ciptakarya.pu.go.idciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/pedoman/1505730247-1480592252-lakip...direktorat...
Post on 10-Apr-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2005
i
PENGANTAR Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, bahwa setelah berakhirnya suatu Tahun Anggaran setiap Lembaga Pemerintah wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerjanya masing-masing. Demikian halnya Direktorat Jenderal Cipta Karya – Departemen Pekerjaan Umum, sebagai Lembaga Pemerintah Tingkat Eselon I telah berhasil menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya selama Tahun 2006, yang selanjutnya disebut sebagai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2006. Dalam proses penyusunan laporan yang menyajikan segala kegiatan sekaligus sebagai piranti untuk mengukur keberhasilan kinerja selama satu tahun, sepenuhnya mengacu pada Keputusan Lembaga Administrasi Negara No. 239/IX/6/8/2003, tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Meskipun telah ditetapkan bahwa sebagai landasan penyusunan adalah RENSTRA Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2005-2009, namun agar terdapat kesinambungan isi laporan, maka landasan yang digunakan pada Rencana Stratejik Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah Rencana Stratejik Tahun 2005 – 2009, sehingga laporan ini dapat tetap mencerminkan sasaran pencapaian yang konsisten selama kurun waktu 5 (lima) tahun, dengan demikian LAKIP Tahun 2005 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari LAKIP-LAKIP tahun berikutnya. Apa yang kami sajikan dalam bentuk laporan ini, telah kami upayakan semaksimal mungkin, namun kami yakin masih terdapat kekurangan ataupun kesalahan yang masih perlu disempurnakan, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, sumbang saran serta masukan untuk perbaikannya. Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya tugas yang diemban oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2006 yang lalu.
Jakarta, Maret 2007 Direktur Jenderal,
Ir. Agoes Widjanarko, MIP NIP. 110023320
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
ii
DAFTAR ISI
PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Lingkup Tugas....................................................................... 1 1.2. Struktur Organisasi ................................................................ 1 1.3. Kondisi yang Mempengaruhi ................................................... 5
BAB II. PERENCANAAN STRATEJIK 2.1. Rencana Stratejik
2.1.1. Visi ............................................................................. 6 2.1.2. Misi ............................................................................. 6 2.1.3. Tujuan dan Sasaran ..................................................... 7 2.1.4. Kebijakan, Program, dan Kegiatan ................................. 8
2.2. Rencana Kinerja 2.2.1. Rencana Kinerja Tahunan .............................................. 13 2.2.2. Kegiatan ...................................................................... 29 2.2.3. Indikator Kinerja ........................................................... 41
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja ................................................................ 44 3.2. Evaluasi Kinerja ..................................................................... 50 3.3. Analisis Akuntabilitas Kinerja ................................................... 62 3.4. Aspek Keuangan .................................................................... 87 3.5. Hal-hal yang Memerlukan Perhatian untuk Peningkatan Kinerja . 93
BAB IV. PENUTUP ........................................................................... 99 LAMPIRAN-LAMPIRAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengemban tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya melaksanakan pembangunan prasarana dan sarana ke-Cipta Karya-an, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 286/PRT/M/2005, telah merumuskannya dengan dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.
Secara garis besar pencapaian pembangunan bidang Cipta Karya selama tahun 2006 adalah sebagai berikut: 1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN
PENUNJANG
a. Perkotaan dan Perdesaan Rencana kinerja Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006 meliputi 1.840 desa pada 45 kabupaten tersebar di 4 propinsi. Kegiatan ini mencapai sasaran fisik sebanyak 1.840 desa (100%) dan sasaran keuangan Rp 450.395.193.000,- (90,75%).
b. Pendukung dan Penunjang
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Rencana kinerja yang diprogramkan dicapai tahun anggaran 2006 untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 1.808 personil. Pada tahun 2006 pencapaian sasaran untuk Peningkatan Kualitas SDM sebanyak 1.808 personil (100%).
Penyusunan Rencana, Program, Kebijakan dan Pengaturan (NSPM) Pada tahun 2006 direncanakan sebanyak 153 paket rumusan yang dihasilkan. Pencapaian sasaran fisik pada tahun 2006 sebanyak 143 paket kegiatan (93,46%).
Keuangan Pencapaian sasaran keuangan Rp 153.402.294.823,- (78,24%).
2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM
Pelaksanaan pengembangan di bidang air minum, secara program tergabung dengan pembangunan pengembangan sistem pelayanan air limbah. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Minum ditangani oleh Satuan Kerja Sementara (SKS) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
iv
bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan sektor air minum dan sektor air limbah.
Pengembangan sistem penyediaan air minum bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas pelayanan, meningkatkan kapasitas dan pembangunan sistem baru yang terintegrasi dengan sistem kota, peningkatan pelayanan/pengelolaan sanitasi, serta menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG), gerakan nasional percepatan penyediaan air minum dan sanitasi serta mendukung Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNPSR). Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan fisik sistem penyediaan air minum yang memberi pengaruh pada tingkat manfaat adalah sebesar Rp 454,989 milyar yang tersebar di 385 lokasi di 32 propinsi di Indonesia. Diharapkan kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum tersebut dapat memberi manfaat kepada 1.065.696 jiwa. Investasi tersebut di atas direalisasikan untuk kegiatan :
Pembangunan intake kapasitas 227 l/d
Pembangunan broncaptering kapasitas 171 l/d
Pengadaan dan pemasangan pipa sepanjang 1.010.276 m
Pembangunan IPA kapasitas 982 l/d
Pembangunan reservoir volume 8.081 m3
Pengadaan dan pemasangan pompa kapasitas 946 l/d
Pengadaan dan pemasangan terminal air/hidran umum sejumlah 677 unit
Pembangunan sumur kapasitas 156 l/d
Pengadaan mobil tangki sejumlah 3 unit
Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah sejumlah 2.211 unit
Selain pekerjaan fisik, dilakukan pula pekerjaan non-fisik yang terdiri dari penyusunan NSPM, bantuan teknis (bantek), dan bimbingan teknis. Pada TA 2006 Direktorat Pengembangan Air Minum melalui Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air Limbah telah menghasilkan 2 (dua) Rancangan Peraturan Menteri, 42 bantuan teknis, dan 31 NSPM senilai Rp 36,153 milyar.
3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP
a. Rencana Kinerja Tahunan
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
Pengembangan sistem pengelolaan persampahan bertujuan untuk peningkatan kebersihan kawasan perkotaan dan derajat kesehatan masyarakat. Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan meliputi: Stimulasi (reward) peningkatan kualitas dan kapasitas prasarana dan
sarana TPA regional untuk kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan
Initial investment yang bersifat stimulan dan reward untuk pemerintah kabupaten/kota yang sudah mengoperasikan TPA dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan operasionalnya.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
v
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Drainase
Pengembangan sistem drainase bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisasi tingkat genangan sehingga dapat menurunkan tingkat gangguan ekonomi kota dan kerugian harta benda yang berskala nasional, serta untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).
Kriteria Pengembangan Sistem Drainase meliputi : Stimulasi rehabilitasi dan pembangunan sistem drainase primer di
kawasan strategis perkotaan kota besar dan metropolitan yang rawan terhadap genangan/banjir dan akan menimbulkan gangguan berskala nasional dan regional serta kerugian harta benda.
Rehabilitasi dan pembangunan drainase dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).
Perhatian diberikan pada daerah yang selalu tergenang di perkotaan.
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Pengembangan sistem pengelolaan air limbah bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah perkotaan padat penduduk dan rawan penyakit, serta kawasan strategis lainnya di kota besar dan metropolitan menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG) dan gerakan nasional percepatan pembangunan air minum dan sanitasi.
Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah meliputi : Pengembangan prasarana dan sarana air limbah terpusat di wilayah
strategis, cepat tumbuh, dan padat di kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.
Optimalisasi sistem terpusat yang telah dibangun baik namun tingkat pelayanannya masih rendah (< 60% cakupan pelayanan)
Bantuan fisik dalam rangka penyiapan pengembangan prasarana dan sarana pengolahan air limbah terpusat di kota-kota sedang/ibukota kabupaten baru/kota baru.
Penyediaan prasarana dan sarana air limbah sistem on-site terkait dengan kawasan pelayanan air bersih di kawasan rawan sanitasi.
b. Kegiatan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Kegiatan Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan TA. 2006
Kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang direncanakan antara lain sebagai berikut : Pengadaan Dump Truck sejumlah 54 unit Pengadaan Truck Sampah sejumlah 15 unit Pengadaan Arm Roll Truck sejumlah 48 unit Pengadaan Container Sampah sejumlah 78 unit Pengadaan Landasan Container Sampah sejumlah 14 unit Pengadaan Bulldozer sebanyak 3 unit Pengadaan Excavator sejumlah 2 unit
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
vi
Pembuatan Trans Depo/TPS sejumlah 46 unit Optimalisasi TPA sejumlah 3 unit Pengembangan TPA sejumlah 2 unit Pembangunan TPA sejumlah 3 paket Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan tersebut dapat memberi manfaat kepada 206.000 jiwa.
Kegiatan Pengembangan Sistem Drainase Perkotaan TA. 2006
Pengembangan sistem drainase direalisasikan untuk : Pembangunan saluran drainase perkotaan primer sepanjang
110.612 meter Peningkatan saluran drainase perkotaan sekunder sepanjang
53.536 meter Pembangunan Prasarana dan Sarana Drainase ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada 235.000 jiwa dengan luas areal penanggulangan genangan air seluas 1.100 Ha.
Kegiatan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah TA. 2006
Kegiatan Pengembangan sistem Air Limbah yang direncanakan antara lain: Truck/Mobil Tinja sejumlah 27 unit Pembangunan IPAL sejumlah 3 unit Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat sejumlah 27 unit Rehabilitasi IPLT sejumlah 15 unit Pembangunan IPLT sejumlah 6 unit Denpasar Sewerage Development Project sejumlah 1 paket Pengembangan Sewerage sejumlah 13 unit Rehabilitasi IPAL sejumlah 1 unit SANIMAS di 86 Lokasi Pembangunan MCK/Septictank Komunal sejumlah 34 unit Pembangunan MCK Knock Down sejumlah 61 unit Pengadaan WC Mobile sejumlah 1 unit Pelatihan/Sosialisasi Bidang Air Limbah sejumlah 11 pertemuan Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Air Limbah
sejumlah 4 paket Penyusunan Studi/DED/Evaluasi sejumlah 94 laporan Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan air limbah tersebut dapat memberi manfaat kepada 108.400 jiwa.
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
a. Pengembangan Kawasan Agropolitan
Realisasi kinerja kegiatan pengembngan kawasan Agropolitan meliputi : Jalan poros desa sepanjang 163.829 meter Jalan usaha tani sepanjang 129.114,38 meter Jembatan sebanyak 20 unit Pasar sebanyak 18 unit Los Pasar sebanyak 5 unit Puskesmas sebanyak 1 unit
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
vii
Dermaga sebanyak 1 unit
b. Pengembangan Prasarana Sarana Perdesaan (DPP/KTP2D)
Terlaksananya peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan melalui program KTP2D dengan dana senilai Rp 61.821.121.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :
Jalan lingkungan sepanjang 117.015,51 meter Saluran lingkungan sepanjang 61.051,24 meter Jalan setapak sepanjang 3.500 meter Plat duiker sepanjang 68 meter Box culvert sebanyak 9 unit Gorong-gorong sebanyak 9 unit Jembantan sebanyak 1 unit Talud sepanjang 225 meter Tambatan perahu sebanyak 1 unit Shelter sebanyak 1 unit Bahan bangunan sebanyak 80 unit Balai pertemuan sebanyak 1 unit Kios sebanyak 6 unit
c. Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)
d. Penataan dan Perbaikan Lingkungan Permukiman (NUSSP)
e. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
Pelaksanaan Pengembangan Permukiman dengan dana Rp 214.585.065.200,-
yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan rusunawa dan PSD
Permukiman sebanyak 23 twin blok.
f. Dukungan Kawasan Perumahan PNS/TNI-Polri/Pekerja
g. Penyediaan Infrastruktur Permukiman di Kawasan Terpencil/Pulau Kecil
Tersedianya prasarana dan sarana permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah tertinggal dengan dana Rp 26.893.865.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :
Jalan lingkungan sepanjang 32.548,89 meter Saluran lingkungan sepanjang 6.137,22 meter Jalan setapak sepanjang 6.218,09 meter Box culvert sebanyak 5 unit Plat duiker sepanjang 20 meter MCK sebanyak 11 unit Bahan bangunan sebanyak 160 unit Rumah pelintas batas sebanyak 30 unit Tambatan perahu sebanyak 4 unit Sumur bor sebanyak 7 unit Talud sepanjang 170 meter Balai pertemuan sebanyak 1 unit Dermaga sepanjang 522,50 meter
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
viii
Rumah tumbuh sepanjang 522,50 meter Penjemuran ikan sepanjang 522,50 meter
h. Penyediaan Infrastruktur Permukiman di Kawasan Perbatasan
Pengembangan Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan
Perbatasan dengan dana senilai Rp 71.106.680.000,- yang dialokasikan untuk
membiayai pembangunan :
Jalan lingkungan sepanjang 11.905 meter
Saluran lingkungan sepanjang 7.962 meter
Jalan poros desa sepanjang 41.195 meter
Jembatan sebanyak 3 unit
Talud sepanjang 816 meter
Pompa sebanyak 10 unit
Genset sebanyak 2 unit
IPA sebanyak 3 unit
Rumah pompa sebanyak 1 unit
Tangki kimia sebanyak 3 unit
Reservoir sebanyak 8 unit
Pos jaga sebanyak 3 unit
Pipa air bersih sepanjang 105.958 meter
Hidrant Umum (HU) sebanyak 93 unit
Broncaptering sebanyak 12 unit
Bak air sebanyak 6 unit
Pasar sebanyak 3 unit
Bak sampah sebanyak 2 unit
Mess sebanyak 1 unit
i.
j. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah) Rencana kinerja yang ditargetkan untuk dicapai pada tahun anggaran 2006 meliputi :
Terehabilitasinya prasarana dan sarana permukiman pasca konflik/ bencana alam dengan dana senilai Rp 4.493.225.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :
Jalan lingkungan sepanjang 1.330 meter Saluran lingkungan sepanjang 2.060 meter Jalan setapak sepanjang 3.400 meter Pembangunan rumah sebanyak 160 unit MCK sebanyak 10 unit Cubluk sebanyak 60 unit Sumur dangkal sebanyak 11 unit
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
ix
Tersedianya dukungan prasarana dan sarana dasar pada Kasiba/Lisiba dengan dana senilai Rp 51.704.116.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :
Jalan poros sepanjang 89.594,97 meter Saluran lingkungan sepanjang 43.407,41 meter Jalan setapak sepanjang 1.028,57 meter Gorong-gorong sebanyak 68 unit Talud sepanjang 965 meter Plat duiker sepanjang 116 meter
k. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan
Perbatasan
l. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan
Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan dengan dana senilai
Rp 86.714.589.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :
Jalan lingkungan sepanjang 1.511 meter
Saluran lingkungan sepanjang 3.884 meter
Jalan setapak sepanjang 1.000 meter
Gorong-gorong sebanyak 8 unit
Pipa air bersih sepanjang 3.900 meter
Jalan poros desa sepanjang 265.305,27 meter
Plat duiker sebanyak 3 unit
Tambatan perahu sebanyak 2 unit
Jembatan sebanyak 11 unit
Terminal sebanyak 1 unit
Los pasar sebanyak 7 unit
Kios pasar sebanyak 4 unit
Pasar desa sebanyak 5 unit
m. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman
n. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat)
Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan
Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006
meliputi : Pendidikan dan Pelatihan 1 laporan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 2 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 5 laporan
2 paket Penyuluhan dan Penyebaran Informasi 5 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan 1 paket Penguatan Kelembagaan 1 paket
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
x
Pengkajian dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Standarisasi 4 paket
Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru
Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006
meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
10 paket Pengembangan Kelembagaan 2 laporan Pengembangan Sistem Informasi 2 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan
Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan
Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006
meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 3 laporan
5 paket Pemantauan dan Evaluasi 1 laporan Pengadaan Meubelair 1 set Pengadaan Alat Pengolah Data 2 paket Pengembangan Rumah Susun Sederhana Sewa 1 paket Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Komunitas 1 paket Monitoring/Pengawasan Pelaksanaan Program/Kegiatan 1 laporan Penguatan Kelembagaan 8 paket Bantuan Sarana dan Prasarana 12 paket
Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan
Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006
meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 7 paket Pengembangan Lingkungan Perumahan pada KTP2D 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan Monitoring dan Evaluasi 1 laporan
Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006
meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 10 paket Pengembangan Kawasan Perbatasan 1 laporan Pengembangan Pulau Kecil/Terpencil/Tertinggal 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan
o. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP)
Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006
meliputi : Penetapan kelurahan/desa yang telah membentuk BKM, Sosialisasi
dan Diseminasi, Rembug Warga, Evaluasi NUP, Persetujuan NOL Kontrak oleh
ADB, dan Pencairan Komponen Infrastruktur.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
xi
p. Satker Pengembangan PS Kawasan Desa Agropolitan
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG
Dalam rangka pencapaian sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana strategis di atas, maka Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun rencana kegiatan yang secara umum terdiri dari 9 (sembilan) kegiatan utama yaitu :
a. Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana
Rencana kegiatan dalam Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di daerah bencana adalah untuk membantu pemerintah propinsi dan kabupaten/kota dalam penanganan pasca bencana tsunami dalam mengendalikan pemanfaatan ruang.
b. Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Rencana kegiatan dalam Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan di daerah dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan melalui sosialisai dan pelatihan peraturan perundang-undangan dan standar teknis penataan bangunan dan lingkungan serta dalam rangka pemberdayaan masyarakat (empowerment ).
c. Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Rencana kegiatan dalam Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi kegiatan penyusunan NSPM penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Undang-undang No. 72 tahun 1959 tentang Rumah Negara, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan.
d. Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan
Rencana kegiatan dalam Program Program Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan di 33 propinsi yang meliputi kegiatan bantuan teknis prenyusunan peraturan daerah, fasilitasi percontohan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan teknis, serta pelatihan tenaga pendata harga dan keandalan bangunan gedung.
e. Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Rencana Kegiatan dalam Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi kegiatan bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara dan pengelolaan rumah negara dalam rangka pengalihan status golongan rumah negara golongan II menjadi rumah negara golongan III.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
xii
f. Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya
Rencana Kegiatan dalam Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan gedung Istana Kepresidenan agar laik fungsi serta rehabilitasi bangunan gedung pada Kebun Raya.
g. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional
Rencana Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan, dan Tradisional meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menata lingkungan permukimannya, khususnya dalam pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukimannya agar terwujud lingkungan yang nyaman, sehat, dan aksesibel, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerjanya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
h. Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/ Bersejarah dan Lingkungannya
Rencana Kegiatan dalam Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan lingkungannya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan bersejarah dan lingkungannya untuk laik fungsi sehingga dapat mendorong pengembangan ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keserasian lingkungan.
i. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat
Rencana Kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penataan lingkungan yang lebih nyaman serta terbangunnya modal sosial kemasyarakatan sesuai konsep tridaya.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2005
1
PENDAHULUAN
1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 286/PRT/M/2005, Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas merumuskan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis di Bidang Cipta Karya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi yang meliputi :
1. Penyusunan kebijakan, program dan anggaran, serta evaluasi kinerja pembangunan Bidang Cipta Karya.
2. Pembinaan teknis dan penyusunan Norma, Standar, Pedoman, Manual (NSPM) untuk air minum, air limbah, persampahan, drainase, terminal, pasar, dan fasilitas sosial – fasilitas umum lainnya.
3. Fasilitasi pembangunan dan pengelolaan infrastruktur permukiman perkotaan dan perdesaan.
4. Pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi air minum dan sanitasi melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, serta standarisasi bidang permukiman, air minum, penyehatan lingkungan permukiman, dan tata bangunan.
5. Penyediaan infrastruktur pekerjaan umum (PU) bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat.
6. Fasilitasi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan. 7. Penyediaan infrastruktur permukiman untuk kawasan kumuh/nelayan,
perdesaan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, dan pulau-pulau kecil. 8. Penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarkat miskin dan rawan air. 9. Pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan bangunan gedung serta
pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara. 10. Penanggulangan darurat dan perbaikan kerusakan infrastruktur permukiman
akibat bencana alam dan kerusuhan sosial. 11. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat Jenderal dan pemberdayaan
kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya.
1.2. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 286/PRT/M/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum, maka perangkat institusi/unit kerja yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, meliputi :
BBAABB I
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
2
1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal Cipta Karya didukung oleh organisasi yang terdiri dari :
a. Bagian Kepegawaian dan Ortala, yang terdiri dari : Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Sub Bagian Pengembangan Pegawai dan Administarasi Jabatan
Fungsional Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana
b. Bagian Keuangan, yang terdiri dari : Sub Bagian Kas dan Perbendaharaan Sub Bagian Anggaran Pembiayaan Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan
c. Bagian Hukum dan Perundang-undangan, yang terdiri dari : Sub Bagian Perundang-undangan Sub Bagian Bantuan Hukum Sub Bagian Informasi dan Dokumentasi
d. Bagian Umum, yang terdiri dari : Sub Bagian Rumah Tangga Sub Bagian TU dan Kearsipan Sub Bagian Perlengkapan
e. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Direktorat Bina Program Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Bina Program didukung oleh organisasi yang terdiri dari :
a. Sub Direktorat Kebijakan dan Strategi, yang terdiri dari : Seksi Rencana dan Kebijakan Seksi Rencana Jangka Menengah
b. Sub Direktorat Program dan Anggaran, yang terdiri dari : Seksi Program Air Minum dan Penyehatan Seksi program Tata Bangunan dan Permukiman
c. Sub Direktorat Evaluasi Kinerja, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan dan Pelaporan Seksi Evaluasi Kinerja
d. Sub Direktorat Kerjasama Luar Negeri dan Pola Investasi, yang terdiri dari : Seksi Kerjasama Luar Negeri Seksi Investasi
e. Sub Direktorat Data dan Informasi, yang terdiri dari : Seksi Data dan Sistem Informasi Seksi Dokumentasi dan Publikasi
f. Sub Bagian Tata Usaha
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
3
3. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan didukung oleh organisasi yang terdiri dari :
a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Pengaturan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan
b. Sub Direktorat Penataan Lingkungan Wilayah I, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Sumatera Seksi Wilayah Jawa
c. Sub Direktorat Penataan Lingkungan Wilayah II, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Kalimantan dan Sulawesi Seksi Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
d. Sub Direktorat Bangunan Gedung, yang terdiri dari : Seksi Bangunan Gedung Wilayah I Seksi Bangunan Gedung Wilayah II
e. Sub Direktorat Gedung dan Rumah Negara, yang terdiri dari : Seksi Gedung Negara Seksi Rumah Negara
f. Sub Bagian Tata Usaha
4. Direktorat Pengembangan Permukiman Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Permukiman didukung oleh organisasi yang terdiri dari :
a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Pengaturan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan
b. Sub Direktorat Pengadaan Permukiman Baru, yang terdiri dari : Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II
c. Sub Direktorat Peningkatan Permukiman Wilayah I, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Sumatera Seksi Wilayah Jawa
d. Sub Direktorat Peningkatan Permukiman Wilayah II, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Kalimantan/Sulawesi Seksi Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua
e. Sub Direktorat Kawasan Metropolitan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan dan Pelaporan Seksi Pembinaan/Fasilitasi
f. Sub Bagian Tata Usaha
5. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman didukung oleh organisasi yang terdiri dari :
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
4
a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Pengaturan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan
b. Sub Direktorat Pengembangan Sistem Air Limbah, yang terdiri dari : Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II
c. Sub Direktorat Pengembangan Sistem Drainase dan Sampah, yang terdiri dari : Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II
d. Sub Direktorat Investasi Penyehatan Lingkungan Permukiman, yang terdiri dari : Seksi Analisis Wilayah I Seksi Analisis Wilayah II
e. Sub Pengelolaan dan Pengusahaan, yang terdiri dari : Seksi Bintek OP Seksi Pembinaan Teknis
f. Sub Bagian Tata Usaha
6. Direktorat Pengembangan Air Minum
Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Air Minum didukung oleh organisasi yang terdiri dari :
a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Pengaturan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan
b. Sub Direktorat Wilayah I, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Sumatera Seksi Wilayah Jawa
c. Sub Direktorat Wilayah II, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Kalimantan/Sulawesi Seksi Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua
d. Sub Direktorat Investasi, yang terdiri dari : Seksi Investasi Wilayah I Seksi Investasi Wilayah II
e. Sub Direktorat Pengelolaan dan Pengusahaan, yang terdiri dari : Seksi Bintek O dan P Seksi Bintek Manajemen dan Kelembagaan
Adapun Struktur Organisasi dapat digambarkan, sebagai berikut :
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2005
4
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL
CIPTA KARYA
DIREKTORAT
PENGEMBANGAN
AIR MINUM
DIREKTORAT
PENGEMBANGAN
PLP
DIREKTORAT
PENATAAN BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
DIREKTORAT
PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN
DIREKTORAT
BINA PROGRAM
SUBDIT.
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
SUBDIT.
PROGRAM
DAN ANGGARAN
SUBDIT.
KLN DAN POLA
INVESTASI
SUBDIT.
EVALUASI KINERJA
SUBDIT.
DATA DAN INFORMASI
SUBDIT.
PERENCANAAN TEKNIS
DAN PENGATURAN
SUBDIT.
PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN BARU
SUBDIT.
PENINGKATAN
PERMUKIMAN WIL. I
SUBDIT.
PENINGKATAN
PERMUKIMAN WIL. II
SUBDIT.
KAWASAN
METROPOLITAN
SUBDIT.
PERENCANAAN TEKNIS
DAN PENGATURAN
SUBDIT.
PENGEMBANGAN AIR
MINUM WILAYAH I
SUBDIT.
PENGEMBANGAN AIR
MINUM WILAYAH II
SUBDIT.
INVESTASI AIR MINUM
SUBDIT.
PENGELOLAAN DAN
PENGUSAHAAN
SUBDIT.
PERENCANAAN TEKNIS
DAN PENGATURAN
SUBDIT.
PENGEMBANGAN
SISTEM AIR LIMBAH
SUBDIT. PENGEMB.
SISTEM DRAINASE DAN
PERSAMPAHAN
SUBDIT.
INVESTASI PLP
SUBDIT.
PENGELOLAAN
DAN PENGUSAHAAN
SUBDIT.
PERENCANAAN TEKNIS
DAN PENGATURAN
SUBDIT.
PENATAAN
LINGKUNGAN WIL. I
SUBDIT.
PENATAAN
LINGKUNGAN WIL. II
SUBDIT.
BANGUNAN GEDUNG
SUBDIT.
PENGELOLAAN GEDUNG
DAN RUMAH NEGARA
SEKRETARIAT
DITJEN. CIPTA KARYA
KABAG.
KEPEGAWAIAN DAN
ORTALA
KABAG.
PER-UU-AN
KABAG.
UMUM
KABAG.
KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2005
5
1.3. KONDISI YANG MEMPENGARUHI Tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang ada, antara lain :
1. Timbulnya permasalahan daerah yang semakin kompleks atau multi dimensional.
2. Terjadinya degradasi sosial masyarakat yang semakin tajam dan mengarah pada terjadinya kenflik sosial masyarakat di berbagai daerah.
