kunjungan ainun wikke
Post on 04-Dec-2015
251 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan pada saat bekerja merupakan prioritas utama dalam menjalankan sebuah
pekerjaan karena dengan ini setiap orang akan mampu mengerjakan pekerjaannya dangan
efektif. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan
kerja.Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan.K3
bertujuan mencegah, mengurangi bahkan menihilkan resiko kecelakaan kerja (zero
accident).Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya. Melainkan harus dianggap
sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan yang berlimpah pada
masa yang akan datang.
K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja, misalnya
kebisingan, pencahayaan (sinar), getran, kelembaban udara, dan hal-hal lain yang
menyebabkan kerusakan pada pendengaran, gangguan pernapasan, kerusakan paru-paru,
kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar UV, percikan benda panas ,kanker kulit,
kemandulan, dan lain-lain. K3 dalam konteks kerja berkaitan dengan waktu, shift dalam
bekerja,pegaturan jam lembur,analisis dan pengelolaan lingkungan hidup, hal tersebut
mempunyai korelasi yang erat terhadap peristiwa kecelaan kerja
Diera globalalisasi saat ini, pembangunan nasional sangat erat perkembangan isu
global seperti hak asasi manusia (HAM), lingkungan hidup, kemiskinan, dan buruh.
Persaingan global tidak hanya sebatas kualitas barang tetapi juga mencakup kulaitas
pelayanan dan jasa. Banyak perusah multinasional hanya mau berinventasi disuatu Negara
jika Negara tersebut tersebut memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kaum pekerja dan
masyarakat miskin. Karena itu bukan mustahil jika ada perusahaan yang perduli terhadap K3,
menempatkan pada urutan pertama sebagai investasi
Upaya mendeteksi penyakit akibat kerja dikalangan para pekerja merupakan tugas
para praktisi kesehatan khususnya mereka yang berperan sebagai dokter perusahaan. Tugas
ini dimulai secara menyeluruh dimulai dari identifikasi faktor risiko yang mungkin ada yang
dapat mengancam kesehatan dan keselamatan pekerja, sampai medeteksi secara dini
kemungkinan adanya penyakit akibat kerja, serta penegakan diagnosa dan pengangan
kasusnya, agar terhindar dari keparahan dan kecacatan, serta mengembangkan upaya
1
pencegahan serta melakukan penghitungan kecacatan dalam upaya memberikan kompensasi
kepada pekerja yang terlanjur menderita cacat.
Dari hal inilah mahasiswa kedokteran perlu diberikan bekal dalam memahami dan
menerapkan kedokteran kerja sehingga para pekerja dapat terproteksi dari penyakit akibat
kerja dan sebagai penerapan langsung apa yang telah dipelajari agar mahasiswa lebih
memahami dan mengetahuai penyakit akibat kerja dan pentingnya alat pelindung diri agar
memproteksi para pekerja. Agar kami lebih memahami penyakit akibat kerja yang ada di
lapangan kita mengambil sampel dari pekerja yang ada di rumah makan untuk digali keluhan
yang dialami dan factor risikon yang dialami, dimana pekerja mengalami keluhan badan
terasa pegal-pegal selama 3 tahun khususnya pundak sebelah kanan yang menjalar dan terasa
adanya kesemutan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan
1. Jenis Pengamatan : Kunjungan
2. Cara Pengamatan : Wawancara
3. Jenis Usaha : Kathering/Penjual Makanan
4. Waktu Pelaksanaan : Rabu,15 Mei 2013
5. Lokasi : Cirendeu,Ciputat
Dalam pengamatan ini kami melakukan wawancara terhadap pekerja Rumah Makan
tersebut yang bernama ibu Sulastri. Dalam melakukan pekerjaannya ibu Sulastri hanya
menggunakan alat pelindung diri berupa celemek dan lap tangan (peredam panas) dan lebih
sering menggunakan kaos biasa dan celana pendek dengan alasan lebih nyaman dan tidak
panas. Jadwal ibu Sulastri bekerja mulai dari pagi sampai malam (05:00-21:00 WIB)
sehingga waktu terpaparnya pun semakin sering. Selain itu ibu Sulastri pun lebih sering
melakukan pekerjaannya dengan menggunakan tangan kanan untuk melakukan segala
aktifitas memasak didapur dan melayani pelanggan yang makan. Dengan aktiftas yang lebih
dominan menggunakan tangan kanan dibarengi juga saat melayani pelanggan ibu Sulastri
sering terlihat mengangkat tangan saat mengambil lauk untuk melayani pelanggan hal
tersebut akan memperberat nyeri di pundak kanan beliau. Semua aktifitasnya dilakukan
dengan posisi berdiri sehingga beban tumpuan tubuh sering tidak disadari yang bila
terakumulasi juga bisa dapat membuat ibu Sulastri lemah pada tungkai bawah dan juga
sangat jarang untuk duduk saat memasak maupun melayani pelanggan. Posisi berdiri yang
dilakukan terus menerus oleh ibu Sulastri membutuhkan posis duduk dikursi dan hal ini
mengakibatkan beliau sering mengeluh nyeri dan kelelahan pada tungkai bawah apalagi kalau
pekerjaannya banyak.
