kajian kewirausahaan pembentukan cv kontraktor
Post on 01-Feb-2016
31 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi,
layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan
pekerjaan konstruksi (Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 18 Tahun 1999, 2000: 1)
Pelaksana konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha
yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu
menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk
bangunan atau bentuk fisik lain (Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 18 Tahun 1999,
2000: 1).
CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk usaha yang merupakan salah satu
alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha
dengan modal yang terbatas. Karakteristik CV yang tidak dimiliki Badan Usaha lainnya,
yaitu CV didirikan minimal oleh dua orang, di mana salah satunya akan bertindak selaku
Persero Aktif (persero pengurus) yang nantinya akan bergelar Direktur, sedangkan yang lain
akan bertindak selaku Persero Komanditer (Persero diam). Seorang persero aktif akan
bertindak melakukan segala tindakan pengurusan atas Perseroan; dengan demikian, dalam hal
terjadi kerugian maka Persero Aktif akan bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh
harta pribadinya untuk mengganti kerugian yang dituntut oleh pihak ketiga. Sedangkan untuk
Persero Komanditer, karena dia hanya bertindak selaku sleeping partner, maka dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke dalam perseroan
(http://irmadevita.com/2007/prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv).
Kontarktor pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk
untuk melaksanakn pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya (http://www.ilmusipil.com
/kontraktor-pelaksana-proyek).
Suatu proyek/pekerjaan di dalamnya terdapat pengguna jasa dan penyedia jasa.
Menurut UUJK No. 18 Th. 1999, pengguna jasa adalah orang perseorangan atau badan
sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa
konstruksi. Pengguna jasa dapat menunjuk wakil untuk melaksanakan kepentingannya dalam
pekerjaan konstruksi yang harus memiliki kemampuan membayar biaya pekerjaan konstruksi
yang didukung dengan dokumen pembuktian dari lembaga perbankan atau lembaga keuangan
3
bukan bank. Sedangkan penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan
usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi.
2.1.1 Kualifikasi Usaha
a. Kualifikasi Besar Gred 7 / B2
Kualifikasi Gred 7 atau Kualifikasi B2 adalah kualifikasi perusahaan atau badan
usaha jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor yang mampu melaksanakan pekerjaan
dengan resiko tinggi, berteknologi tinggi dan biaya yang besar, tidak terbatas.
1). Ketentuan
a) Perusahaan adalah atau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) bidang jasa pelaksana
konstruksi (kontraktor) yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing
(PMA) sesuai dengan ketentuan izin penanaman modal asing di Indonesia, dengan
kepemilikan saham asing makasimal 67%.
b) Perusahaan adalah atau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) swasta nasional non
PMA yang telah memiliki pengalaman kerja dan telah memiliki Sertifikat Badan
Usaha (SBU) dengan kualifikasi Gred 6 atau kualifikasi B1
2). Persyaratan Utama
a) Perusahaan penanaman modal asing (PMA) atau perusahaan non PMA harus
memiliki laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik
b) Perusahaan penanaman modal asing (PMA) perusahaan non PMA harus memiliki
sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
c) Perusahaan penanaman modal asing (PMA) atau perusahaan non PMA harus
memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (SKA) dengan kualifikasi Ahli Utama
dan Ahli Madya dengan ketentuan sebagai berikut;
d) Memiliki tenaga ahli utama untuk ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Teknik
(PJT). Jumlah tenaga ahli cukup 1 orang
e) Memiliki tenaga ahli madya untuk ditetapkan sebagai Penanggung Jawab
Klasifikasi/Bidang (PJK/PJB). Jumlah tenaga ahli sesuai klasifikasi/ bidang
sertifikasi yang diajukan
4
f) Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatas Rp. 10 milyar untuk
kualifikasi Gred 7 versi Peraturan LPJK No. 2 Tahun 2013 dan/atau memiliki modal
diatas Rp. 50 milyar untuk versi Peraturan LPJK No. 10 Tahun 2013
b. Kualifikasi Besar Gred 6 / B1
Kualifikasi besar Gred 6 atau kualifikasi B1 adalah kualifikasi perusahaan atau badan
usaha jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor yang mampu melaksanakan pekerjaan
dengan resiko tinggi, berteknologi tinggi dan biaya yang besar dengan nilai proyek sampai
dengan Rp. 250 milyar.
