikapinya. Masalah (keluhan) dari aspek pembayaran gaji tidak ada. Mereka membayar
sesuai dengan perjanjian yang kita sepakati di awal kontrak. Masalah (keluhan) dengan staf
secara pribadi tidak adan, sedangkan secara pekerjaan sebatas masalah kesalahan
komunikasi sehingga berdampak pada pengabilan keputusan yang salah.
Martina: Seperti yang diketahui, bahwa dalam tim “Halo Indonesia” tidak memiliki
orang yang banyak, dan seperti kakak ini menjalankan tugas rangkap sebagai
presenter ataupun reporter. Menurut kakak, kenapa tim kerjanya tidak memiliki
jumlah orang yang banyak ? Apakah karena lebih menghemat atau lebih dituntut
supaya bisa multitasking?
Jawab : Sebuah posisi atau kedudukan seorang staff dan pimpinan di persuahaan
bergantung pada konsep organisasi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Stasiun TV
sesungguhnya memiliki 2 definisi tentang posisi pembaca berita / presenter / news anchor.
Pertama, pembaca berita adalah seorang yang reporter yang bertugas di studio dan di
lapangan untuk menyampaikan informasi hasi produksi tv. Kedua, pembaca berita adalah
seorang pekerja lepas / free lancer yang bertugas mengantarkan berita untuk pemirsa dan
hanya bertugas di studio saja. DAAI menganut keduanya. Ada news anchor yang
merangkap sebagai reporter. Ada yang hanya menyampaikan berita di studio saja. Kedepan
profesi seorang reporter tv dituntut untuk bisa mengerjakan produksi pengambilan gambar
dan editing. Bukan sekedar mencari informasi berupa data dan kata. Bahkan konsep on cam
studio saat ini sudah sangat berkurang durasinya dibandingkan dengan live report di
lapangan yang terus dan akan terus bertambah.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Martina: Bagaimana pelaksanaan liputan yang dilakukan di dalam liputan Halo
Indonesia? Apakah harus rapat redaksi terlebih dahulu atau komunikasi antar
pribadi ? Mengapa ?
Jawab : Terdapat batasan (rambu) yang harus dipahami oleh seorang jurnalis saat bekerja di
media. Pertama, rambu tentang etika jurnalistik yang dirilis oleh Lembaga Pengawasa
Penyiaran dan Dewan Pers Nasional. Kedua, rambu tentang agenda setting perusahaan
yang menyesuaikan dengan visi misi yang hendak dicapai sebuah perusahaan media.
Secara teori harus diadakan rapat redaksi sebelum melakukan peliputan. Namun
peraktiknya, rapat redaksi berubah menjadi komunikasi antar pribadi dengan produser atau
ass produser yang memiliki kuasa penuh dalam menetukan angel sebuah berita (news
judgment) apakah sesuai dengan rambu yang saya jelaskan di awal. Pertimbangan tidak
selalu diadakan rapat redaksi adalah efesiensi waktu peliputan. Informasi terus bergerak,
dan jurnalis harus cepat dan cekatan mengikuti gerakannya. Maka itulah alasan mengapa
banyak reporter yang tidak mengahbiskan waktu di kantor, tapi di lapangan.
Martina: Apakah manajer program (Pak Paulus) pernah menghadiri rapat redaksi
dengan Halo Indonesia?
Jawab : Program Manager sejatinya memiliki wewenang untuk hadir masuk dalam rapat
Halo Indonesia. Namun, seorang Program Manager tidak akan punya cukup banyak waktu
untuk mengurusi produksi dan konten sebuah berita dalam redaksi. Kehadiran program
manager dalam rapat Halo Indonesia lebih berfokus ketika ada pembasan perubahan konsep
secara menyeluruh (new look) mulai dari penggantian presenter, setting studio, konsep
(berita dan talkshow) penggunaan talent tambahan (jika perlu), yang sifatnya berpengaruh
terhadap berubahnya kredibiltas dan kapabilitas program, maka disitulah seorang Program
Manager turut andil mengambil keputusan.
