kontribusi psikologi pendidikan dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif
Post on 16-Jul-2015
615 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 1/26
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana kami dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen, tentu karena limpahan rahmatnyalah dapat
terselesainya tugas dengan baik. Tanpa kesemua itu tentu saja tidak dapat melaksanakan tugas
ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Jasper Simanjuntak sebagai dosen kami
yang telah memberikan tugas untuk membuat makalah yang berjudul Konsep Dasar Sistem
Informasi yang berkenaan nantinya yang membahas tentang pengertian, ruang lingkup, tipe
dan sub-sistem serta system dan organisasi, karena dengan itu bertambahlah ilmu dan
wawasan. Kemudian ucapan terima kasih pula kepada teman-teman yang telah berusaha dan
berperan aktif dalam mengumpulkan berbagai sumber-sumber dan juga referensi guna yang
berkaitan dengan makalah yang kami buat ini.
Kami berharap terhadap apapun yang ada di makalah ini dapat menambah wasasan
ataupun pengetahuan bagi yang membacanya nanti. Karena makalah ini merupakan kumpulan
dari berbagai sumber yang ada.
Terhadap pembaca nanti yang membaca makalah ini, kami berharap adanya saran
ataupun kritikan yang diberikan kepada kami. Karena demi perbaikan yang membangun.
Medan, 25 Mei 2011
Penulis
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 2/26
BAB I. PENDAHULUA N
1.1. Latar Belakang
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan. dengan bahasan kontribusi psikologi pendidikan bagi guru dalam
mewujudkan pembelajaran yang efektif. Pada dasarnya keberhasilan pendidik dalam
melaksanakan berbagai peranannya akan dipengaruhi oleh pemahamannya tentang seluk
beluk psikologi pendidikan bagi guru.
Perbedaan individual terjadi karena adanya perbedaan berbagai aspek kejiwaan antar
peserta didik, bukan hanya yang berkaitan dengan kecerdasan dan bakat tetapi juga perbedaan
pengalaman dan tingkat perkembangan, perbedaan aspirasi dan cita-cita bahkan perbedaan
kepribadian secara keseluruhan. Oleh sebab itu, pendidik perlu memahami perkembangan
individu peserta didiknya baik itu prinsip perkembangannya maupun arah perkembangannya.
Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa indonesia adalah pendidikan. sebab
dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya
dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Dengan pesatnya perkembangan dunia
di era globalisasi ini,terutama di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan
nasional juga harus terus-menerus dikembangkan seirama dengan zaman. Pada umumnya
sebuah sekolah dan pendidikan bertujuan pada bagaimana kehidupan manusia itu harus ditata,
sesuai dengan nilai-nilai kewajaran dan keadaban (civility). Semua orang pasti mempunyai
harapan dan cita-cita bagaimana sebuah kehidupan yang baik. Karena itu pendidikan pada
gilirannya berperan mempersiapkan setiap orang untuk berperilaku penuh keadaban (civility).
Keadaban inilah yang secara praktis sangat dibutuhkan dalam setiap gerak dan perilaku.
Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 ayat 1
bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 3/26
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selama ini
pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode tradisional dan dikotomis (terjadi
pemisahan) antara pendidikan yang berorientasi iman dan takwa (imtak) dengan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Pendidikan seperti ini tidak memadai lagi untuk
merespon perkembangan masyarakat yang sangat dinamis. Metode pendidikan yang harus
diterapkan sekarang adalah dengan mengembangkan pendidikan yang integralistik yang
memadukan antara iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek).
1.2. Rumusan masalah
Dalam permasalahan ini penulis lebih menekankan sejauh mana peran pendidik dalam
upaya peningkatan kualitas pendidik dalam mutu pendidikan terkait dengan hal ± hal
teknologi pendidikan diantara nya komputer dan internet. Pertanyaan dari masalah yang
menjadi analisa dalam penelitian diformulasikan dengan pertanyaan ± pertanyaan di bawah
ini:
1. A pa Peran Pendidik pada proses belajar-mengajar ?
2. Bagaimana proses upaya membangun budaya belajar melalui Belajar yang efektif ?
1.3. Tujuan Penulisan
Penulis menyusun karya tulis ilmiah ini dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui seberapa besar tugas dan peran pokok seorang pendidik atau
pengajarpada proses belajar-mengajar
2. Mengupayakan agar tugas dan peran pokok seorang pendidik dalam PBM bisa
dijalankan oleh setiap guru dengan baik yang pada akhirnya tujuan utama pendidikan
bisa tercapai
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 4/26
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar pendidik melaui
pemahaman akan fungsi tugas dan perannya bisa meningkatkan kemampuan mendidik atau
mengajar terhadap anak didiknya serta mampu mengembangkan potensi diri peserta didik,
mengembangkan kreativitas dan mendorong adanya penemuan keilmuan dan teknologi yang
inovatif, sehingga para siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 5/26
BAB II. TINJAUA N PUSTAK A
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sudah sejak lama bidang psikologi pendidikan telah
digunakan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek pendidikan dan telah
memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan, diantaranya terhadap pengembangan
kurikulum, sistem pembelajaran dan sistem penilaian.
1. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Kurikulum.
Kajian psikologi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum
pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek perilaku dalam konteks
belajar mengajar. Terlepas dari berbagai aliran psikologi yang mewarnai pendidikan, pada
intinya kajian psikologis ini memberikan perhatian terhadap bagaimana in put, proses dan out
pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta
didik.
Secara psikologis, manusia merupakan individu yang unik. Dengan demikian, kajian
psikologis dalam pengembangan kurikulum seyogyanya memperhatikan keunikan yang
dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap,
motivasi, perasaaan serta karakterisktik-karakteristik individu lainnya. Kurikulum pendidikan
seyogyanya mampu menyediakan kesempatan kepada setiap individu untuk dapat
berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, baik dalam hal subject matter maupun
metode penyampaiannya.
Secara khusus, dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini, kurikulum yang
dikembangkan saat ini adalah kurikulum berbasis kompetensi, yang pada intinya menekankan
pada upaya pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak secara
konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 6/26
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, kajian psikologis
terutama berkenaan dengan aspek-aspek: (1) kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam
berbagai konteks; (2) pengalaman belajar siswa; (3) hasil belajar (learning outcomes), dan (4)
standarisasi kemampuan siswa
2. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Pembelajaran
Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem
pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti : teori
classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif
dan teori-teori pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan
dari masing masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan
sumbangan yang signifikan dalam proses pembelajaran.
Di samping itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip-
prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran Nasution (Daeng Sudirwo,2002)
mengetengahkan tiga belas prinsip dalam belajar, yakni :
1) Agar seorang benar-benar belajar, ia harus mempunyai suatu tujuan
2) Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan
karena dipaksakan oleh orang lain.
3) Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan
tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.
4) Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.
5) Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil sambilan.
6) Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan.
7) Seseorang belajar sebagai keseluruhan, tidak hanya aspek intelektual namun termasuk
pula aspek emosional, sosial, etis dan sebagainya.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 7/26
8) Seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.
9) Untuk belajar diperlukan insight. A pa yang dipelajari harus benar-benar dipahami.
Belajar bukan sekedar menghafal fakta lepas secara verbalistis.
10) Disamping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang sering mengejar
tujuan-tujuan lain.
11) Belajar lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan.
12) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
13) Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.
3. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Penilaian
Penilaiain pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna
memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melaui kajian psikologis kita dapat
memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu.
Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata dalam
pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah
dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat
maupun kepribadian individu lainnya.Kita mengenal sejumlah tes psikologis yang saat ini
masih banyak digunakan untuk mengukur potensi seorang individu, seperti Multiple A ptitude
Test (MAT), Differensial A ptitude Tes (DAT), EPPS dan alat ukur lainnya.
Pemahaman kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran
psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan individu yang
bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal.
Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi kalangan guru
dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 8/26
4. Beberapa Definisi Mengenai Pendidikan
Beberapa definisi mengenai pendidikan dapat dikemukakan di bawah ini : M.J.
Langeveld (1995) :
I. Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum
dewasa kepada kedewasaan.
II. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya,
agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara susila.
III. Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-susila dan tanggung jawab.
Stella van Petten Henderson : Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan
dan perkembangan insani dengan warisan sosial. Kohnstamm dan Gunning (1995) :
Pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan
penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati nurani.
