laporan kunjungan kerja reses komisi ii dpr ri ke provinsi...
Post on 16-May-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI
KE PROVINSI BANTEN
PADA MASA RESES PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2018 – 2019
TANGGAL 29 MARET 2019
I
II
II
II
II
II
II
II
II
II
I
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
MARET 2019
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI II DPR – RI
KE PROVINSI BANTEN
PADA MASA RESES PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2018 – 2019
TANGGAL 29 MARET 2019
I. PENDAHULUAN
A. DASAR KUNJUNGAN KERJA RESES
Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan kerja reses ke Provinsi Banten yang dilakukan sebagai salah satu langkah pengawasan Komisi II DPR RI terkait penyelenggaraan pemerintah daerah dan reformasi birokrasi, rekruitmen CPNS 2018 dan PPPK 2019, penyelesaian program E-KTP, pelaksanaan program PTSL, penyelesaian sengketa pertanahan, dan persiapan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif 2019.
Penyelenggaraan pelayanan publik saat ini masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama pada era globalisasi saat ini di mana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi pola piker dan tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan publik. Birokrasi yang gemuk, lambat, dan tidak efisien serta masih terdapat oknum penyelenggara negara yang menyalahgunakan pengelolaan keuangan negara yang berujung pada korupsi. Pelayanan publik merupakan suatu tolak ukur kinerja pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah yang dapat dinilai langsung oleh masyarakat. Hal ini, menuntut percepatan reformasi birokrasi harus segera dilaksanakan guna menciptakan birokrasi yang bersih dan akuntabel. Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik harus terus menerus dilaksanakan agar pelayanan prima yang cepat, mudah, pasti, murah, dan akuntabel dapat diwujudkan oleh pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik.
Pengadaan ASN melalui rekruitmen CPNS dan PPPK merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan “smart ASN.” Sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan berkinerja tinggi merupakan kunci penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang akuntabel. Smart ASN harus memiliki integritas, nasionalisme, berwawasan global dan memiliki kemampuan IT serta menguasai bahasa asing. Seleksi CPNS dengan menggunakan sistem Computer Assissted Test (CAT) dilakukan dalam upaya mewujudkan transparansi, objektivitas, dan fairness untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat sekaligus menjaring putra-putri terbaik bangsa. Namun, pada pelaksanaan rekrutmen CPNS tahun 2018 banyak peserta yang tidak lulus tes CPNS. Soal-soal pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sulit untuk dijawab serta passing grade yang ditetapkan untuk lolos dirasakan terlalu tinggi sehingga kebutuhan formasi CPNS tahun 2018 belum dapat terpenuhi seluruhnya.
Selain itu, rekruitmen PPPK tahun 2019 dilakukan untuk mendapatkan tenaga profesional di luar lingkungan ASN termasuk eks tenaga honorer yang berusia di atas 35 tahun. Namun pada pelaksanaan rekrutmen PPPK tahun 2019 terdapat beberapa kendala yang terjadi di beberapa daerah yaitu 1) terdapat eks tenaga honorer yang tidak dapat mengikuti seleksi PPPK karena nomor tes pelamar tidak sesuai dengan data yang dimiliki BKN 2) terdapat tenaga pendidik yang tidak lolos
seleksi administrasi karena tidak memiliki ijazah S1 3) beberapa daerah belum memiliki ketersediaan anggaran untuk melakukan pengadaan PPPK serta anggaran untuk membiayai gaji pegawai PPPK nantinya. Komisi II DPR RI mendorong pemerintah untuk memperbaiki pola perencanaan dan pengadaan ASN di masa yang akan datang, sehingga pengadaan ASN lebih optimal dan solutif bagi penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.
Tim kunjungan kerja spesifik Komisi II DPR RI ke Provinsi Banten berjumlah
13 orang anggota
Tim kunjungan kerja didampingi oleh 1 (satu) tenaga ahli dan 4 (empat) staf
dari Sekretariat Komisi II DPR RI, 1 (satu) reporter dari TV parlemen DPR RI, dan 1
(satu) reporter dari media cetak/sosial.
B. WAKTU KUNJUNGAN KERJA RESES
Kunjungan kerja reses dilaksanakan pada 29 Maret s/d 2 April 2019. Komisi II
DPR RI telah melakukan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Banten beserta
jajarannya serta pertemuan dengan Kepala Kanwil BPN Provinsi Banten beserta
jajarannya dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan DPR RI.
II. HASIL KUNJUNGAN
A. Pertemuan dengan Gubernur Provinsi Banten dan Jajarannya
Pemaparan Gubernur Provinsi Banten
Memberikan sambutan kepada ketua tim dan anggota Komisi II yang
hadir dalam rapat.
Pemaparan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Provinsi Banten
Jumlah penduduk Provinsi Banten sebanyak 10.722.374 jiwa. Jumlah
penduduk wajib KTP-el sebanyak 7.848.316 jiwa dengan jumlah
penduduk yang telah melakukan perekaman KTP-el sebanyak
7.756.274 jiwa (99.1%). Penduduk yang belum melakukan perekaman
KTP-el sebanyak 70.344 jiwa (0.9%). Sedangkan pencetakan KTP-el
telah mencapai 95.79%. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Disdukcapil) Provinsi Banten berkomitmen untuk menyuseskan pemilu
2019 dengan berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan
perekaman dan pencetakan KTP-el. Percepatan pencetakan KTP-el
bekerjasama dengan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri, dalam 1 hari Disdukcapil dapat mencetak
1000 KTP-el. Ketersediaan blanko sebanyak 77.800 keping. Jumlah ini
masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pencetakan KTP-el bagi
penduduk yang belum melakukan perekaman KTP-el. Pelayanan yang
dilakukan Disdukcapil Provinsi Banten antara lain dengan melakukan
upaya jemput bola ke sekolah, madrasah, dan pesantren serta
melakukan perekaman bagi pemilih pemula (usia 17 tahun). Pelayanan
KTP-el juga diperpanjang menjadi 7hari dalam seminggu (tidak ada
hari libur) mulai dari jam 08.00-18.00 untuk memudahkan masyarakat
mendapatkan pelayanan kependudukan. Disdukcapil Provinsi Banten
juga telah memberikan KTP-el bagi Suku Baduy, saat ini seluruh
penduduk Suku Baduy 100% telah memiliki KTP-el. Kendala yang
dihadapi dalam pelayanan KTP-el adalah penduduk yang elum
melakukan perekaman karena tidak tinggal ditempat karena bekerja.
Langkah untuk mengantisipasi hal ini Disdukcapil Provinsi Banten
membentuk Call Center yang tersebar dii seluruh Disdukcapil
kabupaten/kota.
Pemaparan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten
TABEL I Progress Penerimaan CPNS Pemerintah Provinsi Banten
2018
No. Kebutuhan Usulan
Banten
Formasi
Menpan
Hasil
Seleksi
1. Tenaga Guru 165 170 165
2. Tenaga Kesehatan 89 87 70
3. Tenaga Teknis 35 35 35
Jumlah 289 292 270
Penerimaan CPNS 2018 seluruhnya difasilitasi oleh Badan
Kepegawaian Negara (BKN), sedangkan Pemerintah Provinsi Banten
hanya bertanggungjawab untuk menyediakan tempat pelaksanaan
seleksi CPNS. Formasi yang disediakan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) sangat sedikit
jika dibandingkan kebutuhan pegawai terutama tenaga kesehatan
mengingat kesehatan merupakan focus utama Pemerintah Provinsi
Banten saat ini. Terdapat 11 formasi dokter spesialis yang belum terisi
dari 270 formasi yang lulus seleksi. Hal ini dapat terjadi karena
kebanyakan dokter spesialis berusia di atas 35 tahun dan besaran gaji
yang tidak memadai. Selain itu, sampai saat ini Surat Keputusan (SK)
Nomor Induk Pegawai (NIP) CPNS 2018 belum dikeluarkan oleh BKN
pusat.
