documentk3

Post on 29-Nov-2015

67 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

16 April 2013

2

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3

3

ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3

(APBK3)

ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3

(APBK3)

Suatu proses untuk mengidentifikasi sumber-sumber bahaya pada setiap tahapan pekerjaan, kemudian mengkaji secara mendalam untuk menghiilangkan / mengendalikan bahaya potensial yang dituangkan secara tertulis sebagai standar kerja yang harus dilaksanakan secara konsisten

4

Prinsip Penerapan APBK3Prinsip Penerapan APBK3a. JOB Safety Analysis (JSA)

Metoda bertujuan mencari/ menemukan adanya sumber bahaya dan usaha menghilangkannya dari suatu rangkaian proses pekerjaan.

b. JOB Safety Observation (JSO) Metoda bertujuan memperbaki atau

meningkatkan mutu K3 melalui pengamatan sikap dan cara sesorang dalam melakukan pekerjaan

c. Analisa Kecelakaan bertujuan menemukan faktor penyebab

utamanya dan menentukan tindakan pencegahan terjadinya peristiwa yang sama

5

Siapa yang perlu K3?

Setiap orang yang melakukan suatu pekerjaan di tempatkerjanyaTermasuk ANDA ...!

... karena ANDA tidak ingin mengalami cedera/luka, penyakit ataukematian

... karena ANDA tidak ingin kehilangan barang atau harta benda

... karena ANDA tidak ingin kehilangan orang-orang yang ANDAsayangi akibat kecelakaan

... karena ANDA bekerja untuk menyambung hidup, bukan untuk cederaatau sakit

Mengapa SAYA perlu K3

6

Dimana SAYA perlu K3?Pada saat ANDA berada: di rumah (Home Safe) di perjalanan (Drive Safe) di tempat kerja/kantor (Work Safe)

Kapan SAYA perlu K3?Setiap saat, pada waktu ANDA melakukan suatu pekerjaan.

di rumah, misalnya: pada waktu memasak di dapur, membersihkanrumah, memperbaiki lampu/ listrik, dan lain-lain.

di perjalanan, misalnya: pada waktu mengemudikan mobil, menggunakankendaraan umum, berjalan kaki, dan lain sebagainya.

di tempat kerja, misalnya: pada waktu mengoperasikan suatu mesin atauperalatan, bekerja sambil duduk dalam waktu lama

7

“HAZARD” (potensi bahaya)Adalah suatu kondisi yang dapat

minimbulkan / menyebabkan gangguan/ kegagalan

kecelakaan/kebakaran/kerusakan

Hazard dapat berupa : bahan-bahan , peralatan, cara

kerja, proses kerja sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.

Hazard

9

A condition with the potentialfor causing injury, damage,or mission degradation.

4

10

• Hukum • Kemanusiaa

n• Ekonomi• Philosophy• Keilmuan

Pendekatan K3Pendekatan K3

UTAMAKAN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

11

• Pendekatan Hukum • K3 merupakan ketentuan

perundangan .• K3 wajib dilaksanakan• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan

sangsi pidana (denda/kurungan)• Tujuan :

• Melindungi TK dan orang lain, asset dan lingkungan hidup

Pendekatan K3Pendekatan K3U

nd

an

g u

nd

an

g N

o 1

tah

un

1970

Kesela

mata

n K

erj

a

12

• Pendekatan Kemanusiaan• Kecelakaan menimbulkan

penderitaan bagi sikorban/ keluarganya.

• K3 melindungi pekerja dan masyarakat

• K3 bagian dari HAM

Pendekatan K3Pendekatan K3

13

• Pendekatan Ekonomi• K3 mencegah kerugian• Meningkatkan produktivitas

Pendekatan K3Pendekatan K3

14

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PhilosophyUpaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja

15

Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keilmuan

Pengertian

SAFE/AMAN adalah suatu kondisi sumber bahaya telah teridentifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai

Keselamatan (safety)

Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)

Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengkontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)

Tujuan safety

Mengamankan suatu sistem kegiatan/pekerjaan mulai dari input, proses maupun output. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa kegiatan produksi di dalam industri maupun di luar industri, seperti sektor publik dan yang lainnya.

Selain itu, penerapn program safety juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan.

Arah kebijakan pembinaan K3

Peningkatan produktifitas

Aman, sehat, ramah

lingkungan, nihil

kecelakaan

Terselenggaranya K3 di tempat

kerja

Sasaran K3

Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal)

Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien

Menjamin proses produksi berjalan lancar

21

DEFINISI INCIDENT

Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.

3

Definisi ‘accident’ (kecelakaan)

Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan

23

DANGERhampir putus

INSIDENT

ACCIDENT

putus

Keselamatan

Bersifat Universal

Kecelakaan

Kejadiannya tiba tiba;Tidak diduga, danTidak dikehendaki

Proses Bahan + Mesin + Tenaga kerja

25

Safe Production

26

ilustrasiilustrasi

Kecelakaa

nKecelakaa

n

RUMAH SEKOLAHAN

Tempat kerja

Kecelakaa

nKecelakaa

n

Kecelakaa

nKecelakaa

n

KECELAKAAN

3. Kecelakaan kerja

2. Kec. dalam hub. Kerja

1. Kec. diluar hub. Kerja

Jenis/tipe kecelakaan

Gangguan proses produksi Gangguan pelayanan Cidera atau gangguan kesehatan Kerusakan peralatan Pencemaran lingkungan Kebakaran/peledakan

OUT COME

1. Proses produksi lancar

2. Produktifitas meningkat

3. Kesejahteraan meningkat

Keselamatan kerja

kerja

kerja

kerja Safe Production

Kecelakaan

1. Proses produksi kacau2. Korban 3. kerugian

29

GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

30

$1

$5 HINGGA $50BIAYA DALAM PEMBUKUAN:

KERUSAKAN PROPERTI(BIAYA YANG TAKDIASURANSIKAN)

$1 HINGGA $3BIAYA LAIN YANG

TAK DIASURANSIKAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT• Pengobatan/ Perawatan• Gaji (Biaya Diasuransikan)

• Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang• Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatih

• Upah lembur• Ekstra waktu untuk kerja administrasi• Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban

• Hilangnya bisnis dan nama baik

GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN/KEBAKARAN

• Kerusakan peralatan • Kerusakan produk dan material• Hambatan dan ganguan produksi• Biaya legal hukum• Biaya fasilitas dan perawatan gawat darurat

• Sewa peralatan• Kehilangan Waktu untuk penyelidikan

31

Piramida kasus kecelakaan

1 kec. fatal

10 kec. ringan

30. Kerusakan alat

600. Nyaris Kecelakaan

10.000 Unsafe

32

luka yg fatal

3 hari atau lebih absen kerja

1-3 hari absen

luka ringan

hampir celaka

Sumber: R. Skiba, StBG, Jerman

33

Pencegahan Kecelakaan

SafetyApproachEngineering

Control

AdmProcedure

HumanControl

FOKUS K3Ref. UU No 1 th 1970

Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pencemaran dll.

“Nihil kecelakaan kerja”

34

OUT COME• Menekan resiko kerugian

Un

dan

g u

nd

an

g N

o 1

tah

un

1970

Kesela

mata

n K

erj

a

35

HIRARKI PENGENDALIAN

1

2

4

5

3

ELIMINASI

SUBSTITUSI

PENGENDALIAN ADMINISTRATIF

APD

REKAYASA/ENGINEERING

36

Hirarki Pengendalian Risiko K3☻ Eliminasi

Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya☻ Substitusi

Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta

Proses menyapu diganti dengan vakum Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen Proses pengecatan spray diganti dengan

pencelupan☻ Rekayasa Teknik

Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding)

Pemasangan general dan local ventilation Pemasangan alat sensor otomatis

37

Hirarki Pengendalian Risiko K3

☻ Pengendalian Administratif Pemisahan lokasi Pergantian shift kerja Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan

☻ Alat Pelindung Diri Helmet Safety Shoes Ear plug/muff Safety goggles

38

Pencegahan Kecelakaan KerjaPencegahan Kecelakaan Kerja

1. Peraturan (regulasi, kebijakan K3)2. Standardisasi 3. Pengawasan4. Penelitan Teknik (rekayasa

engineering)5. Penelitian Medis6. Penelitian Psikologis7. Penelitian Statistik8. Pendidikan9. Pelatihan10. Asuransi11. Penerangan 1 s/d 10

Ref. Accident Preventions, ILO

39

Tingkat Resiko Bahaya Dipengaruhi :

- Manusia/pekerja- Peralatan / instalasi- Bahan- Proses kerja- Metoda kerja- Keadaan lingkungan

4

Jenis Potensi Bahaya (Hazard)

Physical Chemical Electrical Mechanical Physiological Biological Ergonomic

40

(Hazard)

41

Korban/Kerugian“CONSEQUENCY”

Sumber Potensi Bahaya

“HAZARD”Sumber Potensi Bahaya

“HAZARD”

Kecelakaan“ACCIDENT”Kecelakaan“ACCIDENT”

42

“hazard”

ALAT

MANUSIA

BAHANBAHAN

MANUSIA

MESIN

PROSES

43

( H.W. HEINRICH, 1931)

SOCIAL ENVIRON-

MENTFAULT OF PERSON

UNSAFE ACT /

UNSAFE CONDITION

ENVIRONMENT

PERSONACCIDEN

T INJURYHAZARD

44

( FRANK BIRD JR, 1970 )

LACK OF CONTROL

Lack of Control

BASIC CAUSES

ORIGIN

INCIDENT / ACCIDEN

CONTACT

INJURY / DAMAGE

Loss

IMMEDIATED

CAUSES

SYMPTOM

45

( ILCI model - Bird & German, 1985 )( ILCI model - Bird & German, 1985 )

InadequateInadequateProgramProgram

InadequateInadequateStandardStandard

InadequateInadequateComplianceCompliance

Lack ofLack ofControlControl

PersonalPersonal

FactorsFactors

JobJob

FactorsFactors

BasicBasicCausesCauses

ContactWith

Energy orSubstance/ bahan

IncidentIncident

PeoplePropertyProcess

(Profit)

LossLoss

SubstandardActs

SubstandardConditions

ImmediateImmediateCausesCauses

Inadequate : penyimpangan/tdk ada

Compliance : memenuhi

Immediate : dgn segeraInadequate : penyimpangan/tdk ada

Compliance : memenuhi

Immediate : dgn segera

Substandard : tdk memenuhi syarat

Substandard : tdk memenuhi syarat

46

DETEKSIALARM

PEMADAMAN&

LOKALISASI

EVAKUASI&

RESCUE

Kerugian &korban

Kerugian &korban

47

Kebakaran tidak terkendali

SerentetanKegagalan

? Sistem proteksi pasif

Sistem proteksi aktif

Management/SDM Kegagalan

• Kerusakan• Korban jiwa• Kerugian

48

® MEANS OF ESCAPE® KOMPARTEMEN® SMOKE CONTROL (PENGENDALI ASAP)® FIRE DAMPER (BAHAN TAHAN API)® FIRE RETARDANT (PELAPISAN BAHAN TAHAN API)

® DETEKSI /DETEKTOR(panas, asap, nyala)® ALARM (AUDIBEL, VISIBEL)® APAR® SPRINKLER® HYDRAN

