laporan pengamatan sungai code
Post on 30-Dec-2014
95 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PENGAMATANSUNGAI CODE YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Yoni Setiawan (101.101.021)
Subhan Arif (101.101.052)
Hayu Hanan P (101.101.028)
Endra Kurniawan (101.101.020)
Erwin Kurniadi (101.101.049)
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “LAPORAN PENGAMATAN SUNGAI CODE YOGYAKARTA”
dengan baik. Karena tugas ini adalah merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah ‘’Geomorfologi dan Penginderaan Jauh” dalam
jurusan teknik geologi. Sehingga tugas ini dapat menunjang nilai penulis dalam
menyelesaikan study semester III ini.
Dalam laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis laporan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini. Dalam laporan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan dapat memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai pembelajaran bagi penulis. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Terima
kasih.
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Erosi Lateral Oleh Sungai Code..................................................... 3
Gambar 2 Debit Air Sungai yang Kecil Saat Kemarau................................... 4
Gambar 3 Permukaan Air Sumur yang Lebih Tinggi.................................... 5
Gambar 4 Mata Air yang Muncul di Tepi Sungai........................................... 5
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat........................................................................... 2
C. Metode Penulisan Laporan................................................................ 2
D. Dasar Teori......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sungai Code Bersetadia Dewasa....................................................... 3
B. Sungai Code Adalah Sungai Periodik................................................ 4
C. Sungai Code Bertipe Inflfluent stream.............................................. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................6
B. Saran ....................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7
LAMPIRAN
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai Code yang bermata air di kaki Gunung Merapi ini merupakan
salah satu sungai yang memiliki arti yang sangat penting bagi penduduk
Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta khususnya daerah yang dilalui oleh
suangi Code ini. Dengan mata air yang berada di salah satu gunung yang aktif
di dunia, mata air ini dimanfaatkan untuk pengairan persawahan di Sleman ,
Bantul dan dipergunakan juga sebagai sumber air minum.
Sungai yang membelah kota Yogyakarta menjadi dua ini secara
historis dijadikan dasar bagi berdirinya Kerajaan Mataram di Yogyakarta.
Dikarenakan sungai ini berasal dari gunung berapi yang sangat aktif, maka
sungai ini seringkali mengalami banjir lahar, atau lebih dikenal dengan banjir
yang diakibatkan oleh gugurnya atau hanyutnya lahar dingin yang mengendap
di kubah Gunung Merapi, sebagai akibat dari hujan yang terjadi di wilayah
gunung tersebut. banjir lahar yang dapat dipastikan akan selalu terjadi apabila
endapan lahar yang ada di Gunung Merapi terkena hujan, sehingga lahar
tersebut hanyut dan mengalir melalui sungai code akan menimbulkan dampak
yang sangat besar bagi penduduk di sepanjang bantaran sungai.
B. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah :
Mengetahui stadia sungai code
Mengetahui jenis sungai code berdasarkan debit airnya
Mengetahui apakah sungai code termasuk inflfluent stream stream atau
enfluence stream
2
C. Metode Penulisan Laporan
Metode yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah metode
pengamatan lapangan. Karna data-data yang diambil berdasarkan keadaan di
lapangan. Selain itu juga berdasarkan study kepustakaan.
D. Dasar Teori
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang rendah atau miring berupa
alur tempat air tawar mengalir, baik ke laut maupun ke sungai induknya.
Sungai itu terbentuk dengan adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber
air yang berada di ketinggian. Misalnya di sebuah puncak bukit atau gunung
yang tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian
terkumpul di bagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu
penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling
mudah tergerus air, selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah
yang paling rendah, mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian-
bagian di permukaan tanah yang tidak begitu keras.