TABEL II Progress Penerimaan PPPK Pemerintah Provinsi Banten
2019
No. Kebutuhan Usulan
Banten
Formasi
Menpan
Hasil
Seleksi
1. Tenaga Guru 291 291 129
2. Tenaga Kesehatan 9 9 0
3. Penyuluh Pertanian 1 1 31
Jumlah 301 301 160
Kondisi pegawai non PNS yang banyak saat ini dikarenakan:
1. Keterbatasan jumlah formasi yang disetujui oleh pemerintah
pusat dan adanya moratorium pengadaan CPNS sejak tahun
2005-2017 menyebabkan banyaknya lowongan formasi yang
tidak dapat dipenuhi melalui formasi CPNS sedangkan jumlah
PNS yang memasuki usia pensiun selalu ada.
2. Terdapat pengangkatan pegawai non PNS yang tidak didasari
perhitungan kebutuhan, kejelasan penugasan dan manajemen
non PNS pada masing-masing OPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi Banten.
3. Kebutuhan tenaga administrasi dan tenaga teknis yang belum
dapat dipenuhi oleh kekuatan PNS yang ada saat ini.
Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
2019 dilakukan dengan terburu-buru dan tidak sesuai dengan siklus
anggaran di pemerintah daerah. Pemerintah rovinsi Banten memiliki
kemampuan APBD yang cukup untuk membiayai gaji pegawai non
PNS, seharusnya Pemerintah Provinsi Banten diberikan kewenangan
yang lebih untuk mengusulkan kebutuhan pegawai. Saat ini telah
diangkat 200 dokter yang diangkat melalui APBD serta gaji tenaga
honorer yang ditingkatkan, misalnya tenaga guru yang dinaikkan
gajinya menjadi Rp. 75.000/jam pelajaran serta kenaikan tunjangan
kinerja. Pemerintah daerah membutuhkan payung hukum/diskresi
dalam hal regulasi mengingat pemerintah daerah yang benar-benar
mengetahui kebutuhan pegawai didaerahnya masing-masing.
TABEL III Perbandingan antara Non PNS dan Kebutuhan berdasarkan
Analisa Beban Kerja
No. Kebutuhan Pegawai
Analisa Anjab ABK 2018
Jumlah PNS (Fungsional Umum/Pelaksana)
Kondisi Saat Ini (Non PNS)
1. Pegawai Administrasi & Teknis (PNS)
5.120 2.596*
(*di luar pejabat struktural & fungsional)
3.896
2. Petugas Kemanan
503 886
3. Pengemudi 217 153
4. Pramubakti 485 606
Menurut Analisa Jabatan (Anjab) Analisis Beban Kerja (ABK)/evaluasi
jabatan terdapat kebutuhan PNS dalam rumpun jabatan administrasi
dan teknis sebanyak 5.120 pegawai dan sudah dipenuhi oleh PNS
yang ada saat ini sebanyak 2.596 orang, masih terdapat kekurangan
pegawai 2.524 orang. Namun kekurangan PNS tersebut serta
kebutuhan petugas non PNS pada jenis penugasan keamanan,
pramubakti, dan pengemudi, apabila dibandingkan dengan
ketersediaan non PNS pada jenis tugas yang sama, saat ini berjumlah
6.317 orang. Jadi terdapat kelebihan pegawai sebanyak 1.812 orang.
Rencana penanganan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten
antara lain:
1. Pasca ditetapkannya Peraturan Gubernur Banten tentang
Analisa Jabatan dan Beban Kerja, Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Provinsi Banten akan menggunakan dasar penetapan
tersebut untuk memulai langkah-langkah dalam hal penyematan
jabatan kepada para pegawai.
2. BKD Provinsi Banten melakukan koordinasi kepada SKPD
dalam hal permintaan nama pegawai yang tersedia pada SKPD
tersebut untuk disematkan ke dalam jabatan-jabatan yang
sudah ditetapkan.
3. BKD Provinsi Banten menetapkan dalam bentuk surat
keputusan penetapan nama pegawai sebagaimana usulan
SKPD terhadap jabatan menurut Anjab dan ABK.
4. Kebutuhan pegawai setelah melalui proses penyematan nama
jabatan sekaligus sebagai bentuk dasar formasi pegawai
(kebutuhan) di seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi
Banten.
5. Sementara untuk mengisi kebutuhan pegawai sebagai
pendukung dalam pelaksanaan tugas SKPD. Formasi tersebut
bisa dijadikan salah satu alternative dalam hal pengadaan
pegawai non PNS.
6. BKD Provinsi Banten membetuk tim terpadu yang terdiri dari
SKPD terkait untuk menyusun pedoman dalam pengelolaan
pegawai non PNS meliputi mekanisme peraturan, persyaratan,
pengukuran kinerja, penggajian, dan pemberhentian. Pedoman
tersebut sebagai panduan bagi SKPD dalam hal perekrutan
pegawai non PNS.
TABEL IV Jumlah Pegawai Non PNS Pemerintah Provinsi Banten
No. Pegawai Non PNS Jumlah Keterangan
1. Pegawai tenaga honorer
K1 (sisa dari proses
pendataan awal oleh tim
pusat)
351 Besaran gaji
dalam SSH
2018 antara
Rp.1.500.000
s/d
Rp.2.500.000
2. Pegawai tenaga honorer
K2
76
3. Pegawai non PNS non
kategori (petugas
keamanan, pengemudi,
pramubakti, petugas
administrasi, dan petugas
teknis lainnya)
5.814 Besaran gaji
dalam SSH
2018 antara
Rp.900.000 s/d
Rp.1.200.000,
kecuali untuk
beberapa jenis
kompetensi
tentu besaran
bervariasi.
Permasalahan pada saat pendataan tahun 2017 antara lain:
1. Terdapat pegawai non PNS di OPD yang baru ada tahun 2017
diberikan surat keputusan pengangkatan walaupun pada hasil
verifikasi yang bersangkutan telah dipekerjakan oleh OPD
tersebut sudah sejak lama. Alasan utama OPD bertujuan untuk
pengalokasian anggaran honor/gaji pegawai non PNS dimaksud
bisa dimaksudkan pada DPA.
2. Masih terdapat pegawai non PNS yang pada bulan November
tahun 2016 tidak melakukan pemberkasan, namun untuk
pendataan bulan Agustus 2017 mereka mengumpulkan berkas-
berkas yang dibutuhkan.
3. Terdapat pegawai non PNS ketika dilakukan pendataan ke
masing-masing OPD, tidak menghadiri pendataan yang
dimaksud. Namun pasca dilakukannya pendataan, mereka
segera mendatangi/menghubungi BKD meminta untuk dilakukan
pendataan susulan diantar oleh masing-masing pejabat/pegawai
yang ditugasi menangani kepegawaian.
4. Dalam proses pendataan banyak sekali terdapat
ketidaksesuaian antara tugas sebagaimana tertera dalam
penugasan dengan tugas yang sebenarnya dilakukan sehari-
hari.
5. Dalam proses verifikasi hasil pendataan, masih terdapat OPD
yang ingin memasukkan kembali tenaga non PNS yang baru
(tidak melakukan pendataan) untuk dimasukkan/ditambahkan ke
dalam database yang sudah ada.
6. Komposisi yang kurang ideal apabila dilihat dari sisi jumlah pada
jenis penugasan tertentu apabila memperhatikan kebutuhan
OPD tersebut.
