konseling gizi (perencanaan)

Post on 20-Jul-2015

158 Views

Category:

Education

20 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KONSELING GIZI(PERENCANAAN)

DISUSUN OLEH :DESI ANGGARINI PRATIWI

ERNY NUR APRIYANIISTI WULANDARI

D3 – 4B

Konseling gizi merupakan suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara

seorang individu yang terganggu olehmasalah-masalah yang tidak dapat diatasinya

sendiri dengan pekerja professional yaituorang yang terlatih dan berpengalamanmembantu orang lain dalam mencapai

pemecahan terhadap berbagai jenis kesulitanpribadi

PENGERTIAN KONSELING GIZI

Proses konseling gizi membutuhkankombinasi antara keahlian dalam bidang gizi,fisiologi dan psikologi yang terfokus padaperubahan perilaku tentang makanan danhubungannya dengan penyakit atau masalahgizinya.

Perubahan perilaku makan client dapatdicapai kalau konselor dapat menumbuhkan rasapercaya diri klien sehingga mampu dan maumelakukan perilaku baru untuk mencapai statusgizi yang optimal.

Konseling gizibertujuan untuk

membantu klien dalamupaya mengubah

perilaku yang berkaitandengan gizi, sehingga

status gizi dankesehatan klien

menjadi lebih baik

TujuanKonseling

Gizi

MANFAAT KONSELING

Manfaat konseling gizi antaralain :

• Membantu klien untuk menggali masalah kesehatan dan gizi yang dihadapi.

• Membantu klien memahamipenyebab terjadinyamasalah.

• Membantu klien untukmemilih cara pemecahanmasalah yang paling sesuaibaginya.

• Membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi klien.

Ketentuan – ketentuan yang harus dilterapkandalam penyelenggaraan pelayanan konseling

ASAS KERAHASIAAN

Segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada

konselor tidak bolehdisampaikan kepada orang

lain, menyangkutkepercayaan klien.

ASAS KESUKARELAAN

Klien secara suka rela, tanparagu-ragu, tanpa terpaksa

menyampaikan masalah yang dihadapinya serta

mengungkapkan fakta, data, yang berkenaan dengan masalah

tersebut.

ASAS KETERBUKAAN

Klien diharapkan berbicara jujur, berterus terang tentang dirinya

guna penelaahan serta pengkajianberbagai kekuatan dan kelemahanklien dan konselor harus terbuka

dan bersedia menjawabpertanyaan-pertanyaan klien.

ASAS KEKINIAN

Masalah yang ditanggulangi adalahmasalah sekarang yang sedang

dirasakan, bukan masalah yang sudahlampau atau masalah yang mungkin

akan dialami dimasa yang akandatang.

ASAS KEGIATAN

Klien harus aktif menjalani proses konseling dan aktif

melaksanakan atau menerapkan hasil-hasil konseling.

ASAS KEMANDIRIAN

Klien dapat mandiri dengan ciri-ciri sebagai berikut :a. Mengenal diri sendiri dan lingkungannyab. Menerima diri sendiri dan lingkungannya secara

positif dan dinamisc. Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendirid. Mengarahkan diri sesuai dengan keputusane. Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan

potensif. Minat dan kemampuan yang dimiliki

ASAS KEDINAMISAN

Perubahan perilaku klien kearahyang lebih baik, menuju kesuatupembaruan, sesuatu yang lebih

maju dan dinamis sesuai denganarah perkembangan klien yang

dikehendaki.

ASAS KETERPADUAN

Keterpaduan diri klien yaitu aspek kepribadian, serasi dan seimbang, isi dan proses konseling.

ASAS KENORMATIFAN

Konseling tidak bertentangan dengan norma-norma yang

berlaku, seperti norma agama, norma adat norma hukum atau

negara, norma ilmu, dan kebiasaan sehari-hari.

ASAS KEAHLIAN

Keahlian konselor menguasai teori dan praktek secara teratur dan sistematik dengan menggunakan

prosedur, teknik dan alat (instrumen konseling).

ASAS ALIH TANGAN

Alih tangan dilakukan apabilakonselor belum mampu membantuklien setelah mengerahkan segenapkemampuannya untuk membantu

klien, maka klien dapat dikirim ataudialihkan kepada petugas yang

lebih ahli.

ASAS TUTWURI HANDAYANI

Konseling dirasakan manfaatnya oleh klien baik

ketika dalam proses konseling maupun setelah konseling

dilakukan.

• Klien yang mempunyai masalah kesehatan yang terkait dengan gizi.

• Klien yang ingin melakukan tindakan pencegahan.

• Klien yang ingin mempertahankan dan mencapai status giziyang optimal.