Pada tahun 1880 seorang geologist berkebangssan Amerika, William
Davis Morris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme
hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa,
dan masa tua. Berdasarkan debit airnya sungai di bagi menjadi :
a) Sungai permanen (tetap)
Adalah sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Contohnya sungai di
pulau sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya.
b) Sungai periodik (tidak tetap)
Adalah sungai yang aliran airnya tidak tetap sepanjang tahun. Contohnya
sungai-sungai di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
c) Sungai episodik
Adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim
hujan airnya banyak. Contohnya sungai Kalada di Pulau Sumba.
d) Sungai emphemeral
Adalah sungai yang ada airnya hanya saat musim hujan
3
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Stadia Sungai Code
Setelah penulis melakukan pengamatan pada sungai code di Jl. I
Dewa Nyoman Oka pada hari Jum’at, 30 September 2011 pukul 08.00 WIB
sampai 11.00 WIB serta dari data-data yang penulis dapat dari hasil
pengamatan dan wawancara dengan warga sekitar yang sudah cukup lama
tinggal di daerah tersebut dapat penulis simpulkan bahwa sungai code
memiliki stadia tua, namun dikarenakan pengaruh warga sungai code tidak
dapat mengalami peremajaan (Rejuvination). Kesimpulan tersebut
berdasarkan lembah sungai yang berbentuk “U” serta erosi yang bersifat
lateral sehingga melongsorkan tebing sungai. Namun karena di daerah tersebut
dihuni oleh manusia maka dibangunlah penahan agar tebing sungai tidak
mengalami longsor.
Bahkan meskipun tebing sungai sudah dibangun penahan agar tebing
tidak longsor masih saja tetap terjadi longsor. Hal tersebut menunjukan bahwa
erosi sungai tersebut sangat kuat dan bersifat lateral, karena sifat erosi bukan
memperdalam sungai melaikan memperlebar sungai.
4
Gambar 1 Erosi Lateral Oleh Sungai Code
B. Sungai Code Adalah Sungai Periodik
Pada dasarnya sungai yang ada di pulau Jawa pada umumnya adalah
sungai periodic jika di golongkan berdasarkan debit airnya. Begitupun halnya
dengan sungai code yang menjadi bahan pengamatan penulis. Menurut
keterangan beberapa warga yang sudah cukup lama tinggal di bantaran atau
tepi sungai code, salah satunya adalah bapak Suradi yang sudah 34 tahun
tinggal di situ, bahwa sungai code akan besar debit airnya ketika musim hujan
tiba dan akan menjadi keci debit airnya ketika tiba musim kemarau seperti saat
penulis melakukan pengamatan ini. Namun sungai code tidak pernah kering
airnya.
Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa sungai code berjenis sungai
periodic berdasarkan debit airnya. Bahkan pada saat musim penghujan tiba,
sungai tersebut kerap kali meluap hingga ke pemukiman warga sekitar tepi
sungai code.
Gambar 2 Debit Air Sungai yang Kecil Saat Kemarau
5
C. Sungai Code Bertipe inflfluent Stream
Berdasarkan data yang penulis dapati di lapangan dan berdasarkan
hasil wawancara dengan penduduk di sekitar atau tepian sungai code, penulis
mendapati bahwasanya sumur di daerah warga tepian sungai code
permukaannya lebih tinggi daripada permukaan air sungai. Selain itu juga
penulis mendapati di tepi-tepi sungai code terdapat mata air yang keluar
mengisi sungai code tersebut.
Dari data-data di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sungai code adalah sungai yang bertipe Inflfluent stream yaitu dimana air
tanah yang mengairi atau keluar ke sungai.
Gambar 4 Permukaan Air Sumur yang Lebih Tinggi Dari Permukaan Sungai
6
Gambar 5 Mata Air yang Muncul di Tepi Sungai
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sungai code yang membelah kota Yogyakarta adalah sungai yang
memiliki stadia tua, karena bentuk lembah sungai yang berbentuk ”U” dan
erosinya sudah bersifat lateral.
Sungai code merupakan sungai periodic menurut debit airnya.
Karena pada musim hujan debit airnya besar namun berbanding terbalik
saat musim kemarau.
Sungai code merupaka tipe sungai inflfluent stream stream, karena
di tepi-tepi sungai terdapat mata air yang muncul dan mengisi sungai.
Serta permukaan air sumur warga yang lebih tinggi dari permukaan air
sungai
B. Saran
Saran penulis adalah marilah kita bersama menjaga ala mini
sebagai karunia dari Tuhan YME yang wajib kita hargai dan kita jaga
kelestariannya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Soetoto. Geomorphology. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Geologi Universitas
Gajah Mada Yogyakarta, 2011.
http: //www.wikipedia/sungai.com
top related