laporan tahunan 2015 - b2p2toot.litbang.kemkes.go.id · laporan ini secara garis besar memuat...
Post on 02-Mar-2019
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
LAPORAN TAHUNAN
2015
KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
Jalan Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah
Telepon 0271-697010, Fax. 0271-697451
Website: www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id
Email: b2p2toot@gmail.com
Fb: www.facebook.com/saintifikasiJamu
ii
SAMBUTAN KEPALA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, penyusunan
dokumen “Laporan Tahunan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan obat Tradisional tahun 2015” dapat diselesaikan oleh tim
penyusun. Laporan Tahunan 2015 merupakan dokumentasi tertulis sebagai
bentuk pelaporan dari implementasi RKT Tahun 2015, RAK 2015-2019 dan POK
Tahun 2015, yang merupakan elaborasi tugas melaksanakan Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (Litbang TOOT) sesuai
Permenkes No 491 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar
Litbang TOOT.
Laporan ini secara garis besar memuat informasi mengenai hasil-hasil aktivitas
dari RISTOJA, Saintifikasi JAMU mulai riset TO, bahan JAMU s.d khasiat dan
keamanan formula, manajemen lab dan KTO, manajemen instalasi, manajemen
BMN, manajemen kerjasama dan Jejaring Saintifikasi JAMU, dalam penyusunan
laporan ini melibatkan seluruh struktur penanggungjawab kegiatan yang ada di
B2P2TOOT.
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan tahunan 2015 semoga
laporan tahunan tahun berikutnya dapat tersaji lebih baik dan lebih sempurna,
akhir kata kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak yang
telah berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
laporan ini dan harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan input
dalam perencanaan di masa mendatang bagi pemangku kepentingan internal
dan eksternal B2P2TOOT.
Tawangmangu, Januari 2016
Kepala,
Dra. Lucie Widowati, Msi, Apt
NIP. 195711211986032001
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SAMBUTAN KEPALA ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR LAMPIRAN vI
DAFTAR SINGKATAN viI
BAB I SITUASI AWAL TAHUN 1
A. TANTANGAN 1
B. KELEMBAGAAN 5
C. SUMBER DAYA 7
BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA 19
A. DASAR HUKUM 19
B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 19
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN 22
A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN 23
B. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI 23
C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN 24
BAB IV HASIL KERJA 26
A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN 26
B. PENCAPAIAN KINERJA 44
C. REALISASI ANGGARAN 44
D. PEMBELAJARAN ORGANISASI 48
BAB V PENUTUP 50
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur organisasi B2P2TOOT 6
Gambar 1.2 Implementasi Fungsi B2P2TOOT dalam unit unit kerja 6
Gambar 1.3 Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT 6
Gambar 1.4 Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) dilaboratorium
galenika
12
Gambar 1.5 Eksplan tangkai daun purwoceng di ruang inkubasi 13
Gambar 1.6 Ruang Griya Jamu, Apoteker dan asisten Apoteker sedang
meracik Jamu untuk pasien
14
Gambar 3.1 Tanaman Obat Terstandar (a) Purwoceng (b) Temulawak 26
Gambar 3.2 Simplisia (a) Seledri (b) Tempuyung sebagai Bahan JAMU
Terstandar
27
Gambar 3.3 Peneliti Ristoja tahun 2015 sedang melakukan wawancara
pada informan / batra di Propinsi Kalimantan Tengah
29
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Komposisi ASN B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada
Januari 2015
7
Tabel 1.2 Komposisi ASN Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada
Januari 2015
7
Tabel 1.3 Komposisi ASN Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin pada
Januari 2015
8
Tabel 1.4 Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin pada
Januari 2015
8
Tabel 1.5 Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan
jenis kelamin pada Januari 2015
8
Tabel 1.6 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Januari 2015
9
Tabel 1.7 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif
pada Januari 2015
9
Tabel 1.8 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa
pada Januari 2015
9
Tabel 1.9 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang 10
v
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada
Januari 2015
Tabel 1.10 koleksi instalasi perpustakaan B2P2TOOT pada Desember
2015
15
Tabel 1.11 Alokasi Anggaran B2P2TOOT Berdasarkan Renja K/L dan
Pagu Indikatif Tahun 2015
17
Tabel 2.1 Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2015-2019 20
Tabel 3.1 Komposisi Aktifitas Utama dan Generik B2P2TOOT
berdasarkan anggaran Tahun 2015
22
Tabel 4.1 Kegiatan yang dilakukan selama 2015 sebagai bentuk
implementasi SMM ISO 9001:2008
31
Tabel 4.2 Daftar pelatihan yang telah dilaksanakan terkait ISO
17025:2005
32
Tabel 4.3 Komposisi pegawai B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin
pada Desember 2015
36
Tabel 4.4 Komposisi pegawai Bagian TU berdasarkan jenis kelamin
pada Desember 2015
36
Tabel 4.5 Komposisi pegawai Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin
pada Desember 2015
36
Tabel 4.6 Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin
pada Desember 2015
36
Tabel 4.7 Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja
dan jenis kelamin pada Desember 2015
37
Tabel 4.8 Perbandingan komposisi pegawai tetap B2P2TOOT
berdasarkan jenis kelamin pada awal dan akhir tahun 2015
37
Tabel 4.9 Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Desember
2015
38
Tabel 4.10 Komposisi Pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif
pada Desember 2015
38
Tabel 4.11 Perbandingan pegawai komposisi pegawai tetap berdasarkan
Tingkat Jabatan Fungsional Peneliti (Aktif/ Tidak Aktif) pada
awal dan akhir tahun 2015
38
Tabel 4.12 Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa
pada Desember 2015
39
vi
Tabel 4.13 Perbandingan komposisi pegawai tetap berdasarkan Tingkat
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada awal dan akhir
tahun 2015
39
Tabel 4.14 Komposisi pegawai tetap berdasarjan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada
Desember 2015
39
Tabel 4.15 Alokasi Anggaran B2P2TOOT setelah Revisi 43
Tabel 4.16 Capaian Kinerja Kegiatan Libang TOOT Tahun 2015 44
Tabel 4.17 Penyerapan Anggaran 2015 Berdasarkan Jenis Belanja 44
Tabel 4.18 Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun
2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT TA 2015 51
Lampiran 2 Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT TA 2015 52
Lampiran 3 Judul Artikel di bidang tanaman obat dan obat tradisional
yang dipulikasikan di media cetak/elektronik terakreditasi
Nasional dan internasional tahun 2015.
54
Lampiran 4 Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat
Tradisional yang Dipublikasikan dalam Prosiding Tahun
2015
55
Lampiran 5 Kaleidoskop Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2015 57
Lampiran 6 Pameran yang diikuti B2P2TOOT Tahun 2015 79
Lampiran 7 Daftar lampiran Kerjasama (MOU/PKS) tahun 2015 87
Lampiran 8 Kegiatan Laboratorium Tahun 2015 93
Lampiran 9 Data Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tahap XII
Tahun 2015
101
Lampiran 10 Data Peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Tahap IV
Tahun 2015
Lampiran 11 Peserta Magang/Pelatihan tahun 2015 104
Lampiran 12 Peserta Praktek Kerja Lapangan/Prakerin/Praktikum tahun
2015
106
vii
DAFTAR SINGKATAN
B2P2TOOT : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat
dan Obat Tradisional
Litbang
RAK
:
:
Penelitian dan Pengembangan
Rencana Aksi Kegiatan
RKT : Rencana Kinerja Tahunan
POK : Petunjuk Operasional Kegiatan
TO : Tanaman Obat
TOOT : Tanaman Obat dan Obat Tradisional
KTO : Kebun Tanaman Obat
BMN
BNO
:
:
Barang Milik Negara
Belanja Non Operasional
RISTOJA : Riset Tumbuhan Obat dan JAMU
ASN : Aparatur Sipil Negara
CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PPPK : Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
TU : Tata Usaha
PKSI : Program, Kerjasama dan Informasi
Yanlit : Pelayanan Penelitian
BPOM : Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Yankestrad : Pelayanan Kesehatan Tradisional
Labdu : Laboratorium Terpadu
Monev : Monitoring dan Evaluasi
Litbangkes : Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Iptek : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan
Kemenkes : Kementerian Kesehatan
Kabid : Kepala Bidang
Kasi : Kepala Seksi
Kabag : Kepala Bagian
Kasubag
KLT
:
:
Kepala Sub Bagian
Kromatografi Lapis Tipis
SD : Sekolah Dasar
SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
ISO : International Organization for Standardization
Dirjen : Direktorat Jendral
JFU : Jabatan Fungsional Umum
SOP : Standar Operasional Prosedur
Diklat : Pendidikan dan Pelatihan
1
BAB I
SITUASI AWAL TAHUN
A. TANTANGAN
Dalam tugas B2P2TOOT secara umum dan implementasi Rencana Kerja
Tahunan (RKT) serta Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Tahun 2015 secara
khusus, sudah teridentifikasi tantangan yang terjadi akibat interaksi dengan
pihak/ lingkungan eksternal dan internal yang akan memengaruhi kinerja
B2P2TOOT. Berikut adalah gambaran dari tantangan yang dikelompokan
dalam substansi manajemen, yaitu:
1. Manajemen Penelitian dan Pengembangan
a. Indonesia masih merupakan satu negara dengan kekayaan dan
keberagaman sumber daya hayati, baik di darat maupun laut. Namun
kondisi ini berpacu dengan perilaku negatif manusia dalam
pemanfaatan sumber daya alam yang terus menurunkan tingkat
kekayaan dan keberagaman tersebut.
b. Animo masyarakat terhadap pemanfaatan kesehatan tradisional
(pengobatan tradisional) masih tinggi. Namun kondisi ini belum
dibarengi dengan ketersediaan jaminan keamanan, khasiat dan mutu
dari produk, praktisi, dan praktek.
c. Kebutuhan bahan JAMU dari Tanaman Obat (TO) sangat tinggi, baik
untuk Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) dalam negeri dan
luar negeri. Namun ini belum dibarengi dengan ketersediaan lahan
dan pihak-pihak yang menjadi pemain dalam budidaya TO.
2. Manajemen Kepegawaian
a. Komposisi pegawai dengan sarana prasarana yang ada tidak
sebanding sehingga masih terjadi perangkapan jabatan dan job desk
baik di struktural maupun penanggungjawab laboratorium/ instalasi.
Hal ini menjadikan beban kerja melebihi kemampuan personil
sehingga pekerjaan tidak tertangani secara baik.
b. Belum terpenuhinya kebutuhan peneliti etnografi kesehatan dan
perekayasa untuk teknologi dan inovasi JAMU menyebabkan
pelaksanaan riset dan pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional (TOOT) belum maksimal.
3. Manajemen Kebun Tanaman Obat (KTO)
a. Manajemen KTO berupa penambahan KTO yang memberikan
kontribusi langsung pada riset budidaya TO sebagai bahan dasar
JAMU belum terselesaikan. Hal ini dapat menyebabkan logistik bahan
JAMU tidak sepenuhnya terpenuhi.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 2
b. Hibah KTO dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang
terletak di Cituereup yang terletak jauh dari Tawangmangu dapat
menyebabkan sulitnya pemantauan dan juga pemanfaatan kebun
akan sedikit terkendala dikarenakan belum adanya tenaga ahli
disana.
4. Manajemen Instalasi Laboratorium Terpadu (Labdu)
a. Manajemen laboratorium yang memberikan kontribusi langsung pada
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) TO dan JAMU belum
terselesaikan. Hal ini menyebabkan pengadaan bahan laboratorium
yang hanya menambah stok barang konsumsi dan pengadaan alat
laboratorium yang belum bisa segera dimanfaatkan secara optimal.
b. Belum terstandarnya laboratorium sesuai International Organization
for Standardization (ISO) 9001:2008 menyebabkan kondisi dan
keadaan laboratorium kurang memadahi untuk melakukan penelitian
secara maksimal. Contoh laboratorium kultur jaringan tanaman yang
terlalu lembab menyebabkan banyak tanaman percobaan yang
ditumbuhin jamur.
5. Manajemen Istalasi Rumah Hewancoba
a. Kondisi instalasi rumah hewancoba yang kecil sudah tidak bisa
mengakomodasi keperluan laboratorium tosikologi dan
farmakologi.
b. Pengembangan gedung laboratorium toksikologi dan farmakologi
yang terkena moratorium sejak 2014 menghambat proses
penelitian terutama penelitian formula JAMU pada uji praklinik.
6. Manajemen Istalasi Rumah Riset JAMU (RRJ)
a. Kondisi ruangan yang ada di istalasi RRJ kurang memadahi dengan
jumlah pasien rata rata 150 pasien per hari, seperti di tempat
pendaftaran, ruang periksa, ruang tunggu, ruang rekam medik,
dan ruang peracikan JAMU. Sehingga pelayanan pasien kurang
maksimal.
b. Belum adanya ruang konsultasi gizi sehingga sulit untuk
melakukan edukasi dan konsultasi informasi terkait gizi ke pasien.
7. Manajemen Instalasi Pascapanen
a. Semua alat customized tidak tersedia dipasaran sehingga harus
ada rancangan dan pesanan khusus, hal ini menyebabkan kesulitan
dan lamanya pengadaan alat-alat di instalasi pascapanen.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 3
b. Perlu tenaga yang lebih profesional untuk penanggungjawab
peralatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan di instalasi
pasca panen.
c. Ketersediaan bahan baku yang kurang stabil. Ketersediaan bahan baku
merupakan permasalahan yang kompleks. Karena menyangkut
masalah kebutuhan simplisia dari klinik dan pihak luar. Bahan baku
yang kurang memadai dapat menghambat proses produksi yang
berlangsung di Pasca Panen.
d. Aplikasi Pascapanen belum bisa berjalan. Aplikasi pascapanen sangat
dibutuhkan untuk monitoring stok, penerimaan bahan baku, dan
pengeluaran simplisia. Aplikasi belum dapat berjalan dikarenakan
belum ada kesiapan server dan perangkat komputer. Selain itu juga
diperlukan jaringan yang stabil.
8. Manajemen Instalasi Sediaan Bahan JAMU
a. Hibah peralatan ekstraktor dari Direktorat Jendral (Dirjen) Bina
Farmasi dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
belum dapat dioperasionalkan secara penuh dikarenakan daya
listrik yang kurang memadahi.
b. Pemenuhan kebutuhan SDM dan ketersediaan bahan baku agar
bisa mendukung kegiatan di instalasi sediaan bahan jamu.
c. pengadaan sarana listrik yang kurang memadai.
9. Manajemen Instalasi Produkasi JAMU
a. Peningkatan jumlah contoh produk jamu yang bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat.
10. Manajemen Instalasi Perpustakaan
a. Masih kurangnya jumlah koleksi baik dari segi judul maupun dari
banyaknya eksemplar buku per judul menyebabkan peminat/
pengunjung perpustakaan dari pihak ekternal tidak banyak.
b. Meningkatkan kedisiplinan bagi pengunjung terutama yang
meminjam koleksi buku di perpustakaan.
11. Manajemen Instalasi Museum JAMU
a. Tenaga fungsional belum tersedia, selama ini masih dikelola oleh
Jabatan Fungsional Umum (JFU) Pustakawan. Hal ini menyebabkan
pengelolaan istalasi museum JAMU kurang maksimal.
b. Masih merupakan rintisan museum JAMU dimana koleksi yang ada
masih terbatas dan belum bisa menggambarkan perkembangan
obat tradisional di Indonesia secara keseluruhan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 4
12. Manajemen Instalasi Herbarium
a. Selama ini instalasi herbarium masih menjadi satu dengan Labdu
dan ruang museum. Dengan belum adanya instalasi herbarium
tersendiri menyebabkan penyimpanan koleksi tanaman obat dan
obat tradisional baik secara kering maupun basah masih menjadi
kendala tersendiri.
b. Aktifitas pengawetan yang menumpang di Labdu dan museum
JAMU serta pengelola yang masih dirangkap oleh peneliti dan
teknisi litkayasa menyebabkan aktifitas pengawetan kurang
maksimal dan terkesan seadaanya.
13. Manajemen Instalasi Wisata Kesehatan JAMU
a. Tugas pemandu wisata kesehatan JAMU masih menjadi tugas
tambahan. Hal ini menyebabkan kurang berkompetennya
pemandu dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga diperlukan
tenaga fungsional tersendiri.
b. Koleksi jumlah dan jenis tanaman obat ditingkatakan sehingga
akan menarik minat orang untuk berkunjung.
14. Manajemen Unit Struktural
a. Masih adanya rangkap jabatan di struktural menyebabkan banyak
pekerjaan struktural yang overload sehingga hanya menyisakan PR
yang tidak terselesaikan dan terus menumpuk.
15. Manajemen Pengadaan dan Barang Milik Negara (BMN)
a. KTO Citeureup belum optimal dikelola karena terkendala sarana dan
prasaran gedung laboratorium yang dibatasi adanya moratorium.
b. Minat pihak penyedia untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan
jasa sangat rendah. Di tengarai karena lokasi dan ongkos yang saling
berkaitan.
16. Manajemen Strategis
a. Mekanisme perencanaan yang belum berjalan sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP). Hal ini menyebabkan adanya kegiatan
yang belum tersedia alokasi dananya. Juga monev yang tidak berjalan
terstruktur dan tersistem.
b. Tidak adanya pelaporan kegiatan secara berkala dan terstruktur oleh
setiap penanggung jawab kegiatan menyebabkan sulitnya
pemantauan pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan. Sehingga jika
terjadi kendala pengevaluasiannya.
c. Mekanisme dokumentasi dan pelaporan dari setiap output dan
komponen yang dikelola setiap unit kerja belum berjalan optimal. Hal
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 5
ini menyebabkan monev dan perencanaan tahun berikut tidak
memiliki dasar yang sesuai kinerja.
