laporan praktek kerja bangku
Post on 04-Jul-2015
3.934 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTEK KERJA BANGKU
DAN PLAT
Disusun Untuk Melengkapi Tugas Akhir Praktek Kerja Bangku
Oleh,
Lucyana Pratamawati
K2510044
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
2011
PENGESAHAN
Laporan ini telah diterima pada :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Keterangan :
Koordinator Pembimbing Pembimbing
Drs. Bambang Prawiro, M. M, Prof. Dr. M. Akhyar, M. Pd.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
A. Menggambar
B. Mengikir
C. Menggergaji
D. Mengebor
E. Mengulir Dalam ( TAP )
F. Mengunting
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Alat dan Bahan
B. Waktu dan Tempat
C. Prosedur Pelaksanaan Praktek
D. Tahapan Penyelesaian Benda Kerja
E. Estimasi Waktu
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku
penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan
di bangku kerja. Praktik kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu
menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan
benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang
ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaan
dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja
bangku.
Pekerjaan kerja bangku meliputi menggambar, mengikir,
mengebor,mengetap. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mahasiswa dituntut
selalu mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya guna
membentuk keterampilan yang berkualitas, professional, dan berwawasan
luas.
Dunia pendidikan khususnya pada program pendidikan teknik
mesin,jurusan pendidikan teknik dan kejuruan,Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang mempunyai tujuan yaitu
mencetak lulusannya menjadi seorang tenaga pengajar(guru)sekaligus
sebagai seorang teknisi yang handal.
Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, jurusan Pendidikan Teknik
Kejuruan , Program Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret
mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti Praktek Kerja Bangku sejumlah
2 SKS.
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik
permesinan sebagai dasar untuk materi teknik pemesinan pada tingkat
selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi
geometris yang sesuai dengan perintah kerja.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam
praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi :
tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk
yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya
menitik beratkan pada pencaapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya.
Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang
meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum
melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin – mesin produksi.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan kerja bangku ini bagi mahasiswa, yaitu :
a. Melaporkan hasil kerja praktek kerja bangku selama lima kali
pertemuan
b. Memahami cara pengerjaan praktek kerja bangku
c. Mengerti dan memahami alat dan bahan yang digunakan dalam
praktek kerja bangku
d. Mengerti cara penggunaan dari alat kerja yang digunakan
e. Memahami masalah – masalah yang dihadapi selama praktek kerja
bangku
f. Memenuhi tugas dari praktek kerja bangku
Tujuan umum praktek kerja bangku adalah
a. Mahasiswa memiliki keterampilan
b. Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan sesuai lembar kerja
c. Mahasiswa mampu menggunakan alat kerja dengan baik dan benar
d. Mahasiswa dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Tujuan Khusus praktek kerja bangku antaralain :
a. Mahasiswa mampu mengikir secara rata
b. Mahasiswa mampu mengikir siku
c. Mahasiswa mapampu melakukan pengeboran.
C. Manfaat Praktek Kerja Bangku antaralain :
a. Meningkatkan pemahaman mahasiswa didalam praktek maupun
teori kerja bangku
b. Meningkatkan kualitas keterampilan mahasiswa
c. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah terhadap permasalahan yang akan dihadapi di tempat
pelaksanaan Praktek Kerja Bangku
d. Mahasiswa dapat melatih dan mengembangkan keterampilan yang
ada sesuai dengan ketrampilan yang diperoleh dari tempat Praktek
Kerja Bangku.
e. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses
Praktek Kerja Bangku secara langsung
f. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan wawasan secara
langsung dari proses Praktek Kerja Bangku.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Menggambar
Menggambar / melukis adalah kegiatan member batas – batas dan tanda
– tanda ukuran dengan garis – garis dan titik – titik pada bidang benda kerja,
sebelum benda kerja dikerjakan lebih lanjut misalnya : dikikir, digergaji,
dibor, dan sebagainya.
a. Melabur
Beberapa permukaan pada benda kerja yang akan digambar sebelumnya
dilabur dahulu dengan bahan pelabur. Sebagai bahan pelabur digunakan
layout fluid, atau dapat dipergunakan sebagai bahan pelabur sederhana yaitu
kapaur tulis dicampur air. Sebelum dilabur permukaan itu diratakan dahulu
dengan kikir.
