laporan tahunan dinas peternakan tahun 2012
Post on 10-Jan-2016
436 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 1/284
BAB I
PENDAHULUAN
Proses globalisasi dan otonomi daerah telah memunculkan paradigma baru didalam
tatanan pemerintahan, yaitu mendorong pemerintah untuk lebih menfokuskan diri berperan
sebagai fasilitator, akselerator dan regulator, agar mampu menjawab tantangan, perubahan
lingkungan guna mendorong munculnya daya saing daerah, melalui proses kreatif masyarakatdalam mengelola sumber daya tersedia.
Selanjutnya di era reformasi ini, peran pemerintah selalu diawasi dengan ketat, baik
melalui pengawasan internal dan eksternal maupun masyarakat, sehingga pemerintah harus
membangun akuntabilitas, transparansi dan partisipasi secara konsisten dan berkelanjutan.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dalam kapasitasnya sebagai fasilitator,
akselerator dan regulator urusan dan kewenangan pemerintah pada sektor peternakan di Jawa
Barat, dalam mendorong kinerja peternakan ditempuh melalui berbagai kebijakan dan
program yang mengacu ke pada dokumen perencanaan pembangunan.
S i t i i b t k b l h b ik
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 2/284
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 3/284
produk peternakan bagi masyarakat Jawa Barat yang cukup tinggi, dengan melihat proyeksi
jumlah penduduk menurut kelompok umur di Jawa Barat pada tahun 2012** tercatatsebanyak 44.316.790 jiwa merupakan peluang pasar yang sangat tinggi untuk menjaga
ketahanan pangan asal protein hewani. (Jawa Barat dalam angka 2012)
Melihat berbagai peluang, potensi dan permasalahan pada sektor peternakan di Jawa
Barat tersebut diatas, maka melalui perubahan kebijakan menjadi Agent Of Development akan
memberikan atmosfir yang lebih fokus peran pemerintah dan penentu akomodatif bagi parapemangku peran peternakan untuk lebih berkiprah dalam pembangunan peternakan di Jawa
Barat, menunjang tercapainya Visi Jawa Barat.
Tuntutan perubahan pembangunan memerlukan perubahan sikap dari birokrasi
peternakan untuk lebih menjadi fasilitator pembangunan dan pelayan masyarakat agar
mampu merubah masyarakat dan swasta untuk lebih partisipatif dalam pembangunan
peternakan. Sejalan dengan kebijakan Pusat melalui Departemen Pertanian dan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), acuan
pembangunan pada sektor peternakan dilaksanakan melalui 4 Program, yaitu melalui
P P i k t P d k i P t i P P b d S b D P t i
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 4/284
terdiri dari dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 11.985.347.000,- dan Tugas Pembantuan sebesar
Rp. 81.721.000.000,- ; Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertaniandengan jumlah sebesar Rp. 4.902.110.000,- yang terdiri dari dana Dekonsentrasi sebesar Rp.
1.427.110.000,- dan Tugas Pembantuan sebesar Rp. 3.475.000.000,- ; Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian sebesar Rp. 740.295.000,- untuk dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan sebesar Rp. 3.255.000.000,-
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 5/284
BAB II
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN
Mengacu kepada Visi Jawa Barat yang ditetap Dalam rancangan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Barat 2005-2025, tercantum visi jangka panjang Jawa
Barat yaitu “ Jawa Barat dengan Iman dan Taqwa sebagai Provinsi Termaju di Indonesia” .
Selanjutnya di dalam RPJMD (2008-2013) yang merupakan tahapan kedua RPJPD, arah
kebijakan pembangunan ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja,
peningkatan aksebilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan
infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing,
rehabilitasi dan koservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang
menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat, meningkatkan aksesibilitas dan kualitaspelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, revitalisasi
pertanian, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan
konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintahan daerah untuk menyiapkan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 6/284
Bidang Peternakan yang termasuk dalam Misi ke 2 “Meningkatkan pembangunan
perekonomian regional berbasis potensi lokal”, dalam Bidang Pertanian melalui kebijakan
dan program sebagai berikut :
Meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil pertanian, yang dilaksanakan melalui
program-program sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Produksi Pertanian, dengan sasaran:
A. Meningkatnya produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian, perkebunan,
dan peternakan;
B. Meningkatnya pengembangan benih/bibit unggul pertanian, perkebunan, dan
peternakan;
C. Meningkatnya pendapatan usaha tani komoditas pertanian, perkebunan dan
peternakan;
D. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pertanian, perkebunan dan peternakan;E. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pertanian,
perkebunan, dan peternakan;
F. Meningkatnya diversifikasi produk usaha pertanian, perkebunan, peternakan, dan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 7/284
B. Meningkatnya pengembangan usaha pemasaran;
C. Meningkatnya sarana pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan dan kehutanan;
D. Meningkatnya pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan
kehutanan;
E. Meningkatnya margin pemasaran hasil pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan dan kehutanan;
F. Meningkatnya nilai tambah pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan.
Visi menggambarkan pencapaian sebuah organisasi di masa depan, setelah berhasil
mengimplementasikan strategi dalam menggunakan seluruh potensi yang dimilikinya untuk
memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan. Dengan demikian, visi juga merefleksikan
tujuan akhir dari organisasi yang bersangkutan.
Visi Dinas Peternakan Jawa Barat dibangun berdasarkan hasil diskusi, masukan, dan
kesepakatan pelaku dibidang peternakan dengan bunyi sebagai berikut “Menjadi Dinas yang
memberdayakan sumberdaya domestik menuju ketahanan pangan serta kesejahteraan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 8/284
6. Meningkatnya produktivitas budidaya peternakan.
7. Meningkatnya nilai tambah usaha peternakan.
8. Terkendalinya penyakit Hewan menular Strategis.
9. Terwujudnya sistem jaminan mutu pangan asal hewan.
Selanjutnya dalam upaya memberikan kontribusi terhadap pencapaian keberhasilan
pembangunan di Jawa Barat, sekaligus untuk menunjang sasaran-sasaran pemerintah pusat
(Kementrian Pertanian), maka telah ditetapkan Kebijakan Pembangunan Peternakan yangdidasarkan atas kondisi dan sasaran pembangunan peternakan di Jawa Barat, maka kebijakan
dalam memanfaatkan potensi dasar wilayah secara optimal adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya koordinasi dan kebersamaan pada pemangku kepentingan di sektor
peternakan.
2. Mendorong Penerapan Standar Pelayanan Minimal.3. Meningkatkan perencanaan partisipatif dan akurasi data informasi serta peningkatan
koordinasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi.
4. Mendorong terwujudnya tata ruang peternakan dan pengembangan prioritas komoditas
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 9/284
2. Arah pengembangan kelembagaan peternakan.
Garis besar domain strategi yang relevan dengan tahapan pengembangan ini
meliputi komponen-komponen berikut ini :
A. Pembentukan dan peningkatan kinerja serta peran kelompok ternak, gabungan
kelompok ternak dan koperasi di dalam konteks peningkatan hubungan antara
peternak, lembaga, pasar (linking farmers to market ), jumlah permodalan.
B. Peningkatan keragaan infrastruktur, terutama infrastruktur regulasi dan informasi.
Termasuk di dalamnya, upaya-upaya untuk menciptakan status legalitas (legal
framework ) yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya peternakan demi
menjamin keberlangsungan insentif.
3. Arah pengembangan produk peternakan bernilai tambah.
Garis besar domain strategi yang relevan dengan arah pengembangan ini meliputi
komponen-komponen berikut ini:
A. Penginisiasian tumbuhnya pusat-pusat bisnis produk pangan berbasis ternak
dengan tujuan mereduksi sekecil mungkin perdagangan ternak hidup antar
wilayah
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 10/284
G. Program Peningkatan Produksi Pertanian,
H. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian,
I. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan
J. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan,
Perikanan dan Kehutanan.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 11/284
BAB III
ORGANISASI DAN KETATAUSAHAAN
3.1. ORGANISASI DAN TATALAKSANA
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang
organisasi dan tatakerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, yang ditindaklanjuti dengan
Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 36 Tahun 2009, telah ditetapkan
Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja DinasPeternakan Provinsi Jawa Barat, dengan struktur organisasi sebagaimana dalam
Lampiran 1.
Adapun Susunan Organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat terdiri atas :
1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat membawahi 3 (tiga) Sub Bagian terdiri dari :A. Sub Bagian Perencanaan dan Program.
B. Sub Bagian Keuangan.
C. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 12/284
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka Kelembagaan Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD) dengan status esselon III, di lingkungan Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat sebanyak 8 buah, yaitu UPTD :
1. Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas di Jatiwangi Kab. Majalengka;
2. Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak di Cikole
Lembang. Kab. Bandung Barat;3. Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah di
Bunikasih Kab. Cianjur;
4. Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong di Kab. Ciamis;
5. Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba di Margawati Kab. Garut dengan
Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Trijaya di Kab. Kuningan danSub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Bunihayu di Kab. Subang;
6. Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner di Cikole Lembang Kab. Bandung Barat, dengan instalasi :
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 13/284
Unit Kerja
Jumlah Pegawai (orang)
2011 2012
IV III II I IV III II I
3. BPP IBT SP Bunikasih Cianjur 1 6 6 8 1 5 5 8
4. BPPT Unggas Jatiwangi 1 6 8 11 1 7 6 9
5. BPPT Domba Margawati 1 6 10 5 1 6 10 5
6. BPPT Sapi Potong Ciamis 1 7 5 7 1 6 9 3
7. BPPPHK Cikole Lembang 2 7 6 1 2 7 5 1
8. BPMPT Cikole Lembang 2 5 2 1 1 5 2 1
9. Balai Pelatihan Peternakan Cikole 1 7 4 3 1 6 3 2
10. Sub Unit PPT Domba Trijaya - 2 4 6 - 1 4 5
11. Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan Losari - 1 8 - - 1 6 -
12. Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan Banjar - 1 5 - - 1 5 -
13. Sub Unit Lab Keswan Losari - 1 1 1 - 1 1 1
14. Sub Unit Pos Pemeriksaan HewanGunung Sindur
- 2 3 1 - 2 3 2
T o t a l27 112 111 63 26 104 108 55
313 293
Dari tabel tersebut diatas terlihat jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 14/284
No. Nama/NIPPangkat
Golongan RuangKeterangan
10 Endang Suherman19560817 197710 1 001
III/d Pensiun bulan September 2012
11 Hj. Endang Setiarini19560812 198203 2 009
III/d Pensiun bulan September 2012
12 Ir. H. Dade Soedjana Priya19560921 198603 1 006
IV/b Pensiun bulan Oktober 2012
13 Eddy Syamsudin19560903 198603 1 004
III/b Pensiun bulan Oktober 2012
14 Rizka Siti Zakiyya, A.Md.Ak19860207 201001 2 010
II/c Alih Tugas ke Dinas KesehatanProv.Jabar
15 Dinar Djuliawati
19760729 200701 2 012
II/b Alih Tugas ke BKD Prov.Jabar
16 Tahyudin19770310 200701 1 007
II/b Alih Tugas ke Biro KeuanganSetda Prov.Jabar
17 Otong Supriatman19761212 200701 1 005
II/b Alih Tugas ke Dinas KesehatanProv.Jabar
18 Asep Mu'min19800412 201001 1 006
II/a Alih Tugas ke Dinas Satpol PPProv.Jabar
19 Yudiah Sri Purnawanti, SE, MM19700315 199401 2 002
III/b Alih Tugas ke DiskominfoProv.Jabar
20 R. Nani Sumarni19660620 198703 2 003
III/a Alih Tugas ke KPID Prov.Jabar
2. Mutasi Kepangkatan
A Kenaikan Pangkat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 15/284
Dengan perubahan kepangkatan tersebut diatas, maka jumlah Pegawai
Negeri Sipil Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sampai dengan bulan
Desember 2012, berdasarkan pangkat dan golongan sebagaimana terterapada tabel dibawah ini.
Tabel 3.4. Rekapitulasi Kekuatan Pegawai Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Barat pada Tahun 2012
Golongan Jumlah (orang)
IV
D -
C 1
B 11
A 14
Sub Jumlah 26
III
D 26
C 18
B 35
A 25Sub Jumlah 104
II
D 11
C 16
B 58
A 23
Sub Jumlah 108
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 16/284
Tabel 3.5. Jumlah Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2012
No Golongan Jumlah (orang)1. IV/d -2. IV/c -3. IV/b 84. IV/a 85. III/d 116. III/c 97. III/b 188. III/a 9
9. II/d 310. II/c 1211. II/b 3012. II/a 2813. I/d -14. I/c 915. I/b 516. I/a 10
Jumlah 124
D. C u t i
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang
Cuti Pegawai Negeri Sipil, pada tahun 2012 telah diberikan Cuti sesuai
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 17/284
B. Anggaran APBN terdiri dari 3 satker yaitu Satker Direktorat Jenderal
Peternakan (020007.06), Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
(020007.07) dan Ditjen Pengelolaan Lahan Dan Air (020007.08) anggaranini terdiri dari 2 dana yaitu dana Dekonsentrasi dan dana Tugas
Pembantuan, untuk dana Dekonstrasi dari 3 satker berjumlah Rp.
14.152.752.000,- yang terealisasi Rp. 11.446.756.250,- (80,88%) dan
untuk dana Tugas Pembantuan dari 2 satker yaitu 029096.06, 029007.07,
dan 029008.08 Rp.87.685.000.000,- yang terealisasi Rp. 83.530.574.075,-(95,26 %).
Melihat perbandingan jumlah Pagu APBD tahun 2011 dengan jumlah
Pagu APBD tahun 2012, mengalami peningkatan sebesar 32.506.911.432,- ,
Kenaikan pagu anggaran tersebut dikarenakan adanya:
A. Naiknya Pagu Anggaran untuk Tahun 2012;
B. Naiknya Belanja Tidak Langsung dikarenakan penambahan pegawai.
Sedangkan untuk anggaran APBN jumlah dana mengalami kenaikan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 18/284
Awal tahun 2012 Anggaran Pendapatan Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Barat ditargetkan sebesar Rp. 2.517.335.000,- setelah perubahan menjadi
Rp.2.527.335.000,-. Adapun pencapaian PAD Dinas Peternakan Tahun 2012
Tabel 3.8. Pencapaian Pendapatan Asli Daerah Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2012
Uraian Target Realisasi
Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
1. BPPT Sapi Perah Cikole Lembang 900.000.000,- 910.336.750,-
2. BPPT Sapi Perah Bunikasih 466.720.000,- 467.258.104,-
3. BPPT Unggas Jatiwangi 210.000.000,- 234.594.500,-
4. BPPT Domba Margawati Garut 316.300.000,- 316.650.000,-
5. BPPT Sapi Potong Ciamis 320.000.000,- 320.183.000,-
6. Instalasi SPTD Trijaya Kuningan 120.315.000,- 120.700.000,-
Jumlah I 2.333.335.000,- 2.369.722.354,-
Retribusi Pemeriksaan hewan dan Bahan Asal Hewan
t P i i M k T k t P idik
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 19/284
E. Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong Ciamis Kabupaten
Ciamis;
F. Instalasi SPTD Trijaya Kuningan di Kabupaten Kuningan;G. Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner Cikole Lembang;
H. Balai Pengujian Sarana dan Prasarana Peternakan di Cikole Lembang.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 20/284
BAB V
PERKEMBANGAN PRODUKSI TERNAK
4.1. KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN DI JAWA
BARAT TAHUN 2012
Pembangunan Peternakan yang dinamis diantaranya menuntut daya saing yang
tinggi serta memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Sub
sektor peternakan dapat menunjang penyerapan dan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat bahkan perolehan devisa.
Sumberdaya peternakan berpotensi sebagai penggerak utama perekonomian
nasional yang berbasis sumberdaya lokal. Akan tetapi saat ini impor untuk produk
peternakan tidak sedikit jumlahnya, seperti impor daging sapi yang mencapai 30% dari
kebutuhan nasional dan susu sekitar 70%. Hal ini berarti bahwa peran dan potensi
peternakan saat ini belum teroptimalkan dengan baik, sehingga berakibat kepada kinerja
sector ekonomi berbasis peternakan relatif rendah.
Beberapa permasalahan yang sering dihadapi oleh peternak antara lain biaya
produksi yang masih tinggi kurangnya infrastruktur sulitnya mendapatkan pasokan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 21/284
Salah satu misi penting dalam pengembangan peternakan adalah menggerakkan
berbagai upaya untuk memanfaatkan sumberdaya peternakan secara optimal dan
menerapkan teknologi tepat spesifik serta menciptakan peternakan yang ramahlingkungan diantaranya melalui pemanfaatan limbah pertanian dan limbah peternakan
dengan menghasilkan nilai tambah untuk meningkatkan produktivitas komoditi.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, untuk mengatasi masalah tersebut di atas
secara bertahap melaksanakan inventarisasi pembangunan di Jawa Barat Selatan
khususnya di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis. Selain itusebagai unit percontohan akan melaksanakan bantuan hibah Pengolahan Pakan dan
limbah pertanian serta Pengolahan Limbah Peternakan.
Melalui Kegiatan Pengembangan Kawasan Peternakan di Jawa Barat tersebut,
terdapat beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya Inventarisasi
Pembangunan Kawasan Peternakan di Jawa Barat Selatan, Pengembangan Kawasan
Ternak Domba dan Sapi, Pendampingan Ban-Gub, Fasilitasi Instalasi Pengolahan
Limbah Peternakan, Biogas, Pupuk Organik, dan ikutannya.
1. Inventarisasi Pembangunan Peternakan di Jawa Barat Selatan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 22/284
2. Pengembangan Kawasan Ternak Domba dan Sapi
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan Bantuan Sosial atau
Hibah instalasi Pengolahan Pakan dan limbah Pertanian serta instalasi PengolahanLimbah Peternakan dilaksanakan sosialisasi serta pembekalan pengetahuan dan
keterampilan bagi para peternak. Kegiatan pembekalan ini dilaksanakan melalui
pelatihan teknis pada kelompok bantuan hibah Pengolahan Pakan dan Limbah
Pertanian dan bantuan hibah Pengolahan Limbah Peternakan dilaksanakan pada 5
Kelompok pada 4 kabupaten yang sudah dipilih sesuai hasil CPCL darikabupaten.
Tujuan dari pelatihan teknis ini agar para anggota kelompok memahami
teknis operasional instalasi Pengolahan Pakan dan Limbah Pertanian serta
Pengolahan Limbah Peternakan, dan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin
alat dan mesin yang diberika sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna sesuai
dengan sasaran yang diharapkan dan anggota kelak dapat merasakan dan
menikmati hasil dari kegiatan pengolahan tersebut baik bagi dirinya sendiri
maupun kemajuan kelompoknya.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 23/284
3. Instalasi Pengolahan Limbah Peternakan, Biogas, Pupuk Organik dan
Ikutannya (dihibahkan kepada Kelompok Masyarakat)
Instalasi Pengolahan Limbah Peternakan, Biogas, pupuk Organik danIkutannya terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu :
A. Instalasi Pengolahan Pakan dan Limbah Pertanian, sebanyak 4 (empat)
paket
B. Instalasi Pengolahan Limbah Peternakan sebanyak 1 (satu) paket.
Paket Instalasi Pengolahan Pakan dan Limbah Pertanian serta Instalasi
Pengolahan Limbah Peternakan, maka bentuk hibah yang dilaksanakan berupa
Bahan Bangunan, Alat dan Mesin, Kendaraan Roda 3 serta Bahan-bahan dan
Perlengkapan Pendukung dengan rincian :
A. Bantuan Pengolahan Pakan dan Limbah Pertanian :
a. Bahan bangunan Gudang (Batu, pasir, semen, kayu, asbes, dll)
b. Alat dan Mesin (chopper)
c. Bahan-bahan dan perlengkapan pendukung (drum plastik, starter,
plastik lembaran dan bahan lainnya)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 24/284
4.2. KEGIATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN ALAT MESIN
PETERNAKAN TAHUN 2012
1.
Koordinasi Kerjasama Teknologi dalam Program Hibah Kompetisi BerbasisInstitusi (PHK-I) dengan Perguruan Tinggi.
Kegiatan PHKI-Unpad merupakan bentuk kerjasama antara Unpad,
Bappeda Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Daerah Kabupaten sebagai
manifestasi dari kegiatan pembangunan daerah yang mengintegrasikan peran
perguruan tinggi dan daerah.Kegiatan integrasi yang dilakukan adalah pemberdayaan dan pembelajaran
masyarakat melalui introduksi pejantan unggul pada populasi domba lokal di
kelompok ternak, introduksi itik Rambon, pemanfaatan limbah peternakan untuk
produksi gas, introduksi teknologi pembuatan pakan ternak, introduksi teknologi
penetasan telur itik, dan pemanfaatan kaliandra untuk meningkatkan produktivitas
lahan dan diversitas produk pangan sumber protein nabati.
Integrasi pertanian-peternakan dalam konsep pembagunan peternakan
merupakan konsep pembangunan yang berkelanjutan dengan masud perubahan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 25/284
b. KAB. CIREBON :Nama Kelompok : Tigan MekarLokasi : Ds. Karang Anyar, Kec. Panguragan, Kab.Cirebon
Ketua : Abdul WakhidSekretaris : Umar AnasBendahara : Nadi
c. KAB. SUBANG :Nama Kelompok : Sumber MakmurLokasi : Desa Rancadaka, Kec. Pusakanagara, Kab. SubangKetua : SelametSekretaris : Nurhendi
Bendahara : Kursin
Kelompok tani ternak menjalankan usaha pokok sebagai pembibit (VBC),
yaitu menghasilkan ternak itik dan domba sebagai bibit . Kegiatan kedua adalah
budidaya ternak seperti penggemukan, produksi telur, penetasan, pengolahan
bahan pakan hasil ikutan pertanian menjadi pakan ternak melalui amoniasi,
pengeringan, hay dan wafering dan mixing bahan pakan, pengolahan limbah
peternakan untuk produksi pupuk organik.
Hasil dari kegiatan ini ternyata peternak sangat memerlukan teknologi yang
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 26/284
limbah biogas serta mampu menghindarkan diri dari stigma pencemar lingkungan
maupun penyumbang pemanasan global yang besar.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan berbagaiterobosan untuk memfasilitasi pencapaian hal tersebut. Dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang
ada, serta sejalan dengan budaya hidup masyarakat, maka diluncurkan Program
Pengembangan Peternakan Ramah Lingkungan Melalui Pengembangan
Biogas yang diharapkan sebagai salah satu jalan keluar yang efektif dimana bisa
dicapai dengan potensi limbah peternakan.
Tabel 4.3. Potensi Limbah Sapi Perah di Sentra Utama Sapi Perah di Bandung
Utara dan Bandung Selatan
Uraian Populasi (ekor)Potensi Kotoran
Ternak (kg/hr)Kawasan Bandung Utara
- Kec. Lembang- Kec. Cisarua- Kec. Parongpong
Kab. Bandung Barat
21.43711.4065.784
40.818
535.925285.150144.600
1.020.450
Kawasan Bandung Selatan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 27/284
Adapun manfaat dari Biogas adalah sebagai berikut :
A. Sebagai Bahan Bakar (Energi Alternatif)
Pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organikmemberikan berbagai keuntungan yang sangat signifikan, utamanya
masyarakat tidak perlu membeli gas untuk keperluan memasak,
menghindari pembuangan kotoran sapi ke sungai, menciptakan lingkungan
pemukiman yang bersih/sehat serta mendukung program pengembangan
ternak sapi/kerbau.
Pada beberapa literatur disebutkan bahwa nilai kalori 1 m3 biogas
sekitar 6.000 watt jam atau setara dengan setengah liter minyak diesel.
Dengan demikian biogas dapat menjadi bahan bakar alternatif pengganti
minyak tanah, LPG, butana, batubara dan lainnya yang bersumber fosil.
Tabel 4.5. Perbandingan Biogas dengan Bahan Bakar Lain
Biogas Bahan Bakar Lainnya
1 m3 biogas setara dengan LPG 0,46 kg
Minyak tanah 0,62 liter
Minyak solar 0,52 liter
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 28/284
terbesar efek rumah kaca (lebih besar dibanding CO2 yang dihasilkan
pembakaran bahan bakar fosil). Dengan diolah menjadi biogas, maka
gas metan yang terbuang ke udara akan berkurang.b. Kotoran ternak yang dibuang langsung akan mencemari sungai
terutama oleh racun dan bakteri e.coli yang dibawanya. Dengan diolah
jadi biogas, maka pada sisa biogas / slurry terdapat penurunan COD
90% dari kondisi bahan awal dan perbandingan BOD/COD sebesar
0,37 lebih kecil dari kondisi normal limbah cair BOD/COD = 0,5.
Pembangunan instalasi biogas di kawasan ternak sapi perah
Bandung Utara erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran di
Sub DAS Cikapundung, dan di kawasan ternak sapi perah Bandung
Selatan erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran di hulu
Sungai Citarum
Pengembangan Biogas dalam rangka Kali Bersih dan
Peningkatan Pendapatan Masyarakat diharapkan dapat
mensinergiskan berbagai program di bidang pertanian, peternakan,
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 29/284
dari produksi daging, telur dan susu serta konsumsi masyarakat terhadap produk hasil
peternakan tersebut.
1. Pencapaian Populasi Ternak
Pertumbuhan populasi ternak memiliki peranan yang cukup penting dalam
kegiatan ekonomi sub sektor peternakan. Laju Pertumbuhan populasi ternak besar
di Jawa Barat pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 berkisar antara
17,16% sampai (22,61%). Laju pertumbuhan tertinggi ada di komoditas ternak
domba sekitar 17,16%, sedangkan terendah di komoditas babi sekitar (22,61%).
Populasi ternak babi pada tahun 2011 pertumbuhannya sekitar 14,73% menurun
drastis menjadi (22,61%) pada tahun 2012, kondisi ini seiiring dengan kebijakan
pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan menghapuskan budidaya ternak babi di
masyarakat. Pertumbuhan ternak yang meningkat setelah domba yaitu ternak
kambing sekitar 14,20%, ternak kuda sekitar 2,40%, dan ternak sapi potong
sekitar 1,57%. Relatif kecilnya peningkatan populasi ternak sapi potong
dikarenakan permintaan akan daging sapi pada tahun 2012 meningkat, sedangkan
ketersediaan daging sapi terbatas, yang disebabkan karena adanya pembatasan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 30/284
meningkat sekitar 4,66% dan ayam ras petelur meningkat sekitar 2,86%,
sedangkan populasi unggas lainnya mengalami penurunan diantaranya ayam
buras sekitar (0,63%), dan populasi itik menurun sekitar (5,77%). Populasi ayam
buras mengalami penurunan dari tahun 2011 seperti halnya di Kota Sukabumi
yang populasinya sekitar 1.508.330 ekor menjadi 1.184.469 ekor pada tahun
2012. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan ayam buras baik
dalam bentuk karkas maupun ternak, selain itu peningkatan populasi berjalan
lambat karena manajerial pemeliharaan masih dikelola secara sederhana.
Perusahaan yang sudah dapat mengelola secara semi modern lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan nasional. Di kabupaten Purwakarta penurunan ayam buras
dikarenakan adanya kematian akibat virus Avian dan Influenza. Sedangkan di
kabupaten Majalengka dan Indramayu, populasi ayam buras menurun
dibandingkan dengan populasi tahun 2011, disebabkan karena masyarakat lebih
banyak memilih ayam pedaging dibandingkan ayam buras baik untuk dikonsumsi
maupun untuk diternakkan, karena dari segi harga lebih murah. Dibeberapa
tempat terjangkitnya wabah AI dan banyak ternak yang mati. Di Kabupaten
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 31/284
No Jenis TernakRealisasi Target R/T
R11-12
2011 2012 2012 (%) (%)
6. Domba 7.041.437 8.249.844 6.847.862 120,47 17,16
7. Babi 9.846 7.620 7.575 100,59 (22,61)
8. Ayam Buras 27.396.416 27.224.219 31.301.374 86,97 (0,63)
9. Ayam Ras Petelur 11.930.515 12.271.938 12.882.470 95,26 2,86
10. Ayam Ras Pedaging* 97.210.574 101.739.384 97.163.863 104,71 4,66
11. Itik 9.310.715 8.773.043 11.756.314 74,62 (5,77)
*) 1 periode (dalam 1 tahun ada 6 periode sehingga populasi ayam ras pedaging
dalam 1 tahun sebanyak 610.436.303 ekor)
2. Pencapaian Produksi Hasil Ternak
Produksi daging, telur dan susu pada tahun 2012 menunjukkan adanya
penurunan dibandingkan dengan data tahun 2011. Produksi daging naik sekitar
0,24%, produksi telur turun menjadi sekitar (2,48%) dan produksi susu turunmenjadi sekitar (6,99%).
A. Produksi Daging
Produksi daging Jawa Barat pada tahun 2012 sebesar 648.112 ton
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 32/284
diterapkannya kebijakan pemerintah pusat untuk mengurangi impor dan
memberdayakan ternak lokal.
Dengan berkurangnya pemotongan ternak impor ternyata berpengaruh
pula terhadap penyediaan ternak lokal yang pada tahun 2011 Jawa Barat
baru dapat memenuhi sekitar 27,45% untuk pemenuhan kebutuhan daging
sapi, pada tahun 2012 mengalami peningkatan sekitar 3,33% menjadi
30,78% (termasuk pemenuhan kebutuhan daging dari ternak sapi perah
jantan dan afkir serta kerbau).
Adapun sapi potong dari luar Jawa Barat mengalami peningkatan
sekitar 1,53% yaitu dari 57,34% pada tahun 2011 menjadi sekitar 58,87%
pada tahun 2012.
B. Produksi Telur
Produksi telur secara keseluruhan pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar (2,48%) dibandingkan tahun 2011. Laju pertumbuhan
telur yang meningkat hanya telur ayam ras petelur sekitar 3,74%, sedangkan
produksi telur lainnya mengalami penurunan diantaranya telur itik turun
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 33/284
No Jenis TernakRealisasi Target R/T
R11-12
2011 2012 2012 (%) (%)
I. Daging 646.582 648.112 732.106 88,53 0,24
1. Sapi Lokal 63.475 64.589 53.956 119,71 1,75
2. Sapi Import 15.000 9.723 37.628 25,84 (35,18)
3. Kerbau 2.557 3.268 3.858 84,70 27,80
4. Kuda 30 39 342 11,30 30,93
5. Kambing 4.660 5.822 10.990 52,98 24,94
6. Domba 26.459 26.340 36.150 72,86 (0,45)
7. Babi 1,847 1.309 2.059 63,55 (29,16)
8. Ayam Buras 27.320 25.683 29.683 86,53 (5,99)
9. Ayam Ras Petelur 6.404 6.585 6.968 94,50 2,83
10. Ayam Ras Pedaging 492.413 498.862 543.752 91,74 1,31
11. Itik 6.417 5.892 6.720 87,68 (8,17)
II. Telur 199.640 194.699 219.407 88,74 (2,48)
1. Ayam Buras 20.330 19.690 19.132 102,92 (3,15)2. Ayam Ras 115.787 120.123 131.346 91,46 3,74
3. Itik 63.523 54.886 68.929 79,63 (13,60)
III. Susu 302.603 281.438 265.778 105,89 (6,99)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 34/284
B. Konsumsi Telur
Konsumsi telur pada tahun 2012 rata-rata mencapai 6,94 kg/kap/th,
pencapaian konsumsi telur ini bila dibandingkan dengan target norma gizi
sebesar 4,70 kg/kap/th sudah mencapai 147,66%.
Preferensi konsumsi telur tertinggi pada tahun 2012 ada pada telur
ayam ras yakni sebesar 95,71%, telur itik 3,38%; telur ayam buras sebesar
0,72%, dan telur puyuh sekitar 0,18%.
C. Konsumsi Susu
Konsumsi susu pada tahun 2012 rata-rata mencapai mencapai 6,09
kg/kap/th. Pencapaian konsumsi susu tersebut dibandingkan dengan target
norma gizi sebesar 6,10 kg/kap/th telah mencapai 99,84%.
Tabel 4.8. Pencapaian Penyediaan Konsumsi Hasil Ternak di Jawa Barat
Tahun 2011 dan 2012
No KomoditasNorma Gizi(k /k / h )
Tahun Pencapaianthd Norma
r(11 12)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 35/284
BAB V
PERKEMBANGAN PRODUKSI TERNAK
5.1. PENGENDALIAN MUTU BIBIT TERNAK
1. Penetapan Rumpun/Galur Ternak
Penetapan rumpun atau galur ternak adalah pengakuan pemerintah terhadap
suatu rumpun atau galur ternak yang telah ada di suatu wilayah sumber bibit yang
secara turun temurun dibudidayakan peternak dan menjadi milik masyarakat.
Dasar pelaksanaan penetapan rumpun/galur ternak adalah Peraturan Menteri
Pertanian Nomor : 19/Permentan/OT.140/2/2008 tentang Penetapan dan
Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak. Jawa Barat memiliki banyak sumber daya
genetik hewan lokal yang harus segera ditetapkan/diakui sebagai suatu rumpun,
setelah tahun 2011 berhasil menetapkan rumpun ayam pelung dan domba garut
sebagai rumpun ternak asli Jawa Barat maka Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012
melalui Gurbernur mengajukan permohonan penetapan rumpun ternak ayam
sentul dan itik rambon melalui surat permohonan pentetapan rumpun ternak
kepada menteri pertanian dengan Nomor : 524/4224/II/Binprod, tanggal 28 April
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 36/284
persyaratan dan layak untuk diajukan sebagai rumpun ternak asli Jawa Barat.
Proses selanjutnya adalah penilaian dan evaluasi oleh Komisi Penilaian,
Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak melalui presentasi dan
pemaparan dokumen ilmiah dari masing-masing rumpun ternak yang akan
ditetapkan.
Setelah melalui penilaian dan evaluasi secara komprehensif, maka Komisi
Penilaian, Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak menetapkan
ayam sentul sebagai rumpun ayam sentul melalui Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 698/Kpts/PD.410/2/2013 tanggal 13 Februari 2013 dan itik rambon
melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 700/Kpts/PD.410/2/2013 tanggal
13 Februari 2013. Adapun deskripsi rumpun ayam sentul dan itik rambon adalah
sebagai berikut :
Deskripsi rumpun ayam sentul :
1. Nama rumpun : Ayam sentul
2. Karakteristik rumpun
A. Sifat kualitatif (dewasa)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 37/284
Betina : pipih
- Jengger : Jengger pea
- Pial : Ganda
- Paruh : Jantan : panjang
Betina : panjang dan runcing
- Badan : Ramping
- Ekor : Jantan : panjang
Betina : terbuka dan lebar
B. Sifat kuantitatif
a. Bobot badan : Jantan : 2,0-2,6 kg
Betina : 1,3-1,6 kg
b. Bobot telur : 40,7 ± 3,8 g
c. Produksi telur : 118-140 butir/tahun
d. Umur dewasa kelamin : 6 ± 1 bulan
e. Umur bertelur pertama : 5-6 bulan
f. Konversi pakan : 2,5 - 3,2
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 38/284
Betina : panjang 11,3 ± 0,9 cm,
lingkar dada 31,0 ± 1,5 cm
Deskripsi rumpun Itik Rambon :
1. Nama rumpun : Itik Rambon
2. Asal-usul : Hasil persilangan Itik Tegal
dengan Itik Magelang
3. Wilayah sebaran asli geografis : Kabupaten Cirebon, Provinsi
Jawa Barat
4. Wilayah sebaran : Pulau Jawa dan Sumatera
5. Karakteristik :
A. Sifat kualitatif :
1. Warna :
a. Bulu : Jantan : cokelat tua di bagian
kepala, sepanjang tulang
belakang dan ekor
Betina : cokelat atau tutul cokelat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 39/284
2. Pelaksanaan Uji Zuriat/Progeny test Sapi Perah
Kegiatan Uji Zuriat di Jawa Barat tahun 2012 merupakan tahap VIII yaitu
Penentuan Pejantan Unggul Uji Zuriat Sapi Perah Nasional (launching) yang
dilaksanakan di BPPTU Sapi Perah Baturraden tanggal 8 Desember 2012. Uji
Zuriat di Provinsi Jawa Barat melibatkan 5 (lima) Koperasi/KUD Persusuan dan 2
(dua) perusahaan, yaitu KPSBU Lembang Kabupaten Bandung Barat, KPBS
Pangalengan Kabupaten Bandung, KSU Tandangsari Kabupaten Sumedang,
KPGS Cikajang dan KUD Mandiri Cisurupan Kabupaten Garut serta PT. Taurus
Dairy Farm Sukabumi dan Yayasan Pesantren Indonesia Al Zaitun Indramayu.
Recording/pencatatan merupakan proses yang sangat penting untuk menentukan
keberhasilan dari kegiatan Uji Zuriat ini, dimana metode analisa data dilaksanakan
dengan metode Modified Contemporary Comparision (MCC) dan selanjutnya
menghasilkan ranking pejantan unggul sapi perah.
Dalam setiap tahap pelaksanaan tersebut dilakukan koordinasi monitoring
dan evaluasi secara kontinyu agar Uji Zuriat Sapi Perah Nasional berjalan dengan
efektif, efisien dan terarah. Berdasarkan hasil analisa data produksi susu dan data
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 40/284
kebutuhan pasar dalam upaya penyediaan bibit baik kualitas dan kuantitasnya
dikarenakan sebagian besar usaha pembibitan dilakukan oleh peternak yang
berskala kepemilikan yang sangat kecil. Untuk dapat menghasilkan bibit ternak
yang unggul dan bermutu tinggi diperlukan proses manajemen pemeliharaan,
peningkatan nilai genetik, pakan dan kesehatan hewan ternak yang terarah dan
berkesinambungan.
Upaya untuk memenuhi kekurangan bibit sapi perah dan peningkatan
kegiatan pembibitan, maka penambahan indukan sapi perah merupakan salah satu
solusi dalam upaya pemenuhan bibit tersebut. Penambahan indukan sapi perah
dalam hal ini adalah penambahan yang berasal dari luar negeri atau impor yaitu
Australia. Indukan sapi perah yang didatangkan merupakan sapi perah betina siap
kawin (unjoint).
Penambahan indukan sapi perah ini diharapkan akan meningkatkan mutu
bibit sapi perah di Jawa Barat, mengembangkan kelompok peternak menjadi
kelompok pembibitan, menyediakan bibit sapi perah di UPTD atau kelompok
peternak dalam rangka pengembangan pembibitan berbasis kawasan,
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 41/284
4. Kegiatan Kontes Tingkat Jawa Barat Tahun 2012
Pada tahun 2012 penyelenggaraan Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa
Barat dilaksanakan pada tanggal 12 – 13 Juni 2012 yang berlokasi di Jalan
Pamugaran RT 02 RW 17 Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran Kabupaten
Ciamis.
Kegiatan Kontes Ternak diikuti oleh 190 orang pemilik ternak (tabel 5.2.)
dengan jumlah ternak yang dikonteskan 233 ekor (sapi perah, sapi potong, domba
garut dan kambing PE). Event lainnya yang merupakan rangkaian acara Kontes
Ternak diantaranya adalah Kegiatan Pameran Peternakan (pameran ternak, produk
olahan hasil ternak, peralatan peternakan dan lain-lain) yang diikuti oleh 23
peserta/stand dari berbagai perusahaan maupun organisasi; dan acara temu-temu
yang berkaitan dengan penambahan wawasan peternak maupun pembangunan
peternakan di Jawa Barat.
Hasil pelaksanaan kegiatan utama ini secara umum adalah
terapresiasikannya peternak-peternak di 17 kab/kota peserta kontes dalam bentuk
penghargaan dan hadiah di 13 katagori kontes ternak. Peserta Kontes Ternak Jawa
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 42/284
No. Nama Kabupaten Peserta (orang)
15. Kota Bandung 5
16. Kota Banjar 417. Kota Tasikmalaya 6
Grand Total 190
Sebagaimana sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan ini, Kontes
Ternak Tahun 2012 melahirkan juara-juara untuk setiap katagori yang
dikonteskan. Peserta kontes yang mendapat peringkat terbaik pertama, kedua dan
ketiga direpresentasikan oleh peringkat Juara I, Juara II dan Juara III, berdasarkan
hasil penilaian oleh Tim Juri yang telah ditunjuk, yang kemudian disahkan dalam
suatu Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Nomor
524/Kep.175/Prod/2012 tentang Kejuaraan Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa
Barat Tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 9 s.d tabel 12. Sedangkan Jumlah
Perolehan Juara Setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.3. Jumlah Perolehan Juara Setiap kabupaten/kota pada Kontes Ternak
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 43/284
No Kab/Kota Juara I Juara II Juara III Jumlah
18 Kota Bogor
19 Kota Tasikmaya
20 Kota Banjar 1 1 2
Jumlah 13 13 13 39
5. Pengawasan Mutu Bibit
A. Pengawasan Peredaran Mutu Bibit DOC
Pengawasan Mutu Bibit Ayam Ras telah dilakukan di beberapa
hatchery/Unit Penetasan perusahaan pembibitan ayam ras di Kab. Subang (2
GP/4 PS), Kota Bandung (2 GP/1 PS), Cianjur (1 GP/5 PS), Purwakarta (2
PS), Bogor (3 PS), Sukabumi (2 GP/1 PS), Kota Sukabumi (1 PS).