B. KELEMBAGAAN
Berdasarkan Permenkes No. 491 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional (B2P2TOOT) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) yang bertugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat
tradisional dengan fungsi:
1. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan atau pengembangan
di bidang tanamaan obat dan obat tradisional.
2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi dan koleksi
plasma nutfah tanaman obat.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan
pelestarian plasma nutfah tanaman obat.
4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman
obat dan bahan baku obat tradisional.
5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan dibidang
tanaman obat dan obat tradisional.
6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat
tradisional.
7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya,
pascapanen, analisa, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan
dan kemanfaatan obat tradisional.
8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 6
KEPALA
BIDANG PELAYANAN
PENELITIAN
SEKSI
PELAYANAN
TEKNIS
SEKSI SARANA
PENELITIAN KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG PROGRAM,
KERJASAMA & INFORMASI
SEKSI PROGRAM
DAN EVALUASI
SEKSI KERJASAMA
DAN INFORMASI
BAGIAN
TATA USAHA
SUB BAGIAN
UMUM
SUB BAGIAN
KEUANGAN
INSTALASI
Berdasarkan Permenkes tersebut, struktur organisasi B2P2TOOT adalah
sesuai gambar 1.01.
Gambar 1.1. Struktur Organisasi B2P2TOOT
Dalam implementasi di unit kerja, fungsi-fungsi tersebut dapat digambarkan
dalam Gambar 1.02. dan 1.03.
Gambar 1.2. Implementasi Fungsi B2P2TOOT dalam Unit-Unit Kerja
Bidang Tata
Usaha
Manajemen
Kepegawaian
Manajemen
BMN
Manajemen
Pengadaan BJ
Administrasi
Layanan
Perkantoran
Bidang Program,
Kerjasama &
Informasi
Manajemen
Strategis
Manajemen
Kerjasama
Manajemen
Diseminasi
Wisata
Iptekkes
JAMU
Bidang
Pelayanan
Penelitian
Manajemen
Lab
Manajemen
KTO
RRJ
Administrasi
Layanan
Penelitian
Unit
Fungsional
Panitia
Pembina
Ilmiah
Pejabat
Fungsional
Peneliti
Pejabat
Fungsional
Teknisi Litkayasa
Tim Penilai
Peneliti Unit
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 7
BIDANG KEPAKARAN TANAMAN OBAT
bioprospecting, etnofarmakologi, budidaya, pascapanen,
supply chain
OBAT TRADISIONAL
uji praklinik, uji klinik, teknologi sediaan, teknologi tepat
guna, monev
Gambar 1.3. Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT
Kelompok bidang kepakaran ini dikelola oleh Panitia Pembina Ilmiah yang
ditujukan untuk mengelola aktivitas-aktivitas Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) di lingkup tanaman obat dan obat tradisional.
C. SUMBERDAYA
1. Sumber Daya Manusia
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimiliki B2P2TOOT terdiri dari pegawai
tetap (PNS dan CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
(PPPK). Pada Januari 2015, gambaran kepegawaian B2P2TOOT adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.1. Komposisi ASN B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada
Januari 2015
Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total
PNS CPNS PPPK
Laki-laki 51 1 94 146
Perempuan 29 7 49 85
TOTAL 80 8 143 231
Tabel 1.2. Komposisi ASN Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada
Januari 2015
Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total
PNS CPNS PPPK
Laki-laki 14 - 29 43
Perempuan 5 1 5 11
TOTAL 19 1 34 54
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 8
Tabel 1.3. Komposisi ASN Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin
pada Januari 2015
Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total
PNS CPNS PPPK
Laki-laki 3 1 3 7
Perempuan 2 - 2 4
TOTAL 5 1 5 11
Tabel 1.4. Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin
pada Januari 2015
Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total
PNS CPNS PPPK
Laki-laki 34 - 62 96
Perempuan 22 6 42 70
TOTAL 56 6 104 166
Tabel 1.5. Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja
dan jenis kelamin pada Januari 2015
Jenis ASN Lelaki Perempuan Sub Total
PNS Kesekretariatan/
Admin
- 3 3
Lab 13 15 28
KTO 12 - 12
RRJ 9 4 13
CPNS Kesekretariatan/
Admin
- - -
Lab - 3 3
KTO - - -
RRJ - 3 3
PPPK Kesekretariatan/
Admin
- 2 2
Lab 9 24 33
KTO 50 1 51
RRJ 3 15 18
TOTAL 96 70 166
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diadakan untuk
mengakomodasi beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh
tenaga PNS maupun CPNS. Riset Tumbuhan Obat dan JAMU (RISTOJA)
dan Saintifikasi JAMU sebagai terobosan Kemenkes yang bermula sejak
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 9
2012 dan 2010, membutuhkan dukungan penuh dari lingkup
kesekretariatan/ administrasi, laboratorium, KTO dan RRJ. Beban kerja
yang tersedia ditengarai belum mengakomodasi tuntutan dinamika dari
ke 2 terobosan Kemenkes tersebut. PPPK pada awal tahun 2015 sebanyak
143 orang yang dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan
fungsi organisasi yang terdistribusi di kebun tanaman obat, laboratorium
terpadu, laboratorium pascapanen, laboratorium farmakologi dan
toksikologi, laboratorium sediaan JAMU, Rumah Riset JAMU (RRJ), dan
bidang kesekretariatan (administrasi, satpam, pengemudi).
Tabel 1.6. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Januari 2015
Jabatan
Struktural
Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2
Jenjang
Pendidikan
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
Lelaki 3*) 2
Perempuan 1 1*) 1*) 1
Ket: *) 4 orang Esselon 4 dan 1 orang Esselon 3 merangkap sebagai
peneliti
Di awal tahun 2015, ada 5 peneliti yang merangkap sebagai pejabat
struktural, yaitu:
a. Nita Supriyati, S.Si, Apt, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Obat
Tradisional) sebagai Kabid Sarana Penelitian
b. Fauzi, MP (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasubag
Umum
c. Harto Widodo, SP, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Tanaman
Obat) sebagai Kasi Sarana Penelitian
d. Tri Widayat, M.Sc (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai
Kasi Pelayanan Teknis
e. Amalia Damayanti, M.Si (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat)
sebagai Kasi Kerjasama dan Informasi
Tabel 1.7. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada
Januari 2015
Peneliti Pertama Muda Madya Utama
Jenjang
Pendidikan
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
Laki-laki 4 2 1 1 1 1
Perempuan 3 1 3 1
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 10
Tabel 1.8. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada
Januari 2015
Litkayasa Pemula Pelaksana Pelaksana
Lanjutan
Penyelia
Jenjang
Pendidikan
SLTA D III S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1
Lelaki 1 1 1 1 6
Perempuan 5 2 2
Tabel 1.9. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Januari
2015
Jenjang
Pendidikan
SD SLTP SLTA D1/ D2 D3 S1*) S2*) S3
Lelaki 4 2 7 2 11
Perempuan 1 3 9 1
Ket: *) S1: terdapat 9 orang sebagai calon peneliti
*) S2: terdapat 1 orang sebagai calon peneliti
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik sangat
diperlukan bagi suatu organisasi sebagai penunjang tercapainya kinerja
sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sarana prasarana yang
dimiliki B2P2TOOT pada awal tahun 2015 berupa:
a. Instalasi Kebun Tanaman Obat
Kebun Tanaman Obat (KTO) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas
Litbang TO dalam kerangka Saintifikasi JAMU. KTO dikelola untuk
menyediakan sarana, fasilitas, dan spesimen untuk pengukuran,
pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) Iptek, dan pelayanan Iptek. KTO dikelola sebagai
kebun dan divisi TO Kemenkes, juga pusat pembelajaran Iptek untuk
akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat.
Instalasi KTO terdapat di beberapa tempat, yaitu:
1) KTO Tlogodlingo, 1.800 mdpl seluas 135.995 m2 di Kec.
Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang
dapat tumbuh baik di KTO Tloglodlingo adalah timi, stevia, teh,
menta, krangean, adas, purwoceng, sambang colok, kamilen dll
2) KTO Kalisoro, 1.200 mdpl seluas 2.644 m2 (produksi) dan 3.505 m2
di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 11
yang dapat tumbuh baik adalah taraksakum, tempuyung,
echinase, daun duduk, daun ungu dll
3) KTO Ngemplak, 400-600 mdpl seluas 3.127 m2 di Kec.
Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang
dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon
(kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit
putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput
mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll
4) KTO Toh Kuning, 400-600 mdpl seluas 7.972 m2 di Kec.
Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang
dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon
(kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit
putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput
mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll
5) KTO Doplang, 400-600 mdpl seluas 350 m2 di Kec. Matesih Kab.
Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik
adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak,
temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda,
kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling,
sambung nyawa, pegagan dll
6) KTO Tegalgede, 185-200 mdpl seluas 3.300 m2 Kec. Karanganyar
Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik
adalah daun ungu, meniran, pegagan, tempuyung dll
7) KTO Citeureup, 100-200 mdpl seluas 30.000 m2 Kec. Citeureup
Kab. Bogor Jawa Barat, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah
rumput mutiara. iller, kumis kucing, meniran, daun ungu,
tempuyung, tapak liman dll
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 12
b. Instalasi Laboratorium Terpadu
Laboratorium Terpadu (Labdu) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas
iptek dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Labdu dikelola sebagai pusat
lab Saintifikasi JAMU Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk
pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok
masyarakat dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Labdu terdiri dari:
1) Laboratorium Benih dan Pembibitan dilantai 1, digunakan
untuk uji benih dan koleksi benih
2) Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT)
dilantai 1, digunakan untuk uji biopstisida, identifikasi HPT, dan
koleksi hama
3) Laboratorium Fitokimia dilantai 1, digunakan untuk Skrining
kimia, analisis kadar abu, KLT ekstrak, KLT minyak atsiri
4) Laboratorium Galenika dilantai 1, digunakan untuk uji kadar
sari, koleksi minyak atsiri, koleksi ekstrak, Optimalisasi metode
ekstraksi (Inisiasi PED), Implementasi ISO 17025:2008
Gambar 1.4. Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC)
dilaboratorium galenika
5) Laboratorium Formulasi dilantai 2, untuk formulasi bahan
JAMU
6) Laboratorium Sistematika Tumbuhan Obat dan Herbarium
dilantai 2, digunakan untuk determinasi TO dan koleksi spesimen
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 13
7) Laboratorium Instrumen dilantai 2, digunakan untuk uji kadar
bahan aktif dan quality control bahan JAMU
8) Laboratorium Mikrobiologi dilantai 3, digunakan untuk uji
angka cemaran mikroba dan uji aktivitas antibakteri
9) Laboratorium Bioteknologi dilantai 3, digunakan untuk uji
khasiat dan uji keragaman genetik
10) Laboratorium Kultur Jaringan di lantai 3, digunakan untuk
perbanyakan TO dan produksi metabolit sekunder
Gambar 1.5. Eksplan tangkai daun purwoceng di ruang
inkubasi
c. Instalasi Rumah Hewancoba
Rumah Hewancoba dikelola sebagai pusat uji praklinik Formula JAMU
Kemenkes yang menyediakan sarana dan fasilitas untuk pengukuran,
pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, diklat iptek, pelayanan
iptek dalam uji keamanan dan khasiat formula JAMU yang digunakan
dalam kerangka Saintifikasi JAMU.
d. Instalasi Rumah Riset JAMU
Rumah Riset JAMU (RRJ) dikelola sebagai pusat uji klinik Formula
JAMU Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek formula JAMU
pada manusia dalam kerangka Saintifikasi JAMU. RRJ terdiri dari dari:
1) Klinik Santifikasi JAMU (SJ) dengan 6 ruang periksa dan
terakreditasi ISO 9001:2008
2) Laboratorium Klinik dengan ruang rekam medik yang digunakan
untuk pengujian/ pemeriksaan dan terakteditasi ISO 9001:2008
3) Griya JAMU yang digunakan untuk sediaan JAMU dan lalulintas
formula untuk pasien. Terakreditasi ISO 9001:2008
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 14
Gambar 1.6. Ruang Griya Jamu, Apoteker dan asisten
Apoteker sedang meracik Jamu untuk pasien
e. Instalasi Pascapanen
Instalasi Pascapanen (IP) dikelola sebagai laboratorium dan divisi
simplisia Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek pascapanen TO
dan simplisia bahan JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Terdiri
dari empat lantai dengan peruntukan sebagai berikut:
1) Lantai 1 penerimaan hasil panen, pencucian, penirisan,
perajangan, dan sortasi
2) Lantai 2 gudang siap edar, pembuatan kapsul serbuk, dan
penimbangan
3) Lantai 3 pemanasan dengan oven dan penyimpanan simplisia
jangka panjang
4) Lantai 4 penjemuran hasil panen
f. Instalasi Sedian Bahan JAMU
Instalasi Sediaan Bahan JAMU (ISBJ) dikelola untuk memfasilitasi
aktivitas iptek sediaan JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. ISBJ
dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas dan bahan JAMU non
simplisia.
g. Instalasi Produksi JAMU
Instalasi Produksi JAMU (IPJ) dikelola sebagai pusat inkubator JAMU
Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas produksi JAMU dalam
kerangka Saintifikasi JAMU. IPJ menyediakan produk JAMU dan hasil
olahannya.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 15
h. Instalasi Perpustakaan
Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan
kepustakaan B2P2TOOT. Perpustakaan menyediakan sarana dan
fasilitas terkait sumber data dan informasi iptek dalam kerangka
Saintifikasi JAMU. Koleksi perpustakaan dapat dilihat pada tabel 1.10
Tabel 1.10 koleksi instalasi perpustakaan B2P2TOOT pada
Desember 2015
NO KOLEKSI BAHASA JUMLAH
1 Humaniora dan Etnografi Kesehatan Indonesia 5
2 Budidaya TO Indonesia 167
3 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan Indonesia
English
694
4 Farmasi Indonesia
English
158
5 Penyakit Tanaman Indonesia 26
6 Pertanian dan Teknologi yang berkaitan Indonesia
English
335
7 Kimia Indonesia
English
51
8 Hukum dan Perundang-undangan Indonesia 47
9 Ilmu Tumbuhan Indonesia
English
176
10 Biologi dan Ilmu Hayati Indonesia
English
103
11 Ilmu Umum dan Komputer Indonesia
English
79
12 Ensiklopedi Indonesia
English
52
13 Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial Indonesia 28
14 Administrasi Negara & Ilmu Kemitraan Indonesia 25
15 Seni Fotografi & Foto Indonesia
English
20
i. Instalasi Herbarium
Instalasi Herbarium (IH) dikelola sebagai pusat herbarium Kemenkes
untuk memfasilitasi aktivitas iptek koleksi spesimen TO yang
diawetkan dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Menyediakan sarana,
fasilitas dan spesimen yang diawetkan untuk litbang botani. Tempat
untuk IH selama ini masih menjadi satu dengan gedung Labdu dan
ruang museum.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 16
j. Museum JAMU
Museum JAMU “Hortus Medicus” dibangun dengan tujuan untuk
selalu mengingat asal usul JAMU dari kearifan lokal kekayaan nenek
moyang Indonesia. Museum JAMU menyajikan koleksi alat-alat JAMU
kuno, peta persebaran JAMU di nusantara, naskah kuno yang memuat
ramuan JAMU, koleksi JAMU dari dalam maupun luar negeri,
dokumentasi ramuan hingga perkembangan B2P2TOOT dari masa ke
masa. Total koleksi yang dimiliki, meliputi:
1) Ruang Depan 44 koleksi
2) Ruang Bahan JAMU 34 koleksi
3) Ruang Budaya 50 koleksi
4) Ruang Produk JAMU 215 koleksi
5) Ruang Naskah Kuno 40 koleksi
6) Ruang Prestasi 124 koleksi
k. Sinema Fitomedika
Sinema Fitomedika merupakan prasarana edukasi dan penyebaran
informasi mengenai profil B2P2TOOT dan materi Iptek TOJA dalam
Wisata Kesehatan JAMU, pembinaan petani, pembekalan akademisi
dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL).
