laporan pkl puri fix.doc
Post on 25-Dec-2015
58 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia Public relations semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan
semakin banyak nya pelatihan pelatihan untuk pengenalan profesi Public
Relations baik untuk mahasiswa maupun umum dan juga semakin banyak nya
buku-buku yang beredar tentang dunia Public Relations.
Public Relations kini semakin diminati oleh banyak kalangan. Semkain banyak
perguruan tinggi yang mengoperasionalisasikan jurusan Public Relations. Dunia
kerja pun semakin membutuhkan keberadaan Public Relations, baik itu
perusahaan maupun perhotelan.
Semakin besar perusahaan, maka ruang lingkup kerja Public Relations semakin
kompleks. Hal ini dikarenakan lingkup kerja Public Relations tidak sesederhana
yang difikirkan orang. Praktisi Public Relations harus mampu menjaga dan
meningkatkan reputasi perusahaan melalui saluran-saluran komunikasi yang ada.
Disini peran Public Relations untuk selalu menjaga komunikasi dengan pihak
luar-khususnya media massa-sangat diperlukan.
1
Reputasi perusahaan dibangun tidak hanya melalui media massa, media massa
merupakan salah satu alat untuk mempublikasikannya, tetapi banyak hal-hal lain
yang dilakaukan Public Relations untuk membangun reputasi atau citra
perusahaan itu sendiri. Public Relations merupakan faktor yang penting di dalam
menunjang pemasaran.
Peran Public Relations memang berlaku untuk menghubungkan antara perusahaan
dengan pihak yang akan mengadakan deal atau kerjasama dengan perusahaan
tersebut. Pemasaran tidak selalu berhubungan dengan jual beli barang, tetapi juga
bagaimana kita sanggup mengadakan kerjasama atau deal dengan perusahaan lain,
serta bagaimana kita sanggup untuk membuat kesepakatan yang saling
menguntungkan antara satu pihak dengan lainnya.Oleh karena itu, penulis ingin
mengetahui bagaimana peran Public Relations di PT Bursa Efek Indonesia Pusat
Informasi Pasar Modal Lampung dalam membangun citra perusahaan dan juga
pemasaran melalui kegiatan edukasi, informasi dan sosialisasi pasar modal dalam
kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
Praktek Kerja Lapangan sendiri di jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung merupakan program wajib yang harus
dilaksanakan sebagai salah satu syarat kelulusan. Dengan adanya kerja praktik ini
diharapkan mahasiswa mengetahui kondisi lingkungan kerja dengan mengamati
dan ikut serta secara langsung pada kegiatan-kegiatan di bidang Marketing Public
Relations. Kegiatan yang diperoleh Mahasiswa selama melakukan Kerja Praktik
ini diharapkan akan menambah pengetahuan praktis dan wawasan mahasiswa,
dengan tidak menganggu seminimal mungkin kegiatan di bidang Marketing
Public Relations PT. Bursa Efek Indonesia yang menjadi tempat kerja praktik.
2
“Peranan Humas dalam Pemasaran Pasar Modal Pusat Informasi (PIPM)
Lampung” judul Laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis pilih karena
merupakan arahan dari pembimbing PKL disana dan juga merupakan realitas
yang penulis temukan di lapangan.
1.2 Tujuan
Praktek kerja lapangan di PT. Bursa Efek Indonesia Pusat Informasi Pasar Modal
(PIPM) Lampung ini bertujuan untuk :
1. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara dunia
perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya.
2. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam memberikan
kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.
3. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami
aplikasi ilmunya di dunia kerja pada umumnya serta mampu menyerap dan
berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di dunia Marketing
Public Relations.
5. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang lebih
berwawasan bagi mahasiswa
1.3 Rumusan Masalah
“Bagaimana Peranan Humas dalam Pemasaran Pasar Modal
Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Lampung”.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Profil Perusahaan
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau
VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II,
perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah
Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi
bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
4
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang
dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat
dilihat sebagai berikut:
[Desember
1912]
Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda
[1914 –
1918]
Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
[1925 –
1942]
Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan
Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
[Awal tahun
1939]
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup
[1942 –
1952]
Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang
Dunia II
[1956] Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek
semakin tidak aktif
[1956 –
1977]
Perdagangan di Bursa Efek vakum
[10 Agustus
1977]
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.
BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana
Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai
HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini
5
juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara
[1977 –
1987]
Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten
hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih
instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
[1987] Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987
(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan
investor asing menanamkan modal di Indonesia
[1988 –
1990]
Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas
bursa terlihat meningkat
[2 Juni
1988]
Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek
(PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan
dealer
[Desember
1988]
Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go
public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi
pertumbuhan pasar modal
6
[16 Juni
1989]
Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya
[13 Juli
1992]
Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai
HUT BEJ
[22 Mei
1995]
Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading
Systems)
[10
November
1995]
Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai
diberlakukan mulai Januari 1996
[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek
Surabaya
[2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading)
mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia
[2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading)
[2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek
7
Indonesia (BEI)
[02 Maret
2009]
Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa
Efek Indonesia: JATS-NextG
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.
MISI
Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui
pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah,
efisiensi biaya serta penerapan good governance.
8
2.1.3 Nilai-nilai Perseroan
BEI memiliki nilai-nilai Perseroan yang diterapkan dalam pelaksanaan
kerja sehari-hari,yaitu:
1. Teamwork
Senantiasa bekerja sama secara sinergis untuk mencapai tujuan bersama.
Perilaku Utama:
A. Fokus pada pencapaian tujuan bersama
a. Mengutamakan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi.
b. Mengoptimalkan seluruh potensi anggota tim untuk pencapaian tujuan
bersama.
B. Saling mendukung dan saling percaya
a. Memberikan kontribusi terbaik sesuai dengan lingkup peran dan
tugasnya.
b. Memotivasi dan saling memberi semangat.
c. Berpikir positif.
d. Terbuka terhadap kritik dan saran.
e. Menghargai perbedaan dan pendapat orang lain.
2. Integrity
9
Konsistensi antara pikiran, ucapan, dan tindakan dengan selalu
menjunjung tinggi kejujuran, transparansi dan independensi. Perilaku
Utama:
A. Jujur dan Dapat Dipercaya
a. Senantiasa berpikir, berkata dan bertindak berdasarkan kebenaran sesuai
fakta dan kenyataan yang terjadi.
b. Tidak menyalahgunakan wewenang dan fasilitas yang diberikan.
c. Memegang teguh amanah dan tanggung jawab yang telah diberikan.
B. Independen dan Transparan
a. Obyektif dalam mengambil keputusan secara bijaksana dengan tetap
berpegang pada aturan dan kebijakan yang berlaku serta tidak terpengaruh
oleh tekanan dan kepentingan.
b. Selalu menyampaikan informasi yang relevan secara benar, tepat, dan
akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.
c. Tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun.
C. Disiplin dan Konsisten
a. Bertindak dan berperilaku sesuai dengan peraturan Perseroan.
b. Melaksanakan pekerjaan secara teratur dan terus menerus.
3. Professionalism
10
Memberikan hasil terbaik atas dasar kemampuan dan keahlian dengan
penuh tanggung jawab.
Perilaku Utama:
A. Kompeten dan Bertanggung Jawab
a. Senantiasa mengembangkan tingkat kompetensi.
b. Berpikiran terbuka dan melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
c. Mampu mengambil keputusan atas dasar risiko yang terukur dan
bertanggung- jawab untuk memberikan hasil yang terbaik.
d. Mampu dan mandiri dalam menyelesaikan pekerjaan secara tuntas dan
akurat.
e. Bekerja dengan optimal dan memberikan nilai tambah.
B. Berorientasi pada hasil dan kualitas kerja terbaik
a. Bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil terbaik.
b. Bekerja dengan sistematis melalui perencanaan, pengorganisasian,
pemantauan, dan evaluasi secara terus menerus.
c. Menetapkan standar yang tinggi sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja.
4. Service Excellence
Senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan stakeholders.
Perilaku Utama:
11
A. Mengutamakan kepuasan stakeholders
a. Tulus, santun, dan ramah dalam melayani stakeholders.
b. Proaktif dan cepat tanggap dalam pemenuhan kebutuhan stakeholders.
c. Berorientasi pada kualitas layanan dan solusi dengan tetap
mengedepankan kaidah-kaidah GCG.