Pemeriksaan meliputi :a. Pemeriksaan Individu DOC
Jumlah DOC FS per kemasan rata-rata 102 ekor, telah sesuai
dengan SNI yakni 100 ekor dan jaminan kematian 2 ekor (Kota
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 44/284
b. Pemeriksaan Kemasan Kosong
Berat kemasan kosong rata-rata 0,8 kg telah sesuai dengan SNI.
Berat kemasan isi untuk ayam ras pedaging 5,39 kg dan berat kemasan
isi untuk ayam ras petelur 4,78 kg. Bahan dasar dari kertas karton
tahan terhadap tekanan yang merusak. Bentuk trapesium bagian dalam
ada sekat pemisah, bagian atas ada tonjolan, ventilasi cukup.
Frekuensi pemakaian satu kali.
Ukuran panjang bagian bawah minimal 64 cm dan atas minimal
60 cm; lebar bagian bawah minimal 48 cm dan atas minimal 44 cm;
tinggi kotak kemasan minimal 15 cm; tinggi tonjolan minimal 3 cm.
c. Pemeriksaan Label
Pada umumnya seluruh box DOC sudah berlabel, hanya ada
beberapa perusahaan pembibit yang warna dasar label masih tidak
sesuai dengan ketentuan SNI, dan ada pula yang tidak memakai Merk
Dagang karena dipakai untuk kalangan sendiri dan tidak
diperdagangkan seperti Nuyan Farm di Cianjur Untuk DOC yang
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 45/284
B. Pengawasan Mutu Semen
Pemeriksaan Mutu Semen Sapi Potong, Sapi Perah dan Domba
dilaksanakan di 17 Lokasi kabupaten/kota dan depo Provinsi Jawa Barat
serta Koperasi Persusuan. Rekapitulasi hasil pemeriksaan mutu semen di
Jawa Barat tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran 8.
Dari hasil pemeriksaan semen sapi potong di 15 kabupaten/kota yaitu
Cianjur, Garut, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Purwakarta, Karawang,
Subang, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Bogor, Ciamis, Kota Banjar,
Depo Provinsi dan Sukabumi Jenis semen sapi potong yang diperiksa, yaitu
Brahman, Limousine, Simmental dan Ongole, Dari hasil pemeriksaan secara
mikroskopis, maka semen beku yang beredar di kabupaten/kota dan provinsi
tersebut rata-rata mempunyai motilitas dan persentase sperma yang cukup
baik dan masih layak untuk digunakan IB, namun Brahman dari Depo
Provinsi kondisi kurang layak IB (hasil 2/20) yang artinya gerakan individu
sperma sedang dan persentase hidup/gerak maju spermatozoa hanya 20%.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa untuk semen beku yang kurang
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 46/284
Pemeriksaan semen Kambing dilaksanakan di Depo Provinsi, dengan
jenis semen Kambing Boer dan Etano dengan hasil test after thawing 3/40
layak untuk IB (lampiran 2.)
6. Pemasukan dan Pengeluaran Bibit
Pada tahun 2012 tercatat rencana pemasukan bibit ternak ke Jawa Barat
sebagai berikut :
A. Pemasukan/import ternak DOC Ayam Ras GPS (Grand Parent Stock)
Broiler/Pedaging ke Jawa Barat sebanyak 833.356 ekor (jantan 239.148
ekor dan betina 594.208 ekor) dimana negara asal impor dari Amerika
Serikat, Inggris dan Australia dengan perusahaan/pengimpor ternak adalah
CV. Missouri, PT. Hybro Indonesia, PT. CJ-PIA, PT. Central Avian Pertiwi,
PT. Bibit Indonesia, PT. Multibreeder AI, Tbk, PT. Cibadak Indah Sari
Farm, PT. Galur Prima Cobbindo, PT. Sarana Veterinaria Jaya Abadi,
PT. Taat Indah Bersinar dan PT. Cipendawa Agriindustri.
B. Pemasukan/impor ternak DOC Ayam Ras GPS (Grand Parent Stock) Layer
ke Jawa Barat sebanyak 515 631 ekor (jantan 72 522 ekor dan Betina
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 47/284
G. Pemasukan/impor bibit sapi perah dan sapi potong sebanyak 450 ekor
(betina 450 ekor) yaitu dari Negara Australia dengan perusahaan pengimpor
PT. Usaha Tani Lestari.
Pada tahun 2012 rencana pengeluaran bibit ternak dari provinsi Jawa Barat
tidak tercatat, karena semenjak terbitnya Peraturan Gubernur No. 49 tahun 2011
perihal petunjuk pelaksanaan peraturan daerah Provinsi Jawa Barat nomor 7
tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu (berita daerah
Provinsi Jawa Barat tahun 2011 nomor 48 seri E) maka pemasukan/pengeluaran
benih/bibit ternak antar pulau atau antar provinsi tidak melalui mekanisme
penerbitan rekomendasi teknis dari OPD teknis atau Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Barat, melainkan langsung diterbitkan rekomedasinya oleh Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPPT) Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Pergub 49, 2011
tersebut rekomendasi pemasukan/pengeluaran benih/bibit antar pulau atau antar
provinsi masuk dalam kategori izin insidentil dengan durasi pelayanan selama 1
(satu) hari.
Pengawasan lalu lintas ternak khususnya pemasukan/ pengeluaran bibit dari
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 48/284
Hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
A. Eksistensi dan Agroekosistem Populasi Sapi Rancah atau Sapi Lokal
Jawa Barat
Sapi Lokal Jawa Barat sering disebut sebagai sapi kacang. Istilah sapi
kacang merupakan predikat atas karakter kuantitatif yang relatif lebih kecil
di banding sapi potong lainnya di Jawa Barat khususnya di wilayah Rancah.
Sapi dari spesies Bos sondaicus ini memiliki ciri eksterior yang mirip
dengan sapi Jawa, yakni pada betina tidak berponok, ukuran tubuh relatif
kecil dibanding bos indicus dan bos taurus, berwarna merah bata dan atau
merah tua, kepala kecil, tanduk kecil mengarah ke dalam, pada bagian perut
(abdomen), pantat (thick) dan kaki (tarsal, metatarsal, carpus dan
metatarsus) berwarna putih dan sebagian memiliki garis belut di sepanjang
punggung. Pada jantan memiliki kesamaan dengan betina, namun warna
tubuh sebagian agak gelap.
Eksistensi populasi sapi ini berada di peternakan rakyat Jawa Barat.
Wilayah-wilayah populasi sapi ini antara lain Ciamis Tasikmalaya Garut
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 49/284
Pada tiap-tiap daerah di Jawa Barat, sapi lokal ini mengalami variasi
sifat kualitatif. Variasi tersebut muncul karena sapi lokal dalam perjalanan
kehidupannya diduga mengalami perlakuan yang berbeda, sehingga muncul
berbagai variasi sebagai berikut :
a. Sapi lokal mengalami percampuran secara sengaja dalam program IB.
Percampuran tersebut antara lain dengan Bos indicus seperti Ongole,
PO dan Brahman dan dengan Bos taurus seperti Simmental dan
Limousin.
b. Sapi lokal memiliki variasi yang mengarah ke PO seperti memiliki
ponok walaupun kecil dan gelambir
c. Sapi lokal yang secara kualitatif konsisten dengan karakter Bos
sondaicus.
Variasi sifat kualitatif sebagai konsekuensi dari sistem perkawinan
yang tidak teratur di lapangan memunculkan bentuk atau tanda-tanda yang
mengikuti lingkungan sosial dan antropologisnya.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 50/284
Tabel 5.4. Rataan, Simpangan Baku Dan Koefisien Variasi Ukuran-Ukuran
Tubuh Sapi Rancah
Statistik Umur(bulan)
Ukuran-ukuran Tubuh
PB(cm)
TP(cm)
LD(cm)
LingkarPDepan
(cm)
LingkarPbelakang
(cm)
Rataan 24,35 117,76 122,04 153,25 74,02 78,67
SimpanganBaku ±3,38 ±9,66 ±6,10 ±10,12 ±5,13 ±5,96
KoefisienVariasi (%) 13,86 8,20 4,99 6,61 6,93 7,58
Keterangan: n = 51 ekorPB = Panjang BadanTP = Tinggi PundakLD = Lingkar DadaLingkar PDepan = Lingkar Paha DepanLingkar Pbelakang = Lingkar Paha Belakang
Ukuran-ukuran tubuh sapi rancah dara disajikan pada Tabel 5.5. Tabel
tersebut menunjukkan bahwa umur dan semua ukuran tubuh yang diamati
k k i
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 51/284
Tabel 5.6. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Variasi Umur dan
Ukuran-ukuran Tubuh Sapi Rancah Dewasa
Statistik Umur(bulan)
Ukuran-ukuran Tubuh
PB(cm)
TP(cm)
LD(cm)
LingkarPDepan
(cm)
LingkarPbelakang
(cm)
Rataan 27,26 123,09 123,74 156,22 72,65 78,43
SimpanganBaku ±1,91 ±9,68 ±6,30 ±11,85 ±4,86 ±6,55
KoefisienVariasi (%) 7,01 7,86 5,09 7,59 6,69 8,35
Keterangan: n = 23 ekorPB = Panjang BadanTP = Tinggi PundakLD = Lingkar DadaLingkar PDepan = Lingkar Paha DepanLingkar Pbelakang = Lingkar Paha Belakang
D. Karakter Kualitatif Sapi Lokal di Jawa Barat
Warna Daging dan Lemak
Sapi Rancah sangat potensial dikembangkan sebagai sapi pedaging dengan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 52/284
Daya Ikat Air (Water Holding Capacity)
Nilai Daya Ikat Air daging sapi Rancah berkisar antara 23-30%. Daya ikat
air merupakan kemampuan untuk mempertahankan kandungan air selama
mengalami perlakuan dari luar seperti pemotongan, pemanasan,
penggilingan, dan pengolahan.
Susut Masak
Nilai susut masak daging sapi Rancah berkisar 25-45%, hal ini
menunjukkan bahwa daging sapi rancah mengalami penyusutan yang cukup
besar pada proses pemasakan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya nilai daya
ikat air dan tingginya kandungan air pada daging.
Keempukan
Nilai keempukan daging sapi Rancah berkisar 35-96 mm/10 detik/gram.
Faktor yang mempengaruhi keempukan dapat digolongkan menjadi faktor
antemortem seperti genetik termasuk bangsa, spesies dan fisiologi, faktor
umur, jenis kelamin, dan stres dan faktor postmortem yang diantaranya
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 53/284
berasal dari Indonesia dan pada saat ini nenek moyangnya masih terdapat di
Ujungkulon Jawa Barat, hutan lindung Baluran dan Blambangan Jawa
Timur berupa banteng liar.
Asal usul (rekam arkeologis) Sapi Rancah ada tiga macam, yaitu : (1) Sapi
Jawa yang tidak mengalami Ongolisasi dari dulu dan tidak pernah
disilangkan dengan bangsa lain, (2) Sapi Jawa yang pada akhir-akhir ini
disilangkan dengan bangsa lain, dan (3) Sapi Peranakan Ongole yang
karakter Ongole-nya pudar akibat inbreeding bertahun-tahun.
5.2. PAKAN TERNAK
Perkembangan ternak di Jawa Barat tidak terlepas dari ketersediaan pakannya,
karena pakan merupakan komponen penting bagi kehidupan, pertumbuhan dan
produktivitas ternak yang bersangkutan. Dalam suatu budidaya, pakan juga memberikan
kontribusi biaya yang paling tinggi, yaitu lebih dari 70%, sehingga suatu usaha
budidaya akan menguntungkan jika pakan dapat tersedia dengan jumlah yang cukup dan
mutu yang baik serta harga yang sesuai.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 54/284
akan diterapkan, termasuk perencanaan penyediaan pakan. Dengan perencanaan
penyediaan pakan yang memadai dalam kuantitas dan kualitas untuk sepanjang
tahun, akan dapat dicapai efektivitas dan efisiensi biaya produksi usaha
peternakan. Pakan ternak ruminansia umumnya dikelompokan menjadi 2 (dua),
yaitu pakan hijauan dan pakan konsentrat serta tambahan vitamin dan mineral
sebagai suplemen (tambahan) pakan. Selama ini sebagian besar pakan hijauan
yang diberikan kepada ternak berupa rumput lokal atau rumput alam, baik yang
berasal dari padang penggembalaan umum maupun dari tempat-tempat lain
seperti pematang sawah, pinggir jalan, pinggir hutan, saluran irigasi atau
perkebunan. Jawa Barat memiliki potensi limbah pertanian dan hasil samping
agroindustri dengan jenis dan jumlah yang melimpah dan sangat potensial untuk
mengatasi permasalahan pakan. Disisi lain limbah tersebut banyak menjadi beban
bagi lingkungan. bahkan menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan,
terutama limbah tanaman pangan pada musin panen. Padahal saat musim
kemarau, pada saat produksi rumput dan hijauan lainnya menurun, hasil samping
tanaman pangan sangat dibutuhkan sebagai pakan. Pemanfaatan limbah pertanian
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 55/284
Jawa Barat sampai dengan tahun 2012 memiliki 6 lumbung pakan ternak
ruminansia sebanyak 6 unit di 5 kabupaten dan lumbung pakan unggas sebanyak
3 unit di 3 kabupaten sebagaimana tabel 5.7.
Tabel 5.7. Lokasi Lumbung Pakan Ternak – Ruminansia dan Lumbung PakanUnggas.
No. Kabupaten Nama Kelompok Alamat
I.
Lokasi Lumbung Pakan Ternak – Ruminansia1. Bandung Mitra Raharja Ihsani Kec. Arjasari
2. Sukabumi Kel. Tani Barokah Kp. Sukalarang RT 06/06, Ds.
Sukalarang,
3. Majalengka KUB Mandiri Rahayu Kec. Kulur
Kel. Kondangsari Ds. Kondangmekar, Kec.
Cingambul
4. Cianjur Kel. Mekarlaksana Mandiri Ds. Mekarlaksana, Kec. Cikadu
5. Indramayu Kel. Gebang Sari Ds. Longok, Kec. Sliyeg6. Purwakarta Mekar Sejahtera Desa Benteng Kecamatan
Campaka – Purwakarta **)
II. Lokasi Lumbung Pakan Ternak Unggas
1. Bandung Barat Kel. Ternak Unggas Family Ds. Pangauban, Kec. Batujajar
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 56/284
Optimalisasi pemanfaatan bahan pakan substitusi merupakan salah satu
alternatif untuk penyediaan bahan pakan yang berasal dari hasil samping industri
hasil pertanian atau agroindustri yang selama ini belum banyak dimanfaatkan
sebagai bahan pakan, tetapi dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk
diolah menjadi pakan.
Salah satu fasilitasi pemerintah dalam upaya pengembangan ketersediaan
pakan lokal, adalah melalui pengembangan unit pengolah pakan. Untuk itu
diperlukan pedoman umum terkait dengan pengembangan unit pengolah pakan,
agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan yang direncanakan.
Tujuan dari pengembangan unit pengolah pakan unggas dan ruminansia
adalah :
A. Meningkatkan kemampuan para peternak, kelompok peternak, dalam
memproduksi pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak baik
kuantitas maupun kualitasnya dengan harga murah dan tersedia sepanjang
tahun
B. Meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan pakan yang digunakan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 57/284
3. Unit Pengolah Bahan Pakan
Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya lokal
sangat besar yang dapat digunakan sebagai bahan pakan lokal di tiap-tiap dearah.
Potensi bahan baku pada setiap daerah tersebut baik yang berasal dari hasil
pertanian, maupun agroindustri dapat diinventarisir dan dimanfaatkan untuk
menyusun formula pakan ternak dengan harga yang lebih murah dan memenuhi
kecukupan gizi sehingga dapat meningkatkan keuntungan peternak.
Dalam rangka mendorong kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pakan
maka salah satu solusinya adalah melalui kegiatan penyediaan bahan baku pakan
ternak yang berkesinambungan tersedia sepanjang tahun dengan memanfaatkan
sumber daya lokal yang tersedia di tiap-tiap daerah, dengan demikian peternak
mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pakan untuk ternaknya.
Mencermati situasi pada masa sekarang dimana permasalahan kesulitan
dalam penyediaan bahan baku pakan ternak maka pada tahun 2012, kegiatan
Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan dalam rangka memperkuat penyediaan
bahan pakan lokal pada daerah-daerah yang disekitarnya mempunyai potensi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 58/284
4. Pengembangan HPT di Lahan Kehutanan
Lahan kehutanan yang masih belum termanfaatkan oleh penanaman
tanaman produksi masih sangat luas, oleh karenanya diperlukan koordinasi untuk
dapat memanfaatkan lahan-lahan kehutananan yang dekat dengan pemukiman
penduduk agar produktf dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar hutan
tersebut. Salah satu kegiatan yang dicobakan dalam rangka pemanfaatan hutan
sekitar pemukiman yang terjangkau untuk suatu kegiatan produksi adalah
pengembangan komoditas peternakan, baik ternak sapi potong, kambing/domba
atau unggas lokal.
Upaya tersebut telah dimulai dalam skala kecil pada tahun 2011 untuk
memantapkan pola pengembangannya dalam skala yang lebih besar. Tahun 2012
Jawa Barat mendapat dana bantuan sosial di satu lokasi yaitu Kabupaten Subang
menjadi demplot pengembangan ternak dan pemanfaatan lahan kehutanan. Pola
yang diterapkan sebetulnya tidak jauh berbeda dengan pola integrasi ternak
dengan tanaman yang ditambah dengan kegiatan untuk mengelola lahan
kehutanan. Diharapkan agar pola ini dapat mendukung pengembangan sapi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 59/284
5. Pengawasan Mutu Pakan Ternak
Seiring dengan kebutuhan peningkatan produksi ternak maka tidak lepas
dari kebutuhan pakan yang berkualitas karena itu kegiatan ini terdiri dari apresiasi
pakan ternak dan operasional pengawasan mutu pakan ternak sebagai kontrol
peredaran pakan yang berkualitas di Provinsi Jawa Barat.
Pakan yang dibuat dan diedarkan/diperdagangkan oleh kelompok/peternak
maupun produsen pakan sangat perlu dilakukan pengawasan secara menyeluruh
sebagai suatu sistem manajemen mutu yang dimulai dari pengadaan bahan baku
pakan, penyiapan bahan baku pakan, penyimpanan bahan baku pakan,
penggilingan, pencampuran, pembuatan pellet, pengepakan, pelabelan,
penyimpanan pakan dan pengeluaran pakan/pendistribusian, hal tersebut sangat
essensial dalam upaya agar konsumen mempergunakan pakan yang memenuhi
standar mutu sesuai persyaratan teknis yang ditetapkan.
Pengawasan mutu pakan yang baik akan dapat mencegah terjadinya
kerugian bahkan sebaliknya akan memberikan keuntungan ekonomis yang
signifikan baik bagi pemerintah, produsen maupun konsumen dalam hal ini
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 60/284
6. Hijauan Pakan Ternak (HPT)
HMT atau hijauan makanan ternak adalah hijauan atau rumput-rumputan
yang memiliki angka kecukupan gizi yang tepat untuk ternak ruminansia, tidak
semua rumput dapat dikatagorikan hijauan makanan ternak.
Pakan adalah sumber gizi bagi ternak dan pakan ini merupakan kebutuhan
primer satu-satunya pada ternak berbeda dengan manusia yang memiliki tiga
kebutuhan primer, Pakan ini berguna untuk pertumbuhan serta produksi. Pakan
yang bisa dikatagorikan HMT adalah rumput atau hijauan yang memiliki nilai
kandungan gizi yang cukup sesuai kebutuhan ternak khususnya ruminansia.
Secara garis besar pakan ternak ruminansia bisa dibedakan menjadi dua yaitu
pakan serat dan pakan penguat, pakan serat ini diantaranya adalah rumput (HMT)
dan penguat adalah konsentrat. HMT sebaiknya dipotong pada usia yang tepat,
sebab jika Hijauan Makan Ternak tersebut terlalu tua maka kualitasnya akan
semakin buruk.
Beberapa rumput unggul yang dapat digunakan untuk hijauan makanan
ternak ruminansia : Rumput Benggala atau bahasa latinnya Panicum maximum,
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 61/284
5.3. PENGENDALIAN PELAKSANAAN BUDIDAYA TERNAK
1. Pelaksanaan Inseminasi Buatan
A. Alokasi dan Distribusi Semen Beku Sapi Potong dan Nitrogen Cair
Dalam rangka mendukung program Percepatan Pencapaian
Swasembada Daging Sapi (PSDSK) tahun 2013, Provinsi Jawa Barat
termasuk kedalam kelompok daerah prioritas Inseminasi Buatan (IB)
disamping Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Bali.
Dasar Pelaksanaan PSDSK di Jawa Barat Tahun 2012 adalah :
a. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 59/Permentan/HK.060/8/2007
tentang Pedoman Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi;
b. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 25/Permentan/OT.140/4 /2011
tentang Unit Manajemen Program Swasembada Daging Sapi Tahun
2014;
c. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 524.13/Kep.907-
Disnak/2011 tentang Unit Manajemen Program Swasembada Daging
Sapi Dan Kerbau;
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 62/284
No Kabupaten/KotaSemen Beku Sapi Potong
N2 CairBrahman PO Simental Limousin Jumlah
6 Bogor 560 700 400 500 2.160 1.060
7 Bekasi 650 600 500 750 2.500 1.2908 Karawang 650 800 500 850 2.800 1.250
9 Purwakarta 550 700 400 600 2.250 1.060
10 Subang 890 1.000 600 1.600 4.090 2.300
11 Indramayu 570 700 500 600 2.370 980
12 Sumedang 1.540 1.700 1.100 2.800 7.140 4.265
13 Majalengka 570 700 400 600 2.270 880
14 Kuningan 930 1.100 600 1.400 4.030 1.950
15 Cirebon 110 150 100 400 760 590
16 Bandung 200 250 100 400 950 515
17 Bandung Barat 80 100 100 150 430 295
18 Kota Tasikmalaya 110 150 100 200 560 285
19 Kota Banjar 110 150 100 150 510 285
20 Kota Cirebon 70 100 100 100 370 110
Jumlah 13.200 15.500 10.000 22.000 60.700 34.000
B. Pelaksanaan Inseminasi Buatan Sapi Potong
Hasil perkembangan pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) Sapi Potong
di Jawa Barat Tahun 2012 yang dilaksanakan di 20 kabupaten/kota (17
C i (S/C) 1 61 CR 62 31% d k l hi 44 019 k di i d i
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 63/284
Conception (S/C) 1,61; CR 62,31% dan kelahiran 44.019 ekor terdiri dari
jantan 23.088 ekor dan betina 20.931 ekor.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tahun 2012 terjadi
penurunan jumlah akseptor yang dilayani sebesar 4,12%, dan jumlah
kelahiran meningkat 5,53%, dan CR mengalami kenaikan dari 60,50%
menjadi 62,31%. Dan dapat dilihat realisasi Tahun 2012 jumlah akseptor
yang dilayani baru mencapai 81,05% dari target 80.599 ekor, tingkat
kelahiran yang dicapai baru 91,39% dari target 48.165 ekor. Hal ini
dirasakan masih belum optimal karena seluruh data pelayanan Inseminasi
Buatan belum dilaporkan secara lengkap oleh masing-masing petugas
inseminator di Kabupaten/Kota kepada Dinasnya, serta tingginya tingkat
mutasi ternak. Secara rinci gambaran hasil pelaksanaan Inseminasi Buatan
(IB) Sapi Potong di masing-masing kabupaten/kota tahun 2012 dapat dilihat
pada lampiran 4.
C. Inseminasi Buatan Pada Sapi Perah
Pelaksanaan Inseminasi Buatan pada sapi perah sepenuhnya
C P b B did K bi /D b b k 2 k l k (K b
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 64/284
C. Pengembangan Budidaya Kambing/Domba sebanyak 2 kelompok (Kab.
Karawang) dengan masing-masing dana Rp116.500.000,-.
D. Pengembangan Budidaya Kambing Perah sebanyak 6 kelompok (Kab.
Bogor, Cianjur, Bandung Barat, Sukabumi, Garut dan Kota Banjar) dengan
masing-masing dana Rp117.000.000,-.
E. Pengembangan Budidaya Kerbau sebanyak 1 kelompok di Kab. Sukabumi
dengan dana Rp261.950.000,-.
F. Pengembangan Budidaya Unggas Lokal (Ayam Buras) sebanyak 8
kelompok (Kab. Bogor, Cianjur, Bandung Barat, Sukabumi, Ciamis,
Indramayu, Bekasi dan Kuningan) dengan masing-masing dana
Rp117.000.000,-.
3. Peningkatan Perizinan dan Sumber Daya Peternak dan Petugas Inseminasi
Buatan (IB)A. Pelatihan Petugas IB
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, maka pada bulan
September 2012 dilaksanakan pelatihan bagi kader petugas Inseminator
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 65/284
No Kab/Kota Inseminator PKB ATR TOTAL
5 Kab. Karawang 6 6 2 14
6 Kab. Kuningan 8 4 2 14
7 Kab. Majalengka 11 4 2 17
8 Kab. Purwakarta 7 6 2 15
9 Kab. Subang 19 5 4 28
10 Kab. Sukabumi 12 3 2 17
11 Kab. Sumedang 20 7 5 32
12 Kab. Tasikmalaya 26 20 10 56
13 Kota Cirebon 2 2 1 5
14 Kota Tasikmalaya 2 1 1 4
15 Kab. Cirebon 7 6 5 18
16 Kab. Bekasi 9 5 2 16
17 Kab. Indramayu 8 4 2 14
18 Kab. Bandung Barat 3 3 4 10
19 Kab. Bogor 5 4 1 10
20 Kota Banjar 1 1 1 3
JUMLAH 167 78 41 286
C. Lomba Petugas Inseminator Berprestasi
U t k i k tk ti i ki j t I i t d l
Inseminator Sapi Perah terdiri dari Kab Bandung (Sopiyan dan Dodi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 66/284
Inseminator Sapi Perah terdiri dari Kab. Bandung (Sopiyan dan Dodi
Gunawan). Peserta yang masuk nominasi dipanggil untuk melaksanakan
evaluasi tahap berikutnya melalui ekspose/paparan dari masing-masing
peserta yang dinilai oleh Tim Juri Provinsi.
Dari hasil evaluasi tersebut dipilih 3 orang peserta terbaik yaitu Kab.
Bandung (Sopiyan), Kab. Sumedang (Suryadi) dan Kab. Ciamis (Nanang
Suwarlan). Berdasarkan hasil wawancara dan peninjauan ke lapangan
ditetapkan 3 petugas Inseminator Terbaik Tingkat Jawa Barat dengan Surat
Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Nomor :
524/Kep.177/ Prod/2012 tanggal 8 Juni 2012 yaitu Juara I dari Kab.
Bandung (Sopiyan), Juara II dari Kab. Sumedang (Suryadi) dan Juara III
dari Kab. Ciamis (Nanang Suwarlan). Dan pada penilaian Lomba
Inseminator Tingkat Nasional peserta dari Jawa Barat tidak masuk nominasi
juara sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan Nomor : 802/Kpts/Kp.450/F/11/2012 tanggal
9 Nopember 2012 tentang Penetapan Pemenang Lomba Kelompok Peternak
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 67/284
No. Nama Perusahaan AlamatJumlahRekom
7 PT. Andini Karya MakmurGd. Pesona Lt. 2/216, Jl. Ciputat Raya No.20, Kebayoran Lama Jakarta Selatan
6
8PT. Rumpinary AgroIndustry
Jl. Cisangiri V No. 4 Kebayoran BaruJakarta Selatan 12170
3
9PT. Green GlobalMultifarm Lestari
Kp. Pasir Reungit Rt.04/Rw.05, Kel. BantarGadung, Kec. Warungkiara, Kab. Sukabumi
2
10 PT. Catur Mitra TarumaGraha Induk KUD Lt.3, Jl. Warung BuncitRaya No. 18 -20 Pejaten, Jakarta Selatan.
4
TOTAL 37
5. Pengawasan Lalulintas Ternak Potong
Berdasarkan rekomendasi yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Jawa Barat, rencana pemasukan ternak impor sapi bakalan
tercatat sebanyak 343.000 ekor, realisasi pemasukan ternak impor sapi bakalan
selama tahun 2012 sebanyak 111.091 ekor, Kerbau sebanyak 5.850 ekor dan
realisasi Kerbau sebanyak 0 ekor, yang dilaksanakan oleh 10 perusahaan
penggemukan sapi potong (feedlotter) yang berada di Jawa Barat. Rencana dan
realisasi Impor Bakalan Sapi Potong Tahun 2008 s.d 2012 sebagaimana tabel di
BAB VI
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 68/284
BAB VI
BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN KESMAVET
Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai dua tugas
pokok yaitu pembinaan di bidang kesehatan hewan (keswan) dan kesehatan masyarakat
veteriner (kesmavet). Kesehatan Hewan diartikan sebagai “segala urusan yang berkaitan
dengan perawatan hewan, pengobatan hewan, pelayanan kesehatan hewan, pengendalian
dan penanggulangan penyakit hewan, penolakan penyakit, medik produksi, medik konservasi,
obat hewan dan peralatan kesehatan hewan serta keamanan pakan”. Ruang lingkup keswan
dijabarkan melalui beberapa fungsi antara lain penolakan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan serta pelayanan kesehatan hewan. Sedangkan Sistem Kesehatan Hewan
Nasional (Siskeswanas) dilaksanakan dengan pendekatan 4 sub sistem yaitu sub sistem
pelayanan kesehatan hewan, pengamanan lingkungan budidaya, pengamanan sumber daya
serta pengamanan produksi/hasil ternak, dimana didalamnya terdapat perubahan paradigma
mengenai wawasan terhadap kesehatan hewan dari animal disease menjadi animal health.
Pelaksanaan program keswan dilakukan dengan misi :
Kesmavet diartikan sebagai “segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 69/284
Kesmavet diartikan sebagai segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan
produk hewan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia”.
Ruang lingkup kesmavet dijabarkan melalui fungsi peningkatan kualitas Bahan Asal Hewan
(BAH), khususnya upaya untuk meningkatkan status Halal, Aman, Utuh dan Sehat (HAUS)
dari Produk Pangan Asal Hewan (PPAH) melalui Sistem Jaminan Mutu Keamanan Pangan
serta meningkatkan kualitas dan kesehatan Produk Hewan Non Pangan (PHNP).
Penjabaran dari kegiatan pembinaan kesehatan hewan dan kesmavet di Jawa Barat
adalah :
1. Pembinaan Kesehatan Hewan :
A. Prioritas pertama adalah pengendalian PHMS yang meliputi :
a. Pengendalian AI pada unggas;
b. Pemberantasan Rabies pada Hewan Penular Rabies (HPR) anjing, kucing,
kera/monyet dan hewan sebangsanya (tikus, kelelawar, musang, dll.);
c. Pencegahan Anthrax pada hewan khususnya ternak ruminansia;
d. Pengendalian Brucellosis pada ternak sapi perah.
B. Prioritas kedua merupakan kegiatan untuk mengantisipasi timbulnya wabah
Seluruh aktifitas tersebut diatas tercakup dalam 3 (tiga) kegiatan utama yaitu Kegiatan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 70/284
Seluruh aktifitas tersebut diatas tercakup dalam 3 (tiga) kegiatan utama yaitu Kegiatan
Pengamatan Penyakit dan Pengawasan Obat Hewan, Kegiatan Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Hewan serta Kegiatan Kesmavet.
6.1. PENGAMATAN PENYAKIT DAN PENGAWASAN OBAT HEWAN
1. Situasi Penyakit Hewan Menular
Berdasarkan laporan kasus penyakit serta dara surveilans yang dilakukan
oleh Balai Penyidikan dan Pengujian (BPPV) Subang, BP3HK Cikole dan
Laboratorium Keswan Losari serta Karantina, pada tahun 2012 di Jawa Barat
tercatat muncul 6 jenis penyakit hewan menular. Secara umum dibandingkan
dengan keadaan pada tahun 2011 :
A. Tetap dapat dipertahankannya kasus nol positif anthrax pada hewan
B. Munculnya satu (1) kasus positif rabies pada hewan
C. Peningkatan kasus AI karena munculnya wabah AI pada itik.
Hal yang harus diwaspadai adalah meningkatnya spesimen positif
Brucellosis dan ditemukannya titer antibodi positif terhadap penyakit IBR, BVD
Pengawasan lalu lintas dilakukan sejak proses perizinan sampai pada
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 71/284
e gawasa a u tas d a u a seja p oses pe a sa pa pada
pemeriksaan di lapangan. Sesuai dengan kewenangannya, pada tahun 2012 Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan berapa perizinan yaitu :
A. SKKH untuk pengeluaran burung kucer dari Kota Bandung ke Banjarmasin
sebanyak 2 ekor.
B. SKKH untuk pengeluaran burung anis merah dari Kota Bandung ke
Banjarmasin sebanyak 1 ekor.
C. SKKH untuk pengeluaran burung kenari dari Kota Bandung ke
Gunungsitoli Nias sebanyak 20 ekor.
D. SKKH untuk pengeluaran kucing dari Kota Bandung ke Tapanuli Utara
sebanyak 1 ekor.
E. SKKH untuk pengeluaran kucing persia dari Kota Bandung ke Pangkalan
Bun Kalimatan Tengah sebanyak 1 ekor.
F. SKKH untuk pengeluaran 3.728.838 ekor DOC PS/GPS terdiri dari
3.256.680 ekor DOC betina dan 473.158 ekor DOC jantan.
DOC tersebut dikirim ke luar Provinsi Jawa Barat (Jawa Timur, Bali,
4. Pengawasan Penyakit pada Hewan Qurban
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 72/284
g y p Q
Pengawasan kesehatan hewan qurban dilaksanakan dalam upaya menjamin
ketenteraman umat Islam yang akan menyelenggarakan ibadah qurban agar ternak
yang akan disembelih memenuhi syarat sesuai dengan syariat agama Islam.
Ternak yang akan dijadikan sebagai hewan qurban disamping sehat juga tidak
cacat, cukup umur, tidak kurus dan jantan yang tidak dikebiri. Penentuan sehat ini
pun harus didasarkan atas rekomendasi dan pemeriksaan kesehatan dari dokter
hewan atau paramedis kesehatan hewan. Mengingat Jawa Barat merupakan
daerah Anthrax dan kasus Anthrax pada tahun sebelumnya muncul menjelang
Idhul Adha maka kewaspadaan harus terus ditingkatkan.
Hari Raya Qurban 1433 H jatuh pada tanggal 26 Oktober 2012.
Berdasarkan hal tersebut diatas dilaksanakan kegiatan pengawasan kesehatan
hewan qurban 1 minggu sebelum dan sesudah hari H. Ada pun rincian kegiatan
pemeriksaan kesehatan hewan qurban bersumber APBD Prov. T.A. 2012 adalah
sebagai berikut :
A. Persiapan kegiatan berupa pengadaan dan distribusi bahan sosialisasi (2.000
a. Pemeriksaan hewan qurban dilakukan terhadap 284.081 ekor terdiri
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 73/284
q p
dari 70.433 ekor sapi, 803 ekor kerbau, 140.177 ekor domba dan
72.668 ekor kambing;
b. Secara umum jumlah hewan qurban pada tahun 1433 H relatif lebih
tinggi 4,1 % dibandingkan dengan kondisi 1432 H;
c. Tidak ditemukan tanda-tanda penyakit hewan menular. Hanya
ditemukan ternak qurban yang menderita penyakit individual atau
cacat serta yang belum layak dijadikan hewan qurban karena umur
muda;
d. Arus lalu lintas ternak qurban adalah dari arah timur (Tasikmalaya,
Garut, Ciamis, Sumedang dan Jawa Tengah) ke arah barat (Bandung,
Bogor). Kecil kemungkinan terjadi arus lalu lintas ternak dari daerah
Bogor (daerah anthrax) ke arah Priangan. Namun pada umumnya
persyaratan administrasi berupa SKKH dari daerah asal belum
dipenuhi oleh para pedagang ternak.
Tabel 6 1 Pemeriksaan hewan Qurban Di Jawa Barat Tahun 2012
Antemortem
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 74/284
No Kabupaten / Kota Jumlah Hewan Qurban (ekor)
Sapi Kerbau Domba Kambing Jumlah
21 Sumedang 222 9.811 981 11.014
22 Garut 5.225 287 8.065 222 13.799
23 Tasikmalaya 5.366 89 86 7.871 13.412
24 KotaTasikmalaya 1.543 103 1.646
25 .iamis 1.263 - 305 412 1.980
26 Kota Banjar 610 620 1.230
JUMLAH 70.433 803 140.177 72.668 284.081
Tabel 6.2. Perbandingan Jumlah Hewan Qurban di Jawa Barat pada Tahun2008 s.d 2012 (1429-1433 H)
NoHewanQurban
Jumlah (ekor) erbandingan2011/20122008 2009 2010 2011 2012
1. Sapi 24.010 26.812 38.280 48.568 70.433
Naik 4,1
%
2. Kerbau 535 301 513 654 803
3. Domba 135.845 154.763 177.947 176.269 140.177
4. Kambing 60.178 61.037 39.088 49.391 72.668
JUMLAH Ekor 220.568 242.612 255.828 274.882 284081
5. Pengamatan Rabies
7 Kab. Sukabumi 206 103
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 75/284
8 Kab. Bandung 85 62
9 Kab. Cirebon 1 -
10 Kota Tasikmalaya 24 20
JUMLAH 651 337
Dari 651 sampel yang diuji , 337 (51,77 %) sampel diantaranya menujukkan titer
positif rabies.
Tabel 6.4. Hasil Pengujian Fluoresent Antibodi Technique (FAT)Rabies oleh BPPV Subang Tahun 2012
No. Kab./KotaFAT Rabies
Jumlah Sampel Positif
1 Kab. Garut 17 1
2 Kab. Tasikmalaya 18 0
3 Kab. Bandung Barat 5 0
4 Kab. Sukabumi 20 0
5 Kota Tasikmalaya 2 0
6. Pengamatan Anthrax
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 76/284
Daerah tertular anthrax atau daerah endemis anthrax di Jawa Barat sejak
tahun 1950 sampai 2008 setidak-tidaknya terjadi 97 kasus anthrax di 9
kabupaten/kota, 47 kecamatan dan 85 kelurahan/desa. Pada tahun 2009, 2010,
2011 dan 2012 tidak dilaporkan kasus anthrax pada hewan.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh BPPV Subang dan BP3HK Cikole
pada Tahun 2012 dari 10 sampel tanah yang diuji satu (1) sampel menunjukkan
hasil positif Anthrax, dan dari 2 sampel swab ternak menunjukkan hasil negatif,
sedang 809 sampel darah yang diuji 187 sampel menunjukkan titer positif.
Pengujian Anthrax yang dilaksanakan adalah sebagaimana tabel berikut :
Tabel 6.5. Hasil Pengujian Spesimen Anthrax Tahun 2012
Uji Elisa
No Kab/Kota Jenis Sampel Jml Hasil
Sampel Positif
1. Kota Depok Tanah 10 1
Darah Hewan 88 47
2 Kota Bandung Darah Hewan 19 0
B. Dari 11.433 sampel darah sapi potong yang diuji, sebanyak 16 sampel (0,14
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 77/284
%) positif RBT; dan dari 67 sampel yang diuji Elisa tidak ditemukan hasil
positif
C. Dari 453 spesimen darah kerbau yang diuji, tidak ditemukan hasil positif
RBT,
D. Dari 419 sampel darah kambing dan domba yang diuji RBT 1 sampel
(0,24%) menunjukkan hasil positif dan 1 sampel yang diuji elisa
menunjukan hasil negatif.
Tabel 6.6. Hasil Pengujian Brucellosis Pada Sapi Perah Di Jawa Barat
Tahun 2012
No Kab./Kota
Hasil Pengujian
Rbt Elisa Cft
Jumlah
Positif
Jumlah
Positif
Jumlah
PositifSampel Sampel Sampel
1. Kab. Tasikmalaya 246 11 - - 22 9
2. Kab. Bekasi - - - - - -
3 K b Ci j 663 13 5 0 2 2
Pengujian
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 78/284
No. Kab./KotaRBT ELISA CFT
JumlahPositif
JumlahPositif
JumlahPositif
Sampel Sampel Sampel
7 Kab. Kuningan 100 0 0 0 0 0
8 Kab. Ciamis 191 0 0 0 0 0
9 Bandung Barat 659 0 1 0 0 0
10 Kab. Purwakarta 7.411 0 0 0 0 0
11 Kab. Subang 729 0 0 0 0 0
12 Kab. Sumedang 908 14 2 0 0 0
13 Kab. Indramayu 150 0 0 0 0 0
14 Kab. Bandung 254 2 62 0 0 0
15 Kab. Garut 40 0 2 0 0 0
16 Kab. Majalengka 142 0 0 0 0 0
17 Kab. Bogor 250 0 0 0 0 0
18 Kota Depok 135 0 0 0 0 0
Jumlah 11.433 16 67 0 0 0
Tabel 6.8. Hasil Pengujian Brucellosis Pada Domba dan Kambing
di Jawa Barat Tahun 2012
8. Pengamatan Avian Influenza.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 79/284
Kasus kematian unggas akibat AI terjadi sejak akhir tahun 2003. Sejak
saat itu Jawa Barat berstatus sebagai provinsi tertular AI.