John Dewey (1978) : Aducation is all one with growing; it has no end beyond itself.
(pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak
punya tujuan akhir di balik dirinya).
H.H Horne : Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana
kelompok sosial melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan
mempertahankan ideal-idealnya.
Encyclopedia Americana (1978) :
Pendidikan merupakan sebarang proses yang dipakai individu untuk memperoleh
pengetahuan atau wawasan, atau mengembangkan sikap-sikap ataupun keterampilan-
keterampilan.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 9/26
Pendidikan adalah segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan intensional
dibantu oleh metode dan teknik ilmiah, diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan
tertentu.
Dari pelbagai definisi tersebut di atas dapat kita kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan
gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia untuk mengantarkan anak manusia
ke dunia peradaban. Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan
bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup,
dan mampu memiliki, melanjutkan-mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang
terdahulu.
5. Tujuan dan Proses Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu
memberi arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai
oleh segenap kegiatan pendidikan.
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting
diantara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan bahwa seluruh komponen
dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk
pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tidak relevan
dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus
dicegah terjadinya. Di sini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu
mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat
perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang
baik.
Sehubungan dengan fungsi tujuan yang sangat penting itu, maka suatu keharusan bagi
pendidik untuk memahaminya. Kekurangpahaman pendidik terhadap tujuan pendidikan dapat
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 10/26
mengakibatkan kesalahpahaman di dalam melaksanakan pendidikan. Gejala demikian oleh
Langeveld disebut salah teoritis (Umar Tirtarahardja dan La Sula, 37 : 2000).
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh
pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu
dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses
pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya.
Kedua segi tersebut satu sama lain saling tergantung. Walaupun komponen-komponennya
cukup baik, seperti tersedianya prasarana dan sarana serta biaya yang cukup, juga ditunjang
dengan pengelolaan yang andal maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara optimal.
Demikian pula bila pengelolaan baik tetapi di dalam kondisi serba kekurangan, akan
mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
6. Unsur-Unsur Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu :
1) Subjek yang dibimbing (peserta didik).
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut
demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang
otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan
otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus guna
memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya
2) Orang yang membimbing (pendidik).
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan
yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 11/26
bertanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua, guru, pemimpin program
pembelajaran, pelatihan, dan masyarakat/ organisasi.
3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara
optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan memanifulasikan isi, metode
serta alat-alat pendidikan. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
4) Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak.
Tujuan demikian bersifat umum, ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sulit
untuk dilaksanakan di dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang
ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu tertentu
dengan menggunakan alat tertentu.
5) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang
akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun
muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan
bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya mengembangkan kebhinekaan kekayaan budaya
sesuai dengan kondisi lingkungan.
6) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
Alat dan metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat melihat
jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat dan metode diartikan
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 12/26
sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai
tujuan pendidikan.
7) Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).
Lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
7. Tugas dan Peran Guru dalam Proses Belajar-Mengajar
Kegiatan Proses belajar-mengajar meliputi banyak hal sebagaimana yang
dikemukakan oleh Adams & Decey dalam Basic Principles Of Student Teaching, antara lain
guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partissipan,
ekspeditor, perencana, suvervisor, motivator, penanya, evaluator dan konselor.
1) Tugas Guru
Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian.
Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang
tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya. Adapun yang
diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam
belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam
dalam diri siswa.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 13/26
Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa
yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak
dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin
terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang. Dengan kata lain potret
manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa sekarang dan gerak maju
dinamika kehidupan sangat bergantung dari "citra" guru di tengah-tengah masyarakat.
2) Peran Seorang Guru
a. Dalam Proses Belajar Mengajar
Sebagaimana telah di ungkapkan diatas, bahwa peran seorang guru sangar signifikan
dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal
seperti sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dsb.