7. Tidak ada alat control yang jelas terhadap standar kelengkapan,
standar keamanan, dan pelaksanaan pekerjaan.
8. Sebagian besar OPD di lingkungan pemerintahan Provinsi
Banten belum melakukan pembinaan yang baik terhadap
pegawai non PNS dari sisi manajemen kinerja.
Pemaparan Ketua KPU Provinsi Banten
1. Berapa Jumlah pemilih pemilu 2019 di Provinsi Banten sejak
ditetapkannya jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS), jumlah
Daftar Pemilih Tetap (DPT), hingga ditetapkannya jumlah DPT
hasil perbaikan. Apakah perubahan jumlah DPT berdampak
pada logistik pemilu (jumlah TPS, Kotak/bilik suara, dan
formulir).
Jawaban:
Jumlah pemilih Daftar Pemilih Tetap Hasil Penyempurnaan
Kedua (DPTHP-2) telah ditetapkan tanggal 12 Desember 2019
dan secara nasional tanggal 15 Desember 2019. Jumlah pemilih
di Provinsi Banten sebanyak 8.112.477 pemilih yang kemudian
dijadikan dasar pengadaan logistik sehingga pada tahapan ini
ketersediaan logistic pemilu aman. Pada tahapan penyusunan
Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang ditetapkan tanggal 21
Maret 2019 jumlah pemilih yang masuk sebanyak 40.035
pemilih dan pemilih yang keluar sebanyak 22.549 pemilih
dengan penambahan TPS sebanyak 51 TPS sangat
berpengaruh terhadap ketersediaan logistic (kotak/bilik suara
dan formulir) serta jumlah petugas KPPS.
2. Sejauh mana koordinasi yang dilakukan oleh KPU Provinsi
Banten dengan Bawaslu Provinsi Banten dan Pemerintah
Provinsi Banten (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil),
dalam proses pemutakhiran data pemilih terutama terkait
pemilih yang belum terdaftar dalam DPT dan pemilih yang akan
pindah memilih.
Jawaban:
Dalam rangka melindungi hak konstitusi setiap warga negara,
KPU Provinsi Banten beserta seluruh jajaran di kabupaten/kota
membentuk Forum Koordinasi Pemutakhiran Daftar Pemilih
yang terdiri dari KPU, Bawaslu, dan instansi terkait (DP3KKB
Banten, Kemenkumham, Kesbangpol, Kejaksaan Tinggi,
Kapolda, Danrem) tingkat Provinsi Banten di deklarasikan pada
tanggal 14 September 2018. Tindak lanjut dari forum tersebut
antara lain:
Pemerintah Provinsi Banten telah mengeluarkan surat
edaran tentang himbauan kepada masyarakat untuk cek
pemilih.
KPU Provinsi Banten melakukan komunikasi dan rapat-rapat
intensif dengan para pihak terkait khususnya DP3KKB,
Disdukcapil se-Provinsi Banten, Kanwil Kemenkumham, dan
Kepala Lapas/Rutan se-Provinsi Banten.
KPU Provinsi Banten dan jajaran hingga tingkat PPS
membentuk Posko Gerakan Melindungi Hak Pilih untuk
memberikan layanan kepada masyarakat yang belum
terdaftar dalam DPT dan membentuk posko pengurusan
pindah memilih.
Da;am memberikan pelayanan dan pemenuhan hak pilih bagi
masyarakat yang berada di Lembaga pemasyarakatan, rumah
tahanan, rumah sakit, panti social, dan perguruan tinggi di
Provinsi Banten KPU melalui forum mutarlih telah melakukan
beberapa upaya anatara lain:
Membuka posko layanan melindungi hak pilih
Membuka posko layanan pindah memilih
Melakukan perekaman di lapas/rutan oleh Disdukcapil
Sosialisasi di lapas/rutan
Koordinasi dengan manajemen rumah sakit terkait layanan
pindah memilih
3. Bagaimana mekanisme pelayanan dan pemenuhan hak pilih
yang dilakukan oleh KPU Provinsi Banten bagi masyarakat yang
berada di lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, rumah
sakit, panti sosial, dan perguruan tinggi.
Jawaban:
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama pada
tempat-tempat strategis diantaranya: perguruan tinggi dan
pondok pesantren, Kawasan industry, bandara, dan tempat
umum lainnya.
Membuat layanan posko pengurusan pindah memilih selain
di kantor KPU dan PPS juga membuat posko mobile di
tempat-tempat strategis (bandara, mal, perusahaan).
Membuat atribust sosialisasi pindah memilih dalam bentuk
audio visual, talkshow, flyer.
Melakukan sosialisasi melalui media daring.
4. Bagaimana pula KPU Provinsi Banten memastikan pemilih
mendapatkan informasi yang jelas mengenai tata cara pindah
memilih, serta bagaimana langkah antisipasi KPU Provinsi
Banten dalam menghadapi persoalan ketersediaan surat suara
cadangan yang hanya dialokasikan sebesar 2 (dua) persen dari
Daftar Pemilih Tetap (DPT) per TPS.
Jawaban:
Melakukan regrupping pemilih tambahan untuk disebar ke TPS
lain dalam 1 kelurahan/desa.
5. Apa upaya yang dilakukan KPU Provinsi Banten terkait dengan
penemuan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki KTP el
dan masuk dalam DPT di Provinsi Banten.
Jawaban:
Jumlah WNA yang masuk DPT di Provinsi Banten ada 6 orang.
Setelah dilakukan verifikasi jumlah WNA yang masuk DPT ada
4 orang (1 di Kota Cilegon dan 3 di Kota Tangerang Selatan), 2
orang lagi merupakan WNI namun 1 orang tidak berada di
tempat dan 1 orang lagi sudah wafat. KPU Provinsi Banten telah
mencoret 4 nama WNA dari DPT.
6. Apa saja hal-hal yang menurut KPU Provinsi Banten perlu
menjadi perhatian khusus dan catatan, baik dalam hal regulasi
maupun teknis operasional pada penyelenggaraan masa
kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu
legislatif tahun 2019.
Jawaban:
Secara umum tahapan kampanye pemilu 2019 di Provinsi
Banten berjalan aman dan kondusif. Permasalahan terkait
pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang di pasang di
luar titik yang ditentukan oleh KPU ditangani oleh Bawaslu
Provinsi Banten. Hal yang perlu menjadi perhatian dalam
tahapan kampanye pemilu 2019 antara lain:
Pelibatan anak-anak dan ASN dalam kampanye
Penggunaan fasilitas negara dalam kampanye
Kampanye hitam
Penggunaan isu SARA dan hoax dalam kampanye
Penyampaian surat pemberitahuan oleh pelaksana
kampanye
KPU Provinsi Banten telah berkoordinasi dengan tim kampanye
capres cawapres, partai politik, calon anggota DPD RI dapil
Provinsi Banten terkait penayangan iklan kampanye pada
pemilu 2019. Fasilitasi iklan kampanye dilakukan oleh KPU
Provinsi Banten antara lain: iklan kampanye calon anggota DPD
RI dapil Provinsi Banten melalui 3 media cetak, media eketronik,
media televisi (3 TV), radio (3 stasiun radio), dan 5 media
online. Penayangan iklan kampanye dilakukan selama 24
Maret-13 Aril 2019. Selain fasilitasi oleh KPU, peserta pemilu
juga dapat menayangkan iklan kampanye di media cetak, media
elektronik, dan media online.
7. Apa saja bentuk sosialisasi dan upaya yang dilakukan KPU
Provinsi Banten untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Berapa
jumlah pemilih pemula dan pemilih disabilitas. Bagaimana pula
sosialisasi yang dilakukan kepada pemilih tersebut.