Pada tahun 2012 terjadi kenaikan kasus AI pada unggas dari 65 kasus pada
tahun 2011 menjadi 76 kasus pada tahun 2012 dan kenaikan daerah sebaran
kasus dari 18 kabupaten/kota 53 kecamatan dan 65 desa/ kelurahan menjadi 17
kab/kota, 59 kecamatan dan 75 desa/kelurahan. Namun terjadi kenaikan jumlah
kematian unggas dari 35.308 ekor pada tahun 2010 menjadi 6.493 ekor tahun
2012
Tabel 6.10. Kasus AI di Jawa Barat dari Tahun 2007- 2012
No. Bulan KasusJumlah Kasus
Tahun2007
Tahun2008
Tahun2009
Tahun2010
Tahun2011
Tahun2012
1 Jumlah Kasus AI 344 170 199 141 65 76
2 Kematian Ternak 48.931 10.292 5.528 13.145 35.308 6.493
3 Kab/Kota Tertular 21 24 21 22 18 17
4 Kecamatan Tertular 198 107 59 119 53 59
5 Desa/Kelurahan Tertular 301 157 73 193 65 73
No. KabupatenSapi Perah Sapi Potong Total
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 80/284
No. KabupatenPositif Negatif Positif Negatif Jml Spl Positif
7 Sukabumi 240 64 240 64
8 Sumedang 134 18 3 3 137 21
9 Bandung 96 44 1 0 97 44
10 Karawang 44 35 44 35
11 Cirebon 42 8 42 8
12 Indramayu 42 0 42 0
13 Subang 40 4 8 0 48 4
14 Cianjur 44 2 44 2
15 Kota Bogor 47 10 47 1016 Depok 4 - 4 0
17 Tasikmalaya 154 6 154 6
Jumlah 1493 255 389 59 1882 314
Hasil pengujian terhadap penyakit BVD yang dilakukan oleh BPPV Subang
dari 564 sampel yang diuji, 349 sampel (61,88 %) menunjukkan titer positif
antibodi terhadap BVD.
Tabel 6 12 Hasil Pengujian Titer Antibodi Terhadap BVD Tahun 2012
Tabel 6 13 Pengawas Obat Hewan di Jawa Barat Tahun 2012
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 81/284
Tabel 6.13. Pengawas Obat Hewan di Jawa Barat Tahun 2012
No Kabupaten/Kota
Peserta Pelatihan
Jumlah
(orang)
Nama
1. Sukabumi 3
Drh. Winda SR
Drh. Asep Kurnadi
Drh. Budiana Eka Prasetya
2. Kota Sukabumi 1 Drh. Riki Barata
3. Kota Depok 1 Drh. Nurtantio
4. Cianjur 1 Drh. Devi Yanti Sari
5. Bekasi 2 Drh. Asep Adjit
Drh. Dwiyan Sugiharto
6. Purwakarta 2 Drh. Sri WuryasturatiDrh. Ari Citra Utami JM
7. Karawang 1 Drh. Sri Hardiati
8. Kota Cirebon 1 Drh. Dyah Komala Laksmiwati
9. Kuningan 1 Drh. Rofiq
10. Bandung 1 Drh. Euis Rohayani
11. Bandung Barat 2Drh. Suhendra
Drh.Doni Setiawan
12. Sumedang 2
Drh. Seno Prihandoko
Drh. Lia Indrawati13. Tasikmalaya 2 Drh. Idik Abdullah
Drh. Fifit
14. Ciamis 1 Drh. Asri Kurnia
15. Kota Bogor 1 Drh. Bambang Arif Mukti
Berkaitan dengan pengawasan obat hewan, telah dikeluarkan rekomendasi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 82/284
ijin usaha obat hewan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 6.14. Rekomendasi Ijin Bidang Obat Hewan Tahun 2012
No Nama Perusahaan Alamat Kantor Alamat Pabrik/Gudang
1. PT. VAKSINDO SATWANUSANTARA(distributor)
Graha Darya VariaJl. Melawai Raya Nomor 93Kebayoran Baru, JakartaSelatanTelp. 021-7257981Faks. 021-7257980
Jl. Pembangunan IIDesa Cicadas, Kec.Gunung PutriKab. Bogor 16964Telp. 021-8670414Faks. 021-8672501
2. PT. FARMA SEVAKANUSANTARA( importir dan distributor)
Kompleks Plaza Niaga IBlok A No. 38, Sentul CityBogor
Kompleks Plaza Niaga IBlok A No. 38, Sentul CityBogor
Tabel 6.15. Pelaku Usaha Obat Hewan di Kabupaten/Kota Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Usaha Obat Hewan (unit)P PED PID PD I ID D PP PS TO Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Kab Bogor 4 4 3 5 3 4 6 30
2. Kota Bogor 3 3 6
D, Distributor;PP Pencampuran obat dalam pakan ternak
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 83/284
PP, Pencampuran obat dalam pakan ternakPS, Popultry Shop;TO, toko obat hewan.
6.2. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN.
Prioritas utama pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan adalah terhadap
Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) di Jawa Barat yaitu Avian Influenza,
Rabies, Anthrax dan Brucellosis. Serta prioritas kedua adalah pengendalian gangguan
reproduksi, pengendalian parasiter dan kematian pedet yang dilaksanakan dalam rangka
peningkatan produksi dan produktifitas ternak mendukung pencapaian swasembada
daging sapi tahun 2014.
1. Pengendalian Avian Influenza.
Kegiatan pengendalian AI telah dilaksanakan berkesinambungan sejak
tahun 2004 yang didasarkan pada :A. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penanganan dan
Pengendalian Virus Flu Burung (Avian Influenza);
F. Pengisian kandang kembali (restocking) dengan fokus kegiatan sanitasi dan
d i f k i k d
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 84/284
desinfeksi kandang
G. Stamping out (pemusnahan unggas secara menyeluruh) di daerah tertular
baru.
H. Peningkatan kesadaran masyarakat (public awarness) melalui kegiatan
sosialisasi melalui penyuluhan dan penyebaran leaflet, poster, dll.
I. Monitoring dan Evaluasi.
Sembilan (9) langkah pengendalian AI ini kemudian disempurnakan
menjadi 8, yaitu :
A. Peraturan Perundangan
B. Public Awareness
C. Biosekuriti (di farm dan rantai pemasaran unggas)
D. Depopulasi (secara terbatas di daerah endemis, stamping out di daerah
bebas)
E. Surveilans (Partisipatif, Prevalensi, Pembebasan dan monitoring dinamika
virus)
No. KabupatenJumlah Vaksin
(Dosis)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 85/284
7 Kab. Majalengka 25.000
8 Kab.Kuningan 35.000
9 Kab.Bandung 40.000
10 Kota Bandung 10.00011 Kota Cimahi 10.000
12 Kab. Sumedang 35.000
13 Kota Tasikmalaya 10.000
14 Kab Ciamis 45.000
15 Kota Banjar 10.000
16 Kab.Bogor 25.000
17 Kota Bogor 10.000
18 Kota Depok 10.000
19 Kab. Bekasi 35.000
20 Kota Bekasi 10.000
21 Kab. Purwakarta 35.000
22 Kab.Karawang 25.000
23 Kab. Cirebon 25.000
24 Kota Cirebon 10.000
25 Kab. Indramayu 35.000
26 Provinsi 20.000
Total 700.000
Sisa 20.000
No. KabupatenJumlah Desinfektan
(Liter)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 86/284
22 Kab.Karawang 50
23 Kab. Cirebon 50
24 Kota Cirebon 25
25 Kab. Indramayu 50
26 Kab. Bandung Barat 25
27 Provinsi 18
Total 1200
Sisa 18
Tabel 6.18. Hasil Pelaksanaan Vaksinasi Avian Influenza di Jawa Barat
tahun 2012 (Ekor)
No. Kab/Kota
Hasil Vaksinasi
AyamRas
AyamBuras
Itik/Entog
Burung Puyuh
1. Kota Depok 4.399 436 120
2. Kota Bekasi 11.132 7.414 3.638 905 26.008
3. Kab. Bekasi 15.451 3.849 1.800
4. Kab. Karawang * 85.793 12.306 901
5 Kab Subang 111 773 99 058 77
2007 Kota Sukabumi (1 kasus) dan Kab. Garut (5 kasus)
2008 Kab. Sukabumi (5 kasus) dan kab Cinajur (1 kasus)
b k
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 87/284
2009 Kab. Garut (2 kasus)
2010 Kab. Sukabumi (1 kasus: Desa Calincing Kec. Tegalbuleud)
2011 Nol Kasus
2012 Kab. Garut (1 kasus; di Ds. Sinar Jaya Kec. Bungbulang dan Ds. Purbayani Kec.Caringin)
Hasil surveilance Rabies yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan
FKH-UGM adalah sebagai berikut :
A. Virus rabies masih bersirkulasi ke Provinsi Jawa Barat.
B. Cakupan vaksinasi terhadap rabies masih cukup rendah yaitu 31,2%
sedangkan kekebalan kelompok secara keseluruhan (herd immunity) adalah
54,7% berasal dari HPR yang divaksinasi maupun yang tidak diketahui
sejarah vaksinasinya.
C. Faktor yang mendukung data hasil terbentuknya seropositif adalah data
cakupan vaksinasi Kabupaten Tasikmalaya, dan data seropositip pada anijngdewasa lebih dari 1 tahun.
D. Faktor yang menghambat terbentuknya seropositif adalah vaksinasi terakhir
D. Intensifikasi program vaksinasi rabies sehingga respon kebal optimum pada
populasi dapat mencapai lebih dari 70% baik di daerah tertular terancam
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 88/284
populasi dapat mencapai lebih dari 70% baik di daerah tertular, terancam
maupun daerah yang sudah tidak ada kasus (bebas)
Pada tahun 2012 di Jawa Barat diperkirakan terdapat 125.114 ekor anjing
dengan perincian :
A. Di daerah tertular rabies (Kab Sukabumi, Cianjur, Garut dan Tasikmalaya
serta Kota Sukabumi), populasi anjing sebanyak 31.178 ekor terdiri dari
17.340 ekor anjing piara dan 14.838 ekor anjing liar/diliarkan.
B. Di daerah terancam rabies (Kab. Subang, Majalengka, Kuningan, Bandung,
Bandung Barat, Sumedang dan Ciamis serta Kota Bandung, Cimahi,
Tasikmalaya dan Banjar), populasi anjing sebanyak 75.039 ekor terdiri dari
48.254 ekor anjing piara dan 26.785 ekor anjing liar/diliarkan.
C. Di daerah bebas rabies, populasi anjing sebanyak 18.897 ekor terdiri dari
14.550 ekor anjing piara dan 4.347 ekor anjing liar/diliarkan.
Untuk tahun 2012 beberapa kegiatan pemberantasan rabies dilakukan
Tabel 6.19. Penyediaan Vaksin Rabies (dalam dosis)
Alokasi Vaksin
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 89/284
No. Kab/KotaAlokasi Vaksin
APBD II APBD I APBN Jumlah
1 Kab. Sukabumi - - 2.000 2.000
2 Kota Sukabumi - - 1.500 1.500
3 Kab.Cianjur - - 3.000 3.000
4 Kab. Garut 500 - 2.000 2.500
5 Kab. Tasikmalaya - - 700 700
6 Kab. Subang - - 700 700
7 Kab.Majalengka - - 750 750
8 Kab.Kuningan - - 500 500
9 Kab. Bandung - - 2.000 2.00
10 Kab. Bandung Barat - - 750 750
11 Kota Bandung - - 600 600
12 Kota Cimahi - - 500 500
13 Kab. Sumedang - - 1.000 1.000
14 Kota Tasikmalaya - - 500 500
16 Kota Banjar - - 500 50017 Kab. Bogor 2.000 - - 2.000
JUMLAH 2.500 - 20.000 17.500
No Kabupaten/Kota Realisasi Vaks
(Ekor)
Eliminasi
(Ekor)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 90/284
8 Kab. Kuningan 500
9 Kab. Bandung 1.750
10 Kab. Bandung Barat 1.50011 Kota Bandung 600
12 Kota Cimahi 500
13 Kab. Sumedang 1.000
14 Kota Tasikmalaya 761
15 Kab. Ciamis 3.345 1.514
16 Kota Banjar 500
17 Kab. Bogor 2.20918 Kota Bogor 1.003
19 Kota Depok 1.400
20 Kab. Bekasi 604
21 Kota Bekasi 547
22 Kab. Purwakarta 400
23 Kab. Karawang 400
24 Kab. Cirebon 1.459 1.459
25 Kota Cirebon 642
26 Kab. Indramayu 72
Jumlah 38 902 10 347
Tabel 6.21. Jumlah Daerah Tertular dan Terancam Anthrax di Jawa
Barat Tahun 1950 ~ 2007.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 91/284
Barat Tahun 1950 2007.
NoKabupaten/
Kota
Jumlah
Kasus
Jumlah Daerah Tertular
Keterangan
Kecamatan Kelurahan/Desa
1. Kab. Bogor 15 7 11 1965 ~ 2008
2. Kota Bogor 13 6 12 1971 ~ 2001
3. Kota Depok 3 2 3 1968 ~ 2006
4. Kab Bekasi 9 4 8 1983 ~ 1986
5. Kota Bekasi 1 1 1 1972
6. Kab. Purwakarta 23 10 18 1961 ~ 1999
7. Kab. Subang 14 5 14 1961 ~ 1965
8. Kab. Karawang 18 10 17 1950 ~ 1986
9. Kab. Bandung Barat 1 1 1 1973
Jumlah 97 46 85 1950 ~ 2008
Oleh karena itu fokus kegiatan adalah mencegah munculnya kejadian
anthrax pada hewan dan manusia. Fokus kegiatan pencegahan anthrax di JawaBarat dititikberatkan pada kegiatan :
A. Sosialisasi melalui penyebaran leaflet (4.500 ekspl)
1 Kota Bogor 10.000
2 Kab. Bekasi 5.000
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 92/284
3 Kota Bekasi 2.000
4 Kab. Karawang 5.000
5 Kab. Purwakarta 20.0006 Kab. Subang 10.000
7 Kota Depok 5.000
8 Kab. Karawang 5.000
9 Provinsi 15.000
Jumlah 85.000
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Barat, realisasi Vaksinasi Anthrax di kabupaten/kota seperti tercantum pada tabel
berikut ini :
Tabel 6.23. Realisasi Vaksinasi Anthrax tahun 2012
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Jumlah Sapi Kerbau Domba Kambing
1 Kab. Subang 1.409 55 800 13.834 16.098
2 Kab. Bekasi 1.905 3.486 109 5.500
Fokus kegiatan pengendalian brucellosis di Jawa Barat pada tahun 2012
berupa kegiatan sosialisasi dan penyediaan sarana vaksinasi berupa vaksin RB-51
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 93/284
p g p y p
sebanyak 810 vial setara dengan 4.050 dosis (full dosis) beserta pelarutnya.
Distribusi vaksin brucella tercantum dalam tabel berikut :
Tabel 6.24. Daftar Distribusi Vaksin Brucella 2012
Kab / Kota Jumlah Vaksin (APBD dan APBN)
Kab. Bandung Barat 850 dosis
Kota Depok 400 dosis
Kab. Kuningan 700 dosis
Kab. Tasikmalaya 700 dosis
Kab. Sukabumi 700 dosis
Kab. Bogor 700 dosis
Jumlah 4.050 dosis
Pemberian vaksin secara full dosis diberikan pada sapi dengan status dara,
sedangkan pada sapi-sapi dengan status pernah melahirkan diberikan sebanyak
0,02 dosis. Hal ini menerangkan, mengapa mengapa hasil vaksinasi pada tabel 39
kebijakan Pemerintah Pusat tentang kecukupan daging yaitu Program
Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK).
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 94/284
g g p ( )
Hanya ternak sehat saja yang dapat berproduksi dengan baik. Adanya
penyakit, dalam hal ini gangguan reproduksi, dapat menyebabkan gangguanproduktivitas ternak. Dalam upaya mendukung program tersebut diatas maka
dilaksanakan pembinaan penanganan gangguan reproduksi pada ternak sapi
potong.
Kegiatan tersebut diatas dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
A. Penyediaan sarana melalui anggaran APBN Dekonsentrasi untuk KegiatanPenanggulangan Gangguan Reproduksi berupa obat-obatan penanganan
gangguan reproduksi, berupa hormon prostaglandin 150 vial, HCG 170 box,
Oksitosin 185 vial, antibiotik 910 botol, vitamin ADE 500 botol, anti
kembung 400 botol, anti inflamasi 400 vial, roboransia 500 botol,
multivitamin 460 botol, iodine povidone 400 botol.Sarana Pengendalian Gangguan Reproduksi tersebut telah
didistribusikan, Distribusi obat-obatan dilaksanakan tidak ke seluruh
Gambar : Grafik rekapitulasi Gangguan Reproduksi di Jawa Barat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 95/284
Keterangan :
Hypo : Hipofungsi ovarium;
CLP : Corpus Luteum Persisten;
Cyste : Cistic Ovarium;
Endo : Endometritis;
20%
8%
4%
7%
11%
49%
HYPO
CLP
CYSTE
ENDO
REPEAT BREEDER
DLL*
Tabel 6.26. Distribusi Obat-obatan sarana Penanganan Gangguan Parasiter dan
Kematian pedet APBN 2012 (dalam dosis)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 96/284
No. KabupatenLeva-nium
Zodal-ben
BaycoxKaloxy
Vet
Multi-vitamin
Inj
Hema-topan
Introvit BCompx
Tryponil
1 Tasikmalaya 10 25 10 20 15 40 250
2 Sumedang 10 25 10 20 15
3 Ciamis 10 25 10 15 15
4 Cianjur 10 25 10 15 10 15 25 140
5 Kuningan 10 10 10 10 10 10
6 Bogor 15 10 15 10 10
7 Bekasi 10 15 10 15 10 158 Garut 10 10 10 10 10 10 30 140
9 Subang 25 10 15 10 15
10 Sukabumi 25 10 10 10 10 20 95
11 Karawang 10 10 10 10 10 10
12 Majalengka 10 10 10 10
13 Purwakarta 10 10 10 10 10 10 10 50
14 Indramayu 10 10 10 10 10 10 50
15 Kab. Cirebon 10 10 10 10 10 20
16 Kota Banjar 5 5
Jumlah 110 250 150 200 100 180 150 750
No. Kab / Kota
Albendazole (16%)
Domba danKambing
Sapi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 97/284
Kambing
16 Kota Banjar 26 6
17 Kab. Garut 1.489 261
18 Kab. Ciamis 344 250
19 Kab. Majalengka 654 56
20 Kab. Purwakarta 1.470 55
21 Kab. Karawang 1.460 50
22 Kota Cirebon 20 9
23 Kota Tasikmalaya 26 20
24 Kota Bekasi 15 5
25 Kota Bandung 38 6
26 Kab. Bekasi 350 63
27 Kelompok Ternak - 2
28 Balai Bunikasih Cianjur - 1
Jumlah 10.327 2.313
7. Pembinaan Pelayanan Keswan.
Secara umum kegiatan pembinaan pelayanan kesehatan hewan bertujuan
untuk mengetahui sampai sejauhmana kegiatan pelayanan kesehatan hewan
Jumlah SDM yang ber-profesi sebagai dokter hewan di Jawa Barat seperti
tercantum pada tabel di bawah ini.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 98/284
Tabel 6.28. SDM Dokter Hewan di Jawa barat
No. Kab./ Kota
Dokter Hewan (Orang)
PNS CPNSTHLPusat
Sukwan JML
1. Kab. Bogor 14 - 5 - 19
2. Kota Bogor 3 - 3 - 6
3. Kota Depok 3 - 3 1 7
4. Kab. Sukabumi 5 2 1 - 8
5. Kota Sukabumi 2 - - - 2
6. Kab. Cianjur 4 - 1 - 57. Kab. Bekasi 4 - 2 - 6
8. Kota Bekasi 2 - - - 2
9. Kab. Purwakarta 6 - - - 6
10. Kab. Subang 4 - 1 - 5
11. Kab. Karawang 6 - - - 6
12. Kab. Cirebon 6 - - 1 7
13. Kota Cirebon 3 - - - 3
14. Kab. Majalengka 2 - - - 2
15. Kab. Kuningan 2 1 2 - 5
16. Indramayu 1 - 3 - 4
17. Kab. Bandung 5 - 1 - 6
18. Kbb 5 - - - 5
Cagak di Kabupaten Subang dan Puskeswan Kertasari di pangalengan Kabupaten
Bandung.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 99/284
Tabel 6.29. Unit Pusat Kesehatan Hewan di Jawa Barat
No Unit Kerja Lainnya di Kabupaten/Kota No Unit Kerja Lainnya di Kabupaten/Kota
1 Kabupaten Bogor 13 Kuningan
UPT Puskeswan Wilayah I Ciseeng UPTD Puskeswan Kuningan
UPT PuskeswanIIPamijahan UPTD Puskeswan Cilimus
UPT Puskeswan III Jonggol UPTD Puskeswan Ciawigebang
UPT Puskeswan IV Cibinong UPT Puskeswan Darma
UPT Puskeswan V Jasinga 14 Indramayu
UPT Puskeswan VI Ciomas Puskeswan Karangampel
UPT Puskeswan VII Ciawi Puskeswan Indramayu
UPT Puskeswan VIII Bbk Madang Puskeswan Jatibarang
2 Kota Depok Puskeswan Kandanghaur
Puskeswan Sawangan Puskeswan Cikedung
3 Kabupaten Sukabumi Puskeswan Haurgeulis
UPTD Laboratorium & Poskeswan 15 Kabupaten Bandung
No Unit Kerja Lainnya di Kabupaten/Kota No Unit Kerja Lainnya di Kabupaten/Kota
9 Kabupaten Cirebon 20 Garut
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 100/284
UPT Puskeswan Tengahtani UPTD Klinik Hewan
UPT Puskeswan Kaliwedi Puskeswan Cikajang,Cikajang
UPT Puskeswan Ciledug Puskeswan RRMC - Malangbong
10 Kota Cirebon 21 Ciamis
Lab. Kesmavet dan Klinik Kalijaga UPTD Puskeswan Ciamis
11 Kab Tasikmalaya Puskeswan Rancah
Puskeswan Pagerageung Puskeswan Banjarsari
Puskeswan Cikatomas Puskeswan CimerakPuskeswan Cipatujah 22 Majalengka
12 Kota Banjar Puskeswan Dawuan
UPTD Poskeswan & Perlindungan
TanamanPuskeswan Cikijing
Pembangunan Puskeswan pada tahun 2012.
1. Kabupaten Bandung 2. Kabupaten Subang
Puskeswan Kertasari - Pangalengan Puskeswan Jalan Cagak
sejak dari proses awal di RPH/RPU/TPS sampai ke penjaja di pasar serta penanganan
rantai dingin yang memadai.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 101/284
Di Jawa Barat yang mayoritas penduduknya beragama Islam, syarat Produk
Pangan Asal Hewan (PPAH) adalah Halal, Aman, Utuh dan Sehat, (HAUS).1. Halal yaitu tidak bertentangan dengan syariat Islam. Proses produksi Produk
Hewan dilaksanakan secara halal. Sebelum, selama dan sesudah produksi Produk
Hewan tersebut tidak mengandung atau tidak bersentuhan dengan barang atau zat
yang diharamkan.
2. Aman yaitu tidak mengandung bahaya yang dapat mengganggu ataumembahayakan kesehatan manusia :
A. Bahaya fisik (debu, bulu, rambut, pecahan gelas, klip, dll.)
B. Bahaya biologi (virus, bakteri, parasit, dll)
C. Bahaya kimia (pestisida, logam berat, racun, residu antibiotika, residu
hormon, dll )
3. Utuh murni atau wholesome yaitu tidak dikurangi atau tidak ditambah sesuatu zat
apapun;
Sejalan dengan meningkatnya pendidikan, pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat maka kebutuhan Produk Hewan yang HAUS akan semakin meningkat.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 102/284
Namun kualitas Produk Hewan terutama Pangan Asal Hewan (PAH) sampai dengan
saat ini dalam proses mencapai standar HAUS yang diharapkan karena belumoptimalnya penerapan GMP atau Sistem Jaminan Mutu Produk Peternakan pada unit
usaha Pangan Asal Hewan. Hal ini disebabkan masih ada peternak/produsen yang
belum menghasilkan Produk Hewan yang HAUS, masih sedikitnya sarana prasarana
yang memadai serta masih perlunya pembinaan dan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan petugas.Adanya efek pasar global akibat diberlakukannya kesepakatan umum tentang tarif
dan perdagangan (General Agreement on Tariff and Trade /GATT) yang ditandatangani
125 negara termasuk Indonesia menyebabkan Produk Hewan dari luar negeri dapat
masuk ke Indonesia termasuk ke Jawa Barat dan dapat mengancam pasar di dalam
negeri. Oleh karena itu peningkatan sarana prasarana kesmavet serta peningkatan SDM
petugas dan peternak/produsen Produk Hewan merupakan sasaran utama pembinaan
kesmavet di Jawa Barat.
2. Penerapan Higiene Sanitasi pada Unit Pangan Asal Hewan.
Dalam upaya meningkatkan penerapan higiene sanitasi pada unit usaha
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 103/284
Pangan Asal Hewan di Jawa Barat maka pada tahun 2012 dilaksanakan
pembinaan serta pembangunan beberapa unit RPH-Ruminansia, RPH-Unggas,Kios Daging dan TPS di Kabupaten/Kota. Petugas Kesmavet Kabupaten/Kota
merupakan aparat pembina terhadap unit usaha Pangan Asal Hewan (PAH)
sehingga bersama-sama melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
penerapan higiene sanitasi pada unit RPH-R/TPH, RPH-U dan kios daging yang
dilanjutkan dengan sosialisasi dan bimbingan kepada produsen/pelaku usaha.Sosialisasi dilaksanakan melalui pertemuan dan pembinaan pada unit usaha
daging, susu dan telur yang meliputi RPH-R/TPH, RPH-U/RPU-SK, kios daging,
unit usaha pengolahan daging, TPS dan tempat pemrosesan telur. Beberapa aspek
yang disosialisasikan dalam penerapan higiene sanitasi antara lain fasilitas
konstruksi bangunan utama, peralatan, perlengkapan pegawai dan higiene
personal terutama untuk pembangunan dan renofasi yang diberasal dari anggaran
pemerintah baik APBD maupun APBN. Adapun hasil identifikasi kondisi higiene
No.Unit Pangan
Asal HewanKondisi
dan soto) kecuali pada hari-hari besar keagamaan pemotongan lebih
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 104/284
dan soto) kecuali pada hari hari besar keagamaan pemotongan lebih
banyak ternak jantan karena kebutuhan akan daging (tanpa lemak)
lebih tinggi.
D. Bangunan RPH milik Pemerintah pada umumnya permanen (100%),
lantai/dinding cukup baik (88,89%), namun ruang bersih dan ruang
kotor belum terpisah (65,56%), memiliki kandang penampungan
(100%), gangway (92%), sarana pengelolaan limbah (75,56%), sarana
air bersih (87,02%). Hanya 45,17% RPH Pemerintah yang memiliki
sarana penggantung karkas dan melaksanakan penyelesaian
pemotongan dengan cara digantung. Sisanya masih melaksanakan
penyelesaian pemotongan di lantai.
E. Pemeriksaan post mortem masih sulit dilaksanakan secara kontinyu
hanya dilakukan terbatas secara inspeksi, jarang sekali dilakukan
insisi. Hal ini disebabkan antara lain terbatasnya petugas terutama
Dokter Hewan. Jumlah petugas meat inspector sedikit, berkisar 1 - 2
orang/RPH
F. RPH Pemerintah pada umumnya belum memenuhi persyaratan sesuai
No.Unit Pangan
Asal HewanKondisi
- Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan kebutuhan daging ayam. Hal
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 105/284
2. RPU
Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan kebutuhan daging ayam. Hal
ini merupakan peluang bagi pelaku usaha skala kecil di sektor hilir.
Namun pesatnya perkembangan usaha produksi daging ayam skala
kecil tidak diimbangi dengan peningkatan aspek kualitas. Bahkan
cenderung mengabaikankannya. Belum ada kesadaran bahwa
konsumen berhak mendapatkan pangan yang aman dan layak
dikonsumsi.
- Pemotongan ayam yang dilakukan di pasar tradisional cenderung tidak
memperhatikan aspek higiene sanitasi, bahkan aspek halal masih ada
yang diragukan. Selain itu terjadi praktek buruk yang bertentangan
dengan etika bisnis seperti ayam berformalin, ayam bangkai (ayam
tiren, ayam duren), penyuntikan air kedalam karkas, dll.
- Jumlah RPU pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibanding pada
tahun 2011, hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan akan
kebutuhan daging unggas untuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya
(karena pemotongan di Jawa Barat juga untuk memenuhi kebutuhan
DKI Jakarta dan beberapa Provinsi lain terutama yang berasal dari
No.Unit Pangan
Asal HewanKondisi
- Kios daging pada umumnya bercampur dengan komoditas lain dan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 106/284
g g p y p g
keterbatasan persediaan air bersih sehingga sulit untuk menghindari
kontaminasi dan penerapan higiene sanitasi.
- Masih ada kios daging yang memakai dinding dari triplek/kayu.
Lantai yang digunakan sebagian besar sudah berkeramik namun masih
ada yang dari ubin, kayu, semen bahkan tanah. Sebagian besar kios
sudah beratap tertutup namun masih ada yang terbuka, berlokasi di tepi
jalan raya atau di emper kios resmi.
- Fasilitas mencuci tangan pada umumnya hanya berupa ember plastik
yang berisi air dan jarang diganti. Perlengkapan kebersihan lainnya
adalah sabun batang, sabun cair dan hanya sedikit yang memakai
desinfektan
- Kios daging sapi di pasar-pasar besar pada umumnya memiliki freezer.
Namun penggunaan freezer tidak untuk menyimpan daging yang baru
tetapi justru menyimpan daging yang sudah seharian dipajang dan
tidak terjual, hal ini yang mengakibatkan konsumen enggan membeli
daging dingin.
No.Unit Pangan
Asal HewanKondisi
- Secara keseluruhan terdapat 278 TPS yang berlokasi di 10 Kabupaten
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 107/284
Tempat
p y g p
namun hanya 2 unit yang memenuhi standar hygiene sanitasi (sudah
memiliki sertifikasi NKV)
- Masih ada TPS yang belum memiliki bangunan yang permanen dan
hanya merupakan lokasi tempat pengambilan susu dengan
menggunakan drum plastik, sebahagian bangunan hanya berupa pos
dengan dinding dan lantai dari keramik serta belum memiliki fasilitas
pendingin. Kondisi bangunan TPS belum memenuhi persyaratan karena
masih merupakan satu ruangan terbuka tidak ada pembagian ruang
bersih dan kotor dimana ruang bersih untuk menyimpan susu dan ruang
kotor untuk tempat pencucian milkcan susu belum dilakukan sehingga
memungkinkan peningkatan cemaran pada saat penyetoran
- TPS digunakan pada saat Penyetoran susu dan biasanya dilakukan
sebanyak 2 kali sehari, pada pagi hari (pukul 05.00-07.00) dan sore hari
(pukul 15.00-17.00).
- Kurang lebih 24% Peternak menyetorkan susunya masih menggunakan
ember tertutup, sehingga belum seluruhnya menggunakan milk can dari
3. Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner.
Nomor Kontrol Veteriner (NKV) merupakan registrasi atau sertifikasi
kelayakan usaha dibidang pengumpulan penampungan penyimpanan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 108/284
kelayakan usaha dibidang pengumpulan, penampungan, penyimpanan,
pengolahan dan pengawetan Pangan Asal Hewan yang diterbitkan oleh instansi
yang bertanggung jawab dalam bidang kesmavet. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan
Kesejahteraan Hewan serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor
381/Kpts/OT.140/10/2005 tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit
Usaha Pangan Asal Hewan maka sejak tahun 2006-2012 di Jawa Barat sudah
memiliki 9 (sembilan) orang auditor NKV. Auditor bertugas melaksanakan audit
penerapan higiene sanitasi pada unit usaha pangan asal hewan untuk kemudian
memberikan rekomendasi kepada Kepala Dinas Peternakan untuk memberikan
sertifikat NKV kepada unit usaha yang sudah memenuhi syarat penerapan higiene
sanitasi di unit usahanya
Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) bertujuan untuk :
A. Memberikan jaminan dan perlindungan kepada masyarakat, baik pelaku
Kesehatan Hewan pada Pasal 60 (1) ”Setiap orang yang mempunyai unit usaha
produk hewan wajib mengajukan permohonan untuk memperoleh nomor kontrol
veteriner kepada pemerintah daerah provinsi berdasarkan pedoman yang
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 109/284
veteriner kepada pemerintah daerah provinsi berdasarkan pedoman yang
ditetapkan oleh menteri”, serta Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012
tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan Pasal 23 (1)
Setiap Unit Usaha produk Hewan wajib mengajukan permohonan untuk
memperoleh Nomor Kontrol Veteriner kepada pemerintah provinsi berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh Menteri”.
Sampai dengan tahun 2012 telah diterbitkan 125 sertifikat NKV terhadap
unit usaha pangan asal hewan dari 168 unit usaha yang mengajukan dengan
pelaksanaan audit kepada unit usaha Pangan Asal Hewan (PAH) yang ada di
wilayah Jawa Barat.
Tabel 6.32. Jumlah Unit Pangan Asal Hewan yang Sudah Mendapat Sertifikat
NKV di Jawa Barat Tahun 2006 sd. 2012
No. Unit Pangan Asal HewanJumlah yang mendapat NKV (unit)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
pangan asal hewan agar memenuhi syarat untuk mengajukan sertifikasi Nomor
Kontrol Veteriner (NKV).
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 110/284
Pembinaan NKV yang dilaksanakan pada tahun 2012 diantaranya :
A. Sosialisasi kepada pelaku usaha Pangan Asal Hewan (daging, susu dan
telur).
B. Sosialisasi NKV oleh Kabupaten/kota kepada unit usaha pangan asal hewan
dimasing-masing lokasi.
C. Pembinaan bersama Dinas yang membidangi fungsi Kesehatan Masyarakat
Veteriner di Kabupaten/Kota.
D. Pelatihan pasca panen pangan asal hewan terutama dalam penerapan higiene
sanitasi.
E. Pembinaan penerapan higiene sanitasi di Rumah Potong Hewan.
Tabel 6.33. Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Tahun 2006 – 2012
No.Jenis Usaha Pengajuan Sertifikat Proses
1 Gudang 67 54 13
d. PT. Bumi Maestroayu di Kab. Bogor (importir daging).
e. PT. San Miguel Pure Foods Indonesia di Kota Depok (importir
daging)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 111/284
daging).
f. PT. Bina Mentari Tunggal di Kab. Bekasi (importir daging).
g. CV. Surya Cemerlang Abadi di Kota Bandung (importir daging).
h. PT. Impexindo Pratama di Kab. Bogor (importir daging)
i. PT. Beeffood Indonesia di Kab. Bogor (importir daging)
j. PT. Suri Nusantara Jaya di Kota Bekasi (importir daging)
k. PT. Dua Putra Perkasa Pratama di Kota Bekasi (importir daging)
l. PT. Pangan Sehat Sejahtera di Kab. Bekasi (importir olahan daging)
m. PT. Penta Buana Jaya di Kabupaten Bekasi (importir daging)
n. CV. Sumber Laut Perkasa di Kabupaten Bogor (importir daging)
o. PT. Sarimelati Kencana di Kota Bekasi (importir produk olahan
daging)
Jumlah importir daging dari tahun 2010 hingga tahun 2012 mengalami
peningkatan sejalan dengan penurunan jumlah importasi daging yaitu pada
h. PT. Fonterra Brands Indonesia di Kabupaten Bogor (importir produk
olahan susu)
i. PT. Freyabadi Indotama di Kabupaten Karawang (importir produk
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 112/284
i. PT. Freyabadi Indotama di Kabupaten Karawang (importir produk
olahan susu untuk diolah kembali menjadi produk coklat)
j. PT. Indesso Aroma di Kabupaten Bogor (importir untuk produk
olahan susu berupa keju untuk diolah kembali)
k. PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia di Kabupaten Bandung (importir
produk olahan susu untuk diolah kembali menjadi biscuit)
l. PT. Kievit Indonesia di Kabupaten Bekasi (importir produk olahan
susu berupa casein)
m. PT. Kraf Foods Company Indonesia di Kabupaten Karawang (importir
produk olahan susu untuk diolah kembali menjadi biscuit, dll)
n. PT. Kraf Ultrajaya di Kabupaten Bandung Barat (importasi produk
olahan susu untuk diolah kembali)
o. PT. Mayora Indah Tbk di Kabupaten Bekasi (importir produk olahan
susu untuk diolah kembali menjadi biscuit, dll)
y. PT. Unilever Indonesia di Kabupaten bekasi (importir produk olahan
susu untuk diolah menjadi ice cream/merl Walls)
z. PT. Wyeth Indonesia di Kota bekasi (importir produk olahan susu
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 113/284
z. PT. Wyeth Indonesia di Kota bekasi (importir produk olahan susu
kemasan/produksi Wyeth)
å. PT. Yakult Indonesia di Kabupaten Sukabumi (importir produk olahan
susu untuk diolah kembali)
ä. PT. Foodex Inti Ingredients di Kabupaten bekasi (importasi produk
olahan susu)
C. Importasi Produk Pangan Asal Hewan olahan sebanyak 1.683 ton dari 6 unit
usaha di Jawa Barat yaitu :
a. PT. Bukit Baros Cempaka di Kabupaten Sukabumi (importir produk
enzyme/rennet untuk bahan baku pembuatan keju)
b. PT. Capsugel Indonesia di Kabupaten bogor (importasi gelatin untuk
bahan capsul)
c. PT. Foodex Inti Ingredients di Kabupaten bekasi (importasi produk
tepung telur)
g. PT. Va-Vite Indonesia di Kabupaten Bandung (importir Kulit Biri-biri
Mentah Garaman)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 114/284
5. Pengendalian Produk Hewan.
Produk Hewan terutama Pangan Asal Hewan merupakan produk yang
bersifat mudah rusak dan dapat menjadi sumber penularan penyakit hewan kepada
manusia (zoonosa) apabila tidak dikelola dengan baik. Pengendalian zoonosa
agar tidak menular kemanusia dilakukan melalui beberapa kegiatan sebagai
berikut :
A. Pengawasan Pengendalian Zoonosis di RPU/TPU
B. Pengujian Kualitas dan Zoonosis pada bahan asal hewan yang dilakukan
oleh Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet
(BP3HK) Cikole Lembang.
C. Pengujian kualitas BAH berupa uji cemaran mikroba dan residu antibiotika
serta pengujian zoonosa berupa uji salmonella pada spesimen daging dan
telur serta pengujian Escherichia coli dan Staphylococus aureus pada
Secara kodrati hewan diciptakan untuk kesejahteraan manusia sehingga
semua hewan bisa diambil manfaatnya oleh manusia, sesuai dengan slogan :
A. Mensejahterakan hewan dengan tujuan untuk mensejahterakan manusia
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 115/284
j g j j
(ANIMALLIUM HOMNIQUE SALUTI).
B. Manusia mengelola hewan untuk kesejahteraan (MANUSYA MRIGA
SATWA SEWAKA).
Pada bulan Mei tahun 2011 telah terjadi penghentian importasi sapi potong
dari Australia yang disebabkan oleh beredarnya rekaman pemotongan hewan
dibeberapa Rumah Potong Hewan Ruminansia Pemerintah di Indonesia. Pada
rekaman kegiatan pemotongan di beberapa RPH Ruminansia menunjukkan
bagaimana perilaku para pemotong terhadap ternak dengan tidak memperhatikan
kesejahteraan hewan. Tayangan ini mengakibatkan masyarakat Australia marah
dan melarang pemerintah Australia mengirimkan sapi potong ke Indonesia.
Namun dengan berbagai upaya yang dilakukan akhirnya pada bulan September
2011 pemerintah Australia menyepakati akan membuka kembali importasi sapi
potong ke Indonesia dengan syarat bahwa sapi sapi dari Australia harus dipotong
melaksanakan penelusuran apabila ditemukan hal-hal yang tidak diinginkan
misalnya adanya penularan penyakit zoonosa kepada pelaku pemotongan,
pedagang daging, pengolah ataupun konsumen. Sedangkan RPH swasta
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 116/284
sudah melaksanakan dan melaporkan secara berkala kepada dinas yang
membidangi fungsi peternakan di kabupaten/kota.
C. Sebahagian besar TPH sama sekali tidak melaksanakan pemeriksaan
antemortem dan postmortem sehingga perlu pembinaan dan pengawasan
yang lebih insentif.
Kendala utama adalah kurangnya tenaga dokter hewan dan paramedis di
Kabupaten/Kota terutama yang ditugaskan sebagai penanggungjawab di
RPH/TPH dan RPU/TPU sehingga pelaksanaan pemeriksaan antemortem dan
postmortem tidak dapat dilaksanakan secara optimal bahkan di TPU tidak
dilaksanakan sehingga belum adanya jaminan terhadap keamanan pangan
terhadap produknya.
