konsep kurikulum 2013
Post on 14-Feb-2016
118 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KONSEP KURIKULUM
2013
Euis Siskaningrum09 Juli 2013
Hotel Aman ambon
BIODATANama: Euis SiskaningrumTTL :Bogor 7 Januari 1976Pendidikan : Sastra Jerman UI 1995
PKLH PPS Pakuan 20102002-2005 SMKN 3 Bogor2000- 2007 LinguaFranca Bogor2005 –sekarang PPPPTK Bisnis dan Pariwisata
Sawangan
Alamat: Jl. Raya Parung km 22-23 Bojongsari – Depok
Email : euissiskaningrum2013@gmail.comHP: 081319303157
TUJUAN Peserta dapat: memahami secara utuh rasional Kurikulum 2013;
memahami secara utuh elemen perubahan Kurikulum 2013;
memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013; dan
memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia1947Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1964Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968Kurikulum Sekolah Dasar
1973Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
1975Kurikulum Sekolah Dasar
1984Kurikulum 1984
1994Kurikulum 1994
1997Revisi Kurikulum 1994
2004RintisanKurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2006Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013 ‘Kurikulum 2013’
RASIONAL
TANTANGAN INTERNAL Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada
8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
6
- Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan Perpustakaan
- Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
- BOS- Bantuan Siswa
Miskin- BOPTN/Bidik Misi
(di PT)
Manajemen Berbasis Sekolah
- Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi
- Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
- Uji Kompetensi dan Pengukuran
Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang DikerjakanTelah dan terus Dikerjakan
Perkembangan Penduduk sebagai Modal
SDM Usia
Produktif (2020-2035)
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompet
en
Beban Pembanguna
n
Modal Pembanguna
n
Transformasi melalui
Pendidikan
Kurikulum
PTK Sarpras Pendanaan
Pengelolaan
8
Tantangan EksternalTantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA• Masalah lingkungan hidup.• Kemajuan teknologi informasi.• Konvergensi ilmu dan teknologi.• Ekonomi berbasis pengetahuan.• Kebangkitan industri kreatif dan
budaya.• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia.• Pengaruh dan imbas teknosains.• Mutu, investasi dan transformasi pada
sektor pendidikan.• Materi TIMSS dan PISA. 9
Fenomena Negatif yang Mengemuka• Perkelahian pelajar• Narkoba• Korupsi• Plagiarisme • Kecurangan dalam Ujian (Nyontek)• Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative Learning
Tantangan Eksternal
10
Man
ajem
en d
an
Kepe
mim
pina
n
Iklim
Aka
dem
ik
dan
Buda
ya S
atdi
k
Kesiapan:-Fisik-Emosional-Intelektual- Spiritual
Pese
rta
Didi
k
Pembelajaran
Lulu
san
yang
Ko
mpe
ten
Kurikulum(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan
Penilaian)
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak muliaPembelajar yang Sukses
Individu yang Percaya DiriWN yang Bertanggung JawabKontributor Peradaban yang Efektif
*tidak pernah berhenti belajar
Kebutuhan:-Individu-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia-Peradaban
Kelayakan:-Materi-Metode Penyampaian-Metode Penilaian
Buku Pegangan (Buku Babon)(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No
KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
2
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
3Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
12
Penyempurnaan Pola Pikir1 Berpusat pada Guru Berpusat pada Siswa2 Satu Arah Interaktif3 Isolasi Lingkungan Jejaring4 Pasif Aktif-Menyelidiki5 Maya/Abstrak Konteks Dunia Nyata6 Pribadi Pembelajaran Berbasis
Tim
7Luas (semua materi
diajarkan)Perilaku Khas
Memberdayakan Kaidah Keterikatan
8Stimulasi Rasa
Tunggal (beberapa panca indera)
Stimulasi ke Segala Penjuru (semua Panca
indera)
9Alat Tunggal (papan
tulis)Alat Multimedia (berbagai
peralatan teknologi pendidikan)
10
Hubungan Satu Arah Kooperatif
Menuju
13
Penyempurnaan Pola Pikir (lanjutan)11
Produksi Masa (siswa memperoleh
dokumen yg sama)
Kebutuhan Pelanggan (siswa mendapat
dokumen sesuai dgn ketertarikan sesuai
potensinya)12
Usaha Sadar Tunggal (mengikuti cara yang
seragam)
Jamak (keberagaman inisiatif individu siswa)
13
Satu Ilmu Pengetahuan
Bergeser (mempelajari satu sisi
pandang ilmu)
Pengetahuan Disiplin Jamak (pendekatan
multidisiplin)
14
Kontrol Terpusat (kontrol oleh guru)
Otonomi dan Kepercayaan (siswa diberi
tanggungjawab)15
Pemikiran Faktual Kritis (membutuhkan pemikiran kreatif)
16
Penyampaian Pengetahuan
(pemindahan ilmu dari guru ke siswa)
Pertukaran Pengetahuan (antara guru dan siswa, siswa dan siswa lainnya)
Menuju
14
Pola Pikir Perumusan Kurikulum No
KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
15
Proses
Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran.Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning].Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif.
Penilaian
Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi.Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan].Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Langkah Penguatan Proses
16
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus. Disediakan buku pegangan guruMencari buku yang sesuai.
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda.
Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
Mengajar banyak mata pelajaran.Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selaras.Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan.
Murid
Mempelajari banyak mapel.Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda.Membeli buku. Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerah.Membeli lembar kerja siswa.
