kesa

Post on 26-Jun-2015

2.123 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1

KKODE ODE EETIK TIK dan dan

SSTANDAR TANDAR AAUDITUDIT

DIKLAT PEMBENTUKAN DIKLAT PEMBENTUKAN AUDITOR AUDITOR AHLI AHLI ANGGOTA TIM ANGGOTA TIM

BPKP PERWAKILAN PROVINSI JAWA BARAT

auditor

2

Peserta pelatihan Peserta pelatihan diharapkan diharapkan mampu menjelaskan mampu menjelaskan Kode Etik dan Standar AuditKode Etik dan Standar Audit

dalam rangka pelaksanaan tugasdalam rangka pelaksanaan tugasselaku auditor pemerintahselaku auditor pemerintah

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

3

BAHASAN PERTAMA :BAHASAN PERTAMA : EEtika Profesi, tika Profesi,

Standar Audit & Standar Audit & Kendali MutuKendali Mutu

Tujuan pembelajaran Khusus :

Peserta diklat mampu menjelaskan pengertian profesi, kode etik, standar, kendali mutu dan pentingnya ketiga hal tersebut dalam pelaksanaan tugas audit di lingkungan pemerintahan

4

APAKAH YANG ANDA KETAHUI TENTANG :APAKAH YANG ANDA KETAHUI TENTANG :

Profesi ??Profesi ?? Etik dan Etik dan KKode etikode etik !! !!

5

PENGERTIAN PROFESIPENGERTIAN PROFESI(menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia)

PROFESI• Bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan

keahlian tertentu (keterampilan, kejuruan, dsb).

PROFESIONAL• Bersangkutan dengan profesi• Pekerjaan yg memerlukan kepandaian khusus

untuk menjalankannya• Mengharuskan adanya pembayaran untuk

melakukannya (lawan dari amatir).

6

Prof. welenski di dlm buku sawyers internal Auditing Prof. welenski di dlm buku sawyers internal Auditing menyebutkan, “Suatu pekerjaan keahlian dapat disebut menyebutkan, “Suatu pekerjaan keahlian dapat disebut sebagai suatu profesi jika memenuhi PERSYARATAN :sebagai suatu profesi jika memenuhi PERSYARATAN :

1. Melayani kepentingan orang banyak (umum)2. Wajib menjalani pendidikan dan pelatihan yg cukup dan

berkelanjutan3. Menjadi anggota organisasi profesi dan selalu mengikuti

pertemuan ilmiah profesi4. Adanya kode etik dan standar yang harus ditaati anggota

organisasi profesi5. Wajib menempuh ujian untuk menjadi anggota6. Adanya badan yg memiliki otoritas mengeluarkan sertifikat7. Memiliki media publikasi untuk meningkatkan keahlian

anggota.

Persyaratan Profesi

7

PENGERTIAN KODE ETIKPENGERTIAN KODE ETIK

ETHIC adalah : A system of moral principles and

their application to particular problems of conduct specially; the rules of conduct of a profession imposed by a professional body governing the behavior of its member

(menurut Eric L Kohler – dlm buku Dictionary for Accountants, 1979)

Merupakan aturan perilaku

Dilema EtikaDilema Etika &Solusinya &Solusinya

2 faktor utama yg menyebabkan orang berperilaku tdk etis

• Standar etika seseorang berbeda dgn masyarakat pada umumnya,

• Orang tsb secara sengaja bertindak tidak etis u/ keuntungan diri sendiri.

Contoh atau Misalnya :• Seseorang menemukan dompet berisi

uang, kemudian mengambil isinya dan membuang dompetnya. Lalu cerita ke orang lain dgn bangga.

• Sama seperti di atas, hanya dompetnya disimpan pd tempat tersembunyi, dan tdk diceritakan ke orang lain.

8

Dorongan Orang Melakukan Rasionalisasi Dorongan Orang Melakukan Rasionalisasi Perbuatan Tidak Etis Perbuatan Tidak Etis

Faktor Pendorong :• Setiap orang juga melakukan hal

tidak etis yg sama

• Jika suatu perbuatan tidak melanggar hukum berarti perbuatan tsb tidak melanggar etika.

