jenis mikroorganisme fix
Post on 01-Jan-2016
78 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jenis- jenis mikroorganisme pencemar makanan
Makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai bahan yang bersifat toksik bagi tubuh yang
dapat membuat makanan tersebut tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Penyakit asal makanan
yang disebabkan oleh mikroorganisme dan dipindah sebarkan melalui makanan terjadi
melalui dua mekanisme yaitu pertama, mikroorganisme yang terdapat dalam makanan
menginfeksi inang sehingga menyebabkan penyakit asal makanan dan kedua,
mikroorganisme mengeluarkan eksotoksin dalam makanan dan menyebabkan keracunan
makanan bagi yang memakannya.Salah satu kontaminan makanan yang penting untuk
diketahui adalah mikotoksin. Mikotoksin adalah zat toksik atau toksin yang dikeluarkan oleh
jamur atau fungi. Selain mikotoksin terdapat beberapa mikroorganisme yang biasanya
mengkontaminasi makanan dan minuman.
Who (2008) menuliskan beberapa mikroba patogen penyebab penyakit yang dipindahkan
melalui makanan yaitu :
Bakteri
Bentuk basil/ batang gram negatif : Pseudomonas, Escherichia, Citrobacter,
Salmonella, Shigella, Klebsiella, Enterobacter, Proteus, Yersinia, Vibrio,
Campylobacter, Brucella.
Bentuk basil/ gram positif, berspora : Bacillus, dan Clostridium.
Bentuk coccus/ bulat, gram positif : Staphylococcus.
Virus : Hepatitis A,B,C,D,E, dan Rotaviruses.
Prions : new variant CJD.
Cacing : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Ancylostoma duadenale, Necator
americanus, Taenia saginata, Diphyllobothriumlatum, Hymenolepis nana, Trichinella
spiralis.
Protozoa : Entamoeba histolytica, Giardia labria, Cryptosporium parvum, Toxoplasma
sp dan Sacrcocystis sp.
Di bawah ini adalah beberapa jenis bakteri yang sangat berbahaya :
1. Esherichia Coli, terdapat di hampir semua jenis bahan makanan baik yang berasal dari
tanaman (sayur, buah maupun hasil pertanian lain) atau pun hewan (daging, susu dll).
Escherichia coli adalah bakteri batang Gram negatif, yang habitat alaminya di saluran
usus manusia dan hewan. Koloninya berbentuk bundar, cembung dan halus dengan
tepi yang nyata. Di dalam usus, pada umumnya Escherichia coli tidak menyebabkan
penyakit dan bahkan dapat membantu fungsi usus secara normal. Bakteri ini menjadi
patogen hanya bila berada di luar usus atau di tempat lain dimana flora normal jarang
terdapat. Tempat yang sering terinfeksi oleh bakteri ini adalah saluran kemih, saluran
empedu, dan tempat-tempat lain di rongga perut. Escherichia coli menghasilkan
enterotoksin yang menyebabkan terjadinya diare.
2. Bacillus Cereus, ada di berbagai jenis biji-bijian (padi, gandum, jagung, kacang dll).
daging, ramuan bumbu dan makanan yang dikeringkan. Bacillus cereus menyebabkan
terjadinya gastroenteritis pada manusia. Gejalanya mual, kejang perut, diare berair,
dan muntah-muntah selama satu hari atau kurang. Pangan yang sering terkontaminasi
adalah serelia, tepung, bumbu, pati, puding, saus, dan nasi goreng.
3. Staphylococcus Aureus, dari semua jenis makanan yang berasal dari hewan atau
tumbuhan, baik dalam bentuk ataupun hasil olahannya. Juga banyak ditemukan pada
berbagai jenis sayuran. Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram positif berbentuk
bulat, biasanya tersusun dalam rangkaian tak beraturan seperti anggur. Bakteri ini
tidak bergerak, tidak membentuk spora dan tumbuh paling cepat pada suhu 370C.
Koloninya berwarna abu-abu sampai kuning emas.
Staphylococcus aureus adalah genus Staphylococcus yang menjadi patogen utama
bagi manusia. Hampir setiap orang akan mengalami beberapa tipe infeksi
Staphylococcus aureus sepanjang hidupnya, bervariasi dalam beratnya mulai dari
keracunan makanan atau infeksi kulit ringan sampai infeksi berat yang mengancam
jiwa. Salah satu penyebab terjadinya keracunan makanan adalah karena makanan
yang dimasak kurang matang .
4. Vibrio Parahaemolyticus, terdapat pada bahan makanan hasil laut dan olahannya
terutama kepiting, udang ikan, kerang rajungan dsb. Wabah gastroenteritis oleh Vibrio
parahaemolyticus banyak terjadi di Jepang karena kebiasaan penduduknya yang
mengkonsumsi ikan terkontaminasi dan hasil laut lain secara mentah. Hasil laut
seperti ikan laut, kerang, kepiting, dan udang adalah bahan pangan yang sering
terinfeksi Vibrio parahaemolyticus. Masa inkubasi 2 – 48 jam, biasanya 12 jam.
