keseimbangan asam-basa
Post on 08-Dec-2015
245 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
KONSENTRASI ION HIDROGEN
111
Yang dimaksud dengan keseimbangan asam-basa adalah homeostasis
konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh. Bahkan penyimpangan
sekecil apapun dalam konsentrasi ion hidrogen akan menyebabkan
terjadinya perubahan yang nyata dalam laju reaksi kimia. Dengan
demikian, kelangsungan hidup dapat terancam bila konsentrasi ion
hidrogen menyimpang dari normal. Peningkatan konsentrasi ion
hidrogen (H+) menyebabkan suatu larutan menjadi lebih asam (asidik),
dan penurunan konsentrasi ion hidrogen menyebabkan larutan menjadi
lebih basa (alkali). Jumlah hidrogen yang terionisasi dalam cairan
ekstrasel sangatlah kecil, sekitar 0,0000001 gram per liter. Angka
0,0000001 secara matematis diekspresikan dengan 10-7. Demi
kenyamanan, tanda minus dihilangkan, dan konsentrasi hidrogen ini
(10-7) ditunjukkan sebagai pH 7. Simbol pH dapat diterjemahkan
sebagai kekuatan hidrogen (power of hydrogen); dan dengan demikian
huruf harus ditulis dengan huruf kecil dan huruf H (simbol kimia untuk
hidrogen) harus ditulis dalam huruf besar. pH 8 berarti terdapat ion
hidrogen dalam jumlah 0,00000001 (10-8), atau sepersepuluh dari pH
7. Karena itu, nilai pH makin turun seiring dengan meningkatnya
konsentrasi ion hidrogen; dan pada saat konsentrasi menurun, nilai pH
1
Ion Hidrogen
pH
Asam
meningkat. (Keasaman meningkat seiring dengan makin kecilnya nila
pH, dan menurun seiring dengan makin besarnya nilai pH).
Konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh menentukan derajat
keasaman atau kebasaan.
a. Keseimbangan asam-basa dari cairan tubuh ditentukan oleh
konsentrasi ………………………………….
b. Simbol yang digunakan untuk menunjukkan konsentrasi ion
hidrogen adalah …………………………
112
Suatu larutan dikatakan asam atau basa tergantung dari jumlah ion
hidrogen yang terkandung di dalamnya. Bila jumlah ion hidrogen
meningkat sampai pada titik tertentu, suatu cairan menjadi asam. Ion
hidrogen dinyatakan dengan pH. Keasaman meningkat seiring dengan
berkurangnya nilai pH.
Nilai pH sebesar 7,1 lebih (asam? Basa?) dibandingkan nilai pH
sebesar 7,6.
113
Kebasaan meningkat seiring dengan bertambahnya nilai pH. Bila
konsentrasi ion hidrogen meningkat, nilai pH akan menurun.
Sebaliknya, bila konsentrasi ion hidrogen menurun, nilai pH akan
meningkat.
2
Basa
Asam
Menerima
Nilai pH sebesar 7,5 lebih (asam? Basa?) dibandingkan nilai pH
sebesar 7,1.
114
Asam merupakan suatu substansi yang mampu memberikan ion
hidrogen, atau merupakan donor ion hidrogen. Ion hidrogen memiliki
muatan listrik positif dan dengan demikian merupakan suatu proton.
Ion hidrogen memiliki simbol H+.
Substansi yang dapat memberikan, atau menjadi donor ion hidrogen
adalah …………………………..
115
Substansi yang dapat menerima ion hidrogen disebut akseptor proton,
atau basa.
Basa merupakan substansi yang (menerima? memberikan?) ion
hidrogen.
116
Asam seperti asam sulfat dan asam hidroklorat membentuk cairan yang
mengandung konsentrasi ion hidrogen yang tinggi bila dicampur
dengan air. Dengan demikian, asam tersebut dianggap sebagai asam
kuat. Asam karbonat dan asam asetat disebut asam lemah sebab dalam
suatu larutan, asam ini memberikan konsentrasi ion hidrogen yang
3
Tinggi
Menerima
H+ (ion hidrogen)
Negatif
rendah.
Dalam suatu larutan, asam kuat akan melepaskan ion hidrogen dalam
konsentrasi yang (tinggi? Rendah?)
117
Basa merupakan akseptor ion hidrogen (proton). Dalam suatu larutan,
senyawa alkali atau basa akan membentuk ion hidroksil (OH-).
Suatu basa akan (menerima? memberikan?) proton.
118
Suatu asam akan memberikan proton sementara basa akan menerima
proton. Dalam suatu larutan, basa akan membentuk ion hidroksil (OH-),
dan asam akan membentuk ion hidrogen (H+). Satu pengecualian
terjadi pada ammonia, yang akan menerima proton dari NH4 namun
tidak membentuk ion hidroksil dalam suatu larutan.
a. Suatu asam akan memberikan proton dalam suatu larutan akan
membentuk …………………
b. Suatu basa akan menerima proton dan karena itu memiliki muatan
listrik (negatif? Positif?)
119
Suatu larutan yang memiliki pH 7 disebut netral karena pada
konsentrasi tersebut, terdapat jumlah ion hidrogen (H+) dan ion
4
Basa
Seimbang
Alkalosis
hidroksil (OH-) dalam jumlah yang sama, yang membentuk air (H2O).
Jumlah H+ dan OH- seimbang. Larutan asam memiliki nilai pH
dibawah 7; larutan basa memiliki nilai pH diatas 7. Cairan ekstrasel
tubuh secara normal dipertahankan berada dalam kisaran pH 7,35
sampai 7,45.
a. Cairan ekstrasel sedikit bersifat (asam? Basa?)
b. Pada pH 7, ion H+ dan OH- berada dalam jumlah yang
………………..
120
Batas ekstrim pH arteri yang dapat menunjang kehidupan adalah
sekitar 6,8 sampai 7,9. Pada kedua titik ekstrim, ketidakseimbangan pH
dapat menyebabkan kematian bila tidak dikoreksi.
Pada pH sebesar 7,5 tubuh berada dalam keadaan ……………….
5
Asidosis
Kematian
Depresi
121
Lihat diagram di atas
a. Bila cairan tubuh memiliki pH sebesar 7,2, maka tubuh berada
dalam keadaan ……………………
b. Bila nilai pH menjadi lebih rendah dari 6,8, maka akan terjadi
……………
122
Bila pH menjadi lebih rendah dari 7,35 maka akan timbul asidosis
dalam derajat tertentu karena terjadi peningkatan konsentrasi ion
hidrogen. Begitu pH menjadi lebih asam, susunan saraf pusat akan
mengalami depresi, dan akan timbul gejala yang bervariasi, mulai dari
disorientasi sampai koma.
Asidosis, atau peningkatan konsentrasi ion hidrogen, akan
menyebabkan terjadinya (depresi? Stimulasi?) susunan saraf pusat.
123
Bila pH menjadi lebih tinggi dari 7,45 maka akan terjadi alkalosis
dalam derajat tertentu, sebab terjadi pennurunan dalam konsentrasi ion
hidrogen. Alkalosis menyebabkan overstimulasi dari susunan saraf
pusat. Pada keadaan alkalosis, sel saraf dapat menghasilkan impuls
bahkan tanpa stimulus-stimulus normal; dan gejalanya bervariasi dari
6
Stimulasi
7,35 dan 7,45
Dipercepat,
diperlambat
Kematian
sensasi kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki sampai kejang.
Alkalosis akan menyebabkan terjadinya (depresi? Stimulasi?) susunan
saraf pusat.
124
Perubahan kecil dalam konsentrasi ion hidrogen dari kisaran pH
normal yang sempit (7,35 sampai 7,45) menyebabkan terjadinya
perubahan yang nampak dalam laju reaksi kimia di dalam sel.
Beberapa reaksi kimia ditekan, dan beberapa reaksi kimia lainnya
dipercepat. Karena alasan inilah regulasi ion hidrogen merupakan salah
satu fungsi terpenting dari tubuh. Efek spesifik dari perubahan
konsentrasi ion hidrogen akan didiskusikan dalam Bagian 2. Pada
umumnya, bila tubuh berada dalam keadaan asidosis, pasien dapat
meninggal dalam koma; dan bila tubuh berada dalam keadaan
alkalosis, pasien tersebut dapat meninggal karena tetani atau kejang.
a. Kisaran pH normal dalam cairan ekstrasel adalah antara
……………….
b. Bila pH tidak berada dalam batas ini, efek terhadap sel adalah
………….. atau ………………. reaksi kimia
c. Asidosis berat dan alkalosis berat akan menyebabkan …………..
bila tidak dikoreksi.