• kemungkinan bahwa tindakan tidak etisnya akan diketahui orang lain, tetapi sanksinya tidak signifikan

Contoh :

• …………………………………………………

• ..........................................................................................

• ……………………………………………………………………………….

9

Dilema Etika

Solusi dari adanya dilema etikaSolusi dari adanya dilema etika

Dalam rangka menetapkan apakah suatu tindakan diklasifikasikan etis atau tdk etis , dapat digunakan

Metode The Four-Way Test :Metode The Four-Way Test :

1. Apakah tindakan tsb benar ?

2. Apakah tindakan tsb adil u/ semua pihak ?

3. Apakah tindakan tsb dapat membangun kesan baik dan pertemanan yg lebih baik ?

4. Apakah tindakan tsb menguntungkan semua pihak ?

Dalam rangka identifkasi masalah etika & menetapkan tindakan yg sesuai dgn nilai pribadinya, menggunakan

metode the six step approach :1. Identifikasi kejadiannya

2. Identifikasi masalah etika berkaitan dgn kejadian tsb

3. Tetapkan siapa yg akan terpengaruh serta apa konsekuensi yg akan diterima

4. Identifikasi alternatif-alternatif tindakan yg dapat ditempuh

5. Identifikasi konsekuensi dari tiap-tiap alternatif tsb

6. Tetapkan tindakan yg tepat 10

11

Perlunya Perlunya KODE ETIKKODE ETIK Bagi Profesi Bagi Profesi

•Keseragaman perilaku dalam penanganan keprofesian

•Menciptakan dan memelihara kepercayaan masyarakat (trust !!!)

•Menyediakan pedoman atas perilaku yang diharapkan dari para anggota suatu profesi

12

PENGERTIAN STANDAR PENGERTIAN STANDAR STANDAR STANDAR merupakan kriteria atau merupakan kriteria atau

ukuranukuran mutu kinerja tertentu mutu kinerja tertentu yang yang harus dicapai atau harus dicapai atau dipakai sebagai dipakai sebagai patokan. patokan.

Standar antara lain diperlukan sebagai:– Ukuran mutu– Pedoman kerja– Batas tanggung jawab– Alat pemberi perintah– Alat pengawasan– Kemudahan bagi umum

13

1. BIAS/MOTIVASI

2. DASAR PENILAIAN/JUSTIFIKASI/KRITERIA

3. KOMPETENSI

4. PROSEDUR PENILAIAN

5. KECERMATAN

1011?!#@

XYAB*^%

SEBAB PERBEDAAN HASIL PENILAIANSEBAB PERBEDAAN HASIL PENILAIAN

14

PENGERTIAN STANDAR 2)PENGERTIAN STANDAR 2)

Standar diperlukan bagi pekerjaan yg memiliki ciri :

• Menyangkut kepentingan orang banyak

• Mutu hasilnya ditentukan

• Melibatkan banyak orang

• Memiliki kesamaan sifat dan mutu pekerjaan

• Yang diatur oleh organisasi

15

1. Merupakan ukuran mutu pekerjaan audit yg ditetapkan oleh organisasi profesi audit,

2. Merupakan persyaratan minimum yg harus dicapai auditor dlm melaksanakan tugas auditnya.

3. Pedoman bagi Auditor Dalam menjalankan tanggungjawab profesionalUkuran mutu

pekerjaan TRUSTTRUST

Dasar Pemikiran Perlunya Kode Etik dan Dasar Pemikiran Perlunya Kode Etik dan Standar bagi setiap profesiStandar bagi setiap profesi

• Kebutuhan akan kepercayaan masyarakat (trust !!!) terhadap mutu jasa yg diberikan oleh suatu profesi.

• Pada umumnya tdk semua pengguna jasa memahami hal-hal yg berkaitan dgn jasa yg diberikan suatu profesi. Yang memahami adalah kalangan profesi itu sendiri. Maka perlu mengatur dan menetapkan ukuran mutu yg harus dicapai.

