lakip bptp sumsel 2014
Post on 22-Feb-2017
195 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tahun 2014, merupakan tahun akhir dari operasional strategi pembangunan
pertanian dalam kurun waktu lima tahunan (2010-2014). Sebagai institusi pusat yang
berada di daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan yang
menjadi ujung tombak Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian
(Balitbangtan), berperan aktif dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan
teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah. Hal ini terkait dengan Visi Pembangunan
Pertanian Nasional 2010-2014 yaitu: Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul
Berkelanjutan yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian
Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani. Kementerian
Pertanian juga sudah menetapkan empat target suksesnya yaitu: (1). Swasembada
berkelanjutan padi, jagung dan swasembada kedelai, gula dan daging 2014, (2).
Peningkatan diversifikasi pangan (3). Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan
ekspor, (4). Peningkatan kesejahteraan petani. Strategi pembangunan pertanian yang
ditempuh, difokuskan pada penanganan tujuh aspek dasar yang dikenal dengan TUJUH
GEMA REVITALISASI, yaitu: (1). Revitalisasi lahan; (2). Revitalisasi perbenihan; (3).
Revitalisasi infrastruktur dan sarana; (4). Revitalisasi sumberdaya manusia; (5).
Revitalisasi pembiayaan petani; (6). Revitalisasi kelembagaan petani dan (7).
Revitalisasi teknologi dan industri hilir.
Disadari pula bahwa kinerja BPTP Sumsel tidak hanya dalam pelaksanaan
program/kegiatan, namun juga dipengaruhi pemerintah daerah, institusi lain, bahkan
petani dan peternak sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Upaya
mendukung pencapaian ketahanan pangan memerlukan tindakan yang tepat dengan
menghasilkan berbagai inovasi di bidang pertanian dan menjamin ketersediaannya
sampai ke pengguna. Pencapaian empat target sukses tersebut tidaklah mudah,
karena kebijakan dan program yang disusun di tingkat pusat dan sebagian kegiatan
disusun di tingkat BPTP, haruslah mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu
strategis pembangunan pertanian saat ini yaitu: (1). Meningkatnya kerusakan
lingkungan dan perubahan iklim global, (2). Terbatasnya ketersediaan infrastruktur,
(3). Belum optimalnya sistem perbenihan, (4). Terbatasnya akses petani terhadap
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
2
permodalan, (5) Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, dan (6)
Belum optimalnya koordinasi antara pusat dan daerah, demikian juga antar sektor.
Sumatera Selatan dengan kekayaan agroekosistemnya seperti lebak, pasang
surut, irigasi, tadah hujan dan lahan kering memiliki potensi besar untuk menunjang
tercapainya empat sukses tersebut. Dukungan teknologi untuk pengembangan
pertanian telah tersedia melalui jasa penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Penelitiannya. Sebagian
teknologi tersebut telah tersebar di tingkat pengguna dan stakeholder, namun untuk
pengembangannya ke target yang lebih luas lagi memerlukan upaya percepatan.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam kurun waktu 2010-2014
telah mengarahkan agar: (1). BPTP/BBP2TP membangun dan mengembangkan
database kebutuhan inovasi teknologi spesifik lokasi berorientasi Pertanian Industrial,
(2). Pengkajian difokuskan pada Inovasi Teknologi Terpadu Siap Kaji (ITTSK) yang
dihasilkan oleh Balit/BB lingkup Badan Litbang Pertanian untuk percepatan
penerapannya pada kondisi spesifik lokasi, (3). Pengkajian komponen teknologi
dilakukan untuk kasus khusus sesuai kondisi spesifik lokasi, (4). Pengkajian teknologi
hasil penelitian di luar Balitbangtan dilakukan dalam bentuk kerjasama pengkajian
dengan resource sharing, (5). Pengkajian difokuskan untuk menghasilkan Inovasi
Teknologi Terpadu Siap Terap (ITTST) yang mampu diintegrasikan dengan program-
program pengembangan agribisnis yang diimplementasikan di daerah, (6).
Optimalisasi peran Komisi Teknologi di daerah, (7). Optimalisasi alur umpan balik
perbaikan inovasi teknologi kepada Balit/BB/UK (memacu pemantapan program
penelitian di tingkat Balit/BB).
Untuk memberikan gambaran yang nyata, jelas dan transparan tentang kinerja
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan maka disusunlah laporan
pertanggungjawaban BPTP Sumatera Selatan dalam wujud Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014, sesuai dengan Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No: 239/IX/6/8/2003 Tanggal
25 Maret 2003 mengenai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana
setiap instansi pemerintah diharuskan membuat laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam penyusunan LAKIP dilakukan pengukuran atau penilaian kinerja
berdasarkan tolok ukur Rencana Strategis. Tujuan pembuatan LAKIP ini untuk
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
3
meningkatkan pelaksanaan kinerja pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab.
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.16/Permentan/OT.140/3/2006,
BPTP Sumatera Selatan memiliki tugas pokok yaitu: melaksanakan pengkajian,
perakitan dan pengambangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sejalan
dengan tugas pokoknya, BPTP Sumatera Selatan menjalankan fungsinya meliputi (a).
Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi (b). Pelaksanakan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi, (c). Pelaksanaan pengembangan teknologi dan
diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan (d). Menyiapkan
kerjasama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil
pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi (e). Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dan (f). Pelaksanaan
urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Dengan tugas pokok dan fungsi tersebut,
maka BPTP Sumatera Selatan menghasilkan paket teknologi pertanian siap pakai yang
dapat menjembatani tujuan pertanian yang ingin dicapai oleh Pemerintah (Daerah dan
Nasional) serta keinginan petani.
1.3. Struktur Organisasi
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BPTP Sumatera Selatan yang
merupakan unit kerja Eselon IIIa, berada di bawah lingkup Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secara
struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, kepala Seksi
Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian. Secara fungsional dibantu oleh Tim Program dan
4 (empat) Kelompok Pengkaji (kelji) yang terdiri dari: (1). Kelji Sumberdaya, (2). Kelji
Budidaya, (3). Kelji Pasca Panen dan (4). Kelji Sosial Ekonomi. Tugas penelitian dan
pengkajian dari masing-masing kelji berbeda-beda, namun saling mendukung dan
bekerjasama. Di dalam Sie Kerjasama dan Pengkajian terdapat unsur penting yang
mendukung pelaksanaan pengkajian yaitu kebun percobaan, laboratorium dan
perpustakaan.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
4
Sub Bagian Tata Usaha bertugas dalam urusan administrasi, keuangan,
kepegawaian dan rumah tangga Balai. Seksi Pelayanan Pengkajian bertugas dalam
penyiapan dan pengelolaan informasi, komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan
pengkajian (litkaji), sarana laboratorium dan sarana lapangan. Dalam tugasnya Kepala
Balai dibantu Tim Program dalam menyiapkan, penyusunan dan perumusan program
litkaji. Tim Program bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung
oleh Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dan Sub Bag Tata Usaha.