B. Melakukan perbaikan terus menerus
a. Inovatif, inisiatif, kreatif.
b. Semangat untuk menghasilkan yang terbaik
2.1.4 Tata Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance (selanjutnya disebut
sebagai CG) merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengarahkan
pengelolaan perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran dan
kesetaraan. BEI sebagai fasilitator dan regulator pasar modal di Indonesia
memiliki komitmen untuk menjadi Bursa Efek yang sehat dan berdaya
saing global.
Penerapan komitmen CG yang baik atau biasa disebut Good Corporate
Governance (GCG) terkandung pada misi Perusahaan yaitu menciptakan
daya saing untuk menarik investor dan emiten melalui pemberdayaan
12
Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya
serta penerapan good governance.
BEI telah berhasil menerapkan pedoman, kerangka kerja serta prinsip-
prinsip CG secara efektif dan efisien dalam kegiatan operasional
Perusahaan dan senantiasa memperbaiki praktik CG di masa yang akan
datang.Manfaat dari penerapan GCG dapat berdampak positif pada
terciptanya akuntabilitas Perusahaan, transaksi yang wajar dan
independen, serta kehandalan dan peningkatan kualitas informasi kepada
publik.
Tujuan BEI menerapkan CG yaitu:
1. Sebagai pedoman bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan
pengawasan dan pemberian saran-saran kepada Direksi dalam pengelolaan
Perusahaan.
2. Sebagai pedoman bagi Direksi agar dalam menjalankan kegiataan sehari-
hari Perusahaan dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dengan
memperhatikan Anggaran Dasar, etika bisnis, perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku lainnya.
3. Sebagai pedoman bagi jajaran manajemen dan karyawan BEI dalam
melaksanakan kegiatan maupun tugasnya sehari-hari sesuai dengan
prinsip-prinsip CG.
Strategi BEI agar implementasi CG berjalan dengan baik (GCG) yaitu:
13
1. Memelihara Pedoman, Piagam, dan Prosedur Tata Kelola secara konsisten
BEI melakukan proses review secara berkala terhadap Pedoman, Piagam
dan Prosedur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pedoman,
Piagam, Prosedur sehingga BEI dapat menghasilkan kinerja yang lebih
baik.
2. Sosialisasi yang berkesinambungan mengenai prinsip-prinsip CG
BEI telah melakukan proses sosialisasi yang berkesinambungan mengenai
prinsip-prinsip CG tersebut kepada seluruh karyawan dan stakeholder.
Sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan prinsip-prinsip CG kepada
seluruh karyawan, sehingga dalam menjalankan kegiatan operasional
Perusahaan, karyawan selalu patuh terhadap ketentuan CG.
3. Penilaian pihak ketiga atas pelaksanaan CG di BEI . BEI meyakini bahwa
penilaian pihak ketigaakan meningkatkan kualitas CG.
2.1.5 Logo Perusahaan
14
2.1.6 Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia
2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.2.1 Penyajian Data Kerja Praktek
Dalam rangka pengembangan pasar, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan
pendekatan langsung kepada calon pelaku pasar melalui beberapa jalur. Salah
satunya adalah dengan pendirian Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) di daerah-
daerah yang potensial. Pusat Informasi Pasar Modal termasuk ke dalam divisi
pemasaran PT Bursa Efek Indonesia
15
Pada awalnya pendirian PIPM dimaksudkan sebagai perintis / pembuka jalan bagi
Anggota Bursa untuk beroperasi di suatu daerah yang potensial. PIPM dapat pula
didirikan pada kota-kota yang telah terdapat perusahaan sekuritas, namun
dipandang masih memiliki potensi besar untuk lebih dikembangkan lagi.
Kegiatan-kegiatan di PIPM meliputi berbagai usaha untuk meningkatkan jumlah
pemodal lokal dan perusahaan tercatat dari daerah dimana PIPM berada dan
sekitarnya. Jangkauan kegiatan sosialisasi dan edukasi PIPM tidak hanya di kota
tempat PIPM berada, namun juga di daerah-daerah sekitarnya.
Pendirian PIPM di suatu daerah sifatnya tidak permanen karena jika
perkembangan pasar modal di daerah tersebut sudah baik maka Bursa Efek
Indonesia akan merelokasi PIPM tersebut ke daerah potensial yang baru.