SASARANKONSELING

TEMPAT DAN WAKTU KONSELING

Konseling gizi dapat dilakukan dimana saja,seperti di rumah sakit, di posyandu, poliklinikatau puskesmas, atau tempat lain yangdisiapkan untuk melakukan konseling gizi. Yangterpenting adalah tempat yang harus :

• Aman

• Nyaman

• Tenang

TEMPAT DAN WAKTU KONSELING

Tempat dan waktu yang baik untuk konseling

a. Ruang tersendiri dan terpisah dengan ruangan lain, sehingga klien merasa nyaman.

b. Ada tempat atau meja untuk mendemonstrasikan materi konseling.

c. Lokasi mudah dijangkau oleh klien, termasuk klien yang mempunyai keterbatasan fisik.

d. Ruangan mempunyai cukup cahaya dan sirkulasi udara.e. Waktu yang digunakan antara 30-60 menit, yaitu 30 menit

pertama untuk menggali data, dan selebihnya untuk diskusi dan pemecahan masalah.

Dalam upaya mencapaikeberhasilan konseling keluarga

memiliki peranan penting, terutama untuk mendukung

pelaksaanaan perubahan makanklien dan memantau klien untuktetap disiplin dan bertanggung

jawab dalam pelaksanaankebiasaan pola makan yang benar. Perubahan pola makan tersebut

diharapkan dapat menjadikebiasaan dan bagian dari gaya

hidup klien.

Peran Keluargaatau Pendamping

Persiapan Konseling Gizi

Perencanaan Konseling Gizi

Pelaksanaan Konseling Gizi

Evaluasi Konseling Gizi

Langkah – Langkah Konseling Gizi

PERSIAPAN KONSELING GIZI

1. Pengumpulan Data

• Data Antropometri

• Data Biokimia

• Data Klinis

• Riwayat Personal

• Riwayat Makan

2. Data AntropometriPengukuran yang umum dilakukan, antara

lain tinggi badan (TB) atau panjang badan(PB), berat badan (BB), tinggi lutut, lingkarlengan atas (LILA), tebal lemak (TLBK), lingkarpinggang dan lingkar pinggul (RLPP), dsb.

Kecepatan pertumbuhan dan kecepatanperubahan berat badan juga termasuk datayang di nilai dalam aspek ini.

Pemeriksaan dan pengkajian data biokimia meliputi hasil pemeriksaan laboratorium yang berhubungan dengan

keadaan gizi, seperti analisis darah, urine dan jaringan

tubuh lainnya

Data pemeriksaan fisik dan klinis meliputi kondisi kesehatan gigi

dan mulut, penampilan fisik secara umum.

DATA KLINIS

Pengkajian data riwayat personal meliputi ada tidaknya alergi pada

makanan dan pantangan makanan, keadaan sosial ekonomi, pola aktivitas, riwayat penyakit klien, riwayat penyakit

keluarga yang berkaitan dengan penyakit klien, serta masalah psikologis yang berkaitan dengan masalah gizi klien.

• Pola dan kebiasaan makan

• Data riwayat gizi (anamnesis gizi) : food recall makanan 24 jam dilengkapi dengan data food frequensi dan food record, pengetahuan tentang gizi, sikap terhadap makanan, aktivitasfisik, peggunaan obat-obatan, penggunaan suplemen zat gizi.

• Perkiraan jumlah asupan zat gizi dalam periode waktutertentu

• Jenis dan jumlah bahan makanan yang sering dikonsumsi

• Makanan pantangan

• Kebiasaan mengolah atau membeli makanan.

Kajian Data RiwayatMakan

Kualitatif

formulir food frequency

(FFQ)

Kuantitatif

Formulir Food Recall

Menggunakan formulir food frequency (FFQ)

• Dari hasilnya dapat diketahui seberapa sering seseorang mengonsumsi bahan makanan sumber zat gizi tertentu

Menggunakan formulir food recall

• Dianalisis dengan menggunakan formulir analisis bahan makanan sehari dan dari hasilnya dapat diketahui berapa besar pencapaian asupan energi serta zat gizi seseorang terhadap angka kebutuhan atau angka kecukupan energi serta zat gizi tertentu

Perencanaan Konseling Gizi

1. Pengkajian kebutuhan zat gizi klien2. Menetapkan tujuan3. Sasaran4. Materi5. Metode6. Media

Membandingkan data yang sudahdiperoleh dari pengumpulan data kemudian dibandingkan dengan

standar baku (nilai normal) sehinggadapat dikaji dan diidentifikasi berapa

besar masalahnya

Pengkajian kebutuhan zat giziklien

Tujuan harus jelas, rasional, menyesuaikan kebutuhan klien, dibuat berdasarkan perubahan

perilaku dan sesuai dengan target waktu

Menetapkan Tujuan

Sasaran adalah klien dankeluarganya

Sasaran

Materi disesuaikan denganpermasalahan klien, diawali

dengan penjelasan tentang hal-hal yang mudah sampai ke yang

rumit

Materi

Metode yang digunakan denganmenggabungkan berbagai

metode belajar seperti, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi

Metode

Sebaiknya menggunakan lebihdari satu media seperti, leaflet

atau brosur, food model, contoh menu, dsb

Media

top related