Martina: Berapa kali dalam seminggu dilakukan rapat redaksi ? Apa yang biasanya
dibahas di dalam rapat redaksi?
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Jawab : 2 Kali dalam sebulan. Proyeksi peliputan terkait isu regional dan nasional yang
tengah hangat di masyarakat.
Martina: Bagimana Komunikasi antara karyawan dengan EP dan PM ? Apakah
sudah cukup efektif ?
Jawab : Komunikasi antar reporter dengan pimpinan lebih banyak tentang topik liputan
sebuah berita. Pimpinan biasa memberikan usulan terhadap topic atau isu atau narasumber
yang bisa menjadi refrensi dalam peliputan. Tanpa harus melalui rapat redaksi, kita
memiliki gurp What’s App yang bisa digunakan 24 jam untuk berkordinasi secara forum.
Semua penugasan, laporan peliputan, dan proyeksi bisa dilakukan dalam forum grup
redaksi. Saya kira model ini berkembang diseluruh redaksi media dan sangat efektif.
Martina: Siapa yang disebut pimpinan dari program kakak, apakah manajer
program, pemimpin umum, atau eksekutif produser ? Dari departemen program
kakak.
Jawaban: Atasan Reporter adalah Ass Produser, tingkat selanjutnya Produser Program.
Setiap PP memiliki atasan seorang Eksekutif Produser (EP). Lalu setelah EP ada Program
Manager. Struktur organisasi ini berbeda dengan struktur organisasi TV Berita.
Martina: Bentuk koordinasi yang dilakukan selama kakak bekerja dalam program
tersebut?
Catatan : Kordinasi disini saya terjemahkan sebagai komunikasi pekerjaan
Jawab : Kordinasi dengan sesama reporter sebatas pada sharing informasi tentang isu atau
peristiwa atau bahan liputan kreatif yang bisa diliput agar menjadi agenda (proyeksi)
masing-masing. Kordinasi dengan atasan, mengajukan sebuah proyeksi liputan apakah bisa
disetujui untuk diliput atau tidak.
Martina: Apakah upah profesi menurut anda cukup ? Apakah upah profesi menjadi
alasan anda bertahan di DAAI TV?
Jawab : Terkait upah Tentatif. Namun, Jika dibandingkan dengan perusahaan lain DAAI
TV termasuk menawarkan harga yang baik kepada karyawanya.
Upah bukan alasan saya tetap bertahan di DAAI TV. Kemudahan menggali pengamaan
yang menjadikan DAAI TV menarik untuk terus dipertahankan, sebelum akhirnya
berpindah ke media tingkat nasional.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Martina: Biasanya, sebelum melakukanpekerjaan, kanada yang disebut dengan
renungan pagi yang dilakukan selama 30 menit tentang ajaran master cheng yen.
Apakah kakak pernah ikut renungan pagi tersebut? Apakahhaltersebutdiharuskan/
diwajibkan?
Jawab : Sejak awal bergabung tidak pernah mengikuti Cermah Master. Program kita pagi,
dan harus live jam 9.00 itu alasan mengapa Halo Indonesia tidak mengikuti CM. Terlebih
CM sifatnya tidak wajib bagi karyawan DAAI TV.
Martina Pasti ada yang disebutsebagaievaluasikaryawan, dan kakak pernah
mengalami penilaian tersebut. Siapa yang berhak melakukan penilaian? Dilakukan
berapa tahun/bulan/minggu sekali?
Jawab : Penilaian dilakukan setiap satu tahun. PM dan EP yang berhak mengeluarkan hasil
penilaian. Sedangkan yang memberi nilai adalah produser dan Ass Produser.
Martina: Bagaimana pelaksanaan dari evaluasi karyawan tersebut?
Jawab : Seperti halnya raport. Ada nilai formal dan ada nilai sikap
Martina: Pasti akan selalu ada yang disebut dengan evaluasi program. Bagaimana
itu dilakukan?