AK

TIF

PAS

SIF

49

Kerugian &korban

Kerugian &korbanK

URANG

PEN

GET

AHUAN &

TANGGUNG JA

WAB

PENYI

MPA

NGAN

THD S

TANDAR K

3

TERPE

RANGKAP

DALA

M R

UANGAN

MOE

TIDAK M

EMADAI

TERKUNCI

/ TER

HALA

NG

TERPA

PAR

ASA

P/GAS/

PANAS

KEB

AKARAN

TIDAK T

ERKEB

DALI

GAGAL

DALA

M

PEM

ADAM

AN

SUM

BER A

PI

TIDAK T

ERDET

EKSI

KELEM

AHAN

MAN

AJEM

EN K

3

KELE

MAH

AN

PEM

BINAA

N/

PENGAW

ASAN

K3

SANRANA P

EMADAM

KURANG M

EMADAI

RES

PONS

LAM

BAT

50

ANALISA KECELAKAAN KERJAPert. Menaker No 03/98

ANALISA KECELAKAAN KERJAPert. Menaker No 03/98

AkibatTindakan Kondisi

SUMBER BAHAYA

Tipe Sumber

KECELAKAAN

51

A. Akibat kecelakaan

Korban manusia ( ….. orang)

- Meninggal - Luka berat - Luka ringan

Kerugian Material (Rp…………)- Bangunan - Peralatan/Mesin - Bahan Baku - Bahan setengah jadi- Bahan jadi

Kerugian waktu kerja (…. jam kerja orang)

52

1. Mesin produksi

2. Penggerak mula dan pompa

3. Lift

4. Pesawat angkat.

5. Converyor

6. Pesawat angkut

7 Alat transmisi mekanik (rantai,pulley, dll).

8 Perkakas kerja tangan

9. Pesawat uap dan bejana tekan

10. Peralatan listrik

11. Bahan kimia

12. Debu berbahaya

13. Radiasi dan bahan radioaktif

14. Faktor lingkungan

15. Bahan mudah terbakar dan benda panas

16. Binatang

17. Permukaan lantai kerja

18. Lain-lain.

B. Sumber kecelakaan

53

1. Terbentur2. Terpukul 3. Tertangkap pada, dalam atau

diantara benda4 Jatuh dari ketinggian yang sama.5. Jatuh dari ketinggian yang berbeda.6. Tergelincir.7. Terpapar 8. Penghisapan, penyerapan9. Tersentuh aliran listrik.10. Lain-lain.

C . Type KecelakaanC . Type Kecelakaan

54

1. Pengamanan yang tidak sempurna

2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya

3. Kecacatan, ketidak sempurnaan

4. Prosedur yang tidak aman

5. Penerangan tidak sempurna

6. Iklim kerja yang tidak aman

7. Tekanan udara yang tidak aman

8. Getaran yang berbahaya

9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman

10. Kejadian berbahaya lainnya

D. Kondisi berbahayaD. Kondisi berbahaya

55

1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,

2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.

3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.

5. Melakukan Proses dengan tidak aman

6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman

7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya

8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.

9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.

10. Lain-lain.

1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,

2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.

3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi

4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.

5. Melakukan Proses dengan tidak aman

6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman

7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya

8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.

9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.

10. Lain-lain.

E. Tindakan berbahayaE. Tindakan berbahaya

56

PENGENDALIAN KERUGIAN

KE

RU

GIA

N

INS

IDE

N

SE

BA

B L

AN

GS

UN

G

SE

BA

B D

AS

AR

LEM

AH

KO

NT

RO

L

POST CONTACT CONTROL

CONTACT CONTROL

PRE CONTACT CONTROL

Menerapkan Rencana Penanggulangan Darurat

Subsitusi & minimisasi energi, barricade, perbaikan permukaan objek penyebab

Pengembangan dan peninjauan sistem manajemen, pelatihan, penetapan program dan memeliharanya

57

ANALISA STATISTIK KECELAKAANANALISA STATISTIK KECELAKAAN

1. Tingkat kekerapan (Frequency Rate)

Jumlah Kecelakaan x 1.000.000Jumlah jam orang

2. Tingkat keparahan (Severity Rate)

Jumlah hari hilang x 1.000.000Jumlah jam orang

58

Tindak lanjut penanganan kecelakaan

Tindak lanjut penanganan kecelakaan - Pimpinan menetapkan kebijakan lebih

lanjut dalam kaitan kasus-kasus kecelakaan yang terjadi

- Jaminan santunan dan rehabilitasi kecelakaan kerja.

- Penyidikan terhadap penanggung jawab terjadinya kecelakaan.

- Pembinaan yang perlu segera dilakukan bersangkutan.

- Dan sebagainya.

59

Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ?

Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari ;

• Bahan/material• Alat/Mesin• Metode kerja• Lingkungan kerja

60

Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses.

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan;

• Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ?• Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?• Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?

61

SumberBAHAYA

62

Target yang mungkin terkena/terpengaruh sumber bahaya ;

• manusia• produk• peralatan/fasilitas• lingkungan• proses (downtime)• reputasi• lainnya ??

63

Bagaimana cidera dapat terjadi ?

Apakah seseorang dapat ………………?1. Jatuh dari (elevasi sama dan berbeda)

2. Tertimpa/terkena benda jatuh

3. Terbentur/tertabrak

4. Terjebak/terjepit

5. Mengeluarkan tenaga berlebihan

6. Terpapar/kontak dengan suhu berlebihan

7. Terpapar/kontak dengan arus listrik

8. Terpapar/kontak dengan bahan berbahaya

64

IDENTIFIKASI BAHAYA

• Manusia• Produk• Peralatan/fasilitas• Lingkungan• Proses• Reputasi• Lainnya??