l. Rumah Kaca
Rumah Kaca difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian
tanaman:
1) Berlokasi di Stasiun Research Tlogodlingo (1.800 mdpl) 1 unit
2) Berlokasi di KTO Kalisoro (1.200 mdpl) 2 unit
m. Gedung Perkantoran
1) Kantor Sekretariat B2P2TOOT, 3 lantai untuk ruang Kepala, Bagian
TU, Bidang PKSI dan Bidang Yanlit 1 unit
2) Gedung serbaguna “R.M. Santoso Soerjokoesoemo” 1 unit
3) Rumah Negara Golongan I untuk Rumah Dinas Kepala 1 unit
4) Gedung Diklat Iptek TOJA berkapasitas 28 kamar, 3 ruang rapat
1 unit
n. Peralatan Laboratorium Utama:
1) Gas Chromatography 1 unit
2) TLCdensitometer 1 unit
3) High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 1 unit
4) Vacum Rotapavor 2 unit
5) Spektrofotometer 3 unit
6) Blotting apparatus 2 unit
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 17
7) Termocycler PCR 1 unit
8) Mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 1 unit
9) Mesin penyerbuk 1 unit
10) Pencuci bahan JAMU 1 unit
11) Pengering bahan JAMU 1 unit
12) Alat Ekstraktor 1 unit
o. Kendaraan Operasional
1) Bus operasional antar jemput pegawai 1 unit
2) Mobil angkutan bak terbuka operasional untuk KTO dan
pascapanen 2 unit
3) Mobil box operasional untuk pameran 1 unit
4) Mobil sedan operasional untuk dinas Kepala 1 unit
5) Mobil minibus operasional untuk aktivitas perkantoran 4 unit
6) Sepeda motor roda dua (2) operasional untuk KTO dan
pascapanen 2 unit
7) Sepeda motor roda tiga (3) operasional untuk KTO dan
pascapanen 3 unit
3. Dana
Sumber dana yang diterima B2P2TOOT berasal dari APBN dan Hibah
Langsung. DIPA yang berasal dari APBN sebagaimana tabel 1.11 berikut
Tabel 1.11 Alokasi Anggaran B2P2TOOT Berdasarkan Renja K/L dan
Pagu Indikatif Tahun 2015
Indikator Keluaran
Kegiatan
Keluaran Alokasi (x1.000)
Renja K/L Pagu Indikatif
1. Tersedianya TO
Terstandar
Standar untuk TO 406.000 406.600
2. Tersedianya
Bahan
JAMUTerstandar
Standar untuk Bahan
JAMU
262.000 262.150
3. Tersedianya
Formula JAMU
Saintifik
Formula JAMU 1.926.000 1.926.000
4. Tersedianya
Database TO dan
JAMU
Database TO dan JAMU 82.061.000 82.061.050
5. Tersedinya
Produk
Desiminasi
Bidang TOOT
1) Dokumen Keuangan,
Kekayaan Negara &
Tata Usaha
2.312.100 2.030.480
2) Gedung/Bangunan
Laboratorium
2.011.600 4.514.605
3) Peralatan Fasilitas 3.424.000 2.768.015
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 18
Indikator Keluaran
Kegiatan
Keluaran Alokasi (x1.000)
Renja K/L Pagu Indikatif
Laboratorium
4) Dokumen Informasi,
Dokumentasi dan
Diseminasi
1.443.500 1.488.291
5) Manajemen
Laboratorium
205.400 370.146
6) Tanah 965.100 965.140
7) Manajemen Kebun
Tanaman Obat
247.600 325.379
8) Dokumen Hukum,
Organisasi, dan
Kepegawaian
801.700 796.940
9) Dokumen Bidang
Ilmiah &Etik
1.256.740 1.256.700
10) Naskah Rekomendasi 500.000 500.000
11) Dokumen
Perencanaan &
Evaluasi
324.200 323.500
12) Layanan Perkantoran 13.038.600 13.038.624
13) Perangkat Pengolah
Data & Komunikasi
- 191.350
14) Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
2.458.400 364.530
15) Gedung/Bangunan
perkantoran
- 55.500
TOTAL ANGGARAN 113.635.040 113.635.000
Adanya aturan Kemenkeu mengenai aplikasi RKAKL agar nomenklatur
lebih terperinci mengakibatkan munculnya output perangkat pengolah
data dan komunikasi yang semula menjadi satu dengan output peralatan
dan fasilitas perkantoran hal ini dikarenakan pengadaan perangkat
pengolah data dan komunikasi harus ada rekomendasi dari Pusat Data
dan Informasi Setjen Kemenkes. Sementara munculnya output gedung/
bangunan perkantoran yang semula menjadi satu dengan output
gedung/ bangunan laboratorium dikarenakan perbedaan Tusi
pembangunan gedung/ bangunan perkantoran dengan pembangunan
gedung/ bangunan laboratorium.
19
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. DASAR HUKUM
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya B2P2TOOT mengacu pada
peraturan pelaksanaan sebagai dasar regulasi dan referensi,sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 369);
3. Peraturan Menteri PANRB No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/2010 tentang
Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Perubahan Permenkes RI Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang
Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
8. Rencana Strategis Kemenkes 2015-2019
9. Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT Tahun 2015;
10. POK B2P2TOOT Tahun 2015.
B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR
1. Tujuan
Tujuan adalah target yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan Rencana
Strategis Kemenkes 2015-2019 dan RKP 2015. Tujuan kegiatan litbang
TOOT pada periode 2015-2019 adalah sebagai berikut.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 20
Tabel 2.1 Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2015-2019
Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis
(kumulatif)
Indikator Kinerja
Kegiatan
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
Litbang
Bidang TOOT
1. 10 rekomendasi
kebijakan
1. Tersedianya
Tanaman Obat
Terstandar
12 7 6 5 4
2. Tersedianya Bahan
JAMU Terstandar
3 3 3 3 3
3. Tersedianya
Formula JAMU
Saintifik
2 2 2 2 2
4. Tersedianya
Database Tanaman
Obat dan JAMU
700 700 700 700 700
2. 120 publikasi
karya tulis
ilmiah
5. Tersedianya Produk
Diseminasi Bidang
Tanaman Obat dan
Obat Tradisional
24 24 24 24 24
2. Sasaran dan Indikator
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh unit kerja dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan. Sesuai dengan
Renstra Kemenkes 2015-2019 sasaran strategis dari Litbang TOOT adalah
meningkatnya penelitian dan pengembangan dibidang tanaman obat
dan obat tradisional.
Indikator adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk
diwujudkan pada tahun laporan. Berdasarkan Renstra Kemenkes 2015-
2019. Indikator dari sasaran strategis Litbang TOOT adalah sebagai
berikut:
a. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan
pengembangan dibidang TOOT sebanyak 10 rekomendasi kumulatif
b. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang TOOT yang dimuat di
media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional sebanyak
120 publikasi ilmiah kumulatif.
Indikator kinerja kegiatan Litbang TOOT tahun 2015 sesuai dengan RKT
B2P2TOOT tahun anggaran 2015 adalah:
a. Tersedianya 12 tanaman obat terstandar
b. Tersedianya 3 bahan JAMU terstandar
c. Tersedianya 2 formula JAMU saintifik
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 21
d. Tersedianya 700 database tanaman obat dan JAMU (spesies,
karakterisasi, dan pemanfaatan)
e. Tersediannya 24 produk desiminasi bidang tanaman obat dan obat
tradisional
22
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN
A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
Strategi I untuk mengimplementasikan tugas dan fungsi dalam rangka
mewujudkan sasaran strategis adalah memahami seluruh aktivitas
B2P2TOOT dalam hal substansi, manfaat dan pelaksana. Secara sifat aktivitas
kegiatan Litbang TOOT terdiri dari 2 kelompok, yaitu a) aktivitas utama dan
b) aktivitas generik. Berikut adalah komposisi anggaran ke-2 aktifitas
tersebut.
Tabel 3.1. Komposisi Aktifitas Utama dan Generik B2P2TOOT
berdasarkan anggaran Tahun 2015
Aktivitas Keluaran Alokasi (x1.000)
Renja K/L Pagu Indikatif
1. Utama 1) Standar Untuk Tanaman
Obat
406.000 406.600
2) Standar Untuk Bahan JAMU 262.000 262.150
3) Formula JAMU 1.926.000 1.926.000
4) Database Tanaman Obat
dan JAMU
82.061.000 82.061.050
5) Naskah Rekomendasi 500.000 500.000
6) Dokumen Informasi,
Dokumentasi dan
Diseminasi
1.443.500 1.488.291
7) Manajemen Laboratorium 205.400 370.146
8) Manajemen Kebun
Tanaman Obat
247.600 325.379
9) Dokumen Bidang Ilmiah
&Etik
1.256.740 1.256.700
Sub Total 77,71 % 77,96 %
2. Generik a) Dokumen Keuangan,
Kekayaan Negara & Tata
Usaha
2.312.100 2.030.480
b) Gedung/Bangunan
Laboratorium
2.011.600 4.514.605
c) Peralatan Fasilitas
Laboratorium
3.424.000 2.768.015
d) Tanah 965.100 965.140
e) Dokumen Hukum,
Organisasi, dan
Kepegawaian
801.700 796.940
f) Dokumen Perencanaan & 324.200 323.500
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 23
Aktivitas Keluaran Alokasi (x1.000)
Renja K/L Pagu Indikatif
Evaluasi
g) Layanan Perkantoran 13.028.624 13.028.624
h) Perangkat Pengolah Data &
Komunikasi
- 191.350
i) Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran
2.458.400 364.530
j) Gedung/Bangunan
Perkantoran
- 55.500
Sub Total 22,9 % 22,03 %
Aktivitas utama adalah seluruh aktivitas yang memenuhi kriteria aktivitas
iptek terkait litbang, pelatihan, diseminasi, pelayanan dan peningkatan
kemandirian masyarakat yang merupakan wujud dari tugas melaksanakan
litbang secara langsung. Aktivitas generik adalah seluruh aktivitas yang
memenuhi kriteria aktivitas administrasi perkantoran, layanan kesekretariatan
organisasi dan kepegawaian.
Strategi II adalah menjaga agar komposisi alokasi anggaran untuk aktivitas
utama dan generik minimal 51:49, karena komposisi anggaran secara ideal
menggambarkan alokasi untuk fungsi-fungsi iptek lebih besar dari fungsi
generik organisasi. Komposisi ini juga, menggambarkan komitmen organisasi
mengelola kapasitas dan kompetensi yang dimiliki.
Strategi III adalah terus membangun Jejaring RISTOJA dan Jejaring
Saintifikasi JAMU, sebagai upaya menumbuh kembangkan institusi yang
berkontribusi dalam rangka upaya melestarikan TO dan membudayakan
JAMU.
B. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN TUJUAN
Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi adalah:
1. Sumber Daya Manusia
a. Kekurangan tenaga manajerial menjadikan 5 peneliti merangkap
jabatan sebagai pejabat struktural.
b. Fungsi hulu-hilir pada B2P2TOOT membutuhkan SDM yang beragam
jumlah dan jenis yang sampai saat ini belum terakomodasi.
c. Penataan terhadap peta jabatan yang disesuaikan dengan tugas dan
fungsi B2P2TOOT.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 24
2. Penelitian dan Pengembangan TOOT
a. Diperlukan penambahan jumlah peneliti untuk mendukung litbang
TOOT yang semakin luas ruang lingkupnya.
b. Diperlukan peningkatan kemampuan tenaga peneliti dan tenaga
pendukung.
c. Diperlukan peninjauan agenda penelitian secara berkala untuk
mendukung isu-isu kesehatan.
d. Diperlukan motivasi dalam diri peneliti untuk melaksanakan penelitian
sesuai dengan bidang keilmuannya.
3. Sarana Prasarana
a. Diperlukan penyesuaikan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan
dalam mengakomodir perubahan prioritas kebutuhan.
b. Diperlukan optimalisasi penggunaan peralatan laboratorium untuk
memberikan kontribusi yang maksimal sesuai kompetensi B2P2TOOT.
c. Pemeliharaan fasiltas B2P2TOOT yang sudah ada dimaksimalkan.l
4. Manajemen Perkantoran
a. Diperlukan kedisiplinan yang tinggi bagi pelaksanan kegiatan untuk
memberikan progress report secara berkala agar segala permasalahan
yang ditemui dapat segera dicari solusinya.
b. Diperlukan perencanaan yang matang dalam kerangka koordinasi
dengan bidang dan bagian lain dalam penentuan pengembangan
sarana prasarana ke depan baik dalam jangka pendek (1 tahun),
jangka menengah (5 tahun) ataupun jangka panjang (25 tahun).
5. Dana
a. Diperlukan ketegasan komitmen dan kesepakatan dalam pencapaian
target kegiatan.
C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN
Dalam pencapaian tujuan dan target kinerja B2P2TOOT dilakukan terobosan-
terobosan sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
a. Pegawai Tidak Tetap (PTT) diadakan untuk mengakomodasi beban
pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS maupun
CPNS.
2. Penelitian dan Pengembangan TOOT
a. Mengirim peneliti untuk mengikuti pelatihan dan workshop dalam
meningkatkan kemampuan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 25
b. Bekerjasama dengan peneliti dari luar B2P2TOOT.
3. Sarana Prasarana
a. Bekerjasama dengan Unit Layanan Pengadaan Pusat untuk pengadaan
barang dan jasa.
b. Menggunakan LPSE dalam pengadaan.
4. Manajemen Perkantoran
a. Pertemuan rutin untuk identifikasi masalah dan solusinya.
b. Pertemuan berkala untuk membahas perencanaan tahun-tahun ke
depan.
5. Dana
a. Timeline kegiatan dan penyerapan untuk perencanaan penyerapan.
26
BAB IV
HASIL KERJA
A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
Kegiatan litbang TOOT dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
1. Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
a. Standar untuk Tanaman Obat
Riset standar tanaman obat bertujuan untuk menghasilkan tanaman
obat yang baik dari segi biomasa dan kandungan kimia, sehingga
dapat diproses sebagai simplisia yang berkualitas untuk ramuan
dalam rangka Saintifikasi JAMU. Tahun 2015 telah diadakan
penelitian terhadap beberapa tanaman obat guna mendapatkan
tanaman obat terstandar sebanyak 12 (dua belas) tanaman obat
sebagai berikut : tanaman Seledri (Apium graviolens), Kunyit
(Curcumae domesticae), Temulawak (Curcuma xanthorhiza),
Purwoceng (Pimpinella pruacan), Alang-alang (Imperata cylindrical),
Secang (Caesalpinia sappan), Kepel (Stelechocarpus burahol),
Brotowali (Tinospora crispa), Jati Belanda (Gliazumae Folium),
Kemuning (Murrya paniculata), Manis Jangan (Cinnamomum
burmani), dan Pulosari (Alyxia stellata).
Gambar 3.1. Tanaman Obat Terstandar (a) Purwoceng (b) Temulawak
a b
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 27
b. Standar Bahan JAMU
Riset standar bahan JAMU bertujuan untuk menyediakan simplisia
yang telah teruji mutu dari bahan dan kandungan kimia, sehingga
dapat diproses sebagai bahan formula JAMU yang memiliki khasiat
yang konsisten dalam range/ rentang tertentu sehingga diharapkan
dapat menghasilkan khasiat dan keamanan yang baik dalam rangka
Saintifikasi JAMU.
Guna memenuhi harapan tersebut pada tahun 2015 diadakan
penelitian untuk menghasilkan standar bahan JAMU adapun bahan
jamu yang diteliti diantaranya pegagan (Centella asiatica L),
Tempuyung (Sonchus arvensis L), dan Seledri (Apium graviolens L).
Gambar 3.2. Simplisia (a) Seledri (b) Tempuyung sebagai Bahan JAMU
Terstandar
c. Formula JAMU
Prioritas penelitian untuk menghasilkan formula Jamu terstandar
adalah sebagai berikut:
1) Penelitian in vivo, merupakan penelitian yang dilakukan
menggunakan subyek manusia atau hewan
2) Penelitian in vitro, merupakan penelitian yang dilakukan dalam
tabung uji atau media kultur di laboratorium
3) Uji praklinik formula jamu meliputi keamanan yang terdiri dari
toksisitas akut, sub kronik, mutagenik dan teratogenik. Riset
praklinik diperlukan sebagai tahap awal untuk mengetahui
khasiat dan keamanan terhadap hewancoba. Riset praklinik 2015
diperoleh formula Jamu untuk: Gastroprotektif, Dermatitis
Atopik, Hepatoprotektor, urolitiasis
a b
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 28
4) Uji Observasi klinik, riset observasi klinis yang dilakukan RRJ
dengan pasien terbatas menggunakan metode pre-post sebagai
tindak lanjut riset praklinik formula jamu
5) Uji Klinis (RCT), uji klinis (RCT) merupakan tahap akhir untuk
mengetahui khasiat dan keamanan formula Jamu. Riset ini
melibatkan berbagai instansi rumah sakit maupun dinas
kesehatan daerah yang tergabung dalam jejaring Saintifikasi
Jamu. Uji Klinis RCT tahun 2015 menghasilkan formula Jamu
Hiperkolesterolomia dan Hepatoprotektor.
d. Database TO dan JAMU
Output dari tersediannya database TO dan JAMU dicapai melalui
RISTOJA, yang terdiri dari aktivitas:
1) Riset dilapangan untuk mengumpulkan data
2) Analisis lanjut data yang dikumpulkan, baik konfirmasi lapangan
dan laboratorium
3) Manajemen/ pengelolaan database TOJA, antara lain
pembaharuan atau perbaikan
RISTOJA tahun 2015 merupakan riset tahap II dari riset tahun 2012.
Dilaksanakan di 96 etnis yang tersebar di 24 provinsi dan 125
kabupaten/kota, mencakup 525 battra sebagai sumber informasi.
Pelaksanaan kegiatan melalui kerjasama dengan lembaga penelitian
perguruan tinggi dimasing-masing provinsi, setiap tim terdiri dari 5
peneliti, dengan latar belakang pendidikan dari kelompok botani
(biologi, pertanian, kehutanan), kelompok humaniora (antropologi,
sosiologi) dan kesehatan (dokter, apoteker, kesehatan masyarakat,
perawat)
Riset ini bertujuan untuk memperoleh data meliputi:
1) Karakteristik demografi
2) Narasumber
3) Gejala/ Penyakit
4) Ramuan
5) Cara penyiapan
6) Cara pemakaian dalam pengobatan
7) Jenis dan kegunaan tumbuhan dalam pengobatan
8) Kearifan lokal dalam pemanfaatan, pengelolaan, dan pelestarian
tumbuhan obat
RISTOJA tahun 2015 ini telah menghasilkan informasi ramuan
sebanyak 10.048 yang dikelompokkan menjadi 74 indikasi/keluhan
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 29
dan informasi tumbuhan obat yang berhasil didata sebanyak 19.899
yang mana baru sejumlah 15.070 berhasil di identifikasi hingga
tingkat spesies dan familia
Gambar 3.3. Peneliti Ristoja tahun 2015 sedang melakukan wawancara
pada informan / batra di Propinsi Kalimantan Tengah
e. Produk Desiminasi Bidang TOOT
Produk desiminasi dibidang TOOT bertujuan untuk menyediakan
media dan produk diseminasi hasil Litbang TOOT kepada pihak
akademisi/ ilmuan, dunia usaha, pemerintah dan komunitas
masyarakat. Berikut kegiatan-kegiatan yang mendukung produk
Desiminasi Bidang TOOT
1) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha
Kegiatan pertemuan dalam rangka perbaikan pengelolaan SAI,
sosialisasi terkait SAI, pengelolaan hibah dan pengelolaan BMN
dilaksanakan antar satker dan unit terkait baik vertikal maupun
horisontal. Dalam rangka terwujudnya good governance dalam
penyelenggaraan negara, satker harus menerapkan asas-asas
umum pengelolaan keuangan negara. Pembinaan Manajemen
keuangan termasuk di dalamnya PNBP dan pembinaan kekayaan
milik negara diselenggarakan sehingga akan terbentuk
manajemen keungan dan BMN yang benar dan baik.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 30
2) Dokumen informasi, Dokumentasi dan Diseminasi
Pengelolaan Dokumen informasi, dokumentasi dan Diseminasi
dilakukan untuk upaya penyebarluasan informasi tentang IPTEK
di bidang TOJA kepada kalangan akademisi, bisnis, pemerintah
melalui forum-forum ilmiah (workshop/seminar/simposium),
pameran, media penyuluhan, penerangan kepada tamu
pengunjung (Wisata Iptek tanaman obat dan Jamu), maupun
berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi
litbang (buku ilmiah, buku semi populer, brosur, pedoman
teknis, dan website. Ruang lingkup kegiatan meliputi Publikasi
dan informasi, desiminasi hasil litbang dan jejaring kerjasama.