Jawab: Evaluasi program normal dilakukan setiap 100 episode. Silahkan hitung Halo
Indonesia dalam satu bulan produksi 22 Episode. Prihal bahasan evaluasi bergantung
dengan masalah yang tengah dihadapi oleh redaksi dan target apa kedepan yang hendak
dicapai.
Martina: Apakah menggunakan kertas bekas dalam mencetak hasil kerja adalah
sebuah keharusan? Mengapa?
Jawab : Kita selalu menggunakan kertas 2 sisi. Sesuai dengan visi misi DAAI yang
peduli dan cinta terhadap lingkungan.
Martina: Pernah ada semacam feedback positif dari penontonterhadap program
“Halo Indonesia”? Dalam bentuk apa? Menurut kakak, apakah yang membuat
penonton bisa merasa puas terhadap isi program HI?
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Jawab : Pemirsa DAAI TV banyak mendaptakan pencerahan dari pemberitaan Halo
Indonesia. Kisah inspiratif sering diceritakan kembali oleh pemirsa saat bertemu dengan
reporter DAAI TV dilapangan. Sebagian penonton mentelepon langsung ke redaksi news
Halo Indonesia, untuk menanyakan alamat dan kontak dari seroang narasumber. Ada pula
yang menggunakan email melalui marketing DAAI TV.
Martina: Dengan merangkap kerja, apakah hasil kerja kakak menjadi lebih optimal?
Mengapa?
Jawab : Optimal sebuah pekerjaan tolak ukurnya dalah selesai dan sesuai dengan indikator
standar kualitas perusahaan. Saya menyanggupi itu semua dan selalu meningkatkan
indikator tersebut untuk diri sendiri atau rekan kerja yang lain.
Martina: Apakah kakak pernah melakukan pelatihan terhadap yang berhubungan
dengan pekerjaan kakak saat ini? Pelatihan dalam bentuk apa?
Jawab : Pelatihan untuk rekan reporter baru saat pertamasuk DAAI TV. Disana terdapat
sebuah penyesuaian cara kerja dan peliputan di DAAI TV. Arah berita menjadi focus
utama, karena DAAI TV memiliki arah yang lain dengan media pada umumnya di
Indonesia. Selebihnya hanya pelatihan teknis (mencari narasumber, maping, peliputan, dan
penulisan naskah)
Martina: Pelatihan yang kakak lakukan berdasarkan dari seminar kah? atau orang
datang dan memberikan pengarahan? Pelatihan nya dilakukan bersama-sama
dengan anggota tim halo Indonesia atau hanya sesama reporter saja?
Jawab : Pelatihan reporter diperuntukan untuk reporter. Cameraman untuk cameraman,
semuanya pasti terpisah. Pelatihan mendatangkan konsultan dari berbagai praktisi TV
tingkat regional ataupun nasional.
Martina: Menurut kakak, apakah pelatihan tersebut bermanfaat terhadap pekerjaan
kakak? Mengapa? Bagaimana kakak merasakan pelatihan tersebut?
Jawab : Sangat bermanfaat menambah wawasan dan teknik agar kinerja reporter dan tim
lebih baik dan efisiensi waktu serta biaya. Semua reporter perlu pelatihan, terlebih ketika
belum memiliki pengalaman. Karena teori dan prakti dalam ilmu sosial memiliki Gap
(jurang) yang jauh, karena sifatnya yang dinamis.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
DaftarPertanyaan:
1. Konsep Jurnalistik yang dipakai dalam Halo Indonesia ?
Jawab: Jurnalisme Damai.
2. Dalam Program Halo Indonesia, Misi Khusus Apa yang dibawa? Cara penerapan dalam
proses pemberitaan?
Jawab: Misi kami berorientasi pada misi DAAI TV namun dikemas secara aktual.
3. Jenis-jenis berita apa saja yang dimasukkan? (contohjenis: bencana, budaya, sosial, dsb.)
Jawab: Sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, seni, human interest.
