kopling mekanis

Post on 22-Dec-2015

5 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTEK CHASIS OTOMOTIF

MEMPERBAIKI KERUSAKAN

KOMPONEN – KOMPONEN KOPLING MEKANIS

Disusun oleh:

Nama : Moh Arif Setiawan

NIM : 125423226

Prodi : D3 Otomotif 2012

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNEVERSITAS NEGERI SURABAYA

2014

A. Tujuan Memperbaiki kerusakan komponen-komponen pada kopling mekanis Menganalisa kerusakan pada kopling mekanis Melakukan pengukuran dan pemeriksaan kerusakan

B. Alat dan Bahan Alat

Jangka sorong

Bahan Pelat kopling (Clucth Disc) Rumah kopling (Clutch Cover) Trainer kopling mekanis

C. Standart Operasional Prosedur Menggunakan baju praktek / katelpak Menggunakan alat dan bahan yang sesuai Menjaga kebersiahan lingkungan bengkel Berdo’a terlebih dahulu sebelum melakukan praktek

D. Kajian teoriKopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel

kopling, dimana pembebasan dilakukan dengan cara menarik handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk as) dan ada yang berkedudukan pada as primer (input/main shaft).

Cara kerja kopling Mekanis adalah Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik)maka pelat tekan dan pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (pushrod) atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.

E. Hasil pengukuran dan pemeriksaan kerusakan1. Ketebapan pelat kopling : 2,2 mm (batas penggantian 0,3 mm)

Cara pengukurannya adalah sbb:Masukan ujung jangka sorong di lubang tempat paku keling, kemudian baca ketebalan plat kopling, seperti terlihat pada gambar di bawah ini

2. Kondisi paku keling : bagusKeterangan: karena kondisi paku keling belum ada yang lepas ataupun bengkok

3. Kondisi pegas peredam : oplakKeterangan: karena cara penggunaan yang tidak sesuai, sehingga pegas menjadi oplak atau bergaerak.

4. Kondisi warna pelat kopling : bagusKeterangan: kondisi warna pelat kopling masih berwarna hitam (bagus), apabila kondisi pelat kopling sudah berwarna kecoklatan (habis terbakar) plat kopling sudah tidak biasa di gunakan dan harus di ganti.

5. Kondisi plat kopling : pecahKeterangan: kondisi ini di sebabkan antara lain: cara penggunaan yang tidak sesuai, saat pelepasan plat kopling jatuh dan pecah, saat penyimpanan yang tidak di perhatikan. Dan penyebab-penyebab lain nya.

6. Kondisi keausan rumah kopling : bagus

Keterangan: rumah kopling masih rata, dan belum ada gelombang atau garis pada rumah kopling. Cara pengecekannya adalah, meraba dengan tangan kondisi rumah kopling.

7. Kondisi keausan pegas diaphragm: 1,2 mm (sudah aus)Keterangan: keasusan pegas diaphragma di sebabkan gesekan antara Release Bearing dan pegas diaphrama.Cara pengukurannya adalah menggunakan jangka sorong, dengan cara memasukan ujung jangka sorong ke kondisi yang aus. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini

F. AnalisaSetelah melakukan pemeriksaan dan pengukuran, kondisi ketebalan plat

kopling masih sesuai dengan standart, tapi karena keadaan plat kopling pecah sehingga tidak dapat digunakan dan harus di ganti dengan yang baru. Untuk rumah kopling masih dapat digunakan karena hanya mengalami goresan-goresan kecil. Sedangkan untuk kondisi keausan pegas diafragma sudah melebihi limit dan perlu diganti.

G. KesimpulanSetelah melakukan praktek kopling mekanis dapat di simpulkan

bahwa ,kondisi keseluruhan kopling dilihat dari kondisi fisik maupun hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa kopling tidak layak digunakan karena banyak komponen yang sudah aus, misalnya pegas peredam dan kondisi pelat kopling yang sudah pecah. Jadi kopling tidak bias di gunakan kembali dan harus di ganti.

top related