klasifikasi ganggang

Post on 26-Dec-2015

150 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

klasifikasi ganggang

TRANSCRIPT

KLASIFIKASI GANGGANG

OLEH : KELOMPOK 6- BEDWINA RACHMAYANTI ( 06 )- NATASYA AULIA RAHMA ( 21 )- RYANDHARI REFONY SHANIA ( 29 )- SHERYL QUERIDA RACHMAYANTO ( 33 )

Dasar Pengklasifikasian Ganggang

Ganggang dapat diklasifikasikan berdasarkan:

Pigmen dominan

Keberadaan & komponen penyusun dinding sel

Jenis cadangan makanan yang disimpan

Keberadaan flagela

EUGLENOID- Euglenoid berasal dari bahasa Yunani, eu = sejati dan

gleen = mata

- Ganggang uniseluler yang memiliki bintik mata merah (sigma), tidak memiliki dinding sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif (motil)

- Memiliki klorofil & dapat berfotosintetis, dan hasilnya disimpan sebagai cadangan makanan berupa polisakarida paramilon

- Dalam keadaan kurang menguntungkan seperti kurangnya cahaya matahri euglenoid dapat hidup sebagai organisme heterotof, yaitu memakan sisa-sisa bahan organik

- Habitat euglonoid: air tawar (air kolam, sawah, danau) dan banyak di temukan di parit-parit peternakan yang banyak mengandung kotoran hewan

- Reproduksi euglonoid: aseksual (pembelahan biner membujur)

- Hingga saat ini telah diidentifikasi sekitar 1000 spesies euglonoid, contoh: Euglena viridis

EUGLONOID

Chrysophyta

Chrysophyta berasal dari bahasa yunani, (chrysos = emas)

Chrysophyta adalah ganggang yang memiliki pigmen dominan derivat karoten berupa xantofil (kuning), dan pigmen lainnya yaitu klorofil a, klorofil c, dan fukosantin (coklat)

Chrysophyta dikelompokan menjadi 3 kelas, yaitu

1. Xanthophyceae

2. Chrysiphyceae

3. Bacillariophyceae

1. Xanthophyceae

• Xanthophyceae berwarna hijau kekuningan karena memiliki pigmen klorofil dan xantofil. Tubuhnya multiseluler, berbentuk filamen bercabang, dan senositik (sel memiliki banyak inti).

• Bereproduksi secara vegetatif terjadi dengan membentuk zoospora yang selanjutnya tumbuh menjadi filamen baru, dan juga secara generatif yang terjadi dengan membentuk anteridium yang menghasilkan spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan ovum. Bila terjadi fertilisasi, akan dihasilkan zigospora yang selanjutnya tumbuh menjadi filamen baru.

• Contoh : Vaucheria

Xanthophyceae

2. Chrysophyceae

Tampak berwarna coklat keemasan karena mengandung pigmen klofrofil dan karoten.

Cadangan makanan disimpan dalam bentuk karbohidrat dan minyak.

Tubuhnya terdiri atas satu sel dan hidup secara soliter (contoh : Mischococcus dan Ochromonas) serta secara berkoloni (contoh : ganggang Synura)

Mischococcus

Bacillariophyceae (diatomae atau diatom)

Bacillariophyceae dari bahasa yunani (bacillus = batang kecil, phykos= alga)

Ganggang uniseluler

Berwarna kuning kecoklatan, dan memiliki dinding sel yang unik seperti gelas dari campuran bahan organik dan silikon

Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk polimer glukosa laminarin dan minyak

Dapat hidup soliter maupun berkoloni

Habitat diatom: air laut, ada pula di air tawar (misalnya sawah dan air parit)

Beberapa spesies dapat membentuk sista ketika kondisi lingkungan memburuk

Bila sudah mati, sisa dinding selnya akan mengendap di dasar perairan & membentuk fosil yang menjadi penyusun sedimen tanah diatomeseus

Reproduksi diatom: generatif (fertilisasi ovum oleh spermatozoid & konjugasi yang membentuk auksospora) dan vegetatif

