kompetensi aparat fungsional inspektorat kota …
Post on 16-Oct-2021
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
KOMPETENSI APARAT FUNGSIONAL INSPEKTORAT KOTA
SALATIGA SEBAGAI AUDITOR INTERNAL
Oleh :
MARIA AGIL LIANDRA
NIM : 232011112
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
JalanDiponegoro 52-60
Telp : (0298) 21212, 311881
Telex 22364 ukwsaia
Salatiga 50711 – Indonesia
Fax. (0298) 213433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Maria Agil Liandra
NIM : 232011112
Program Studi : AKUNTANSI
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir,
Judul : Kompetensi Aparat Fungsional Inspektorat Kota Salatiga sebagai
Auditor Internal
Pembimbing : Marwata, SE., M.Si., Ph.D.,Akt
Tanggal diuji : 27 Maret 2015
Adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan
orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa
memberikan pengakuan kepada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima
sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen
Satya Wacana, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 1 Maret 2015
Yang memberi pernyataan
MARIA AGIL LIANDRA
v
vi
vii
Ucapan Terima Kasih
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan anugerahnya dan berkat kepada penulis, sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada berbagai pihak yang selama ini turut serta memberikan dukungan,
bimbingan, doa, serta motivasi hingga selesainya tugas akhir ini kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus atas kebaikan, berkat dan juga anugerah yang telah diberikan
kepada penulis sampai pada saat ini dan seterusnya.
2. Keluarga tercinta, Ku’at (Papa), Yeni Inawati (Mama), Marta Alita Damayanti dan
Yosefina Rosa Paramita (Adik) yang selalu mendukung penulis sampai saat ini dan
selalu ada untuk penulis. Serta tante dan om yang turut mendukung penulis dalam kuliah
sampai penyelesaian skripsi, Budhe Erlaniyati, Mami Eni, Tante Susi Elyanawati, Tante
Yusri, Tante Endang Megawati, Tante Lince Hernawati, Tante Dini, Om Priyo Santosa,
Om Wik dan Om Minsen.
3. Bapak Hari Sunarto, SE.,MBA.,PhD. Selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana.
4. Bapak Dr. Usil Sis Sucahyo, SE.,MBA. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
5. Bapak Marwata, SE.,M.Si.,PhD. Selaku pembimbing yang telah membimbing,
memberikan waktu dan tenaga, serta membantu dan mendukung penulis dalam
penyelesaian tugas akhir.
6. Ibu Yayuk Ariyani selaku wali studi yang memberikan pengarahan dalam menjalani
kuliah di Fakultas Ekonimka dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
7. Seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama masa kuliah penulis.
8. Seluruh staf TU Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang
membantu penulis dalam persyaratan administrasi selama perkuliahan dan skripsi.
9. Pihak-pihak yang terlibat pada saat pengumpulan data, Kesbangpol Salatiga, dan
Inspektorat Kota Salatiga. Terima kasih atas ijin serta waktu yang telah diberikan dalam
proses pengambilan data penyebaran kuesioner dan wawancara.
10. Teman sekaligus sahabat seperjuangan dalam pengerjaan sampai penyelesaian skripsi,
Novi Listiyaningtyas dan Ratna Tabita Widyaningrum.
viii
11. Teman-teman dan sahabat satu angkatan yang telah berjuang bersama selama kurang
lebih tiga tahun ini, Christ Nugraheni, Rianita Gabriel, Grace Samsurya Batara, Inry
Caesar Milan, Ratrihening Gusti, Sriyatun, Olga Natalia, Evelyn Cindy, Fiona Laurensia,
Elisabeth Karunia Dewi, Mellisa Tirtawidjaja, Mairlyn M Panie, Bucek Jalu, Adhitia
Toria, David Nugroho serta teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Terimakasih untuk kerjasama, dukungan, doa, perjuangannya dan semua kenangan yang
termanis selama kurang lebih tiga tahun perkuliahan.
12. Gembala GMS Mawar Sharon Salatiga, Ko Eko dan juga Kak Lina. Terimakasih untuk
dukungan doa dan bimbingannya selama ini.
13. Untuk Ko Bul dan Ci Lina, Eyang Swary Ayu, Papi Chandra Wijaya, Ci Hannah, Ko Jen
serta Kak Daniel Unawekla. Terimakasih atas bimbingannya saat awal di Salatiga,
terimakasih sudah memperkenalkan penulis kepada keluarga kedua di Salatiga.
14. Fulltimer dan staff GMS Mawar Sharon Salatiga Kak Ari, Kak Wanti, Kak Nuel, Kak
Dimas, Kak Lilik, Mas Hendra dan Mas Wahyu.
15. Geng kost 18, “kanca kenthel” sekaligus temen gereja yang bakal ngangenin, Mami
Eliana Rosita Dewi, Ifa Lusia Serevia, Vikita Dinna, Gelvi Jung, Ci Yunita, Christina
Jeane, Santi Ekawati, Priscilla Oktavia, TrifenaTanadjung, Aditta Grishana, Ken W,
Ryan Gunawan, Yosua Adi, Petra Adi, Ian Thalassa, Faisal Moses, dan Eric Octavianus.
16. Teman-teman departemen S-Pro GMS Mawar Sharon Salatiga, Budi, Eddo, Anggas, Kak
Ajik, Ade, Nerissa, Lestari, Memey, Kak Priskila, Evi, Sri, Suhaile, Caesar, dan yang
lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih buat kerjasamanya dan sukses
terus buat kalian.
17. Teman-teman Connect Group yang sudah seperti keluarga, kepenilikan GTG,
kepenilikan God’s Arrow, CG Grow, CG Cimul, kepenilikan Aleron, CG Next, CG
Arrow. Terimakasih banyak untuk bimbingannya khususnya untuk Erich Pratama, Mas
Anggoro, Kak Siti, Sanjaya, dan Dwi.
18. Semua teman dan pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.
Tuhan Memberkati.
Salatiga, 1 Maret 2015
Penulis
ix
Kupersembahkan tugas akhir ini kepada :
Tuhan Yesus Kristus untuk segala kebaikan,berkat serta anugerah dan kasih
sayangNya selama ini.
Papa, Mama, dan adik-adikku untuk doa yang tak ada habisnya, kasih sayang, dan
dukungan selama ini.
Keluarga besar yang juga mendoakan dan mendukungku selama ini. Terimakasih
untuk kasih sayang dan perhatian yang kalian berikan.
Sahabat-sahabat dan teman-teman semua untuk kebersamaan, dukungan, dan semua
momen yang berharga dan tak terlupakan selama ini.
Motto
Tetapi kamu yang takut akan namaKu, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan
kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak
lembu lepas kandang.
( Maleakhi 4 : 2 )
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
(Matius 6 : 33)
"Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh."
(Confusius)
x
Abstract
The purpose of this study is to describe the competence level acquired by the
functional inspectorate apparatus in Salatiga as the internal auditors. The population and
samples used in this study are all of the functional inspectorate apparatus in Salatiga. This
research uses 14 sample respondents. The data are collected through distributing
questionnaires and doing some interviews. There are two methods of filling the
questionnaires; self assessment method and peer assessment. The technique of data analysis
employed in this study is the Likert Scale. The result shows that the total competence of the
functional inspectorate apparatus in Salatiga is included in the good category, with the
average score of 74%.
Keywords : Competence, Internal Auditor
xi
Saripati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kompetensi aparat fungsional
Inspektorat Kota Salatiga sebagai auditor internal. Populasi dan sampel penelitian ini adalah
seluruh aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga yang bertugas sebagai auditor internal.
Jumlah responden penelitian adalah 14 responden. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan wawancara. Metode pengisian kuesioner menggunakan self assessment dan
peer assessment. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan perhitungan skala
likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kompetensi aparat fungsional Inspektorat
Kota Salatiga termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 74%.
Kata Kunci : Kompetensi, Auditor Internal
xii
Kata Pengantar
Kompetensi adalah ilmu pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki individu untuk
melakukan sesuatu dengan baik dan benar. Dalam penelitian ini, kompetensi yang dimaksud
adalah kompetensi mengenai tugas audit internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar tingkat kompetensi yang dimiliki oleh aparat fungsional Inspektorat Kota
Salatiga yang menjalankan perannya sebagai auditor internal. Manfaat dari penelitian adalah
agar pihak inspektorat dapat mengetahui gambaran tingkat kompetensi para aparat fungsional
Inspektorat Kota Salatiga secara umum dan mungkin dapat menjadi dasar untuk
meningkatkan kompetensi para aparat menjadi lebih baik lagi. Tugas akhir ini penulis
mengangkat dengan judul : “Kompetensi Aparat Fungsional Inspektorat Kota Salatiga
sebagai Auditor Internal”. Tugas akhir ini disusun dan digunakan untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar sarjana jenjang strata I Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana. Penulis menyadari dalam
penyusunan tugas akhir ini masih ada banyak kekurangan dan kesalahan di dalamnya, oleh
karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna perbaikan
penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih dan
penulis berharap tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak
yang membutuhkan.
Salatiga, 1 Maret 2015
Penulis
xiii
Daftar Isi
Halaman Judul ............................................................................................................................ i
Pernyataan Keaslian Skripsi ...................................................................................................... ii
Halaman Persetujuan/Pengesahan ............................................................................................ iii
Ucapan Terimakasih ................................................................................................................. iv
Halaman Motto ......................................................................................................................... vi
Abstract .................................................................................................................................... vii
Saripati .................................................................................................................................... viii
Kata Pengantar .......................................................................................................................... ix
Daftar Isi .................................................................................................................................... x
Daftar Tabel .............................................................................................................................. xi
Daftar Lampiran ....................................................................................................................... xii
Pendahuluan ............................................................................................................................... 1
Kerangka Konseptual ................................................................................................................. 4
Audit Internal ......................................................................................................................... 4
Audit Internal Sektor Publik .................................................................................................. 5
Kompetensi Auditor Internal .................................................................................................. 6
Metode Penelitian ...................................................................................................................... 8
Hasil dan Pembahasan ............................................................................................................. 11
Karakteristik Responden ...................................................................................................... 11
Pembahasan .......................................................................................................................... 12
Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran ...................................................................................... 18
Kesimpulan ........................................................................................................................... 18
Keterbatasan ......................................................................................................................... 18
Saran ..................................................................................................................................... 19
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 19
Lampiran-lampiran .................................................................................................................. 22
Daftar Riwayat Hidup .............................................................................................................. 48
xiv
Daftar Tabel
Tabel 1. Atribut Individual dalam Keterampilan Kognitif ....................................................... 7
Tabel 2. Atribut Individual dalam Keterampilan Personal ....................................................... 8
Tabel 3. Kategori Persentase .................................................................................................... 10
Tabel 4. Karakteristik Responden ........................................................................................... 12
Tabel 5. Hasil Perhitungan Skor tiap Responden .................................................................... 13
Tabel 6. Hasil Perhitungan Skor Rata-Rata Seluruh Responden ............................................ 13
Tabel 7. Hasil Uji Pearson Chi-Square .................................................................................. 14
Tabel 8. Hasil Crosstab ............................................................................................................ 15
Tabel 9. Hasil Perhitungan Keterampilan Kognitif tiap Responden ........................................ 16
Tabel 10. Hasil Perhitungan Keterampilan Perilaku tiap Responden ..................................... 17
Tabel 11. Hasil Perhitungan Skor Rata-rata Keterampilan secara Keseluruhan ..................... 18
xv
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Wawancara
Lampiran 3. Hasil Kuesioner Keterampilan Teknik
Lampiran 4. Hasil Kuesioner Keterampilan Desain
Lampiran 5. Hasil Kuesioner Keterampilan Apresiatif
Lampiran 6. Hasil Kuesioner Keterampilan Pribadi
Lampiran 7. Hasil Kuesioner Keterampilan Interpersonal
Lampiran 8. Hasil Kuesioner Keterampilan Organisasi
Lampiran 9. Total Skor Kuesioner
Lampiran 10. Perhitungan Skor tiap Responden
Lampiran 11. Perhitungan Skor Keseluruhan
Lampiran 12. Skor tiap Keterampilan
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabiitas tiap Keterampilan
Lampiran 14. Hasil Uji Validitas Keterampilan Teknik
Lampiran 15. Hasil Uji Validitas Keterampilan Desain
Lampiran 16. Hasil Uji Validitas Keterampilan Apresiatif
Lampiran 17. Hasil Uji Validitas Keterampilan Pribadi
Lampiran 18. Hasil Uji Validitas Keterampilan Interpersonal
Lampiran 19. Hasil Uji Validitas Keterampilan Organisasi
1
Pendahuluan
Kinerja pemerintah sedang menjadi perhatian bagi masyarakat saat ini. Hal ini
disebabkan karena maraknya tindak korupsi baik dilevel pusat maupun daerah (Rosnidah et
al., 2011). Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kasus-kasus korupsi yang terungkap. Oleh
karena itu, tuntutan untuk pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good
governance semakin meningkat (Ayuningtyas 2012). Terlebih lagi untuk masalah
pengelolaan dana keuangan negara. Masyarakat menuntut adanya pengelolaan keuangan
negara yang transparan dan juga akuntabel. Tuntutan agar terwujudnya good governance
tersebut didukung dengan beberapa penelitian yang membuktikan bahwa krisis ekonomi di
Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya pengelolaan dan buruknya birokrasi (Sunarsip
2001 dalam Ayuningtyas 2012).