3. Semakin meningkatnya jumlah masyarakat miskin dan pengangguran, terutama di daerah perkotaan.
4. Perkembangan sektor informal yang kurang terkendali.
5. Terjadinya degradasi daya dukung lingkungan baik di perkotaan maupun di perdesaan.
6. Keterbatasan tersedianya infrastruktur perkotaan dan perdesaan yang dapat mendukung pengembangan perekonomian lokal.
7. Semakin menurunnya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan umum.
8. Masih terbatasnya pemahaman tentang penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance and Management).
9. Kerjasama yang masih kurang kondusif antara Eksekutif dengan Legislatif.
10. Dalam masa transisi proses desentralisasi masih perlu pemantapan.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
6
PERENCANAAN STRATEJIK
2.1. RENCANA STRATEJIK
Dalam penyelenggaraan fungsi, tugas, dan tanggungjawabnya, Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyusun Rencana Stratejik yang dirancang dan digunakan sebagai acuan awal dalam menuju sasaran yang akan dicapai. Penyusunan Rencana Stratejik sepenuhnya mempertimbangkan tuntutan lingkungan stratejik yang bersifat lokal, nasional, maupun global.
Rencana Stratejik yang dimaksud pada hakekatnya memuat tujuan akhir yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya. Secara garis besar, prasarana dan sarana yang saling mendukung antar sektoral sangat beragam, dengan demikian kegiatan dan kebijakan yang ada sangat bersifat multi (lintas) sektoral.
Rumusan yang konstruktif dan terpadu dimaksudkan untuk mengantisipasi kondisi yang mempengaruhi serta tantangan yang dihadapi. Untuk itu telah dirumuskan langkah-langkah perencanaan dalam bentuk Visi, Misi, Kebijakan, Strategi, serta Program yang dapat digambarkan sebagai berikut :
2.1.1. VISI Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yang handal dalam pengembangan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan.
2.1.2. MISI Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur)
permukiman di perkotaan dan perdesaan dalam rangka mengembangkan permukiman yang layak huni, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, aman, tenteram, dan berkelanjutan untuk memperkuat pengembangan wilayah.
Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya.
Melaksanakan pembinaan penataan kawasan perkotaan dan perdesaan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan.
BBAABB II
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
7
Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar, dan daerah tertinggal, serta air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air.
Memperbaiki kerusakan infrastruktur permukiman dan penanggulangan darurat akibat bencana alam dan kerusuhan sosial.
Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional, serta pengembangan NSPM, dengan menerapkan prinsip good governance.
2.1.3. TUJUAN DAN SASARAN a. TUJUAN
Melaksanakan penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang dilakukan melalui pendekatan pengembangan wilayah dan pembangunan yang berkelanjutan serta berwawasan teknologi dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis dan Indonesia yang lebih sejahtera.
b. SASARAN Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.
Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada daerah lokasi pasca konflik pada 60 kawasan antara lain NAD, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Tersedianya PS (infrastruktur) permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah tertinggal di 11 propinsi.
Terdukungnya pengembangan PS (infrastruktur) permukiman di daerah perbatasan sebanyak 60 kawasan pada 7 propinsi.
Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan pembangunan infrastruktur SDM yang profesional dan handal serta terwujudnya sistem institusi/organisasi yang efektif sebanyak 130 paket.
Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan konstruksi dan keselamatan bangunan serta penataan lingkungan permukiman di 160 kabupaten/kota.
Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman, prosedur sebanyak 150 paket NSPM, serta pengembangan piranti lunak, bantuan teknik, dan bimbingan teknik sebanyak 50 paket.
Terfasilitasinya prasarana dan sarana permumahan dan permukiman yang layak huni dan terjangkau 671 unit, dukungan rusunawa 30 ribu unit, dan meningkatnya kualitas permukiman di perdesaan di 665 kawasan, serta terentaskannya kemiskinan di 9.571 kelurahan.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan PS air minum kepada 11 juta jiwa di perkotaan dan perdesaan (terutama kawasan rawan air bersih perkotaan dan perdesaan), pengelolaan sanitasi di 276 kabupaten/kota, pengembangan drainase dan pengelolaan sistem
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
8
persampahan, serta meningkatnya kualitas lingkungan permukiman di kawasan kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha yang mencakup sekitar 4,2 juta unit.
Meningkatnya penerapan standar keselamatan bangunan gedung di 32 propinsi dan terehabilitasinya bangunan gedung negara di 15 propinsi.
Meningkatnya kualitas lingkungan dan vitalitas kawasan perekonomian kota, bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya melalui revitalisasi 247 kawasan serta tertatanya kembali lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah pada 395 kawasan, termasuk fasilitasi dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 150 kota.
Tersedianya PS (infrastruktur) perkotaan dan perdesaan, terutama akses jalan, di kawasan cepat tumbuh, di daerah pinggiran kota melalui kawasan desa pusat pertumbuhan, serta kawasan agropolitan dan daerah tertinggal di 31 propinsiuntuk meningkatkan keterkaitan hubungan kota-desa.
Meningkatnya keikutsertaan swasta dalam investasi pembangunan PS (infrastruktur) air minum di 50 kota metro/besar/sedang.
2.1.4. KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
a. KEBIJAKAN
Orientasi kebijakan pembangunan prasarana dan sarana Bidang Cipta Karya yang digariskan mencakup butir-butir sebagai berikut : Penanggulangan dampak konflik sosial dan bencana dalam rangka tanggap
darurat dan peningkatan pelayanan infrastruktur di pulau-pulau, daerah terisolir, dan perbatasan.
Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif, dan SDM yang professional dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU (Capacity Building).
Penyusunan Norma, Standar, Pedoman, dan Manual (NSPM) penyelenggaraan infrastruktur perumahan permukiman.
Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU dalam mewujudkan perumahan dan permukiman yang berkelanjutan.
Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh dan nelayan untuk menanggulangi kemiskinan.
Pembinaan bangunan gedung dalam rangka menuju standar keselamatan dan keamanan bangunan sesuai standar yang berlaku dan pengelolaan gedung dan rumah negara.
Peningkatan produktivitas fungsi kawasan perkotaan dan revitalisasi kawasan bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya yang menurun kualitasnya serta pembinaan ruang terbuka hijau.
Peningkatan pelayanan infrastruktur perdesaan, kawasan agropolitan, daerah tertinggal dan dalam rangka keterkaitan kota-desa.
Mendorong keterlibatan swasta dalam pembangunan prasarana dan sarana air minum.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
9
b. PROGRAM
Secara garis besar, klasifikasi program diorientasikan pada penyelenggaraan prasarana dan sarana bidang Air Minum, Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), Pengembangan Permukiman, Tata Bangunan dan Lingkungan serta Pendukung dan Penunjang, masing-masing untuk kurun waktu tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut :
1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Selama tahun 2005 – 2009 diprogramkan Pembangunan Perkotaan dan
Perdesaan yang meliputi Penataan dan Revitalisasi Kawasan dan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM (PKPS BBM) di 32 propinsi di Indonesia.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Selama tahun 2005 – 2009 diprogramkan untuk meningkatkan sumber
daya manusia sebanyak 11.200 personil. Penyusunan Rencana, Program, Kebijakan dan Pengaturan
(NSPM) Penyusunan Rencana, Program, Kebijakan dan Pengaturan (NSPM) selama tahun 2005–2009 diprogramkan sebanyak 750 paket rumusan yang dihasilkan.
2. SEKTOR AIR MINUM Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum kegiatan
penyusunan kebijakan dan NSPM. Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum, dengan
kegiatan: perbaikan PS Air Minum di kawasan kerusuhan sosial, termasuk di NAD, Maluku, Maluku Utara, Papua.
Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum, dengan kegiatan Program Pembinaan Kapasitas Daerah, Masyarakat, dan Dunia Usaha dengan kegiatan tersebar di seluruh 32 propinsi di Indonesia.
Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum, dengan kegiatan pengembangan kapasitas air minum sebanyak 15 ribu l/dt dan dukungan PS air minum untuk kawasan rawan air di 5.200 kawasan.
Pengembangan Sistem Air Minum dengan kegiatan fasilitasi penyediaan air minum mendukung perumahan serta penyediaan air minum di perkotaan dan perdesaan.
3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Program Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase dengan
kegiatan penyusunan kebijakan dan NSPM. Program Pengembangan sistem persampahan dan drainase dengan
kegiatan pengembangan PSDPP, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil di 330 kawasan perdesaan.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
10
Program Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase dengan kegiatan Program Pembinaan Kapasitas Daerah, masyarakat, dan dunia usaha dengan kegiatan tersebar di seluruh 32 propinsi di Indonesia.
Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase, dengan kegiatan : Pengembangan persampahan regional di kota Metro, besar, dan
sedang di 173 kota/kabupaten, dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di beberapa kota.
Stimulasi pengembangan prasarana drainase untuk penanggulangan genangan di perkotaan dan kawasan strategis pada 306 lokasi.
Program pengembangan sistem persampahan dan drainase dengan kegiatan penataan dan revitalisasi kawasan di kawasan strategis, potensial, dan kota lama yang mengalami degradasi ekonomi, sosial, dan budaya di 247 kawasan.
Program pengembangan sistem air limbah di 276 kabupaten/kota untuk fasilitasi pengembangan sistem air limbah terpusat di kota metropolitan/besar serta percontohan sistem air limbah di kota sedang dan kecil.
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Program Pengembangan Perumahan dengan kegiatan penyusunan
kebijakan dan NSPM serta bantek pengembangan perumahan sebanyak 300 paket.
Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan dengan kegiatan piranti lunak peraturan perundang-undangan, peningkatan fungsi kawasan, pengembangan perdesaan terpadu, pengembangan perkotaan, NSPM, kebijakan, bantek, bintek pengembangan perkotaan dan perdesaan.
Program pengembangan perumahan dengan kegiatan penanganan pasca bencana alam dan kerusuhan sosial sebanyak 22.000 unit rumah serta penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300 unit rumah.
Dukungan pengembangan perumahan, dengan kegiatan: Dukungan PSD perumahan dan permukiman pada Kasiba/Lasiba
sebanyak 1,3 juta unit PSD. Dukungan PSD perumahan dan permukiman pada Rusunami
sebanyak 65 ribu unit PSD. Fasilitasi pengembangan Rusunawa dan PSD Permukiman sebanyak
60.000 unit. Program Pembangunan PSDPP jalan desa.
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG Program Pengembangan Komunitas Perumahan dengan kegiatan
penyusunan kebijakan dan NSPM serta bantek pemberdayaan komunitas perumahan sebanyak 130 paket.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
11
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, dengan kegiatan : Fasilitasi Penyediaan perumahan dan PSD Permukiman yang
bertumpu pada pemberdayaan masyarakat, penataan dan rehabilitasi lingkungan kumuh sebanyak 4,5 unit;
Penanggulangan Kemiskinan di perkotaan (P2KP) sebanyak 6.000 KK.
Pengembangan perumahan dengan kegiatan rehabilitasi gedung negara di 15 propinsi, pembinaan gedung dan rumah negara di 32 propinsi, dan peningkatan kebun raya istana presiden.
Program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan fasilitasi perbaikan, dan penataan kembali lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah di 395 lokasi.
Program pengembangan perumahan dengan kegiatan penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan gedung di 160 kota/kabupaten.
Program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam penataan lingkungan permukiman di 80 kota/kabupaten.
c. KEGIATAN Rehabilitasi dan pembangunan rumah sebanyak 100.000 unit dalam rangka
penanganan pasca bencana alam di NAD dan Nias, kerusuhan sosial sebanyak 22.000 unit di berbagai wilayah di Indonesia, serta penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300 unit rumah di 6 propinsi.
Penyediaan PS (infrastruktur) air minum, air limbah, persampahan, dan drainase untuk 60 kawasan di 6 propinsi pada daerah lokasi pasca konflik meliputi : NAD, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Penyediaan PS (infrastruktur) air minum dan pengelolaan sanitasi di pulau-pulau kecil dan terpencil di 11 propinsi.
Pengembangan PS (infrastruktur) permukiman, persampahan, dan drainase di pulau-pulau kecil dan terpencil di 11 propinsi.
Penyediaan PS (infrastruktur) air minum, jalan poros, persampahan, dan drainase pada kawasan perbatasan di 9 propinsi.
Fasilitasi pengembangan permukiman di 190 kawasan di daerah tertinggal dan pulau kecil serta 60 kawasan di daerah perbatasan.
Pendampingan kepada daerah dalam penyiapan strategi pembangunan kota, penyusunan RPJM, penyiapan Renstra, pengembangan sosial-budaya dan ekonomi lokal, serta penanganan lingkungan di 250 kota.
Pendampingan dalam pemberdayaan komunitas perumahan sebanyak 300 paket dan penyusunan pedoman 130 paket.
Penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan gedung di 160 kabupaten/kota.
Kegiatan penyusunan kebijakan dan NSPM sektor air minum, air limbah, persampahan, dan drainase, serta bidang jalan kota sebanyak 150 paket.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
12
Melakukan kegiatan piranti lunak peraturan perundang-undangan, peningkatan fungsi kawasan, pengembangan perdesaan terpadu, pengembangan perkotaan, kebijakan, bantek dan bintek pengembangan perkotaan dan perdesaan sebanyak 50 paket di 32 propinsi.
Melakukan kegiatan pengembangan perumahan meliputi : Dukungan PSD permukiman pada Kasiba/Lisiba sebanyak 671 unit Fasilitas pengembangan rusunawa dan PSD Permukiman sebanyak
3.794 kelurahan Penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) sebanyak
3.794 kelurahan. Peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan melalui program
KTP2D di 665 kawasan. Pengembangan kapasitas air minum sebanyak 15 ribu l/dt dan dukungan
PS (infrastruktur) air minum untuk kawasan rawan air di 5.200 kawasan, serta pengembangan sistem air limbah di 276 kabupaten/kota.
Kegiatan pengembangan PS (infrastruktur) persampahan dan drainase meliputi : Pengembangan persampahan regional di beberapa kota metro dan
besar, dan stimulan TPA di 173 kota sedang. Stimulasi pengembangan prasarana dan drainase untuk
penanggulangan genangan di perkotaan dan kawasan strategis pada 306 lokasi.
Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh dan penyediaan perumahan melalui pemberdayaan masyarakat sebanyak 4,2 juta unit rumah dan peningkatan kualitas kawasan kumuh seluas 1.700 ha di 32 propinsi.
Rehabilitasi bangunan gedung negara di 15 propinsi dan peningkatan kebun raya/istana presiden.
Penataan dan revitalisasi kawasan strategis, potensial yang mengalami degradasi ekonomi, sosial, dan budaya di 247 kawasan.
Kegiatan fasilitasi perbaikan dan penataan kembali lingkungan tradisional dan bersejarah di 395 lokasi, peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam penataan lingkungan permukiman.
Bantuan teknis dalam pengelolaan ruang terbuka hijau di perkotaan sebanyak 150 kota, kegiatan pengembangan PS (infrastruktur) desa pusat pertumbuhan seperti pembangunan jalan poros desa sepanjang 8.000 km, serta pengembangan jalan akses 1.200 km untuk mendukung 1 juta rumah dan jalan sekunder perkotaan.
Pengembangan PS (infrastruktur) desa agropolitan (jalan poros, terminal, pasar desa/regional) sebanyak 238 kawasan yang tersebar di 31 propinsi.
Fasilitasi keterlibatan swasta dalam penyediaan air minum untuk mendukung pengembangan kawasan perumahan dan penyediaan air minum di 50 perkotaan metro/besar/sedang.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
13
2.2. RENCANA KINERJA
2.2.1. RENCANA KINERJA TAHUNAN
1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan
Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006 meliputi 1.840 desa dengan 45 kabupaten tersebar di 4 propinsi.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Rencana kinerja yang diprogramkan dicapai tahun anggaran 2006 untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 1.808 personil. Penyusunan Rencana, Program, Kebijakan dan Pengaturan
(NSPM) Rencana kinerja yang telah diprogramkan untuk dicapai tahun anggaran
2006 sebanyak 153 paket rumusan yang dihasilkan.
2. SEKTOR AIR MINUM Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan fisik sistem penyediaan air minum yang memberi pengaruh pada tingkat manfaat adalah sebesar Rp 454,989 milyar yang tersebar pada 385 lokasi di 32 propinsi di Indonesia. Diharapkan kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum tersebut dapat memberi manfaat kepada 1.065.696 jiwa.
3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan Pengembangan sistem pengelolaan persampahan bertujuan untuk peningkatan kebersihan kawasan perkotaan dan derajat kesehatan masyarakat. Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan meliputi : Stimulasi (reward) peningkatan kualitas dan kapasitas prasarana dan
sarana TPA regional untuk kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan
Initial investment yang bersifat stimulan dan reward untuk Pemerintah kabupaten/kota yang sudah mengoperasikan TPA dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan operasionalnya.
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Drainase Pengembangan sistem drainase bertujuan untuk mengurangi atau
meminimalisasi tingkat genangan sehingga dapat menurunkan tingkat gangguan ekonomi kota dan kerugian harta benda yang berskala nasional serta untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).
Kriteria Pengembangan Sistem Drainase meliputi : Stimulasi rehabilitasi dan pembangunan sistem drainase primer di
kawasan strategis perkotaan kota besar dan metropolitan yang rawan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
14
terhadap genangan/banjir dan akan menimbulkan gangguan berskala nasional dan regional dan kerugian harta benda.
Rehabilitasi dan pembangunan drainase dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).
Perhatian diberikan pada daerah yang selalu tergenang di perkotaan
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Pengembangan sistem pengelolaan air limbah bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah perkotaan padat penduduk dan rawan penyakit, serta kawasan strategis lainnya di kota besar dan metropolitan, serta menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG) dan gerakan nasional percepatan pembangunan air minum dan sanitasi. Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah meliputi : Pengembangan prasarana dan sarana air limbah terpusat di wilayah
strategis dan cepat tumbuh, dan padat di kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.
Optimalisasi sistem terpusat yang telah dibangun baik namun tingkat pelayanannya masih rendah (< 60% cakupan pelayanan)
Bantuan fisik dalam rangka penyiapan pengembangan prasarana dan sarana pengolahan air limbah terpusat di kota-kota sedang/Ibu Kota Kab baru/Kota Baru.
Penyediaan prasarana dan sarana air limbah sistem on-site terkait dengan kawasan pelayanan air bersih di kawasan rawan sanitasi.
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Rencana kinerja yang ditargetkan untuk dicapai pada tahun anggaran 2006 meliputi :
Program penanggulangan dampak konflik sosial dan bencana dalam rangka tanggap darurat/rehabilitasi dan peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, daerah terisolir, dan perbatasan melalui kegiatan : Pembangunan PS Permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, daerah
tertinggal dengan dana Rp 26.893.865,- di 45 kota/kabupaten pada 50 kawasan dengan jumlah penduduk terlayani 40.473 jiwa.
Pembangunan PS Permukiman pasca konflik/bencana dengan dana Rp 4.493.225,- di 5 kota/kabupaten dengan jumlah KK terlayani 160 KK. Selain itu, ada Satker Inpres 6/2003 yang bertujuan untuk mendukung penanganan prasarana dan sarana Bidang Cipta Karya pada daerah pasca konflik di Maluku dan Maluku Utara yang pada tahun 2006 mempunyai anggaran dana sebesar Rp 40.000.000.000,-.
Pembangunan PS Permukiman di daerah perbatasan dengan dana Rp 71.106.680,- di 24 kota/kabupaten pada 24 kawasan dengan jumlah penduduk terlayani 38.150 jiwa.
Program meningkatkan kapasitas manajemen pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha di daerah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU melalui kegiatan :
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
15
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program dengan dana Rp 60.085.463,- dengan produk 113 NSPM dan 269 Bantek.
Program penyelenggaraan pembangunan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan melalui kegiatan : Pembangunan PS Permukiman pada Kasiba/Lisiba dengan dana
Rp 51.704.116,- di 76 kota/kabupaten pada 76 kawasan dengan jumlah KK terlayani 35.750 KK.
Pembangunan PS Permukiman dan pengembangan rusunawa dengan dana Rp 214.585.066,- dengan jumlah rusunawa terbangu 23 twin blok dan jumlah penduduk terlayani 8.800 jiwa.
Pembangunan PS Permukiman di daerah perdesaan melalui program KTP2D dengan dana Rp 61.821.121,- di 128 kota/kabupaten pada 130 kawasan dengan jumlah KK terlayani 40.000 KK.
Program peningkatan produktivitas fungsi kawasan perkotaan dan revitalisasi kawasan bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya yang menurun kualitasnya mulai TA 2006 terdapat dalam penganggaran pembinaan ruang terbuka hijau melalui kegiatan : Pembangunan PS Permukiman melalui kegiatan NUSSP dengan dana
Rp 137.257.447,- di 32 kota/kabupaten pada 358 kelurahan dengan jumlah penduduk terlayani 686.101 jiwa, serta dengan dana Rp 58.650.000 dengan produk 2 NSPM dan 14 Bantek.
Pembangunan PS Permukiman dengan dana Rp 10.800.000,- di 6 kota dengan jumlah penduduk terlayani 39.874 jiwa.
Program peningkatan pelayanan infrastruktur perdesaan, kawasan agropolitan, daerah tertinggal dan dalam keterkaitan kota-desa. Pembangunan PS Permukiman dengan dana Rp 86.714.589,- di
121 kota/kabupaten dengan jumlah penduduk terlayani 500.000 jiwa. Pembangunan PS Permukiman dengan dana Rp 496.291.000,- di
4 propinsi pada 94 kawasan dengan jumlah penduduk terlayani 2.760.000 jiwa.
Pembangunan PS Permukiman dengan dana Rp 86.714.589,- di 32 propinsi pada 94 kawasan dengan jumlah penduduk terlayani 451.200 jiwa.