Pengamatan berikutnya saya bertanya kepada ibu Sulastri tentang alat pelindung diri
yang tepat untuk pekerjaannya, lalu dengan percaya diri beliau menjawab:
“Ya hanya menggunakan clemek dan lap waktu angkat masakan yang udah masak, kalo
gunain yang lain seperti lap yang khusus gak juga sih soalnya lebih praktis gunain lap gituan
dan memang lebih sering gunain kaos lengan pendek dan celana pendek”. Selain itu beliau
3
juga mengakui bahwa sering terkena percikan minyak panas saat memasak dan tersengat alat
pemasak yang ada didapur.
2.2 Status Kesehatan Penderita
STATUS KESEHATAN PENDERITA
( DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA )
No.Status : Kode:
I. Identitas Penderita
a. Nama : Ny. Emi
b. Usia : 44 tahun
c. Kedudukan dalam keluarga : Istri
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Pendidikan : SMP
f. Pekerjaan : Tukang masak dan pengantar makanan
g. Perusahaan : Kathering/Penjual Makanan
h. Status Perkawinan : Menikah
i. Tanggal Kunjungan : Cirendeu 15 Mei 2013 , pukul : 08.00 WIB
II. Riwayat Penyakit
a. Tanggal : 15 Mei 2013
1. Keluhan Utama : Lutut sering sakit selama 3 tahun
2. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang : Saat mengantar makanan,
lutut kanan dan kiri sering terasa nyeri hingga kesulitan saat
melakukan gerakan sholat. Sering sakit kepala saat berdiri dari posisi
jongkok, sudah sejak 3 tahun belakangan. Punggung bawah sering
terasa sakit saat mengangkat makanan. Juga sering merasa
kesemutan pada kedua tangan saat sedang memasak
3. Riwayat Penyakit Terdahulu : 1 tahun yang lalu periksa kedokter dan
4
dikatakan memiliki hipotensi (hasil pemeriksaan=80/60 mmHg)
4. Riwayat penyakit dalam keluarga : Kedua anak perempuan, Denanda
(20thn) dan Marsha (7thn) mengalami asma sejak lahir, ibu dari Ny.
Emi juga memiliki asma.
III. Riwayat Pekerjaan
a. Jenis Pekerjaan
Jenis
pekerjaan
Alat dan Bahan
yang digunakan
Tempat Kerja Lama Kerja
Tukang Masak
dan Pengantar
Makanan
- Wajan
- Panci
- Sodet
- Penggorengan
- Gas
- Minyak
- Sendok sayur
- Celemek
- Pisau
Dapur dan
Asrama FK
UMJ
Bekerja setiap hari senin-
jumat dari jam : 01.30-09.00
WIB
b. Uraian tugas / pekerjaan
Cara melakukan pekerjaan
01.30 malam, bangun tidur lalu memasak nasi dan sayuran. 03.00
hingga 04.00 ke pasar untuk berbelanja. 04.00 sampai 06.30 memasak
dan membereskan semua katering untuk dibawa ke asrama. 06.30
sampai 07.00 jalan dari rumah ke asrama membawa katering. 07.00
sampai 08.00 jualan dan mengumpulkan kembali tempat makanan dan
kembali kerumah. 08.00-09.00 membersihkan tempat makan.