Tututan agar terwujudnya good governance, memerlukan pemeriksaan (audit) dan
pengawasan serta badan yang melaksanakan pemeriksaan dalam lingkungan pemerintahan
(Sukriah 2009). Sukriah (2009) menjelaskan bahwa pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan kompetensi profesional untuk
memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
sedangkan pengawasan berfungsi membantu agar sasaran yang ditetapkan organisasi dapat
tercapai, mendeteksi penyimpangan pelaksanaan, penyalahgunaan wewenang, pemborosan
dan kebocoran. Pemeriksaan dan pengawasan secara internal termasuk kedalam Sistem
Pengendalian Intern (SPI). Pada bagian penjelasan umum PP No 60 tahun 2008 disebutkan
bahwa dalam instansi pemerintah, Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan sistem yang
diciptakan untuk mendukung upaya agar penyelenggaraan kegiatan pada instansi
pemerintahan dapat berjalan secara efisien dan efektif, dimana pengelolaan keuangan negara
dapat dilaporkan secara andal, aset negara dapat dikelola dengan aman, dan mendorong
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Salah satu badan yang melakukan pemeriksaan serta pengawasan secara internal
dalam lingkungan pemerintah adalah Inspektorat Daerah. Peran dan fungsi Inspektorat
Provinsi, Kabupaten/Kota secara umum diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam
Negeri No. 64 tahun 2007. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa dalam melaksanakan
tugas pengawasan Inspektorat Daerah melakukan perencanaan program pengawasan,
perumusan kebijakan serta fasilitas pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan
penilaian tugas pengawasan. Selain itu, peran Inspektorat daerah menurut Bastian (2007)
adalah untuk memastikan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah telah berjalan dengan
2
baik dan laporan keuangan daerah disajikan dengan wajar, diluar tugas-tugas awal inspektorat
daerah sebelumnya sebagai aparat pengawas. Selain itu, Inspektorat daerah juga membantu
kepala daerah menyajikan laporan keuangan yang akuntabel dan dapat diterima secara umum.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka aparat inspektorat merupakan auditor internal dalam
instansi pemerintah.
Hasil akhir dari kegiatan pemeriksaan dan pengawasan adalah hasil audit internal.
Pemeriksaan dan pengawasan yang baik dan bertanggung jawab akan menghasilkan hasil
audit internal yang berkualitas (Parasayu 2014). Namun, kualitas audit yang dilakukan oleh
aparat Inspektorat sebagai auditor internal masih menjadi perhatian masyarakat. Hal ini
disebabkan dari temuan pemeriksaan audit, temuan tersebut tidak terdekteksi dan atau
ditemukan oleh aparat inspektorat tetapi dapat ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) sebagai auditor eksternal (Rosnidah et al., 2011). Pernyataan tersebut menunjukkan,
bahwa kualitas audit aparat inspektorat masih relatif kurang baik.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) atas laporan keuangan Kota Salatiga
tahun 2012 dan 2013, BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) kepada
Pemerintah Kota Salatiga (BPKRI 2014). Opini wajar dengan pengecualian berarti bahwa
laporan keuangan yang telah disajikan oleh Pemerintah Kota Salatiga telah disajikan secara
wajar untuk semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, kecuali
untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. Opini BPK RI terhadap
laporan keuangan Pemerintah Kota Salatiga dapat menjadi salah satu tolok ukur kinerja dari
aparat Inspektorat Kota Salatiga sebagai auditor internal. Hal ini dikarenakan sebelum
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) diserahkan untuk diperiksa oleh BPK,
Inspektorat Daerah atau APIP seharusnya telah memberikan review kepada masing-masing
lembaga untuk perbaikan sehingga dapat menghasilkan opini yang baik.
Selain Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) atas laporan keuangan Kota Salatiga,
terdapat beberapa kasus korupsi yang terjadi di Kota Salatiga, seperti kasus Jalan Lingkar
Selatan tahun 2008 (Setiawan 2014), kasus korupsi Selasar Kartini Salatiga, kasus korupsi
pembangunan LPJU tahun 2009 dan kasus dugaan korupsi pembangunan IGD RSUD
Salatiga tahun 2004-2005 (Rosa 2015). Inspektorat Daerah harusnya mempunyai
kewenangan yang secara tegas harus mengawal jalannya praktek pemerintahan, sehingga bisa
mencegah dan mendeteksi aparatur pemerintah melalui pengawasan yang optimal (Putra
2011).
Kota Salatiga juga merencanakan upaya dalam peningkatan opini laporan keuangan
Kota Salatiga menjadi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) (BPKP 2013). Dalam situs BPKP
3
Jateng (2013) upaya peningkatan opini disampaikan pada Rapat Dinas Gelar Pengawasan
Daerah (LARWASDA) Kota Salatiga. Pada Larwasda tersebut, disebutkan bahwa salah satu
upaya peningkatan opini adalah dengan pengefektifan kinerja Inspektorat.
Kinerja dari seorang auditor internal dalam melaksanakan fungsi audit internal
dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Queena (2012) membuktikan
bahwa obyektifitas, pengetahuan, integritas, etika, skeptisisme profesional auditor
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil kinerja audit. Karismatuti (2012) dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit
internal dan penelitian Effendy (2010) menunjukkan pula bahwa kompetensi dan motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Novatiani et al., (2009) melakukan
penelitian terhadap auditor internal bersertifikat QIA (Qualified Internal Auditor) pada PT.
INTI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja baik dari auditor internal dikarenakan
auditor internal tersebut memiliki standar profesi, pengetahuan dan kecakapan, kemampuan
komunikasi yang baik, pendidikan berkelanjutan serta ketelitian profesional sesuai dengan
standar kompetensi yang harus dimiliki seorang auditor. Beberapa penelitian tersebut
menunjukkan bahwa kompetensi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
kinerja sebagai auditor internal. Sehingga semakin baik kompetensi yang dimiliki, maka
semakin baik pula kinerja dan hasil audit internal yang dihasilkan.
Penelitian ini merupakan penelitian bersama yang juga dilakukan di Kabupaten Kudus
dan Kabupaten Boyolali. Adanya fenomena yang berbeda antara ketiga daerah tersebut
mendorong dilakukannya studi bersama, sehingga dari hasil studi tersebut akan terlihat
variasi dari ketiga kasus. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti seberapa
tinggi tingkat kompetensi aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga dalam menjalankan
tugasnya sebagai auditor internal pemerintah. Dengan demikian peneliti menulis mengenai :
Kompetensi Aparat Fungsional Inspektorat Kota Salatiga sebagai Auditor Internal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kompetensi yang dimiliki
oleh aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga sebagai auditor internal. Manfaat dari
penelitian ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi aparat Inspektorat Kota Salatiga untuk
mengetahui tingkat kompetensi yang dimiliki serta dapat meningkatkan atau
mempertahankan kompetensi aparat dengan membuat program yang menunjang. Bagi
akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan literatur
akuntansi sektor publik dan dapat memberikan sumbangan bagi penelitian berikutnya.
4
Kerangka Konseptual
Audit Internal
Menurut Tugiman (2006) pengertian audit internal atau pemeriksaan internal adalah
suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Sedangkan menurut Messier et
all.,(2005:514) audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi
yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh The Institute of Internal Auditor dalam Statement
of Responsibility of Internal Auditor yang dikeluarkan tahun 1957 bahwa audit internal
merupakan suatu kegiatan penilaian yang independen dalam organisasi untuk menilai operasi
sebagai jasanya yang diberikan kepada manajemen. Sehingga audit internal dapat dikatakan
sebagai pengendalian manajerial yang melaksanakan fungsinya, mengatur dan mengevaluasi
keefektifan pengendalian lain.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit internal merupakan
kegiatan penilaian yang tidak memihak dalam organisasi yang bertujuan untuk membantu
manajemen dalam mengevaluasi dan meningkatkan kinerja organisasi.
Tujuan audit internal menurut Hartanto (1924) adalah sebagai berikut :
1. Meneliti dan menilai apakah pelaksanaan daripada pengendalian internal di bidang
akuntansi dan operasi cukup dan memenuhi syarat.
2. Menilai apakah kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditentukan betul-betul ditaati.
3. Menilai apakah aktiva perusahaan aman dari kehilangan atau kerusakan dan
penyelewengan.
4. Menilai kecermatan data akuntansi dan data lain dalam organisasi perusahaan.
5. Menilai mutu atau pelaksanaan daripada tugas-tugas yang diberikan kepada masing-
masing manajemen.
Sedangkan fungsi audit internal menurut Mulyadi (2002) adalah sebagai berikut :
1. Menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai
unit organisasi.
2. Fungsi audit internal meliputi kegiatan pemeriksaaan dimana segala kegiatan dan
tahapannya tidak terbatas pada bagian keuangan saja. Audit internal juga mencakup
penyelesaian masalah jika terdapat tidak kesesuaian di dalamnya, melalui rekomendasi-
rekomendasi yang membangun.
5
Audit internal merupakan bagian dari organisasi yang intergral dan menjalankan
fungsinya berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh manajemen atau dewan
direksi. Kegiatan audit internal dilaksanakan dalam berbagai lingkungan yang berbeda dan
dalam organisasi dengan tujuan dan ketentuan yang berbeda pula yang akan mempengaruhi
pelaksanaan internal audit pada masing-masing lingkungan. Oleh karena itu, penerapan
standar profesi perlu diatur dan disesuaikan oleh lingkungan tempat unit auditor internal
melaksanakan tanggung jawabnya (Chandra 2006).
Audit Internal Sektor Publik
Menurut Rohman (2007) dalam Ayuningtyas (2012) audit internal merupakan bagian
dari suatu organisasi yang integral, yang menjalankan fungsinya berdasarkan kebijakan yang
telah ditetapkan dan memiliki peran besar dalam memberikan kontribusi kepada pihak
manajemen organisasi dan pemeriksa ekstern. Sedangkan audit internal sektor publik
menurut Bastian (2007) adalah jasa penyelidikan bagi masyarakat atas organisasi publik dan
politikus yang sudah mereka danai.
Audit internal sektor publik secara teknik tidak jauh berbeda dengan audit internal
sektor swasta. Hal yang membedakan keduanya adalah peraturan pemerintah dan pengaruh
politik (Queena 2012). Audit dalam sektor publik perlu dilakukan untuk memberikan
pelayanan publik secara efektif, efisien, dan ekonomis, hal ini diungkapkan pula oleh Queena
(2012) dalam penelitiannya. Pada pemerintahan, auditor internal merupakan unit pemeriksa
yang merupakan bagian dari organisasi yang diawasi. Auditor internal terdiri dari Inspektorat
Jendral Kementrian, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga Negara dan
BUMN/BUMD, Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kota, dan Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) yang merupakan lembaga pemeriksa independen (Salsabila, 2011).