(Terkaitdengantabeldibawah)
4. Apakah dalam program Halo Indonesia terdapat unsur orientasi perdamaian?
Bagaimanacarapenerapanunsurperdamaiantersebutditerapkandalampemberitaan?
Jawab: ya. Penerapannya, kami selalu menyajikan berita dari sudut pandang yang positif
tanpa menyulut konflik dan mencoba menawarkan solusi.
5. Apakahdalam program Halo Indonesia terdapatunsurorientasipadakebenaran? Cara
penerapan HI?
Jawab: seperti motto kami “kebenaran, kebajikan, keindahan” , Daai TV hanya
menyajika fakta yang benar adanya, termasuk Program Halo Indonesia.
6. Apakahdalam program Halo Indonesia
terdapatunsurorientasipadapenyelesaianmasalah?
Bagaimanacarapenerapandalampemberitaan HI?
Jawab: ya. Orientasi kami adalah solusi dari sebuah masalah. Contoh: saat ada kisruh
tentang tarif APTB, kami menyajikan berita yang cover both side dan menghadirkan
pengamat transportasi dalam segmen bincang, untuk merumuskan dan mencari jalan
keluar dari kisruh tarif aptb ini.
7. Apakahdalam program Halo Indonesia terdapatunsurorientasipadamasyarakat?
Bagaimanacarapenerapandalampemberitaan HI?
Jawab: pemberitaan kami selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
Contoh: saat masa pemilu kami tidak menayangkan berita yang memicu konflik antara
kedua kandidat, melainkan lebih menampung aspirasi masyarak tentang sosok
pemimpin negara yang diharapkan mereka.
(Terkaitdenganjurnalismedamai)
JurnalismeDamai JurnalismePerang
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
I.OrientasiPerdamaian/ Konflik
- Menggali proses terjadinyakonflik.
Memaparkanliputan yang
berorientasipadasituasikeduabelahpihakmena
ng.
- Membukaruang,
membukawaktupenyebabdanhasiladadimana-
mana, jugadalamsejarah/ kebudayaan.
- Membuatkonflikmenjaditransparan.
-
Memberikesempatanbersuarakepadasemuapi
hak, berempati.
- Melihatperangsebagaisebuahpersoalan,
berfokuspadakreativitaskonflik.
I.OrientasiPerang/ Kekerasan
- Berfokuspada arena konflik,
duapihakdengansatutujuan (menang),
perangmenghadirkanorientasiumumtentangpertar
unganmenang -kalah.
- Tempat yang tertutup, waktu yang tertutup.
Sebabdanakibatdalam arena, siapa yang
terlebihdahulumemicupertikaian.
- Membuatperangmenjadisamar-samar/
tersembunyi.
- Jurnalisme yang menggunakanterminologi
“kita-mereka”, “propaganda”, suarauntuk “kita”.
II. OrientasipadaKebenaran
- Berkonsentrasipadahal yang
tidakbenardalamsegalasisi/
membongkarsemuakepalsuan.
II. OrientasiPada Propaganda
- Mengkonsentrasikanpadahal yang
tidakbenardarimereka/
membantumenciptakankepalsuan“ kita”
atau “kebohongankita.”
III. OrientasiPadaMasyarakat
- Berfokuspadakesengsaraanbersama:
padaanak-anak, padawanita,
memberikansuarakepadamereka yang
tidakmampubersuara.
- Menyebutkanmereka yang
III. OrientasiPada Elite
- Berfokuspadapenderitaan “kita”,
hanyamembelakepentingan elite,
khususnyalaki-laki yang
menjadicorongdalamsuaraelit.
- Menyebutnamadaripembuatpenderitaan.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
menjadipenyebabpenderitaan.
- Berfokuspadamereka yang
melakukanperdamaian.
- Menyebutnamauntukmemfokuskanpada
elite perintisperdamaian.
