laporan - dpr.go.id filea. untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang...
Post on 28-May-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI
DALAM RANGKA PENINJAUAN
INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI
DI PROVINSI SULAWESI UTARA
TGL.11 - 13 JULI 2018
KOMISI V DPR-RI
JAKARTA, 2018
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………….………… ………. 3
I.1. Dasar Hukum ………………………………………………………..………………....… 3
I.2. Maksud dan Tujuan ……………………….…………………………..……………..…. 3
I.3. Lokasi dan Waktu ………………………………………………………..…………….. 4
I.4. Agenda Kunjungan …............................................................................................ 4
II. HASIL PENINJUAN LAPANGAN …………………………………………………………….. 4
II.1. Temuan dan Permasalahan ……….…………………………………………………. 4
II.2. Kesimpulan dan Rekomendasi .................................................................………. 6
III. PENUTUP ……………………………………………………………………..………………….. 6
LAMPIRAN ……………………………………………………………………..…………………….. 7
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 3
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI
KE PROVINSI SULAWESI UTARA
11 – 13 JULI 2018 ========================================================================
I. PENDAHULUAN
I.1. Dasar Hukum
1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20,
Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;
2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka peninjauan infrastruktur
dan transportasi yaitu pembangunan infrastruktur (Kawasan Wisata Likupang) dan
transportasi, Provinsi Sulawesi Utara, ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang terjadi
terkait dengan pembangunan jalan utama dari kota Manado menuju kawasan wisata
Likupang (Kecamatan Likupang Timur) dan juga sarana prasarana lain guna
mendukung kawasan pariwisata tersebut yang pembangunannya dapat dilakukan
dalam waktu singkat.
b. Untuk mengetahui dan menginventarisir sejauh mana pembangunan bangunan
pencegah banjir dan revitalisasi Danau Tondano guna menunjang sarana air bersih
dan pengendalian banjir di Kota Manado.
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 4
Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan
Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat
Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, yaitu:
butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk
APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup
tugasnya;
butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam
melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak
lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”
butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan
kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi
untuk ditindaklanjuti.
I.3. Lokasi dan Waktu
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dilaksanakan dalam rangka peninjauan
infrastruktur yaitu pembangunan kawasan wisata Likupang dan transportasi, di Provinsi
Sulawesi Utara pada tanggal 11 - 13 Juli 2018.
I.4. Agenda Kunjungan
Agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka mendiskusikan dengan
pihak kemenPUPR dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara mengenai
pembangunan Infrastruktur di kawasan wisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
II. HASIL PERTEMUAN
GAMBARAN UMUM KAWASAN WISATA LIKUPANG
Kawasan wisata Likupang berlokasi di daratan paling Utara Pulau Sulawesi seluas 406,91
km. Luas tersebut dibagi dalam tiga kecamatan dan 40 desa. yang bisa ditempuh lewat
jalur darat selama 90 menit hingga dua jam dari Manado. Beberapa objek wisata di
Likupang yang potensial untuk dikembangkan antara lain Pantai Paal, Pantai Pulisan,
Pulau Gangga, dan Pulau Lihaga. Adapun untuk Likupang, daerah yang berlokasi di
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 5
daratan paling Utara Pulau Sulawesi seluas 406,91 km, itu memiliki sejumlah objek wisata
yang potensial untuk dikembangkan, antara lain Pantai Paal, Pantai Pulisan, Pulau
Gangga, dan Pulau Lihaga.
Salah satu pantai di kawasan Wisata Likupang yaitu pantai paal, pantai ini merupakan
salah satu pantai yang cukup terkenal di Provinsi Sulawesi Utara, namanya adalah Pantai
Likupang. Lokasi tepatnya berada di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara,
Provinsi Sulawesi Utara. Jaraknya sekitar 48 kilometer sebelah timur laut dari pusat Kota
Manado.
Pantai Likupang mempunyai hamparan pasir pantai berwarna putih, bukit yang hijau serta
air laut yang berwarna biru segar. Ombaknya pun relatif tenang, karena di depan pantai ini
terdapat Pulau Bangka yang juga berfungsi sebagai penahan ombak besar yang datang ke
arah Pantai Likupang. Panorama sekitar kawasan pantai pun juga indah dan anda bisa
snorkeling, diving maupun memancing.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) terus mematangkan rencana
pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Likupang, Kabupaten
Minahasa Utara yang diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan di
Bumi Nyiur Melambai.