Pembinaan pemeriksaan antemortem dan postmortem terus dilakukan
terutama di Rumah Potong Hewan Ruminansia dan pada saat hari hari besar
Tabel 6.34. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Jawa Barat
No. Kab/ Kota Pasar Tradisional Pasar Modern
Wilayah Priangan :
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 117/284
1 Kota Bandung 49
2 Kab. Bandung 58 119
3 Kab. Bandung Barat 9
4 Kota Cimahi 12 37
5 Kab. Garut 16 37
6 Kab. Tasikmalaya 67 39
7 Kota Tasikmalaya 7 23
8 Kab. Ciamis 9 17
9 Kab. Sumedang 28 23
10 Kota Banjar 4 8
WilayahPurwasuka
11 Kab. Purwakarta 16 38
12 Kab. Subang 34 41
13 Kab. Karawang 30 61
14 Kota Bekasi 42 81
Hasil pengawasan produk peternakan pada tahun 2012 di Kabupaten/Kota
adalah masih ditemukannya produk peternakan yang tidak memenuhi syarat
antara lain :
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 118/284
A. Pemanfaatan sisa kulit dari industri yang diolah menjadi bahan pangan
B. Penjualan daging yang sudah tidak layak dikonsumsi
C. Daging sapi, karkas dan usus ayam yang diberi formalin sebagai upaya
mempertahankan agar karkas terlihat masih segar dan kenyal.
D. Penanganan produk hewan yang tidak memenuhi aspek kemanan pangan.
Kasus tersebut diatas terjadi karena kurangnya kesadaran dari pelaku usaha
dan minimnya tenaga pengawas dari berbagai pihak terkait. Pelaku usaha pada
umumnya bukan lalai melainkan sengaja melakukan pemalsuan produk
peternakan yang sangat merugikan konsumen namun masih ada ditemukan pelaku
yang memang tidak mengerti akan bahaya penambahan bahan kimia pada pangan
sehingga perlu peningkatan pengawasan dan pembinaan kepada pelaku usaha.
Salah satu aspek dalam pengawasan kesmavet adalah pengawasan peredaran
B. Sebagai dampak pelaksanaan Sosialisasi dan Apresiasi Tatacara
Pemotongan Hewan Qurban yang dilaksanakan di Kabupaten/Kota dan
pelatihan yang dilaksanakan oleh instansi terkait seperti Kementerian
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 119/284
Agama dan UPTD BPP Cikole maka pada tahun 2012 beberapa
Kabupaten/Kota secara rutin setiap tahun melaksanakan kegiatan yang sama
bersumber APBD II diantaranya adalah Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota
Depok, Kota Bogor dan Kab. Bogor serta beberapa Mesjid di Kota
Bandung dengan narasumber dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya pemeriksaan antemortem dilaksanakan di tempat-tempat
pelaksanaan pemotongan hewan qurban pada H-1. Sedangkan pemeriksaan post
mortem dilaksanakan pada hari H hingga H+3 (hari Tasrik). Pemeriksaan ini
dilaksanakan oleh petugas Dinas yang membidangi fungsi peternakan di Provinsi
dan Kabupaten/Kota dibantu oleh para mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan
IPB, PDHI dan beberapa petugas dari Direktorat Kesmavet Direktorat Jenderal
Patternmaking dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian terutama di daerah
endemis Anthrax serta beberapa masyarakat yang sudah mendapat pelatihan Data
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Sosialisasi Pangan Asal Hewan
yang HAUS adalah meningkatkan pengetahuan kader dan tim penggerak PKK di
wilayah Jawa Barat bekerjasama dengan media massa seperti TVRI Jawa Barat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 120/284
dan RRI Bandung serta anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu dan
Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) untuk
dapat berperan serta dalam penyebaran informasi dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat terhadap Penanganan dan manfaat Pangan Asal Hewan sehingga dapat
meningkatkan kualitas Pangan Asal Hewan yang beredar di Jawa Barat.
Tujuan dari pelaksanaan sosialisasi PPAH HAUS adalah :
A. Meningkatkan sosialisasi agar masyarakat mengetahui Produk Hewan
terutama Pangan Asal Hewan yang HAUS
B. Menambah pengetahuan Kader PKK terhadap Pangan Asal Hewan yang
HAUS
C. Meningkatkan pengetahuan anak-anak Sekolah dasar tentang Pangan Asal
Hewan yang HAUS
D. Pelatihan Juru Sembelih Halal kepada 150 orang penyembelih di RPH 9
Kabupaten/kota.
E. Sosialisasi tatacara pemotongan hewan qurban 300 orang yang
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 121/284
diselenggarakan oleh Dinas yang membidangi fungsi Peternakan
kabupaten/kota.
F. Apresiasi Penerapan Kesejahteraan Hewan (15 orang) yang diselenggarakan
oleh Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen, PB PDHI dan lembaga terkait.
G. Pelatihan PPNS (1 orang) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Kepolisian RI.
BAB VII
PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 122/284
7.1. PENGEMBANGAN FASILITASI USAHA DAN KELEMBAGAAN
1. Fasilitasi Usaha Peternakan Tahun 2012
Jawa Barat merupakan salah satu tujuan utama para penanam modal baik
yang tergolong PMA maupun PMDN, terbukti dari besaran nilai investasi yang
menempati urutan kedua setelah DKI Jakarta. Total investasi yang masuk ke
Indonesia pada tahun 2011 untuk DKI Jakarta sebesar 4,8 miliar dolar AS, disusul
Jawa Barat 3,8 miliar dolar AS, Banten 2,2 miliar dolar AS, Papua 1,3 miliar
dolar AS, dan Jawa Timur 1,3 miliar dolar AS. Investasi yang masuk ke Indonesia
dari investor yang berasal dari Negara Singapura sebesar 5,1 miliar dolar AS,
Amerika Serikat 1,5 miliar dolar AS, Belanda 1,4 miliar dolar AS, dan Korea
Selatan 1,2 miliar dolar AS. Pada tahun 2011 tersebut kinerja investasi
memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja Indonesia mencapai
404.039 orang terdiri atas 137.217 orang bekerja pada proyek PMDN, dan
rumah tidak memiliki kapasitas untuk memproses dan mengelola investasi skala
besar, karena usulan investasi tidak layak secara teknis. Kelayakan teknis yang
dimaksud antara lain adalah penyediaan lahan untuk aktivitas investasi, beberapa
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 123/284
transaksi tanah di Negara-negara berkembang banyak yang batal, seperti di
Madagaskar, Indonesia dan Filipina. Kegagalan ini karena tidak mendapat
persetujuan dari penduduk setempat, artinya penduduk setempat menolak
kehadiran investasi d wilayahnya.
2. Investasi Bidang Peternakan
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PMA 264.58 179.80 23.38 15.75 35.00 - 118.11
-
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
600.00
R p . M i l y a r
tersebar pada 10 proyek, dan potensial menyerap tenaga kerja sebanya 1.488
orang.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 124/284
Sumber : BKMD Jawa Barat, 2012
Gambar 7.C. Realisasi Investasi PMDN dan PMA dalam Bidang Peternakan Tahun 2006-2011
Realisasi investasi PMA dan PMDN dalam bidang peternakan di Jawa Barat
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PMA 73.10 76.80 30.18 0.07 47.04 47.05 -
PMDAN 5.02 - - 147.62 - 46.21 86.21
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
R p . m i l y a r
REALISASI INVESTASI PMDN DAN PMABIDANG PETERNAKAN
dengan tingkat pengetahuan/keterampilan masyarakat dalam manajemen usaha
peternakan, sedangkan permintaan pangan hewani saat ini terus meningkat dari
tahun ketahun, hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 125/284
Kendala utama yang dihadapi sektor peternakan saat ini meliputi kendala
dari faktor: pakan, struktur genetik, kesehatan hewan, faktor teknis lain seperti air,
sosio-ekonomi dan kelembagaan (kepemilikan lahan, kebijakan ekonomi seperti
kebijakan harga dan perdagangan, kekurangan modal investasi).
Dana investasi untuk sektor peternakan tersedia dari berbagai sumber,
diantaranya: perbankan, pemerintah pusat, pinjaman eksternal dan sumber lainnya
(LSM, hibah, lembaga keuangan lainnya)
Pembangunan pertanian tetap memegang peran strategis dalam
perekonomian nasional. Peran strategis tersebut digambarkan melalui kontribusi
yang nyata melalui pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku
industri, pakan dan bio energi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara dan
sumber pendapatan serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang
ramah lingkungan. Pembangunan pertanian diharapkan dapat memperbaiki
kebutuhan dalam negeri. Sedangkan pencapaian swasembada yang ditargetkan
untuk Tahun 2014, untuk tiga komoditas pangan utama yaitu kedelai, gula dan
daging sapi.
k b d d i i d k b l l i
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 126/284
Upaya untuk percepatan swasembada daging sapi dan kerbau melalui :
A. Peningkatan produksi daging sapi, unggas dan ketersediaan susu dalam
negeri;
B. Peningkatan ketersediaan pakan dan bibit sapi;
C. Peningkatan mutu bibit ternak sapi potong dan sapi perah ditempuh dengan
pengembangan mutu genetik dengan pendekatan bioteknologi, inseminasi
buatan dan atau embrio transfer;
D. Peningkatan populasi dan optimalisasi produksi ternak ruminansia melalui
penerapan Good Farming Practices (GFP);
E. Pengembangan pakan sapi potong melalui perbaikan padang
penggembalaan dan pemanfaatan hasil samping pertanian serta hasil
samping industri pertanian maupun pengembangan industri pakan ternak.
F. Pengendalian gangguan reproduksi dan penyakit hewan menular melalui
peternakan antara lain petani sapi potong, sapi perah, pembibitan sapi, ayam ras,
ayam buras dan burung puyuh.
Tujuan penyelenggaraan KKP-E adalah:
A M i k k k h i l d d k
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 127/284
A. Meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mendukung program
pengembangan tanaman bahan baku bakar nabati, dan
B. Membantu petani/peternak di bidang permodalan untuk dapat menerapkan
teknologi yang direkomendasikan sehingga produktivitas dan pendapatan
petani menjadi lebih baik
Penyaluran KKPE dapat dilakukan secara mandiri melalui kelompok
tani/koperasi atau bekerjasama dengan mitra usaha:
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 128/284
Gambar 7.E. Prosedur Penyaluran KKPE Bekerjasama dengan Mitra Usaha
A. Kelompok Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok) dibantu oleh Petugas Dinas Teknis setempat/PPL.
B. Dinas Teknis/PPL terkait mensahkan RDKK.
C. RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke Bank Pelaksana.
D. Bank pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RDKK, dan apabila dinilai
Besarnya KKP-E maksimal untuk peternak, yaitu ayam buras Rp. 100 juta,
ayam ras petelur Rp. 100 juta, ayam ras pedaging Rp. 100 juta, Itik Rp. 100 juta,
burung puyuh Rp. 100 juta, kelinci Rp. 100 juta, sapi potong dan sapi perah Rp.
100 juta penggemukan sapi perah jantan/sapi potong Rp 100 juta
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 129/284
100 juta, penggemukan sapi perah jantan/sapi potong Rp. 100 juta,
kambing/domba Rp. 100 juta, kerbau Rp. 100 juta, dan babi Rp. 100 juta per
satuan unit usaha. Sementara itu besaran KKP-E untuk kelompoktani dalam
rangka pengadaan/peremajaan alat dan mesin untuk mendukung usaha tanaman
pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan setinggi-tingginya Rp. 500 juta
Disamping itu model pembiayaan lain yang dapat dimanfaatkan oleh
kegiatan sektor peternakan yaitu Kredit Usaha Rakyat ( KUR) hingga Oktober
2011, penyerapan KUR hanya Rp3,76 triliun atau 49% dari plafon Rp. 7,79
triliun,"
(Humas Kantor Bank Indonesia Bandung) Dari total 8 juta pelaku usaha
UMKM di Jabar hanya sekitar 790.317 pelaku yang memanfatkan KUR. Padahal,
program tersebut mempunyai tujuan untuk membantu dan meningkatkan para
pelaku UMKM Jabar. "Selama ini perbankan dan para pelaku UMKM belum
Bank pelaksana KUPS yang ditunjuk antara lain BRI, BNI, Mandiri, Bank
Bukopin dan BPD. Wilayah yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan KUPS
adalah Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatera Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan
Jawa Tengah
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 130/284
Jawa Tengah.
Manfaat yang diharapkan dari KUPS atara lain:
A. Tersedianya bibit sapi berkelanjutan bagi pelaku usaha pembibitan sapi.
B. Berkembangnya usaha pembibitan sapi pola kemitraan.
C. Terciptanya peluang usaha dan kesempatan kerja bagimasyarakat.
D. Mempercepat upaya swasembada daging sapi.
E. Menghasilkan daging, susu, energi berupa gas bio dan pupuk organik
Jumlah pemohon KUPS yang masuk ke Dinas Peternakan Jawa Barat Tahun
2012 adalah sebanyak 2(dua) pengusul :
A. PT ANZINDO Gratia Internasional dengan alamat di Jl. S Parman Kav 22-
24 Gedung Grand Slipi Lt – 6 E-F Jakarta Barat dengan alamat Farm di
Kecamatan Tanjung Sari dan di Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor.
Proposal permohonan usulan Kredit Usaha Pembibitan Sapi PT
B. GAPOKTAN MITRA TANI MANDIRI dengan alamat Kampung
Sumurjaya Kecamatan Cipunegara Kabupaten Subang
Proposal permohonan usulan Kredit Usaha Pembibitan Sapi dari Gapoktan
Mitra Tani Mandir melampirkan :
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 131/284
Mitra Tani Mandir melampirkan :
a. Akta Pendirian Gapoktan dari Notaris dan PPAT
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), TDP Perorangan dan Ijin
Gangguan Sekala Besar dari Kantor Badan Penanaman Modal dan
Perijinan Kabupaten Subang
c. Peraturan Daerah Kabupaten Subang nomor 2 Tahun 2004 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Subang
d. Peta Kelompok tani Pusaka Alam beserta foto copy KTP anggota
Gapoktan
e. Dokumen Perjanjian Kemitraan antara Gapoktan dengan Kelomok
Mawar Bodas
Proposal tersebut diusulkan ke BRI Pusat Divisi Agribisnis, namun
pada perjalanannya terbit surat nomor 524 2/2842 Binus tanggal 13 Oktober
yang tersalur ke sektor Pertanian, Peternakan, kehutanan dan Perikanan
adalah sebesar Rp.1,488,987 Milyar. Sementara Kredit Modal Kerja yang
disalurkan oleh Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional, Bank asing dan
bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat adalah sebesar
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 132/284
bank Campuran, Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat adalah sebesar
Rp.146,940,273 Milyard sementara dari jumlah tersebut yang tersalur ke
sektor Pertanian, Peternakan, kehutanan dan Perikanan adalah sebesar
Rp.4,261,240 Milyar.
Dari hasil analisa yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia Kantor
Bandung Bulan Januari 2013 dilaporkan jumlah investasi / kredit dari
Perbankan yang diserap oleh masyarakat di Jawa Barat sampai dengan
Bulan November 2012 dapat dilihat pada data dibawah ini (dalam Milyard
Rupiah) :
Tabel. 7.1. Jumlah Investasi / Kredit dari Perbankan yang Diserap Oleh
Masyarakat di Jawa Barat Sampai Dengan Bulan November
2012
Growth
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat ditingkat rumah tangga.
Ketahanan pangan tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat.
Agribisnis merupakan rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 133/284
Agribisnis merupakan rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri
dari 4 (empat) sub system, yaitu (a) sub system hulu yaitu kegiatan ekonomi
yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian; (b) sub system
pertanian primer yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana
produksi yang dihasilkan sub system hulu; (c) sub system agribisnis hilir
yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas pertanian; (d) sub system
penunjang yaitu yang menyediakan jasa penunjang antara lain permodalan,
teknologi, dan lain-lain.
Pengembangan Agribisnis Peternakan dimaksudkan untuk
mengoperasionalkan pembangunan sistem dan usaha-usaha agribisnis, yang
mengarahkan seluruh sub sistem agribisnis dapat secara produktif dan
efisien menghasilkan berbagai produk peternakan yang memiliki nilai
tambah dan daya saing yang tinggi, baik di pasar domestik maupun pasar
lomba kelompok tani ternak tingkat Jawa Barat yang diikuti kelompok tani
ternak yang sudah mengembangkan sistem dan usaha agribisnis. Kegiatan
tersebut diharapkan dapat memotivasi peternak dan atau kelompok ternak
dalam meningkatkan produktivitas dan produksi pangan asal ternak.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 134/284
dalam meningkatkan produktivitas dan produksi pangan asal ternak.
Disamping itu untuk komoditi tertentu turut dilombakan di tingkat nasional
yang memberi rangsangan bagi petani ternak untuk lebih memacu
perkembangan usahanya serta menuntut peran pemerintah daerah untuk
memfasilitasi dan membina secara lebih pro aktif.
Demi menggerakkan dan meningkatkan kinerja kader-kader
perekonomian rakyat yang berwawasan agribisnis agar dapat terus
mendukung operasionalisasi sumberdaya-sumberdaya tersebut di atas, perlu
diberikan penghargaan kepada para kelompok-kelompok tani/ternak dan
yang berprestasi setelah melalui seleksi dan penilaian secara bertahap.
Ruang Lingkup pelaksanaan Lomba Kelompok Ternak berupa
penilaian kinerja kelompoktani yang menerapkan aspek-aspek pengusahaan
ternak secara terpadu dan berkesinambungan dalam memfasilitasi
a. Peserta Lomba Kelompoktani Agribisnis Peternakan Tingkat Jawa
Barat adalah Kelompok yang telah mendapatkan penetapan kelompok
di tingkat Kabupaten/Kota.
b. Peserta Lomba Kelompoktani Agribisnis Peternakan Tingkat Jawa
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 135/284
p g g
Barat :
a) Peserta Lomba Kelompoktani Agribisnis Peternakan Tingkat
Kabupaten/Kota adalah:
- Kelompok Tani yang melaksanakan usaha agribisnis
berbasis sapi perah, sapi potong, kambing, domba, ayam
buras, dan itik.
- Kelompok sudah berdiri minimal 3 tahun.
- Mempunyai anggota minimal 20 orang, dan berprestasi
dalam kegiatan usahanya.
- Kepemilikan ternak tiap kelompok minimal :
Sapi Perah 40 ekor laktasi
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan lomba kelompok pada tahun
ini sebanyak 26 peserta, yang berasal dari 11 kabupaten yaitu Kabupaten
Ciamis, Cianjur, Subang, Sukabumi, Tasikmalaya, Cirebon, Purwakarta,
Sumedang, Bogor, Bandung, Bandung Barat.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 136/284
g, g , g, g
Komoditi sapi potong sebanyak 5 kelompok, sapi perah 4 kelompok,
kambing 3 kelompok, domba 6 kelompok, ayam buras 4 kelompok, itik 4
kelompok.
Dari ke- 26 kelompok tersebut, sebanyak 18 kelompok dinilai
kelapangan, untuk menentukan kejuaraan. Masing-masing 3 kelompok dari
6 komoditi selajutnya setelah dilakukan penilaian administrasi dan lapangan
, ditetapkan juara lomba kelompok Tingkat Provinsi Jawa Barat melalui
Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat nomor :
14/524.5/Pengemb/2012 tanggal 14 Mei 2012 dengan hasil sebagai
berikut :
Tabel. 7.2. Juara Lomba Kelompok Tingkat Provinsi Jawa Barat
Tahun 2012
No Komoditi Nama Kelompok Peringkat
Hadiah
Tabungan
(Rp)
Kelompok Ampera Mekar DesaSukaharja Kecamatan SariwangiKabupaten Tasikmalaya
I 10.000.000
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 137/284
4 Kambing
Kabupaten Tasikmalaya
Kelompok Taruna Mekar Muda DesaCiparigi Kecamatan SukadanaKabupaten Ciamis
II 7.500.000
Kelompok Grees PE Desa NarimbangKecamatan Conggeang KabupatenSumedang
III 5.000.000
5 Ayam Buras
Kelompok Remaja Berkah DesaParungseah Kacamatan SukabumiKabupaten Sukabumi
I 7.500.000
Kelompok Saluyu II Desa LebaksiuhKecamatan Jatigede KabupatenSumedang
II 5.000.000
Kelompok Barokah Desa SukamulyaKecamatan Sukamulya KabupatenCianjur
III 2.500.000
6 Itik
Kelompok Jambul Putih Muda DesaMalakasariKecamatan Sukamulya
Kabupaten Cirebon
I 7.500.000
Kelompok Tunas Bangsa DesaKaroyaKecamatan TegalwaruKabupaten Purwakarta
II 5.000.000
dua tersebut ditentukan 5 kelompok tani ternak terbaik untuk sapi potong, 5
kelompok tani ternak terbaik untuk kambing, 5 kelompok tani ternak terbaik
untuk ayam buras, dan 5 kelompok tani ternak terbaik untuk itik tingkat
Naional 2012 sebagai calon Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 138/284
Nasional Tahun 2012.
Melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan Nomor : 802/Kpts/Kp.450/F/11/2012 tentang Penetapan Lomba
Kelompok Peternak dan Petugas Berprestasi/Penerima Penghargaan
Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2012, tanggal 9 November 2012
ditetapkan pemenang lomba kelompok peternak sapi potong, kambing,
ayam buras dan itik untuk peringkat I (satu) sampai dengan V (lima) tingkat
Nasional tahun 2012.
Kriteria Penilaian
a) Aspek Usaha Agribisnis Hulu
- Kemampuan pengadaan bibit
- Kemampuan Pengadaan Pakan
- Kemampuan dalam peningkatan pemanfaatan sumber-sumber
permodalan kelompok
- Tingkat Keuntungan
- Manfaat Usaha Bagi Penduduk sekitar
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 139/284
- Program Pengembangan Pelatihan
Dari hasil kriteria penialan diatas kelompok tani ternak Tingkat
Provinsi Jawa Barat yang menerima Penghargaan Ketahanan Pangan di
Istana Negara untuk komoditi sapi potong, kambing, ayam buras dan itik
dikukuhkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan KesehatanHewan Nomor : 802/Kpts/Kp.450/F/11/2012, tanggal9 November adalah
sebagai berikut :
Tabel 7.3. Penerima Penghargaan Ketahanan Pangan untuk Komoditi SapiPotong, Kambing, Ayam Buras dan Itik
dengan menempatkan tenaga Sarjana Peternakan dan Kedokteran Hewan
maupun D-3 Ilmu-ilmu Peternakan dan Kedokteran Hewan di kelompok
tani. Dengan penempatan SMD di pedesaan diharapkan dapat melakukan
transfer teknologi dari Perguruan Tinggi ke masyarakat dan meningkatkan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 140/284
jiwa kewirausahaan. Kegiatan SMD telah dilaksanakan sejak tahun 2007
dengan focus pada pengembangan usaha sapi potong untuk mendukung
program swasembada daging sapi 2010 (PSDS). Pada tahun 2011 masih
difokuskan pada pengembangan sapi potong dalam rangka mendukung
program swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK) 2014, disamping
komoditas lain seperti sapi perah, kambing/domba dan ayam lokal/itik,
dimana keempat komoditi tersebut dapat meningkatkan usaha ekonomi di
pedesaan dan memperkuat program diversifikasi pangan.
Permintaan konsumsi daging dan produk-produk peternakan dalam
negeri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan
penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli serta meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi. Dengan meningkatnya
Pada prinsipnya tujuan dari kegiatan SMD ini adalah untuk
membentuk calon-calon wirausahawan di bidang peternakan dengan
komoditi yang diprioritaskan yaitu sapi dan kerbau untuk mendukung
Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2014.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 141/284
Program SMD merupakan pemberdayaan kelompok peternak melalui
pengembangan kewirausahaan SMD dan kelompok sekaligus penyaluran
dana penguatan modal usaha, bertujuan untuk :
a) Mendorong tumbuh dan berkembangnya pelaku agribisnis yang
terdidik pada usaha peternakan;
b) Memperkuat modal usaha, sarana dan prasarana di kelompok yang
akan dikelola oleh seorang SMD agar usaha peternakan bisa lebih
berkembang;
c) Meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan peternak;
d) Mengembangkan sentra-sentra kawasan usaha peternakan.
Pada tahun 2012 penerima Bantuan Sosial melalui program Sarjana
Membangun Desa tertuang dalam 4 buah Surat keputusan untuk penerima
Departemen Pertanian Nomor RC.220/720/B/VI/1998 tentang Pengembangan
Agribisnis melalui Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat.
Pada awalnya LM3 yang diberdayakan dan difasilitasi adalah lembaga
Pondok Pesantren. Dalam perkembangan selanjutnya, lembaga yang difasilitasi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 142/284
mencakup: seminari, paroki, pasraman, gereja, subak dan vihara,dan lembaga
pendidikan keagamaan yang mempunyai potensi agribisnis dan strategis melalui
kegiatan pendidikan moral dan sosial di dalam masyarakat, serta mempunyai
kekuatan dan potensi untuk dikembangkan sebagai penggerak pembangunan
perdesaan.
Potensi LM3 yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak pengembangan
agribisnis antara lain:
1. Mempunyai sumberdaya lahan pertanian yang cukup potensial dan
masyarakat di sekitarnya yang berusaha di bidang pertanian;
2. Mempunyai sumberdaya manusia, dalam hal ini tokoh agama
yangkharismatik, yang menjadi panutan bagi warga LM3 dan masyarakat
sekitarnya;
LM3, sedangkan fasilitasi dana bantuan sosial penguatan modal LM3
dimaksudkan untuk mengatasi masalah dalam pengembangan usaha agribisnis di
LM3, seperti keterbatasan modal untuk pengembangan usaha hulu, budidaya, hilir
dan jasa penunjang. Dana BANSOS penguatan modal usaha ditransfer melalui
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 143/284
rekening lembaga untuk dikelola secara terorganisir dengan mekanisme,
berdasarkan petunjuk pelaksanaan kegiatan yang diterbitkan oleh masing-masing
eselon I terkait.
Pola pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis di LM3 seperti ini
diharapkan dapat merangsang tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis di
perdesaan. Pengelola LM3 diarahkan agar mampu memilih usaha yang produktif
guna menunjang target utama pembangunan pertanian, yaitu: (1) swasembada
(kedelai, gula, dan daging sapi) dan swasembada berkelanjutan (padi dan jagung);
(2) peningkatan diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing,
dan ekspor; serta (4) peningkatan kesejahteraan petani.
Agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, maka
diperlukan pedoman pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis di LM3
Produk Peternakan, Succes Story Pengolahan Susu (Keju) dan Teknologi
Pengepakan Produk Peternakan.
2. Pertemuan Koordinasi/Sosialisasi Pengolahan Hasil Peternakan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 144/284
Pertemuan Koordinasi/Sosialisasi Pengolahan Hasil Peternakan Kegiatan
Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian tahun 2012 dilaksanakan di Hotel
Karang Setra, Jl. Bungur No. 2 Sukajadi Bojonagara, Bandung, Jawa Barat.
Pertemuan Koordinasi/Sosialisasi Pengolahan Hasil Peternakan dilaksanakan dari
tanggal 12 s/d 13 April 2012. Peserta Pertemuan Koordinasi/Sosialisasi
Pengolahan Hasil Peternakan adalah sebanyak 25 orang petugas/pelaku usaha
pengolahan produk hasil peternakan di Jawa Barat. Materi yang disampaikan
Kebijakan Pembangunan Peternakan di Jawa Barat, Kebijakan Penanganan Pasca
Panen Produk Peternakan, Teknologi Pengolahan Susu, Teknologi Pengolahan
Telur, Teknologi Pengolahan Daging, Wirausaha Pengolahan Daging, Telur Dan
Susu, Succes Story Pengolahan Telur (Telur Asin), Succes Story Pengolahan
Daging (Nugget, Sosis, dan lain-lain) dan Trik Pengolahan Daging Domba.
Linkages and Management Support System, Pengalaman KPBS
Pangalengan dalam Penerapan SISI & Sistem SMS Gateaway, Penerapan
SISI dan Ricek Populasi serta Sistem Informasi Manajemen di KPSBU,
Fitur-Fitur Database SISI dalam mendukung Identifikasi dan Manajemen
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 145/284
Peternakan Sapi Perah, Sistem Recording di Perusahaan Peternakan UPBS.
B. Peringatan Hari Susu Nusantara
Peringatan Hari Susu Nusantara dilaksanakan pada tanggal 31 Mei
hingga 1 Juni 2012 di DI Yogyakarta. Dalam rangka peringatan Hari Susu
Nusantara diselenggarakan Seminar di Hotel Jayakarta dan Pameran Produk
Olahan Susu di Jogja Expo Center. Peringatan Hari Susu merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
minum susu segar, dan sekaligus mendorong percepatan pengembangan
industri sapi perah nasional yang harapannya akan meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan peternakan.
pengolahan dan pasca panen dari 18 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Narasumber
yang hadir antara lain dari Ditjen PPHP, Ibu Dr. Irma Isnafia Arief, SPt, Msi
(Departemen Ilmu Produksi & Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan - IPB ),
Bapak Prof. Kusmajadi Suradi (Guru Besar Fakultas Peternakan – UNPAD), serta
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 146/284
beberapa dosen di Lab Teknologi Hasil Peternakan Fakultas Peternakan Unpad).
Rapat Koordinasi Teknis dan Manajemen Penanganan Pasca Panen Hasil Ternak
(Susu, Telur, Daging) dibuka oleh Kepala Bidang Pengembangan usaha Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat.
6. Lomba Pelaku Usaha (Pasca Panen, Pengolahan dan Penerapan Jaminan
Mutu).
Dalam rangka evaluasi terhadap pengembangan pelaku usaha pengolahan
hasil peternakan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, melaksanakan lomba
Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Peternakan tingkat Jawa Barat. Pelaku Usaha
Pengolahan Hasil Peternakan yang dilombakan antara lain Pelaku Usaha
Komoditi Susu, Pelaku Usaha Komoditi Daging, dan Pelaku Usaha Komoditi
Tabel 7.3. Peserta Lomba Pelaku Usaha Hasil Peternakan Tingak Jawa Barat
Berdasarkan Komoditi yang Diusulkan Kabupaten/Kota Tahun
2012.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 147/284
No Komoditi Nama Kelompok Kab/Kota1 Susu Haus Milk Kab. Cianjur
Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Kab.Sukabumi
Kelompok Tani Cipta Priangan Kab.Sukabumi
Kelompok Harja Rahayu Kab. Sumedang
KUPS Barokah (BR-Milk) KBB
DH Organik Kab. Bogor
2 Daging Kelompok Tani Cilangkap Kab. Sukabumi
Mulyasari Kab. Purwakarta
Kelompok Aster Mekar Kab.BandungCV. Sinar Bhuwana Kota Bandung
3 Telur Srikandi Kab. Cianjur
Kelompok Wanita Tani Sri Rahayu Kab. Ciamis
Kelompok Karya Muda Kab. Kuningan
Kelompok Wanita Tani Harum Sari Kab. Cirebon
Dari hasil penilaian lomba pelaku usaha produk peternakan oleh Tim di
tingkat provinsi yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor : 524/194– Pengemb/2012 tentang Juara
Para pemenang lomba pelaku usaha di atas ditetapkan pula dengan
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 002/Kep.1032-BKD/2012 tanggal 3
September 2012 tentang Pemberian Penghargaan Kepada Pemenang Lomba
Kelompok Agribisnis dan Pelaku Usaha Hasil Peternakan Tingkat Provinsi Jawa
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 148/284
Barat Tahun 2012. Pemenang tingkat Provinsi diajukan ke tingkat Nasional dan
Kelompok Makmur Agro Satwa menjadi juara pertama untuk Kategori Produk
Inovasi Pemasaran Berdaya Saing sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor
6202/Kpts/KP.450/12/2012 tentang Penerima Penghargaan Citra Produk
Pertanian Berdaya Saing Tahun 2012. Selain itu, Kelompok Makmur Agro Satwa
juga memperoleh juara pertama untuk Kategori Pengembangan Industri dan
Perakit Teknologi dalam rangka Adhikarya Pangan Nusantara tahun 2012 sesuai
dengan keputusan Menteri Pertanian selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan
Pangan Nomor 5993/KPTS/KP.450/11/2012 tentang Penerima Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2012 dan berhak menerima trophy langsung
dari Presiden Republik Indonesia di Istana Negara.
BULANKarkas
SapiKarkasBroiler
DOCLayer
DOCBroiler
TelurAyam Ras
PakanBroiler
KonLay
September 61,500 24,600 9,600 2,465 14,000 5,500 6,1
Oktober 65,100 24,773 6,841 2,718 14,023 5,500 6,1
November 63,119 21,762 6,500 2,400 14,352 5,500 6,1
Desember 66,000 24,158 6,500 2,400 15,474 5,500 6,1
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 149/284
Gambar 7.F. Prosedur Grafik Perkembangan Harga Grosir Komoditas Peternakan
-
10,000
20,000
30,000 40,000
50,000
60,000
70,000
Rata-rata Harga Grosir Hasil Ternak 2012
Karkas Sapi
Karkas Broiler
DOC Layer
DOC Broiler
Telur Ayam Ra
Pakan Broiler
Kons. Layer
60 000
70,000
80,000
90,000
100,000
Rata-rata Harga Eceran Hasil Ternak 2012
Daging Has Dala
Bi tik
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 150/284
Gambar 7.G. Grafik Perkembangan Harga Eceran Komoditas Peternakan
C. Perkembangan Harga Karkas Sapi, Daging Sapi Has Dalam, Daging
Sapi Bistik, dan Daging Sapi Murni.
Perkembangan harga karkas sapi pada triwulan I Januari sd Maret
antara Rp. 51.000,-/kg sampai dengan Rp. 52.750,-/kg , terjadi kenaikan Rp.
-
10,000
20,000
30,000
40,000 50,000 60,000 Bistik
Murni
Karkas Ayam Ras
DOC Layer
DOC Broiler
Telur Ayam Ras
Terjadinya kenaikan karkas tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :
1. Adanya Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Timur, yang memberlakukan pembatasan ternak yang keluar dari
P i i J Ti d t l 9 N b 2012
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 151/284
Provinsi Jawa Timur pada tanggal 9 November 2012, no
524.3/7706/115.02/2012 tentang “Pembatasan Sementara Pengeluaran
Sapi dari Jawa Timur”, dimana pengeluaran ternak sapi hasil IB
(Limousine, Simmental, dll) dan sapi Madura dengan berat badan sapi
IB berat hidup minimal 400 kg, dan sapi Madura minimal 250 kg.
Sementara sapi ras PO tidak diperbolehkan keluar dari Provinsi Jawa
Timur dan hanya untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Jawa Timur
saja, maka hal tersebut akan berdampak berkurangnya pasokan ternak
di Jawa Barat, yang biasanya kebutuhan Jawa Barat sebagian besar
dipasok dari Jawa Timur, selain Jawa Tengah, Lampung dan lain-lain.
Dengan demikian hal tersebut berdampak adanya kelangkaan
penyediaan ternak sapi potong di beberapa tempat, sehingga terjadi
Kenaikan harga yang sangat tinggi di Bulan Juli disebabkan karena
beberapa hal sebagai berikut :
a. Ramainya pemberitaan di media massa baik cetak maupun elektronik
yang memberitakan tentang melonjaknya harga DOC dan pakan
t k b d k t h d ik h d i
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 152/284
ternak ayam yang berdampak terhadap naiknya harga daging ayam.
b. Kenaikan harga daging ayam dikarenakan kenaikan harga pakan
ternak, karena Harga Pokok Produksi (HPP) budidaya ternak tertinggi
ada di pakan sampai mencapai 70%.
c. Para pedagang daging ayam dinilai sering memanfaatkan situasi,
demo yang dilakukan tidak sepenuhnya untuk kepentingan stabilisasi
harga, contohnya sewaktu harga daging ayam anjlok di tingkat
peternak, mereka diam-diam saja, kalau harga daging ayam dari
pemasok besar diturunkan, pedagang tetap menjual mahal menjelang
puasa dan lebaran.
E. Perkembangan Harga Telur Ayam Ras Grosir dan Eceran
Perkembangan harga telur ayam ras grosir pada triwulan I Januari sd
Agustus 2012 mencapai Rp. 10.000,-/ekor, kemudian turun di bulan
September dan seterusnya sampai bulan Desember menjadi Rp. 6.500,-
/ekor.
Perkembangan harga DOC broiler, pada triwulan I Januari Rp.
3 886 /ekor Februari Rp 4 400 /ekor dan di bulan Maret Rp 4 429
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 153/284
3.886,-/ekor, Februari Rp. 4.400,-/ekor dan di bulan Maret Rp. 4.429,-
/ekor. Terjadi penurunan pada bulan April menjadi Rp. 3.940,-/ekor, di
bulan Mei Rp. 4.073,-/ekor dan di bulan Juni Rp. 4.856,-/ekor. Pada
bulan Juli terjadi puncak kenaikan menjadi Rp. 5.304,-/ekor. Dari bulan
Agustus sd Desember terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp.
2.400,-/ekor.
G. Perkembangan Harga Pakan
Perkembangan harga pakan ternak broiler pada triwulan I, dari
Januari sd Maret tetap sebesar Rp. 5.800,-/kg, dan terjadi penurunan di
bulan April sd Juli menjadi Rp. 5.100,-/kg. terjadi kenaikan di triwulan III
menjadi Rp. 5.448,-/kg dan di bulan Desember Rp. 5.500,-/kg.
Pakan konsentrat layer pada triwulan I dari Januari sd Maret tetap
setara dengan 2.702 ton dan kerbau sebesar 18.560 ekor atau setara dengan 2.315
ton. Dalam hal ini masih terdapat kekurangan ternak sapi potong/daging sapi,
dimana penyediaan 388.480 ekor (setara 58.458 ton), kebutuhan konsumsi 80.699
ton (503.007 ekor), sehingga kekurangan daging 22.242 ton atau setara dengan
114 527 ekor Kekurangan tersebut dipenuhi dari antar pulau (Jawa Timur Jawa
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 154/284
114.527 ekor. Kekurangan tersebut dipenuhi dari antar pulau (Jawa Timur, Jawa
Tengah, DIY, NTB, NTT, Bali dll).
Dalam menghadapi hari besar keagamaan tahun 2012, maka diperlukan
perhitungan penyediaan daging sapi, daging ayam dan telur ayam di Jawa Barat.
Untuk itu telah diprediksikan bahwa hari-hari khusus (hari besar Keagamaan
tahun 2012 dan 2013), diprediksikan selama 63 hari, dimana pada hari besar
tersebut biasanya terjadi fluktuasi harga (kenaikan harga), yaitu :
Hari-hari khusus yang merupakan hari-hari besar keagamaan 2012-2013,
sebanyak 63 hari:
A. Pra bulan ramadhan sebanyak 7 hari, tanggal 12 – 18 Juli 2012
B. Bulan ramadhan sebanyak 31 hari, tanggal 19 juli – 19 agustus 2012
URAIANJan - Des 2012 reguler
Juli - Des 2012(6 bln)
Prediksi HBKN 20(63 hari)
Ekor Ton Ekor Ton Ekor Ton
a. Lokal Jawa Barat 119.569 17.251 66.999 9.761 25.234 3
- Sapi Potong 82.736 12.234 46.814 6.923 17.632 2
- Sapi Perah Afkir 18.273 2.702 10.339 1.529 3.894
- Kerbau 18 560 2 315 9 845 1 310 3 708
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 155/284
- Kerbau 18.560 2.315 9.845 1.310 3.708 b. Lokal Luar Jabar 212.243 31.385 120.093 17.758 45.231 6
2. Sapi Impor 56.668 9.822 32.064 5.557 12.076 2
B. DEMAND (KONSUMSI) 503.007 80.699 251.504 40.349 108.738 17.
1. Sapi 500.652 80.405 250.326 40.202 94.280 15
2. Kerbau 2.356 294 1.178 147 444
C. SELISIH (114.527) (22.242) (32.347) (7.272) (26.197) (4.9
Untuk konsumsi daging sapi, pada hari-hari biasa konsumsi daging sapi 50-
60% untuk keperluan industri dan pengolahan baso, dan perbandingan permintaan
daging dan jeroan berimbang, sedangkan pada hari-hari besar keagamaan
konsumsi sebagian besar untuk keperluan rumah tangga sehingga permintaan
daging meningkat dan permintaan jeroan menurun.
4 Kebutuhan dan Penyediaan Daging Sapi Menghadapi Hari Besar
Untuk konsumsi daging ayam, pada hari-hari biasa permintaan ayam
pedaging (potongan kecil) dan ayam pejantan (potongan besar) tetap, sedangkan
untuk hari-hari besar keagamaan permintaan ayam pedaging meningkat
sedangkan ayam pejantan berkurang seiring menurunnya permintaan (misalnya
RM Padang)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 156/284
RM. Padang).
5. Kebutuhan dan Penyediaan Telur Ayam Menghadapi Hari Besar
Keagamaan Tahun 2012.