IV. OrientasiPadaPenyelesaian
- Perdamaian:Tanpakekerasan+kreativi
tas.
- Menggarisbawahiinisiatifperdamaian
danjugamenghindariperangberikut.
- Hasilnya: resolusi, rekonsiliasi,
rekonstruksi.
IV. OrientasiPadaKemenangan
- Perdamaian: Kemenangan +
GencatanSenjata.
- Menyembunyikaninisiatifperdamaianseb
elumkemenangandalamperangterjadi.
- Berfokuspadaperjanjiandaninsititusi,
danmasyarakat yang telahdikontrol.
- Pergiuntukmencariperang yang lain,
dankembalijikakonflik lama
munculkembali.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Wawancara
Narasumber: Astia Dika
Jabatan: Asisten Produser dan News Anchor Program “Halo Indonesia”
Tanggal: 24 Juni 2015
Tina: Konsep Jurnalistik apa sih yang dipakai dalam Halo Indonesia ?
Astia: Konsep yang dipakai adalah jurnalisme damai.
Tina: Dalam Program Halo Indonesia, Misi Khusus Apa yang dibawa, dan bagaimana cara
penerapan dalam proses pemberitaan?
Astia: Misi kami berorientasi pada misi DAAI TV namun dikemas secara aktual.
Tina: Jenis-jenis berita apa saja yang dimasukkan? (contohjenis: bencana, budaya, sosial, dsb.)
Astia: Diantaranya ada sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, seni, human interest.
Tina: Apakah dalam program Halo Indonesia terdapat unsur orientasi perdamaian? Bagaimana
cara penerapan unsur perdamaian tersebut diterapkan dalam pemberitaan?
Astia: Ya. Penerapannya, kami selalu menyajikan berita dari sudut pandang yang positif tanpa
menyulut konflik dan mencoba menawarkan solusi bagi masyarakat sekitar.
Tina: Apakah dalam program Halo Indonesia terdapat unsur orientasi pada kebenaran? Cara
penerapan HI?
Astia: Seperti motto perusahaan kami “kebenaran, kebajikan, keindahan” , Daai TV hanya
menyajikan fakta yang benar adanya, termasuk Program Halo Indonesia.
Tina: Apakah dalam program Halo Indonesia terdapat unsur orientasi pada penyelesaian
masalah? Bagaimana cara penerapannya dalam pemberitaan HI?
Astia: Ya. Orientasi kami adalah solusi dari sebuah masalah. Contoh: saat ada kisruh tentang
tarif APTB, kami menyajikan berita yang cover both side dan menghadirkan pengamat
transportasi dalam segmen bincang, untuk merumuskan dan mencari jalan keluar dari kisruh tarif
aptb ini.
Tina: Apakah dalam program Halo Indonesia terdapat unsur orientasi pada masyarakat?
Bagaimana cara penerapan dalam pemberitaan HI?
Astia: dalam pemberitaan kami , kami selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
Contoh: saat masa pemilu kami tidak menayangkan berita yang memicu konflik antara kedua
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
kandidat, melainkan lebih menampung aspirasi masyarak tentang sosok pemimpin negara yang
diharapkan mereka.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Wawancara
Narasumber: Astia Dika
Asisten Produser Halo Indonesia
13-25 Juli 2015
13 Juli 2015
Martina: Apa pengaruh program HI dari Yayasan Buddha Tzu Chi?
Jawaban: Meskipun telah dirancang program News sedemikian rupa, namun tidak bisa
terlepas dari visi dan misi DAAI TV yang ingin menciptakan tayangan berbudaya
Humanis.
18 Juli 2015
Martina: Program yang sebelumnya dari HI?
Jawaban: Halo Indonesia sebenarnya direncanakan untuk menggantikan program “Mata
Hati”. Sebelumnya kami tidak mempunyai program bersifat news.
20 Juli 2015
Martina : Awal penciptaan Halo Indonesia?
