kesimpulan masa depan otec -...
Post on 31-Aug-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 1
KESIMPULANMASA DEPAN OTEC
OTEC sebagai energi terbaharukan
Energi Terbaharukan saat ini khususnya OTEC memiliki tantangan yang sangat besar karena harus
memenuhi persyaratan accessibility, availability, acceptability dan juga marketability. Kesemua
syarat ini mutlak dipenuhi agar dapat menerapkan sepenuhnya OTEC yang dapat menyaingi sumber
energi konvensional lainnya seperti oil and gas yang harganya akan terus meroket dalam beberapa
tahun terakhir.Upaya untuk memenuhi kriteria tersebut bukanlah suatu hal yang mustahil, tetapi hal
yang dapat dipelajari dan disesuaikan agar penggunaannya tepat guna.
Dalam hal ini, kita melihat bahwa dari segi accessibility, OTEC dapat diakses dimana saja di wilayah
Negara Indonesia, karena negara kita adalah negara kepulauan, dari segi availability (ketersediaan)
sudah tentu bahwa negara kita memiliki luas laut yang spesifikasinya cocok untuk OTEC, sedangkan
acceptability masyarakat akan tinggi mengingat OTEC adalah energi yang ramah lingkungan (clean
power) dan yang menjadi pertanyaan terakhir adalah marketability, bagaimana cara
memasarkannya, apakah layak jika pemasarannya dilakukan untuk mengejar profit tersendiri bagi
yang mengembangkannya? inilah yang mesti dipikirkan saat menjawab persoalan marketability tadi
karena bagaimanapun juga harga satuan listik OTEC mesti dapat bersaing harganya dengan yang lain
hingga dapat dipasarkan produknya (listrik) ke masyarakat luas.Marketability inilah yang menjadi
kendala bagi kebanyakan sumber energi terbaharukan, kebanyakan perusahaan pengembang tidak
mau rugi atau melakukan subsidi dan kenyataannya memang bahwa mau tidak mau perusahaan
atau instansi yang mengembangkannya harus mengejar keuntungan (profit) sehingga diperlukan
analisis marketability di dalam feasibility study (studi kelayakan) untuk mencari solusinya.
5
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 2
Gambar 5.4 OTEC road map menuju profit
Saat ini pengembangan OTEC terus diperbaiki untuk mengurangi load factor yang menjadi hambatan
OTEC selama ini. OTEC memiliki sistem kerja yang menggunakan individual supply chain yaitu
menggunakan sebagian output listriknya untuk keperluan produksi atau power generate yang
memompa air. Diperkirakan dengan pembangunan OTEC kapasitas 100 Mwe atau dalam skala yang
lebih besar lagi, maka akan terjadi penurunan harga yang significant terhadap biaya satuan listrik
(cost of electricity). Biaya Capital Cost yang menjadi biaya pembangunan powerplant OTEC akan
semakin menurun seiring dengan kenaikan kapasitas produksi OTEC, yang artinya tarif listrik akan
ikut turun seiring turunnya Capital Cost (CC) .
Untuk menghitung Capital Cost ini diperlukan detail mesinering yang akan menghasilkan detail
estimating dari capital cost dan cost of electricity, kesemuanya ini dilakukan pada feasibility
study.Feasibility study adalah suatu langkah awal dari manajemen proyek dan langkah awal dari
suatu investasi, bersifat konseptual tetapi mengantarkan kita terhadap estimasi yang penting untuk
dimanfaatkan. Feasibility study sendiri terdiri dari market analysis, technical analysis, financial
analysis dan yang terakhir adalah social analysis.Hasil feasibility study ini mengantarkan kita ke
dalam strategi yang tepat untuk penerapan energi terbaharukan khususnya OTEC di Indonesia
karena bagaimanapun juga energi terbaharukan harus memenuhi keempat persyaratan dibawah.
Availability
Availabilty adalah ketersediaan. Artinya energi yang dikembangkan harus memiliki ketersediaan di
alam dan jumlahnya tidak terbatas. Semua bentuk energi ada yang memiliki ketersediaan banyak
dan adapula yang sedikit. Kita tidak mungkin mengembangkan sumber energi jika hampir bisa
dipastikan ketersediaannya di alam ini sedikit dan tidak dapat mencukupi kebutuhan manusia.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 3
Martketability
Kemampuan untuk dipasarkan atau market ability adalah salah satu faktor penentu penggunaan
energi.Jika tidak market ability maka energi tersebut tidak akan dipakai oleh masyarakat.Masyarakat
membutuhkan efisiensi harga dan energi harus memenuhi efisiensi harga tersebut.