Terget yang mungkin terkena/terpengaruh sumber bahaya :

65

KEBAKARAN 20% kasus habis total

Konsekuensi kebakaran•Korban jiwa•Kerusakan•Kerugian•Penderitaan•Citra

Akibat dari Penyimpangan

Standar K3

66

3 LANGKAH SEDERHANA(untuk mengetahui potensi bahaya)

Identifikasi potensi bahaya disekitar lingkungan kerja kitaLakukan penilaian risiko-nya

Segera lakukan perubahan

67

IDENTIFIKASI BAHAYA

• Sumber/kondisi apa yang dapat menimbulkan cidera/loss ?

• Apa / siapa yang terexposure/korban/Target ?

• Jenis kerugian / type kecelakaan yang mungkin terjadi ?

Dalam melakukan identifikasi bahaya

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan

Melakukan pengamanan listrik dan peralatannya.

Menjaga adanya api terbuka. Mengamankan bahan cair dan

gas yang mudah menyala. Mengamankan penempatan

pekerjaan las,pemotong logam & B3.

Pengamanan terhadap hambatan pada saran jalan keluar.

Pengawasan terhadap sistem pengendali asap & lampu darurat.

Mengamankan pintu keluar terakhir (exit discharge).

68

HAZARDHAZARD

Fire ; SARANA PROTEKSI KEBAKARAN 1. Instalasi Alarm Kebakaran.2. Alat Pemadam Api Ringan.3. Instalasi Hidran Kebakaran.4. Instalasi Pemercik Otomatis.5.Instalasi Pemadam Api Otomatis.

SARANA JALAN KELUAR ;1. Pintu – pintu Darurat.2. Koridor / selasar.3. Jalan Landai.4. Tangga Kebakaran.5. Lampu Penerangan Darurat.6. Tanda Penunjuk Arah.7. Sistem Pengendali Asap.

69

70

71

72

Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;

inspeksi pemantauan/survey

Observasi/JSO/JSA

kuesioner

audit

data-data statistik

Teknik Identifikasi Bahaya

73

Inspeksi K3

Tujuan :• Mengidentifikasi potensi bahaya

(Hazard) dan atau bahaya yang ada;• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang

telah direkomendasikan;• Memonitor kelengengkapan sarana

safety• Memperbaiki pelaksanaan safety

74

Inspeksi K3

Type inspeksi :• On going inspection :

Supervisor melakukan inspeksi terusmenerus pada saat operasi

• Pre operation inspectionPemeriksaan awal sebelum operasi dilakukan oleh inspector untuk memeriksa kelaikan operasi, biasanya dilaksanakan pada saat start up, commissioning

• Periodical inspection (Pemeriksaan berkala) dilakukan secara berkala

75

Inspeksi K3

Pelaksanaan inspeksi :• Dilakukan oleh setiap karyawan

pada area kerjanya masing-masing

• Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja

• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,

76

Inspeksi K3

Laporan inspeksi• Dilakukan oleh setiap karyawan

pada area kerjanya masing-masing• Hal yang harus di inspeksi adalah

kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja

• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,

INSPEKSI ;1. Inspeksi terhadap potensi sumber kebakaran baik didalam/diluar gedung.2. Inspeksi terhadap sarana proteksi kebakaran dan jalan keluar.

UJI COBA KINERJA PERALATAN ;1. Daftar periksa (check list) sebagai panduan.2. Pencantuman label inspeksi.3. Laporan / rekaman tertulis tentang hasil pemeriksaan.

77

78

Fire Alarm Fire Extinguisher

Fire Hosereel

INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN

Material yang mudah terbakar

79

Fire Alarm Fire Hosereel

Fire Extinguisher

Powder CO2

INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN

Pemeliharaan dilakukan dalam rangka untuk menjaga agar proteksi / peralatan kebakaran selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.

Perawatan dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki apabila terjadi kerusakan maupun sudah habis masa berlakunya suatu alat pemadam api.

80

Kebersihan dan kerapihan pada tempat kerja al gudang,ruang operasi,ruang produksi,B3,bahan mudah menyala dll.

Kebersihan pada lantai,jalur rak kabel,ducting ventilasi,blower (exhaust system).

Perapihan terhadap sisa buangan, barang tidak terpakai yang mudah menyala simpan atau jauhkan dari sumber api.

Sarana proteksi kebakaran mudah dilihat dan tidak terhalang.

Sarana jalan keluar harus bebas hambatan dan kedap asap / panas.

81

82

Analisa proses pekerjaan dari aspek K3

Langkah-langkah :• uraikan tahapan pekerjaan,• identifikasi potensi bahaya yang

mungkin ada,• tetapkan tindakan untuk

mengendalikan bahaya atau menghilangkannya sama sekali

83

Manfaat Penerapan JSAManfaat Penerapan JSA

1. Menemukan bahaya

2. Menentukan jenis alat pengaman

3. Merumuskan standar pelaksanaan kerja

4. Penerapan stndar pekerjaan aman

5. Sebagai daftar periksa

6. Menurunkan kecelakaan & PAK

7. Membantu penyelidikan kecelakaan

1. Menemukan bahaya

2. Menentukan jenis alat pengaman

3. Merumuskan standar pelaksanaan kerja

4. Penerapan stndar pekerjaan aman

5. Sebagai daftar periksa

6. Menurunkan kecelakaan & PAK

7. Membantu penyelidikan kecelakaan

84

Manfaat JSA bagi setiap pekerja :Manfaat JSA bagi setiap

pekerja :

a.Menjalankan komitmen perusahaan di bidang K3

b.Memastikan prosedur kerja aman

c.Menstandarkan prosedur kerja

a.Menjalankan komitmen perusahaan di bidang K3

b.Memastikan prosedur kerja aman

c.Menstandarkan prosedur kerja

85

Mempersiapkan JSAMempersiapkan JSA

Keterlibatan pihak manajemenPendidikan dan pelatihanPenetapan tujuan dan sasaranPemilihan prioritas pekerjaan