Pelaksanaan fungsi pengawasan aparat interen pemerintah daerah diatur pada
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pada pasal 218.
Kelembagaan dan tata kerja diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 tahun 2007
tentang Pedoman teknis dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota pada pasal 3
ayat (2). Peraturan menteri Dalam Negeri No. 23 tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah pada pasal 2 dijelaskan bahwa
pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah meliputi administrasi umum pemerintahan dan
urusan pemerintahan. Pengawasan administrasi umum pemerintahan dilakukan terhadap
kebijakan daerah, kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah dan barang daerah.
6
Sedangkan pengawasan urusan pemerintah dilakukan terhadap urusan wajib, urusan pilihan,
dana dekonsentrasi,tugas pembantuan, dan kebijakan pinjaman hibah luar negeri.
Inspektorat Daerah dalam menjalankan tugasnya tidak hanya terbatas dalam
memberikan jasa audit (assurance) namun dapat memberikan jasa lain seperti memberikan
masukan kepada pimpinan mengenai berbagai hal terkait pelaksanaan fungsi manajemen,
mulai dari perencanaan samapai pada penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan
pemerintah daerah. Selain itu Inspektorat daerah dapat menjadi pendamping bagi BPK selaku
auditor eksternal dan pejabat pengawas pemerintah lainnya yang melakukan pengawasan di
lingkungan pemerintah daerah yang bersangkutan (STAN 2007).
Kompetensi Auditor Internal
Kompetensi menurut Lee dan Stone (1995) dalam Efendy (2010) adalah keahlian
yang cukup secara eksplisit yang dapat digunakan untuk melakukan audit secara objektif.
Sedangkan Bedard (1986) dalam Sri Lastanti (2005) mendefinisikan keahlian atau
kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan prosedural yang
luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit.
Standar audit APIP menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh orang yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor. Dalam audit pemerintahan,
auditor internal dituntut untuk memiliki dan meningkatkan kemampuan dan keahlian bukan
hanya dalam metode dan teknik audit, akan tetapi dalam segala hal yang menyangkut
pemerintahan seperti organisasi, fungsi, program, dan kegiatan pemerintahan.
Auditor internal diharuskan untuk menjalankan profesinya secara profesional. Oleh
karena itu seorang auditor internal harus memenuhi beberapa standar kompetensi untuk
menjalankan fungsi audit internal (Seol Inshik et al., 2011).
Standar kompetensi yang diperlukan seorang auditor internal menurut Birkett et al.,
(1999) dalam Prawitt (2003) adalah sebagai berikut ;
Keterampilan kognitif :
1. Keterampilan Teknis (Technical Skills) yaitu keterampilan atau kemampuan
untuk mengikuti ketetapan dan rutinitas yang ada.
2. Keterampilan Desain (Analytic/Design Problem Structuring and Solving
Skills) yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan
solusi dan mampu untuk memahami tugas yang diberikan.
7
3. Keterampilan Apresiatif (Appreciative Skills Judgment/Synthesis) yaitu
kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang
ambigu.
Keterampilan perilaku :
4. Keterampilan Pribadi (Personal Skills) yaitu kemampuan untuk menangani
diri sendiri dengan baik dalam segala situasi.
5. Keterampilan Interpersonal (Interpersonal Skills) yaitu kemampuan untuk
berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
6. Keterampilan Organisasi (Organizational Skills) yaitu kemampuan untuk
berinteraksi melalui jaringan organisasi atau antar organisasi dengan baik.
Tabel 1. Atribut Individual Auditor Internal dalam Keterampilan Kognitif
Keterampilan Teknis
(Technical Skills)
Keterampilan Desain
(Analytic/Design Problem
Structuring and Solving
Skills)
Keterampilan Apresiatif
(Appreciative Skills
Judgment/Synthesis)
- Menerapkan rancangan dan
prosedur dari sistem
pengendalian.
- Menerapkan teknik dan
prosedur audit internal.
- Dapat menggunakan teknologi
informasi.
- Menggunakan atau meninjau
prinsip akuntansi maupun
prosedur akuntansi.
- Menerapkan kebijakan dan
peraturan.
- Memahami prinsip-prinsip
kunci mengenai kontrol
teknologi informasi.
- Dapat berkomunikasi dan
menulis dengan baik, serta
dapat menyusun laporan.
- Dokumentasi pekerjaan audit
internal.
- Menganalisis data komersial
dan keuangan.
- Dapat memahami akuntansi.
- Menganalisis dan meninjau
sistem.
- Menggunakan model analitik
dengan baik untuk mendukung
penilaian audit internal.
- Menggunakan pendekatan audit
internal yang komprehensif.
- Menggunakan informasi
organisasi dalam proses internal
audit.
- Merancang kontrol
menggunakan metode evaluasi
non keuangan dalam pekerjaan
audit internal.
- Mengadaptasi metodologi audit
internal untuk mengevaluasi
pengendalian dalam sistem
komputer.
- Merancang sistem
pengendalian.
- Memutuskan asumsi rencana
dan keputusan yang mendasari.
- Melihat proses audit internal
secara
keseluruhan/komprehensif.
- Mengetahui apa yang
seharusnya didapatkan saat
proses audit internal.
- Menemukan masalah dalam
situasi tertentu.
- Mampu meningkatkan
kemampuan penilaian.
- Mengatasi kompleksitas.
- Menilai risiko yang terkait
dengan penugasan audit
internal.
- Mengatasi situasi yang
kompleks/sulit.
- Menafsirkan undang-undang
dan standar yang relevan.
- Menerapkan pemahaman ilmu
dan temuan penelitian untuk
pekerjaan audit internal.
- Mengelola informasi yang
banyak.
Sumber, Birkett et al., (1999) dalam Prawitt (2003)
8
Tabel 2. Atribut Individual Auditor Internal dalam Keterampilan Personal
Keterampilan Pribadi
(Personal Skills)
Keterampilan Interpersonal
(Interpersonal Skills)
Keterampilan Organisasi
(Organizational Skills)
- Kemampuan menghadapi
tekanan.
- Manajemen waktu.
- Manajemen stres.
- Kesabaran.
- Ketekunan
- Berdedikasi.
- Gigih.
- Mampu menangani dan
menerima perubahan.
- Memiliki tekad.
- Proaktif
- Kepemimpinan.
- Penanganan multi tasking.
- Mampu meredakan konflik.
- Mampu menangani situasi.
- Mampu menangani frustasi
orang lain.
- Delegasi dalam tim.
- Kemampuan negosiasi dalam
tim.
- Pembinaan.
- Mengembangkan orang lain.
- Melakukan pertemuan.
- Mengadaptasi pekerjaan audit
internal ke dalam sistem
organisasi menggunakan
berbagai metode dan standar.
- Negosiasi tentang penerapan
standar profesional.
- Menambahkan nilai komersial.
- Penjadwalan.
- Membangun/menggunakan
hubungan dan jaringan.
- Membangun kepercayaan.
- Menggunakan sumber daya
organisasi.
- Menggunakan teknologi dengan
baik.
- Menambah nilai untuk
pemerintah.
Sumber, Birkett et al., (1999) dalam Prawitt (2003)
Penggunaan standar kompetensi ini dikarenakan standar kompetensi menurut Birkett
et al., (1999) dalam Prawit (2003) cukup detail untuk pengukuran kompetensi. Selain itu,
standar kompetensi menurut Birkett et al., (1999) sering digunakan sebagai pengukuran
kompetensi auditor internal.
Metode Penelitian
Penelitian mengenai “Kompetensi Aparat Fungsional Inspektorat Kota Salatiga
sebagai Auditor Internal” mengambil obyek penelitian Inspektorat Kota Salatiga yang
beralamatkan di Jl. Cemara Raya No. 38 Salatiga. Penelitian ini menggunakan seluruh aparat
fungsional Inspektorat Kota Salatiga yang melakukan tugas sebagai auditor internal sebagai
responden.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai pendukung hasil kuesioner. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono 2007).
Instrumen penelitian berupa pertanyaan dalam kuesioner yang dikembangkan dari
keterampilan yang diperlukan oleh auditor internal yang diadaptasi dari Birkett et al., (1999)
dalam Prawitt (2003). Pemilihan pertanyaan disesuaikan dengan objek penelitian dan dipilih
yang paling relevan dan mudah dimengerti sehingga dapat dijawab oleh responden. Sebelum
disebarkan kepada aparat inspektorat, kuesioner telah terlebih dahulu diuji dengan uji kualitas
data yang hasil ujinya terlampir. Uji kualitas data dilakukan dengan uji validitas dan uji
9
reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat ukur
penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Sedangkan uji reliabilitas
dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu kontrak yang sama
atau stabilitas kuesioner. Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap item-item
kuesioner, maka didapatkan 57 pertanyaan untuk kuesioner.
Metode pengisian kuesioner dilakukan dengan self assessment dan peer assessment.
Self assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh karyawan yaitu aparat inspektorat yang
bersangkutan dengan memikirkan kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki untuk tujuan
pengembangan pribadi, sedangkan peer assessment dilakukan oleh satu rekan kerja yang
berinteraksi secara langsung dengan aparat inspektorat yang dinilai dalam kaitannya dengan
pekerjaan (Ayun 2011). Pada metode peer assessment, masing-masing aparat tidak boleh
saling menilai sehingga masing-masing aparat akan menilai rekan kerja yang berbeda.
Metode self assessment dan peer assessment ini merupakan merupakan salah satu komponen
penilaian professional behavior dengan sistem 360 derajat (Zulharman 2007).
Metode peer assessment dalam penelitian ini digunakan untuk mendukung hasil dari
self assessment. Kedua metode tersebut dipilih untuk mengurangi kesalahan dalam penilaian
kopetensi aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga. Apabila hanya menggunakan metode
self assessment sebagai satu-satunya metode pengisian kuesioner maka hasil yang didapat
akan terlalu subjektif. Oleh karena itu, metode peer assessment diharapkan dapat mengurangi
subjektifitas dari hasil metode self assessment sehingga akan didapatkan hasil yang objektif
dari kedua metode pengisisan kuesioner tersebut.
Hasil dari kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan untuk mengetahui
tingkat kompetensi yang dimiliki oleh aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga yang
berperan sebagai auditor internal. Teknik analisis data menggunakan perhitungan skor
kuesioner dengan teknik skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian
atau gejala sosial. Kelebihan dari skala likert adalah mudah dibuat dan ditafsirkan serta
merupakan bentuk umum yang sering digunakan. Dengan skala likert maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator, kemudian dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan. Jawaban
setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Skor 5 : Baik sekali
10
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Sedang
Skor 2 : Buruk
Skor 1 : Buruk sekali
Sedangkan untuk perhitungan skor digunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
Total Skor (A) = Total nilai skor (1-5)
Nilai Total (B) = Total nilai skor maksimum
Oleh karena penelitian ini menggunakan dua metode dalam pengisian kuesioner maka
setiap satu aparat fungsional inspektorat akan mengisi dua kuesioner. Dua jenis kuesioner
tersebut digunakan untuk menilai diri sendiri dan menilai satu orang rekan kerja dalam
inspektorat. Hasil yang didapatkan dari pengisian kedua jenis kuesioner tersebut akan dirata-
rata berdasarkan nama aparat fungsional inspektorat sehingga akan didapatkan rata-rata skor
kompetensi aparat yang bersangkutan. Perhitungan tersebut akan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Dimana :
Skor 1 = Hasil skor dari self assessment
Skor 2 = Hasil skor dari peer assessment
Tabel 3. Kategori Persentase
Kategori Persentase
Sangat Baik 81% - 100%
Baik 61% - 80%
Sedang 41% - 60%
Buruk 21% - 40%
Buruk Sekali ≤ 20%
Sumber, Sugiyono (2009) dalam Putra et al., (2013)
Selain melakukan perhitungan skor rata-rata untuk kompetensi aparat fungsional
inspektorat secara keseluruhan, dilakukan juga pengujian Pearson Chi-Square. Uji Pearson
Chi-Square ini digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan signifikan antara hasil
pengisian kuesioner dengan menggunakan metode penilaian sendiri dan penilaian rekan kerja
11
sejawat. Kesimpulan pengujian ini dilakukan dengan melihat p-value dari pearson chi-square
dan membandingkannya dengan nilai α, dimana nilai α adalah 0,05. Jika p-value < α, maka
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara hasil pengisian kuesioner dengan
menggunakan metode penilaian sendiri dan penilaian rekan kerja sejawat.