Accesibility
Energi yang dikembangkan mestinya mudah untuk didapat. Walaupun energy yang dikembangkan
memadai dalam kapasitas produksi,harga ataupun lainnya akan menjadi sia-sia jika berada jauh atau
tidak dapat diakses ke tempat-tempat yang membutuhkan energi.
Acceptability
Acceptibility berarti penerimaan suatu bentuk pemakaian energi oleh masyarakat. Masyarakat akan
menerima keberadaan sumber energi jika energi tersebut user-friendly dan easy-accesbilty serta
ramah lingkungan.Tidak mudah mengganti suatu sumber energi baru agar diterima oleh
masyarakat karena pola hidup masyarakat yang telah terbiasa menggunakan sumber energi lama
tersebut. Diperlukan berbagai macam terobosan yang bisa menghilangkan kebiasaan pola
pemakaian lama dan beradaptasi dengan yang baru.
Sistem kerja OTEC yang memerlukan perbedaan temperatur yang cukup signifikan yaitu antara 20-25
C menjadikannya tidak dapat untuk dikembangkan di semua lokasi.Pembangkit OTEC harus
ditempatkan dimana terdapat perbedaan paling sedikit 20°C (36°F) sepanjang tahun yaitu tidak lain
adalah daerah tropis.Sedangkan kedalaman laut yang harus tersedia juga harus cukup dekat dengan
fasiltas dipantai untuk suatu operasi yang ekonomis serta transmisi listrik yang memadai.
OTEC juga memiliki beberapa kelemahan khususnya dalam biaya pembuatan pipa yang menjadi 75%
dari kapital cost power plant OTEC.Akan tetapi dengan adanya kemajuan material,pipa OTEC telah
mampu didesain untuk kebutuhan yang sesuai dengan biaya yang lebih murah dibandingkan pipa
konvensional.Berikut tabel pilihan pipa untuk OTEC power plant:
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 4
Tabel 5.1 Pilihan Pipa OTEC Power Plant
Oleh karena itu, pipa OTEC sebaiknya didesain sebagai suatu single pipe yang terbuat dari fiber
reibforced plactic karena memiliki ketahanan yang jauh lebih baik serta maintenance yang lebih
minimum disbanding konvensional pipa.
Perbandingan Single dan Multiple Cold water pipes
Pada tahap awal studi,menjadi sangat menguntungkan jika menggunakan single CWP dibandingkan
dengan multiple CWP’s.Sebuah studi dari kebutuhan horsepower bahwa total power yang
dibutuhkan dapat diminimalkan dengan menggunakan single diameter pipa yang besar daripada
beberapa pipa kecil.Pada flow rate 10 fps,berkisar 40 persen lebih horsepower yang akan
dibutuhkan untuk mensuplai setiap 25 MWe modul dengan air dari sebuah single 25 foot diameter
pipa,dibandingkan dengan suplai 4 untuk ke pipa akan di external overpressure sejaln dengan
adanya head loss. Akibat perbedaan tekanan proporsional untuk pumping power,beban ini dapat
diminimalkan dengan menggunakan single diameter pipa yang besar.Pressure loss akibat friksi dari
Pilihan Alasan Pilihan AlasanSingle Large Diameter pipe
1.Horsepower lebih sedikit Pipa multiple 1.Sangat mahal
dan loss gesekan2.Horsepower yang lebih besar
2.Membutuhkan material yang danloss gesekan lebih sedikit 3.Deployment susah3.Biaya yang lebih rendah
Pilihan pertama MaterialFiber reinforced Plastic (FRP) 1.Tidak akan ada korosi
Reinforced concrete
1.Berpotensi untuk pecah
2.Stabil secara dimensi 2.Kelebihan berat3.Kuat dan flexible4.Maintenance minimum5.Biaya lebih rendah dibanding baja
Pilihan kedua material
Membran Construction 1.Ringan Steel pipes1.Biaya sangat tinggiakibat
(Nylon fiber reinforced neoprene) 2.Biaya rendah
diperlukan ketebalan yang
3.kemudahan maintenance cukup besar
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 5
sebuah 25 foot diameter pipe untuk sebuah modul adalah 2,3 kali lebih dari sebuah single 50 foot
diameter pipe serving 4 modul.