7
Ekstrasel
125
pH atau konsentrasi ion hidrogen yang kita bicarakan adalah pH dari
cairan ekstrasel. Upaya sudah dilakukan untuk mengukur pH intrasel.
Meskipun demikian, mengukur pH cairan intrasel secara klinis tidak
mungkin dilakukan untuk tujuan terapi ketidakseimbangan asam-basa.
Penelitian menunjukkan bahwa nilai pH intrasel bervariasi antar sel-
sel, namun dalam kondisi normal mendekati 7. Bila pH diukur secara
klinis, maka pH yang diukur menunjukkan konsentrasi ion hidrogen
dalam cairan ekstrasel.
Secara klinis, cairan (ekstrasel? Intrasel?) digunakan untuk mengukur
nilai pH.
RINGKASAN
Konsentrasi ion hidrgen menentukan tingkat keasaman atau kebasaan
dari cairan tubuh. Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dalam pH. Pada
pH 7, ion hidrogen dan hidroksil berada dalam keadaan seimbang, dan
cairan tersebut bersifat netral. Nilai pH meningkat di atas 7 pada
larutan basa (alkali). Larutan asam memiliki pH di bawah 7. Nilai pH
normal cairan tubuh adalah 7,35 sampai 7,45. Bila pH cairan tubuh
melewati batas ini, maka beberapa reaksi kimia dalam tubuh akan
dipercepat dan beberapa reaksi lainnya akan ditekan. Baik asidosis
maupun alkalosis berat akan menyebabkan kematian bila tidak
8
pH
Netral
Asam
8
Peningkatan,
penurunan
dikoreksi.
TINJAUAN ULANG
1
Istilah yang digunakan untuk menunjukkan pengukuran konsentrasi ion
hidrogen adalah …………………………
2
Nilai pH 7 bersifat ………………….
3
Nilai pH sebesar 7,2 lebih ……………… dibandingkan nilai pH
sebesar 7,5
4
Nilai pH sebesar 7 menggambarkan konsentrasi ion hidrogen yag
sepuluh kali lebih besar dari konsentrasi ion hidrogen dari nilai pH
………….
5
Perubahan kecil dalam konsentrasi ion hidrogen di luar kisaran normal
akan menyebabkan terjadinya ………………. atau ……………… dari
reaksi kimia di dalam sel.
MEKANISME PERTAHANAN
126
Apakah yang menentukan pH cairan ekstrasel, dan bagaimana pH
cairan ekstrasel dipertahankan? Kita akan membahas pH cairan
9
Sistem buffer
ekstrasel karena pH cairan intrasel tidak dapat diukur secara klinis
(meskipun pH cairan intrasel memang berbeda dengan pH cairan
ekstrasel). Kita tahu bahwa pH normal dalam tubuh berkisar antara
7,35 sampai 7,45. Bila pH menurun, terjadi asidosis karena terdapat
lebih banyak ion hidrogen. Pada alkalosis, konsentrasi ion hidrogen
berkurang. Secara normal, tubuh mempertahankan pH antara kisaran
sempit 7,35 sampai 7,45; meskipun terus terjadi penambahan asam dan
basa dari metabolism dan dari asupan makanan dan cairan. Untuk
mempertahankan keseimbangan asam-basa, tubuh memiliki tiga jalur
pertahanan: sistem buffer, sistem pernapasan, dan sistem ginjal. Sistem
buffer dapat bekerja dalam sepersekian detik untuk mencegah
terjadinya perubahan berlebihan dalam konsentrasi ion hidrogen.
Dalam 1 sampai 3 menit, sistem pernapasan yang bekerja tunggal dapat
menyesuaikan konsentrasi setelah terjadinya perubahan mendadak.
Meskipun ginjal merupakan yang paling kuat dari semua mekanisme
kontrol, bila ginjal hanya bekerja sendirian, ginjal memerlukan
beberapa jam sampai beberapa hari untuk menyesuaikan konsentrasi
ion hidrogen setelah terjadinya suatu perubahan mendadak. Masing-
masing mekanisme pertahanan berbagi tanggung jawab dalam
mempertahankan konsentrasi ion hidrogen normal.
Ketiga mekanisme yang mempertahankan konsentrasi ion hidrogen
normal adalah
a. ……………………….
10
Sistem pernapasan
Sistem ginjal
Meningkat
pH (konsentrasi ion
hidrogen)
b. ……………………....
c. ……………………...
Sistem Buffer
127
Suatu buffer dapat dianggap sebagai spons kimia. Tergantung dari
situasinya, spons tersebut dapat menyerap semua ion hidrogen yang
berlebihan atau melepaskan ion hidrogen yang berlebihan tersebut.
Buffer asam-basa merupakan larutan yang terdiri dari dua atau lebih
senyawa kimia yang mencegah terjadinya perubahan berlebihan dalam
konsentrasi ion hidrogen bila asam maupun basa ditambahkan ke
dalam larutan tersebut. Sebagai contohnya, bila hanya beberapa tetes
asam hidroklorat ditambahkan ke dalam satu gelas beker berisi air
murni (pH 7), maka pH air akan segera turun sebesar 1 angka.
Meskipun demikian, jika terdapat suatu buffer yang baik, maka asam
hidroklorat akan berikatan dengan senyawa buffer tersebut dan pH
hanya akan menurun sedikit.
a. pH akan menurun jika konsentrasi ion hidrogen (meningkat?
Menurun?)
b. Buffer asam-basa dapat mencegah terjadinya perubahan berlebihan
pada ………………..
128
11
20
Karbonat
Karbon dioksida;
Terdapat sejumlah sistem buffer di dalam tubuh. Meskipun demikian,
sistem buffer yang utama adalah sistem karbonat, yang terdiri dari
campuran asam karbonat (H2CO3) dan natrium bikarbonat (NaHCO3)
dalam satu cairan yang sama. Asam karbonat merupakan asam yang
sangat lemah; derajat disosiasinya (menjadi ion hidrogen dan ion
bikarbonat) kurang dibandingkan dengan asam-asam lainnya.
Kebanyakan asam karbonat dalam larutan berdisosiasi menjadi karbon
dioksida dan air, sehingga hasil akhirnya adalah konsentrasi tinggi
karbon dioksida terlarut namun dengan hanya sedikit konsentrasi asam.
Hidrolisi bikarbonat dalam larutan membentuk ion hidroksil dan
dengan demikian meningkatkan tingkat kebasaan suatu larutan.
Normalnya, untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa (pH 7,35
sampai 7,45), rasio asam karbonat terhadap basa bikarbonat adalah
1:20.
H 2 CO3BHC O 3
= 120
=pH 7 , 4
Terdapat juga sejumlah kecil kalium bikarbonat, kalsium bikarbonat,
dan magnesium bikarbnat di dalam tubuh. Simbol BHCO3 digunakan
untuk menunjukkan basa bikarbonat lainnya ini.
a. Untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa dalam cairan
tubuh, harus terdapat 1 bagian asam untuk …….. bagian basa di
dalam sistem buffer karbonat
b. Sistem buffer utama dalam tubuh adalah sistem ………
c. Asam karbinat merupakan asam lemah karena berdisosiasi menjadi
12
air
Kebasaan
Lemah
Sedikit
Sedikit
…………. dan …………..
d. Jumlah ion hidroksil yang meningkat akan meningkatkan
(keasaman? Kebasaan?) dari suatu larutan
129
Bilamana asam hidroklorat (HCl), yang merupakan asam kuat,
ditambahkan ke dalam suatu larutan yang mengandung natrium
bikarbonat, akan terjadi reaksi berikut ini:
HCl + NaHCO3 H2CO3 + NaCl
Sebagai ganti asam hidroklorat yang merupakan asam kuat, kita dapat
asam karbonat (H2CO3) yang merupakan asam (kuat? Lemah?)