Kemudian dilakukan juga perhitungan skor rata-rata untuk masing-masing
keterampilan yang mendukung kompetesi sebagai auditor internal. Keterampilan tersebut
terdiri dari keterampilan kognitif yang dibagi menjadi keterampilan teknis, keterampilan
desain, dan keterampilan apresiatif serta keterampilan perilaku yang terdiri dari keterampilan
pribadi, keterampilan interpersonal dan keterampilan organisasi. Perhitungan pertama
dilakukan dengan menghitung skor rata-rata untuk tiap responden. Hal ini untuk melihat
tingkat keterampilan yang dimiliki masing-masing responden secara terperinci. Setelah
melakukan perhitungan untuk tiap responden, maka dilakukan perhitungan secara
keseluruhan untuk tiap item keterampilan. Hal ini digunakan untuk melihat keterampilan
yang dimiliki oleh aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga secara keseluruhan atau secara
umum.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Responden
Responden dari penelitian ini berjumlah 14 orang. Pengumpulan data melalui
kuesioner dan wawancara dilakukan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan 17
Desember 2014. Responden merupakan aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga yang
memiliki jabatan sebagai Auditor dan juga Pengawas Pemerintah. 14 responden dalam
kuesioner tersebut terdiri dari 8 laki-laki (57%) dan 6 perempuan (43%). Pengalaman kerja
masing-masing responden berkisar antara 9 tahun sampai dengan 34 tahun. 9 responden
(64%) merupakan lulusan S1 dan 5 responden (36%) merupakan lulusan S2. Karakteristik
responden lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
12
Tabel 4. Karakteristik Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin :
1. Laki-laki 8 57%
2. Perempuan 6 43%
Usia :
1. 31-40 tahun 3 21%
2. 41-50 tahun 5 36%
3. 51-60 tahun 6 43%
Tingkat Pendidikan :
1. S1 9 64%
2. S2 5 36%
Masa Kerja :
1. < 10 tahun 1 7%
2. 10-20 tahun 5 36%
3. > 20 tahun 8 57%
Golongan :
1. III C 3 21%
2. III D 7 50%
3. IV A 2 14%
4. IV B 2 14%
Sumber, Hasil Olahan Data Karakteristik Responden
Pembahasan
Masing-masing 14 responden dari aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga telah
mengisi dua jenis kuesioner, yaitu kuesioner untuk self assessment dan kuesioner untuk peer
assessment. Setelah didapatkan hasil kuesioner melalui metode self assessment dan peer
assessment, maka skor yang didapatkan dihitung dengan rumus skala likert dan didapatkan
hasil perhitungan skor untuk tiap responden sebagai berikut :
13
Tabel 5. Hasil Perhitungan Skor tiap Responden
Responden Self Assessment Peer Assessment Skor Rata-rata
1 73% Baik 74% Baik 74% Baik
2 73% Baik 76% Baik 74% Baik
3 71% Baik 69% Baik 70% Baik
4 79% Baik 80% Baik 79% Baik
5 68% Baik 71% Baik 69% Baik
6 71% Baik 72% Baik 71% Baik
7 51% Sedang 60% Sedang 56% Sedang
8 89% Sangat Baik 85% Sangat Baik 87% Sangat Baik
9 74% Baik 73% Baik 73% Baik
10 76% Baik 80% Baik 78% Baik
11 74% Baik 77% Baik 76% Baik
12 76% Baik 77% Baik 77% Baik
13 75% Baik 76% Baik 76% Baik
14 83% Sangat Baik 80% Sangat Baik 81% Sangat Baik
Sumber, Data Primer diolah, 2015
Dari perhitungan skor kuesioner untuk tiap responden tersebut terlihat bahwa sebagian
besar aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga mendapatkan nilai baik. sedangkan yang
lain mendapatkan nilai sedang dan juga sangat baik. Untuk melihat kompetensi aparat
fungsional Inspektorat Kota Salatiga secara keseluruhan maka dilakukan perhitungan skor
rata-rata secara keseluruhan.
Tabel 6. Hasil Perhitungan Skor Rata-Rata Seluruh Responden
Self Assessment Peer Assessment Skor Rata-rata
74% Baik 75% Baik 74% Baik
Sumber, Data Primer diolah, 2015
Setelah dilakukan perhitungan skor rata-rata untuk seluruh responden didapatkan hasil
bahwa nilai kompetensi aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga secara keseluruhan
adalah baik dengan skor sebesar 74 persen. Hasil ini didukung pula oleh hasil wawancara,
bahwa untuk menjadi aparat fungsional inspektorat, calon aparat harus mengikuti diklat,
sesuai dengan jabatan fungsional yang akan diduduki. Dalam diklat tersebut calon aparat
inspektorat akan diberikan pembekalan dan pelatihan yang berkaitan dengan tugas dan
tanggung jawab sebagai auditor internal pemerintah. Selain itu,calon aparat inspektorat harus
lulus dalam ujian sertifikasi jabatan fungsional. Ujian ini disesuiakan dengan jabatan yang
akan diduduki, baik untuk Jabatan Fungsional Auditor (JFA) maupun Jabatan Fungsional
Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (JFP2UPD). Dengan melalui
diklat dan juga ujian sertifikasi jabatan fungsional, maka aparat fungsional inspektorat telah
14
memiliki pengetahuan dasar untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai auditor
internal.
Selain didukung dengan diklat, jika melihat dalam tabel karakteristik responden (tabel
4) maka terlihat bahwa pendidikan terakhir terendah untuk aparat fungsional inspektorat
adalah strata I (SI). Suraida (2005) dalam Sukriah et al., (2009) menjelaskan bahwa
kompetensi berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki sebagai hasil dari pendidikan
formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar atau simposium.
Berdasarkan pernyataan Suraida dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu
faktor penting dalam kompetensi. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal seseorang, maka
pengetahuan yang dimiliki seharusnya juga semakin banyak. Selain pendidikan, pengalaman
kerja yang dimiliki oleh aparat fungsional inspektorat Kota Salatiga tergolong cukup banyak.
Pengalaman kerja yang paling rendah pada aparat fungsional inspektorat Kota Salatiga adalah
9 tahun. Sedangkan jika dilihat dari tabel karakteristik responden, sebagian besar aparat
memiliki pengalaman bekerja lebih dari 20 tahun. Pengalaman kerja ini dapat menjadi
pendukung mengapa kompetensi yang dimilki aparat inspektorat Kota Salatiga termasuk
dalam kategori baik. Ayuningtyas (2012) menjelaskan bahwa semakin tinggi pengalaman,
maka akan semakin tinggi kemampuan dan kemahiran dalam menguasai tugasnya.
Pengalaman juga akan membentuk kemampuan untuk menghadapi dan menyelesaikan
hambatan maupun persoalan dalam pelaksanaan tugas, serta kemampuan untuk
mengendalikan kecenderungan emosional terhadap pihak yang diawasi dan diperiksa. Oleh
karena itu, pengalaman memiliki kontribusi yang relevan dalam meningkatkan kompetensi
aparat inspektorat (Ayuningtyas 2012).
Kedua metode pengisian kuesioner yaitu self assessment dan peer assessment
kemudian diuji menggunakan Pearson Chi-Square. Pengujian ini dilakukan untuk melihat
apakah ada perbedaan signifikan antara penilaian sendiri dengan penilaian rekan sejawat.
Hasil dari pengujian Pearson Chi-Square dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 7. Hasil Uji Pearson Chi-Square
Value Df
Asymp.
Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 41.490a
3 .000 .000
Sumber, Data Primer diolah 2015
15
Tabel 7 menunjukkan hasil pengujian Pearson Chi-Square. Hasil uji Pearson Chi-
Square pada hasil penilaian sendiri dan penilaian rekan sejawat adalah 0,000 sedangkan nilai
α adalah 0,05 sehingga p-value yang dihasilkan lebih kecil dari nilai α sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil self assessment dan hasil
peer assessment. Hasil dari peer assessment terihat lebih tinggi daripada hasil self
assessment. Hal ini dapat jelas dilihat dari tabel 6 yang menunjukkan bahwa skor rata-rata
dari peer assessment lebih tinggi 1 persen dari self assessment. Perbedaan penilaian tersebut
juga dapat dilihat dalam hasil crosstab sebagai berikut.
Tabel 8. Hasil Crosstab Penilaian Sendiri, Penilaian Rekan Sejawat dan Skor
Skor Total
2 3 4 5
Metode Self 31 233 490 44 798
Peer 0 223 552 23 798
Total 31 456 1042 67 1596
Sumber, Data Primer diolah 2015
Dari hasil crosstab tersebut terlihat bahwa masih terdapat kecenderungan responden
untuk memilih skor 2 dalam self assessment sedangkan jika dilihat dalam peer assessment
tidak ada yang memilih skor 2 untuk menilai rekan sekerjanya. Dalam peer assessment
terlihat bahwa skor minimal yang digunakan untuk menilai rekannya adalah skor 3. Hal ini
membuktikan bahwa peer assessment cenderung lebih tinggi secara keseluruhan daripada self
assessment.
Hasil tersebut juga didukung oleh adat atau unggah-ungguh Jawa yaitu andap-asor
yang berarti suatu sikap merendahkan diri dengan sopan dan merupakan kelakuan yang benar
yang harus ditunjukkan kepada setiap orang yang sederajat atau lebih tinggi (Clifford Geertz
1983 dalam Handayani 2009). Filosofi andap-asor ini membuat hasil peer assessment lebih
tinggi dibandingkan dengan self assessment, karena dengan filosofi ini maka responden akan
enggan menilai dirinya terlalu tinggi dan akan lebih menonjolkan penilaian terhadap orang
lain.
Selain perhitungan skor secara menyeluruh, dilakukan juga perhitungan skor rata-rata
per item keterampilan yang harus dimiliki seorang auditor internal. Perhitungan ini dilakukan
untuk melihat secara terperinci apakah aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga telah
memenuhi tiap keterampilan yang seharusnya dimiliki oleh seorang auditor internal. Berikut
adalah tabel hasil perhitungan keterampilan tiap responden.
16
Tabel 9. Hasil Perhitungan Keterampilan Kognitif tiap Responden
Responden Keterampilan Teknis Keterampilan Desain Keterampilan
Apresiatif
1 78% Baik 73% Baik 75% Baik
2 71% Baik 72% Baik 82% Sangat Baik
3 70% Baik 71% Baik 71% Baik
4 80% Baik 80% Baik 80% Baik
5 75% Baik 68% Baik 64% Baik
6 71% Baik 67% Baik 74% Baik
7 64% Baik 55% Sedang 55% Sedang
8 83% Sangat Baik 84% Sangat Baik 86% Sangat Baik
9 69% Baik 67% Baik 76% Baik
10 79% Baik 76% Baik 80% Baik
11 80% Baik 70% Baik 78% Baik
12 74% Baik 77% Baik 78% Baik
13 78% Baik 75% Baik 80% Baik
14 78% Baik 80% Baik 84% Sangat Baik
Rata-rata 75% Baik 73% Baik 76% Baik
Sumber, Data Primer diolah 2015
Hasil perhitungan dari item keterampilan teknis, desain dan apresiatif yang
merupakan bagian dari keterampilan kognitif terlihat dalam tabel 9. Dari hasil perhitungan
tersebut terlihat bahwa untuk keterampilan teknis, desain dan juga apresiatif sebagian besar
responden mendapatkan nilai kompetensi yang baik. Hal ini didukung pula dengan hasil
wawancara yang menunjukkan adanya prosedur baku dalam audit. Prosedur baku dalam audit
akan melatih keterampilan kognitif dari aparat fungsional inspektorat. Dengan adanya
prosedur baku maka dari hari ke hari para aparat dapat menjalankan pekerjaan rutinnya
dengan mudah. Keterampilan ini juga didukung dengan pengalaman kerja yang cukup lama
sebagai aparat fungsional inspektorat. Kemudian dilakukan juga perhitungan skor untuk
keterampilan perilaku yang ditampilkan dalam tabel berikut.
