laporan anfisman sistem sirkulasi
Post on 25-Jul-2015
524 Views
Preview:
TRANSCRIPT
I. Judul Praktikum : SISTEM TRANSPORT DAN DARAHII. Tujuan : 1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagian—
Bagian dan Letak Pembuluh-Pembuluh Darah.2. Mahasiswa Dapat Mengidentifikasi Struktur
Jantung Dan Melacak Siklus Jantung.3. Mahasiswa Dapat Menggambarkan Dua
Bentuk Katup Jantung Dan Menjelaskan Fungsinya Dalam Aliran Darah Jantung.
4. Mahasiswa Dapat Menjelaskan Mengapa Sinoatrial Merupakan Pemacu Jantung.
5. Mahasiswa Dapat Menyebutkan Fungsi Darah6. Mahasiswa Dapat Menggambarkan
Karakteristik Darah.7. Mahasiswa Dapat Mendefinisikan Hematokrik.8. Mahasiswa Dapat Menjelaskan Fungsi
Hemoglobin.9. Mahasiswa Dapat Menggambarkan Bagaimana
Eritrosit Dibentuk Dan Dihancurkan.10. Mahasiswa Dapat Membedakan Antara
Faktor-Faktor Intrinsik Dan Ekstrinsik.11. Mahasiswa Dapat Memjelaskan Hubungan
Hemolisis Dan Kadar Bilirubin Yang Tinggi.12. Mahasiswa Dapat Membedakan Antara Jenis
Leukosit Dan Fungsinya.13. Mahasiswa Dapat Mendefinisikan Diapedesis
Dan Menghubungkan Perannya Dalam Implamasi.
14. Mahasiswa Dapat Menggambarkan Trombosit Dan Menjelaskan Perannya Dalam Mekanisme Pembekuan.
III. Hari/Tanggal : Jum’at /29 Juni 2012IV. Nama/Stambuk : LA ODE DARLIN /A1C2 09 049
V. LATAR BELAKANG
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke
seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan
dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam
tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran
limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan
alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah
adalah jantung dan pembuluh darah
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.
Di dalam tubuh manusia, darah mengalir ke seluruh bagian (organorgan)
tubuh secara terus menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien
lainnya agar organ-organ tubuh tetap berfungsi dengan baik. Aliran darah ke
seluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan
pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusinya.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah
dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme
berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri
pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah
itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah
membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut
pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah
vena cava superior dan vena cava inferior.
Berdasarkan uraian teori di atas, maka perlu dilakukan suatu praktikum
untuk lebih memperjelas dan memahami teori tentang sistem transport dan
darah.
VI. TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan
interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-
unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira
merupakan satu perdua belas berat badan atau kia-kira 5 liter. Sekitar 55
persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah.
Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrik atau volume sel darah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47 (Pearce, 2009: 133).
Darah tersusun atas plasma dan sel darah. Sel darah mencakup eritrosit,
leukosit dan trombosit. Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai
zat terlarut/tersuspensi di dalamnya. Plasma merupakan cairan komponen
penyusun darah yang memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel.
Plasma mengandung sejumlah protein yang berperan sangat penting untuk
menghasilkan tekanan osmotik plasma (Isnaeni, 2006 : 173-175).
Sistem aliran darah mencakup jantung, arteria, kapiler, sinulosa, dan
vena. Kelimanya ditentukan dari posisinya dalam sirkuis vaskular. Juga
dikendali diri bagian histologinya yang mencerminkan kekuatan khusus untuk
bertahan serta kontrol fungsi vaskular dari setiap jenisnya. Kelompok arteri
mengalirkan darah dari jantung menuju jaringan menahan dengan kuat dari
denyutan jantung serta perubahan kecepatan darah, juga mengatur aliran darah
ke dalam kapiler serta sinulosa (Delmann, 1992: 216).
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara
peredaran melalui seluruh tubuh. Arteri membawa darah dari jantung, vena
membawa darah ke jantung, kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang
di antaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan
buangan. Di sini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan extraseluler atau
interstisiil. Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan
dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke
sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram (Pearce, 2004: 121).
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya
sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos
yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Bentuk
jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung)
dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut
apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum
mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas
diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua
jari di bawah papila mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung
yang disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan
kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram (Syaifuddin, 2006: 122).
