laporan kasus dengan dm di ruang icu
Post on 09-Jul-2016
371 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS DENGAN DM DI RUANG ICU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN
ACHMAD PEKANBARU
FIRDAUS EKO SAPUTRA
0711464785
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU2008
Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 juli 2008.
Nama Klien : Ny. S Tgl masuk : 6 Juli 2008
Umur : 55 tahun
1. Pengkajian Airway (jalan nafas)
Pasien menggunakan ETT dengan oksigen 4 liter
2. Pengkajian Breating
Pernapasan, RR: 18x/menit, irama reguler
3. Pengkajian circulation
Bentuk dada simetris, pulsasi ictus cordis tidak terlihat, perkusi bunyi redup pada
intercostal 2-7 kiri, auskultasi Bj 1 dan Bj 2 terdengar lemah tetapi Bj 2 lebih keras
dari Bj 1, pengisian kapiler < 3 detik, warna kulit pucat, konjungtiva anemis , tidak
ada sianosis, HR : 106 x/menit, TD : 82/53 mmHg.
4. Pengkajian disability
Klien bedrest
5. Sistem endokrin
GDS terakhir 174 gr%, pasien mengalami diabetes Tipe I (IDDM) dengan luka
ganggren pada kaki kiri
6. aktivitas dan istirahat
kondisi pasien lemah pasien hanya berbaring di tempat tidur. Segala aktivitas dan
kebutuhan pasien dilakukan di atas tempat tidur.
7. makanan dan minuman
pasien mendapatkan diet rendah gula (Diabetasol) MC 3x1 200 CC. Out put cairan
tidak ada dari jam 14.00-21.00 WIB tanggal 7 juli 2008
8. pemeriksaan laboratorium (7 juli 2008)
GDS : 202 gr%
Hb : 9,5 gr %
Leucocyt : 9500/mm3
Trombo : 157.000
9. pengobatan (7 juli 2008)
Nacl 0,9% + dopamine 10 mg
Nacl 0,9% + dobuject 15 mg
Metrodinazole 3x500
Ranitidine 2x1 ampl
Cyprofloxacin 2x200
Atrapid sesuai GDS
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH 1 Ds :
- kesadaran samnolen Do : - tampak luka gangren
pada telapak kaki kiri- tercium bau khas
ganggren- TD : 82/53 mmHg- N : 106 x /m- RR : 18 x / m
defisiensi insulin
hiperglikemi
eterosklerosis
penebalan membran basalais
perubahan saraf perifer
aliran darah kejaringan menurun
ganggren pada daerah perifer
Kerusakan integritas kulit
2 DS: kesadaran samnolen DO:- Pasien terpasang
NGT- GDS 174gr%- .
Intake makanan kurang Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Rencana keperawatan
N
o
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Kerusakan
integritas kulit
b/d luka
ganggren,
penurunan aliran
darah ke
jaringan perifer
ditandai dengan
DS:-
DO:
- tampak
luka
ganggren
pada kaki
kiri
- tercium
bau khas
ganggren
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
3x24 jam
diharapkan
kerusakan
integritas kulit
teratasi,
dengan
Kriteria Hasil:
1.Berkurangny
a oedema
sekitar luka.
2. pus dan
jaringan
berkurang
3. Adanya
jaringan
granulasi.
4. Bau busuk
luka
berkurang.
1. Kaji luas dan
keadaan luka serta
proses penyembuhan.
2. Rawat luka dengan
baik dan benar :
membersihkan luka
secara abseptik
menggunakan larutan
yang tidak iritatif,
angkat sisa balutan
yang menempel
pada luka dan
nekrotomi jaringan
yang mati.
3. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian insulin,
pemeriksaan kultur
pus
pemeriksaan gula
darah pemberian anti
biotik.
1. Pengkajian
yang tepat terhadap luka
dan proses penyembuhan
akan membantu dalam
menentukan tindakan
selanjutnya.
2. merawat luka
dengan teknik aseptik,
dapat menjaga
kontaminasi luka dan
larutan yang iritatif akan
merusak jaringan
granulasi tyang timbul,
sisa balutan jaringan
nekrosis dapat
menghambat proses
granulasi.
3. insulin akan
menurunkan kadar gula
darah, pemeriksaan kultur
pus untuk mengetahui
jenis kuman dan anti
biotik yang tepat untuk
pengobatan, pemeriksaan
kadar gula darahuntuk
mengetahui
perkembangan penyakit.
2 DS: kesadaran samnolen DO:- Pasien
terpasang NGT
- GDS 174gr%
-
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
3x24 jam
diharapkan
gangguan
nutrisi teratasi,
dengan
Kriteria Hasil:
- Pening
katan berat
badan naik
secara
bertahap.
- Nafsu
makan
meningkat.
- Porsi
diet yang
diberikan
dihabiskan.