1.4. Sarana dan Prasarana
Keberhasilan pelaksanaan penelitian dan pengkajian perlu ditunjang dengan
tersedianya sarana dan prasarana. Kantor BPTP Sumsel berada di atas lahan seluas
5.100 m2. Di tanah ini berdiri beberapa gedung yang difungsikan untuk kegiatan
administrasi dan tenaga fungsional dengan luas lantai dasar 369,36 m2, gedung
keuangan 178,22 m2, gedung pelayanan teknis (laboratorium, perpustakaan) dengan
luas lantai dasar 470,69 m2, luas garasi kendaraan 173,46 m2, Pos Satpam 36,19 m2,
gudang 78,59 m2 , menara air 14,34 m2 dan luas aula 648,65 m2.
Kebun Percobaan Kayu Agung dengan luas lahan 26,6 ha, status tanahnya
adalah hak guna pakai. Berada di Desa Sidakersa Kecamatan Kota Kayu Agung
Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan agroekosistem Lebak. Kebun ini dapat dijangkau
dengan mudah dari Palembang dengan kendaraan roda empat. Berada di tepi jalan
Trans Sumatera. Berdasarkan tipenya maka lahan lebak dalam 49,4%, lebak tengahan
19,4% dan lebak dangkal 31,2%. Kebun ini berada pada ketinggian 31 m di atas
permukaan laut. Penggunaan lahan untuk penelitian/pengkajian 15 ha, untuk produksi
benih sumber 2 ha, show windows teknologi 1 ha, kebun produksi dan model agribisnis
0,25 ha, diversifikasi dan ketahanan pangan 0,5 ha dan untuk media pendidikan/agro
widyawisata seluas 1 ha. Sedangkan lahan digunakan untuk gedung kantor dan
emplasement 2 ha, perumahan 1,6 ha dan jalan 0,2 ha.
Adapun Kebun Percobaan Karang Agung dengan luasnya 20 ha status tanahnya
adalah pinjaman. Berada di Desa Sukamulia Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten
Banyuasin. Untuk menjangkau kebun ini, setelah mengendarai kendaraan roda empat
dari Palembang kurang lebih 3,5 jam, maka dilanjutkan dengan menggunakan speed
boat selama 30 menit. Agroekosistem kebun ini pasang surut, bertipe luapan B/C yang
berada pada ketinggian 29 m di atas permukaan laut. Penggunaan lahan untuk
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
5
penelitian/pengkajian seluas 0,5 ha, show windows teknologi 1,5 ha, kebun produksi
dan model agribisnis 5 ha, diversifikasi dan ketahanan pangan 0,25 ha. Lahan yang
digunakan untuk perkantoran dan emplasement seluas 0,5 ha, perumahan 0,5 ha dan
jalan 1,5 ha.
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, maka di lingkup BPTP Sumsel saat ini
terdapat 7 kendaraan dinas roda empat, sedangkan fasilitas lapangan terdiri dari alat
angkut bermotor roda tiga 4 unit, traktor tangan 4 unit, Transplanter 1 unit, perontok
gabah 2 unit, box dryer 2 unit dan ditunjang dengan beberapa fasilitas untuk
pengolahan benih.
1.5. Sumber Daya Manusia
Untuk menjalankan program dalam wujud beberapa kegiatan, BPTP Sumsel
memiliki sumber daya manusia sebanyak 81 orang, terdiri dari 47 orang laki-laki dan
34 orang perempuan. Tenaga-tenaga ini menyebar di kantor BPTP Sumsel 64 orang,
Kebun Percobaan Kayu Agung di Kabupaten OKI 11 orang dan Kebun Percobaan
Karang Agung di Kabupaten Banyuasin 6 orang.
Ditinjau dari tingkat pendidikannya, saat ini terdapat 2 orang yang
berpendidikan strata 3; 15 orang berpendidikan strata 2 dan 34 orang berpendidikan
strata 1. Pegawai yang berpendidikan Diploma (2-4) sebanyak 5 orang, Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas 20 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 3 orang dan yang
berpendidikan Sekolah Dasar 2 orang.
Bila dilihat dari fungsinya, maka SDM yang sudah memiliki jenjang fungsional
peneliti sebanyak 17 orang, penyuluh 10 orang, pustakawan 1 orang, tenaga teknisi 1
orang, didukung oleh calon peneliti 7 orang dan calon penyuluh 4 orang. Terdapat 43
orang staf yang terkategori dalam fungsional umum. Untuk meningkatkan kinerja
pelaksanaan kegiatan BPTP Sumsel, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan
SDM melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan dengan menyekolahkan staf ke jenjang
yang lebih tinggi. Ini sudah merupakan komitmen Badan Litbang Pertanian untuk
meningkatkan kemampuan SDM melalui pendidikan tinggi. Saat ini terdapat tiga orang
staf peneliti yang mengikuti pendidikan Strata 3 dan dua orang yang mengikuti
pendidikan Strata 2.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
6
1.6. Dukungan Anggaran
Anggaran BPTP Sumsel pada tahun 2014 menurun dibanding tahun 2013 lalu.
Pada tahun 2013 anggaran pada DIPA sebesar Rp 13.081.700.000,- yang terdiri dari
belanja pegawai Rp 5.108.777.000,- belanja barang Rp 6.531.723.000,- dan belanja
modal Rp 1.441.200.000,-. Sedangkan pada tahun 2014 ini anggaran DIPA sebesar Rp
11.208.483.000,- yang terdiri dari belanja pegawai Rp 5.025.038.000,- belanja barang
Rp 5.508.445.000,- dan belanja modal Rp 675.000.000,-
Seperti tahun sebelumnya, maka pada tahun 2014 ini BPTP Sumsel juga
memperoleh dana selain dari DIPA, yaitu dari Sustainable Management of Agricultural
Research and Technology Dissemination (SMARTD) sebesar Rp 364.600.000,- dan
kegiatan kerjasama dengan International Rice Research Institute sebesar 17.000 US$
serta kerjasama dengan PT. Pinago Utama sebesar Rp 55.671.000,-
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
7
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Visi dan Misi
Visi Balitbangtan merupakan bagian integral dari visi pertanian dan perdesaan
Tahun 2020, dirumuskan untuk menggali dan menyampaikan persepsi yang sama
mengenai masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan. Persepsi itu
diwujudkan dalam bentuk komitmen jajaran Balitbangtan untuk merealisasikan
tujuannya. Visi Balitbangtan bersifat futuristik yang sesuai dengan dinamika lingkungan
strategis dan harus mampu menjadi akselerator pembangunan pertanian perdesaan
dan menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan pertanian di masa depan.
Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, dan di bawah koordinasi Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, BPTP Sumatera Selatan juga
mempunyai visi yang mengacu pada instansi induk tersebut. Disamping itu juga, visi
BPTP Sumatera Selatan tidak terlepas dari visi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
dimana BPTP Sumsel berada, karena BPTP Sumatera Selatan menjadi ujung tombak
Balitbangtan dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi pertanian
spesifik lokasi di daerah.