1). Ketentuan
a) Perusahaan adalah atau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) non
PMA bidang jasa pelaksana konstruksi (kontraktor)
b) Perusahaan telah memiliki pengalaman kerja dan telah memiliki Sertifikat Badan
Usaha (SBU) dengan kualifikasi menengah Gred 5 atau kualifikasi M2
2). Persyaratan Utama
a) Memiliki laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik
b) Memiliki sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
c) Memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (SKA) dengan kualifikasi Ahli Madya
untuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab
klasifikasi/bidang (PJK/PJB)
d) Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari Rp. 10 milyar sampai dengan Rp.
50 milyar
c. Kualifikasi Menengah Gred 5 / M1 / M2
Kualifikasi menengah Gred 5 atau kualifikasi M1/M2 adalah kualifikasi perusahaan
atau badan usaha jasa pelaksana konstruksi atau KONTRAKTOR yang mampu
melaksanakan pekerjaan dengan resiko sedang, berteknologi sedang dan biaya yang sedang
dengan nilai proyek sampai dengan Rp. 50 milyar
5
1). Ketentuan
a) Bisa diajukan oleh perusahaan atau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang baru
berdiri dan memiliki nilai kekayaan bersih/modal disetor diatas Rp. 1 milyar.
b) Bisa diajukan oleh perusahaan atau badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang
telah memiliki sertifikat badan usaha (SBU) dengan kualifikasi Gred 4 versi
Peraturan LPJK No. 2 Tahun 2013 atau kualifikasi K3 versi Peraturan LPJK No.
10 Tahun 2013
2). Persyaratan Utama
a) Memiliki laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik
b) Memiliki sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
c) Memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (SKA) untuk ditetapkan sebagai
penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab klasifikasi/bidang
(PJK/PJB).
d. Kualifikasi Kecil Gred 4 / K3
Kualifikasi kecil Gred 4 atau Kualifikasi K3 adalah kualifikasi perusahaan atau badan
usaha jasa pelaksana konstruksi atau KONTRAKTOR yang mampu melaksanakan pekerjaan
dengan resiko kecil, berteknologi sederhana tinggi dan biaya yang kecil dengan nilai proyek
sampai dengan Rp. 2,5 milyar
1). Ketentuan
a) Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV)
dan Firma atau Koperasi
b) Perusahaan telah memiliki pengalaman kerja dan telah memiliki sertifikat badan
usaha (SBU) kualifikasi Gred 3/K2 selama 6 (enam) bulan
2). Persyaratan Utama
a) Memiliki tenaga ahli bersertifikat keterampilan (SKT) dengan kualifikasi tingkat
I untuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab
klasifikasi/bidang (PJK/PJB)
6
b) Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatas Rp. 300 juta sampai dengan
500 juta
e. Kualifikasi Kecil Gred 3 / K2
Kualifikasi kecil Gred 3 atau Kualifikasi K2 adalah kualifikasi perusahaan atau badan
usaha jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor yang mampu melaksanakan pekerjaan
dengan resiko kecil, berteknologi sederhana dan biaya yang kecil dengan nilai proyek sampai
dengan Rp. 1,75 milyar
1). Ketentuan
a) Permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi
(kontraktor) untuk kualifikasi Gred 3 atau K2 bisa diajukan oleh perusahaan
perusahaan dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV)
dan Firma atau Koperasi.
b) Perusahaan baru berdiri dapat langsung mengajukan kualifikasi Gred 3/K2
2). Persyaratan Utama
a) Memiliki tenaga ahli bersertifikat keterampilan (SKT) dengan kualifikasi tingkat
I untuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab
klasifikasi/bidang (PJK/PJB)
b) Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatas Rp. 50 juta sampai dengan 200
juta
f. Kualifikasi Kecil Gred 2 / K1
Kualifikasi kecil Gred 2 atau Kualifikasi K1 adalah kualifikasi perusahaan atau badan
usaha jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor yang mampu melaksanakan pekerjaan
dengan resiko kecil, berteknologi sederhana dan biaya yang kecil dengan nilai proyek sampai
dengan Rp. 1 milyar
7
1). Ketentuan
a) Permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi
(kontraktor) untuk kualifikasi Gred 2 atau K1 bisa diajukan oleh perusahaan baru
berdiri
b) Perusahaan dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV)
dan Firma atau Koperasi.