Jawaban:
KPU Provinsi Banten akan menggelar kegiatan wawar
serentak pada H-4 pemilu yang dilaksanakan oleh PPK dan
PPS seluruh kelurahan dan kecamatan di Provinsi Banten.
KPU Provinsi Banten akan menggelar lomba festival band
dan konser music dengan mendatangkan artis ibukota yaitu
grup band Jamrud.
Sosialisasi pemilu serentak dengan pemasangan alat
peraga sosialisasi di kantor pemerintah dan kantor
perusahaan.
Merancang aplikasi untuk melihat lokasi TPS di seluruh
wilayah Provinsi Banten agar pemilih dapat melihat lokasi
TPS pada 17 April 2019.
Sosialisasi dalam bentuk lomba mural, lomba festival band
tanggal 10 Maret 2019. KPU run tanggal 7 Aril 2019 yang
saat ini dalam proses persiapan dengan pihak ketiga.
KPU Provinsi Banten bekerjasama dengan Alfamart untuk
pemasangan alat peraga sosialisasi dan bahan sosialisasi
berupa pemasangan poster dan brosur di 50 toko alfamart
yang tersebar di 5 kabupaten/kota yang mulai dipasang
pada tanggal 15 Februari 2019.
Sosialisasi dilakukan ke daerah yang tigkat partisipasi
rendah yaitu: Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak,
Cikeusik Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Dadap
Kabupaten Tangerang, Kecamatan Pamarayan Kabupaten
Serang, Pasar Kemis Kabupaten Tangerang serta daerah
dengan tingkat partisipasi rendah lainnya seperti Pakuhaji
Cituis Kabupaten Tangerang dan Larangan Kota Tangerang.
Kegiatan Pendidikan pemilih dan sosialisasi juga dilakukan
bekerjasama dengan organisasi/LSM dengan basis pemilih.
Pemilih pemula bekerjasama dengan Sanggar Wuni Kreasi,
pemilih perempuan bekerjasama dengan ICMI dan PUSPA,
pemilih pemula dengan JRDP.
KPU Provinsi Banten juga bekerjasama dengan radio di
wilayah Provinsi Banten yakni Radio Serang berupa
talkshow setiap selasa dan kamis dan Radio X Channel
berupa pemasangan baliho di 5 titik strategis di Kota
Serang.
Sosialisasi melalui billboard di Kawasan pusat pemerintahan
Provinsi Banten dan di depan pintu masuk kantor KPU
Provinsi Banten.
Sosialisasi di saat car free day dengan membagikan alat
peraga sosialisasi seperti: payung, kaos, jam dinding,
gantungan kunci, magnet kulkas, kalender, dan standing
banner.
TABEL V Jumlah Pemilih Disabilitas Pemilu 2019 di Provinsi
Banten
No. Kab/Kota Tuna
Daksa Netra Rungu Grahita Lainnya Jumlah
1. Kota
Cilegon
163 98 83 89 91 524
2. Kota
Serang
76 72 63 48 50 309
3. Kota
Tangerang
323 126 200 207 169 1.025
4. Kota
Tangsel
166 106 96 58 171 597
5. Lebak 499 282 343 216 217 1.557
6. Pandeglang 278 184 213 175 63 913
7. Serang 339 265 221 471 81 1.377
8. Tangerang 341 211 193 116 188 1.049
Jumlah 2.185 1.344 1.412 1.380 1.030 7.351
TABEL VI Jumlah Pemilih Pemula Pemilu 2019 di Provinsi
Banten
8. Bagaimana kesiapan badan penyelenggara adhoc di masing-
masing tingkatan, termasuk jumlah TPS secara keseluruhan.
Jawaban:
Seluruh PPS di 8 kabupaten/kota telah melaksanakan
rekrutmen anggota KPPS di wilayah kerjanya. Mulai tanggal 19-
21 Maret 2019 PPS mengumumkan hasil penelitian administrasi
kelengkapan persyaratan calon anggota KPPS dan meminta
tanggapan masyarakat terhadap nama-nama calon anggota
KPPS selama 6 hari. Kuota KPPS dan di 8 kabupaten/kota
sudah terpenuhi 100%. Petugas ketertiban TPS dibutuhkan di
Kota dan Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak,
Kota Tangerang Selatan< Kabupaten dan Kota Tangerang.
Kendala dalam rekrutmen KPPS antara lain:
Masih tendahnya tingkat partisipasi masyarakat untuk
menjadi penyelenggara pemilu di tingkat PPS dan TPS.
Persyaratan administrasi yang sulit dipenuhi seperti:
surat keterangan kesehatan, surat pernyataan
bermaterai, dan ijazah yang dilegalisir.
Honor yang rendah tidak sebanding dengan beban kerja.
Perekrutan KPPS yang bersamaan dengan perekrutan
pengawas TPS, saksi peserta pemilu, bahkan relawan
tim pemantau/survey.
Perekrutan petugas ketertiban yang menjadi tugas
tambahan bagi PPS, meski dalam pelaksanaannya
bekerjasama dengan pemerintah daerah.
Fasilitasi seragam dan atribut lain pada petugas
ketertiban TPS sering menjadi pertanyaan warga
setempat yang disampaikan kepada PPS.
9. Sejauh mana proses penyelenggaraan distribusi logistik pemilu
(surat suara, formulir, kotak suara, dan bilik suara) di Provinsi
Banten. Bagaimana KPU Provinsi Banten melakukan antisipasi
terhadap tantangan dan hambatan dalam proses distribusi
logistik pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu
legislatif tahun 2019.
Jawaban:
10. Sejauh mana koordinasi yang dilakukan oleh KPU Provinsi
Banten dengan pihak Pemerintah daerah, Kepolisian, Bawaslu,
dan instansi terkait lainnya dalam rangka pengamanan
pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu
legislatif tahun 2019.
Jawaban:
Melakukan koordinasi intensif dengan pihak pemerintah daerah,
Kepolisian, Bawaslu, dan instansi terkait lainnya dalam rangka
pengamanan pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden
serta pemilu legislative 2019. Pengamanan yang dilakukan
terkait pelaksanaan kampanye rapat umum antara lain:
Rapat koordinasi bersama peserta pemilu, Polda Banten,
dan Kesbangpol.
Rapat koordinasi yang diinisiasi Polda Banten bersama
tim pemenengan capres 01 dan 02 bersama Dinas
Kesehatan, Bawaslu, serta RSUD se-Banten terkait
ketersediaan pembantuan fasilitas kesehatan selama
masa kampanye rapat umum.
Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan rapat umum
dengan Bawaslu Provinsi Banten dan Bawaslu
Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
B. Pertemuan dengan Kepala Kanwil BPN Provinsi Banten
Pemaparan Kepala Kanwil BPN Provinsi Banten
Kanwil BPN Provinsi Banten berencana membangun kantor perwakilan
di Kota Serang karena saat ini Kota Serang belum memiliki kantor
perwakilan. Secara fisik kantor pertanahan sudah berada di semua
kabupaten/kota di Provinsi Banten, namun terdapat 3 kantor
pertanahan yang perlu dilakukan rehabilitasi.
PROFIL ASET DAN SARANA TANAH/ BANGUNAN KANTOR WILAYAH
Hal 1
Sertipikat HP No 81/Pandeglang
Kondisi ketersediaan sumberdaya manusia di 7 kantor pertanahan
Provinsi Banten cukup memadai. Kanwil BPN Provinsi Banten telah
memisahkan pegawai yang mengerjakan pekerjaan rutin dengan
pegawai yang melaksanakan program Pendaftaran tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) sehingga para pegawai dapat fokus melaksanakan
tugasnya masing-masing. Pembagian pegawai ini memberikan
kemudahan bagi pegawai pelaksanaan PTSL dalam mencapai target
sertifikat bidang tanah. Kanwil BPN Provinsi Banten memiliki 219
pegawai yang berstatus PNS dan 521 pegawai yang berstatus PPNPN
yang tersebar di 7 kantor pertanahan.