• Aturan yg ditetapkan oleh profesi adalah :

16

Menyangkut aturan perilaku -> kode etikBerkaitan ukuran mutu minimal yg harus

dicapai auditor -> standar audit

Program Penjaminan Kualitas atau Program Penjaminan Kualitas atau Kendali MutuKendali Mutu

• Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa profesi harus dijaga,

• Karena itu setiap profesi harus membangun dan melaksanakan program penjaminan kualitas (kendali mutu), dlm upaya pemenuhan standar audit yg mengharuskan auditor menggunakan keahlian profesional dgn cermat dan seksama.

17

18

Dasar Pemikiran Perlunya Dasar Pemikiran Perlunya Kode Etik, Standar Audit , serta Kode Etik, Standar Audit , serta

Program Jaminan Kualitas Program Jaminan Kualitas

Auditor

Trust /Kepercayaan masyarakat

Kode etik Standar audit

Program jaminan kualitas (Kendali Mutu)

19

• Pekerjaan audit yg dilakukan auditor

pemerintah (APIP) dapat digolongkan

sebagai pekerjaan profesi.

• Agar profesional, auditor memerlukan

kode etik dan standar audit sebagai

pedoman

• Kode Etik= aturan perilaku dan standar

audit = ukuran mutu pekerjaan

• Kode etik dan standar audit bersifat

mengikat dan harus ditaati oleh

auditor agar dipercaya masyarakat.

SIMPULAN

20

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA BARAT

KODE ETIK KODE ETIK APIPAPIP

APARAT PENGAWASAN INTERNAL PEMERINTAH

Aturan perilaku

21

KODE ETIK APIPKODE ETIK APIP

Maksud dan tujuan :• sebagai pegangan atau pedoman

bagi para pejabat dan auditor internal pemerintah dalam bersikap dan berperilaku, sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat

Jenis Kode Etik

• Kode etik yg ditetapkan Menpan, dgn No PER/04/m.PAN/03/2008 tgl 31 maret 2008

• Kode etik yg ditetapkan Kepala BPKP, dgn No 378/K/1996, tgl 30 Mei 1996

• Kode etik Akuntan Indonesia

• berlaku bagi APIP (auditor berlaku bagi APIP (auditor internal pemerintah), seperti, internal pemerintah), seperti, BPKP, Inspektorat Dpartemen/ BPKP, Inspektorat Dpartemen/ Propinsi/ Kabupaten/ kotaPropinsi/ Kabupaten/ kota

• Berlaku untuk auditor BPKPBerlaku untuk auditor BPKP

• Berlaku bagi Akuntan, baik Berlaku bagi Akuntan, baik akuntan di BPK< BPKP, akuntan di BPK< BPKP, Inspektorat, akuntan publik, dsbInspektorat, akuntan publik, dsb

22

Isi/ komponen Kode Etik APIPIsi/ komponen Kode Etik APIPmenurut SK Menpan No PER/04/m.PAN/03/2008 tgl 31 maret 2008

23

2. Aturan Perilaku : merupakan penjelasan atau pengejawantahan prinsip-prinsip perilaku auditor atau mengatur setiap tindakan yg harus dilakukan auditor

• IntegritasIntegritas• ObyektivitasObyektivitas• KerahasiaanKerahasiaan• KompetensiKompetensi

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

Prinsip-prinsip perilaku

• IntegritasIntegritas

• ObyektivitasObyektivitas

• KerahasiaanKerahasiaan

• KompetensiKompetensi

• Auditor harus jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab, dll

• Auditor harus bersikap ketidak berpihakan profesional atau tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi dan orang lain

• Auditor harus menjaga informasi , tidak mengungkapkan informasi tanpa otorisasi yg memadai

• Auditor harus memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan u/ melaksanakan tugas

24

AAturanturan PPerilakuerilaku – – PPrinsiprinsip I Integritasntegritas

1. harus jujur, teliti, bertanggung jawab, dan bersungguh-sungguh dlm melaksanakan tugas

