kata pengantarsatpolpp.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/lkjip-satpol... · 2020. 5. 19. · tar i...
Post on 12-Nov-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kat
a P
enga
nta
r
1
KATA
PENGANTAR
Kat
a P
enga
nta
r
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah(LKjIP) Tahun 2018.
Laporan kinerja ini merupakan bagian dari upaya Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Blitar dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas kinerja dan pemenuhan kewajiban
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar atas
penetapan kinerja yang telah diperjanjikan maupun pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya.Laporan ini menyajikan tingkat pencapaian sasaran strategis Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Blitar sebagaimana tertuang dalam penetapan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Blitar tahun 2018. Tingkat pencapaian sasaran strategis tersebut diukur dengan
Indikator Kinerja Utama (IKU), dengan tercapainya target kinerja yang telah ditetapkan diharapkan
4 (empat) misi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar dapat tercapai, melalui kerja keras
serta dukungan dari seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan Laporan ini, secara
umum Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar telah berhasil merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan dengan baik.
Melalui laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran
objektif tentang kinerja tahun 2016 yang telah dihasilkan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Blitar dalam melaksanakan Tupoksi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar.Selain itu, semoga
laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan penilaian keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
program/kegiatan, bahan evaluasi, penyempurnaan dokumen perencanaan dan sebagai bahan
masukan dalam perbaikan dalam perumusan kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Blitar.Akhir kata di ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan akuntabilitas kinerja tahun 2018.
Blitar, Pebruari 2019
KEPALA SATPOL PP KABUPATEN BLITAR
SUYANTO, SH, MM. Pembina Utama Muda
NIP. 19590930 198603 1 008
Kat
a P
enga
nta
r
i
DAFTAR
ISI
Daf
tar
Isi
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………..
Daftar Isi ………..…………………………………………………………………….....
Ikhtisar Eksekutif ..……………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….
1.1 Gambaran Umum Satuan Polisi Pamong Praja …..…………………….
1.2 Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja ..……………………………….
1.3 Dasar Hukum ……………………………………………………………
1.4 Maksud dan Tujuan …………………………………………………….
1.5 Sistematika LAKIP …………………………………………………….
BAB II PERENCANAAN KINERJA...…………………………………………….
2.1 Rencana Strategis ………………………………………………………
2.2 PenetapanKinerja …………………………………………………….
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………….
3.1 CapaianKinerja ………………………………………………………..
3.2 Realisasi Anggaran……………………………………………………..
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daf
tar
Isi
i
IKHTISAR
EKSEKUTIF
Ikh
tisa
r Ek
esku
tif
i
IKHTISAR EKSEKUTIF
Terselenggaranya good government merupakan syarat utama untuk dapat
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Dalam rangka
implementasi paradigma di atas, diperlukan pengembangandan penerapan system
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan
dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Perlunya system pertanggungjawaban daerah
atas segala proses, tindakam-tindakan yang dibuat adalah dalam rangka tata tertib menuju
instrumen akuntabititas daerah. Inilah bagian terpenting yang pada akhirnya menjadi
instrumen good government.
Untuk melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sebaigai
perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan dari
pelaksanaan visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
tepah ditetapkan, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar pada Tahun 2018 ini
telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP).
Disamping itu, akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban, atau menjawab dan menerangkan kinerja instansi kepada pihak yang
berkewenangan meminta keterangan atau pertanggungjawaban yang berisi informasi
mengenai kinerja instansi pemerintah.
LKJiP Tahun 2018 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap
berbagai program kerja pada Tahun 2018. Namun demikian harus diakui, bahwa belum
seluruh tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar dapat
diselenggarakan secara optimal. Masalah tantangan penyelenggaraan program/kegiatan
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar tentu akan menjadi motivasi untuk terus
berupaya melakukan konsolidasi dan pengembangan program maupun kegiatan untuk
meningkatan atau memperbaikai kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar di
tahun-tahun mendatang.
Untuk menyusun suatu laporan akuntabilitas kinerja diperlukan suatu sistem yaitu
berupa instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari indicator-indikator serta
mekanisme pengukuran, penilaian dan pelaporan instansi pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kekurangan pelaksanaan tupoksi serta
misi organisasi secara kelembangaan.
Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan di bidang keamanan dan ketertiban
masyarakat dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar, yang
ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 66 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Ikh
tisa
r Ek
esku
tif
ii
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Blitar adalah lembaga teknis yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang
membawahi Sekretaris dan 4 bidang.
Selanjutnya dalam rangka mempermudah perencanaan, pengukuran dan
peningkatan kinerja serta sebagai upaya akuntabilitas kinerja satuan, maka Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Blitar telah menyusun dan menetapkan Indikator Kinerja Utama
(IKU) sebagaiman ditetapkan dengan Keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Blitar Nomor : 331.1 / /409.120.1/SK/2018 tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar.
Dengan berorientasi kepada Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Blitar Tahun 2016 – 2021, maka dalam mendukung tercapainya visi misi
dan sasaran serta menjalankan tupoksi, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar untuk
Tahun 2018 telah melaksanakan beberapa program yang dijabarkan ke dalam beberapa
kegiatan, antara lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Penyediaan, Pemeliharaan dan Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
3. Program Penignkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Pendidikan dan Pelatihan Formal
- Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian dan Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja
5. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
- Pembinaan, Penyuluhan, Pencegahan dan Pengawasan Tindak Pelanggaran Perda
- Penegakan dan Penindakan Pelanggaran Perda
- Pembinaan Disiplin Aparatur Pol PP
6. Program Pemeliharaan Kantrantibmas
- Patroli Wilayah Trantibum
- Pengamanan, Pengawalan, Pimpinan Daerah VIP serta Agenda Penting Daerah
- Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Trantibum
7. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
- Penguatan Kinerja Satlinmas
- Penguatan Kinerja Potensi Masyarakat
- Fasilitasi Pengamanan Pemilu
Ikh
tisa
r Ek
esku
tif
iii
8. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
- Pelayanan dan Pencegahan Dini Penanggulangan Bahaya Kebakaran
- Peningkatan Kualitas Anggota melalui Pelatihan Pencegahan, Penanggulangan
Bahaya Kebakaran
9. Program Pencegahan Pelanggaran Perda dan Potensi Keresahan Masyarakat
- Koordinasi dan Pembinaan ASN
- Penegakan dan Penindakan Pelanggaran Perda
- Pembinaan dan Penyuluhan Pencegahan Tindak Pelanggaran Perda
Guna membiayai pelaksanakan program dan kegiatan tersebut di atas didukung dari
APBD Kabupaten Blitar sebesar Rp. 7.497.030.000,- sampai dengan akhir Desember 2018
telah terealisasi sebesar Rp. 5. 528.340.236,-. Dari evaluasi kinerja kegiatan (sejumlah 18
kegiatan) berdasarkan rumus yang telah ditetapkan diperoleh capaian kinerja kegiatan rata
– rata sebesar 73,74%.
Dalam pencapaian kinerja, masih ditemui kendala dan permasalahan dalam
peningkatan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar diantarannya: 1. Jumlah
Aparat Satpol PP jauh dari memadai 2. Kurangnya Sapras terutama mobil dinas , mobil
pemadam kebakaran 3. Perencanaan kurang tepat. Solusinya adalah: 1. Penambahan Jumlah
SDM Satpol PP dan peningkatan Kualitas SDM 2. Perlunya Penambahan Sapras.
Bab
I P
end
ahu
luan
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab
I P
end
ahu
luan
2
1.1 Gambaran Umum Satuan Polisi Pamong Praja
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan masyarakat
seirama dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah, maka kondisi ketenteraman
dan ketertiban umum daerah yang kondusif merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi
seluruh masyarakat untuk meningkatkan mutu kehidupannya.
Diakui atau tidak, kendati reformasi telah melahirkan sejumlah perbaikan dalam
kehidupan demokrasi, transparansi, dan kemajuan, tetapi pada saat yang sama reformasi juga
melahirkan imbas munculnya berbagai perilaku masyarakat dan perubahan sosial yang
terkadang bersinggungan dengan persoalan ketertiban dan keamanan umum yang menjadi
kewenangan dan tugas Satpol PP.Pada masa di mana masyarakat menjadi lebih kritis dan
makin sadar akan haknya untuk memperoleh pelayanan publik yang layak dan jaminan
ketertiban serta ketentraman, mau tidak mau birokrasi dan seluruh jajarannya –termasuk
Satpol PP— bukan saja harus bersikap profesional, tetapi juga harus bersikap konsisten, adil,
dan tidak melukai rasa keadilan publik.