130
Karena asam kuat berikatan dengan natrium bikarbonat untuk
membentuk asam lemah dan natrium klorida, asam hidroklorat yang
ditambahkan ke dalam larutan buffer (sedikit? Banyak?) mengubah pH
131
Bila asam kuat ditambahkan ke dalam sistem buffer, maka pH akan
menurun (sedikit? Banyak?)
132
Bila natrium hidroksida (NaOH) yang merupakan basa kuat
13
Lemah
Meningkat
Karbonat
ditambahkan ke dalam larutan buffer, maka akan terjadi reaksi berikut
ini:
NaOH + H2CO3 NaHCO3 + H2O
Hal ini menunjukkan bahwa ion hidroksil dari natrium hidroksida
berikatan dengan ion hidrogen dari asam karbonat untuk membentuk
air dan natrium bikarbonat.
Natrium bikarbonat merupakan basa (kuat? Lemah?)
133
Bila basa kuat ditambahkan ke dalam larutan buffer, maka pH akan
……………. Sedikit
134
Terdapt empat sistem buffer utama dalam tubuh yang membantu
mempertahankan pH yang konstan. Sistem buffer utama ini adalah
sistem bikarbonat-asam karbonat, sistem fosfat, sistem protein dan
sistem hemoglobin. Meskipun sistem buffer karbonat tidak begitu kuat,
di dalam tubuh, buffer ini sama pentingnya dengan semua sistem buffer
lain dijadikan satu, karena kedua unsur dalam karbonat dapat diregulasi
melalui kandungan karbon dioksida oleh sistem pernapasan dan
melalui ion bikarbonat oleh ginjal. Sistem buffer merupakan salah satu
mekanisme yang dimiliki tubuh untuk meregulasi pH.
Sistem buffer yang paling penting di dalam tubuh adalah
14
Menurun
Meningkat
……………….
Sistem Pernapasan
135
Karbon dioksida secara terus menerus dibentuk dalam tubuh oleh
berbagai proses metabolik intrasel yang berbeda. Sebagai contohnya,
karbon dalam makanan dioksidasi untuk membentuk karbon dioksida..
Karbon dioksida berdifusi keluar dari sel menuju ke cairan interstisial
dan kemudian ke dalam cairan intravaskuler. Karbon dioksida
ditransportasikan ke paru-paru, dimana karbon dioksida kemudian
berdifusi ke dalam alveoli dan diekspirasikan. Bila laju formasi
metabolik dari karbon dioksida meningkat, konsentrasinya dalam
cairan ekstraseluler juga meningkat. Bila frekuensi ventilasi paru
(pernapasan) meningkatkan, laju ekspirasi karbon dioksida juga akan
meningkat – yang aman menurunkan jumlah akumulasi karbon
dioksida di dalam cairan ekstrasel.
a. Bila metabolism menurun, konsentrasi karbon dioksida dalam
cairan tubuh akan (meningkat? Menurun?)
b. Bila frekuensi pernapasan menurun, jumlah karbon dioksida di
dalam cairan ekstrasel akan (meningkat? Menurun?)
136
Karena pusat pernapasan mampu berespon terhadap konsentrasi ion
hidrogen, yang merupakan hasil dari aksi langsung ion hidrogen
15
Karbon dioksida
Kurang
Asam karbonat
terhadap pusat pernapasan di medulla, dan karena perubahan dalam
ventilasi pernapasan pada gilirannya mengubah konsentrasi ion
hidrogen di dalam cairan tubuh, maka sistem pernapasan bekerja
sebagai sistem umpan balik untuk mengontrol konsentrasi ion
hidrogen. Bila konsentrasi ion hidrogen meningkat (asidosis) di dalam
cairan ekstrasel, sistem pernapasan menjadi lebih aktif (frekuensi dan
dalamnya respirasi meningkat) dan karbon dioksida akan
diekspirasikan dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan demikian
konsentrasi karbon dioksida dalam cairan ekstrasel akan menurun.
Karena lebih banyak karbon dioksida yang dibuah, hanya sedikit yang
tersisa untuk berikatan dengan air membentuk asam karbonat.
H2O + CO2 H2CO3
Asam karbonat akan kurang dibentuk jika terdapat ………….. dalam
jumlah yang sedikit. Dengan demikian, pH tidak adakn menurun
seperti apabila asam karbonat terdapat di dalam cairan ekstrasel.
137
Bila konsentrasi ion hidrogen menurun, sistem pernapasan menjadi
(lebih? Kurang?) aktif dan konsentrasi karbon dioksida meningkat
138
Bila terdapat lebih banyak karbon dioksida, maka …………….. akan
lebih banyak terbentuk
16
Sebagian
139
Mekanisme pernapasan untuk regulasi konsentrasi ion hidrogen
memiliki efisiensi sebesar 50% sampai 75%. Sebagai contohnya, jika
pH tiba-tiba menurun dari 7,4 menjadi 7,0 maka sistem pernapasan
akan mengembalikan pH menjadi sekitar 72 sampai 7,3 dalam waktu 1
menit. Alasan untuk tingkat efisiensi ini adalah bahwa pada saat
konsentrasi ion hidrogen mendekati normal, stimulus pada pusat
pernapasan menjadi hilang. Pada saat itu, sistem buffer kimia yang
dibahas sebelumnya akan membantu mencapai keseimbangan.
Sistem respirasi mampu mengambalikan pH (sebagian? Seluruhnya?)
sampai normal.
Sistem Ginjal
140
Karena ginjal dapat mengekresikan asam atau basa dalam jumlah yang
berbeda, sistem ini memainkan peranan yang penting dalam kontrol
pH. Regulasi pH tubuh oleh ginjal merupakan sarana yang rumit untuk
mengekskresikan ion hidrogen dengan jumlah yang bervariasi dari
dalam tubuh, tergantung pada jumlah ion hidrogen yang memasuki
peredaran darah. Proses ini meliputi rangkaian reaksi yang terjadi di
tubulus-tubulus ginjal, termasuk reaksi untuk sekresi ion hidrogen,
resorpsi ion natrium, eksresi ion bikarbonat ke dalam urine, dan sekresi
17
Bervariasi
Asam
Lebih banyak
ammonia ke dalam tubulus. Ion bikarbonat yang memasuki tubulus
ginjal mengalami perubahan proporsi dibandingkan konsentrasi ion
bikarbonat ekstrasel. Bila konsentrasi ion bikarbonat dalam cairan
ekstrasel tetap normal (lihat diagram pada halaman 23), sekresi ion
hidrogen dan filtrasi ion bikarbonat normalnya akan seimbang dan
kedua ion ini akan saling menetralisir.
Konsentrasi dari ion bikarbonat yang memasuki ginjal (bervariasi?
Tidak bervarisi?)
141
Dalam metabolisme normal, tubuh menghasilkan asam dalam jumlah
yang berlebihan. Untuk mempertahankan keseimbangan, ginjal
mengekskresikan lebih banyak ion hidrogen dan karena itu urin
biasanya bersifat asam.
Bila lebih banyak ion hidrogen diekskresikan melalui urin, maka pH
urin menjadi lebih (asam? Basa?)
142
Ion hidrogen yang berlebihan akan diekskresikan melalui urin.
Bila konsentrasi ion bikarbonat dalam cairan ekstrasel lebih dari
normal, maka ion bikarbonat yang masuk ke dalam tubulus ginjal
(lebih banyak? Lebih sedikit?) dari yang dibutuhkan untuk berikatan
dengan ion hidrogen.
18
Ion bikarbonat
Basa
Seluruh
143
Bila hal ini terjadi, …………………….. yang berlebihan akan
diekskresikan oleh ginjal melalui urin.
144
Meskipun ginjal mampu mengekskresikan urin yang bersifat asam
maupun basa, urin biasanya bersifat asam.
Bila lebih banyak ion bikarbonat dieksrkesikan, maka urin menjadi
lebih (asam? Basa?)
145
Meskipun sistem ginjal bekerja lambat, sistem ini berbeda dengan
mekanisme pernapasan dalam hal sistem ini terus bekerja sampai pH
ekstrasel mencapai normal.
Mekanisme sistem pernapasan dalam mempertahankan keseimbangan
asam-basa memiliki efisiensi sebesar 50% sampai 75%, namun sistem
ginjal memiliki keuntungan berupa dapat menetralisir (sebagian?