2). Persyaratan Utama
a) Memiliki tenaga ahli bersertifikat keterampilan (SKT) dengan kualifikasi tingkat
I untuk ditetapkan sebagai penanggung jawab teknik (PJT) dan penanggung jawab
klasifikasi/bidang (PJK/PJB)
b) Memiliki modal dan kekayaan bersih lebih dari diatas Rp. 50 juta sampai dengan
200 juta (http://www.sertifikasi.biz/kualifikasikontraktorgred2.htm)
2.1.3 Cara Mengikuti Tender
Mengikuti tender memasok barang/jasa atau membangun proyek dari instansi
pemerintah atau perusahaan lain. Selain lewat surat, pemberitahuan tender juga bisa
ditemukan di surat kabar nasional. Dalam undangan akan terdapat informasi mengenai nama
perusahaan pengundang, alamat, bidang usaha, transaksi bisnis yang ditenderkan, batas
waktu, persyaratan, prosedur, dan dokumen tender yang diperlukan. Peserta tender minimum
dua perusahaan, biasanya lebih dari itu.
Nilai tender biasanya cukup besar. Seringkali, transaksi yang ditenderkan mengandung
komponen mata uang lokal dan asing. Contoh tender skala besar misalnya pembangunan
proyek infrastruktur publik, seperti jalan tol, pelabuhan; atau pembangunan gedung, seperti
gedung perkantoran, apartemen, hotel, atau anjungan migas lepas pantai atau pembangunan
kapal angkut barang. Adapun contoh tender skala menengah misalnya pengadaan pasokan
bahan baku atau suku cadang bagi perusahaan besar.
Ikut bersaing dalam tender pengadaan barang atau jasa, apalagi membangun proyek,
bukan pekerjaan mudah. Apalagi jika spesifikasi produk atau teknologi yang digunakan rumit
dan mutakhir. Bagi pengusaha yang baru pertama kali mengikuti tender, hal ini
membutuhkan keahlian teknis untuk menganalisa proyek/produk yang ditenderkan dan
8
mengenali organisasi pengundang tender. Selain itu, butuh keahlian menilai kekuatan dan
kelemahan peserta tender lainnya.
Untuk transaksi dalam nilai besar, tender biasanya dilakukan dalam dua tahap, yakni
tender prakualifikasi (pre-qualification bid) dan tender komersial (commercial bid).
Persaingan harga antara para peserta tender baru akan terjadi pada tahap kedua, yaitu dalam
tender komersial.
a. Tender Prakualifikasi
Dalam tahapan ini, perusahaan pengundang tender ingin mendapatkan kepastian
bahwa peserta tender adalah badan hukum yang sah, memiliki ijin usaha, dikelola manajemen
yang profesional, mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman tentang transaksi bisnis
yang ditenderkan, tidak pernah melanggar hukum, dan kondisi keuangan perusahaan dalam
keadaan sehat. Selain itu, peserta mempunyai tim tenaga ahli untuk melaksanakan proyek
atau transaksi bisnis yang ditenderkan. Jika semua memenuhi syarat, perusahaan perserta
layak mengikuti tender.
Untuk tender internasional, peserta tender wajib memiliki peringkat atau credit rating
grade “A” menurut penilaian Standar & Poor atau grade “A2” menurut penilaian Moody.
Standar & Poor dan Moody adalah perusahaan pemeringkat (credit rating company) yang
diakui secara internasional.
Apabila peserta tidak termasuk dalam daftar peringkat Standar & Poor atau Moody,
pengundang tender akan meminta peserta mendapatkan jaminan finansial (financial
guarantee) dari salah satu bank yang dianggap kredibel oleh pengundang.
