laporan kasus diare
Post on 07-Aug-2015
241 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Laporan Kasus
Diare Akut
CYNTYA HARLYANA (2008730058)
PEMBIMBING:
DR. H. ARIEF , SP.A
الله بسمالرحيم الرحمن
Identitas
• Nama : An. K
• Usia : 8 bulan
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Bolang Rt.01/Rw.07 Desa Cimanggu
• Tanggal masuk RS: 18 Juni 2012
• No.RMK : 527218
Aloanamnesis• KU : Mencret
• RPS : Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit anak mencret. Mencret lebih dari 5x sehari, kurang lebih setengah gelas aqua setiap mencret, konsistensi cair, tidak terdapat ampas, berwarna kekuningan, terdapat darah di sangkal dan lendir di sangkal. Sebelum mencret penderita juga mengalami muntah 7x sebanyak kurang lebih seperempat gelas aqua tiap muntah. Muntah terutama setelah makan minum dan muntah berisikan sisa makanan, susu, dan cairan. Pada awalnya anak rewel dan terus menangis disertai tambah sering menetek dengan minum sangat bernafsu (seperti kehausan) namun sejak 2 hari terakhir anak mulai malas untuk menetek dan tampak amat lemas.
• Menurut Ibu OS, anaknya juga mengalami demam sejak mencret muncul. Demam muncul mendadak, naik turun, dan tidak terlalu tinggi. Riwayat kejang disangkal. Penderita masih bisa BAK dengan lancar, sehari 3 kali BAK. Gejala mimisan atau gusi berdarah disangkal. Dirumah tidak ada yang menderita demam berdarah dan tidak ada penyemprotan pada hari – hari terakhir. Keluhan nyeri telinga, batuk, dan pilek disangkal. Nyeri saat buang air kecil disangkal, nyeri saat menelan disangkal, nyeri perut disangkal.
• Riwayat penyakit dahulu :
Sebelumnya pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini. Riwayat asma disangkal. Riwayat batuk lama disangkal. Riwayat trauma disangkal
• Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat alergi disangkal, riwayat asma dan TBC disangkal.
• Riwayat pengobatan
Untuk keluhannya pasien belum dibawa berobat, dan langsung dibawa ke RSUD cianjur.
• Riwayat Alergi
Alergi obat atau makanan disangkal. Riwayat alergi pada orang tua disangkal
• Riwayat kehamilan :
Selama hamil ibu pasien memeriksakan kehamilan ke bidan 1 bulan sekali. Selama hamil ibu tidak menderita hipertensi, diabetes melitus, eklampsia atau penyakit berat lainnya. Ibu makan dan minum sesuai anjuran bidan, dan tidak mengonsumsi obat-obatan atau jamu-jamu selain yang diberikan oleh bidan.
• Riwayat Kelahiran :
OS merupakan anak pertama dan lahir cukup bulan ( 9 bulan) dirumah ditolong oleh bidan. Pasien lahir spontan dan langsung menangis. Berat lahir 2900 gr, panjang badan 47 cm dan lingkar kepala ibu tidak tahu. Warna air ketuban ibu juga tidak tahu. Diakui ibu tidak terdapat penyulit saat persalinan..
• Riwayat pemberian makanan :
Anak diberikan ASI eksklusif sampai sekarang tanpa memberi susu formula tambahan. Sejak usia 7 bulan, pasien diberikan cereal nestle, dua kali dalam sehari.
Kesan : pemberian makanan sesuai dengan usia.
• Riwayat perkembangan• Motorik kasar :
– Usia 3 bulan sudah bisa mengangkat kepala
– Usia 5 bulan sudah dapat miring ke kanan dan ke kiri
– Usia 8 bulan sudah bisa duduk sendiri
• Motorik halus :
– Usia 7 bulan sudah bisa menggapai benda dengan telunjuk dan ibu jari.
• Bahasa : sudah bisa mengeluarkan kata tanpa arti ma, ba.
• Sosial : mengenal ibu dan anggota keluarga, berespon terhadap orang yang baru dikenal, dan sudah bisa tersenyum.