1. Website B2P2TOOT
Website merupakan sarana informasi yang sangat penting
bagi sebuah institusi. B2P2TOOT telah memiliki website yang
domainnya terdaftar di server Badan LitbangKes Domain
website B2P2TOOT www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id
dapat diakses sejak 2007. Seiring dengan perkembangan
informasi yang harus disebarkan kepada masyarakat, menu
dan isi dianggap kurang mengakomodir kebutuhan,
sehingga tahun 2015 didesain ulang layout dan menu
website
2. Jamu Digital Repository
JAMU Digital Repository website merupakan kelanjutan dari
Program HerbalNet di Indonesia. Program HerbalNet sendiri
telah dinonaktifkan oleh WHO SEARO pada awal tahun 2014.
JAMU Digital Repository diharapkan dapat menyediakan
informasi lengkap mengenai Jamu, antara lain kepakaran,
publikasi, kapasitas lembaga, aktivitas dan lain-lain
3. Pokjanas TOI
Pokjanas secara rutin menyelenggarakan rapat Kerja TOI
sebagai forum koordinasi antar institusi. Institusi yang
berpartisipasi dalam kelompok ini meliputi litbang
kementerian (kesehatan, kehutanan, pertanian) universitas
negeri dan swasta dan institusi litbang lainnya (BPPT,LIPI dll).
Hingga tahun 2015 tercatat sebayak 43 institusi tergabung
dalam jejaring Pokjanas TOI. Pada tahun 2015 diadadakan
pertemuan Pokjanas TOI ke 48 bertajuk International
Symposium on Herbal Medicine dirangkai dengan National
Seminar on 1st APTFI Congress yang dilaksanakan pada 23 –
24 April 2015 di Gedung Baruga A. P. Pettarani Universitas
Hasanuddin dan pertemuan Pokjanas TOI ke 49 bertajuk
Metabolomics aplication for medicinal plant standarization
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 31
yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Oktober di
Universitas pancasila
4. Pameran hasil Litbang
Pada tahun 2015 B2P2TOOT berperan serta dalam 12
kegiatan pameran. Hasil kegiatan terdapat dilampiran
5. Jejaring Kerjasama
B2P2TOOT melakukan kerjasama dengan berbagai institusi
dalam rangka mengembangkan jejaring Saintifikasi Jamu.
Pada tahun 2015 terdapat 24 institusi yang menandatangani
Perjanjian Kerjasama (PKS) baru. Daftar institusi terdapat
dilampiran
3) Manajemen Laboratorium
a) Kaji Ulang Manajemen ISO 9001:2008
Pada tahun 2015, penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 memasuki tahap tahun kedua dengan sertifikasi
dari KAN dan SGS. Ruang lingkup implementasi ISO adalah
kegiatan penelitian berbasis pelayanan di Rumah Riset jamu
Hortus Medicus.
Tabel 4.1. Kegiatan yang dilakukan selama 2015 sebagai
bentuk implementasi SMM ISO 9001:2008
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Periode semester 1 Periode semester 2
1 Survey kepuasan
pelanggan
Mei 2015 November 2015
2 Audit internal 1 Juli 2015 29 Desember 2015
3 Rapat Tinjauan
Manajemen
12 Januari 2015 8 Juli 2015
4 Audit Eksternal
(surveillence)
29 Januari 2015 Juli 2015
b) Penyusunan Dokumen ISO 17025
ISO/IEC 17025 merupakan perpaduan antara persyaratan
manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh
laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Ruang
lingkup yang akan diajukan pada ISO 17025 merupakan
pengujian yang biasa dilakukan pada QC bahan jamu yang
dilakukan oleh B2P2TOOT setiap bulan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 32
Tabel 4.2. Daftar pelatihan yang telah dilaksanakan terkait
ISO 17025:2005
Nama Pelatihan Tanggal
Pelaksanaan Tempat
Implementasi Dokumen ISO
17025:2005
18 dan 20 Februari
2015
B2P2TOOT
Pelatihan Ketidakpastian
Pengukuran ISO 17025:2005
9, 12, 13 Maret 2015 B2P2TOOT
Pelatihan Penjaminan Mutu ISO
17025:2005
13-14 April 2015 B2P2TOOT
Pelatihan Ketidakpastian
Pengukuran ISO 17025:2005
26 Oktober 2015 Yogyakarta
Penyusunan Dokumen ISO
17025:2005
26-28 November
2015
B2P2TOOT
Pelatihan Audit Internal ISO
17025:2005
27 Oktober 2015 Yogyakarta
c) Tata kelola bahan baku Jamu
B2P2TOOT merupakan salah satu pelaksana Saintifikasi Jamu
dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Program SJ
bertujuan untuk menjamin ketersediaan bahan baku jamu
dalam pelaksanaan penelitian berbasis pelayanan dari
Rumah Riset Jamu dan jejaringnya. Selain untuk mendukung
Saintifikasi Jamu, bahan jamu juga mendukung penelitian
terkait tanaman obat. Untuk mendukung kegiatan
Saintifikasi Jamu pengadaan bahan baku berupa Simplisia
(KTO B2P2TOOT, petani binaan, Pemasok tanaman obat) dan
serbuk simplisia (Laboraorium B2P2TOOT)
4) Manajemen KTO
Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional
(B2P2TOOT) sebagai Unit PelaksanaTeknis (UPT) Badan
Litbangkes yang melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional.
Untuk mendukung institusi B2P2TOOT mengelola kebun
tanaman obat dengan luas total ± 15 Ha di 4 lokasi dengan
ketinggian yang berbeda, ruang lingkup kegiatan manajemen
KTO meliputi:
a) Peningkatan pengelolaan Kebun TO
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 33
Kebun TO B2P2TOOT tidak hanya sekedar kebun koleksi TO
namun diarahkan pada multi fungsi yaitu: i. Kebun produksi,
ii. Kebun induk TO/Plasmanutfah, iii. Kebun koleksi dan
pelestarian, iv. Wisata Ilmiah Tanaman obat dan Jamu
b) Eksplorasi TO
Eksplorasi tumbuhan obat merupakan salah satu kegiatan
yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi B2P2TOOT dan
dilaksanakan secara rutin dengan tujuan untuk menambah
atau melengkapi jumlah koleksi tanaman obat (TO).
Sejumlah kawasan konservasi yang telah dijadikan lokasi
eksplorasi TO antara lain: Taman Nasional (TN) Kerinci Seblat
dieksplorasi tahun tahun 2007, TN Baluran, TN Alas Purwo
dan TN Sebangau tahun 2013. Pada tahun 2014
dilaksanakan eksplorasi tubuhan obat di Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru (TN BTS), gunung Penanggungan
dan Cagar Alam (CA) Sigogor.
Pada tahun 2015 eksplorasi TO dilaksanakan di CA Sigogor
pada tanggal 16 s.d. 18 Maret dan TN Gunung Halimun
Salak pada tanggal 24 s.d. 27 November. Dari hasil
eksplorasi CA Sigogor diperoleh bibit tumbuhan obat
sebanyak 24 jenis diantaranya adalah Trevesia sundaica,
Evodia sp., Curculigo capitulata, Prosarter dan Cinnamaomum
partenoxylon. Di dalam kawasan CA Sigogor berhasil
diinventaris sejumlah tanaman obat dan ordinat lokasi
tumbuhan tersebut. Sedangkan di TN gunung halimun
diperoleh 32 jenis tumbuhan yang akan dikoleksi, Tim
Eksplorasi TNGHS mendapatkan 19 jenis tumbuhan dengan
rincian 18 herbarium dan 7 bibit . Tanaman yang hanya
diperoleh spesimennya untuk herbarium diantaranya adalah
huru muehmual (Actinaphne glomerata), rasmala (Altingia
excelsa) dan ki anak (Castanopsis acuminatissima). Contoh
tanaman yang berhasil dikolaksi spesimen herbarium dan
bibitnya adalah ki sampang (Euodia latifolia), ki cantu
(Goniothalamus macrophyllus) dan kahitutan (Lasianthus
inodorus).
c) Pembinaan petani
Pembinaan petani pada tahun 2015 dilaksanakan sebanyak
enam kali dengan kegiatan berupa empat kali pemberian
materi teknis di kelas dan dua kali supervisi lapangan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 34
Jumlah peserta kegiatan di kelas berkisar antara 62 s.d. 85
sedangkan supervisi di lapangan mampu mengobservasi 102
petani binaan. Materi pembinaan petani yang disampaikan
oleh peneliti tanaman obat antara lain: Budidaya Sonchus
arvensis; Analisis produksi budidaya S. arvensis dan
Phyllanthus niruri serta nilai ekonomis Imperata cylindrica;
Pengelolaan pascapanen dan Pengelolaan etalase TO.
d) Pengelolaan sampah organik
Pengelolaan hasil panen tanaman obat, senantiasa
menyisakan masalah klasik berupa sampah organik. Oleh
karena itu, akan dilakukan kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi kompos organik oleh tim pengeloaan
sampah. Sebagai bahan baku kompos organik, nantinya
bukan hanya sampah organik dari kegiatan pasca panen,
tetapi juga sampah organik dari daun-daun yang
berguguran di kebun. Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan
diperoleh lingkungan yang bersih dari sampah organik, serta
kompos organik yang dapat langsung diaplikasikan di kebun
sebagai pupuk organik.
5) Dokumen bidang ilmiah dan etik
Pelaksanaan kegiatan Litbang TO-OT diemban oleh seluruh staf
peneliti yang tentunya dibantu oleh tenaga Litkayasa dan
didukung sepenuhnya oleh tim administrasi (kesekretariatan).
Peneliti dalam menjabarkan kegiatan penelitian dari Agenda
Riset wajib menyusun proposal dan protokol penelitian yang
tentunya melibatkan segenap anggota penelitian tersebut.
Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang
sistematis, dan berdasarkan kaidah ilmiah untuk menjawab
masalah atau merumuskan ilmu baru. Dalam rangka
meningkatkan mutu proposal dan protokol penelitian sehingga
hasil penelitian tersebut benar-benar bisa dipertanggung
jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan pembahasan yang
melibatkan pakar terkait untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Unsur pakar terdiri dari anggota Komisi Ilmiah dan Komisi Etik
Badan Litbangkes, serta pakar terkait sesuai bidang keahlian dari
beberapa Perguruan Tinggi.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 35
6) Naskah rekomendasi
Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat implementasi
penelitian berbasis pelayanan sebagai amanah Permenkes No
003 tahun 2010 sekaligus sebagai bahan pelaksanaan peraturan
pemerintah nomor 103 tahun 2014 agar pelayanan pengobatan
tradisional yang terintegrasi di pelayanan kesehatan dapat
segera tercapai di banyak daerah di indonesia. Ruang lingkup
Kegiatan pada tahun 2015 adalah: 1. Rekomendasi bagian Hulu
program Saintifikasi Jamu dan 2. Rokomendasi bagian Hilir
Program Saintifikasi Jamu
7) Dokumen perencanaan dan evaluasi
Keseluruhan kegiatan B2P2TOOT di tahun 2015 perlu didukung
dengan perencanaan yang matang. Perencanaan dibuat sebagai
pedoman implementasi kegiatan. Perencanaan diterjemahkan ke
dalam penganggaran agar kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan target-target yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan
kegiatan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara
berkala. Monev yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
kemajuan, perkembangan, kendala, hambatan yang ditemui
untuk segera diatasi dan diberikan solusi. perencanaan kegiatan
yang bagus tidak akan dapat berjalan secara baik tanpa adanya
monev. Monev juga memberikan masukan untuk perencanaan
kegiatan di masa mendatang.
8) Layanan perkantoran
Layanan perkantoran menjalankan fungsi dalam pemberian gaji,
tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan
perkantoran. Pembayaran gaji dan tunjangan ditujukan untuk 90
PNS dan 7 CPNS.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
a. SDM yang dimiliki B2P2TOOT terdiri atas pegawai tetap (PNS dan
CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK).
Penggambaran kepegawaian B2P2TOOT pada akhir 2015 adalah
sesuai tabel berikut ini:
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 36
Tabel 4.3. Komposisi pegawai B2P2TOOT berdasarkan jenis
kelamin pada Desember 2015
Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total
PNS CPNS PPPK
Laki-laki 56 3 107 166
Perempuan 34 4 43 81
TOTAL 90 7 150 247
Tabel 4.4. Komposisi pegawai Bagian TU berdasarkan jenis
kelamin pada Desember 2015
Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total
PNS CPNS PPPK
Laki-laki 14 0 30 44
Perempuan 5 0 5 10
TOTAL 19 0 35 54
Tabel 4.5. Komposisi pegawai Bidang PKSI berdasarkan jenis
kelamin pada Desember 2015
Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total
PNS CPNS PPPK
Laki-laki 5 0 3 8
Perempuan 3 1 2 6
TOTAL 8 1 5 14
Tabel 4.6. Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan jenis
kelamin pada Desember 2015
Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total
PNS CPNS PPPK
Laki-laki 37 3 72 114
Perempuan 26 3 38 65
TOTAL 63 6 110 179
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 37
Tabel 4.7. Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan lingkup
kerja dan jenis kelamin pada Desember 2015
Jenis Pegawai Lelaki Perempuan Sub Total
PNS Kesekretariatan/Admin
Lab 17 19 36
KTO 12 0 12
RRJ 8 7 15
CPNS Kesekretariatan/Admin 0 0 0
Lab 2 2 4
KTO 0 0 0
RRJ 1 1 2
PPPK Kesekretariatan/Admin 1 3 4
Lab 9 22 31
KTO 59 1 60
RRJ 3 12 15
TOTAL 112 67 179
Tabel 4.8. Perbandingan komposisi pegawai tetap B2P2TOOT
berdasarkan jenis kelamin pada awal dan akhir tahun 2015
No Jenis Kelamin 2015
Awal Akhir
1 Laki – laki 146 166
2 Perempuan 85 81
Jumlah 231 247
Pada awal tahun 2015 Jumlah ASN di B2P2TOOT sebanyak 231
orang dengan perbandingan 146 laki laki dan 85 perempuan.
Periode Januari s/d Desember 2015 ada penambahan pegawai
sebanyak 16 orang dengan rincian 7 orang dari pengadaan CPNS
2014, 1 orang PNS pindahan KKP Cilacap, 1 orang Loka P2 Baturaja
dan 7 orang PTT. Pada penghujung tahun 2015 juga ada pergantian
Kepala Balai Besar Penelitian dan pengembangan Tanaman Obat dan
obat tradisional dikarenakan pejabat lama telah memasuki masa
purna bakti sehingga pada akhir tahun 2015 jumlah pegawai
B2P2TOOT sebanyak 247 orang dengan perbandingan 166 berjenis
kelamin laki-laki dan 81 berjenis kelamin perempuan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 38
Tabel 4.9. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin,
jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada
Desember 2015
Jabatan
Struktural
Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2
Jenjang
Pendidikan
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
Laki-laki 0 3 0 0 2 0 0 0 0
Perempuan 1 1 0 0 1 0 0 1 0
Pertanggal 1 Oktober 2015 pejabat Esselon 2 memasuki masa purna
bakti dan telah ada penggantinya yang serah terima jabatannya
pada tanggal 21 desember 2015.
Tabel 4.10. Komposisi Pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin,
jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti
aktif pada Desember 2015
Peneliti Pertama Muda Madya Utama
Jenjang
Pendidikan
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
Laki-laki 3 2 0 2 1 0 1 1
Perempuan 3 1 0 0 3 0
Tabel 4.11. Perbandingan pegawai komposisi pegawai tetap
berdasarkan Tingkat Jabatan Fungsional Peneliti (Aktif/ Tidak
Aktif) pada awal dan akhir tahun 2015
No Peneliti 2015
Awal Akhir
1 Peneliti Utama -
2 Peneliti Madya 3 3
3 Peneliti Muda 9 10
4 Peneliti Pertama 16 15
Jumlah 28 28
Rincian komposisi Tabel 4.9. sebagai berikut:
1) Jumlah peneliti madya 3 peneliti dengan komposisi 2 sebagai
peneliti aktif dan 1 (satu ) tidak aktif dikarenakan tugas belajar S3.
2) Jumlah peneliti Muda pada awal tahun 9 peneliti, di akhir tahun
ada penambahan 1 peneliti transisi dari kenaikan pangkat dari
peneliti pertama. Pada jenjang peneliti muda yang aktif 6 peneliti
sedangkan yang tidak aktif sebanyak 4 peneliti dikarenakan : 1
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 39
peneliti mengikuti tugas belajar S3, 3 peneliti menjabat
struktural.