Jawaban: Dahulu karena tidak memiliki program konsep news, maka kami ingin
menciptkakan semacam program news yang aktual.
Martina: Apakah dari awal sudah memiliki konsep jurnalisme damai?
Jawaban: Dari awal konsepnya memang sudah jurnalistik damai.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
21 Juli 2015
Martina: mengapa menggunakan nama Halo Indonesia?
Jawaban: Karena pertimbangan kami ingin menyajikan wajah Indonesia dan menyapa
masyarakat dengan seruan Halo Indonesia.
Martina: Sedangkan warna merah pada tulisan?
Jawaban: Warna merah mewakili Indonesia.
Martina: Bagaimana denan supervisor penilaian evaluasi:
Jawaban: Soal supervisor penilaian, itu merupakan atasan langsung. Reporter supervisornya
adalah asisten produser. Asisten produser supervisornya produser dan seterusnya. Yang
dinilai adalah kinerja dan kedisiplinan.
23 Juli 2015
Martina: Apa tugas dari seorang asisten produser?
Jawaban: Koordinasi liputan, edit naskah, dan membuat rundown program.
Martina: Apa yang membedakan dengan televisi lain?
Jawaban: Yang membedakan adalah ideologi kami. Ideologi media kami. Kebenaran,
kebajikan, dan keindahan. Dari segi teknis, gak ada bedanya dengan asisten produser
lainnya.
Martina: Setahu saya, dalam Halo Indonesia, ada yang melakukan multi tasking, mengapa?
Jawaban: Karena kami bekerja untuk kemanusiaan, efektivitas kinerja karyawan diperlukan
agar tidak membutuhkan tenaga kerja. Jadi, dana yang seharusnya digunakan untuk
membayar gaji orang bisa dilokasikan untuk misi amal.
25 Juli 2015
Martina: Mengenai struktur organisasi, apakah presenter di dalamnya?
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Jawaban: Presenter di luar silsilah organisasi kami, karena presenter-presenter juga bisa
dipakai di program-program tertentu di DAAI TV. Karena untuk saling membatu sama lain.
Martina: Untuk juru kamera dan editor?
Jawaban: Juru kamera dan editor tidak masuk karena bukan hanya miliK HI saja.
Martina: Bagaimana dengan periode penilaian?
Jawaban: Periode dari penilaian, misalnya dimulai dari Oktober 2015, berarti penilaian kita
menyangkut Okt 2014 hingga 11 bulan berikutnya. Kita menilai diri sendiri dulu baru
dinilai juga oleh atasan. Lalu, nilai dihitung. Dari hasil kedua itulah, yang akan menentukan
gaji karyawan naik atau tidak.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Wawancara
Narasumber: Sumboko
Jabatan: New Project Development DAAI TV
23 Juli 2015
Martina: Bapak, sebenarnya DAAI TV ini televisi komunitas atau televisi swasta atau
publik?
Jawaban: Ketika kita mengajukan TV pertama kali, itu juga ada televisi komunitas, ada televisi
lokal. Kemudian tv publik, nah, dulu di UU no.32 tahun 2002 juga sudah tidak disebutkan tv
nasional, yang ada tv lokal. Metro tv, Indosiar, RCTI itu tetap TV lokal kalau mengikuti UU yang
sekarang. Karena otonomi daerah, mereka tidak boleh spread ke seluruh Indonesia dengan satu
nama. Jadi mengajukan tv lokal, setelah itu berjalan, 10 tahun kita dapat izin resmi, izin yang resmi.
Kita ada di ranah tv lokal publik. Jadi bukan tv komunitas.”
Yang ditanyakan bukan masalah dana operasionalnya saja, tetapi bagaimana pengaruh iklan. Tapi,
jangan salah, di UU merupakan pembagian ranahnya saja. Soal pajak, pendapatan, itu masalah
internal. Itu resiko kita. Kita gak dapet..ga dapet profit. Tapi, kita juga punya kebebasan bagaimana
mencari dana.Sekarang di DAAI, oh di DAAI ga ada iklan. Iklan layanan masyarakat nilai uangnya
lebih besar daripada produk. Karena, iklan yang kita tayangkan, kita tidak mau mengeluarkan
produk, tapi mengeluarkan image.”