Sebelum tanggal penutupan tender, setiap peserta (bidder) menyatakan secara tertulis
dan rahasia, biasanya dalam amplop tersegel, tujuan mengikuti tender. Surat pernyataan
mengikuti tender ditujukan kepada komite tender perusahaan pengundang, dan dilampiri
sejumlah dokumen.
Dokumen yang dibutuhkan antara lain:
1) Nama dan alamat peserta, telepon, faks, e-mail,
2) Akta pendirian, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga perusahaan,
3) Salinan surat ijin usaha dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP),
4) Surat kuasa perusahaan,
9
5) Di Indonesia, peserta tender diwajibkan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP),
6) Menyampaikan rencana teknis (technical proposal) untuk melaksanakan
pembangunan proyek yang ditenderkan,
7) Laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, dan laporan arus kas).
Disamping dokumen tersebut, peserta wajib mendapatkan jaminan bank (bid bond) sebesar
kurang lebih 2% dari total nilai transaksi bisnis yang ditenderkan.
Setelah tanggal penutupan tender prakualifikasi komite tender akan mengevaluasi
kredibilitas semua peserta dan dokumen tiga tahun terakhir. Selanjutnya ketua komite tender
akan mengumumkan para peserta yang lolos dari saringan tender prakualifikasi.
b. Tender Komersial
Pada tahapan ini, peserta yang lolos tender prakualifikasi dapat mengajukan surat
berisi penawaran harga dan memanyatakan telah memahami ketentuan tender yang telah
ditentukan komite tender.
Surat pernyataan itu dilampiri rencana kerja yang mencakup rencana teknis,
administrasi, keuangan (jika sumber pendanaan dari luar perusahaan), dan kadang disertai
surat dukungan dari supplier. Beberapa bank yang bersedia menjamin debitur antara lain,
Citibank, HSBC, Sumitomo Mitsui, Deutsche Bank, dan sebagainya.
Dalam tender pasorak barang, komite tender menawar harga CIF (cost, insurance,
freight) sampai ke tempat tujuan. CIF berarti harga yang diminta komite sudah ditambah
premi asuransi dan biaya angkut barang.
c. Memutuskan Mengikuti Tender
Sebelum melangkah lebih jauh, peserta yang memutuskan mengikuti tender harus
mempersiapkan diri agar tidak kalah atau mengundurkan diri pasca tender prakualifikasi.
Kedua kemungkinan ini akan mengakibatkan kerugian uang. Itu sebabnya, peserta tender
harus meneliti kriteria dan ketentuan transaksi yang ditenderkan, menganalisa kemampuan
perusahaan memenuhi kriteria tersebut, dan memprediksi kemenangan tender.
Kent B. Monroe, ahli strategi dan perencanaan bisnis, menyarankan para peserta
tender memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
10
1) Memahami kriteria dan ketentuan, terutama dari segi teknis dan teknologi,
2) Mengetahui dan memiliki pengalaman teknis yang berkaitan dengan proyek/produk
yang ditenderkan,
3) Memiliki peralatan dan kapasitas produksi yang mendukung perusahaan dalam
melaksanakan proyek/produk yang ditenderkan,
4) Memiliki kemungkinan mengikuti tender berikutnya,
5) Mampu merinci desain produk, batas waktu penyelesaian proyek/produk, tingkat
persaingan, dan batas waktu penyerahan proyek/produk,
6) Mampu bersaing dengan peserta tender lain,
Memahami proyek menjadi sebuah keharusan, terlebih untuk pengusaha yang
membidik proyek berskala menengah dan besar, dengan teknologi tinggi. Memahami proyek
yang ditenderkan akan memudahkan perusahaan dalam mengajukan harga barang atau jasa
yang akan mereka tawarkan (http://www.ilmusipil.com/cara-mengikuti-tender)
2.1.3 Cara Memenangkan Tender
a. Anda harus memiliki perusahaan yang legal (memiliki Akta Perusahaan, Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)..) Jika belum punya, segeralah mengurusnya. Tanpa itu, jangan harap Anda
bisa ikut tender.
b. Cari informasi sebanyak mungkin tentang pengadaan barang di media massa, bisa
melalui koran seperti Media Indonesia, Koran Nasional lainnya, Koran Daerah yang
terbit di satu Provinsi maupun melalui internet pada portal e-procurement milik
pemerintah daerah, atau datang ke lembaga/instansi yang bersangkutan.