PETA KEKUATAN DARI SEGI SDM
Hal 2
SDM
Pejabat Administrator Pejabat Pengawas Pejabat Pelaksana Struktural
v Bezzeting : 13
v Kebutuhan : 13
v Kosong : 0
v Bezzeting : 56
v Kebutuhan : 61
v Kosong : 5
v Bezzeting : 92
v Kebutuhan : 98
v Kosong : 6
Kabupaten/Kota
STAF
PNS PPNPN
RUTIN PTSL Rutin + PTSL Jumlah RUTIN PTSL Rutin + PTSL Jumlah
Kabupaten Serang 23 - 30 53 61 - 19 80
Kabupaten Pandeglang - - 11 11 16 - 22 38
Kabupaten Lebak 9 - 6 15 29 - 9 38
Kabupaten Tangerang 17 - 18 35 64 - 64 128
Kota Tangerang 24 - 29 53 67 - - 67
Kota Cilegon 6 - 8 14 25 10 7 42
Kota Tangerang Selatan 15 - 23 38 100 - 28 128
Jumlah 94 29 96 219 362 10 149 521
Realisasi anggaran Kanwil BPN Provinsi Banten pada tahun 2018
sebesar 79.76% dengan jumlah Rp.178.005.221,- Realisasi anggaran
ini terlihat rendah karena mendapatkan hibah dari Pemerintah Kota
Tangerang Selatan di akhir tahun.
1 KANWIL BPN PROVINSI BANTEN 16,475,431,000 11,186,322,000 27,661,753,000 14,071,426,255 85.41 5,334,466,490 47.69 19,405,892,745 70.15
2 KAB. SERANG 29,273,974,000 5,476,812,000 34,750,786,000 23,268,760,821 79.49 4,686,083,734 85.56 27,954,844,555 80.44
3 KAB. PANDEGLANG 18,581,974,000 1,963,106,000 20,545,080,000 15,002,637,667 80.74 1,414,400,218 72.05 16,417,037,885 79.91
4 KAB. LEBAK 18,471,060,000 1,415,424,000 19,886,484,000 15,226,608,274 82.43 1,314,712,998 92.88 16,541,321,272 83.18
5 KAB. TANGERANG 31,052,392,000 6,369,627,000 37,422,019,000 26,725,160,568 86.06 5,343,358,505 83.89 32,068,519,073 85.69
6 KOTA TANGERANG 29,419,829,000 5,134,498,000 34,554,327,000 21,511,980,764 73.12 3,449,255,477 67.18 24,961,236,241 72.24
7 KOTA CILEGON 11,692,001,000 2,012,260,000 13,704,261,000 7,312,638,871 62.54 1,449,463,104 72.03 8,762,101,975 63.94
8 KOTA TANGERANG SELATAN 29,685,264,000 4,953,026,000 34,638,290,000 28,331,792,731 95.44 3,562,474,795 71.93 31,894,267,526 92.08
184,651,925,000 38,511,075,000 223,163,000,000 151,451,005,951 82.02 26,554,215,321 68.95 178,005,221,272 79.76JUMLAH
PAGU
NO UNIT KERJA
RM JUMLAH %PNBP PNBP
REALISASI
% JUMLAH %RM
Kanwil BPN Provinsi Banten juga telah mencanangkan Zona Integritas.
Zona Integritas Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat
yang diberikan kepada K/L dan Pemda yang pimpinan dan jajarannya
mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) melalui upaya
pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas
pelayanan publik. K/L dan Pemda yang telah mencanangkan sebagai
ZI mengusulkan salah satu unit kerjanya untuk menjadi WBK.
Pencanangan tersebut diikuti oleh 8 satuan kerja yang terdiri dari
Kanwil BPN Provinsi Banten, dan 7 kantor pertanahan kabupaten/kota
di Provinsi Banten. Pada tahun 2018, Kantor Pertanahan Kota
Tangerang Selatan telah dicanangkan menjadi zona integritas
eksternal. Target pencanangan ZI eksternal pada tahun 2019
sebanyak 3 kantor pertanahan yaitu: Kantor Pertanahan Kota
Tangerang Selatan, Kantor Pertanahan Kabupaten Pandeglang, dan
Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang. Pelaksanaan ZI memicu
Kanwil BPN Provinsi Banten beserta jajarannya untuk berbuat lebih
baik lagi dengan melayani masyarakat secara disiplin, jujur, dan tulus
Jawaban Kanwil BPN Provinsi Banten atas Pertanyaan yang
diajukan Komisi II DPR RI
a. Bagaimana hasil evaluasi pelaksanaan program PTSL tahun 2018 yang dilakukan oleh Kanwil BPN Provinsi Banten. Apa saja kendala yang dihadapi baik dari sisi peraturan, sumberdaya manusia, maupun teknis operasional. Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut agar tidak terjadi lagi pada program PTSL tahun 2019.
Jawaban: Pelaksanaan program PTSL tahun 2018 pada 7 satuan kerja di lingkungan Kanwil BPN Provinsi Banten telah dilaksanakan sesusi dengan peraturan perundang-undangan dengan capaian fisik dan anggaran sebagai berikut:
PBT SHAT PBT SHAT Target Realisasi %
1 Kab. Serang 70,370 70,370 85,248 70,370 52,125 - 18,264 70,389 20,286,253,000 15,016,020,355 74.02%
2 Kab. Pandeglang 50,350 50,350 53,627 50,350 30,386 - 19,963 50,349 13,973,503,000 8,404,044,400 60.14%
3 Kab. Lebak 50,250 50,250 58,650 50,250 36,793 - 13,391 50,184 13,948,254,000 8,225,251,247 58.97%
4 Kab. Tangerang 70,200 70,200 77,703 70,200 50,871 - 20,470 71,341 20,195,032,000 14,760,856,860 73.09%
5 Kota Tangerang 70,100 70,100 70,100 70,100 26,847 - 42,448 69,295 20,218,058,000 10,418,915,297 51.53%
6 Kota Cilegon 18,430 18,430 18,430 18,430 6,976 - 2,551 9,527 5,283,097,000 2,608,625,825 49.38%
7 Kota Tangsel 70,300 70,300 81,705 75,300 63,324 - 12,003 75,327 19,640,524,000 15,359,770,979 78.20%
400,000 400,000 445,463 405,000 267,322 - 129,090 396,412 113,544,721,000
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 66.01% 0.00% 31.87% 97.88% 100.00%
74,793,484,963 65.87%
NoKantor
PertanahanAnggaran
TA 2018
K3 K1+K2+K3K1 K2
Persentase = angka
(a) /target
SHAT*100%
Target Sebelum
Optimalisasi
Target Setelah
Optimalisasi
Jumlah (a)
Dari tabel di atas realisasi Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT)
sebanyak 405.000 bidang dan PBT sebanyak 445.463 bidang
Selain itu, terlampir pula target dan realisasi fisik reforma agrarian
melalui redistribusi tanah tahun 2019.