Tabel 7.9. Prediksi Kebutuhan dan Penyediaan Telur Ayam Menghadapi Hari
Besar Keagamaan Tahun 2012
URAIANJan - Des 2012 Juli-Des 2012 (6 bln)
Prediksi HBKN 20(63 hari)
Butir Ton Butir Ton Butir To
A. SUPPLY
(PRODUKSI)
2.704.503.390 150.478 1.419.864.280 79.001 534.764.101 29.
- Ayam Buras 478.300.000 19.132 251.107.500 10.044 94.574.727 3
- Ayam Ras2 226 203 390 131 346 1 168 756 780 68 957 440 189 374 25
7.4. PENGAWALAN PASAR TERNAK
Pada tanggal 11-12 Oktober 2012 telah dilaksanakan pertemuan Rapat Koordinasi
Pasar Ternak bertempat di Hotel Topaz Galeria Bandung, yang dihadiri oleh 20
Kabupaten/Kota di Jawa Barat dari 26 Kabupaten/Kota yang diundang, dengan
narasumber dari Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Peternakan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 157/284
narasumber dari Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat, Fakultas Peternakan UNPAD dan Kabupaten Tasikmalaya,
Subang, Bogor.
1. Tujuan pendirian Pasar ternak adalah untuk mengendalikan proses pemasaran
ternak agar hanya ternak yang legal dan sehat yang beredar di tengah masyarakat,
melalui pasar ternak pemerintah dapat memamtau proses jual beli dan
pemanfaatan ternak.
2. Sasaran pendirian pasar ternak adalah terjadinya kegiatan pemasaran ternak yang
legal dan sehat di tengah masyarakat serta terjaminnya keamanan peredaran
ternak dan hasil ternak yang layak konsumsi bagi masyarakat.
3. Manfaat pendirian pasar ternak adalah mencegah peredaran ternak yang tidak
legal dan tidak sehat di tengah masyarakat, memberikan perlindungan kepada
membangun pasar yang baru, di lokasi baru yang belum pernah dimanfaatkan
sebagai tempat kegiatan jual-beli ternak sebelumnya.
7. Manajemen pengelolaan pasar hewan harus lebih profesional, struktur organisasi
dan tupoksi yang jelas, terdapatnya indikator kinerja/sasaran mutu, adanya
program kerja yang jelas serta adanya evaluasi pencapaian sasaran mutu
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 158/284
program kerja yang jelas serta adanya evaluasi pencapaian sasaran mutu.
Sedangkan kondisi Pasar Hewan saat ini Visi Misi belum jelas, pengelola pasar
belum berfungsi secara efektif, Standar Operating Procedure Pasar Hewan belum
jelas, Sarana fisik kurang terpelihara, kurang tertib, tidak ada standarisasi
ukuran/timbangan, penataan/lay out.
8. Standar Operating Procedure Manajemen Pasar terdiri dari Manajamen Collecting
Fee,Hak pakai, Keamanan dan Ketertiban, Kebersihan dan Pengelolaan Sampah,
Pengelolaan parkir, pemeliharaan sarana pasar, penteraan timbangan dan
penanganan distribusi.
9. Indikator kinerja keberhasilan pengelolaan pasar terdiri dari manajemen yang
transparan, keamanan, kebersihan, ketertiban, pemeliharaan sarana prasarana,
fungsi interaksi sosial, pemeliharaan pelanggan, penyelenggaraan event khusus,
B. Indonesia sama sekali masih tergantung akan ketersediaan bahan pangan,
terlebih lagi kesejahteraan petaninya. Potensi terbaik ada pada sektor agro
tourisme dan dengan jumlah petani yang besar serta luas lahan yang subur
akan menjadi masalah jika Indonesia masih bergantung kepada hasil
pertanian luar.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 159/284
pertanian luar.
C. Tujuan dari Agrinex Expo ke 6 tahun 2012 ini adalah menjadikan agribisnis
Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta untuk mencari solusi
bagi permasalahan kesejahteraan petani. Menurut Ketua Panitia
Penyelenggara Agrinex Expo berbeda dengan expo biasa. Dimana melalui
tampilan booth peserta, talkshow dan berbagai demo, masyarakat diajak
mengenal, memahami dan mencintai produk agribisnis dan industri olahan
berbagai produk agribisnis lokal.
D. Dalam sambutannya, Menteri Pertanian, Suswono mengatakan paradigma
pertanian sekarang ini berubah, dari yang hanya memenuhi pangan untuk
konsumsi menjadi pemenuhan pangan untuk industri. Saatnya petani kita
mengenal dan mengelola agribisnis untuk meningkatkan produksi dan
daging sapi Alif yaitu produsen abon daging sapi, olahan dari kelompok
Makmur Agro Satwa Kabupaten Sukabumi yaitu pengolahan susu berupa
yoghurt, susu pasteurisasi, karamel, ager, susu pasteurisasi; dan kelompok
UD Surya Abadi dari Kabupaten Karawang yaitu produsen telur bebek asin
dengan kapasitas produksi 30.000 butir/hari.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 160/284
de ga apas tas p odu s 30.000 but / a .
2. Agro and Food Expo 2011
Agro and Food Expo dilaksanakan pada tanggal 31 Mei sd 3 Juni 2012 di
Jakarta Convention Centre. Dilaksanakan atas kerjasama Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan PT. Wahyu Promocitra.
Adapun kelompok yang diikutsertakan dalam pameran adalah :
A. Kelompok Wanita Tani Kania dari Kabupaten Bogor untuk produk kerupuk
susu, karamel, stick susu, dodol susu, pangsit susu dengan kapasitas
produksi susu per tahun 1.440 liter.
B. Tyara Anisa untuk telur fermentasi (Kanicua) dari Kabupaten Bogor.C. Al Rasha Berjaya produk yoghurt, es cream dari susu sapi dengan produksi
Pada acara Indolivestock ini juga dilaksanakan kampanye SDTI (Susu,
Daging, Telur dan Ikan) dengan tujuan peningkatan konsumsi gizi melalui protein
hewani. Kampanye ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat
konsumsi protein di masyarakat. Dengan konsumsi protein susu, daging, telur dan
ikan yang meningkat diharapkan pasar untuk pelaku peternakan dan perikanan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 161/284
y g g p p p p p
juga akan semakin besar. Dalam kampanye SDTI, menyusung tema “Food
education Campaign” ada sekitar 100.000 pengunjung umum. Pada kampanye
SDTI dilaksanakan beragam area permainan untuk anak antara lain panggung
utama, beragam lomba, aksi tari dan juga acara memasak santapan bergizi susu,
daging, telur, ikan . Dengan slogan “Membangun generasi cerdas dan Sehat, di
masa sekarang dan masa depan”, diharapkan kampanye ini dapat meningkatkan
konsumsi susu, daging, telur dan ikan lebih banyak.
Adapun dalam acara Indolivestock Expo dan Forum tahun 2012, Provinsi
Jawa Barat telah memperoleh penghargaan :
A. Gubernur memperoleh penghargaan Wanasara atas komitmennya dalampeningkatan gizi masyarakat melalui protein hewani yang dikenal dengan
dan hilir) maupun on farm (budidaya), yang pada akhirnya menjadikan
usaha peternakan sebagai usaha yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi
masyarakat. Penghargaan ini diberikan kepada Asep Rabbit Project dari
Kabupaten Bandung Barat.
Dalam pameran Indolivestock and Forum 2012 Dinas Peternakan Provinsi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 162/284
p
Jawa Barat membuka stand pameran dengan menampilkan kelompok
Makmur Agro Satwa (dari Kabupaten Sukabumi), dengan program Gerakan
Minum Susu bagi Usia Sekolah (GERIMIS BAGUS) untuk kampanye
peningkatan gizi anak usia sekolah melalui minum susu segar. Produk yang
ditampilkan kelompok adalah yoghurt, susu pasteurisasi dan ager susu.
Kelompok pengolahan daging ayam Kota Bogor berupa ayam ungkeb,
nugges, baso dll. Pengolahan daging sapi menjadi daging asap, sosis, baso
dll dari Dagsap Kabupaten Bogor, PT. Bukit Baros Cempaka, Kabupaten
Sukabumi untuk pengolahan keju, stick susu, dll serta kelompok pengolahan
telur itik asin organik, telur ayam kampung, dll.
keamanan yang tidak memungkinkan penduduk bekerja dan memenuhi kebutuhan
pangannya. Penyebab utama kedua timbulnya kekurangan pangan atau kelaparan
adalah karena kebijakan sektor pertanian, khususnya pertanian pangan yang salah
arah. Walau tidak ada konflik atau peperangan, tetapi bangsa itu tidak dapat
menghasilkan pangan yang cukup bagi rakyatnya, meskipun sebenarnya memiliki
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 163/284
g p g y g p g y y p y
lahan pertanian yang cukup. Hal ini disebabkan karena pemerintahnya tidak
membangun infrastruktur yang dibutuhkan, tidak mengembangkan lembaga-
lembaga pendukung pertanian yang seharusnya ada, tidak memberikan insentif
yang cukup kepada petani-petaninya untuk mengusahakan pertanian pangan yang
produktif, tidak mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan untuk
meningkatkan produktifitas pertanian pangan. Bangsa itu kekurangan pangan
karena salah urus. Penyebab utama ketiga dari kelaparan adalah bencana alam,
kekeringan, banjir, kerusakan lingkungan, serangan hama dan sebagainya.
Bencana alam menjadi penyebab kekurangan pangan yang makin menonjol
karena perubahan iklim yang menimbulkan cuaca dan iklim ekstrim di berbagaibagian dunia. Dan juga karena terjadinya lingkungan yang rusak karena dirusak
E. Ancaman bencana alam semakin besar. Oleh karena itu harus dibangun
sistem antisipasi dan penanggulangan bencana yang efektif, termasuk
sistem asuransi pertanian yang efektif. Sementara itu kita jangan merusak
alam dan lingkungan yang menjadi hak dari anak cucu.
F. Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk tidak tergantung kepada pasar
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 164/284
dunia bagi kebutuhan pangan. Dan bagi pangan pokok, kita bahkan harus
menargetkan posisi surplus yang aman. Upaya untuk mencapai swasembada
beras, gula, jagung, kedelai dan daging harus dilaksanakan dengan sungguh-
sungguh dan dengan komitmen tinggi oleh semua pihak.
G. Sasaran-sasaran harus tetap realistis, tidak hanya sekedar melarang importanpa memperhatikan kecukupan suplai dan kestabilan harganya di dalam
negeri. Karena apabila terjadi kelangkaan pangan dan gejolak harga,
meskipun dalam waktu singkat, maka kerawanan pangan di dalam negeri
akan timbul dengan konsekwensi selanjutnya berupa gejolak sosial yang
akan sulit dikendalikan.H. Dalam situasi dunia dan iklim yang serba tidak pasti stok pangan nasional
langsung kepada pengguna dan masyarakat untuk dapat mengaplikasikan
inovasi teknologi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
D. Perlombaan, berupa Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan
Aman (B2SA), mewarnai gambar, dan makan buah Nusantara.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat membuka stand pameran HPS
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 165/284
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat membuka stand pameran HPS
bergabung dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Badan
Ketahanan pangan, Biro Bina Produksi dalam satu stand Pemerintah Provinsi
Jawa Barat. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat mengikutsertakan produk
olahan dari pelaku usaha diantaranya keju dan margarine dari KSU Tandangsari
Sumedang, dodol susu, stick susu, permen susu, krupuk susu dari Serba Susu
Kabupaten Bandung Barat, abon daging sapi, abon ayam dari Bandung Barat,
telur bebek asin organik, telur ayam kampungku, telur Kanicua (rempah-rempah),
dan lain-lain. Dalam pameran tersebut, stand Pemerintah Provinsi Jawa Barat
memperoleh penghargaan stand terbaik ke 1.
5. Pameran Batam Agribusiness Expo
Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat serta pelaku usaha umum.
Untuk Dinas Peternakan setiap bulannya mengikutsertakan 6-8 pelaku usaha
pengolahan secara bergiliran. Jumlah pengunjung rata-rata setiap bulannya kurang
lebih 1.500 orang terdiri dari karyawan di lingkungan Gedung Sate juga OPD
Provinsi Jawa Barat serta masyarakat umum.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 166/284
7. Bazaar Ramadhan
Setiap bulan ramadhan (menjelang iedul Fitri) Dinas Perdagangan dan
Perindustrian melaksanakan Bazaar Ramdhan dengan melibatkan OPD terkait
(Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan, Perikanan, Perum Bulog, serta
pelaku usaha lainnya. Bazar Ramadhan dilaksanakan di Halaman parkir timur
Gedung Sate, IBCC, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat, Bakorwil (Wilayah Cirebon, Garut, Purwakarta dan Bogor).
Bazar Ramdhan ini dilakukan dalam rangka membantu masyarakat guna
memenuhi kebutuhan pokok khususnya dalam mengisi bulan suci ramadhan dan
menghadapi hari raya iedul fitri 1433 H dalam menyediakan sarana pemasaran
berbagai kebutuhan dengan harga terjangkau serta sebagai implementasi bentuk
BAB VIII
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
8.1. Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan makanan Ternak (BPTSP
dan HMT) Cikole
Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 167/284
Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole,
berlokasi di Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat dengan luasan areal 9,885 hektar,
yang dimanfaatkan untuk areal kebun rumput, perkandangan ternak sapi perah,
bangunan kantor, bangunan pengolahan air susu, perumahan pegawai serta tempat
pelatihan lapangan dan lain-lain. UPTD BPT Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak
Cikole memiliki Instalasi (Sub Unit Pelayanan) Pengembangan Ternak dan Hijauan
Makanan Ternak yang berlokasi di Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang yaitu di
Desa Bunihayu seluas 8,166 hektar yang saat ini lahannya dimanfaatkan untuk areal
kebun rumput, bangunan kantor, perkandangan, gudang pakan, dan sarana penunjang
teknis lainnya, serta lokasi yang berada di Kecamatan Sagalaherang yaitu di Desa
Sukamandi 10,678 hektar dan di desa Dayeuhkolot seluas 9,063 hektar.
Keadaan jumlah pegawai hingga akhir tahun 2012 sebanyak 38 orang PNS
1. Produksi dan Produktivitas
A. Populasi Ternak
Perkembangan populasi ternak sapi perah di UPTD BPT Sapi Perah
dan Hijauan Makanan Ternak Cikole pada tahun 2012 sebagaimana termuat
pada tabel berikut :
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 168/284
Tabel . Perkembangan Populasi Ternak di BPT Sapi Perah danHMT Cikole Tahun 2011 - 2012
No UraianTahun 2011 Tahun 2012 r
Jantan Betina Jml. Jantan Betina Jml. (%)
1. Populasi Awal 12 180 192 12 134 146 -23,96- Dewasa 0 65 65 0 71 71 9,23
- Muda 0 70 70 1 47 48 -31,43
- Anak 12 45 57 11 16 27 -52,63
2. Kelahiran 18 8 26 28 22 50 92,31
3. Dropping 0 0 0 0 50 50 -
4. Kematian 1 1 2 0 0 0 -100,00
5. Jual 25 45 70 9 21 30 -57,14- Dewasa 0 7 7 0 21 21 200,00
- Muda 0 38 38 0 0 0 -100,00
B. Perkembangan Produksi Susu dan Kemampuan Produksi Susu Per
Individu
Produksi susu yang dihasilkan Balai selama tahun 2012 sebanyak
245.823 liter atau terjadi peningkatan sebesar 24.743 liter (11,19%)
dibanding produksi susu yang dihasilkan pada tahun 2011 (221.080 liter).P f i dih ilk d h 2012 l i
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 169/284
Pemanfaatan air susu yang dihasilkan pada tahun 2012 antara lain
untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi ternak pedet sebanyak 69.180 liter
(28,14%), penjualan susu segar (fresh milk) 143.830 liter (58,51%), susu
pasteurisasi 18.840 liter (7,66%) serta sebagian lagi digunakan untuk
kegiatan-kegiatan sosial dan promosi produk yaitu susu segar 2.773 liter(1,13%) dan susu pasteurisasi 3.228 liter (1,31%), uji coba pengolahan susu
kental manis dan sample pengujian 549 liter (0,22%), penyusutan susu segar
pada saat collecting, distribusi dan proses pendinginan di colling unit 5.323
liter (2,17%) dan penyusutan/penguapan selama proses produksi susu
olahan di mesin pasteurizer dan filling/packaging serta instalasinya sebesar2.300 liter (0,94 %).
Tabel Gambaran Kemampuan Produksi Susu per Individu Ternak SapiPerah tahun 2012
No Kriteria Bibit
KemampuanProd.Susu
Tahun (%)R
(kg/ek/lak) 2011 2012 (%)
1. Bibit dasar > 6.000 13,33 15 37(foundation stock)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 170/284
( )
2. Bibit induk > 5.000-6.000 21,67 26,67 46,15
(breeding stock)
3. Bibit sebar > 4.000-5.000 46,67 35 -14,29
(commercial stock)
4. Belum memenuhisebagai kriteria bibit
< 4.000 18,33 23,33 36,36
Jumlah 100,00 100,00
Ket : Induk sapi perah yang beranak akhir tahun 2011 sd triwulan ke-3
tahun 2012
C. Penampilan Reproduksi, Jumlah Bakteri Air Susu dan Kasus Mastitis
Produktivitas ternak dipengaruhi oleh penampilan reproduksi ternak,
sedangkan kualitas air susu yang diperoleh juga akan dipengaruhi oleh
calving interval atau jarak beranak pada tahun 2012 yaitu berada pada angka
13,7 bulan atau mengalami perbaikan jarak beranak dibandingkan dengan
rata-rata jarak beranak pada tahun 2011. Rataan jumlah bakteri (TPC) yang
terkandung pada air susu segar per mililiter-nya pada tahun 2012 telah
sesuai dengan standar SNI Nomor 01-3141-1998 yaitu berada dibawah 1 x106, Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 171/284
106,. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah
bakteri (TPC) yang ditunjukkan oleh rataan angka bakteri sebesar 5,9 x 105
per mililiter air susu sedangkan tahun sebelumnya 3,78 x 105 per mililiter air
susu. Pada kasus mastitis sub klinis yang terjadi pada tahun 2012
memperlihatkan kondisi yang sama dengan tahun 2011 yaitu sebesar 5,22%,sedangkan kasus mastitis klinis yang terjadi yaitu sebesar 0,8% atau terjadi
sedikit peningkatan dibanding tahun 2011 sebesar 0,2%. Rataan jumlah
bakteri (TPC) susu olahan pasteurisasi pada tahun 2012 yaitu 5,42 x 103 per
ml air susu dan telah memenuhi standar SNI Nomor 01-3951-1995 dengan
angka TPC 3 x 10
4
per ml air susu.
2 Pelayanan kepada Masyarakat
terhadap kegiatan praktek kerja lapangan/magang 98 orang (0.5%) dari berbagai
perguruan tinggi nasional dan sekolah menengah kejuruan.
Disamping itu pada tahun 2012 dilakukan pelayanan aktif ke masyarakat
melalui pembinaan lanjutan bimbingan teknis terhadap Delapan (8) kelompok
peternak binaan yang terdapat di Enam (6) kabupaten, antara lain kelompokWargi Asih Desa Pada Asih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 172/284
Wargi Asih Desa Pada Asih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat,
kelompok Marga Jaya Desa Cinangsih Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang,
kelompok Mekar Saluyu Desa Cipangramatan Kecamatan Cikajang Kabupaten
Garut dan kelompok Kiara Sanding Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan
Kabupaten Bandung, kelompok Baru Jaya II Desa Kp. Cisaat Desa Cisaat Kec.Ciater kab. Subang, kelompok Kelompok Mitra Sawargi yang berlokasi di Kp.
Tewel Desa Guranteng Kec. Pagerageung Kab. Tasikmalaya. Serta kelompok
peternak binaan baru pada tahun 2012 yaitu 2 kelompok peternak di Kab.
Bandung Barat pada kelompok Cipeusing Mandiri berlokasi di Kp. Cipeusing RT
02 RW 04 Desa Kertawangi Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat dan kelompokMaju Jaya II berlokasi di desa Cikole Kec. Le mbang Kab. Bandung Barat.
Produksi hijauan makanan ternak olahan pada tahun 2012 yaitu rumput
kering (hay) sebesar 19,3 ton per tahun yang di produksi dari jenis rumput
pannicum maximum, rumput african star grass, dan lain-lain. Sedangkan hijauan
makanan ternak olahan lainnya yaitu silase dari limbah daun jagung telah di
produksi sebanyak 100 ton.Gambaran produksi hijauan makanan ternak berdasarkan lokasi dan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 173/284
Gambaran produksi hijauan makanan ternak berdasarkan lokasi dan
jenisnya disajikan pada tabel berikut :
Tabel. Gambaran Produksi Hijauan Makanan Ternak berdasarkan Lokasi padaUPTD BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Tahun 2012
No Lokasi LuasanEfektif(hektar)
Jenis HMT Prod. Segar(kg/tahun)
Prod.BK(kg/thn)
1. Desa CikoleKecamatan LembangKabupaten BandungBarat
4,8 rumput gajah cv.Taiwan ( pennisetum
purpureum); 43-56 hari
1.520.400
2. Desa BunihayuKecamatan
Jalancagak KabupatenSubang
2,2 rumput benggala cv.gatton ( panicum
maximum)
105.000
1,8 rumput gajah cv.Taiwan ( pennisetum
) 56 h i
202.000
8.2. Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas Jatiwangi
Balai Pengembangan Perbibitan Ternak (BPPT) Unggas Jatiwangi berdiri sejak
tahun 1952 dengan nama Taman Ternak dan pada Tahun 1980 diubah dengan nama
Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Jatiwangi sampai
dengan tahun 1999. Pada tanggal 7 September 1999 diubah lagi menjadi BalaiPembibitan Ternak (BPT) Unggas Jatiwangi sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 174/284
Pembibitan Ternak (BPT) Unggas Jatiwangi sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 40 Tahun 1999 tanggal 7 September 1999.
Pada tahun 2002 sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2002 diubah
lagi menjadi UPTD Balai Pengembangan Perbibitan Ternak (BPPT) Unggas Jatiwangi.
BPPT Unggas Jatiwangi merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas(UPTD) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan Gubernur
(PERGUB) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tupoksi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Provinsi Jawa Barat, Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas pada Unit Pelaksana Teknis Dinas di
lingkungan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Dalam pengelolaannya diarahkanpada pola pengembangan Perbibitan Ternak Unggas khususnya ayam buras dan itik.
1. Luas Lahan
Lahan kantor dan peternakan
Lahan pemeliharaan ternak ayam buras
Lahan pemeliharaan ternak itik
Lahan sawah/ladang
L h di k i PUSKESMAS
17.802
24.750
25.974
88.4801 392
m
m2
m2
m2
m2
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 175/284
Lahan dipakai PUSKESMAS
Lahan tidak tergarap (Tebing, dll)
Lahan sewa dari PT. KAI (Persero)
Jumlah
1.392
7.497
2.232
168.127
m
m2
m2
m2
2. Bangunan kandang dan penetasan
1) Kandang Ayam Buras
- Kandang Ayam Starter (DOC)
- Kandang Ayam Grower
- Kandang Ayam Layer
Kandang Ranch
465
2.901
578
m2
m2
m2
6) Gudang Tempat telur, dll 1 Unit
7) Mushola 1 Unit
8) Ruang Genset
9) Pagar keliling 1 unit
10) Pos Satpam 11) Bak Penampungan air
30
36
6
888,5
4
m2
m2
m2
m
M
2
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 176/284
11) Bak Penampungan air
2. Populasi Ternak
A. Ternak Ayam Buras
Jumlah ternak ayam buras pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak7.220 ekor, sedangkan pada akhir tahun 2012 sebanyak 10.694 ekor. Dari
data tersebut, dapat digambarkan bahwa terjadi peningkatan populasi
ternak ayam buras pada tahun 2012 sebanyak 3.474 ekor atau sebesar
48,17% dibandingkan akhir tahun 2011. Adapun rincian populasi setiap
periode pemeliharaan adalah sebagai berikut :a. Starter (0-6 minggu) : 653 ekor (6,11% dari total populasi)
(ayam buras), sehingga dapat mengurangi tingkat morbiditas dan
mortalitas ternak baik periode starter, grower ataupun layer.
c. Penjualan ternak terutama ayam dewasa (umur 3 bulan) di BPPT
Unggas Jatiwangi selama 12 bulan terhitung tidak ada. Hal ini
disebabkan karena pencapaian balai akan target populasi bibit ayamburas tahun 2012 dan peningkatan kualitas bibit baik dari performa
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 177/284
buras tahun 2012 dan peningkatan kualitas bibit baik dari performa
fisik, produksi, reproduksi dan status kesehatan ternak yang baik serta
perhitungan replacement stock bibit ayam buras.
B. Ternak ItikJumlah ternak itik lokal pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak 3.204
ekor, sedangkan pada akhir tahun 2012 sebanyak 4.922 ekor. Dari data
tersebut, dapat digambarkan bahwa terjadi peningkatan populasi ternak itik
lokal pada tahun 2012 sebanyak 1.718 ekor atau sebesar 53,62%
dibandingkan akhir tahun 2011. Adapun rincian populasi setiap periodepemeliharaan adalah sebagai berikut :
b. Manajemen kesehatan ternak telah berjalan dengan optimal, melalui
pelaksanaan program medikasi, vaksinasi dan desinfeksi rutin ternak
(itik lokal), sehingga dapat mengurangi tingkat morbiditas dan
mortalitas ternak baik periode starter, grower ataupun layer.
c. Penjualan ternak terutama itik dewasa (umur >3 bulan) dan itik afkirdi BPPT Unggas Jatiwangi selama 12 bulan terhitung tidak ada. Hal
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 178/284
gg g g
ini disebabkan karena pencapaian balai akan target populasi bibit itik
lokal tahun 2012 dan peningkatan kualitas bibit baik dari performa
fisik, produksi, reproduksi dan status kesehatan serta perhitungan
replacement stock bibit itik lokal.
3. Produksi Hasil Ternak
A. Telur Ayam Buras
Total produksi telur ayam buras di BPPT Unggas Jatiwangi pada
tahun 2012 adalah sebanyak 144.107 butir, meningkat sebesar 41,30%
dibandingkan tahun 2011. Berikut ini rincian perbandingan perkembangan
inseminasi buatan rutin, pengujian mikroskopis kualitas spermatozoa
jantan unggul, seleksi pejantan unggul dan betina produktif rutin.
B. Telur Itik
Total produksi telur itik lokal di BPPT Unggas Jatiwangi pada tahun
2012 adalah sebanyak 116.345 butir, meningkat sebesar 157,68%
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 179/284
dibandingkan tahun 2011. Berikut ini rincian perbandingan perkembangan
produksi telur itik lokal di BPPT Unggas Jatiwangi tahun 2011 dan tahun
2012 yang dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel. Perbandingan Perkembangan Produksi Telur itik Lokal
Tahun 2011 dan Tahun 2012 di BPPT Unggas Jatiwangi
No Uraian
Produksi Telur (Butir) Kenaikan
Tahun2011
Tahun2012
Butir %
1. Produksi Telur Itik Lokal 45.151 116.345 71.194 157,68
2. Penjualan Telur Itik Lokal 28.260 89.119 60.859 215,35
Peningkatan produksi telur itik lokal pada tahun 2012 disebabkan oleh
Tabel. Perbandingan Perkembangan Produksi DOC dan DOD
Tahun 2011 dan Tahun 2012 di BPPT Unggas Jatiwangi
No UraianProduksi DOC (Ekor) Penurunan/Kenaikan
Tahun 2011 Tahun 2012 Ekor %
1. Produksi DOC 45.739 32.406 13.333 29,15
2. Produksi DOD 4.186 4.119 67 1,60
Faktor faktor penyebab penurunan produksi DOC dan DOD di BPPT
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 180/284
Faktor-faktor penyebab penurunan produksi DOC dan DOD di BPPT
Unggas Jatiwangi tahun 2012 adalah sebagai berikut :
a. Telur ayam dan itik yang diproduksi dari betina produktif di BPPT
Unggas Jatiwangi sebagian besar difokuskan pada penjualan telur
(penjualan telur ayam buras tahun 2012 : 31,71% dari total produksi
telur ayam buras dan penjualan telur itik tahun 2012 : 76,6% dari total
produksi telur itik), sehingga telur ayam dan itik yang seharusnya
ditetaskan di Hatchery (telur tetas), dialihkan dengan penjualan
kepada masyarakat (menjadi telur konsumsi). Hal ini berkaitan dengan
meningkatnya permintaan pasar akan telur konsumsi ayam buras dan
itik lokal khususnya dari area lokal Majalengka.
perhitungan tersebut didapatkan hasil produktivitas ternak ayam buras,
beserta perbandingannya antara tahun 2011 dan tahun 2012 melalui rincian
sebagai berikut :
Tabel. Perbandingan Nilai Produktivitas Ternak Ayam Buras
Tahun 2011 dan Tahun 2012 di BPPT Unggas Jatiwangi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 181/284
TahunBetina Produktif
Ayam Buras (Ekor)
Produksi TelurAyam Buras
(Butir)
Nilai ProduktivitasTernak
Ayam Buras (%)
Tahun 2011 2.599 101.985 11,68
Tahun 2012 3.850 144.107 11,14
Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa nilai produktivitasternak ayam buras pada tahun 2012 menurun sebesar 0,54% dibandingkan
tahun 2011. Hal ini secara umum disebabkan karena kurangnya jumlah
ayam betina produktif, dominan umur betina di BPPT Unggas Jatiwangi
tahun 2012 adalah umur awal bertelur sehingga berpengaruh terhadap
produktivitas ternak. Nutrisi yang diberikan nampaknya belum cukupmemberikan pengaruh yang cukup besar pada bibit tersebut, kualitas
B. Ternak Itik
Nilai produktivitas ternak (itik lokal) yang diukur di BPPT Unggas
Jatiwangi adalah jumlah produksi telur itik dalam satu periode dibandingkan
terhadap jumlah itik betina produktif (umur mulai produksi sampai dengan
50% masa produksi) atau disebut Hen Days Production. Jumlah itik betinaproduktif di BPPT Unggas Jatiwangi adalah sebanyak 1.262 ekor atau
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 182/284
40,63% dari total itik betina layer atau 25,64% dari total populasi itik.
Dengan menggunakan perhitungan tersebut didapatkan hasil produktivitas
ternak itik, beserta perbandingannya antara tahun 2011 dan tahun 2012
melalui rincian sebagai berikut :
Tabel. Perbandingan Nilai Produktivitas Ternak Itik Lokal
Tahun 2011 dan Tahun 2012 di BPPT Unggas Jatiwangi
TahunItik Betina
Produktif (Ekor)
Produksi TelurItik
(Butir)
Nilai ProduktivitasTernak
Itik Lokal (%)
Tahun 2011 2.021 45.151 6,65Tahun 2012 3.106 116.345 11,15
Pada bulan Januari 2012, UPTD BPPT Unggas Jatiwangi telah melakukan
pengujian terhadap bakteri Salmonella pullorum (dua kali pengujian di UPTD
BP3HK Cikole Lembang) dan mendapatkan sertifikat/surat keterangan bebas
pullorum (ayam dan itik).
Untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian penyakit hewan,dilakukan kegiatan kesehatan ternak rutin yang telah ditetapkan dalam jadwal
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 183/284
vaksinasi dan medikasi. Jadwal vaksinasi dan medikasi rutin yang dilakukan di
BPPT Unggas Jatiwangi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel. Jadwal Vaksinasi dan Medikasi Ayam Buras
JADWAL VAKSINASI DAN MEDIKASI AYAM DI BPPT UNGGAS JATIWANGI
Umur Perlakuan Dosis Aplikasi
1 hari Vaksinasi Marek 1ds Suntik
1-4 hariAntibiotik + Vitamin
ElektrolitSesuai Anjuran Dosis Air minum
4 hari ND-IB Live/ND Live 1ds Tetesmata
12-15 hari IBD +Vitamin 1ds Air minum
3 minggu Vaksinasi AI 1 0,3ml Suntik
4 minggu ND-IB Kill 0,3ml Suntik
JADWAL VAKSINASI DAN MEDIKASI ITIK
4 minggu Vaksinasi AI 0,3 cc SC
5 minggu Anthelmentik Sesuai Anjuran Dosis Air Minum
8 minggu Vaksinasi AI 0,5 cc IM
13 minggu Vaksinasi AI 0,5 cc IM
16 minggu Vaksinasi ND-IB Live 1 ds Air Minum
P l V k i i AI t l h 16 i ( i d L ) d
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 184/284
Pengulangan Vaksinasi AI setelah umur 16 minggu (periode Layer) dengan
aplikasi injeksi/suntik pada otot dada, dosis 0,5cc dilakukan setiap 2-3 bulan
sekali. Perlakuan dan kegiatan lainnya adalah :
A. Water Treatment (pemberian kaporit pada sumber air minum ternak)
B. Desinfeksi kandang, peralatan kandang (tempat pakan, minum, seng
brooder, terpal, sekam), gudang pakan dan ruang penetasan
C. Nekropsi/bedah bangkai dalam rangka peneguhan diagnosa penyakit
D. Pengambilan sampel darah rutin untuk monitoring status kesehatan ternak,
2-3 bulan sekali pasca vaksinasi via injeksi/suntikan, yang diujikan di
Instalasi Laboratorium Keswan Losari ;
E Pengujian mikroskopis dari sampel darah/feses/spermatozoa ternak
Grafik 2. Mortalitas Ternak Itik Lokal BPPT Unggas Jatiwangi Tahun 2012
8
10
12
14
16%
Mortalit
as
Starter
%Mortalit
as
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 185/284
0
2
4
6
as
Grower
%
Mortalit
as Layer
Dari gambaran data tersebut, angka kematian ternak tertinggi terjadi pada
ternak ayam buras periode starter, hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan
populasi DOC (periode starter) namun ketersediaan kandang periode starter yang
t tif tid k d i hi l i DOC d l k t k
Baik (Good Farming Practices) dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35 dan
36 Tahun 2007 mengenai Pedoman Budidaya Itik Pedaging dan Petelur Yang
Baik (Good Farming Practices), sosialisasi dan pelaksanaan sistem biosecurity
agar lebih diperketat serta dukungan akan ketersediaan sarana dan prasarana
utama (pakan, kandang, obat-obatan) dan sarana prasarana lainnya yang
mendukung kegiatan budidaya ternak unggas lokal.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 186/284
6. Penyebaran Bibit Ternak
Tabel. Jumlah dan Lokasi Penyebaran Bibit Ternak Ayam Buras dan Itik pada
Tahun 2012
No Bulan Jenis Bibit SatuanVolume(ekor)
LokasiPenyebaran
1. Januari Ayam MudaDOCTelur AyamTelur Itik
EkorEkorButirButir
461.6953.4241.414
Kab. MajalengkaKab. MajalengkaKab. MajalengkaKab. Majalengka
2. Februari Telur AyamTelur ItikDOCDODAyam MudaA Afki
butirbutirEkorEkorEkorEk
1.441422510232209
31
Kab. MajalengkaKab. MajalengkaBandungCirebonKab. MajalengkaK b M j l k
No Bulan Jenis Bibit SatuanVolume(ekor)
LokasiPenyebaran
7. Juli Telur ItikTelur AyamDOCAyam MudaAyam AfkirAyam Afkir
ButirButirEkorEkorEkorEkor
6.10912.647
705111180
36
Kab. MajalengkaKab. MajalengkaPurwakartaKab. MajalengkaKab. KuninganKab. Majalengka
8 Agustus DOCDOCDOD
EkorEkorEkor
1.5001.600
25
BandungKab. MajalengkaBandung
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 187/284
DODTelur AyamTelur Itik
EkorButirButir
252.9796.778
BandungKab. MajalengkaKab. Majalengka
9. September Telur ItikTelur AyamAyam Muda
ButirButirEkor
3.0064.958
100
Kab. MajalengkaKab. MajalengkaKab. Majalengka
10. Oktober DOC
Telur AyamTelur Itik
Ekor
ButirButir
1.000
4.0145.227
Kab. Majalengka
Kab. MajalengkaKab. Majalengka
11. Nopember DOCDOCDOCDOCTelur ItikTelur Ayam
EkorEkorEkorEkorButirButir
400750
2.0001.0002.8313.735
Kab. CiamisKab. KuninganKab. KuninganKab. CiamisKab. MajalengkaKab. Majalengka
12. Desember Telur Ayam
Telur Itik
Butir
Butir
2.828
3.393
Kab. Majalengka
Kab. Sumedang
Berdasarkan tabel 28 tersebut di atas, ada perbedaan volume pengadaan
bahan baku pakan ternak pada tahun 2011 dan 2012, hal ini disebabkan perbedaan
jumlah dan struktur populasi ternak (ayam buras dan itik).
8. Pelayanan Kepada Masyarakat
Pelayanan yang telah dilaksanakan oleh Balai Pengembangan Perbibitan
Ternak (BPPT) Unggas Jatiwangi terhadap masyarakat (stakeholder) pada tahun
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 188/284
Ternak (BPPT) Unggas Jatiwangi terhadap masyarakat (stakeholder) pada tahun
2012 yaitu dengan pelayanan penjualan produk BPPT Unggas Jatiwangi antara
lain telur ayam buras dan itik, DOC/DOD, bibit ayam buras/itik, ayam buras/itik
dara / muda, dan ayam buras/itik afkir. Selain itu Balai juga memberikan jasa
mengenai pola breeding, pemuliaan, pelayanan teknis (kesehatan, IB, pakan),
peningkatan keterampilan, penelitian/ uji coba dan magang, serta konsultasi teknis
perunggasan lainnya.
Sebagai informasi terhadap masyarakat, BPPT Unggas Jatiwangi telah
membuat dan menyebarkan leaflet sebanyak 8.180 lembar yang terdiri dari leaflet
profil BPPT Unggas Jatiwangi 2.180 lembar, leaflet Kesehatan dan Penyakit
Ternak Unggas 2 000 lembar leaflet Manajemen Pemeliharaan Ternak Ayam
8.3. BALAI PELATIHAN PETERNAKAN
Balai Pelatihan Peternakan (BPP) Cikole - Lembang mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelatihan peternakan.
Pada tahun anggaran 2012 melalui kegiatan Pelatihan Inseminasi Buatan
dan Teknis Peternakan di Balai Pelatihan Peternakan Cikole - Lembang,
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 189/284
BPP melaksanakan 10 jenis pelatihan melibatkan 450 orang peserta
pelatihan yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Peserta
pelatihan adalah peternak, petugas dan masyarakat.
Secara terperinci pelaksanaan kegiatan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Pelatihan Budidaya Ternak Domba
Pelatihan budidaya ternak domba dilaksanakan sebanyak 2 angkatan,
masing-masing selama 3 hari dan jumlah peserta sebanyak 50 orang
(masing-masing sebanyak 25 orang setiap angkatan).Fasilitator berasal dari Fakultas Peternakan UNPAD dan Balai
Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta
pelatihan untuk masing-masing angkatan diperoleh hasil sebagai
berikut :
No AngkatanTes Awal(Pre test)
Tes Akhir(Post test)
KenaikanNilai %
1 Angkatan I 58 80 80 20 21 40 36 39
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 190/284
1 Angkatan I 58,80 80,20 21,40 36,39
2 Angkatan II 57,80 78,80 21,00 36,33
Rataan : 58,30 79,50 21,20 36,36
Rata-rata persentase kenaikan hasil post test dibanding pre test dari 2
angkatan, maupun rata-rata setiap angkatan mampu melebihi target
yang ditetapkan (35%).
2. Pelatihan Budidaya Ternak Sapi Potong
Pelatihan budidaya ternak sapi potong dilaksanakan sebanyak 2
angkatan, masing-masing selama 3 hari dan jumlah peserta sebanyak
50 orang (masing masing sebanyak 25 orang setiap angkatan)
Adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
- Angkatan I : 20 - 22 Maret 2012
- Angkatan II : 3 - 5 Maret 2012
Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta
pelatihan untuk masing-masing angkatan diperoleh hasil sebagai
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 191/284
berikut :
No AngkatanTes Awal(Pre Test)
Tes Akhir(Post Test)
Kenaikan
Nilai %
1 Angkatan I 56,20 76,00 19,80 35,23
2 Angkatan II 56,40 76,80 20,40 36,17
Rataan : 56,30 76,40 20,10 35,70
Rata-rata persentase kenaikan hasil post test dibanding pre test dari 2
angkatan, maupun rata-rata setiap angkatan mampu melebihi target
yang ditetapkan (35%).
Alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :
No. Kabupaten/KotaAngkt I
(org)Angkt II
(org)Jumlah(org)
1. Kab. Cianjur 2 2 4
2. Kab. Majalengka 2 2 4
3. Kab. Bandung Barat 3 3 5
4. Kab. Indramayu 2 - 2
5. Kab. Karawang 2 - 2
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 192/284
5. Kab. Karawang 2 2
6. Kab. Subang 2 1 3
7. Kab. Bekasi 2 - 2
8. Kab. Kuningan 3 - 3
9. Kab.Cirebon 6 - 6
10. Kab. Purwakarta 1 - 1
11. Kab. Garut - 4 412. Kab. Ciamis - 1 1
13. Kota Sukabumi - 1 1
14. Kota Cimahi - 2 2
15. Kab. Tasikmalaya - 6 6
16. Kab. Bandung - 3 3
Total 25 25 50
Adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
- Angkatan I : 11 April - 26 April 2012
Sedangkan untuk praktek pemeriksaan kebuntingan di RPH para
peserta dapat menentukan kebuntingan sapi dalam jangka waktu
kurang dari 5 menit dan dapat menentukan umur kebuntingan sapi.