Bila pada permukaan benda pekerjaan itu hanya ditarik satu garis saja,
meleburhanya dilakukan pada sebagian tempat yang memerlukan saja.
b. Alat – alat gambar
Penggores ( scibar )
Penggores terbuat dari baja perkakas ( tool steel ). Penggores adalah
alah yang digunakan untuk menarik garis – garis gambar bila menggambar
pada permukaan benda kerja untuk dikerjakan selanjutnya. Kedua ujung
penggores dibengkokkan ( disepuh ) 150 - 300.
Siku – siku balok ( square )
Square adalah alat yang digunakan untuk melihat kesikuaan benda kerja.
B. Mengikir
Mengikir adalah kegiatan kerja bangku yang bertujuan untuk meratakan
dan menghaluskan suatu bidang, untuk membuat rata dan menyiku antara
bidang satu dengan lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang –
bidang berbentuk.
a. Menentukan tinggi ragum dan posisi badan
Memilh tinggi ragum yang sesuai
Untuk mengerjakan benda pekerjaan pada ragum,memilih
tinggi ragum yang sesuai dengan tinggi badan kita. Apabila kita
berdiri tegak di dekat ragum, mempelkan siku pada mulut ragum
dengan kepalan tangan menempel pada dagu
Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit benda pekerjaan pada ragum, benda kerja
yang keluar dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi. Terutama
kalau bahan benda pekerjaan itu diambil dari logam tipis. Bila
keadaan memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari
mulut ragum harus lebih kecil dari pada bagian yang dijepit.
Posisi badan
Posisi badan saat mengikir yaitu kikir ditekan dan memakan
pada dorongan ke depan dengan tekanan dari tangan kanan dan
kiri harus seimbang. Pada waktu kikir ditarik ke belakang kikir
bebas dari tekanan.
Posisi kaki
Kedudukan kaki dan ragum pada waktu mengikir adalah
membentuk sudut 600..
b. Memegang tangkai kikir dan menekan kikir
Cara memegang kikir yang tepat ialah dengan tangan kanan
pada tangkai kikir dengan ibu jari tangan terletak di bagian atas
daripada tangkai. Jempol tidak boleh terlalu keras menekan pada
tangkai kikir. Kikir digerakkan maju oleh tekanan telapak tangan di
bawah pengaruh tekanan tangan kiri pada kikir.
Cara yang betul memegang kikir, jempol ditempatkan di
bagian atas tangkai kikir. Jangan menggunakan kikir dengan tidak
memakai tangkai kikir yang semestinya.
Permukaan benda kerja yang akan atau sedang di kikir, tidak
boleh digosok dengan tangan, karena mengakibatkan pengikiran
selanjutnya akan menemui kesukaran karena licin.
C. Menggergaji
Menggergaji adalah pengerjaan pemotongan benda kerja dengan
menggunakan gergaji. Memotong bahan dengan gergaji dapat dilakukan
dengan 2 jalan yaitu, dengan gergaji mesin dan gergaji tangan.
a. Cara memegang sengkang gergaji
Tangan kanan memegang tangkai sangkang, sedangkan
tangan kiri memegang bagian ujung depan dari sangkang. Sikap dan
posisi badan pada waktu menggergaji hamper sama dengan sikap
dan posisi saat mengikir. Terutama memegang tangkai, ibu jari
berada pada bagian atas tangkai, sedangkan keempat jari tangan
menahan di bagian bawah tangkai.
b. Memegang daun gergaji pada sengkangnya
Pada waktu memasang daun gergaji pada sengkangnya, harus
memperhatikan sudut kemiringgan mata pemotong harus menghadap
ke depan, sehingga gerak gerak memotong dilakukan pada langkah
ke muka. Cara pemasangan daun gergaji dimasukkan ke dalam alur
yang telah disediakan, untuk selanjutnya dipasang pen yang sesuai.
Dengan memutar mur-penarik daun gergaji akan menjadi kencang.
Sebelum daun gergaji dipasang pada sengkangnya perlu
memperhatikan dengan teliti arah dari sudut miring mata pemotong
sehingga tidak terjadi kesalahan memasang. Setelah daun gergaji
yang terpasang pada sengkangnya, arah sudut miring mata pemotong
seharusnya menghadap ke depan.