1 KABUPATEN SERANG 5,000 5,000 3,139 505 4,625
2 KABUPATEN LEBAK 20,000 20,000 2,983 - 14,381
3 KABUPATEN PANDEGLANG 10,000 10,000 2,130 620 4,130
35,000 35,000 8,252 1,125 23,136
100.0% 100.0% 23.6% 3.2% 66.1% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%
JUMLAH
SK REDIS PENYERA-HANNO DESA/KAB/KOTATARGET BARU
(BIDANG)SURVEI PEMETAAN
INVENTARI-SASI
DAN IDENTIFI-KASI
PERSENTASE (%)
TARGET AWAL
(BIDANG)SIDANG PPL
PENETA-PAN
OBYEK DAN
SUBYEK
SERTIPI-KAT
Kendala yang dihadapi antara lain: pada saat tim pengukuran turun masih banyak masyarakat yang belum memasang tanda batas dan masih banyak masyarakat yang pada saat pengukuran tidak menunjukkan bidang batasnya. Sehingga petugas desa/kelurahan menjadi penunjuk bidang batas tanah. Cara mengatasi kendala yang dihadapi antara lain: mengajak stakeholder terkait seperti pemerintah daerah dalam melaksanakan pencanangan Gerakan Masyarakat Memasang Tanda Batas (GEMA PATAS) dan melakukan sosialisasi berulang-ulang kepada masyarakat terutama pada lokasi PTSL agar masyarakat dapat berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan PTSL.
b. Berapa target pencapaian dari pelaksanaan program PTSL tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Kanwil BPN Provinsi Banten baik dari jumlah bidang maupun dari ketersediaan anggaran. Jawaban: Target PBT sebanyak 272.710 nidang dengan anggaran Rp.57.725.319.000,- dan target SHAT sebanyak 228.100 bidang dengan anggaran Rp.25.968.684.000,-
ASNPIHAK
KETIGA
ASN +
PARTISI-
PASI
MASYARA
KAT
Total Target
Fisik SHAT
SHAT (ASN-
PARTISIPASI
MASYARA-
KAT)
UKM PERTANI-AN NELA-YAN TOTAL FISIK
SHAT Survei
Pemeta-
anPulda-dis
Pemberk
asan
Potensi
K1K1 K2 K3 K4
K1 s.d
K3
1 Kabupaten Serang 12,710 50,000 62,710 53,500 5,200 - 100 100 58,900 19,348,035,000 143 66 - - - - - - - -
2 Kabupaten Pandeglang 50,000 10,000 60,000 53,500 5,200 100 400 - 59,200 19,596,642,000 - - 6,481 3,260 - 617 - - - 617
3 Kabupaten Lebak 50,000 10,000 60,000 49,500 5,200 - 100 100 54,900 19,098,186,000 4,824 1,456 10,482 1,446 400 782 - - - 782
4 Kabupaten Tangerang 30,000 10,000 40,000 32,000 5,200 100 - 100 37,400 12,676,686,000 7,608 3,123 5,204 2,429 1,798 198 - - - 198
5 Kota Tangerang 20,000 - 20,000 9,400 1,000 - - - 10,400 5,578,608,000 - - 2521 1,731 2 773 - - - 773
6 Kota Cilegon - 10,000 - 10,000 - - - - - - 2,196,450,000 - - - - - - - - - -
7 Kota Tangerang Selatan 20,000 - 20,000 5,000 2,000 300 - - 7,300 5,199,396,000 - - 2 1 - - - - - -
Jumlah 12,710 230,000 30,000 272,710 202,900 23,800 500 600 300 228,100 83,694,003,000 12,575 4,645 24,690 8,867 2,200 2,370 - - - 2,370
REALISASI FISIK
N
oKabupaten/Kota
TARGET FISIK PBT TARGET SHAT
Target Anggaran
Strategi percepatan PTSL 2019 antara lain: 1) Pembuatan peta kerja dengan menggunakan SANTRI PTSL dan pemanfaatan aplikasi SMART PTSL 2) Pembuatan peta kerja dengan menggunakan SANTRI PTSL dan pemanfaatan aplikasi SMART PTSL 3) Dilakukan pembagian waktu kerja secara bergantian (shift) 4) Pembagian SDM (Pekerjaan Rutin dan PSN) 5) Pembuatan time schedule 6) Sosialisasi dan pelatihan SMART PTSL pada akhir Nov. 2018 7) Menentukan rencana lokasi penlok 8) Sosialisasi dan pelatihan bagi aparat Kel. pada awal Des. 2018 9) Gerakan Masyarakat Memasang Tanda Batas 10) Menetapkan basecamp PTSL yg direncanakan selesai akhir bulan Desember 2018 11) Perekrutan SDM (PPNPN) pada akhir Desember 2018 12) Monev yang terus menerus dan terjadwal dari Kanwil ke setiap satker
c. Apa saja bentuk sosialisasi program PTSL tahun 2019 yang dilakukan Kanwil BPN Provinsi Banten di wilayah Provinsi Banten. Jawaban:
1. Mengajak peran serta pemerintah daerah untuk bersama-sama melaksanakan program strategis nasional pertanahan melalui pernyataan komitmen dalam bentuk pernyataan dukungan
2. Melaksanakan penyuluhan pada desa/kelurahan yang menjadi lokasi PTSL
3. GEMA PATAS
d. Berapa jumlah juru ukur dalam program PTSL tahun 2019. Apakah ada kerjasama antara Kanwil BPN Provinsi Banten dengan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk pengadaan asisten surveyor kadaster.
Apakah ada kerjasama dengan surveyor lainnya untuk memenuhi kebutuhan juru ukur. Jawaban: ASN 36 orang, Surveyor kadaster 48 orang, asisten surveyor kadaster 141 orang. Dalam pemenuhan ketersediaan asisten surveyor kadaster pada tahun 2018 Kanwil BPN Provinsi banten mengadakan program diklat survey dan pemetaan kadastral dengan merekrut lulusan SMA IPA dan SMK sebanyak 50 orang.
e. Apakah Kanwil BPN Provinsi Banten memiliki ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung program PTSL tahun 2019 khususnya terkait dengan alat ukur berteknologi serta kapasitas ruang kantor untuk bekerja dan mengelola warkah dari hasil produk PTSL. Jawaban:
1. Menggunakan alat ukur total station dan GPS CORS/RTK 2. Kapasitas ruang kantor untuk bekerja dan mengolah warkah
dari hasil PTSL masih mencukupi.
f. Apakah Kanwil BPN Provinsi Banten memberikan keringanan atau pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) kepada masyarakat dalam rangka mendukung program PTSL tahun 2019. Jawaban: Terkait dengan kewenangan pembebasan BPHTB bukan kewenangan Kanwil BPN Provinsi Banten, akan tetapi berdasarkan pasal 33 Peraturan Menteri ATR/BPN No.6 Tahun 2018 tentang PTSL, jika bidang tanah objek PTSL terkena BPHTB maka peserta PTSL yang tidak atau belum mampu membayar BPHTB maka yang bersangkutan harus membuat surat pernyataan BPHTB terhutang.
g. Apa saja kendala/hambatan yang dihadapi Kanwil BPN Provinsi Banten dalam pelaksanaan program PTSL di wilayah Provinsi Banten. Jawaban:
1. pada saat tim pengukuran turun masih banyak masyarakat yang belum memasang tanda batas
2. masih banyak masyarakat yang pada saat pengukuran tidak menunjukkan bidang batasnya. Sehingga petugas desa/kelurahan menjadi penunjuk bidang batas tanah.
h. Berapa jumlah kasus tanah yang ada di wilayah Provinsi Banten baik yang berupa sengketa pertanahan, konflik pertanahan, maupun yang berperkara di pengadilan. Dari kasus-kasus yang ada, berapa yang telah diselesaikan, baik melalui jalur mediasi maupun jalur hukum. Jawaban:
Jumlah perkara yang ditangani selama tahun 2018-1 Februari 2019
sebanyak 459 perkara. Kasus yang selesai (in kracht) sebanyak
103 perkara dan sisa perkara yang masih berjalan 356 perkara.