c. Ajukan penawaran dengan harga yang pantas untuk barang dan jasa yang diminta
secara berkualitas. Perhatikan garansi, layanan purna jual dan item-item pekerjaan
yang diminta. Periksa dalam dokumen lelang untuk mengetahui methode penilaian
dokumen yang akan dilakukan oleh Panitia Pelelangan. Anda harus memahaminya
untuk memenangi tender tersebut.
d. Telitilah dalam mengisi dokumen penawaran. Periksa instruksi-instruksi yang
diberikan dalam dokumen lelang. Jangan merubah setiap deskripsi yang telah
ditentukan dalam dokumen tersebut. Atau Anda pasti kalah tender.
11
e. Hindari main curang. Apalagi KKN dengan Panitia Pelelangan. Bermainlah secara
fair. Jangan paksakan ambil untung banyak, tapi malah buntung. Biar untung sedikit,
yang penting halal.
f. Hindarilah upaya mengintimidasi peserta tender lainnya. Apalagi mengintimidasi
Panitia Pelelangan. Bagaimanapun Anda sedang menengadahkan tangan. Berlaku
sopan akan lebih banyak menimbulkan simpati.
g. Jika Anda sudah menang tender, berikan barang dan jasa yang sesuai dengan yang
Anda tawarkan. Jangan pernah mengganti dengan barang lain yang berbeda kualitas,
type, jenis, jumlah yang tidak sesuai dengan dokumen penawaran maupun dokumen
kontrak yang telah Anda buat. Karena itu berarti Anda curang. Blacklist menanti
Anda dan jadilah sakit mata..... sakit mata pencaharian.
h. Carilah pemasok, pabrik pemasok barang sesuai kebutuhan yang dapat dipercaya dan
berpengalaman. Kalau punya workshop sendiri itu lebih bagus. Asal bisa dibuktikan.
(http://hikaru92.blogspot.com/2013/11/contoh-prosedur-suatu-perusahaan.html)
2.1.3 Pelaksanaan Proyek
Dalam pelaksanaan sebuah proyek ada hal-hal yang harus dipersiapkan sebagai
dasar pelaksanaan, sebagai seorang kontraktor setidaknnya harus memahami bahan-bahan
dasar, alat –alat yang digunakan, faktor keamanan suatu pekerjaan dan metode pekerjaan.
a. Alat-alat pekerjaan lapangan pelaksana kontraktor
Alat-alat berat merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor
pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan
dankegiatan lainnya dengan skala yang besar. Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut
adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang
diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.
(http://rengkodriders.wordpress.com/2011/11/09/macam-macam-alat-berat-dan-fungsinya/)
1) Bulldozer
Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah atau penggeser tanah lurus ke dapan
maupun ke samping, untuk pembentukan permukaan supaya rata.
12
Gambar 2.1 Buldozer
Sumber: www.alatberat.com
2) Backhoe
Excavator berfungsi untuk penggalian dan pengerukan tanah, setiap proyek yang
berhubungan dengan tanah akan banyak berhubungan dengan alat ini.
Gambar 2.2 Backhoe
Sumber: www.alatberat.com
3) Truk
Truk termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut
material kemudian memindahkannya jarak jangkau yang relatif kecil atau dengan jarak
tempuh yang relatif jauh.
Gambar 2.3 truck
Sumber: www.alatberat.com
13
4) Tower Crane
Dalam proyek gedung bertingkat, kendaraan ini hampir pasti digunakan. Fungsi
utamanya adalah sebagai alat lalu lintas material dari bawah menuju atas atau
sebaliknya, contohnya digunakan saat melakukan pekerjaan pengecoran beton dengan
cara mengangkat beton dengan bucket dari truck mixer menuju area pengecoran,
fungsi lainnya adalah untuk mobilisasi besi tulangan ke area pekerjaan.
Gambar 2.4Tower Crane
Sumber: www.alatberat.com
b. Bahan-bahan pekerjaan lapangan pelaksana kontraktor
Ada beberapa bahan yang selalu ada dalam pelaksanaan proyek, bahan bahan yang
sering digunakan adalah sebagai berikut,
1) Pasir
Pasir adalah bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling bawah
hingga paling atas dalam bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga campuran
beton.