Pekerjaan yang berbahaya (laporan kec.) Pekerjaan baru Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah kec.) Semua pekerjaan pada umumnya

Keterlibatan pihak manajemenPendidikan dan pelatihanPenetapan tujuan dan sasaranPemilihan prioritas pekerjaan

Pekerjaan yang berbahaya (laporan kec.) Pekerjaan baru Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah kec.) Semua pekerjaan pada umumnya

86

Aspek yang terkait dengan JSAAspek yang terkait dengan JSAAda 4 aspek yang membantu dalam JSA :

1. Manusia

orang yang terkait : operator, supervisor dll

2. Peralatan dan mesin yang digunakan

• Material (Bahan)

• Lingkungan kerja

Metode

Praktek kerja dan prosedur kerja dari perkerjaan yang dianalisis.

Ada 4 aspek yang membantu dalam JSA :

1. Manusia

orang yang terkait : operator, supervisor dll

2. Peralatan dan mesin yang digunakan

• Material (Bahan)

• Lingkungan kerja

Metode

Praktek kerja dan prosedur kerja dari perkerjaan yang dianalisis.

87

Pedoman Pembuatan JSAPedoman Pembuatan JSA

Untuk menjamin konsisten aplikasi JSA, ada dua hal yang mendasar, yaitu :

Untuk menjamin konsisten aplikasi JSA, ada dua hal yang mendasar, yaitu : Lakukan yang benar pada saat

pertama kali (Do right at fisrt time)

Tulis apa yang anda lakukan dan lakukan apa yang anda tulis

Lakukan yang benar pada saat pertama kali (Do right at fisrt time)

Tulis apa yang anda lakukan dan lakukan apa yang anda tulis

88

Langkah – Langkah JSALangkah – Langkah JSA1. Pemilihan pekerjaan (Job selection)

Pekerjaan yang berbahaya (laporan kec.)

Pekerjaan baru

Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya

Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah kec.)

Semua pekerjaan pada umumnya

1. Pemilihan pekerjaan (Job selection) Pekerjaan yang berbahaya (laporan kec.)

Pekerjaan baru

Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya

Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah kec.)

Semua pekerjaan pada umumnya

89

2. Menguraikan pekerjaan (job breakdown)

ikutsertakan orang yang ahli

jelaskan maksud dan tujuan JSA

Siapkan lembar kerja

Uraikan pekerjaan ( jangan terlalu detail atau terlalu umum)

Catat semua langkah pekerjaan

Diskusikan tahapan pekerjaan tersebut.

2. Menguraikan pekerjaan (job breakdown)

ikutsertakan orang yang ahli

jelaskan maksud dan tujuan JSA

Siapkan lembar kerja

Uraikan pekerjaan ( jangan terlalu detail atau terlalu umum)

Catat semua langkah pekerjaan

Diskusikan tahapan pekerjaan tersebut.

90

3. Identifikasi potensi bahaya (hazard identification)

Identifikasi potensi bahaya pada setiap tahapan.

Analisa dan merinci potensi bahaya

Dicatat pada lembar kerja

Tunjukkan catatan kepada pekerja/operator

Konsulatasikan dan diskusikan

3. Identifikasi potensi bahaya (hazard identification)

Identifikasi potensi bahaya pada setiap tahapan.

Analisa dan merinci potensi bahaya

Dicatat pada lembar kerja

Tunjukkan catatan kepada pekerja/operator

Konsulatasikan dan diskusikan

91

4. Penetapan upaya pengendalian Cara/jalan lain Mengubah keadaan fisis, mekanis,

lay out atau lingkungan kerja. Mengubah prosedur kerja Mengubah frekwensi kerja Memberikan APD

4. Penetapan upaya pengendalian Cara/jalan lain Mengubah keadaan fisis, mekanis,

lay out atau lingkungan kerja. Mengubah prosedur kerja Mengubah frekwensi kerja Memberikan APD

Mengatasi bahaya selalu ajukan pertanyaan : -Apakah dapat dikerjakan dengan cara lain ?-Bagaimana seharusnya mengerjakan ?

Mengatasi bahaya selalu ajukan pertanyaan : -Apakah dapat dikerjakan dengan cara lain ?-Bagaimana seharusnya mengerjakan ?

Hindari penggunaan : hati-hati, agar waspada

Hindari penggunaan : hati-hati, agar waspada

92

Contoh work sheet JSA

JOB SAFETY ANALYSIS

Jenis pekerjaan : Tanggal :Unit/Seksi : AHLI K3 :

tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalianNo

1

2

3

4

Nama Jabatan Tanda tanganNo

Tim JSA

93

Metoda pencegahan kecelakaan : Eliminasi Subtitusi Rekayasa Pengendalian administratif

Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.- Dapat dilakukan atau dikerjakan.- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan

Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)

94

Pengamatan anak buah dalam melaksanakan pekerjaan aspek K3

Meliputi : • penilaian resiko bahaya • penilaian cara kerja yang tidak aman• penilaian cara kerja yang aman,• melakuan koreksi • memberi penghargaan cara kerja yang

aman

95

METODA ATAU ALAT UNTUK MEMPELAJARI LEBIH

MENDALAM SIKAP KEBIASAAN & TATA CARA BEKERJA DARI TAP-TIAP

PEKERJA.

