kebijakan pengelolaan kphp papua dec, 2011)

Post on 21-Jun-2015

790 Views

Category:

Technology

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Serui, 1 Desember 2011

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KPHP

Oleh :

Direktur Bina Rencana Pemanfaatan dan Usaha KawasanDitjen Bina Usaha Kehutanan

DASAR HUKUM Unit-unit pengelolaan hutan atau KPH dan organisasi pengelolanya di tingkat tapak perlu dibentuk sesuai peraturan perundangan yang ada, seperti :

1. UU 41 tahun 1999 tentang Kehutanan2. PP 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan3. PP 6 tahun 2007 jo PP 3 tentang Tata Hutan, Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan4. PP 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

5. Permenhut Nomor P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPHP

6. Permenhut Nomor P.6/Menhut-II/2010 tentang NSPK Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP

7. Permendagri Nomor 61 tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja KPHL dan KPHP di Daerah.

8. Permenhut No.P.41/Menhut-II/2011 tentang Standar Fasilitasi Sarpras pada KPHL dan KPHP Model

9. Permenhut No. P.42/Menhut-II/2011 tentang Kompetensi Teknis Bidang Kehutanan Pada KPHL dan KPHP

PENGELOLAAN HUTAN

Berdasarkan UU No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Pengelolaan Hutan mencakup :1. Tata Hutan2. Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan3. Pemanfaatan Hutan4. Penggunaan Kawasan Hutan5. Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan6. Perlindungan dan Konservasi Alam

1. Perencanaan Kehutanan2. Pengelolaan3. Litbang, Diklat Penyuluhan4. Pengawasan

1. Tata hutan & RP2. Pemanfaatan Hutan3. Penggunaan Kawasan Hutan4. Rehabilitasi5. Perlindungan & Konservasi

PENGURUSANHUTAN

POSISI PENGELOLAAN HUTAN dan PENGURUSAN HUTAN

Diselenggarakan Oleh KPH

Diselenggarakan Kemhut/Dinas Prov/Kab/Kota

PERAN KEMHUT, DINAS PROVINSI, DINAS KABUPATEN/KOTA, KPH, DAN PEMEGANG IZIN DALAM PENGELOLAAN HUTAN

No Kegiatan Pengelolaan

Kemhut Dinas Provinsi Dinas Kabupaten/Kota

KPH Pemegang Izin

1 Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan

• NSPK• Pengesahan

RP Jangka Panjang

Pembinaan &Pengendalian

Pembinaan &Pengendalian

• Pelaksanaan Acuan penyusunan Renc Pemanfaatan

2 Pemanfaatan Hutan • NSPK• Pelayanan

proses perizinan

• Pelayanan proses perizinan

• Pembinaan & Pengendalian

• Pelayanan proses perizinan

• Pembinaan & Pengendalian

• Penyiapan prakondisi izin

• Pemantauan & Penilaian Kinerja pemegang izin

• Pemanf wil tertt

Pelaksanaan

3 Penggunaan Kawasan Hutan

• NSPK• Pelayanan

proses periiznan

• Pelayanan proses perizinan

• Pembinaan & Pengendalian

• Pelayanan proses perizinan

• Pembinaan & Pengendalian

• Penyiapan prakondisi izin

• Pemantauan & Penilaian Kinerja pemegang izin

Pelaksanaan

4 Rehabilitasi dan reklamasi

• NSPK• Dukungan

dana

Pembinaan &Pengendalian

Pembinaan &Pengendalian

• Pemantauan & Penilaian Kinerja

• Pelaksanaan pada areal yg tdk dibebani izin

Pelaksanaan pada areal kerja izin

5 Perlindungan dan konservasi

• NSPK• Dukungan

dana

Pembinaan &Pengendalian

Pembinaan &Pengendalian

• Pemantau & Penilaian Kinerja

• Pelaksanaan pada areal yg tdk dibebani izin

Pelaksanaan pada areal kerja izin

TARGET PEMBANGUNAN KPH S/D 2014 (REVISI RENSTRA KEMENHUT)

- Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penetapan Wilayah KPHL/KPHP Provinsi seluruh Indonesia.

- Beroperasinya 120 KPH (20 % Wilayah KPH yang telah ditetapkan Menteri Kehutanan).

- Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penetapan Wilayah KPHK seluruh Indonesia.

- Penyusunan peraturan perundang-undangan penyelenggaraan kesatuan pengelolaan hutan (KPH).

ROADMAP PENCAPAIAN TARGET PEMBENTUKAN KPH S/D 2014

Pembentukan Wilayah KPH

Kawasan Hutan telah dibagi dalam wilayah KPH

Beroperasinya KPH yang telah ada organisasinya

Tata Hutan danRencana Pengelolaan Hutan

Penyiapan Pembentukan Kelembagaan KPH

2014201320122010 2011

*) Sumber Ditjenplan 2011

MEKANISME PENDANAAN FASILITASI

KPH Model Intervensi Kemenhut, dana lain tidak mengikat

KPH Non Model DAK, dana lain tidak mengikat

PRASYARAT BEROPERASINYA KPH

1. Ditetapkannya Wilayah KPH2. Terbentuknya Kelembagaan KPH &

SDM Pengelola3. Tersedianya Sarpras, & Dana.3. Tersedianya aktivitas pengelolaan

hutan : Hasil Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolan Hutan

KPH MODEL Percepatan Pembangunan KPH :

Salah satu strategi dalam rangka percepatan pembangunan KPH ditempuh melalui pembangunan KPH MODEL

KPH MODEL :Adalah wujud awal KPH yang secara bertahap dikembangkan menuju situasi dan kondisi aktual organisasi di tingkat tapak (P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPH)

Prosedur Penetapan Wilayah KPH MODEL :1. Gubernur/Bupati/Walikota mengusulkan Penetapan Wilayah

KPH Model kepada Menhut2. Usulan Penetapan KPH Model dilengkapi dengan:

– Surat Usulan Gubernur/Bupati/Walikota, – Peta calon Wilayah KPH Model skala minimal 1 :

250.000, dan– Deskripsi kondisi biofisik dan sosial budaya di wilayah

dan di sekitar calon KPH Model.3. Menhut menolak atau menetapkan Wilayah KPH Model

PROGRES KPHP DAN KPHL PROVINSI S/D OKTOBER 2011

Rancang Bangun : 28 Provinsi

Arahan Pencadangan

: 27 Provinsi

Pembentukan (usulan penetapan)

: 23 Provinsi

Penetapan Wilayah KPH

: 23 Provinsi

RINCIAN JUMLAH KPHP DAN KPHL S/D OKTOBER 2011

•KPHP : 342 unit 37.063.223 ha

•KPHL : 179 unit 20.834.918 ha

Total : 521 unit 57.898.141 ha

Identifikasi Wilayah KPHP dan KPHL di Seluruh Indonesia yang akan dirintis untuk beroperasi s/d 2014 berjumlah 110 unit

KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN KPH

Perubahan Renstra 2010-2014 Kemenhut (dari terbentuknya KPH beroperasinya KPH)

Dibentuk Tim Percepatan KPH berdasarkan SK Menhut (oktober 2010) Secara periodik mengevaluasi progres pembangunan KPH dan menyusun rekomendasi percepatan.

Penyusun peraturan terkait operasionalisasi KPH (Ditjen PlanHut dibantu Tim Percepatan KPH).

Terbitnya Permendagri Nomor 61 Tahun 2010.

Pengutamaan lokus program eselon I di KPH (model).

Upaya peningkatan anggaran secara signifikan, utamanya untuk suporting KPH model.

SUPORTING PERCEPATAN PEMBANGUNAN KPHP (DITJEN BUK)

1. Diklat Perencanaan Pengelolaan KPHP. 2. Workshop percepatan operasionalisasi KPHP Model

(Tasik Besar Serkap, Riau).3. Bimbingan teknis.4. Memfasilitasi hasil-hasil program/kegiatan/proyek

kerja sama dapat “ditransfer” menjadi bagian dari KPHP (PMUMHM, Manajemen Pengelolaan Ekohidro, DA-REDD pada KPHP dll).

5. Mengarahkan usulan kegiatan terkait Anggaran dari Ditjen BUK, lokusnya dengan mempertimbangkan lokasi calon KPH atau KPH model.