17
Tabel 10. Hasil Perhitungan Keterampilan Perilaku tiap Responden
Responden Keterampilan Pribadi Keterampilan
Interpersonal
Keterampilan
Organisasi
1 79% Baik 66% Baik 70% Baik
2 69% Baik 75% Baik 73% Baik
3 67% Baik 72% Baik 65% Baik
4 78% Baik 79% Baik 76% Baik
5 61% Baik 75% Baik 70% Baik
6 68% Baik 74% Baik 68% Baik
7 55% Sedang 53% Sedang 50% Sedang
8 91% Sangat Baik 89% Sangat Baik 83% Baik
9 75% Baik 75% Baik 73% Baik
10 78% Baik 77% Baik 75% Baik
11 75% Baik 75% Baik 73% Baik
12 77% Baik 77% Baik 73% Baik
13 73% Baik 74% Baik 71% Baik
14 83% Sangat Baik 82% Sangat Baik 77% Baik
Rata-rata 74% Baik 75% Baik 71% Baik
Sumber, Data Primer diolah 2015
Tabel 10 menunjukkan hasil perhitungan keterampilan pribadi, interpersonal dan
organisasi yang termasuk dalam keterampilan perilaku. Untuk keterampilan pribadi,
interpersonal, dan organisasi juga terlihat bahwa sebagian besar responden mendapatkan nilai
baik untuk masing-masing keterampilan. Hasil ini didukung oleh hasil wawancara yang
menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas audit, para aparat fungsional inspektorat
dibagi menjadi tim. Setiap tim akan memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda sesuai
dengan tempat yang akan diaudit. Dengan dibagi menjadi tim maka masing-masing aparat
inspektorat akan belajar berinteraksi dengan sesama rekan setimnya. Selain dengan rekan
setim, maka masing-masing aparat juga harus berinteraksi pula dengan organisasi yang
diaudit. Kedua kondisi tersebut akan mengasah dan meningkatkan keterampilan perilaku
masing-masing auditor. Selain itu, adanya angka kredit yang untuk penilaian masing-masing
aparat akan meningkatkan keterampilan aparat secara individual.
18
Tabel 11. Hasil Perhitungan Skor Rata-rata Keterampilan secara Keseluruhan
Keterangan Skor
Rata-rata Kategori
Keterampilan Teknis 75% Baik
Keterampilan Desain 73% Baik
Keterampilan Apresiatif 76% Baik
Keterampilan Kognitif 75% Baik
Keterampilan Pribadi 74% Baik
Keterampilan Interpersonal 75% Baik
Keterampilan Organisasi 71% Baik
Keterampilan Perilaku 73% Baik
Sumber, Data Primer diolah, 2015
Tabel 11 merupakan hasil perhitungan skor keterampilan antara metode self
assessment dan peer assessment untuk keseluruhan responden. Hasil perhitungan ini
digunakan untuk melihat secara umum nilai keterampilan responden. Keseluruhan hasil skor
rata-rata untuk tiga keterampilan adalah baik. Masing-masing keterampilan ini akan
mendukung kompetensi dari aparat fungsional inspektorat Kota Salatiga. Kompetensi yang
baik ini pun akan mendukung kinerja yang baik aparat fungsional inspektorat dalam
melakukan tugas audit internalnya. Kinerja yang baik pada akhirnya akan menghasilkan
kualitas audit yang baik serta pengawasan yang optimal.
Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
Kesimpulan
Hasil analisis kuesioner menunjukkan bahwa skor rata-rata kompetensi untuk aparat
fungsional Inspektorat Kota Salatiga adalah 74 persen dengan kategori baik. Hasil analisis
untuk tiap keterampilan yang dimiliki aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga juga
tergolong baik. Kompetensi yang baik tersebut didukung oleh adanya diklat dan ujian
sertifikasi yang harus dipenuhi oleh aparat fungsional inspektorat, tingkat pendidikan yang
memadai, serta pengalaman kerja yang dimilki oleh aparat fungsional Inspektorat Kota
Salatiga. Tingkat kompetensi yang baik akan mendukung kinerja dari aparat fungsional
Inspektorat Kota Salatiga terutama dalam menghasilkan hasil audit yang berkualitas dan
pengawasan yang optimal.
Keterbatasan
Keterbatasan penelitian ini adalah adanya jangka waktu penelitian yang membuat
tidak maksimal dalam pengisian kuesioner dan juga tahap wawancara mendalam. Kemudian
adanya aparat yang melakukan studi lanjut sehingga tidak seluruh aparat fungsional
19
inspektorat yang dapat dinilai. Selain itu, tujuan penelitian yang hanya mendeskripsikan
kompetensi yang dimiliki oleh aparat fungsional Inspektorat Kota Salatiga sehingga dalam
penelitian ini tidak dapat diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi yang
dimiliki aparat fungsional inspektorat.
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya wawancara mendalam dilakukan pada
lebih dari satu sumber karena penelitian ini hanya menggunakan wawancara dari satu sumber
ahli. Kemudian sebaiknya penelitian selanjutnya lebih mengembangkan tujuan penelitian,
bukan hanya mendeskripsikan kompetensi yang dimiliki namun mencari juga faktor-faktor
pendukung kompetensi yang dimiliki oleh aparat fungsional inspektorat dan cara
pengembangan kompetensi yang baik untuk aparat fungsional inspektorat.
DAFTAR PUSTAKA
Ayun, Qurrotu. 2011. "Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) pada Karyawan di
Perusahaan ." Majalah Ilmiah INFORMATIKA .
Ayuningtyas, Harvita Yulian. 2012. "Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Audit." Skripsi.
Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.
BPKP. 2013. “BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah”. Upaya Peningkatan Opini LKPD
menuju WTP. 25 Oktober 2013. Diakses 3 April 2015.
http://www.bpkp.go.id/jateng/berita/read/11220/30/Upaya-Peningkatan-Opini-
LKPD-menuju-WTP.bpkp
BPKRI. 2014. BPKRI Perwakilan Propinsi Jawa Tengah. 23 Mei. Diakses Juni 27, 2014.
http://semarang.bpk.go.id/?p=2783.
Chandra, Ferdinan Kris. 2006. "Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kinerja Auditor
Internal dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada PT.
Bank ABC)."
Efendy, Muh. Taufiq. 2010. "Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi terhadap
Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi
Empiris pada Pemerintah Gorontalo)." Skripsi.
20
Handayani, Sri. 2009. “Unggah-ungguh dalam Etika Jawa”. Skripsi
Hartanto, D. 1994. Akuntansi Untuk Usahawan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-VI
Kharismatuti, Norma. 2012. "Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas
Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Studi pada BPKP Perwakilan
Provinsi DKI Jakarta)." Skripsi.
Messier, W.E., M.G. Steven, dan F.P. Douglas, 2005, Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan
Sistematis, Buku 2, Edisi 4, Terjemahan oleh Nuri Hinduan, Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Novatiani, R. Ait, and Steffy Prestorica R. 2009. "Pengaruh Auditor Internal Bersertifikasi
QIA (Qualified Internal Auditor) terhadap Kualitas Komunikasi Hasil Penugasan
Audit Internal." Jurnal Bisnis Manajemen dan Ekonomi.
Pasarayu, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit
Internal. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang .
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata cara
Pengawasan Atas Penyelengaraan Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah No 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Prawitt, Douglas F. 2003. "Managing The Internal Audit Function."
Putra, A. B., Widhiawati, I. A., & Adayana, I. B. (n.d.). (2013). Evaluasi Penerapan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, Dan Mutu (K3LM) Kontruksi Pada
PT. Waskita Karya. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil , 1-8.
Putra, Handriyas. 2011. “Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Fungsional di Inspektorat Kota
Solok”. Skripsi
Queena, Precilia Prima. 2012. "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit
Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah ." Skripsi.
Rosa, Angga. 2015. “Koran Sindo”. Aktivis HMI Kecewa Penanganan Korupsi. 30 Januari
2015. Diakses 3 April 2015. http://www.koran-sindo.com/read/957866/151/aktivis-
hmi-kecewa-penanganan-korupsi-1422597903
Rosnidah, Ida; Rawi; Kamarudin;. 2011. "Analisis Dampak Motivasi dan Profesionalisme
terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah."
21
Jurnal Ekonomi Jurusan Akuntansi (Pekbis Jurnal) Vol. 3, No.2, Juli 2011: 456-466 :
11.
Salsabila, A. (2011). Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan Audit Dan Gender terhadap
Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal ( Studi Empiris Pada Inspektorat Wilayah
Provinsi Dki Jakarta). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .
Seol, Inshik, Joseph Sarkis, dan Frank Lefley. 2011. "Factor Structure of the Competency
Framework for Internal Auditing (CFIA) Skills for Entering Level Internal Auditors."
International Journal of Auditing.
Setiawan, Eka. 2014. “Koran Sindo”. Korupsi, Istri Walikota Salatiga Siap Ditahan. 10
November 2014. Diakses 3 April 2015.
http://daerah.sindonews.com/read/922344/22/korupsi-istri-wali-kota-salatiga-siap-
ditahan-1415614867
Sri Lastanti, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan
Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan
Informasi Vol.5 No.1 April 2005.
STAN. 2007. Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik. Tangerang: Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alvabet.
Sukriah, Ika, dkk. 2009. "Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas
dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan."
Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Zulharman. 2007. “Blog Staff Universitas Riau”. Self dan Peer Assessment sebagai Penilaian
Formatif dan Sumatif. 29 Mei 2007. Diakses 3 April 2015.
http://zulharman.staff.unri.ac.id/2007/05/29/self-dan-peer-assessment-sebagai-
penilaian-formatif-dan-sumatif/
Lampiran-lampiran
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Identitas Responden
Nama : ……………………………………….
Umur : ……………….Tahun
Jabatan : ……………………………………….
Pendidikan Terakhir : ……………………………………….
Lama Bekerja : ……………………………………….
Petunjuk Pengisian Kuesioner untuk Penilaian Sendiri (Self Assessment)
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian mengenai Kompetensi Aparat
Fungsional Inspektorat Kota Salatiga sebagai Auidtor Internal
2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Bapak/ibu
secara objektif dengan memberi tanda cek () pada salah satu kriteria untuk setiap
pernyataaan yang menurut Bapak/Ibu paling tepat.
3. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar-salah melainkan
menunjukan kesesuaian penilaian Bapak/Ibu terhadap isi dari pernyataan.
4. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
Skor 5 : Baik Sekali
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Sedang
Skor 2 : Buruk
Skor 1 : Buruk Sekali
5. Dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
6. Hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan akademik saja.
Instrumen Penelitian-Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Keterampilan Kognitif (Cognitive Skill)
No. Keterampilan Teknis (Technical Skills) SKOR
1 2 3 4 5
1 Saya adalah orang yang dapat menerapkan rancangan dan
prosedur dari sistem pengendalian
2 Saya adalah orang yang dapat menerapkan teknik dan
prosedur audit internal
3 Saya adalah orang yang dapat menggunakan teknologi
informasi. Misal : software audit
4 Saya adalah orang yang dapat menggunakan atau meninjau
prinsip akuntansi maupun prosedur akuntansi
5
Saya adalah orang yang dapat menerapkan kebijakan dan
peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah
6 Saya adalah orang yang dapat memahami prinsip-prinsip
kunci mengenai kontrol teknologi informasi
7 Saya adalah orang yang dapat berkomunikasi dan menulis
dengan baik, dan dapat menyusun laporan
8 Saya adalah orang yang dapat mendokumentasikan pekerjaan
audit internal
No. Keterampilan Desain (Analytic/Design Problem
Structuring and Solving Skills)
SKOR
1 2 3 4 5
1 Saya adalah orang yang dapat menganalisis data komersial
dan keuangan
2 Saya adalah orang yang dapat memahami akuntansi
3 Saya adalah orang yang dapat menganalisis dan meninjau
system
4 Saya adalah orang yang dapat menggunakan model analitik
dengan baik untuk mendukung penilaian audit internal
5 Saya adalah orang yang dapat menggunakan pendekatan
audit internal yang komprehensif
6 Saya adalah orang yang dapat menggunakan informasi
organisasi dalam proses internal audit
7
Saya adalah orang yang dapat merancang kontrol
menggunakan metode evaluasi non keuangan dalam
pekerjaan audit internal
8
Saya adalah orang yang dapat mengadaptasi metodologi audit
internal untuk mengevaluasi pengendalian dalam sistem
computer
9 Saya adalah orang yang dapat merancang sistem
pengendalian
10 Saya adalah orang yang mampu memutuskan asumsi rencana
dan keputusan yang mendasari dalam proses audit
No. Keterampilan Apresiatif (Appreciative Skills
Judgment/Synthesis)
SKOR
1 2 3 4 5
1 Saya selalu melihat proses audit internal secara
menyeluruh/komprehensif
2 Saya mengetahui apa yang seharusnya didapatkan saat proses
audit internal, baik bukti maupun informasi yang mendukung
3 Saya dapat menemukan masalah yang terjadi dalam situasi
tertentu
4 Saya mampu meningkatkan kemampuan penilaian saya dari
waktu ke waktu
5 Saya adalah orang yang mampu mengatasi kompleksitas.
6 Saya mampu menilai risiko yang terkait dengan penugasan
internal yang saya terima
7 Saya adalah orang yang mampu mengatasi situasi yang
kompleks/sulit
8 Saya mampu menafsirkan undang-undang dan standar yang
relevan dalam proses audit internal
9 Saya mampu menerapkan pemahaman ilmu yang saya miliki
dalam melaksanakan pekerjaan saya
10 Saya mampu mengelola informasi yang banyak
Keterampilan Perilaku (Behavioral skills)
No. Keterampilan Pribadi (Personal Skills) SKOR
1 2 3 4 5
1 Saya adalah orang yang mampu menghadapi tekanan
2 Saya adalah orang yang cakap dalam memanajemen waktu
3 Saya adalah orang yang mampu dalam memanajemen tingkat
stres saya
4 Saya adalah orang yang sabar
5 Saya adalah orang yang tekun
6 Saya adalah orang yang memiliki dedikasi terhadap pekerjaan
saya
7 Saya adalah orang yang gigih
8 Saya adalah orang yang mampu menangani dan menerima
perubahan
9 Saya adalah orang yang memiliki tekad yang kuat
10 Saya adalah orang yang proaktif
No. Keterampilan Interpersonal (Interpersonal Skills) SKOR
1 2 3 4 5
1 Saya memiliki kemampuan untuk memimpin tim
2 Saya mampu menangani tugas ganda (lebih dari satu tugas)
3 Saya mampu meredakan konflik yang sedang terjadi
4 Saya mampu untuk menangani situasi yang sulit didalam
pekerjaan saya
5 Saya mampu membantu menangani frustasi yang sedang
dialami rekan kerja saya
6 Saya memiliki kemampuan untuk bernegosiasi didalam tim
dalam menyelesaikan tugas
7 Saya mampu membina atau membimbing rekan kerja saya
dalam pencapaian tujuan
8 Saya mampu mengembangkan kemampuan rekan kerja saya
9 Saya ikut serta dalam pertemuan-pertemuan yang harus saya
ikuti
10 Saya mampu mendelegasikan tim
No. Keterampilan Organisasi (Organizational Skills) SKOR
1 2 3 4 5
1
Saya mampu mengadaptasi pekerjaan audit internal ke dalam
sistem organisasi dengan menggunakan berbagai metode dan
standar
2 Saya mampu bernegosiasi tentang penerapan standar
profesional yang digunakan untuk pekerjaan audit internal
3 Saya mampu menambahkan nilai komersial untuk pekerjaan
audit
4 Saya mampu mengatur jadwal dengan baik untuk setiap tugas
dalam organisasi
5 Saya mampu membangun relasi dan jaringan dalam
organisasi dengan baik
6 Saya mampu meyakinkan orang lain
7 Saya mampu menggunakan sumber daya organisasi dengan
baik
8 Saya mampu menggunakan teknologi dengan baik
9 Saya mampu memberikan nilai tambah untuk pemerintah
berkaitan dengan pekerjaan audit yang telah saya kerjakan
Petunjuk Pengisian Kuesioner untuk Penilaian Rekan Kerja (Peer Assessment)
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian mengenai Kompetensi Aparat
Fungsional Inspektorat Kota Salatiga sebagai Auidtor Internal
2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan rekan kerja
Bapak/ibu secara objektif dengan memberi tanda cek () pada salah satu kriteria
untuk setiap pernyataaan yang menurut Bapak/Ibu paling tepat.
3. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar-salah melainkan
menunjukan kesesuaian penilaian Bapak/Ibu terhadap isi dari pernyataan.
4. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
Skor 5 : Baik Sekali
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Sedang
Skor 2 : Buruk
Skor 1 : Buruk Sekali
5. Dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
6. Hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan akademik saja.
Instrumen Penelitian-Penilaian Rekan Kerja (Peer Assessment)
Keterampilan Kognitif (Cognitive Skill)
No. Ketrampilan Teknis (Technical Skills)
SKOR
1 2 3 4 5
1 Rekan saya adalah orang yang dapat menerapkan rancangan
dan prosedur dari sistem pengendalian
2 Rekan saya adalah orang yang dapat menerapkan teknik dan
prosedur audit internal
3 Rekan saya adalah orang yang dapat menggunakan teknologi
informasi. Misal : software audit
4 Rekan saya adalah orang yang dapat menggunakan atau
meninjau prinsip akuntansi maupun prosedur akuntansi
5
Rekan saya adalah orang yang dapat menerapkan hukum dan
peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah
6 Rekan saya adalah orang yang dapat memahami prinsip-
prinsip kunci mengenai kontrol teknologi informasi
7 Rekan saya adalah orang yang dapat berkomunikasi dan
menulis dengan baik, dan dapat menyusun laporan
8 Rekan saya adalah orang yang dapat mendokumentasikan
pekerjaan audit internal
No. Keterampilan Desain (Analytic/Design Problem Structuring
and Solving Skills)
SKOR
1 2 3 4 5
1 Rekan saya adalah orang yang dapat menganalisis data
komersial dan keuangan
2 Rekan saya adalah orang yang dapat memahami akuntansi
3 Rekan saya adalah orang yang dapat menganalisis dan
meninjau sistem
4 Rekan saya adalah orang yang dapat menggunakan model
analitik dengan baik untuk mendukung penilaian audit internal
5 Rekan saya adalah orang yang dapat menggunakan
pendekatan audit internal yang komprehensif
6 Rekan saya adalah orang yang dapat menggunakan informasi
organisasi dalam proses internal audit
7
Rekan saya adalah orang yang dapat merancang kontrol
menggunakan metode evaluasi non keuangan dalam pekerjaan
audit internal
8
Rekan saya adalah orang yang dapat mengadaptasi metodologi
audit internal untuk mengevaluasi pengendalian dalam sistem
komputer
9 Rekan saya adalah orang yang dapat merancang sistem
pengendalian
10 Rekan saya adalah orang yang mampu memutuskan asumsi
rencana dan keputusan yang mendasari dalam proses audit
No. Keterampilan Apresiatif (Appreciative Skills
Judgment/Synthesis)
SKOR
1 2 3 4 5
1 Rekan kerja saya selalu melihat proses audit internal secara
menyeluruh/komprehensif
2
Rekan kerja saya selalu mengetahui apa yang seharusnya ada
dalam proses audit internal baik berupa bukti maupun
informasi yang mendukung
3 Rekan kerja saya dapat menemukan masalah yang terjadi
dalam situasi tertentu
4 Rekan kerja saya dapat meningkatkan kemampuan
penilaiannya dari waktu ke waktu
5 Rekan kerja saya adalah orang yang mampu mengatasi
kompleksitas
6 Rekan kerja saya mampu menilai risiko yang terkait dengan
penugasan audit internal yang diberikan
7 Rekan kerja saya adalah orang yang mampu mengatasi
situasi yang kompleks/sulit
8 Rekan kerja saya mampu menafsirkan undang-undang dan
standar yang relevan dalam proses audit internal
9 Rekan kerja saya dapat menerapkan pemahaman ilmunya
untuk melaksankan pekerjaannya
10 Rekan kerja saya mampu mengelola informasi yang banyak
Keterampilan Perilaku (Behavioral Skill)
No. Keterampilan Pribadi (Personal Skills)
SKOR
1 2 3 4 5
1 Rekan kerja saya adalah orang yang mampu menghadapi
tekanan
2 Rekan kerja saya adalah orang yang cakap dalam
memanajemen waktu
3 Rekan kerja saya adalah orang yang dapat memanajemen
tingkat stresnya
4 Rekan kerja saya adalah orang yang sabar
5 Rekan kerja saya adalah orang yang tekun
6 Rekan kerja saya adalah orang yang memiliki dedikasi
terhadap pekerjaannya
7 Rekan kerja saya adalah orang yang gigih
8 Rekan kerja saya adalah orang yang mampu menangani dan
menerima perubahan
9 Rekan kerja saya adalah orang yang memiliki tekad yang
kuat
10 Rekan kerja saya adalah orang yang proaktif
No. Keterampilan Interpersonal (Interpersonal Skills) SKOR
1 2 3 4 5
1 Rekan saya memiliki kemampuan untuk memimpin tim
2 Rekan saya mampu menangani tugas ganda (lebih dari satu
tugas)
3 Rekan saya mampu meredakan konflik yang sedang terjadi
4 Rekan saya mampu untuk menangani situasi yang sulit
didalam pekerjaannya
5 Rekan saya mampu membantu menangani frustasi yang
sedang dialami rekan kerjanya
6 Rekan saya memiliki kemampuan untuk bernegosiasi
didalam tim dalam menyelesaikan tugas
7 Rekan saya mampu membina atau membimbing rekan
kerjanya dalam pencapaian tujuan
8 Rekan saya mampu mengembangkan kemampuan rekan
kerjanya
9 Rekan saya ikut serta dalam pertemuan-pertemuan yang
harus diikuti
10 Rekan saya mampu mendelegasikan tim
No. Keterampilan Organisasi (Organizational Skills) SKOR
1 2 3 4 5
1
Rekan saya mampu mengadaptasi pekerjaan audit internal ke
dalam sistem organisasi dengan menggunakan berbagai
metode dan standar
2 Rekan saya mampu bernegosiasi tentang penerapan standar
profesional yang digunakan untuk pekerjaan audit internal
3 Rekan saya mampu menambahkan nilai komersial untuk
pekerjaan audit.
4 Rekan saya mampu mengatur jadwal dengan baik
5 Rekan saya mampu membangun relasi dan jaringan dalam
organisasi dengan baik
6 Rekan saya mampu meyakinkan orang lain
7 Rekan saya mampu menggunakan sumber daya organisasi
dengan baik
8 Rekan saya mampu menggunakan teknologi dengan baik
9
Rekan saya mampu memberikan nilai tambah untuk
pemerintah berkaitan dengan pekerjaan audit yang telah
dikerjakan
Lampiran 2. Wawancara
Pertanyaan wawancara:
1. Apakah syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi aparat fungsional
Inspektorat?
2. Apakah ada pelatihan untuk meningkatkan kompetensi aparat fungsional Inspektorat?
3. Apakah ada prosedur baku dalam proses pemeriksaan dan pengawasan ?
4. Dari auditor yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, apakah nantinya
fungsinya dibedakan atau tidak?
5. Instrumen apa yang digunakan untuk menilai kinerja atau prestasi dari aparat
fungsional inspektorat?