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
17
KESEIMBANGAN ANTARA SIKAP, KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN UNTUK MEMBANGUN SOFT SKILLS DAN HARD SKILLS1
AttitudeSkillKnowledge
SD
SMP
SMA/SMK
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).1818
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:KOMPETENSI
LUUSAN MATERI PROSES PENILAIAN
• Konstruski yang holistik
• Didukung oleh Semua Materi atau Mapel
• Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal• Dikembangkan
Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan
• Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS)
• Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima
+ Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
• Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
• Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
• Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel
• Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning
• Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio)
• Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment
• Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan
02468
1012
PROSES PEMBELAJARAN
PROSES PENILAIAN
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati]; Questioning [menanya]; Associating [menalar]; Experimenting [mencoba]; dan Networking [Membentuk jejaring].
Proses yang Mendukung Kreativitas
Pendekatan Scientific dan Kontekstual
Penilaian berbasis portofolio. Pertanyaan yang tidak memiliki jawaban
tunggal. Memberi nilai bagi jawaban nyeleneh. Menilai proses pengerjaannya bukan
hanya hasilnya. Penilaian spontanitas/ekspresif.
Penilaian Autentik
22
23
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]- Questioning [menanya]- Associating [menalar]- Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses
mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
24
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?:Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar
[banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang
kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki
jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian
spontanitas/ekspresif, dll)
25
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak DiniCenter on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function.• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-
jaringan neuron yang terkait satu sama lain• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih
berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai
memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk
pengambilan keputusan
ILMU PENGETAHUAN ALAMNo
Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional
4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan
Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
BAHASA INDONESIA/INGGRISNo
Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa
Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan
ILMU PENGETAHUAN SOSIALNo
Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARANNo
Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa
2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan)
3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARANNo
Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa
2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan)
3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.
SKL , KI DAN KD
STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013
PROSES
BELAJAR
SKL
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI AJAR
PENILAIAN
BUKU TEKS PELAJARAN
33
Standar Kompetensi Lulusan
SIKAP
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap. Orang yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam.
Serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.
Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Memiliki Pengetahuan Prosedural dan Metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.
Terkait penyebab fenomena dan kejadian yang tampak mata yang mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan solusi akhir.
34
DOMAIN ELEMEN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Individu
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA INGIN
TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN
KETERAMPILAN
Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
Konkret MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA
PENGETAHUAN
Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis + Mengevaluasi
Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
SKL Elemen yg harus dicapai :
35
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK
DAN KONKRET
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis + Mengevaluasi
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Standar Kompetensi LulusanSecara holistik
SKL DAN
KI SEKOLAH
DASAR
KELAS I
36
Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kelas IMemiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Menerima dan menjalankan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya.Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan yang ditugaskan kepadanya.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
STRATEGI
NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN GURU SASARAN● Pejabat
Kemdikbud● Ahli Pendidikan● Praktisi Pendidikan● Unsur lainWI PPPPTK - LPMP(Penulis Bahan Pelatihan)
DOSEN●
Penulis Bahan Ajar●
Non Penulis Bahan Ajar
NS
GURU IN(Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional)WIPPPPTK - LPMP(Penulis Bahan Pelatihan)
DOSEN● Penulis Bahan Ajar
IN
GURU IN(Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional)
GURU INTI(Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti)
GI
GURU SASARAN
GS
JAKARTA
JAKARTA
6 REGIO
N
LPMP -
PPPPTK
MASTER TRAINING(Mengawasi, Memantau, Mensupervisi Klinis dan
Melaporkan Proses Pelatihan
GURU YANG MENGIMPLEMENTASIKAN
KURIKULUM 2013
GURU IN(Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional)GURU INTI(Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti)
Rancangan Aktifitas(5 Hari)
Perubahan Sikap
Kualitas Proses
Kualitas Implement
asi Kur ikulum201
3
Kompetensi
Keterampilan Guru
RecievingRespondingValuingOrganizingCharacthing
Tingkat Keberhasilan
Guru
Kemauan Dan Kegigihan Melatih Diri Selama Pelatihan
MerancangMelaksanaka
nMengevaluasi
RANCANGAN AKTIFITAS PELATIHAN
SEGMENTASI KEGIATAN PELATIHAN :.....menghindari ceramah, tetapi mengandalkan diskusi, bekerja, mengevaluasi
dan simulasi ........
MENILAI ATAU MENGEVALUASI
HASIL YANG PERNAH DILAKUKAN
SEBELUMNYA (termasuk
menganalisis tayangan video dan
materi ajar)
BERDISKUSI ATAU MENGEMUKAKAN HASIL EVALUASI SERTA BEKERJA
MENYUSUN YANG TERBAIK SESUAI HASIL DISKUSI
SIMULASI ATAU MENYAJIKAN HASIL SESUAI HASIL DISKUSI
Pemaparan PP oleh Instruktur
diintegrasikan pada saat diksui sesuai
konteks dan kebutuhan.
Para Instruktur dan peserta secara
voluntir dan atas penunjukan selalu
berupaya melakukan simulasi
(menunjukkan contoh dan bukan
contoh)
Setiap peserta diklat wajib membawa :
• Guru membawa beberapa RPP yang pernah disusun dan digunakan di sekolah
• Pengawas dan Kepala sekolah membawa hasil supervisi akademik dan manajerial yang dilakukan selama ini
TERIMA KASIH
top related