kerangka kebijakan pendanaan hibah air minum dalam upaya...
Post on 28-Oct-2019
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Direktur Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman
Kementerian PPN/BAPPENAS
Kerangka Kebijakan Pendanaan Hibah Air Minum dalam Upaya Mencapai Universal Access
Jakarta, 22-23 Agustus 2019
Target dan Capaian Penyediaan Akses Air Minum
Target dan Capaian Penyediaan Air Minum
3
RPJMN 2015-2019
2024
RPJMN 2020-2024
2019
RPJMN 2025-2029
20152030
Target:
100% Akses
Air Minum Aman
Definisi Akses Air Minum Aman
(Sesuai Definisi SDGs)
Target:
100% Akses
Air Minum Layak
Definisi Akses Air Minum Layak(Sesuai Definisi MDGs)
Akses terhadap sumber air minum layak (ledeng, air hujan, sumur bor, air terlindung + jarak >10 m)
Road To SDG
Target:Akses Air Minum Layak 75.34%
dengan Akses Perpipaan 30.45%Capaian :
1. Akses Air Minum Layak Tahun 2018 : 61,29%
(Perhitungan dengan formula yang dikoreksi)2. Akses Air Minum Layak Tahun 2018 : 73,12%
(Perhitungan dengan formula lama)3. Akses Perpipaan Tahun 2018 20,29%
Sumber : Hasil Olah Susenas BPS, 2018
Aksesibilitas (Lokasisumber air minum di
dalam/ halaman rumah)
Ketersediaan (tersediasetiap saat dibutuhkan)
Akses terhadap sumber air minum layak
Memenuhi Standar KualitasFisik, Kimia
(Fl dan Ar), dan Biologi Air Minum (bebas E.Coli)
Ladder IVAkses Aman
Ladder IIIAkses Layak+ Ketersediaan
Ladder IIAkses Layak+ Aksesibilitas
Ladder IAkses Layak
Capaian Akses Air Minum Layak
Capaian Akses Air Minum LayakSumber : Hasil Olahan Bappenas, Susenas BPS 2015-2018
• Rata-rata peningkatan akses air minum layak setiap tahun + 1%• Capaian kepemilikan terhadap akses perpipaan meningkat + 1-
2% per tahun. Capaian kepemilikan terhadap akses perpipaantahun 2018 adalah 20,29%.
• Pada tahun 2018, hanya sekitar 50% dari akses perpipaan yang digunakan sebagai sumber air minum.
Capaian Proxy Menuju
Akses Air Minum Aman (2018)Sumber : Hasil Olahan Bappenas, Susenas BPS 2018
55.48% 55.60% 59.07% 61.29%
15.71% 15.73%19.79% 20.29%
9.13% 9.03% 10.37% 10.29%0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2015 2016 2017 2018
Akses Air Minum Layak
Kepemilikan Pipa
Penggunaan Akses Pipa untuk Air Minum
61.29%
32.50% 31.14% 29.27%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
Akses Layak Akses Layak onPremises
Akses Layak onPremises dan
Tersedia
Akses Layak onPremises dan
Kualitas
• Belum terdapat baseline akses air minum aman• perhitungan akses air minum aman melalui susenas dan
PKAM dalam proses persiapan
Breakdown Capaian Akses Air Minum Layak per Provinsi
49
.67
% 58
.19
%
57
.68
%
56
.82
%
59
.78
%
60
.46
%
38
.46
% 45
.81
% 52
.93
%
78
.45
%
60
.87
%
48
.51
%
68
.27
%
68
.09
%
66
.01
%
41
.44
%
77
.73
%
63
.76
%
61.3
8%
65
.98
%
54
.87
%
57
.74
%
76
.23
%
78
.40
%
57
.02
%
55
.67
%
66
.38
%
71
.87
%
60
.34
%
51
.10
% 59
.06
%
60
.19
%
60
.28
%
50
.72
%
53
.17
% 59
.63
%
58
.08
%
62
.07
%
61
.16
%
60
.80
%
44
.21
%
48
.94
%
55
.12
%
78
.47
%
63
.85
%
51
.65
%
69
.95
%
71
.65
%
65
.37
%
49
.46
%
78
.47
%
66.0
0%
68
.89
%
69
.50
%
56
.77
%
60
.22
%
76
.84
%
83
.26
%
59
.28
%
58
.70
% 67
.50
%
73
.08
%
64
.85
%
53
.08
%
68.5
1%
63
.50
%
60
.98
%
51
.14
%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Akses Air Minum Layak Tahun 2017 Akses Air Minum Layak Tahun 2018
Sebaran Capaian Akses Air Minum Layak per ProvinsiSumber : Hasil Olahan Bappenas, Susenas BPS 2017-2018
- Capaian nasional tahun 2018 sebesar 61,29%- 17 provinsi > rata-rata nasional- 17 provinsi < rata-rata nasional