– Kesan : perkembangan sesuai usia
• Riwayat imunisasi :
– Hepatitis B, BCG, Polio saat lahir
– DPT dengan HB di kombo sudah 3 kali
– Polio (ditetes) sudah 3 kali
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia.
Riwayat Psikososial
• Pekerjaan ayah pasien adalah buruh dengan penghasilan perbulan sekitar Rp600.000-Rp1.000.000 perbulan, sedangkan ibu pasien adalah ibu rumah tangga
• Pasien tinggal dalam rumah luas 21 meter persegi dan dihuni oleh 3 orang.
• Jarak antara sumber air bersih (sumur) dengan toilet sekitar 2 meter.
• Sehari-hari menurut ibu OS satu keluarga biasa meminum air yang berasal dari air sumur yang telah dimasak. Seluruh alat makan dicuci menggunakan air sumur yang sama.
Pemeriksaan Fisik• Keadaan Umum : Tampak lemah, malas menetek
• Tanda Vital
– Suhu : 37,8 oC
– Nadi : 132 x/menit
– Pernapasan : 52x/menit
• Status Antropometri
Panjang Badan : 65 cm
Berat Badan : 7 kg
LK : 42 cm
– BB/U = (7/8,6) x 100 % = 81,3% (Gizi kurang)
– TB/U = (65/71) x 100%= 91,5 % (Tinggi baik/normal)
– BB/TB = (7/7 ) x 100% = 100 % (Gizi baik)
Kesan: Status gizi baik
Status GeneralisKepala
• Bentuk : Normocephal, Ubun-ubun cekung(+)
• Mata : Cekung (+), konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, air mata masih keluar (-)
• Hidung : Sekret (-), darah (-) ,PCH (-)
• Telinga : Sekret (-), serumen (-)
• Mulut : Mukosa mulut kering (+), POC (-)
• Leher
Pembesaran KGB (-), Retraksi SS (-)
Thorax
• Pulmo
– Inspeksi : Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, retraksi ICS (-)
– Palpasi : vocal fremitus sulit dinilai
– Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan
– Auskultasi : Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan. rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Cor
– Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
– Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 4 linea midklavikula sinistra.
– Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
– Inspeksi : Supel, datar, retraksi epigastrium (-).
– Auskultasi : Bising usus meningkat
– Palpasi : Nyeri pada epigastrium (-),turgor kulit menurun >2 detik. Hepar dan lien tidak teraba.
– Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen
• Ekstremitas :
Ektremitas atas
Akral : akral hangat . CRT < 2 detik
Edema : -/-
• Ektremitas bawah
Akral : akral hangat. CRT < 2 detik
Edema : -/-
• Kelenjar inguinal : Pembesaran kelenjar inguinal (-/-)
• Anus dan Rektum : Tidak ditemukan kelainan
• Genitalia : Tidak ditemukan kelainan
Pemeriksaan Penunjang18 Juni 2012 Pemeriksaan feses
Hematologi
Leukosit : 14,0 103 µ/L
Hemoglobin : 9,4 gr/dl
Hematokrit : 31,8 gr%
MCV : 49,8 fl
MCH : 14,7 pg
MCHC: 29.6 g/dl
Trombosit : 611 103 µ/L
Warna kuning kehijauan
Konsistensi lembek
Tidak terdapat lendir
Erytrosit (-) negatif
Leukosit : 0-1/lpb
Lain-lain : (-) negatif
• RESUME:
An.K usia 8 bulan, mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Mencret >5x/hari, Sebanyak ± setengah gelas belimbing tiap mencret, konsistensi cair, Ampas (-) kuning, Lendir (-), darah (-). Muntah(+) 7x SMRS, muntah sisa makanan, susu dan cairan. Demam (+) sejak mencret muncul mendadak, naik turun, dan tidak terlalu tinggi. Anak tampak lemah dan malas menetek. Suhu subfebris. Ubun-ubun cekung. Mata cekung, air mata tidak keluar. Bising usus meningkat, turgor kulit lambat.
