konsep dasar postpartum

Post on 05-Jul-2015

561 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kasus kelolaan kelompok VI

“Plasenta Previa”

Oleh:Arfah AlfrayetiCici Andhika PutriEka FahleviElviana KabanFitrah FirdausRr. Woro

Sulistiyowati

Konsep dasar postpartum

Periode postpartum adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi

kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini kadang disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan (Bobak, 2004)

Tahapan postpartum

- Puerperium dini- Puerperium intermedial- Remote puerperium

Perubahan fisiologis postpartum

Uterus

kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil : involusi

Con’t- Kontraksi uterus - Rasa sakit (Afterpain) - Lokia - Serviks- Bekas implantasi plasenta- Vagina dan perineum- Perubahan pada sistem pencernaan

Perubahan lainnya

Perubahan pada sistem perkemihanUretra dan kandung kemihDiuresis pascapartumPerubahan pada sistem kardiovaskulerVolume darahTanda-tanda vitalCurah jantungVarises

Con’t

• Perubahan pada sistem muskuloskeletal

• sistem integumen

Perubahan psikologis postpartum

- Periode Taking – In

- Periode Taking Hold

- Periode Letting – Go

sectio caesarea

Suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatanpada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina

2 jenis bedah Caesarea, yaitu

- Kelahiran Caesarea Terjadwal

- Kelahiran Caesarea Gawat

- Darurat/Emergency (Cito)

Indikasiindikasi pada ibu, misalnya:• plasenta previa• abrupsio plasenta• panggul sempit• disproporsi sefalo-pelvik• ruptura uteri mengancam• partus lama• partus tak maju• distosia serviks• aktivitas uterus yang abnormal• pre-eklamsi• penyakit hipertensi pada kehamilan• primigravida tua• sectio caesarea berulang• diabetes melitus

Con’t

Indikasi pada janin, misalnya:• gawat janin• janin besar• prolaps tali pusat• berat badan lahir sangat rendah• kelainan letak pada janin (letak lintang, letak bokong,

presentasi dahi dan muka, presentasi rangkap)

Plasenta PreviaKlasifikasi• Plasenta previa totalis

Ostium uteri internum tertutup seluruhnya oleh plasenta.

• Plaenta previa parsialis Ostium uteri internum tertutup sebagian oleh plasenta.

• Plasenta previa marginalis Pinggir bawah plasenta sampai pada pinggir ostium uteri internum.

• Plasenta previa letak rendah Terjadi jika plasenta tertanam di segmen bawah uterus.

Con’t

Etiologi• Ovum yang dibuahi tertanam sangat rendah di dalam rahim,

menyebabkan plasenta terbentuk dekat dengan atau di atas pembukaan serviks.

• Lapisan rahim (endometrium) memiliki kelainan seperti fibroid atau jaringan parut (dari previa sebelumnya, sayatan, bagian bedah caesar atau aborsi).

• Hipoplasia endometrium • Korpus luteum bereaksi lambat• Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium. • Plasenta terbentuk secara tidak normal. • Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita

multipara daripada primipara. • Ibu merokok atau menggunakan kokain. • Ibu dengan usia lebih tua

patofisiologi

Manifestasi klinis Perdarahan tanpa nyeri Perdarahan berulang Warna perdarahan merah segar. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan

keluarnya darah Timbulnya perlahan-lahan Waktu terjadinya saat hamil His biasanya tidak ada Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi Denyut jantung janin ada Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul Presentasi mungkin abnormal

komplikasi

• Perdarahan dan syok• Laserasi serviks• Plasenta akreta• Prematuritas atau lahir mati• Pertumbuhan janin lambat karena pasokan darah yang

tidak mencukupi • Anemia janin • Fetal distress akibat rendahnya pasokan oksigen • Infeksi dan pembentukan bekuan darah

Pemeriksaan penunjang

Menurut Johnson (2003), USG abdomen selama trimester kedua menunjukkan penempatan plasenta previa. Transvaginal Ultrasonografi dengan keakuratan dapat mencapai 100% identifikasi plasenta previa. Transabdominal ultrasonografi dengan keakuratan berkisar 95%.

Penatalaksanaan

Terapi ekspektatif (pasif): agar janin tidak terlahir prematur, penderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis. Terapi aktif (tindakan segera)Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin. Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa seksio sesarea

Asuhan keperawatan

Diagnosa keperawatan

Post operasi:• Intoleransi aktivitas

b.d kelemahan pasca operasi.

• Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan akibat insisi.

• Gangguan integritas kulit b.d adanya luka insisi

Pre operasi:• Resiko kekukurangan volume

cairan b.d kehilangan vaskular berlebihan (perdarahan akibat plasenta previa).

• Risiko cedera pada janin b.d penurunan perfusi uteroplasenta.

• Resiko cedera pada ibu b.d hipoksia jaringan akibat perdarahan.

Intervensi keperawatan

Pre_op

Intervensi keperawatan.doc

Post_op

Post operasi.doc

Kasus kelolaan..

Ny. E (34 th) G4P4A0H4 + SC indikasi plasenta previa dirawat di ruang pasca bedah B Camar 1 tanggal 2 Mei 2011. Klien menjalani operasi SC tanggal 2 Mei 2011. Bayi perempuan lahir cukup bulan dengan BB 3800 gram, PB 48 cm, dan nilai AS 8 pada menit pertama, 9 pada menit kelima. Bayi di rawat gabung bersama ibu.

Con’t

Con’t

Con’t

• Pengalaman Menyusui

• Klien mengatakan bahwa ketiga anaknya mendapatkan ASI sejak awal kelahiran. Lamanya pemberian ASI berbeda-beda pada setiap anak anak pertama mendapat ASI selama 10 bulan, anak kedua selama 7 bulan, dan anak ketiga selama 1 tahun.

Con’t

Con’t

• DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI.doc

• analisa data.doc

Diagnosa keperawatan

Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan insisi bedah SC

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan post operasi SC

Terimakasih…Semoga

bermanfaat…….

top related