Adapun pengertian Pamong Praja menurut Sadu Wasistiono (dalam Rinawanti,
2009) adalah aparatur pemerintah (pusat maupun daerah) yang dididik secara khusus untuk
menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan kompetensi dasar koordinasi, kolaborasi dan
konsensus (3K) dalam rangka memberikan pelayanan umum serta menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pamong Praja adalah
pegawai negeri yang mengurusi pemerintahan negara dan mengawasi serta mengamankan
keputusan pemerintah di wilayahnya.
Terbitnya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang telah diperbaharui beberapa
kali dan terakhir Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah
mengubah sistem pemerintahan dari yang semula sentralistik menjadi desentralistik.
Perubahan tersebut berakibat kepada status Polisi Pamong Praja, dimana dalam Undang-
undang nomor 5 Tahun 1974 tentangPokok-pokok Pemerintahan di Daerah status Polisi
Pamong Praja merupakan Perangkat Wilayah, menjadi Perangkat Pemerintah Daerah.
Berdasarkan ketentuan Pasal 43 huruf d dan f Undang-undang Nomor 22 tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah mempunyai kewajiban menegakan
peraturan perundang-undangan dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Pasal 120 ayat (1), menyatakan bahwa dalam rangka menyelenggarakan ketentraman dan
ketertiban umum serta untuk menegakkan Peraturan Daerah dibentuk Satuan Polisi Pamong
Praja sebagai Perangkat Pemerintah Daerah.
BAB I PENDAHULUAN
Bab
I P
end
ahu
luan
3
Lebih lanjut Polisi Pamong Praja tetap dipertahankan keberadaannya dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja.Hal ini memberi arti
bahwa Polisi Pamong Praja merupakan aparat yang sangat dibutuhkan oleh Kepala Daerah
dalam pemeliharaan ketentraman, ketertiban masyarakat dan penegakan Perda.Di
Kabupaten Blitar Satpol PP terbentuk pada tahun 2000 yang sebelumnya disebut Bagian
Ketertiban.
Sebagai lembaga yang bertugas untuk memelihara ketertiban dan ketentraman
masyarakat serta menegakkan Peraturan Daerah (Perda), sudah sewajarnya jika Satpol PP
Kabupaten Blitar ikut ambil bagian dalam upaya mencegah kemungkinan terjadinya
gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Tetapi,meski demikian masih ada
sejumlah permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi saat ini. Adapun
permasalahannya adalah:
1. Terjadinya kasus-kasus pelanggaran Perda yang dari hari ke hari makin berpeluang
muncul, karena selain jumlah Perda yang dikeluarkan daerah terus bertambah, juga
karena adanya kecenderungan sebagian masyarakat yang selalu berusaha menyiasati dan
mencari celah-celah hukum yang dapat dilanggar;
2. Sikap sebagian masyarakat yang rentan terprovokasi untuk mencari jalan pintas
menyelesaikan persoalan melalui aksi amuk massa;
3. Sudah menjadi permasalahan nasional untuk kebutuhan PNS Satpol PP khususnya di
wilayah Kabupaten Blitar masih butuh 3 kali lipat dari jumlah personil yang ada;
4. Perda yang mengatur tentang ketentraman dan ketertiban umum belum ada, sehingga
lemahnya hukum sebagai dasar pelaksanaan tugas maupun sebagai dasar pemberian
sanksi;
5. Kualitas SDM Satpol PP yang masih perlu ditingkatkan.
1.2 Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja
Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Blitar Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Blitar Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Blitar mempunyai tugas
Bab
I P
end
ahu
luan
4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Satuan Polisi Pamong
Praja menyelenggarakan fungsi sebagai:
a. Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Perda, Peraturan Kepala Daerah,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat;
b. Pelaksanaan kebijakan penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah;
c. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat di daerah;
d. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
e. Pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah serta
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan kepolisian
Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan/atau Aparatur
lainnya;
f. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan
mentaati penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah; dan
g. Pelaksanaan tugas lainnya meliputi :
1) Mengikuti proses penyusunan peraturan perundang-undangan serta kegiatan
pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah;
2) Membantu pengamanan dan pengawalan tamu VVIP termasuk pejabat negara dan
tamu negara;
3) Pelaksanaan pengamanan dan penertiban asset yang belum teradministrasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) Membantu pengamanan dan ketertiban penyelenggaraan pemilihan umum dan
pemilihan umum kepala daerah;
Menegakkan Perda, Peraturan
Kepala Daerah dan
menyelenggarakan ketertiban
umum dan ketenteraman
masyarakat serta perlindungan
masyarakat
TUGAS
Bab
I P
end
ahu
luan
5
5) Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian daerah
dan/atau kegiatan yang berskala massal; dan
6) Pelaksanaan tugas pemerintahan umum lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah
sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Wewenang Satpol PP berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 7
Tahun 2011 pasal 6 adalah :
a. Melakukan tindakan penertiban non yustisial terhadap warga masyarakat, aparatur, atau
badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Peraturan Kepala
Daerah;
b. Menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat;
c. Fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas dan penyelenggaraan perlindungan masyarakat;
d. Melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan
hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Peraturan Kepala
Daerah;
e. Melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan
hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Peraturan Kepala Daerah.
Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Satpol PP Kabupaten Blitar
memiliki struktur organisasi yang mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor
7 Tahun 2011 tersaji pada bagan berikut ini :
Bab
I P
end
ahu
luan
6
Susunan Organisasi Satuan Polisi pamong Praja terdiri dari :
a. Kepala Satuan;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah, membawahi :
1. Seksi Dokumentasi Hukum dan Penyuluhan
2. Seksi Penyidikan dan Penyelidikan;
3. Seksi Petugas Tindak Internal dan PPNS
d. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, membawahi :
1. Seksi Operasi ;
2. Seksi Pengamanan dan Pengawalan
3. Seksi Pengendalian.
e. Bidang Sumber Daya Aparatur, membawahi :
1. Seksi Pelatihan;
2. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Profesi ;
3. Seksi Sarana dan Prasarana.
f. Bidang Perlindungan Masyarakat, membawahi :
1. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat;
2. Seksi Bina dan Kerjasama Potensi Masyrakat
3. Seksi Penanggulangan dan Investigasi Kebakaran
g. Unit Pelaksana Teknis Satpol PP.
h. Kelompok Jabatan Fungsional
• Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
memimpin dan melaksanakan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis urusan
ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat serta tugas pembantuan.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja memiliki fungsi :
a. menetapkan kebijakan teknis tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja;
b. memimpin pelaksanaan kebijakan operasional tugas dan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja di bidang kesekretariatan, penegakan peraturan perundang-
Bab
I P
end
ahu
luan
7
undangan, ketentraman dan ketertiban umum, pengembangan kapasitas,
perlindungan masyarakat, tindakan represif non yustisial terhadap masyarakat,
badan hukum dan aparatur yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati;
c. memberikan bimbingan, pembinaan dan pengawasan serta pembagian tugas kepada
bawahan dibidang kesekretariatan, penegakan perundang-undangan, ketentraman
dan ketertiban umum, pengembangan kapasitas dan perlindungan masyarakat;
d. melaksanakan koordinasi proses penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran
Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati;
e. memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Satuan Polisi
Pamong Praja;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
• Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Satuan dalam menyusun kebijakan,
mengkoordinasi bidang-bidang, membina, melaksanakan dan mengendalikan
adminitrasi umum, keuangan, sarana prasarana, ketenagaan , kerumahtanggaan, dan
kelembagaan..
Untuk melaksanakan tugas Sekretariat mempunyai fungsi:
a. merumuskan program kerja dan rencana kerja sub bagian di Sekretariat Polisi
Pamong Praja;
b. mengkoordinasikan antar sub bagian di Sekretariat Polisi Pamong Praja;
c. melaksanakan koordinasi antar bidang/Sekretariat;
d. menyusun laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas di Sekretariat;
e. mengkoordinasikan penyusunan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
antar bidang;
f. memberikan bimbingan dan pengawasan subbag di Sekretariat Polisi Pamong Praja;
dan
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja.