3) Pada jenjang peneliti pertama pada awal tahun 2015 peneliti, di
akhir tahun ada pengurangan 1 peneliti transisi naik pangkat ke
peneliti muda, dari 14 peneliti yang aktif sebagai peneliti
sebanyak 9 peneliti sedangkan yang tidak aktif sebanyak 5
peneliti dikaranakan : 2 peneliti mengikuti tugas belajar S2, 2
peneliti menjabat struktural, 1 peneliti pembebasan sementara.
Tabel 4.12. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin,
jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi
litkayasa pada Desember 2015
Litkayasa Pemula Pelaksana Pelaksana
Lanjutan
Penyelia
Jenjang
Pendidikan
SLTA D III S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1
Lelaki 0 0 0 0 0 0 1 2 0 6 0 0
Perempuan 0 0 0 0 2 0 0 5 0 2 0 0
Tabel 4.13 Perbandingan komposisi pegawai tetap berdasarkan
Tingkat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada awal dan
akhir tahun 2015
No Litkayasa 2015
Awal Akhir
1 Litkayasa Penyelia 8 8
2 Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4 8
3 Litkayasa Pelaksana 6 2
4 Litkayasa Pemula 1 0
Jumlah 19 18
Pada jenjang litkayasa pelaksana lanjutan di tahun 2015 ada
penambahan 4 litkayasa dari transisi naik pangkat litkayasa
pelaksana. Jenjang litkayasa pemula ada 1 litkayasa diusulkan ke JFU
perencana dan 2 litkayasa yang baru masuk.
Tabel 4.14. Komposisi pegawai tetap berdasarjan jenis kelamin,
jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada
Desember 2015
Jenjang
Pendidikan
SD SLTP SLTA D1/
D2
D3 S1*) S2*) S3
Lelaki 4 2 7 0 3 13 0 0
Perempuan 0 0 1 0 3 14 1 0
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 40
Ket: *) S1: terdapat 12 orang sebagai calon peneliti
*) S2: terdapat 1 orang sebagai calon peneliti
b. pelatihan dan workshop yang diikuti oleh instansi dan institusi lain.
4) Pelatihan Saintifikasi JAMU dan Revitalisasi
Pada tahun 2015 telah dilaksanakan Pelatihan Dokter Saintifikasi
Jamu (SJ) angkatan XII pada tanggal 25- 30 April 2015 diikuti oleh
30 Dokter dan Pelatihan Apoteker SJ angkatan IV pada tanggal 2-
6 Oktober 2015 diikuti oleh 30 Apoteker (daftar peserta
terlampir). Hingga akhir tahun 2015 telah meluluskan 12
angkatan pelatihan dokter dan 4 angkatan pelatihan apoteker
dengan jumlah 374 dokter dan 101 apoteker dari berbagai
instansi di berbagai daerah di Indonesia baik dari Jawa maupun
luar Jawa. Materi yang diajarkan dalam pelatihan SJ antara lain:
Mediko-etikolegal; Metodologi Penelitian; Diganostik Holistik;
Farmakodinamik; Pratik Peneltilian Berbasis Pelayanan di Rumah
Riset Jamu “Hortus Medicus”; Praktik Compounding and
Dispensing dan KIE Jamu;Praktik Budidaya, Panen dan Pasca
Panen Tanaman Obat.
Tingginya jumlah lulusan pelatihan SJ tersebut belum dibarengi
implementasi SJ yang cukup tinggi. Belum adanya kebijakan
yang mendukung implementasi SJ berupa penelitian berbasis
pelayanan di beberapa daerah, belum tersedianya bahan Jamu
secara mandiri di masing-masing daerah dan kurang
maksimalnya pemahaman peserta menjadi kendala implementasi
SJ. Oleh karena itu, pada akhir tahun 2015 dilaksanakan
pertemuan revitalisasi kurikulum dan modul pelatihan SJ. Dalam
pertemuan tersebut dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Revitalisasi kurikulum yang baru disusun diperuntukkan bagi
DSJ dan ASJ yang baru, segera disusun modul untuk akreditasi
Untuk meningkatan kapasitas Dokter alumni SJ perlu
dimantapkan dengan ilmu-ilmu Kestrindo (boleh tematik,
misalnya: PNI, PNIE, naturopatik yang bukan farmakologik,
termasuk pengkayaan metodologi riset).
Perlu dibangun jejaring komunikasi ASJ dan DSJ
Segera dilakukan pertemuan untuk membahas kompetensi
dan kurikulum antara komas SJ, Dir Tradkom dan Dikti
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 41
3. Sarana dan Prasarana
Penambahan dan peningkatan sarana dan prasarana sebagai kegiatan
pendukung tugas dan fungsi guna pencapaian target kinerja B2P2TOOT
tahun 2015 sebagai berikut:
a. Gedung/ Bangunan Laboratorium dan Gedung Bangunan
Perkantoran
Berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan pada
tanggal 16 Desember 2014 sebagai tindak lanjut arahan Presiden
pada Sidang Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk melakukan
moratorium pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka
penerapan reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatan
kualitas belanja negara TA 2015, maka diberlakukan blokir pada
anggaran pembangunan gedung B2P2TOOT, sehingga untuk
pembangunan gedung Lab Farmakologi Toksikologi, Pembangunan
Sarana pendukung Gedung PED, Pembangunan gedung herbarium
dan arsip, pembangunan rumah genset, pembangunan Rumah
Satpam dan Pemagaran Kebun Citeureup yang direncanakan tahun
2015 ditunda pembangunannya
b. Pengadaan KTO
Semakin pesatnya perkembangan Saintifikasi Jamu menuntut
ketersediaan bahan baku Jamu yang berkualitas salah satunya di
tentukan oleh lokasi dengan katareristik tanah, cuaca, iklim dan
ketinggian yang tepat. Pada awal tahun 2015 B2P2TOOT memiliki 3
lahan seluas ± 15Ha dengan lokasi ketinggian yang berbeda. Ketiga
lahan tersebut digunakan untuk kebun pembibitan, kebun produksi
dan kebun induk. Pada tahun 2015 diadakan pembelian lahan di
karanganyar seluas 2.750 M2 sebagai perluasan lahan yang telah
dilakukan pembelian pada tahun 2014 dengan ketinggian 400 mdpl
c. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Peralatan penunjang sebagai fasilitas perkantoran, Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
(B2P2TO-OT) salah satunya adalah perangkat pengolah data dan
komunikasi. Dengan tersedianya perangkat pengolah data dan
komunikasi maka diharapkan setiap orang dapat melaksanakan
berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu.
Perangkat pengolah data dan komunikasi sangat diperlukan dalam
pelaksanaan tupoksi instansi sebagai sarana penunjang gedung
administratif, gedung diklat dan laboratorium terpadu, Pengadaan
Perangkat pengolah data dan komunikasi 2015 meliputi: PC server,
PC desktop, Printer, Proyektor, Scaneer, Mesin fotokopi, Kamera,
Jaringan Komputer dll
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 42
d. Peralatan fasilitas laboratorium
Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/Per/Men Kes/2010 tentang
Saintifikasi Jamu telah mendorong pengembangan jamu dan unsur-
unsur yang terkait mulai dari penyediaan bahan baku, kegiatan
budidaya, pasca panen, kontrol kualitas bahan baku hingga
pelayanan kepada pasien. Dalam rangka menghasilkan jamu yang
aman dan berkualitas diperlukan dukungan sarana dan prasaran
yang memadai. Kelengkapan peralatan laboratorium untuk
memproses bahan baku, analisis kandungan kimia, keamanan dan
khasiat, serta alat pendukung pemeriksaan pasien mutlak diperlukan.
Di samping itu, perlu dilakukan pengembangan sediaan agar jamu
dapat lebih diterima masyarakat. Peralatan untuk ekstraksi dan
pengemasannya diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut.
Pengadaan peralatan fasilitas laboratorium meliputi: Mesin
Packaging, Bech Lab HPT, Dry Cabinet, Mousture analyzer, thermo
fisher, Sentrifuge, Ovan lab, Oven, Auto clave, mikroskop dll
e. Peralatan fasilitas perkantoran
Fasilitas perkantoran sangat diperlukan dalam pelaksanaan tupoksi
instansi sebagai sarana penunjang gedung meliputi Sekretariat,
Rumah Riset Jamu, Aula, Lab. Pasca Panen, Lab Terpadu, gedung
penunjang, stasiun Karangpandan dan Tlogodlingo serta Kantor
Tanaman Obat Citeureup. Pengadaan fasilitas perkantoran meliputi:
lemari arsip, Polisher, AC bus, lemari display, RAK display brosur,
Kursi Staf dll
4. Dana
Sesuai instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang langkah-langkah
Penghematan dan Pemanfaatan Anggaran Belanja Perjalanan Dinas dan
Meeting/konsinyering Kementerian/Lembaga dalam rangka
pelaksanaan Anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2015,
B2P2TOOT melakukan efisiensi dan refocusing anggaran. Efisiensi
anggaran perjalanan dinas dan meeting/Konsinyering sebesar RP.
35.822.374.000,-. Dari anggaran semula Rp 113.635.000.000 menjadi Rp
105.096.591.000,-
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 43
Tabel 4.15. Alokasi Anggaran B2P2TOOT setelah Revisi
Indikator Keluaran
Kegiatan
Keluaran Alokasi (x1.000)
Anggaran
Awal (Rp)
Anggaran
Akhir (Rp)
2. Tersedianya TO
Terstandar
Standar untuk TO 406.600 262.356
3. Tersedianya Bahan
JAMUTerstandar
Standar untuk Bahan
JAMU
262.150 254.950
4. Tersedianya
Formula JAMU
Saintifik
Formula JAMU 1.926.000 1.826.680
5. Tersedianya
Database TO dan
JAMU
Database TO dan JAMU 82.061.050 44.267.100
6. Tersedinya Produk
Desiminasi Bidang
TOOT
1) Dokumen
Keuangan,
Kekayaan Negara &
Tata Usaha
2.030.480 2.030.480
2) Gedung/Bangunan
Laboratorium
4.514.605 4.514.605
3) Peralatan Fasilitas
Laboratorium
2.768.015 7.630.165
4) Dokumen
Informasi,
Dokumentasi dan
Diseminasi
1.488.291 5.258.081
5) Manajemen
Laboratorium
370.146 370.146
6) Tanah 965.140 6.047.700
7) Manajemen Kebun
Tanaman Obat
325.379 325.379
8) Dokumen Hukum,
Organisasi, dan
Kepegawaian
796.940 986.940
9) Dokumen Bidang
Ilmiah &Etik
1.256.700 1.055.520
10) Naskah
Rekomendasi
500.000 393.835
11) Dokumen
Perencanaan &
Evaluasi
323.500 323.500
12) Layanan
Perkantoran
13.038.624 14.701.679
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 44
Indikator Keluaran
Kegiatan
Keluaran Alokasi (x1.000)
Anggaran
Awal (Rp)
Anggaran
Akhir (Rp)
13) Perangkat
Pengolah Data &
Komunikasi
191.350 1.683.595
14) Peralatan dan
Fasilitas
Perkantoran
364.530 2.114.625
15) Gedung/Bangunan
perkantoran
55.500 11.049.255
TOTAL ANGGARAN 113.635.000 105.096.591
B. PENCAPAIAN KINERJA
Secara garis besar capaian hasil kinerja B2P2TOOT pada tahun 2015 sesuai
dengan Tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.16. Capaian Kinerja Kegiatan Libang TOOT Tahun 2015
No Idikator Kinerja Kegiatan Target Capaian %
1 Tersedianya Tanaman Obat Terstandar 12 12 100
2 Tersedianya Bahan JAMU Terstandar 3 3 100
3 Tersedianya Formula JAMU Saintifik 2 2 100
4 Tersedianya Database Tanaman Obat
dan JAMU
700 700 100
5 Tersedianya Produk Diseminasi Bidang
Tanaman Obat dan Obat Tradisional
24 30 125
C. REALISASI ANGGARAN
Realisasi Anggaran tahun 2015 mencapai 59,93% yaitu sebesar
Rp.59.650.218.616,-. Realisasi Anggaran berdasarkan jenis belanja adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.17. Penyerapan Anggaran 2015 Berdasarkan Jenis Belanja
No Jenis Belanja Anggaran Realisasi %
1. Belanja Pegawai 5.313.444.000 4.996.057.030 94.03
2. Belanja Barang 6.1850.332.000 39.185.903.123 63.36
3. Belanja Modal 37.932.815.000 15.468.258.463 40.78
Jumlah 105.096.591.000 59.650.218.616 56.76
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 45
Tabel 4.18. Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun
2015
Indikator
Keluaran
Kegiatan
Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000)
Target Capaian % Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
%
1. Tersedianya
TO
Terstandar
Standar untuk
TO
12 12 100 406.600 118.809,8 45,3
2. Tersedianya
Bahan
JAMU
Terstandar
Standar untuk
Bahan JAMU
3 3 100 262.150 195.454,9 76,7
3. Tersedianya
Formula
JAMU
Saintifik
Formula JAMU 2 2 100 1.826.680 1.303.501 71,4
1) Uji Praklinik
Formula JAMU
untuk
Gastroprotektif
124.947 103.606 71.3
2) Uji Praklinik
Ramuan Jamu
untuk
Dermatitis
Atopik
118.933 115.607 97.2
3) Uji Klinis
Ramuan Jamu
untuk
Hiperkolesterol
disbanding obat
standar
Simvastatin
1 1 100 628.835 457.439 72.7
4) Uji Klinis
Ramuan Jamu
Hepatoprotektor
dibanding obat
standar
Sylimarin
1 1 100 578.020 401.020 69.3
5) Uji Praklinik
JAMU FAM
142.172 - -
6) Uji Praklinik
Formula JAMU
untuk
Hepatoprotektor
121.907 105.072 86.1
7) Uji Praklinik
Formula Jamu
untuk
111.866 120.755 >100
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 46
Indikator
Keluaran
Kegiatan
Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000)
Target Capaian % Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
%
Urolithiasis
4. Tersedianya
Database
TO dan
JAMU
Database TO dan
JAMU
700 700 100 44.267.100 31.581.940 63,8
1) Riset Tanaman
Obat dan Jamu
43.733.350 31.165.168 71.2
2) Formulasi
Sediaan Tablet
dan Sediaan
Topikal Ramuan
Jamu Hemoroid
144.310 90.676 62.8
3) Studi Efektivitas
Intervensi
Pemberdayaan
Masyarakat di 2
desa di Kab.
Sragen dan
Studi
Pendahuluan di
Kab. Grobogan
212.080 156.085 73.6
5. Tersedinya
Produk
Desiminasi
Bidang
TOOT
1) Dokumen
Keuangan,
Kekayaan
Negara &
Tata Usaha
2 2 100 2.030.480 1.929.456 95.0
2) Gedung/
Bangunan
Laboratorium
861m2 0 0 4.514.605 0 0
3) Peralatan
Fasilitas
Laboratorium
70 unit 70 100 7.630.165 6.802.411 89,1
4) Dokumen
Informasi,
Dokumentasi
dan
Diseminasi
25 25 100 5.258.081 2.460.306 46,8
5) Manajemen
Laboratorium
1 1 100 370.146 134.095 36,2
6) Tanah
13.813
m2
6.047.700 374.550 6,2
7) Manajemen
Kebun
Tanaman
Obat
1 1 100 325.379 316.143 97,2
8) Dokumen
Hukum,
1 1 100 986.940 598.630 60,7
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 47
Indikator
Keluaran
Kegiatan
Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000)
Target Capaian % Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
%
Organisasi,
dan
Kepegawaian
9) Dokumen
Bidang Ilmiah
& Etik
1 1 100 1.055.520 709.312 67,2
10) Naskah
Rekomendasi
1 1 100 393.835 292.660 74,3
11) Dokumen
Perencanaan
& Evaluasi
2 2 100 323.500 293.994 90,88
12) Layanan
Perkantoran
12 bl 12 100 14.701.679 12.397.428 84,3
13) Perangkat
Pengolah
Data &
Komunikasi
94 unit 94 100 1.683.595 1.638.076 97,3
14) Peralatan dan
Fasilitas
Perkantoran
198 unit 198 100 2.114.625 1.838.376 86,9
15) Gedung/
Bangunan
Perkantoran
4281m2 0 0 55.500 0 0
TOTAL ANGGARAN 113.635.000 59.650.218 56,7
Berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan pada tanggal
16 Desember 2014 sebagai tindak lanjut arahan Presiden pada Sidang
Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk melakukan moratorium
pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka penerapan
reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatan kualitas belanja
negara TA 2015, maka diberlakukan blokir pada anggaran pembangunan
gedung B2P2TOOT sebesar Rp. 15.563.860.000,-. Blokir tersebut meliputi
pembangunan Gedung/Bangunan Laboratorium sebesar Rp.
11.049.255.000,- dan Gedung/Bangunan sebesar Rp. 4.514.605.000,-.
Terkait dengan refocusing anggararan perjalanan dinas untuk TA 2015,
beberapa pengajuan refocusing tidak disetujui (diblokir). Blokir dilakukan
pada Output Tanah sebesar Rp.5.673.150.000,-. Hal ini dikarenakan data
dukung pengadaan tanah untuk lahan kebun tanaman obat belum dapat
dipenuhi. Blokir juga dikenakan pada peningkatan kapasitas pegawai pada
Output Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian sebesar
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 48
Rp.190.000.000,-. Penganggaran tersebut dianggap masih dalam kerangka
konsinyering. Pengadaan barang pada Output Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran sebesar Rp.180.075.000,- tidak disetujui dengan pertimbangan
bahwa alat tersebut tidak sesuai dengan nomenklatur output. Sehingga
total anggaran yang diblokir dan tidak dapat dilakukan penyerapan hingga
akhir tahun adalah sebesar Rp. 21.607.085.000.