Capaian Nasional tahun 2018 (61,29%)
Breakdown Capaian Akses Perpipaan per Provinsi
Sebaran Capaian Kepemilikan Akses Jaringan Perpipaan (JP) per ProvinsiSumber : Hasil Olahan Bappenas, Susenas BPS 2017-2018
16
.26
% 23
.37
%
25
.35
%
4.5
9%
18
.35
%
23.8
8%
14
.07
%
3.3
7%
4.6
3%
64
.05
%
37
.64
%
13
.00
%
21.7
4%
12
.61
% 19
.28
%
10
.43
%
42
.28
%
24
.51
%
15
.38
%
14
.15
%
19
.07
%
40
.61
%
61
.36
%
39
.61
%
20
.21
%
17
.45
% 24
.52
%
19
.02
% 25
.17
%
12
.62
%
21
.62
%
30
.23
%
13
.35
%
10
.03
%16
.84
%
22
.16
%
25
.37
%
4.6
2%
19
.32
%
24
.54
%
14
.67
%
3.4
9%
6.4
2%
61
.44
%
37
.96
%
13
.18
%
22
.08
%
17
.43
%
19
.26
%
12.2
1%
42
.35
%
23
.13
%
18
.23
%
15
.92
%
19
.90
%
42
.24
%
60
.36
%
46
.12
%
19
.78
%
16
.88
%
25
.63
%
20
.73
%
25
.89
%
13
.85
%
18
.82
%
34
.51
%
15
.19
%
8.5
4%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Akses Perpipaan Tahun 2017 Akses Perpipaan Tahun 2018
- Capaian nasional tahun 2018 sebesar 20,29%- 15 provinsi > rata-rata nasional- 19 provinsi < rata-rata nasional
Target Penyediaan Air Minum Tahun 2024
58.92%61.29%
75.34%
16.74% 20.29%
30.45%
42.76%41.13%
45.78%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2015 2017 2019 2021 2023
Akse
s (%
)
Tahun
Layak Pipa Non Pipa Terlindungi
Target 2020 2021 2022 2023 2024
Akses Air Minum
Layak 66% 68% 70% 73% 75%
Akses Perpipaan 23% 25% 27% 28% 30%
Akses BJP 42% 43% 44% 45% 46%
Target RPJMN 2020-2024 :Penyediaan akses air minum layak dan aman
❑Tersedianya akses air minum layak 75% pada tahun 2024• Tersedianya akses air minum aman (perpipaan) 30% pada tahun 2024
8
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYEDIAAN
AKSES AIR MINUM LAYAK DAN AMAN TAHUN 2020-2024
Peningkatan tata kelola kelembagaan untuk
penyediaan air minum layak dan aman
•Peningkatan komitmen dan kapasitas Pemda
•Peningkatan kualitas dokumen perencanaan air minum yang terintegrasi
•Peningkatan sinergi dan kolaborasi penyediaan akses air minum antar program dan antar stakeholder (pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha, unit pelaksana, dan masyarakat) melalui penguatan peran Pokja PPAS/AMPL di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten
•Pembentukan badan regulator air minum
•Pengembangan sumber alternatif pendanaan untuk pengembangan SPAM dan skema investasi badan usaha
Peningkatan kapasitas dan pelayanann
penyelenggara air minum
• Penyehatan PDAM, UPTD, KPSPAM dan dan penyelenggara air minum lainnyamelalui bantuan teknis dan non teknis, antara lain penurunantingkat kehilangan air (NRW), efisiensi produksi, pengelolaan keuangan dan SDM, penerapan Tarif FCR, serta peningkatan kualitaspelayanan
• Penerapan Rencana Pengamanan Air Minum dan Pengawasan Kualitas Air Minum
• Penerapan Smart Grid Water Management
• Zona Air Minum Prima (ZAMP)
Pengembangan dan pengelolaan SPAM
• Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan (pembangunan baru, peningkatan dan perluasan) dan pengelolaan (operasi, pemeliharaan, dan perbaikan) SPAM Perpipaan dan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan terlindungi
• Asset Management
• SPAM Rawan Air
• SPAM Regional
• Pemanfaatan berbagai sumber air baku (bauran) diantaranya tampungan air (bendungan, embung, dan lain lain), pemanenan air hujan, dan grey water
Perubahan perilaku masyarakat untuk
mendukung upaya konservasi sumber daya
air dan penyediaan air minum layak dan aman
•Penyadaran masyarakat untuk perilaku hemat air, peningkatan willingness to pay, dan penggunaan sumber air minumaman.