➢ Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, kasubbag Penyusunan Program mempunyai
Bab
I P
end
ahu
luan
8
fungsi :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana stratigis;
b. mengumpulkan bahan-bahan dalam menyusun program dan kegiatan;
c. melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan
kegiatan Tahunan;
d. mengkompilasi hasil penyusunan kerja dan anggaran dan masing-masing unit
kerja;
e. menyusun dokumen pelaksanaan masing-masing unit kerja;
f. menyusun laporan capaian kinerja dan ikhisar realisasi kenerja;
g. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Perencanaan;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
➢ Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan penyiapan
bahan pelaksanaan verifikasi, penatausahaan, perbendaharaan, dan pembukuan
keuangan, urusan akuntansi dan pelaporan keuangan , serta penyiapan bahan
tanggapan pemeriksaan.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, kasubbag keuangan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan kegiatan perbendaharaan,verivikasi dan pembukuan keuangan
anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung;
b. melaksanakanpenyusunan laporan proknosis realisasi keuangan;
c. melakukan penyusunanlaporan keuangan akhir Tahun;
d. melaksanakanpengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan
keuangan;
e. melaksanakantugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
➢ Sub Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat
menyurat, pelaksanaan kearsipan dan ekspedisi, penyelengggaraan urusan
perpustakaan, informasi dan dokumentasi, serta pengelolaan urusan adminitrasi
kepegawaian, pembinaan jabatan fungsional, dan evaluasi kinerja Aparatur Sipil
Negara.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kasubbag Umum dan Kepegawaian
mempunyai fungsi :
a. melaksanakanpenyiapan rapat-rapat dinas dan pendokumentasian kegiatan;
b. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;
c. melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di
lingkungan kerja;
d. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan
Bab
I P
end
ahu
luan
9
perlengkapan kantor dan asset lainya;
e. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan
prasarana di lingkungan badan;
f. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian
dan inventarisasi barang-barang inventaris;
g. melaksanakanpengelolaan administrasi perkantoran;
h. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan
data dan kartu kepegawaian dilingkungan satuan;
i. melaksanakanpenyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta
pemberian penghargaan;
j. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pekerjaan,
daftar unit kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan
kesejahteraan pegawai;
k. melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan / pelatihan
kepemimpinan, ujian dinas, teknis dan fungsional;
l. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin
pegawai;
m. melaksanakan penyiapan bahan standar kopetensi pegawai, tenaga teknis dan
fungsional;
n. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan;
o. Melaksananakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
• Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah mempunyai tugas,
membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam urusan bidang penegakan
perundang-undangan.
Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah, mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan Pembinaan Penyuluhan dan Pengawasan Perundang-undangan
Daerah;
b. mengkoordinasikan Pengawasan Penyelidikan dan Penyidikan;
c. mengkoordinasikan pengawasan Pembinaan Kepada Petugas Tindak Internal dan
PPNS; dan
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP.
➢ Seksi Dokumentasi Hukum dan Penyuluhan mempunyai tugas :
a. Mengiventarisir dan mendokumentasikan produk Perda dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang masuk dalam lingkup tugas Satpol PP;
Bab
I P
end
ahu
luan
10
b. menyusun rencana kegiatan dan Program Kerja Penyuluhan Peraturan Daerah
dan perundan-undangan lainnya;
c. melaksanakan penyuluhan mengenai Perda dan perundang-undangan lainnya
kepada PNS dan Warga masyarakat sesuai lingkup tugasnya; dan
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Penegakan
Peraturan Perundang-undangan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
➢ Seksi Penyidikan dan Penyelidikan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan terhadap aktifitas
kegiatanmasyarakat yang diduga melanggar perda, perbup dan peraturan
perundang-undangan lainnya;
b. Melaksanakan tindak lanjut pengaduan terhadap usaha masyarakat yang
diduga melakukan pelanggaran Perda dan Perundang-undangan lainnya yang
berlaku;
c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam
menangani aktivitas masyarakat yang diduga melakukan Pelanggaran PERDA;
d. Melakukan pengawasan terhadap aktivitas dan/atau usaha masyarakat yang
berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat; dan
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan
Peraturan Perundang-Undangan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
➢ Seksi Petugas Tindak Internal dan PPNS mempunyai tugas :
a. melaksanakan pembinaan kepada anggota Pol PP dan aparatur pemerintah
yang melanggar disiplin dan kode etik;
b. melakukan penyelidikan dan penyidikananggota Pol PP danaparatur
pemerintah yang melanggardisiplin dank ode etik;
c. mengkoordinir seluruh PPNS yang ada di Kabupaten; dan
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
• Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai tugas membantu
Kepala Satuan dalam melaksanakan urusan ketentraman dan ketertiban umum.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
mempunyai fungsi:
a. membina dan mengendalikan penertiban Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan
Keputusan Bupati;
b. mengkoordinasikan pengawasan dan pemantauan tugas operasional Seksi Operasi,
Seksi Pengamanan dan Pengawalan serta Seksi Pengendalian;
c. menyelenggarakan koordinasi dengan dinas atau instansi terkait dalam rangka
Bab
I P
end
ahu
luan
11
penyelenggaraan tugas ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. menyelenggarakan koodinasi dengan instansi terkait pengamanan aset daerah;
e. merumuskan kebijakan di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
f. merumuskan program kerja dan rencana kegiatan sesuai bidang tugasnya;
g. merumuskan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai bidang
tugasnya;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan.
➢ Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas :
a. melaksanakan ketertiban dan penindakan pelanggaran Perda, Peraturan
Bupati dan Keputusan Bupati;
b. menyusun rencana Patroli Trantibum di wilayah kabupaten;
c. menyusun rencana operasional penertiban PKL, pemasangan reklame,
spanduk dan baliho yang tidak sesuai ketentuan;
d. menyusun rencana operasional penertiban Pengamen, Gelandangan, Orang
Terlantar (PGOT), serta Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS) di
wilayah Kabupaten;
e. menyusun Rencana Operasi Pembinaan dan Penertiban Aparatur Sipil Negara
(ASN) dan pelajar di wilayah Kabupaten;
f. menyiapkan bahan pembinaan operasional dan pengamanan;
g. melaksanakan tugas operasi lain terkait pembinaan ketentraman dan
ketertiban umum; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kabid dan Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja;
➢ Seksi Pengamanan dan Pengawalan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
Ketentraman dan Ketertiban Umum dalam lingkup pengamanan dan pengawalan
dengan pihak-pihak terkait.
Untuk melaksankan tugas dimaksud, Kasi Pengamanan dan Pengawalan
mempunyai fungsi :
a. Menyusun dan melaksanakan rencana pengamanan ;
b. dalam meminta bantuan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan/atau lembaga lainnya, Satpol PP bertindak sebagai koordinator operasi
lapangan;
c. kerjasama yang dilaksanakan berdasarkan atas hubungan fungsional, saling
membantu, dan saling menghormati dengan mengutamakan kepentingan
umum dan memperhatikan hierarki dan kode etik birokrasi;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
Bab
I P
end
ahu
luan
12
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat.
• Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas, melakukan kegiatan pembinaan dan
peningkatan terhadap aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati
penegakan Perda dan Perbup, melakukan pembinaan sumber daya aparatur dibidang
teknis fungsional.
Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur, mempunyai fungsi:
a. melaksanakan perumusan kebijakan dan pembinaan terhadap aparatur,
atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati penegakan Perda dan Perbub;
b. melaksanakanpenyusunan progrm kerja dan rencana kegiatan sesuai bidang
tugasnya;
c. melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
sesuai bidang tugasnya;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan;
e. perumusan kebijakan dan pembinaan terhadap aparatur, atau badan hukum agar
mematuhi dan mentaati penegakan Perda dan Perbup;
f. menyusun program kerja dan rencana kegiatan sesuai bidang tugasnya;
g. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai bidang
tugasnya;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan.
➢ Seksi Pelatihan Dasar mempunyai tugas :
a. melaksanakan perumusan kebijakan fasilitas Pelaksanaan penyiapan
Peningkatan Sumber Daya Manusia;
b. merumuskan kebijakan pendataan anggotan satuan;
c. merumuskan Pedoman dan rekruitmen tenaga kerja kurikulum dan evaluasi
pelatihan;
d. merumuskan Pedoman dan pelaksanaan latihan;
e. menyiapkan bahan rumusan kebijaksanaankebijaksanaan pelatihan dan
penanggulangan bencana;
f. menyusun evaluasi dan pelaporan pelatihan Sumber Daya Manusia Satuan;
g. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai
bidangnya;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber
Daya Aparatur.