FEED BACK

96

97

Ada lima langkah yang harus dilakukan :

1. Memilih pekerjaan yang diamati

2. Melaksanakan pengamatan

3. Mencatat hasil-hasil pengamatan

4. Membahas hasil-hasil pengamatan bersama pekerja yang diaamati

5. Memberikan tindak lanjut bagi sikap bekerja yang aman.

Langkah-langkah JSOLangkah-langkah JSO

98

1.Pemilihan pekerja yang diamati Karyawan baru

Karyawan yang baru lulus/ selesai latihan

Karyawan dibawah rata-rata

Karyawan yang sering mendapat kecelakaan

Karyawan yang bekerja berhadapan dengan resiko

Karyawan yang mempunyai persoalan khusus

1.Pemilihan pekerja yang diamati Karyawan baru

Karyawan yang baru lulus/ selesai latihan

Karyawan dibawah rata-rata

Karyawan yang sering mendapat kecelakaan

Karyawan yang bekerja berhadapan dengan resiko

Karyawan yang mempunyai persoalan khusus

99

2. Melakukan Pengamatan pekerja bekerja dengan biasa

Lakukan secara diam-diam

Catat pelaksanaan kerja praktis & prosedur kerja normal

Jangan menggangu pekerjaan

2. Melakukan Pengamatan pekerja bekerja dengan biasa

Lakukan secara diam-diam

Catat pelaksanaan kerja praktis & prosedur kerja normal

Jangan menggangu pekerjaan

100

3. Pencatatan hasil pengamatan

semua hasil pengamatan dicatat dalam lembar kerja (work sheet) dan simpan sebagai arsip.

3. Pencatatan hasil pengamatan

semua hasil pengamatan dicatat dalam lembar kerja (work sheet) dan simpan sebagai arsip.

4. Pembahasan

diskusikan hasil JSO kepada pekerja yang diamati

motivasi pekerja untuk bicara dan dengar pendapatnya

hindari komunikasi satu arah.

4. Pembahasan

diskusikan hasil JSO kepada pekerja yang diamati

motivasi pekerja untuk bicara dan dengar pendapatnya

hindari komunikasi satu arah.

101

TIPSTIPS

catat aktifitas di tempat kerja yang perlu diobsevasi

Buat jadwal JSO (3x seminggu)

Lakukan observasi tanpa terpaksa

Selalu berhubungan dengan yang diobseravsi

berikan work sheet / lembar kerja kepada orang yang diobesrvasi

Simpan work sheet sebagai arsip

catat aktifitas di tempat kerja yang perlu diobsevasi

Buat jadwal JSO (3x seminggu)

Lakukan observasi tanpa terpaksa

Selalu berhubungan dengan yang diobseravsi

berikan work sheet / lembar kerja kepada orang yang diobesrvasi

Simpan work sheet sebagai arsip

JOB SAFETY OBSERVATION

JENIS PEKERJAAN :

TANGGAL : JAM :

KARYAWAN : PENGAWAS :

1. Pelaksanaan kerja (job practices) yang unsafe :

2. Pelaksanaan kerja (job practices) yang perlu dilakukan perubahan / penyempurnaan / perbaikan :

3. Pelaksanaan kerja (job practices) yang patut dihargai / sudah benar :

4. Catatan atas hasil review (pembahasan) dan diskusi :

102

103

“RISK”Resiko adalah ukuran

kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber

bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

104

105

xIf you don’t have inspections done…

You might go to a jobsite some day and find this!!

“RISK”

Hazard Identification & Risk Assessment Control

(HIRAC) Apakah ada sumber potensi bahaya Seberapa besar potensi dan

kemungkinannya Apa akibat dan pengaruhnya Bagaimana pencegahannya

106

107

Data potensi bahaya

Lokasi Potensi bahayaHazard

Rekomendasi Recommendation

No

1

2

3

4

Resiko/Risk

Memberikan informasi berkaitan dengan kegiatan yang ada dalam Manajemen Risiko sesuai dengan tahapan-tahapannya.

108

109

Menjelaskan pengertian dari manajemen risiko Menyebutkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam manajemen

risiko Melaksanakan kegiatan manajemen risiko di tempat kerja Mengendalikan risiko di tempat kerja dengan menggunakan

prinsip manajemen risiko

110

Would you be at

these risk ?

111

Manajemen Risiko

K3

Lingkungan

Properti

Finansial

Bisnis

Regulasi

Sosial

Teknologi Bencana Alam

112

Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan lingkungan)

113

Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat.Risiko akan mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu

Likelihood Akibat

114

Analisa Risiko/Risk Analysis

kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu risiko

Penilaian Risiko/Risk Assessment

penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan.

Prioritas Penanganan Risiko

115

Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko

Manajemen Risiko

116

TAHAPAN MANAJEMEN

RISIKOPERSIAPANPERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYAIDENTIFIKASI BAHAYA

ANALISA RISIKOANALISA RISIKO

PENILAIAN RISIKOPENILAIAN RISIKO

PENANGANAN RISIKOPENANGANAN RISIKO

MONITOR & REVIEW

AKIBAT KESEMPATAN

117

PERSIAPAN

Agar pelaksanaan manajemen risiko berjalan dengan lancar, diperlukan persiapan antara lain;

Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko

Personil yang terlibat dalam kegiatan manajemen risiko

Standar atau acuan dalam penentuan kriteria risiko

Prosedur/mekanisme pelaporan dan pemantauan

serta review

Dokumentasi yang terkait

118

CHECK LIST INSPEKSI

SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

119

120

PADA SAAT MENEMUKAN KOBARAN API, AKTIFKAN ALARM KEBAKARAN

ATAU HUBUNGI OPERATOR

121

JIKA MAMPU, PADAMKAN DENGAN PERALATAN YANG TERSEDIA

(HIDRAN KEBAKARAN ATAU APAR).

Hentikan kegiatan atau hubungan telepon.