Disini penulis ditempatkan di Pusat Informasi Pasar Modal Lampung. Dalam
rangka sosialisasi dan edukasi informasi pasar modal Pusat Informasi Pasar Modal
Lampung melaksanakan beberapa kegiatan yang juga bersamaan dengan Praktek
Kerja Lapangan dari tanggal 19 Juni 2012 hingga 30 Juli 2012, kegiatan
tersebut,antara lain :
1. Sekolah Pasar Modal Gelombang 2 Level 1 dan 2 ( 19 Juni – 20 Juni 2012 )
Sejalan dengan semangat memajukan Pasar Modal Indonesia, serta dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan informasi yang benar dan tepat
tentang investasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan sosialisasi dan
edukasi Pasar Modal kepada masyarakat. Mengingat pemahaman masyarakat
tentang pasar modal saat ini masih belum merata dan masih banyak yang
belum memahami bagaimana cara berinvestasi di pasar modal, maka PT BEI
16
menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) yang diharapkan dapat
menampung, merangsang, dan mengarahkan animo masyarakat yang
berminat untuk menekuni pasar modal sebagai media investasinya. Tjuan dari
diadakannya Sekolah Pasar Modal ini antara lain :
Memberikan edukasi menyeluruh kepada peserta mengenai investasi di
Pasar Modal. Edukasi yang diberikan dilakukan secara bertahap, mulai
dari Level 1, Level 2 dan Level 3 Program Reguler serta Level 1 dan
Level 2 Program Syariah
Mempersiapkan para peserta Sekolah Pasar Modal untuk menjadi investor
berkualitas di Pasar Modal
Meningkatkan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia
2. Edukasi Publik IAIN Lampung (7 Juli 2012)
Dalam hal ini edukasi publik yang dilaksanakan di IAIN Pascasarjana
Lampung mensosialisasikan tentang pasar modal syariah yang juga terdapat
dalam dunia pasar modal. Sosialisasi ini pun diharapkan akan munculnya
investor-invesotr baru di pasar modal baik regular maupun syariah yang
tentunya akan menambah kemajuan dunia pasar modal Indonesia.
3. Diskusi Pasar Modal (13 Juli 2012)
Tujuan dari kegiatan diskusi pasar modal ini adalah untuk sharing antara
pelaku pasar modal dengan media yang dalam hal ini diskusi dilakukan
perwakilan Astronacci (Bapak Gema Goeyardi ) dengan media dari Surat
Kabar Harian Tribun Lampung.
17
4. Forum Investor / Investor Club (13 Juli 2012)
Kegiatan forum investor ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh
Pusat Informasi Pasar Modal Lampung. Kegiatan ini dimaksudkan agar para
investor dapat saling sharing antara sesama investor maupun pemateri handal
yang didatangkan tentang kendala ataupun kemudahan dari investasi pasar
modal yang mereka jalankan. Pada kegiatan forum investor kali ini
mendatengakn pemateri dari Astronacci yaitu bapak Gema Goeyardi.
5. Lomba menggambar dan mewarnai “Finance for Kids” ( 15 Juli 2012 )
Pusat Informasi Pasar Modal Lampung
Lomba menggambar dan mewarnai yang diikuti oleh sekitar 500 siswa/I
TK dan SD se-Bandar Lampung dilaksanakan dalam rangka memperingati
Hari Anak Nasional. Tujuan darikegiatan ini adalah agar anak mengerti
danmemhamai apa itu investasi sejak dini.