Yang akan dikemukakan disini adalah peran yang dianggap paling dominan dan klasifikasi
guru sebagai:
1) Demonstrator
2) Manajer/pengelola kelas
3) Mediator/fasilitator
4) Evaluator
b. Dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat
berperan sebagai:
1) Pengambil insiatif, pengarah dan penilai kegiatan
2) Wakil masyarakat
3) Ahli dalam bidang mata pelajaran
4) Penegak disiplin
5) Pelaksana administrasi pendidikan
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 14/26
c. Sebagai Pribadi
Sebagai dirinya sendiri guru harus berperan sebagai:
1) Petugas social
2) Pelajar dan ilmuwan
3) Orang tua
4) Teladan
5) Pengaman
d. Secara Psikologis
Peran guru secara psikologis adalah:
1) Ahli psikologi pendidikan
2) Relationship
3) Catalytic/pembaharu
4) Ahli psikologi perkembangan
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 15/26
BAB III. PEMBAHASA N
3.1 PERAN PENDIDIK DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 5
bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan menurut ayat 6 Pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Proses belajar/mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatunya berarti,
setiap kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi dan sampai sejauh mana kita mengubah
lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran, sejauh itu pula proses belajar berlangsung
(Lozanov, 1978). Dalam hal ini pengaruh dari peran seorang pendidik sangat besar sekali. Di
mana keyakinan seorang pendidik atau pengajar akan potensi manusia dan kemampuan semua
peserta didik untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan.
Aspek-aspek teladan mental pendidik atau pengajar berdampak besar terhadap iklim belajar
dan pemikiran peserta didik yang diciptakan pengajar. Pengajar harus mampu memahami
bahwa perasaan dan sikap peserta didik akan terlihat dan berpengaruh kuat pada proses
belajarnya. (Bobbi DePorter : 2001)
Proses pendidikan merupakan totalitas ada bersama pendidik bersama-sama dengan
anak didik; juga berwujud totalitas pengarahan menuju ke tujuan pendidikan tertentu,
disamping orde normatif guna mengukur kebaikan dan kemanfaatan produk perbuatan
mendidik itu sendiri. Maka perbuatan mendidik dan membentuk manusia muda itu amat
sukar, tidak boleh dilakukan dengan sembrono atau sambil lalu, tetapi benar-benar harus
dilandasi rasa tanggung jawab tinggi dan upaya penuh kearifan.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 16/26
Barang siapa tidak memperhatikan unsur tanggung jawab moril serta pertimbangan rasional,
dan perbuatan mendidiknya dilakukan tanpa refleksi yang arif, berlangsung serampangan asal
berbuat saja, dan tidak disadari benar, maka pendidik yang melakukan perbuatan sedemikian
adalah orang lalai, tipis moralnya, dan bisa berbahaya secara sosial. Karena itu konsepsi
pendidikan yang ditentukan oleh akal budi manusia itu sifatnya juga harus etis. Tanpa
pertanggungjawaban etis ini perbuatan tersebut akan membuahkan kesewenang-wenangan
terhadap anak-didiknya. Peran seorang pengajar atau pendidik selain mentransformasikan
ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada anak didik juga bertugas melakukan
pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan UU Republik Indonesia
No. 20 Pasal 39 ayat 2.
Di samping itu merupakan suatu keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggung
jawab, bahwa di dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai dengan
keadaan peserta didik Di mana selain peran yang telah disebutkan di atas, hal yang perlu dan
penting dimiliki oleh pendidik yaitu pendidik harus mengetahui psikologis mengenai peserta
didik. Dalam proses pendidikan persoalan psikologis yang relevan pada hakikatnya inti
persoalan psikologis terletak pada peserta didik, sebab pendidikan adalah perlakuan pendidik
terhadap peserta didik dan secara psikologis perlakuan pendidik tersebut harus selaras
mungkin dengan keadaan peserta didik. (Sumardi Suryabrata : 2004)
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 17/26
3.2 PERAN PENDIDIK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Karena Proses belajar-mengajar mengandung
serangkaian perbuatan pendidik/guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar ini memiliki arti yang lebih luas,
tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal
ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan menanamkan sikap
dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.
Peran guru dalam proses belajar-mengajar , guru tidak hanya tampil lagi sebagai
pengajar (teacher), seperti fungsinya yang menonjol selama ini, melainkan beralih sebagai
pelatih (coach), pembimbing (counselor) dan manager belajar (learning manager). Hal ini
sudah sesuai dengan fungsi dari peran guru masa depan. Di mana sebagai pelatih, seorang
guru akan berperan mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa
untuk bekerja keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya.