4. Pelatihan Petugas Kesehatan Hewan
Pelatihan petugas kesehatan hewan dilaksanakan sebanyak 1
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 193/284
Pelatihan petugas kesehatan hewan dilaksanakan sebanyak 1
angkatan, dengan peserta sebanyak 25 orang. Peserta berasal dari 18
Kabupaten/Kota. Tenaga fasilitator, instruktur dan pembantu
instruktur untuk pelatihan petugas kesehatan hewan berasal dari BPPV
Subang.
Alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :
No. Kabupaten/Kota Jumlah (org)
1. Kab. Sukabumi 1
2. Kab. Bandung 1
3. Kab. Bekasi 1
4. Kab. Cianjur 15. Kab. Subang 2
6. Kab. Bandung Barat 3
5. Pelatihan Teknologi Sapi Perah
Pelatihan teknologi sapi perah dilaksanakan sebanyak 1 angkatan,
selama 3 hari dan jumlah peserta sebanyak 25 orang.
Fasilitator berasal dari BPTP Lembang dan KPSBU Lembang.
Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 194/284
Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :
No. Kabupaten/Kota Peserta (org)
1. Kab. Bandung 3
2. Kab. Bandung Barat 5
3. Kab. Garut 3
4. Kab. Cianjur 35. Kab. Kuningan 3
6. Kab. Tasikmalaya 3
7. Kab. Majalengka 2
8. Kab. Subang 1
9. Kab. Sukabumi 2
Total : 25
Adapun waktu pelaksanaannya adalah tanggal 06 - 08 Juni 2012.Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta
No. Kabupaten/Kota Angkt I (org) Angkt II (org) Jumlah (org)
6. Kab. Majalengka 1 3 4
7. Kab. Ciamis 2 - 2
8. Kab. Tasikmalaya 2 - 2
9. Kota Bandung 2 - 2
10. Kab. Bandung 3 2 511. Kota Tasikmalaya 2 - 2
12. Kota Cimahi 1 - 1
13 Kota Bogor - 2 2
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 195/284
13. Kota Bogor 2 2
14. Kab. Kuningan - 1 1
15. Kab. Indramayu - 2 2
16. Kab. Karawang - 2 2
17. Kota Cirebon - 2 2
18. Kota Sukabumi - 2 2
19. Kab. Sukabumi - 2 2Total 25 25 50
Adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
- Angkatan I : 19 - 21 Juni 2012
- Angkatan II : 26 - 28 Juni 2012
Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta
Alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :
No. Kabupaten/Kota Jumlah (org)
1. Kab. Bandung Barat 3
2. Kab. Bandung 5
3. Kab. Garut 3
4. Kab. Kuningan 2
5. Kab. Cianjur 3
6. Kab. Majalengka 3
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 196/284
7. Kab. Karawang 1
8. Kab. Tasikmalaya 1
9. Kab. Cirebon 1
10. Kab. Ciamis 2
11. Kab. Subang 1
Total : 25
Adapun waktu pelaksanaannya adalah pada tanggal 03 – 18 Juli 2012
(selama 16 hari, terdiri dari teori dan praktek klasikal selama 5 hari,
praktek di RPH selama 5 hari, dan praktek tandem di lapangan selama
6 hari).
Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta
Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :
No. Kabupaten/KotaAngkt I
(org)Angkt II
(org)Jumlah(org)
1. Kab. Bandung 3 - 3
2. Kota Bandung 3 - 3
3. Kab. Garut 2 - 24. Kab. Ciamis 2 - 2
5. Kab. Subang 3 - 3
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 197/284
6. Kab. Tasikmalaya 2 - 2
7. Kab. Cianjur 2 - 2
8. Kab. Bandung Barat 4 - 4
9. Kota Tasikmalaya 2 - 2
10. Kota Cimahi 2 - 2
11. Kab. Cirebon - 2 212. Kab. Indramayu - 2 2
13. Kab. Sukabumi - 2 2
14. Kab. Karawang - 2 2
15. Kota Bekasi - 2 2
16. Kab. Majalengka - 3 3
17. Kab. Kuningan - 2 2
18. Kota Sukabumi - 2 2
19. Kota Bogor - 2 2
20. Kab. Bekasi - 2 221. Kota Cirebon - 2 2
22 Kab Sumedang 2 2
9. Pelatihan Seleksi dan Tatacara Pemotongan Hewan Ternak
Pelatihan seleksi dan tatacara pemotongan hewan qurban dilaksanakan
sebanyak 2 angkatan, selama 3 hari dan jumlah peserta sebanyak 50
orang (masing-masing angkatan jumlah peserta 25 orang).Fasilitator berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat,
K Wil h D A P i i J B Di k
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 198/284
Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, Direktorat
Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan - Kementerian Pertanian RI, Balai Penyidikan
Kesehatan Hewan - Kementrian Pertanian RI (Subang), PesatuanDokter Hewan Indonesia Cabang Jawa Barat.
Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :
No. Kabupaten/KotaAngkt I
(org)Angkt II
(org)Jumlah(org)
1. Kab. Indramayu 2 - 2
2. Kab. Subang 1 2 33. Kota Tasikmalaya 1 2 3
No AngkatanTes Awal(Pre Test)
Tes Akhir(Post Test)
Kenaikan
Nilai %
1 Angkatan I 62,40 86,00 23,60 37,82
2 Angkatan II 63,20 86,80 23,60 37,73
Rataan : 62,80 86,40 23,60 35,92
Rataan persentase kenaikan hasil post test dibanding pre test, mampu
melebihi target yang ditetapkan (35%).
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 199/284
melebihi target yang ditetapkan (35%).
10. Pelatihan Teknologi Inseminasi Buatan Ternak Domba
Pelatihan Teknologi Inseminasi Buatan Ternak Domba dilaksanakan
sebanyak 3 angkatan, selama 10 hari dan jumlah peserta sebanyak 75
orang (masing-masing angkatan jumlah peserta 25 orang).
Fasilitator dan instruktur berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan
IPB, Balai Inseminasi Buatan Lembang dan Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran.
Secara rinci alokasi peserta pelatihan adalah sebagai berikut :
Adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
- Angkatan I : 1 - 10 Oktober 2012
- Angkatan II : 9 - 18 Oktober 2012
- Angkatan III : 1 - 10 November 2012
Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan terhadap para peserta
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 200/284
p p y g p p p
pelatihan untuk masing-masing angkatan diperoleh hasil sebagai
berikut :
No. Angkatan Tes Awal Tes Akhir
Kenaikan
Nilai %
1 Angkatan I 55,80 75,80 20,00 35,84
2 Angkatan II 54,60 75,20 20,60 37,73
3 Angkatan III 56,80 77,20 20,40 35,92
Rataan : 55,73 76,07 20,33 36,50
Rataan persentase kenaikan hasil post test dibanding pre test, mampu
melebihi target yang ditetapkan (35%).
8.4. Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong Ciamis.
Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong merupakan salah satu
UPTD lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, yang berlokasi di Dusun Kidul
RT 11 RW 04, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis dengan
ketinggian 312 meter diatas permukaan laut, suhu udara berkisar antara 28-32ºC,
kelembaban rata-rata 62-71% dan curah hujan berkisar 22.414 mm/tahun. Luas lahan
yang tersedia 130.360 m². Dari luas lahan 130.360 m² tersebut digunakan untuk kebun
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 201/284
rumput sekitar 10 ha, emplasemen sekitar 2,1 ha dan sisanya merupakan lahan (area)
yang kurang maksimal untuk ditanami sebagai akibat kemiringan tanah yang kurang
mendukung.
Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong Ciamis mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pengujian dan pengembangan perbibitan
ternak sapi potong. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut , Balai mempunyai
fungsi yaitu penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pengujian dan
pengembangan perbibitan ternak sapi potong dan Penyelenggaraan pengujian dan
pengembangan perbibitan ternak sapi potong.
Uraian JK
Bulan
AkhirDes
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
Muda JT 9 9 9 9 9 8 8 8 20 15 12 5 5
BT 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4
Dara JT 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 5
BT 9 9 9 9 9 9 9 9 9 6 6 6 6
AnakAPBD
JT 32 32 37 27 27 28 30 33 21 21 22 20 20
BT 30 34 40 19 19 19 19 20 21 21 21 22 22
AnakAPBN
JT 13 25 34 43 43 42 42 42 42 42
BT 23 33 42 43 44 45 45 45 45 45
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 202/284
Jumlah JT 55 55 60 63 75 84 95 98 97 90 88 79 79
BT 232 236 238 235 238 240 241 236 231 228 221 222 220
Total 287 291 298 298 313 324 336 334 328 318 309 301 299
Berdasar pada tabel diatas , tampak bahwa populasi ternak pada akhir tahun 2011
sebanyak 287 ekor dalam setiap bulannya terjadi kenaikan dan penurunan populasi hal
ini berkaitan dengan penjualan ternak untuk memenuhi PAD sehingga pada akhir tahun
2012 jumlah ternak sebanyak 299 ekor, sehingga dengan demikian terdapat kenaikan
populasi sebesar 11.24 %.
b. Berat Sapih
Berat sapih yang dihasilkan di BPPT Sapi potong Ciamis tahun 2012 seperti
terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Rataan Berat Sapih Anak Hasil Silangan di BPPT Sapi Potong Ciamis
Tahun 2012
No Hasil IBRataan Berat Sapih (Kg)
Jantan Betina
1. Simmental 143,57 137,23
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 203/284
2. Limousine 145,68 140,22
3. Brahman 139,33 132,59
4. PO 124,27 119,31
Dari tabel tersebut diatas menunjukan bahwa rataan berat sapih anak hasilsilangan tertinggi baik jantan maupun betina dari keturunan ras limousine,
berikutnya Simmental, Brahman dan PO.
c. Reproduksi Ternak
Model reproduksi ternak di Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi
Potong Ciamis, yaitu dengan menggunakan sistem Inseminasi Buatan (IB),
Secara keseluruhan penggunaan straw di BPPT sapi Potong dari tahun 2011 ke
tahun 2012 menunjukkan peningkatan sebesar 11.05 %
Sedangkan penggunaan semen beku di balai berasal dari produksi BPPT
Sapi Potong, BIBD Ungaran Jawa Tengah dan BET Cipelang Bogor. Dari BPPT
Sapi Potong Ciamis terdiri dari semen beku jenis limousine, simmental, ongole
dan Brahman; dari BIBD Ungaran Jawa Tengah digunakan semen beku jenis
Brahman. Sedangkan dari BET Cipelang Bogor digunakan straw TE jenis
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 204/284
Brahman. Penggunaan semen beku di BPPT Sapi Potong Ciamis selama tahun
2012 seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Penggunaan Semen Beku di BPPT Sapi Potong Tahun 2012.
No. Penggunaan Semen BekuBPPT SPt
CiamisBIBD Ungaran BET Cipelang
1. Limousin 1 - -
2. Simental 1 - -
3. Ongole 122 - -
4. Brahman 72 4 1
Berdasarkan tabel diatas, terjadi kenaikan angka kelahiran. Untuk ternak
APBD, jenis kelamin jantan menunjukkan kenaikan sebesar 66.67% sedangkan
jenis kelamin betina menunjukkan kenaikan sebesar 37.5%. Secara keseluruhan
ternak APBD menunjukkan kenaikan angka kelahiran sebesar 50%. Sedangkan
untuk ternak APBN selama tahun 2012 terjadi angka kelahiran sebesar 87 ekor.
Hal ini disebabkan karena Induk ternak APBN ini sudah bunting dan siap untuk
melahirkan.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 205/284
e. Kematian
Pada tahun 2012 terdapat kematian ternak sebanyak 13 (tiga belas) ekor
yang terdiri dari Ternak APBD dan ternak APBN sebagaimana tampak pada tabel
berikut :
Tabel Jumlah Kematian Ternak Sapi Potong Tahun 2012
No. Ternak JenisTahun
2011 2012
1. APBD Anak 2 5Dewasa 1 -
Jumlah 3 5
8.7. BALAI PENGUJIAN MUTU PAKAN TERNAK (BPMPT) CIKOLE LEMBANG
Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak (BPMPT) Cikole Lembang merupakan salah
satu UPTD Lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Raya
Tangkuban Perahu KM 22 Cikole Lembang. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa
Barat Nomor 113 Tahun 2009 BPMPT Cikole Lembang memiliki kewenangan dalam
melaksanakan pengujian mutu pakan ternak.
Fasilitas yang dimiliki BPMPT Cikole meliputi tanah seluas 1300 m² yang
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 206/284
dipergunakan untuk bangunan kantor seluas 176m² serta laboratorium seluas 80m²,
peralatan laboratorium untuk pengujian proksimat serta mineral kalsium dan fosfor.
Jenis pengujian meliputi analisa proksimat yang terdiri dari analisa kadar air, analisa
kadar abu, analisa kadar protein kasar (PK), analisa kadar lemak kasar (LK), analisa
serat kasar (SK), pengujian mineral untuk kadar kalsium (Ca) dan kadar fosfor (P),
analisa gross energi serta analisa aflatoksin dalam pakan ternak.
Kegiatan pengujian mutu pakan yang dilaksanakan oleh BPMPT Cikole
merupakan kegiatan pelayanan dalam mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan
peternakan Provinsi Jawa Barat, yang diantaranya adalah meningkatkan jaminan mutu
Pelayanan pengujian mutu pakan ternak di BPMPT Cikole selama tahun 2012
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. Jumlah Sampel Pakan Pelayanan Aktif Servis dan Pasif Servis di BPMPT
Cikole Tahun 2012
No JenisPelayanan
Jumlah Sampel Bulan ke- ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Aktif Servis 28 96 38 32 15 95 51 22 96 53 30 77 633
2 Pasif Servis 21 22 10 12 10 23 18 17 15 39 16 16 219
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 207/284
Jumlah (∑) 49 118 48 44 25 118 69 39 111 92 46 93 852
Perbandingan antara sampel aktif dan sampel pasif di BPMPT Cikole adalah
74,06% : 25,94% yang menunjukkan bahwa jumlah sampel pasif lebih sedikit dari pada
sampel aktif. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari data tersebut, yaitu :
1. Masih rendahnya partisipasi produsen pakan ternak skala kecil untuk
memeriksakan pakan ternak yang diproduksi, hal ini karena anggapan bahwa
biaya pengujian mutu pakan relatif cukup tinggi yang mana jika pengujian
dilakukan maka akan menambah biaya produksi yang berakibat tingginya harga
pakan ternak yang dijual
No Jenis SampelJumlahSampel
Jenis Pengujian
Air Abu PK LK SK Ca P
2 Konsentrat sapi potong 31 31 3 31 1 1 1 1
3 Konsentrat 3 3 1 3 1 1 1 1
4 Pakan ayam 160 154 9 154 9 8 7 7
5 Pakan itik dan bebek 24 24 3 24 3 2 3 3
6 Pakan ikan 6 6 6
7 Hijauan 22 22 22
8 Dedak 108 108 93 108 89 88 90 92
9 Jagung 41 40 13 41 12 12 13 13
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 208/284
10 Tepung Ikan 11 11 11
11 Pakan Burung 8 8 1 8 1 1
12 Pollard 10 10 10
13 Bungkil 29 29 5 29 2 2 1 1
14 Lain-lain 102 92 9 93 7 8 12 10
Jumlah 633 616 141 616 129 127 128 128
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 633 sampel aktif servis terdapat dua jenis
konsentrat/pakan yang menduduki peringkat jumlah terbanyak dalam pengujian yaitu
konsentrat Sapi Perah 78 sampel (12.32%), pakan ayam 160 sampel (25.28%)
Konsentrat Sapi Potong 31 Sampel (4.90%), Pakan Itik/Bebek 24 Sampel (3.79%),
Adapun hasil pengujian kadar protein kasar terhadap sampel pakan yang diuji di
BPMPT Cikole selama tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. Hasil Pengujian Kadar Protein Kasar Pada Sampel Pakan di BPMPT CikoleTahun 2012
No. Jenis Sampel
Hasil Pengujian Kadar Protein Kasar (%)
RataanSNI
(min)
Hasilpalingrendah
Hasilpalingtinggi
SesuaiSNI
TakSesuai
SNI
1 Konsentrat sapi perah 10,69 14 3,35 18,77 12 74
2 K t t i t 12 83 13 6 37 23 27 18 22
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 209/284
2 Konsentrat sapi potong 12,83 13 6,37 23,27 18 22
3Konsentrat domba dankambing
9,52 - 3,9 15,46 - -
4 Pakan ayam 21,18 14 5,76 81,71 154 49
5 Pakan itik 20,91 14 5,86 38,31 35 11
6 Pakan ikan 24,71 12,84 17,82 - -7 Dedak 12,17 8 - 12 1,54 36,48 105 25
8 Tepung Jagung 9,85 7,5 1,92 19,92 51 15
9 Tepung Ikan 36,15 45 - 65 3,41 62,17 16 11
Berdasarkan data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa untuk konsentrat sapi
perah dari 89 sampel yang diuji terdapat 12 sampel (5,02%) yang sudah memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI), begitu pula dengan konsentrat sapi potong dari 45
8.6. Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner Cikole Lembang
Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole adalah
salah satu UPTD Lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan Perda
No 113 Tahun 2009, mempunyai kewenangan melaksanakan pengujian dan penyidikan
penyakit hewan dan pangan asal hewan antar Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 51 tahun 2010, pelaksanaan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 210/284
kegiatan pelayanan di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet
(BP3HK ) didukung oleh empat Sub Unit Pelayanan yaitu:
1. Sub Unit Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Losari, Kabupaten Cirebon
2. Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan Hewan Losari, Kabupaten Cirebon
3. Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan Hewan Banjar, Kota Banjar
4. Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan Hewan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor
Fasilitas yang dimiliki meliputi bangunan kantor dan laboratorium seluas 430 m2,
peralatan laboratorium untuk pengujian parasitologi, patologi, virology, serologi,
histopatologi, bakteriologi, jamur dan kapang, hematologi, cemaran mikroba, residu
Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan Hewan Gunung Sindur Kabupaten Bogor,
dilengkapi dengan sarana pemeriksaan hewan, sarana laboratorium dan bangunan
kantor seluas 500 M2
BP3HK Cikole pada Tahun Anggaran 2012 mengemban tugas untuk
melaksanakan pembangunan Rumah Sakit Hewan (RSH) Provinsi Jawa Barat yang
dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Barat dalam DPA Kegiatan Pembangunan Rumah
Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat senilai Rp. 6.500.000.000,- (Enam Milyar Lima
R J R i h)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 211/284
Ratus Juta Rupiah).
Adapun rencana lokasi pembangunan RSH Provinsi Jawa Barat semula di tanah
milik Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat yang telah diserahterimakan kepada Dinas
Peternakan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor 593/07/PBD, tanggal 21
Pebruari 2012 dan Surat Pernyataan Aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor
591/21/PBD, tanggal 21 Pebruari 2012. Tanah seluas 8.000 m2 terletak di Jalan
tangkuban Perahu km 22, Nomor 89, Cikole – Lembang.
Pada proses permohonan ijin penetapan lokasi pembangunan Rumah Sakit
Hewan, dalam Rapat Pokja Teknis BKPRD Provinsi Jawa Barat mengenai
5. Peningkatan peran serta masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya
pelayanan pasif dan pelayanan semi aktif
6. Bertambahnya kemampuan pengujian
Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner Cikole Lembang bertujuan meningkatnya ketersedian pangan yang layak
konsumsi, perlindungan pemberdayaan peternak dan pengendalian penyakit hewan.
Dengan sasaran : Mendorong peningkatan ketersediaan pangan yang Halal, Aman, Utuh
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 212/284
g g p g p g y g , ,
dan Sehat (HAUS); Terkendalinya distribusi pangan asal ternak; Mewujudkan
sumberdaya peternakan yang bebas penyakit; serta Terkendalinya penyakit strategis.
1. Pelayanan Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Obat hewan
Pelayanan Pengujian dan Penyidikan penyakit hewan dilaksanakan secara
terencana melalui kegiatan pelayanan aktif di 26 Kabupaten/Kota dan pelayanan
pasif. Pelayanan aktif berupa :
1. Pengambilan sampel untuk pengujian
2. Pengujian (lapangan, laboratorium)3 Analisa hasil pengujian
15. Cemaran Mikroba (TPC dan Identifikasi Salmonella, E. coli,Coliform,Staph
aureus dan Campylobacter)
16. Pullorum Test
Jenis dan jumlah sampel penyakit hewan yang diperiksa di Balai Pengujian
dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet selama tahun 2012 dapat dilihat
pada Lampiran 1.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 213/284
Adapun kasus-kasus penyakit hewan yang ditemukan berdasarkan data hasil
pengujian laboratorium di BP3HK dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8.6.1. Kasus Penyakit Hewan Hasil Pengujian di Balai Pengujian dan
Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet dan Sub Unit Pelayanan
Laboratorium Kesehatan Hewan Losari Tahun 2007 – 2012
No Jenis Kasus PenyakitJuamlah Kasus Penyakit
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Brucellosis (RBT) 172 135 82 207 110 282
2 B ll i (Eli ) 14 26 26 29 127
No Jenis Kasus PenyakitJuamlah Kasus Penyakit
2007 2008 2009 2010 2011 2012
20 IBD-
4- - - -
21 Scabies 1 12 1 4 7-
22 E. Coli 5 15 1 18 15 42
23 Psedomonas 1 - - - - -
24 Leucocytozoon- - -
2- -
25 St t 7 9 5 1 8
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 214/284
25 Streptococcus 7 9 5-
1 8
26 Mycoplasma Galisepticum- - -
56 9 11
27 Coliform
- - -
5 6 2
28 Shigella sp- - - - -
3
29 Pneumonia- - - - -
1
30 Demodex canis- - - - -
2
31 Aspergillus niger- - - - -
11
32 Enterobacter sp- - - - -
3
c. Koordinasi dengan kabupaten/kota, BPMPP dan BPPV Subang dalam
hal penentuan lokasi sampling.
d. Penetapan jadwal sampling dan penyampaian informasi kegiatan
surveilens ke kabupaten/kota.
e. Sampling.
B. Pelayanan Pasif dilaksanakan dengan cara menerima dan menguji sampel
produk asal hewan yang dibawa oleh pelanggan laboratorium dengan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 215/284
dikenakan biaya mengacu pada Perda Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Retribusi Jasa Pengujian Penyakit Hewan, Bahan Asal Hewan dan Mutu
Pakan/Bahan Baku Pakan
Adapun pengambilan sampel dilaksanakan secara terencana di RPH,
RPA/TPA, pasar tradisional/kios daging, supermarket, perusahaan, peternak/farm
dan koperasi persusuan di 26 kabupaten/kota, dengan obyek sampling menetap
yang telah dimulai pada tahun 2010. Pelayanan aktif berupa :
Jenis pengujian yang dilaksanakan adalah :
Tabel diatas menunjukkan bahwa :
A. Dari 475 sampel daging yang diuji cemaran mikroba terdapat 339 sampel
(71,4 %) yang melebihi batas maksimum cemaran mikroba (BMCM), 60
sampel (12,6 %) positif E.coli, 77 sampel (16,2 %) positif Coliform, 43
sampel (9,1%) positif Staphylococcus aureus, dan 17 Sampel (3,6 %)
posiitif Salmonella sp.
B. Dari 192 sampel telur yang diuji cemaran mikroba terdapat 17 sampel (8,9
%) yang melebihi BMCM
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 216/284
%) yang melebihi BMCM.
C. Dari 169 sampel susu yang diuji cemaran mikroba terdapat 128 sampel
(75,7 %) yang melebihi BMCM, 19 sampel (11,2 %) positif E.coli, 24
sampel (14,2 %) positif Coliform dan 3 sampel (1,8 %) positif
Staphylococcus aureus.
D. Dari 168 sampel produk olahan Pangan Asal Hewan yang diuji cemaran
mikroba terdapat 148 sampel (88,1 %) yang melebihi BMCM, 3 sampel (1,8
%) positif E.coli, 1 sampel (0,6 %) positif Coliform, dan 12 sampel (7,1 %)
positif Staphylococcus aureus.
Urutan pemeriksaan adalah sebagai berikut :
A. Penelitian SKKH dari daerah asal
B. Pemeriksaan klinis
C. Tindakan penyemprotan desinfektan
D. Isolasi serta pengobatan terhadap hewan/ternak yang berdasarkan hasil
pemeriksaan mengidap penyakit atau diduga menderita suatu penyakit.
Dalam rangka pengendalian penyakit hewan menular terutama penyakit
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 217/284
Anthrax dimana beberapa kabupaten di Jawa Barat merupakan daerah endemis
Anthrax, Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole
bersama-sama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (Bidang kesehatanHewan dan Kesmavet) melaksanakan monitoring pemeriksaan hewan qurban di
kabupaten/kota endemis Anthrax. Hasil monitoring dan pemeriksaan hewan
qurban tahun 2012 tidak ditemukan reaktor Anthrax pada hewan qurban yang
diperiksa. Kasus yang ditemukan pada pemeriksaan hewan kurban tahun 2012
adalah : Luka atau ulcer pada ternak besar; Kemerahan pada kornea mata (pinkeye); Orf pada domba serta Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
Hasil pengujian adalah sebagai berikut :
a. Positif MRT sebanyak 7 sampel (12. %)
b. Positif RBT sebanyak sampel 282 (1,6 %)
c. Positif ELISA Brucellosis adalah 127 sampel (0,7%) dibandingkan
dengan RBT positif.
Kegiatan ini dilaksanakan bersama Bidang Kesehatan Hewan dan
Kesmavet Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Hasil pengamatan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 218/284
Brucellosis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
B. Pengujian Avian Influenza (AI)
Selama tahun 2010 telah dilakukan pengujian terhadap sampel
berbagai jenis unggas untuk mendeteksi dan mendiagnosa kasus penyakit
Avian Influenza dari 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. Pengujian yang
dilakukan meliputi :
a. Pengujian cepat (rapid tes) di lapangan
b. Pengujian serologis dengan HA/HI test, bertujuan untuk :
C. Pengujian Pullorum
Sesuai dengan SK. Dirjen Peternakan No. 274/KPTS/DJP/
Deptan/1980 tentang Syarat-syarat Teknis pada Perusahaan Peternakan
Ayam Bibit pasal 12 dan 14, setiap perusahaan ayam bibit (breeding farm)
harus bebas dari kasus penyakit Pullorum.
Pengujian Pullorum dilaksanakan BP3HK Cikole bekerja sama
dengan Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi Peternakan
dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota dimana lokasi breeding farm berada.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 219/284
w p g
Hasil pengujian Pullorum tahun 2012 semuanya menunjukkan hasil negatif
pullorum.
4. Pengawasan Keluar Masuk Ternak Melalui Pos Pemeriksaan Hewan
Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemeriksaan kesehatan hewan dan PAH
yang akan masuk, melalui atau keluar Jawa Barat di perbatasan antar provinsi.
Hasil pemeriksaan pada tahun 2012 disajikan pada tabel berikut.
Tabel Hasil Pemeriksaan Ternak di Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan
Tabel Hasil Pemeriksaan Ternak di Sub Unit Pelayanan Pos Pemeriksaan
Hewan Banjar Tahun 2010 – 2012
No Jenis Ternak SatuanCP. Banjar Kenaikan
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 ( % )
1 Ternak Besar Ekor 56.935 96.552 91.445 (5,29)
2 Ternak Kecil + Babi Ekor 58.332 72.373 73.730 1,88
4 Unggas Ekor 765.465 1.508.194 1.335.247 (11,47)5 DOC Ekor 5.917.512 7.387.751 8.388.914 13,55
6 Anjing Ekor 1.835 7 - (100,00)
7 Telur Kg 13.090.842 16.763.067 19.886.539 18,63
Rata- Rata Kenaikan ( % ) (10,34)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 220/284
ata ata e a a ( % ) ( 0,3 )
Grafik lalulintas Ternak dan PAH di SUP Pos Pemeriksaan Hewan Banjar
Grafik lalulintas Ternak dan PAH di SUP Pos Pemeriksaan Hewan GunungSindur
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 221/284
Keterangan: Data berdasarkan jumlah Kendaraan pengangkut ternak/BAH
5. Akreditasi Pengujian Penyakit Hewan dan Bahan Asal Hewan
Laboratorium Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan
Kesmavet secara resmi telah mendapatkan status akreditasi terhadap 8 jenis
8.7. BALAI PENGEMBANGAN PERBIBITAN TERNAK (BPPT) DOMBA
MARGAWATI
Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba (BPPTD) Margawati berlokasi di
Kel. Sukanegla Kec. Garut Kota Kab. Garut dengan luas lahan ± 26 Ha yang status
lahannya milik Pemerintah Kab. Garut dengan izin penggunaan sesuai dengan Surat
Penetapan Bupati Garut Nomor 749/A.12/1975 tanggal 15 Mei 1975. Pada Tahun 2010
lahan tersebut telah dilakukan proses pemindahtanganan dalam bentuk hibah dari
Pemerintah Kabupaten Garut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tertuang
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 222/284
dalam Keputusan Bupati Garut Nomor: 028/Kep.531-DPPKA/2010 tanggal 16
Desember 2010 tentang Hibah Barang Milik Daerah Kabupaten Garut berupa Tanah di
Blok Margawati dan Blok Sukanegla Kecamatan Garut Kota Kepada Pemerintah
Provinsi Jawa Barat. Adapun lahan tersebut dipergunakan untuk areal perkantoran,
perumahan (mess), perkandangan, gudang dan kebun rumput. Sedangkan lahan yang
digunakan oleh Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba (SUPPTD) Trijaya
Kuningan seluas 18 Ha adalah milik Pemerintah Desa Trijaya Kec. Mandirancan Kab.
Kuningan dengan perjanjian sewa No tanggal 3 Januari 2011
593.1/01/I/11/Pem
593.1/03A/Disnak/2011
Perkembangan populasi ternak domba di BPPTD Margawati Garut, SUPPTD
Trijaya Kuningan dan Instalasi Bunihayu Subang seperti tercantum pada tabel berikut :
Tabel. Dinamika Populasi Ternak di BPPTD Margawati, SUPPTD Trijaya dan
Instalasi Bunihayu Tahun 2012 (ekor)
Struktur PopulasiBPPTD Margawati
r%
Tahun
2011 2012
Dewasa Jantan 35 39 11,43
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 223/284
Dewasa Jantan 35 39 11,43Betina 732 672 (8,20)
Muda Jantan 2 28 1.300Betina 10 64 540
Anak Jantan 18 125 594Betina 36 87 142
Jumlah 833 1.015 21,85
Struktur Populasi
SUPPTD Trijayar
%Tahun
2011 2012
Dewasa Jantan 35 30 (14,29)Betina 360 296 (17 78)
Kelahiran/ Produksi
Kelahiran ternak domba di BPPTD Margawati Garut selama tahun 2012 sebanyak
907 ekor dengan rincian jantan 473 ekor (52,15%) dan betina 434 ekor (47,85%).
Kelahiran ternak domba di SUPPTD Trijaya selama tahun 2012 sebanyak 337 ekor
dengan rincian jantan 121 ekor (53,12%) dan betina 117 ekor (46,89%), sedangkan
kelahiran ternak domba di SUPPTD Bunihayu Subang selama tahun 2012 sebanyak 718
ekor dengan rincian jantan 196 ekor (27,30%) dan betina 522 ekor (72,70%).
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 224/284
8.8. Balai Perbibitan dan Pengembangan IB Ternak Sapi Perah Bunikasih.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2002 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi
Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 119 Tahun 2010 tentang Tugas
Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) di Lingkungan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, telah ditetapkan
diantaranya keberadaan Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak
Sapi Perah (BPPIB TSP) Bunikasih sebagai salah satu UPTD di lingkungan Dinas
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 225/284
Peternakan Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Desa Bunikasih Kecamatan
Warungkondang Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat tersebut diatas, tugas pokok BPPIB
TSP Bunikasih adalah melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang perbibitan dan
teknologi serta pengembangan IB sapi perah; sedangkan fungsinya adalah :
1. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perbibitan dan pengembangan
IB ternak sapi perah.
2. Penyelenggaraan perbibitan dan pengembangan Inseminsi Buatan (IB) ternak
5. Kebun bambu seluas 0,025 ha (0,11%)
6. Lain-lain seluas 0,065 ha (0,30%)
Secara umum lahan yang baru dimanfaatkan secara efektif hanya seluas 4,1 ha
(18,45%) dan semi efektif, seluas 10,2 ha (46,36%). Sedangkan lahan berbukit seluas
5,6 ha (25,45%) dengan topografi yang berbukit belum digunakan secara efektif.Pada awal tahun 2012 kekuatan SDM BPPIB TSP Bunikasih sebanyak 55 orang
terdiri dari 21 orang PNS dan 34 orang Tenaga Harian Lepas (THL), namun pada akhir
t h j l h b k j di 53 k d 2 PNS i
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 226/284
tahun jumlahnya berkurang menjadi 53 orang karena ada 2 orang PNS yang pensiun.
Jumlah kandang sebanyak 16 unit dengan kondisi normal, rusak ringan sampai
rusak berat, dengan daya tampung sebanyak 259 ekor ternak sapi perah setara 159,5Satuan Ternak (ST).
BPPIB TSP Bunikasih memanfaatkan potensi SDM, SDA dan sarana prasarana
yang ada untuk pengembangan perbibitan ternak sapi perah dan hijauan makanan
ternak, yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Kegiatan pengembangan dan penguatan perbibitan ternak sapi perah di BPPIBTSP Bunikasih pada tahun 2012 difokuskan pada kegiatan peningkatan penerapan Good
- Pemasukan ternak sapi dara sebanyak 89 ekor terdiri dari 39 ekor sapi
dara bunting (APBD TA 2019) dan 50 ekor sapi dara siap kawin (eks
impor, bersumber APBN TA 2012).
Berdasarkan hal tersebut diatas maka struktur populasi ternak sapi
perah pada bulan Desember 2012 berjumlah 153 ekor dengan perincian :a. Pedet jantan sebanyak 15 ekor (9,8%)
b. Sapi betina sebanyak 138 ekor (90,2%) terdiri dari :
S i d b k 43 k (28 10%) t di i i l kt i
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 227/284
- Sapi dewasa sebanyak 43 ekor (28,10%) terdiri sapi laktasi
bunting (4 ekor), sapi laktasi tidak bunting (23 ekor) dan sapi
kering kandang (9 ekor)- Sapi dara sebanyak 88 ekor (57,51%)
- Pedet betina sebanyak 14 ekor (9,15%)
Tabel Dinamika Populasi Ternak sapi Perah di BPPIB TSPBunikasih Tahun 2012.
Populasi ternak (ekor)
Tabel Bobot Lahir Pedet berdasarkan Pejantan yang Dipakai diBPPIB TSP Bunikasih Tahun 2011.
No Pejantan
PEDET
Jantan Betina Total
Jmlh(ekor)
Beratrata-rata
(kg)
Jmlh(ekor)
Beratrata-rata
(kg)
Jmlh(ekor)
Beratrata-rata
(kg)
1. Fortuner 2 42 2 41 4 41,5
2. Frevent - - 1 42 1 42
3. Goldys B 1 40 - - 1 40
4. SG Endo 4 43,5 2 42 6 43
5. Sanry 2 40,5 - - 2 40,5
6. Bayu 1 40 - - 1 40
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 228/284
y
7. SG Anata 1 50 1 40 2 45
8. Top Wine 3 40 - - 3
9. TE 1 51 - - 1 51
Jumlah dan Berat rata2 15 43,375 6 41,25 21 42,3
Produksi susu meningkat 5,9% dari 145.019 liter (tahun 2010)
menjadi 153.660 liter (tahun 2011) yang diakibatkan salah satunya oleh
meningkatnya produktifitas ternak dari 10,4 liter/ekor/hari (tahun 2010)
menjadi 10,8 liter/ekor/hari (tahun 2011).
Akibat jumlah sapi laktasi menurun maka produksi susu tahun 2012
Tabel 92. Produksi Hijauan Makanan Ternak dan Penyebaran Bibit HMTdi BPPIB TSP Bunikasih Tahun 2012.
No Jenis RumputProduksi (ton)
2011 2012
1. ProduksiHPT
King Grass 626,39 557,896
Rumput gajah 626,39 750,987
Panicum sp. 0,1125 0,872
BD 0,1125 0,200Setaria 0,1125 0,325
Stargrass 0,1125
Jumlah 1.253.23 1.310.280
Stek King Grass -
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 229/284
2.PenyebaranHPT
Pols rumput raja 5,0
Lain-lain : pools stargrass,setaria, brachia decumbens
-
Stargrass 3.125 pols
Setaria 1.562 pols
Panicum 1.562 pols
Jumlah 129.585
D. Pengembangan Ternak.
Alih janin, transfer embrio atau TE adalah salah satu cara untuk
meningkatkan mutu genetik ternak sapi perah menuju kelas foundation
Tabel. Pendapatan Asli Daerah BPPIB TSP Bunikasih Tahun 2011dan 2012.
Komoditas Jual2011 2012
Volume Nilai (Rp) Volume Nilai (Rp)
SUSU(liter)
Susu segar 128.161 396.648.750 75.250 268.658.104
Susu olahan - -
Sub Jumlah 128.161 396.648.750 75.250 268.658.104
SAPI(ekor)
Pedet 4 10.000.000 20
Sapi dara 15 57.000.000 15
Sapi dewasa 5 31.376.000 12
Sapi jantan 10 39 000 000 1
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 230/284
Sapi jantan 10 39.000.000 1
Sub Jumlah 34 137.376.000 198.600.000
Jumlah 485.055.500 467.258.104
Lampiran 1.
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 231/284
Lampiran 2.