6. Edukasi Publik Bank BNI KCU Tanjung Karang ( 17 Juli 2012 )
Kegiatan ini sebagai salah satu kegiatan sosialisasi, informasi dan edukasi
tentang pasar modal kepada seluruh pegawai Bank BNI KCU Tanjung
Karang
7. Sekolah Pasar Modal Gelombang 3 Level 1 dan 2 ( 17 – 18 Juli 2012)
Tentunya kegiatan dalam usahanya memberikan sosialisasi, edukasi dan informasi
di masyarakat tidak hanya tiga kegiatan tersebut, tetapi masih banyak lagi
kegiatan lainnya. Karena kegiatan yang penulis jelaskan diatas hanya kegiatan
yang terlaksana di bulan Juni - Juli 2012. Selama ini, Pusat Informasi Pasar
18
Modal Lampung banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat untuk
mendekatkan diri dengan masyarakat agar pencitraan masyarakat tentang pasar
modal dan produk produk yang ada di pasar modal seperti saham, obligasi dan
reksadana yang hanya bisa dimiliki oleh kelas menegah atas dan menjadi
kebutuhan tersier berubah menjadi bahwa pasar modal adalah investasi yang pasti
menguntungkan. Selain itu juga, dengan adanya kegiatan – kegiatan edukasi,
sosialisasi dan informasi untuk pemasaran pasar modal Indonesai yang terus
menerus dilakukan oleh Pusat Informasi Pasar Modal Lampung akan menambah
investor domestik di dalam dunia pasar modal Indonesia.
Selama penulis melaksanakan kerja praktek di Pusat Informasi Pasar Modal
Lampung, banyak hal yang penulis ketahui. Apa yang penulis dapatkan selama di
bangku perkuliahan, pengaplikasiannya ada dalam perusahaan ini. Seperti mata
kuliah Humas, yang didalam humas itu sendiri terdapat pemasaran. Bagaimana
pemasaran dilakukan sebagai proses yang tidak hanya menjual dan membeli tapi
memasarkan informasi yang penting, dan juga pencitraan yang dibangun dari
pemasaran yang dilakuakn kepada semua pihak yang tejalin baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penulis juga diberikan kepercayaan untuk menggantikan posisi admin untuk
sementara waktu di saat staff admin Pusat Informasi Pasar Modal Lampung yang
bertugas sedang melaksanakan program Induction selama 2 minggu di Jakarta dan
saat admin sakit selama 1 minggu. Disini penulis membantu Staff Trainer dan
Kepala Pusat Informasi Pasar Modal Lampung dalam mengerjakan tugas tugasnya
seperti membuat laporan mingguan, melayani mahasiswa yang memerlukan data
19
skripsi, melayani kunjungan perpustakaan, membantu membuat laporan bulanan,
membantu membuat laporan UM, membantu membuat LPJ kegiatan,
menghubungi perwakilan IAIN dalam kegiatan Edukasi Publik, menghubungi
peserta Sekolah Pasar Modal untuk konfirmasi kehadiran, input kuesioner
kegiatan, turut serta dalam pembahasan acara kegiatan seperti Edukasi Publik,
Finance for Kids, Forum Investor, Sekolah Pasar Modal, Penulis juga turut serta
membantu dalam setiap kegiatan Pusat Informasi Pasar Modal Lampung.
Disini penulis semakin memahami bagaimana proses pemasaran yang dilakukan
oleh Pusat Informasi Pasar Modal Lampung tidaklah mudah, karena sosialisasi,
edukasi dan informasi untuk pemasaran pasar modal diberikan kepada setiap
kalangan bahkan bagi mereka yang tidak mengetahui sedikitpun tentang pasar
modal. Tidak hanya melayani setiap yang mebutuhkan informasi tentang pasar
modal di kantor, Pusat Informasi Pasar Modal Lampung juga melayani apabila
ada instansi- instasi yang meminta Pusat Informasi Pasar Modal Lampung untuk
mensosialisasikan pasar modal di instansi tersebut. Contoh : Edukasi Publik IAIN
dan Edukasi Publik BNI.
2.2.2 Pembahasan Kajian Dengan Teori
Definisi Public relations
Definisi public relations adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus
dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik
antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public
20
relations dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin
komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relations menurut Maria adalah: Interaksi dan menciptakan
opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan
merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor
yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan
dengan secara terus menerus karena public relations merupakan kelangsungan
hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Pengertian public relations secara umum dan khusus dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Pengertian Umum
Public relations adalah proses interaksi dimana public relations menciptakan
opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan
menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik,
bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian,
dan citra yang baik dari publiknya.
Public Opinion menyebutkan bahwa public relations adalah profesi yang
mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan
hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public relations adalah fungsi khusus manajemen yang membantu
membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan,
dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen,
membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik,
21
menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani
minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan
awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan
teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).