2. menunjukkan kesetiaan dlm segala hal yg berkaitan dgn profesi & organisasi

3. Mengikuti perkembangan peraturan perUUan & mengungkapkan segala hal yg ditentukan oleh perUUan dan profesi yg berlaku

4. Menjaga citra dan mendukung visi & misi organisasi

5. Tidak menjadi bagian kegiatan ilegal atau mengikatkan diri pd tindakan-tindakan yg dapat mendiskreditkan profesi APIP atau organisasi

6. Menggalang kerjasama yg sehat diantara sesama auditor dlm pelaksanaan audit

7. Saling mengingatkan, membimbing dan mengoreksi perilaku sesama auditor

25

AAturanturan PPerilakuerilaku – – PPrinsiprinsip O Obyektivitasbyektivitas

• Mengungkapkan semua fakta materialMengungkapkan semua fakta material yg diketahuinya, yg apabila tidak diungkapkan mungkin dapat mengubah pelaporan kegiatan yg diaudit

• Tidak berpartisipasi dlm kegiatan atau hubungan-hubungan yg mungkin mengganggu atau dianggap mengganggu penilaian yg tidak memihak atau yg mungkin menyebabkan terjadinya benturan kepentingan

• Menolak suatu pemberian dari auditi yg terkait dgn keputusan maupun pertimbangan profesionalnya

26

AAturanturan PPerilakuerilaku – – PPrinsiprinsip K Kerahasiaan erahasiaan

• Hati-hati Menggunakan dan menjaga segala informasi Hati-hati Menggunakan dan menjaga segala informasi yg diperoleh dlm audit

• Tidak akan menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan organisasi atau dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

27

AAturanturan PPerilakuerilaku – – PPrinsiprinsip K Kompetensi ompetensi

• Melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan standar Melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan standar audit

• Terus-menerus meningkatkan kemahiran profesional, keefektifan dan kualitas hasil pekerjaan

• Menolak untuk melaksanakan tugas apabila tidak sesuai dengan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki

28

Pelanggaran Kode Etik & sanksinyaPelanggaran Kode Etik & sanksinya

Kebijakan atas Pelanggaran

• Tindakan yg tidak sesuai dgn kode etik tidak dapat diberi toleransi

• Auditor tidak diperbolehkan me-maksakan karyawan lain u/ berbuat tidak etis atau melawan hukum,

• Pimpinan APIP harus melaporkan pelanggaran kode etik oleh auditor ke pimpinan organisasi

• Pemeriksaan, investigasi dan pela-poran pelanggaran kode etik di -tangani oleh Badan Kehormatan Profesi

Sanksi atas Pelanggaran

• Teguran tertulisTeguran tertulis

• Usulan pemberhentian Usulan pemberhentian dari tim auditdari tim audit

• Tidak diberi penugasan Tidak diberi penugasan audit dlm jangka waktu audit dlm jangka waktu tertentutertentu

29

Antara lain :

Sanksi diberikan oleh pimpinan APIP atas rekomendasi badan kehormtan Profesi

30

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

STANDAR AUDIT APIPSTANDAR AUDIT APIPMenurut

PerMenpan Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008, Tanggal 31

Maret 2008

31

Pengertian Standar APIP :Pengertian Standar APIP :Pengertian Standar APIP :Pengertian Standar APIP :

• Adalah kriteria atau ukuran mutu minimal u/ melakukan kegiatan audit

• yg wajib dipedomani oleh Aparat pengawasan intern pemerintah (APIP)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

32

TUJUAN SA - APIP TUJUAN SA - APIP TUJUAN SA - APIP TUJUAN SA - APIP • Menetapkan prinsip-prinsip dasar u/

mempresentasikan praktik-praktik audit yg seharusnya

• Menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit intern yg memiliki nilai tambah

• Menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja audit

• Mempercepat perbaikan kegiatan operasi & proses organisasi

• Menilai, mengarahkan dan mendorong auditor u/ mencapai tujuan audit

• Menjadi pedoman dlm pekerjaan audit• Menjadi dasar penilaian keberhasilan

pekerjaan audit.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

SistematikaSistematika S Standar tandar AAuditudit - APIP - APIP

Standar Umum

Audit Kinerja Audit Investigatif

Standar Pelaksanaan

Standar pelaporan

Standar Pelaksanaan

Standar pelaporan

Standar Tindak Lanjut Standar Tindak Lanjut

33

PRINSIP-PRINSIP DASARPRINSIP-PRINSIP DASAR

STANDAR UMUM

34

1. Menyusun rencana Pengawasan 2. Mengkomunikasan dan meminta

Persetujuan Rencana Pengawasan Tahunan

3. Mengelola sumber daya4. Menetapkan kebijakan dan

prosedur untuk mengarahkan audit

5. Melakukan Koordinasi dengan dan membagi informasi kpd auditor eksternal dan/atau auditor lainnya

6. Menyampaikan laporan berkala7. Melakukan pengembangan

program dan pengendalian kualitas

8. Menindaklanjuti Pengaduan Masyarakat

1. mengikuti standar audit

2. Meningkatkan kemampuan

Kewajiban APIP

35

Standar ini Standar ini berkaitan dgn karakteristik organisasi berkaitan dgn karakteristik organisasi & para individu yg melakukan penugasan audit & para individu yg melakukan penugasan audit kinerja dan audit investigatif, yaitu kinerja dan audit investigatif, yaitu :

a. Visi,misi, tujuan, kewenangan & tanggung jawab

b. Independensi dan obyektivitasc. Keahliand. Kecermatan Profesionale. Kepatuhan Tehadap Kode Etik

36

STANDAR UMUM (1)STANDAR UMUM (1)STANDAR UMUM (1)STANDAR UMUM (1)

• Visi, misi, tujuan, kewenangan & tanggung jawab APIP harus dinyatakan secara tertulis, disetujui dan di tanda tangani oleh Pimpinan

Visi, misi, tujuan, kewenangan & tg jawab

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

37

• Dalam semua hal yang berhubungan Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan audit, APIP harus dengan penugasan audit, APIP harus independen dan harus obyektivitasindependen dan harus obyektivitas

STANDAR UMUM (2)STANDAR UMUM (2)STANDAR UMUM (2)STANDAR UMUM (2)

INDEPENDEN & OBJEKTIVITAS

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

38

• Independen dalam auditing artinya memposisikan dari sudut pandang yg tidak bias dlm melaksanakan pengujian audit, mengevaluasi hasilnya, dan menerbitkan laporan audit

• Independensi dikenal dalam 2 (dua) bagian, yakni:

1. Independen Praktisi (Independence in fact)

2. Independen Profesi (Independence in appearance)

INDEPENDEN

39

• Independence in fact exists when auditor is actually able to maintain unbiased attitude throughout the audit

• Independence in appearance is dependent on others’ interpretation of this independence and hence their faith in the auditor

INDEPENDENCE

40

STANDAR UMUM (3)STANDAR UMUM (3)STANDAR UMUM (3)STANDAR UMUM (3)

• Audit harus mempunyai pengetahuan, Audit harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya keterampilan, dan kompetensi lainnya yang diperlukan u/ melaksanakan yang diperlukan u/ melaksanakan tanggung jawabtanggung jawab

KEAHLIAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

41

42

• Dalam setiap penugasan audit, auditor harus menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (due profesional care) dan secara hati-hati (prudent)

STANDAR UMUM (4)STANDAR UMUM (4)STANDAR UMUM (4)STANDAR UMUM (4)

KECERMATAN PROFESIONAL

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

43

44

• Auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan

STANDAR UMUM (5)STANDAR UMUM (5)STANDAR UMUM (5)STANDAR UMUM (5)

KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

45

STANDAR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA

STANDAR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA

Standar ini mendeskripsikan sifat kegiatan audit kinerja dan menyediakan kerangka kerja untuk melaksanakan dan mengelola Pekerjaan audit kinerja yg dilakukan auditor, yg terdiri dari :

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

1. Perencanaan 2. Supervisi3. Pengumpulan & pengujian bukti4. Pengembangan temuan5. Dokumentasi

46

• Auditor harus menyusun rencana audit dalam setiap penugasan audit kinerja, meliputi :