Pada Output Databese Tanaman Obat dan Jamu Khususnya Kegiatan
Ristoja, dengan adanya peraturan refocusing perjadin menyebabkan
terjadinya pengurangan jumlah TIM Peneliti dan titik pengamatan. Akan
tetapi pengurangan ini tidak mengakibatkan pengurangan anggaran Biaya
Non Operasional (BNO) kegiatan yang melekat sehingga sebagian
anggaran BNO Ristoja tidak bisa terserap.
Tahun 2015 B2P2TOOT melaksanakan 13 penelitian dan pengembangan di
bidang TOOT. Dari 13 penelitian tersebut 1 penelitian tidak dapat
terlaksana yaitu Uji Praklinik JAMU FAM. Hal ini disebabkan tidak ada
metode perlakuan yang dapat diterapkan pada hewan coba untuk
penelitian uji praklinik tersebut. Selain penelitian rutin, pada tahun ini
B2P2TOOT juga melakukan Riset Tanaman Obat dan Jamu yang melibatkan
seluruh peneliti. Karena keterbatasan SDM peneliti itulah tidak dapat
dilakukan penelitian pengganti uji praklinik FAM hingga akhir tahun 2015.
sehingga tidak ada realisasi anggaran penelitian tersebut. Hingga akhir
tahun penyerapan B2P2TOOT sebesar Rp. 59.650.218.616 (56,76 %).
D. PEMBELAJARAN ORGANISASI
Laporan keuangan adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban
pmerintah kepada publik dalam hal pengelolaan keuangan negara. Hasil
audit dinyatakan dalam opini yang menyatakan pendapat auditor tersebut
terhadap kesesuaian laporan keuangan dengan standart yang berlaku
umum. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP/Unqualified Opinion) adalah opini
audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memnerikan
informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan
mendapat status WTP maka dapat dianggap bahwa instansi pemerintah
telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan
baik. Dan jika ada kesalahan, dianggap tidak material dan tidak
berpengaruh significant terhadap pengambil keputusan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 49
Optimalisasi pencapaian WTP di B2P2TOOT:
1. Melaksanakan perencanaan berbasis kinerja yang effektif dan effisien
dalam penggunaan anggaran, pelaksanaan kegiatan dan monitoring
dan evaluasi kegiatan secara sistematis.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang mengelola administrasi
keuangan, kekayaan negara dan tata usaha.
3. Melakukan sinkronisasi keuangan dan kinerja antara penanggung
jawab kegiatan dan tim pengelola keuangan agar ada kesamaan hasil
dalam pelaporan kegiatan berkala.
4. Melaksanakan pertemuan berkala sebagai ajang untuk penyampaian
progress report kegiatan, tantangan dan kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan.
Optimalisasi pencapaian Reformasi Birokrasi di B2P2TOOT:
1. Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan menyelengarakan rapat
kerja pegawai untuk menyusun, merencanakan dan menjabarkan
kegiatan B2P2TOOT secara rinci dan komprehensif.
2. Meningkatkan kapasitas SDM pengelola kepegawaian yang selalu
update dengan perkembangan tata kelola kepegawaian.
3. Menyiapkan pedoman dan standar terkait manajemen kinerja, a.l.
prosedur pekerjaan, analisis beban kerja, uraian jabatan dan pekerjaan.
4. Melaksanakan maintenance dan pengkajian ulang ISO 9000:2008 untuk
Sistem Manajemen Rumah Riset JAMU.
5. Menginisiasi perolehan ISO 17025 untuk Laboratorium Terpadu.
50
BAB V
PENUTUP
JAMU selain digunakan untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai
pemeliharan atau menjaga dan meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Program Saintifikasi JAMU yang telah dilakukan B2P2TOOT sejak
tahun 2010 merupakan langkah awal pemanfatan JAMU dalam upaya preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif di masyarakat. Peningkatan kapasitas institusi
perlu ditingkatkan baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Integritas dan
profesionalisme dari pelaku dan pemerhati JAMU harus senantiasa ditingkatkan.
Dukungan dari pemerintah berupa pembenahan regulasi, penyediaan bahan
baku JAMU, pengembangan ruang promosi JAMU ke masyarakat akan
menempatkan JAMU sebagai aset yang berharga.
Laporan Tahunan merupakan sarana pelaporan kegiatan dan capaian kinerja
B2P2TOOT selama 1 tahun. Kendala yang dihadapai dilihat sebagai tantangan
untuk segera dicari solusinya agar programm kegiatan dapat tetap terlaksana
dengan lancar demi tercapainya target yang telah ditetapkan. Komitmen yang
tinggi dan sikap pantang menyerah harus selalu ditumbuhkan untuk
meningkatkan derajat JAMU baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 54
Lampiran 03. Judul Artikel di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang
dipulikasikan di media cetak/elektronik terakreditasi Nasional dan internasional
tahun 2015.
No Judul artikel Nama Penulis Media
1. KERAGAMAN GENETIK DRINGO
(Acorus calamus L.)
BERDASARKAN INTER–SIMPLE
SEQUENCE REPEATS (ISSR)
Dyah Subositi*,
Rohmat Mujahid
dan Yuli Widiyastuti
Buletin Kebun
Raya Vol. 18 No.
2, Juli 2015
2. Gastroprotective effects of
combination of hot water extracts
of turmeric (Curcuma domestica
L.), cardamom pods (Ammomum
compactum S.) and sembung leaf
(Blumea balsamifera DC.) against
aspirin-induced gastric ulcer
model in rats
Nuning
Rahmawati*, Awal
Prichatin Kusuma
Dewi, Yuli
Widiyastuti
Asian Pacific
Journal of
Tropical
Biomedicine
3. Analysis of Curcumin in Ethanolic
Extract of Curcuma longa Linn.
and Curcuma xanthorriza Roxb.
Using High Performance Liquid
Chromatography with UV-
Detection
Ardi Nugroho,
Abdul Rohman,
Endang
Lukitaningsih,
Nuning
Rakhmawati * dan
Sudjadi
Research Journal
of
Phytochemistry
4. Gastroprotective effects of
combination of hot water extracts
of turmeric (Curcuma domestica
L.), cardamom pods (Ammomum
compactum S.) and sembung leaf
(Blumea balsamifera DC.) against
aspirin-induced gastric ulcer
model in rats
Mutmainah, Rina
Susilowati, Nuning
Rahmawati *,
Agung Endro
Nugroho
Asian Pacific
Journal of
Tropical
Biomedicine
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 55
Lampiran 04. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional
yang Dipublikasikan dalam Prosiding Tahun 2015
No. Nama Peneliti Judul penelitian
INTERNATIONAL SEMINAR ON 1ST APTFI CONGRES - INTERNATIONAL
SYMPOSIUM ON HERBAL MEDICINE (POKJANAS TOI)
1. Nita Supriyati Standardization of pegagan (Centella asiatica
(L) Urban) based on asiaticoside, total
phenol, and stigmasterol contens and
antioxidant activity from several areas of
Indonesia
2. Nuning Rahmawati The Effect of combination infusion of S.
polyantum, A. paniculata, C. asiatica and C.
xanthorrhiza Antihyperglycemic agent
against Ren and Hepar Function of SD Rats
SIMPOSIUM INTERNASIONAL BOGOR
3. Agus Triyono Clinical Trials Efficacy of Hyperglycemia
Herbs Formula To The Liver Functions
4. Danang Ardiyanto The Effect of jamu on Quality of life for the
Iron Defficiency Anemia Patients at "Hortus
Medicus" Jamu Research Clinic
Tawangmangu
5. Zuraida Zulkarnain Clinical Observation on the Efficacy of Jamu
Formulas as an Alternatif Therapy for Fibro
Adenoma Mammae (FAM) at Rumah Riset
Jamu (RRJ) "Hortus Medicus" Tawangmangu
6. P.R Widhi A The Effects of Jamu Formula Containing
Centella asiatica, Leucas leuvandifolia And
Myristica fragrans on the Liver Funktions of
Insomnia Patients of Hortus Medicus Clinic
SEMINAR NASIONAL PENGGUNAAN HERBAL SEBAGAI ALTERNATIVE
MEDICINE
7. Agus Triyono Herbs Formula To The Study The Effect of
Steeping Hypertension
8. P.R Widhi A Uji Keamanan Ramuan Jamu Hemoroid
Terhadap Fungsi Hati dibandingkan dengan
Obat Standar
9. Fajar Noviyanto Studi Klinik Efek Seduhan Formula Jamu
Hipertensi Terhadap Fungsi Ginjal
10. Saryanto Studi Klinis Formula Jamu Antihiperglikemia
terhadap Fungsi Hati
11. Danang Ardiyanto Uji Klinik Multisenter Pengaruh Formula
Jamu Osteoarthritis terhadap Rasa Nyeri
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 56
No. Nama Peneliti Judul penelitian
dibanding Piroxicam
SEMINAR APLIKASI OHT DAN FITOFARMAKA DALAM ASUHAN
KEBIDANAN BERBASIS TRADITIONAL MEDICINE DI YOGYAKARTA
12. P.R Widhi A Legal Aspect Penggunaan Obat Tradisional
SEMINAR INTERNASIONAL POKJANAS TOI KE 49, FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
13. Agus Triyono Clinical Trials Efficacy of Hyperglycemia
Herbs Formula
SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS 2015
14. Dyah Subositi Seleksi Primer ISSR untuk Autentikasi
Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.)
15. Anshary Maruzy Studi Morfologi, Anatomi dan Serbuk Sari
Varietas Graptophyllum pictum (L.) Griff.
Koleksi Balai Besar Litbang Tanaman Obat
dan Obat Tradisional Tawangmangu
16. Sari Haryanti The Inhibitory Effects of Sappan Wood
(Caesalpinia sappan Linn.) Extracts on
Viability and MMPS Activity of 4T1 Breast
Cancer Cell Line
17. P.R Widhi A Uji Klinik Ramu Jamu untuk Hemoroid
18. Danang Ardiyanto Pengaruh Jamu Afrodisiaka terhadap Fungsi
Ginjal di Rumah Riset JAMU "Hortus
Medicus" Tawangmangu
19. Agus Triyono Studi Klinik Khasiat Seduhan Formula Jamu
Hipertensi
20. Saryanto Uji Khasiat Ramuan Jamu untuk Anemia
21. Fajar Noviyanto Studi Klinis Formula Jamu Antihiperglikemia
terhadap Fungsi Ginjal
22. Zuraida Zulkarnain Pengaruh Konsumsi Formula Jamu sebagai
Terapi Alternatif Fibro Adenoma Mammae
(FAM) terhadap Fungsi Hati Pasien Penderita
FAM
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 57
LAMPIRAN 05.
KALEIDOSKOP KEGIATAN B2P2TOOT TAHUN 2015
12 Januari
2015
2 Orang dai
JIKS (Jakarta
International
Korean
School)
melakukan
survei
kunjungan
Wisata Ilmiah
ke B2P2TOOT
yang di
pandu oleh
Mery Budiarti
Supriadi, M.Si
15 Januari
2015
Rapat Evaluasi
tahun 2014
Bidang
Pelayanan
Penelitian yang
dihadiri oleh
Kepala
B2P2TOOT dan
Kabid Yanlit
bertempat di
Aula B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 58
5 Februari
2015
Kepala
B2P2TOOT,
Indah Yuning
Prapti, SKM,
M.Kes
menjelaskan
pembudidayaan
TO pada
Sekretaris
Jenderal
Kementerian
Kesehatan dr.
Untung Suseno
Sutarjo, MKes
saat kunjungan
kerja ke
B2P2TOOT
13 Februari
2015
Kunjungan
dari PT.
Bintang
Toedjoe ke
B2P2TOOT
yang
didampingin
oleh Ir. Yuli
Widyastuti,
MP dalam
rangka
penjajakan
kerjasama
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 59
18 Februari
2015
Bekerjasama
dengan
Kabupaten
Karanganyar,
B2P2TOOT
membuka Café
JAMU dan
Klinik
Saintifikasi
JAMU di
Taman Gajah
Alun-Alun
Kabupaten
Karanganyar
25 Februari
2015
Kepala
B2P2TOOT
didapuk menjadi
narasumber
dalam Rapat
Kerja Kesehatan
Daerah Kota
Pekalongan
dengan tema
“Pengembangan
Jamu Sebagai
Upaya
Peningkatan
Kesehatan
Masyarakat”
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 60
4 Maret 2015
B2P2TOOT
mengadakan
Pembinaan
Petani TO
sebanyak 26
petani dalam
rangka
mendukung
ketersediaan
bahan JAMU
yang digunakan
RRJ “Hortus
Medicus”
B2P2TOOT
9 Maret 2015
Litkayasa
B2P2TOOT,
menjelaskan
manfaat
minum jamu
pada
pengunjung
stand
B2P2TOOT
pada acara
Rakerkesnas
tahun 2015 ,
dilaksanakan
pada tanggal
9-12 Maret
2015 di Hotel
Grand Clarion
Makassar
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 61
31 Maret
2015
Menteri
Koordinator
Bidang
Pembangunan
Manusia dan
Kebudayaan
RI, Puan
Maharani
meluncurkan
lima Jamu
Saintifik hasil
dari penelitian
B2P2TOOT
secara nasional
dalam rangka
Kunjungan
Kerja ke
B2P2TOOT
23 Maret 2015
Menteri
Kesehatan RI,
Prof. Dr. dr. Nila
Farid Moeloek,
Sp.M(K)
meresmikan
laboratorium
pascapanen
tanaman obat
dalam
kunjungan kerja
ke B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 62
1 April 2015
peneliti
B2P2TOOT
menjelaskan
proses
pengeringan di
laboratorium
Pascapanen
pada tim
Kemenko
Bidang
Perekonomian
dalam rangka
pengembangan
industri nasional
dan
pengembangan
kegiatan sektor
riil
13 April 2015
Pelatihan
Penjaminan
Mutu ISO
17025 yang
dilaksanakan
di Aula RM
Santoso
sehubungan
dengan
implementasi
ISO
17025:2005 di
Laboratorium
Terpadu
B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 63
23 April 2015
SekJen Pokjanas
TOI, Indah Yuning
Prapti,
memberikan kata
sambutan pada
acara Seminar
POKJANAS TOI ke
48 bertajuk
International
Symposium on
Herbal Medicine
dirangkai dengan
National Seminar
on 1st APTFI
Congress yang
dilaksanakan pada
23 – 24 April 2015
di Gedung Baruga
A. P. Pettarani
Universitas
Hasanuddin
25-30 April
2015
Salah satu
peserta
Pendidikan
dan Pelatihan
Dokter
Saintifikasi
Jamu
Angkatan XII
sedang
melakukan
praktek
lapangan di
RRJ "Hortus
Medicus"
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 64
5 Mei 2015
Bertempat di aula
R.M. Santoso
Soerjoekoesoemo
B2P2TOOT
dilakukan
penandatanganan
Perjanjian
Kerjasama dan
Perjanjian
Pelatihan yang
dihadiri oleh 17
institusi yang
disaksikan oleh
Kepala Badan
Litbangkes Prof.
Dr. Tjandra Yoga
Aditama Sp.P(K).,
MARS, DTM&H,
DTCE
8 Mei 2015
Pengunjung
dari Petugas
UKBM
Puskesmas dan
Pelaksana Batra
Dinkes
Kabupaten
Grobogan
menyaksikan
proses sortasi di
laboratorium
Pascapanen
yang di pandu
oleh Amin
Mustofa, A.Mk
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 65
11 Mei 2015
Pembukaan
Rapat
Koordinasi
Teknis
RISTOJA 2015
oleh Kepala
Balitbangkes,
Prof. Dr. dr.
Tjandra Yoga
Aditama,
diampingi
oleh Kepala
Pusat
Humaniora
Balitbangkes,
Dr. Agus
Suprapto di
Hotel Aston
Kuta, Bali
22 Mei 2015
Selepas kegiatan
senam pagi di
depan
Laboratorium
Terpadu, salah
satu pegawai di
B2P2TOOT
tengah
menandatangani
komitmen
bersama dalam
rangka
percepatan
mewujudkan
tata kelola
pemerintahan
yang baik
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 66
1 Juni 2015
pembagian
kelompok magang
sesuai bidang
keahlian pada
pelaksanakan
pembukaan PKL dan
Magang Mahasiswa
yang terdiri dari
SMA Kesehatan
Bhakti Indonesia
Medika Ngawi,
Akafarma Putra
Indonesia Malang
dan Politeknik
Kesehatan Surakarta
di ruang Fitomedika
9 Juni 2015
Tim dari
Kompas TV
melakukan
wawancara
dengan Kepala
B2P2TOOT,
Hasil liputan
tersebut akan
ditayangkan
pada program
acara Kompas
TV yaitu Berkas
Kompas yang
tayang setiap
hari rabu pukul
22.00 WIB
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 67
22 Juni 2015
Seluruh pegawai
negeri sipil yang ada
di B2P2TOOT
mengikuti sosialisasi
pengisian e-logbook
(https://elog.ropeg
-kemenkes.or.id/)
di Aula B2P2TOOT.