Dalam buku dasar-dasar public relations (Wilcox dan Cameron,2006,p.5)
juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a
continuing and planned character, through which public and private
organizations and institutions seek to win and retain the understanding,
sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by
evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as
possible their own policies and procedures, to achieve by planned and
widespread information more productive corporation and more efficient
fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public
relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan
dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum
dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan
dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara
mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam
rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi
kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang
terencana dan tersebar luas.
Tujuan Public relations
22
Tujuan utama dari public relations adalah mempengaruhi perilaku orang secara
individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan
semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu
kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relations adalah sebagai
berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal
atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan
perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan
tujuan public relations sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok
adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan
kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka
pangsa pasar baru.
23
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas
rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan
kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik
perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam
memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau
bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi
resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu
acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-
kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan
terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang
merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu
mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
24
Fungsi Public relations
Menurut Maria (2002, p.31), “public relations merupakan satu bagian dari satu
nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas
organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya
sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan
benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran
tentang fungsi public relations yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya
pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan
menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat
penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang
kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai
secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan
dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang
sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi kepada pihak
perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik
dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika
fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan
alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya
25
organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap
karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi
public relations adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan
adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi
masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).
Citra Perusahaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (1) kata benda:
gambar, rupa, gambaran; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai
pribadi, perusahaan, organisasi atau produk; (3) kesan mental atau bayangan
visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat, dan merupakan
unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; (4) data atau informasi dari
potret udara untuk bahan evaluasi.
Katz dalam Soemirat dan Ardianto (2004) mengatakan bahwa citra adalah cara
bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite,
atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap perusahaan
mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra
perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf
perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan
pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap
perusahaan.
26
Jefkins (2003) menyebutkan beberapa jenis citra (image). Berikut ini lima jenis
citra yang dikemukakan, yakni:
1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau
anggota-anggota organisasi––biasanya adalah pemimpinnya––mengenai anggapan
pihak luar tentang organisasinya.
2. Citra yang berlaku (current image). Adalah suatu citra atau pandangan yang
dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
3. Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang diinginkan oleh
pihak manajemen.
4. Citra perusahaan (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.
5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu),
cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat
memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau
perusahaan tersebut secara keseluruhan.
Soemirat dan Ardianto (2004) menjelaskan efek kognitif dari komunikasi sangat
mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan
pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak
secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi
cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. Public relations
27
digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah
pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output
adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Berikut ini adalah bagan dari orientasi
PR, yakni image building (membangun citra) sebagai model komunikasi dalam
PR yang dibuat oleh Soemirat dan Ardianto:
Efektivitas PR di dalam pembantukan citra (nyata, cermin dan aneka ragam)
organisasi, erat kaitannya dengan kemampuan (tingkat dasar dan lanjut) pemimpin
dalam menyelesaikan tugas organisasinya, baik secara individual maupun tim
yang dipengaruhi oleh praktek berorganisasi (job design, reward system,
komunikasi dan pengambilan keputusan) dan manajemen waktu/ perubahan dalam
mengelola sumberdaya (materi, modal dan SDM) untuk mencapai tujuan yang
efisien dan efektif, yaitu mencakup penyampaian perintah, informasi, berita dan
laporan, serta menjalin hubungan dengan orang. Hal ini tentunya erat dengan
penguasaan identitas diri yang mencakup aspek fisik, personil, kultur, hubungan
organisasi dengan pihak pengguna, respons dan mentalitas
pengguna (Hubeis, 2001).
Praktisi humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani
berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam,
putih, atau abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi
suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Citra humas yang ideal adalah
kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta
pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Itu berarti citra tidak seharusnya
28
“dipoles agar lebih indah dari warna aslinya,” karena hal itu justru dapat
mengacaukannya (Anggoro, 2002).
Peran Public Relations dalam Pemasaran
Public Relations merupakan faktor yang penting di dalam menunjang pemasaran.
Peran Public Relations memang berlaku untuk menghubungkan antara perusahaan
dengan pihak yang akan mengadakan deal atau kerjasama dengan perusahaan
tersebut.