•Pengurangan pemanfaatan air tanah di daerah yang telah terlayani SPAM.
•Konservasi sumber air baku untuk air minum berbasis masyarakat
9
MATRIKS PEMBANGUNAN RPJMN
INDIKATOR PROGRAM PRIORITAS 1 DAN KEGIATAN
PRIORITAS 2
No
Program
Prioritas/Kegiatan
Prioritas
IndikatorBaseline
2018
Target
2024Lokasi
PP 1
Infrastruktur Pelayanan Dasar
Proporsi rumah tangga yang menempatihunian dengan akses air minum layak (%)
61.29JP: 20,29
BJP: 41,13
75.34JP: 30,45
BJP: 45,78
514 Kab/Kota untuk pemenuhan aksesdasar air minum
Proporsi rumah tangga yang menempati hunian dengan akses air minum aman* (%) N/A
514 Kab/Kota untuk pemenuhan aksesdasar air minum
KP 2
Penyediaan Akses Air Minum dan
Sanitasi Layak dan Aman
Jumlah sambungan rumah tangga denganakses air minum layak perpipaan (SR)
14.119.460 24.457.290 514 Kab/Kota untuk pemenuhan akses
dasar air minum
Jumlah rumah tangga dengan akses air minumlayak non perpipaan (BJP) (SR)
29.510.794 35.528.207 514 Kab/Kota untuk pemenuhan akses
dasar air minum
Jumlah rumah tangga dengan akses air minumaman (RT) (kumulatif) N/A
514 Kab/Kota untuk pemenuhanakses dasar air minum
Persentase PDAM dengan kinerja sehat (%) 59 100Seluruh PDAM di 34 Provinsi
(perhitungan akses air minum aman melaluisusenas dan PKAM dalam proses persiapan)
(perhitungan akses air minum aman melaluisusenas dan PKAM dalam proses persiapan)
10
Indikator Proyek Prioritas Nasional (ProPN)
NoProPN
Indikator Baseline Target 2024 Lokasi
ProPN1
Pengembangan Sistem Penyelenggaraan Air Minum dan Sanitasi
Layak dan Aman
Pengembangan SPAM Regional (lpd)2,640 56,668
7 Kawasan Metropolitan dan 3 KawasanMetropolitan Baru
Penambahan Kapasitas SPAM (Peningkatan dan/atau Pembangunan Baru, termasuk dari pengembangan SPAM Regional)(lpd)
11,11955,594
514 Kab/Kota
Pemanfaatan Kapasitas Terpasang (SR)6,828 34,139 514 Kab/Kota
Penurunan tingkat kebocoran (NRW) PDAM (%) 33% 25% Seluruh PDAM di 34 Provinsi
Jumlah Kawasan dengan peningkatan pelayanan akses air minum non perpipaan layak dan aman (kawasan)
1195 Desa, 33Kawasan Perbatasan,
23 Pulau
1802 Desa, 208 Kawasan Perbatasan, 126 Pulau
Daerah Rawan Air, Perbatasan dan Kepulauan
ProPN2
Pembinaan Penyelenggaraan Air Minum dan Sanitasi
yang Layak dan Aman
Persentase PDAM yang memiliki Business Plan menuju akses 100% aman yang berlaku hingga tahun 2024 (%)
N/A 100 Seluruh PDAM di 34 Provinsi
Peningkatan kinerja penyelenggara atau operator air minum (UPTD, KPSPAMS dll) (%)
N/A 100 514 Kab/Kota u
ProPN3
Peraturan Penyelenggaraan Air Minum dan Sanitasi
yang Layak dan Aman
Jumlah Kab/Kota yang memiliki Jakstrada yang telah dilegalkan(Kab/Kota)
N/A 514 514 Kab/Kota
Jumlah Kab/Kota yang memiliki RISPAM yang telah dilegalkan(Kab/Kota)
N/A 508508 Kab/Kota untuk pemenuhan akses
dasar air minum (tanpa Provinsi DKI Jakarta)
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki SK Kepala Daerah tentang tariff FCR dan/atauPerda penyertaan modal N/A 514 514 Kab/Kota
Jumlah NSPK terkait air minum dan sanitasi yang tersusun (unit) N/A 4 Nasional
ProPN4
Pengawasan Kualitas Air Minum dan Sanitasi
Aman
Persentase PDAM yang memiliki dokumen Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)
N/A 100 Seluruh PDAM di 34 Provinsi
Jumlah kab/kota yang melakukan pengawasan kualitas air minum N/A 514 514 Kab/Kota
11
MATRIKS PEMBANGUNAN RPJMN
INDIKATOR PROGRAM PRIORITAS 3 (PP 3) DAN