Lampiran 3. Hasil Kuesioner Keterampilan Teknis
Respon
den
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer
1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4
3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
6 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
7 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 4 3 4 5 5 5 3 3 5 3 4 5 5 4 5 3
9 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4
12 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3
13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
14 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Lampiran 4. Hasil Kuesioner Keterampilan Desain
Respon
den
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer
1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4
3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
6 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3
7 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3
8 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5
9 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
11 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
13 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
14 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Lampiran 5. Hasil Kuesioner Keterampilan Apresiatif
Respon
den
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer
1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
6 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4
7 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
8 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
9 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
12 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
Lampiran 6. Hasil Kuesioner Keterampilan Pribadi
Respon
den
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
6 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3
7 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3
8 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5
9 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3
12 3 4 4 4 3 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
13 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
14 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
Lampiran 7. Hasil Kuesioner Keterampilan Interpersonal
Respon
den
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer
1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3
2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
6 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
7 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3
8 5 4 5 4 5 4 5 3 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4
9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
11 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4
12 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4
14 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Lampiran 8. Hasil Kuesioner Keterampilan Organisasi
Responden
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer Self Peer
1 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
6 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
7 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3
8 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 4
9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3
13 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
Lampiran 9. Total Skor Kuesioner
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14
Self 209 207 201 225 193 201 146 253 210 217 212 217 214 236
Peer 212 217 198 228 202 204 171 241 207 228 219 220 217 228
Lampiran 10. Perhitungan Skor tiap Responden
Skor Self Assessment Skor Peer Assessment Skor Rata-rata
𝑹𝟏 =𝟐𝟎𝟗
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟑%
212
285× 100% = 74%
73% + 74%
2= 74%
𝑹𝟐 =𝟐𝟎𝟕
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟑%
217
285× 100% = 76%
73% + 76%
2= 74%
𝑹𝟑 =𝟐𝟎𝟏
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟏%
198
285× 100% = 69%
71% + 69%
2= 70%
𝑹𝟒 =𝟐𝟐𝟓
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟗%
228
285× 100% = 80%
79% + 80%
2= 79%
𝑹𝟓 =𝟏𝟗𝟑
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟔𝟖%
202
285× 100% = 71%
68% + 71%
2= 69%
𝑹𝟔 =𝟐𝟎𝟏
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟏%
204
285× 100% = 72%
71% + 72%
2= 71%
𝑹𝟕 =𝟏𝟒𝟔
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟓𝟏%
171
285× 100% = 60%
51% + 60%
2= 56%
𝑹𝟖 =𝟐𝟓𝟑
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟖𝟗%
241
285× 100% = 85%
89% + 85%
2= 87%
𝑹𝟗 =𝟐𝟏𝟎
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟒%
207
285× 100% = 73%
74% + 73%
2= 73%
𝑹𝟏𝟎 =𝟐𝟏𝟕
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟔%
228
285× 100% = 80%
76% + 80%
2= 78%
𝑹𝟏𝟏 =𝟐𝟏𝟐
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟒%
219
285× 100% = 77%
74% + 77%
2= 76%
𝑹𝟏𝟐 =𝟐𝟏𝟕
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟔%
220
285× 100% = 77%
76% + 77%
2= 77%
𝑹𝟏𝟑 =𝟐𝟏𝟒
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟓%
217
285× 100% = 76%
75% + 76%
2= 76%
𝑹𝟏𝟒 =𝟐𝟑𝟔
𝟐𝟖𝟓× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟖𝟑%
228
285× 100% = 80%
81% + 80%
2= 81%
Lampiran 11. Perhitungan Skor Keseluruhan
Skor Self Assessment Skor Peer Assessment Skor Rata-rata
𝟐𝟗𝟒𝟏
𝟑𝟗𝟗𝟎× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟒%
2992
3990× 100% = 75%
74% + 75%
2= 74%
Lampiran 12. Skor tiap Keterampilan
Responden
Keterampilan Teknis Keterampilan Desain
Self Assessment Peer Assessment Skor Rata-rata Self Assessment Peer Assessment Skor Rata-rata
1 80% Baik 75% Baik 78% Baik 72% Baik 74% Baik 73% Baik
2 65% Baik 78% Baik 71% Baik 66% Baik 78% Baik 72% Baik
3 68% Baik 73% Baik 70% Baik 74% Baik 68% Baik 71% Baik
4 80% Baik 80% Baik 80% Baik 80% Baik 80% Baik 80% Baik
5 70% Baik 80% Baik 75% Baik 68% Baik 68% Baik 68% Baik
6 70% Baik 73% Baik 71% Baik 70% Baik 64% Baik 67% Baik
7 68% Baik 60% Sedang 64% Baik 50% Sedang 60% Sedang 55% Sedang
8 88% Sangat Baik 78% Baik 83% Sangat Baik 82% Sangat Baik 86% Baik 84% Sangat Baik
9 70% Baik 68% Baik 69% Baik 60% Sedang 74% Baik 67% Baik
10 78% Baik 80% Baik 79% Baik 72% Baik 80% Baik 76% Baik
11 83% Sangat Baik 78% Baik 80% Baik 68% Baik 72% Baik 70% Baik
12 80% Baik 68% Baik 74% Baik 80% Baik 74% Baik 77% Baik
13 78% Baik 78% Baik 78% Baik 78% Baik 72% Baik 75% Baik
14 75% Baik 80% Baik 78% Baik 80% Baik 80% Baik 80% Baik
Res
pon
den
Keterampilan Apresiatif Keterampilan Pribadi
Self Assessment Peer Assessment Skor Rata-rata Self Assessment Peer Assessment Skor Rata-rata
1 80% Baik 70% Baik 75% Baik 78% Baik 80% Baik 79% Baik
2 84% Sangat Baik 80% Baik 82% Sangat Baik 68% Baik 70% Baik 69% Baik
3 72% Baik 70% Baik 71% Baik 64% Baik 70% Baik 67% Baik
4 80% Baik 80% Baik 80% Baik 76% Baik 80% Baik 78% Baik
5 68% Baik 60% Sedang 64% Baik 62% Baik 60% Sedang 61% Baik
6 72% Baik 76% Baik 74% Baik 66% Baik 70% Baik 68% Baik
7 50% Sedang 60% Sedang 55% Sedang 50% Sedang 60% Sedang 55% Sedang
8 86% Sangat Baik 86% Sangat Baik 86% Sangat Baik 94% Sangat Baik 88% Sangat Baik 91% Sangat Baik
9 78% Baik 74% Baik 76% Baik 78% Baik 72% Baik 75% Baik
10 80% Baik 80% Baik 80% Baik 76% Baik 80% Baik 78% Baik
11 76% Baik 80% Baik 78% Baik 74% Baik 76% Baik 75% Baik
12 80% Baik 76% Baik 78% Baik 70% Baik 84% Sangat Baik 77% Baik
13 80% Baik 80% Baik 80% Baik 70% Baik 76% Baik 73% Baik
14 88% Sangat Baik 80% Baik 84% Sangat Baik 86% Sangat Baik 80% Baik 83% Sangat Baik
Res
pon
den
Keterampilan Interpersonal Keterampilan Organisasi
Self Assessment Peer Assessment Skor Rata-rata Self Assessment Peer Assessment Skor Rata-rata
1 60% Baik 72% Baik 66% Baik 71% Baik 68% Baik 70% Baik
2 76% Baik 74% Baik 75% Baik 76% Baik 70% Baik 73% Baik
3 76% Baik 68% Baik 72% Baik 69% Baik 62% Baik 65% Baik
4 78% Baik 80% Baik 79% Baik 80% Baik 72% Baik 76% Baik
5 70% Baik 80% Baik 75% Baik 69% Baik 72% Baik 70% Baik
6 76% Baik 72% Baik 74% Baik 69% Baik 68% Baik 68% Baik
7 46% Sedang 60% Sedang 53% Sedang 47% Sedang 54% Sedang 50% Sedang
8 90% Sangat Baik 88% Sangat Baik 89% Sangat Baik 93% Sangat Baik 72% Baik 83% Baik
9 76% Baik 74% Baik 75% Baik 80% Baik 66% Baik 73% Baik
10 74% Baik 80% Baik 77% Baik 78% Baik 72% Baik 75% Baik
11 72% Baik 78% Baik 75% Baik 76% Baik 70% Baik 73% Baik
12 74% Baik 80% Baik 77% Baik 73% Baik 72% Baik 73% Baik
13 74% Baik 74% Baik 74% Baik 71% Baik 70% Baik 71% Baik
14 84% Sangat Baik 80% Baik 82% Sangat Baik 82% Sangat Baik 72% Baik 77% Baik
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas tiap Keterampilan
Keterampilan Teknis Keterampilan Pribadi
Keterampilan Desain Keterampilan Interpersonal
Keterampilan Apresiatif Keterampilan Organisasi
Cronbach's
Alpha N of Items
.889 8
Cronbach's
Alpha N of Items
.969 10
Cronbach's
Alpha N of Items
.940 9
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 9
Cronbach's
Alpha N of Items
.898 6
Cronbach's
Alpha N of Items
.945 4
Lampiran 14. Hasil Uji Validitas Keterampilan Teknis
no1 no2 no3 no4 no5 no6a no6b no6c no7 no8 total
no1 Pearson Correlation 1 .903**
.825**
.738**
.675* .319 .359 .553 .376 .527 .925
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .010 .023 .339 .279 .078 .254 .096 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no2 Pearson Correlation .903**
1 .874**
.793**
.571 .000 .262 .510 .264 .635* .872
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .067 1.000 .436 .109 .432 .036 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no3 Pearson Correlation .825**
.874**
1 .790**
.458 .124 .192 .428 .134 .633* .815
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .004 .156 .717 .572 .189 .693 .037 .002
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no4 Pearson Correlation .738**
.793**
.790**
1 .674* .000 -.143 .216 .212 .502 .723
*
Sig. (2-tailed) .010 .004 .004 .023 1.000 .675 .524 .532 .115 .012
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no5 Pearson Correlation .675* .571 .458 .674
* 1 .346 .225 .200 .705
* .126 .726
*
Sig. (2-tailed) .023 .067 .156 .023 .298 .505 .556 .015 .713 .011
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no6a Pearson Correlation .319 .000 .124 .000 .346 1 .371 .433 .623* .100 .441
Sig. (2-tailed) .339 1.000 .717 1.000 .298 .262 .183 .041 .770 .175
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no6b Pearson Correlation .359 .262 .192 -.143 .225 .371 1 .428 .513 .256 .492
Sig. (2-tailed) .279 .436 .572 .675 .505 .262 .189 .107 .448 .124
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no6c Pearson Correlation .553 .510 .428 .216 .200 .433 .428 1 .432 .173 .611*
Sig. (2-tailed) .078 .109 .189 .524 .556 .183 .189 .185 .611 .046
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no7 Pearson Correlation .376 .264 .134 .212 .705* .623
* .513 .432 1 .095 .609
*
Sig. (2-tailed) .254 .432 .693 .532 .015 .041 .107 .185 .781 .047
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
no8 Pearson Correlation .527 .635* .633
* .502 .126 .100 .256 .173 .095 1 .621
*
Sig. (2-tailed) .096 .036 .037 .115 .713 .770 .448 .611 .781 .041
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
total Pearson Correlation .925**
.872**
.815**
.723* .726
* .441 .492 .611
* .609
* .621
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .012 .011 .175 .124 .046 .047 .041
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Lampiran 15. Hasil Uji Validitas Keterampilan Desain
KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6 KD7 KD8 KD9 KD10 TOTAL_KD
KD1 Pearson Correlation 1 .199 .598 .555 .642* .693
* .650
* .500 .506 .598 .744
**
Sig. (2-tailed) .557 .052 .076 .033 .018 .030 .117 .112 .052 .009
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD2 Pearson Correlation .199 1 .269 .100 .243 .271 .290 .547 .402 .444 .463
Sig. (2-tailed) .557 .424 .769 .471 .420 .386 .082 .220 .171 .151
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD3 Pearson Correlation .598 .269 1 .683* .553 .536 .574 .544 .358 .554 .700
*
Sig. (2-tailed) .052 .424 .020 .078 .089 .065 .084 .280 .077 .016
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD4 Pearson Correlation .555 .100 .683* 1 .832