Pemasangan daun gergaji pada sengkangnya untuk
pemotongan bahan yang lebarnya melebihi ukuran tinggi sengkang
gergaji, maka kedudukan daun gergaji terhadap sengkangnya diputar
900 . Bila bahan yang akan dipotong dengan gergaji mempunyai
ukuran panjang pemotongan melebihi tinggi sengkang, dapat
dilakukan dengan posisi daun gergaji diputar 900
c. Bentuk gigi gergaji
Jenis gigi gergaji umumnya dibagi dua macam, yaitu
berbentuk lurus dan yang berbentuk zig-zag. Letak gigi daun gergaji
ada yang dibuat pada satu sisi yang gunanya untuk memotong bahan
yang lebar sedangkan yang dibuat pada kedua sisinya digunakan
untuk bahan yang lebarnya kurang dari lebar daun gergaji itu sendiri.
Jenis daun gergaji tangan yang letak giginya pada kedua sisi dengan
bentuk giginya adalah berombak. Jenis daun gergaji yang letak
giginya pada satu sisi dengan bentuk giginya adalah zig-zag.
Sebelum pengerjaan memotongan dengan daun gergaj
terhadap bahan yang akan dipotong, memberi tanda takik pada sudut
bahan tersebut, seandainya bahan yang akan dipotong itu berbentuk
bahan persegi. Miringkan daun gergaji pada permulaan pemotongan
batang persegi. Lalu untuk langkah pemotongan tiap-tiap menit bisa
dilakukan antara 40 sampai 50 langkah.
d. Cara-cara menggergaji /memotong pada tiap-tiap jenis bahan.
Memotong bahan dengan gergaji tangan yang harus
memperhatikan beberapa hal, antara lain :
1) memotong permulaan dari daun gergaji terhadap bahan
yang akan dipotong
2) Kedudukan gergaji pada waktu dimakankan harus lurus
dan tegak
3) Penggunaan gigi gergaji harus sesuai dengan bentuk dan
jenis bahan yang akan dipotong.
D. Mengebor
Mengebor adalah pekerjaan membuat lubang dengan menggunakan
mesin bor. Pekerja logam pada bengkel - bengkel biasanya mempergunakan
beberapa jenis mesin bor, seperti mesin bor bangku, mesin bor tiang dan
menggunakan jenis mesin bor pistol atau mesin bor dada.
Agar pemakanan permulaan tidak miring atau meleset maka pada
bagian yang akan dibor dibuat titik pusat. Sebelum mengebor benda kerja,
harus diperhatikan :
a) Kelengkapan – kelengkapan mesin bor
b) Pelumasan
c) Jenis bahan yang akan dibor
d) Ukuran garis tengah bor
e) Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor
f) Keselamatan kerja
Cara mengebor benda pekerjaan yang dijepit mempergunakan ragum
mesin bor. Untuk benda kerja yang telah rata dan mendatar, dengan ukuran
tebalnya lebih pendek daripada tinggi mulut ragum bor, dibagian bawah
benda kerja ditahan dengan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar
ragum bor tidak turut bergerak, mengikat ragum tersebut dengan mur-baut
pada meja-bor.
Untuk pengerjaan mengebor tembus pada benda-kerja yang diletakkan
pada alas meja-bor, agar diperhatikan bahwa ketika bor telah menembus
benda pekerjaan, maka mata pemotong bor jangan sampai menyayat
permukaan daripada meja-bor. Dalam hal yang demikian kedudukan pada
waktu penjepitan benda kerja harus betul-betul presisi, sudut mata
pemotong bor dengan titik pusat lubang yang akan dibor sepusat dengan
titik lubang meja-bor. Pada pengeboran bahan yang memerlukan
pendinginan. Fungsi dari pendingin ini adalah untuk menghindarkan agar
bor tidak menjadi aus akibat panas yang timbul dari gesekan antara bor /
penggerek dengan benda pekerjaan.
E. Mengulir Dalam ( TAP )
Hal – hal yang harus diperhatikan diantaranya :
a) Garis tengah bor digunakan untuk membuat lubang baud, harus
sesuai ukurannya untuk tap yang akan digunakan
b) Kedudukan antara tap dengan lubang atau permukaan benda kerja
c) Cara menekan dan memutar tap
d) Jenis bahan yang ditap berhubungan dengan pelumasan
Cara mengetap :
a) Sebagai permulaan dipakai tap no 1, dengan kedudukan harus tegak
lurus
b) Memutar tangkai pada pemotongan permulaan harus diberi tekanan
setelah memotong tenaga tidak diperlukan lagi
c) Antara 14
- 12
putaran setiap kali memuta, arah putaran selalu
dikembalikan dan berilah minyak pelumas untuk jenis bahan yang
diperlukan.
d) Melanjutkan tap no 2 dan no 3.