Bab
I P
end
ahu
luan
13
➢ Seksi Teknis Fungsional mempunyai tugas:
a. menyiapkan perumusan kebijakan teknis fungsional;
b. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
bidangnya;
c. melaksanakan tugas-tugas lain diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya
Aparatur.
• Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kesiagaan,
pengerahan dan pengendalian satlinmas, penggerakan semua unsur masyarakat yang
dapat dikerahkan dalam rangka bina potensi masyarakat menghadapi bencana.
Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan peningkatan kemampuan dan ketrampilan SDM Perlindungan
Masyarakat;
b. perumusan rencana strategis pemetaan jumlah personil dan kesiapan Satuan
perlindungan Masyarakat;
c. penyusunan rencana strategis operasional Perlindungan Masyarakat dalam
membantu proses penyelamatan dan penyaluran bantuan korban bencana, PAM
Kamtibmas dan PAM Pemilihan Umum;
d. perumusan kebijakan dan pelaksanaan satuan perlindungan masyarakat dan bina
potensi masyarakat;
e. menyusun program kerja dan rencana kegiatan sesuai bidang tugasnya;
f. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan atau lembaga terkait
dalam rangka penanganan perlindungan masyarakat.
g. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai bidang
tugasnya;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan.
➢ Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas :
a. menyusun prosedur tetap pengerahan anggota Perlindungan Masyarakat
dalam rangka membantu proses evakuasi, rehabilitasi dan penyaluran
bantuan korban bencana serta rekonstruksi daerah bencana;
b. melakukan pendataan dan pemutakhiran data jumlah anggota Perlindungan
Masyarakat;
c. melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan dan ketrampilan anggota
Perlindungan Masyarakat;
d. melaksanakan koordinasi dengan Dinas dan atau Instansi terkait, dalam
Bab
I P
end
ahu
luan
14
rangka pengerahan anggota Perlindungan Masyarakat untuk Pengamanan
Daerah Bencana, Kamtibmas, Pemilihan Umum dan atau kegiatan lainnya;
e. melaksanakan koordinasi dengan Dinas dan atau Instansi terkait dalam
rangka pengiriman bantuan dan penggunaan peralatan tanggap darurat
bencana;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan
Masyarakat.
➢ Seksi Bina potensi Masyarakat mempunyai tugas :
a. melaksanakan koordinasi dengan Dinas dan atau Instansi terkait, dalam
rangka mendata jumlah Lembaga Masyarakat yang bergerak di bidang
kemanusiaan;
b. melaksanakan koordinasi dengan Dinas dan atau Instansi terkait, dalam
rangka menyiapkan dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan Personil
Taruna Tanggap Bencana;
c. melaksanakan koordinasi dengan Dinas dan atau Instansi terkait, dalam
rangka pendataan dan penanganan pengungsi;
d. melaksanakan koordinasi dengan Dinas dan Instansi terkait untuk pemetaan
kategori daerah rawan bencana dan atau penyusunan rute peninjauan /
pemantauan bencana serta pos Kamling;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat.
Dalam menjalankan organisasi, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar
didukung oleh pegawai sebanyak 72 orang (per 31 Desember 2018), dengan klasifikasi
berdasarkan golongan, eselonering dan pendidikan yaitu :
Tabel
Kondisi Kepegawaian Satpol PP Kabupaten Blitar Berdasarkan Golongan
No. Golongan Jumlah %
1. Golongan IV 7 9,7
2. Golongan III 34 47,2
3. Golongan II 29 40,27
4. Golongan I 3 4,16
JUMLAH 72 100
Bab
I P
end
ahu
luan
15
Tabel
Kondisi Kepegawaian Satpol PP Kabupaten Blitar Berdasarkan Eselon
No. Jabatan Eselon II Eselon III Eselon IV Staf Jumlah
1. Kepala Satuan 1 1
2. Sekretariat 1 3 6 10
3. Bidang Gakda 1 3 9 13
4. Bidang Tribum 1 3 18 22
5. Bidang Linmas 1 3 7 11
6. Bidang SDA 1 3 7 10
JUMLAH 1 5 15 58 72
Tabel
Kondisi Kepegawaian Satpol PP Kabupaten Blitar Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jabatan S2 S1 D3 SMA SMP SD Jumlah
1. Kepala Satuan 1 - - - - - 1
2. Sekretariat 2 3 1 5 - - 10
3. Bidang Gakda 2 4 - 4 - - 10
4. Bidang Tribum 1 8 - 19 1 2 31
5. Bidang Linmas - 3 2 4 - 0 9
6. Bidang SDA 3 5 2 1 - 0 11
J U M L A H 9 23 5 31 1 2 72
Prosentase 12,5% 31,94% 6,94% 43,05% 1,38% 2,7% 100%
Bab
I P
end
ahu
luan
16
Tabel
Kondisi Kepegawaian Satpol PP Kabupaten Blitar Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase
1. < 25 th -
2. 25 - 30 th -
3. 31 – 40 th 17 23,61 %
4. 41 – 50 th 30 41,66 %
5. 51 – 55 th 19 26,38 %
6. > 56th 6 8,3 %
J U M L A H 72 100 %
Untuk menjawab tantangan, tugas dan dinamika sosial yang semakin berkembang
seiring dengan bertambahnya penduduk tiap tahunnya, bila dibandingkan dengan kondisi
jumlah personil sangat tidak sebanding.
60
62
64
66
68
70
72
Tahun
65
70
72
Perkembangan Jumlah Pegawai
2016
2017
2018
Bab
I P
end
ahu
luan
17
1.3 Dasar Hukum
Penyusunan LKjIP Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar Tahun 2018
bedasarkan ketentuan peraturan Perundang-Undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Instruksi Presiden Nomor 05 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan korupsi;
9. Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar 2005-2025;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 09 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 07 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar;
16. Peraturan Bupati Blitar Nomor 25 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar;
Bab
I P
end
ahu
luan
18
17. Peraturan Bupati Nomor 66 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Blitar
Nomor 25 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Blitar.
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya LKjIP Satpol PP Kabupaten Blitar Tahun 2018 sebagai unsur
pelaksana penegakan Perda, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat adalah sebagai bentuk kewajiban setiap instansi
pemerintah dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya secara transparan dan akuntabel melalui media
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Tujuan penyusunan LKjIP Satpol PP Tahun 2018 adalah :
1. Mempertanggungjawabkan kinerja Satpol PP Kabupaten Blitar kepada Bupati Blitar dan
pihak yang berkepentingan (stakeholder), dalam rangka mendukung dan mewujudkan
visi misi Kabupaten Blitar serta mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance)
dan pemerintahan yang bersih (clean government).
2. Sebagai sarana umpan balik dalam penyempurnaan kebijakan dan peningkatan kinerja
secara berkesinambungan. Sehingga Satpol PP Kabupaten Blitar dapat berperan dan
berfungsi secara maksimal yang merupakan bagian dari perangkat daerah sebagai unsur
pelaksana penegakan Perda, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat.
1.5 Sistematika Penulisan
Pada dasarnya LAKIP bertujuan untuk membandingkan capaian kinerja
(performance result) dalam tahun 2017 dengan rencana kinerja (performance plan) sebagai
tolak ukur keberhasilan tahunan suatu organisasi.
Sistematika penyusunan LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar Tahun
2017 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
diilustrasikan dalam bagan berikut :
Bab
I P
end
ahu
luan
19
PENDAHULUAN
PERENCANAAAN KINERJA
AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian Kinerja
Realisasi Anggaran
PENUTUP
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Bab
I P
end
ahu
luan
1
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Bab
II P
eren
can
aan
Kin
erja
20
erujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Satuan Polisi
Pamong Praja melakukanpenajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator
KinerjaUtama, sehingga dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis.
2.1 Rencana Strategis
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar
dijiwai semangat dan komitmen melakukan misi strategis dalam membantu Kepala Daerah
untuk menciptakan suatu kondisi daerah yang tenteram, tertib dan teratur sehingga
penyelenggaraan roda pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat
melakukan kegiatannya dengan aman.
Untuk mewujudkan hal tersebut telah ditetapkan Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Blitar yang merupakan panduan/acuan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.Visi dan Misi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam tujuan yang lebih terarah dan
operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.
Dalam pelaksanaannya, Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Blitar 2016-2021 telah mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan visi misi dan tujuan
Kepala Daerah yang baru.
