karya ilmiah narkoba
Post on 12-Jul-2015
3.424 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA
MATERI TUMBUHAN HIJAU MELALUI
PENDEKATAN KETRAMILAN PROSES DI KELAS
V SD NEGERI 14 KATOBU
MATA KULIAH
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
Oleh :
Nama : FATMAWATI
NIM : 820367621
Pokjar : DURUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI
2013
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terungkapnya kasus manufaktur Narkoba yang dikategorikan terbesar ketiga di
dunia, dengan pengungkapan berantai dari Banten, Batu, dan Banyuwangi, telah
membuat kita sadar bahwa masalah Narkoba merupakan masalah bagi
kelangsungan hidup masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia untuk menuju
kehidupan aman, makmur, dan sejahtera. Di samping itu, hal ini juga menandakan
bahwa penyalahgunaan Narkoba sudah semakin marak dimana-mana. Tidak
hanya di kota-kota besar saja, namun telah menyebar luas ke pinggiran kota, kota-
kota kecil bahkan ke pedalaman (pedesaan) dengan menyentuh seluruh lapisan
masyarakat tanpa mengenal batas.
Menyadari kondisi tersebut di atas, maka kelompok kami ingin mengadakan
penelitian mengenai penyalahgunaan Narkoba untuk mengetahui sejauh mana
dampak Narkoba di kalangan remaja.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan penyalahgunaan Narkoba?
2. Apa faktor pendorong penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja?
3. Apa ciri-ciri seorang pecandu Narkoba?
4. Bagaimana dampak penyalahgunaan Narkoba bagi remaja yang
menggunakannya?
5. Apa jenis-jenis Narkoba yang biasa disalahgunakan oleh remaja?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah
1. Untuk mengetahui sejauh mana dampak penyalahgunaan Narkoba di kalangan
remaja.
3
D. Metode dan Teknik Penulisan
Kelompok kami dalam menyusun karya tulis ilmiah ini menggunakan metode dan
teknik penelitian study kepustakaan.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah dapat mengetahui sejauh mana
dampak/pengaruh penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Pengumpulan Data
E. Manfaat Penulian
F. Sistematika Penulisan
BAB II Isi Pembahasan
A. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba
B. Faktor Pendorong Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja
C. Ciri-Ciri Seorang Pecandu Narkoba
D. Dampak Penyalahgunaan Narkoba bagi Remaja yang
Menggunakannya
E. Jenis-Jenis Narkoba yang Biasa Disalahgunakan oleh Remaja
BAB III Penutup
A.Kesimpulan
B.Saran
Daftar Pustaka
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif Lainnya.
Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
3. Bahan Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau
psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk
maksud pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah
berlebihan, teratur dan cukup lama sehingga menyebabkan gangguan
kesehatan, fisik, mental dan kehidupan sosialnya.
B. Faktor Pendorong Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja
Permasalahan Penyalahgunaan Narkoba merupakan permasalahan yang
demikian komplek yang merupakan hasil interaksi 3 (tiga) faktor, yaitu
1. Faktor individu
Faktor individu meliputi:
a. Aspek Kepribadian
• Tingkah laku anti sosial antara lain : keinginan untuk melanggar, sifat
memberontak, tak ingin hal yang besifat otoritas, menolak nilai-nilai
tradisional, mudah kecewa, tidak sabar serta adanya keinginan diterima di
5
kelompok pergaulan, dan untuk bergembira.
• Kecemasan dan depresi antara lain : tidak mampu menyelesaikan kesulitan
hidup, menghindari rasa cemas, dan depresi, sehingga melarikan diri ke
penyalahgunaan Narkoba.
b. Aspek Pengetahuan
• Sikap dan kepercayaan antara lain : mengikuti orang lain, tidak mengetahui
bahaya Narkoba, ingin coba-coba agar diterima di lingkungan pergaulan.
c. Keterampilan berkomunikasi menolak tekanan teman sebaya.
d. Faktor genetik.
2. Faktor Lingkungan/Sosial
Faktor lingkungan/sosal antara lain : kondisi keluarga/orang tua, pengaruh
teman/kelompok sebaya, faktor sekolah, pengaruh iklan, dan kehidupan
masyarakat modern.