KEGIATAN PRIORITAS 5 (KP 5)
NoProgram
Prioritas/Kegiatan Prioritas
Indikator BaselineTarget
Lokasi2024
PP 3 InfrastrukturPerkotaan
Persentase pangsa angkutan umum(%)
Share PDRB per kapita dibandingkandengan laju urbanisasi (%)
KP 5 Penyediaan Akses Air Minum
dan Sanitasi Layak dan Aman
di Perkotaan
Jumlah kawasan perkotaan prioritasdengan penyediaan danpenyelenggaraan akses air minum danair limbah yang aman dan handal(Kab/Kota)
N/A N/A7 Wilayah Metropolitan, 3 Wilayah Metropolitan
Baru, 4 Kota Baru
(dalam proses analisa tim perkotaan)
12
Indikator Proyek Prioritas Nasional (ProPN)
No Program Prioritas/Kegiatan
Prioritas
Indikator Baseline Target2024
Lokasi
ProPN1
Penyediaan danPenyelenggaraan Air Minum dan Sanitasi yang Handal dan Terintegrasi Jumlah PDAM dengan layanan Zona Air
Minum Prima (ZAMP) (Kab/Kota)N/A 37
Kota Medan, Palembang, Kota Tangerang, Jakarta, Kota Bandung, Bandung, Sumedang, Kota Bogor, Kota
Depok, Kota Bekasi, Bogor, Bekasi, Kota Semarang, Kendal, Demak, Semarang, Kota Salatiga, Grobongan,
Kota Surabaya, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan, Kota Denpasar, Bangli, Gianyar, Tabanan, Kota Banjarmasin, Banjar Baru, Barito Kuala, Banjar, Kota Makassar, Maros, Gowa, Takalar, Maja, Sorong
Jumlah PDAM yang menerapkan Smart Grid Water Management
N/A 12Denpasar, Gianyar, Kota Palembang, Kota Makassar, Banjar, Jakarta, Kota Bandung, Bogor, Bekasi, Kota
Semarang, Kota Bogor, Kota Depok
Jumlah kab/kota yang menyelenggarakanpelayanan air minum dan air limbah yang
terintegerasi (kab/kota/kawasanN/A 3 Kota Medan, Kota Pelembang, Kota Bogor
Jumlah NSPK terkait layanan air minumdan sanitasi yang terintegrasi (unit)
N/A 2 Pusat
Program Pembangunan 10 Juta Sambungan Rumah
14
Komponen Rencana Aksi Pembangunan 10 Juta SR
Komponen I
Perencanaan
• Penyusunan
Renaksi10 Juta SR
Nasional dan Daerah
• Penyusunan dan
Pendampingan
RPJMD dan RKPD
• Penyusunan dan
Pendampingan
Jakstrada dan RISPAM
• Penyusunan Business
Plan PDAM dan
RPAM
• Penyusunan Business
Plan Penyelenggara
Air Minum lainnya
Komponen II
Kelembagaan
• Peningkatan Kinerja
PDAM
• Peningkatan Kinerja
UPTD
• Peningkatan Kinerja
KPSPAM
Komponen III
Pengembangan SPAM
• Pemulihan Kualitas Air
Sungai dan Danau
• Reforestasi
• Penyediaan Air Baku
• Pengembangan
Kapasitas SPAM
(Pembangunan Baru,
Peningkatan SPAM,
Perluasan SPAM)
• Pembangunan
Sambungan Rumah
• Pengawasan Kualitas
Air Minum
• Peningkatan
Kesadaran
Masyarakat
Komponen IV
Skema Pendanaan
• Penyusunan
Kebijakan dan
Strategi Pendanaan
• Pengembangan
Skema Pendanaan
Alternatif
Komponen V
Koordinasi dan
Pengelolaan Program 10
Juta Sambungan Rumah
• Koordinasi dan sinergi
antar stakeholder
• Pemantauan,
Pengendalian, dan
Evaluasi
• Pengembangan
Sistem Data dan
Informasi Terpadu
Penambahan SR Per Provinsi Tahun 2024
151,254 379,743
232,355 132,441
166,185 480,625
39,403 32,990
25,661 229,685
316,774 1,508,744
1,643,946 198,512
1,295,596 554,441
89,736 350,022
191,251 257,818
102,887 257,691
113,244 317,624
74,250 81,284
377,730 154,162
51,155 45,489
116,624 79,962
35,097 34,407
- 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000
Aceh
Sumatera UtaraSumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
• Penentuan target layanan perpipaan di tiap provinsi dilakukan berdasarkan pembobotan jumlah %penduduk
perkotaan, Kapasitas Fiskal, %Desa Rawan Air di tiap provinsi.