Dengan memperhatikan tugas dan fungsi BPTP Sumatera Selatan, visi dan misi
Balitbangtan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, BPTP Sumatera Selatan
mempunyai visi sebagai berikut : ”Pada tahun 2014 menjadi lembaga pengkaji dan
alih teknologi bertaraf Internasional menghasilkan inovasi teknologi pertanian spesifik
lokasi yang berguna bagi masyarakat di Sumatera Selatan dalam menunjang
pembangunan pertanian dan peningkatan daya saing global”
Untuk mewujudkan visi tersebut, BPTP Sumatera Selatan mempunyai misi
yaitu:
1. Mengidentifikasi kebutuhan dan melakukan inovasi teknologi pertanian spesifik
lokasi dalam upaya pengembangan komoditas unggulan Sumatera Selatan.
2. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik
lokasi dalam upaya meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kemandirian
petani di Sumsel menuju usaha pertanian yang tangguh, berkelanjutan dan
berdaya saing global.
3. Mengembangkan dan mempercepat proses diseminasi/alih teknologi dan
adopsinya oleh para pengguna.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
8
2.2. Tujuan dan Sasaran
2.2.1. Tujuan :
Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, BPTP Sumatera Selatan mempunyai
tujuan yang sama dengan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian (BBP2TP), yaitu :
1. Meningkatkan ketersediaan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
2. Meningkatkan penyebarluasan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik
lokasi
3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan inovasi
teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
2.2.2. Sasaran :
1. Tersedianya inovasi teknologi pertanian unggulan.
2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi teknologi pertanian.
3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian,
diseminasi dan pendayagunaan inovasi teknologi pertanian).
4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi
teknologi pertanian.
5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi
pertanian.
2.3. Capaian Tujuan dan Sasaran
2.3.1. Kebijakan, Program, dan Kegiatan-Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014
Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian yang
telah dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010 – 2014, serta
bedasarkan kebijakan yang telah ditetapkan BBP2TP, maka BPTP Sumsel mengikuti
kebijakan sebagai berikut:
1. Meningkatkan fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian dan pengembangan
berorientasi pasar/preferensi konsumen berdasarkan pada potensi sumberdaya
wilayah.
2. Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi
teknologi pertanian.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
9
3. Meningkatkan kapabilitas manajemen pengkajian dan diseminasi untuk
memperluas jejaring kerjasama.
4. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian.
5. Meningkatkan efektivitas manajemen institusi.
2.3.2. Indikator Keberhasilan Capaian Kinerja
Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja
kegiatan yang dilakukan BPTP Sumsel adalah: masukan, keluaran, dan hasil. Masukan
merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program
dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. Masukan yang digunakan
dalam kegiatan BPTP adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau
peneliti/penyuluh yang melaksanakan kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan
dalam pelaksanaan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian. Keluaran adalah
produk yang merupakan hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program.
Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP umumnya berupa program/rencana,
informasi/bahan diseminasi, database, rumusan, paket teknologi maupun rekomendasi
kebijakan yang akan disampaikan ke stakeholder (Balitbangtan, BPTP/PTP dan petani).
Hasil merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan
pada jangka menengah. Setiap kegiatan yang akan dilakukan jika diharapkan
menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Hasil yang
diharapkan dari masing-masing kegiatan BPTP bergantung dari tujuan yang ingin
dicapai oleh masing-masing kegiatan tersebut. Hasil kegiatan dan pengkajian BPTP
umumnya dirasakan langsung oleh petani.
Program BPTP Sumsel dalam kurun waktu 2010 – 2014 adalah Penciptaan
Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing dengan Sub Programnya Pengkajian dan
Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian. Untuk mengimplementasikan
mandatnya, selanjutnya program tersebut dijabarkan dalam beberapa kegiatan utama
dan indikator, yaitu :
1. Pengkajian inovasi dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian,
dengan indikator utama jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan
2. Percepatan penyampaian perkembangan informasi inovasi pertanian, dengan
indikator utamanya jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
10
3. Pendampingan Program Strategis mendukung empat sukses Kementerian
Pertanian, dengan indikator utamanya jumlah laporan pelaksanaan kegiatan
pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional.
4. Advokasi teknis dan kelembagaan serta kebijakan pembangunan pertanian
wilayah, dengan indikator utama jumlah rekomendasi kebijakan mendukung
empat sukses kementerian pertanian.
5. Kerjasama pengkajian, pengembangan dan penelitian hasil Litbang, dengan
indikator utama jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan
pemanfaatan hasil litbang
6. Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian, dengan indikator utama jumlah dokumen hasil koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian,
ketersediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/ petunjuk teknis (juknis) dan
publikasi ilmiah tingkat nasional/internasional.
7. Peningkatan kapasitas SDM, sarana dan prasarana pengkajian untuk
memfasilitasi penelitian, pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian
berkualitas dengan indikator utamanya : (1) Jumlah laporan pengelolaan
Satker, (2). Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (3). Jumlah produksi
benih, (4). Jumlah layanan perkantoran, (5). Jumlah pengadaan kendaraan
bermotor, (6). Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran, dan (7). Luasan
gedung dan bangunan yang direnovasi/dibangun.
2.4. Rencana Kinerja Tahun 2014
Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja
Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2014, BPTP Sumsel telah
mengimplementasikan Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul
Berdaya Saing dengan Sub Programnya Pengkajian dan Percepatan
Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian dengan sasaran strategis dan target
indikator kinerjanya sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
11
Tabel 1. Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik lokasi (paket)
13
2. Meningkatnya penyebarluasan teknologi (diseminasi) pertanian
Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket)
10
Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan)
11
Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi)
1
3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian)
Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan)
2
4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
Jumlah hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (paket)
2
Jumlah juklak dan juknis (judul) 3
Jumlah publikasi ilmiah tingkat nasional /internasional (nomor)
1
5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
Jumlah laporan pengelolaan Satker (laporan)
11
Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (laporan)
2
Jumlah produksi benih (ton) 51,48
Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan)
12
Jumlah pengadaan kendaraan bermotor (unit)
1
Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit)
4
Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2)
250
Untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas, pada tahun 2014 anggaran pada
DIPA BPTP Sumsel sebesar Rp. 11.208.483.000,-
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
12
III. AKUNTABILITAS KINERJA
Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Sumatera Selatan dalam tahun 2014
menetapkan 5 (lima) sasaran strategis yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut
selanjutnya diukur dengan 15 (lima belas) indikator kinerja yang dicapai melalui
Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.
3.1. Pengukuran Kinerja
Sampai dengan akhir tahun 2014, target yang ditetapkan sudah dicapai,
bahkan terdapat indikator kinerja realisasinya melebihi target seperti pada tabel berikut
Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Tersedianya teknologi pertanian unggulan
spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik lokasi (paket) 13 13 100
Meningkatnya penyebarluasan
(diseminasi) teknologi
pertanian
Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket)
10 11 100
Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan
pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan)
11 11 100
Jumlah rekomendasi kebijakan
mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi)
1 1 100
Meningkatnya
kerjasama nasional dan internasional (di bidang
pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan
inovasi pertanian)
Jumlah laporan kerjasama pengkajian,
pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan)
2 2 100
Meningkatnya sinergi operasional pengkajian
dan pengembangan inovasi pertanian
Jumlah hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian (paket)
2 2 100
Jumlah juklak dan juknis (judul) 3 3 100
Jumlah publikasi ilmiah tingkat nasional
/internasional (nomor)
1 1 100
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
13
Lanjutan Tabel 2. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya manajemen
pengkajian dan pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah laporan pengeloaan Satker 11 11 100
Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian 2 2 100
Jumlah produksi benih (ton) 51,48 74,25 100
Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan)
12 12 100
Jumlah pengadaan kendaraan (unit) 1 1 100
Jumlah peralatan dan fasilitas kantor
(unit)
4 4 100
Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2)
250 250 100
3.2. Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2014 BPTP Sumsel diuraikan melalui
capaian kinerja setiap sasaran, yang menggambarkan realisasi yang dicapai dari target
yang sudah ditetapkan melalui indikator kinerjanya.