3. Faktor Ketersediaan
Faktor ketersediaan antara lain : tersedia dimana-mana dan mudah diperoleh
karena maraknya peredaran Narkoba, Indonesia sudah sebagai produsen
Narkoba, bisnis Narkoba yang menjanjikan keuntungan besar, kultivasi gelap
ganja di beberapa daerah di Indonesia serta penegakan hokum yang belum
tegas dan konsisten.
1. C. Ciri-Ciri Seorang Pecandu Narkoba
a. Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
1. Jalan sempoyongan, bicara pelo (tidak jelas)
2. Kamar selalu dikunci
3. Sering didatangi atau menerima telepon dari teman-teman yang tidak
dikenal.
4. Ditemukan obat-obatan, peralatan seperti kertas timah, jarum suntuk,
korek api di kamar/di dalam tasnya.
5. Sering kehilangan uang/barang yang berharga di rumah.
6
b. Perubahan Psikologis
1. Malas belajar.
2. Mudah tersinggung.
3. Sulit berkonsentrasi.
c. Perubahan Perilaku Sosial
1. Menghindari kontak mata langsung, melamun, atau linglung.
2. Berbohong atau manipulasi keadaan.
3. Kurang disiplin dan suka membolos.
4. Mengabaikan kegiatan ibadah.
5. Menarik diri dari aktivitas keluarga dan sering mengurun diri di kamar/
tempat-tempat tertutup.
D. Dampak Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja
a. Bagi Diri Sendiri
1. Fungsi otak dan perkembangan normal remaja terganggu, mulai dari
ingatan, perhatian, persepsi , perasaan, dan perubahan pada motivasinya.
2. Menimbulkan ketergantungan, overdosis, gangguan pada organ tubuh,
seperti: hati, ginjal, paru-paru, jantung, lambung, reproduksi serta
gangguan jiwa.
3. Perubahan pada gaya hidup dan nilai-nilai agama, sosial dan budaya,
misalnya tindakan asusila, asosial bahkan antisocial.
4. Akibat jarum suntik yang tidak steril dapat terkena HIV Aids, radang
pembuluh darah, jantung, hepatitis B dan C, tuber colose.
b. Bagi Keluarga
1. Orang tua menjadi malu, sedih, merasa bersalah, marah, bahkan
kadang-kadang sampai putus asa.
2. Suasana kekeluargaan berubah tidak terkendali karena sering terjadi
pertengkaran, saling mempersalahkan, marah, bermusuhan, dan lain-lain.
3. Uang dan harta habis terjual, serta masa depan anak tidak jelas karena
putus sekolah dan menganggur.
7
c. Bagi masyarakat
1. Lingkungan menjadi rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba.
2. Kriminalitas dan kekerasan meningkat.
3. Ketahanan kewilayahan menurun.
E. Jenis-Jenis Narkoba yang disalahgunakan oleh remaja
a. Narkotika
1. Narkotika Golongan 1 : berpotensi sangat tinggi menyebabkan
ketergantungan tidak digunakan untuk terapi (pengobatan)
Contoh : heroin, kokain, dan ganja.
Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
2. Narkotika Golongan 2 : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan.
Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir.
Contoh : morfin, petidin, dan metadon.
3. Narkotika Golongan 3 : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan
dan banyak digunakan dalam terapi.
Contoh : kodein.
b. Psikotropika
1. Psikotropika Golongan 1 : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan
tidak digunakan dalam terapi.
Contoh : MDMA (ekstasi), LSD, dan STP.
2. Psikotropika Golongan 2 : kuat menyebabkan ketergantungan,
digunakan amat terbatas pada terapi.
Contoh : Amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin, dan Ritalin.
3. Psikotropika Golongan 3 : potensi sedang menyebabkan
ketergantungan, banyak digunakan dalam terapi.
Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam.
4. Psikotropika Golongan 4 : potensi ringan menyebabkan ketergantungan
dan sangat luas digunakan dalam terapi.
8
Contoh : diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam,
klordiazepoxide, dan nitrazepam (nipam, pil BK/koplo, DUM, MG, Lexo,
Rohyp, dll.).
c. Bahan Adiktif Lainnya
1. Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.
2. Inhalansia/solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang
terdapat pada berbagai keperluan pabrik, kantor, dan rumah tangga.
3. Nikotin yang terdapat pada tembakau.
4. Kafein pada kopi, minuman penambah energi, dan obat sakit kepala
tertentu.