Kendala dari pengembangan tenaga OTEC termasuk hal-hal sebagai berikut:
Efisiensi rendah. Kelemahan dari sistem OTEC yang selalu menjadikannya tidak feasible adalah
efisiensi yang rendah.OTEC memiliki efisiensi yang rendah(berkisar 6 persen) disebabkan oleh
hotel load yang besar saat memompa air laut dalam ke permukaan.Saat memompa,mesin
pemompa membutuhkan energi yang besar,untuk itu mengambil sejumlah listrik yang dhasilkan
terlebih dahulu sedangkan listrik yang dishasilkan memiliki kapasitas yang tidak begitu besar dan
bergantung terhadap kapasitas power plant nya. Semakin kecil perbedaan temperatur air laut
yang digunakan untuk menjalankan turbin,maka akan semakin berkurang pula efisieninya.
Akan tetapi,tetap harus diingat bahwa sekecil apapun efisiensi dari OTEC,tetap sumber nya tidak
terbatas dan tetap akan menjadi menarik jika ditemukan solusi meningkatkan efisiensi dari OTEC.
Biaya kapital tinggi untuk konstruksi awal. Biaya kapita tinggi dari OTEC powerplant ini berasal
dari pipa laut dalam,hull struktur untuk offsohore,serta heat exchanger. Sekitar 75% dari biaya
kapital untuk disain OTEC saat ii adalah untuk jaringan pipa airlaut dalam. Jaringan pipa ini harus
memanjang sampai kedalaman 3000 ft dan memungkinkan untuk memompa volume air dalam
jumlah besar. Misalnya, suatu pembangkit 100 megawatt, memerlukan sekitar 215 m3 s-1
(3,400,000 gal/min), yang membutuhkan pipa dengan diameter 10 m (32,8 ft). Pipa sebesar ini
sekarang harus dibuat dari fiberglass-reinforced-plastic (FRP) atau reinforced concrete pipe
(RCP), keduanya merupakan material yang sangat mahal. Jika ditemukan cara untuk
pemasangan dan pengoperasian pompa besar diujung dasar dari jaringan pipa, inflatable pipes
terbuat dari polyethylene atau material flexibel lainnya, maka akan memungkinkan penurunan
yang dramatis dalam biaya material an pemasangan.
Potensi konsekuensi ekologis. Aliran air dari pembangkit OTEC 100 megawatt, misalnya akan
sama dengan debit sungai besar dengan aliran nominal dari sungai Colorado ke lautan Pasifik
(1/30 dari sungai Mississippi, atau 1/10 dari sungai Danube, dan 1/5 dari sungai Nile). Bahkan
aliran lepasan (discharge flow) dari pembangkit OTEC 60.000 megawatt (0,6% dari konsumsi
dunia saat ini) akan ekivalen dengan jumlah aliran semua sungai-sungai ke lautan Atlantik dan
Pasifik. Karena salinitas dari laut mendekati uniform, pelepasan yang sangat besar ini tidak akan
mempengaruhi salinitas dari perairan penerima secara berarti. Temperatur dari turasan/lepasan
airlaut akan sekitar 3°C (6°F) diatas atau dibawah temperatur awalnya. Jika lepasan air hangat
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 6
dan dingin dicampur, maka air ini akan mempunyai temperatur antara sekitar 18°C (64°F). Pada
setiap kejadian, air harus dilepas pada kedalaman dibawah permukaan laut untuk mencegah
kontaminasi asupan air permukaan. Pada kedalaman tersebut, sekitar 100 m dibawah
permukaan, massa air lepasan (discharge water) akan lebih padat daripada massa air pada
kedalaman tersebut dan akan terdispersi secara gradual kebawah, sehingga akan memberikan
dampak yang sangat kecil pada lapisan permukaan, dimana kehidupan banyak terjadi.
Perubahan temperatur yang diakibatkan dapat mempunyai dampak terhadap ekologi lokal.
Pertimbangan lokasi. Sistem kerja OTEC yang memelukan perbedaan temperatur yang cukup
signifikan yaitu antara 20-25 C menjadikannya tidak mudah untuk dikembangkan di sembarang
lokasi. Pembangkit OTEC harus ditempatkan dimana terdapat perbedaan paling sedikit 20°C
(36°F) sepanjang tahun yaitu tidak lain adalah daerah tropis.Sedangkan kedalaman laut yang
harus tersedia juga harus cukup dekat dengan fasiltas dipantai untuk suatu operasi yang
ekonomis serta transmisi listrik yang memadai.