F. Membengkok Dingin
Membengkok dingin adalah merubah bentuk bahan atau logam dari
bentuk semula menjadi bentuk lain dalam keadaan dingin. Merubah bentuk
dimaksud adalah pengerjaan membengkokkan atau melengkungkan bahan
seperti balok logam pejal, batang bundar, pipa dan sebagainya dalam
keadaan dingin.
G. Mengeling
Memgeling adalah pengerjaan menyambung beberapa potongan logam
dengan jalan dikeling. Hal - hal yang harus diperhatikan saat mengeling :
a) Jenis bahan yang akan dikeling
b) Ukuran tebal bahan yang akan dikeling
c) Jenis paku keeling
d) Ukuran – ukuran paku keeling
e) Ukuran garis tengah bor yang akan digunakan
f) Alat perkakas yang digunakan.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang diperlukan dalam proses praktikum kerja bangku :
a. Palu
Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan setiap bengkel kerja
bangku. Palu dilengkapi dengan pemegang/gagang kayu sebagai tangkai
pemukul. Jenis dan ukuran palu bervariasi sesuai dengan fungsinya.
Berdasarkan bahan yang digunakan, palu dibedakan menjadi:
1) Palu besi
2) Palu kayu
3) Palu karet/plastik.
b. Betel ( chisel )
Adalah peralatan yang digunakan untuk mengurangi ketebalan benda
kerja dengan cara menatah / memahat benda kerja dengan menggunakan
palu sebagai alat bantu.
c. Vernier Caliper ( Jangka Sorong)
Jangka Sorong adalah salah satu alat ukur yang mempunyai ketelitian
sampai 0,01 mm, yang digunakan untuk mengukur ukuran ukuran benda
kerja, baik ukuran permukaan bidang panjang & tebal, kedalaman, maupun
diameter benda kerja yang berpenampang silindris.
d. Wear pack
Wear Pack adalah pakaian kerja yang berfungsi untuk melindungi
pekerja saat bekerja. Wear pack pun memiliki syarat – syarat tertentu yang
dapat menjamin keamanan pekerja dalam bekerja, antara lain :
1) Dapat menutupi bagian - bagian tubuh dari kemungkinan
kecelakaan kerja
2) Nyaman dipakai
e. Penggores ( scibar )
Penggores terbuat dari baja perkakas ( tool steel ) yang berbentuk
silindris lurus dan diruncingkan dibagian ujung depan. Penggores adalah
alat yang digunakan untuk menarik garis – garis gambar bila menggambar
pada permukaan benda kerja untuk dikerjakan selanjutnya. Kedua ujung
penggores dibengkokkan ( disepuh ) 150 - 300.
f. Siku – siku balok ( square )
Square adalah alat yang digunakan untuk melihat kesikuaan benda kerja.
g. Penyiku
Penyiku adalah alat untuk memeriksa keraataan permukaan dan
kesikuan bidang benda kerja antar permukaan benda kerja.
h. Ragum
Ragum adalah alat penjepit yang digunakan untuk menjepit benda
pekerjaan yang akan dikikir, dipahat, ditap, dan lain – lain. Lengan pemutar
tangkai ( rangka ) ragum, maka mulut ragum akan menjempit atau
membuka benda kerja..
Cara memilih ragum yaitu, memilih ragum yang tinggi ragum sesuai
dengan tinggi badan. Apabila berdiri tegak di dekat ragum, menempelkan
siku pada mulut ragum dengan kepalan tangan menempel pada ragum.
Cara menjepit benda kerja dengan ragum, benda kerja yang keluar dari
mulut ragum jangan terlalu tinggi.
i. Kikir tangan
Kikir adalah alat untuk membuat rata, menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya, membuat datar dan sejajar antar bidang, serta
membuat profil / bentuk lainnya sesuai dengan bentuk kikir yang
digunakan.
j. Gergaji Tangan
Gergaji Tangan adalah alat yang digunakan untuk memeotong benda
kerja. Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras,
sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk
mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat
tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi per inchi.
k. Penitik.Pusat
Penitik Pusat adalah alat yang terbuat dari bahan baja perkakas yang
berpenampang silindris, dimana pada bagian badannya dikartel dan pada
bagian ujungnya dibuat lancip dengan sudut 90 °, yang berfungsi untuk
menandai titik pusat lubang yang akan dibor.
l. Mengulir Dalam ( TAP )
Setiap stel pengulir dalam terdiri dari 3 buah, sedangkan sebagai alat
pemegang dan pemutar ketika mengulir menggunakan tangkai tap / batang
pemutar. Urutan pengulir :
Taper ( memiliki sedikit ulir penuh )
Plug ( memiliki sebagian ulir penuh )
Bottoming ( memiliki ulir penuh ).
B. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan praktek kerja bangku
Penulis melakukan praktek kerja bangku benda kerja pertama di bengkel
Kerja Bangku Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS pada hari Rabu. Dalam
penulisan laporan ini penulis terlibat secara langsung dalam pengerjaan
benda kerja pertama praktek kerja bangku. Pada pembuatan laporan ini,
penulis melakukan dan mengamati proses kerja tersebut. Tahapan praktek
tersebut antara lain :
a. PEMBUATAN BENDA KERJA 1
1)
2) Memahami gambar kerja
3) Menerima benda kerja (BK) , periksa ukuran / dimensinya
(Benda kerja merupakan plat L)
4) Jepit benda keraja pada ragum, kikir rata permukaan 1
5) Balik posisi Benda kerja, kikir rata pemukaaan 2, sampai rata
dan siku terhadap bidang 1
6) Balik kembali posisi benda kerja, kikir rata bagian permukaan
dibalik permukaan 1(bidang 3) sampai mencapai ukuran tebal
5mm
7) Ubah posisi benda kerja, kikir rata dan siku permukaan dibalik
permukaan 2 benda kerja sampai rata dan siku terhadap bidang 3
(bidang 4) sampai mencapai ukuran tebal 5mm
8) Gunakan kikir bulat unruk membuat radius 10 mm pada sudut
yang mengapit bidang 3 dan bidang 4
9) Ubah posisi benda kerja, dengan sisi L (bagian tepi siku pada
salah satu sisi) menhadap keatas, yaitu pposisi yang akan kita
kikir
10) Kikir rata dan siku permukaan tersebut (bdang 5) terhadap
bidang1,2,3 dan 4
11) Balik posisi benda kerja seperti pada posisi ke 10, akn tetapi
dengan sisi siku L yang belum terkikir yang akan dikikir
12) Kikir rata dan siku sisi L tersebut (bidang 6) terhadap bidang
1,2,3, dan 4 , sampai memnuhi ukuran yang ditentukan, yakni
penjang 100 mm
13) Ubah posisi benda kerja dengan bidang tegak 1 yang akan
dikikir,
14) Kikir rata dan siku sisi tegak tersebut terhadap bdang 1 dan 3
sampai mencapai ukuran 55mm
15) Ubah posisi benda kerja dengan bidang tegak 2 yang akan dikikir
16) Kikir rata dan siku sisi tegak tersebut terhadap bdang 2 dan 4
sampai mencapai ukuran 55mm
a. PEMBUATAN BENDA KERJA TAHAP PEMAHATAN
1. Lukis / gambar garis batas pemahatan pada bidang 1 dan 2 sesuai
dengan jobsheet,
2. Jepit benda kerja dengan posisi sisi siku yang terjepit dalam ragum,
gunakan pelapis unrtuk menghindari kerusakan benda kerja
3. Phat benda kerja dengan menggunakan pahat pemotong dan palu
besi sesuai dengan teori pemahatan sampai mendekati ukuran dalam
jobsheet
4. Kikir rata bidang yang telah dipahat tadi sampai rata dan siku
terhadap bidang siku 5 dan 6, dan sesuai dengan ukuran pada
jobsheet
b. PEMBUATAN BENDA KERJA TAHAP PENGGERGAJIAN
1. Lukis / gambar permukaan benda kerja bidang 1 yang telah
dilabur sesuai dengan gambar, yaitu panjang alur
penggegajian 40 mm, jarak gang antar alur penggergajian 10
mm, jumlah alur penggergajian 9.
2. Pilih dan gunakan gegaji yang menggunakan mata potong
tunggal dengan ketentuan 18 gigi/inch
3. Jepit benda kerja pada ragum, posisikan bidang 1 yang telah
digambar dapat diamati dengan jelas saat penggergajian
4. Gergaji benda kerja sesuai dengan ukuran dalam jobsheet
yang telah tergambar dipermukaan bidang 1
5. Ulangi proses penggergajian sampai jumlah 9 alur terpenuhi
6. Kikir bekas penggergajian dengan kikir rata yang halus
c. PEMBUATAN BENDA KERJA TAHAP PENGEBORAN
1. Gambar / lukis permukaan benda kerja bidang 2 sesuai dengan
profil dalam jobsheet, yaitu profil persegi, elips, dan segitiga.