• Penetapan target didasarkan pada target akses perpipaan yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024, yaitu 30%.
Asumsi perhitungan:
• 1 SR melayani 1 Rumah Tangga
• 1 Rumah Tangga terdiri atas 4,1
jiwa (Rata-rata jiwa di tiap RT)10.118.778 SR
Total penambahan SR di tahun 2024 mencapai:
Intervensi Utama MendukungPembangunan 10 Juta SR
Penurunan NRW
(Target 25%)
1,316,575 SR
Pemanfaatan Idle Capacity (Perluasan/Pembangunan
Jaringan Distribusi)
6,043,300 SR
Peningkatan/Pembangunan IPA Baru
1,549,899 SR
Air Baku dari Bendungan(pembangunan baru)
1,734,400 SR
SPAM Regional
1,015,000 SR
Strategi Pembangunan 10 Juta SR
Pembangunan baru SPAM Regional, SPAM Perkotaan,
dan SPAM Perdesaan• Kapasitas IPA baru yang diperlukan : 62.458 L/dtk atau setara
untuk 6.245.800 SR (asumsi 1 L/dtk = 100 SR)
Penurunan angka kebocoran (target nasional 2024 : 25%)
• Rata-rata NRW nasional tahun 2018 : 33% (Sumber : Buku Kinerja
BPPSPAM, 2018)
• Kapasitas produksi dengan menurunkan angka kebocoran : 47.124 L/dtk
Optimalisasi SPAM eksisting melalui pemanfaatan idle capacity.
• Kapasitas tidak terpasang (idle capacity) saat ini : 44.003 L/dtk ( Sumber :
SIMSPAM, Kementerian PUPR)
• Target yang akan dimanfaatkan (asumsi idle capacity 10%) : 20.673 L/dtk
1
2
3
Pembangunan baru
SPAM
Penurunan angka
kebocoran
Optimalisasi dan
Peningkatan SPAM
eksisting
Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Air Minum
KEBUTUHAN PENDANAAN DALAM PENCAPAIAN TARGET AIR MINUM 2020-2024
APBN 39% (95,3 T)
APBD Reguler 31% (75,8 T)
DAK 20% (48,9 T)
KPBU 10% (24,4 T)
244,57
Triliun
Rupiah
Catatan:1) Asumsi kebutuhan jaringan perpipaan Rp 10 Juta/SR2) Sumber pendanaan APBN diarahkan untuk daerah
rendah akses dan kapasitas fiskal rendah3) Sisanya menggunakan sumber pendanaan APBD4) Sumber pendanaan APBD dibagi menjadi APBD
Reguler (60%) dan DAK (40%)5) Skema KPBU diarahkan untuk kawasan
metropolitan dan metropolitan baru
Sumber: Exercise BS RPJMN 2020-2024 Bappenas
POTENSI SUMBER PEMBIAYAAN ALTERNATIF UNTUK AIR MINUM DAN SANITASI
ZISWAF
Lebih dari 13 M
Dan akan
dikembangkan
skema nasionalnya
Micro-credit
Sanitasi
Potensi
21 M
DAK Sanitasi
7,11 T
(2015-2019) dan
terus meningkat
Dana Desa
Potensi 70 T
(2019)
sAIIG
400 M
(2012-2020)
Lainnya:
KPBU, PINA ,
CSR, Filantropi,
Blended
Finance
Hibah Sanitasi
50 M
(2012-2017)
Hibah APBN
Air Limbah
Setempat
137 M
(SPPH 2019)
Hibah Air
Minum
Perkotaan
800 M
(2018)
DAK Air Minum
7,29 T
(2015-2019) dan
terus meningkat
Hibah Air
Minum
Perdesaan
200 M (2018)
Telah
teralokasikan
Rp 671 M
Bentuk
pendanaan
alternatif
yang perlu
dikembangkan
Terima Kasih
Komponen Rencana Aksi Pembangunan 10 Juta SR(Komponen 1 - Perencanaan)
No. Program KegiatanIndikator Kegiatan/Output
Satuan
Target Indikatif Alokasi
Anggaran 5 tahun (Rp
Juta)
Sumber Pembiayaan
Instansi Pelaksana/Penanggungjawab2020 2021 2022 2023 2024
1 Perencanaan
1.1
Penyusunan Rencana Aksi 10 Juta SR di tingkat Nasional dan Daerah