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG
Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun rencana kegiatan tahun 2006 yang secara umum terdiri dari 9 (sembilan) kegiatan utama yaitu :
Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana
Rencana kegiatan dalam Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di daerah bencana adalah untuk membantu pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam penanganan pasca bencana dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tahun anggaran 2006, program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
16
Penyusunan Pedoman Penataan Ruang Terbuka Hijau Lingkungan, dengan target : - Tersedianya pedoman penataan ruang terbuka hijau 1 NSPM - Tertib pembangunan ruang terbuka hijau 50% - Masyarakat dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk
kegiatan rekreatif 50 % - Lingkungan perkotaan menjadi asri 50 % - Dana Rp 500 juta dengan lokasi 50 kabupaten/kota
Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Sumatera, dengan target : - Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Sumatera 1 Bantek - Masalah PBL teratasi 60% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 120 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 60% - Dana Rp 700 Juta dengan produk 60 paket
Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa, dengan target : - Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Jawa 1 Bantek - Masalah PBL teratasi 60% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 120 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 60% - Dana Rp 600 Juta dengan produk 60 paket
Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa, dengan target : - Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Jawa 1 Bantek - Masalah PBL teratasi 60% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 110 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 60% - Dana Rp 450 Juta dengan produk 60 paket
Bantek Penanganan Kawasan Kumuh, dengan target : - Terlaksananya bantek penanganan kawasan kumuh 1 Bantek - Penanganan program kawasan kumuh menjadi terarah 50% - Kendala penanganan kawasan kumuh teratasi 50% - Pelaksanaan kegiatan memenuhi sasaran 50% - Dana Rp 750 Juta dengan produk 50 paket
Bantek Penanganan Kawasan Kota Bandanaira, dengan target : - Terlaksananya bantek penanganan kawasan Kota Bandanaira
1 Bantek - Peningkatan Kawasan Bandanaira 50% - Kawasan Bandanaira menjadi tertata 50% - Masalah kawasan Kota Bandanaira teratasi 50% - Dana Rp 750 Juta di 50 kawasan/paket
Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, dengan target : - Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi 1 Bantek - Masalah PBL teratasi 50%
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
17
- Peningkatan ketrampilan SDM PBL 120 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 800 Juta dengan produk 50 paket
Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Rencana kegiatan dalam Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan :
Pembinaan Teknis Pembangunan Gedung Negara, dengan target : - Terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di
seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia 33 paket - Standarisasi pemahaman mengenai penyelenggaraan bangunan
gedung di seluruh Indonesia 100% - Pemerintah daerah mampu melaksanakan tugas bantuan teknis
dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu, dan jumlah serta tertib administrasi 80%
- Terwujudnya BGN yang sesuai fungsi memenuhi syarat administratif dan teknis 75%
- Produk 100 paket, 80 orang, dan 75 kabupaten/kota Penyusunan raperda bangunan Gedung Kabupaten/Kota, dengan
target : - Tersusunnya Dokumen Rancangan Peraturan Daerah tentang
Bangunan Gedung yang mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya setempat yang siap diajukan dalam sidang DPRD pada masa sidang Tahun 2006 25 paket
- Terselenggaranya tertib administrasi dan teknis dalam penyelenggaraan bangunan gedung di daerah 50%
- Terwujudnya bangunan gedung yang andal, fungsional, dan berjatidiri 50%
- Menurunnya tingkat pelanggaran persyaratan bangunan gedung 30%
- Dana Rp 1.827 Juta dengan produk 25 paket di 30 kabupaten/kota Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK), dengan target :
- Tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penanggulangan bahaya kebakaran 33 paket
- Ketersediaan Rencana Induk Kebakaran kabupaten/kota 50% - Meningkatnya kemampuan kelembagaan pemadam kebakaran di
kabupaten/kota dalam pelaksanaan tugas pencegahan terjadinya bencana kebakaran 50%
- Menurunnya kejadian kebakaran, jumlah kerugian, dan korban jiwa 50%
- Dana Rp 16.162 Juta pada 50 wilayah Pembinaan Bangunan Gedung, dengan target :
- Terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia 41 paket
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
18
- Standarisasi pemahaman mengenai penyelenggaraan bangunan gedung di seluruh Indonesia 100%
- Pemerintah daerah mampu melaksanakan tugas bantuan teknis dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu dan jumlah serta tertib administrasi 80%
- Meningkatnya bangunan gedung yang sesuai fungsi, memenuhi syarat administratif dan teknis 75%
- Dana Rp 41 Juta dan untuk 75 orang Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Propinsi, dengan
target : - Terlaksananya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara
sesuai peraturan dan perundang-undagan yang berlaku 67 paket - Tersedianya informasi mengenai proses dan kelengkapan
pengalihan status dan pengalihan status rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota 80%
- Semakin tertibnya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota 80%
- Meningkatnya fasilitas dan kenyamanan atas pelayanan BG dan RN 80 %
- Dana Rp 358.380 Juta Digitalisasi Arsip Bangunan Gedung Negara, dengan target :
- Terbangunnya sistem pengarsipan bangunan gedung dan rumah di tingkat propinsi di seluruh Indonesia 17 paket
- Berfungsinya sistem pengarsipan bangunan gedung dan rumah negara di daerah pada tingkat propinsi 100%
- Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai bangunan gedung dan rumah negara di daerah 100%
- Meningkatnya pendataan BGN yang memenuhi syarat administrasi 100%
Inventarisasi Arsitektur dan Bangunan Gedung, dengan target : - Terselenggranya inventarisasi arsitektur dan bangunan gedung
12 paket - Tersedianya informasi arsitektur dan bangunan gedung 100% - Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
akan informasi mengenai arsitektur bangunan gedung di daerah 100%
- Meningkatnya arsitektur dan bangunan gedung yang terdata 100%
Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Rencana kegiatan dalam Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi kegiatan penyusunan NSPM penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Undang-undang No. 72 tahun 1959 tentang Rumah Negara, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penataan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
19
bangunan dan lingkungan, peningkatan kapasitas menejemen pemerintah daerah, dan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU, yaitu :
Penyusunan Pedoman Pembinaan Teknis Pemberdayaan Komunitas dan Penataan Lingkungan, dengan target : - Tersedianya pedoman pembinaan teknis pemberdayaan komunitas
dan penataan lingkungan 1 NSPM - Standarisasi pemberdayaan masyarakat dan penataan lingkungan
40% - Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran 40% - Berkurangnya penduduk yang tinggal di rumah tidak layak huni
40% - Dana Rp 500 Juta
Penyusunan Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkungan Bersejarah/Tradisional, dengan target : - Tersedianya Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan
Lingkungan Bersejarah/Tradisional 1 NSPM - Standarisasi perencanaan lingkungan bersejarah 85% - Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran 85% - Menurunnya perusakan lingkungan bersejarah/tradisional 50% - Dana Rp 500 Juta
Penyusunan Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung, dengan target : - Tersedianya pedoman teknis perencanaan kelengkapan sarana dan
prasarana bangunan gedung 1 NSPM - Standarisasi kelengkapan sarana dan prasarana BG 50% - Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran 50% - Meningkatnya kenyamanan dan keselamatan pengguna bangunan
gedung 50% - Dana Rp 398.726 Juta
Bantek dan Fasilitasi Pembinaan Teknis Bangunan Gedung Wilayah I dan II, dengan target : - Terlaksananya Bantek dan fasilitasi pembinaan teknis bangunan
gedung Wilayah I dan II 1 bantek - Masalah BG teratasi 50% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 120 orang - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 1.056 Juta
Penyusunan Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung, dengan target : - Tersedianya pedoman teknis pemeriksaan berkala bangunan
gedung 1 NSPM - Standarisasi pemeriksaan berkala BG 50% - Kegiatan sesuai sasaran 40% - Menurunnya angka kecelakaan dan bahaya dalam bangunan
gedung 50% - Dana Rp 422.500 Juta
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
20
Penyusunan Pedoman Teknis Pemb. dan Pemanfaatan Bangunan Gedung Di Atas/Di Bawah Air serta PSU : - Tersedianya pedoman teknis pemb. dan pemanfaatan BG di atas/di
bawah air serta PSU 1 NSPM - Standarisasi pemanfaatan BG di atas/di bawah air 50% - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Berkurangnya kawasan kumuh di sekitar aliran air serta PSU 50% - Dana Rp 400.401 Juta
Penyusunan Pedoman Teknis Model RIK Kebakaran Kabupaten/Kota, dengan target : - Tersedianya pedoman teknis Model RIK Kebakaran kabupaten/kota
1 NSPM - Standarisasi model RIK 35% - Kegiatan sesuai sasaran 35% - Menurunnya tingkat kebakaran gedung 35% - Dana Rp 422.440Juta
Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Fungsi Khusus, dengan target : - Tersedianya pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung
fungsi khusus 1 NSPM - Standarisasi penyelenggaraan BG fungsi khusus 30% - Kegiatan sesuai sasaran 30% - Meningkatnya bangunan gedung dengan fungsi khusus yang
pembangunannya sesuai ketentuan dan efisien biaya 30% - Dana Rp 400.042Juta
Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, dengan target : - Terlaksananya pengelolaan gedung dan rumah Negara 3 paket - Meningkatnya fungsi lembaga penyelengara BGRN 80% - Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan BGRN 80% - Meningkatnya kepuasan atas pelayanan BG dan RN 80% - Dana Rp 1.450Juta
Review Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, dengan target : - Laporan review pedoman teknis pembangunan bangunan gedung
negara 1 NSPM - Tersedianya pedoman teknis pembnagunan bangunan gedung
negara 50% - Perbaikan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
50% - Penyusunan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung
negara yang lebih baik 50% - Dana Rp 300.910 Juta
Bimbingan Teknis Pengelolaan BGRN di Pusat, Wilayah Barat, dan Wilayah Timur : - Terlaksananya program pengelolaan BGRN di pusat, wilayah barat
dan wilayah timur 1 bantek - Masalah BGRN teratasi 50%
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
21
- Peningkatan ketrampilan SDM PBL 40 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 700 Juta
Kajian Pelaksanaan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung dan Rumah Negara, dengan target : - Terlaksananya pembinaan teknis bangunan gedung dan rumah
negara 1 bantek - Peningkatan kemampuan penyelenggara pembangunan bangunan
gedung dan rumah negara 85% - Peningkatan tertib pembangunan BGN 95% - Masalah pembinaan BGRN teratasi 83% - Dana Rp 450 Juta
Bantek pelaksanaan Progaram PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, dengan target : - Terlaksananya program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi 1 bantek - Masalah PBL teratasi 50% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 50 orang - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 800 Juta
Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, dengan target : - Terlaksananya program PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua 1 bantek - Masalah PBL teratasi 50% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 50 orang - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 900 Juta
Pengawasan dan Supervisi, dengan target : - Laporan pengawasan dan supervisi 33 paket - Meningkatnya kualitas program 50% - Tersedianya data dan masalah 60% - Peningkatan kualitas pembinaan program 60%
Bantek Penyusunan Audit Atas UPP 1 dan UPP 2, dengan target : - Tersedianya audit atas UPP 1 dan UPP 2 1 paket - Masalah teratasi 85% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 95% - Kegiatan sesuai sasaran 83% - Dana Rp 1.000 Juta
Bantek Penyusunan RTBL (Koridor JL. Sisingamangaraja), dengan target : - Tersedianya dokumen RTBL (Koridor Jl.Sisingamangaraja) 1 bantek - Masalah teratasi 90% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 85 orang - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 500 Juta
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
22
Rencana Teknis Memorandum Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkugan di Daerah, dengan target : - Terselenggaranya kegiatan memorandum kegiatan penataan
bangunan dan lingkungan di daerah 33 paket - Terumuskan kegiatan PBL TA 2007 33 paket - Rencana program terarah dan sesuai sasaran 60% - Peningkatan mutu perencanaan 60%
Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan, dengan target : - Terselenggaranya kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan
penataan bangunan dan lingkungan di setiap propinsi 33 paket - Meningkatnya pemahaman para pelaksana dan stakeholder serta
aparat pemerintah tentang pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan 20 orang
- Pemerintah daerah mampu menyelaraskan pelaksanaan kegiatan di daerah dengan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan 33 paket
- Terwujudnya sosialisasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan 100%
Rencana Teknis Identifikasi Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan, dengan target : - Terlaksananya identifikasi kegiatan penataan bangunan dan
lingkungan 33 paket - Teridentifikasi program PBL 90% - Program sesuai sasaran 85% - Peningkatan kualitas kegiatan penataan bangunan dan lingkungan
85%
Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan
Rencana kegiatan dalam Program Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan di 33 propinsi yang meliputi kegiatan bantuan teknis prenyusunan peraturan daerah, fasilitasi percontohan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan teknis, pelatihan tenaga pendata harga dan keandalan bangunan gedung. Meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung yang memenuhi standar
Peningkatan dan Pemantapan Kelembagaan dan Fasilitasi Raperda Bangunan Gedung, dengan target : - Terlaksananya bantuan teknis peningkatan pemantapan
kelembagaan 32 paket - Inventarisasi Peraturan Daerah terkait manajemen
penyelenggaraan bangunan gedung di daerah 30% - Inventarisasi fungsi kelembagaan, bangunan gedung di daerah
30% - Rancangan Peraturan Daerah tentang bangunan gedung 40 paket - Dana Rp 1.546 Juta
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
23
Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG dan Keselamatan Bangunan, dengan target : - Terselenggaranya sosialisasi BG 33 paket - Tersedianya tenaga pendata harga satuan bahan bangunan di
setiap kabupaten/kota yang terampil, cekatan dan mampu menghitung harga satuan bahan bangunan dan harga satuan/m2 untuk menuju keselamatan bangunan gedung 1.320 orang
- Tersedianya informasi harga bangunan, upah tenaga kerja, harga satuan pekerjaan pembangunan dan harga satuan bangunan gedung negara per m2 di setiap kabupaten/kota sebagai acuan dalam pelaks pembangunan BGN di propinsi dan kabupaten/kota 33 kabupaten/kota
- Meningkatnya BGN yang pembangunanya sesuai ketentuan dan efisien biayanya 75%
- Dana Rp 2.067Juta
Penyusunan RTBL, dengan target : - Terbangunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
yang implementatif dengan memasukkan kaidah penataan bangunan dan lingkungan yang sehat, harmoni, dan berjatidiri 41 paket
- Terciptanya kawasan yang harmoni sesuai kaidah tata bangunan dan lingkungan dengan memasukkan unsur-unsur budaya lokal namun visioner dengan memberikan ruang-ruang inovasi untuk membentuk kawasan yang harmoni dan berjatidiri 50%
- Meningkatnya kualitas penataan bangunan dan lingkungan 50% - Menurunnya jumlah kawasan kumuh 50% - Dana Rp 15.813 Juta
Sosialisasi Peraturan Bangunan Gedung, dengan target : - Terselenggaranya kegiatan sosialisasi Peraturan Perundang-
undangan Bangunan Gedung di setiap propinsi 23 paket - Jumlah peserta sosialisasi 920 orang - Meningkatnya pemahaman masyarakat dan stakeholders serta
aparat pemerintah tentang Peraturan dan Perundang-undangan tentang bangunan gedung 50%
- Pemerintah daerah mampu menyelaraskan peraturan daerah dalam penyelenggaraan bangunan gedung di wilayahnya 40%
Pengembangan Sistem Informasi Arsitektur Bangunan Gedung, dengan target : - Terbangunnya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di
daerah 18 paket - Berfungsinya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di
daerah 35% - Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
akan informasi arsitektur bangunan gedung di daerah 35% - Peningkatan pelayanan kepada masyarakat atas kebutuhan
informasi arsitektur 40%
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
24
Pemantauan dan Evaluasi, dengan target : - Laporan pemantaun dan evaluasi program 33 paket - Peningkatan kualitas program PBL 50% - Ketersediaan informasi dan masalah program 60% - Peningkatan kualitas pembinaan program 60%
Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Rencana Kegiatan dalam Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi kegiatan bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara dan pengelolaan rumah negara dalam rangka pengalihan status golongan rumah negara golongan II menjadi rumah negara golongan III dan terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia :
Percontohan Aksesbilitas BGN, dengan target : - Fisik percontohan aksesbilitas BGN 67 paket - Meningkatnya jumlah bangunan gedung negara yang aksesibel
67 paket - Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pemenuhan
persyaratan aksesbilitas BGN 67 paket - Peningkatan kuantitas dan kualitas BGN yang aksesibel dan ramah
67 paket - Dana Rp 332.380 Juta
Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya
Rencana Kegiatan dalam Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya meliputi : kegiatan rehabilitasi bangunan gedung Istana Kepresidenan agar laik fungsi serta rehabilitasi bangunan gedung pada Kebun Raya, terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan, dan terbukanya aksesbilitas masyarakat untuk mendukung terwujudnya Indonesia yang lebih sejahtera.
Lanjutan Rehabilitasi Wisma Negara, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Wisma Negara
1 Paket - Meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Wisma
Negara 80% - Meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana
Kepresidenan Wisma Negara 80% - Meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Wisma
Negara 80%
Lanjutan Rehablitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, dengan target : - Terlaksananya Rehabilitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali
1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Tampak
Siring Bali 80%
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
25
- Meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali 80%
- Meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali 80%
Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor 1 bantek - Meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Bogor 80% - Meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana
Kepresidenan Bogor 80% - Meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Bogor 80%
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bogor, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi kebun raya Bogor 1 bantek - Meningkatnya kualitas bangunan/sarana kebun raya Bogor 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan kebun
raya Bogor 80% - Meningkatnya kulaitas dan kuantitas pengelolaan koleksi kebun
raya Bogor 80% - Dana Rp 3.673 Juta
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Raya Cibodas, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Cibodas 1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan/sarana Cibodas 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Cibodas
80% - Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Cibodas
80% - Dana Rp 3.673 Juta
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Kebun Raya 1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan/sarana Kebun Raya 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Kebun
Raya 80% - Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Kebun
Raya 80% - Dana Rp 3.673 Juta, 1 paket dan 80 %
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bedugul, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Kebun Raya Bedugul 1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan /sarana Kebun Raya Bedugul 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Kebun
Raya Bedugul 80% - Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Kebun
Raya Bedugul 80% - Dana Rp 3.673 Juta
Lanjutan rehabilitasi Istana Kepresidenan Cipanas, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Cipanas 1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan/sarana Cipanas 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Cipanas
80%
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
26
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Cipanas 80%
- Dana Rp 3.673 Juta
Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional
Rencana Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menata lingkungan permukimannya khususnya dalam pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukimannya agar terwujud lingkungan yang nyaman, sehat, dan aksesibel, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerjanya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Selain itu juga berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin.
Dukungan PSD Lingkungan Permukiman, dengan target : - Terlaksananya program PSD lingkungan permukiman 155 kab/kota - Luas kawasan permukiman kumuh yang diperbaiki 90% - Jumlah kepala keluarga yang menerima manfaat 80% - Perbaikan lingkungan kumuh 50% - Dana Rp 97.274 Juta
Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah, dengan target : - Terlaksananya pembinaan penataan lingkungan wilayah 33 paket - Masalah penataan lingkungan teratasi 90% - Kegiatan sesuai sasaran 80% - Terwujudnya tata wilayah sesuai fungsi memenuhi syarat
administrasi dan tertib 50% - Dana Rp 11.849 Juta
Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/ Bersejarah dan Lingkungannya
Rencana Kegiatan dalam Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan lingkungannya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan bersejarah dan lingkungannya untuk laik fungsi, sehingga dapat mendorong pengembangan ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keserasian lingkungan. Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin :
Pendampingan Pelaksanaan Kawasan Kumuh, dengan target : - Terlaksananya pendampingan kawasan kumuh 61 paket - Tersusun DED pembangunan untuk pembangunan kawasan
permukiman kumuh dan nelayan 90% - Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum
fasilitator pada tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan 80%
- Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta 80%
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
27
- Terciptanya lingkungan permukiman kumuh dan nelayan sehat, produktif, harmoni, dan berkelanjutan 50%
- Dana Rp 14.194 Juta Pelaksanaan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional, dengan
target : - Terlaksananya pendampingan penataan lingkungan permukiman
tradisional 23 paket - Tersusun DED pembangunan untuk pembangunan kawasan
permukiman tradisional/bersejarah 85% - Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum
fasilitator pada tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan 90%
- Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta 80%
- Terciptanya lingkungan permukiman tradisional/bersejarah yang harmoni dan berjatidiri 50%
- Dana Rp. 2.062 Juta Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Lingkungan Permukiman
Tradisional, dengan target : - Tersusun Dokumen Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan,
Tradisional/Bersejarah di semua lokasi terpilih yang telah dimasukkan dalam dokumen memorandum kegiatan pada tahun 2006 14 paket
- Tersedianya dokumen RTRP tradisional/bersejarah yang dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan penataan kawasan tradisional/bersejarah untuk Tahun Anggaran 2007 90%
- Meningkatnya kualitas yang nyaman, sehat, dan aksesibel 80% - Meningkatnya produktifitas dan tingkat kesejahteraan 50% - Dana Rp 5.050 Juta
Dukungan PSD Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/ Bersejarah, dengan target : - Terlaksananya pemberdayaan masyarakat dalam menata dan
merehabilitasi lngkungan permukiman tradisional/bersejarah 33 kabupaten/kota
- Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman tradisional/ bersejarah 90%
- Meningkatnya kualitas lingkunan yang nyaman, sehat, dan aksesibel 80%
- Meningkatnya produktifitas kerja serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya 50%
- Dana Rp 11.849 Juta
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat
Rencana Kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penataan lingkungan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
28
yang lebih nyaman serta terbangunnya modal sosial kemasyarakatan sesuai konsep tridaya. Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain. Serta Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran :
Bantek Penyusunan Audit Atas UPP1 dan UPP2, dengan target : - Terlaksananya bantuan teknis dan penyiapan audit atas UPP 1 dan
UPP II 1 bantek - Meningkatnya pelaksanaan bantuan teknis dan penyiapan audit
atas UPP 1 dan UPP II 85% - Meningkatnya kualitas audit atas UPP I dan UPP II 95% - Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam program penaganan
dalam program penanganan kemiskinan perkotaan 83% - Dana Rp 1.000 Juta
Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), dengan target : - Terlaksananya BLM 176 paket - Terlaksananya pembentukan kelompok BKM melalui pemberdayaan
masyarakat 3.784 unit - Tersalurkannya bantuan langsung masyarakat dengan cara yang
bersih dari KKN 40% - Terlaksananya efisiensi pendanaan dan optimalisasi penyaluran
BLM 40% - Meningkatkan produktifitas kerjasama antara masyarakat dalam
pelaksanaan pencairan dana BLM 50% - Dana Rp 356,380 Juta
Bantuan Teknis P2KP, dengan target : - Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi
yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain 42 paket
- Meningkatnya pelaksanaan bantuan teknis P2KP 85% - Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat instansi terkait
dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran 95% - Terselenggaranya Program P2KP TA 2006 secara akuntabel,
memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean governance mengacu kepada NSPM yang dikeluarkan Ditjen. Cipta Karya 83%
- Dana Rp 522.054 Juta
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahap II, dengan target : - Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di masing-
masing propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain 26 paket
- Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran 85%
- Terselenggaranya Program P2KP Tahun Anggaran 2006 secara akuntabel dan memenuhi prinsip-prinsip good governance dan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
29
clean governance mengacu kepada NSPM yang telah dikeluarkan oleh Ditjen. Cipta Karya 95%
- Meningkatnya kepedulian dan kebijakan yang pro-poor dari pejabat dan instansi terkait 83%
- Dana Rp 58.630 Juta
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan 3, dengan target : - Terlaksananya bantuan manajemen P2KP 3 16 paket - Meningkatnya bantuan manajemen P2KP 3 85% - Meningkatkannya kapasitas manajemen P2KP 3 95% - Meningkatnya kapasitas kelembagaan dalam program penanganan
kemiskinan 83% - Dana Rp 463,423 Juta, 16 Paket, 85 dan 90 %
2.2.2. KEGIATAN 1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG
DAN PENUNJANG a. PERKOTAAN DAN PERDESAAN
Pengembangan Kelembagaan sebanyak 15 paket Peningkatan Kemampuan Tenaga Pengelola Program 1 paket Fasilitas Penguatan Organisasi sebanyak 2 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 1 paket Pengembangan Lingkungan Perumahan pada Kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa (KTP2D) sebanyak 2 paket b. PENDUKUNG DAN PENUNJANG
Penyelanggaraan Legal Drafting pada 4 lokasi diperuntukkan bagi 200 orang peserta, dengan biaya Rp 275.328.000,-
Pelaksanaan Pembinaan Hukum Kontrak/Perjanjian dan Perizinan kepada 30 orang petugas, dengan nilai Rp 312.442.000,-
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi PP Nomor 16 Tahun 2005 sebanyak 6 lokasi untuk 240 orang peserta dengan nilai Rp 371.043.000,-
Penyelenggaraan Diseminasi Pengelolaan Keuangan, dengan kegiatan Pembinaan Administrasi Pengelolaan Keuangan, dan Pembinaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), bagi 614 orang pegawai di 6 (enam) lokasi senilai Rp 1.492.878.000,-
Penyelenggaraan Pelatihan dan Pembinaan Teknis bagi aparat Satuan Kerja, melalui kegiatan Pelatihan Calon Bendahara Pengeluaran dan Pembinaan Teknis Penerapan SAI di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, untuk masing-masing 3 (tiga) lokasi bagi 279 orang dengan nilai Rp 1.102.138.000,-
Pelaksanaan Advokasi Hukum dalam rangka penangan dan peningkatan Aset milik DJCK dengan nilai Rp 303.431.000,-
Penyusunan 3 buah Sistem Aplikasi Keuangan yang meliputi: Sistem Aplikasi Penggajian, Sistem Aplikasi PNBP, Sistem Aplikasi Peraturan keuangan, dengan nilai Rp 567.202.000,-
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
30
Penyusunan Program dan Rencana Kerja serta pengendalian anggaran Satuan Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan nilai Rp 317.212.000,-
Penyusunan Naskah Akademik RUU tentang Perumahan dan Permukiman, sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 400.000.000,-
Penyusunan RPP Air Limbah sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 400.000.000,-
Penyusunan Naskah Akademis penyusunan RUU perkotaan sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 400.000.000,-.
Penyusunan Materi Rapermen PU yang terencana, terpadu, dan sistematis dengan nilai Rp 350.186.000,-
Penyusunan Kebijakan dan NSPM berupa Rapermen PU tentang Pengelolaan Persampahan sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 350.186.000,-
Penyusunan Kebijakan dan NSPM berupa Rapermen PU tentang bidang SPAM sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 350.186.000,-
Pelaksanaan koordinasi penyusunan peraturan Perundang-undangan dan bantuan hukum, dengan nilai Rp 650.154.000,-
Pelaksanaan efektifitasi bantuan dan pertimbangan hukum dalam rangka penangan masalah hukum, dengan nilai Rp 300.534.000,-
Rehabilitasi sarana kebakaran Basement Gedung Utama senilai Rp 188.517.000,-
Penyediaan Prasarana dan sarana PLP pada daerah konflik/bencana, dengan nilai Rp 5.000.000.000,-
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dampak bencana alam dengan nilai Rp 246.250.000,-
Penyusunan Sistem Informasi Kepegawaian dengan nilai Rp 725.186.000,-
Penyelenggaraan Pelatihan Penatausahaan dan pemanfaatan BMN di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, untuk 25 orang peserta dengan nilai Rp 340.041.000,-
Pelaksanaan kegiatan pembinaan standar keselamatan bangunan untuk 30 orang dengan nilai Rp 101.505.000,-
Pembinaan penanggulangan bahaya kebakaran, bagi 40 orang peserta dengan nilai Rp 579.159.000,-
Pembinaan Teknis Peningkatan Keamanan dan Pemeliharaan Hasil Pembangunan untuk 30 orang senilai Rp 378.603.000,-
Pengadaan Peralatan dan Mesin senilai Rp 359.500.000,- Penyusunan proyek selesai di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, untuk
10 lokasi, senilai Rp 364.257.000,- Konsolidasi Inventarisasi BMN di lingkungan DJCK, sebanyak 1 paket
senilai Rp 148.063.000,- Penyusunan rincian tugas, fungsi, dan tatalaksana hubungan kerja
dan SOP, sebanyak 6 paket dan 6 SOP, senilai Rp 2.574.880,- Penyusunan Sistem Informasi melalui penempatan ”touch-screen”
sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 250.000.000,-
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
31
Rehabilitasi Mess Pejompongan seluas 400 m2, senilai Rp 240.000.000,-
Peningkatan kemampuan 290 orang SDM yang handal dan profesional dalam pengelolaan PS bidang Cipta Karya melalui kegiatan 1 program Diklat Tahunan dan 4 modul Diklat Fungsional, dengan nilai Rp 3.780.400.000,-
Penyediaan Prasarana dan sarana PLP pada daerah konflik/bencana, dengan nilai Rp 16.180.000.000,-
Rehabilitasi Wisma Sanita, senilai Rp 428.343.000,- Penyelenggaraan prasarana dan sarana kantor, meliputi : operasional
kantor, pengelolaan gaji pegawai, TKK, pemeliharaan gedung, listrik, komunikasi, air, gas, serta keperluan operasional lainnya senilai Rp 52.687.958.000,-
Rehabilitasi Sarana Kerja Kantor Setditjen. Cipta Karya dan rehabilitasi sarana kebakaran gedung Blok B 1/c, senilai Rp 689.719.000,-
Kegiatan Kebijakan dan Strategi Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
sebanyak 19 paket Pengembangan Kelembagaan sebanyak 3 paket USDRP Consult to Support IUDP sebanyak 6 paket USDRP Consult to Support PMU sebanyak 1 paket
Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan Penganggaran Administrasi Umum selama 1 (satu) tahun Pengadaan Meubelair sebanyak 3 paket Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4 sebanyak 2 paket Perbaikan Peralatan Kantor dan Sarana Gedung sebanyak 1 paket Pengadaan Alat Pengolah Data sebanyak 1 paket Pendidikan dan Pelatihan Teknis sebanyak 1 paket Pengembangan Kelembagaan sebanyak 5 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
sebanyak 19 paket Kegiatan Pengembangan Hubungan Kerjasama Luar Negeri dan
Investasi Administrasi Umum selama 1 (satu ) tahun Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
sebanyak 4 paket Penyuluhan dan Penyebaran Informasi sebanyak 3 paket Pencetakan/Penerbitan/Penggandaan/Laminasi sebanyak 1 paket Monitoring dan Evaluasi sebanyak 3 paket
Kegiatan Data dan Informasi Administrasi Umum selama 1 (satu) tahun Pengembangan Sistem Informasi Manajemen sebanyak 13 paket Pameran/Visualisasi/Publikasi/Promosi sebanyak 8 paket
Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
sebanyak 10 paket
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
32
Evaluasi/Laporan Kegiatan sebanyak 2 paket Monitoring dan Evaluasi sebanyak 5 paket Pengembangan Kelembagaan sebanyak 1 paket
2. SEKTOR AIR MINUM
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada sektor air minum untuk tahun anggaran 2006, yaitu :
Pembangunan intake kapasitas 227 l/d Pembangunan broncaptering kapasitas 171 l/d Pengadaan dan pemasangan pipa sepanjang 1.010.276 m Pembangunan IPA sejumlah kapasitas 982 l/d Pembangunan reservoir volume 8.081 m3 Pengadaan dan pemasangan pompa kapasitas 946 l/d Pengadaan dan pemasangan terminal air/hidran umum sejumlah
677 unit Pembangunan sumur kapasitas 156 l/d Pengadaan mobil tangki sejumlah 3 unit Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah sejumlah 2.211 unit
Selain pekerjaan fisik, dilakukan pula pekerjaan non-fisik yang terdiri dari penyusunan NSPM, bantuan teknis (bantek), dan bimbingan teknis.
3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
a. Kegiatan Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan Kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang direncanakan antara lain sebagai berikut : Pengadaan Dump Truck sejumlah 54 unit Pengadaan Truck Sampah sejumlah 15 unit Pengadaan Arm Roll Truck sejumlah 48 unit Pengadaan Container Sampah sejumlah 78 unit Pengadaan Landasan Container sampah sejumlah 14 unit Pengadaan Bulldozer sejumlah 3 unit Pengadaan Excavator sejumlah 2 unit Pembuatan Trans Depo/TPS sejumlah 46 unit Optimalisasi TPA sejumlah 3 unit Pengembangan TPA sejumlah 2 unit Pembangunan TPA sejumlah 3 paket Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan tersebut dapat memberi manfaat kepada 206.000 jiwa
b. Kegiatan Pengembangan Sistem Drainase Perkotaan Pengembangan sistem drainase direalisasikan untuk : Pembangunan saluran drainase perkotaan primer sepanjang 110.612
meter Peningkatan saluran drainase perkotaan sekunder sepanjang 53.536
meter
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
33
Pembangunan Prasarana dan Sarana Drainase ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada 235.000 jiwa dengan luas areal penanggulangan genangan air seluas 1.100 Ha.
c. Kegiatan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Kegiatan pengembangan sistem air limbah yang direncanakan : Truck/Mobil Tinja sejumlah 27 Unit Pembangunan IPAL sejumlah 3 Unit Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat sejumlah 27 unit Rehabilitasi IPLT sejumlah 15 unit Pembangunan IPLT sejumlah 6 unit Denpasar Sewerage Development Project sejumlah 1 paket Pengembangan Sewerage sejumlah 13 unit Rehabilitasi IPAL sejumlah 1 unit SANIMAS di 86 lokasi Pembangunan MCK/Septictank Komunal sejumlah 34 unit Pembangunan MCK Knock Down sejumlah 61 unit Pengadaan WC Mobile sejumlah 1 unit Pelatihan/Sosialisasi Bidang Air Limbah sejumlah 11 pertemuan Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Air Limbah
sejumlah 4 paket Penyusunan Studi/DED/Evaluasi sejumlah 94 laporan Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan air limbah tersebut dapat memberi manfaat kepada 108.400 jiwa.