Sasaran 1: Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
Untuk mencapai sasaran satu tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu
jumlah teknologi spesifik lokasi. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi spesifik lokasi 13 13 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2014 telah tercapai.
Sasaran satu dicapai melalui 11 (sebelas) kegiatan yang menghasilkan 13 paket
teknologi sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
14
Tabel 3. Teknologi/Informasi dari Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Kegiatan Komponen teknologi/informasi
1. Teknologi pengelolaan sawah bukaan baru di lahan lebak untuk meningkatkan produksi padi sawah
Teknologi pengelolaan sawah bukaan baru
2. Kajian Peningkatan Produktivitas jagung dan Kedelai pada Lahan Suboptimal
Teknologi budidaya jagung pada lahan sub optimal
Teknologi budidaya kedelai pada lahan sub optimal
3. Model Akselerasi Pembangunan Ramah Lingkungan Lestari (m-AP2RL) mendukung Peningkatan Produksi padi di Sumsel
Model sistem dinamik program percepatan pencapaian peningkatan produksi padi secara ramah lingkungan berkelanjutan
4. Kajian Penguatan Kelembagaan lokal melalui pendekatan modal sosial dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura
Model penguatan kelembagaan lokal mendukung pengembangan kawasan hortikultura
5. Kajian Peningkatan Produktivitas Jamur Tiram dengan Pemberian Nutrisi Tambahan pada Media Tanam Jamur Tiram
Teknologi budidaya jamur tiram
6. Pengelolaan Sumberdaya Genetik Lokal di Sumatera Selatan
Teknologi pengelolaan SDG duku di Sumsel
Teknologi pengelolaan SDG durian di Sumsel
7. Inventarisasi dan Kajian Perbaikan Produktivitas Itik Pegagan dalam upaya Pelestarian Plasma Nutfah Lokal
Teknologi perbibitan itik pegagan
8. Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi II (Tingkat semi detil) skala 1:50.000
Teknologi pemetaan
9. Pendampingan Budidaya Kentang Ramah Lingkungan
Teknologi Budidaya Kentang ramah lingkungan
10. Pendampingan Budidaya Cabai Ramah Lingkungan
Teknologi Budidaya Cabai ramah lingkungan
11. Peningkatan Kualitas Lahan Suboptimal dengan Pemberian Bahan Pembenah Tanah
Teknologi peningkatan kualitas lahan sub optimal
Selain 11 (sebelas) kegiatan tersebut, terdapat 2 (dua) kegiatan survey yaitu:
(1). Kajian Pengendalian Penyakit Kresek Padi melalui Pemanfaatan Bio-Agent untuk
mendukung Budidaya Ramah Lingkungan, dengan luaran: informasi pengaruh bio-
agent Corynebacterium sp dan interaksinya pada padi, informasi efektifitas bio-agent
Corynebacterium sp dalam mengendalikan penyakit kresek padi (2). Kajian Cemaran
Pestisida pada Beberapa Komoditas Hortikultura Unggulan Sumatera Selatan terhadap
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
15
Mutu dan Keamanan Pangan, dengan luaran: informasi nilai residu pestisida, dan
intensitas penggunaan pestisida. Di samping itu terdapat juga 3 (tiga) kegiatan yang
didanai SMARTD yaitu: (1). Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (M-P3MI)
Berbasis Usahatani Padi pada Lahan Pasang Surut Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan, (2). Identifikasi Kebutuhan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan
Prioritas Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Sumsel (3). Demplot Budidaya dan
Penangkaran Bawang Merah Asal Biji di Lahan Kering Dataran Rendah.
Sasaran 2: Meningkatnya penyebarluasan teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
Untuk mencapai sasaran dua tersebut, diukur dengan tiga indikator kinerja,
yaitu: (1). Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna, (2). Jumlah laporan
kegiatan strategis nasional/daerah yang memperoleh pendampingan inovasi oleh BPTP
(3). Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian.
Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket)
10 11 100
Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan)
11 11 100
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian
1 1 100
Indikator kinerja pertama pada sasaran dua, yaitu Jumlah teknologi yang
didiseminasikan ke pengguna, dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan diseminasi dengan 10
teknologi/materi diseminasi sebagai berikut:
Tabel 4. Diseminasi dari Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Kegiatan Diseminasi Teknologi
1. Peningkatan komunikasi dan koordinasi akselerasi inovasi teknologi pertanian
: Teknologi PTT jagung
Teknologi budidaya Jamur Tiram Teknologi budidaya sayuran
daun (berbagai jenis)
2. Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian
: Diuraikan tersendiri
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
16
Lanjutan Tabel 4
No. Kegiatan Diseminasi
3. Sosialisasi, Temu Informasi dan Pameran
: Teknologi Pengawetan Pakan Teknologi Pemupukan Padi Teknologi VUB Padi
Teknologi PHT padi Teknologi PTT Jagung Teknologi PTT Kedelai Teknologi budidaya tomat Teknologi budidaya terong Teknologi budidaya cabe Teknologi budidaya sayuran
daun (berbagai jenis)
Melalui kegiatan Publikasi, BPTP Sumsel sudah merencanakan untuk mencetak
juknis, liptan, leaflet dan siaran TV/radio. Adapun Liptan yang tercetak sebanyak 4
(empat) judul yaitu:
1. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Pemupukan Berimbang
2. Beauveria Bassiana Pengendalian Hama Ramah Lingkungan
3. Trichoderma spp (Jamur Ampuh Pengendali Penyakit Tanaman)
4. Varietas Kentang dan Manfaatnya
Pencetakan Poster sebanyak 2 judul :
1. Manfaatkan Pekarangan walau Sejengkal
2. Katam Gunakan Selalu
Pencetakan Juknis/Brosur sebanyak 3 judul:
1. Teknologi Budidaya Cabai Secara Benar
2. Inovasi Teknologi Budidaya Sayuran di Pekarangan
3. Budidaya Jamur Tiram
Buletin BPTP Sumsel yang tercetak tahun 2014 merupakan Buletin nomor 4 dengan
judul artikel :
1. Kajian Adaptasi Kentang Varietas Merbabu-17 di kota Pagar Alam.
2. Prinsip-prinsip Pertanian Organik, Teknologi Pengolahan.
3. Teknologi Pengolahan,Manfaat,dan Kendala Penggunaan Kompos Jerami Padi.
4. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering Masam.
5. Penanganan Panen dan Pasca Panen Bawang Merah.
6. Peranan Suhu Terhadap produktifitas Tanaman Padi.
7. Penggunaan Benih sehat sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Produksi Kedelai.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
17
8. Tikus Sawah : Bioekologi, Pola Serangan Serta Cara Pengendaliannya.
9. Penguatan Infrastruktur Balai Penyuluh Pertanian Indralaya Menuju Yang
Terbaik Di Sumatera Selatan.