** .704
* .666
* .572 .518 .753
** .808
**
Sig. (2-tailed) .076 .769 .020 .001 .016 .025 .066 .102 .008 .003
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD5 Pearson Correlation .642* .243 .553 .832
** 1 .851
** .840
** .645
* .599 .601 .872
**
Sig. (2-tailed) .033 .471 .078 .001 .001 .001 .032 .051 .050 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD6 Pearson Correlation .693* .271 .536 .704
* .851
** 1 .865
** .561 .535 .670
* .852
**
Sig. (2-tailed) .018 .420 .089 .016 .001 .001 .073 .090 .024 .001
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD7 Pearson Correlation .650* .290 .574 .666
* .840
** .865
** 1 .719
* .710
* .633
* .893
**
Sig. (2-tailed) .030 .386 .065 .025 .001 .001 .013 .014 .037 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD8 Pearson Correlation .500 .547 .544 .572 .645* .561 .719
* 1 .939
** .732
* .871
**
Sig. (2-tailed) .117 .082 .084 .066 .032 .073 .013 .000 .010 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD9 Pearson Correlation .506 .402 .358 .518 .599 .535 .710* .939
** 1 .677
* .814
**
Sig. (2-tailed) .112 .220 .280 .102 .051 .090 .014 .000 .022 .002
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KD10 Pearson Correlation .598 .444 .554 .753**
.601 .670* .633
* .732
* .677
* 1 .840
**
Sig. (2-tailed) .052 .171 .077 .008 .050 .024 .037 .010 .022 .001
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
TOTAL_KD Pearson Correlation .744**
.463 .700* .808
** .872
** .852
** .893
** .871
** .814
** .840
** 1
Sig. (2-tailed) .009 .151 .016 .003 .000 .001 .000 .000 .002 .001
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Lampiran 16. Hasil Uji Validitas Keterampilan Apresiatif
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 TOTAL_KA
KA1 Pearson Correlation 1 .767**
.481 -.107 .480 .138 .564 .504 .112 -.555 .568
Sig. (2-tailed) .006 .134 .755 .135 .686 .071 .114 .743 .076 .068
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA2 Pearson Correlation .767**
1 .206 -.291 .405 .023 .469 .512 .059 -.564 .455
Sig. (2-tailed) .006 .544 .386 .217 .946 .145 .108 .862 .071 .160
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA3 Pearson Correlation .481 .206 1 .286 .673* .661
* .812
** .102 .777
** .223 .782
**
Sig. (2-tailed) .134 .544 .394 .023 .027 .002 .765 .005 .510 .004
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA4 Pearson Correlation -.107 -.291 .286 1 .425 .564 .224 .085 .355 .462 .414
Sig. (2-tailed) .755 .386 .394 .192 .071 .508 .803 .284 .153 .206
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA5 Pearson Correlation .480 .405 .673* .425 1 .701
* .905
** .569 .728
* .072 .899
**
Sig. (2-tailed) .135 .217 .023 .192 .016 .000 .068 .011 .834 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA6 Pearson Correlation .138 .023 .661* .564 .701
* 1 .790
** .438 .775
** .620
* .848
**
Sig. (2-tailed) .686 .946 .027 .071 .016 .004 .177 .005 .042 .001
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA7 Pearson Correlation .564 .469 .812**
.224 .905**
.790**
1 .539 .817**
.144 .959**
Sig. (2-tailed) .071 .145 .002 .508 .000 .004 .087 .002 .673 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA8 Pearson Correlation .504 .512 .102 .085 .569 .438 .539 1 .111 -.023 .617*
Sig. (2-tailed) .114 .108 .765 .803 .068 .177 .087 .746 .946 .043
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA9 Pearson Correlation .112 .059 .777**
.355 .728* .775
** .817
** .111 1 .474 .766
**
Sig. (2-tailed) .743 .862 .005 .284 .011 .005 .002 .746 .141 .006
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KA10 Pearson Correlation -.555 -.564 .223 .462 .072 .620* .144 -.023 .474 1 .233
Sig. (2-tailed) .076 .071 .510 .153 .834 .042 .673 .946 .141 .491
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
TOTAL_KA Pearson Correlation .568 .455 .782**
.414 .899**
.848**
.959**
.617* .766
** .233 1
Sig. (2-tailed) .068 .160 .004 .206 .000 .001 .000 .043 .006 .491
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Lampiran 17. Hasil Uji Validitas Keterampilan Pribadi
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 TOTAL_KP
KP1 Pearson Correlation 1 .683* .952
** .868
** .773
** .858
** .503 .797
** .815
** .744
** .896
**
Sig. (2-tailed) .020 .000 .001 .005 .001 .114 .003 .002 .009 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP2 Pearson Correlation .683* 1 .618
* .464 .718
* .768
** .709
* .750
** .894
** .816
** .827
**
Sig. (2-tailed) .020 .043 .151 .013 .006 .015 .008 .000 .002 .002
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP3 Pearson Correlation .952** .618
* 1 .817
** .667
* .828
** .519 .742
** .774
** .706
* .854
**
Sig. (2-tailed) .000 .043 .002 .025 .002 .102 .009 .005 .015 .001
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP4 Pearson Correlation .868** .464 .817
** 1 .815
** .828
** .519 .834
** .663
* .757
** .854
**
Sig. (2-tailed) .001 .151 .002 .002 .002 .102 .001 .026 .007 .001
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP5 Pearson Correlation .773** .718
* .667
* .815
** 1 .724
* .741
** .838
** .749
** .782
** .879
**
Sig. (2-tailed) .005 .013 .025 .002 .012 .009 .001 .008 .004 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP6 Pearson Correlation .858** .768
** .828
** .828
** .724
* 1 .679
* .896
** .915
** .940
** .947
**
Sig. (2-tailed) .001 .006 .002 .002 .012 .022 .000 .000 .000 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP7 Pearson Correlation .503 .709* .519 .519 .741
** .679
* 1 .810
** .815
** .827
** .803
**
Sig. (2-tailed) .114 .015 .102 .102 .009 .022 .002 .002 .002 .003
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP8 Pearson Correlation .797** .750
** .742
** .834
** .838
** .896
** .810
** 1 .894
** .919
** .954
**
Sig. (2-tailed) .003 .008 .009 .001 .001 .000 .002 .000 .000 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP9 Pearson Correlation .815** .894
** .774
** .663
* .749
** .915
** .815
** .894
** 1 .913
** .944
**
Lampiran 18. Hasil Uji Validitas Keterampilan Interpersonal
KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10 TOTAL_KI
KI1 Pearson Correlation 1 .783** .715
* .773
** .466 .818
** .765
** .911
** .513 .633
* .939
**
Sig. (2-tailed) .004 .013 .005 .149 .002 .006 .000 .107 .036 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI2 Pearson Correlation .783** 1 .722
* .803
** .108 .662
* .405 .686
* .187 .339 .753
**
Sig. (2-tailed) .004 .012 .003 .751 .027 .216 .020 .582 .308 .007
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI3 Pearson Correlation .715* .722
* 1 .938
** .460 .700
* .404 .496 .071 .544 .794
**
Sig. (2-tailed) .013 .012 .000 .154 .016 .218 .121 .837 .084 .003
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI4 Pearson Correlation .773** .803
** .938
** 1 .427 .785
** .549 .580 .282 .466 .867
**
Sig. (2-tailed) .005 .003 .000 .190 .004 .080 .061 .401 .149 .001
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI5 Pearson Correlation .466 .108 .460 .427 1 .549 .549 .269 .489 .671* .621
*
Sig. (2-tailed) .149 .751 .154 .190 .080 .080 .424 .127 .024 .041
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI6 Pearson Correlation .818** .662
* .700
* .785
** .549 1 .817
** .745
** .602 .712
* .935
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .005 .026 .008 .000 .002 .000 .000 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KP10 Pearson Correlation .744** .816
** .706
* .757
** .782
** .940
** .827
** .919
** .913
** 1 .945
**
Sig. (2-tailed) .009 .002 .015 .007 .004 .000 .002 .000 .000 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
TOTAL_KP Pearson Correlation .896** .827
** .854
** .854
** .879
** .947
** .803
** .954
** .944
** .945
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .001 .001 .000 .000 .003 .000 .000 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Sig. (2-tailed) .002 .027 .016 .004 .080 .002 .008 .050 .014 .000
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI7 Pearson Correlation .765** .405 .404 .549 .549 .817
** 1 .745
** .815
** .606
* .823
**
Sig. (2-tailed) .006 .216 .218 .080 .080 .002 .008 .002 .048 .002
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI8 Pearson Correlation .911** .686
* .496 .580 .269 .745
** .745
** 1 .523 .633
* .823
**
Sig. (2-tailed) .000 .020 .121 .061 .424 .008 .008 .098 .037 .002
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI9 Pearson Correlation .513 .187 .071 .282 .489 .602 .815** .523 1 .235 .588
Sig. (2-tailed) .107 .582 .837 .401 .127 .050 .002 .098 .486 .057
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KI10 Pearson Correlation .633* .339 .544 .466 .671
* .712
* .606
* .633
* .235 1 .705
*
Sig. (2-tailed) .036 .308 .084 .149 .024 .014 .048 .037 .486 .015
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
TOTAL_KI Pearson Correlation .939** .753
** .794
** .867
** .621
* .935
** .823
** .823
** .588 .705
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .007 .003 .001 .041 .000 .002 .002 .057 .015
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Lampiran 19. Hasil Uji Validitas Keterampilan Organisasi
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 TOTAL_KO
KO1 Pearson Correlation 1 .785** .965
** -.257 .576 -.239 .114 -.058 -.087 .869
** .869
**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .445 .064 .479 .738 .865 .799 .001 .001
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO2 Pearson Correlation .785** 1 .817
** -.174 .855
** .088 -.279 -.473 -.487 .579 .685
*
Sig. (2-tailed) .004 .002 .608 .001 .798 .406 .141 .129 .062 .020
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO3 Pearson Correlation .965** .817
** 1 -.405 .678
* -.312 .000 -.169 -.054 .895
** .824
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .217 .022 .350 1.000 .619 .874 .000 .002
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO4 Pearson Correlation -.257 -.174 -.405 1 -.109 .813** .229 .475 -.224 -.454 .123
Sig. (2-tailed) .445 .608 .217 .750 .002 .498 .140 .507 .160 .718
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO5 Pearson Correlation .576 .855** .678
* -.109 1 .026 -.499 -.528 -.394 .546 .572
Sig. (2-tailed) .064 .001 .022 .750 .939 .119 .095 .231 .082 .066
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO6 Pearson Correlation -.239 .088 -.312 .813** .026 1 .191 .243 -.438 -.559 .108
Sig. (2-tailed) .479 .798 .350 .002 .939 .573 .471 .178 .074 .753
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO7 Pearson Correlation .114 -.279 .000 .229 -.499 .191 1 .777** .399 .000 .306
Sig. (2-tailed) .738 .406 1.000 .498 .119 .573 .005 .224 1.000 .360
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO8 Pearson Correlation -.058 -.473 -.169 .475 -.528 .243 .777** 1 .507 -.036 .257
Sig. (2-tailed) .865 .141 .619 .140 .095 .471 .005 .111 .916 .445
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO9 Pearson Correlation -.087 -.487 -.054 -.224 -.394 -.438 .399 .507 1 .245 .024
Sig. (2-tailed) .799 .129 .874 .507 .231 .178 .224 .111 .468 .944
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
KO10 Pearson Correlation .869** .579 .895
** -.454 .546 -.559 .000 -.036 .245 1 .745
**
Sig. (2-tailed) .001 .062 .000 .160 .082 .074 1.000 .916 .468 .009
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
TOTAL_KO Pearson Correlation .869** .685
* .824
** .123 .572 .108 .306 .257 .024 .745
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .020 .002 .718 .066 .753 .360 .445 .944 .009
N 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Daftar Riwayat Hidup
Curiculum Vitae
Nama Lengkap : Maria Agil Liandra
Alamat : Jl. A. Yani No. 6, Magetan
Jawa Timur
No.Telp / HP : 089606348725
Email : agilmaria9@gmail.com
Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 14 Oktober 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Riwayat Pendidikan
1999 – 2005 : SD Katholik Santa Maria, Magetan
2005 – 2008 : SMP Negeri 1 Magetan
2008 – 2011 : SMA Negeri 1 Magetan
2011 – 2015 : Universitas Kristen Satya Wacana
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Program Studi Akuntansi
top related