konsep smk3

Post on 24-Jul-2015

321 Views

Category:

Documents

29 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KONSEP SMK3AGUS FITRIANGGA

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan didefinisikan sebagai kombinasi dari susunan organisasi manejemen, termasuk elemen-elemen perencanaan dan kaji ulang, susunan konsultatif dan program khusus yang terintegrasi untuk meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan. Program Khusus mencakup identifikasi bahaya, control dan penilaian resiko, keselamatan dan kesehatan terhadap kontraktor, informasi dan penyimpanan data dan pelatihan.

Ada empat pendekatan terhadap manejemen keselamatan dan kesehatan yang diidentifikasikan dari kesimpulan literature-literature tentang sistem manejemen keselamatan dan kesehatan serta tipe-tipe sistem dan bukti kasus yang muncul. Empat pendekatan tersebut adalah :

• Manejemen Tradisional, dimana keselamatan dan kesehatan dipadukan dalam peran pengawasan dan ‘orang penting’ adalah pengawas dan/atau spesialis keselamatan dan kesehatan; karyawan-karyawan turut dilibatkan, tetapi keterlibatan mereka tidak dipandang penting bagi pelaksanaan sistem manejemen keselamatan dan kesehatan, atau komite keselamatan.

Manejemen inovatif, dimana manejemen memiliki peran penting dalam usaha keselamatan dan kesehatan; ada level integrasi yang tinggi dalam penerapan sistem keselamatan dan kesehatan, keterlibatan karyawan dipandang penting dalam pelaksanaan sistem.

Sebuah strategi ‘tempat aman’ yang dipusatkan pada control bahaya pada sumber dengan memperhatikan prinsip tingkat perencanaan dan penerapan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan kontrol resiko.

Suatu strategi kontrol ‘orang yang selamat/aman’ yang dipusatkan atas pengawasan tingkah laku karyawan

Dalam perkembangannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dipengaruhi oleh :1.Pengaruh Formative Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja2.Pengaruh Heinrich3.Dukungan Bagi Individu dalam Penelitian Psikologi Industri4.Pengaruh Ilmu Manajemen terhadap Sejarah Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja5.Manajemen Keselamatan dan Kesehatan : pendekatan voluntary

Implementasi SMK3Banyak perusahaan yang mengembangkan sistem manajemen K3 sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Berikut adalah jenis-jenis sistem manajemen K3 :• SMK3 – Permenaker 05 Th 1996• ILO OSHA• OSHA Guide Line• Process Safety Management• NOSA• Five Star (British Safety Council)• International Safety Rating System (ILCI-DNV)• International Safety Management System (ISM)• OHSAS 18001• BS 8800 (UK) dll

OHSAS-18001:2007

OHSAS-18001:2007 adalah standar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Standar ini diterbitkan pada Juli 2007, menggantikan edisi sebelumnya, OHSAS-18001:1999. OHSAS-18001 memberikan kerangka dasar dalam mengatur aktifitas-aktifitas organisasi dengan mempertimbangkan aspek-aspek keselamatan dan kesehatan pekerja

Manfaat Penerapan OHSAS-18001

Memberikan kerangka kerja dan panduan bagi organisasi dalam upaya menurunkan resiko bahaya terkait keselamatan dan kesehatan pekerja

Meningkatkan citra organisasi dimata publik dan pihak-pihak yang berkepentingan (pemerintah, pelanggan).

Meningkatkan hubungan yang harmonis antar pekerja dan pihak-pihak lain dalam organisasi dengan cara memberikan perlindungan  keselamatan dan kesehatan yang layak terhadap pekerja.

Meningkatkan effisiensi dalam upaya organisasi untuk memenuhi peraturan dan regulasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

Penerapan OHSAS-18001

Penerapan OHSAS-18001 berarti merencanakan pengendalian dan menerapkan pengendalian terhadap semua aktifitas dalam organisasi yang mempunyai potensi membahayakan keselamatan dan kesehatan pekerja. Organisasi juga harus memahami semua peraturan dan perundangan terkati keselamatan dan kesehatan kerja dan berupaya untuk memenuhi peraturan dan perundangan tersebut

Penerapan OHSAS-18001 membutuhkan komitmen dari pihak manajemen dan pengembangan wawasan dan setiap karyawan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Manajemen Risiko Menurut KBBI, risiko adalah akibat yg

kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

Menurut Australian Standard/New Zealand Standard atau AS/ANZ (1999), risiko adalah kemungkinan/peluang terjadinya sesuatu yg dpt menimbulkan suatu dampak pada suatu sasaran, risiko diukur berdasarkan adanya kemungkinan terjadinya suatu kasus dan konsekuensi yg dpt ditimbulkan.