Lahan dengan luas mencapai 1.400 hektar yang merupakan lahan eks HGU PTPN XIV,
serta lahan dengan luasan 1000 hektar yang merupakan lahan masyarakat. Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara akan membentuk tim kecil untuk menangani hal itu termasuk
menginventarisir lahan eks HGU PTPN XIV karena proses pelepasan hak tanah ada
aturannya.
Kawasan Wisata Likupang layak menjadi tujuan wisata baru Sulut menyusul Taman
Nasional Bunaken yang sudah lebih dahulu populer di kalangan pelancong. Diversifikasi
destinasi wisata sangat diperlukan untuk menggenjot sektor pariwisata yang kini
diandalkan Sulut. Seiring komitmen Pemprov Sulut yang bakal membenahi sejumlah
infrastruktur seperti jalan raya, untuk mendukung KEK Likupang tersebut, didamping
sebagai upaya untuk menarik minat investor membenamkan modalnya di kawasan
tersebut.
Sebagaimana diketahui, saat ini secara nasional, sudah ada empat wilayah di tanah Air
yang menjadi KEK pariwisata, yakni Morotai (Maluku Utara), Tanjung Lesung (Banten),
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 6
Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung).
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara menambahkan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara (WisMan) yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam
Ratulangi Manado pada Agustus 2017 mencapai sebanyak 8.886 orang atau meningkat
21,64% dibanding Juli 2017 sebanyak 7.305 orang. Apabila diibandingkan dengan
kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, yakni Agustus 2016 sebanyak
7.904 orang terhadap Agustus 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 12,42%.
Wisatawan mancanegara yang datang tersebut didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak
7.193orang (80,95%), diikuti oleh Singapura 241 orang (2,71%), Jerman 162 orang
(1,82%), Hongkong 154 orang (1,73%), Amerika 140 orang (1,58%), Jepang 134 orang
(1,51%), Malaysia 96 orang (1,08%), Inggris 90 orang (1,01%), Perancis 80 orang (0,90%),
Australia 55 orang (0,62%).
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Likupang Timur, Minahasa
Utara mendapat respon positif dari Pemerintah Pusat. Bukti perhatian pemerintah pusat
pembangunan KEK Pariwisata Likupang dengan dianggarkan pada APBN Perubahan
2018. pemerintah pusat melalu BKPM dan Kementerian BUMN menilai KEK Pariwisata
Likupang akan berdampak besar pada peningkatan perekonomian Provinsi Sulawesi Utara
secara keseluruhan. Proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) masuk
daftar prioritas yang disodorkan pemerintah ke investor untuk membenamkan modalnya di
sektor industri dan pariwisata. Pemerintah Sulut telah menyediakan lahan seluas 2.000
hektare dan akan membangun jalan menuju daerah KEK dimaksud karena investor dari
China sudah ada yang berminat untuk membangun daerah wisata dimaksud yang
dilengkapi dengan hotel dan sarana pariwisata lainnya. Seiring dengan rencana strategis
pemerintah daerah tersebut, jajaran keimigrasian Sulut khususnya Kanim Bitung dan
Kanim Manado sedang menyiapkan diri agar pembangunan KEK dan operasionalisasinya
dapat terwujud dengan baik. Sehingga, memberikan kepastian dan kenyamanan bagi para
investor. pedoman keimigrasian di KEK dimaksud adalah surat edaran Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI-0235.GR.01.10 tanggal 14 Februari 2018 tentang Pemberian Fasilitas
dan Kemudahan Keimigrasian pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Adapun maksud
diterbitkannya SE ini, untuk memberikan arahan atas pemberian kemudahan dan fasilitas
keimigrasian pada KEK dengan tujuan agar pemberian kemudahan dan fasilitas
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 7
keimigrasian dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Fasilitas dan kemudahan itu
meliputi persetujuan visa, seperti visa tinggal terbatas (vitas) lima tahun bagi investor.