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN a. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah)
Kegiatan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 meliputi :
Tersedianya prasarana dan sarana permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah tertinggal, yaitu : Jalan lingkungan sepanjang 32.548,89 meter Saluran lingkungan sepanjang 6.137,22 meter Jalan setapak sepanjang 6.218,09 meter Box culvert sebanyak 5 unit Plat duiker sepanjang 20 meter MCK sebanyak 11 unit Bahan bangunan sebanyak 160 unit Rumah pelintas batas sebanyak 30 unit Tambatan perahu sebanyak 4 unit Sumur bor sebanyk 7 unit Talud sepanjang 170 meter Balai pertemuan sebanyak 1 unit Dermaga sepanjang 522,50 meter Rumah tumbuh sepanjang 522,50 meter Penjemuran ikan 522,50 meter
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
34
Terehabilitasinya prasarana dan sarana permukiman pasca konflik/bencana alam, yaitu: Jalan lingkungan sepanjang 1.330 meter Saluran lingkungan sepanjang 2.060 meter Jalan setapak sepanjang 3.400 meter Pembangunan rumah sebanyak 160 unit MCK sebanyak 10 unit Cubluk sebanyak 60 unit Sumur dangkal sebanyak 11 unit
Tersedianya dukungan prasarana dan sarana dasar pada Kasiba/ Lisiba, yaitu : Jalan poros sepanjang 89.594,97 meter Saluran lingkungan sepanjang 43.407,41 meter Jalan setapak sepanjang 1.028,57 meter Gorong-gorong sebanyak 68 unit Talud sepanjang 965 meter Plat duiker sepanjang 116 meter
Terlaksananya peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan melalui Program KTP2D, yaitu : Jalan lingkungan sepanjang 117.015,51 meter Saluran lingkungan sepanjang 61.051,24 meter Jalan setapak sepanjang 3.500 meter Plat duiker sepanjang 68 meter Box culvert sebanyak 9 unit Gorong-gorong sebanyak 9 unit Jembatan sebanyak 1 unit Talud sepanjang 225 meter Tambatan perahu sebanyak 1 unit Shelter sebanyak 1 unit Bahan bangunan sebanyak 80 unit Balai pertemuan sebanyak 1 unit Kios sebanyak 6 unit
b. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Kegiatan Pengembangan Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 11.905 meter Saluran lingkungan sepanjang 7.962 meter Jalan poros desa sepanjang 41.195 meter Jembatan sebanyak 3 unit Talud sepanjang 816 meter Pompa sebanyak 10 unit Genset sebanyak 2 unit IPA sebanyak 3 unit Rumah pompa sebanyak 1 unit Tangki kimia sebanyak 3 unit
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
35
Reservoir sebanyak 8 unit Pos jaga sebanyak 3 unit Pipa air bersih sepanjang 105.958 meter Hidrant Umum (HU) sebanyak 93 unit Broncaptering sebanyak 12 unit Bak air sebanyak 6 unit Pasar sebanyak 3 unit Bak sampah sebanyak 2 unit Mess sebanyak 1 unit
c. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 1.511 meter Saluran lingkungan sepanjang 3.884 meter Jalan setapak sepanjang 1.000 meter Gorong-gorong sebanyak 8 unit Pipa air bersih sepanjang 3.900 meter Jalan poros desa sepanjang 265.305,27 meter Plat duiker sebanyak 3 unit Tambatan perahu sebanyak 2 unit Jembatan sebanyak 11 unit Terminal sebanyak 1 unit Los pasar sebanyak 7 unit Kios pasar sebanyak 4 unit Pasar desa sebanyak 5 unit
d. Satker Inpres 6/2003 Kegiatan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 meliputi : Pipa air bersih 11.418 meter Jembatan pipa 120 meter Pompa 2 unit Sumur bor 3 unit Reservoir 4 unit Genset 2 unit Hidran umum 35 unit Sambungan rumah 383 meter Gedung negara 6 unit Pembangunan rumah semi permanen 100 unit Saluran 2.500 meter Jalan poros desa 200 meter Gorong-gorong 16 meter Septic tank komunal 2 unit Truk tangki 3 unit
e. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Kegiatan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 adalah pembangunan rusunawa dan PSD Permukiman sebanyak 23 twin blok.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
36
f. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat) Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan
Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi : Pendidikan dan Pelatihan 1 laporan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 2 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
5 laporan 2 paket Penyuluhan dan Penyebaran Informasi 5 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan 1 paket Penguatan Kelembagaan 1 paket Pengkajian dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan
Bidang Standarisasi 4 paket Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi :
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 10 paket
Pengembangan Kelembagaan 2 laporan Pengembangan Sistem Informasi 2 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan
Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi :
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 3 laporan 5 paket
Pemantauan dan Evaluasi 1 laporan Pengadaan Meubelair 1 set Pengadaan Alat Pengolah Data 2 paket Pengembangan Rumah Susun Sederhana Sewa 1 paket Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Komunitas 1 paket Monitoring/Pengawasan Pelaksanaan Program/Kegiatan
1 laporan Penguatan Kelembagaan 8 paket Bantuan Sarana dan Prasarana 12 paket
Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan Keggiatan tahun anggaran 2006 meliputi :
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 7 paket
Pengembangan Lingkungan Perumahan pada KTP2D 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan Monitoring dan Evaluasi 1 laporan
Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi :
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 10 paket
Pengembangan Kawasan Perbatasan 1 laporan Pengembangan Pulau Kecil/Terpencil/Tertinggal 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
37
g. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi : Penetapan kelurahan/desa yang telah membentuk BKM, Sosialisasi dan Diseminasi, Rembug Warga, Evaluasi NUP, Persetujuan NOL Kontrak oleh ADB, dan Pencairan Komponen Infrastruktur.
h. Satker Pengembangan PS Kawasan Desa Agropolitan Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi : Jalan poros desa sepanjang 163.829 meter Jalan usaha tani sepanjang 129.114,38 meter Jembatan sebanyak 20 unit Pasar sebanyak 18 unit Los Pasar sebanyak 5 unit Puskesmas sebanyak 1 unit Dermaga sebanyak 1 unit
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG
Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana
Rencana kegiatan dalam Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di daerah bencana adalah untuk membantu pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam penanganan pasca bencana dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tahun anggaran 2006, program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
Penyusunan Pedoman Penataan Ruang Terbuka Hijau Lingkungan Bantek Pelaks Program PBL TA 2006 Wilayah Sumatera Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa Bantek Penanganan Kawasan Kumuh Bantek Penanganan Kawasan Kota Bandanaira Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi
Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Rencana kegiatan dalam Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan di daerah dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, melalui sosialisai dan pelatihan peraturan perundang-undangan dan standar teknis penataan bangunan dan lingkungan, serta dalam rangka pemberdayaan masyarakat (empowerment). Meningkatnya jumlah bangunan gedung yang laik fungsi dan diselenggarakan secara tertib, serta meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung dan rumah negara yang memenuhi ISO standar.
Pembinaan Teknis Pembangunan Gedung Negara
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
38
Penyusunan raperda bangunan Gedung Kabupaten/Kota Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK) Pembinaan Bangunan Gedung Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Propinsi Digitalisasi Arsip Bangunan Gedung Negara Inventarisasi Arsitektur dan Bangunan Gedung
Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Rencana kegiatan dalam Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi kegiatan penyusunan NSPM penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Undang-undang No. 72 tahun 1959 tentang Rumah Negara, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan, peningkatan kapasitas menejemen pemerintah daerah, dan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU, yaitu :
Penyusunan Pedoman Pemb. Teknis Pemberdayaan Komunitas dan Penataan Lingkungan
Penyusunan Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkungan Bersejarah/Tradisional
Penyusunan Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung
Bantek dan Fasilitasi Pembinaan Teknis Bangunan Gedung Wilayah I dan II
Penyusunan Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung Penyusunan Pedoman Teknis Pemb. dan Pemanfaatan Bangunan
Gedung Di Atas/Di Bawah Air serta PSU Penyusunan Pedoman Teknis Model RIK Kebakaran Kabupaten/Kota Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Fungsi Khusus Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Review Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Bimbingan Teknis Pengelolaan BGRN di Pusat, Wilayah Barat, dan
Wilayah Timur Kajian Pelaksanaan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung dan Rumah
Negara Bantek pelaksanaan Progaram PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan
Sulawesi Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua Pengawasan dan Supervisi Bantek Penyusunan Audit Atas UPP 1 dan UPP 2 Bantek Penyusunan RTBL (Koridor JL. Sisingamangaraja) Rencana Teknis Memorandum Kegiatan Penataan Bangunan dan
Lingkugan di Daerah
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
39
Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan Rencana Teknis Identifikasi Kegiatan Penataan Bangunan dan
Lingkungan
Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan
Rencana kegiatan dalam Program Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan di 33 propinsi yang meliputi kegiatan bantuan teknis prenyusunan peraturan daerah, fasilitasi percontohan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan teknis, pelatihan tenaga pendata harga dan keandalan bangunan gedung. Meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung yang memenuhi standar
Peningkatan dan Pemantapan Kelembagaan dan Fasilitasi Raperda Bangunan Gedung
Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG dan Keselamatan Bangunan Penyusunan RTBL Sosialisasi Peraturan Bangunan Gedung Pengembangan Sistem Informasi Arsitektur Bangunan Gedung Pemantauan dan Evaluasi
Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Rencana Kegiatan dalam Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi kegiatan bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara dan pengelolaan rumah negara dalam rangka pengalihan status golongan rumah negara golongan II menjadi rumah negara golongan III dan terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia :
Percontohan Aksesbilitas BGN
Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya
Rencana Kegiatan dalam Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya meliputi : kegiatan rehabilitasi bangunan gedung Istana Kepresidenan agar laik fungsi serta rehabilitasi bangunan gedung pada Kebun Raya, terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan, dan terbukanya aksesbilitas masyarakat untuk mendukung terwujudnya Indonesia yang lebih sejahtera.
Lanjutan Rehabilitasi Wisma Negara Lanjutan Rehablitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bogor Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Raya Cibodas Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bedugul Lanjutan rehabilitasi Istana Kepresidenan Cipanas
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
40
Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional
Rencana Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menata lingkungan permukimannya khususnya dalam pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukimannya agar terwujud lingkungan yang nyaman, sehat, dan aksesibel, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerjanya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Selain itu juga berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin.
Dukungan PSD Lingkungan Permukiman Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah
Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/ Bersejarah dan Lingkungannya
Rencana Kegiatan dalam Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan lingkungannya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan bersejarah dan lingkungannya untuk laik fungsi, sehingga dapat mendorong pengembangan ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keserasian lingkungan. Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin :
Pendampingan Pelaksanaan Kawasan Kumuh Pelaksanaan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Lingkungan Permukiman
Tradisional Dukungan PSD Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/
Bersejarah
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat
Rencana Kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penataan lingkungan yang lebih nyaman serta terbangunnya modal sosial kemasyarakatan sesuai konsep tridaya. Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain. Serta Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran :
Bantek Penyusunan Audit Atas UPP1 dan UPP2 Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Bantuan Teknis P2KP Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahap II Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan 3
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
41
2.2.3. INDIKATOR KINERJA
1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG
a. PERKOTAAN DAN PERDESAAN Terlaksananya pengendalian dan pengamanan PKPS BBM
b. PENDUKUNG DAN PENUNJANG Terselenggarakannya tata administrasi di bidang hukum, pengelolaan
keuangan, dan pengelolaan aset (BMN) di lingkungan Ditjen. Cipta Karya
Tersusunnya pedoman aplikasi dalam penggajian, sistem komputerisasi PNBP, aplikasi peraturan keuangan
Terselenggarakannya pembinaan hukum kontrak/perjanjian dan perijinan, penyusunan naskah akademis RUU, Rapermen PU
Tersedianya prasarana dan sarana PLP pada daerah lokasi pasca konflik/ bencana
Terselenggarakannya pembinaan pegawai dan penyusunan modul diklat fungsional, pembinaan teknis peningkatan kemampuan aparatur dalam pengelolaan aset, proyek selesai, pencegahan bahaya kebakaran, keamanan, dan pemeliharaan hasil pembangunan
Tersusunnya Sistem Informasi ke-Cipta Karya-an dan Sistem Informasi Kepegawaian
Tersedianya PS AM pada daerah lokasi pasca konflik/bencana Terselenggaranya administrasi umum Terselenggaranya peningkatan layanan umum dan operasional
Terselenggaranya administrasi pegawai dan rehabilitasi PS perkantoran Terfasilitasinya upaya peningkatan kapasitas masyarakat dalam
pembangunam AM dan PLP Terlaksananya pengembangan sistem tata laksana kelembagaan yang
efektif dalam pembangunan AM dan AL serta persampahan dan drainase
Terfasilitasinya upaya membangun kawasan perdesaan melalui peningkatan keberdayaan masyarakat lokal di kawasan perdesaan dalam mengelola pembangunan perdesaan sesuai dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
Terlaksananya peningkatan kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola dan meningkatkan produktivitas kota-kota kecil dan menengah
Terlaksananya peningkatan kapasitas pemerintah lokal dan keberdayaan masyarakat dalam mengelola pembangunan perdesaan
Tersedianya peralatan dan mesin Terlaksananya tertib administrasi penyelenggaraan kegiatan
infrastruktur PU Tersusunnya NSPM, Wasdal, Bantek, dan Diseminasi/Sosialisasi bidang
Pengembangan AM, PLP, Penataan Bangunan dan Lingkungan, serta Pengembangan Permukiman
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
42
Tersedianya standar dan peraturan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Tersedianya standar dan peraturan dalam mewujudkan perkembangan kota-kota secara hirarkis dan memiliki keterkaitan kegiatan ekonomi yang strategis dalam sistem perkotaan nasional
Tersusunnya regulasi kebijakan peningkatan sarana dan prasarana perdesaan
Terkelolanya dan terkendalinya pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan agar pertumbuhannya dapat berkelanjutan
2. SEKTOR AIR MINUM
3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Tersedianya PS persampahan di daerah pasca bencana alam : buldozer 3 unit excavator 2 unit jumlah lokasi 1 lokasi jumlah jiwa yang terlayani 880.000 jiwa volume timbunan sampah terangkut 900 m3/hari
Tersedianya SDM yang profesional bidang ke-PLP-an : Pelatihan fasilitator PS AL
- Terlaksananya pelatihan di 22 propinsi dan untuk 300 personil Pelatihan teknis bidang ke-PLP-an
- Terlaksananya pelatihan di 32 propinsi dan untuk 900 personil Terlaksananya tertib administrasi penyelenggaraan kegiatan infrastruktur
PU : Administrasi umum mendukung operasional 32 SNVT di propinsi dan
1 Satker di pusat - Terlaksananya tertib administrasi umum SNVT dan Satker Pusat di
32 propinsi Tersusunnya NSPM, wasdal, bantek rencana program
Bantek, Rencana Program dan Studi lainnya - Bantek, rencana program, dan studi lainnya 131 laporan
Tersedianya PS AL di perkotaan dan perdesaan Sistem AL terpusat mendukung RSH di 31 kabupaten/kota Pengembangan sewerage di 7 kabupaten/kota Penyediaan PS AL kawasan kumuh di 29 kabupaten/kota Truk tinja 25 unit SANIMAS 46 kabupaten/kota Jumlah jiwa yang terlayani 598.031 jiwa
Tersedianya PS persampahan di perkotaan dan perdesaan Pengembangan TPA 6 unit Pembangunan TPA 5 unit Dump truck 74 unit Arm roll truck 55 unit Buldozer 5 unit
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
43
Excavator 3 unit Truk sampah 3 unit TPS 44 unit Kontainer 55 unit Landasan kontainer 17 unit Komposting di 3 kabupaten/kota Jumlah jiwa yang terlayani 440.000 jiwa Volume timbulan sampah yang terangkut 1.100 m3/hari
Tersedianya PS Drainase di perkotaan dan perdesaan Saluran air 217.681 meter Gorong-gorong 1 paket Pintu air 2 paket Jumlah jiwa yang terlayani 108.000 jiwa Luas area genangan yang tertangani 2.176 ha
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Tersedianya PS Permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah
tertinggal Terehabilitasinya PS Permukiman pasca bencana dan kerusuhan sosial Tersedianya PS Permukiman di daerah perbatasan Tersusunnya rencana teknis pengembangan permukiman Tersedianya dukungan PSD Permukiman pada Kasiba/Lisiba Terfasilitasinya Pengembangan Rusunawa dana PSD Permukiman Terlaksananya peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan
melalui program KTP2D Terfasilitasinya perbaikan, penataan kembali lingkungan kota, dan
peningkatan pemerintah daerah/masyarakat Terkelolanya dan terkendalinya pertumbuhan kota-kota besar dan
metropolitan agar pertumbuhannya dapat berkelanjutan Terlaksananya pengembangan PS di kawasan Desa Pusat Pertumbuhan
(DPP) Tersedianya infrastruktur perdesaan sesuai kebutuhan masyarakat
setempat (Pembangunan Prasarana Perdesaan) Terlaksananya pengembangan PS di kawasan Desa Agropolitan untuk
meningkatkan produktifitas dan ekonomi lokal.
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG Terfasilitasinya masyarakat untuk pembangunan bangunan gedung dan
lingkungan yang aman terhadap bencana Meningkatnya jumlah bangunan gedung yang laik fungsi dan
diselenggarakan secara tertib, serta meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung dan rumah negara yang memenuhi ISO standar
Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
44
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. PENGUKURAN KINERJA
Dalam mengukur akuntabilitas kinerja, terhadap program yang telah dipersiapkan, disajikan data pencapaian sasaran yang direncanakan di tahun 2005 (secara fisik); tingkat pencapaian terhadap program yang direncanakan, realisasi dan efisiensi keuangan untuk tahun yang bersangkutan. Masing-masing program dapat diuraikan sebagai berikut :
1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN
PENUNJANG
a. Perkotaan dan Perdesaan Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan mencapai sasaran fisik
sebanyak 1.840 desa (100%) dan sasaran keuangan Rp 450.395.193.000,- (90,75%).
b. Pendukung dan Penunjang Pada tahun 2006 direncanakan 153 paket kegiatan dengan rencana sasaran
fisik 100% dan keuangan 100%. Pencapaian sasaran fisik: 143 paket kegiatan (93,46%) untuk Penyusunan
Rencana, Program, Kebijakan, dan Pengaturan (NSPM), 1.808 personel (100%) untuk pencapaian sasaran Peningkatan Kualitas SDM, dan pencapaian sasaran keuangan Rp 153.402.294.823,- (78,24%).
2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM
a. Realisasi Fisik Sampai dengan Akhir Desember 2006, pada SNVT Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi dari total 1.239 paket, terdapat 1.009 paket pekerjaan fisik dan 230 paket pekerjaan non-fisik. Dari jumlah paket tersebut, 27 paket masih dalam proses lelang karena belum memberikan laporan rinci sampai bulan Desember 2006. Paket-paket tersebut merupakan penambahan paket baru dari sisa kontrak yang ada sebelumnya. Pekerjaan yang dilaksanakan secara swakelola sebanyak 187 paket. Realisasi pelaksanaan fisik sampai akhir Desember 2006 sesuai dengan hasil pelaporan dari daerah mencapai 100%.
b. Realisasi Keuangan
Realisasi keuangan SNVT Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi mencapai 97,52% dan SVT Pengembangan Air Minum 97,98%.
BBAABB III
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
45
3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP Pengukuran kinerja merupakan suatu ukuran yang digunakan sebagai dasar penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Departemen Pekerjaan Umum. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja mencakup penetapan kinerja, pengumpulan data kinerja, serta cara pengukuran kinerja. Dalam pengukuran kinerja dilakukan penyusunan dasar dan cara perhitungan pencapaian output dan outcome serta didasarkan atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2006.
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
a. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah) Pencapaian kinerja Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan
Daerah Tertinggal pada tahun anggaran 2006 terlihat dari penyerapan dana yang mencapai Rp 26.729.711.000,- (± 99%), cakupan wilayah 53 kabupaten/kota (100%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 92.252 jiwa (388%).
Pencapaian kinerja Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 59.927.905.400,-, cakupan wilayah 136 kabupaten/kota (106%), dan jumlah penduduk terlayani mencapai 88.807 jiwa (344%)
Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/ Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 14.796.545.000,- serta produk berupa 57 NSPM dan 156 Bantuan Teknis.
b. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Kawasan Perbatasan Pencapaian kinerja Penanganan Pengembangan Kawasan Perbatasan Selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 terlihat dari penyerapan dana
senilai Rp 69.086.961.000,- (97%), cakupan wilayah 27 kabupaten/kota (117%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 55.350 jiwa (145%).
Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 5.349.150.000,- dan produk berupa 7 NSPM serta 54 Bantuan Teknis.
c. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan (Propinsi) Pencapaian kinerja untuk Peningkatan Kualitas Permukiman di Desa
Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 79.492.803.600,- (92%), cakupan wilayah mencapai 124 kabupaten/kota (102%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 515.000 jiwa (103%).
Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 8.422.408.000,- dan produk berupa 3 NSPM serta 92 Bantuan Teknis.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
46
d. Satker Inpres 6/2003 Pencapaian kinerja pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari
penyerapan dana sebesar Rp. 39.906.722.000,- (99.77%).
e. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Pencapaian kinerja untuk pembangunan rusunawa dan PSD permukiman
tahun 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 214.585.065.200,- (100%) dengan capaian pembangunan 23 twin blok (100%) dan jumlah penduduk terlayani 8.800 jiwa (100%).
f. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat) Pencapaian kinerja kegiatan Fasilitasi Pengembangan Perkotaan selama
pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa seluruh kegiatan yang direncanakan dapat terselesaikan dengan baik. Penyerapan dana untuk tiap-tiap paket pekerjaan cukup beragam dengan rata-rata penyerapan mencapai 99,73% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
Pencapaian kinerja kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 menunjukkan bahwa seluruh paket pekerjaan yang direncanakan dalam Kegiatan Pembinaan Pengembangan Kawasan Metropolitan telah dapat diselesaikan dengan baik dengan pencapaian kinerja mencapai 100%. Sedangkan tingkat penyerapan dana untuk tiap paket pekerjaan berbeda-beda, namun secara keseluruhan tingkat realisasi penyerapan dana mencapai 98,13%.
Kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, secara keseluruhan mencapai 99,55% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
Kinerja untuk kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, secara keseluruhan mencapai 99,90% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
g. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) Untuk penyerapan dana, kinerja Neighborhood Upgrading and Shelter
Sector Project (NUSSP) menunjukkan bahwa dari 932 paket kontrak SP3 pada 357 BKM yang tersebar di 32 kabupaten/kota senilai Rp 125.439.171.000,- baru dapat diserap sebesar Rp 108.411.024.000,- yang terdiri dari DIPA 2006 sebesar Rp 137.257.447.000,-.
Untuk pelaksanaan Satker Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman dengan dana senilai Rp 58.650.000.000,- yang terdiri dari dana APBN murni sebesar Rp 9.650.000.000,- dan PHLN sebesar Rp 49.000.000.000,- dengan capaian produk 2 NSPM dan 14 Bantek dengan penyerapan dana sebesar Rp 37.777.101.000,- (70,50%).
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
47
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG
Pengukuran kinerja kegiatan pada tahun 2006 didasarkan pada Rencana Kinerja Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan yang telah ditetapkan. Dokumen Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari rencana strategis yang memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai, indikator kinerja sasaran, dan rencana capaian yang meliputi : program, kegiatan, indikator kinerja kegiatan, dan rencana capaiannya.
Sasaran yang akan dicapai (target sasaran) oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan pada tahun 2006 antara lain :
Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan bangunan konstruksi dan keselamatan bangunan serta penataan lingkungan permukiman di 160 kabupaten/kota
Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman, dan prosedur 150 NSPM (Norma, Standar, Pedoman, Manual), serta pengembangan piranti lunak, bantuan teknik, dan bimbingan teknik 50 produk
Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan pembangunan infrastruktur/ SDM yang profesional dan handal serta terwujudnya sistem fungsi organisasi yang efektif dan efisien sebanyak 130 produk
Meningkatnya penerapan standar keselamatan dan keamanan bangunan gedung di 32 propinsi dan terehabilitasinya bangunan gedung di 15 propinsi
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan PS air minum kepada 11 juta jiwa di perkotaan dan pedesaan (terutama di kawasan rawan air bersih perkotaan dan pedesaan), pengelolaan sanitasi di 276 kota/kabupaten, pengembangan drainase dan pengelolaan sistem persampahan, serta meningkatnya kualitas lingkungan permukiman kawasan kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha yang mencakup sekitar 4,2 juta unit
Meningkatnya kualitas lingkungan dan vitalitas kawasan perekonomian kota, bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya melalui revitalisasi 247 kawasan serta tertatanya kembali lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah pada 395 kawasan termasuk fasilitasi terhadap pemerintah daerah dalam pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) di 150 kota
Terfasilitasinya prasarana dan sarana perumahan dan permukiman yang layak huni dan terjangkau sebanyak 671 ribu unit, dukungan rusunawa 30 ribu unit, meningkatnya kualitas permukiman di perdesaan di 665 kawasan, serta terentaskannya kemiskinan 3.790 kelurahan.