VISI :
TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BLITAR YANG TENTERAM DAN TERTIB
MISI :
1. Meningkatkan tata kelola organisasi yang baik
2. Meningkatkan penegakan Perda, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat dalam memelihara ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat
TUJUAN :
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Peningkatan Tata Kelola Organisasi yang Akuntabel dan Profesionalisme
3. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
M
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Bab
II P
eren
can
aan
Kin
erja
21
Secara kongkrit, upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan tersebut
diterjemahkan dalam berbagai sasaran strategis yang mencerminkan sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu yang lebih pendek.
Sasaran strategis adalah hasil yang akan diwujudkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Blitar untuk kurun waktu lebih pendek dari tujuan.
Dengan pengertian ini, sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Blitar adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Tata Kelola Organisasi yang Akuntabel dan Profesionalisme;
2. Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat
Untuk mengukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis maka ditetapkan
Indikator Kinerja SasaranSatuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar dapat dilihat pada
Tabel berikut :
Tabel
Indikator Kinerja SasaranSatuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar Tahun 2018
No. Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1 : Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran
Sasaran Strategis 1.1 Peningkatan Tata Kelola Organisasi yang Akuntabel dan
Profesionalisme
1. Prosentase ketercukupan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana
Tujuan 2 : Peningkatan Tata Kelola Organisasi yang Akuntabel dan Profesionalisme
Sasaran Strategis 2.1 Peningkatan Tata Kelola Organisasi yang Akuntabel dan
Profesionalisme
1. Prosentase pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja
Prosentase pemenuhan dokumen, perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan
Tujuan 3 : Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
Sasaran Strategis 3.1 Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat
1. Menurunnya pelanggaran Perda/Perkada
2. Menurunnya Kasus Pekat
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Blitar menyusun program dan kegiatan. Program adalah kumpulan
kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai sasaran
tertentu.Kegiatan adalah kegiatan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan sesuai
dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Bab
II P
eren
can
aan
Kin
erja
22
Program-program dan kegiatan yang dilaksanakan Satpol PP Kabupaten Blitar
Tahun 2018 yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
- Kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
- Kegiatan Sumberdaya Aparatur
4. Program Perencanaan, penganggaran, pengendalian dan pelaporan capaian kinerja dan
keuangan.
- Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja.
5. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
- Kegiatan penyuluhan pencegahan dan pengawasan tindak pelanggaran perda.
- Kegiatan Penegakan dan Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah
- Kegiatan Perumusan Kebijakan terkait Kantratibmas.
- Kegiatan Pembinaan Disiplin Aparatur Pol PP
6. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan
- Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
- Patroli wilayah Trantibum
- Kegiatan Pengamanan ,Pengawalan Pimpinan Daerah serta orang orang penting
7. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk mnjaga Ketertiban dan Keamanan
- Kegiatan Penguatan Kinerja Linmas.
- Kegiatan Penguatan Kinerja Potensi Masyarakat.
- Fasilitasi Pengamanan Pemilu
8. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran.
- Kegiatan Pelayanan dan Pencegahan dini penanggulangan Bahaya Kebakaran.
- Peningkatan Kualitas Anggota Melalui Pelatihan, Pencegahan, Penanggulangan
Bahaya Kebakaran.
9. Program Pencegahan pelanggaran perda dan potensi keresahan masyarakat .
- Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan ASN
- Kegiatan Penegakan dan penindakan pelanggaran Peraturan Daerah.
- Kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan Pencegahan Tindak Pelanggaran Perda.
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran strategis yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan.
Bab
II P
eren
can
aan
Kin
erja
23
Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja
dilakukan sesuai dengan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen Satpol PP untuk
mencapainya dalam 1 tahun.
Tabel
Rencana Kinerja Satpol PP Kabupaten Blitar Tahun 2018
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program (outcome)/
Kegiatan (output)
Target
Satuan Jumlah
1 2 3 4 1.1 Peningkatan tata
kelola organisasi yang akuntabel dan professional
Outcome 1.1.1 Prosentase Kepuasan
Aparatur % 100
Output 1.1.1.1 Jumlah Jenis Layanan
Administrasi perkantoran % 100
Outcome 1.1.2 Prosentase sarpras aparatur
dengan kondisi layak fungsi % 100
Output 1.1.2.1 Jumlah sarpras yang
berfungsi baik paket 7
2.1 Peningkatan tata kelola organisasi yang akuntabel dan professional
Outcome 2.1.1 % peningkatan Kapasitas
SDM Aparatur % 100
Output 2.1.1.1 Jumlah aparatur
yang mengikuti bintek
orang 70
Outcome 2.1.2 Prosentase dokumen
perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu
% 100
Output 2.1.2.1 Jumlah dokumen
perencanaan dan laporan kinerja
dokumen 12
2.1.2.2 Jumlah dokumen perencanaan dan laporan keuangan
Dokumen
3.1 Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat
Outcome 3.1.1 Persentase cakupan
penegakan Perda/Perkada % 95
3.1.2 Tingkat Penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)
% 95
3.1.3 Prosentase peningkatan % 100
Bab
II P
eren
can
aan
Kin
erja
24
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program (outcome)/
Kegiatan (output)
Target
Satuan Jumlah
partisipasi peserta lomba siskamling
Output 3.1.1.1 Pengendalian keamanan
lingkungan dalam penanganan kebakaran
kec 22
3.1.1.2 Jumlah Penyelenggaraan Penegakan dan Penindakan Perda
kali 78
3.1.1.3 Jumlah Pembinaan, penyuluhan pencegahan dan pengawasan tindak pelanggaran Perda
kali 50
3.1.2.1 Jumlah Patroli Trantibum kali 400
3.1.2.2 Jumlah pengamanan, pengawalan pimpinandaerah serta orang orang penting
kali 90
3.1.2.4 Jumlah laporan Monev trantibum
laporan 264
3.1.3.1 Jumlah peserta pelatihan untuk satlinmas
orang 120
3.1.3.2 Jumlah Satlinmas yang terbentuk
orang 100
4.1Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat
Outcome 3.1.4 Persentase kasus pekat yang
ditangani % 95
Output 3.1.4.1 Jumlah peserta penyuluhan
pencegahan peredaran/penggunaan Minuman keras
orang 70
3.3 Penetapan Kinerja
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah
dengan pemberi amanah. Penetapan kinerja digunakan sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur
kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur,dan sebagai dasar pemberian
penghargaan(reward) dan sanksi (punishment).
Bab
II P
eren
can
aan
Kin
erja
25
No. Indikator Sasaran Strategis Anggaran (Rp)
1. Prosentase kecukupan administrasi perkantoran,
sarana dan prasarana
691,360,000,00
2. Prosentase pemenuhan kinerja berdasarkan
perjanjian kinerja
,00
3. Prosentase pemenuhan dokumen perencanaan,
pelaporan kinerja dan keuangan
2.500.000,00
4. Menurunnya angka pelanggaran Perda/Perkada ,00
5. Menurunnya kasus pekat ,00
JUMLAH ,00
Bab
II P
eren
can
aan
Kin
erja
26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
27
engukuran kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar dilakukan untuk dapat
melihat sejauh mana tercapainya hasil yang diharapkan, yang telah dirumuskan
dalamdalam Renstra dan Rencana Kinerja Tahunan. Pengukuran kinerja dilakukandengan
menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Blitar Tahun 2018
3.1 Capaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja Tahun 2018 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar. Pengukuran
dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2018 dan membandingkannya dengan
target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja Tahun 2018. Sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang
menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Blitartelah menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan
memilih Indikator Kinerja Utama (IKU).
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU
dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama
terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan
penetapan strategi peningkatan kinerja di Tahun 2018 dan atau tahun-tahun selanjutnya
(performance improvement).
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan visi misi Satpol PP Kabupaten Blitar.
Pengukuran kinerja mencakup : (1) kinerja kegiatan yang merupakan tingkat
pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari indikator kinerja kegiatan, dan (2) tingkat
pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target dari indikator sasaran yang
telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja. Pengukuran
kinerja diuraikan dalam daftar lampiran Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran
Pencapaian Sasaran (PPS). Penghitungan pencapaian rencana tingkat capaian perlu
memperhatikan karakteristik komponen realisasi dalam kondisi :
1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik;
P
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
28
Persentase pencapaian rencana
tingkat capaian =
Realisasi
X 100 %
Target
2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja.
Persentase pencapaian
rencana tingkat capaian =
Target – (Realisasi-Target)
X 100 %
Target
Dalam pengukuran kinerja berdasarka PKK dan PPS diperoleh capaian kinerja.