Dengan ukuran sesuai dengan jobsheet
2. Lakukan penitikan pusat dan garis untuk membantu proses
pengeboran dan pengikiran selanjutnya
3. Setelah gambar dan penitikan selesai, jepit benda kerja pada
ragum mesin bor,
4. Setting mesin bor sehingga sesuai dengan bekas penitikan
pada benda kerja, gunakan mata bor yang sesuai dengan profil
5. Pengeboran pada tahap awal menggunakan bor berdiameter
keecil yang dilanjutkan dengan bor berdiamter lebih besar
untuk mencegah terjadinya aus pada mata bor
6. Bor bidang 2 benda kerja sesuai dengan gambar profil
7. Jangan melepas benda kerja atau mata bor sebelum bor
berhenti
8. Lepas benda kerja setelah pengeboran selesai
d. PEMBUATAN PROFIL BENDA KERJA (PENGIKIRAN 2)
1. Jepit benda kerja pada ragum, posisikan bidang 2 yang telah
dibor dan digamabr dapat diamati dengan jelas saat pengikiran
profil
2. Gunakan kikir berukuran kecil untuk mengawali pengikiran
profil
3. Bentuk profil sesuai dengan jobsheet menggunakan kikir yang
sesuai dengan profil tersebut. Untuk profil persegi dapat
menggunakan menggunakn kikir segi empat atau kikir segitiga.
Untuk profil segitiga menggunakan kikir ssegitiga. Untuk profil
elips, dapat menggunakan kikir bulat atau setengah bulah.
4. Kikir profil – profil tersebut sesuai dengan ukuran pada jobsheet.
e. PROSES FINISHING
1. Bersihkan benda kerja dari bekas – bekas pengikiran yang
tajam, kerak, dll.
2. Buat champer pada sisi- sisi benda kerja yang mempunyai
sudut 90° dengan ukuran radius 1 mm.
3. Cek ulang kondisi dan dimensi benda kerja
4. Lakukan proses stamping pada permukaan benda kerja bidang
2 sesuai dengan nama dan NIM masing- masing
5. Laporkan kepada Instruktur apabila BK telah selesai atau
mengalami masalah
f. KESELAMATAN KERJA
1. Pada waktu praktek menggunakan baju kerja.
Definisi baju kerja atau pakaian kerja adalah pakaian yang khusus
dibuat untuk digunakan bekerja di dalam bengkel atau
labotarium.Bahannya harus cukup kuat dan bentuknya harus sesuai
dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan.Baju kerja harus dapat
melindungi pekerja dari luka akibat beram,serpihan benda
kerja,goresan-goresan dan panas.Pakaian harus benar-benar terikat
atau pas dengan pemakainya.Sewaktu bekerja pakaian harus
terkancing secara sempurna, sehingga tidak ada bagian dari anggota
badan yang terbuka atau tidak terlindungi.
2. Tidak diperkenankan memakai perhiasan sewaktu bekerja di
bengkel, seperti jam tangan ,gelang,kalung dan perhiasan-perhiasan
lainnya.
3. Kondisi lingkungan harus rapi, bersih, aman, dan baik. Keadaan
tempat kerja yang tidak rapi, misalnya banyak beram dan potongan-
potongan bahan berserakan disekitar tempat bekerja dapat
menyebabkan terpeleset dan jatuh.
4. Penggunaan peralatan secara baik dan benar. Misalnya pemakaian
kikir yang tidak bertangkai dapat menimbulkan kecelakaan kerja,
seperti tangan tertusuk oleh pemegang kikir, dll.
5. Pada penggunaan mesin bor yang harus diperhatikan:
Sistem pemasangan listrik harus benar
Ground sudah terhubung
Penutup mata bor sudah terpasang
Pemakai menggunakan alat-alat keselamatan kerja ,seperti
penutup rambut/kepala
Apabila tidak memakai penutup rambut sebaiknya rambut
yang panjang diikat terlebih dahulu
Berkonsentrasi dalam bekerja.
C. Prosedur Pelaksanaan Praktek
D. Tahapan Penyelesaian Benda Kerja
E. Estimasi Waktu
F. Estimasi Biaya
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
top related