PERENCANAANPERENCANAAN

STANDAR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA ( (11))STANDAR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA ( (11))

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

1.Penetapan sasaran, ruang lingkup, Metodologi, dan alokasi sumber daya

2.Pertimbangan dalam perencanaan Evaluasi SPI Evaluasi atas ketidakpatuhan

auditi terhadap peraturan, kecurangan, abuse

47

• Pada setiap tahap audit kinerja, pekerjaan Pada setiap tahap audit kinerja, pekerjaan auditor harus disupervisi secara memadai auditor harus disupervisi secara memadai untuk memastikan tercapainya sasaran, untuk memastikan tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas dan meningkatnya terjaminnya kualitas dan meningkatnya kemampuan auditor kemampuan auditor

STANDAR PELAKSANAANSTANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA ( (22))STANDAR PELAKSANAANSTANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA ( (22))

SUPERVISI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

48

• Auditor harus mengumpulkan dan menguji Bukti audit yang relevan, kompeten dan cukup untuk mendukung kesimpulan dan temuan audit kinerja

STANDAR PELAKSANAANSTANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA (3 (3))STANDAR PELAKSANAANSTANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA (3 (3))

PENGUMPULAN DAN PENGUJIAN BUKTI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

• Pengumpulan buktiPengumpulan bukti• Pengujian buktiPengujian bukti

49

• Auditor harus mengembangkan temuan yg diperoleh selama audit kinerja

STANDAR PELAKSANAANSTANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA (4)(4)STANDAR PELAKSANAANSTANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA (4)(4)

PENGEMBANGAN TEMUAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

50

• Auditor harus menyiapkan dan menatausahakan dokumen audit kinerja dalam bentuk kertas kerja audit.

• Dokumen audit harus disimpan secara tertibdan sistematis agar dapat secara efektif diambil kembali, dirujuk dan dianalisis

STANDAR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJAAUDIT KINERJA (5) (5)STANDAR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJAAUDIT KINERJA (5) (5)

DOKUMENTASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

51

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT AUDIT KINERJA KINERJA

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT AUDIT KINERJA KINERJA

Merupakan acuan bagi penyusunan laporan audit kinerja , yg terdiri dari :

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

1. Kewajiban membuat laporan

2. Cara dan saat pelaporan3. Bentuk dan Isi Laporan 4. Kualitas Laporan5. Tanggapan Auditi6. Penerbitan dan Distribusi

Laporan

52

STANDAR PELAPORAN STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJAAUDIT KINERJA (1) (1)STANDAR PELAPORAN STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJAAUDIT KINERJA (1) (1)

• Auditor harus membuat Auditor harus membuat LaporanLaporan hasil hasil audit audit kineja sesuai dengan penugasannya kineja sesuai dengan penugasannya yang disusun dalam format yg sesuai, yang disusun dalam format yg sesuai, segera setelah selesai melakukan auditsegera setelah selesai melakukan audit

KEWAJIBAN MEMBUAT LAPORAN KEWAJIBAN MEMBUAT LAPORAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

53

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT AUDIT KINERJA 2) KINERJA 2)

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT AUDIT KINERJA 2) KINERJA 2)

laporan hasil audit kinerja harus dibuat secara tertulis dan segera, yaitu pada kesempatan pertama setelah berakhirnya pelaksanaan audit

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

Cara & Saat Pelaporan

54

STANDAR PELAPORAN STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJAAUDIT KINERJA ( (33))STANDAR PELAPORAN STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJAAUDIT KINERJA ( (33))

• LLaporanaporan hasil hasil audit audit (LHA) (LHA) kinerja harus kinerja harus dibuat dalam bentuk dan isi yang dapat dibuat dalam bentuk dan isi yang dapat dimengerti oleh auditi dan pihak lain dimengerti oleh auditi dan pihak lain yang terkaityang terkait