Jangan panik, tunggu pengumuman selanjutnya.

Jangan melakukan tindakan yang membuat orang lain panik (lari, saling mendorong, berteriak).

Jika bukan regu Peran kebakaran, carilah exit terdekat; Jangan sekali-kali gunakan lift.

Jika sudah berada di luar bangunan, jangan masuk kembali untuk alasan apapun.

122

Segera tinggalkan ruangan . Jangan pikirkan barang. Keselamatan jiwa anda lebih

penting.123

124

INGAT !!! PADA SAAT MENUJU KELUAR, JANGAN SEKALI-KALI MENGGUNAKAN LIFT

125

TUTUPLAH SEMUA PINTU YANG TELAH

ANDA LEWATI, UNTUK MENGHAMBAT PENJALARAN API.

JIKA TERPERANGKAP DI DALAM RUANGAN, BERITAHU KEBERADAAN ANDA KEPADA ORANG DI LUAR.

126

TUTUPLAH CELAH DI BAWAH PINTU DENGAN KAIN BASAH, UNTUK MENGHINDARI MASUKNYA ASAP ATAU KOBARAN API.

127

JIKA TERPERANGKAP DALAM RUANGAN BERASAP, SELAMATKAN DIRI DENGAN CARA MERANGKAK. UDARA DIBAGIAN DIBAWAH RELATIF LEBIH BERSIH DARI PENGARUH ASAP

128

AWAS !!!

JANGAN MELOMPAT SEPERTI INI, TUNGGU BANTUAN PETUGAS RESCUE.

129

130

1. K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dari masyarakat

2. Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin, instalasi, proses produksi dan pada gilirannya akan keningkatkan produktifitas kerja.

3. Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran, peledakan, pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun tidak langsung.

4. Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan harus dianalisis dan dilaporkan.

5. Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur dengan peraturan perundangan K3.

6. Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan kebijakan baik Nasional, regional maupun di

tingkat perusahaan.7. Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab

dan melaporkan kinerja K3 di tingkat Internasional (ILO).

RANGKUMANRANGKUMAN

131

PERMIT TO WORKSYSTEM

PERMIT TO WORKSYSTEM

132

Jenis pekerjaan yang memerlukan Hot-pertmit ( a permit-to-work system):

Jenis pekerjaan yang memerlukan Hot-pertmit ( a permit-to-work system):

Setiap pekerjaan panas (hot work), Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya,

corrosive atau flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah yang significant;

Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang tertutup (confined space);

pengecatan (spray painting); blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup

(confined space); Pemasangan pipa dan peralatannya; Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan

instalasi listrik / menggunakan tegangan listrik.

Setiap pekerjaan panas (hot work), Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya,

corrosive atau flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah yang significant;

Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang tertutup (confined space);

pengecatan (spray painting); blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup

(confined space); Pemasangan pipa dan peralatannya; Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan

instalasi listrik / menggunakan tegangan listrik.

133

134

Permohonan izin kerja

Permohonan izin kerja

Inspection & Assessment oleh Ahli K3

Inspection & Assessment oleh Ahli K3

Evaluation oleh

Kepala K3

Evaluation oleh

Kepala K3CompletionLaporan ke-kepala K3

setelah pekerjaan selesai

CompletionLaporan ke-kepala K3

setelah pekerjaan selesai

Prosedur pengajuan permit to work(Procedure for application of permit-to-work)

Prosedur pengajuan permit to work(Procedure for application of permit-to-work)

Laporan Inspeksi dan membuat analisa potensi bahaya

ApprovalHot Work Permit

Langkah 1Langkah 1 Jenis pekerjaan.

Permohonan dilengkapi dengan sketsa.

Tindakan pencegahan.

Permohonan ditandatangani oleh Supervisor

Nama permohonan, tandatangan, waktu pengajuan.

Jenis pekerjaan.

Permohonan dilengkapi dengan sketsa.

Tindakan pencegahan.

Permohonan ditandatangani oleh Supervisor

Nama permohonan, tandatangan, waktu pengajuan.

135

PERMOOHONAN IJIN KERJA

Langkah kedua

Ahli K3 menerima surat pengajuan.

Mempelajari jadwal kerja.

Melakukan inspeksi.

Mengevaluasi informasi, resiko dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan.

Pertimbangkan manfaat dari hot work

Pertimbangkan apakah ada alternatif/ metoda lain.

Jika ada, proses ijin tidak diteruskan, tapi berkas langsung diproses untuk alternatif/metoda lain.

Ahli K3 menerima surat pengajuan.

Mempelajari jadwal kerja.

Melakukan inspeksi.

Mengevaluasi informasi, resiko dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan.

Pertimbangkan manfaat dari hot work

Pertimbangkan apakah ada alternatif/ metoda lain.

Jika ada, proses ijin tidak diteruskan, tapi berkas langsung diproses untuk alternatif/metoda lain.

136

Langkah KetigaLangkah Ketiga

Melakukan evaluasi analisa dari Ahli K3

Menerbitkan izin jika hasil analisa memenuhi syarat; atau

Tolak permohoan jika hasilnya tidak memenuhi syarat

Tanggal, waktu dan tandatangan harus dicantumkan dalam izin kerja.

Melakukan evaluasi analisa dari Ahli K3

Menerbitkan izin jika hasil analisa memenuhi syarat; atau

Tolak permohoan jika hasilnya tidak memenuhi syarat

Tanggal, waktu dan tandatangan harus dicantumkan dalam izin kerja.

137

PERMIT Applies Only to Area Specified Below

138

Date : …………………………..Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….Nature of the job …………………………….The above location has been examined. The precautions checked reverse of card have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.Permit expires : ……………………………….