Diharapkan setiap
pekerjaan dan
kegiatan yang
dikerjakan masing
masing pegawai
dapat terinput
dengan baik di
halaman website e-
logbook tersebut
sesuai dengan SKP
26 Juni 2015
Seluruh
pegawai PTT
Yanlit
B2P2TOOT
sedang
mengikuti ice
breaking saat
pembinaan
PTT di Aula
R.M. Santoso
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 68
9 Juli 2015
Bertempat di
Ruang Rapat
Kepala
B2P2TOOT,
diadakan
tindak lanjut
kerjasama
dengan
Poltekes
Surakarta yang
telah di
tandatangani
pada 5 Mei
2015
10 Juli 2015
Heru Sudrajad,
STP, MP, Awal
Prichatin
Kusumadewi,
MS.C. Apt, dan
Tri Widayat,
M.Sc selaku
pembimbing
PKL dan
Magang
Mahasiswa
melakukan
evaluasi
magang
terhadap
mahasiswa UIN
Malang di
ruang
Fitomedika
B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 69
14 Juli 2015
Bertempat di
Aula RM
santoso
diadakan
monitoring
dan evaluasi
hasil kegiatan,
bidang
pelayanan
penelitian
semester 1
tahun 2015
22 Juli 2015
Seluruh
pegawai
B2P2TOOT
bersalam-
salaman
memohon
maaf saat
acara Halal
Bihalal di Aula
RM. Santoso
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 70
4 Agustus
2015
POKJANAS
TOI
mengadakan
acara potong
tumpeng
dalam rangka
HUT ke-25
POKJANAS
TOI
bertempat di
Gedung
Diklat IPTEK
Tanaman
Obat dan
Jamu
B2P2TOOT
18 Agustus
2015
Kontingen
B2P2TOOT
Tawangmangu
turut
memeriahkan
kegiatan
Perayaan Hari
Kemerdekaan
ke 70 Tahun
NKRI, melalui
Karnval Pawai
Pembangunan
di kec.
Tawangmangu
kab.
Karanganyar
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 71
31 Agustus 2015
Peneliti di
B2P2TOOT)sedan
g memaparkan
Uji Khasiat dan
Keamanan
Formula Jamu
untuk Batu
Saluran Kemih
(urolithiasis) pada
tahap
Praklinik dalam
Monev Risbang
NIHRD 2015 di
Hotel Grand
Cempaka Jakarta
Pusat
Agustus 2015
Peneliti Ristoja
sedang melakukan
pengambilan
specimen/sampel
tanaman obat di
propinsi
Kalimantan Tengah
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 72
15 September
2015
Santoso, A.Md
sedang
menjelaskan
khasiat jamu
pada Menteri
Kesehatan RI,
Prof. Dr. dr. Nila
Farid Moeloek,
Sp.M(K) saat
B2P2TOOT
berpartisipasi di
pameran dalam
rangka "The 2nd
International
Symposium on
Health Research
and
Development" di
Balai Kartini
Jakarta
6 September
2015
Nagiot
Cansalony
Tambunan,
SKM, ME.
Melakukan
supervise di
Pelaporan
Ristoja 2015
wilayah Riau
dan
Kepulauan
Riau di Ibis
Hotel Kota
Pekanbaru
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 73
17
September
2015
dr. Danang
Ardiyanto
memaparkan
Policy Brief
Saintifikasi
JAMU di
Hotel Sahid
Solo
17-18
September
2015
B2P2TOOT
berpartisipasi
dalam
Pameran
Biotech Expo
2015 yang
berlangsung
di gedung
Agape
Universitas
Kristen Duta
Wacana
Yogyakarta
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 74
2-7 Oktober
2015
Beberapa
peserta
Pelatihan
Apoteker
Saintifikasi
Jamu
Angkatan IV
sedang
menjalani
praktek
lapangan
meracik jamu
di RRJ ”
Hortus
Medicus”
9 Oktober 2015
Bertempat di
ruang rapat
kepala balai
besar B2P2TOOT
Tawangmangu
diadakan Review
ITJEN penilaian
Wilayah Bebas
Korupsi (WBK)
tentang tim
pelaksanaan
pembangunan
zona integritas
menuju Wilayah
Bebas Korupsi
(WBK) dan
Wilayah Birokrasi
Bersih dan
Melayani
(WBBM) pada
B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 75
12-14
November
2015
B2P2TOOT
Mengadakan
Pertemuan
Monitoring dan
Evaluasai
Penelitian
Multisentra
Formula Jamu
Hiperkolesterole
mia dan
Hepatoprotektor
di Gedung
Pusdiklat
Universitas
Sebelas Maret
Surakarta
12 November
2015
Perawat RRJ
”Hortus
Medicus
Tawangmangu
sedang
memeriksa
tekanan darah
pasien sebagai
tahap awal
pemeriksaan
dalam
pengobatan
gratis dalam
rangka Hari
Kesehatan
Nasional ke-51
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 76
13 November
2015
Dalam Hari
Kesehatan
Nasional ke-
51, B2P2TOOT
mengadakan
jalan santai
dan
Pemotongan
Tumpeng yang
di ikuti seluruh
pegawai
B2P2TOOT
Tawangmangu
30 November
2015
Kunjungan dari
pemenang
Penilaian
Pemanfaatan
TOGA Tingkat
Nasional dari 6
Propinsi yang
didampingi
oleh tim dari
Direktorat Bina
Pelayanan
Kesehatan
Tradisonal
Alternatif dan
Komplementer
Kementerian
Kesehatan
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 77
4-6 Desember
2015
Bertempat di
Hotel Sahid
Jaya Solo
diadakan
Penyusunan
Naskah
Rekomendasi
untuk kegiatan
Saintifikasi
Jamu yang
bertujuan
untuk
memberikan
rekomendasi
pelaksanaan
progam
saintifikasi
jamu dari
bagian hulu
sampai hilir
15 Desember 2015
Bertempat di
Auditorium
Siwabessy Gedung
Prof. dr. Sujudi
Kementerian
Kesehatan RI,
berlangsung acara
Pemanfaatan Hasil
Riset Kesehatan
Nasional Tahun
2015 Badan
Litbangkes dengan
materi yaitu: Riset
Khusus Vektora dan
Reservoir Penyakit
(Riset Vektora),
Riset Tumbuhan
Obat dan Jamu
(Ristoja) dan Studi
Diet Total (SDT)
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 78
21 Desember
2015
Berlangsung
acara Pisah
Sambut
Kepala
B2P2TOOT
yaitu dari Ibu
Indah Yuning
Prapti, SKM.,
M.Kes kepada
Dra. Lucie
Widowati,
M.Si, Apt. di
halaman
Gedung
Diklat Iptek
TOOT
29 Desember
2015
Penghujung
tahun 2015 kali
ini B2P2TOOT
di kunjungin
oleh SMK
Kesehatan
Aditapa
Madiun. Para
siswa sedang
asik
mendengarkan
dan mencatat
penjelasan dari
pemandu
tentang
tanaman obat
yang ada di
Etalase
Tanaman Obat
B2P2TOOT
79
Lampiran 06. Pameran yang diikuti B2P2TOOT Tahun 2015
No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi
1 Bugar Dengan
Jamu (BUDE
JAMU) di Kantor
Kementerian
Kesehatan,
Jakarta 21-23
Januari 2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur, Jahe dan
Kunyit Asam)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Pecel,
Keripik Pegagan
dan Pare)
Leaflet:
- Kunyit (150)
- Pegagan (150)
- Brotowali (150)
- Daun Ungu
(150)
- Seledri (150)
- Pelatihan SJ
(150)
Buku:
- 100 TOP
Tanaman Obat
Indonesia (150)
2 Pameran
Rakerkesnas
Regional Barat
di Batam 4 - 7
Maret 2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur dan
Jahe)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
Leaflet:
- Kunyit (100)
- Pegagan (100)
- Brotowali (100)
- Daun Ungu
(100)
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 80
No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi
- Seledri (100)
- Wisata
Kesehatan Jamu
(100)
- Rumah Riset
Jamu (100)
- Pelatihan SJ
(100)
Buku:
- Profil (25)
3 Pameran
Rakerkesnas
Regional Timur
di Makassar 9 -
12 Maret 2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur dan
Kunyit Asam)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
Leaflet:
- Kunyit (100)
- Seledri(100)
Buku:
- Profil (25)
- Buku Saku SJ
(100)
4 Pameran
Agrinex Expo di
Jakarta 20 - 22
Maret 2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur dan
Kunyit Asam)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
Leaflet:
- Temulawak
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 81
No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi
(Eng) (100)
- Pelatihan SJ
(Eng) (100)
- Brotowali (Eng)
(100)
Buku:
- Profil (30)
- Warta
HortusMed Edisi
1 2014 (20)
5 Pameran di Kafe
Jamu dan Klinik
Saintifikasi Jamu
di Karanganyar
dalam rangka
Kunjungan
Menko Bidang
PMK 31 Maret
2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur, Kunyit
Asam, Jahe,
Purwoceng)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
Leaflet:
- Wisata
Kesehatan Jamu
(100)
- RRJ (100)
- Buku Saku SJ
(100)
6 Pameran
Seminar
Nasional
Pokjanas TOI di
Makassar 23 -
25 April 2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur dan
Jahe)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
Leaflet:
- Pegagan (100)
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 82
No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi
- Brotowali (100)
- Seledri (100)
- Daun Ungu
(100)
- Kunyit (100)
- WKJ (10)
- RRJ (10)
- Pelatihan Dokter
SJ (20)
- Buku Saku SJ
(100)
- Profil (40)
- Buku:
- Buku Saku SJ
(100)
- Profil (40)
7 Pameran Festival
Jamu dan
Kuliner di
Magelang 5 - 7
Juni 2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur, Kunyit
Asam, Rosella)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan, Pare
dan Agar-agar
Rosella)
- Makanan
Rebusan
Leaflet:
- Kunyit (100)
- Seledri (100)
- Brotowali (100
- RRJ (30)
- WKJ (30)
- Daun Ungu (30)
- Pegagan (30)
- Meniran (Eng)
(30)
- Profil B2P2TOOT
(10)
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 83
No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi
- Buku Saku SJ
(30)
Buku:
- Jurnal TOI Vol 5
No 1 (20)
- Warta
HortusMed Edisi
2 2014 (30)
- 100 Top
Tanaman Obat
Indonesa besar
(1)
- Olahan Sehat (3)
8 Pameran “The
2nd
International
Health Research
and
Development
Symposium” 15-
16 September
2015 di Balai
Kartini Jakarta
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur dan
Kunyit Asam)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
Leaflet:
- Scientific
Tourism (20)
- Meniran (Eng)
(50)
- Brotowali (100)
- Training SJ (50)
- Buku Saku SJ
(30)
Buku:
- Jurnal TOI Vol 5
No 1 (20)
- Warta
HortusMed Edisi
3 2014 (30)
- 100 Top
Tanaman Obat
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 84
No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi
Indonesia besar
(1)
- Profil (10)
9 Pameran
Biotech Expo di
UKDW
Yogyakarta 17 -
19 September
2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur dan
Kunyit)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
- Makanan
rebusan
Leaflet:
- Temulawak
(Eng)(100)
- Seledri (10)
- Brotowali (50)
- Scientific
Tourism (20)
- Training For
PhsycianSJ (Eng)
(50)
- Meniran (Eng)
(25)
- Daun Ungu
(Eng) (14)
- Clinic SJ Hortus
Medicus (Eng)
(100)
- RRJ (100)
- Buku Saku SJ
(30)
Buku:
- Jurnal TOI Vol 5
No 1 (23)
- Warta
HortusMed Edisi
3 2014 (15)
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 85
No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi
- 100 TOP
Tanaman Obat
Indonesia (1)
10 Pameran Hari
Kesehatan
Nasional di
Kabupaten
Karanganyar 5 –
7 November
2015
Cafe Jamu
- Free drink
(Alang-alang
dan Murberry)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
Leaflet:
- Pegagan (100)
- Daun ungu (100)
- Brotowali (10
Buku:
- Jurnal TOI Vol 7
No 1 (10)
- Jurnal TOI Vol 7
No 2 (10)
- Warta
HortusMed Edisi
3 2014 (20)
- Profil (5)
11 Pameran Hari
Kesehatan
Nasional di
Jakarta
International
Expo Kemayoran
13- 15
November 2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur dan
Murberry)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
Leaflet:
- Wisata
Kesehatan Jamu
(100)
- RRJ (100)
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 86
No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi
- Buku Saku SJ
(100)
- Brotowali (Eng)
(100)
Buku:
- Jurnal TOI Vol 7
No 1 (20)
- Jurnal TOI Vol 7
No 2 (20)
- Warta
HortusMed Edisi
3 2014 (100)
- Profil (10)
12 Pameran
Pemanfaatan
Hasil Riset
Kesehatan
Nasional di
Kantor
Kementerian
Kesehatan 15
Desember 2015
Cafe Jamu
- Free drink (Beras
Kencur dan
Kunyit Asam)
- Keripik Tanaman
Obat (Makanan
Sehat: Keripik
Pegagan dan
Pare)
87
Lampiran 07. Daftar lampiran Kerjasama tahun 2015
No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi
Kerjasama Awal Akhir Kerjasama
1 Rumah Sakit
Ortopedi
a. Litbang Bahan JAMU
b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan
c. Pengembangan formula JAMU
d. Pelatihan Saintifikasi JAMU
e. Publikasi dan promosi
5/13/2015
5/13/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
2. Dinkes Kaur
a. Budidaya TO
b. Pengelolaan Pascapanen TO
c. Pengembangan bahan JAMU
d. Penelitian klinik formula JAMU
e. Pelatihan teknis TO dan JAMU
f. Pengelolaan JAMU Health Tourism
g. Pemberdayaan Masyarakat
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
3. Dinas Kesehatan
Kabupaten
Sukoharjo
a. Litbang Bahan JAMU
b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan
c. Pengembangan formula JAMU
d. Pelatihan Saintifikasi JAMU
e. Publikasi dan promosi
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
4.
Dinkes Kab
lamandau
a. Budidaya TO
b. Pengelolaan Pascapanen TO
c. Pengembangan bahan JAMU
d. Penelitian klinik formula JAMU
e. Pelatihan teknis TO dan JAMU
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 88
No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi
Kerjasama Awal Akhir Kerjasama
f. Pengelolaan JAMU Health Tourism
g. Pemberdayaan Masyarakat
5. Kabupaten
Sukoharjo
a. Litbang Bahan JAMU
b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan
c. Pengembangan formula JAMU
d. Pelatihan Saintifikasi JAMU
e. Publikasi dan promosi
3/22/2015
3/22/2018
6. Kabupaten
Tegal
a. Litbang Bahan JAMU
b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan
c. Pengembangan formula JAMU
d. Pelatihan Saintifikasi JAMU
e. Publikasi dan promosi
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
7. Dinkes Kab
Sragen
a. Litbang Bahan JAMU
b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan
c. Pengembangan formula JAMU
d. Pelatihan Saintifikasi JAMU
e. Publikasi dan promosi
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
8. Balai Besar
Kesehatan Paru
Masyarakat
Surakarta
a. Litbang Bahan JAMU
b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan
c. Pengembangan formula JAMU
d. Pelatihan Saintifikasi JAMU
e. Publikasi dan promosi
5/5/2015
5/5/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 89
No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi
Kerjasama Awal Akhir Kerjasama
9. Akafarma Sunan
giri Ponorogo
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
PKL tanggal 6 - 17 April 2015
10. Akafarma 17
Agustus 1945
Semarang
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
PKL Maret 2015
11. Akafarma Putra
Indonesia
Malang
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
PKL 4 - 22 Mei 2015
12. PKPA Fakultas
Farmasi Univ
Jember
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
20 - 24 April 2015
13. SMK Kes Bhakti
Indonesia
Ngawi
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
PKL 1 - 29 Juni 2015
14. IIK Bhakti
Wiyata Kediri
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 90
No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi
Kerjasama Awal Akhir Kerjasama
15. Fakultas
Teknologi Univ
Atma Jaya
Jogjakarta
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
16. Fak Sains dan
Teknologi UIN
Maulana Malik
Ibrahim Malang
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
17. Fakultas
Teknologi dsan
Industri Pangan
UNISRI
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
18. Fakultas Sains
dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri
Sunan Kalijaga
Yogyakarta
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
19.
Politeknik
Kesehatan
Surakarta
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
5/5/2015
5/5/2018
PKL 4 april 2013, 4 November
2013, 11 november 2013,
Permohonan mengajar 5 maret
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 91
No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi
Kerjasama Awal Akhir Kerjasama
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum 2014, PKL 3 April 2014
Permohonan ijin Penelitian,
PKL 27 april - 22 Mei 2015
20. STIKES Aisyiyah
Surakarta
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
21. Poltekes Bhakti
Mulia Sukoharjo
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
PKL 2 - 22 November 2015
22. Unisma
(Fakultas
Kedokteran, Fak
Matematika @
IPA, RS Islam
Malang,
Fakultas
Pertanian)
a. Litbang Bahan JAMU
b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan
c. Pengembangan formula JAMU
d. Pelatihan Saintifikasi JAMU
e. Publikasi dan promosi
5/5/2015
5/5/2018
PKL dan Magang Mahasiswa
23. SMK Negeri 2
Sukoharjo
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT
b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
5/5/2015 5/5/2018
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 92
No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi
Kerjasama Awal Akhir Kerjasama
Tugas Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
24. Universitas
UKDW Jogja
a. Pembentukan Jejaring Saintifikasi Jamu
b. Pelatihan Saintifikasi Jamu
c. Penelitian Tanaman Obat
d. Diseminasi hasil Saintifikasi Jamu
e. Kegiatan Lainnya dalam rangka
pengembangan Saintifikasi Jamu
8/28/2015
8/28/2018
Keikutsertaan dalam Ristoja
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 93
Lampiran 08. Kegiatan Laboratorium Tahun 2015
No Laboratorium Kegiatan Output Kendala
1. Benih
Pemeliharaan koleksi benih -
Pembuatan database benih 225 Databese -
Penambahan koleksi benih 69 Spesies -
Pengujian daya kecambah benih 11 spesies -
2. PascaPanen
Produksi Simplisia Simplisia Lift sering rusak, bahan tidak stabil,
bahan baku yang sulit diperoleh,
pembinaan petani kurang efektif.