Detil aktifitas selama kerja
Urutan aktifitas jam kerja :
1. Hari Senin s/d Minggu : jam 01.30-09.00 WIB
5
Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut , bahan dan alat ini biasa
yng digunakan untuk bekerja sehari-hari :
1. Wajan : digunakan untuk wadah masak
2. Panci : digunakan untuk wadah masak
3. Sodet : digunakan untuk mengaduk bahan makanan
4. Penggorengan : digunakan untuk memasak makanan untuk
makanan gorengan
5. Gas : digunakan untuk bahan bakar memasak
6. Minyak : digunakan untuk bahan baku
7. Sendok Sayur : digunakan untuk mengaduk bahan makanan
8. Pisau : untuk memotong sayur dan membersihkan
ikan,ayam,udang dan lain lain.
9. Celemek : untuk melindungi diri saat memasak
c. Bahaya potensial :
1. Urutan Kegiatan (secara detil)
Ibu emi bangun sangat pagi 01.30 yang dapat menyebabkan ibu emi
Insomnia. Lalu karena sering menggunakan hanya satu tangan pada
saat memasak ataupun memotong dan membersihkan bahan
masakan, sering menyebabkan ibu emi mengalami kesemutan di
tangan. Pada saat mengantar makanan dengan berjalan kaki ke
asrama dengan beban yang dibawa sangat banyak sebabkan ibu Emi
sering merasa sakit dan kaku pada punggung bawah dan juga nyeri
pada kedua lutut kaki.
2. Alat Pelindung Diri :
- Celemek
3. Bahaya Potensial
Fisik :
a. Dandang
b. Wajan
c. Panci
Kimia : Minyak Goreng
Biologis : -
6
Ergonomis :
Psikososial :
d. Resiko kecelakaan kerja
1. Terciprat minyak goreng
2. Panas hingga iritasi terkena alat masak yang terlalu panas
3. Terciprat makanan matang (Sayur,dll)
4. Gas meledak
5. Mengangkat alat masak terlalu berat
6. Terkena air panas saat memasak
IV. Pemeriksaan :
a. Pemeriksaan Fisik (secara umum)
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda Vital :
- Tekanan Darah : 160/110 mmHg (normal)
- Frekuensi Nadi : 75 kali/menit (normal)
- Frekuensi Nafas : 30 kali/menit (normal)
- Suhu : 36,70 C (normal)
3. Keadaan Gizi :
- Berat Badan : 60 Kg
- Tinggi Badan : 155 cm
- BMI : BB (kg)/ TB(m)2
60/(1.55)2 = 25 (overweight)
- Kesan : Gizi berlebih
b. Pemeriksaan Klinis
1. Kelenjar limph
- Leher : Normal
- Axilla : Normal
- Groin : Normal
- Inguinal : Normal
2. Mata
- Pupil : bulat isokor
- Reflex cahaya : postif
7
- Sklera : normal
- Konjungtiva : normal
- Bola mata : normal
- Visus : Mata minus namun belum dicek
- Persepsi warna : baik
3. Hidung
- Septum nasi : normal
- Mukosa : baik
- Penciuman : normal
4. Gigi / Gusi : Baik
5. Tenggorokan :
(pharing/nasopharing/laring/tonsil) normal
6. Leher :
Kelenjar thyroid (normal) JVP (normal)
7. Thorak :
Paru-paru (ronkhi) / jantung dalam batas normal
8. Abdomen :
Hati/limfa (tidak terdapat pembesaran)
9. Genito urinary : Normal
10. Anorectal : Normal
11. Ekstremitas & muscular sistem :
Tangan Kanan Kiri
Otot Normal Kurang
Kekuatan Normal Kurang
Tulang Normal Normal
Sensoris Normal Normal
Lain-lain (tendon) Normal Normal
8
12. Refleks fisiologi : normal
13. refleks patologis : Babinsky (negatif)
14. Kulit : terdapat bercak bekas luka bakar kecil terkena
cipratan minyak panas yang membekas
15. Status lokalis : -
16. Resume lain yang didapat : -
V. Pemeriksaan Laboratorium :
1. Laboratorium Rutin : -
2. Laboratorium Khusus : -
3. Pemeriksaan Radiologis : -
4. Pemeriksaan non-Lab : -
VI. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita
1. Pemeriksaan ruang/tempat kerja :
Tidak tersedianya tempat bekerja yang memadai memungkinkan
pasien memiliki posisi kerja yang tidak ergonomis dan berisiko terkena
kecelakaan akibat kerja,dan posisi memasak berdiri selama 6 jam
berisiko terkena penyakit-penyakit sendi ataupun syaraf.
2. Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja:
Gejala pertama kali timbul setelah bekerja terlalu lama dalam sehari
(18 jam) walaupun diselingi istirahat yang kurang.
Bekerja sebagai pemasak sehingga memungkinkan pasien terkena
penyakit sendi ataupun syaraf karena posisi masak berdiri terus
menerus selama 16 jam
9
Kaki Kanan Kiri
Otot Normal Normal
Kekuatan Normal Normal
Tulang Normal Normal
Sensoris Normal Normal
Lain-lain (tendon) Normal Normal
Keluhan semakin parah 3tahun belakangan kemudian tanpa merubah
kebiasaan dalam bekerja,hanya diberi obat seperti Neuremacyl,Obat
herbal,dan hemaviton.
3. Pembuktian tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar
pekerjaan :
Aktifitas di luar pekerjaan selain sebagai pemasak tidak ada. Ibu
Sulastri mengelola rumah makan selama 22 tahun.
VII. Menegakkan Diagnosa Penyakit Akibat Kerja
Diagnosa Kerja :
Hipertensi
Diagnosa Differensial :
Arthritis
Neuritis
Diagnosa Okupasi :
ICD-10 G56.9 mononeuropathy of upper limb, unspecified
VIII. Kategori Kesehatan
“Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan”
IX. Prognosa
Ad Vitam : Ad Bonam (menyangkut kehidupan)
Ad Sanasionam : Ad Bonam (menyangkut kesembuhan)
Ad Fungsionam : Ad Bonam (menyangkut fungsional)
Prognosa Okupasi : Ad Bonam
X. Permasalahan pasien dan rencana penatalaksanaannya
No Jenis
Permasalahan
Rencana Tindakan Target waktu
dan Evaluasi
Keterangan
1 Dermatitis
Kontak Iritan
Medika mentosa: kortikosteroid
topikal
Non medika mentosa:
menghindari pajanan bahan
iritan
2 minggu
dermatitis dapat
sembuh
10
2 APD yang tidak
sesuai
Mengganti dengan
menggunakan APD yang sesuai
standart yang direkomendasikan.
Dengan :
sarung tangan,
pakaian yang tertutup dan
aman
7 hari
3 Ergonomi Pasien : edukasi dan pelatihan
posisi kerja yang baik dan benar
Perusahaan : mengganti alat-alat
kerja yang lebih aman
11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) merupakan risiko yang dihadapi pekerja dalam
mengerjakan tugasnya sehari-hari. Dalam hal ini, pengelola masak memiliki risiko untuk
mengalami penyakit akibat kerja seperti Neuritis dan Arthtitis akibat posisi bekerja yang
tidak ergonomis yaitu berdiri dan aktifitas tangan kanan yang lebih dominana saat
memasak dan melayani pelanggan bisa sampai 15 jam. Beridiri terus menerus yang juga
menyebabkan tungkai bawah menjadi keram akibat tekanan dari sendi dan saraf. Maka
dari itu, perlu dilakukan usaha preventif dalam menanggulangi masalah Penyakit Akibat
Kerja yang sering terjadi dengan memberikan edukasi yang baik tentang posisi tubuh
yang ergonomis saat bekerja juga memberikan pekerja alat pelindung diri yang lengkap
dalam mengatasi masalah Penyakit Akibat Kerja.
3.2 Saran
1. Alat Pelindung Diri harus selalu digunakan dalam keadaan apapun saat
bekerja,contohnya masker,sarung tangan untuk memasak,celemek dan lap tangan.
2. Perlu dukungan para karyawan untuk membantu pasien dalam memasak agar
posisi tidak ergomis berkepanjangan dapat dihindari.
3. Perlu waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan kesehatan pasien untuk
melindungi pasien tidak terkena Penyakit Akibat Kerja kronik.
12
LAMPIRAN KEGIATAN
13
KEGIATAN IBU EMI KETIKA SEDANG BERJUALAN DIASRAMA PUTRI KEGIATAN IBU EMI KETIKA SEDANG BERJUALAN DIASRAMA PUTRI
14
MAKANAN YANG HARUS DIBAWA OLEH IBU EMI SETIAP HARINYA MAKANAN YANG HARUS DIBAWA OLEH IBU EMI SETIAP HARINYA
top related