Dalam pencapaian sasaran kinerja tahun 2006 tersebut, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui 9 (sembilan) program utamanya melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu :
Program Bantuan Teknis pembangunan Bangunan Gedung dan lingkungan didaerah bencana;
Bantuan teknis (bantek) penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) koridor Jl. Sisingamangaraja
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
48
Penyusunan Pedoman Penataan Ruang Terbuka Hijau Lingkungan
Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Sumatera
Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa
Bantek Penanganan Kawasan Kumuh
Bantek Penanganan Kawasan Kota Bandanaira
Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Peningkatan dan pemantapan kelembagaan dan fasilitasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) bangunan gedung
Pelatihan teknis tenaga pendata harga satuan bangunan dan gedung (HSBG) dan keselamatan bangunan
Pembinaan teknis pembangunan gedung negara
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Bangunan Gedung
Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK)
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Pembinaan Bangunan Gedung
Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Penyusunan Pedoman Pembinaan Teknis Pemberdayaan komunitas dan penataan lingkungan
Penyusunan Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkuangan Bersejarah/Tradisional
Penyusunan Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung
Bantek dan Fasilitasi Pembinaan Teknis Bangunan Gedung (BG) Wilayah I dan II
Penyusunan Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung
Penyusunan Pedoman Teknis Pembinaan dan Pemanfaatan Bangunan Gedung (BG) Di Atas/Di Bawah Air serta PSU
Penyusunan Pedoman Teknis Model RIK Kebakaran Kabupaten/Kota
Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Fungsi Khusus
Pengelolaan Bangunan Bedung dan Rumah Negara (BGRN)
Review Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Bimbingan Teknis Pengelolaan BGRN di Pusat, Wilayah Barat, dan Wilayah Timur
Kajian Pelaksanaan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung dan Rumah Negara
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
49
Program Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan
Sosialisasi Peraturan Bangunan Gedung
Peningkatan dan Pemantapan Kelembagaan dan Fasilitasi Raperda Bangunan Gedung
Pengembangan Sistem Informasi Arsitektur Bangunan Gedung
Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG dan Keselamatan Bangunan Gedung
Pemantauan dan Evaluasi
Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung Negara (BGN)
Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya
Lanjutan Rehabilitasi Wisma Negara
Lanjutan Rehablitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring, Bali
Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bogor
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Raya Cibodas
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bedugul
Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Cipanas
Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan, dan Tradisional
Dukungan PSD Lingkungan Permukiman
Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah
Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan Lingkungannya
Pendampingan Pelaksanaan Kawasan Kumuh
pendampingan Pelaksanaan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional
Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Lingkungan Permukiman Tradisional
Dukungan PSD Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/ Bersejarah
Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat
Bantek Penyusunan Audit Atas UPP1 dan UPP2
Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahap II
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahap III
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
50
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan tahun 2005 telah ditetapkan indikator untuk masing-masing kegiatan (Indikator kinerja kegiatan) mengukur pencapaian sasaran program. Indikator kinerja kegiatan tersebut mencakup 5 (lima) aspek, yaitu :
Masukan (Inputs) : segala sesuatu yang dibutuhkan agar kegiatan dapat terlaksana (menghasilkan output) seperti sumber daya manusia, dana, material, sarana, waktu, teknologi, dan lainnya
Keluaran (Outputs) : merupakan produk atau jasa (fisik maupun non-fisik) yang dihasilkan langsung dari pelaksanaan kegiatan sesuai dengan masukan
Hasil (Outcomes) : segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) pada jangka menengah. Outcomes mengukur seberapa jauh produk atau jasa suatu kegiatan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat
Manfaat (Benefits) : manfaat atau kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan langsung oleh masyarakat, misalnya tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik
Dampak (Impacts) : ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan, dan kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan
Indikator kinerja tersebut digunakan untuk mengukur kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran kegiatan. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan antara rencana pencapaian sasaran (target) dengan realisasi pencapaian sasaran (realisasi) yang akan menghasilkan prosentase tingkat capaian. Dengan pengukuran tersebut dapat dilaksanakan analisis dan evaluasi capaian kinerja kegiatan Program Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun 2006.
3.2. EVALUASI KINERJA
1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG
a. Perkotaan dan Perdesaan Kinerja untuk kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 85,25%, sedangkan untuk penyerapan dana mencapai 90,75% dari jumlah dana yang dialokasikan.
b. Pendukung dan Penunjang
Terhadap indikator masukan yaitu dana, kegiatan Pendukung dan Penunjang menunjukkan kinerja yang tidak menggembirakan pada akhir tahun anggaran. Hal ini dikarenakan penyerapan hingga akhir tahun anggaran baru mencapai 78,24%. Rendahnya penyerapan karena ada beberapa kegiatan yang dibiayai oleh PHLN belum terealisasi serta terjadi efisiensi pengunaan dana APBN.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
51
Terhadap indikator keluaran yaitu jumlah paket kegiatan, kegiatan Pendukung dan Penunjang menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan karena dari 153 paket kegiatan yang direncanakan di luar administrasi umum, terlaksana sebanyak 143 paket kegiatan atau 93,46%. Tidak terpenuhinya rencana pelaksanaan dikarenakan beberapa paket kegiatan yang dibiayai oleh PHLN masih dalam proses.
Terhadap indikator hasil yaitu prosentase kegiatan, kegiatan Pendukung dan Penunjang menunjukkan kinerja yang menggembirakan, dikarenakan dari 143 paket yang telah berjalan, semuanya menunjukkan prosentase fisik 100% (atau telah selesai dilaksanakan).
2. SEKTOR AIR MINUM Peningkatan kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Departemen Pekerjaan Umum. Evaluasi kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan pencapaian indikator kinerja. Evaluasi kinerja dilakukan dengan cara menghitung nilai capaian kinerja dari pelaksanaan kegiatan pengembangan air minum yang telah ditetapkan. Setelah itu dilakukan penilaian atas pertanggungjawaban pencapaian tujuan dan sasaran berdasarkan hasil perencanaan strategis dan analisis pencapaian kinerja untuk menginterpretasikan lebih lanjut hasil pengukuran kinerja. Dalam evaluasi kinerja diadakan penilaian kinerja program dan penilaian kinerja kebijakan. Di dalam perhitungan dilakukan pencapaian output dan outcome dengan didasarkan atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2006.
3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Peningkatan kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Departemen Pekerjaan Umum. Evaluasi kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan pencapaian indikator kinerja. Evaluasi kinerja dilakukan dengan cara menghitung nilai capaian kinerja dari pelaksanaan kegiatan pengembangan air minum yang telah ditetapkan. Setelah itu dilakukan penilaian atas pertanggungjawaban pencapaian tujuan dan sasaran berdasarkan hasil perencanaan strategis dan analisis pencapaian kinerja untuk menginterpretasikan lebih lanjut hasil pengukuran kinerja. Dalam evaluasi kinerja diadakan penilaian kinerja program dan penilaian kinerja kebijakan. Di dalam evaluasi kinerja dilakukan perhitungan pencapaian output dan outcome dengan didasarkan atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2006. Hal itu dilakukan berdasarkan hasil-hasil perhitungan Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Evaluasi Kinerja dilakukan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, serta perbaikan untuk pelaksanaan program/kegiatan di masa mendatang.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
52
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
a. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah)
Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal
Pencapaian kinerja Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal pada tahun anggaran 2006 terlihat dari penyerapan dana yang mencapai Rp 26.729.711.000,- (± 99%), cakupan wilayah 53 kabupaten/kota (100%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 92.252 jiwa (388%).
Pengembangan Lingkungan Perumahan pada Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D).
Pencapaian kinerja Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 59.927.905.400,-, cakupan wilayah 136 kabupaten/kota (106%), dan jumlah penduduk terlayani mencapai 88.807 jiwa (344%).
b. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Pencapaian kinerja Penanganan Pengembangan Kawasan Perbatasan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, terlihat dari penyerapan dana senilai Rp 69.086.961.000,- (97%), cakupan wilayah 27 kabupaten/kota (117%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 55.350 jiwa (145%). Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 5.349.150.000,- dan produk berupa 7 NSPM serta 54 Bantuan Teknis.
c. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan (Propinsi) Pencapaian kinerja untuk Peningkatan Kualitas Permukiman di Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 79.492.803.600,- (92%), cakupan wilayah mencapai 124 kabupaten/kota (102%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 515.000 jiwa (103%). Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 8.422.408.000,- dan produk berupa 3 NSPM serta 92 Bantuan Teknis.
d. Satker Inpres 6/2003 Satker Inpres 6/2003 yang ada pada daerah pasca konflik di Maluku dan Maluku Utara dengan hasil pembangunan meliputi : pipa air bersih 11.418 meter, jembatan pipa 120 meter, pompa 2 unit, sumur bor 3 unit, reservoir 4 unit, genset 2 unit, hidran umum 35 unit, sambungan rumah 383 meter, rehab. Gedung negara 6 unit, Pemb. Rumah semi permanen 100 unit, saluran 2.500 meter, jalan poros desa 200 meter, gorong-gorong 16 meter, septictank komunal 2 unit, truck tangki 3 unit. Pencapaian kinerja pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp. 39.906.722.000,- (99.77%).
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
53
e. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Pencapaian kinerja pembangunan rusunawa dan PSD permukiman tahun 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 214.585.065.200,- (100%) dengan capaian pembangunan 23 twin blok (100%) dan jumlah penduduk terlayani 8.800 jiwa (100%).
f. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat)
Pencapaian kinerja kegiatan Fasilitasi Pengembangan Perkotaan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa seluruh kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan dengan baik. Penyerapan dana untuk tiap-tiap paket pekerjaan cukup beragam dengan rata-rata penyerapan mencapai 99,73% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
Pencapaian kinerja kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 menunjukkan bahwa seluruh paket pekerjaan yang direncanakan dalam Kegiatan Pembinaan Pengembangan Kawasan Metropolitan telah dapat diselesaikan dengan baik dengan pencapaian kinerja mencapai 100%. Tingkat penyerapan dana untuk tiap paket pekerjaan berbeda-beda, namun secara keseluruhan tingkat realisasi penyerapan dana mencapai 98,13%.
Kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, secara keseluruhan mencapai 99,55% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
Kinerja untuk kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, namun secara keseluruhan mencapai 99,90% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
g. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) Untuk penyerapan dana, kinerja Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) menunjukkan bahwa dari 932 paket kontrak SP3 pada 357 BKM yang tersebar di 32 kabupaten/kota senilai Rp 125.439.171.000,- baru dapat diserap sebesar Rp 108.411.024.000,- yang terdiri dari DIPA 2006 sebesar Rp 137.257.447.000,-. Untuk pelaksanaan Satker Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman dengan dana senilai Rp 58.650.000.000,- yang terdiri dari dana APBN murni sebesar Rp 9.650.000.000,- dan PHLN sebesar Rp 49.000.000.000,- dengan capaian produk 2 NSPM dan 14 Bantuan Teknis dengan penyerapan dana sebesar Rp 37.777.101.000,- (70,50%).
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
54
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG Evaluasi kinerja dimaksudkan agar dapat diketahui tingkat pencapaian realisasi, kemajuan, dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan agar didapatkan penilaian serta pelajaran (lesson learned) dalam rangka umpan balik perbaikan kegiatan di masa datang. Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan isian pada Form Pengukuran Kinerja Kegiatan (PPK). Penilaian (evaluasi) dilakukan berdasarkan hasil perhitungan tingkat capaian sasaran terhadap masing-masing aspek indikator kinerja.
a. Terhadap Indikator Masukan (Inputs)
Masukan (Inputs) yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau menghasilkan keluaran (outputs). Inputs kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan tahun 2006 meliputi :
Dana
Pada tahun anggaran 2006, pagu dana APBN untuk kegiatan PBL adalah Rp 441.444.909.550, yang dialokasikan pada kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung (PTBG) sebesar Rp 38.457.263.000 dan kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman (PLP) Rp 402.987.646.550. Setelah melalui proses lelang, maka disetujui anggaran kegiatan PBL sebesar Rp 275.767.125.025,- atau 62,47% dari pagu yang disediakan. Dilihat dari sifat pengelolaannya, 76,05 % dari dana tersebut dikelola secara swakelola dan 24 % dikelola secara kontraktual. Dilihat dari paket kegiatannya, dana tersebut dialokasikan untuk membiayai 1.114 paket kegiatan yang terdiri dari 704 paket swakelola dan 410 kontraktual. Menurut jenis kegiatannya, paket kegiatan dapat dibedakan menjadi : 170 paket capacity building, 602 paket software/kajian, 486 paket pendampingan, 14 paket monitoring dan evaluasi, serta 300 paket pembangunan prasarana fisik.
SDM
Pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan tahun 2006 didukung oleh seluruh staf pada Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan serta staf pelaksana pada 33 Satuan Kerja (Satker) yang tersebar di 33 propinsi di Indonesia. Paket kontraktual yang berjumlah 410 paket, pelaksanaan kegiatannya didukung oleh para konsultan dan pendamping baik di tingkat pusat (Direktorat PBL) maupun di tingkat propinsi (Satker).
Evaluasi input dapat dilakukan antara lain dengan melihat realisasi keuangan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) tahun 2006, baik realisasi menurut Satker Propinsi, realiasi keuangan menurut jenis program, maupun realisasi keuangan menurut masing-masing sub-direktorat.
Pada tabel di bawah terlihat bahwa masukan (Inputs) kegiatan pada masing-masing SNVT Propinsi beragam, baik dari jumlah paket maupun nilai dananya karena didasarkan pada usulan yang diajukan oleh masing-masing propinsi. Usulan dari daerah tersebut didasarkan pada kebutuhan daerah tersebut. Prioritas diberikan untuk wilayah yang tertinggal dan terkena
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
55
bencana alam serta memiliki permasalahan yang spesifik. Usulan kegiatan dari SNVT propinsi juga disusun berdasarkan capaian atau kinerja pelaksanaan kegiatan PBL pada tahun sebelumnya. Hal ini sekaligus merupakan mekanisme insentif. Insentif yang dibangun untuk meningkatkan kinerja dan efektifitas pelaksanaan kegiatan PBL.
Tabel 1 Realisasi Keuangan Kegiatan PBL pada SNVT Propinsi Tahun 2006
No. Propinsi Jumlah Paket
Pagu Dana
(Ribuan Rp)
Realisasi
(%)
1. Nangroe Aceh Darussalam 54 30.477.628 64.00
2. Sumatera Utara 48 20.420.000 83.78
3. Sumatera Barat 47 13.409.000 60.32
4. Riau 28 6.816.000 30.25
5. Kepulauan Riau 23 5.542.000 56.00
6. Jambi 56 11.472.000 89.00
7. Bengkulu 54 20.302.000 78.00
8. Sumatera Selatan 25 17.806.000 45.00
9. Bangka Belitung 28 8.128.000 58.59
10. Lampung 24 14.031.000 82.00
11. DKI Jakarta 11 1.359.000 93.24
12. Banten 42 8.063.000 5.00
13. Jawa Barat 28 40.125.940 83.00
14. Jawa Tengah 46 119.887.700 92.00
15. D.I. Yogyakarta 65 6.129.000 55.38
16. Jawa Timur 37 59.106.000 39.27
17. Kalimantan Barat - - -
18. Kalimantan Tengah 30 16.035.172 80.00
19. Kalimantan Selatan 52 16.096.439 32.90
20. Kalimantan Timur 25 13.039.000 55.26
21. Sulawesi Utara 60 20.420.000 -
22. Gorontalo 34 10.372.540 89.00
23. Sulawesi Tengah 22 15.029.185 79.00
24. Sulawesi Tenggara 71 19.384.220 90.00
25. Sulawesi Selatan 47 23.088.000 72.00
26. Sulawesi Barat 22 14.044.000 35.80
27. Bali 26 5.871.316 83.00
28. Nusa Tenggara Barat 27 11.332.000 85.24
29. Nusa Tenggara Timur 26 8.827.650 89.00
30. Maluku 22 15.886.231 60.00
31. Maluku Utara 29 14.577.517 95.00
32. Papua 33 17.162.000 82.00
33. Irian Jaya Barat 23 5.137.880 80.00
T O T A L 1139
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
56
Tabel 2
Realisasi Keuangan Program PBL Tahun 2006
No. Program Jumlah
Kegiatan
Pagu
(juta rupiah)
Realisasi Keuangan
(%)
1. Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan
7 4.550
2. Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
187 380.901
3. Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
150 693.218
4. Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan
180 5.000 84.62
5. Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara 67 5.000 57.026
6. Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya
8 30.867 11.56
7. Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional
188 109.123
8. Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung Bersejarah dan
Lingkungan 131 33.155
9. Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan 261 1.401.487
Berdasarkan struktur organisasi pada Direktorat PBL, maka realisasi keuangan dapat dilihat pada masing-masing sub-direktorat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3
Realisasi Keuangan Tingkat Sub Direktorat PBL Tahun 2006
No. Sub Direktorat Jumlah
Kegiatan
Pagu
( juta
rupiah )
Realisasi
Keuangan
(%)
1. Perencanaan dan Pengaturan 27 14.218 31.30
2. Penataan Lingkungan Wilayah I 10 6000 15.31
3. Penataan Lingkungan Wilayah II 10 6.825 18.40
4. Bangunan Gedung 9 5000 84.62
5. Gedung dan Rumah Negara 18 35.78 57.02
b. Terhadap Indikator Keluaran (Outputs)
Evaluasi atas indikator keluaran (outputs) dapat dilihat dari realisasi fisik kegiatan. Dari analisis atas E-monitoring status Bulan Desember 2006 dapat diperoleh data realisasi fisik yang menggambarkan capaian kegiatan terhadap outputs.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
57
Tabel 4
Realisasi Fisik Program PBL Tahun 2006
No. Program Jumlah
Kegiatan
Pagu
(juta rupiah)
Realisasi Fisik
(%)
1. Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan
7 4.550
2. Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
187 380.901
3. Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
150 693.218
4. Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan
180 5.000 88.04
5. Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara
67 5.000 68.823
6. Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya
8 30.867 12.44
7. Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional
188 109.123
8. Penataan dan Revitalisasi Penataan
Bangunan Gedung Bersejarah dan Lingkungan
131 33.155
9. Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
261 1.401.487
Di tingkat sub-direktorat, tingkat capaian outputs pelaksanaan kegiatan tahun 2006 dapat dilihat dari capaian realisasi fisik sebagai berikut :
Tabel 5
Realisasi Fisik Tingkat Sub Direktorat PBL Tahun 2006
No. Sub Direktorat Jumlah
Kegiatan
Pagu
(juta
rupiah)
Realisasi
Fisik
(%)
1. Perencanaan dan Pengaturan 27 14.218 56.84
2. Penataan Lingkungan Wilayah I 10 6000 18.54
3. Penataan Lingkungan Wilayah II 10 6.825 22.59
4. Bangunan Gedung 9 5000 88.04
5. Gedung dan Rumah Negara 18 35.78 68.82
c. Terhadap Indikator Hasil (Outcomes)
Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (outputs) pada jangka menengah. Hasil kegiatan PBL tahun 2006 ini diukur dari seberapa jauh produk atau jasa kegiatan PBL dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat dan berbagai pihak yang menjadi sasaran program tersebut.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
58
Tabel 6 :
Realisasi Target Kegiatan PBL Tahun 2006
No. Kegiatan Target Realisasi
1. Revitalisasi kawasan Terevitalisasi 247 kawasan
Terevitalisasi 33 kawasan
2. Ruang terbuka hijau Tebangun ruang terbuka hijau pada 150 kota
3. Prasarana air minum Terbangun sarana air minus untuk 11 juta jiwa
di 276 kota/kabupaten
Terbangun sarana air minus untuk 244.297
jiwa
4. Peningkatan kualitas permukiman kumuh dan nelayan
Meningkatnya kualitas permukiman kumuh seluas 1.700 ha mencakup 4,2 juta unit
Meningkatnya kualitas permukiman kumuh seluas 486.4 ha
5. Prasarana dan sarana perumahan dan permukiman
- 671 ribu unit rusunawa
- 30 ribu unit permukiman pedesaan di 665 kawasan
Terlaksana rehabilitasi gedung di 15 propinsi
6. Penanggulangan kemiskinan
Telaksana program P2KP pada 3.790 kelurahan
Terlaksana kegiatan peningkatan kapasitas pemda di bidang PBL pada 160 kota/kab
7. Standar keselamatan dan keamanan gedung
Tersusun peraturan keselamatan gedung pada 32 propinsi
Tersusun NSPM 150 produk
8. Terehabilitasinya bangunan gedung
Terlaksana rehabilitasi gedung di 15 propinsi
Dikembangkannya piranti lunak, bantuan teknis, bimbingan teknik 50 produk
9. Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan bangunan konstruksi dan keselamatan bangunan serta penataan
lingkungan permukiman
Terlaksana kegiatan peningkatan kapasitas pemda di bidang PBL pada 160 kota/kab
Terlaksana panduan kapasitas penyelenggaraan infrastruktur/SDM sebanyak 130 produk
10. Penyusunan NSPM Tersusun NSPM 150 produk
Tersusun NSPM 150 produk
11. Pengembangan piranti lunak, bantuan teknis, bimbingan teknik
Dikembangkannya piranti lunak, bantuan teknis, bimbingan teknik 50 produk
Dikembangkannya piranti lunak, bantuan teknis, bimbingan teknik 50 produk
12. Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan infrastruktur/SDM serta terwujudnya sistem organisasi yang efektif
Terlaksana panduan kapasitas penyelenggaraan infrastruktur/SDM sebanyak 130 produk
Terlaksana panduan kapasitas penyelenggaraan infrastruktur/SDM sebanyak 130 produk
Dari 12 jenis kegiatan utama program Penataan Bangunan dan Lingkungan pada tahun 2006, sebagian besar mencapai target yang telah ditetapkan. Faktor – faktor pendukung atas capaian target tersebut antara lain :
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
59
Pelaksanaan kegiatan PBL tahun 2006, baik di tingkat pusat maupun propinsi dilaksanakan oleh para staf yang sudah memiliki pengalaman cukup lama dalam pengelolaan kegiatan PBL.
Dukungan pendanaan untuk kegiatan PBL semakin meningkat baik jumlah maupun volumenya, sehingga memberikan dukungan sumber daya yang memadai bagi pelaksanaan kegiatan PBL.
Partisipasi masyarakat dan berbagai pihak dinilai juga meningkat, khususnya untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung seperti kegiatan penanggulangan kemiskinan dan revitalisasi kawasan kumuh. Hal itu karena masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat merasakan langsung manfaat dari kegiatan tersebut.
d. Terhadap Indikator Manfaat (Benefits)
Sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kegiatan PBL tahun 2006, maka diharapkan pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di kawasan kumuh, pemerintah daerah terutama dalam bentuk meningkatnya kapasitas dalam penataan bangunan dan lingkungan serta berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan.
Hasil kajian tentang manfaat kegiatan penataan bangunan dan lingkungan yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen Teknik (KMT) menyimpulkan manfaat kegiatan PBL dapat dilihat dari dua sisi, yakni manfaat menurut jenis programnya dan manfaat dari sisi benefit-nya. Menurut programnya, manfaat dari pelaksanaan kegiatan PBL tahun 2006 adalah :
Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan
Masyarakat pada 150 kota dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk kegiatan rekreatif.
Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan SDM pemerintah daerah pada 33 propinsi dalam bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Teridentifikasi dan terinventarisasinya permasalahan 247 kawasan kumuh di Indonesia yang dapat digunakan untuk menyusun rencana revitalisasi kawasan tersebut menjadi kawasan dengan kualitas lingkungan yang lebih baik.
Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah pada 33 propinsi dalam melaksanakan tugas bantuan teknis di bidang penataan bangunan dan lingkungan dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu, dan jumlah serta tertib administrasi.
Meningkatnya kemampuan kelembagaan pemadam kebakaran di kabupaten/kota pada 33 propinsi di Indonesia dalam pelaksanaan tugas pencegahan terjadinya bencana kebakaran.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
60
Tersedianya informasi mengenai proses dan kelengkapan pengalihan status rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota yang mendorong semakin tertibnya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota.
Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai arsitektur bangunan gedung di daerah.
Program penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan :
Adanya kepastian aturan dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan yang akan mendorong partisipasi masyarakat dan penegakkan hukum melalui : Standarisasi Pemberdayaan Masyarakat dan Penataan Lingkungan, Standarisasi Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung, Standarisasi Pemanfaatan Bangunan Gedung Di Atas atau Di Bawah Air, Pedoman Teknis Model Rencana Induk Kebakaran (RIK) Kabupaten/Kota, dan Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Menurunnya angka kecelakaan dan ancaman bahaya dalam bangunan gedung, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan BGRN, peningkatan tertib pembangunan BGN, peningkatan kualitas pembinaan program, rencana program terarah dan sesuai sasaran serta peningkatan kemampuan pemerintah daerah dalam menyelaraskan pelaksanaan kegiatan di daerah dengan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan.
Program Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan :
Adanya inventarisasi fungsi kelembagaan bangunan gedung di daerah dan rancangan peraturan daerah tentang bangunan gedung akan meningkatkan Bangunan Gedung Negara (BGN) yang pembangunanya sesuai ketentuan dan efisien biayanya.
Tersedianya informasi harga bangunan, upah tenaga kerja, harga satuan pekerjaan pembangunan dan harga satuan bangunan gedung negara per m2 di setiap kabupaten/kota sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan BGN di propinsi dan kabupaten/kota yang akan mendorong transparansi dalam pengelolaan BGN.
Terciptanya kawasan yang harmoni sesuai kaidah tata bangunan dan lingkungan dengan memasukkan unsur-unsur budaya lokal namun visioner dengan memberikan ruang-ruang inovasi untuk membentuk kawasan yang harmoni dan berjatidiri.
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan stakeholders serta aparat pemerintah tentang peraturan dan perundang-undangan tentang bangunan gedung serta berfungsinya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di daerah.
Program Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara : Meningkatnya jumlah bangunan gedung negara yang aksesibel dan
mendorong meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pemenuhan persyaratan aksesbilitas BGN.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
61
Peningkatan kuantitas dan kualitas BGN yang aksesibel dan ramah bagi masyarakat dan lingkungan.
Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya Meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana
Kepresidenan Bogor, Istana Kepresidenan Wisma Negara, Istana Kepresidenan Tampak Siring di Bali, Bangunan Gedung dan Lingkungan Kebun Raya Bogor, Bangunan Gedung dan Lingkungan Cibodas, Gedung dan Lingkungan Kebun Raya Bedugul, dan Bangunan Gedung dan Lingkungan Cipanas yang akan meningkatkan kualitas pemeliharaan asset negara dan aksesibilitas masyarakat.
Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional : Semakin luas kawasan permukiman kumuh yang diperbaiki yang
meningkatkan kualitas kehidupan keluarga yang menerima manfaat.
Terwujudnya tata wilayah sesuai fungsi, memenuhi syarat administrasi dan tertib serta meningkatkan kenyamanan dan kesehatan warga masyarakat penghuninya.
Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung Bersejarah dan Lingkungan : Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum
fasilitator pada tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan.
Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Terciptanya lingkungan permukiman kumuh dan nelayan sehat, produktif, harmoni, dan berkelanjutan.
Mendorong terciptanya lingkungan permukiman tradisional/ bersejarah yang harmoni dan berjatidiri.
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan : Meningkatnya kualitas pelaksanaan Program Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan dalam mewujudkan gerakan bersama dalam menanggulangi kemiskinan.
Tersalurkannya bantuan langsung masyarakat dengan secara efektif, transparan, dan bersih dari KKN serta adanya efisiensi pendanaan dan optimalisasi penyaluran BLM.
Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran untuk mendukung terselenggaranya Program P2KP TA 2006 secara akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean governance, dan mengacu kepada NSPM yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
62
e. Terhadap Indikator Dampak (Impacts)
Dampak sebuah kegiatan dapat mencerminkan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran dampak dapat dilakukan dengan mengukur indikator dari sasaran yang telah ditetapkan. Dampak dapat juga dimengerti sebagai ukuran pengaruh sosial ekonomi dan lingkungan dari suatu kegiatan.
Hasil kajian tentang dampak pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan tahun anggaran 2006 diperoleh informasi tentang dampak kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman (PLP) melalui : Pendampingan Penataan Kawasan Kumuh dan Nelayan, Pendampingan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional, dan Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Lingkungan Permukiman Tradisional (RTRP) dirasakan oleh masyarakat berdampak pada :
Terbangunnya visi dan persepsi sosial tentang tata lingkungan yang bersih, nyaman, sehat, serta produktif karena dampak dari sosialisasi yang intensif dan efektif serta karena pendekatan kegiatan yang berbasis pada budaya lokal.
Meningkatnya kerjasama di tingkat masyarakat untuk penataan lingkungan permukimannya (gotong-royong).
Pada beberapa wilayah dirasakan bahwa revitalisasi lingkungan kumuh juga telah membuka peluang usaha dan meningkatkan usaha yang telah ada.