BENTUK DAN ISI LAPORAN BENTUK DAN ISI LAPORAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

Bentuk LHA ada 2 :1. Bentuk Surat

2. Bentuk BAB

55

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT AUDIT KINERJA KINERJA

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT AUDIT KINERJA KINERJA

laporan hasil audit kinerja baik bentuk surat maupun bentuk BAB harus memuat :

1. Dasar melakukan audit 2. Identifikasi audit3. Tujuan/sasaran, lingkup & metodologi audit4. Pernyataan bahwa audit dilaksanakan sesuai

dgn standar audit 5. Kriteria yg digunakan u/ mengevaluasi 6. Hasil audit berupa kesimpulan, temuan audit,

dan rekomendasi7. Tanggapan Auditi8. Pernyataan adanya keterbatasan dlm audit

serta pihak-pihak yg menerima laporan9. PeLaporan informasi rahasia bila ada

Temuan Audit, Kelemahan Sistem Temuan Audit, Kelemahan Sistem Pengendalian Intern (SPI), Ketidakpatuhan Pengendalian Intern (SPI), Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan, Terhadap Peraturan Perundang-undangan,

Kecurangan , Ketidakpatutan Kecurangan , Ketidakpatutan

56

Temuan Audit

Manajemen letter

57

STANDAR PELAPORAN STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJAAUDIT KINERJA ( (44))STANDAR PELAPORAN STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJAAUDIT KINERJA ( (44))

• LaporanLaporan hasil hasil audit audit kinerja harus tepat waktu, kinerja harus tepat waktu, lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, jelas lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, jelas dan ringkasdan ringkas

KUALITAS LAPORAN KUALITAS LAPORAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

58

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT AUDIT KINERJA 5) KINERJA 5)

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT AUDIT KINERJA 5) KINERJA 5)

Auditor harus meminta tanggapan atau pendapat terhadap kesimpulan , temuan dan rekomendasi termasuk tindakan perbaikan yang direncanakan oleh auditi secara tertulis dari pejabat auditi yg bertanggung jawab

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

Tanggapan Auditi

59

• Laporan Hasil audit harus didistribusikan kepada pihak-pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT KINERJA 5) AUDIT KINERJA 5)

STANDAR PELASTANDAR PELAPORANPORAN AUDIT KINERJA 5) AUDIT KINERJA 5)

PENERBITAN & DISTRIBUSI LHA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

60

STANDAR STANDAR TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA

STANDAR STANDAR TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT AUDIT KINERJA AUDIT KINERJA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

1. kOMunikasi dengan Auditi

2. Prosedur Pemantauan3. Status Temuan 4. Ketidakpatuahan

terhadap Peraturan PerUU-an

• Terhadap temuan yg berindikasi adanya tindakan ketidakpatuhan Terhadap temuan yg berindikasi adanya tindakan ketidakpatuhan dan kecurangan, auditor harus membantu aparat penegak hukum dan kecurangan, auditor harus membantu aparat penegak hukum terkait upaya tindak lanjut temuan tsb. terkait upaya tindak lanjut temuan tsb.

61

• Auditor harus mengkomunikasikan kepada manajemen auditi bahwa tanggungjawab untuk menyelesaikan atau menindaklanjuti temuan audit kinerja dan rekomendasi berada pada pihak auditi

STANDAR TINDAK LANJUT (1)STANDAR TINDAK LANJUT (1)STANDAR TINDAK LANJUT (1)STANDAR TINDAK LANJUT (1)

KOMUNIKASI DENGAN AUDITI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

62

• Auditor harus memantau dan mendorong tindak lanjut atas temuan beserta rekomendasi.

STANDAR TINDAK LANJUT (2)STANDAR TINDAK LANJUT (2)STANDAR TINDAK LANJUT (2)STANDAR TINDAK LANJUT (2)

PROSEDUR PEMANTAUAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

63

• Auditor harus melaporkan status temuan beserta rekomendasi audit kinerja sebelumnya yang belum ditindaklanjuti

STANDAR TINDAK LANJUT (3)STANDAR TINDAK LANJUT (3)STANDAR TINDAK LANJUT (3)STANDAR TINDAK LANJUT (3)STATUS Temuan

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

64

• Terhadap temuan yang berindikasi adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan PerUU-an, Auditor harus membantu aparat hukum terkait dalam upaya penindaklanjutan temuan tersebut.