Vitas lain biasanya paling lama tiga tahun. Pemberian perpanjangan izin tinggal
Keimigrasian seperti perpanjangan vitas investor lima tahun menjadi paling lama 15 tahun
dan dapat dialihkan menjadi Visa Tinggal Tetap menjadi seumur hidup. Semua kebijakan
ini merupakan implementasi dari fungsi Keimigrasian ke 4 yaitu sebagai fasilitator
pembangunan kesejahteraan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 UU No 6
Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Data BKPM mencatat, selama periode 2012-2016 realisasi investasi di sektor pariwisata
Indonesia tumbuh rata-rata 17% per tahun. Jika merujuk pada data realisasi investasi
pariwisata pada Semester I Tahun 2017, nilai realisasi investasi pariwisata mencapai
USD929,14 juta atau Rp12,4 triliun. Nilai ini tumbuh 37% dari realisasi investasi pariwisata
pada semester I/2016. Pertumbuhan investasi di sektor pariwisata yang positif tersebut
menunjukkan bahwa peluang investasi di sektor ini sangat prospektif.
Awalnya akan dibangun ruas jalan baru, namun setelah dilakukan revisi diputuskan akan
ada kombinasi, yakni memanfaatkan jalan lama dan juga membangun ruas baru. Untuk
ruas jalan yang akan diperlebar yakni di daerah Tatelu Rondor, Wasian hingga ke
Lumpias. Sementara lanjutannya jalan hingga ke Desa Marinsow, Likupang Timur akan
dibangun ruas jalan baru. Rencananya jalan akan dibangun sepanjang 32 kilometer.
Lokasi itu merupakan pemukiman padat, tepian jalan sudah dipenuhi rumah-rumah warga.
Pemerintah Kabupaten Minut akan gencar melakukan sosialisasi. Pembangunan ini untuk
memperlancar akses dari Bandara ke KEK Likupang. Pemerintah tengah berupaya
mewujudkan pembangunan jalan dari Bandara Sam Ratulangi ke Likupang. Pembangunan
infrastruktur jalan itu untuk menunjang rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Pariwisata Likupang atau Likupang Tourism District. Untuk pembangunan jalan
tersebut akan menelan anggaran yang cukup besar Rp 631 miliar Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut Steve Kepel, menginformasikan, pembangunan
jalan Bandara Likupang untuk meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan.
Rencananya jalan Bandara - Likupang akan dibangun sepanjang 31.5 kilometer dari
Bandara hingga ke Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara.Jalan tersebut
dibagi 4 segmen, yakni Aegmen 1 Bandara-Talawaan sepanjang 4,6 kilometer, Segmen 2
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 8
Talawaan Tatelu 2,75 km, Segmen III Tatelu - Wasian 4,1 km, dan terakhir Segmen IV
Wasian-Marinouw 20,1 km. Di segmen III itu menggunakan jalan eksisting yang akan
diperlebar di kiri dan kanan. Rencana pelebaran ini menyasar bangunan warga yang
bermukim. Rencana ini sudah disosialisasikan. selain itu, akan dibangun sanitasi air
bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengurusan amdal kawasan
pariwisata.
Rencana Pembangunan Infrastruktur Pendukung Bidang Cipta Karya di Kawasan Wisata
Likupang:
1) Pembangunan SPAM Kawasan Rawan Air Kap. 20 l/det Desa Pulisan Kec. Likupang
Timur (On Progress)
2) Pembangunan SPAM Kawasan Rawan Air (SWRO) Kap. 2x2,5 l/det Pulau Talise dan
Pulau Gangga
3) Pembangunan SPAM Kap. 15 l/det PPI Likupang (TA 2015)
4) Pembangunan Infrastruktur kawasan permukiman Desa Marinsow dan Desa Pulisan
Kecamatan Likupang Timur (On Progress)
5) Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perdesaan Potensial Desa Talise dan Desa
Gangga Satu
6) Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perdesaan Potensial Desa Rinondoran
Kecamatan Likupang Timur
7) Pembangunan IPAL Komunal Desa Marinsow dan Desa Pulisan Kecamatan Likupang
Timur
8) Pembangunan IPAL Komunal Desa Talise dan Desa Gangga Satu
9) Pembangunan TPS 3R Desa Marinsow dan Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur
10) Pembangunan TPS 3R Desa Talise dan Desa Gangga Satu
11) RTBL Kawasan Wisata Likupang
12) Penataan Ruang Terbuka Hijau Ibu Kota Kecamatan Likupang Timur
13) Revitalisasi Kawasan Wisata Pulisan dan Marinsow
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 9
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN BANGUNAN PENCEGAH BANJIR
KOTA MANDO DI DANAU TONDANO
================================================================
Gambaran Umum Danau Tondano
Danau Tondano terletak di Kabupaten Minahasa, dan merupakan danau yang terbentuk
akibat proses vulkanik memiliki luas 4.600 Ha dengan kedalaman berkisar anatar 20-25
meter dan merupakan sumber air baku Kota Manado, PLTA Tonsea, PLTA Tanggari I dan
II, pertanian, Perikanan Air Tawar dan Pariwisata.