Tersusunnya dokumen rencana aksi pembangunan 10 juta SR air minum pada tingkat nasional
Dokumen 1 APBN 1. Kementerian PPN Bappenas
2. Kemendagri3. Pemda
Tersusunnya dokumen rencana aksi pembangunan 10 Juta SR pada Tingkat Provinsi
Dokumen 34APBN dan APBD
Provinsi
1.2Penyusunan dan Pendampingan RPJMD dan RKPD
Jumlah kab/kota yang telah menyusun dokumenRPJMD dan RKPD dengan telah mengakomodir rencanaaksi 10 juta SR
Kab/Kota 514APBN dan APBD
Prov danKab/Kota
1. Ditjen Bina Bangda, Kementerian Dalam Negeri,
2. Pemda
1.3
Penyusunan danPendampinganJakstrada danRISPAM
Jumlah kab/kota yang telah menyusun dokumenJakstrada
Kab/Kota 102 103 103 103 103 APBN dan APBD1. Kementerian PUPR2. Kemendagri3. Pemerintah Daerah
Jumlah kab/kota yang telah menyusun dokumenRISPAM
Kab/Kota 102 103 103 103 103 APBN dan APBD1. Kementerian PUPR2. Kemendagri3. Pemerintah Daerah
Komponen Rencana Aksi Pembangunan 10 Juta SR(Komponen 1 - Perencanaan)
No. Program KegiatanIndikator Kegiatan/Output
Satuan
Target
Indikatif Alokasi Anggaran 5 tahun
(Rp Juta)
SumberPembiayaan
InstansiPelaksana/Penanggungj
awab2020 2021 2022 2023 2024
1 Perencanaan
1.4Penyusunan Business Plan PDAM dan RPAM
Persentase jumlah PDAM yang telahmenyusun business plan denganmengakomodir rencana aksi 10 juta SR
Persen 20 40 60 80 100APBN dan dana internal PDAM
1. Kementerian PUPR2. Kemendagri3. PDAM
Persentase PDAM yang telah menyusundokumen RPAM
Persen 20 40 60 80 100APBN dan dana internal PDAM
1. Kementerian PUPR2. Kemendagri3. PDAM
1.5Penyusunan RencanaKerja PenyelenggaraAir Minum Lainnya
Persentase jumlah penyelenggara air minum (diluar PDAM) yang telah menyusundokumen rencana kerja denganmengakomodir rencana aksi 10 juta SR
Persen 20 40 60 80 100 APBN dan APBD
1. Kementerian PUPR2. Pemda3. Penyelenggara air
minum lainnya
Komponen Rencana Aksi Pembangunan 10 Juta SR(Komponen 2 - Kelembagaan)
No. Program KegiatanIndikator Kegiatan/Output
Satuan
Target Indikatif Alokasi
Anggaran 5 tahun (Rp
Juta)
Sumber PembiayaanInstansi
Pelaksana/Penanggungjawab2020 2021 2022 2023 2024
2 Kelembagaan
2.1Peningkatan Kinerja
PDAM100% PDAM dengan status kinerja sehat Persen 67.2 75.4 83.6 91.8 100
APBN, APBD, DanaInternal PDAM
1. Kementerian PUPR 2. Kemendagri3. PDAM
2.2Peningkatan Kinerja
UPTD100% UPTD dengan status kinerja sehat Persen 20 40 60 80 100 APBN dan APBD
1. Kementerian PUPR 2. Kemendes, PDTT3. UPTD
2.3Peningkatan Kinerja
KPSPAMS100% KPSPAMS dengan status kinerja yang
baikPersen 20 40 60 80 100
APBN, APBD danDana Internal
KPSPAMS
1. Kementerian PUPR2. Kemendes, PDTT3. KPSPAMS
Komponen Rencana Aksi Pembangunan 10 Juta SR(Komponen 3 – Pengembangan SPAM)
No. Program KegiatanIndikator Kegiatan/Output
SatuanTarget Indikatif Alokasi
Anggaran 5 tahun (Rp Juta)
Sumber Pembiayaan
Instansi Pelaksana/Penanggungjawab2020 2021 2022 2023 2024
3Pengembangan SPAM
3.1Pemulihan Kualitas Air
Sungai dan Danau
Jumlah lokasi DAS Prioritas yang ditingkatkan kualitas airnya