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran, masih tetap memegang
peranan penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin,
radio, tape recorder ataupun oleh komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu
banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem, nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan
Iain-lain yang diharapkan merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui
alat-alat tersebut. Di sinilah kelebihan manusia dalam hal ini guru dari alat-alat atau teknologi
yang diciptakan manusia untuk membantu dan mempermudah kehidupannya.
Namun harus diakui bahwa sebagai akibat dari laju pertumbuhan penduduk yang cepat
(di Indonesia 2,0% atau sekitar tiga setengah juta lahir manusia baru dalam satu tahun) dan
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 18/26
kemajuan teknologi di lain pihak, di berbagai negara maju bahkan juga di Indonesia, usaha ke
arah peningkatan pendidikan terutama menyangkut aspek kuantitas berpaling kepada ilmu dan
teknologi. Misalnya pengajaran melalui radio, pengajaran melalui televisi, sistem belajar jarak
jauh melalui sistem modul, mesin mengajar/ komputer, atau bahkan pembelajaran yang
menggunak system E-learning (electronic learning) yaitu pembelajaran baik secara formal
maupun informal yang dilakukan melalui media elektronik, seperti internet, CD-ROM, video
tape, DVD, TV, handphone, PDA, dan lain-lain (Lende, 2004). Akan tetapi, e-learning
pembelajaran yang lebih dominan menggunakan internet (berbasis web).
Sungguhpun demikian guru masih tetap diperlukan. Sebagai contoh dalam pengajaran
modul, peranan guru sebagai pembimbing belajar justru sangat dipentingkan. Dalam
pengajaran melalui radio, guru masih diperlukan terutama dalam menyusun dan
mengembangkan disain pengajaran. Demikian halnya dalam pengajaran melalui televisi.
Dengan demikian dalam sistem pengajaran mana pun, guru selalu menjadi bagian yang tidak
terpisahkan, hanya peran yang dimainkannya akan berbeda sesuai dengan tuntutan sistem
ter¬sebut. Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai
sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan
melaksanakan pengajaran di sekolah.
3.3. HAKIKAT BELAJAR
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan
bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.
Lantas, apa sesungguhnya belajar itu ?
Di bawah ini disampaikan tentang pengertian belajar dari para ahli : Moh. Surya (1997) :
³belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 19/26
perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya´.
Witherington (1952) : ³belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang
dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan´.
Crow & Crow dan (1958) : ³ belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan dan sikap baru´.
Hilgard (1962) : ³belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul
atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi´
Di Vesta dan Thompson (1970) : ³ belajar adalah perubahan perilaku yang relatif
menetap sebagai hasil dari pengalaman´.
Gage & Berliner : ³belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul
karena pengalaman´
Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah
perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan
perilaku, yaitu :
1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu
yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari
bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah
atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses
belajar. Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi pendidikan. Dia
menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu
juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 20/26
perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
berhubungan dengan Psikologi Pendidikan.
2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan
kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga,
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi
pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. Misalnya, seorang
mahasiswa telah belajar Psikologi Pendidikan tentang ³Hakekat Belajar´. Ketika dia
mengikuti perkuliahan ³Strategi Belajar Mengajar´, maka pengetahuan, sikap dan
keterampilannya tentang ³Hakekat Belajar´ akan dilanjutkan dan dapat dimanfaatkan dalam
mengikuti perkuliahan ³Strategi Belajar Mengajar´.
3. Perubahan yang fungsional.
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup
individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang.
Contoh : seorang mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan
keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan
mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun mempelajari dan mengembangkan perilaku
para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi guru.¶
4. Perubahan yang bersifat positif.
Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan.
Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan menganggap
bahwa dalam dalam ProseBelajar Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-
perbedaan individual atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 21/26
setelah mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan berkeinginan untuk
menerapkan prinsip ± prinsip perbedaan individual maupun prinsip-prinsip perkembangan
individu jika dia kelak menjadi guru.
5. Perubahan yang bersifat aktif.
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya
melakukan perubahan. Misalnya, mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang
psikologi pendidikan, maka mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan membaca dan
mengkaji buku-buku psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi
pendidikan dan sebagainya.
6. Perubahan yang bersifat pemanen.
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi
bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer,
maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat
dalam diri mahasiswa tersebut.