SignedFire Safety Supervisor

Time started …………………. Time finished ………………………..FINAL CHECK-UP

Work area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least 30 minutes after the work was completed and were found fire safeSigned …………………………..After signing return permit to person who issued it.

Alternatif / Metoda lainAlternatif / Metoda lain

Jika ada alternatif/metoda lain,

Ahli K3 : Menjamin tidak ada ketidaknyamanan

dalam bekerja.

Menjamin semua standar k3 dilaksanakan.

Jika ada alternatif/metoda lain,

Ahli K3 : Menjamin tidak ada ketidaknyamanan

dalam bekerja.

Menjamin semua standar k3 dilaksanakan.

139

Buat ijin 4 rangkapBuat ijin 4 rangkap

Satu untuk Ahli K3

Satu untuk pemohon.

Satu untuk ditempel di tempat

kerja

Satu disimpan arsip (Dep. K3)

Satu untuk Ahli K3

Satu untuk pemohon.

Satu untuk ditempel di tempat

kerja

Satu disimpan arsip (Dep. K3)

140

Hal yang penting dalam Hot work permit

Hal yang penting dalam Hot work permit

Ahli K3 harus telah dilatih dan mengerti proses pekerjaan.

Selama langkah1 dan 2, dilakukan secara tertutup, mencegah adanya rekayasa lokasi.

Pelaksana pekerjaan harus telah disertifikasi.

Ahli K3 harus telah dilatih dan mengerti proses pekerjaan.

Selama langkah1 dan 2, dilakukan secara tertutup, mencegah adanya rekayasa lokasi.

Pelaksana pekerjaan harus telah disertifikasi.

141

Hal yang penting dalam Hot work permit

Hal yang penting dalam Hot work permit

Ahli K3 harus mereview semua hot work dan menganalisa setiap hari apakah pekerjaan bisa diteruskan.

Ijin harian harus diberikan oleh Ahli K3 dan tidak boleh terputus (libur atau minggu)

Jika ada perubahan kondisi/ lokasi kerja, ijin tidak berlaku, Supervisor mengajukan kembali.

Ahli K3 harus mereview semua hot work dan menganalisa setiap hari apakah pekerjaan bisa diteruskan.

Ijin harian harus diberikan oleh Ahli K3 dan tidak boleh terputus (libur atau minggu)

Jika ada perubahan kondisi/ lokasi kerja, ijin tidak berlaku, Supervisor mengajukan kembali.

142

Hal yang penting dalam Hot work permit

Jika Ahli K3 tidak ditempat, Kepala K3 harus mengambil alih dan harus mampu mengkoordinasi setiap aktifitas pekerjaan.

Perbedaan Hot work permit dengan yang lain :

Ijin harian sangat diperlukan pada hot work permit.

Ahli K3 harus dilatih secara khusus tentang setiap pekerjaan hot work.

Jika Ahli K3 tidak ditempat, Kepala K3 harus mengambil alih dan harus mampu mengkoordinasi setiap aktifitas pekerjaan.

Perbedaan Hot work permit dengan yang lain :

Ijin harian sangat diperlukan pada hot work permit.

Ahli K3 harus dilatih secara khusus tentang setiap pekerjaan hot work. 143

144

supervisor Mengajukan ijin kerja

supervisor Mengajukan ijin kerja

Inspection &Assessment

Safety assessor Peninjauan lapangan

Inspection &Assessment

Safety assessor Peninjauan lapangan

Kepala SafetyMenganalisis

potensi & resiko bahaya Menerbitkan ijin

+ Syarat

Kepala SafetyMenganalisis

potensi & resiko bahaya Menerbitkan ijin

+ Syarat

SupervisorBertanggung jawabpelaksanaan syarat

SupervisorBertanggung jawabpelaksanaan syarat

Ijin kerja panasIjin kerja panas

CUTTING & WELDING IS HAZARDOUS!CAN IT BE AVOIDED ?

IS THERE A SAFER WAY? PERMIT

Applies Only to Area Specified Below

145

Date : …………………………..Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….Nature of the job …………………………….The above location has been examined. The precautions checked reverse of card have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.Permit expires : ……………………………….

SignedFire Safety Supervisor

Time started …………………. Time finished ………………………..FINAL CHECK-UP

Work area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least 30 minutes after the work was completed and were found fire safeSigned …………………………..After signing return permit to person who issued it.

146

Pencegahan Kebakaran

• Prinsip pencegahan kebakaran adalah mengontrol faktor-faktor terjadinya api yaitu oksigen, bahan dan sumber penyalaan

• Faktor bahan perlu diatur pelaksanaannya meliputi;– penyimpanan– pengangkutan– pemakaian

147

Pencegahan Kebakaran

• Ruang penyimpanan memiliki ventilasi udara yang baik

• Bahan disimpan sesuai dengan sifat & jenisnya• Jauhkan dari sumber penyalaan• Lakukan pencampuran sesuai ketentuan yang ada• Pastikan label dalam kondisi baik dan jelas• Bila menuang/memindahkan gunakan fasilitas

grounding dan bonding• Periksa terhadap kebocoran wadah• Pastikan fasilitas listrik sesuai dengan persyaratan

teknis yang ada (misal; PUIL)

148

Pencegahan Kebakaran

• Kegiatan pengelasan dilakukan pada area yang diijinkan

• Pengelasan pada daerah berbahaya dilakukan dengan ijin (Permit To Work – Hot Work)

• Melakukan purging untuk menghilangkan pocket gas

• Tabung gas disimpan pada lokasi yang teduh/tidak kena matahari langsung

• Periksa selalu adanya kemungkinan kebocoran gas• Terpasangnya Flashback Arrestor pada saluran fuel

gas dan oksigen

149

SekianTERIMA

KASIH

top related