Mutasi Jabatan Lingkup Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2012
No N a m a / NIPJabatan
Lama Baru
1 Ir. Nenny Fasyaini, MM19700428 199703 2 004
Kasubag Kepegawaian dan Umum Kasi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
2 H. Budiansyah, S.Sos19650910 198803 1 013
Kasubag Tata Usaha pada BPT SP & HMT Cikole Kasubag Kepegawaian dan Umum
3 Ir. Raden Roro Kudriani, MS19590729 198603 2 003
Kasi Pengujian pada BPT SP & HMT Cikole Kasubag Tata Usaha pada BPT SP & HMT Cikole
4 Yustini Elinda, S.Pt, M.Si19680611 199802 2 004
Kasi Pengembangan pada BPT SP & HMT Cikole Kasi Pengujian pada BPT SP & HMT Cikole
5 Ir. Asep Ali Fuad Hartanto19660109 199503 1 002
Kasi Perencanaan dan Evaluasi pada BPP Cikole Kasi Pengembangan pada BPT SP & HMT Cikole
6 Ir. Rahma Dewi19680924 199803 2 003
Pelaksana pada Bidang Prasarana dan Sarana Kasi Perencanaan dan Evaluasi pada BPP Cikole
7 Ir. Hj. Mia Mei Prihatni19600506 198603 2 006
Kepala BPPT Unggas Jatiwangi Majalengka Kepala BPP Cikole Lembang
8 Ir Indriati MM Kepala BPP Cikole Lembang Kepala BPPT Unggas Jatiwangi Majalengka
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 232/284
8 Ir. Indriati, MM19601003 198303 2 010
Kepala BPP Cikole Lembang Kepala BPPT Unggas Jatiwangi Majalengka
9 Pepen Effendi, S.Pt, MP19580712 197903 1 009
Kasi Budidaya Kasi Penataan Kawasan
10 Amirudin, S.Pt19700523 199803 1 007
Kasi Pengujian pada BPPT Unggas Jatiwangi Kasi Budidaya
11 Nugraha Widiana, S.Pt, MP19720329 199803 1 005
Pelaksana pada Bidang Pengembangan Usaha Kasi Pengujian pada BPPT Unggas Jatiwangi
12 Siswoyo, A.Md19630416 199003 1 008
Pelaksana pada BPPPHK Cikole Lembang Kasi Pengembangan pada BPPT Domba Margawati
Lampiran 3.Jenis dan Jumlah Sampel Penyakit Hewan yang Diuji di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet dan Laboratorium Kesehatan Hewan Losari p
Tahun 2012
No Jenis Ternak/ Hewan
J e n i s S a m p e l P e n g u j i a n
JUMLADarah Feces
UlasDarah
SusuSwab
CloacaSwab
TracheaSwabUterus
Urine OrganHewanUtuh
KerokanKulit
Sperma Cairan lainnya
1 Sapi 17.645 2.204 292 40 - - - - 9 - - - 2 2 20.1
2 Kerbau 256 - - - - - - - - - - - - - 2
3 Domba 286 438 10 - - - - - - - - - - - 7
4 Kambing 358 85 93 - - - - - - - - - - - 55 Kuda 159 - - - - - 31 - - - - - 1
6 Anjing 2 2 - - - - - - - 2 3 - - -
7 Kucing 1 - - - - - - - 1 - - - -
8 Ayam Ras 312.697 23 - - 572 4 - - 14 25 - - - 11 313.34
9 Ayam Buras 2.372 22 - - 76 8 - - - - - - - 5 2.4
10 Entog 94 - - 24 6 - - - - - - - - 1
11 Itik 201 5 - - 25 10 - - 4 - - - - 4 24
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 233/284
12 Burung - - - - 18 - - - 1 - - - 1
13 Puyuh 30 - - - 2 - - - 25 - - - -
14 Lainnya - - - - - - - - - - - - - 69
JUMLAH 334.101 2.779 395 40 717 28 - 31 27 54 3 - 2 92 338.2
Lampiran 4.Jenis dan Jumlah Sampel Pangan Asal Hewan yang Diuji di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Tahun 2012
No Lokasi
Jenis dan Jumlah Sampel
Daging
Susu Telur
Produk
Pangan Asal
Hewan
Produk non
Pangan Asal
Hewan
Jumlah
SampelAyam Sapi Domba Kambing
1 Kabupaten Bandung 28 16 - - 167 18 29 - 25
2 Kabupaten Bandung Barat 88 88 5 - 265 63 180 - 68
3 Kota Bandung 18 4 - - 11 48 19 1 10
4 Kota Cimahi - - - - 6 - 10 - 1
5 Kabupaten Garut - - - - 216 - 115 - 33
6 Kabupaten Sumedang 20 15 - - 4 10 29 - 7
7 Kabupaten Tasikmalaya 72 27 - - - 36 51 - 18
8 Kota Tasikmalaya 17 2 - - - - 16 12 3
j
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 234/284
9 Kota Banjar - - - - - - - -
10 Kabupaten Ciamis 5 - - - - - - -
11 Kabupaten Kuningan - - - - - - - -
12 Kabupaten Cirebon 4 2 - - - - 3 6
13 Kota Cirebon - - - - - - - -
14 Kabupaten Indramayu 36 15 - 10 - 27 39 - 12
15 Kabupaten Majalengka - - - - - - - -
16 Kabupaten Subang 15 20 15 - 2 8 - - 6
17 Kabupaten Purwakarta - - - - - - 18 2 1
18 Kabupaten Cianjur - - - - 22 - - - 2
19 Kabupaten Sukabumi - - - - - - - -
No Lokasi
Jenis dan Jumlah SampelDaging
Susu Telur
Produk
Pangan Asal
Hewan
Produk non
Pangan Asal
Hewan
Jumlah
SampelAyam Sapi Domba Kambing
20 Kota Sukabumi - - - - - - - -
21 Kabupaten Bogor 33 41 - - 40 26 21 - 16
22 Kota Bogor 34 24 - - 10 20 13 - 10
23 Kabupaten Karawang 40 54 - - - 39 40 - 17
24 Kabupaten Bekasi - - - - - - - -
25 Kota Bekasi - - - - - - - -
26 Kota Depok 50 48 - - - 30 71 - 19
JUMLAH 460 356 20 10 743 325 654 21 2.58
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 235/284
Lampiran 5.Hasil Uji Cemaran Mikroba di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet Tahun 2012
NoJenis
SampelJumlahSampel
Hasil melebihi Batas Minimal Cemaran Mikroba ( BMCM )
TPC(+) E. coli (+) Coliform (+) S. Auereus (+) Salmonella (+) Listeria (+)
Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % ) Jl. Spl ( % )
1 Daging 475 339 71,4 60 12,6 77 16,2 43 9,1 17 3,6 0 0,0
2 Telur 192 17 8,9 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0 - 0,0
3 Susu 169 128 75,7 19 11,2 24 14,2 3 1,8 0 0,0 - 0,0
4 Produk Olahan PAH 168 148 88,1 3 1,8 1 0,6 12 7,1 - 0 - 0,0
Jumlah 1004 632 82 102 58 17 0
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 236/284
Lampiran 6.Kegiatan Pengamatan Brucellosis di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet dan Sub Unit Pelayanan Lab. Keswan Losari Tahun 2012
No Lokasi
Tahun 2011 Tahun 2012
Jenis Sampel Hasil Pengujian Jenis Sampel Hasil Pengujian
Darah Susu Positif MRT Positif RBTPositif ElisaBrucellosis
Darah Susu Positif MRT Positif RBTPositif ElBrucello
1 Kabupaten Bandung 275 - - 3 - 549 - - 3
2 Kabupaten Bandung Barat 2.557 387 248 68 6 3.737 - - 153
3 Kota Bandung 746 - - 23 - 24 - - 1
4 Kota Cimahi - - - - - - - - -
5 Kabupaten Garut 513 - - 8 1 435 50 7 4
6 Kabupaten Sumedang 167 - - 1 - 1.738 - - 39 7 Kabupaten Tasikmalaya - - - - - 309 - - -
8 Kota Tasikmalaya - - - - - - - - -
9 Kota Banjar 35 - - - - 246 - - -
10 Kabupaten Ciamis 39 - - - - 191 - - -
11 Kabupaten Kuningan - - - - - 161 - - -
12 Kabupaten Cirebon 40 - - - 4 8 - - -
13 Kota Cirebon - - - - - - - - -
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 237/284
14 Kabupaten Indramayu 148 - - 9 - 206 - - 5
15 Kabupaten Majalengka - - - - - - - - -
16 Kabupaten Subang 485 - - - - 435 - - 1
17 Kabupaten Purwakarta 18.659 - - 160 - 8.742 - - 45
18Kabupaten Cianjur
202 57 57 - - 295 7 - 5
19 Kabupaten Sukabumi 153 - - 15 - 186 - - -
20 Kota Sukabumi - - - - - - - - -
21 Kabupaten Bogor - - - - - 119 - - 26
22 Kota Bogor 8 - - - - - - - -
23 Kabupaten Karawang - - - - - - - - -
24 Kabupaten Bekasi - - - - - 101 - - -
25 Kota Bekasi - - - - - - - - -
26 Kota Depok 557 - - 21 22 - - - -
JUMLAH 24.584 444 305 308 33 17.482 57 7 282
Lampiran 7.Hasil Pengujian Avian Influenza di Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesmavet dan Sub Unit Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Lo
Tahun 2012
No Jenis Ternak
Hasil Pengujian/ Diagnosa Titer Antibodi
PCR AI Rapid Test AI Serologi AI Sero Monitoring AI
Jumlah Hasil Hasil Jumlah Hasil Hasil Jumlah Hasil Hasil Jumlah Jumlah Protek
Sampel ( + ) ( - ) Sampel ( + ) ( - ) Sampel ( + ) ( - ) Sampel Protektif %
1 Ayam Ras 9 5 4 90 - 90 208 5 203 9.449 8.226 8
2 Ayam Buras 90 16 74 - - - 727 29 698 1049 346 3
3 Burung 35 - 35 - - - - - - - -
4 Itik 37 3 34 - - - 218 15 203 50 - 5 Entog 30 1 29 - - - 15 11 4 60 -
6 Puyuh 2 2 - - - - 10 - 10 5 -
JUMLAH 203 27 176 90 - 90 1.178 60 1.118 10.613 8.572 8
JUMLAH TOTAL 12.084
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 238/284
Lampiran 8.Rekapitulasi Jumlah Peserta Kontes Bibit (ekor) Tahun 2012
Kategori Kontes
No Nama Kabupaten D G A
D G B
D G C
D G D
P E A
P E B
S P E R A
S P E R B
S P E R C
S P E R D
S P O T A
S P O T B
S P O T H
J U M L A H
1. Kabupaten Bandung 4 8 3 9 2 2 5 4 4 2 - - -
2. Kabupaten Bandung Barat 3 2 5 5 1 - 5 4 6 6 - 1 2
3. Kabupaten Bogor - - - - 2 2 1 - 2 - - - - 4. Kabupaten Ciamis 3 3 3 2 2 - - - - 2 2 2
5. Kabupaten Cianjur 3 4 2 2 2 - - - - - - -
6. Kabupaten Garut 2 2 2 5 2 2 2 1 2 5 2 2 1
7. Kabupaten Indramayu - - - - 2 - - - - - 1 1 2
8. Kabupaten Kuningan - - - - - - 3 3 2 3 - - -
9. Kabupaten Majalengka - - - - - - 1 1 1 1 1 1 1
10. Kabupaten Purwakarta - - - - - - - - - - 2 2 1
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 239/284
11. Kabupaten Subang - - - - - - - - - - 2 2 2
12. Kabupaten Sukabumi - - - - - 2 1 1 1 - - - -
13. Kabupaten Sumedang - - - - - - 2 1 1 - 1 2 2
14. Kabupaten Tasikmalaya - - - - 2 2 - - - - 2 2 -
15. Kota Bandung - 6 3 3 - - - - - - - - - 16. Kota Banjar - - - - 2 2 - - - - - - -
17. Kota Tasikmalaya - - - - 2 2 - - - - 1 1 2
Grand Total 15 22 16 27 19 18 20 15 19 17 14 16 15 2
Lampiran 9.
Hasil Kontes Komoditas Sapi Potong Tahun 2012
No. Kategori PeringkatIdentitasTernak
Pemilik Alamat
1. Keturunan Brahman Umur 06 – 09 bulan Juara I Puspa Ano Priana Blok Pasir Muncang RT 02/04, Kel. Balareja, Kec. Gantar, Kab. Indramayu
Juara II Patio Agus Kp. Sukasari RT 01/02, Ds. Cibanteng, Kec. Parungponteng, Kab.Tasikmalaya
Juara III Manis Sahro Kp. Cicariu, Ds. Bunihayu, Kec. Jalan Cagak, Kab. Subang
2. Keturunan PO Umur 10 – 12 bulan Juara I Lastri Damin Kp. Cijauh RT 12/RW 04 Desa Benteng, Kec. Campaka, Kab. Purwakarta
Juara II Soyan Ngadiman Kp. Sidomulyo RT 01/RW 01 Ds. Sidomulyo Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis
Juara III Kunti Didin Jalaludin Kp. Pulosari RT 02/RW 01 Desa Selaawi, Kec. Selaawi, Kab. Garut
3. Keturunan PO Umur 18 – 24 bulan Juara I Satria Siti Rahayu Kp. Sukamulya RT 04/RW06 Desa Ciseureuh, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta
Juara II Rendi Nandang Darmawan Dusun Cipeureu RT 03/RW 01 Desa Tanjungmulya Kec. Tanjungkerta, Kab. Sumedang
Juara III MS 11 Theo RM Maluntas Kp. Pasir ipis RT 02/RW 03 Desa Kertawangi, Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 240/284
Lampiran 10.
Hasil Kontes Komoditas Sapi Perah Tahun 2012
No. Kategori PeringkatIdentitas
TernakPemilik Alamat
1. Keturunan FH Umur 06 – 08 bulan Juara I Mona Entis Kp. Lapang, RT 03 RW 15, Ds. Cikole, Kec. Lembang Kab. Bandung Barat
Juara II 3398 Dadi Kp. Cigeureung 2, Ds. Cigugur, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan
Juara III Bona Wawan Cikeruh RT 05 RW 10, Ds. Cikeruh, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang
2. Keturunan FH Umur 09 – 12 bulan Juara I Wulan Dana Supriatna Kampung Cipulus RT 03 RW 02, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung
Juara II Bunga Oman Kampung Panyandaan, Padaasih, Cisarua, Kab. Bandung BaratJuara III Jelita Ayi Maman Kp. Karyawangi RT 02 RW 07, Ds. Karyawangi, Kec. Parongpong, Kab. Bandun
Barat3. Keturunan FH Umur 13 – 15 bulan Juara I Manis Suganda Kp. Pamecelan RT 03 RW 06, Sukajaya, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat
Juara II Ledy Dede Yandi Kp. Cibojong, Balewangi, Cisurupan, Kab. Garut
Juara III Mayang Dede Suhana Kampung Cipulus RT 02 RW 04, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung
4 Keturunan FH Umur 24 – 36 bulan Juara I Dolar Yaya Balewangi Kec Cisurupan Kab Garut
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 241/284
4. Keturunan FH Umur 24 36 bulan Juara I Dolar Yaya Balewangi, Kec. Cisurupan, Kab. Garut
Juara II Bentang Dayat Tuloh Kp. Citespong RT 04 RW 05, Sukajaya, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat
Juara III Si Belang Anen Haridiyansah Kp. Leuwiliang RT 03 RW 11, Mekarsari, Kec. Pasir Jambu, Kab. Bandung
Lampiran 11.
Hasil Kontes Komoditas Kambing PE Tahun 2012
No. Kategori PeringkatIdentitas
TernakPemilik Alamat
1. Raja Pejantan Umur 24 – 36 bulan Juara I Jaguar Paiman Dsn. Cikulu RT 02 RW 03, Ds. Sukahurip, Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis
Juara II Prabu Panji Kp. Simpang, RT 13/07, Ds. Simpang, Kec. Bantarkalong Kab. Tasikmalaya
Juara III Si Untung Narno Bojongkantong, Ds. Bojongkantong, Kec. Langensari, Kota Banjar
2. Ratu Bibit Umur 24 – 36 bulan Juara I Ratu H. Tatang Kp. Simpang, RT 13 RW 07, Ds. Simpang, Kec. Bantarkalong, Kab. Tasikmalaya
Juara II Lasmini Mastuhin Bojongkantong, Ds. Bojongkantong, Kec. Langensari, Kota Banjar
Juara III Manis HendiSuryana
Kp. Sukagalih, Ds. Cipeuteuy, Kec. Kabandungan, Kab. Sukabumi
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 242/284
Lampiran 12.
Hasil Kontes Komoditas Domba Garut Tahun 2012
No. Kategori PeringkatIdentitas
TernakPemilik Alamat
1. Ratu Bibit; Juara I Nunung Ruhiyat Ds. Mekar Asih, Kec. Malangbong, Kab. Garut
Juara II Serina Pandi Sangkan, Ibun, Kec. Ibun, Kab. Bandung
Juara III Cantik H. Tata Cipada Girang, Mekarjaya, Kec. Cikalong WetanKab. Bandung Barat
2. Raja Pejantan; Juara I Raja Tresna Joesandi Graha Puspa, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat
Juara II Sultan H. Tata Cipada Girang, Mekarjaya, Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat
Juara III Hegar Cucu Kp. Sangkan, RT 02 RW 02, Ds. Laksana, Kec. Ibun Kab. Bandung
3. Raja Pedaging; Juara I Mido Edi Junaedi Laksana Mekar, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat
Juara II Laksana H Tata Cipada Girang Mekarjaya Kec Cikalong Wetan Kab Bandung Barat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 243/284
Juara II Laksana H. Tata Cipada Girang, Mekarjaya, Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat
Juara III Mayar H. Ade Yusuf Lebak Gede, Ds. Cireet, Kec. Ibun, Kab. Bandung
4. Petet Jantan; Juara I Royal H. Tata Cipada Girang, Mekarjaya, Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat
Juara II Jinggo Risman Daryusman Kp. Sawah Lega Rt 02 Rw 09, Ds. Laksana, Kec. Ibun Kab. Bandung
Juara III Gembang Dedi Rusamsi Komp. Giri Jagabaya B-5/13 Rt 05 / Rw 13, Ds. Jagabaya, Kec. CimaunKab. Bandung
Lampiran 13.
Hasil Pemeriksaan Sesuai Ketentuan SNI Nomor 01-4868.1-2005, Tipe Pedaging dan SNI Nomor 01-4868.2-2005 Tipe Petelur.
No.Kabupaten/ Tanggal Nama Perusahaan
Alamat StrainMerkDagang
DOC (Ekor)Berat DOC(gr/ekor)
Hasil PemeriksaanRekomenda
Kota Pengawasan GPS PS Produksi Sample Petelur Pedaging Fisik Kemasan Label
1 Kt. Bandung 01/03/2012 CV. Missouri Jl.Sindanglaya 50 Bandung Cobb FS CM 398 20.400 20 49 + + + Sesuai SN
01/03/2012 CV. Missouri Jl.Sindanglaya 50 BandungHy LineFS
HM 800 30.600 30 38 + + + Sesuai SNI
02/03/2012 CV. Missouri Jl.Sindanglaya 50 BandungHy LinePS
HM 8003.000betina
10 41
450 jantan
10 41 + + + Sesuai SNI
2 Kt.Sukabumi 05/03/2012PT SilgaPerkasa
Jl. Pelabuan II No.385 LohmannSilgaPerkasa
25.500 50 42 + + + Sesuai SNI
3 Subang 06/03/2012PT Multi-breeder AI
Ds.ParigimulyaKc.Cipunagara
Lohmann MB 402 255.000 150 48 + + + Sesuai SNI
08/03/2012PT CentralAgromina
Jl.Raya Subang Pagaden Cobb CP 707 734.400 150 48 + + + Se suai SNI
Km 9,5 Ross
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 244/284
4 Cianjur 12/03/2012CV Intan JayaAbadi
Kp.MariwatiKec.Sukaresmi
Ross CV Intan JA 51.000 50 40 + + + Sesuai SN
15/03/2012PT NuyanFarm
Jl.Arief Rahman Hakim,Cianjur
Cobb - 20.000 20 44 + - -Dipakaisendiri
5 Subang 19/03/2012PT LeongAyam Satu
Kamarung Pagaden Subang CobbPT MalindoF.
142.800 150 48 + + + Sesuai SNI
19/03/2012PT BibitIndonesia
Ds.Cilameri Kec.Cisaga Cobb PS Cobb 500 31.824100
45 + + + Sesuai SNI
6 Cianjur 19/03/2012PT HybroIndonesia
Ds.CisarandiKc.Wr.Kondang
Cobb PSPT HybroInd.
9.000betina
20 49 + + + Sesuai SNI
16% jantan
No.Kabupaten/ Tanggal Nama Perusahaan
Alamat Strain MerkDagang
DOC (Ekor)Berat DOC
(gr/ekor)Hasil Pemeriksaan
RekomendaKota Pengawasan GPS PS Produksi Sample Petelur Pedaging Fisik Kemasan Label
20/03/2012PT QLTrimitra
Ds. KertamuktiKec.Haurwangi
CobbMagnum500
92.820 90 47 + + + Sesuai SNI
7 Subang 22/03/2012PT CibadakIndah SF
Cerelek Gunung Sembung Ross Jumbo 747 326.400 100 45 + + + Sesuai SN
Pagaden
8 Cianjur 24/03/2012PT Pet.AyamManggis
Ds.Jamali, Kec.Mande Cobb AM 888 44.880 40 49 + + + Sesuai SNI
27/03/2012PT SuperUnggas Jaya
Jl.Raya Kota BungaCipanas
Ross Super Chick 25.50020
41 + + + Sesuai SNI
9 Subang 03/04/2012 PT CentralAvian Pertiwi
Ds.SukamulyaKec.Pagaden
Cobb Cobb 1.536.000 160 44 + + + Sesuai SNI
Ross Ross
10 Purwakarta 24/05/2012PT Metro IntiPurnama
Kp.Tegalsapi RT12/06Ds.Negla
Lohmann MF 88 61.200 60 47 + + + Sesuai SNI
sari Kec. Bojong Ross
24/05/2012PT AgrobisPanca Eka
Jl.Raya Sawit Bojong Km 4 Ross Super Chick 82.008 80 42 + + + Sesuai SN
tama
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 245/284
11 Sukabumi 12/06/2012PT. KertaMulyaSejahtera
Kp.Parigi RT 05/04Ds.Palasari
Cobb Big Top 71.400 80 44 + + + Sesuai SNI
Hilir Kec.Parungkuda19/06/2012 PT Asia Afrika
Cisepe, BojongjengkolRT11/03
Cobb BPSPT AsiaAfrika
7.225 80 44 + + + Sesuai SNI
Kec. Jampang Tengah
25/06/2012 PT CJ - PIAJl.Alternatif NagrakKp.Pesantren
Ross 308PS
CJ - PIA 10.164 60 48 + + + Sesuai SN
Ds.BalekambangKec.Nagrak
No.Kabupaten/ Tanggal Nama Perusahaan
Alamat Strain MerkDagang
DOC (Ekor)Berat DOC
(gr/ekor)Hasil Pemeriksaan
RekomendaKota Pengawasan GPS PS Produksi Sample Petelur Pedaging Fisik Kemasan Label
12 Bogor 04/09/2012PTKertamulyaSejahtera
Ds.Kertajaya Kec.Rumpin CobbBig TopBroiler
71.400 70 49 + + + Sesuai SNI
06/09/2012PT PatriotIntan Abadi
Ds.Cimandi HilirKec.Caringin
Ross BI Broiler 102.000 100 47 + + + Sesuai SN
21/12/2012PT SuperUnggas Jaya
Jl.Raya Sudamanik Km 12 Ross Super Chick 40.800 40 50 + + + Sesuai SN
JUMLAH 1.740
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 246/284
Lampiran 14.
Hasil Test After Thawing 3/40 Layak untuk IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
ThawingJumlah
RekomendasiPemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)
1 Cianjur 02/04/2012 XT 34 Sapi Perah Filmore BIB Lembang
Depo Dinas Peternakan dan Perikanan 30687 AF 122 3/40 1 Layak IB
30687 AF 125 2/40 1 Layak IB
Domba Batara BIB Lembang
Garut 190505 AJ 057 4/40 1 Layak IB
Sapi Potong Brahman Broandah BIB Lembang
40886 AJ 089 3/40 1 Layak IB
Brahman Tomini BBIB Singosari40145 JJ 816 4/40 1 Layak IB
Limousine Liben BIB Lembang
80640 AJ 118 3/40 1 Layak IB
2 Garut 03/04/2012 XT 34 Sapi Potong Simmental Detroid BBIB Singosari
Depo Dinas Peternakan Perikanan dan 60863 - 3/40 1 Layak IB
Kelautan Simmental Zephir BIB Lembang
68086 - 3/40 1 Layak IB
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 247/284
Simmental Wiro BPPTSP
60604 - Ciamis 3/40 1 Layak IB
Limousine Vulkan BPPTSP
80001 - Ciamis 3/40 1 Layak IB
3 Kuningan 04/04/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Zephir Yr BIB Lembang
Depo Dinas Pertanian Peternakan dan 80869 AJ 034 4/40 1 Layak IB
Perikanan UPTD PKH Limousine Zephir BIB Lembang
80869 AJ 034 3/40 1 Layak IB
Simmental Detroit BBIB Singosari
60863 JJ 816 4/40 1 Layak IB
No. Lokasi
Waktu Nomor
Komoditas
Jenis, Nama
Batch Number Produksi
Hasil Test After
Thawing
Jumlah
RekomendasiPemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)
Simmental Detroit BBIB Singosari
60863 JJ 016 3/40 1 Layak IB
Brahman Basoka BIB Lembang
40680 AJ 086 3/40 1 Layak IB
Brahman Basoka BIB Lembang
40660 AJ 086 3/40 1 Layak IB
Ongole Orlon BIB Lembang
20345 AI 232 3/40 1 Layak IB
Domba Indrajit BIB Lembang
Garut 1800SWI IBR 37 2/35 1 Layak IB
Indrajit BIB Lembang
1800SWI IBR 32 2/35 1 Layak IBSapi Perah FH Felist BBIB Singosari
38775 JJ 865 4/40 1 Layak IB
FH Felist BBIB Singosari
30775 JJ 065 3/40 1 Layak IB
FH Felist BBIB Singosari
30775 JJ 065 3/40 1 Layak IB
4 Majalengka 17/04/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman Broanda BIB Lembang
i h k b 40886 A 240 3/40 1 k
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 248/284
Depo Dinas Kehutanan Perkebunan 40886 AI 240 3/40 1 Layak IB
dan Peternakan Brahman Basoka
40680 AJ 086 3/40 1 Layak IB
Limousine Zephir BIB Lembang
80869 AJ 034 3/40 1 Layak IB
Limousine Zephir Yr BIB Lembang
80869 AJ 021 3/40 1 Layak IB
Ongole Orlone BIB Lembang
20345 AI 232 3/40 1 Layak IB
Simmental Sumares
60045 AJ 246 3/40 1 Layak IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
Thawing
JumlahRekomendasi
Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)
5 Sumedang 02/05/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman Basoka BIB Lembang
Depo Dinas Peternakan dan Perikanan 40680 AJ 086 3/40 1 Layak IB
Ongole Owen BIB Lembang
20244 AE 73 3/40 1 Layak IB
Ongole Orlone BIB Lembang
20345 AI 232 3/40 1 Layak IB
Simmental Bucho BIB Lembang
60654 AH 146 3/40 1 Layak IB
Simmental Detroit BBIB Singosari
60863 JJ 016 3/40 1 Layak IB
Limousine Mc Kay BIB Lembang
89917 AH 147 3/40 1 Layak IB
6 Purwakarta 24/05/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Coole BIB Lembang
Depo UPTD Rektek dan Keswan 80756 AI 220 4/45 1 Layak IB
Limousine Minang BIB Lembang
80344 JJ 013 4/40 1 Layak IB
Limousine BIB Lembang
80749 AK 009 3/40 1 Layak IB
Limousine Dragon BIB Lembang
80872 AI 207 3/40 1 L k IB
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 249/284
80872 AI 207 3/40 1 Layak IB
Limousine BIB Lembang
80749 AK 016 4/40 1 Layak IB
Limousine BIB Lembang
80749 AK 016 4/45 1 Layak IB
Simmental Satya
69935 AH 146 3/45 1 Layak IB
Simmental Domihate BBIB Singosari
60865 AI 171 3/40 1 Layak IB
Simmental Dorak BBIB Singosari
60871 AI 218 4/40 1 Layak IB
Ongole Orlone BIB Lembang
20345 AE 119 3/40 1 Layak IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
Thawing
JumlahRekomendasi
Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)
7 Karawang 01/06/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Bundy BIB Lembang
Depo Dinas Perikanan Kelautan dan 80639 AI 170 3/43 1 Layak IB
Peternakan Limousine Tan C BIB Lembang
80244 AI 111 3/45 1 Layak IB
Ongole Orlon BIB Lembang
20345 AG 120 3/40 1 Layak IB
Simmental Brock
60653 AI 171 3/40 1 Layak IB
Simmental Drovin BBIB Singosari
60873 AI 235 3/40 1 Layak IB
Simmental Buldust BBIB Singosari
60652 AI 135 3/40 1 Layak IB
8 Subang 05/06/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Talcteen BIB Lembang
Depo Dinas Peternakan 80749 AK 021 3/45 1 Layak IB
Limousine BIB Lembang
80033 AI 014 3/40 1 Layak IB
Ongole Orlon BIB Lembang
20345 AI 225 3/45 1 Layak IB
Simmental Bremen BBIB Singosari
60655 AK 017 3/45 1 Layak IB
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 250/284
60655 AK 017 3/45 1 Layak IB
Simmental Brent BBIB Singosari
60368 JJ 005 3/40 1 Layak IB
Brahman Bondan
49078 JBR 37 3/40 1 Layak IB
9 Cirebon 07/06/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman Jonty BIB Lembang
Depo Dinas Pertanian Perkebunan 40546 - 3/40 1 Layak IB
Peternakan dan Kehutanan Limousine Madoc BIB Lembang
80536 - 3/40 1 Layak IB
Simmental Saguna BIB Lembang
60869 - 3/40 1 Layak IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
Thawing
JumlahRekomendasi
Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)Brahman Bestari BIB Lembang
49773 AI 014 3/40 1 Layak IB
Limousine Ulyses BIB Lembang
89919 AH 47 3/40 1 Layak IB
Simmental Saguna BIB Lembang
69938 AH 146 3/40 1 Layak IB
10 Indramayu 08/06/2012 XT 34 Sapi Potong Simmental Aldwin BBIB Singosari
Depo Dinas Pertanian dan Peternakan 60536 HH 060 3/40 1 Layak IB
Simmental Ulanda BIB Lembang
60549 - 3/40 1 Layak IB
Limousine Madoc BIB Lembang80639 AI 064 3/40 1 Layak IB
Brahman Bravo BIB Lembang
40784 AI 062 3/40 1 Layak IB
Brahman Barda BIB Lembang
40681 AH 02 3/40 1 Layak IB
Domba Batara BIB Lembang
Garut 190505 JBR 20 3/40 1 Layak IB
11 Tasikmalaya 03/07/2012 XT 34 Sapi Potong Simmental Ubeaut BBIB Singosari
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 251/284
11 Tasikmalaya 03/07/2012 XT 34 Sapi Potong Simmental Ubeaut BBIB Singosari
Depo Dinas Peternakan Perikanan dan 69919 AH 12 3/40 2 Layak IB
Kelautan Limousine Leader BIB Lembang
80712 JBR 29 3/40 2 Layak IB
Sapi Perah Felicia BIB Lembang
39970 AI 151 3/40 2 Layak IB
12 Bandung 27/07/2012 XT 34 Sapi Perah FH Creton BIB Lembang
KPBS Pangalengan 307104 AK 046 D 3/40 2 Layak IB
FH Creton BIB Lembang
307104 AK 054 D 3/40 1 Layak IB
FH Creton BIB Lembang
307104 AK 051 D 3/40 1 Layak IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
Thawing
JumlahRekomendasi
Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)Holstein Sparta D BIB Lembang
308107 AJ 195 C 3/45 1 Layak IB
Holstein Sparta D BIB Lembang
306107 AJ 202 C 3/45 1 Layak IB
Holstein Sparta D BIB Lembang
306107 AJ 230 C 3/45 1 Layak IB
13 Bogor 03/09/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Timor BIB Lembang
Depo UPT Puskeswan dan Ikan III 80753 AI 217 3/40 2 Layak IB
Simental Saumares BIB Lembang
60043 AI 235 3/40 2 Layak IB
Ongole Orlon BIB Lembang
20345 AB 22 3/40 2 Layak IB
14 Ciamis 04/09/2012 XT 34 Sapi Potong Limousine Madoc BIB Lembang
Depo Dinas Peternakan 80639 AI 217 4/40 2 Layak IB
Limousine H. BIB Lembang
80642 AI 235 4/45 1 Layak IB
Brahman
40784 AI 042 3/40 1 Layak IB
40680 AI 043 3/40 1 Layak IB
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 252/284
aya
Simmental Ubeaut
69919 AI 062 4/40 2 Layak IB
Ongole Orlon
20245 AH 171 3/40 1 Layak IB
Ongole Owen
20244 AH 171 3/40 1 Layak IB
15 Sumedang 13/09/2012 XT 34 Sapi Perah FH Maloya Laser Canada
Depo KSU Tandangsari 072H00791 - 4/45 1 Layak IB
FH Maloya Latitude Canada
071H01314 - 3/40 1 Layak IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
Thawing
JumlahRekomendasi
Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)Markwell Elitist Canada
071H01384 - 3/40 1 Layak IB
Markwell Elitist Canada
071H01384 - 3/40 1 Layak IB
Mayerlane Vista Canada
070H00730 - 4/45 1 Layak IB
FH Maloya Latitude Canada
071H01314 - 3/40 1 Layak IB
16 Kota Banjar 14/09/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman
Depo Dinas Pertanian Perikanan dan 40784 AI 042 3/40 1 Layak IB
Kehutanan Simmental
60549 AI 063 4/45 1 Layak IB
Simmental Ubeaut
60652 AI 062 4/45 1 Layak IB
Limousine BIB Lembang
89918 4/40 1 Layak IB
Ongole Orlon
20245 AH 175 3/40 1 Layak IB
Ongole Owen
20244 AH 171 3/40 1 Layak IB
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 253/284
y
17 Bandung 01/10/2012 XT 34 Sapi Potong Brahman Broandah BIB Lembang
Depo Dinas Peternakan Provinsi 40886 AK 105 3/40 1 Layak IB
Jawa Barat Brahman Broandah BIB Lembang
40886 AK 117 2/20 1 Kurang Layak IB
Brahman Broandah BIB Lembang
40886 AK 117 2/20 1 Kurang Layak IB
PO Oportunate BIB Lembang
20947 AK 050 3/40 1 Layak IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
Thawing
JumlahRekomendasi
Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)PO Oportunate BIB Lembang
20947 AK 050 3/40 1 Layak IB
Kambing Boer BBIB Singosari
210504 HH 023 3/40 1 Layak IB
Etano BIB Lembang
200301 AF 23 3/40 1 Layak IB
Etano BIB Lembang
200301 AF 23 3/40 1 Layak IB
Etano BIB Lembang
200301 AF 18 3/40 1 Layak IB
Domba Garut BIB Lembang
190504 AH 170 3/40 1 Layak IB
Garut BIB Lembang
190504 AH 170 3/45 1 Layak IB
18 Garut 13/11/2012 XT 34 Sapi Perah FH Felish -
Depo KUD Mandiri Cisurupan 30775 JJ 057 3/40 1 Layak IB
FH Frime -
30781 KK 003 3/45 1 Layak IB
Fervent -
30693 AG 48 3/45 1 Layak IB
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 254/284
Justin BIB Lembang
308103 AJ 127 3/45 1 Layak IB
Filmore BIB Lembang
30687 AI 028 3/43 1 Layak IB
Felish BBIB Singosari
30775 JJ 057 3/40 1 Layak IB
Frime BBIB Singosari
30781 KK 003 3/45 1 Layak IB
Filmore BIB Lembang
30687 AI 054 3/44 1 Layak IB
Fervent BIB Lembang
30693 AG 48 3/45 1 Layak IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
Thawing
JumlahRekomendasi
Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)19 Garut 19/11/2012 XT 34 Sapi Perah FH Forsa BIB Lembang
Depo Koperasi Peternak Garut 30698 - 3/40 1 Layak IB
Selatan FH Creton BBIB Singosari
307104 - 4/43 1 Layak IB
Justine BIB Lembang
308103 - 4/44 1 Layak IB
Tynho BBIB Singosari
30783 - 3/40 1 Layak IB
Filmore BIB Lembang
30687 - 4/45 1 Layak IB
Yacosy BIB Lembang
30045 - 3/40 1 Layak IB
Creton BBIB Singosari
307104 KK 003 4/45 1 Layak IB
Starlight BIB Lembang
307105 AI 054 3/40 1 Layak IB
Justine BIB Lembang
308103 AG 48 4/43 1 Layak IB
20 Sukabumi 22/11/1900 XT 34 Sapi Potong Limousine Beagle BIB Lembang
Dinas Peternakan 80642 AH 149 3/40 1 Layak IB
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 255/284
Limousine Uranus
89926 AI 111 3/40 1 Layak IB
Simmental Ubeaut BIB Lembang
69919 JBR 30 3/45 1 Layak IB
Simmental Sandya
69833 AI 110 3/40 1 Layak IB
Brahman Barda BIB Lembang
40681 AH 62 3/45 1 Layak IB
PO Orlon
20345 AH 130 3/45 1 Layak IB
No. LokasiWaktu Nomor
KomoditasJenis, Nama
Batch Number ProduksiHasil Test After
Thawing
JumlahRekomendasi
Pemeriksaan Container No.Pejantan (dosis)21 Bandung Barat 04/12/2011 XT 34 Sapi Perah FH Rodgar BIB Lembang
Koperasi Peternak Sapi Bandung 30156 - 3/40 1 Layak IB
Utara (KPSBU) Prime BIB Lembang
30781 KK 003 4/44 1 Layak IB
Justine BIB Lembang
308103 AJ 127 3/40 1 Layak IB
Prime BIB Lembang
30781 KK 003 4/42 1 Layak IB
Fervent BIB Lembang
30893 AG 48 3/40 1 Layak IB
Felish BBIB Singosari
30775 JJ 057 4/44 1 Layak IB
Filmore BIB Lembang
30687 AI 028 4/42 1 Layak IB
Creton BBIB Singosari
307104 AI 250 4/43 1 Layak IB
Tynho -
30783 II 038 4/40 1 Layak IB
22 Bogor 04/12/2011 XT 34 Sapi Potong Simmental Omega SJ 001 BBIB Singosari 3/50 1 Layak IB
Pigor (Persatuan Inseminator Bogor) 60869 SJ 001 BBIB Singosari 3/60 1 Layak IB
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 256/284
Ongole Owen AJ 111 BIB Lembang 3/60 1 Layak IB
20244 AJ 111 BIB Lembang 3/45 1 Layak IB
AJ 111 BIB Lembang 3/60 1 Layak IB
Brahman Broandan AJ 017 BIB Lembang 3/30 1 Layak IB
40886 AJ 017 BIB Lembang 3/40 1 Layak IB
AJ 017 BIB Lembang 3/40 1 Layak IB
Jumlah 160
Lampiran 15.