Gambar 2.5 Pasir
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
14
2) Batu pecah
Batu pecah adalah bahan dasr pembuatan pondasi rimah atau jembatan, bisa juga
dipakai untuk perkerasan jalan.
Gambar 2.6 Batu Pecah
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
3) Batu bata
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu
bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan.
Gambar 2.7 Batu Bata Merah
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
4) Semen
Semen adalah zat pengikat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun
bahan bangunan lainnya.
15
Gambar 2.8 Semen
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
c. Keamanan pelaksanaan pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan banyak sekali kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja, karena itu untuk menghindari atau mengurangi resiko
dari kecelakaan kerja perlu adanya antisipasi terhadap kesehatan, keselamatan, dan
keamanan yang biasa disebut dengan K3. Adapun alat-alat K3 yang harus disediakan
di lapangan adalah sebagai berikut,
1) Helem proyek
Merupakan pelindung kepala dari benda yang mengenai kepala secara langsung
Gambar 2.9 Helem Proyek
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
2) Sarung tangan
Merupakan pelindung tangan dari material yang keras
16
Gambar 2.10 Sarung Tangan
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
3) Sabuk pengaman
Merupakan pelindung yang harus digunakan pada saat pekerja berada pada ketinggian
tertentu
Gambar 2.11 Sabuk Pengaman
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
4) Sepatu
Merupakan pelindung kaki yang harus dipakai pada saat bekerja di dalam proyek.
17
Gambar 2.12 Sepatu
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
d. Metode pekerjaan
1) Pekerjan sipil
a) Pekerjan persiapan
Gambar 2.13 Persiapan Pemasangan Bowplak
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
b) Pekerjan bekesting
c) Pekerjan tanah
d) Pekerjan beton bertulang
18
Gambar 2.14 Persiapan Beton Bertulang
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
2) Pekerjan arsitektur
a) Pekerjan pasangan
Gambar 2.15 Pekerjan Pasangan
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
b) Pekerjan plesteran
Gambar 2.16 Pekerjan Plesteran
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
19
c) Pekerjan kusen pintu dan jendela
Gambar 2.17 Pekerjan Kusen
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
d) Pekerjan plafon
Gambar 2.18 Pekerjan Plafon
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
e) Pekerjan keramik
Gambar 2.19 Pekerjan Keramik
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
20
f) Pekerjan perlengkapan sanitasi
Gambar 2.20 Pekerjan Sanitasi
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
g) Pekerjan penggantung dan pengunci
h) Pekerjan pengecatan
Gambar 2.21 Pekerjan Pengectan
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
i) Pekerjan penutup atap
j) Pekerjan waterproofing
k) Pekerjan partisi
3) Pekerjan mekanikal
21
a) Instalasi plumbing
Gambar 2.22 Pekerjan Instalasi Plumbing
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
b) Instalasi pemadam kebakaran
4) Pekerjaan elektrikal
a) pekerjan listrik
Gambar 2.23 Pekerjan Pemasangan Lampu
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
5) Hasil pengerjaan
a) Rumah tipe 45
Gambar 2.24 Rumah Tipe 45
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
22
b) Rumah tipe 70
Gambar 2.23 Rumah Tipe 70
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
c) Rumah tipe 90
Gambar 2.23 Rumah Tipe 90
Sumber: Dokumen Penulis (2014)
2.1.4 Uji Mutu
ISO 9001 adalah salah satu standar sistem manajemen mutu internasional yang dapat
diterapkan pada jasa konstruksi khususnya pelaksana konstruksi untuk penyempurnaan mutu
dan produk. Adapun tahapan yang diperlukan untuk menerapkan standar sistem manajemen
mutu ISO 9001 adalah mulai dari tahap persiapan implementasi hingga sampai kepada tahap
sertifikasi. Sertifikasi ISO dalam dunia pelaksana konstruksi telah diterapkan secara meluas
oleh banyak negara termasuk indonesia.