Pada tahun 2014 terdapat 1 judul siaran TV dan 5 judul siaran radio yang tidak
terealisasi akibat revisi DIPA terlambat dan tidak memungkinkan lagi untuk
pelaksanaannya. Namun siaran TV juga terlaksana melalui sinergi dengan kegiatan
dengan dinas/instansi terkait yang menampilkan staf BPTP Sumsel sebagai nara
sumbernya.
Selain dari kegiatan publikasi inovasi teknologi pertanian, maka terdapat juga
bahan cetakan yang dihasilkan dari kegiatan lain yang sumber dananya juga dari DIPA
BPTP Sumsel, karena beberapa kegiatan juga memiliki dana pencetakan. Adapun
bahan cetakan yang direalisasikan melalui dana kegiatan lain adalah:
1. Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kemtan PSDSK di Sumsel:
Pakan Ternak Ruminansia
2. Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kemtan PTT Padi di Wilayah Sumsel:
Sistem Tanam Legowo
Pengomposan Jerami Padi
Deskripsi Varietas Unggul Baru
3. Kegiatan Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Peningkatan Indek
Pertanaman Di Wilayah Sumsel:
PTT Padi Rawa Lebak
PTT Padi Gogo
PTT Jagung
PTT Padi Sawah
PTT Budidaya Padi Hibrida
PTT Kedelai
Profil BPTP Sumsel
Diseminasi inovasi juga dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi, Pameran dan
HUT ke 40 Balitbangtan. Sepanjang tahun 2014 terdapat 4 (empat) momen penting
yang diikuti BPTP Sumsel yaitu:
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
18
1. Pameran dalam rangka Pekan Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan Andalan XIV di
Kepanjen-Malang-Jawa Timur (7-12 Juni 2014).
Pada pelaksanaan PENAS tersebut BPTP Sumsel membawa contoh pakan
ternak fermentasi, dan beberapa poster.
2. Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIV di Sumsel (8 September 2014) bertempat di
lapangan/halaman kantor Gubernur Sumsel.
Pada HPS tersebut BPTP Sumsel berpartisipasi dalam penyediaan rak vertikultur
yang dilengkapi dengan sayurannya. Tim Dharma Wanita BPTP Sumsel pada
kesempatan tersebut keluar sebagai juara I dalam perlombaan kreasi lomba cipta
menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)
3. Open House dalam rangka memperingati 40 tahun Balitbangtan, 20 Tahun BPTP
dan 10 Tahun Agroinovasi (16-17 September 2014).
Pada open house tersebut diadakan seminar nasional, lomba karya tulis Ilmiah
tingkat SLTA, Pameran, Display tanaman ternak dan Demo teknologi. Seminar Nasional
bertema” Pertanian Ramah Lingkungan Mendukung Bio-Industri Di lahan Suboptimal”.
Topik yang diseminarkan adalah: Sumberdaya Lahan, Budidaya dan Farming System,
Mekanisasi dan Penanganan Pasca Panen serta Sosial, Budaya dan Kebijakan.
Lomba Karya Tulis Ilmiah mengambil beberapa topik yaitu: Alat dan Mesin
untuk Menunjang Pertanian, Produk Pertanian sebagai Energi Alternatif, Inovasi Produk
dan Teknologi Pertanian, dan Pertanian Ramah Lingkungan.
Materi yang dipamerkan pada open house berupa: olahan pangan lokal,
pestisida nabati, pupuk organik, alsintan, jamu ayam, bibit unggul tanaman buah, VUB
padi dan bibit karet. Selain itu juga ditampilkan informasi cara cepat mengakses
KATAM dan informasi lain yang mendukung pertanian ramah lingkungan.
Pada Display Tanaman dan Ternak, yang diperagakan adalah beberapa jenis
sayuran dataran rendah. Sedangkan ternak yang ditampilkan adalah kelinci, itik, Ayam
Kapas, Merawang dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). Sedangkan pada Demo
Teknologi, diperagakan pembuatan bubu tikus dan atabela legowo, penggunaan striper
harvester, power seeder, reaper, box dryer dan solar bubble dryer.
Capaian indikator kinerja kedua dari sasaran dua adalah: Jumlah laporan
pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional,
diperoleh dari 11 kegiatan pendampingan dengan hasilnya sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
19
Tabel 5. Diseminasi Teknologi pada Pendampingan BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Kegiatan Teknologi yang didiseminasi/Hasil
1. Pendampingan Pengembangan
KRPL di wilayah Sumsel
: Pembuatan media tanam Pembuatan Kompos Pembuatan pestisida nabati
Pasca panen sayuran
2. Pengembangan Kebun Benih
Induk
: Pembuatan media tanam Pembuatan Kompos Pembuatan pestisida nabati
3. Pengelolaan Kebun Bibit Desa : sda
4. Pengembangan Pertanian
Perdesaan Melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman di Wilayah
Sumatera Selatan
: Penataan/Pengelolaan lahan VUB
Benih bermutu Penggunaan bahan organik Pemupukan spesifik lokasi PHT Panen/pasca panen
5. Pendampingan Program
Strategis Kemtan PTT Padi di
wilayah Sumsel
: VUB Benih bermutu Pemupukan spesifik lokasi PHT Pasca panen
6. Pendampingan Program
Strategis Kemtan PTT Jagung
di wilayah Sumsel
: Teknologi penyiapan dan pengolahan lahan sempurna
penggunaan VUB Jarak tanam Pemupukan PHT
7. Pendampingan Program
Strategis Kemtan PTT Kedelai
di wilayah Sumsel
: Teknologi penyiapan dan pengolahan lahan sempurna
Penggunaan VUB
Pemupukan PHT Pasca panen
8. Pendampingan Program
Strategis Kemtan PSDSK di
wilayah Sumsel
: Teknologi dedak padi fermentasi Teknologi hijauan fermentasi Teknologi complete feed fermentasi
9. Pendampingan Program
Strategis Kemtan
Pengembangan Kawasan
Hortikultura di wilayah Sumsel
: Varietas unggul kentang Pembuatan pestisida alami Pembuatan pupuk cair organik
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
20
Lanjutan Tabel 5
No. Kegiatan Teknologi yang didiseminasi/Hasil
10. Penyusunan dan Sosialisasi
Kalender Tanam (KATAM)
: Jadwal tanam Dosis pemupukan Hama/penyakit Varietas Cekaman lingkungan
11. Pendampingan Percepatan
Penerapan Teknologi Tebu
Terpadu (P2T3) di Wilayah
Sumsel
: Bongkar ratoon juring ganda Pemupukan
Khusus untuk koordinasi pendampingan PUAP, tidak dilakukan diseminasi
teknologi namun dilakukan koordinasi dengan tim teknis kabupaten. Berdasarkan
verifikasi dokumen dari 113 gapoktan tahun 2014, maka sebanyak 94 gapoktan
menerima SK penerima dana PUAP dari pusat.