Total jumlah kasus yang ditangani selama tahun 2018-1 Februari
2019 sebanyak 243 kasus. Total kasus yang diselesaikan
sebanyak 175 kasus dan sisa kasus sebanyak 68 kasus. Kanwil
BPN Provinsi Banten juga bekerjasama dengan Polda dan telah
menyelesaikan 3 kasus yang terindikasi keeterlibatan mafia tanah.
i. Apa saja hambatan atau kesulitan yang dihadapi Kanwil BPN Provinsi Banten dan Kantor Pertanahan se-Provinsi Banten dalam penyelesaian kasus-kasus tanah yang terjadi dan bagaimana upaya mengatasinya. Jawaban: Terdapat 2 bentuk pelayanan kasus pertanahan sebagai berikut:
1. Pelayanan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan mediasi maupun pengkajian kasus termasuk pelaksanaan putusan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, adapun hambatan dalam penyelesaian kasus antara lain:
Perbedaan persepsi mengenai sengketa dan status hukum tanah
Perbedaan persepsi atas subjek (pemilik) dan objek (bidang dan letak tanah)
Keinginan baik para pihak yang minim dalam.penyelesaian masalah
Permaslaahan yang telah ditangani dan dapat dimediasikan selanjutnya terdapat klaim dari pihak ketiga (pihak lain)
Adanya perjanjian-perjanjian (hubungan hukum) yang tidak sempurna atau cacat hukum antara pihak yang berkepentingan sehingga para pihak tidak terlindungi secara maksimal
Adanya perjanjian yang menyimpangi ketentuan hukum yang berlaku sehingga pemegang hak tidak dapat perlindungan hukum maksimal
2. Pelayanan perkara pertanahan bai katas gugatan perdata maupun Tata Usaha Negara di mana kantor pertanahan sebagai pihak dalam perkara dimaksud, adapun hambatan dalam pelayanan ini antara lain:
Keterbatasan anggaran yang tidak proporsional untuk penanganan perkara
Keterbatasan SDM yang tidak proporsiional antara jumlah perkara yang ditangani dengan personil yang ada baik kuantitas maupun kualaitas
j. Dari kasus tanah yang ada di wilayah Provinsi Banten, kasus manakah yang menurut BPN Provinsi Banten paling sulit untuk diselesaikan. Bagaimana pula status penyelesaian dari kasus yang dimaksud tersebut saat ini. Jawaban:
1. Kasus Banten Persada, pembeli lelang dari asset sita eksekusi kejaksaan berasal atas nama Gonden Key yang selanjutnya telah di daftarkan haknya menjadi HGB, selanjutnya ada pengadu merasa memperoleh tanah dari over garap dari masyarakat dan di atas bidang tanah tersebut merupakan sengketa kepemilikan sehingga disarankan untuk menempuh upaya hukum gugatan di pengadilan.
2. Permasalahan terkait asset UIN Kementerian Agama yang diklaim oleh Ely karena merasa memiliki bidang tanah seluas 52 m2 berasal ari pelepasan perorangan (mantan pengurus UIN). Sengketa kepemilikan yang harus diselesaikan melalui upaya hukum dan menyangkut asset negara sehingga harus ada dokumen yang membuktikan telah terjadi pelepasan asset dari asset UIN yang dirasa tidak dapat dilaksanakan kecuali ada putusan pengadilan.
3. BPN tidak dapan menindaklanjuti permohonan penerbitan sertifikat pengganti, karena ada blokir dari Kejaksaan Agung dan ada gugatan perkara di pengadilan. PT merupakan pemenang lelang tetapi saat dibuat eksekusi pemenang lelang tidak diserahkan pula sertifikat yang disita di kejaksaan.
Pemaparan Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Terkait sengketa tanah di Kelurahan Sari Rejo Provinsi Lampung,
Kementerian ATR/BPN melakukan langkah-langkah penyelesaian
dengan mengutamakan kepentingan rakyat. Terkait sengketa tanah
Hak Guna Usaha (HGU) di Sumatera Utara belum bisa diproses
sertifikasinya karena merupakan tanah masyarakat. Kementerian
ATR/BPN telah membentuk tim untuk menginventarisirmasalah
tersebut. Saat ini, sudah ada izin dari BUMN untuk PTPN melakukan
pelepasan tanah kepada masyarakat dengan ketentuan besaran
kompensasi yang disepakati bersama. Terkait pengadaan tanah untuk
tegangan sutet dilakukan melalui 4 tahapan yaitu:
a) Perencanaan (dilakukan oleh instansi yang membutuhkan
tanah)
b) Persiapan (sosialisasi. Kepada masyarakat)
c) Pengadaan tanah
d) Penyerahan hasil
Penetapan lokasi dilakukan oleh pemerintah provinsi barulah
diserahkan ke BPN untuk melakukan pengadaan tanah. Penilaian
bukan lagi dari BPN tetapi dari instansi yang membutuhkan tanah yang
mengadakan penilaian. Apresal yang melakukan penilaian
independent untuk menilai ganti rugi. BPN tidak dapat mengintervensi
nilai yang telah ditetapkan apresal. Hal-hal yang dimusyawarahkan
dalam UU adalah bentuk penggantinya, antara lain: uang, tanah, dan
lain-lain. Dalam hal tidak tercapai kata mufakat (masyarakat tidak
setuju) diberikan waktu 14 hari menyatakan keberatan di pengadilan.
Pemaparan Ketua Bawaslu Provinsi Banten
Saksi partai politik (peserta pemilu) yang dibutuhkan Provinsi Banten
berjumlah 601.560 saksi. Namun hingga saat ini dari total 16 partai
politik baru 5 partai politik yang menyerahkan nama-nama saksi.
Bawaslu Provinsi Banten mengalami kesulitan untuk mengumpulkan
nama-nama saksi di 8 kabpaten/kota. Partai politik yang menyerahkan
nama-nama saksi di daerah antara lain:
Kabupaten Serang 4 parpol (PAN berkarya perindo PBB), Kabupaten
Tangerang 4 parpol (Hanura, PBB, Garuda, PSI), Kabupaten Lebak 3
parpol (Garuda, Berkarya, PBB), Kabupaten Pandeglang 5 parpol
(Golkar, PKPI, Perindo, PAN, Demokrat), Kota Tangerang 8 parpol
(PKB, Gerindra, Golkar, Berkarya, Perindo, PPP, PSI, PAN) dan Kota
Tangerang selatan 5 parpol (Hanura, PSI, Perindo, PBB, PAN). Terkait
saksi pemilihan presiden dan wakil presiden, kedua pasangan calon
belum menyerahkan nama-nama saksi.
Bawaslu Provinsi Banten juga mengalami kesulitan dalam rekrutmen
Pengawas TPS (PTPS). Kesulitan dialami di daerah yang
pertumbuhan ekonominya rendah/sulit. Bawaslu Provinsi Banten
kekurangan PTPS di daerah, antara lain: Kota Tangerang Selatan
kekurangan 120 PTPS, Kota Tangerang kekurangan 400 PTPS, dan
Kota serang kurang 47 PTPS. Bawaslu Provinsi Banten berkomitmen
mengawal pemilu dan menjaga kode etik dan netralitas penyelenggara
pemilu. Bawaslu Provinsi Banten akan menindaklanjuti segala bentuk
laporan yang masuk tanpa tebang pilih.
Hal-Hal yang menjadi Perhatian Anggota Komisi II DPR RI
1. Target PTSL yang capaiannya tidak sampai 100%
Capaian PTSL sebesar 97.88% yaitu berjumlah 396.412 bidang
tanah dari target 445.463 bidang tanah. Capaian yang belum
memenuhi target 100% sangat berbeda kondisinya dengan
beberapa daerah yang pernah dikunjungi anggota Komisi II
DPR RI seperti Kabupaten Semarang dan Provinsi Kalimantan
Utara. Padahal Provinsi Banten berada di pusat kota dan
daerah penyangga ibukota Jakarta.