Predikat nilai capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai
berikut :
NO KATEGORI NILAI ANGKA INTERPRETASI KATEGORI
WARNA
1 AA >85-100 Memuaskan
2 A >75-85 Sangat Baik
3 B >65-75 Baik, perlu sedikit perbaikan
4 CC >50-65 Cukup, Perlu banyak
perbaikan yang tidak
mendasar
5 C >30-50 Kurang, perlu banyak
perbaikan, termasuk
perubahan yang mendasar
6 D 0-30 Sangat Kurang, perlu banyak
sekali perbaikan & perubahan
yang sangat mendasar
Dalam menghitung capaian kinerja, capaian kinerja sasaran setiap indikator dan
capaian kinerja output dibatasi maksimal 120%. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi
perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar
secara keseluruhan.Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator yang
mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Penyimpulan hasil
pengukuran kinerja dapat dilihat dalam daftar tabel berikut :
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
29
Capaian atas 3 IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara
ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel
berikut ini :
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Tujuan 1 : Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran
Sasaran Strategis 1.1 Peningkatan Tata Kelola Organisasi yang Akuntabel dan Profesionalisme
1. Prosentase ketercukupan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana
% 100 100 100
Tujuan 2 : Peningkatan Tata Kelola Organisasi yang Akuntabel dan Profesionalisme
Sasaran Strategis 2.1 Peningkatan Tata Kelola Organisasi yang Akuntabel dan Profesionalisme
1. Prosentase pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja
% 100 100 100
2. Prosentase pemenuhan dokumen, perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan
% 100 100 100
Tujuan 3 : Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
Sasaran Strategis 3.1 Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat
1. Menurunnya pelanggaran Perda/Perkada
% 50 Jumlah pelanggaran
menurun
2. Menurunnya Kasus Pekat % 50 Jumlah kasus pekat
menurun
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran
strategis,khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tiap-tiap sasaran strategis
serta capaian kinerja kegiatan (output) yang mendukung terhadap capaian kinerja sasaran.
Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja
sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudansasaran strategis serta kegiatan yang
mendukung.Analisis capaian kinerja sasaran dilakukan melalui perbandingan realisasi Tahun
2018 dengan realisasi Tahun 2017 sehingga dapat dianalisis kenaikan/penurunan realisasi
setiap IKU. Selain itu, juga dilakukan analisis terhadap capaian kinerja kegiatan dengan
membandingkan capaian output Tahun 2018 dengan capaian Tahun 2017.
Analisis terhadap dua sasaran strategis yang ditetapkan oleh Satuan Polisi Pamong
Praja sebagai alat untuk mewujudkantujuan strategis mengacu pada Renstra, disajikan
sebagai berikut:
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
30
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Administrasi adalah unsur yang tidak terpisahkan dengan organisasi dan
manajemen. Adminitrasi perkantoran merupakan sub system dalam organisasi kantor
yang berfungsi sebagai pendukung utama upaya pencapaian tujuan organisasi secara
keseluruhan dalam bentuk pelayanan ke dalam dan keluar organisasi.
Untuk mewujudkan kualitas pelayanan public dalam peningkatan pelayanan
administrasi perkantoran telah ditetapkan sasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran Strategis:
Peningkatantata kelola organisasi yang akuntabel dan profesionalisme
Tata kelola (governance)tidak dapat dilepaskan dari prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yaitu akuntabel dan profesional sebagai unsur utama.
Tabel
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1.1
No Indikator Sasaran Satua
n Target
Realisasi Kinerja Tahun
2017 2018
1. Prosentase ketercukupan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana
% 100 100 100
No. Indikator Sasaran Satuan
Capaian Kinerja
Tahun
2017 2018
1. Prosentase ketercukupan administrasi
perkantoran, sarana dan prasarana
% 100 100
Diagram perkembangan pencapaian kinerja IKU Prosentase ketercukupan
administrasi perkantoran, sarana dan prasarana sebesar 100% dengan predikat
Memuaskan
Keberhasilan pencapaian IKU ini dengan menghitung realisasi fisik yang sesuai
dengan target/rencana kinerja kegiatan penyediaan pelayanan administrasi
perkantoran antara lain kebutuhan ATK, alat listrik, benda pos, peralatan dan
bahan pembersih, telepon, dokumentasi, publikasi, cetak, penggandaan, makan
minum rapat dan tamu, perjalanan dinas dalam dan luar daerah. Serta realisasi
1.1
1.
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
31
fisik dari penyediaan/pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran antara
lain perawatan kendaraan, pemeliharaan gedung dan lat kantor, serta pengadaan
alat-alat kantor.
Program dan kegiatan yang mendukung capaian IKU ini tersaji dalam table
berikut ini :
Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan Target Realisasi
Capaian
Kinerja
Kegiatan
Keterangan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
Persentase Cakupan
penyediaan
administrasi
perkantoran
% 100 100 100 Memuaskan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah pengadaan
sarana dan prasarana
aparatur
Paket 7 7 100 Memuaskan
PENINGKATAN TATA KELOLA ORGANISASI YANG AKUNTABEL DAN
PROFESIONAL
Sasaran Strategis:
Peningkatan tata kelola organisasi yang akuntabel dan professional
Tabel
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2.1
No
Indikator Sasaran Satuan Target
Realisasi Kinerja Tahun
2017 2018
1. Prosentase pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja
% 100 100 100
2.
2.1
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
32
Program dan kegiatan yang mendukung capaian IKU ini tersaji dalam tabel
berikut ini :
Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan Target Realisasi
Capaian
Kinerja
Kegiatan
Keterangan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Jumlah pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
set 140 140 100 Memuaskan
Kegiatan Operasi Penertiban dan Pembinaan ASN dan Pelajar
Jumlah operasi penertiban PNS dan Pelajar
kali 50 60 120 Memuaskan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
Jumlah anggota Satpol PP yang mengikuti Diklat formal
orang 70 70 100 Memuaskan
KegiatanBimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
Jumlah anggota Satpol PP yang ikut Bimtek
orang 70 70 100 Memuaskan
KegiatanHUT Satuan Polisi Pamong Praja dan Jambore
Jumlah pelaksanaan HUT dan Jambore Satpol PP
kali 2 2 100 Memuaskan
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Non Formal
Jumlah anggota yang mengikuti pendidikan non formal
Orang 30 0 0 Sangat
Kurang
Tabel
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2.2
No
Indikator Sasaran Satuan Target
Realisasi Kinerja Tahun
2017 2018
1. Prosentase pemenuhan dokumen, perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan
% 100 100 100
No. Indikator Sasaran Satuan Capaian Kinerja Tahun
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
33
2017 2018
1. Prosentase pemenuhan
dokumen, perencanaan,
pelaporan kinerja dan
keuangan
% 100 100
Program dan kegiatan yang mendukung capaian IKU ini tersaji dalam table
berikut ini :
Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan Target Realisasi
Capaian
Kinerja
Kegiatan
Keterangan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja yang tersusun
dokumen 12 12 100 Memuaskan
MENCIPTAKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
Sasaran Strategis:
Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat
Kabupaten Blitar dituntut harus mampu menciptakan serta memelihara tatanan
masyarakat yang tertib,tentram dan teratur secara berkelanjutan.Bergesernya
nilai adat istiadat,kebudayaan dan norma-norma kehidupan yang berperan
sebagai ikatan emosi dan kontrol sosial masyarakat akan semakin menipis.
Intervensi pemerintah dalam meminimalisirkan permasalahan tersebut
mendapat tantangan dan resistensi dari masyarakat, sehingga akan
menimbulkan konflik gangguan tibumtrammas dan pelanggaran aturan-aturan
yang ditetapkan oleh pemerintah, hal tersebut memaksa aparat pemerintah
untuk bekerja lebih intensif dalam pengawasan,pembinaan,penegakan dan
pengaturan secara legal yaitu dengan ditetapkannya undang-undang/Peraturan
3.1
3.
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
34
Daerah (Perda) sehingga dapat menekan terjadinya konflik. Kondisi demikian
akan menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,tentram dan teratur secara
berkesinambungan.Kedepan, akan semakin banyak aturan hukum yang dibuat
untuk diberlakukan dan ditaati memungkinkan semakin banyak kasus-kasus
pelanggaran Perda. Sedangkan sebagian masyarakat cenderung melanggar dan
menyiasati hukum.