Gejala yang timbul adalah sakit perut, diare (kotoran berair dan mengandung darah),
mual dan muntah, demam ringan, dan sakit kepala. Penderita akan sembuh setelah 2 –
5 hari.
5. Clostridium Perfringens, terdapat pada daging mentah, ikan mentah, sayuran, ramuan
bumbu serta makanan yang sudah diolah. Clostridium perfringens umumnya terdapat
di alam, misalnya dalam daging mentah dan tinja hewan. Bakteri ini juga merupakan
penyebab utama keracunan makanan. Keracunan makanan ini paling baik dicegah
dengan menghindarkan penghangatan atau pendinginan makanan yang telah dimasak,
secara berkelanjutan.
6. Clostridium Botulinum, ada di semua bahan makanan dari daging dan ikan, terutama
yang sudah diawetkan melalui pengalengan dan kemasan tertutup rapat. Jenis
racunnya ampuh, bisa menyebabkan kematian. Keracunan yang disebabkan bakteri ini
disebut “botulism”. Racun yang dihasilkan dapat menyebabkan kematian. Gejalanya
dimulai dengan gangguan pencernaan yang akut, mual, muntah, diare, lemah fisik dan
mental, pusing dan sakit kepala, pandangan berubah menjadi dua, sulit menelan dan
berbicara, otot-otot menjadi lumpuh dan kematian biasanya karena kesulitan bernafas.
Pada kasus yang fatal, kematian dapat terjadi 3 – 6 hari. Pada umumnya intoksikasi
terjadi pada pangan kaleng berasam rendah. Makanan kaleng yang sering
menyebabkan botulism adalah jagung manis, bit, asparagus dan bayam. Botulism juga
mungkin terjadi pada ikan asap.
7. Salmonella : Salmonella terdapat pada unggas dan telurnya, lalat, tikus dan kecoa.
Ayam kalkun, bebek dan angsa dapat terinfeksi oleh berbagai jenis Salmonella yang
kemudian dapat ditemukan dalam kotoran, telur dan sebagainya. Produk seperti telur
utuh, telur bubuk dan telur cair, perlu mendapat perhatian khusus karena berpotensi
sebagai sumber Salmonella. Pangan lainnya yang sering tercemar
oleh Salmonella adalah daging ikan dan susu serta hasil olahannya seperti sosis, ham,
ikan asap, susu segar, es krim, coklat susu. Gejala keracunan Salmonella adalah
demam, sakit kepala, diare, dan muntah. Masa inkubasi 5 – 72 jam, biasanya 12 – 36
jam setelah memakan pangan yang mengandung Salmonella.
http://smnkesmas.blogspot.com/2009/04/peran-mikroorganisme-dalm-makanan.html
http://hartoko.wordpress.com/keamanan-pangan/analisis-bahaya-pada-pangan/
Menurut supardi dan sukamto tahun (1999;58) beberapa genus mikrooganisme yang
umumnya berhubungan dengan pembusukan bahan pangan adalah :
Produk susu : Streptococcus, Lactobacilus, Mikrobacterium, Achromobacter,
Pseudomonas, Plavobacterium, dan Bacillus.
Daging segar : Achromobacter, Pseudomonas, Plavobacterium, Micrococcus,
Chladosporium, Thamnidium.
Daging sapi : Micrococcus, Lactobacillus, Streptococcus, Debaryomiceus, dan
Penicilium.
Ikan, udang, dan kerang-kerangan : Achromobacter, Pseudomonas, Plavobacterium,
Micrococcus
Telur : Pseudomonas, Chladosporium, Salmonella, Penicilium, dan Sporotricum.
Sayuran : Penicilium, Rhizopus, Lactobacillus, Bacillus, Achromobacter,
Pseudomonas, dan Plavobacterium.
Buah-buahan : Saccharomyces, Torullosis, Botrytis, Penicilium, Rhizopus,
Acetobacter, Lactobacillus.
Pseudomonas Cocovenenans, penghasil racun bongkrek (asam bongkrek dan
toksoflawin) pada tempe bongkrek. Banyak orang keracunan akibat racunnya yang
kuat dan tak jarang berujung pada kematian
Salmonella Typhi dan Salmonela Paratyphi, bakteri penyebab penyakit tipus dan
paratipus yang menyerang usus halus. Penghasil racun yang sangat kuat pada
makanan.
Camphylobacter, banyak ditemukan pada susu mentah, daging ayam dan unggas
lainnya
http://halamanputih.wordpress.com/tag/bakteri-pencemar-lingkungan/
top related