9
BAB III
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan Tentang Narkoba
Narkoba atau Napza adalah obat, bahan, dan zat bukan makanan, yang jika
diminum, dihisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan berpengaruh pada
kerja otak (susunan saraf pusat) dan sering menyebabkan ketergantungan.
Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau menurun); demikian pula
fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dan
lain-lain).
Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama
pada usia SD, atau SMP, karena tawaran, bujukan, dan tekanan seseorang
atau kawan sebaya. Didorong rasa ingin tahu atau ingin mencoba, mereka
mau menerimanya. Selanjutnya tidak sulit untuk menerima tawaran
berikutnya dari pemakaian sekali, kemudian beberapa kali. Akhirnya
menjadi ketergantungan terhadap zat-zat yang digunakan.
Narkoba yang sering disalahgunakan dan atau menyebabkan
ketergantungan antara lain heroin (putauw), sabu (metamfetamin), ekstasi,
obat penenang dan obat tidur, ganja, dan kokain. Tembakau dan alkohol
(minuman keras) yang sering disalahgunakan juga menimbulkian
ketergantungan.
Seseorang menggunakan narkoba karena berbagai alasan diantaranya
untuk mengatasi stres, untuk bersenang-senang, atau untuk sosialisasi.
Biasanya seseorang mulai menggunakan narkoba karena ditawarkan oleh
teman dan untuk keingintahuannya. Jika penggunaannya berlanjut
sehingga menimbulkan dampak buruk terhadap jasmani, mental dan
kehidupan sosial. Penggunaan yang bertambah banyak dan semakin sering
dapat menyebabkan ketergantungan.
Bergantung pada jenis narkoba yang digunakan dengan cara
menggunakannya maka akan menimbulkan dampak, yaitu terjadi berbagai
10
penyakit seperti infeksi HIV, AIDS, hepatitis C atau B, pengerasan hati,
radang jantung, sakit ulu hati, pikun, depresi, dan psikosis. Di samping itu,
dapat pula berakibat tidak harmonisnya hubungan dengan keluarga,
diberhentikan dari tempat kerja, di keluarkan dari sekolah, masalah
keuangan, terlibat perbuatan ilegal, kecelakaan bahkan kematian.
Narkoba yang ditelan masuk ke lambung kemudian ke pembuluh darah,
jika dihisap atau dihirup, zat diserap masuk kedalam pembuluh darah
melalui hidung dan paru-paru. Jika zat disuntikkan, langsung masuk
kealiran darah. Darah membawa zat ke otak. Narkoba disebut berbahaya
karena tidak aman digunakan oleh manusia. Beberapa kenis narkoba alami
seperti opium (getah tanaman candu), kokain dan ganja digunakan sebagai
obat , akan tetapi sekarang tidak digunakan lagi dalam pengobatan karena
menyebabkan ktergantungan yang sangat tinggi.
Sebagaian jenis narkoba dapat digunakan pada pengobatan tetapi karena
menyebabkan ketergantungan, penggunaannya sangat terbatas sehingga
harus berhati-hati dan harus mengikuti petunjuk dokter atau aturan pakai.
Karena bahaya ketergantungan, penggunaan dan peredaran narkoba diatur
dalam undang-undang nomor 22 tahun 1997 narkotika dan undang-undang
nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika.
Penggolongan jenis-jenis narkoba yaitu :
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi
hingga menghilangkan rasa nyeri
2. Psikotropika
Psikotropika adalah merupakan suatu zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
Penggolongan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain menurut
11
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) di bawah ini didasarkan atas
pengaruhnya terhadap tubuh manusia:
a. Opioda: mengurangi rasa nyeri dan mnyebabkan mengantuk, atau
turunnya kesadaran.
b. Ganja (mariyuana,hasis): menyebabkan perasaan riang, meningkatnya
daya khayal, dan berubahnya perasaan waktu.
c. Kokain dan daun koka, tergolong stimulansia (meningkatkan aktivitas
otak/ fungsi organ tubuh lain).
d. alkohol, yang terdapat pada minuman keras.
e. Halusinogen, memberikan halusinasi (khayal). Contoh LSD.
f. Sedativa dan hipnotika (obat penenang/ obat tidur.
g. Nikotin yaitu : zat yang terdapat pada tembakau.