Seluruh?) kelebihan asam yang memasuki cairan tubuh.
146
Dengan mengembalikan beberapa substansi ke dalam cairan tubuh dan
mengekskresikan substansi lainnya, ginjal dapat mengkompensasi
19
Ion hidrogen
Bikarbonat
dalam beberapa jam bahkan untuk penyimpangan yang besar dari
konsentrasi normal asam atau basa.
a. Bila pH cairan ekstraselul menurun, ginjal akan mengeliminasi
lebih banyak (ion hidrogen? Ion bikarbonat?) untuk mencapai
keseimbangan
b. Bila pH cairan ekstrasel meningkat, ginjal akan mengeliminasi
lebih banyak ion (hidrogen? Bikarbonat?) untuk mencapai
keseimbangan.
RINGKASAN
Mekanisme homeostatic yang telah kita bahas adalah mekanisme yang
berfungsi mempertahankan keseimbangan elektrolit pada orang yang
sehat. Pada orang yang sakit, fungsi dari salah satu mekanisme regulasi
ini mungkin mengalami gangguan, atau ketidakseimbangan asam atau
basa yang terjadi di dalam tubuh terlalu besar sehingga tubuh tidak
mampu mengoreksi tanpa terapi.
Tubuh memiliki tiga mekanisme untuk regulasi keseimbangan asam-
basa: sistem buffer, sistem pernapasan dan sistem ginjal.
Sistem buffer meliputi dua atau lebih senyawa yang dapat mencegah
terjadinya perubahan berlebihan pada pH cairan tubuh. Buffer yang
paling penting adalah sistem asam – natrium bikarbonat. Asam
karbonat merupakan asam lemah dan akan terionisasi dalam jumlah
yang terbatas.
20
Sistem buffer
Sistem pernapasan
H2CO3 H+ + HCO3-
Bikarbonat merupakan basa lemah dan menyebabkan terbentuknya ion
hidroksil.
HCO3- + H2O H2CO3 + OH-
pH cairan ekstrasel dapat dikembalikan menjadi normal oleh sistem ini.
Sistem pernapasan membantu mempertahankan keseimbangan asam-
basa melalui kontrol kandungan karbon dioksida. Saat jumlah karbon
dioksida dalam cairan ekstrasel meningkat, frekuensi dan kedalaman
respirasi akan meningkat untuk mengekspirasi lebih banyak karbon
dioksida. Bila kadar karbon dioksida rendah, respirasi akan diekan.
Bila lebih banyak karbon dioksida dibuang, hanya sedikit yang tersisa
untuk berikatan dengan air untuk membentuk asam karbonat.
Ginjal dapat mengeliminasi baik ion hidrogen maupun ion bikarbonat
dari cairan tubuh dan dengan cara ini dapat meningkatkan atau
menurunkan pH. Mekanisme ginjal membutuhkan lebih banyak waktu
dibandingkan sistem lainnya, namun lebih kuat.
TINJAUAN ULANG
1
Pertahanan yang dimiliki tubuh untuk mempertimbangkan
keseimbangan asam-basa adalah
a. ………………….
b. ……………….....
21
Sistem ginjal
Sistem karbonat
Sedikit menurun
Lebih aktif
Mengekskresikan
lebih banyak ion
bikarbonat
Asidosis
c. ………………….
2
Sistem buffer kimia yang paling penting dalam tubuh adalah
………………
3
Bila asam kuat ditambahkan ke dalam sistem buffer, maka pH akan
………..
4
Bila konsentrasi ion hidrogen dalam cairan ekstrasel meningkat, sistem
pernapasan akan menjadi ……………..
5
Bila konsentrasi bikarbonat dalam cairan ekstrasel lebih dari normal,
maka ginjal ……………………………………………………………...
KONDISI KETIDAKSEIMBANGAN KLINIS
147
Setiap kondisi yang menurunkan tingkat ventlasi paru akan
meningkatkan konsentrasi karbon dioksida terlarut, asam karbonat dan
ion hidrogen.
Hasil dari proses ini adalah (asidosis? Alkalosis?)
22
Asam karbonat
Lebih
Asidosis Respiratorik
148
Asidosis respiratorik disebabkan oleh setiap situasi klinik yang
mengganggu pertukaran gas paru dan menyebabkan terjadinya retensi
karbon dioksida, yang mengakibatkan terjadinya peningkatan asam
karbonat dalam darah.
a. Sebagai contohnya, pada emfisema (penyakit paru obstruktif
kronik), terjadi hambatan dalam pertukaran oksigen dan karbon
dioksida yang menyebabkan terjadinya retensi karbon dioksida
yang selanjutnya mengakibatkan peningkatan …………….
b. pH dari cairan ekstrasel menjadi (lebih? Kurang?) asam
dibandingkan normal
149
a. Keseimbangan normal
b. Ketidakseimbangan akibat penyakit yang mengganggu paru-paru
23
Asam karbonat
Ion hidrogen
Asam
Basa
Karena adanya penyakit, karbon dioksida dipertahankan di dalam
tubuh, sehingga terdapat lebih banyak …………………….. dalam
cairan ekstrasel.
c. Untuk mendapatkan keseimbangan, ginjal mempertahankan basa
bikarbonat dan mengekskresikan ………………. Sehingga urin
menjadi ………………..
d. Jika mekanisme regulasi tubuh berhasil mempertahankan
keseimbangan, asidosis akan terkompensasi atau terkoreksi. Bila
ketidakseimbangan yang terjadi tidak dapat dikoreksi oleh
mekanisme regulasi tubuh, maka dibutuhkan terapi medis. Terapi
akan diarahkan pertama-tama terhadap penyebab (misalnya
emfisema); kemudian obat-obatan yang mengandung bikarbonat
mungkin harus diberikan. Terapi ini biasanya meliputi pemberian
cairan natrium bikarbonat atau larutan yang mengandung laktat
secara intravena. Respirator mekanis dapat juga digunakan untuk
memperbaiki ventilasi.
24
Lebih banyak
Asam karbonat
Karbon dioksida
Bila terjadi asidosis respiratorik yang harus diterapi, pasien
membutuhkan lebih banyak (asam? Basa?)
150
Pada asidosis respiratorik, masalah atau penyakit mempengaruhi
respirasi. Karena itu, sistem respirasi tidak dapat menjadi faktor
kompensasi atau faktor koreksi.
Ginjal akan mengkompensasi dengan mensekresikan (lebih banyak?
Lebih sedikit?) ion hidrogen untuk mengembalikan nilai pH menjadi
normal.
151
Pada asidosis respiratorik, masalah yang terjadi adalah asam karbonat
yang terdapat dalam jumlah yang berlebihan yang tidak dapat direduksi
dengan mengekspirasikan lebih banyak karbon dioksida karena sistem
respirasi mengalami suatu kondisi patologis.
Asidosis respiratorik terjadi akibat terdapatnya …………………….
Dalam jumlah yang berlebih.
Alkalosis Respiratorik
152
25
Penurunan
Mempertahankan
Pada alkalosis respiratorik, masalah yang terjadi adalah akibat dari
kurangnya asam karbonat. Alkalosis respiratorik tidak terjadi sesering
asidosis respiratorik.
Bilamana terjadi ventilasi paru yang berlebihan pada paru yang relatif
normal, akan terjadi peningkatan ekspirasi ………………
153
Bila terjadi ekspirasi karbon dioksida dengan jumlah yang berlebihan,
akan terjadi (peningkatan? Penurunan?) asam karbonat cairan ekstrasel
sebagai resultan dari peningkatan ekspirasi karbon dioksida tersebut.
154
Alkalosis respiratorik terjadi bila terjadi ventilasi paru berlebihan dan
bila terjadi penurunan sisi asam karbonat pada rasio asam karbonat-
basa bikarbonat. Alkalosis respiratorik terjadi pada hipoksia akibat
ketinggian, ensefalitis atau demam, karena terjadi stimulasi pada pusat
respirasi. Keracunan salisilat, seperti pada overdosis aspirin, juga
menyebabkan stimulasi langsung terhadap pusat pernapasan.
Upaya tubuh untuk mengembalikan pH ke kadar normal adalah melalui
ginjal yang mengekskresikan ion bikarbonat dan ………………….. ion
hidrogen.