23
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan efektif maka didalam ISO9001
memerlukan sistem yang terstruktur dan terdokumentasi secara baik berupa panduan mutu,
panduan prosedur, dan panduan instruksi kerja. Panduan mutu menerangkan secara jelas
tentang komitmen perusahaan terhadap mutu dengan jalan memberikan pandangan ke depan,
kebijakan dan tujuan tertentu, sistem-sistemnya, prosedur dan metodologinya. Panduan
prosedur dan instruksi kerja merupakan panduan untuk keperluan intern perusahaan yang
berisikan prosedur operasi untukberjalannya organisasi sehari-hari yang disesuaikan dengan
perkembangan organisasi. ( http://www.iso.org/iso/home/standards/management-standards/
iso_9001.htm)
2.2 Kajian Empiris
Jenis usaha jasa konsultan lebih memberi peluang dibanding jenis usaha di bidang
jasa lainnya. Hal itu tentunya juga didukung jasa-jasa di bidang serupa yang merupakan satu
lingkup pekerjaan. Banyak contoh nyata yang dapat dijadikan acuan dalam proses pekerjaan.
2.2.1 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische
Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara
Bangunan Widjaja Karja.
Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi
pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal
tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan
perumahan.
Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110,
dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan
Terbatas Wijaya Karya (Persero).
WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang
terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan. Diantaranya WIKA Beton,
WIKA Intrade, dan WIKA Realty.
24
Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin
mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran
saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 35% kepada public pada 29 Oktober
2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang
68,4%, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui
Management Stock Ownership Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan
Employee/ Management Stock Option (E/MSOP).
Perolehan dana segar dari IPO dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan
inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis
ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang
kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus
mengembangkan Engineering Procurement and Construction (EPC), serta berinvestasi dan
mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang menjadi
program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi konstruksi
(Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal elektrikal, Industri Beton Pra
cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi
perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi. (http/ :
www.Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm)
2.2.2. CV Agung Sedayu
Perintisan CV Agung Sedayu yang berawal dari nol, perintisan perusahaan baru yang
banyak mengalami kesulitan dengan pengalaman yang belum terlalu banyak mampu bertahan
hingga beberapa tahun dan melewati beberapa rintangan, dalam dua tahun ini kenaikan harga
administrasi di kota Kediri meningkat dan menyebabkan banyaknya perusahaan yang pailid,
namun CV Agung Sedayu tetap mampu bertahan, dengan banyaknya perusahaan yang pailid
itu memberikan peluang bagi CV Agung Sedayu, berkuranganya saingan dalam mendapatkan
tender sehingga memberikan keuntungan yang besar dan mampu meningkatkan gred dari
perusahaan CV Agung Sedayu, Pendirian CV Agung Sedayu berawal dari kualifikasi gred
kecil mampu berkembang menjadi kualifikasi gred menengah, CV Agung Sedayu memiliki
kulifikasi gred 5/M1/M2 yang mampu melaksanakan pekerjaan dengan resiko sedang,
berteknologi sedang dan biaya yang sedang dengan nilai proyek sampai dengan Rp.