Tabel
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3.1
No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Kinerja Tahun
2017 2018
1. Menurunnya pelanggaran Perda/Perkada
% 50 38 pelanggaran
82 pelanggaran
2. Menurunnya kasus
pekat
% 50 kriminal
No. Indikator Sasaran Satuan Capaian Kinerja Tahun
2017 2018
1. Menurunnya
pelanggaran
Perda/Perkada
% Nilai
Pelanggaran
menurun
Nilai
pelanggaran
meningkat
2. Menurunnya kasus
pekat
% Kasus pekat
meningkat
Kasus Pekat
Menurun
Program dan kegiatan yang mendukung capaian IKU ini tersaji dalam table
berikut ini :
Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan Target Realisasi
Capaian
Kinerja
Kegiatan
Keterangan
Program Pemeliharaan Kantratibmas
Kegiatan Patroli Wilayah Trantibum
Jumlah pengamanan wilayah
Kali 585 269 45,98 Kurang
Memuaskan
Kegiatan Penegakan dan Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah
Jumlah Penyelenggaraan Penegakan dan Penindakan Perda
Kali 35 99 120 Memuaskan
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
35
KegiatanPembinaan Penyuluhan Pencegahan dan Pengawasan Tindak
Pelanggaran Perda
Jumlah Pembinaan Penyuluhan Pencegahan dan Pengawasan Tindak Pelanggaran Perda
Kali 8 10 120 Memuaskan
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan
Keamanan
KegiatanPembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
Terbentuknya satuan perlindungan masyarakat di wilayah
Kali 2 2 100 Memuaskan
KegiatanPenguatan Kinerja Linmas menjaga ketertiban dan keamanan
lingkungan
Jumlah penyelenggaraan kegiatan peningkatan kinerja Satlinmas
Kali 2 2 100 Memuaskan
3.2 Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar Tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
Untuk Belanja pada Tahun Anggaran 2018 ini dianggarkan setelah perubahan
sebesar Rp 11.749.341,700,00 terdiri dari :
I. Belanja Tidak Langsung Rp 4.252.311.700,00
II. Belanja Langsung Rp 7.497.030.000,00
Dapat direalisasikan sebesar Rp 9.734.165.219,00 terdiri dari :
I. Belanja Tidak Langsung Rp 4.205.824.983,00
II. Belanja Langsung Rp 5.528.340.236,00
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
36
Adapun rincian dari belanja Langsung dapat dilihat pada table dibawah ini :
No. Program/Kegiatan Keuangan (Rp.)
Anggaran Realisasi %
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
696.866.000 693.411.269 99,50
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
696.866.000 693.411.269 99,50
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.730.940.000 1.420.686.431 52,02
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.730.940.000 1.420.686.431 52,02
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
737.324.000 703.679.000 95,43
Pendidikan dan pelatihan formal 183.800.000 172.304.000 93,75
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
82.100.000 81.500.000 99,27
Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
471.424.000 449.875.000 95,43
4 Program Perencanaan, penganggaran, pengendalian, dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
2.500.000 2.500.000 100%
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja.
2.500.000 2.500.000 100%
5 Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
200.411.242 200.411.242 100
Pembinaan penyuluhan pencegahan dan pengawasan tindak pelanggaran perda
59.128.000 59.128.000 100
Penegakan dan penindakan pelanggaran peraturan Daerah
128.983.242 128.983.242 100
Pembinaan Disiplin Aparatur Pol PP 12.300.000 12.300.000 100
6 Program Pemeliharaan Kantratibmas
1.422.250.000 938.625.927 65,99
Patroli Wilayah Trantibum 311.000.000 306.425.000 98,53
Pengamanan, Pengawalan Pimpinan Daerah serta orang orang penting
1.098.325.000 619.335.927 56,39
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 12.925.000 12.865.000 99.54
7 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
984.660.000 318.621.400 98,70
Penguatan Kinerja Satlinmas 302.570.000 273.329.000 90,34
Penguatan Kinerja Potensi Masyarakat
110.865.000 90.065.000 81,24
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
37
Fasilitasi Pengamanan Pemilu 571.225.000 568.942.500 99,60
8 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
504.950.000 22.825.000 96,02
Pelayanan dan Pencegahan Dini Penanggulangan Bahaya Kebakaran
80.300.000 17.489.067 21,78
Peningkatan Kualitas Anggota Melalui Pelatihan Pencegahan, Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
424.650.000 258.459.000 60,86
9 Program Pencegahan Pelanggaran perda dan potensi keresahan masyarakat
217.128.758 199.520.000 91,89
Koordinasi dan Pembinaan ASN 56.700.000 43.475.000 76,68
Penegakan dan Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah
96.366.758 91.983.000 95,45
Pembinaan dan Penyuluhan Pencegahan Tindak Pelanggaran Perda.
64.062.000 64.062.000 100
Total Anggaran 7.497.030.000 5.528.340.236 73,74
Bab
III A
kun
tab
ilita
s K
iner
ja
38
BAB IV
PENUTUP
Bab
IVP
enu
tup
38
aporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar Tahun 2018 menyajikan
berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan pada
tahun anggaran 2018 dan perkembangan dari tahuntahun sebelumnya, yang
tercermin pada capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan tujuan dan
sasaran.
Secara umum capaian sasaran strategis 2018 menunjukkan perkembangan yang signifikan,
meskipun belum sepenuhnya mencapai target. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama
dengan berbagai instansi harus dilakukan dengan lebih intensif, mengingat berbagai target
indikator hanya dapat dicapai dengan melibatkan segenap instansi pemerintah daerah, dalam
penyelenggaraan sistem pemerintahan yang berorientasi pada hasil,berbasis kinerja dan bertujuan
melayani serta memberdayakan masyarakat. Namun dengan semangat melakukan revitalisasi dan
idealisme yang kuat, niscaya berbagai kendala itu akan dapat teratasi –terlebih jika ada dukungan
tulus dari warga masyarakat secara keseluruhan dan peran sinergi dari seluruh dinas terkait.
Laporan Kinerja ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar periode Tahun 2018. Pada awal tahun 2018
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar menetapkan Rencana Kinerja (Renja)/Penetapan
Kinerja yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis.Penetapan kinerja (Tapkin) yang berisi
target-target kinerja pada hakikatnya merupakan kontrak kinerja yang harus dicapai.Kontrak
kinerja tersebut pada akhir tahun harus dipertanggungjawabkan dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP). LKjIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat
pendorong terwujudnya good governance.
Akhirnya dengan disusunnya LKjIP Tahun 2018 ini, diharapkan dapat menjadi media evaluasi,
sekaligus menjadi instrumen untuk melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
L
BAB IV PENUTUP
Bab
IVP
enu
tup
39
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Bab
IV P
enu
tup
39
LAPORAN REALISASI KEGIATAN dan ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2018
SKPD : SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
NO. PROGRAM /KEGIATAN ALOKASI BIAYA
KELUARAN (OUTPUT)
ANGGARAN REALISASI % URAIAN TARGE
T REALISASI
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
696.866.000 693.411.269 99,50 Prosentase
Kepuasan
Aparatur
100% 100%
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
696.866.000 693.411.269 99,50 Persenta
se Jumlah Jenis Layanan Administrasi perkantoran
100% 100%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.730.940.000 1.420.686.43
1
52,02 Prosentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi
100% 100%
Penyediaan, Pemeliharaan
dan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur.
2.730.940.000
1.420.686.431 52,02 Jumlah
sarpras yang berfungsi baik
7 paket 7 paket
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
737.324.000 703.679.000 95,43 % aparatur yang mengikuti diklat/bimtek/ sosialisasi
100% 100%
Bab
IV P
enu
tup
40
Pendidikan dan pelatihan formal
183.800.000 172.304.000 93,75 Jumlah
anggota Satpol PP yang mengikuti Diklat formal
990 orang
990 orang
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
82.100.000 81.500.000 51,56 Anggota
Satpol PP yang ikut Bimtek
70 orang
70 orang
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
471.424.000 449.875.000 99,48 Jumlah
pelaksanaan HUT dan Jambore Satpol PP
2 kali 2 kali
Program Perencanaan , penganggaran, pengendalian, dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
2.500.000 2.500.000 100% Persentase
dokumen perencanaan, laporan keuangan,dan kinerja SKPD yang tepat waktu
100% 80%
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja.