• Diagnosa Kerja
Diare akut dengan dehidrasi berat e.c bacterial infection
• Diagnosa Banding
Diare akut dengan dehidrasi berat e.c viral infection
• Rencana pemeriksaan
Pemeriksaan Darah dan Elektrolit
Kultur feses dan uji resistensi
• Rencana penatalaksanaan:
Infus RL@30cc/kgBB dalam 1 jam (210 x 15) /60= 53 tetes/menit
– Dilanjutkan Infus RL 70cc/kgbb dalam 5 jam (490 x 15)/300 = 25 tetes/menit
– Dilanjutkan Infus RL (7x(120+30)) / 96 = 11 tetes/menit
• Ondansetron iv 2 x 1.1 mg
• Zinc syrup 1 x 1 cth
• Paracetamol syr 3 x 1 cth
• Oralit 100ml tiap kali BAB
• Diet bubur saring
• Advice orang tus
• Perbaikan makanan pendamping ASI
• Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk minum
• Cuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan.
• Penggunaan jamban yang bersih dan higienis
• Pembuangan tinja yang aman
• Imunisasi campak
Tinjauan Pustaka
DefinisiDiare
adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari, dengan/ tanpa darah dan/atau lendir dalam tinja
BAB > 3 x/hari, konsistensi cair diare
(Buku ajar GEH UKK-GEH-IDAI, 2011)
Diare Akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu
Akut
• < 7 hari
Kronik
•> 14 hari
•Etiologi non infeksi
Persisten
•> 14 hari
•Etiologi infeksi
Klasifikasi Diare
(Buku ajar GEH UKK-GEH-IDAI, 2011)
Epidemiologi
DepKes (2000) :• Angka kesakitan 301 / 1000 penduduk• Penyebab utama kematian bayi dan balita Surkesnas (2001): kematian bayi 9,4 % (peringkat ke-3),
balita 13,2 % (peringkat ke-2) Biro pusat statistik (2003)
• Prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan (19,4%), 12-23 bulan (14,8%) dan 24-35 bulan (12%)
Etiologi
Patomekanisme
Osmotik Sekretorik Gangguan motilitas usus
Diare Osmotik
Bahan ≠ diabsrobsi di usus
↑ tekanan onkotik lumen usus
Menarik cairan ke lumen usus
Diare
Diare Sekretorik
Toksin bakteri, bahan kimia
↑ Konsentrasi intrasel cAMP, cGMP, Ca2+
Pengaktifan protein kinase
↑ sekresi air
Diare
Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik
Hipoperistaltik
Gangguan kontrol otonomik
Manifestasi Klinik
• Cengeng, gelisah, suhu tubuh naik, nafsu makan berkurang kemudian timbul diare
• Tinja mungkin disertai lendir dan darah
• Daerah anus dan sekitarnya timbul luka lecet
• Gejala muntah
• Gejala dehidrasi (ubun-ubun cekung, mata cekung, bibir kering, tidak mau minum, turgor kembali lambat)
• Penurunan berat badan
• Syok hipovolemik
Manifestasi Klinis
•AKIBAT KEHILANGAN ELEKTROLIT-ELEKTROLIT TUBUH
Defisiensi bikarbonat/asidosis : muntah-muntah, pernapasan cepat dan dalam, cardiac reserve menurun, defisiensi K intrasel
Defisiensi K : kelemahan otot, ileus paralitik (distensi abdomen), cardiac arrythmia – cardiac arrest
Hipoglikemia, pada anak-anak menyebabkan malnutrisi
DIARE Air Dehidrasi
Kalium Hipokalemia
Natrium Hiponatremia
Bikarbonat Asidosis
Nutrien Hipoglikemia
Manifestasi Klinis
Simtom dan gejala rotavirus E.coli entero-toksikgenik
E.coli enteroinvasif
Salmonella Shigella V.cholerae
Mual dan muntah Dari permulaan - - + jarang jarang
panas + - + + + -
sakit tenesmus Kadang-kadang Tenesmus kolik
Tenesmus kolik pusing
Tenesmus kolik pusing
kolik
Gej. lain Sering distensi abdomen
hipotensi Bakteriemia, toksemia sistemik
Dapat ada kejang
- volume sedang banyak sedikit sedikit sedikit Sangat banyak
- frekuensi Sampai 10/lebih
sering sering sering Sering sekali Hampir terus menerus
-Konsistensi berair berair kental berlendir kental berair
- mukus jarang + + + sering flacks
- darah - - + Kadang sering