Jika mengonsumsi narkoba, otak akan membaca tanggapan kita dan akan
meremkamnya sebagai suatu yang harus dicari sebagai prioritas ,
akibatnya otak membuat program seolah-olah kita memang
memerlukannya sebagai pertahanan diri sehingga terjadi kecanduan.
Semua jenis narkoba mengubah perasaan dan cara berpikir seseorang,
bergantung pada jenisnya.
Hal-hal negatif yang diakibat oleh penyalahgunaan narkoba antara lain :
a. Perubahan pada suasana hati (menenangkan, rileks, gembira dan rasa
bebas)
b. Perubahan pada pikiran (stres hilang dan meningkatnya khayal)
c. Perubahan pada perilaku (meningkatkan keakraban, menghambat nilai
dan lepas kendali)
Wujud kecanduan memang bukan semata-mata karena terhadap narkoba.
Kecanduan juga meliputi hal-hal lain yang mengubah suasana hati kita.
Seperti : seks, uang, kekuasaan, pekerjaan, dan sebagainya.
Ketergantungan terhadap hal tersebut akan menyebabkan masalah atau
problema dalam kehidupan kita. Ada perbedaan besar diantara setiap jenis
12
kecanduan, tetapi ada persamaannya, yaitu masalah yang
melatarbelakanginya.
Penyalahgunaan narkoba pada siswa berdampak buruk bagi kehidupan
sekolah. Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi
proses belajar mengajar di sekolah. Siswa menyalahgunai dapat
mengganggu suasana tertib dan nyaman di sekolah. Mereka juga
menciptakan iklim acuh tak acuh dan tidak turut menghormati pihak lain.
Banyak diantara mereka turut menjadi pengedar lalu mencuri barang milik
teman sekolah atau karyawan.
Penyalahgunaan narkoba adalah masalah perilaku sosial. Tidak mungkin
mencegah penyalahgunaan narkoba yang sangat kompleks itu dengna
hanya memberi pengetahuan tentang informasi tentang bahaya narkoba.
Pencegahan merupakan suatu proses perubahan perilaku yang memakan
waktu lama. Oleh sebab itu pendidikan pencegahan sangat diperlukan.
Pendidikan pencegahan adalah pendidikan yang ditujukan kepada individu
atau sekelompok masyarakat terutama anak dan remaja. Untuk mencegah
dan mengurangi atau menghentikan pemakaian narkoba dengan cara
mengubah perilaku dan pola pikirnya. Serta memberikan keterampilan
psikososial yang diperlukannya. Pendidikan pencegahan tidak dapat
dilepaskan dari proses pendidikan itu sendiri yang bertujuan membimbing
anak agar menjadi dewasa.
Kita perlu memulai upaya pencegahan secara sungguh-sungguh
dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Hasilnya memang baru
tampak setelah 5-6 tahun. Itupun jika dilaksanakan secara
berkesinambungan dengan metode yang tepat. Akan tetapi jika tidak
memulainya dari sekarang, dalam jangka panjangnya sungguh
mencemaskan kita.
13
4.2 Dampak Negatif Tentang Narkoba
Narkoba mempunyai beberapa dampak negatif antara lain :
1. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja seperti
a. Daya ingat mudah lupa
b. Perhatian sulit berkonsentrasi
c. Perasaan tidak dapat bertindak rasional dan impulsif
d. Persepsi memberikan perasaan semu atau khayal
e. Motivasi keinginan dan kemampuan belajar merosot, persahabatan
rusak, minat dan cita-cita semula padam oleh karena itu narkoba
menyebabkan perkembangan mental emosional remaja terhambat, bahkan
ia mengalami kemunduran perkembangan.
2. Keracunan : yaitu gejal yang timbul akibat pemakaian narkoba dalam
jumlah yang cukup berpengaruh pada tubuh dan perilakunya
3. Overdosis (OD) : dapat menyebabkan kematian karena terhentinya
pernafasan yang disebabkan oleh heroin atau pendarahan otak yang
disebabkan oleh amfetamin, sabu.
4. Gangguan perilaku atau mental-sosial yaitu : sikap acuh tak acuh, sulit
mengendalikan diri dari pergaulan, hubungan dengan keluarga atau
sesama terganggu.