Capaian indikator kinerja ketiga yang berupa “Jumlah rekomendasi kebijakan
Pembangunan Pertanian”, dicapai melalui kegiatan Analisis Kebijakan. Pada kegiatan
ini diberikan rekomendasi pengembangan pertanian ramah lingkungan.
Sasaran 3 :
Meningkatnya kerjasama pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian
Untuk mencapai sasaran tiga tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja,
yaitu jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi
pertanian. Pada tahun 2014 dilakukan dua kegiatan kerjasama yang menghasilkan
laporan yaitu dengan PT. Pinago Utama untuk menguji efektifitas pupuk organik hayati
granule ImproBioTM . Kegiatan kerjasama juga dilakukan dengaan IRRI dengan judul
Closing Rice Yields Gaps in Granaries of Asia (CORIGAP).
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian
2 2 100
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
21
Kegiatan kerjasama juga sudah terjalin dengan Badan Meteorologi dan
Geofisika (Stasiun Klimatologi Klas I Kenten) sejak tahun 2013. Setiap bulannya BPTP
Sumsel mendapat data/informasi melalui Buletin BMKG berupa analisis dan prakiraan
hujan. Selain itu melalui dana kegiatan kerjasama pada DIPA 2014, juga dilakukan
penjajakan utuk membuka peluang kemungkinan dilakukannya kerjasama dengan
pemerintah daerah tingkat II.
Sasaran 4 :
Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
Untuk mencapai sasaran empat tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator
kinerja, yaitu: (1). Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan
pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, (2). Jumlah juklak/juknis dan (3).
Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional. Adapun pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (paket)
2 2 100
Jumlah Juklak/Juknis (judul)1) 3 3 100
Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional (nomor)2)
1 1 100
1) Dihasilkan melalui kegiatan Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian 2) Prosiding seminar pada pelaksanaan HUT ke 40 Balitbangtan di BPTP Sumsel
Indikator kinerja pertama, yaitu jumlah dokumen hasil koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, diperoleh dari
pelaksanaan kegiatan BB Padi di dua kebun percobaan, yaitu KP Kayu Agung dan KP
Karang Agung. Dimana BB Padi melakukan penelitian perakitan padi rawa di Sumsel.
Indikator kinerja kedua, yaitu jumlah juklak/juknis, dicapai melalui dana DIPA
BPTP Sumsel 2014 yaitu Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian. Adapun juknis tersebut
adalah: (1). Teknologi Budidaya Cabai Secara Benar, (2). Inovasi Teknologi Budidaya
Sayuran di Pekarangan dan (3). Budidaya Jamur Tiram. Indikator kinerja ketiga yaitu
jumlah publikasi ilmiah, terealisasi sebanyak 1 prosiding Seminar Nasional (dalam
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
22
proses penyelesaian). Seminar ini dilakukan dalam rangka perayaan HUT Balitbangtan
ke 40.
Sasaran 5 : Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
Untuk mencapai sasaran lima tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator
kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah laporan pengelolaan satker (laporan) 11 11 100
Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (laporan) 2 2 100
Jumlah produksi benih (ton) 51,48 74,25 100
Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan) 12 12 100
Jumlah pengadaan kendaraan bermotor (unit) 1 1 100
Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit) 4 4 100
Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2) 250 250 100
Indikator kinerja pertama dari sasaran lima, yaitu “Jumlah laporan pengelolaan
satker diperoleh dari kegiatan :
1. Pembinaan dan Peningkatan Kualitas dan Manajemen
Administrasi yang mencakup:
Pengelolaan ketatausahaan, Kepegawaian dan SAI : 1 (satu) laporan
Pengelolaan administrasi keuangan : 1 (satu) laporan
2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/ Program : 1 (satu laporan
3. Monitoring, evaluasi, dan Pelaporan yang mencakup:
Monitoring dan Evaluasi : 1 (satu) laporan
Pelaporan (LAKIP) : 1 (satu) laporan
4. Peningkatan Kemampuan SDM : 1 (satu) laporan
Peningkatan Kapasitas Kinerja Pengkajian dan Diseminasi : 1 (satu) laporan
5. Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Institusi : 1 (satu) laporan
6. Pengelolaan Website : 1 (satu) laporan
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
23
7. Pengelolaan Perpustakaan : 1 (satu) laporan
8. Pengelolaan Laboratorium : 1 (satu) laporan
9. Pemeliharaan Akreditasi Manajemen : 1 (satu) laporan
10. Penyusunan Laporan Keuangan SAI pada sekretariat
UAPPA/B-W
: 1 (satu) laporan
11. Sistem Pengendalian Intern/Wilayah Bebas Korupsi : 1 (satu) laporan
Untuk meningkatkan kemampuan SDM, BPTP Sumsel mengirim petugasnya
sebanyak 12 orang mengikuti beberapa aktivitas/pertemuan seperti pada Tabel 6.
Tabel 6. Staf BPTP Sumsel yang mengikuti pelatihan/workshop tahun 2014.
No Nama / NIP Jenis Pelatihan /Workshop
Tgl. Mulai/ Tgl Selesai
Penyelenggara /Lokasi
1. Basarudin Nasution 19650623 199303 1002
Diklat Teknisi Litkayasa 1-7 April 2014 Ciawi Bogor
2. Juwedi 19690919 200701 1 001
sda sda sda
3. Rajulis 19670727 199903 1 001
sda sda sda
4. Susilawati, SP 19700810 200312 2 001
Workshop Pelaksanaan Form SPI BBP2TP
23-25 April 2014 Bogor
5. Yeni Eliza Maryana, STP, M.Si
19810108 200901 2 008
sda sda sda
6. Syamsul Bahri, S.Sos 19580106 198712 1 001
Pelatihan Agribisnis 26-31 Mei 2014 Lembang
7. Azizah 19590425 198603 2 002
sda sda sda
8. I Wayan Supartha 19590217 199002 1 001
sda sda sda
9. Agus Suprihatin, SP, M.Sc 19790816 200604 2 001
Pelatihan Bahasa Inggris
19 Mei sd 11 Juli 2014
Bogor
10. Dra. Masrifawati 19641019 199803 2 001
Validasi data SIMPEG 26-27 Juni 2014 Serpong
11. Joni Karman, S.Si, MP 19740624 199803 1 001
Pelatihan Bahasa Inggris
31 Agustus sd 23 Oktober 2014
Bogor
12. Triasther Agussalim, SS 19740918 200312 2 002
Pelatihan Bendahara Pengeluaran
21 September sd Oktober
Bogor
Sebagai upaya untuk mensosialisasikan aktivitas BPTP Sumsel, maka digunakan
media elektronik melalui website BPTP Sumsel. Pada tahun 2014 berita yang di upload
adalah:
1. Rapat Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPTP Sumsel TA. 2014
2. Kunjungan Kepala Balitbangtan ke BPTP Sumatera Selatan “Menyongsong
Pertanian Modern “
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
24
3. Kunjungan Peserta Diklat Binaan Kementerian Agama Ke M-KRPL Kota Palembang
dan M-KRPL Kabupaten Banyuasin
4. Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II UAPPA/B-W T.A 2013
5. Pembahasan ROPP/RDHP Kegiatan BPTP Sumatera Selatan T.A 2014
6. Lulus Dengan Cum Laude
7. Kunjungan Tim CORIGAP-IRRI Ke BPTP Sumatera Selatan
8. Rapat Koordinasi Kegiatan Pendampingan PSDSK
9. Kunjungan Istri Wakil Wali Kota Ibu Hj. Selfi Harnojoyo Ke KRPL Kota Palembang
10. Kunjungan Kepala BPTP Ke Kebun Percobaan Karang Agung
11. Silahturahmi Ka. BBP2TP dengan Keluarga Besar BPTP SUMSEL
12. Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai Provinsi Sumatera Selatan
tahun 2014
13. Penyakit „Kresek‟ Pada Tanaman Padi Serta Upaya Pengendaliannya
14. Kunjungan Koordinator CORIGAP-IRRI Mr. Martin Gumert Ke BPTP Sumsel
15. Budidaya Krisan
16. Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai
17. Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu
18. Kunjungan dan Penjajakan Kerjasama antara UNSRI, MIE University Jepang dan
BPTP Sumatera Selatan
19. ISO 9001:2008 BPTP Sumatera Selatan
20. Open House BPTP SUMSEL 2014
21. Seminar Nasional BBP2TP Bekerjasama dengan BPTP Sumsel, IRRI, Kemenristek,
Universitas Sriwijaya dan Balitbangnovda
22. BPTP Sumsel Gelar Teknologi Sayuran dan Jamur
23. Geliat KRPL Kabupaten Banyuasin di Musim Kemarau 2014
24. Pisah Sambut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
25. M-KRPL Kelurahan Plaju Darat
26. Pembuatan Pangan Olahan Sayuran Hasil dari Pekarangan pada kegiatan KRPL
27. Sosialisasi Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) pada kegiatan KRPL
28. Workshop Penyusunan Program Penyuluhan Tingkat Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2014
29. Dukungan BPTP Sumsel terhadap Pengembangan Bawang Merah di Kabupaten
OKU
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
25
30. Presiden RI mengunjungi SPR Kec. Betung, Banyuasin Binaan Dinas Peternakan
Propinsi, LPPM-IPB dan BPTP Sumsel
31. Kunjungan Kerja Kepala BPTP Sumsel ke BPP Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir
32. Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI ke lokasi KRPL di Desa Sukamulya
Kabupaten OKI
33. Pra Workshop Penyusunan Laporan Tingkat Propinsi
34. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan LITKAJIBANGRAP Tahun 2010 – 2014
35. Kunjungan Lapang Menteri Pertanian ke Provinsi Sumatera Selatan
36. Kunjungan Lapang Tim Badan Litbang Pertanian Ke Kota Pagar Alam
37. Kunjungan Tim Peneliti IRRI, BB Padi dan Balittra Ke BPTP Sumsel
Untuk penyebarluasan informasi inovasi teknologi, maka beberapa Liptan BPTP
Sumsel juga ditampilkan seperti:
1. Trichoderma spp. Jamur Ampuh Pengendali Penyakit Tanaman
2. Beauveria bassiana Pengendali Hama Ramah Lingkungan
3. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Pemupukan Berimbang
4. Mengenal Beberapa Varietas Kentang dan Manfaatnya
Selain berita dan liptan tersebut di website BPTP Sumsel juga ditampilkan profil
tenaga fungsional peneliti/penyuluh, dan pengumuman penting seperti: Sosialisasi
Permentan NO:105/Permentan/PD.300/8/2014, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
LITKAJIBANGRAP Tahun 2010 – 2014, dan Pra Workshop Penyusunan Laporan Tingkat
Propinsi.
Pada pemeliharaan akreditasi manajemen tahun 2014, dilaksanakan audit
terhadap pelayanan publik di BPTP Sumsel berstandard sertifikat ISO 9001:2008”,
outputnya berupa 1 hasil audit.
Pada indikator kedua dari sasaran lima yaitu jumlah pengelolaan instalasi
pengkajian, telah dioptimalkan penggunaan KP Kayu Agung yang beragroekosistem
Lebak dan KP Karang Agung yang beragroekosistem Pasang Surut. Output yang
dihasilkan dari masing-masing pengelolaan kebun tersebut adalah:
1. KP Kayu Agung Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa lebak menjadi
lahan usahatani produktif
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
26
Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya
padi,karet, kelapa sawit, dan pemeliharaan entres karet.
2. KP Karang Agung Optimalisasi pemanfaatan lahan pasang surut menjadi
lahan usahatani produktif
Contoh budidaya jagung manis dan padi di lahan
pasang surut
Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya kelapa
sawit
Pada indikator kinerja ketiga dari sasaran lima, yaitu jumlah produksi benih,
terealisasi sebanyak 74,25 ton benih yaitu dari jumlah yang berada di gudang benih KP
Kayuagung dan lokasi penangkaran di Desa Karang Sari Kecamatan Belitang III
Kabupaten OKU Timur dan Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi
Rawas. Di Kabupaten OKU Timur diperbanyak benih padi Inpara 6, Inpari 6, Inpari 15,
Inpari 20, Inpari 22, Inpari 26 dan Mekongga. Di Kabupaten Musi Rawas ditangkarkan
benih padi Inpago 4, Inpago 8, Inpari 22, Inpari 27, Inpari 28 dan Situ Bagendit.
Pada indikator kinerja keempat dari sasaran lima, yaitu jumlah layanan
perkantoran (bulan layanan), terlaksana layanan perkantoran selama 12 bulan layanan
baik untuk pembayaran gaji pegawai, kebutuhan sehari-hari kantor, langganan daya
dan jasa, pemeliharaan kantor, dan pembayaran terkait pelaksanaan operasional
kantor.
Pada indikator kinerja kelima dari sasaran kelima, diadakan satu buah
kendaraan yaitu kendaraan bermorot roda empat yang digunakan untuk keperluan
mobilitas pekerjaan dinas khususnya kepala BPTP Sumsel. Pada indikator kinerja
keenam dari sasaran lima yaitu jumlah peralatan dan fasilitas kantor, sudah diadakan
pembelian AC 3 unit dan komputer 1 unit. Adapun indikator kinerja ketujuh dari
sasaran lima yaitu jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan, sudah dilakukan
perbaikan gedung seluas 250 m2.
Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2014 tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh: (1). Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat
waktu, (2). Intensifnya kegiatan pertemuan masing-masing tim penanggung jawab,
dan (3). Sumbangsih substansi teknis dari para narasumber terutama tim Pembina
BPTP Sumsel dalam forum seminar atau evaluasi proposal dan pertemuan lainnya.
Namun demikian, dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2014 masih dijumpai
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
27
beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran BPTP Sumsel dengan mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi
serta sosialisasi peningkatan kapabilitas dan pembinaan program.
3.3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pada tahun 2014 ini capaian kinerja pelaksanaan kegiatan di BPTP Sumsel
semuanya tercapai 100 %.