Martina: Jadi, pada intinya, mengapa disebut sebagai tv lokal publik?
Jawaban: Intinya adalah kecenderungan ingin memancarkan ingin yang seluas-luasnya. Karena tv
komunitas dibatasi, dibatasi kekuatannya. Powernya dibatasi, wilayahnya dibatasi.
Martina: Anda sudah berapa lama disini?
Jawaban: saya sudah ada sekitar 10 tahun.
Martina: Berarti anda cukup mengerti soal halo Indonesia? Menurut anda, apa tujuan dari dibuatnya
program ini?
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Jawaban: Tujuannya adalah memberikan tayangan-tayangan positif dan edukatif. Maka dari itu
tidak menayangkan tayangan berbau politik atau kriminalitas.
Martina: Berarti, prinsip-prinsip atau apa yang harus dilakukan oleh reporter ?
Jawaban: Reporter DAAI TV berpegang pada aturan yaitu, Kebenaran: berita harus valid.
Kebajikan: berita harus positif, edukatif, inspiratif. Keindahan: berita harus memberikan keteduhan
dan ketenangan.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Wawancara
Narasumber: Vince Rumintang
Jabatan: Produser Program “Halo Indonesia” DAAI TV
23 Juli 2015
Martina: kak, mau Tanya. Anda pernah menayangkan berita tentang KOPAJA Berbenah
Diri yang ada di youtube itu. Saya mau tahu, apa tujuan dari penayangan paket berita ini?
Jawaban: Karena KOPAJA dikelola sendiri, bukan pemerintah. Dana tidak berasal dari
APBD atau APBN , maka supir yang dipakai adalah supir tembak. Kita disini mencoba
untuk tidak memprovokasi masyarakat, apalagi soal kenaikan tarif. Perbaikan fasilitas
sudah dilakukan seperti yang masyarakat minta. Jadi, kalau kenaikan tarif, masyarakat tidak
perlu mengeluh. Bagaimana dengan tarif Rp 3,500 bisa menutup biaya operasional?
Setidaknya dengan tarif Rp 5,000, hal tersebut bisa menutupi.
Martina: Selain itu, ada berita yang anda tayangkan mengenai BARONGSAI BUATAN
INDONESIA. Kalau itu, tujuan yang ingin disampaikan seperti apa?
Jawaban: Dari profil ini, ingin menjelaskan bahwa bagaimana dia bisa survive dengan
pendapatan dari pembuatan barongsai. Membuat sebuah barongsai membutuhkan dana
yang tidak sedikit. Lalu mereka hanya mendapatkan uang kalau setahun sekali atau ngamen
di jalan. Menunjukan juga disini bahwa lewat mereka lah di Indonesia masih bisa
menampilkan budaya barongsai.
Martina: Apa tugas-tugas dari seorang produser?
Jawaban: Menentukan proyeksi liputan. Tema besar yang harus dibahas dalam HI setiap
hari. Penentuan dibantu oleh Asis Lebih sering proyeksi ditentukan bersama tim liputan
dalam meeting proyeksi.
Martina: Perbedaan dengan televisi lain?
Jawaban: Ga ada bedanya kok…Cuma ditambah saja aku ngurus skrip (editor skrip).
Martina: Apa yang membedakan lainnya? Mungkin untuk reporter atau juru kamera?
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
Jawaban: “Sebelum bisa menampilkan yang baik dan sesuai, kita juga diikutkan menjadi
relawan. Misalnya, melakukan kegiatan bersih-bersih. Diharapkan dari kegiatan ini, mereka
jadi puunya kesadaran tinggi dan rasa awareness terhadap lingkungan.
Manajemen Pemberitaan..., Martina Andriani, FIKOM UMN, 2015
top related