Rekap Hasil Uji Mutu Pakan Tahun 2012 di BPMPT Bekasi
No Tanggal Asal Sampel Jenis Sampel
Hasil Pengujian
Kadar Air Kadar Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Ca P
SampelSni
(Max)Sampel
Sni(Max)
SampelSni
(Min)Sampel
Sni(Max)
SampelSni
(Max)Sampel Sni Sampel Sni
1 21-Mar-12PT. Japfa ComfeedIndonesia
BR 0/BR1/Broiler Starter 1-10hari
10.44 14 6.5 8 23.85 19 6.08 7.4 3.33 6 1.04 0,90-1,20 0.64 0,60-1
MS 44+/BR2/Broiler Finisher22 hari-panen
10.29 14 4.9 8 20.70 18 6.81 8 3.90 6 0.86 0,90-1,20 0.47 0,60-1
SB 12/BR2/Broiler Finisher 22hari-panen
10.25 14 4.8 8 20.84 18 6.59 8 3.62 6 0.87 0,90-1,20 0.31 0,60-1
2 4-Apr-12
PT. Japfa Comfeed
Indonesia
par S LB NC/ PSP1/ Breeder
starter 0-3 minggu 10.54 13 5.7 8 18.96 19 4.59 3 3.57 6 1.04 0,9-1,2 0.71 0,6-0par L 0 LB/ PSP5/ petelur 22-26 minggu
9.87 13 6.7 14 15.46 16 4.87 3 4.22 6.5 1.38 2,7-4,0 0.74 0,6-0
3 10-Apr-12PT. Universal AgriBisnisindo
CON 5/KP3 7.68 14 26.1 35 36.23 30 4.72 5 6.34 8 7.82 9,0-12,0 1 1,0-2
CK 88 NEO/KP3 7.03 14 31.8 35 33.07 30 4.31 5 4.89 8 10.57 9,0-12,0 0.95 1,0-2
181/BR 1 9.46 14 5.9 8 22.37 19 7.08 7.4 3.78 6 1.11 0,90-1,20 0.66 0,60-1
BRO 11/BR 1 9.46 14 5.7 8 21.12 19 7.06 7.4 2.72 6 1.08 0,90-1,20 0.66 0,60-1
4 13-Apr-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat
sapi potong 23 14 15 12 11 13 7 7 14.02 1.9 0,8-1,0 0.8 0,6-0
sapi perah 26 14 30 10 8.7 16 3 7 27.17 3 0,8-1,0 0.4 0,6-0
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 257/284
p p , , ,
5 9-May-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat
KPSJ (1) / sapi perah 19 14 20 10 14 16 5 7 17.54 1.1 0,8-1,0 0.6 0,6-0
KPSJ (2) / sapi perah 11 14 13 10 12 16 8 7 17.91 0.6 0,8-1,0 0.6 0,6-0
6 12-May-12
Dinas PeternakanDan PerikananKabupatenPurwakarta
pakan itik/tunas bangsa (keringoven)
7.5 14 6.3 14 17.2 15 7.8 7 4.7 8 0.34 3,00-4,00 0.72 0,60-1
pakan itik/tunas bangsa (basah) 84.58 1.1 2.87 1.3 0.78 0.06 0.12
pakan ayam buras (keringoven)
7.8 14 8.2 14 17 14 9 7 8 7 0.5 3,2-4,0 0.7 0,6-1
pakan itik/tunas bangsa (keringoven)
84.63 1.4 2.84 1.44 1.38 0.08 0.12
No Tanggal Asal Sampel Jenis Sampel
Hasil Pengujian
Kadar Air Kadar Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Ca P
SampelSni
(Max)Sampel
Sni(Max)
SampelSni
(Min)Sampel
Sni(Max)
SampelSni
(Max)Sampel Sni Sampel Sni
7 12-May-12
Dinas Peternakan,Perikanan DanKelautan KabupatenTasikmalaya
konsentrat sapi perah 12 14 13 10 9.7 16 11 7 16.92 2.3 0,8-1,0 0.3 0,6-0
Konsentrat sapi potong 10 14 21 12 13 13 2 7 23.77 1.3 0,8-1,0 0.5 0,6-0
8 20-May-12Dinas PeternakanKabupaten Bandung
Pakan sapi perah / KSP4 11 14 16 10 17 16 7 7 11.29 5.1 0,8-1,0 0.8 0,6-0
Konsentrat (pellet) kelinci 12 14 11 14 16 12 4 2 . 4 20 16-22 1.38 0,40-0,75 0.60 0,20-0
9 23-May-12
Dinas Pertanian,Perkebunan,Peternakan DanKehutananKabupaten Cirebon
DOD jantan / penggemukanitik / IPB3
11 14 5.5 8 17.8 16 5.3 8 2.2 8 0.84 0,90-1,20 0.69 0,60-1
pakan itik berproduksi/ IP3 10 14 17.6 14 21.6 15 3.5 7 3.4 8 4.94 3,00-4,00 0.91 0,60-1
10 31-May-12PT CargillIndonesia / Up.Bapak Faudel
BF K/ BR2/ broiler finisher 10.78 14 5.6 8 21.79 18 5.75 8 3.55 6 1.11 0,90-12,0 0.63 0,60-1
BSK/ BR 1/ BROILERSTARTER
10.3 14 5.2 8 21.44 19 5.24 7.4 2.92 6 0.98 0,90-12,0 0.62 0,60-1
BR I X/ BR 1/BROILERSTARTER
10.97 14 5.4 8 20.16 19 6.04 7.4 3.21 6 0.9 0,90-12,0 0.63 0,60-1
TOP 36/ KP3/KONSENTRAT LAYER
6.36 14 33.9 35 34.39 30 3.88 5 4.14 8 11.63 9,0-12,0 0.97 1,0-2
MAX BRO/ BR 1/ BROILER
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 258/284
MAX BRO/ BR 1/ BROILERSTARTER
10.08 14 5.3 8 22.75 19 6.82 7.4 3.42 6 1.07 0,90-12,0 0.57 0,60-1
BBS NM/ PSBR2 bibit ayamras pedaging starter-2
10.8 13 6.6 8 19.19 17 5.06 3 3.93 5 1.14 0,9-1,2 0.7 0,6-0
LBL NM/ PSP 5/ bibit ayamras petelur layer
9.89 13 14.2 8 17.72 16 5 3 4.14 6.5 4.38 2,7-4,0 0.66 0,6-0
Customix 36/KP3/KonsentratLayer
6.51 14 32.9 35 34.2 30 4.06 5 3.65 8 11.01 9,0-12,0 0.95 1,0-2
QL/PP3/Puyuh Petelur 10.02 14 11.4 14 21.69 17 5.1 7 4.99 7 3.09 2,5-3,5 0.73 0,6-1
UNIGRO/P2/Ayam RasPetelur Dara
9.83 14 6.2 8 16.25 15 5.21 7 4.9 7 1.23 0,9-1,2 0.72 0,6-1
11 27-Jun-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat
konsentrat sapi potong/ KSPT1 3.95 14 16.1 12 11.55 13 5.48 7 3.24 0,8-1,0 0.43 0,6-0
LM3/ kelinci pedaging/ PK 1 5.44 14 11.00 14 17.80 16 10.52 2 . 6 14.7412 .16
0.39 0,4-0,75 0.87 0,2-0
No Tanggal Asal Sampel Jenis Sampel
Hasil Pengujian
Kadar Air Kadar Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Ca P
SampelSni
(Max)Sampel
Sni(Max)
SampelSni
(Min)Sampel
Sni(Max)
SampelSni
(Max)Sampel Sni Sampel Sni
Konsentrat Cikole1/Konsentrat Sapi Perah/KSP4
21.78 14 15.6 10 14.52 16 1.73 7 0.59 0,8-0,1 0.51 0,6-0
Konsentrat Cikole2/Konsentrat SapiPerah/KSP4/Kandang II
19.43 14 11.7 10 15.53 16 1.77 7 1.01 0,8-1,0 0.51 0,6-0
Konsentrat Sapi Perah/KSP 4 9.94 14 14.5 10 13.7 16 7.89 7 1.9 0,8-1,0 0.76 0,6-0
Konsentrat Sapi potongTrisila/KSPT 1
3.5 14 14.6 12 12.95 13 7.87 7 1.53 0,8-1,0 0.39 0,6-0
Konsentrat SapiPotong+Ampas Tahu/KSPT1
11.59 14 14.9 12 13.78 13 9.31 7 1.82 0,8-1,0 0.41 0,6-0
Konsentrat Sapi Perah LaktasiTinggi/KSP5
4.22 14 14.3 10 13.25 18 8.83 7 1.51 1,0-1,2 0.41 0,6-0
M6/Putih/KSP6 9.31 14 15.8 10 10.84 14 6.81 7 1.54 0,6-0,8 0.61 0,6-0
M2/Kuning/KSP4 8.97 14 9.7 10 17.66 16 7.01 7 1.56 1,0-1,2 0.76 0,6-0
12 7-Aug-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat
Sampel I/Pakan SapiPotong/KSPT 1/Klp Kertasaba
14.9 14 13.9 12 6.78 13 0.77 7 28.17 1.19 0,8-1,0 0.22 0,6-0
Sampel II/Pakan SapiPotong/KSPT1/Klp Sukakarya
15.42 14 18.2 12 6.64 13 1.19 7 26.6 1.16 0,8-1,0 0.24 0,6-0
13 2-Oct-12Dinas PeternakanProv. Jawa Barat
rumput gajah taiwan/BPPTSapi Potong Ciamis
84.2 15.30 16.18 1.68 28.36 0.61 0.22
rumput raja/BPPT Sapi PotongCiamis
83.49 12.20 12.21 1.54 17.29 0.32 0.20
rumput stargrass/BPPT SapiPotong Ciamis
70.39 9.2 15.34 0.92 27.92 0.49 0.24
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 259/284
Potong Ciamiskonsentrat sapi potong/BPPTSapi Potong Ciamis
9.66 15.8 11.26 3.82 24.29 1.39 0.43
1412-
November-12
Dinas Peternakan
Prov. Jawa Baratpakan sapi perah 26 14 23 10 10 16 2 7 16.05 6.3 0,8-1,0 0.3 0,5-0
pakan kelinci 11 14 12 14 18 17 1 3 . 6 1712 .18
1.2 0,75-1,20 0.6 0,60-1
pakan sapi 10 14 12.8 14 14.4 15 6.4 7 11.6 8 1.9 3,00-4,00 1.1 0,60-1
pakan itik pedaging 10.49 7.5 10.04 7.78 9.49 0.03 0.88
Lampiran 16.
Hasil Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) Sapi Potong di Masing-masing Kabupaten/Kota Tahun 2012
No KabupatenTarget
Akseptor
RealisasiInseminasi Inseminasi 2 Bulan Lalu Jumlah
Pkb
Akseptor %I II III
JumlahDosis
I II IIIJumlahDosis
Ekor
1 Ciamis
12.205 10.889 89,22 10.889 2.291 401 13.581 10.940 2.345 471 13.756 10.
2 Tasikmalaya
15.180 15.242 100,41 15.242 2.997 483 18.722 15.015 2.936 433 18.384 14.
3 Garut
3.500 2.564 73,26 2.564 530 99 3.193 2.287 522 111 2.920 2.
4 Cianjur 5.690 4.163 73,16 4.163 512 89 4.764 4.064 481 71 4.616 2.
5 Sukabumi
3.656 2.963 81,04 2.963 810 189 3.962 2.880 810 190 3.880 2.6 Bogor
2.100 1.470 70,00 1.470 110 4 1.584 1.448 2.711 5 1.501
7 Bekasi
3.000 1.499 49,97 1.499 244 32 1.775 1.450 240 44 1.734 1.
8 Karawang
2.846 2.361 82,96 2.361 298 - 2.659 2.499 304 - 2.803 1.
9 Purwakarta
2.066 2.605 126,09 2.605 225 203 3.033 2.810 251 187 3.248 2.
10 Subang 5.879 3.370 57,32 3.370 504 100 3.974 3.257 488 98 3.843 2.
11 Indramayu
2.175 1.329 61,10 1.329 292 41 1.662 1.297 276 43 1.616 1.
12 Sumedang
11.000 8.930 81,18 8.930 1.096 181 10.207 8.637 1.045 167 9.849 8.
13 Majalengka
2.202 2.480 112,62 2.480 472 105 3.057 2.448 461 113 3.022 2.
14 Kuningan 5.091 3.128 61,44 3.128 361 84 3.573 3.038 340 72 3.450 3.
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 260/284
g
15 Cirebon 749 1.088 145,26 1.088 216 18 1.322 1.053 181 14 1.248 1.
16 Bandung 1.500 359 23,93 359 48 6 413 318 47 6 371 3
17 Kota Banjar 560 225 40,18 225 88 28 341 223 93 36 352
18 Kota Tasikmalaya
634 224 35,33 224 16 5 245 217 17 6 240
19 Kota Cirebon 150 130 86,67 130 100 53 283 144 111 60 315
20 Bandung Barat
416 303 72,84 303 63 3 369 289 82 3 374
JUMLAH TOTAL 80.599 65.322 81,05 65.322 11.273 2.124 78.719 64.314 13.741 2.130 77.522 61.
Tabel dilanjutkan...
Tabel Lanjutan...
No Kabupaten
Jumlah Bunting Dari Inseminasi Perhitungan CrSc Dari
Realisasi KelahiranTarget
KelahiranAbortuTotal
BuntingTotal Pkb
I II III EkorTarget
BuntingKebuntin
ganCr
CrBunting
Jantan Betina Jumlah
1 Ciamis 7.289 1.774 292 9.355 9.154 85,5 66,6 86,5 1,5 1,5 5.299 3.652 8.951 7.242
2 Tasikmalaya 8.594 2.807 411 11.812 11.385 78,7 57,2 79,3 1,6 1,7 5.398 5.882 11.280 8.663
3 Garut 1.436 347 82 1.865 2.625 81,5 62,8 65,2 1,6 2,0 720 707 1.427 2.100
4 Cianjur 2.015 380 20 2.415 4.267 59,4 49,6 81,0 1,9 1,5 1.936 1.196 3.132 3.414
5 Sukabumi 1.240 344 43 1.627 2.797 56,5 43,1 60,6 2,4 2,2 614 527 1.141 2.238
6 Bogor 665 59 - 724 1.575 50,0 45,9 100,0 2,1 1,1 187 528 715 1.260
7 Bekasi 827 150 23 1.000 2.250 69,0 57,0 81,7 1,7 1,5 282 189 471 1.800
8 Karawang 1.327 - - 1.327 2.135 53,1 53,1 68,4 2,1 1,5 531 796 1.327 1.708
9 Purwakarta 2.179 141 119 2.439 1.972 86,8 77,5 86,8 1,3 1,3 1.288 1.220 2.508 1.578
10 Subang 2.380 142 - 2.522 5.174 77,4 73,1 86,8 1,5 1,2 1.160 973 2.133 4.139
11 Indramayu 576 148 29 753 1.631 58,1 44,4 73,2 2,1 1,8 228 219 447 1.305
12 Sumedang 6.806 725 109 7.640 7.604 88,5 78,8 86,7 1,3 1,3 3.203 3.135 6.338 6.083
13 Majalengka 1.291 246 64 1.601 1.651 65,4 52,7 77,3 1,9 1,6 937 602 1.539 1.321
14 Kuningan 1.907 234 53 2.194 3.859 72,2 62,8 72,5 1,6 1,6 806 823 1.629 3.087
15 Cirebon 786 - - 786 602 74,6 74,6 74,6 1,6 1,3 107 84 191 482
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 261/284
16 Bandung 231 17 - 248 1.125 78,0 72,6 66,5 1,5 1,6 83 73 156 900
17 Kota Banjar 122 56 21 199 167 89,2 54,7 77,4 1,8 2,1 62 86 148 134
18 Kota Tasikmalaya 190 - - 190 505 87,6 87,6 89,6 1,3 1,1 93 90 183 404 19 Kota Cirebon 48 24 8 80 50 55,6 33,3 74,1 3,9 2,3 25 29 54 40
20 Bandung Barat 164 46 3 213 334 73,7 56,7 71,0 1,8 1,8 129 120 249 267
JUMLAH TOTAL 40.073 7.640 1.277 48.990 60.862 76,2 62,31 80,2 1,61 1,5 23.088 20.931 44.019 48.165
Lampiran 17.
Situasi Penyakit Hewan Menular di Jawa Barat Tahun 2012
No Penyakit HewanHewan
Kabupaten/KotaJenis Jumlah (ekor)
Kasus PHM
1. Avian Influenza Ayam buras 2.696 17 kabupaten/kota kecuali Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Ciamis, Kota Tasikmalaya,
Karawang, Garut, Purwakarta dan Cianjur
Itik 3.789 59 kecamatan, 73 desa/kel
2. Rabies Anjing 1 kasus positif Desa Purbayani Kec. Caringin dan Desa Sinarjaya Kec. Bungbulang Kab.Garut (1)
3. Brucellosis Sapi perah 194 Sukabumi (2)
Bandung Barat (116)
Garut (6)
Tasikmalaya (9)
Bandung (1)
Cirebon (2)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 262/284
Bogor (26)
Sumedang (18)
Kota Bogor (12)
Cianjur (2)
4. Pullorum Unggas 284 Kota Bandung (8)
Cianjur (63)
Garut (16)
No Penyakit HewanHewan
Kabupaten/KotaJenis Jumlah (ekor)
Majalengka (17)
Tasikmalaya (17)
Cirebon (49)
Bandung (33)
Kota Bekasi (30)
Ciamis (11)
Purwakarta (37)
Karawang (3)
5. Mycoplasma gallisepticum Kota Bandung (7)
Cianjur (40)
Garut (15)
Majalengka (3)
Sumedang (1)
Tasikmalaya (30)
Cirebon (21)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 263/284
Cirebon (21)
Bandung (72)
Kota Bekasi (31)
Ciamis (21)
Purwakarta (31)
Karawang (2)
6. Salmonellosis Unggas 5 Majalengka (3)
Bandung Barat (2)
No Penyakit HewanHewan
Kabupaten/KotaJenis Jumlah (ekor)
7. Colibaciilosis Unggas 3 Majalengka (3)
Surveilans PHM
4. Infectiouse Bovine Sapi Potong 57 sampel dari 272 Bogor (7/39), Kuningan (0/56)
Rhinotracheitis sampel berstatus Sumedang (3/3), Cirebon (8/42)
(IBR) serologis tinggi (20,95%) Karawang (35/44), Tasikmalaya (4/37)
Sapi Perah 261 sampel dari 1647 Bandung (4/32), Bogor (46/169)
sampel berstatus Ciamis (17/134), Garut (17/139)
serologis tinggi (15,85%) Kuningan (7/184), Purwakarta
(22/130), Sukabumi (64/240),
Sumedang (18/134), Bandung
((44/96), Subang (4/40), Cianjur
(2/44), Kota Bogor (10/47),
Tasikmalaya(6/154)
5. Bovine Viral Sapi Potong 64 sampel dari 159 Bogor (57/82)
Diarhea (BVD) sampel berstatus Kuningan (7/46)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 264/284
Diarhea (BVD) sampel berstatus Kuningan (7/46)
serologis tinggi (40,25%) Cirebon (0/31)
Sapi Perah 285 sampel dari 405 Garut (37/37), Sumedang (21/31)
sampel berstatus KBB (46/62), Sukabumi (60/99)
serologis tinggi (70,37%) Bogor (1/1), Kuningan (12/31)
Bandung (31/47), Cianjur (19/31)
Subang (34/35), Bogor (24/31)
6. Enzootic Bovine Sapi Potong 10 sampel dari 121 Tasikmalaya (0/37), Bogor (2/39)
No Penyakit HewanHewan
Kabupaten/KotaJenis Jumlah (ekor)
Leucosis (EBL) sampel berstatus Kuningan (2/55), Cirebon (2/68)
serologis tinggi (8,26%) Indramayu (0/43), Ciamis (4/39)
Sapi Perah 12 sampel dari 254 Garut (1/35), Sumedang (0/38)
sampel berstatus KBB (3/38), Sukabumi (3/29)
serologis tinggi (4,72%) Bogor (0/1), Kuningan (0/39)
Bandung (0/37), Cianjur (5/37)
7. Infectious Bronchitis Unggas 30 sampel dari 38 smpl Kota bandung (10/10)
Virus (IBV) menujukkkan hasil Bogor (20/28)
positif
8. Hoc Cholera Babi 170 sampel dari 670 Bekasi (44/130), Karawang
(Sampar Babi) sampel berstatus (44/163), Kuningan (37/277)
serologis tinggi (25,37%) Bogor (45/100)
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 265/284
Lampiran 18.
Unit Farm dari Breeding Farm di Jawa Barat tahun 2012
No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah
Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas
1. Kab. Bogor
Jasinga Curug 1 -
Parungpanjang
Pingku 1 -
Gorowong 1 -
Lumpang 1 1
RumpinSukamulya 1 -
Tamansari 1 -Gunung Sindur Cibinong 1 1
Tamansari Sukamantri 1 -
Cijeruk Palasari 1 -
Cigudeg Argapura 1 -
KalapanunggalMakasari 1 1
Gunung Endut 1 -
Cibadak Pamuruyan 2 1
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 266/284
2. Kab. SukabumiNagrak
Darmareja 1 -
Balekambang - 1
Nagrak Utara 1 -
Cisarua 2 1
Kapalarea Kalaparea 1 -
Nyalindung Mekarsari 1 1
Bojonggenteng Bojonggenteng 2 -
Cicurug Benda 1 -
No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah
Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas
Tenjolaya 1 1
Nyangkowek 1 -
Nangerang 1 -
Jampang Tengah
Cijulang 3 -
Bojongjengkol 1 -
Bojongtipar 1 -
Gegerbitung Gegerbitung 1 1
Sukaraja
Sukaraja 1 -
Selaawi 1 -Margaluyu 1 -
ParungkudaSundawenang 1 1
Kompa - 1
Cikembar
Bojong 1 1
Kertaraharja 1 -
Parakanlima 3 2
Cibatu 1 -
Cik b 1 1
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 267/284
Cikembar 1 1
Purabaya Cimerang 1 -
Ciambar
Munjul 3 -
Ciambar 2 -
Wangunjaya 1 -
Cibunarjaya 1 -
GunungguruhCibolang 1 -
Cikujang 1 -
No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah
Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas
Pabuaran Pabuaran 1 -
Sukalarang Cimangkok 1 -
Sukabumi Sukajaya - 1
3. Kota Sukabumi Cikondang 1 -
4. Cianjur
Pacet Sukatani 1 1
Warungkondang Cisarandi 1 1
Cibeber 1 -
Mande Jamali 1 1
5. Kab. Bekasi Cibarusah Wibawamulya - 1
6. Purwakarta
WanayasaTaringgultengah 2 2
Taringgultonggoh 1 1
Kiarapedes Margaluyu 1 1
Bojong
Cigoel 3 3
Cilingga 1 -
Cipeundeuy 2 -
Sindangsari 1 -
Pangkalan 1
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 268/284
Pangkalan 1 -
Darangdan
Sadarkarya 1 1
Linggasari 1 -
Neglasari 2 1
Nanggewer 1 -
Cilingga 1 -
7. Subang CipunagaraWanasari 1 -
Jati 3 1
No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah
Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas
Tanjung 5 -
Parigimulya 1 -
CibogoPadaasih 3 -
Cisaga - 1
Cikaum Cikaum Timur 1 1
Kalijati Marengmang 1 -
Pagaden
Sukamulya - 1
Gunung Sembung 1 1
Sumbersari 1 -
Gunungsari - 2
Kamarung - 1
Pagaden Barat Cidahu - 1
DawuanSukasari 1 -
Jambelaer 1 -
Patokbeusi Rancabango 2 -
8. Majalengka Ligung Kodasari 1 -
Cilimus Setianagara 1 -
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 269/284
9. Kuningan
Cilimus Setianagara 1 -
Cidahu Cikeusik 1 -
Darma Windusari 1 -
Nusaherang Haurkuning 1 -
10. Indramayu Gantar Bantarwaru 1 -
11. Kab. Bandung BaratCikalongwetan Mandalamukti 1 -
Cipeundeuy Ciharahas 1 -
12. Kota Bandung Arcamanik Cisaranten - 2
No Kabupaten/KotaLokasi Breeding Farm Jumlah
Kecamatan Kelurahan/Desa Unit Farm Unit Tetas
13. SumedangTanjungsari Margajaya 1 -
Pamulihan Cigendel 1 -
14. Ciamis PanumbanganSindangmukti 1 1
Sindangherang 1 1
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 270/284
Lampiran 19.
Lokasi kejadian anthrax di Jawa Barat di 7 Kab./Kota Tahun 2012.
No.Daerah Tertular
Tahun Kejadian Penderita Anthrax KeteranganKecamatan Kelurahan/Desa
Kabupaten Bogor
1. Citeureup Hambalang1965 Kambing
2001 Manusia Hewan Penderita Tidak Diketahui
2. Bojong Gede Citayam 1968 Kambing
3. Cibinong Karadenan
1978 Kambing
19792003
4. Kalapanunggal Linggarmukti 1985 Kambing
5. Jonggol Sirnagalih 1986 Kambing
6. Babakan Madang
Citaringgul2001 Kambing
2004
Kadumanggu 2002 Kambing
Cipambuan 2002 Kambing
Babakan Madang 2003 Kambing Manusia
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 271/284
Babakan Madang 2003 Kambing, Manusia
Karang Tengah 2007 Kambing, Manusia
7. SukarajaCijujung 1971 Kambing
Cilebut Barat 2008 Sapi
Kota Bogor
8. Bogor Utara Kedung Badak 1971 Kambing Dulu Masuk Kec Kedung Halang Kab Bogor
No.Daerah Tertular
Tahun Kejadian Penderita Anthrax Keterangan
Kecamatan Kelurahan/DesaBantarjati 1972 Sapi Perah Milik H Badi
Ciparigi 1981 Domba
Ciluar 1981 Sapi Dulu Masuk Kec Sukaraja Kab Bogor
Tegalgundil 1984 Domba
9. Bogor Timur Baranangsiang 1974 Domba Milik H Acep
10. Bogor Tengah Babakan 1977 Domba, SapiDomba Milik LPP Balitnak
Sapi Milik Fapet IPB
11. Bogor Barat Menteng 1983 Domba Milik Ikin
12. Bogor Selatan
Batutulis 1974 Sapi Perah
Lawanggintung 1976 Sapi Perah Milik PPLG
13. Tanah SerealTanah Sereal
1978 Sapi Perah Hewan Dari Cibinong, Dipotong Di RPH
1980 Kerbau
Kebon Pedes 2001 Sapi Perah
Kota Depok
14. Pancoran Mas Pancoran Mas 1968 Kambing
15. CimanggisHarjamukti 1974 Kambing
Cilangkap 2006 Sapi, Manusia
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 272/284
Kabupaten Bekasi
16. Cikarang Pusat
Sukamahi 1983 Domba, Kambing
Pasir Ranji1985 Domba
1986 Domba
17. Serang BaruSukasari 1984 Kambing
Nagasari 1985 Kambing
18. Muara Pantai Mekar 1985 Kerbau
No.Daerah Tertular
Tahun Kejadian Penderita Anthrax Keterangan
Kecamatan Kelurahan/DesaGembong Pantai Bahagia 1985 Kerbau, Kambing
Pantai Bakti 1985 Kerbau
19. Bojongmanggu Karang Indah 1985 Sapi
Kota Bekasi
20. Bekasi Barat Kranji 1972 Sapi Dulu Masuk Kab Bekasi
Purwakarta
21. Purwakarta
Sindangkasih 1961 Manusia
Nagrikaler 1961 Sapi, Kambing
Tegal Muncul 1963 Sapi
Ciseureuh 1968 Kambing
21. Jatiluhur Bunder 1965 Domba
22. Campaka Cireundeu1963 Kerbau
1985 Kambing
24. Bungursari Bungur1961 Kerbau
1972 Sapi
Cikubakamanah
1966
Kerbau1975
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 273/284
25. Cibatu 1983
Cirangkong 1985 Kambing
Ciparungsari 1999 Burung Unta, Manusia Dulu Masuk Kec Campaka
26. Babakan CikaoMaracam 1961 Domba
Cigelam 1962 Kambing
27. Pasawahan Selaawi1972 Sapi
1975 Sapi
No.Daerah Tertular
Tahun Kejadian Penderita Anthrax Keterangan
Kecamatan Kelurahan/Desa
28. PleredCibogo Hilir 1966 Manusia
Cibogo Hilir 1972 Kambing
29. Tegal WaruCitalang 1966 Kuda
Karoya 1968 Sapi
30. Maniis Citamiang 1975 Manusia
Subang
31. Kalijati
Marengmang 1961 Sapi
Dawuan Kaler1962 Sapi
Dawuan Kidul
Cisampih 1962 Sapi
Rawalele 1962 Domba
32. Subang
Dandeur 1961 Sapi
Balendung 1962 Kambing
Sukamelang 1962 Kerbau
33. Jalan Cagak Cisaat 1961 Sapi
34. CisalakCupunagara 1961 Kuda
Darmaga 1962 Tanah
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 274/284
35. Cipeundeuy
Sawangan 1961 Sapi
Cipeundeuy 1965 Manusia
Wantilan - Tanah
Karawang
36. Klari
Cimahi 1950 Sapi
Duren 1952 Sapi
Balendung 1967 Kerbau
No.Daerah Tertular
Tahun Kejadian Penderita Anthrax Keterangan
Kecamatan Kelurahan/Desa37. Purwasari Darawolong 1954 Sapi Dulu Masuk Kec. Klari
38. Teluk Jambe Timur Pinayungan 1958 Sapi
39. Tegalsari Cadas Kertajaya 1959 Kerbau
40. Pangkalan
Ciptasari 1960 Kerbau
Mulyasari 1963 Sapi
Cintalanggeng 1974 Sapi
Cintaasih 1974 Sapi
Medalsari1982 Tanah
1984 Kambing
41. Teluk Jambe BaratMargakarya 1960 Sapi
Dulu Masuk Kec. Teluk JambeKarang Mulya 1964 Sapi
42. Batujaya Batujaya 1968 Kerbau
43. Pakisjaya Tanjungbungin 1963 Kerbau
44. RengasdengklokRengasdengklok
Selatan1985 Kerbau Dulu Masuk Kec Rngsdengklok
45. Karawang Barat Karawang Kulon 1986 Kambing Dulu Masuk Kec Karawang
Kab. Bandung Barat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 275/284
46. Lembang Jayagiri 1973 Sapi Perah
Lampiran 20.
Distribusi Sarana Pengendalian Gangguan Reproduksi (Dalam Dosis)
No. Kab./KotaProstaglandin
(Vial)HCG (Box)
Oksitocyn
(Vial)
AB bolus
(box)
AB LA
inj Botol)
AD-E
(Botol)
Anti bloat
(Botol)
Anti-
inflms
(Vial)
Robo
(botol)
Multivit
(Botol)
Iod Pov
(Botol)
1 Kab. Tasikmalaya 10 10 15 30 30 30 30 30 30 30 3
2 Kab. Sumedang 10 10 15 30 30 30 30 30 30 30 3
3 Kab. Ciamis 10 10 15 30 30 30 30 30 30 30 3
4 Kab. Cianjur 10 10 10 30 30 30 30 30 30 30 3
5 Kab. Kuningan 10 10 10 30 30 30 30 30 30 30 3
6 Kab. Bogor 10 10 10 30 30 30 30 30 30 30 3
7 Kab. Bekasi 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2
8 Kab. Garut 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2
9 Kab. Subang 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2
10 Kab. Sukabumi 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2
11 Kab. Karawang 10 10 10 30 30 30 20 20 30 30 2
12 Kab. Majalengka 10 10 10 30 20 30 20 20 30 30 2
13 Kab. Purwakarta 10 10 10 30 20 30 20 20 20 30 2
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 276/284
14 Kab. Indramayu 10 10 10 30 20 30 20 20 20 30 2
15 Kab. Cirebon 10 10 10 30 20 30 20 20 20 30 2
16 Kab. Bandung 10 10 30 20 30 20 20 20 30 2
17 Kab. Bandung Barat 10 10 20 20 20 20 20 20 20 2
Jumlah 150 170 185 500 450 500 400 400 460 500 40
Lampiran 21.
Hasil Pengendalian Penyakit Gangguan Reproduksi Tahun 2012
No. Kabupaten Jumlah
Diagnosa Penyakit Hasil Penanganan
Hypo Clp Cyste EndoRepeat
BreederDll* Sembuh
Tidak
Sembuh
1 Sumedang 210 34 6 3 3 15 149 202 8
2 Cirebon 150 65 9 6 13 31 26 147 3
3 Indramayu 150 2 8 2 2 1 135 148 2
4 Kuningan 200 128 14 22 28 - 8 200 -
5 Karawang 150 18 46 14 5 7 60 140 106 Bandung Barat 150 54 5 2 - 69 20 146 4
7 Majalengka 150 - 4 - 10 33 103 128 22
8 Cianjur 212 81 9 12 - 82 28 183 29
9 Bogor 200 - - - 14 - 186 200 -
10 Tasikmalaya 250 24 4 6 28 - 188 246 4
11 Subang 311 40 15 20 72 - 164 278 33
12 Purwakarta 150 - 16 - 6 11 117 144 6
13 Ciamis 360 98 99 24 33 5 101 341 19
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 277/284
14 Bekasi 211 8 26 6 11 8 152 204 715 Sukabumi 204 40 4 6 6 41 107 179 25
16 Garut 207 54 6 7 9 51 80 197 10
17 Bandung 162 38 6 4 14 30 70 147 15
Jumlah 3.427 684 277 134 254 384 1.694 3.230 197
Keterangan : Hypo = Hypofungsi; CLP = Corpus Luteum Persisten; Cyste = Sistic; Endo=Endometritis
Lampiran 22.
Lampiran Daftar Importir Daging di Jawa Barat tahun 2010-2012
No.Tahun
2009 2010 2011 2012
1. PT. Mitra Sarana PurnamaQQ PT. Hero Supermarket Tbk.
PT. Mitra Sarana PurnamaQQ PT. Hero Supermarket Tbk.
PT. Bina Mentari Tunggal PT. Bina Mentari Tunggal
2. PT. Sukanda Djaya PT. Sukanda Djaya PT. Sukanda Djaya PT. Sukanda Djaya
3. CV. Sumber Laut Perkasa PT. San Miguel Pure Foods Indonesia PT. Madusari Nusaperdana PT. Madusari Nusaperdana
4. CV. Septia Anugerah PT. Bina Mentari Tunggal PT. Bumi Maestroayu PT. Bumi Maestroayu
5. CV. Cahaya Sakti CV. Surya Cemerlang Abadi PT. Impexindo Pratama CV. Surya Cemerlang Abadi
6. PT. Madusari Nusaperdana PT. Madusari Nusaperdana CV. Surya Cemerlang Abadi PT. Mitra Sarana Purnama
7. PT. Bumi Maestro Ayu - PT. Mitra Sarana PurnamaQQ PT. Hero Supermarket Tbk.
PT. San Miguel Pure Foods Indonesia
8. PT. San Miguel Pure Foods Indonesia - PT. San Miguel Pure Foods Indonesia PT. Indobaru Utama Sejahtera
9. PT. Bina Mentari Tunggal - PT. Beeffood Indonesia PT. Beeffood Indonesia
10. - - PT. Suri Nusantara Jaya PT. Suri Nusantara Jaya
11. - - PT. Dua Putra Perkasa Pratama -
12 PT Canning CV Sumber Laut Perkasa
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 278/284
12. - - PT. Canning CV. Sumber Laut Perkasa
13. - - - PT. Dua Putra Perkasa Pratama
14. - - - PT. Penta Buana Jaya
15. - - - PT. Nuansa Alam Abadi
Lampiran 23.
Hasil Pengujian Kualitas Produk Hewan Tahun 2012.
PositifDaging Sapi
Daging
Ayam
Daging
DombaDaging Babi Susu Telur Bakso Sosis Nugget Dendeng Usus
2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 201
TPC 136 136 2 2 19 20 37 3 3 3 3
E. Coli 64 68 1 - 9 6 4 - 4 1 1
Coliform 68 68 1 1 33 9 2 1 3 1 -
Salmonella sp. 11 6 1 - - - - - 3 - 1
Staphylococcus sp. 42 52 - 1 10 10 13 - 1 2 -
Formalin 2 3 - - - - - - - - 2
Keterangan :
1. SNI Daging Sapi 3932-2008 : TPC maksimal 1.000.000 cgu/g
2. SNI Daging Ayam 3924-2009 : TPC maksimal 1.000.000 cfu/g
3. SNI Susu Sapi : TPC maksimal 1.000.000 cfu/g
4. SNI Telur : TPC maksimal 100.000 cfu/g
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 279/284
Lampiran 24.
Daftar RPH yang sudah memenuhi Kesrawan
No. PERUSAHAAN Alamat Perusahaan RPH Alamat RPHKeterangan/Approve
DGLS AQIS
1. PT. Santosa Agrindo Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.
16 Jakarta Selatan
RPH UPTD Pancoran Mas
(KUPU ?)
Jln. Caringin No. 83 Kp. Kekupu, Kelurahan Rangkepan
Jaya,
Kota Depok - Jawa Barat2. PT. Austasia Stockfeed Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.
16 Jakarta Selatan
3. PT. Santosa Agrindo Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.
16 Jakarta Selatan
RPH Tapos Jln. Raya Tapos, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos,
Kota Depok - Jawa Barat
4. PT. Austasia Stockfeed Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.
16 Jakarta Selatan
5. PT. Widodo Makmur
Perkasa
Ruko Cibubur Indah Blok F. 16 Lapangan
Tembak, Jakarta Timur
6. PT. Citra Agro Buana
Semesta
Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung
7. PT. Pasir Tengah Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Cianjur
8. PT. Santosa Agrindo Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav. RPH Darmaga Elders Jln. Agatis Lingkar Kampus IPB - Fakultas Peternakan
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 280/284
16 Jakarta Selatan IPB, Bogor
9. PT. Austasia Stockfd Wisma Milenia Lt. 6, Jl. MT. Haryono Kav.
16 Jakarta Selatan
10. PT. Agro Giri Perkasa Jl. Raya Natar No. 257 Rt.05/Rw.02 Dusun I
Natar (II) Desa Natar, Kecamatan Natar -
Lampung Selatan
No. PERUSAHAAN Alamat Perusahaan RPH Alamat RPHKeterangan/Approve
DGLS AQIS
11. PT. Elders Indonesia Wisma Raharja Lt. 8 TB Simatupang Kav 1,
Cilandak, Jakarta Selatan
12. PT. Agrisatwa Jaya
Kencana
Jl. Komplek Bidex Blok F 16 CBD City
Tangerang Selatan Banten 15321
13. PT. Lembu Jantan
Perkasa
Jl. Wirajati 7 Blok A4 Komp TNI AU
Waringin Permai Kel. Cipinang Melayu,
Kec. Makasar, Jakarta 13620
14. PT. Citra Agro Buana
Semesta
Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung
15. PT . Andini Persada
Sejahtera
Jl.Ruko Madison Blok B 4 No.23 Cibubur
Timer Square Kel.Jatikarya Kec.Jati
sampurna – Bekasi
16. PT. Great Giant Livestock Terbanggi Besar - Lampung Tengah RPH Bubulak Jln. KH. R. Abdullah Bin Nuh, Kelurahan Bubulak,
Kecamatan Bogor Barat, Bogor - Jawa Barat
17. PT . Andini Persada
Sejahtera
Jl.Ruko Madison Blok B 4 No.23 Cibubur
Timer Square Kel.Jatikarya Kec.Jati
sampurna - Bekasi
18. PT. Great Giant Livestock Terbanggi Besar - Lampung Tengah RPH H. Sidik Jln. Caringin Kp. Kepupu, Kelurahan Rangkapan Jaya,
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 281/284
Kecamatan Pancoran Mas, Depok - Jawa Barat19. PT. Citra Agro Buana
Semesta
Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung
20. PT. Great Giant Livestock Terbanggi Besar - Lampung Tengah RPH H. Mamat = TPH Primkopad_
21. PT. Agro Giri Perkasa Jl. Raya Natar No. 257 Rt.05/Rw.02 Dusun I
Natar (II) Desa Natar, Kecamatan Natar -
RPH Bogor Jonggol / PT
Sinar Daging Perdana
Jln. SMPN 1 Jonggol Kp. Menan, Desa Sukamaju,
Kecamatan Jonggol, Bogor - Jawa Barat
No. PERUSAHAAN Alamat Perusahaan RPH Alamat RPHKeterangan/Approve
DGLS AQIS
Lampung Selatan
22. PT. Widodo Makmur
Perkasa
Ruko Cibubur Indah Blok F. 16 Lapangan
Tembak, Jakarta Timur
23. PT. Pasir Tengah Ds. Cinangsi Kec. Cikalong Kulon, Cianjur
24. PT. Lembu Jantan
Perkasa
Jl. Wirajati 7 Blok A4 Komp TNI AU
Waringin Permai Kel. Cipinang Melayu,
Kec. Makasar, Jakarta 13620
25. PT. Andini Karya
Makmur
Gedung Pesona Lt. 2 Suite 216 Jl. Ciputat
Raya No. 20 Kebayoran Lama Utara, Jakarta
Selatan
RPH Cijapati Jl. Raya Cijapati Km 4,5 Kab. Bandung
26. PT. Citra Agro Buana
Semesta
Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung UPTD RPH Kota
Tasikmalaya
Jln. Letjen Ibrahim Adjie Km 7, Kelurahan Sukamaju
Kaler, Kecamatan Indihiang , Kota Tasikmalaya - Jawa
Barat
27. PT. Citra Agro Buana
Semesta
Jl. Dipati Ukur No. 71 Bandung RPH Padalarang Jln. Komplek Cimareme RT 04/RW 01, Desa Cimareme,
Kecamatan Ngampah, Kabupaten Bandung Barat - Jawa
Barat
_
28. PT. Agrisatwa Jaya
Kencana
Jl. Komplek Bidex Blok F 16 CBD City
Tangerang Selatan Banten 15321
RPH Sinar Kulon Desa Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 282/284
Kencana Tangerang Selatan Banten 15321
29. PT. Agro Giri Perkasa Jl. Raya Natar No. 257 Rt.05/Rw.02 Dusun I
Natar (II) Desa Natar, Kecamatan Natar -
Lampung Selatan
RPH Hasindo /
PT Husada Sejahtera
Indonesia
Jln. Andini Sakti Km 44, Kp. Cibitung Bojong RT 005 RW
002,
Kelurahan Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi -
Jawa Barat
30. PT. Bina Mentari Tunggal Jl. Industri Utama Blok RR 2 F-G Kawasan
Industri Jababeka II Desa Pasir Sari
RPH PT. Bina Mentari
Tunggal / KIBIFF
Dusun Kaliangsana RT 006 RW 001 Desa Kaliangsana
Kec.Kalijati, Kab. Subang, Jawa Barat
No. PERUSAHAAN Alamat Perusahaan RPH Alamat RPHKeterangan/Approve
DGLS AQIS
Cikarang Selatan
31. PT. Sadajiwa Niaga
Indonesia
Ruko Kalimalang Square Blok QRS Jl. KH.
Nur Ali, RT. 007 RW. 003, Kec. Bekasi
Selatan, Kota Bekasi
32. PT. Rumpinary Agro
Industry
Jl. Raya Kalimalang Blok E No. 4F Kel.
Duren Sawit, Kec. Duren Sawit, Jakarta
Timur
33. PT. Septia Anugerah Jl. RS Fatmawati Kav 26D Pondok Labu,
Jakarta Selatan
34. PT . Andini Persada
Sejahtera
Jl.Ruko Madison Blok B 4 No.23 Cibubur
Timer Square Kel.Jatikarya Kec.Jati
sampurna – Bekasi
35. PT. Lembu Jantan
Perkasa
Jl. Wirajati 7 Blok A4 Komp TNI AU
Waringin Permai Kel. Cipinang Melayu,
Kec. Makasar, Jakarta 13620
RPH Banjaran Jl. Bale Endah Banjaran Km 12 KP Cinagrek,
Desa Pamengpeuk, Banjaran, Jawa Barat
36. PT. Septia Anugerah Jl. RS Fatmawati Kav 26D Pondok Labu,
Jakarta Selatan
RPH Cibinong Kab. Bogor, Jawa Barat
7/18/2019 Laporan Tahunan Dinas Peternakan Tahun 2012
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tahunan-dinas-peternakan-tahun-2012 283/284
Lampiran 25.
Rekap Lalu Lintas Asal Produk Hewan Antar Daerah/Pulau Se-Jawa Barat Tahun 2012
Tujuan
Akhir
Jumlah Produk Hewan (kg)
Jumlah (Daging
Sapi
Daging
Kambing
Daging
Ayam
Daging
Bebek
Daging
Kalkun
Olahan
Sapi
Olahan
Ayam
Olahan
Bebek
Olahan
Babi
Butter/
CheeseYoghurt
Susu
OlahanSusu
Daging
Olahan
(Sosis,
Bakso, Cold
Cuts &
Nugget)
Jeroan
Sapi
PAH
Lainnya
Olahan
Telur
Jawa Timur 202.100 4.140 - 150 - 69.105 69.470 - 140 82.295 - 128.400 135.900 1.357.789 - - 20.224 2.069.7
Denpasar,
Bali255.410 82.915 - 3.380 2.925 22.275 20.000 50 - 146.975 40.015 7.500 109.910 102.000 - - - 793.3
Lombok,
NTB61.870 4.950 - - - 34.825 30.540 - - 37.490 - 3.600 13.840 - - - - 187.
Yogyakarta - - - - - - - - - - - - - 707.000 - - - 707.
Medan - - - - - - - - - - - - - 51.000 - - - 51.
Makasar - - - - - - - - - - - - - 51.000 - - - 51.
Batam - - 150 - - - - - - - - - - - - - -
Total 519.380 92.005 150 3.530 2.925 126.205 120.010 50 140 266.760 40.015 139.500 259.650 2.268.789 - - 20.224 3.859.3
top related