Menurut AS/NZS (1999) : manajemen risiko adalah proses manajemen dimana kemungkinan utk mendapatkan keuntungan dan kerugian yg berhubungan aktifitas diidentifikasi, dievaluasi dan dikendalikan dan atau penerapan kebijakan2 manajemen dan prosedur utk memaksimumkan kesempatan dlm mendapatkan keuntungan dlm meminimumkan kerugian.

Penerapan Manajemen RisikoMenurut AS/NZS (1990), penerapan manajemen risiko dilakukan dgn beberapa komponen dgn urutan yg sistematis, yaitu :1.KomitmenMerupakan kebijakan perusahaan yg melibatkan keseluruhan organisasi dimulai dari manajemen puncak hingga karyawan dlm pelaksanaan K3. komitmen harus dinyatakan oleh manajemen puncak dan disosialisasikan kpd seluruh kryawan.

2. Identifikasi risikoKegiatan identifikasi risiko dilakukan dgn identifikasi terhadap risiko yg akan dikelola, mencari tahu jenis bahaya apa saja yg mungkin menimbulkan risiko, bagaimana dan knapa risiko tersebut bisa muncul.

3. Analisis risikoDilakukan utk memperkirakan risiko dgn mengkombinasikan faktor probabilitas atau likelihood dan konsekuensi, dgn mempertimbangkan upaya pengendalian risiko yg telah dilakukan.Dua hal yg perlu dipertimbangkan dlm analisis risiko utk penerapan manajemen risiko selanjutnya, yaitu :a.Mempertimbangkan risiko yg dpt timbul berdasarkan frekuensi dan akibatnyab.Mempertimbangkan bagaimana risiko dpt terjadi

4. Evaluasi risikoDilakukan utk membandingkan tingkat risiko yg didapat dalam proses analisis risiko dgn kriteria evaluasi sesuai dgn model analisis yg digunakan.5. Penanganan risikoDilakukan dgn mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi

6. Monitoring dan reviewDilakukan dgn mengkaji ulang tingkat risiko serta efektifitas program penanganan risiko yg telah dilakukan7. Komunikasi dan konsultasiKomunikasi antara manajemen dan pekerja utk mendapatkan masukan mengenai implementasi pengelolaan risiko di tempat kerja guna perbaikan sistem pengelolaan risiko tsb

Idenfitikasi risikoMenurut Louis J. Diberardinis (1999) ada beberapa teknik atau metoda yg dpt digunakan dlm melakukan identifikasi risiko di tempat kerja, yaitu :-Safety Checklist Merupakan metoda paling dasar dan sederhana yg berisikan daftar pertanyaan atau hal2 yg berkaitan dgn kondisi tertentu ditempat kerja. Checklist dpt digunakan sejak tahap preliminary design.

- Job Safety Analysis (JSA)Merupakan metoda identifikasi yg

sederhana dan relatif mudah dilakukan utk mengidentifikasi risiko, khususnya risiko keselamatan kerja yg dihubungkan dgn pekerjaan individual (Individual job tasks), serta menentukan tindakan pengendalian yg sesuai utk meminimalisasi risiko tsb.

- What If AnalysisMerupakan metoda brainstorming yg

terstruktur utk menganalisis kesalahan yg mungkin terjadi, menentukan risiko dari kesalahan tersebut, dan merekomendasikan tindakan yg sesuai utk memperbaiki kesalahan tsb.

- Hazard and Operability Studies (HAZOPs)

Merupakan metoda sistematis dan lengkap utk menganalisis penyimpangan (deviation) yg terjadi pada sistem atau proses kerja, biasanya pd industri kimia

- Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)Merupakan metoda yg digunakan utk

menganalisa kegagalan komponen yg terjadi dlm proses atau sistem dan efek yg dihasilkan dari kegagalan tsb. FMEA merupakan analisa prediktif yg berorientasi pd kesalahan peralatan, bukan pd kesalahan manusia, dgn menganalisis kegagalan komponen tunggal yg hasilnya mengarah pd peningkatan kemampuan atau ketahanan uji alat.

- Fault Tree Analysis (FTA)Merupakan metoda deduktif utk

mengidentifikasi penyebab terjadinya bahaya dgn pendekatan bersifat top-down, dgn memulai analisis dari kejadian yg tdk diinginkan atau kerugian yg terjadi kemudian menganalisa penyebab dari kejadian tsb yg dideskripsikan dlm bentuk sebuah pohon kesalahan (fault tree)

top related