5. Gangguan kesehatan : misalnya mudah sakit
6. Keuangan dan hukum yaitu keuangan menjadi kacau karena harus
memenuhi kehidupannya akan narkoba
7. Berubahnya pola hidup
14
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Narkoba singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk maksud
pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya dalam jumlah yang berlebihan.
Berbagai upaya untuk melaksanakan pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkoba sudah banyak dilakukan oleh pemerintah, khususnya
melalui organisasi forum seperti BNN/BNP/BNKab/Kota namun hingga kini
belum nejawab kebutuhan di lapangan.
Hal ini sangat memerlukan bentuk kerja sama, komitmen dan konsistensi pada
setiap tatanan elemen bangsa, baik pada tatanan personal, institusional maupun
sosial. Hal-hal untuk mencegah penggunaan Narkoba antara lain :
1. Jangan sekali-kali mencoba dengan kadar berapapun, dengan jenis apapun, dan
dengan dalih apapun.
2. Carilah pergaulan yang aman, di tempat yang aman dengan orang-orang yang
aman, dan pada waktu yang aman.
3. Dapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga dengan saling memperhatikan,
saling mengasihi, dan saling mebutuhkan. Kembangkan kasih sayang ini pada
saudara, sahabat, dan teman-teman.
4. Waspadalah terhadap siapapun dengan tetap menjalani hidup yang wajar.
Katakan “TIDAK” pada narkoba.
5. Mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa dengan rajin menjalankan
ibadah dan memohon kekuatan kepada-Nya. Tanpa kekuatan dari Tuhan, manusia
penuh dengan segala kelemahan.
15
B. SARAN
Obat-obatan terlarang bukanlah jawaban yang tepat bagi semua masalah, bahkan
sebaliknya, akan menimbulkan masalah yang jauh lebih besar. Pemakai obat-
obatan terlarang adalah orang yang mengalami kerugian besar, dan dapat berakhir
pada kematian.
Tindakan yang paling baik untuk menanggulangi bahaya narkoba adalah
mencegah keterlibatan dengan narkoba itu sendiri karena pencegahan jauh lebih
baik dibandingkan dengan pengobatan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arianti, Khoiri dan Emi Sulami.2009.PR IPA TERPADU untuk
SMP/MTs.Klaten:Intan Pariwara.
Windarsih, Gut dan Risdiyani Chasanah.2010.DETIK-DETIK Ujian Nasional IPA
SMP/MTsKlaten:Intan Pariwara.
Rey. brugkembar.blogspot.com.dampak negatif narkoba dan zat adiktif.Januari
2009.
Wikipedia.id.wikipedia.org.narkoba.Maret 2011.
Pipit.bomberpipitpipit.wordpress.com.jenis-jenis narkoba.Maret 2007.
17
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya
tulis ini
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk
memberikan informasi tentang Narkoba
Laporan ini disusun berdasarkan penelitian melalui study kepustakaan,
namun dalam penyusunannya, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
jauh dari taraf kesempurnaan, oleh karena itu dengan rendah hati kami menanti
saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca.
Raha, 18 November 2013
Penyusun
18
1. Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan,
deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara
objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku, serta di dukung oleh
fakta teori, dan atau bukti – bukti empirik.
2. a.Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan
gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan
dalam suatu pertemuan, mengikuti perlomabaa serta untuk menyebar
luaskan ilmu pengetahuan / hasil penelitian
b. fungsi dari karya ilmiah yaitu sebagai rujukan untuk meningkatkan
wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan sedangkan bagi
penulis, penulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan ketrampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan
menyajikannya secara sistimatis, memperluas wawasan, serta memberi
kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap kepuasan
cakrawala ilmu pengetahuan
3. a.struktur sajian karya ilmiah sangat ketat jasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan) dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin di sampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau sub topik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut
b. komponen karya ilmiah berfariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan
adanya abstrak
4. a. contoh bahaya yang layak dalam karya ilmiah
Kata / bahasa yang layak Kata / bahasa yang tidak layak
Mengganggu ketenangan Menyatroni ketenanganku
Tidak acuh Acuh
Konkrit Konkret
19
Sistim Sistem
Mengubah Merubah
Diberitahu Dikasih tau
Membereskan Beres-beres
Pada saat Disaat
Beramai-ramai Rame-rame
1. Analisis pembaca yang akan di tuju
salah satu ciri tulisan yang efektif adalah membantu pembacanya mengerti sesuatu
yang diuraikan di dalamnya. Kewajiban seorang penulis karya ilmiah di sini
adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi yaitu dengan cara
menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah di pahami oleh pembacanya
dalam kata lain sebelum menulis. Ada baiknya kita sudah harus
mengidentivikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal ini
sangat penting karena dengan mengetahui latar belakang pengetahuan dan
minat pembaca, akan mempermudah kita dalam mengorganisasikan materi
sajian dan cara penyampaiannya
2. Topik yang menarik dalam karya ilmiah
1. Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu
sesuai dengan :