OTEC Hydrogen Production
Kegunaan hydrogen sebagai sebuah instalasi media transfer energi OTEC dari peralatan konversi
pada plantship yang akan mensuplai arus DC ke sistem elektrolyzer pada nilai optimum dari
tegangan dan arus.
Turbogenerator untuk sebuah 10-MWe (net) (13.5 MWe gross power) modul OTEC akan tipikal
suplai arus alternating pada sekitar 15 kV. Transformers dan rectifiers harus dilengkapi untuk
menghasilkan arus langsung pada sebuah tegangan di kisaran 100-600 V tergantung pada tipe
elektrolizer.
Gambar 5.1 Electrolizer OTEC
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 7
Hydrogen terbentuk dari electrolyzers sebagai gas pada temperatur mendekati 100 C dan tekanan
berkisar dari tekanan atmosfer hingga 25 atm atau lebih.Tekanan lebih tinggi menguntungkan utnuk
mengurangi kebutuhan kompresi untuk proses subsequent dan meminimalkan ukuran pipa.gas
hydrogen kemudian masuk ke plat likuifaksi,jika hydrogen cair dipilih sebagai media transfer energy
atau diubah menjadi ammonia atau methanol untuk konversi.
Gambar 5.2Liquifaction process
3. OTEC Economics
Kapital cost dari OTEC power plant tergolong sebagai salah satu biaya terbesar dari energi
terbaharukan.Power plant ini membutuhkan biaya kurang lebih $600 juta dengan $400 juta
diinvestasikan pada power plant sendiri dan $200 juta lainnya untuk unit likuifaksi .Sementara
pemeliharaannya tidak sebsar power plany yang lain an beroperasi hingga 50 tahun lebih.
Halangan utama dari teknologi ini adalah capital cost saja untuk membangun dan
mentransportasikan liquid fuel.Diperlukan keyakinan oleh capital investment untuk bekerjasama di
berbagai sektor dari hydrogen Economy development.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 8
Picture.5.2 OTEC PP Financial projection
Keuntungan Ekonomi
• Biaya yang terprediksi selama 25 tahun.
• Investasi tetap berada di dalam negeri
• Pengurangan biaya signifikan setelar utang terbayarkan.
Estimasi biaya produksi
• Estimasi biaya listrik untuk 100MW offshore plant dengan koneksi kabel ke daratan adalah
berkisar:
– $0.12 / kWh
• Estimasi biaya LH2 dari 100MW offshore plant dengan teknologi eksisting
– $8.00 / kg
• Biaya produksi juga dapat ditekan menjadi lebih mjurah jika ditingkatkan kapasitas power dari power plant yang mana tentu saja akan memerlukan biaya investasi tambahan.
2008
2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Mill
ions
of 2
005
U.S
. Dol
lars
Year
Current Utility Costs vs. OTEC Utility Costs
Current/Projected Conventional Costs
Projected OTEC Costs
OTEC Debt RecoveryOTEC O & M Costs
Projected Navy Savings
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 9
Picture 5.3OTEC CC Estimation
• COE ($/kWh) = CC + OMR&R + Profit +Fuel-Environmental Credit
• CC =Capital Cost AmortizationOMR&R =Operations + Maintenance + Repair + Replacement
• Tariff = COE – Subsidy
OTEC cost Component:
- Structure
- Heat Exchanger
- Cold water pipe
Indonesia dikatakan sebagai Negara kepulauan dan berada di lautan tropis, apakah itu bukan suatu
keunggulan bagi kita untuk mengembangkan OTEC? Jika berpaling ke Hawaii,yang kondisi
geografisnya hampir mirip dengan Indonesia, OTEC dapat dikembangkan dengan syarat berada pada
daerah-daerah kepulauan yang memiliki komsumsi listrik yang besar.Untuk di Indonesia contohnya
adalah di daerah pelabuhan Ratu yang berada dekat dengan Banten (komsumsi listrik tinggi, supply
kurang) dan memiliki kedalaman laut yang potensial (>1000m ) untuk dibangun OTEC powerplant.
Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah kapan kita harus membangunnya? dan bagaimana
caranya? Untuk membangun OTEC di Indonesia, bukanlah hal yang mustahil tetapi diperlukan
kerjasama dengan perusahaan pengembang OTEC di Honolulu untuk membangunnya dengan sistem
bagi hasil. Dimulai dengan feasibility study terlebih dahulu yang dapat memperkirakan kelayakan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 10
OTEC di Indonesia, baik ditinjau dari segi kelayakan pasar, biaya investasi dan teknologinya.
Indonesia memiliki penduduk yang membutuhkan listrik yang begitu besar dan terus akan
bertambah seiring zaman sedangkan perusahaan-perusahaan energi di Indonesia juga memiliki visi
untuk memajukan perusaahannya dengan tetap mengejar profit. Dalam hal ini pemerintah Indonesia
sebagai pembuat kebijaksanaan memiliki peran untuk menyeimbangkan supply dan demand pasar
dalam negeri terhadap energi terbaharukan. Semua akan diuntungkan baik itu perusahaan,
pemerintah maupun masyarakat jika dilaksanakan feasibility study sebelumnya untuk mencari
manfaat dan solusi penggunaan energi terbaharukan yang terbaik bagi kita semua, bangsa
Indonesia.
Clean Development Mechanism,
Lebih dikenal dengan CDM, adalah salah satu mekanisme pada Kyoto Protokol yang mengatur
negara maju (Annex I) dalam upayanya menurunkan emisi gas rumah kaca. Mekanisme CDM ini
merupakan satu-satunya mekanisme yang terdapat pada Protokol Kyoto yang mengikutsertakan
negara berkembang. Melalui mekanisme CDM ini, diharapkan akan memungkinkan adanya transfer
teknologi dari negara maju ke negara berkembang.
Seperti yang tertera pada Protokol Kyoto artikel 12, tujuan mekanisme CDM adalah:
1. Membantu negara yang tidak termasuk sebagai negara Annex I, yaitu negara berkembang,
dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan untuk berkontribusi pada tujuan
utama Konvensi Perubahan Iklim, yaitu untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfer.
2. Membantu negara-negara Annex I atau negara maju agar dapat memenuhi target
penurunan emisi negaranya.
Mekanisme CDM memberikan kesempatan bagi negara maju (Annex I) dalam memenuhi target
penurunan emisi secara fleksibel dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. CDM memungkinkan
pemerintah dan pihak swasta di negara Annex I untuk mengembangkan proyek yang dapat
menurunkan emisi gas rumah kaca di negara berkembang.
Setelah proyek ini terbukti dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, maka negara Annex I tersebut
akan mendapatkan sebuah kredit yang dinamakan CER atau "certified emissions reduction". Kredit
yang dihasilkan dari CER ini kemudian akan dihitung sebagai emisi yang berhasil diturunkan oleh
negara Annex I melalui CDM, yang dapat digunakan untuk memenuhi target mereka di dalam
Protokol Kyoto.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 11
Melalui proyek CDM, negara Annex I mendapat keuntungan yaitu dapat melakukan penurunan emisi
dengan harga yang relatif lebih murah jika mereka harus mengembangkan proyek tersebut di negara
mereka sendiri. Selain itu negara berkembang sebagai tuan rumah proyek CDM mendapatkan
keuntungan berupa bantuan keuangan, transfer teknologi dan pembangunan yang berkelanjutan.
Langkah-langkah untuk mewujudkan energy sustainable development
o Teknologi berperan dalam hal ini, diperlukan suatu penemuan2 yang lebih memudahkan
pengembang renewable resourches sehingga lebih murah, accessibility.
o Sumber energi terbaharukan dikembangkan pada daerah2 yang memiliki potensi sehingga
memudahkan accesbility.
o Peran aktif pemerintah dalam menetapkan kebijakan hemat energi,penggunaan energi serta
bantuan dana dalam riset pengembangan energi alternative.
o Peran aktif dari perusahaan oil and gas untuk beralih teknologi dari oil and gas menjadi
teknologi renewable resources melalui serangkaian riset.
o Negara2 penghasil mesin,generator,ataupun alat2 berbahan bakar minyak dan gas sudah
harus beralih teknologi ke teknologi yang menggunakan renewable resources.
o Negara2 maju mestinya membantu pembangunan infrastruktur renewable resources dalam
hal ini iptek di negara2 yang memilki potensial sumber energi terbaharukan.