155
a. Keseimbangan normal
26
Karbon dioksida
Ion hidrogen
Basa
Asam
b. Ketidakseimbangan akibat penyakit
Respirasi telah meningkat, sehingga terjadi penurunan
…………….
c. Untuk mencapai keseimbangan, ginjal akan mengekskresikan ion
bikarbonat dan mempertahankan .............................
Urin akan bersifat ……………..
d. Bila mekanisme regulasi tubuh tidak mampu mengoreksi
ketidakseimbangan yang terjadi, terapi akan diarahkan terhadap
penyebabnya. Termasuk di dalamnya terapi untuk mengoreksi
kondisi awal, seperti penyebab demam tinggi. Berikutnya, dapat
diberikan karbon dioksida melalui masker inhalasi dengan interval
yang pendek. Obat-obatan untuk meningkatkan konsentrasi asam
27
Diekspirasi
Ion bikarbonat
Karbon dioksida
Natrium bikarbonat
juga akan diberikan.
Dalam mengkompensasi alkalosis respiratorik, kadar dari asam
karbonat dan basa bikarbonat mengalami penurunan.
Terapi diarahkan untuk meningkatkan sisi (asam? Basa?)
156
Pada alkalosis respiratorik, beberapa faktor mempengaruhi sistem
respirasi sehingga terjadi peningkatan jumlah karbon dioksida yang
…………
a. Untuk mengkompensasi, ginjal akan mengekskresikan ……………
b. Untuk terapi, dapat diberikan ………………. melalui masker
inhalasi dengan interval yang pendek
Asidosis Metabolik
157
Beberapa kondisi klinis yang dapat menyebabkan asidosis metabolik
adalah diare berat, mutah, asidosis uremik, dan diabetes mellitus.
Contohnya, pada diabetes, kurangnya insulin mencegah terjadinya
pemakaian glukosa untuk metabolism. Lemak yang disimpan kemudian
akan dipecah menjadi asam asetoasetat, yang akan dimetabolisir untuk
menghasilkan energi. Konsentrasi asam asetotasetat dalam cairan
ekstrasel sering meningkat begitu tinggi dan diekskresikan dalam
jumlah besar ke dalam urin. Asidosis metabolik terjadi karena
tingginya konsentrasi asam dalam cairan ekstrasel dan juga karena
28
H2CO3
BHCO3
Hiperaktif (cepat
dan dalam)
Karbon dioksida
Asam
asam asetoasetat mengangkut natrium dalam jumlah besar sebagai
natrium bikarbonat ke dalam urin.
Asidosis metabolik terjadi karena tingginya kandungan asam dalam
darah, yang juga menyebabkan hilangnya …………………. yang
merupakan bagian alkali dari sistem buffer karbonat.
158
a. Keseimbangan normal
Pada diagram di atas, keterangannya harus berisi:
(a) ……………………
(b) ……………………
b. Asidosis diabetic (asam asetotasetat berikatan dengan biakrbonat)
c. Mekanisme regulasi
(a) Pernapasan menjadi ………………… (pernapasan
29
Basa bikarbonat
Basa (alkali)
Sistem buffer
respirasi dan ginjal
Ion hidrogen
7,35 sampai 7,45
Kussmaul)
(b) Paru akan mengekspirasikan lebih banyak ………………
(c) Ginjal akan mengekskresikan lebih banyak ion hidrogen, dan
urin akan menjadi …………..
d. Pada asidosis metabolik, biasanya terdapat deficit volume cairan
itrasel yang harus dikoreksi dengan cairan parenteral. Untuk
menterapi asidosis diabetic, karbohidrat dan insulin harus
diberikan. Larutan natrium bikarbonat atau laktat (misalnya,
natrium laktat) mungkin juga diperlukan untuk membantu basa
bikarbonat. Bila digunakan natrium laktat, laktat akan teroksidasi
menjadi asam karbonat, sehingga memungkinkan natrium untuk
berinterasi dengan asam kabonat untuk membentuk natrium
bikarbonat.
Terapi ditujukan untuk mengoreksi penyebab asidosis metabolik
dan mengganti defisit ……………………..
159
Pada asidosis metabolik, tejadi deficit pada ................................. yang
tersedia.
a. Mekanisme homeostatic yang berfungsi mengembalikan pH ke
kadar normal meliputi …………………………………………..
…………………………………………………………………
b. Ginjal akan mengekskresikan …………………………………
30
Hiperaktif (cepat
dan dalam)
7,35 sampai 7,45
1:20
H2CO3
BHCO3
160
pH normal dari cairan ekstrasel adalah ……………..
161
Pada asidosis diabetic, respirasi disebut pernapasan Kussmaul. Karena
sistem respirasi berfungsi untuk mengembalikan pH menjadi lebih
mendekati normal, respirasi akan menjadi ……………………………
Alkalosis Metabolik
162
Alkalosis metabolik dapat disebabkan oleh ingesti natrium bikarbonat
dalam jumlah yang besar atau karena adanya kehilangan klorida
melalui muntah atau suction lambung. BIla terjadi kehilangan klorida,
natrium yang tertinggal akan membentuk natrium bikarbonat dalam
jumlah yang berlebihan.
a. Keseimbangan normal
(a) pH normal adalah ………………….
(b) Pada sistem buffer karbonat, rasio asam terhadap basa adalah
31
Meningkat
Lambat; dangkal
Mempertahankan
Ion hidrogen
Basa
Basa bikarbonat
Mempertahankan
karbon dioksida
…………..
(c) Simbol untuk asam karbonat adalah ………….; simbol untuk
basa bikarbonat adalah …………………
b. Basa bikarbonat (meningkat? Menurun?)
c. Mekanisme regulasi
(a) Pernapasan menjadi …………. serta ,……………… dan paru-
paru akan …………………. karbon dioksida
(b) Ginjal akan meretensi ……………………… dan
menyebabkan urin menjadi ……………………….
d. Jika mekanisme regulasi tubuh tidak dapat mencapai
keseimbangan, larutan yang mengandung klorida harus diberikan.
Ion klorida dalam larutan akan menggantikan ion bikarbonat dan
membantu meringankan kelebihan basa bikarbonat.
Faktor mayor yang menyebabkan ketidak-seimbangan pada
alkalosis metabolik adalah kelebihan ……………….
32
Kombinasi
163
Paru-paru membantu mengembalikan pH ke kadar normal dengan
…………………
Kombinasi Beberapa Jenis Ketidakseimbangan
Kita telah membicarakan asidosis dan alkalosis respiratorik serta
asidosis dan alkalosis metabolik sebagai suatu entitas yang berbeda.
Mungkin saja pasien mengalami kombinasi jenis ketidakseimbangan.
Sebagai contohnya, salisilat dapat mneyebabkan dua jenis gangguan
asam-basa. Pertama, salisilat menstimulasi pusat respirasi, yang
menyebabkan terjadinya hipervetilasi dan alkalosis respiratorik yang
nampak. Salisilat kemudian akan menyebabkan gangguan metabolism,
yang menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi asam dalam
tubuh dan asidosis metabolik. Bila terjadi kombinasi jenis
ketidakseimbangan, terapi harus gencar untuk mencegah kematian.
Pasien dapat mengalami satu jenis ketidakseimbangan atau …………..
beberapa jenis ketidakseimbangan.
Efek Asidosis dan Alkalosis pada Tubuh
165
Efek utama dari asidosis adalah depresi susunan saraf pusat. Bila pH
33
Depresi
Stimulasi
darah kurang dari 7,0 susunan saraf akan mengalami depresi sehingga
pasien akan mengalami disorientasi dan kemudian akan mengalami
koma. Efek utama dari alkalosis terhadap tubuh adalah eksitabilitas
yang berlebihan dari susunan saraf. Hal ini terjadi pada susunan saraf
pusat dan susunan saraf tepi, dengan saraf tepi biasanya lebih dahulu
terkena. Sebagai hasil dari stimulasi saraf berulang, otot akan
mengalami tetani dan spasme tonik. Pasien dengan alkalosis dapat
menggal karena tetani otot pernapasan. Gejala stimulasi susunan saraf
pusat adalah rasa gugup dan kejang.
a. Asidosis menyebabkan ………. Susunan saraf pusat
b. Alkalosis menyebabkan …………… dari susunan saraf pusat dan
susunan saraf tepi.