- TTV
dalam batas
normal.
Pemeriksaan
labor dalam
batas mormal.
1. Kaji status nutrisi
dan kebiasaan makan.
2. Anjurkan pasien
untuk mematuhi diet
yang telah
diprogramkan.
3. Timbang berat
badan setiap
seminggu sekali.
4. Identifikasi
perubahan pola
makan.
5. Kerja sama dengan
tim kesehatan lain
untuk pemberian
insulin dan diet
diabetik.
1. Untuk mengetahui
tentang keadaan dan
kebutuhan nutrisi pasien
sehingga dapat diberikan
tindakan dan pengaturan
diet yang adekuat.
2. Kepatuhan terhadap
diet dapat mencegah
komplikasi terjadinya
hipoglikemia/hiperglike
mia.
3. Mengetahui
perkembangan berat
badan pasien ( berat
badan merupakan salah
satu indikasi untuk
menentukan diet ).
4. Mengetahui apakah
pasien telah
melaksanakan program
diet yang ditetapkan.
5. Pemberian insulin
akan meningkatkan
pemasukan glukosa
kedalam jaringan
sehingga gula darah
menurun,pemberian diet
yang sesuai dapat
mempercepat penurunan
gula darah dan
mencegah komplikasi.
Perubahan
perfusi jaringan
b/d penurunana
komponen
seluler yang
diperlukan
untuk
pengiriman
segmen
DS: Klien
mengeluhkan
badannya lemas
DS: Hb: 6 gr%,
muka dan
ektremitas
pucat, mual dan
muntah, TD :
90/60mmHg,
HR : 88 x/i,
RR :18 x/i, suhu
: 36,7 0C
pengisian
kapiler lebih
dari 5 detik, urin
tida ada terdapat
di urin bag,
membran
mukosa kering
Setelah
dilakukan
tinkan
keperawatan
4x24 jam
masalah
keperawatan
perubahan
perfusi
jaringan dpat
diatasi dengan
KH:
Tanda – tanda
vital stabil
TD: 120/80
mmHg
N: 80 x/menit
Suhu: 36,5 o
CRR: 18-20
x/i. Pengisian
kapiler normal,
haluran urin
berkurang
1.Awasi pengisian
kapiler, tanda - tanda
vital, warna kulit dan
membran mukosa
2.Tinggikan kepala
tempat tidur sesuai
toleransi
3.Awasi pernafasan
4.Selidiki keluhan
nyeri dada
5.Kaji untuk respon
verbal melambat,
mudah terangsang,
bingung, gangguan
memori
6.Catat keluhan rasa
dingin pertahan suhu
lingkungan dan
tubuh hangat sesuai
indiksi
7.Hindari penggunaan
bantal hangat, ukur
suhu dengan
termometer.Kalaboras
i dalam pemberian
tranfusi darah sesuai
indikasi, berikan O2
tambahan dan
1.Memberikan informasi
tentang kekuatan perfusi
jaringan dan menentukan
kebutuhan intervensi
2.Meningkatkan ekspansi paru
dan memenuhi kebutuhan
O2 jaringan
3.Gawat nafas bisa terjadi
dengan adanya ganguan
perfusi
4.Iskemik seluler
mempenharuhi jaringan
miokard
5.Dapat mengidentifikasi
gangguan serebral karena
hipoxsia
6.Vasokonstiksi menurunkan
sirkulasi perifer
7.Termoreseptor jaringan
dermal dangkal karena
gangguan O2
Kalaborasi Berguan dal;am
pemenuhan kebutuhan
erytrocit bagi tubuh
memantau kadar
Hb
Implementasi keperawatan
Tanggal/jam No Dx Implementasi Evaluasi 7 Juli 08
15.00
15.00
18.00
1
- Kaji luas dan keadaan luka
serta proses penyembuhan.
- mengukur TTV
TD: 82/53 mmHg
HR: 106 x/menit
RR 18x/menit
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian insulin,
pemeriksaan gula darah
pemberian anti biotik.
Jam WIB 18.15
S:- pasien tidak sadar
O:- tercium bau khas
ganggren- TD 91/61 mmHg- HR 108 x/menit- RR 20 x/menit- GDS 174 gr%- Injeksi actrapid 5 unit- Memberikan diabetasol
200 cc per NGT
A:Masalah belum teratasi
P:Tindakan dipertahankan - pemeriksaan GDS- observasi TTV- pemberian atrapid
7 Juli 08 2
- Kaji status nutrisi dan
kebiasaan makan.
- Identifikasi perubahan pola
makan.
- Mengukur GDS
- Memberi diit MC
Jam 20.00 WIBS:-kesadaran samnolen
O:- AGD 174 gr%- memberikan diiit
Diabetasol MC 200cc per NGT
-
A :Masalah intoleransi aktifitas belum teratasi
P:Tindakan dipertahankan
top related