- bau - Bau tinja Tidak spesifik Bau telur busuk
Tak berbau anyir
-warna Hijau kuning Tidak berwarna hijau hijau hijau
-leukosit - - + + + -
- sifat lain Tinja seperti air cucian beras
Penilaian A B C
Lihat
Keadaan umum
Mata
Air mata
Mulut dan lidah
Rasa haus
Baik, sadar
Normal
Ada
Basah
Minum biasa tidak
haus
*Gelisah, rewel
Cekung
Tidak ada
Kering
*Haus, ingin minum
banyak
Lesu, lunglai, tidak sadar
Sangat cekung dan kering
Kering
Sangat kering
*Malas minum atau tidak bisa
minum
Periksa: turgor kulit Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat lambat
Hasil pemeriksaan : Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/sedang
Bila ada 1 tanda * ditambah
1 atau lebih tanda lain
Dehidrasi berat
Bila ada 1 tanda * ditambah 1
atau lebih tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
WHO
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja
• Makroskopik : watery, lendir, darah, bau busuk
• Mikroskopik : leukosit
Pemeriksaan darah
• AGD
• Elektrolit
• Kultur
Penatalaksanaan
• Rehidrasi oral / parenteral
• Dukungan nutrisi
• Obat atas indikasi
• Terapi suportif : Zinc
• Edukasi orangtua
Rencana Terapi A
Oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari :
• < 2 tahun : 50-100 ml tiapkali BAB
• >2 tahun : 100-200ml tiap BAB
Beri tablet Zink
Pada anak berumur 2 bulan ke atas, beri tablet zink selama 10 hari dengan dosis
• Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari
• Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari
Rencana Terapi B
• Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama sekali tidak bisa minum oralit mislanya karena anak muntah, dapat diberikan infus dengan intravena secepatnya.
• Berikan 70 ml/kg BB cairan RL / Ringer Asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :
– Bayi (dibawah 12 bulan) : 70 ml/kgBB/5 jam
– Anak (12 bulan sampai 5 tahun) : 70 ml/kgBB/2,5 jam
(Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit, WHO, 2009)
TERAPI C
KOMPOSISI ELEKTROLIT, mmol/L GLUKOS
Ammol/LNa K Cl HCO3
Kolera 101 27 92 32
Diare non-kolera
56 25 55 14
Rotavirus 26 44 17 7
Larutan oralit 75 20 65Citrat
1075
Elektrolit
AntibiotikBeberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain (WHO, 2006)
• Kolera :
– Tetrasiklin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3 hari)
– Eritromisin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3 hari)
• Shigella :
– Ciprofloxasin 15 mg/ kgBB (2 x sehari selama 3 hari)
• Amebiasis:
– Metronidasol 10mg/kg/x (3 x sehari selama 5 hari / 10 hari pada kasus berat)
• Giardiasis :
– Metronidasol 5mg/kg/x (3 x sehari selama 5 hari)
• Zinc
Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF telah menganjurkan penggunaan zinc pada anak dengan diare dengan dosis 20 mg/hari selama 10-14 hari dan pada bayi< 6 bulan dengan dosis 10 mg perhari selama 10-14 hari
• Probiotik
Lactobacillus aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak
• Prebiotik
Oligosakarida sebagai prototipe prebiotik masih perlu penelitian-penelitian selanjutnya
Komplikasi
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik)
Gangguan elektrolit kejang
Gangguan sirkulasi (shock)
Hipoglikemi
Pencegahan• Ada 7 cara diidentifikasi sebagai sasaran untuk promosi,
yaitu :
– Pemberian ASI
– Perbaikan makanan pendamping ASI
– Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk minum
– Cuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan.
– Penggunaan jamban yang bersih dan higienis
– Pembuangan tinja yang aman
– Imunisasi campak
top related