Permasalahan umum Danau Tondano :
1) Berubahnya fungsi ekologi danau yang menyebabakan degradasi lingkungan
2) Pencemaran baik limbah domestik maupun pakan ternak
3) Sedimentasi dan pendangkalan danau
4) Penurunan kualitas air danau
5) Peninggian muka air danau yang menyebabkan banjir
Manfaat revitalisasi Danau Tondano
1) Pembangunan Tanggul dan pintu regulator memberi manafaat sebagai berikut:
Menambah kapasitas tampungan air danau sebesar 46 juta m3
Dapat memberikan suplai air untuk PLTA Tonsea Lama, Tanggari 1 dan Tanggari 2
sesuai kebutuhan yang diatur melalui pintu regulator
Mempertahankan suplai air untuk PDAM Kota Manado sesuai kebutuhan
Mencegah banjir yang terjadi disekitar danau akibat meluapnya Danau Tondano
terutama di kelurahan Toulour dan sekitarnya serta areal sawah disekitar Danau
Tondano
Mencegah sedimentasi yang masuk ke danau
Tanggul dapat dijadikan saranan bagi masyarakat dan berekreasi air di Danau
Tondano (wisata air)
Tanggul bermanfaat untuk mencegah okupasi lahan danau, dan menjadi batas tetap
danau.
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 10
2) Pembangunan saluran penangkap sedimen dan pencegah limbah (drainase), memberi
manfaat sebagai berikut:
Sedimen yang menuju danau dialihkan ke outlet danau
Limbah yang menyebabakan pencemaran air tidak masuk ke dalam danau.
3) Pembangunan Check Dam di bagian Hulu Danau Tondano memberi manfaat sebagai
berikut:
Penangkap sedimen yang berasal dari pegunungan (daerah pertanian) sehingga
tidak sampai memasuki Danau Tondano.
II.2. Kesimpulan dan Rekomendasi
Beberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Spesifik dalam
rangka peninjauan pembangunan infrastruktur mengenai pembangunan Infrastruktur di
kawasan wisata Likupang dan Danau Tondano, Provinsi Sulawesi Utara, tanggal 11 – 13
Juli 2018, ini antara lain:
1. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan dan peningkatan sarana prasarana
infrastruktur dan transportasi di kawasan wisata Likupang Kabupaten Minahasa
Utara, Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara;
2. Komisi V DPR RI meminta kepada KemenPUPR untuk memperhatikan dampak
lingkungan dan juga masyarakat yang terkena pembebasan lahan selama masa
pembangunan dan peningkatan infrastruktur di kawasan wisata Likupang;
3. Komisi V DPR RI meminta kepada KemenPUPR untuk selalu melakukan koordinasi
dengan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi agar masalah-masalah yang
berpotensi timbul selama masa pembangunan dan peningkatan infrastruktur di
Kawasan Wisata Likupang dapat diselesaikan dengan baik;
4. Komisi V DPR RI memdukung KemenPUPR melanjutkan pembangunan bangunan
pencegah banjir dan revitalisasi Danau Tondano untuk pengadaan sarana air bersih
masyarakat dan sebagai pengendali banjir untuk Kota Manado dan sekitarnya.
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 11
III. PENUTUP
Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR-RI dalam rangka Peninjauan
pembangunan dan peningkatan infrastruktur serta transportasi di Kawasan Wisata Likupang
dan Danau Tondano, Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 11 – 13 Juli 2018. Laporan ini
menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan agar dapat ditindaklanjuti Pemerintah untuk
melakukan peningkatan dan pembangunan infrastruktur yang saat ini sangat dibutuhkan
bagi rakyat Indonesia.