2. Banyaknya bidang tanah yang berstatus Kluster 3 (K3)
Pada tahun 2018, bidang tanah yang berstatus K3 sebesar
31.87% dengan jumlah 129.090 bidang tanah dari kurang lebih
400.000 target bidang tanah. Pengukuran sudah selesai
dilakukan namun sertifikat belum dapat diterbitkan oleh Kanwil
BPN Provinsi Banten. Bidang tanah yang berstatus K3 dapat
menjadi beban kerja termasuk beban anggaran Kanwil BPN
Provinsi Banten pada tahun 2019.
3. Anggaran PTSL yang menurun di tahun 2019
Pada tahun 2018 jumlah anggaran Kanwil BPN Provinsi Banten
sebanyak Rp 223.163.000.000,- dengan realisasi anggaran
sebanyak Rp 178.005.221.272,- sebesar 79.76%. Pada tahun
2019 jumlah anggaran Kanwil BPN Provinsi Banten menurun
menjadi Rp. 83.694.003.000,- Padahal bidang tanah yang pada
tahun 2018 berstatus K3 pasi akan berubah status menjadi K1
pada tahun 2019 sehingga sudah pasti membutuhkan tambahan
anggaran di tahun 2019 untuk penerbitan sertifikat.
4. Tata ruang Provinsi Banten
Penataan ruang dan perlintasan (jalur lalu lintas Provinsi Banten
yang harus mendapat perhatian lebih mengingat Provinsi
Banten merupakan penyangga ibukota Jakarta. Koordinasi
antara Pemerintah Provinsi Banten, pengembang lama,
pengembang baru sangat dibutuhkan untuk dapat melakukan
pengendalian tata ruang terkait banyaknya kawasan perumahan
yang berada di Provinsi Banten. Hal ini penting dilakukan agar
tata ruang mememiliki konsep yang akurat dan detail, maka
tidak ada yang dirugikan, mulai dari peningkatan ekonomi
hingga soal perizinan.
5. Penyelesaian sengketa tanah
Penyelesaian sengketa tanah ang sebagian besar berawal dari
tumpeng tindih uatu objek yang terjadi karena
kesalahan/kelalaian dalam pembuatan sertifikat. Terdapat
sertifikat asli palsu (aspal) yang diterbitkan oleh oknum BPN
membuat penyelesaian sengketa sulit diselesaikan, apalagi juka
sudah terjadi gugatan ke pengadilan maka masing-masing pihak
akan saling defense (mempertahankan diri).
6. Ketersediaan anggaran untuk membiayai gaji PPPK
Pemerintah Provinsi Banten memiliki kemampuan APBD untuk
membiayai gaji PPPK dan pegawai non PNS lainnya.
Seharusnya Pemerintah Provinsi Banten diberikan kewenangan
untu menentukan formasi pegawai yang dibutuhkan di
lingkungan pemerintahan. Pemerintah daerah membutuhkan
payung hukum/diskresi dalam hal regulasi mengingat
pemerintah daerah yang benar-benar mengetahui kebutuhan
pegawai didaerahnya masing-masing.
7. Terdapat gap antara DPT pemilu dengan data wajib KTP el
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Banten
menyatakan bahwa wajib KTP el Provinsi Banten sebanyak
7.848.316 jiwa. Sedangkan DPTHP-2 Provinsi Banten berjumlah
8.112.477 jiwa. Masih terdapat selisih 264.161 jiwa yang
berpotensi memiliki hak pilih dalam pemilu 2019. Seharusnya
basis data KPU menggunakan DP4 bukan berbasis coklit di era
digitalisasi sekarang ini.
8. Penduduk yang belum melakukan perekaman KTP-el.
Terdapat 70.344 jiwa yang belum melakukan perekaman KTP-
el. Disdukcapil Provinsi Banten telah melakukan percepatan
pencetakan KTP-el yang sehari dapat mencetak 1000 KTP-el
namun hingga hari-H pemilu belum dapat mencetak seluruh
penduduk yang belum memiliki KTP-el.
9. Antisipasi terhadap surat keterangan (suket palsu)
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan bahwa
selain KTP-el, surat keterangan juga dapat menjadi syarat untuk
menggunakan hak pilih pada pemilu 17 April 2019. Namun
bagaimana mengantisipasi jika terdapat surat keterangan palsu.
10. Terdapat 17.5 juta data pemilih invalid (temuan Badan
Pemenangan Nasional)
Data pemilih invalid ini harus dilakukan verifikasi kembali,
sehingga data yang dihasilkan KPU benar-benar valid dan
legitimate.
11. Jumlah saksi peserta pemilu dan pelatihan saksi peserta pemilu
Partai politik banyak yang belum menyerahkan nama-nama
saksi dan waktu Bawaslu Provinsi Banten yang semakin
medekati hari-H pemilu namun belum melaksanakan pelatihan
saksi.
12. Kekurangan pengawas TPS
Kekurangan pengawas TPS karena batas usia dan jenjang
Pendidikan.
III. CATATAN RAPAT
1. Komisi II DPR RI memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi
Banten terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah dan reformasi
birokrasi sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan
kesejahteraan bagi masyarakat di di Provinsi Banten.
2. Komisi II DPR RI mendorong Kanwil BPN Provinsi Banten untuk
meningkatkan realisasi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
tahun 2018 yang baru mencapai 97.88% (396.412 peta bidang tanah).
3. Komisi II DPR RI mendorong Kanwil BPN Provinsi Banten untuk membuat
perencanaan anggaran yang ekuivalen dengan beban kerja agar terdapat
keseuaian anggaran sehingga bidang tanah yang masuk dalam K3 tidak
menjadi beban pada tahun angaran berikutnya.
4. Komisi II DPR RI mendukung Pemerintah Provinsi Banten untuk dapat
mengusulkan formasi pegawai (PNS dan PPPK) ke pemerintah pusat
agar formasi yang diberikan dapat benar-benar memenuhi kebutuhan
pegawai di daerah.
5. Komisi II DPR RI mendorong Pemerintah Provinsi Banten melakukan
berbagai upaya maksimal untuk menyelesaikan proses perekaman dan
pencetakan KTP-el di Provinsi Banten agar masyarakat dapat
menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019.
6. Komisi II DPR RI meminta KPU Provinsi Banten, Bawaslu Provinsi
Banten, dan Pemerintah Provinsi Banten (Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil) melakukan verifikasi dan validasi data untuk
menindaklanjuti selisih angka (gap) antara DPTHP-2 dengan data wajib
KTP-el guna menjamin validitas data dan legitimasi pemilu serentak 17
April 2019.
7. Komisi II DPR RI mendorong Bawaslu Provinsi Banten untuk melakukan
koordinasi dengan partai politik terkait pemenuhan jumlah saksi partai
politik di seluruh TPS agar seluruh saksi partai politik dapat segera
melaksanakan bimbingan teknis/pelatihan saksi.
8. Komisi II DPR RI memahami kesulitan Bawaslu Provinsi Banten dalam
memenuhi kebutuhan pengawas di TPS. Selanjutnya Komisi II DPR RI
meminta Bawaslu Provinsi Banten tetap mengoptimalkan proses
rekruitmen pengawas TPS.
IV. PENUTUP
Demikian laporan hasil kunjungan kerja reses Komisi II DPR RI di
Provinsi Banten pada tanggal 29 Maret2019. Semoga dapat ditindaklanjuti
dan bermanfaat bagi semua pihak. Kepada semua pihak yang membantu
terselenggaranya kunjungan spesifik ini, kami ucapkan terima kasih.
top related