DAS 3 6 9 12 15 APBN dan APBD
1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Pemda
Jumlah lokasi danau prioritas yang ditingkatkan kualitas airnya
Danau 3 6 9 12 15 APBN dan APBD
1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Pemda
3.2 ReforestasiLuas pemulihan kawasan konservasi yang terdegradasi untuk perlindungan sumber air
Juta Ha 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 APBN dan APBD
1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Pemda3.2 Penyediaan Air Baku Kapasitas air baku terbangun L/det 27.837 55.674 83.511 111.348 139.185 APBN, KPBU Kementerian PUPR
3.3
Pengembangan Kapasitas SPAM
(Pembangunan Baru, Peningkatan SPAM,
Perluasan SPAM)
Kapasitas terbangun melaluiPembangunan, Peningkatan dan PerluasanSPAM
L/det(Kumulatif)
12.492 24.983 37.475 49.966 62.458
APBN, APBD, KPBU, Dana Internal
PDAM
1. Kementerian PUPR2. Pemda3. Badan Usaha
Kapasitas terbangun melalui OptimalisasiSPAM
L/det(Kumulatif)
4.666 9.332 13.998 18.664 23.330
APBN, APBD, KPBU, Dana Internal
PDAM
1. Kementerian PUPR2. Pemda3. Badan Usaha
3.4Pembangunan
Sambungan RumahJumlah Sambungan Rumah terbangun SR 2,105,633 4,211,266 6,316,899 8,422,532 10,528,165
APBN, APBD, Dana Internal PDAM,
Masyarakat
1. Kementerian PUPR 2. Pemerintah Daerah3. Penyelenggara4. Masyarakat
3.5Pengawasan Kualitas
Air MinumJumlah Kab/Kota yang melaksanakan program Pengawasan Kualitas Air Minum
kab/kota 514 APBN, APBD Kementerian Kesehatan
3.6Peningkatan Kesadaran
Masyarakat
Terlaksananya program peningkatankesadaran masyarakat di tiap kab/kota
kab/kota 514APBN. APBD.
KelompokMasyarakat
1. Kementerian DalamNegeri
2. Kementerian Kesehatan3. Masyarakat
Komponen Rencana Aksi Pembangunan 10 Juta SR(Komponen 4 – Skema Pendanaan SPAM)
No. Program KegiatanIndikator Kegiatan/Output
SatuanTarget
Program/Kegiatan Eksisting
(Program dan Sasaran)
Indikatif Alokasi
Anggaran 5 tahun (Rp
Juta)
Sumber Pembiayaan
InstansiPelaksana/Penanggungja
wab
2020 2021 2022 2023 2024
4Skema
Pendanaan
4.1Penyusunan Kebijakan
dan Strategi Pendanaan Tersusunnya kebijakan dan strategi pendanaan
Dokumen 1 APBN1. Kementerian
PPN/Bappenas2. Kementerian Keuangan
4.2Pengembangan Skema Pendanaan Alternatif
Tersedianya skema pendanaan alternatif
Dokumen 1 APBN1. Kementerian
PPN/Bappenas2. Kementerian Keuangan
Komponen Rencana Aksi Pembangunan 10 Juta SR(Komponen 5 – Koordinasi dan Pengelolaan Program 10 Juta SR )
No. Program KegiatanIndikator Kegiatan/Output
Satuan
Target Indikatif Alokasi
Anggaran 5 tahun (Rp
Juta)
Sumber PembiayaanInstansi
Pelaksana/Penanggungjawab2020 2021 2022 2023 2024
5
Koordinasi dan Pengelolaan Program 10
Juta Sambungan
Rumah
5.1Koordinasi dan Sinergi Antar Stakeholders
Terlaksananya kegiatan koordinasisecara berkala terhadap rencanapembangunan 10 Juta SR
Kegiatan 4 4 4 4 4 APBNKementerian PPN/Bappenas
Kajian kebijakan penyelenggaraan SPAM
Dokumen 1 1 1 1 1 APBNKementerian PPN/Bappenas
5.2Pemantauan,
Pengendalian, dan Evaluasi