A. Bidang keahlian.
B. Bidang studi yang didalami.
C. Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian,
partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.
D. Bidang kerja atau profesi.
E. Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
F. Temuan yang pernah diteliti.
G. Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
H. Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
I. Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
20
J. Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diperlukan pembacanya.
2. bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat
mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
A. Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
B. Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi
pengembangan akademik dan profesi.
C. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
D. Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
E. Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
F. Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
G. Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan
sebagainya.
Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam
mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang
minat untuk membacanya.
Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-
teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis
juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang
digunakan, dan bidang ilmu.
3. Sistematika Penulisan karya Ilmiah
Apasih Karya Tulis Ilmiah (KTI) itu? KTI ialah tulisan yang isinya membahas
sesuatu secara ilmiahdan ditulis denngan tata cara penulisan yang telah ditentukan
secara baik dan benar. Ciri dari Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diantaranya adalah
faktual dan aktual, objektif, logis, sistematis, lengkap, dan bahasanya denottif,
efektif serta baku.
Objek yang dimuat dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini bisa berupa pengalaman
21
dan pengetahuan, penemuan baru, pengembangan penelitian yang sudah ada.
Berikut sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah:
A. BAGIAN PEMBUKA
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pengesahan
4. Abstraksi
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Daftar Tabel, Gambar, Grafik, dll.
B. BAGIAN ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakangg Masalah
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Batasan masalah
1.6 Definisi Istilah (Boleh ada, boleh tidak)
1.7 Hipotesis
BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
3.6 Desain Penelitian
22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
C. BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka
Lampiran
Biodata Peneliti
Sistematika di atas merupakan sistematika yang lengkap dan runtut dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Dalam Karya Tulis Ilmiah, jenis huruf yang
digunakan adalah Times New Roman, dengan size 12. Kertas yang dipakau
adalah A4, dengan margin sebagai berikut:
Top : 4 cm
Left : 4 cm
Right : 3 cm
Bottom : 3 cm
Pada Halaman Sampul, berisi Judul, Tujuan KTI, Penyusun, Lembaga, dan Tahun
Penyelesaian.
Pada Halaman Judul, berisi sama seperti halaman sampul, namun sudah mulai
pemberian halaman menggunakan huruf romawi keci. "i"
Pada Halaman Pengesahan, berisi Judul Karya Tulis yang di susun oleh..........
telah di teliti dan di sah kan oleh: tanda tangan pembimbing dan kepala lembaga
Pada Abstraksi, berisi gambaran dari isi keseluruhan karya tulis. Jangan lupa
untuk menuliskan judul, kata kunci, dan untuk line spacing nya 1.
Pada Kata Pengantar, berisi ucapan syukur, judul, tujuan, ucapan terimakasih,
harapan, kritik dan saran, serta tempat, tgl, bula, tahun dibuatnya KTI tersebut.
Pada BAB I PENDAHULUAN, format penulisan Times New Roman, 14, Bold,
Center.
23
Pada Bab Latar Belakang Masalah, format penulisan Times New Roman, 12,
Bold, Left.
Pada Rumusan Masalah, kalimat yang digunakan adalah kallimat tanya.
Pada Jenis Penelitian, berisi jenis penelitian kita, yaitu eksperimen atau non
eksperimen.
Pada Metode Pengumpulan Data, itu bisa berupa eksperimen, interview, angket,
dsb.
Pada Desain penellitian, berisi tentang gambaran secara umum proses penelitian
dari awal hingga akhir.
Pada Kesimpulan, berisi tentang kesimpulan penelitian. Biasanya jawaban dari
rumusan masalah.
Pada Bagian akhir poin C, sudah tidak memakai halaman.
top related