Tabel 7. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya (2013)
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target 2013
Capaian 2013
Target 2014
Capaian 2014
Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik lokasi (teknologi)
9 9 13 13
Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian
Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (teknologi)
10 12 10 11
Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/daerah (laporan)
8 8 11 11
Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi)
1 1 1 1
Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian)
Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan)
1 1 2 2
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
28
Lanjutan Tabel 7.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target 2013
Capaian 2013
Target 2014
Capaian 2014
Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (dokumen)
2 2 2 2
Jumlah Juklak/Juknis (judul) 2 2 3 3
Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional (nomor)
1 1
Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
Jumlah laporan pengelolaan satker (laporan)
11 11 11 11
Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (unit)
2 2 2 2
Jumlah produksi benih (ton) 44,6 12,9 51,48 74,25
Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan)
12 12 12 12
Jumlah pengadaan kendaraan (unit)
2 2 1 1
Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit)
4 4 4 4
Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2)
1600 1600 250 250
Adapun faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian sasaran adalah
adanya: (1). Program atau kegiatan yang sudah direncanakan, (2). Dana yang
disediakan, (3). Komitmen untuk melaksanakannya, (4). Dukungan instansi/
stakeholder terkait di daerah kegiatan.
Adakalanya beberapa item dari kegiatan tersebut tidak terlaksana sesuai
rencana, hal ini dapat disebabkan adanya hambatan atau kendala yang terjadi
misalnya ketersediaan dana yang tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan akibat
adanya revisi anggaran, dan resiko diluar kemampuan manusia seperti banjir dan
serangan hama yang diluar dugaan, kesibukan petani pada kegiatan lain sehingga
pelaksanaan survei tidak berjalan lancar. Langkah antisipasi yang dapat ditempuh
untuk menghadapi permasalahan ini adalah: (1). Penyediaan atau realisasi anggaran
yang tepat waktu, (2). Menyepakati dan menentukan responden yang akan
diwawancarai sebelum hari pelaksanaan. Oleh karena itu perlu perencanaan dan
perancangan program/kegiatan dengan matang didukung dengan peningkatan kualitas
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
29
SDM secara berkelanjutan untuk mengiringi perkembangan zaman dan tantangan
permasalahan yang ada, peningkatan sarana dan prasarana serta pemantapan
kelembagaan/organisasi dengan pola pengelolaan yang transparan dan efisien.
3.4. Akuntabilitas Keuangan
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Selatan pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran
dengan baik.
3.4.1. Anggaran dan Realisasi
Sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan alih teknologi spesifik
lokasi, dalam melaksanakan tupoksinya BPTP Sumsel pada TA. 2014 didukung oleh
sumber dana yang berasal dari APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM) sebesar Rp
11.208.483.000,-
Anggaran BPTP Sumsel dicairkan sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Tahun
Anggaran 2014 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Apabila dana tersebut
dirinci menurut jenis belanjanya, maka persentase realisasi belanja pegawai sebesar
97,61%, belanja barang 90,42% dan belanja modal 93,22% seperti pada tabel berikut
Tabel 8. Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Jenis PAGU (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)
1. Belanja Pegawai 5.025.038.000,- 4.904.832.880,- 97,61
2. Belanja Barang 5.508.445.000,- 4.980.838.539,- 90,42
3. Belanja Modal 675.000.000,- 629.207.000,- 93,22
Jumlah 11.208.483.000,- 10.514.878.419,- 93,81
Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP tahun 2014 tersebut sebesar
93,81%. Realisasi belanja barang yang hanya 90,42% tersebut disebabkan oleh
terlambatnya pencairan dana kegiatan karena adanya revisi anggaran dan
terlambatnya pencairan dana kegiatan setelah diajukannya rencana kerja. Selain itu
adanya kesediaan petani untuk melakukan sharing dalam pelaksanaan kegiatan
sehingga terjadi penghematan dana. Realisasi belanja dilakukan dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin
terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana
Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL).
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
30
Selain dari DIPA BPTP Sumsel 2014, juga terdapat dana penelitian dari SMARTD
yaitu sebesar Rp 364.600.000,- yang terdiri dari kegiatan:
1. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (m-P3MI) berbasis Usahatani Padi
pada lahan Pasang Surut di Kecamatan Tanjung lago Kabupaten Banyuasin,
Sumatera Selatan, dengan dana Rp 139.600.000,-
2. Identifikasi Kebutuhan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan Prioritas
Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Provinsi Sumatera Selatan, dengan
dana Rp 95.000.000,-
3. Demplot Budidaya dan Penangkaran Bawang Merah Asal Biji di Lahan Kering
Dataran Rendah, dengan dana Rp 130.000.000
Semua kegiatan yang didanai oleh SMARTD tahun 2014 tersebut terealisasi
keuangannya 100%. Dengan demikian realisasi dana SMARTD masih lebih baik
dibanding tahun lalu (2013) yang terealisasi sebesar 90,63%.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan juga menyetorkan hasil
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 sebesar Rp 132.062.945,- yang
terdiri dari penerimaan fungsional dan penerimaan umum dengan rincian seperti pada
Tabel 9 berikut
Tabel 9. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2014
Penerimaan Jumlah (Rp)
Fungsional
KP. Kayuagung 10.328.000,-
KP. Karangagung 15.015.000,-
Unit Pengelolaan Benih Sumber 71.229.500,-
Jumlah penerimaan fungsional 96.572.500,-
Jumlah Penerimaan umum 35.490.445,-
Jumlah PNBP 132.062.945,-
Dari PNBP tersebut, maka 73,12% merupakan penerimaan fungsional dan 26,87% dari
penerimaan umum.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
31
IV. PENUTUP
Peningkatan kinerja BPTP Sumsel tahun 2014 merupakan salah satu upaya
yang dilakukan untuk mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja yang
diselaraskan dengan tugas pokok dan fungsi BPTP Sumsel. Hasilnya dituangkan dalam
LAKIP tahun keempat atau terakhir dari pelaksanaan Renstra BPTP Sumsel 2010-2014
yang merupakan wujud pertanggung jawaban kepada Negara dan Masyarakat.
Berdasarkan Format penyusunan LAKIP pada Surat Keputusan Lembaga Administrasi
Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka sudah ditetapkan sasaran dan
indikatornya yang dituangkan dalam Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014.
Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan target yang ditetapkan, BPTP
Sumsel dalam kategori berhasil dalam mencapai rencana tingkat capaian target
tersebut. Meskipun masih dihadapi kendala dalam pelaksanaan beberapa program dan
kegiatan, akibat cuaca yang pada bulan tertentu sangat ekstrim, hama dan penyakit
tanaman serta aspek kelembagaan (sarana/prasarana, SDM) yang masih terbatas dari
segi kualitas, dan adanya revisi anggaran sehingga mempengaruhi kelancaran realisasi
pencairan dana.
Sebagai bahan evaluasi dan pertanggung-jawaban atas kebijakan yang telah
dilaksanakan, maka laporan akuntabilitas ini menjadi bahan pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi dan kapabilitas SDM pelaku kegiatan di BPTP Sumsel.
Terhadap permasalahan yang berpotensi timbul, maka alternatif solusi dapat ditempuh
antara lain dengan melakukan perencanaan dan perancangan program/kegiatan
dengan matang, peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan yang mampu
mengiringi perkembangan zaman, peningkatan sarana dan prasarana untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan serta pemantapan kelembagaan/organisasi dengan
pola pengelolaan yang transparan dan efisien.
top related