Produksi Serbuk simplisia Serbuk Simplisia Mesin serbuk kurang memadai
Laporan stock gudang
pascapanen
Laporan Printer warna belum ada
3.
Galenika
QC rutin bahan jamu, meliputi
kadar sari larut etanol dan larut
air
Data QC hingga November
2015
(13 jenis TO)
Sampel bulan Desember baru diterima
minggu ke-2, sehingga pengerjaan
masih berlangsung
Koleksi minyak atsiri Minyak atsiri berasal dari 5
jenis TO dengan parameter
spesifiknya dan 12 jenis TO
dikoleksi minyak atsirinya saja
Perolehan sampel baru untuk koleksi
minyak atsiri cukup sulit
Koleksi ekstrak sampel Ekstrak tunggal berasal dari 21
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 94
No Laboratorium Kegiatan Output Kendala
Galenika
tumbuhan obat jenis TO
Standarisasi ekstrak :
Optimatimasi metode ekstraksi
(inisiasi PED)
- 8 jenis ekstrak tunggal
3 jenis multi ekstrak dari 3 jenis
ramuan SJ
Perolehan sampel TO untuk memenuhi
komposisi penyusun ramuan SJ
Implementasi ISO 17025 : 2008 - pelengkapan dokumen ISO
pelaksanaan uji banding/uji
profisiensi
Perlu adanya studi banding agar
diperoleh contoh yang tepat mengenai
laboratorium terstandar
Membantu dan/atau
mendampingi pengerjaan
sampel penelitian eksidentil
5 kegiatan
Pendampingan mahasiswa PKL
atau Magang
4 institusi Distribusi peserta per kelompok per
bulan agar dapat diatur kembali agar
kegiatan berjalan lebih efektif
Pengembangan laboratorium pengembangan metode uji
kontrol kualitas
Insturmen yang terlibat dalam proses
pengembangan baru diterima bulan
Oktober sehingga kegiatan ini baru
bisa dimulai akhir tahun.
Selain itu, peralatan lain yang juga
mendukung kelancaran kegiatan ini
juga belum diterima.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 95
No Laboratorium Kegiatan Output Kendala
4. Fitokimia
Skrining Fitokimia 30 data skrining fitokimia TO
Analisis Kadar Abu 297 data kadar abu
KLT ekstrak 36 data profil KLT
KLT minyak Atsiri 19 data profil KLT
5. Hama Penyakit
Tanaman
Pengamatan gejala serangan
hama dan penyakit tanaman
obat.
Data gejala serangan hama
dan penyakit tanaman obat
Jarang ada laporan serangan OPT
Identifikasi hama pada tanaman
obat di lahan B2P2TO-OT.
Data dokumentasi hama
tanaman obat
Jarang ada laporan serangan OPT
Aplikasi pengendalian hama
terpadu
Data metode pengendalian
hama terpadu
Masih dilakukan percobaan awal
Koleksi hama dan serangga
untuk 1 tumbuhan obat
Hasil koleksi dan dokumentasi
hama
Masih dilakukan identifikasi
Mengikuti pelatihan koleksi
hama 1 siklus
Sertifikat Keterbatasan waktu
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 96
No Laboratorium Kegiatan Output Kendala
Peremajaan isolat agensia hayati
meliputi jamur Beauveria
basianna, Trichoderma sp. dan
bakteri Corynebacterium sp.
Isolat agensia hayati
6. Formulasi
Pengembangan Formula sabun
zaitun
1 formula
Pengembangan formula hand
and body lotion
1 formula
Pengembangan formula tablet
serbat jahe
1 formula Belum adanya ruang yang terpantau
kelembaban dan suhu nya sehingga
granul yang akan di cetak cenderung
menjadi basah dan tidak bisa di tablet.
Pengembangan formula Cream
analgesik
1 formula
Pengembangan formula permen
herbal
1 formula Proses pengemasan permen tidak bisa
dilakukan karena belum adanya ruang
yang terpantau kelembaban dan suhu
nya sehingga permen yang akan
dihasilkan menjadi higroskopis dan
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 97
No Laboratorium Kegiatan Output Kendala
melekat pada plastik pengemasnya.
7. Sistematika
Perawatan Spesimen herbarium
RISTOJA tahun 2012
Penggantian silika gel dari
spesimen herbarium RISTOJA
2012 (10 propinsi)
Jumlah spesimen banyak, jumlah
tenaga/staf terbatas
Digitalisasi paspor TO RISTOJA
2012
Database informasi TO dari
RISTOJA 2012 (26 Propinsi)
Paspor TO berjumlah banyak (251 Tim)
Identifikasi TO baru (5 spesies) Terdidentifikasi nama ilmiah
dari 5 jenis TO koleksi
B2P2TOOT
Karakterisasi mikroskopis bahan
jamu yang belum ada di list
MMI (2 spesies)
Karakter mikroskopis serbuk
bahan jamu 2 jenis TO
Manajemen waktu tidak baik karena
banyaknya kegiatan diluar kegiatan
rutin lab.
Penggantian label bilingual
Spesimen herbarium basah
Label bilingual tergantung
pada spesimen herbarium
basah
Pendataan belum lengkap, hanya
sebatas nama ilmiah
Optimasi metode sitogenetika
TO (1 jenis)
Data kariotipe TO Bahan (Orcein) belum tersedia
8. Mikrobiologi
Uji Kontrol kualitas bahan jamu Cek simplisia Herba, Simplisia
Rimpang, simplisia Daun,
Simplisia Batang, Simplisia
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 98
No Laboratorium Kegiatan Output Kendala
Serbuk
Mikrobiologi
Uji aktivitas antimikroba bahan
jamu
Sampel ekstrak rosella dan
sambiloto
Peremajaan isolat Peremajaan isolate kultur
bakteri Staphylococcus aureus,
Escherichia coli
Penyiapan dokumen ISO Pengujian cemaran mikrobia
Pelatihan/magang mikrobiologi
9.
Laboratorium
Biologi
Molekuler
Fasilitas Penelitian Keragaman genetic aksesi
Artemesia annua dan
Standarisasi TO
Optimasi & pengembangan
Metode Biologi Molekuler
Pengembangan menggunakan
metode antimigrasi ‘wound
healing scratch assay, gelatin
zymograph dan western blot.
10. Kultur jaringan
Tanaman
Melakukan Pengembangbiakan
Tanaman dengan metode kultur
jaringan
1. Tanaman Purwoceng
2. Tanaman sembung
3. Tanaman Kumis kucing
4. Tanaman Sarang semut
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 99
No Laboratorium Kegiatan Output Kendala
5. Ekianase
11. Hewan Coba
Monitoring Kesehatan Hewan Pengamatan harian rutin
Monitoring berkala
Pengembangbiakan Tikus Anakan Tikus
Pengembangbiakan Mencit Anakan Mencit Kanibalisme
Fasilitas penelitian Uji Toksisitas akut dan
subkronik : Dermatitis Apotik,
Urilitiasis, Gastroprotektif,
Hepatoprotektor, Asam urat,
dan Hipertensi
12. Instrumen Pengembangan laboratorium 1. optimalisasi dan perawatan
camag tlc densitometer
2. optimlaisasi ftir
3. optimalisasi
spekrofototometri
4. optimalisasi HPLC
Pemeriksaan Kandungan
Senyawa penanda aktif
1. Kontrol kualitas bahan
baku
2. Pemeriksaan kandungan
kimia sampel petani
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 100
No Laboratorium Kegiatan Output Kendala
Pendampingan PKL magang 10 Instansi (Universitas dan
Akademi)
Pemeriksaan kandungan kimia
sampel dari luar
Pemeriksaan kadar artemisinin
dari UNS
Pemeriksaan sampel khusus dan
prioritas
Tanaman Pegagan, binahong,
Tempuyung, Kunyit Jari dll
Persiapan sertifikasi ISO 17025 Pelatihan ISO personal
laboratorium
101
Lampiran 09. Data Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tahap XII Tahun
2015
No. NAMA INSTANSI
1 dr. Eddy Kristianto Klinik Dokter Keluarga Galeria0
2 dr. Lusiana Ningsih RSUD Tora Belo Sigi
3 dr. Sigit Eko Prasetyo UPT Puskesmas Semanu I Gunung Kidul
4 dr. Indah Puji Handayani BBKPM Surakarta
5 dr. Hendratna MT, M.Kes (KK) BBKPM surakarta
6 dr. Arif Yahya, M.Kes FK Unisma
7 dr. Titis Sulistyowati Puskesmas Ajung Jember
8 dr. Etik Dian Machsunah Puskesmas Batu Ampar Balikpapan
9 dr. Amalia Anita Hawas FK Universitas Tidar Magelang
10 dr. Hadis Pratiwi FK Universitas Tidar Magelang
11 dr. Hadriati Hanafie BKTM Makassar
12 dr. Nuning Ekowati Puskesmas Masaran 2 Sragen
13 dr. Handi Zailani. Nst RSUD Kaur, Bengkulu
14 dr Sisca Devi Yani Puskesmas Yosomulyo Metro Lampung
15 dr. Dian Elco Nora Puskesmas Tajur Tangerang
16 dr. Lidya Wiramarta A. Randa RSUD Kwaingga Keroom Papua
17 dr. Tobias Andy Wijaya RSUD Kota Semarang
18 dr. Nurleli Manurung RS Ortopedi Surakarta
19 dr. Jimmy Fitria RS Ortopedi Surakarta
20 dr. Martono Dinkes Tegal
21 dr. Palupi Dian Wijayati Puskesmas Margasari, Tegal
22 dr. Bambang Hariyana, M.Kes FK UNDIP
23 dr. Henry TH Simatupang Puskesmas Sioban Mentawai
24 dr. Yudiono Setiawan Puskesmas Kasembon Kab. Malang
25 dr. Didik Sulistyanto Puskesmas Turen Kab. Malang
26 dr. Elly Hamidah Seputri Dinkes Malang
27 dr. Titis Ari R Puskesmas Tirtoyudo Kab. Malang
28 dr. Hertina Silaban, M.Si FK Univ. Kristen Indonesia
29 dr. Prasaja M. Kes Poltekes Kemenkes Surakarta
30 dr. Lucky Taufika Yuhendi RS Soeradji Tirtonegoro Klaten
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 102
Lampiran 10. Data Peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Tahap IV
Tahun 2015
No. NAMA INSTANSI
1 Yuliana Karrang, S. Farm, Apt. RSUD Kwaingga, Keerom, Papua
2 Dewi Dianasari, S.Farm,M.Farm.,Apt Fakultas Farmasi Universitas Jember
3 Indah Yulia Ningsih, S.Farm,M.Farm., Apt Fakultas Farmasi Universitas Jember
4 Emma Indramari, S.Farm, Apt. Puskesmas Batu Ampar Dinkes Kota
Balikpapan
5 Farida Kurniati, SF, Apt Dinas Kesehatan Kab. Demak
6 Farida Dewi Astuti, S.Farm, Apt. Puskesmas karangawen I Demak
7 Mariyati Silitonga, S.Farm, Apt. Puskesmas Delang Dinkes Kab.
Lamandau
8 Ferayani, S.Farm, Apt.M.Si Dinas Kesehatan Kab. Lamandau
9 Hj. Nurhafizah, S.Si, Apt. Puskesmas Hikun Dinkes Kab.
Tabalong, Kal Sel
10 H. Aulia Abdussalam, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Kab. Tabalong,
Kalsel
11 Christina Febriani Hastuti, S.Farm, Apt. Dinas Kesehatan Kab. Mentawai
12 Yessi Nursifah, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Kab. Kaur
13 Ade Yupita Sari, S.Farm,Apt RSUD Kab. Kaur
14 Sofa Farida, S.Farm, Apt. B2P2TOOT
15 Tofan Aries Mana, S.Farm, Apt. B2P2TOOT
16 Tyas Friska Dewi, S.Farm, Apt. B2P2TOOT
17 Abdul Rahim, S.Si, M.Si, Apt. Fak. Farmasi Universitas Hassanudin
18 Sinta Karolina, S.Farm, Apt
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan,
Tradisional, alternatif dan
Komplementer, kemenkes RI
19 Indri Hardini, S.Farm., Apt RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso
20 Lukluk Utaminingsih, S.Si, Apt RS. Paru dr. M. Goenawan
Partowidigdo, Bogor
21 Nutrisia Aquariushinta Sayuti, M.sc, Apt Poltekes Surakarta
22 Siti Fatimah, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Kab. Karanganyar
23 Tri Nur Masithoh Amir, S. Farm, Apt Puskesmas Jatipuro Kab.
Karanganyar
24 Rivana Septaningsih, S. Farm, Apt. Puskesmas Matesih, Kab. KRA
25 Oriza Elnas, S. Farm, Apt Puskesmas Gondangrejo, Kab. Kra
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 103
No. NAMA INSTANSI
26 Novrieska Puspitasari, S. Farm, Apt. Puskesmas Masaran 2 Sragen
27 Meria Susi, S.Si, Apt. Dinas Kesehatan Kota Metro
Lampung
28 Drs. Agus Budiyono, M.Sc., Apt RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso
Surakarta
29 Aprillia Dwi Nurkancana, S.Farm, Apt. RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso
Surakarta
30 Sabarina Amir, S.Farm, Apt. Dinas Kesehatan Kota Metro
Lampung
104
Lampiran 11. Peserta Magang/Pelatihan tahun 2015
No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan
1. Pelatihan Budidaya Tanaman Obat, Biro Umum Sekjen Kemenkes RI 5 orang 4 – 6 Februari 2015
2. Magang Peningkatan Kapasistas Pengelolaan Agrowisata Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Kota Metro Lampung
10 orang 20 – 22 April 2015
3. Pelatihan Budidaya Tanaman Obat, Biro Umum Sekjen Kemenkes RI 5 orang 4 – 6 Mei 2015
4. Magang Saintifikasi Jamu RSUD Kwaingga Keerom 2 orang 18 – 22 Mei 2015
5. Pelatihan Pasca Panen Tanaman Obat, Dinas Kesehatan Provisi
Kalimantan Selatan
13 orang 8 – 10 Juni 2015
6. Kaji banding FKH Universitas syiah Kuala Aceh 1 dosen 14-15 September
7. Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO Kantor Ketahanan Pangan, Dinas
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro
10 orang 22-23 September
8. Pelatihan Pembuatan Sediaan TO Apotek Cokro 8 orang 9-11 November
9. Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO BKTM Makassar 2 orang 9-11 November
10. Magang Saintifikasi Jamu BKTM Makassar 2 orang 9 – 13 November
11. Pelatihan Budidaya TO Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan
5 orang 11-13 November
12. Pelatihan Budidaya TO LPPM IIK Bhakti Wiyata Kediri 5 orang 11-13 November
13. Pelatihan Budidaya TO PT Inertia Utama 1 orang 11-13 November
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 105
No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan
14. Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO Dinas Kesehatan Kab. Lamandau 4 orang 26-28 Oktober
15. Kaji Banding Persiapan Penyusunan Dokumen Standar Operasional Klinik
Jamu dan Pasca Panen Dinkes Tegal
27 orang 21 Desember
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 106
Lampiran 12. Peserta Praktek Kerja Lapangan/Prakerin/Praktikum tahun 2015
No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan
1. SMK N 1 Trucuk 4 siswa 5 Januari – 31 Maret
2. Jurusan Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atmajaya Yogyakarta 2 mahasiswa 3 Januari – 3 Februari
3. Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian UGM 1 mahasiswa 6 Januari – 6 Februari
4. SMK Negeri 1 Bawen 8 siswa 12 Januari – 12 Mei
5. Prodi Kimia, Fakultas MIPA UGM 4 mahasiswa 13 Januari – 6 Februari
6. Prodi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
3 mahasiswa 19 Januari – 10 Februari
7. Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi 3 mahasiswa 19 Januari – 13 Februari
8. D III Farmasi Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo 3 mahasiswa 2 – 27 Februari
9. PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember 22 mahasiswa 23 – 27 Februari 2015
10. D III Farmasi Akademi Analis Farmasi dan Makanan 17 Agustus 1945
Semarang
5 mahasiswa 2 – 28 Maret
11. SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi 16 siswa 1 – 30 April
12. PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember 18 mahasiswa 20 - 24 April 2015
13. D III Farmasi Akademi Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri
Ponorogo
36 mahasiswa 6 – 17 April
14. D III Jamu Semester IV Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta 12 mahasiswa 27 April – 22 Mei
LAPTAH 2015 B2P2TOOT 107
No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan
15. SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi 16 siswa 4 – 30 Mei
16. D III Jamu Semester VI Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta 8 mahasiswa 4 Mei – 14 Juni
17. D III Jamu Semester II A Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta 21 mahasiswa 1 – 5 Juni
18. SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi 16 siswa 1 – 29 Juni
19. D III Jamu Semester II B Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta 21 mahasiswa 8 – 12 Juni
20. Jurusan Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atmajaya Yogyakarta 3 mahasiswa 1 – 31 Juli
21. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 6 mahasiswa 27 Juli – 27 Oktober
22. SMK N 2 Sukoharjo 6 siswa 1 Juli – 20 Agustus
23. SMK N 1 Trucuk Klaten 6 siswa 3 Agustus – 30 Oktober
24. SMK N 1 Bawen (Jurusan Agribisnis Produksi Tanaman) 6 siswa 6 Agustus -14
November
25. Program Pasca Sarjana dan Profesi Apoteker Magister Herbal UI 17 mahasiswa 11 Agustus
26. Fakultas Pertanian UNS Surakarta 3 mahasiswa 31 Agustus- 28
September
27. Fakultas Pertanian Universitas Yogyakarta 5 mahasiswa 5 Oktober – 30
November
28. D III Jamu Poltekkes Surakarta Semester V 12 mahasiswa 23 November – 18
Desember
top related