Kegiatan P2KP yang dilaksanakan dalam jangkauan wilayah dan kelompok sasaran yang luas memiliki dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat, yaitu :
Terbangunnya kelembagaan sosial dalam bentuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada hampir sebagian besar wilayah di Indonesia memberikan dampak penguatan dan kepercayaan diri bagi komunitas untuk secara mandiri menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.
Terbangunnya koordinasi dan sinergitas yang melembaga dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan di tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama dan program-program peningkatan kapasitas pemerintah daerah.
Terbangunnya kerjasama masyarakat melalui BKM dan KSM dengan berbagai pihak (Perbankan, Pengusaha, dan LSM) dalam memajukan kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungannya.
3.3. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA 1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN
PENUNJANG a. Perkotaan dan Perdesaan
Peningkatan Infrastruktur Perdesaan dilaksanakan di 45 kabupaten/kota yang tersebar di 4 propinsi meliputi 1.579 desa melalui operasional OMS,
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
63
dengan pembangunan fisik melalui 3 tahap, tahap I berjumlah 1.840 desa, tahap II 1.690 desa, tahap III 1.272 desa. Kinerja untuk kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 85.25%, sedangkan untuk penyerapan dana mencapai 90.75% dari jumlah dana yang dialokasikan.
b. Pendukung dan Penunjang Secara umum, pelaksanaan kegiatan Pendukung dan Penunjang Bidang Cipta Karya telah sesuai dengan sasarannya (100%). Dari rencana 153 paket kegiatan telah terealisasi 143 paket (93,46%). Beberapa paket yang tidak terlaksana merupakan paket kegiatan yang dibiayai oleh PHLN yang hingga akhir tahun anggaran masih dalam proses pelaksanaan.
2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM
Kebijakan pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di perkotaan dan perdesaan di Indonesia saat ini adalah berupa peningkatan pelayanan bagi penduduk. Penyebaran penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata serta perbedaan kondisi kualitas dan tipikal berbagai sumber daya (terutama SDM) mengakibatkan penyediaan prasarana dan sarana menjadi lebih sulit dan lebih mahal. Namun konsekuensi tersebut tidak menjadi kendala karena kebijakan Direktorat Jenderal saat ini mengarah kepada pengembangan prasarana dan sarana dasar yang di antaranya adalah pengembangan sektor air minum, sanitasi, dan persampahan, untuk mengejar sasaran yang tertuang dalam MDG (Millenium Development Goals). Pembangunan prasarana dan sarana air minum yang dilaksanakan selama ini adalah merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, di samping penyelenggaraan pembangunan lainnya seperti aspek pembangunan ekonomi, lingkungan, sosial dan penanggulangan kemiskinan, dan lain-lain. Meskipun demikian, aspek pembangunan prasarana dan sarana ini memegang peranan penting dalam mendukung fungsi dasar kegiatan ekonomi dan kehidupan pada umumnya. Direktorat Pengembangan Air Minum mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, perencanaan teknis, serta pembinaan dan standarisasi teknis di bidang air minum. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pengembangan Air Minum menyelenggarakan fungsi :
Penyusunan rencana teknis pengembangan serta perumusan norma, standar, pedoman, dan manual bidang air minum.
Pengembangan investasi bidang air minum.
Pengawasan dan pengendalian serta pembimbingan dan fasilitasi pengembangan bidang minum.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia bidang air minum.
Pembinaan pengelolaan dan pengusahaan air minum.
Pelaksanaan tata usaha Direktorat Pengembangan Air Minum.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
64
a. Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembangunan yang dilaksanakaan selama ini merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan pembangunan perkotaan dan perdesaan, di samping penyelenggaraan pembangunan lainnya seperti aspek pembangunan ekonomi, lingkungan, sosial, dan penanganan bencana alam dan lain-lain. Meskipun demikian, aspek pembangunan prasarana dan sarana ini memegang peranan penting dalam mendukung fungsi ekonomi bagi kehidupan pada umumnya. Dengan keterbatasan dana pemerintah dalam pembangunan, maka cakupan pembangunan dibatasi hanya prasarana dan sarana dasar untuk skala kabupaten/kota saja.
Hasil pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana air minm adalah sebagai berikut :
Pembangunan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pelaksanaan pengembangan di bidang air minum secara program tergabung dengan pembangunan pengembangan sistem pelayanan air limbah. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Minum ditangani oleh Satuan Kerja Sementara (SKS) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan sektor air minum dan sektor air limbah. Pengembangan sistem penyediaan air minum bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas pelayanan, meningkatkan kapasitas dan pembangunan sistem baru yang terintegrasi dengan sistem kota, serta peningkatan pelayanan/pengelolaan sanitasi menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG), gerakan nasional percepatan penyediaan air minum dan sanitasi serta mendukung Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNPSR).
Kriteria Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum meliputi :
Bantuan Fisik Mendesak Terbatas (Optimalisasi Sistem) PS Air Bersih:
- Pembangunan/rehabilitasi mendesak dan optimalisasi sistem unit produksi.
- Perluasan pelayanan terutama untuk masyarakat tidak mampu.
- Peningkatan kapasitas pelayanan dan pembangunan jaringan baru yang terintegrasi dengan sistem kota.
- Fasilitasi pengembangan prasarana dan sarana air bersih.
- Bantuan teknis penyehatan PDAM.
Program peningkatan prasarana dan sarana air bersih yang diperuntukan bagi :
- Pembangunan prasarana dan sarana air minum untuk daerah miskin perkotaan dan perdesaan.
- Penyediaan air minum untuk daerah rawan air bersih dan kekeringan.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
65
- Pembangunan prasarana dan sarana air minum untuk pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan.
- Penyediaan prasarana dan sarana di kawasan perumahan dalam mendukung Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah.
- Bantuan fisik perbaikan mendesak dan penanganan dampak bencana alam.
- Initial investment dan stimulasi bagi pembangunan prasarana penyediaan air bersih di kawasan perkotaan/perdesaan di ibukota kabupaten baru/kota baru yang belum mempunyai PS air minum
Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan fisik sistem penyediaan air minum yang memberi pengaruh pada tingkat manfaat adalah sebesar Rp 454,989 milyar yang tersebar di 385 lokasi di 32 propinsi di Indonesia. Diharapkan kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum dapat memberi manfaat kepada 1.065.696 jiwa. Investasi tersebut direalisasikan untuk kegiatan : Pembangunan intake kapasitas 227 l/d Pembangunan broncaptering kapasitas 171 l/d Pengadaan dan pemasangan pipa sepanjang 1.010.276 m Pembangunan IPA kapasitas 982 l/d Pembangunan reservoir volume 8.081 m3 Pengadaan dan pemasangan pompa kapasitas 946 l/d Pengadaan dan pemasangan terminal air/hidran umum 677 unit Pembangunan sumur kapasitas 156 l/d Pengadaan mobil tangki sejumlah 3 unit Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah sejumlah 2.211 unit
Selain pekerjaan fisik dilakukan pula pekerjaan non-fisik yang terdiri dari penyusunan NSPM, bantuan teknis (bantek), dan bimbingan teknis. Pada TA. 2006 Direktorat Pengembangan Air Minum melalui Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air Limbah telah menghasilkan 2 Rancangan Peraturan Menteri, 42 bantuan teknis, dan 31 NSPM dengan nilai Rp 36,153 milyar.
b. Pencapaian Kinerja Program
Kinerja pencapaian sasaran program Direktorat Pengembangan Air Minum sampai dengan akhir tahun 2006 telah mencapai 100%.
c. Pencapaian Kinerja Kebijakan
Kinerja pencapaian sasaran program dalam kerangka kebijakan Direktorat Pengembangan Air Minum sampai dengan akhir tahun 2006 telah mencapai 113 % untuk penyusunan NSPM, 107 % untuk Bantek, dan 100 % untuk penyusunan Rapermen PU. Pelaksanaan program dalam kerangka kebijakan ini untuk penyusunan NSPM dan Rapermen PU dikonsentrasikan di tingkat pusat. Adapun untuk bantuan teknis tersebar di tingkat pusat dan di 32 propinsi.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
66
3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP Kebijakan pembangunan Prasarana dan Sarana PLP khususnya di daerah perkotaan di Indonesia saat ini berupa peningkatan pelayanan bagi penduduk. Kondisi eksisting yang ada saat ini adalah penduduk di wilayah Indonesia yang terbentang mulai dari barat hingga ke timur kondisi penyebarannya sangat tidak merata sehingga mengakibatkan penyediaan prasarana dan sarana menjadi lebih sulit dan lebih mahal. Namun konsukuensi tersebut tidak menjadi kendala karena kebijakan Direktorat Jenderal saat ini mengarah kepada pengembangan prasarana dan sarana yang diantaranya adalah pengembangan sektor air minum, sanitasi, dan persampahan untuk mengejar sasaran yang tertuang dalam MDG (Millenium Development Goals). Pembangunan prasarana dan sarana Penyehatan Lingkungan Permukiman perkotaan yang dilaksanakan selama ini adalah merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan pembangunan perkotaan, di samping penyelenggaraan pembangunan lainnya seperti aspek pembangunan ekonomi, lingkungan, sosial dan penanggulangan kemiskinan, dan lain-lain. Meskipun demikian aspek pembangunan prasarana dan sarana ini memegang peranan penting dalam mendukung fungsi dasar kegiatan ekonomi dan kehidupan pada umumnya. Direktorat pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, perencanaan teknis, serta pembinaan dan standarisasi teknis di bidang air limbah, drainase dan persampahan. Dalam melaksanakan tugasnya di atas, Direktorat Penyehatan Lingkungan Permukiman menyelenggarakan fungsi :
Penyusunan rencana teknis pengembangan serta perumusan norma, standar, pedoman dan manual bidang air limbah, persampahan, dan drainase.
Pengembangan investasi bidang air limbah, persampahan, dan drainase.
Pengawasan dan pengendalian serta pembimbingan dan fasilitasi pengembangan bidang air limbah, persampahan, dan drainase.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia bidang air limbah, persampahan, dan drainase.
Pembinaan pengelolaan dan pengusahaan air limbah, persampahan, dan drainase.
Pelaksanaan tata usaha direktorat.
a. Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembangunan yang dilaksanakan selama ini merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan pembangunan perkotaan dan perdesaan, di samping penyelenggaraan pembangunan lainnya seperti aspek pembangunan ekonomi, lingkungan, sosial dan penanganan bencana alam, dan lain-lain. Meskipun demikian, aspek pembangunan prasarana dan sarana ini memegang peranan penting dalam mendukung fungsi ekonomi bagi kehidupan pada umumnya. Dengan keterbatasan dana pemerintah dalam pembangunan, maka cakupan dibatasi nya yaitu hanya prasarana dan sarana dasar saja untuk skala kabupaten/kota. Pada prinsipnya pembangunan penyehatan lingkungan permukiman meliputi : drainase, persampahan dan air limbah.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
67
Hasil pelaksanaan pembangunan penyehatan lingkungan permukiman adalah sebagai berikut :
Pembangunan Pengembangan Sistem Pelayanan Air Limbah
Pelaksanaan pembinaan terhadap sub sektor air llimbah dilakukan melalui koordinasi dengan Direktorat Pengembangan Air Minum. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Limbah ditangani oleh Satuan Kerja Sementara (SKS) Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air Limbah. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan sektor air minum dan sub sektor air limbah yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pengembangan sistem pengelolaan air limbah. Pengembangan sistem pelayanan air limbah bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas pelayanan, meningkatkan kapasitas dan pembangunan sistem baru yang terintegrasi dengan sistem kota, peningkatan pelayanan/pengelolaan sanitasi menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG), gerakan nasional percepatan penyediaan air minum dan sanitasi serta mendukung Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNPSR).
Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah meliputi :
Pengembangan prasarana dan sarana air limbah terpusat di wilayah strategis, cepat tumbuh, dan padat di kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.
Optimalisasi sistem terpusat yang telah dibangun baik namun tingkat pelayanannya masih rendah (< 60% cakupan pelayanan)
Bantuan fisik dalam rangka penyiapan pengembangan prasarana dan sarana pengolahan air limbah terpusat di kota-kota sedang/ibukota kabupaten baru/kota baru.
Penyediaan prasarana dan sarana air limbah sistem on-site terkait dengan kawasan pelayanan air bersih di kawasan rawan sanitasi.
Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan sistem pengelolaan air limbah adalah sebesar Rp 192,839 milyar yang tersebar di 95 lokasi kabupaten/kota di 31 propinsi di Indonesia. Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan air limbah tersebut dapat memberi manfaat kepada 612.894 jiwa. Investasi tersebut direalisasikan untuk kegiatan :
Kegiatan Non Fisik
- Studi Kebutuhan Air Limbah sejumlah 10 laporan
- Penyusunan Outline Air Limbah sejumlah 3 laporan
- Penyusunan DED Air Limbah sejumlah 30 laporan
- Supervisi Air Limbah sejumlah 6 laporan
- Pelatihan Fasilitator Air Limbah sejumlah 23 Pelatihan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
68
- Monitoring dan Evaluasi SANIMAS sejumlah 20 laporan
- Bantek Optimalisasi Air Limbah sejumlah 16 laporan
- Diseminasi dan Penyiapan Masyarakat sejumlah 4 kegiatan
Kegiatan Fisik
- Peningkatan IPAL sejumlah 8 paket
- Peningkatan Sewerage sejumlah 9 paket
- Pembuatan Air Limbah Terpusat RSH sejumlah 27 unit
- SANIMAS sejumlah 99 lokasi
- Peningkatan IPLT sejumlah 6 unit
- DSDP sejumlah 1 unit
- Rehabilitasi IPLT sejumlah 12 unit
- Pengadaan Truck Tinja sejumlah 27 unit
- Septic Tank Komunal sejumlah 13 unit
- Pembuatan MCK Komunal 24 unit
- Pengadaan MCK Mobile/Knock Down sejumlah 63 unit
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase (di luar Program Pusat) dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan dibagi menjadi dua sektor yaitu pengembangan sistem pengelolaan persampahan dan pengembangan sistem drainase. Jumlah investasi yang dialokasikan untuk pengembangan sistem drainase dan pengelolaan fisik persampahan perkotaan adalah sebesar Rp. 237,321 milyar yang tersebar di 32 propinsi di seluruh Indonesia (termasuk Propinsi Sulawesi Barat). Pelaksanaan pengembangan sistem pengelolaan drainase dan persampahan bertujuan untuk peningkatan kebersihan kawasan perkotaan dan derajat kesehatan masyarakat.
Ø Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan meliputi:
Stimulasi (reward) peningkatan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana TPA regional untuk kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan
Initial investment yang bersifat stimulan dan reward untuk pemerintah kabupaten/kota yang sudah mengoperasikan TPA dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan operasionalnya.
Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan sistem pengelolaan persampahan sebesar Rp 72,16 milyar yang tersebar di 32 propinsi dan 91 lokasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Investasi tersebut direalisasikan untuk :
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
69
Fisik
- Administrasi Umum di 32 propinsi
- Penyusunan Data Base PLP sejumlah 34 laporan
- Pendidikan dan Pelatihan PLP sejumlah 32 pelatihan
- Penyusunan DED sejumlah 104 laporan
- Penyusunan Outline Plan sejumlah 10 laporan
- Bantek Pengelolaan Persampahan sejumlah 8 laporan
- Monitoring dan Evaluasi sejumlah 19 paket
- Pendukung Operasional Kegiatan sejumlah 69 paket
Non Fisik
- Pengembangan Komposting sejumlah 8 paket
- Pembangunan/Peningkatan TPA sejumlah 20 paket
- Pengadaan Alat Berat Wheel Loader sejumlah 1 unit
- Pengadaan Alat Berat Excavator sejumlah 3 unit
- Pengadaan Alat Berat Bulldozer sejumlah 7 unit
- Pengadaan Dump Truck kapasitas 6 m3 sejumlah 64 unit
- Pengadaan Pick Up sampah sejumlah 2 unit
- Pengadaan Arm Roll Truck kapasitas 6 m3 sejumlah 76 unit
- Pengadaan Container kapasitas 6 m3 sejumlah 103 unit
- Pengadaan Landasan Container sejumlah 43 unit
- Pengadaan Motor Sampah sejumlah 2 unit
Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan dapat memberi manfaat kepada 4,045 juta jiwa.
Ø Pengembangan Sistem Drainase Pengembangan sistem drainase bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisasi tingkat genangan sehingga dapat menurunkan tingkat gangguan ekonomi kota dan kerugian harta benda yang berskala nasional serta untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).
Kriteria Pengembangan Sistem Drainase meliputi :
Stimulasi rehabilitasi dan pembangunan sistem drainase primer di kawasan strategis perkotaan kota besar dan metropolitan yang rawan terhadap genangan/banjir dan akan menimbulkan gangguan berskala nasional dan regional dan kerugian harta benda.
Rehabilitasi dan pembangunan drainase dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).
Pemb. Drainase
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
70
Perhatian diberikan pada daerah yang selalu tergenang di perkotaan
Jumlah alokasi anggaran untuk komponen pengembangan sistem drainase sebesar Rp 119,603 milyar yang tersebar di 32 propinsi di seluruh Indonesia. Investasi tersebut direalisasikan untuk :
Supervisi Drainase sejumlah 28 paket kegiatan
Pembangunan saluran drainase perkotaan primer sepanjang 259.930 meter
Peningkatan saluran drainase perkotaan sekunder sepanjang 2.430 meter
Pembangunan Prasarana dan Sarana Drainase ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada 262.360 jiwa dengan luas areal penanggulangan genangan air seluas 2.611 Ha.
b. Pencapaian Kinerja Program
Total kinerja pencapaian sasaran program Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman sampai dengan akhir tahun 2006 telah mencapai 96,91 % dengan realisasi :
Terwujudnya Prasarana dan sarana persampahan dan drainase yang handal (Program Pengembangan sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan) sebesar 96,91 %.
Terwujudnya Prasarana dan Sarana Air Limbah (Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Air Limbah) 96,36 %.
Terwujudnya Program Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman yang didukung kelembagaan dan SDM yang memadai 92,91%.
c. Pencapaian Kinerja Kebijakan
Pencapaian kinerja kebijakan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman adalah telah dilaksanakannya kebijakan yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang meliputi :
Pemerintah pada semua tingkat berfungsi sebagai fasilitator dalam melaksanakan program nasional PLP dan peran fasilitasi harus didukung oleh perundangan dan peraturan yang berlaku
Pengembangan prasarana sarana PLP terkait erat dengan kebijakan dan program nasional meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan perlindungan lingkungan
Penyelenggaraan pelayanan dan pengelolaan prasarana sarana PLP melibatkan peran masyarakat dan swasta dalam rangka menjamin keberlangsungan pembangunan penyehatan lingkungan permukiman
Perkuatan perundangan dan peraturan serta perangkat pendukungnya (NSPM) serta mendorong upaya penerapan hukum
Melalui pelaksanaan program-program pembangunan fisik, non fisik dan pembinaan di 33 propinsi di Indonesia.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
71
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
a. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah) Pencapaian kinerja untuk tiap kegiatan adalah sebagai berikut :
Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal pada
tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 29 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 63.005,79 meter Jalan desa sepanjang 2.025 meter Saluran lingkungan sepanjang 7.517,02 meter Jalan setapak sepanjang 12.547,50 meter Gorong-gorong sebanyak 1 unit Plat duiker sebanyak 86 unit Bahan bangunan sebanyak 160 unit Rumah pelintas batas sebanyak 30 unit Tambatan perahu sebanyak 3 unit Sumur bor sebanyak 6 unit Talud sepanjang 1.844,50 meter Balai pertemuan sebanyak 1 unit Jembatan sebanyak 1 unit Shelter sebanyak 1 unit Bordes sebanyak 3 unit Rehabilitasi sarana ibadah sebanyak 3 unit Pencapaian kinerja Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal pada tahun anggaran 2006 terlihat dari penyerapan dana yang mencapai Rp 26.729.711.000,- (± 99%), cakupan wilayah 53 kabupaten/kota (100%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 92.252 jiwa (388%).
Penanganan Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial Penanganan Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 3 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 862,38 meter Saluran lingkungan 2.510 meter Gorong-gorong sebanyak 5 unit Jalan setapak sepanjang 4.577,40 meter Cubluk sebanyak 60 meter MCK sebanyak 10 unit Sumur dangkal 11 unit Pembangunan rumah pengungsi sebanyak 160 unit
Selain itu, ada Satker Inpres 6/2003 di daerah pasca konflik di Maluku dan Maluku Utara dengan hasil pembangunan meliputi : Pipa air bersih 11.418 meter Jembatan pipa 120 meter Pompa 2 unit Sumur bor 3 unit Reservoir 4 unit
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
72
Genset 2 unit Hidran umum 35 unit Sambungan rumah 383 meter Rehabilitasi gedung negara 6 unit Pembangunan rumah semi permanen 100 unit Saluran 2.500 meter Jalan poros desa 200 meter Gorong-gorong 16 meter Septictank komunal 2 unit Truck tangki 3 unit
Bantuan Sarana dan Prasarana Bantuan Sarana dan Prasarana pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 33 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 11.014,76 meter Jalan setapak sepanjang 5.097,72 meter Saluran lingkungan sepanjang 47.518,64 meter Jalan poros sepanjang 83.920,60 meter Gorong-gorong sebanyak 58 unit Jembatan sebanyak 1 unit Talud sepanjang 1.818 meter Plat duiker sebanyak 259 unit
Pengembangan Lingkungan Perumahan pada Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) Pengembangan Lingkungan Perumahan pada Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 33 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 154.957,04 meter Jalan desa sepanjang 6.960,30 meter Saluran lingkungan sepanjang 73.174.77 meter Jalan setapak sepanjang 11.747,20 meter Plat duiker sebanyak 120 unit Gorong-gorong sebanyak 24 unit MCK sebanyak 4 unit Jembatan sebanyak 7 unit Talud sepanjang 3.612,16 meter Tambatan perahu sebanyak 1 unit Shelter sebanyak 1 unit Bahan bangunan sebanyak 80 unit Balai pertemuan sebanyak 2 unit Kios sebanyak 6 unit Rehabilitasi sarana ibadah 7 unit Pencapaian kinerja Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 59.927.905.400,-, cakupan wilayah 136 kabupaten/kota (106%), dan jumlah penduduk terlayani mencapai 88.807 jiwa (344%)
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
73
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 14.796.545.000,- dan produk berupa 57 NSPM serta 156 Bantuan Teknis.
b. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Pencapaian kinerja untuk Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasana Perbatasan pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 7 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 5.880 meter Saluran lingkungan sepanjang 8.209 meter Jalan poros desa sepanjang 52.260,76 meter Jembatan sepanjang 7 unit Talud sepanjang 962,51 meter Tambatan perahu sebanyak 1 unit IPA sebanyak 1 unit Rumah pompa sebanyak 1 unit Box culvert sebanyak 2 unit Reservoir sebanyak 6 unit SPL sebanyak 1 unit BPT sebanyak 2 unit Pos jaga sebanyak 1 unit Pipa air bersih sepanjang 94.661,86 meter Jembatan pipa sepanjang 2 unit Hidran umum (HU) sebanyak 82 unit Kran umum sebanyak 10 unit Bronchaptering sebanyak 11 unit Bak air sebanyak 4 unit Pasar sebanyak 3 unit Mess sebanyak 1 unit
Pencapaian kinerja Penanganan Pengembangan Kawasan Perbatasan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, terlihat dari penyerapan dana senilai Rp 69.086.961.000,- (97%), cakupan wilayah 27 kabupaten/kota (117%), dan jumlah penduduk yang terlayani 55.350 jiwa (145%).
Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/ Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 5.349.150.000,- dan produk berupa 7 NSPM serta 54 Bantuan Teknis.
c. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan (Propinsi) Pembangunan Prasarana dan Sarana Desa Pusat Pertumbuhan pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 32 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi :
Jalan lingkungan sepanjang 3.633 meter
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
74
Saluran lingkungan sepanjang 7.256 meter Jalan setapak sepanjang 1.000 meter Gorong-gorong sebanyak 13 unit Jalan poros desa sepanjang 351.345,67 meter Plat duiker sebanyak 17 unit Tambatan perahu sebanyak 2 unit Jembatan sebanyak 19 unit Terminal sebanyak 2 unit Talud sepanjang 1.599 meter Los pasar sebanyak 6 unit Kios pasar sebanyak 4 unit Pasar desa sebanyak 4 unit
Pencapaian kinerja untuk Peningkatan Kualitas Permukiman di Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 79.492.803.600,- (92%), cakupan wilayah 124 kabupaten/kota (102%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 515.000 jiwa (103%). Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/ Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 8.422.408.000,- dan produk berupa 3 NSPM serta 92 Bantuan Teknis.
d. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Pembangunan rusunawa dan PSD permukiman pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 14 kota dengan hasil pembangunan sebanyak 23 twin blok. Pencapaian kinerja untuk pembangunan rusunawa dan PSD permukiman tahun 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana Rp 214.585.065.200,- (100%) dengan capaian pembangunan 23 twin blok (100%) dan jumlah penduduk terlayani 8.800 jiwa (100%).
e. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat)
Kegiatan Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan Kegiatan Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman pada tahun 2006 meliputi : Pendidikan dan Pelatihan 1 laporan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 2 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
5 laporan dan 3 paket Penyuluhan dan Penyebaran Informasi 5 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan 1 paket Penguatan Kelembagaan 1 paket Pengkajian dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang
Standarisasi 4 paket Pencapaian kinerja kegiatan Fasilitasi Pengembangan Perkotaan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa seluruh kegiatan yang direncanakan dapat terselesaikan dengan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
75
baik. Penyerapan dana untuk tiap-tiap paket pekerjaan cukup beragam dengan rata-rata penyerapan mencapai 99,73% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
Kegiatan Pengembangan Perumahan Permukiman Kegiatan Pengembangan Perumahan Permukiman yang dilaksanakan pada tahun 2006 meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
12 paket Pengembangan Kawasan Perbatasan 1 laporan Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil/Tertinggal 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan
Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan pada tahun anggaran 2006 melipuiti : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
3 laporan 8 paket Evaluasi/Laporan Kegiatan 1 laporan Pengadaan Meubelair 1 set Pengadaan Alat Pengolah Data 2 paket Pengembangan Rumah Susun Sederhana Sewa 1 paket Monitoring/Pengawasan Pelaksanaan Program Kegiatan 1 laporan Penguatan Kelembagaan 15 paket Bantuan Sarana dan Prasarana 1 laporan 12 paket Pencapaian kinerja kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 menunjukkan bahwa seluruh paket pekerjaan yang direncanakan dalam Kegiatan Pembinaan Pengembangan Kawasan Metropolitan telah dapat diselesaikan dengan baik dengan pencapaian kinerja mencapai 100%. Sedangkan tingkat penyerapan dana untuk tiap paket pekerjaan berbeda-beda, namun secara keseluruhan tingkat realisasi penyerapan dana mencapai 98,13%.
Kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan Kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, secara keseluruhan mencapai 99,55% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru pada tahun anggaran 2006 meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
11 paket Pengembangan Kelembagaan 2 laporan Pengembangan Sistem Informasi 2 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
76
Kinerja untuk kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, namun secara keseluruhan mencapai 99,90% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.
f. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP)
Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) yang dilaksanakan di 32 kabupaten/kota yang tersebar di 17 propinsi meliputi: 958 paket kontrak Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan pada 228 BKM di 26 kabupaten dan kota. Untuk penyerapan dana, kinerja Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) menunjukkan bahwa dari 932 paket kontrak SP3 pada 357 BKM yang tersebar di 32 kabupaten/kota dengan nilai Rp 125.439.171.000,- baru dapat diserap sebesar Rp 108.411.024.000,- yang terdiri dari DIPA 2006 sebesar Rp 137.257.447.000,-. Untuk pelaksanaan Satker Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman dengan dana senilai Rp 58.650.000.000,- yang terdiri dari dana APBN murni sebesar Rp 9.650.000.000,- dan PHLN Rp 49.000.000.000,- dengan capaian meliputi produk 2 NSPM dan 14 Bantek dengan penyerapan dana sebesar Rp 37.777.101.000,- (70,50%).
g. Satker Pengembangan PS Kawasan Desa Agropolitan
Pembangunan Kawasan Desa Agropolitan pada tahun anggaran 2006 meliputi pembangunan : Jalan poros sepanjang 163.829 meter Jalan usaha tani sepanjang 129.114,38 meter Jembatan sebanyak 20 unit Pasar sebanyak 18 unit Los pasar sebanyak 5 unit Puskeswan sebanyak 1 unit Dermaga sebanyak 1 unit
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG
Analisis ini meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis. Analisis akuntabilitas kinerja (AKIP) Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan tahun 2006 dilakukan pada setiap program utama untuk mengetahui sejauh mana setiap program tersebut memberikan sumbangan bagi pencapaian sasaran, tujuan, visi, dan misi direktorat.
a. Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana
Rencana kegiatan dalam Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana adalah untuk membantu
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
77
pemerintah propinsi dan kabupaten/kota dalam penanganan pasca bencana dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tahun anggaran 2006, program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
Penyusunan pedoman Penataan ruang terbuka hijau lingkungan : Tersedianya pedoman penataan ruang terbuka hijau, Tertib pembangunan ruang terbuka hijau, Masyarakat dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk kegiatan rekreatif, Lingkungan perkotaan menjadi asri. Rp 500 Juta, 1 NSPM, 50 kota/kabupaten
Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 wilayah Sumatera : Terlaksananya bantek PBL TA 2006 wilayah Sumatera, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, dan Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 700 Juta, 60 paket, 120 orang terlatih
Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 wilayah Jawa : Terlaksananya bantek PBL TA 2006 wilayah Jawa, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 600 Juta, 120 orang, 60 paket
Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 wilayah Jawa: Terlaksananya bantek PBL TA 2006 wilayah Jawa, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 450 Juta, 110 orang, 60 paket
Bantek penanganan kawasan kumuh : Terlaksananya bantek penanganan kawasan kumuh, Penanganan program kawasan kumuh menjadi terarah, Kendala penanganan kawasan kumuh teratasi, dan Pelaksanaan kegiatan memenuhi sasaran Rp 750 Juta, 50 paket dan kawasan
Bantek penanganan kawasan Kota Bandanaira : Terlaksananya bantek penanganan kawasan Kota Bandanaira, Peningkatan kawasan Bandanaira, Kawasan Bandanaira menjadi tertata, Masalah kawasan kota Bandanaira teratasi. Rp 750 Juta, 50 kawasan/paket
Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi : Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, dan Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 800 Juta, 50 paket, 120 orang
b. Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Rencana kegiatan dalam Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan di daerah dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, melalui sosialisasi dan pelatihan peraturan perundang-undangan dan standar teknis penataan bangunan dan lingkungan, serta dalam rangka pemberdayaan masyarakat (empowerment), meningkatnya jumlah bangunan gedung yang laik fungsi dan diselenggarakan secara tertib, serta meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung dan rumah negara yang memenuhi ISO standar.
Pembinaan teknis pembangunan gedung negara : Terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
78
kabupaten/kota di Indonesia, Standarisasi pemahaman mengenai penyelenggaraan bangunan gedung di seluruh Indonesia, Pemerintah daerah mampu melaksanakan tugas bantuan teknis dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu, dan jumlah serta tertib administrasi, dan terwujudnya BGN yang sesuai fungsi memenuhi syarat administratif dan teknis. Rp 33 Juta, 100 paket, 80 orang, dan 75 kabupaten/kota
Penyusunan raperda bangunan gedung kabupaten/kota : Tersusunnya Dokumen Rancangan Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung yang mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya setempat yang siap diajukan dalam sidang DPRD pada masa sidang tahun 2006, Terselenggaranya tertib administrasi dan teknis dalam penyelenggaraan bangunan gedung di daerah, dan Terwujudnya bangunan gedung yang andal, fungsional dan berjatidiri, dan menurunnya tingkat pelanggaran persyaratan bangunan gedung. Rp 1.827 Juta, 25 paket, 30 kabupaten/ kota
Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK) : Tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penanggulangan bahaya kebakaran, ketersediaan rencana induk kebakaran kabupaten/kota, Meningkatnya kemampuan kelembagaan pemadam kebakaran di kabupaten/kota dalam pelaksanaan tugas pencegahan terjadinya bencana kebakaran, dan Menurunnya kejadian kebakaran, jumlah kerugian, dan korban jiwa. Rp 16.162 Juta, 33 paket, pada 50 wilayah
Pembinaan Bangunan Gedung : Terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Standarisasi pemahaman mengenai penyelenggaraan bangunan gedung di seluruh Indonesia, Pemerintah daerah mampu melaksanakan tugas bantuan teknis dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu, dan jumlah serta tertib administrasi, Meningkatnya bangunan gedung yang sesuai fungsi, memenuhi syarat administratif dan teknis. Rp 41 Juta, paket, 75 orang,
Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Propinsi : Terlaksananya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara sesuai peraturan dan perundang-undagan yang berlaku, Tersedianya informasi mengenai proses dan kelengkapan pengalihan status dan pengalihan status rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota, Semakin tertibnya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota dan meningkatnya fasilitas dan kenyamanan atas pelayanan BG dan RN. Rp 358,380 Juta, 67 Paket, 80 %
Digitalisasi arsip bangunan gedung negara : terbangunya sistem pengarsipan bangunan gedung dan rumah di tingkat propinsi di seluruh Indonesia, berfungsinya sistem pengarsipan bangunan gedung dan rumah negara di daerah pada tingkat propinsi, terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
79
bangunan gedung dan rumah negara di daerah, meningkatnya pendataan BGN yang memenuhi syarat adminstrasi. Rp Juta, 17 Paket
Inventarisasi arsitektur dan bangunan gedung : Terselenggaranya inventarisasi arsitektur dan bangunan gedung, Tersedianya informasi arsitektur dan bangunan gedung, Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai arsitektur bangunan gedung di daerah, Meningkatnya arsitektur dan bangunan gedung yang terdata. Rp. Juta, 12 Paket
c. Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Rencana kegiatan dalam Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi kegiatan penyusunan NSPM penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Undang-undang No. 72 tahun 1959 tentang Rumah Negara, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan. Peningkatan kapasitas menejemen pemerintah daerah, penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU.
Penyusunan pedoman Pembangunan Teknis pemberdayaan komunitas dan penataan lingkungan : Tersedianya pedoman Pembangunan Teknis pemberdayaan komunitas dan penataan lingkungan, Standarisasi pemberdayaan masyarakat dan penataan lingkungan, Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran dan berkurangnya penduduk yang tinggal di rumah tidak layak huni. Rp 500 Juta, 1 NSPM, 40 %
Penyusunan Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkungan Bersejarah/Tradisional : Tersedianya Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkungan Bersejarah/Tradisional, Standarisasi perencanaan lingkungan bersejarah, Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran, dan Menurunnya perusakan lingkungan bersejarah/tradisional. Rp 500 Juta, 1 NSPM, 85 % dan 50 %
Penyusunan Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan sarana dan prasarana Bangunan Gedung: Tersedianya Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan sarana dan prasarana Bangunan Gedung, Standarisasi kelengkapan sarana dan prasarana BG, Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran, dan meningkatnya kenyamanan dan keselamatan pengguna bangunan gedung. Rp 398,726 Juta, 1 NSPM, 50 %
Bantek dan fasilitasi pembinaan teknis B gedung Wilayah I dan II : Terlaksananya Bantek dan fasilitasi pembinaan teknis B gedung Wilayah I dan II, Masalah BG teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, dan Kegiatan sesuai sasaran. Rp 1.056 Juta, 120 orang, 50 %
Penyusunan pedoman teknis pemeriksaan berkala bangunan gedung: Tersedianya pedoman teknis pemeriksaan berkala bangunan gedung, Standarisasi pemeriksaan berkala BG, Kegiatan sesuai sasaran dan menurunnya angka kecelakaan dan bahaya dalam bangunan gedung. Rp 422,500Juta, NSPM, 50 %
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
80
Penyusunan pedoman teknis pemb. dan pemanfaatan BG di atas/di bawah air serta PSU : Tersedianya pedoman teknis pemb. Dan pemanfaatan BG di atas/di bawah air serta PSU, Standarisasi pemanfaatan BG di atas/di bawah air, Kegiatan sesuai sasaran, berkurangnya kawasan kumuh di sekitar aliran air serta PSU. Rp 400,401 Juta, 1 NSPM, 50 %
Penyusunan pedoman teknis Model RIK Kebakaran kabupaten/kota : Tersedianya pedoman teknis Model RIK Kebakaran kabupaten/kota, Standarisasi model RIK, Kegiatan sesuai sasaran , menurunya tingkat kebakaran gedung. Rp 422,440Juta, 1 NSPM, 35 %
Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khusus : Tersedianya pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khusus, Standarisasi penyelenggaraan BG fungsi khusus, Kegiatan sesuai sasaran, meningkatna bangunan gedung dengan fungsi khusus yang pembanunanya sesuai ketentuan dan efisien biaya. Rp 400,042Juta, 1 NSPM, 30 %
Pengelolaan gedung dan rumah negara : Terlaksananya pengelolaan gedung dan rumah negara, meningkatnya fungsi lembaga penyelengara BGRN, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan BGRN, meningkatnya kepuasan atas pelayanan BG dan RN. Rp 1.450 Juta, 3 Paket, 80 %
Review pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara : laporan review pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara, Tersedianya pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara, perbaikan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara, penyusunan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara yang lebih baik. Rp 300,910 Juta, 1 NSPM, 50 %
Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di pusat, wilayah barat dan wilayah timur: Terlaksananya program pengelolaan BGRN di pusat, wilayah barat dan wilayah timur, Masalah BGRN teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 700 Juta, 1 Bantek, 40 orang, 50 %
Kajian pelaksanaan pembinaan teknis bangunan gedung dan rumah negara : Terlaksananya pembinaan teknis bangunan gedung dan rumah negara, Peningkatan kemampuan penyelenggara pembangunan bangunan gedung dan rumah negara, Peningkatan tertib pembangunan BGN, dan Masalah pembinaan BGRN teratasi. Rp 450 Juta, 1 Bantek, 85 %
Bantek pelaksanaan Progaram PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi : Terlaksananya program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Kegiatan sesuai sasaran. Rp 800 Juta, 1 Bantek, 50 orang, 50 %
Bantek pelaksanaan Progaram PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa tenggara, Maluku dan Papua : Terlaksananya program PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa tenggara, Maluku dan Papua, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Kegiatan sesuai sasaran. Rp 900 Juta, 50 orang, 50 %
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
81
Pengawasan dan supervisi : Laporan pengawasan dan supervisi, Meningkatnya kualitas program, Tersedianya data dan Masalah dan Peningkatan kualitas pembinaan program. Rp. Juta, 33 Paket, 50 orang, 60 %.
Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan UPP 2 : Tersedianya audit atas UPP 1 dan UPP 2, Masalah teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL dan Kegiatan sesuai sasaran. Rp 1.000 Juta, 1 Paket, 85 orang, 95 %
Bantek Penyusunan RTBL (koridor JL. Sisingamangaraja) : Tersedianya dokumen RTBL(koridor Jl. Sisingamangaraja), Masalah teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Kegiatan sesuai sasaran. Rp 500 Juta, Bantek, 85 orang, 50 %
Rencana teknis memorandum kegiatan penataan bangunan dan lingkugan di daerah : terselenggaranya kegiatan memorandum kegiatan penataan bangunan dan lingkungan di daerah, Terumuskan kegatan PBL TA 2007, Rencana program terarah dan sesuai sasaran, dan peningkatan mutu perencanaan. Rp. Juta, 33 Paket, 60 %
Sosialisasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan: terselenggaranya kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan di setiap propinsi, meningkatnya pemahaman para pelaksana dan stakeholder serta aparat pemerintah tentang pelaksanaan kegiatan penataan bangaunan dan lingkungan, pemerintah daerah mampu menyelaraskan pelaksanaan kegiatan didaerah dengan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan, terwujudnya sosialisasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan. Rp Juta, 33 paket, 20 Orang, 100 %
Rencana teknis identifikasi kegiatan penataan bangunan dan lingkungan: terlaksananya identifikasi kegiatan penataan bangunan dan lingkungan, Teridentifikasi program PBL, Program sesuai sasaran, Peningkatan kualitas kegiatan penataan bangunan dan lingkungan. Rp Juta, 33 Paket, 90 orang, 85 %
d. Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan
Rencana kegiatan dalam Program Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan di 33 propinsi yang meliputi kegiatan bantuan teknis prenyusunan peraturan daerah, fasilitasi percontohan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan teknis, pelatihan tenaga pendata harga dan keandalan bangunan gedung. Meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung yang memenuhi standar.
Peningkatan dan pemantapan kelembagaan dan fasilitasi raperda bangunan gedung : Terlaksananya bantuan teknis peningkatan pemantapan kelembagaan, Inventarisasi Peraturan Daerah terkait menajemen penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah, Inventarisasi fungsi kelembagaan, bangunan Gedung di daerah, dan Rancangan peraturan daerah tentang bangunan gedung. Rp 1.546 Juta, 32 Paket, 30, 40 %
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
82
Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG dan Keselamatan bangunan : Terselenggaranya sosialisasi BG, Tersedianya tenaga pendata harga satuan bahan bangunan di setiap kabupaten/kota yang terampil, cekatan dan mampu menghitung harga satuan bahan bangunan dan harga satuan/m2 untuk menuju keselamatan bangunan gendung, Tersedianya informasi harga bangunan, upah tenaga kerja, harga satuan pekerjaan pembangunan dan harga satuan bangunan gedung negara per m2 di setiap kabupaten/kota sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan BGN di propinsi dan kabupaten/kota, meningkatnya BGN yang pembangunannya sesuai ketentuan dan efisien biayanya. Rp 2.067Juta, 33 Paket, 1.320 Orang, 33 Kota/Kabupaten, 75%
Penyusunan RTBL : Terbangunnya Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) yang implementatif dengan memasukkan kaidah penataan bangunan dan lingkungan yang sehat, harmoni dan berjatidiri, Terciptanya kawasan yang harmoni sesuai kaidah tata bangunan dan lingkungan dengan memasukkan unsur-unsur budaya lokal namun visioner dengan memberikan ruang-ruang inovasi untuk membentuk kawasan yang harmoni dan berjatidiri, meningkatnya kualitas penataan bangunan dan lingkungan, menurunnya jumlah kawasan kumuh. Rp 15.813 Juta, 41 Paket, 50 %
Sosialisasi Peraturan Bangunan Gedung : Terselenggaranya kegiatan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bangunan Gedung i setiap propinsi, Jumlah peserta sosialisasi, Meningkatnya pemahaman masyarakat dan stakeholders serta aparat pemerintah tentang Peraturan dan Perundang-undangan tentang bangunan gedung, Pemerintah daerah mampu menyelaraskan peraturan daerah dalam penyelenggaraan bangunan gedung di wilayahnya. Rp. Juta, 23 Paket, 920 orang, 50 %
Pengembangan sistem informasi arsitektur bangunan gedung : terbangunnya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di daerah, berfungsinya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di daerah, Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi arsitektur bangunan gedung di daerah, peningkatan pelayanan kepada masyarakta atas kebutuhan informasi arsitektur. Rp. Juta, 18 Paket, 35 dan 40 %
Pemantauan dan evaluasi : Laporan pemantaun dan evaluasi program, Peningkatan kualitas program PBL, Ketersediaan informasi dan masalah program, Peningkatan kualitas pembinaan program. Rp. Juta, 33 Paket, 50 dan 60 %
e. Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Rencana Kegiatan dalam Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi kegiatan bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara dan pengeloaan rumah negara dalam rangka pengalihan status golongan rumah negara golongan II menjadi rumah negara golongan III. terlaksananya keagiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia :
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
83
Percontohan aksesbilitas BGN : Fisik percontohan aksesbilitas BGN, Meningkatnya jumlah Bangunan gedung negara yang aksesibel, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pemenuhan persyaratan aksesbilitas BGN, Peningkatan kuantitas dan kualitas BGN yang aksesibel dan ramah. Rp 332,380 Juta, 67 Paket
f. Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya
Rencana Kegiatan dalam Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan gedung Istana Kepresidenan agar laik fungsi serta rehabilitasi bangunan gedung pada Kebun Raya; Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan dan terbukanya aksesbilitas masyarakat untuk mendukung terwujudya Indonesia yang lebih sejahtera
Lanjutan Rehabilitasi Wisma Negara : terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Wisma Negara, meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Wisma Negara, meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana Kepresidenan Wisma Negara, dan meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Wisma Negara. Rp. Juta, 1 paket, 80 %
Lanjutan Rehablitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring, Bali : terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, Rp. Juta, 1 paket, 80 %
Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor : terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor, meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Bogor, meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana Kepresidenan Bogor, meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Bogor. Rp. Juta, 1 Paket, 80%
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bogor : terlaksananya rehabilitasi kebun raya Bogor, meningkatnya kualitas bangunan/sarana kebun raya Bogor, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan kebun raya Bogor, meningkatnya kulaitas dan kuantitas pengelolaan koleksi kebun raya Bogor. Rp 3.673 Juta, 80 %
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Raya Cibodas : terlaksananya rehabilitasi Cibodas, meningkatnya kualitas bangunan/sarana Cibodas, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Cibodas, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Cibodas. Rp. 3.673 Juta, 1 paket, 80 %
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya : terlaksananya rehabilitasi Kebun Raya, meningkatnya kualitas bangunan/sarana Kebun Raya, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Kebun Raya, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Kebun Raya. Rp 3.673 Juta, 1 paket dan 80 %
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
84
Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bedugul: terlaksananya rehabilitasi Kebun Raya Bedugul, meningkatnya kualitas bangunan/sarana Kebun Raya Bedugul, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Kebun Raya Bedugul, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Kebun Raya bedugul. Rp 3.673 Juta,1 paket, 80 %
Lanjutan rehabilitasi Istana Kepresidenan Cipanas : terlaksananya rehabilitasi Cipanas, meningkatnya kualitas bangunan/sarana Cipanas, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Cipanas, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Cipanas. Rp 3.673 Juta, 1 Paket, 80 %
g. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional
Rencana Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menata lingkungan permukimannya khususnya dalam pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukimannya agar terwujud lingkungan yang nyaman, sehat, dan aksesibel, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerjanya sertta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin.
Dukungan PSD Lingkungan Permukiman : Terlaksananya program PSD lingkungan permukiman, Luas kawasan permukiman kumuh yang diperbaiki, Jumlah kepala keluarga yang menerima manfaat, Perbaikan lingkungan kumuh. Rp 97,274 Juta, 155 Kota/kabupaten, 90, 80 dan 50 %
Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah : Terlaksananya Pembinaan penataan lingkungan wilayah, Masalah penataan lingkungan teratasi,Kegiatan sesuai sasaran, terwujudnya tata wilayah sesuai fungsi, memenuhi syarat administrasi dan tertib. Rp 11.849 Juta, 33 Paket, 90, 80 dan 50 %
h. Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/ Bersejarah dan Lingkungannya
Rencana Kegiatan dalam Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan lingkungannya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan bersejarah dan lingkungannya untuk laik fungsi, sehingga dapat mendorong pengembangan ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keserasian lingkungan. Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin :
Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh : Terlaksanannya pendampingan kawasan kumuh, Tersusun DED pembangunan untuk pembangunan, kawasan permukiman kumuh dan nelayan, Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum fasilitator pada
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
85
tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan, Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat dan swasta, dan Terciptanya lingkungan permukiman kumuh dan nelayan sehat, produktif, harmoni dan berkelanjutan. Rp 14.194 Juta, 61 Paket, 90, 80 dan 50 %
Pelaksanaan penataan lingkungan permukiman tradisional : Terlaksananya pendampingan penataan lingkungan permukiman tradisional, Tersusun DED pembangunan untuk pembangunan kawasan permukiman tradisional/bersejarah, Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum fasilitator pada tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan, Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat dan swasta, dan Terciptanya lingkungan permukiman tradisional/ bersejarah yang harmoni dan berjatidiri. Rp 2.062 Juta, 23 Paket, 85, 90 dan 80%
Penyusunan rencana tindak revitalisasi lingkungan permukiman tradisional : Tersusun dokumen Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan, Tradisional/Bersejarah di semua lokasi terpilih yang telah dimasukkan dalam dokumen memorandum kegiatan pada tahun 2006, Tersedianya dokumen RTRP tradisional/bersejarah yang dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan penataan kawasan tradisional/bersejarah untuk Tahun Anggaran 2007, meningkatnya kualitas yang nyaman, sehat, dan aksesibel, meningkatnya produktifitas dan tingkat kesejahteraan. Rp 5.050 Juta, 14 Paket, 90, 80 dan 50%
Dukungan PSD penataan lingkungan Permukiman tradisional/ bersejarah: Terlaksananya pemberdayaan masyarakat dalam menata dan merehabilitasi lingkungan permukiman tradisional/bersejarah, meingkatnya kualitas lingkungan permuliman tradisional/bersejarah, Meningkatnya kualitas lingkunan yang yaman,sehat dan aksesibel, Meningkatnya produktifitas kerja serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Rp 11.849 Juta, 33 Kabupaten/kota, 80, 90 dan 50%
i. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat
Rencana Kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penataan lingkungan yang lebih nyaman serta terbangunnya modal sosial kemasyarakatan sesuai konsep tridaya. Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain. Serta Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran :
Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan UPP2 : Terlaksananya bantuan teknis dan penyiapan audit atas UPP 1 dan UPP II, Meningkatnya pelaksanaan bantuan teknis dan penyiapan audit atas UPP 1 dan UPP II,
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
86
Meningkatnya kualitas audit atas UPP I dan UPP II, Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam program penaganan dalam program penanganan kemiskinan perkotaan. Rp 1.000 Juta, Bantek, 85 dan 95%
Pemberian bantuan langsung masyarakat (BLM) : Terlaksananya BLM, Terlaksananya pembentukan kelompok BKM melalui pemberdayaan masyarakat, Tersalurkanya bantuan langsung masyarakat dengan cara yang bersih dari KKN, Terlaksananya efisiensi pendanaan dan optimalisasi penyaluran BLM, Meningkatkan produktifitas kerjasama antara masyarakat dalam pelaksanaan pencairan dana BLM. Rp 356,380 Juta, 176 Paket, 3.784 Unit, 40 dan 50%
Bantuan teknis P2KP : Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain, meningkatnya pelaksanaan bantuan teknis P2KP, Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran, Terselenggaranya Program P2KP TA 2006 secara akuntabel,memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean governance mengacu kepada NSPM yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Rp 522,054 Juta, 42 Paket, 85 dan 90%
Penanggulangan kemiskinan perkotaan tahap II : Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di masing-masing propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain, Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran, Terselenggaranya Program P2KP Tahun Anggaran 2006 secara akuntabel dan memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean governance mengacu kepada NSPM yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, meningkatnya kepedulian dan kebijakan yang pro-poor dari pejabat dan instansi terkait. Rp 58,630 Juta, 26 Paket, 85 dan 90%
Penanggulangan kemiskinan di perkotaan 3 : Terlaksananya bantuan manajemen P2KP 3, meningkatnya bantuan manajemen P2KP 3, meningkatkannya kapasitas manajemen P2KP 3, Meningkatnya kapasitas kelembagaan dalam program penanganan kemiskinan. Rp 463,423 Juta, 16 Paket, 85 dan 90%
Dengan membandingkan antara output dengan input, maka dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan program PBL tahun 2006 cukup efisien. Kemudian dilihat dari tingkat efektifitas (kesesuaian antara tujuan dengan hasil), maka sebagian besar kegiatan PBL tahun 2006 sudah memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan sebagaimana tercantum dalam rencana strategis. Perbedaan kinerja (performance gap) baik tingkat SNVT Propinsi, antar program dan antar sub-direktorat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti SDM, dukungan pemerintah daerah, partisipasi masyarakat dan pengaruh dari lingkungan strategis yang melingkupi program itu sendiri. Permasalahan yang muncul dan diidentifikasi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan program di antaranya adalah :
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
87
a) Rentang program PBL dilihat dari jenis, cakupan maupun kewilayahan yang sangat luas juga berpangaruh pada tingkat pengendalian dan kinerja pelaksanaan kegiatan, b) euphoria otonomi daerah cenderung mengurangi tingkat efektifitas koordinasi antara pusat dan daerah, dan c) keberadaan Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan yang merupakan organisasi yang relatif baru di bawah Dirjen Cipta Karya juga memberikan efek bagi tingkat efektifitas, koordinasi, maupun kerjasama antar sub direktorat di bawahnya.
3.4. ASPEK KEUANGAN 1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN
PENUNJANG a. Perkotaan dan Perdesaan
Alokasi dana untuk kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan adalah sebesar Rp 496.291.000,-. Penyerapan dana pada tahun anggaran 2006 adalah sebesar Rp 450.395.193,- atau 90.75%.
b. Pendukung dan Penunjang Realisasi penyerapan dana untuk pendukung dan penunjang bidang cipta karya dapat dilihat pada tabel berikut :
RENCANA REALISASI %
196.052.763.000,- 153.402.294.823,- 78,24
Dari total anggaran kegiatan penunjang dan pendukung pada tahun 2006 sebesar Rp 196.052.763.000,- sebanyak Rp 153.402.294.823,- (78,23%) telah terealisasi. Penyebab di balik rendahnya presentase penyerapan/realisasi dana tahun anggaran 2006 adalah : Beberapa kegiatan yang dibiayai oleh PHLN masih dalam proses
pelaksanaan Telah terjadi efisiensi penggunaan dana pada kegiatan pendukung dan
penunjang yang bersumber dari APBN sebesar Rp 16.984.385.202,-.
2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM Pada tahun anggaran 2006 ini, Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 706,845 milyar yang terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp 666,865 milyar dan DPLN Rp 88,850 milyar termasuk SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) Propinsi Maluku dan Maluku Utara sesuai Kepres Nomor 06 Tahun 2003 sebesar Rp 40 milyar. Dari nilai tersebut Direktorat Pengembangan Air Minum memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 619,826 milyar. Dari alokasi tersebut alokasi kerangka kebijakan pengembangan air minum (SVT Pusat) adalah Rp 42 milyar, sedangkan alokasi untuk kerangka anggaran pengembangan air minum propinsi (SNVT Propinsi) sebesar Rp 577,826 milyar.
Dari alokasi dana tahun 2006 ini belum terdapat perimbangan yang memadai untuk membangun prasarana dan sarana sektor air minum dan sektor air limbah
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
88
di Indonesia ini ditinjau dari segi jumlah dana. Di samping anggaran yang sangat kecil, juga terdapat kendala lain yaitu SDM yang terbatas untuk melaksanakan pembangunan serta material yang relatif jauh lebih mahal terutama di Wilayah Timur dibandingkan dengan Wilayah Barat dan Tengah, yang disebabkan masalah transportasi serta peralatan yang lebih sulit untuk memperolehnya.