Terlaksananya kegiatanpemantauan, pengendalian danevaluasi terhadap pembangunan 10 juta SR air minum
Kegiatan pemantauan,
pengendalian dan evaluasi
2 2 2 2 2 APBNKementerian PPN/ Bappenas
5.3Pengembangan Sistem Data dan
Informasi Terpadu
Tersedianya sistem data dan informasi terpadu
Sistem Informasi Terpadu
1 APBNKementerianPPN/Bappenas
29
Program danKegiatanEksisting
Dukungan TerhadapRencana Aksi
Sasaran WaktuPelaksanaan
SumberPembiayaan
Biaya PenanggungJawab
Lokasi PenerimaManfaat
National Urban Water SupplyProject (NUWSP)
• Pembangunan SPAM yang baru di perkotaan
• Perluasan danoptimalisasi SPAM eksisting
• Penurunan Kebocoran• Pendampingan dan
peningkatan kinerjapenyelenggara SPAM
Perkotaan MasyarakatPerkotaan
2018 - 2022 PHLN danAPBN
100 Juta USD KementerianPUPR (DJCK)
PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum danSanitasiBerbasisMasyarakat)
• Pendampingan danpeningkatan kinerjapenyelenggara SPAM
• Pembangunan SPAM Baru
• Optimalisasi SPAM Terbangun
Perdesaan MasyarakatPerdesaan
2016 - 2020 PHLN danAPBN
300 Juta USD KementerianPUPR (DJCK), Kemendes PDTT, Kemendagri, Kemenkes, Bappenas
Program Eksisting
30
Program danKegiatanEksisting
Dukungan TerhadapRencana Aksi
Sasaran WaktuPelaksanaan
SumberPembiayaan
Biaya PenanggungJawab
Lokasi PenerimaManfaat
Program HibahAir Minum
• Pengadaan SR di wilayahpenerima manfaat
PerkotaandanPerdesaan
MBR 2011-sekarang(regular tiaptahun)
APBN Rata-rata alokasi : Rp800-900 juta(2016-2019)
KementerianPUPR (DJCK)
DAK Fisikbidang Air Minum
• Perluasan SPAM melaluipemanfaatan idle capacity
• Pembangunan SPAM baru
• Peningkatan SPAM melalui penambahankapasitas
PerkotaandanPerdesaan
Masyarakatperkotaandanperdesaan
Reguler tiaptahun
APBN Rata-rata alokasi DAK air minum : Rp 2 T (2018-2019)
KementerianPUPR (DJCK)
Program Eksisting
31
Program danKegiatanEksisting
Dukungan TerhadapRencana Aksi
Sasaran WaktuPelaksanaan
SumberPembiayaan
Biaya Penanggung Jawab
Lokasi PenerimaManfaat
Workshop PendampinganpenyusunanRPJMD, RKPD dan RAD AMPL
• Penyusunan danPendampingan RPJMD dan RKPD
• Penyusunan danPendampingan RISPAM dan RAD AMPL
SeluruhKab/Kota
OPD Reguler tiaptahun
APBN n.a Kementerian DalamNegeri (Ditjen. Bina Bangda)
RencanaPengamananAir Minum(RPAM)
• Pendampingan danpenerapan RPAM
• Pendampingan danpeningkatan kinerjapenyelenggara SPAM
SeluruhKab/Kota
Penyelenggara SPAM
2018 -sekarang
n.a. n.a. Bappenas,Kementerian PUPR (Ditjen CK danBPPSPAM), KementerianKesehatan (Ditjen. Kesmas), Kementerian DalamNegeri (Ditjen. Bina Bangda)
Program Eksisting
32
Kerangka Regulasi
• Contoh kerangka regulasi untuk Penyusunan Rencana Aksi:
Kerangka dokumen rencana aksi:
Pendahuluan
• Tujuan dan Sasaran
• Prinsip dan Pendekatan Kunci
• Penguatan Rencana Aksi
Rencana Aksi Multisektor
• Kerangka Kelembagaan
• Peran Stakeholders
• Pembiayaan
• Strategi Pengembangan Kapasitas
• Strategi Advokasi dan Komunikasi
Kerangka Pelaksanaan Rencana Aksi
Penutup
top related