RINGKASAN
Asidosis maupun alkalosis respiratorik adalah hasil dari beberapa
penyakit atau kondisi yang mempengaruhi sistem pernapasan. Pada
asidosis respiratorik terjadi gangguan yang menyebabkan peningkatan
jumlah karbon dioksida yang dipertahankan di dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan terjadinya peningkatan asam karbonat. Pada alkalosis
respiratorik terjadi penurunan jumlah karbon dioksida dalam tubuh dan
sebagai akibatnya terjadi penurunan jumlah asam karbonat. Pada
asidosis respiratorik, ginjal akan bertugas untuk mengoreksi
ketidakseimbangan yang terjadi dengan mempertahankan basa
34
Asam karbonat
Asidosis
Ion hidrogen
Tertekan
bikarbonat dan mengekskresikan ion hidrogen. Pada alkalosis
respiratorik, ginjal akan mengekskresikan ion bikarbonat dan
mempertahankan ion hidrogen.
Asidosis metabolik merupakan akibat dari hilangnya basa, dan
alkalosis metabolik terjadi akibat asupan basa yang berlebihan. Dengan
demikian, baik sistem pernapasan maupun sistem ginjal berperan
dalam mengembalikan pH tubuh ke kadar normal. Pada asidosis
metabolik terjadi peningkatan kuantitas asam dalam kaitannya dengan
basa dalam cairan intravaskuler. Karena itu, tubuh mengkompensasi
dengan adanya pernapasan yang hiperaktif untuk mengeluarkan lebih
banyak karbon dioksida dan ginjal akna mengekskresikan lebih banyak
ion hidrogen. Pada alkalosis metabolik, terjadi peningkatan basa dalam
cairan intrasel. Respirasi akan ditekan untuk meningkatkan karbon
dioksida dan sebagai akibatnya meningkatkan asam karbonat. Ginjal
akan mempertahankan ion hidrogen dan mengekskresikan ion
bikarbonat untuk mengembalikan pH cairan ekstrasel ke kadar normal.
TINJAUAN ULANG
1
Bila karbon dioksida dipertahankan dalam cairan intravaskuler, sebagai
akibatnya akan terjadi peningkatan ………………………
2
Peningkatan asam karbonat dalam cairan intravaskuler akan
35
Karbon dioksida
Ion bikarbonat
Depresi
Asidosis respiratorik
menyebakan …………………….
3
Bila terjadi asidosis, ginjal akan mengekskresikan ……………
4
Pada alkalosis metabolik terdapat lebih banyak basa bikarbonat; karena
itu sistem respirasi menjadi ……………….. dan mempertahankan
………………..
5
Pada alkalosis metabolik, ginjal akan mengekskresikan ………………
6
Efek utama dari asidosis terhadap sistem saraf adalah ……………..
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KETIDAKSEIMBANGAN
ASAM-BASA
Asidosis Respiratorik
166
Asidosis respiratorik terjadi akibat peningkatan kadar asam karbonat
dalam cairan ekstrasel yang disebabkan oleh tidak adekuatnya
pertukaran gas di dalam paru, dengan retensi karbon dioksida. Kondisi
yang dapat mneyebabkan asidosis respiratorik meliputi depresi
pernapasan oleh obat atau penyakit, benda asing pada jalan napas, dan
terperangkapnya air dalam bagian paru (seperti yang terjadi pada
emfisema dan pneumonia).
36
Distress
Disorientasi
Fibrilasi atrial
Semua kondisi dimana terjadi rentesi karbon dioksida dapat
menyebabkan ………………….
167
Tanda-tanda yang perlu kita kenali yang menunjukkan adanya asidosis
respiratorik meliputi distress pernapasan, kecemasan, disorientasi,
kebingungan dan kelemahan tubuh.
a. Satu tanda dari asidosis respiratorik adalah pernapasan yang
(mudah? Mengalami distress?)
b. Orang yang mengalami asidosis respiratorik cenderung
(berorientasi baik? mengalami disorientasi?)
168
Bila terjadi asidosis respiratorik berat, orang tersebut dapat menjadi
tidak sadar atau dapat mengalami fibrilasi atrial.
Orang dengan asidosis respiratorik berat dapat mengalami aritmia
jantung seperti ………………..
169
Berdasarkan temuan laboratorik, pada asidosis respiratorik yang tidak
terkompensasi, pH akan menjadi rendah dan tekanan parsial karbon
dioksida (PCO2) akan menjadi tinggi. Konsentrasi asam karbonat tidak
bisa diukur secara langsung di laboratorium rumah sakit. Meskipun
37
7,35 sampai 7,45
40 sampai 46
Rendah
Tinggi
Kembali ke normal
demikian, konsentrasi asam karbonat bersifat proporsional dengan
tekanan parsial karbon dioksida, dan tekanan parsial ini dapat diukur.
(Bila suatu gas seperti karbon dioksida terlarut dalam suatu cairan,
konsentrasi gas di dalam cairan tersebut berbanding lurus dengan
tekanan parsial). Karena karbon dioksida dipertahankan, PCO2 akan
menjadi tinggi. Nilai normal PCO2 adalah 40 sampai 46 mmHg. PCo2
rata=rata dalam darah arteri adalah 40 mmHg, sementara PCO2 rata-rata
dalam darah vena adalah 46 mmHg.
a. Kisaran pH cairan ekstrasel normal adalah ………………
b. Kisaran normal dari PCO2 adalah dari ………………. mmHg
c. Pada asidosis respiratorik, pH akan menjadi (tinggi? Rendah?)
d. PCO2 akan menjadi (tinggi? Rendah?)
170
Begitu sistem buffer dan ginjal mengkompensasi asidosis yang terjadi,
pH akan kembali menjadi normal. PCO2 dapat kembali mendekati
normal, namun kemungkinan akan tetap tinggi bila penyebab asidosis
respiratorik tidak dikoreksi. pH dapat kembali menjadi normal
meskipun karbon dioksida tetap dipertahankan di dalam tubuh karena
ginjal akan mempertahankan ion bikarbonat dan mengekskresikan ion
hidrogen untuk mencapai keseimbangan.
Begitu tubuh mengkompensasi asidosis, pH kemungkinan akan (tetap
rendah? Kembali ke normal? Tetap tinggi?)
38
Pernapasan
PCO2
Asidosis respiratorik
171
Pernapasan normal harus dikembalikan sebisa mungkin. Terapi
ditujukan pada penyebab dari ekspirasi karbon dioksida yang tidak
adekuat. Obat yang lebih jauh lagi menyebabkan depresi pernapasan
tidak boleh diberikan.
Respirasi dalam dengan interval yang regular akan membantu
mengembalikan ……………… normal.
172
PCO2 yang mengalami peningkatan harus dikurangi secara bertahap.
Ventilasi mekanis intermitan seringkali digunakan untuk membantu
mengurangi PCO2.
Ventilasi mekanis dapat digunakan dalam terapi asidosis respiratorik
untuk menguragi ………….. yang meningkat.
173
Terapi dasar meliputi memelihara jalan napas pasien, aspirasi sekresi
respiratorik yang berlebihan, dan pernapasan buatan jika diperlukan.
Obat-obatan dan cairan parenteral mungkin diperlukan untuk
mengembalikan keseimbangan. Pada kasus-kasus yang ekstrim, cairan
parenteral yang mengandung laktat atau bikarbonat dapat digunakan.
Ventilasi yang adekuat merupakan terapi utama untuk
39
Peningkatan
Oksigen
PCO2
…………………
174
Oksigen dapat digunakan bila terdapat anoksia. Meskipun demikian,
pada pasien dengan retensi kronik karbon dioksida (misalnya seperti
yang terjadi pada emfisema), pemberian oksigen dapat membahayakan
pasien. Normalnya, begitu kadar karbon dioksida meningkat, medulla
dan kemoreseptor akan menstimulasi pernapasan. Ada orang dengan
peningkatan kadar karbon dioksida kronik, pusat respirasi menjadi
tidak sensitif terhadap kadar karbon dioksida. Respirasi sebagai
gantinya distimulasi oleh penurunan kadar oksigen.
a. Normalnya, respirasi distimulasi oleh (peningkatan? Penurunan?)
kadar karbon dioksida.
b. Pada orang dengan retensi kronik karbon dioksida, respirasi
distimulasi oleh kadar yang rendah dari ………………
175
Bila oksigen diberikan pada orang dengan peningkatan PCO2 kronik,
pasien harus diawasi dengan ketat karena dapat terjadi depresi
pernapasan begitu oksigen dilepaskan.