Pemasaran tidak selalu berhubungan dengan jual beli barang, tetapi juga
bagaimana kita sanggup mengadakan kerjasama atau deal dengan perusahaan lain,
serta bagaimana kita sanggup untuk membuat kesepakatan yang saling
menguntungkan antara satu pihak dengan lainnya.Beberapa tugas Public Relations
memang ada kaitannya dengan pemasaran, seperti berikut :
1. Bertindak sebagai penghubung antara perusahaan dengan pihak lain untuk
mengadakan jual beli, kesepakatan, dan juga kerjasama yang saling
menguntungkan
Public Relations bertindak sebagai pihak yang menghubungkan perusahaan
dengan pihak lain seperti pihak pembeli produk, penyalur, bahkan media.
Dikatakan bahwa Public Relations merupakan penghubung bagi pemasaran, hal
tersebut karena Public Relations juga berfungsi sebagai negosiator dari pihak
perusahaan untuk mencapai kesepakatan dalam pemasaran, baik dalam bentuk
kerjasama, liputan, dan kesepakatan jual beli yang saling menguntungkan.
29
2. Meneliti, menulis, dan mengirimkan press release kepada media
Terkadang perusahaan membutuhkan media untuk mempromosikan produk
mereka. Dalam hal ini, tugas dari Public Relations adalah menjalin hubungan
yang baik dengan media yang berkepentingan. Public Relations harus sanggup
meyakinkan media bahwa produk atau jasa yang mereka hasilkan memang layak
untuk diberitakan kepada publik. Dengan publikasi tersebut, maka hal tersebut
akan meningkatkan pemasaran perusahaan, karena publikasi sangat membantu
dalam mendatangkan respon positif terhadap produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaan. Selain itu, hal tersebut akan lebih membuka peluang bagi perusahaan
untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa mereka serta menjalin kerjasama
yang baik dengan pihak lain yang saling menguntungkan.
3. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pihak media, wartawan, maupun
pihak yang akan mengadakan kerjasama dengan perusahaan
Tugas Public Relations adalah untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan
mengenai produk atau jasa serta performance yang dihasilkan perusahaan.
Kualitas dari seorang Public Relations yang baik diperlihatkan dari kepandaiannya
menjawab semua pertanyaan. Bahkan, apabila perusahaan sedang berada di dalam
masalah sekalipun, tugas seorang Public Relations adalah harus bisa
meminimalisir atau bahkan menutup segala masalah dan kekurangan yang ada
dengan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Pada intinya, seorang Public Relations memang berfungsi untuk menjadi
penyambung lidah yang baik sehingga melalui dirinya, banyak pihak menjadi
30
tertarik untuk mengadakan kerjasama atau membeli produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Misalnya jika perusahaan meluncurkan produk baru,
biasanya Public Relations juga harus bertindak untuk menghubungi pihak-pihak
yang dianggap dapat bekerjasama untuk mensukseskan produk baru tersebut.
4. Mempersiapkan kebutuhan promosi perusahaan, seperti mempersiapkan brosur
dan bentuk promosi perusahaan lainnya
Fungsi promosi yang merupakan bagian dari pemasaran merupakan salah satu
tanggung jawab dari seorang Public Relations. Seorang Public Relations harus
memiliki keahlian untuk memikirkan desain yang menarik untuk brosur
periklanan dan juga memberikan ide yang baik untuk membantu pemasaran
produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Seorang Public Relations haruslah orang yang kreatif dan bukan hanya menunggu
perintah saja, melainkan juga memiliki ide-ide untuk membuat perusahaan
tempatnya bekerja dikenal oleh pihak lain. Dengan perusahaan tersebut dikenal
oleh pihak lain, maka hal tersebut akan mempermudah proses pemasaran dalam
perusahaan serta membuat pihak lain tidak merasa ragu untuk menjalin kerjasama
yang saling menguntungkan dengan perusahaan tersebut.
Secara keseluruhan tujuan dari public relations adalah untuk menciptakan citra
baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk
yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relations
bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang
menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di
lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).
31
Untuk mencapai tujuan dari pemasaran, strategi marketing PR memiliki 3 unsur
taktik yang utama, yakni PR memiliki:
- Kemampuan untuk menarik (pull strategy), dalam hal ini Pusat
Informasi Pasar Modal Lampung menarik perhatian masyarakat
tentang investasi di pasar modal seperti Sekolah Pasar Modal, dan
Edukasi Publik yang sifatnya gratis.