NSPK KPH DALAM RANGKA RENCANA KERJA PENGELOLAAN KPHP

Maksud pengaturan pengelolaan hutan pada KPHP adalah sebagai acuan dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan oleh KPHP.

Tujuan pengaturan pengelolaan hutan pada KPHP adalah untuk menjamin terselenggara nya pengelolaan hutan yang bermanfaat dan lestari.

ORGANISASI KPHP MEMPUNYAI TUGAS DAN FUNGSI:

Menyelenggarakan pengelolaan hutan; Menjabarkan kebijakan kehutanan

nasional, prov dan kab/kota bidang kehutanan;

 Melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan di wilayahnya;

 Melaksanakan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan di wilayahnya;

 Membuka peluang investasi guna mendukung tercapainya tujuan pengelolaan hutan.

MENYELENGGARAKAN PENGELOLAAN HUTAN :

Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan;

Pemanfaatan Hutan; Penggunaan Kawasan Hutan; Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi;

dan Perlindungan Hutan dan

Konservasi Alam.

MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGELOLAAN HUTAN :

Perencanaan; Pengorganisasian; Pelaksanaan; Pengawasan; Pengendalian.

KEGIATAN TATA HUTAN DI KPHP TERDIRI DARI:

Inventarisasi Hutan; Pembagian ke dalam blok; Pembagian petak; Tata batas dalam wilayah

KPHP; Pemetaan.

PELAKSANAAN INVENTARISASI HUTAN UNTUK MENDAPATKAN DATA DAN INFORMASI :

Status, penggunaan, dan penutupan lahan; Jenis tanah, kelerengan lapangan/topografi; Iklim; Hidrologi (tata air), bentang alam dan gejala-

gejala alam;  Kondisi sumber daya manusia dan demografi;  Jenis, potensi dan sebaran flora;  Jenis, populasi dan habitat fauna; dan  Kondisi sosial, ekonomi, budaya masyarakat.

BERDASARKAN HASIL INVENTARISASI DILAKUKAN PEMBAGIAN BLOK DENGAN MEMPERHATIKAN: 

Karakteristik biofisik lapangan;  Kondisi sosial ekonomi masyarakat

sekitar;  Potensi sumberdaya alam;  Keberadaanhak-hak atau izin

usaha pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan.

PEMBAGIAN PETAK MEMPERHATIKAN: 

Produktivitas dan potensi areal/lahan;  Keberadaan kawasan lindung;  Rancangan areal yang akan

direncanakan antara lain untuk : = pemanfaatan hutan, = penggunaan kawasan hutan, = rehabilitasi dan reklamasi hutan,= pemberdayaan masyarakat.

TATA BATAS DILAKUKAN DENGAN TAHAPAN:

Persiapan peta penataan batas, berdasarkan hasil pembagian blok dan petak yang telah dilaksanakan serta dipetakan;

 Penyiapan trayek-trayek batas;  Pelaksanaan penataan batas

berdasarkan trayek batas;  Penyajian peta tata batas dalam

wilayah KPHP.

PEMETAAN KPHP HARUS MEMUAT :

Batas wilayah KPHP yang telah ditetapkan Menteri;

Pembagian batas blok; Pembagian batas petak; dan Peta dengan skala minimal

1:50.000.

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN MELIPUTI:

Rencana pengelolaan hutan jangka panjang 10 tahun;

Rencana Pengelolaan hutan jangka pendek 1 tahun

 

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG MEMUAT UNSUR-UNSUR:

Tujuan yang akan dicapai KPHP;  Kondisi yang dihadapi;  Strategi serta kelayakan pengembangan

pengelolaan hutan, yang meliputi tata hutan, pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi

hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam;

Arahan kegiatan pembangunan jangka panjang KPHP.

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PENDEK KPHP, MEMUAT UNSUR-UNSUR:

Tujuan pengelolaan hutan lestari dalam skala KPHP yang bersangkutan;

 Evaluasi hasil rencana jangka pendek sebelumnya;

Target yang akan dicapai;  Basis data dan informasi;  Kegiatan yang akan dilaksanakan;  Status neraca sumber daya hutan;  Pemantauan evaluasi, & pengendalian kegiatan;  Partisipasi pemangku kepentingan; dan Arahan rencana pembangunan tahunan KPHP.

SEKIANTERIMA KASIH

top related