Oksigen harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
peningkatan ………………….. kronik.
40
Alkalosis
respiratorik
Sensasi kesemutan
Tinggi
Rendah
Alkalosis Respiratorik
176
Alkalosis respiratorik terjadi akibat adanya defisi asam karbonat yang
disebabkan oleh hiperventilasi. Kondisi ini merupakan jenis
ketidakseimbangan asam-basa yang sering ditemukan. Alkalosis
respiratorik dapat terjadi akibat lesi intrakranial atau suhu yang tinggi.
Setiap keadaan dimana terdapat kehilangan karbon dioksida dapat
menyebabkan ……………..
177
Salah satu dari tanda-tanda awal alkalosis respiratorik adalah sensasi
kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki. Hal ini terjadi akibat
stimulasi sistem saraf. Gejala lainnya yang dapat terjadi bila terjadi
alkalosis berat meliputi palpitasi, berkeringat, tetani, dan aritmia
jantung.
Tanda awal dari alkalosis respiratorik adalah ………………. Pada jari-
jari tangan dan kaki.
178
Pada alkalosis respiratorik, hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan pH yang lebih tinggi dari normal dan PCO2 yang rendah.
Hal ini merupakan kebalikan dari hasil pemeriksaan laboratorium pada
asidosis respiratorik.
41
Bikarbonat
Karbon dioksida
a. Pada alkalosis respiratorik, pH akan …………………
b. Pada alkalosis respiratorik PCO2 akan ………………….
179
Begitu tubuh dapat mengkompensasi alkalosis yang terjadi, ginjal akan
mempertahankan ion hidrogen.
Bila ginjal mempertahankan lebih banyak ion hidrogen, maka ginjal
akan mengeksreksikan lebih banyak ion ………………..
180
Terapi untuk alkalosis respiratorik ditujukan pada peingkatan kadar
karbon dioksida. Hal ini dapat dilakukan dengan menyuruh pasien
menghirup kembali karbon dioksida yang dihembuskannya yang
tercampur dengan oksigen, menggunakan kantong kertas besar atau
dengan memberikan inhalasi karbon dioksida 5% dengan interval.
Terapi alkalosis respiratorik harus dapat meningkatkan kadar
………….
Asidosis Metabolik
181
Seorang pasien dengan asidosis metabolik ringan mungkin tidak
memberikan gejala. Asidosis yang terjadi adalah akibat penurunan
simpanan basa. Hal ini mungkin disebabkan oleh hilangnya bikarbonat
42
Mual
Muntah
Nyeri perut
Kebingungan
Tidak sadar
dari saluran pencernaan atau dari ginjal atau juga akibat produksi asam
yang berlebihan. Gejala awalnya meliputi kelemahan umum dan nyeri
kepala tumpul. Mual, muntah dan nyeri perut dapat juga terjadi.
Tanda-tanda awal dari asidosis metabolik meliputi kelemahan umum
dan nyeri kepala yang dapat disertai oleh gejala-gejala gastrointestinal
berikut ini:
a. ………………………….
b. ………………………….
c. ………………………….
182
Begitu asidosis meningkat tingkat keparahannya, pasien dapat terlihat
kebingungan dan akhirnya menjadi tidak sadar.
Pada asidosis, terjadi depresi susunan saraf pusat. Karena itu dapat
terjadi ………………….. dan kemudian …………………
183
Hasil pemeriksaan laboratorium meliputi pH yang rendah dan
bikarbonat standar yang rendah. Nilai normal untuk bikarbonat plasma
standar adalah antara 21,3 sampai 24,8 mEq per liter. Di beberapa
laboratorium, pemeriksaan bikarbonat standar dapat dilakukan, namun
di beberapa laboratorium lain, sebagai ganti pemeriksaan ini digunakan
kandungan karbon dioksida. Pemeriksaan kandungan karbon dioksida
43
Di bawah
Di bawah
Kandungan
28
Rendah
merupakan bentuk pemeriksaan yang lebih bermanfaat karena
pemeriksaan ini mengukur proporsi asam dan basa, serta
memungkinkan dilakukannya penilaian yang akurat terhadap masalah
klinis. Kandungan karbon dioksida mencerminkan jumlah semua
bentuk karbon dioksida dalam darah, yang meliputi karbon dioksida
yang terlarut dalam plasma (diukur sebagai PCO2), karbon dioksida yang
diambil dari bikarbonat (HCO3-) dan karbon dioksida yang didapatkan
dari asam karbonat plasma (H2CO3). Kandungan karbon dioksida
normal adalah 24 samapi 33 mEq per liter, atau rata-rata 28 mEq per
liter.
a. Pada asidosis metabolik, pH berada (di atas? Di bawah?) normal
b. Bila bikarbonat standar diukur pada keadaan asidosis metabolik,
maka hasilnya akan berada (di atas? Di bawah?) normal.
c. Sebagai ganti pengukuran bikarbonat standar, laboratorium daapat
melaporkan …………… karbon dioksida
d. Nilai normal rata-rata untuk kandungan karbon dioksida adalah
…………….. mEq per liter.
184
pH yang menurun akan menstimulasi pusat pernapasan untuk
menghembskan lebih banyak karbon dioksida dan dengan demikian
mengurangi asam karbonat. Karena itu, gejala lain pada asidosis
metabolik adalah pernapasan yang cepat dan dalam. Nilai laboratorik
44
Di bawah
Basa bikarbonat
akan berbeda pada asidosis metabolik yang terkompensasi dengan
asidosis metabolik yang tidak terkomensasi. Pada asidosis metabolik
yang tidak terkompensasi, pH akan rendah, PCO2 normal dan kandungan
karbon dioksida rendah (seperti juga bikarbonat standar).
Pada asidosis metabolik, bikarbonat standar rendah dan kandungan
karbon dioksida (rendah? Tinggi?)
185
Bila terjadi kompensasi, pH akan meningkat sedikit namun tetap
berada di bawah normal. PCO2 akan menurun karena adanya
hiperventilasi. Bila ginjal dapat mempertahankan ion bikarbonat,
bikarbonat standar akan meningkat mendekati normal (demikian juga
dengan kandungan karbon dioksida).
Pada asidosis metabolik yang terkompensasi sebagian pH, bikarbonat
standard dan kandungan karbon dioksida akan kembali lebih mendekati
normal namun akan tetap berada sedikit (di atas? Di bawah?) normal.
186
Terapi ditujukan pada koreksi penyebab asidosis metabolik. Pada
asidosis berat, cairan harus diberikan untuk mengoreksi deficit basa
bikarbonat. Larutan basa seperti natrium bikarbonat atau larutan yang
mengandung laktat dapat diberikan secara parenteral.
Terapi dengan cairan parenteral meliputi pemberian larutan untuk
mengoreksi defisit ………………..
45
Stimulasi
Di atas
Di atas
Alkalosis Metabolik
187
Alkalosis metabolik adalah akibat dari terdapatnya basa bikarbonat
dalam jumlah berlebihan dan dapat terjadi karena basa dalam jumlah
berlebihan diingesti secara oral atau diberikan secara parenteral. Hal ini
juga dapat terjadi bila asam hidroklorat dikeluarkan dari tubuh melalui
muntah atau suction.
Ingat: efek dari alkalosis terhadap susunan saraf pusat adalah
………….
188
Karena itu, gejala yang dapat kita harapkan karena adanya stimulasi
susunan saraf pusat meliputi parestesia (sensasi abnormal seperti rasa
kebas atau rasa tertusuk-tusuk), gelisah, kebingungan dan tetani.
Pada hasil pemeriksaan laboratorium, kita dapat mnegharapkan pH
berada (di atas? Di bawah?) normal.
189
Kandungan bikarbonat standard dan kandungan karbon dioksida pada
alkalosis metabolik berkebalikan dengan pada asidosis metabolik.