- Kekuatan untuk medorong pembelian (push strategy), karena tugas
Pusat Informasi Pasar Modal Lampung adalah sosialisasi, edukasi,
dan informasi tentang pasar modal maka dorongan yang diberikan
kepada masyarakat adalah investasi saham di pasar modal.
Kemampuan untuk memengaruhi atau menciptakan opini publik yang
menguntungkan (pass strategy, opini publik dibangun dengan memuat setiap
kegiatan yang akan dan sudah dilakukan ke media media yang ada di Bandar
lampung. Berita yang dimuat di media tentang Pusat Informasi Pasar Modal
Lampung bisa melalui wawancara langsung ataupun dengan mengirimkan press
release ke media.
2.2.3 Analisa
Kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Informasi Pasar Modal Lampung dalam
rangka memasarkan pasar modal sudah baik, hal ini tercermin dari diterimanya
program-program yang dilaksanakan Pusat Informasi Pasar Modal Lampung.
Peran Marketing Public Relation tercipta dalam kegiatan yang dilaksanakan Pusat
Informasi Pasar Modal Lampung yaitu :
32
1.Pemberian berbagai hadiah menarik pada acara tertentu.
2.Pelaksanaan seminar, diskusi bersama, dan open house.
3.Mengadakan program-program ajang khusus untuk meningkatkan citra.
4.Mengadakan program yang bertujuan untuk memupuk rasa sense of belonging
konsumen terhadap perusahaan.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, Pusat Informasi Pasar Modal Lampung
selalu memberikan merchandise untuk para peserta yang hadir dalam kegiatan-
kegiatan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta lebih tertarik pada kegiatan-
kegiatan Pusat Informasi Pasar Modal Lampung, serta diharapkan masyarakat
akan semakin memahami tentang investasi di pasar modal.
33
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari uraian penjelasan tulisan diatas, maka penulis menarik beberapa kesimpulan,
yaitu :
Kegiatan Pusat Informasi Pasar Modal Lampung bulan Juni dan Juli 2012
( selama magang) yang berkaitan dalam rangka menciptakan citra
perusahaan, antara lain adalah : Sekolah Pasar Modal Gelombang 2 dan 3
Level 1 dan 2, Edukasi Publik di Pascasarjana IAIN Lampung dan Bank
BNI KCU Tanjung Karang, Diskusi pasar modal, Forum Investor /
Investor Club, lomba menggambar dan mewarnai “Finance for Kids”
PT Bursa Efek Infonesia mensupport kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
setiap PIPM di seluruh Indonesia termasuk Pusat Informasi Pasar Modal
Lampung.
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Informasi Pasar Modal
Lampung tidak hanya untuk para investor melainkan juga untuk calon
34
investor dimana tugas PIPM adalah edukasi, sosialisasi dan informasi
pasar modal.
1.2 Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, yaitu :
Jika Pusat Informasi Pasar Modal Lampung melaksanakan kegiatan
seperti Edukasi Publik, Sekolah Pasar Modal dan Forum Investor
mengundang media massa cetak ataupun elektronik dan juga media massa
nasional agar berita ini terekspose, karena kegiatan ini cukup baik,
membuat masyarakat semakin memahami dan mengerti tentang pasar
modal, dan bagi yang masih awam pun membuat mereka ingin mencari
tahu tentang pasar modal.
Karena citra perusahaan PT Bursa Efek Indonesia cukup baik di
masyarakat, maka perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi program-
program pemasaran di setiap Pusat Informasi Pasar Modal yang ada di
Indonesia.
35
DAFTAR PUSTAKA
Widjaja, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta :Rineka
Cipta. 2000.
Effendi, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. 1993
Mulyana, Dedy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung :
Rosdakarya.
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. Dasar-dasar Public Relations Teori
dan Praktek. Jakarta : Grasindo. 2002.
www.idx.co.id
Effendy, Onong.U., 2002, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi
Komunikologis, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Rosady, Ruslan, 1999, Manajemen Humas dan Manajemen
Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suhandang, Kustadi., 1973, Public Relations Perusahaan, PT. Karya
Nusantara, Bandung.
36
top related