2.500.000 2.500.000 100% Jumlah dokumen Perencanaan,Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
11 dokume
n
11 dokumen
Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
200.411.242 200.411.242 100 Prosentase
cakupan penegakan peraturan daerah dan
100% 100%
Bab
IV P
enu
tup
41
atau peraturan kepala daerah
Pembinaan Penyuluhan dan Pengawasan Tindak Pelanggaran Perda
59.128.000 59.128.000 100 Jumlah pembinaan, penyuluhan, pencegahan dan pengawasan perda
12 kali 12 kali
Penegakan dan penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah
128.983.242 128.983.242 100 Jumlah
penyelenggaraan penegakan dan penindakan elanggaraan peraturan daerah
185 kali 185 kali
Pembinaan Disiplin Aparatur Pol PP
12.300.000 12.300.000 100 Jumlah
Pembinaan penyuluhan pencegahan dan pengawasan tindak pelanggaran perda
50 kali 50 kali
Program Pemeliharaan Kantratibmas
1.422.250.000 938.625.927 65,99 Tingkat Penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)
95% 95%
Bab
IV P
enu
tup
42
Patroli Wilayah Trantibum
311.000.000 306.425.000 98,53 Jumlah
Patroli
Trantibum
585 kali 269 kali
Pengamanan, Pengawalan Pimpinan Daerah serta orang orang penting
1.098.325.000 619.335.927 56,39 Jumlah
pengamanan, pengawalan Pimpinan Daerah serta orang-orang penting
187 kali 187 kali
Monitoring dan Evaluasi pelaporan trantibum
12.925.000 12.865.000 99,54 Jumlah
laporan
monev
trantibum
12
laporan
x 22 kec
= 264
laporan
monev
12 laporan x 22
kec = 264 laporan
monev
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
984.660.000 932.336.500 94,68 Rasio
Linmas di banding jumlah penduduk.
100% 100%
Penguatan Kinerja Satlinmas
302.570.000 273.329.000 90,34 Jumlah
Peserta Penguatan Kinerja
450
orang
330 orang
Penguatan Kinerja potensi masyarakat
110.865.000 90.065.000 81,24 Prosentase
Pam swakarsa Aktif
100
orang
100 orang
Bab
IV P
enu
tup
43
Fasilitasi Pengamanan Pemilu 571.225.000 568.942.500 99,60 Jumlah pelaksanaan pemilu yang aman dan tertib
2 kali 2 kali
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran.
504.950.000 275.949.067 54,64 Tingkat
waktu tanggap kejadian-kejadian
40 55
Pelayanan dan Pencegahan dini Penanggulangan Bahaya Kebakaran
80.300.000 17.489.067 21,78 Jumlah
kejadian kebakaran yang tertangani
15 kali 15 kali
Peningkatan Kualitas Anggota melalui Pelatihan Pencegahan, Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
424.650.000 258.459.000 60,86 Jumlah anggota yang mengikuti pelatihan, pencegahan, penanggulangan bahaya kebakaran
66 orang
66 orang
Program Pencegahan pelanggaran perda dan potensi keresahan masyarakat
217.128.758 107.628.983 49,56 Prosentase pelanggaran Perda dan potensi keresahan
95% 95%
Koordinasi dan Pembinaan ASN
56.700.000 43.475.000 76,68 Jumlah pembinaan yang dilakukan
60 kali 60 kali
Penegakan dan Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah
96.356.000 91.983.000 95,45 Prosentase kasus yang diselesaikan
185 hari
185 hari
Bab
IV P
enu
tup
44
Pembinaan dan Penyuluhan Pencegahan Tindak Pelanggaran Perda
64.062.000 64.062.000 100 Jumlah pembinaan, penyuluhan, pencegahan dan pengawasan tindak pelanggaran perda.
12 kali 12 kali
JUMLAH 7.497.030.000 5.528.340.236 73,74
Blitar, Januari 2019
KEPALA SATPOL PP
KABUPATEN BLITAR
SUYANTO, SH, MM.
Pembina Utama Muda NIP. 19590930 198603 1 008
Bab
IV P
enu
tup
45
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA OTONOMI DAERAH
ASPEK LAYANAN UMUM
TAHUN 2018
NO. Fokus/Bidang Urusan/
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja Tahun 2017
Target dan Capaian Tahun 2018
SKPD Target Capaian
I. Pelayanan Urusan Wajib
5 Ketentraman, ketertibanumum, dan perlindungan masyarakat
5,3 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
0,57 (65 org)
2 (250 org)
2 (250 org) SATPOL PP
5,4 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
71 ,(8.159 org)
71 (8.159 org)
71(8.159 org)
SATPOL PP
5,5 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
1Pos/RT 1Pos/RT 1Pos/RT SATPOL PP
5,6 Penegakan PERDA (%) 95 95 95 SATPOL PP
5,7 Cakupan patroli petugas Satpol PP (X/Hari)
3x 3x 3x SATPOL PP
5,8 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten (%)
95 95 95 SATPOL PP
5,9 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten (Org/RT)
0,71 0,71 1,4 SATPOL PP
5.10 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten (%)
100 100 100 SATPOL PP
5,11 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) (menit)
40 35 60 SATPOL PP
Blitar, Januari 2018
KEPALA SATPOL PP
KABUPATEN BLITAR
SUYANTO, SH, MM.
Pembina Utama Muda
NIP. 19590930 198603 1 008
Bab
IV P
enu
tup
46
❖ Kegiatan penyelenggaraan tantibum di wilayah Kabupaten Bltar Tahun 2018
No. Kegiatan Jumlah 1. Pengamanan dan Pengawalan pejabat VIP/VVIP 187 kali
2. Patroli Wilayah 269 kali
3. Penertiban Gepeng/Anjal 60 kali
4. Operasi Penertiban Aparatur PNS dan Pelajar 60 kali
5. Penertiban PKL 42 kali
6. Pengamanan Pos Kotis 24 kali
7. Pengamanan demo/unras 9 kali
8. Penertiban Spanduk/reklame 68 kali
9. Monev Pelaporan trantibum 144 kali
❖ Jumlah Perda yang ditegakkan Tahun 2018
No. Peraturan Jumlah 1. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar 11
1. Perda Nomor 7 Tahun 2003 tentang perijinan usaha peternakan
dan pendaftaran peternakan rakyat
2. Perda Nomor 15 tahun 2008 tentang pelanggaran prostitusi dan
penanganan wanita tunasusila dan pria tuna susila
3. Perda nomor 7 tahun 2010 tentang pembangunan dan penataan
menara telekomunikasi bersama
4. Perda Nomor 17 Tahun 2011 tentang penataan dan pembinaan
pasar tradisional dan toko modern
5. Perda Nomor 22 Tahun 2011 tentang Retribusi Perijinan Tertentu
6. Perda Nomor 23 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum
7. Perda Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pertambangan Mineral
8. Perda Nomor 13 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Izin
Mendirikan Bangunan
9. Perda Nomor 8 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan Perizinan
10. Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Reklame
11. Perda Nomor 2 Tahun 2015 tentang Izin Lingkungan
2. Peraturan Bupati Blitar 3
1. Perbup Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pengendalian dan
Pengawaan Peredaran Minuman Beralkohol
2. Perbup Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan dan
Penataan Menara Telekomunikasi bersama di Kabupaten Blitar
3. Perbup Nomor 33 Tahun 2014 tentang perubahan atas Peraturan
Bupati Nomor 3 Tahun 2013 tentang Izin Usaha Warung Internet
3. Peraturan Gubernur 1
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2005 tentang
Larangan Penambangan Pasir di Sepanjang Aliran Sungai Brantas
Dengan Menggunakan Mesin Mekanik
Bab
IV P
enu
tup
47
❖ Jumlah Pelanggaran Perda yang ditegakkan Tahun 2018
PERDA JUMLAH KASUS
KASUS SELESAI
BELUM SELESAI
Perda Nomor 7 tahun 2003, tentang Tanda Daftar Ternak Rakyat
10 9 1
Perda nomor 15 Tahunn 2015 tentang Larangan Prostitusi
12 12 -
Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pembangunan dan Penataan Menara Telekomunikasi Bersama (Tower)
2 2 -
Perda Nomor 13 tahun 2012 tentang Ijin Mendirikan Bangunan
25 24 1
Perda Nomor 2 Tahun 2015 tentang Ijin Lingkungan
10 9 1
Perda Nomor 17 tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional dan Toko Modern
3 3 -
Perda Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pelanggaran Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat
20 19 1
JUMLAH 82 78 4
Blitar, 28 Pebruari 2018
KEPALA SATPOL PP
KABUPATEN BLITAR
SUYANTO, SH, MM.
Pembina Utama Muda
NIP. 19590930 198603 1 008
Bab
IV P
enu
tup
48
\
top related