o Negara2 penghasil minyak dan gas bumi mesti membatasi explorasi cadangan minyak dan
gas negaranya untuk dijual ke negara lain.
o Negara2 industri ataupun negara2 pemakai oil and gas mestinya telah memberlakukan
regulasi dalam membatasi penggunaan oil and gas dan beralih ke penggunaan renewable
resources
o Masyarakat dunia harus menyadari pentingnya kelangsungan hidup dengan menghemat
energy serta memakai energi renewable resourches.
o Semua negara diwajibkan tunduk terhadap Protokol Kyoto yang salah satu isinya membahas
mengenai dampak lingkungan akibat penggunaan bahan baker minyak dan gas bumi.
o WEC mampu bertindak sebagai pelaksana pemantauan penggunaan energi dan
keanggotaannya melibatkan semua Negara.
Kesimpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada daerah ekuator,negara ekuator memiliki
suhu tempertaur laut yang cukup heat,tidak hanya itu perbedaan suhu antara permukaan laut dan
laut dalam bisa mencapai 25 derajat, sehingga berpotensi untuk pengembangan OTEC.Dalam
mewujudkan sustainable resources development ini maka,OCEES atau perusahaan pengembang
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 12
OTEC mestinya membantu Indonesia dalam membangun infrastruktur OTEC.Produk dari OTEC
adalah listrik dan bisa disalurkan ke daerah2 kepulauan yang terdekat dengan sumber penggunaan
energi.misalnya,pada kepulauan seribu,bisa dibangun OTEC untuk memenuhi kebutuhan listrik
penduduk kepulauan.selain itu produk sampingnya seperti air tawar juga bisa digunakan untuk
kebutuhan minum,sea farming yang dapat membantu meningkatkan pendapatan untuk masyarakat
setempat serta hidrogen yang dapat dipakai sebagai bahan bakar transportasi.
Sama halnya dengan negara Afrika ,dengan memanfaatkan permukaan daratan yang luas dapat
menerapkan solar technology untuk memenuhi kebutuhan listrik negaranya, sedangkan Jepang yang
memiliki potensi batu bara putih dapat menggunakan teknologi hydropower sebagai sumber energi
untuk memenuhi kebutuhan listrik di negaranya. Kesemuanya merupakan contoh dari penggunaan
sumber energi terbaharukan saat ini dan masih banyak lagi contoh nya dinegara-negara lain. Saya
yakin semua titik di muka bumi ini memiliki potensi sumber daya energi yang kesemuanya telah
memenuhi persyaratan accesbility,availbility,acceptbility sehingga bisa dimanfaatkan dan
dikembangkan. Yang menjadi masalah hanyalah manusia belum mau memilihnya. Manusia
cenderung menggunakan oil and gas karena perusahaan-peruahaan minyak terus berekspansi
mengembangkan kerajaan bisnisnya dengan mengejar profit sebesar-besarnya sehingga perusaaah
produsen alat transportasi pun mendesain mesin-mesin yang memakai bahan bakar minyak dan gas
serta didukung oleh pemerintah yang tidak menerapkan kebijakan yang pasti tentang penggunaan
sumber energi terbaharukan.
Bagaimanapun juga sustainable energy development merupakan cita-cita yang harus diwujudkan
semua pihak di dunia ini karena tidak akan pernah terwujud tanpa bantuan semua
pihak.Pemerintah, perusahaan oil and gas,perusahaan kendaraan,mesin,perusahaan pengembang
renewable resourches semua berperan serta dalam mewujudkan cita-cita ini. WEC sebagai lembaga
tertinggi energi yang menaungi banyak negara mestinya dapat mengendalikan penggunaan energi
tak terbaharukan dan menggantinya dengan energi terbaharukan yang ramah lingkungan.
Ini semua kembali ke kita apakah kita mau mewujudkan sustainable energy development atau tetap
bertahan dengan energi konvensional dengan minyak dan gas yang seperti kita ketahui suatu saat
akan habis sama sekali dan lingkungan akan menjadi rusak akibat emisi CO2. Jika kita mau
mewujudkannya,maka kita mesti bersama-sam mewujudkannya. Ini adalah cita-cita bersama,dan
cita2 ini tidak akan terwujud tanpa kerjasama semua pihak. Ini semua adalah pilihan kita dan
masalah kerjasama semua pihak.(Matter of choice and cooporation)
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy
Hal | 13
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
top related