Contoh diatom: Navieula monilifera, Pinnularia sp., Melosira dan Cyclotella meneghiniana

Navicula monilifera Cyclotella

meneghiniana

Pinnularia sp.Melosira

Pyrrophyta (Dinoflagellata/Ganggang

Api) Pyrrophyta (Yunano, phyrros = api) atau bernama lain

Ganggang Api

Juga disebut Dinoflagellata (Yunani, dinos = berputar, flagel = cambuk) karena memiliki flagela)

Pada musim tertentu terjadi putaran arus dari bawah laut yang menyebabkan terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan yang menyebabkan blooming dan timbul pasang merah (red tide)

Reproduksi pyrrophyta: aseksual (pembelahan biner)

Hidup secara autotrof di laut, dikenal sebagai fitoplankton

Jenis Ganggang Api Yang menghasilkan racun:

1. Pfiesteria (menghasilkan racun yang menyebabkan kerusakan sistem saraf (neurotoksin)

2. Gymnodinium breve (menghasilkan racun brevetoksin atau gymnocin A)

3. Lingulodium polyderium & Gonyaulax (menghasilkan racun saksitoksin)

4. Gambierdiscus toxicus (ciguatoksin)

o Yang tidak menghasilkan racun: Noctilusa scintillans dan Ceratium hirundinella

Pfiesteria

Gymnodinium breve

Lingulodium polyedrum

Chlorophyta

Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) adalah ganggang hijau

Memiliki dinding sel dari selulosa

Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk amilum, protein, dan minyak

Ada yang uniseluler soliter/berkoloni (memiliki flagela & dapat bergerak aktif) ada yang multiseluler (berbentuk benang, lembaran, atau seperti tumbuhan tingkat tinggi)

Reproduksi chlorophyta: aseksual (membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi) dan seksual (konjugasi dan peleburan gamet jantan dengan gamet betina)

Habitat chlorophyta: fotoautotrof di air tawar, fitoplankton di laut, ada pula yang di tanah lembap, tembok basah, & bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukariotik lainnya (lichen/lumut kerak)

Terdapat sekitar 7000 spesies chlorophyta yang sudah diidentifikasi diantaranya: Chlamydomonas nivalis, Chlorella, Chlorococcum, Volvox, Scenedesmus, Hydrodicton, dll

Chlamydomonas nivalis

Chlorococcum

Volvox Scenedesmus

Hydrodictyon

PHAEOPHYTA

Phaeophyta berasal dari bahasa yunani (phaios = cokelat ) adalah jenis ganggang yang hidup di laut, berwarna cokelat karena mengandung pigmen dominan fukosantin (cokelat) yang menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil c, dan xantofil.

Dinding sel nya mengandung pektin dan asam alginat

Multiseluler yang berbentuk benang atau talus

Melekat di batuan dengan bantuan holdfast

Mengapus karena memiliki alat penlampung yang terdapat di dekat blade

Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi dan secara seksual dengan isogami atau aniosgami

Terdapat sekitar 1000 spesies, contoh: Sargassm (banyak ditemukan di pantai selatan pulau Jawa dan pulau Seribu)

PHAEOPHYTA

RHODOPHYTA

Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani, rhodos = merah. Rhodophyta ini adalah ganggang yang berwarna merah karena mengandung pigmen dominan fikobilin yang terdiri atas fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan karoten.

habitat Rhodophyta ini berada di dalam air laut dangkal

Tubuhnya multiseluler, berbentuk benang atau lembaran. Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin.

Bereproduksi secara aseksual secara fragmentasi dan pembentukan aplanospora (spora diam) yang tidak berflagela

Terdapat 5.200 spesies Rhodophyta, antara lain : Palmaria palmata, Chondrus crispus, Gigartina mamillosa, Mastocarpus stellatus, Corallina occicinalis, dan lain sebagainya.

TERIMAKASIH ATAS

PERHATIANNYA

top related