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya, seorang mahasiswa
belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia
ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang
diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka
panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai
tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 22/26
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata,
tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap danketerampilannya. Misalnya,
mahasiswa belajar tentang ³Teori-Teori Belajar´, disamping memperoleh informasi atau
pengetahuan tentang ³Teori-Teori Belajar´, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya
seorang guru menguasai ³Teori-Teori Belajar´. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan
dalam menerapkan ³Teori-Teori Belajar´.
Menurut Gagne (A bin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku yang
merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
1. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis
maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan
sebagainya.
2. Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan
lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol
matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam
membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan
hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
3. Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan
keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu
kemampuan mengendalikan ingatan dan cara ± cara berfikir agar terjadi aktivitas yang
efektif. Kecakapanintelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan
strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
4. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam
tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri
individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi suatu
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 23/26
obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai
pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
5. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol
oleh otot dan fisik.
Sementara itu, Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak
dalam :
a. Kebiasaan; seperti : peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan
penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan
penggunaan bahasa secara baik dan benar.
b. Keterampilan; seperti : menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya motorik,
keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran
yang tinggi.
c. Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang
masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai
pengertian yang benar.
d. Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya
dengan menggunakan daya ingat.
e. Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian
dalam menjawab pertanyaan kritis seperti ³bagaimana´ (how) dan ³mengapa´ (why).
f. Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau
buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
g. Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
h. A presiasi (menghargai karya-karya bermutu.
i. Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih,
gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 24/26
Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar
meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta
tingkatan aspek-aspeknya.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 25/26
BAB IV. KESIMPULA N
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan, diantaranya :
1) Peran guru sebagai demonstrator dalam PBM guru hendaknya senantiasa menguasai bahan
atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti
meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat
menetukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
2) Dalam kapasitasnya sebagai penglola kelas, seorang guru dituntut untuk bisa menjadikan
suasana kelas menjadi kondusif sehingga proses belajar mengajara atau penyampaian
pengetahuan dari guru ke murid atau proses pertukaran ilmu dan pengetahuan diantara siswa
yang satu dengan yang lainnya bisa berjalan dengan baik.
3) Setiap kegiatan belajar mengajar hendaknya guru senantiasa melakukan evaluasi atau
penilaian, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan,
penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.
4.2 Saran
Untuk tercapainya tujuan pokok pendidikan hendaklah peran pendidik tidak hanya
berorientasi pada nilai akademik yang bersifat pemenuhan aspek kognitif saja, melainkan juga
berorientasi pada bagaimana seorang anak didik bisa belajar dari lingkungan dari pengalaman
dan kehebatan orang lain, dari kekayaan luasnya hamparan alam, sehingga dengan
pementapan adanya tugas dan peran guru dalam dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan
proses belajar mengajar diharapkan guru dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya
sebagai pendidik dan diharapkan terjalinnya hubungan yang harmonis dengan para peserta
didiknya sehingga harapan tercapainya tujuan pendidikan bisa dengan mudah terwujudkan.
5/13/2018 Kontribusi Psikologi Pendidikan Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Efektif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontribusi-psikologi-pendidikan-dalam-mewujudkan-pembelajaran-yang-efektif 26/26
DAFTAR PUSTAK A
Anggoro, Mohammad Toha. 2001. Tutorial Elektronik melalui Internet dan Fax Internet
dalam Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 2, No. 1.
Etiwati . Mengajar dengan Sukses
http://tpj.bpkpenabur.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=154&Itemid=27
Kartono, Kartini. 1997. Tinjauan Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional .
Jakarta : Anem Kosong Anem
Makmun, Syamsudin A bin. 1999. Psikologi Pendidikan.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Prof. DR. Nana Sudjana. 2004. Proses Belajar Mengajar ,
Bandung: CV Algesindo
Sidi, Djati Indra. 2003. Menuju Masyarakat Belajar .
Jakarta : Paramadina
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan.Jakarta : Raja Grafindo Persada
Tirtarahardja, Umar. 2000. Pengantar Pendidikan.
Jakarta : Rineka Cipta
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional .
Jakarta : Cemerlang
top related