Pada alkalosis metabolik, kandung bikarbonat standar dan kandungan
karbon dioksida akan berada (di atas? Di bawah?) normal.
46
Alkalosis metabolik
Kesadaran
190
Tujuan terapi adalah untuk mengoreksi masalah yang menyebabkan
terjadinya alkalosis metabolik. Kemudian terapi diarahkan pada
penggantian asam yang hilang dalam bentuk cairan atau obat-obatan
yang mengandung klorida. Pada alkalosis metabolik yang disebabkan
oleh muntah-muntah, biasanya juga akan terjadi defisiensi kalium,
dimana kalium klorida dapat digunakan untuk terapi.
Larutan atau obat-obatan yang mengandung klorida kemungkinan akan
digunakan dalam menangani ………………….
Tanggung Jawab Perawat Umum
191
Kita telah membahas tanda-tanda, hasil pemeriksaan laboratorium dan
terapi dari keempat jenis ketidakseimbangan asam-basa. Jelas bahwa
terapi berlebihan dari satu jenis ketidakseimbangan dapat mengganggu
keseimbangan ke arah yang berlawanan. Sekarang kita akan membahas
tanggung jawab perawat umum pada ketidakseimbangan asam-basa.
Perawat harus melakukan observasi yang relevan. Observasi yang
harus dilakukan meliputi status kesadaran, kegelisahan, jenis respirasi,
warna kulit, dan tanda-tanda vital. Dalam mengobservasi status
kesadaran pasien, perawat perlu tahu apakah pasien tersebut memiliki
orientasi baik, sadar penuh atau mengantuk namun dapat bangun
47
Pernapasan
Warna
Iregularitas
dengan mudah, atau apakah pasien tersebut hanya berespon terhadap
nyeri.
Perawat harus menilai status …………………. pasien.
192
Selain memantau kesadaran pasien, perawat juga harus mengobservasi
apakah pasien tenang atau gelisah, serta karakter pernapasannya.
Perawat harus mengobservasi apakah pasien gelisah serta karakter dari
………..
193
Sejauh ini kita telah membahas mengenai observasi status kesadaran,
kegelisahan serta karakter respirasi. Perawat juga harus mengobservasi
adanya perubahan pada warna kulit serta apakah kulit tersebut lembab
atau kering.
Dalam mengobservasi kulit, perawat harus melihat adanya perubahan
pada ................ serta menentukan apakah kulit tersebut kering atau
lembab.
194
Perawat harus mengobservasi status kesadaran, kegelisahan, jenis
pernapasan, warna dan kelembapan kulit, serta tanda-tanda vital.
Dalam menghitung denyut nadi, perawat harus juga melihat apakah
48
Tidak sadar
Kejang
Kenyamanan
terdapat iregularitas irama denyut nadi.
Dalam menghitung denyut nadi, perawat harus mewaspadai adanya
………… irama denyut nadi.
195
Selain melakukan observasi yang relevan, perawatan juga harus
melindungi pasien dari cedera. Karena pasien dengan
ketidakseimbangan asam-basa dapat mengalami depresi atau stimulasi
susunan saraf pusat, perawat harus melindungi pasien-pasien tersebut
dari cedera pada saat pasien tersebut tidak sadar atau kejang. Proteksi
pasien dari cedera merupakan tanggung jawab keperawatan yang
penting.
a. Pada asidosis pasien dapat mengalami depresi susunan saraf pusat
yang dapat menyebabkan …………………
b. Pada alkalosis, susunan saraf mengalami stimulasi, dan pasien
dapat mengalami …………
196
Perawat harus melakukan observasi yang relevan, melindungi pasien
dari cedera, dan memberikan kenyamanan baik fisiologis maupun
psikologis.
Perawat harus memberikan ………………… fisiologis dan psikologis.
49
Asupan; keluaran
Terapeutik
197
Tanggung jawab keperawatan penting lainnya untuk pasien dengan
ketidakseimbangan asam-basa adalah pencatatan yang akurat mengenai
asupan dan keluaran. Jenis dan volume cairan yang diberikan dan
dikeluarkan akan penting dalam menentukan terapi.
Pencatatan yang akurat mengenai ……………… dan ……………..
penting untuk pasien dengan ketidakseimbangan asam maupun basa.
198
Perawat harus membuat observasi yang relevan, melindungi pasien dari
cedera, menyediakan kenyamanan, serta mencatat asupan dan keluaran.
Perawat juga harus mampu melakukan prosedur terapeutik yang
diperlukan sesuai dengan indikasi. Prosedur-prosedur ini meliputi
kateterisasi dan analisis per jam, vena punksi untuk pemeriksaan
diagnostik dan pemberian cairan intravena, serta prosedur keperawatan
lainnya.
Perawat mungkin perlu melakukan berbagai prosedur ……………..
RINGKASAN
Ketidakseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh adanya gangguan
terhadap kadar asam karbonat disebut asidosis atau alkalosis
respiratorik. Kriteria laboratorium yang berguna untuk menentukan
derajat ketidakseimbangan adalah pH dan PCO2. Pada asidosis
50
respiratorik, pH akan menjadi rendah dan PCO2 akan menjadi tinggi.
Terapi ditujukan untuk mengatasi penyabeb retensi karbon dioksida
dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian basa atau alkali untuk
mengembalikan ketidakseimbangan. Pada alkalosis respriratorik, pH
akan menjadi tinggi dan PCO2 rendah . Terapi ditujuan untuk
meningkatkan retensi karbon dioksida.
Pada asidosis dan alkalosis metabolik, masalah yang terjadi adalah
kadar basa bikarbonat yang kurang dari normal, dan dengan demikian,
sisi asam dari keseimbangan ini menjadi tinggi. Temuan laboratorium
meliputi pH, kandungan bikarbonat standar dan kandungan karbon
dioksida yang rendah. Terapi ditujuan untuk mengoreksi penyebab
ketidakseimbangan dan menggantikan basa. Pada alkalosis metabolik,
terdapat basa dalam jumlah yang berlebihan, yang ditunjukkan oleh
nilai pH, kandungan bikarbonat standar dan kandungan karbon
dioksida yang tinggi. Terapi ditujukan untuk memberikan suplai asam.
Pada kedua jenis asidosis, baik respiratorik maupun metabolik, terjadi
depresi susunan saraf pusat. Perawat harus waspada akan adanya gejala
seperti disorientasi, kebingungan, letagi dan kelemahan. Bila dearajat
asidosis meningkat keparahannya, pasien dapat menjadi tidak sadar.
Pada asidosis respiratorik, respirasi dapat mengalami distress. PAda
asidosis metabolik, mungkin terdapat gejala gastrointestinal seperti
mual, muntah dan nyeri perut.
Pada kedua jenis alkalosis, susunan saraf pusat distimulasi. Karena itu,
51
Asidosis respiratorik
Disorientasi
Oksigen
Rendah
Asidosis metabolik
Rendah
Asupan; keluaran
perawat harus mewaspadai akan tanda-tanda parestesia, kegelisahan,
kebingungan dan tetani. Bila derajat alkalosis meningkat
keparahannya, dapat terjadi kejang.
Perawat harus mengobservasi dan melaporkan tanda serta gejala yang
dapat menunjukkan adanya ketidakseimbangan asam atau basa. Pasien
harus dilindungi dari cedera. Perawat juga harus memberikan
kenyamanan dan mencatata asupan serta keluaran.
TINJAUAN ULANG
1
Distres pernapasan mungin dapat mengakibatkan dan terjadi pada
…………….
2
Pasien dengan asidosis respiratorik mungkin mengalami (disorientasi?
Berorientasi baik?)
3
Pada pasien dengan retensi kronik akrbon dioksida, respari akan
distimulasi oleh rendahnya kadar ………
4
Pada alkalosis respiratorik, PCO2 akan …………………
5
Mual, munth dan nyeri perut kadang dapat terjadi ………..
6
52
Pada asidosis metabolik yang tak terkompensasi, kandungan bikarbonat
standar dan kandungan karbon dioksida ………………
7
Perawat harus melakukan observasi yang relevan, melindungi pasien
dari cedera, memberikan kenyamanan, melakukan prosedur-prosedur
terapeutik, serta mencatat ………… dan ………………
53
top related