Jantung adalah organ empat ruang yang menggerakkan darah melalui
sistem sirkulasi. Jaringan jantung terdiri dari sel otot jantung yang saling
berhubungan melalaui diskus interkulatus. Darah memasuki atrium jantung dari
sirkulasi vena dan meninggalkan jantung di ventrikel melalui sirkulasi arteri.
Katup antara pasangan antrium-ventrikel dan pasangan ventrikel-arteri
mencegah aliran balik darah selama kontraksi dan mendoronga aliran darah
dalam satu arah (Bresnick, 2003 : 106).
Janltung memiliki kemampuan untuk mengadakan tanggapan bila
mandapat rangsangan dengan intensitas yang cukup besar. Tanggapan jantung
berupa perambatan potensial aksi dan kontraksi mekanik. Potensial aksi pada
jantung agak berbeda dengan pada saraf dan otot. Pada jantung potensial aksi
mempunyai bentuk seperti plateau dan berlangsung agak lama (dalam satuan
waktu detik), sedangkan pada saraf satuan waktunya adalah milidetik (Wulangi,
1993: 133).
Darah yang dipompa keluar jantung mempunyai kekuatan dan kecepatan
mengalir tertentu. Kekuatan ini diteruskan oleh pembuluh nadi. Karena otot
pembuluh nadi mempunyai elastisitas, maka nadi ikut berdenyut. Tekanan darah
dapat diukur dengan tensimeter yang mengukur tekanan sistolis dan tekanan
diastolis. Umumnya pada orang dewasa sehat, tekanan sistolis sebesar 120
mmHg dan tekanan diastolis sebesar 80 mmHg (Pratignjo, 1991: 100-101).
Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian klinik yang umum.
Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80.
Angka dari pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistole.
Unit dari pengukuran adalah torr, pada contoh ini tekanan sama dengan tekanan
yang dihasilkan oleh kolom dari air raksa dengan tinggi 120 mm. Angka
sebutan merupakan tekanan selama diastole. Tekanan diastole menunjukkan
keadaan jantung ketika kendur dan ada tekanan tertentu pada sistem arteri.
Sedangan tekanan diastole menunjukkan keadaan jantung ketika berkontraksi
sehingga tekanan meningkat (Kimbal, 1999 : 511).
VII. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum sistem transport dan darah
dapat dilihat dilihat pada table 1.
Tabel 1. Alat-alat dan kegunaannya pada praktikum sistem transport
dan darah
No Nama Alat Kegunaan
1.2.3.4.
PensilBuku tulis/kertasSfignomanometerStetoskop
Menggambar hasil amatanTempat menggambar hasil amatanUntuk mengukur tekanan darahUntuk mendeteksi denyut jantung/ pembuluh nadi
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum sistem transport dan
darah adalah sebagai berikut:
a. Model pengamatan tekanan darah
b. Torso jantung
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan (torso jantung Sfignomanometer dan
stetoskop) yang akan digunakan.
2. Mengamati bahan yang ada dan menggambar hasil pengamatan serta
menunjukkan bagian-bagiannya.
3. Melakukan tes golongan darah dengan menggunakan aglutinin A dan
aglutinin B. tusukan jarum pada ujung jari kemudian diteteskan pada
kaca objek secara terpisah. Kemudian teteskan agglutinin A pada
sampel 1 dan aglutinin B pada sampel 2.
4. Mendeteksi denyut jantung/ pembuluh nadi dengan menggunakan
tetoskop, kemudian mengukur tekanan darah menggunkan
sfignomanometer serta mencatat berapa tekanan darah yang tertera
pada alat tersebut.
VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan pada komponen-komponen darah
Keterangan:
1. Eritrosis (sel darah merah)
2. Leukosit (sel darah putih)
a. Basofil
b. Monosit
c. limfosit
d. Neutrofit
e. Eusinofil
3. Trombosit (Kepig-keping darah)
4. Plasma darah
2. Pengamatan pada penampang jantung
Keterangan:
1. Vena cava inverior
2. Katub aorta
3. Vena pulmonalis kanan
4. Atrium kanan
5. Katub trikuspidalis
6. Vena cava inferior
7. Ventrikel kanan
8. Ventrikel kiri
9. Katub bikuspidalis
10. Vena pulmonalis kiri
11. Arteri pulmonalis
12. Aorta
B. Pembahasan
Darah mempunyai fungsi sebagai Transportasi (sari makanan, oksigen,
karbondioksida, sampah dan air) yaitu Mengedarkan sari makanan ke seluruh
tubuh yang dilakukan oleh plasma darah dan Mengangkut sisa oksidasi dari sel
tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon
dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal daran
juga berfungsi Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel
darah merah, mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu
(endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah, sebagai Imunologi (mengandung
antibodi tubuh) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan
oleh sel darah putih, Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
Sebagai Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator), serta sebagai
Termoregulasi (pengatur suhu tubuh) Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Eritrosit (Sel Darah Merah) Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah
pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah.
Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah
untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan
penyakit Anemia. Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di
Limfa. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).
Lekosit (Sel Darah Putih)Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000
sel/cc darah. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit
penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung
dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh. Fungsi fagosit sel darah tersebut
terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh darah. Kemampuan
lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah
tertentu disebut Diapedesis. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba atau dikenal sebagai
Gerak Amuboid.
Leukosit terdiri atas granulosit dan agranulosit yang didasarkan ada tidaknya
granula. Granulosit leukosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar
(granula) yang terdiri atas eosinofil, basofil dan netrofil. Eosinofil mengandung granula
berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi
(terutama infeksi cacing). Basofil mengandung granula berwarna biru (Warna Basa).
Berfungsi pada reaksi alergi. Netrofil (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan
Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi
sebagai fagosit. Agranulosit lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola yamg
terdiri atas limfosit dan monosit. Limfosit berfungsi untuk menyelenggarakan imunitas
(kekebalan) tubuh. Limfosit terdiri atas ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B. Sel T
sebagai imunitas seluler dan sel B imunitas humoral. Monosit merupakan lekosit
dengan ukuran paling besar.
Trombosit (keping darah) Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada
orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak
sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic
Factor) Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut,
maka orang tersebut menderita Hemofili. Proses pembekuan darah adalah trombosit yang
menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase
(tromboplastin). prosesnya adalah saat terjadi luka, trombosit pecah kemudian akan
melepaskan enzim tromboplastin / trombokinase untuk mengumbah protrombin menjadi
trombin dengan bantuan ion kalsium (ca2+) dan vitamin k. trombin yang terbentuk
kemudian mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang akan menutup luka
sehingga perdarahan akan dihentikan.
Plasma darah terdiri dari air dan protein darah Albumin, Globulin dan
Fibrinogen. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah.
Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing
(Antigen). Zat antibodi adalah senyawa Gama Globulin. Tiap antibodi bersifat spesifik
terhadap antigen dan reaksinya bermacam macam.
Ada beberapa system penggolongan darah, misdalnya system ABO,
system Rh atau system MN. Nama Rh (Rhesus) diambil dari sejenis kera Macacca
rhesus (di India). Prinsipnya adalah terdapatnya antibodi terhadap antigen D (anti-
D). Sistem Rhesus mengenal dua jenis golongan darah yaitu Rhesus Positif dan
Rhesus Negatif (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-).
Penggolongan darah system ABO dan system Rhesus di kemukakan oleh karl
lansteiner (1901).
Berdasarkan system ABO, darah manusia dapat dikelompokkan
menjadi empat macam golongan darah. Penggolongan darah ini didasarkan pada
adanya senyawa aglutinogen dan aglutinin dalam darah. Aglutinogen merupkan
senyawa protein darah yang terdapat sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai
antigen. Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan Aglutinogen B.
agglutinin adalah suatu protein darah yang terdapat pada plasma darah, dan
berfungsi sebagai antibody. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin α (anti-A)
dan agglutinin β (anti-B). aglutinogen A dapat di gumpalkan oleh aglutinin a dan
aglutinogen b dapat di gumpalkan oleh agglutinin b. Cara aglutinogen dan
agglutinin tersebut bereaksi satu dengan yang lain mnentukan golongan darah
seseorang.
Dalam system ABO, berdasarkan adanya senyawa aglutinogen dan
agglutinin dalam darah, darah dibagi menjadi empat golongan, yaitu golongan
darah A, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan aglutinin β (anti-b).
golongan darah B, yaitu darah yang memiliki aglutinogen B dan agglutinin α
(anti-A). golongan darah AB, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan B,
tetapi tidak memiliki aglutinin α dan β, dan golongan darah O, yaitu darah yang
tidak memiliki aglutinogen A dan B, tetapi memiliki agglutinin α dan β. Darah
pada manusia dapat digolongkan atas darah donor universal dan darah resepien
universal.
Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi (agglutinin
α), maka darah akan menggumpal atau membeku. Begitu pula sebaliknya, jika
antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β (aglutinin β), maka darah
juga akan menggumpal atau membeku. Maka dikatakan bergolongan darah A jika
diberikan aglitinin A. tidak menggumpal.
Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang
yang memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang
yang menerima darah disebut resipien. Dalam transfusi darah, donor harus
memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya. Sedangkan, pada
resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi). Donor Universal
adalah golongan darah yang dapat memberikan darahnya pada semua jenis
golongan darah yang lain (golongan darah O). Resipien Universal adalah
golongan darah yang dapat menerima darah dari semua jenis golongan darah yang
lain (golongan darah AB).
Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah,
karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak
menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah. Oleh karena itu, golongan
darah O disebut donor universal. Golongan darah O hanya dapat menerima darah
dari orang yang bergolongan darah O juga, dan tidak dapat menerima darah dari
golongan darah yang lainnya karena golongan darah O memiliki antibodi α dan β.
Jantung merupakan pusat sistem peredaran darah manusia. Jantung
manusia berukuran kira-kira satu kepalan tangan dan meiliki tiga lapisan, yaitu
pericardium, miokardium, serta endokardium. Perikardium merupaka selaput
pembungkus jantung sedangkan miokardium adalah otot jantung. Adapun endokardium
adalah selaput pembatas ruang jantung yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan
cabang dari system peredaran darah ke jantung. Dari jantung, darah dialirkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri atau pembuluh nadi. Sedangkan
darah yang menuju ke jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh
darah balik. Jadi, jantung berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh
bagian tubuh kita. Jantung memiliki 4 buah ruang yaitu atrium kiri dan kanan,
serta ventrikel kiri dan kanan.
Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium, karena ventrikel
harus bekerja lebih kuat untuk memompa darah ke organ-organ tubuh yang
lainnya. Selain itu, dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan,
karena ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kiri dan
kanan dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atriorum. Sedangkan, sekat
yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan dinamakan septum interventrakularis.
Pada jantung terdapat beberapa katub yang menghubungkan ruang
jantung dan pembuluh darah, baik antara ruang jantung dengan dengan ruang
jantung maupun ruang jantung dengan ruang pembuluh darah. Fungsi katup yaitu
untuk mencegah kembalinya aliran darah ke ruang sebelumnya/ menghubungkan
antar ruang pada jantung dan pembuluh darah. Macam-macam katup pada jantung
antara lain adalah Valvula bikuspidalis (menghubungkan antara atrium kiri dan
ventrikel kiri) yang berfungsi untuk mencegah pengaliran darah dari ventrikel kiri
kembali ke atrium kiri selama systole. Valvula trikuspidalis (menghubungkan
atrium kanan dan ventrikel kananan) yang berfungsi untuk mencegah pengaliran
darah dari ventrikel kanan kembali ke atrium kanan selama systole. Valvula
semilunalis pulmo (menghubungkan ventrikel kanan dengan atrium pulmonalis)
yang berfungsi untuk mencega aliran darah kembali dari arteri pulmonalis
kembali keventrikel kanan. Valvula semilinal aorta (menghubungkan ventrikel
kiri dengan pembuluh aorta) yang berfungsi mencegah aliran darah dari aorta
kembali ke ventrikel kiri jantung.
Tekanan darah memiliki dua nilai, yaitu tekanan istole dan tekanan
diastole. Tekana systole adalah tekanan dalam pembuluh darah yang terjadi saat
bilik menguncup sehingga adarah dipompa keseluruh tubuh. Tekanan systole
normal adalah sekitar 120 mmHg untuk laki-laki dewasa dan 110 mmHg untuk
perempuan dewasa. Tekanan diastole adalah tekanan dalam pembuluh darah yang
terjadi saat bilik mengenmbang maksimum sehingga darah dari serambi masuk ke
bilik. Tekanan diastole normal adalah sekitar 80 mmHg untuk laki-laki dewasa
dan 70 mmHg untuk perempuan dewasa. Tekanan darah dapat naik atau turun
selama aktifitas tubuh yang berubah-ubah. Tekanan darah cenderung meningkat
sesuai dengan usia dan berbeda bergantung pada ras serta jenis kelamin. Jika
terkenen darah jauh lebih melebihi nilai 120 atau 80 mmHg, dinamakan terkenen
darah tinggi (hipertensi). Sebaliknya, jika tekanan darah jauh dibawah nilai 120
atau 80 mmHg, dinamakan tekanan darah rendah (hipotensi). Tekanan darah pada
manusia dapat diukur dengan menggunakan Sfignomanometer.
Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung
menuju ke jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi
tiga macam, yaitu pembuluh nadi ( arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh
kapiler. Pembuluh pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah
dari jantung menuju kapiler. Pada umumnya pembuluh arteri berfungssi
membawa atau mengalirkan darah yang kaya akan oksigen (O2) menuju seluruh
bagian jaringan tubuh kecuali darah yang menuju keparu-paru atau pembuluh
arteri pulmonalis yang membawa darah kaya akan karbon dioksida (CO2). Arteri
vertebrata dilapisi endotel dan mempunyai dinding yang relatif tebal yang
mengandung jaringan ikat elastis dan otot polos. Arteri cenderung terletak agak
lebih dalam di jaringan badan. Dinding arteri besar (aorta) yang keluar dari
jantung banyak mengandung jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel
mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya agar dapat menampung
darah tersebut. Pada waktu diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri
tersebut membantu mendorong darah ke bagian arteri yang menjadi lebar.
Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah menjadi mantap dan tenang.
Peregangan dan kontraksi arteri yang terjadi bergantian dengan sangat cepat
menuju perifer (7,5 m per detik) yang dapat dirasakan sebagai denyut nadi.
Setelah arteri mencapai jaringan, arteri akan bercabangcabang. Pada tiap cabang
rongga saluran menjadi makin sempit, tetapi jumlah luas penampang makin besar
sehingga kecepatan arus darah berkurang dan tekanannya menurun.
Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang
membawa darah ke arah jantung. Pada umumnya pembuluh vena berfungsi
membawah darah yang kaya akan CO2 dari seluruh jaringan tubuh untuk dibawah
kembali ke jantung kecuali darah dari paru-paru atau pembuluh vena pulmonalis
membawa darah yang kaya akan O2. Pembuluh vena terdiri atas tiga lapisan,
seperti pembuluh arteri. Dari lapisan dalam ke arah luar adalah endotel, jaringan
elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa. Pada sepanjang pembuluh vena,
terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh
vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan tubuh dari pada pembuluh
arteri.Arteri dan vena manusia Pada manusia , selain pembuluh darah vena dari
jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke
jantung singgah dahulu ke suatu alat tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke
jantung singgah dulu ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem vena porta.
Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang diameter kira-kira
sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler sangat
kecil, jumlah kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total
daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang
dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler.Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel
epitel yang permiabel daripada membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam
amino, berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat berdifusi
melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien
konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil
sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah.
Darah dalam tubuh kita mengalir dengan sistem tertentu. Manusia
memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam
pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Sekali beredar, darah manusia
dua kali melewati jantung sehingga peredaran darah manusia termasuk peredaran
darah ganda. Peredaran darah ganda itu meliputi peredaran darah paru-paru atau
peredaran darah kecil dan peredaran darah tubuh atau peredaran darah besar.
Darah dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang
disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan
dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan
dan ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi
membuka katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.
Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsungbercabang-cabang menjadi
cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju paruparu kanan dan kiri.
Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol. Arteriol-arteriol
memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah
melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut
oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak
dari vena pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa
darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian sistem
sirkulasi yang dikenal sebagai system pulmoner atau peredaran darah kecil.
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup seminal
aorta pada lubang masuk keaorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta
terdapat tepat di dekat katup seminal aorta. Dua lubang menuju ke arteri-arteri
koroner kanan dan kiri. Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memberi
makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke
pembuluh kapiler yang menembus seluruh bagian jantung. Kemudian, darah
diangkut oleh venul menuju ke vena koroner (vena cava) yang bermuara ke
atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner. Selain itu, aorta
dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya
oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin oksigen
diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan).
Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.
DAFTAR PUSTAKA
Delmann, 1992. Buku Teks Histologi Veteriner. UI Press. Jakarta.
Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Yrama
Widya. Bandung.
Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Pearce, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Pratignjo, 1991. Biologi. Depdikbud. Jakarta
Syaifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Wulangi, K., 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.
top related