Ketua Tim
Lasarus, S.Sos.,M.Si
A-217
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 12
LAMPIRAN:
L.1. Daftar Anggota Rombongan
Daftar tim kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI adalah pembangunan infrastruktur
mengenai pembangunan Infrastruktur di kawasan wisata Likupang dan Danau Tondano,
Provinsi Sulawesi Utara, tanggal 11 – 13 Juli 2018, ini adalah sebagai berikut:
NO. NO.
ANG N A M A FRAKSI JABATAN
1. A-217 LASARUS, S.Sos., M.Si. F-PDIP KETUA TIM
2. A-417 ANTON SUKARTONO SURATTO F-PD Wakil
Ketua/Anggota
3. A-190 Drs. HENKY KURNIADI, SH., MH. F-PDIP ANGGOTA
4. A-201 Hj. SADARESTUWATI, SP., M.MA. F-PDIP ANGGOTA
5. A-243 Hj. SANIATUL LATIVA, SE., MM. F-PG ANGGOTA
6. A-265 H. DANIEL MUTAQIEN SYAFIUDIN, ST. F-PG ANGGOTA
7. A-316 Ir. RIDWAN BAE F-PG ANGGOTA
8. A-414 AGUNG BUDI SANTOSO, SH.,MM. F-PD ANGGOTA
9. A-456 WILLEM WANDIK, S.Sos. F-PD ANGGOTA
10. A-464 H.A BAKRI HM, SE. F-PAN ANGGOTA
11. A-505 JHON SIFFY MIRIN F-PAN ANGGOTA
12. A-68 Ir. H. NUR YASIN, MBA.,MT. F-PKB ANGGOTA
SEKRETARIAT
13. Dra. PRIMA MB. NUWA KABAG SET. KOMISI V
14. MISNA STAF
15. NINA HERLINA, S.H STAF
16. APOLONIUS DUA WEA STAF
17. M. HASBI AZIS TENAGA AHLI
18. ADI SETIAWAN TENAGA AHLI
19. ALFREDO JONATHAN PEMBERITAAN
20. RUNI SARI BUDIATI TV PARLEMEN/ PTT
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 13
L.2. Daftar Mitra Kerja Komisi V DPR RI
NO N A M A JABATAN
KEMENTERIAN PUPR
Ditjen Bina Marga
1 Rachman Arief Direktur Pengembangan jaringan Jalan
2 Ir. Riel Jemmy Mantik, M.Eng.Sc Kepala BPJN XV Manado
Ditjen Sumber Daya Air
1 Djidon Watanea, ST, MM Ka. Balai Wilayah Sungai Sulawesi Utara
Ditjen Cipta Karya
1 Ir. Muhammad Sundoro, M. Eng Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM)
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
1 Bobby Prabowo Pusat Pengembangan Kawasan Strategis
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Inspektorat Jenderal
1 Muh. Anto Julianto Ph. Inspektur V (Inspektur I)
Ditjen Perhubungan Udara
1 Sarmanto Ka. Otoritas Bandar Udara Manado
Ditjen Perhubungan Laut
1 Taufiq Mansyur, SE Ka. Kantor Distrik Navigasi Kelas I Bitung
2 Moh. Tahir Plt. Direktur Kepelabuhan
3 Stanislaus Wetik, SE Ka. Kantor KSOP Kelas III Manado
4 Lusi Andayani Kasubdit Penanggulangan Musibah, Dit. KPLP
5 Siddik Danno, SE Ka. Kantor UPP Kelas III Likupang
Ditjen Perhubungan Darat
1 Sigit Mintarso Ka. BPTD Wilayah XXII
BASARNAS
1 Mochammad Arifin Ka. Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 14
NO N A M A JABATAN
BMKG
1 Untung Merdijanto Sekretariat Utama BMKG
2 Wijayanto Kasubag. Program dan Penyusunan Anggaran I
3 Irwan Slamet Ka. Stasiun Geofisika Winangun Manado-Koord.
Sulawesi Utara
Laporan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara 2018 Hal 15
L.3. Data-data Pendukung
top related