25
50 milyar. CV Agung Sedayu telah melaksanakan pembangunan sebanyak17 proyek selama
6 bulan pada tahun 2013.(http://www.suksespengusaha.biz/kedirikontraktor.htm)
2.2.3 Daftar Pelaksana Kontraktor dan Proyek di Kabupaten Kediri
Daftar pelaksana kontraktor di wilayah kabupaten Kediri
Tabel 2.1 Daftar Nama Perusahaan Kabupaten Kediri
No Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
1 CV. Sandra Sakti Wisma Kuwak Utara E- 9 Kediri
2 CV. Jasa Karya Abadi Ds. Jabon V/74 Banyakan Kediri
3 CV. Gunung Emas Ds. Pandangan Klayen Kidul Kediri
4 CV. Perkasa Teknik Perum Permata BiruBlok G/ 16
5 CV. Sumber Kencana Ds. Cendono Kec. Kandat Kediri
6 CV. Dwi Jaya Jl. DR Saharjo Mojokerto Kediri
7 CV. Mulyo Nugroho Jl. Raya No. 82 Papar Kediri
8 CV. Wahana Indah Jl. Pahlawan No. 53 Purwosri Kediri
9 CV. Unirama Jl. Imam Bonjol No. 63 Kediri
10 CV. Citra Jaya Jl. Sunan Guniung Jati 267 Kediri
Sumber: (http://lpse.kedirikab.go.id/eproc/lelang;jsessionid)
Daftar proyek yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kediri
Tabel 2.2 Daftar Proyek 2014
No Nama Lelang Agency HPS1 2 3 41. Pembangunan Perkerasan Jalan Paving Kawasan
Pasar Induk
LPSE Kabupaten Kediri
2,9 M
Komoditi Sayur Buah dan Pangan Pare
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur2. Pembangunan Pagar dan Drainase Kawasan
Pasar Induk
LPSE Kabupaten Kediri
2,36 M
Komoditi Sayur Buah dan Pangan Pare
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
1 2 3 4
26
3. Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT)
LPSE Kabupaten Kediri
1,82 M
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur4. Pembangunan Gedung Kantor Dinas Kominfo
LPSE Kabupaten Kediri
2,54 M
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur5. Pembangunan Ruang Bersalin dan Neonatus
RSUD Tahap II
LPSE Kabupaten Kediri
1,95 M
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran – Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat6. Infrastruktur Jalan Paket VI
LPSE Kabupaten Kediri
1,17 M
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat7. Infrastruktur Jalan Paket V
LPSE Kabupaten Kediri
960,43 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat8. Infrastruktur Jalan Paket IV
LPSE Kabupaten Kediri
1,42 M
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat9.
Infrastruktur Jalan Paket IIILPSE Kabupaten
Kediri1,02 M
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
1 2 3 4 Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
27
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat 10. Infrastruktur Jalan Paket II
LPSE Kabupaten Kediri
1,65 M
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat11. Infrastruktur Jalan Paket I
LPSE Kabupaten Kediri
934,29 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat12. Infrastruktur Jalan ( BKK Propinsi )
LPSE Kabupaten Kediri
2 M
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat13. Pembangunan Taman Hijau/Hutan Kota SLG
LPSE Kabupaten Kediri
451,8 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat14. Pembangunan Depo Pemasaran Ikan Hias
LPSE Kabupaten Kediri
924 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Rp 881.860.000,0015.
Rehabilitasi Berat Garasi TPA SekotoLPSE Kabupaten Kediri
290 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
1 2 3 4 Nilai Kontrak:Rp 231.990.000,00 16. Pembangunan Pagar TPST Branggahan LPSE Kabupaten 245,48
28
Kediri jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Rp 210.690.000,0017. Rehabilitasi Ruang Kelas SDN. Tulungrejo 1 Kec.
Pare Kab. Kediri
LPSE Kabupaten Kediri
417 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat18 Rehabilitasi Ruang Kelas SDN. Pelas 2 Kec. Kras
Kab. Kediri
LPSE Kabupaten Kediri
278 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat19 Rehabilitasi Ruang Kelas Kampungbaru 3 Kec.
Kepung Kab. Kediri
LPSE Kabupaten Kediri
208,5 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat20 Rehabilitasi Ruang Kelas SDN. Bulusari 2
Kec.Tarokan Kab. Kediri
LPSE Kabupaten Kediri
208,5 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat21. Rehabilitasi Ruang Kelas SDI. Miftahul Ulum
Bendosari Kec.Kras Kab. Kediri LPSE Kabupaten Kediri
208,5 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran - Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
1 2 3 4 Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
29
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat 22 Pembangunan Trotoar
LPSE Kabupaten Kediri
630,62 jt
Pengumuman - Peserta - Harga Penawaran – Pemenang
Kategori:Pekerjaan Konstruksi
Jenis Lelang:e-Lelang Pemilihan Langsung
Metode:Pascakualifikasi Satu File - Sistem Gugur
Nilai Kontrak:Nilai Kontrak belum dibuat
Sumber: (http://lpse.kedirikab.go.id/eproc/lelang;jsessionid)
Banyaknya pembangunan yang terjadi di kabupaten Kediri mengakibatkan
kewalahannya kontraktor pelaksana yang telah tersedia sehingga pendirian CV.Kelud Jaya
sebagai perusahaan baru layak untuk dilaksanakan.
30
top related