STANDARSTANDAR TINDAK LANJUT (4)TINDAK LANJUT (4)STANDARSTANDAR TINDAK LANJUT (4)TINDAK LANJUT (4)

Ketidak Patuhan Terhadap Peraturan PerUU-an & Kecurangan

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

65

STANDAR AUDIT STANDAR AUDIT INVESTIGATIFINVESTIGATIF

Standar Pelaksanaan

Perencanaan Supervisi Pengumpulan

& Pengujian bukti

Dokumentasi

Standar

Tindak Lanjut

APIP harus memantau tindak lanjut hasil audit investigatif yg dilimpahkan ke aparat penegak hukum

Standar pelaporan

Kewajiban membuat laporanCara & Saat Pelaporan Bentuk & Isi Laporan Kualitas laporanPembicaraan akhirPenerbitan & Distribusi

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

66

STANDAR AUDIT (SA) STANDAR AUDIT (SA) YANG BERLAKUYANG BERLAKU

SA - APIP(MENPAN)

Prinsip dasar Umum Pelaksanaan Pelaporan Tindak Lanjut

SPAP (IAI)

Umum Pek.Lapangan Pelaporan

SA - APFP BPKP

UmumKoordinasi & Kendali MutuPelaksanaanPelaporanTindak Lanjut

DjamilDjaDjalil

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

Per Menpan No:PER/05/M.PAN/03/2008Per 31 Maret 2008

SK Kepala BPKPTahun 1996

67

STANDAR STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA NEGARA (S(SPKNPKN) ) - BPK- BPK

1.1.Standar Standar UmumUmum2.2.St Pelaksanaan Pemeriksaan Keu St Pelaksanaan Pemeriksaan Keu 3.3.St Pelaporan Pemeriksaan Keu St Pelaporan Pemeriksaan Keu 4.4.St Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja St Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja 5.5.St Pelaporan Pemeriksaan Kinerja St Pelaporan Pemeriksaan Kinerja 6.6.St Pelaksanaan Pemeriksaan dgn St Pelaksanaan Pemeriksaan dgn Tujuan Tertentu Tujuan Tertentu 7.7.St Pelaporan Pemeriksaan dgn Tujuan St Pelaporan Pemeriksaan dgn Tujuan Tertentu Tertentu

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

SPKN (Standar peme- riksaan keu negaraSesuai Peraturan kepala BPK No 1/2007

68

STANDAR STANDAR PROFESI AUDIT INTERNAL PROFESI AUDIT INTERNAL (S(SPAIPAI))

a.a.Tujuan, Tujuan, kewenangan & kewenangan & tanggung jawab tanggung jawab b.b.Independensi & Independensi & Obyektivtas Obyektivtas c.c.Keahlian & Keahlian & Kecermatan Kecermatan ProfesionalProfesionald.d.Porogram Quality Porogram Quality AssuranceAssurance

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

SPAI diterbikan Konsorsium Organisasi profesi Audit internal

Standar Atribut

Standar Kinerja

a. Pengelolaan fungsi auditor internal

b. Lingkup penugasanc. Perencanaan penugasand. Pelaksanaan penugasane. Komunikasi hasil

penugasanf. Pemantauan tindak

lanjut

69

STANDAR AUDITSTANDAR AUDITSTANDAR AUDITSTANDAR AUDIT

UMUM PELAKSANAAN PELAPORAN

ProsedurAudit

Pemeriksayang

memenuhisyarat

LHAPKA KKA

� AHLI � INDEPENDEN � CERMAT� PATUH KODE ETIK

� TERENCANA� PAHAMI SPI� WASPADA� PEMBUKTIAN� DOKUMENTASI

� TERTULIS � SESUAI TUGAS � SESUAI STANDAR� INFORMATIF� KONSTRUKTIF

T L

DjamilDjaDjalil

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

top related