3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP
Pada tahun anggaran 2006 ini, Pengembangan Peyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) melalui Satuan Kerja Sementara (SKS) Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Sampah, memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 430.161.303,- yang terdiri dari APBN sebesar Rp 341.311.303.000,- dan DPLN Rp 88.850.000.000,-.
Dari alokasi dana tahun 2006 ini belum terdapat perimbangan yang memadai untuk membangun Prasarana dan Sarana ke-PLP-an di Indonesia ini ditinjau dari segi jumlah dana. Di samping anggaran yang sangat kecil, juga terdapat kendala lain yaitu SDM yang terbatas untuk melaksanakan pembangunan serta material yang relatif jauh lebih mahal terutama di Wilayah Timur dibandingkan dengan Wilayah Barat dan Tengah yang disebabkan masalah transportasi serta peralatan yang lebih sulit untuk memperolehnya.
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
Dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan, dialokasikan dana senilai Rp 942.246.002.000,- untuk mendukung pelaksanaan program-program di lingkungan Direktorat Pengembangan Permukiman pada tahun anggaran 2006.
Untuk program yang dilaksanakan di daerah, dialokasikan dana senilai Rp 348.853.771.000,- yang digunakan untuk membiayai Satker Pengembangan Permukiman, Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan, dan Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Kawasan Perbatasan.
Untuk program yang dikelola oleh pusat, dialokasikan dana senilai Rp 593.392.231.000,- yang terdiri dari Rupiah Murni senilai Rp 44.392.231.000,- dan Pinjaman Luar Negeri senilai Rp 49.000.000.000,- yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Sistem Pengembangan Kawasan Permukiman, Kegiatan Pengembangan Perumahan Permukiman, Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan, kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan, Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru, Satker Pengembangan Rusunawa, Pengembangan PS Desa Agropolitan, dan Satker Pembinaan Teknis Peningkatan Lingkungan Permukiman (Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP)). Pinjaman Luar Negeri yang diterima berasal dari Asian Development Bank yang dialokasikan untuk mendukung Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP).
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
89
Alokasi Dana Direktorat Pengembangan Permukiman
NO. SATKER/SKS/KEGIATAN PAGU (x Rp 1000)
RPM PLN TOTAL
1 DAERAH 348.853.771 - 348.853.771
SNVT P2P (33 PROVINSI) 169,224.771 - 169,224.771
SNVT P2SP (32 PROVINSI) 100.619.000 - 100.619.000
SNVT P2SP KWS. PERBATASAN (7 PROVINSI) 79.010.000 - 79.010.000
2 PUSAT 544.392.231 49.000.000 593.392.231
SISTEM PENGEMB. KWS. PERUMAHAN 10.200.000 - 10.200.000
PENGEMBANGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN 8.142.500 - 8.142.500
PEMB. PENGEMB. PERMUK. KWS METROPOLITAN 19.962.143 - 19.962.143
PEMBINAAN PENGEMBANGAN DPP 8.142.500 - 8.142.500
PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN BARU 8.142.500 - 8.142.500
PENGEMBANGAN RUSUNAWA 214.585.066 - 214.585.066
PENGEMBANGAN PS DESA AGROPOLITAN 128.310.075 - 128.310.075
NUSSP 137.257.447 - 137.257.447
PEMBINAAN TEKNIS PENATAAN LING. PERMUKIMAN 9.650.000 49.000.000 58.650.000
T O T A L 893.246.002 49.000.000 942.246.002
Sumber: Direktorat Pengembangan Permukiman
5. SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
a. Alokasi Anggaran
Pada Tahun anggaran 2006 pagu dana APBN untuk kegiatan PBL berjumlah Rp 441.444.909.550 , terdiri dari sub kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung Rp 38.457.263.000 dan sub kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Rp 402.987.646.550. Dari sejumlah tersebut 76,05% merupakan kegiatan swakelola dan 24% kontraktual. Setelah melalui proses lelang dan penawaran, maka disetujui anggaran kegiatan PBL sebesar Rp. 275.767.125.025,- atau 62,47% dari pagu yang disediakan.
Jumlah paket kegiatan total 1.114 paket, terdiri dari 704 paket swakelola dan 410 paket kontraktual. Menurut jenisnya, kegiatan dapat dibagi menjadi : 170 paket capacity building, 602 paket software/kajian, 486 paket pendampingan, 14 paket monitoring dan evaluasi, dan 300 paket pembangunan prasarana fisik.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
90
Tabel 7
Jenis Kegiatan, Jumlah Paket, Pagu, dan Nilai Kontrak/Swakelola
Kegiatan PBL APBN TA.2006
No. Jenis Kegiatan
Volume dan Nilai Kegiatan
Jumlah Paket
Pagu Nilai Kontrak /
Swakelola
1 Pembinaan Teknis Bangunan Gedung 374 38.457.263.000 30.709.570.725
2 Penataan Lingkungan Permukiman 665 402.987.646.550 245.057.554.300
Total 1.039 441.444.909.550 275.767.125.025
Dengan jumlah paket pekerjaan dan nilai anggaran yang disetujui, maka nilai rata-rata pekerjaan PBL adalah Rp 247.576.790,-/paket. Untuk kegiatan PTBG, nilai rata-ratanya adalah Rp 114.587.950,-/paket, sedang untuk kegiatan PLP nilai rata-ratanya sebesar Rp 289.666.139,-/paket.
Tabel 8
Jenis Kegiatan, Paket, Pagu, dan Nilai Kontrak/Swakelola
Kegiatan PTBG - TA. 2006
No. Jenis Kegiatan
Volume dan Nilai Kegiatan
Paket Pagu Nilai Kontrak /
Swakelola
1 Jenis Pengelolaan Dana
1.1. Swakelola 191 22.132.817.000 18.156.248.500
1.2. Kontraktual 77 16.324.446.000 12.553.322.225
Total 268 38.457.263.000 30.709.570.725
2 Sifat Kegiatan
2.1. Capacity Building 103 10.657.546.000 8.113.102.000
2.2. Pendampingan 18 1.170.686.000 1.102.047.000
2.3. Monitoring dan Evaluasi 14 1.712.338.000 1.621.398.000
2.4. Software 89 22.537.554.000 18.143.712.125
2.5. Fisik 44 2.379.139.000 1.729.311.600
Total 268 38.457.263.000 30.709.570.725
Secara keseluruhan realisasi dana untuk kegiatan PLP adalah Rp 245.057.554.300 atau 60,81 % dari pagu anggaran tahun 2006 yang disediakan yakni Rp 402.987.646.550,-. Walaupun jumlah paket dan nilai pekerjaan swakelola lebih besar di banding kontraktual, namun realisasi dana paket pekerjaan kontraktual lebih besar dari pagu anggaran yang disediakan atau naik sebesar 620%.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
91
Tabel 9
Jenis Kegiatan, Paket, Pagu, dan Nilai Kontrak/Swakelola
Kegiatan PLP APBN TA.2006
No. Jenis Kegiatan
Volume dan Nilai Kegiatan
Paket Pagu Nilai Kontrak /
Swakelola
1 Jenis Pengelolaan
1.1. Swakelola 513 313.590.157.700 186.773.317.700
1.2. Kontraktual 333 9.397.488.850 58.284.236.600
Total 846 402.987.646.550 245.057.554.300
b. Realisasi dan Pengendalian Keuangan
Sebagaimana realisasi capaian fisik kegiatan, realisasi keuangan pada masing-masing satuan kerja PBL propinsi di seluruh Indonesia juga dikelompokkan dengan cara yang sama agar memudahkan penilaian dan pemeringkatan. Pengelompokkan ini juga dilakukan dalam rangka pengendalian pelaksanaan kegiatan PBL, terutama di tingkat SNVT propinsi. Kemudian dengan pemeringkatan berdasarkan tingkat realisasi keuangan dapat dilakukan tindakan yang diperlukan agar efektifitas dan efisienasi kegiatan dapat terus dijaga, sehingga hasil, manfaat dan dampak kegiatan dapat dicapai sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Berikut contoh hasil monitoring yang menghasilkan pengelompokkan satker propinsi berdasarkan kinerja keuangannya per Bulan September 2006, yaitu:
Tabel 10
Satker Propinsi dengan Realisasi Keuangan di Bawah 50%
No. Satuan Kerja Propinsi Realisasi Keuangan (%) Status
1 PBL NAD 12,19 Kritis
2 PBL Sumatera Utara 26,65 Kritis
3 PBL Sumatera Barat 18,64 Kritis
4 PBL Riau 30,25 Kritis
5 PBL Kepulauan Riau 5,96 Kritis
6 PBL Bengkulu 21,90 Kritis
7 PBL Sumatera Selatan 8,53 Kritis
8 PBL Bangka Belitung 24,62 Kritis
9 PBL Lampung 23,12 Kritis
10 PBL Banten 9,55 Kritis
11 PBL DI Yogyakarta 22,17 Kritis
12 PBL Kalimantan Timur 31,73 Kritis
13 PBL Sulawesi Barat 18,50 Kritis
14 PBL NTT 10,07 Kritis
15 PBL Maluku 6,78 Kritis
16 PBL Maluku Utara 10,18 Kritis
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
92
17 PBL Jambi 38,64 Kritis
18 PBL Jawa Barat 47,43 Kritis
19 PBL Jawa Tengah 39,84 Kritis
20 PBL Jawa Timur 44,22 Kritis
21 PBL Kalimantan Tengah 47,15 Kritis
22 PBL Kalimantan Selatan 48,82 Kritis
23 PBL Sulawesi Utara 44,35 Kritis
24 PBL Sulawesi Tengah 17,86 Kritis
25 PBL Sulawesi Tenggara 38,69 Kritis
26 PBL Papua 29,02 Kritis
Tabel 10 mengelompokkan 26 satuan kerja PBL propinsi dengan realisasi keuangan di bawah 50% sampai dengan kuartal II tahun anggaran 2006. Realisasi keuangan paling rendah dalam kelompok ini adalah satuan kerja PBL Propinsi Kepulauan Riau yakni hanya mencapai 5,96% dan paling tinggi adalah satuan kerja PBL Propinsi Kalimantan Selatan yaitu 48,82%.
Tabel 11
Satuan Kerja dengan Realisasi Keuangan 51% - 80%
No. Satuan Kerja Propinsi Realisasi Keuangan (%)
Keterangan
1 PBL Bali 65,39 Waspada
2 PBL Gorontalo 54,74 Waspada
3 PBL Irian Jaya Barat 55,83 Waspada
Tabel 11 menghimpun kelompok satuan kerja PBL propinsi dengan realisasi keuangan menengah yaitu antara 51% – 80%. Ada 3 satuan kerja PBL propinsi pada kelompok ini dengan realisasi terendah satuan kerja PBL Propinsi Gorontalo yaitu 54,74% dan tertinggi satuan kerja PBL Propinsi Bali yakni 65,39 %.
Tabel 12
Satuan Kerja dan Realisasi Keuangan di Atas 80%
No Satuan Kerja Propinsi Realisasi Keuangan
(%)
Keterangan
1 PBL DKI Jakarta 83,78 Aman
2 PBL Kalimantan Barat 95,96 Aman
3 PBL Sulawesi Selatan 89,47 Aman
4 PBL NTB 84,62 Aman
Kelompok satuan kerja PBL propinsi dengan realisasi keuangan di atas 80% dikelompokkan dalam tabel 12. Satuan kerja PBL Propinsi Kalimantan Barat menempati ranking tertinggi dengan realisasi 95,96% dan menempati urutan paling bawah dalam realisasi keuangan ini adalah satuan kerja PBL Propinsi DKI Jakarta.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
93
3.5. HAL-HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA
1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG
a. Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pembangunan infrastruktur pada kawasan permukiman yang baru belum banyak melibatkan peran aktif swasta dan masyarakat, dengan tetap didorong melalui fasilitasi pemerintah yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, khususnya pada rencana pemanfaatan kawasan permukiman di masa mendatang.
b. Pendukung dan Penunjang Perumusan indikator kinerja kegiatan khususnya kegiatan non-fisik untuk
tahun-tahun mendatang, perlu didefinisikan guna mengkalkulasi kinerja sasaran dan kegiatan secara lebih tajam dan akuntabel. Dengan demikian penyelarasan potensi, peluang, dan kendala yang ada dapat lebih mudah dilakukan.
Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 2006 merupakan tahun kedua diberlakukannya sistem unified budget, yang mana dampak dari kebijakan tersebut khususnya pada pelaksanaan anggaran mengalami hambatan. Hambatan ini adalah akibat kurangnya pemahaman dalam pelaksanaan berbagai pedoman peraturan pendukungnya. Untuk itu, dalam memperlancar pelaksanaan kegiatan pada tahun mendatang diperlukan peningkatan pembinaan dan sosialisasi peraturan khususnya dalam bidang keuangan kepada para Pejabat Inti Satuan Kerja.
Dalam upaya menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik melalui transparansi, belum sepenuhnya unit kerja dapat melaksanakan. Hal ini terlihat dari lambatnya respon unit kerja khususnya di daerah dalam menyampaikan realisasi dan kendala dalam pelaksanaan kegiatannya. Untuk itu, pada tahun mendatang perlu lebih ditingkatkan lagi monitoring dan evaluasi sebagi upaya penerapan prinsip good governance.
2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM
Dari pelaksanaan TA. 2006 ini terdapat hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut yaitu sebagai berikut :
a. Pembinaan Program Pembinaan program pengembangan perkotaan dan perdesaan perlu mengacu kepada perubahan paradigma, amanat desentralisasi, dan otonomi daerah, serta pembagian kewenanganan Pusat dan Daerah. Oleh karena itu, peran dan fungsi Satker-Satker di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya di masa mendatang perlu mendapat perhatian, khususnya mengenai reposisi peran sesuai perkembangan, tantangan, dan perubahan paradigma di atas.
b. Keseimbangan Pembangunan Daerah Perkotaan dan Perdesaan Pembangunan perdesaan selama ini kurang mendapat perhatian dibanding
daerah perkotaan. Dukungan upaya peningkatan hubungan desa-kota
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
94
(“rural-urban linkages”) dalam mendukung pertumbuhan kawasan, perlu mendapat perhatian pula. Selain itu, perhatian terhadap upaya pemenuhan “basic need” khususnya desa-desa/kawasan tertinggal, kawasan rawan air, perbatasan, dan nelayan perlu mendapatkan dukungan.
c. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam rangka menunjang kelancaran tugas-tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya kiranya pembinaan dan peningkatan kualitas SDM masih perlu mendapatkan perhatian pula.
Masukan untuk Pelaksanaan Program Tahun Anggaran 2007 Dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, perlu dilakukan langkah-langkah konkret serta upaya terobosan dalam peningkatan pelayanan air minum yang lebih baik kepada masyarakat serta percepatan pemenuhan kebutuhan pelayanan air minum. Untuk itu diperlukan langkah-langkah terkait dengan penyusunan program serta monitoring dan evaluasi sebagai berikut : a. Penyiapan program yang lebih matang dan siap sehingga pelaksanaan
kegiatan tepat waktu sesuai dengan rencana b. Proses penganggaran lebih awal dan perbaikan mekanisme penganggaran
agar lebih efektif dan tepat waktu c. Pemberlakuan punishment and reward agar dapat memacu perbaikan
kinerja. d. Peningkatan kemampuan SDM di Satuan Kerja Sementara dan Satuan Kerja
Pusat dalam bidang administrasi dan teknik e. Perbaikan metode, teknik penyampaian dalam Monitoring dan Evaluasi,
dengan mengadopsi perkembangan teknologi maupun metode yang ada.
3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP Dari pelaksanaan TA. 2006 ini terdapat hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut yaitu :
a. Pembinaan Program Pembinaan program pengembangan perkotaan dan perdesaan perlu
mengacu kepada perubahan paradigma, amanat desentralisasi, dan otonomi daerah, serta pembagian kewenanganan Pusat dan Daerah. Karenanya, peran dan fungsi Satker-Satker di lingkungan Ditjen Cipta Karya di masa mendatang perlu mendapat perhatian, khususnya mengenai reposisi peran sesuai perkembangan, tantangan dan perubahan paradigma di atas.
b. Keseimbangan Pembangunan Daerah Perkotaan dan Perdesaan Pembangunan perdesaan selama ini kurang mendapat perhatian dibanding daerah perkotaan. Dukungan upaya peningkatan hubungan desa-kota (“rural-urban linkages”) dalam mendukung pertumbuhan kawasan, perlu mendapat perhatian pula. Selain itu, perhatian terhadap upaya pemenuhan “basic need” khususnya desa-desa tertinggal, kawasan rawan air, perbatasan dan nelayan, perlu mendapatkan dukungan.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
95
c. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam rangka menunjang kelancaran tugas-tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya, kiranya pembinaan dan peningkatan kualitas SDM masih perlu mendapatkan perhatian pula.
d. Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Limbah
Pengembangan sistem pengelolaan air limbah bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah perkotaan terutama wilayah penduduk rawan penyakit, dukungan untuk Rumah Siap Huni (RSH) serta kawasan strategis lainnya di kota besar dan metropolitan, serta menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG) dan gerakan nasional percepatan pembangunan air minum dan sanitasi. Dalam pelaksanaannya, perlu diperhatikan kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah yang meliputi : Prioritas pengembangan prasarana dan sarana air limbah terpusat di
wilayah strategis, cepat tumbuh, dan padat di kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.
Optimalisasi sistem terpusat yang telah dibangun baik namun tingkat pelayanannya masih rendah (< 60% cakupan pelayanan)
Bantuan fisik dalam rangka penyiapan pengembangan prasarana dan sarana pengolahan air limbah terpusat di kota-kota sedang/ibukota kabupaten baru/kota baru.
Penyediaan prasarana dan sarana air limbah sistem on-site terkait dengan kawasan pelayanan air bersih di kawasan rawan sanitasi.
e. Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase (di luar Program Pusat) dibagi menjadi dua satuan kerja yaitu Satuan Kerja Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan dibagi menjadi dua sektor yaitu pengembangan sistem pengelolaan persampahan dan pengembangan sistem drainase.
Pengembangan sistem pengelolaan persampahan bertujuan untuk peningkatan kebersihan kawasan perkotaan dan derajat kesehatan masyarakat. Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan meliputi : Stimulasi (reward) peningkatan kualitas dan kapasitas prasarana dan
sarana TPA regional untuk kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.
Fasilitas Prasarana dan Sarana Persampahan untuk Daerah Pemekaran serta untuk daerah dengan kinerja yang rendah.
Initial investment yang bersifat stimulan dan reward untuk pemerintah daerah kabupaten/kota yang sudah mengoperasikan TPA dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan operasionalnya.
Pengembangan sistem drainase bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisasi tingkat genangan sehingga dapat menurunkan tingkat
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
96
gangguan ekonomi kota dan kerugian harta benda yang berskala nasional serta untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah. Kriteria Pengembangan Sistem Drainase meliputi : Stimulasi rehabilitasi dan pembangunan sistem drainase primer di
kawasan strategis perkotaan kota besar dan metropolitan yang rawan terhadap genangan/banjir dan akan menimbulkan gangguan berskala nasional dan regional dan kerugian harta benda.
Rehabilitasi dan pembangunan drainase dalam upaya dukungan terhadap pembangunan Sejuta Rumah (GNPSR) dan Rumah Sehat Sederhana (RSH)
Perhatian diberikan pada daerah yang selalu tergenang di perkotaan
4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Hal-hal yang perlu mendapat perhatian : a. Pelaksanaan Program Pengembangan Permukiman Permasalahan substansi Pengembangan Permukiman antara lain belum
tersedianya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pengembangan Permukiman yang melibatkan dan disepakati bersama oleh kabupaten/ kota, mengingat kompleksitas permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan infrastruktur Pengembangan Permukiman dan isue-isue strategis yang dikandungnya.
b. Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Efektivitas pengendalian pembangunan permukiman di kawasan perkotaan belum berjalan baik, yang diharapkan dapat sesuai dengan rencana pengembangan perkotaan dengan tidak menurunkan kualitas lingkungan permukiman dan tetap menjamin berkembangnya kegiatan perkotaan.
c. Peningkatan Kepasitas Kelembagaan Keberhasilan pencapaian tujuan pengembangan permukiman sangat ditentukan oleh kemampuan instansi-instansi terkait dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan. Melalui Keppres No. 63/2000 telah ditetapkan Badan Kebijakan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional (BKP4N) yang melibatkan departemen/lembaga non-departemen terkait. Di tingkat regional, Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Propinsi dan Kabupaten/Kota (BKP4P dan BKP4K) diharapkan dapat lebih berperan dan menjalankan fungsi koordinasi antar dinas teknis yang terlibat di dalamnya, sehingga tujuan pengembangan permukiman nasional dapat dicapai.
d. Peningkatan Kapasitas Investasi Daerah dalam rangka Percepatan Desentralisasi Pelaksanaan kebijakan desentralisasi pembangunan dan pengelolaan perkotaan belum berjalan lancar akibat belum lengkapnya peraturan dan perundangan yang berlaku, selain itu pemahaman terhadap desentralisasi sendiri masih minim di kalangan pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah daerah perlu mendukung terwujudnya akuntabilitas publik dalam rangka Good Governance and Management.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
97
Untuk menjaga kesinambungan investasi pembangunan perkotaan dan pelaksanaan reformasi penyelenggaraan pembangunan di daerah, perlu adanya reformasi pembangunan perkotaan, khususnya Pengembangan Permukiman. Pelaksanaan reformasi ini adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan kewenangan pemerintah kabupaten/kota, melalui : a. Pelaksanaan reformasi pemerintah daerah untuk meningkatkan partipasi
masyarakat dan akuntabilitasnya. b. Pengembangan sistem pembiayaan pembangunan perkotaan melalui
pengembangan skema pinjaman dan hibah jangka panjang. c. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana serta pengembangan ekonomi
perkotaan. d. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam rangka
reformasi.
5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG
Dilihat dari lingkup tugas dan tanggungjawabnya, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan memiliki posisi yang strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama dari aspek tata bangunan dan lingkungan permukiman. Oleh karena itu, upaya peningkatan kinerja harus menjadi issue sentral dalam Direktorat PBL terkait dengan peran pelayanan serta fasilitasi pada masyarakat dan pemerintah daerah. Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kinerja Direktorat PBL :
a. Aspek Organisasi
Organisasi idealnya selaras dengan fungsi dari peran, tugas, dan tanggungjawab yang diemban sehingga kinerja organisasi efektif dan efisien. Melihat rentang kegiatan, baik dari sisi jenis, jumlah, volume, dan jangkauan wilayah program yang luas maka perlu dilakukan review tata organisasi terkait dengan tugas pokok, fungsi, dan kegiatan yang dilakukan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kecenderungan „absorsifitas‟ (penyerapan muatan) yang berlebihan sehingga membuat organisasi menjadi lamban bergerak untuk merespon dinamika internal maupun lingkungan strategis serta agar organisasi menjadi lebih fokus dan profesional sehingga kinerja organisasi dapat selalu ditingkatkan.
b. Aspek Sosial – Budaya
Kegiatan utama Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan sangat dekat dengan aspek sosial dan budaya masyarakat, baik kegiatan tata bangunan maupun lingkungan permukiman. Dilihat dari jenis dan materi kegiatan, banyak kegiatan dalam lingkup tugas Direktorat PBL telah merespon secara cerdas aspek sosial budaya masyarakat baik dalam pendekatan maupun dalam pelaksanaan di masyarakat. Hal ini perlu dilanjutkan agar dukungan masyarakat terhadap kegiatan PBL dapat terus meningkat dan konflik dalam pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari aspek sosial-budaya dapat dihindarkan.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
98
c. Aspek Hubungan Pusat – Daerah
Efek pelaksanaan otonomi daerah tidak hanya dirasakan Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, departemen dan instansi yang memiliki kegiatan di daerah pada saat ini merasakan hal yang sama. Situasi euphoria sebagai dampak dari pelaksanaan otonomi daerah ini perlu dikelola secara baik melalui peningkatan koordinasi dengan pemerintah daerah dan menegaskan perubahan paradigma pelaksanaan pemerintahan melalui penerapan prinsip good governance dan prinsip peran fasilitasi yang efektif.
d. Aspek Lingkungan Strategis
Dalam kajian tentang issue-issue strategis selalu diminta perhatian mengenai dampak globalisasi, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Aspek perubahan lingkungan strategis dengan variabel utama globalisasi perlu diterus direspon dengan efektif agar pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan tidak „mengelak‟ dari situasi serta persoalan yang berkembang dalam masyarakat.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
99
PENUTUP
Dari rangkaian uraian sebagaimana telah disajikan sebelumnya, dapat dilihat secara jelas pelaksanaan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya, yaitu dengan alokasi dana Rp 3,752 trilyun dapat terserap sebesar 3,397 trilyun atau 90,54% dengan rata-rata realisasi fisik 96%. Namun demikian bukan berarti dalam pelaksanaan selama tahun 2006 tidak dijumpai permasalahan. Secara garis besar hal-hal yang menjadi kendala adalah sebagai berikut:
1. Masih ada beberapa paket pekerjaan fisik yang belum mencapai 100%. Hal ini disrbabkan beberapa kegiatan masih dalam masa pemeliharaan pelaksanaan konstruksi. Selain itu, juga disebabkan adanya keterkaitan beberapa kegiatan dengan sumber pembiayaan yang berupa pinjaman luar negeri.
2. Untuk beberapa program apabila diukur dengan rencana kinerja atau sasaran yang hendak dicapai untuk tahun berjalan, tidak menunjukkan deviasi yang signifikan. Tetapi bila dibandingkan dengan rencana stratejik 5 tahunan terjadi deviasi yang signifikan, hal tersebut disebabkan keterbatasan kemampuan alokasi dana yang dialokasikan untuk program dimaksud.
3. Secara fisik, program-program yang dilaksanakan hampir seluruhnya dapat mencapai sasaran yang direncanakan pada tahun yang bersangkutan. Namun bila diukur dengan tingkat masyarakat yang dilayani, belum seluruh program dapat diukur secara akurat untuk jangkauan layanan dari hasil prasarana dan sarana yang dibangun.
4. Secara keseluruhan masih dirasakan kurangnya pemenuhan kebutuhan dana bila diukur dengan kebutuhan prasarana dan sarana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nyata.
Dari kendala utama yang mengemuka sebagaimana uraian di atas, beberapa langkah yang telah dipersiapkan untuk mengantisipasi kegiatan pada tahun yang akan datang, yaitu:
1. Penajaman kembali atas program-program berkenaan dengan Rencana Stratejik yang berbasis pada kinerja yang terukur, dengan didukung penetapan indicator kinerja untuk mengukur keberhasilan produk yang berbasis pada out come.
2. Perlu terus digalakkan penetapan standar-standar tingkat pelayanan minimum, agar dalam setiap penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana hasilnya dapat diukur dengan tingkat masyarakat yang dilayani untuk setiap program yang dilaksanakan.
BBAABB IV
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006
100
3. Konsep utama yang harus dilakukan adalah penggalian sumber-sumber pembiayaan yang menjadi beban berat bagi pemerintah. Hal ini antara lain dilakukan dengan cara mendorong terciptanya Pemerintah Daerah yang mandiri dalam penyediaan prasarana dan sarana, kesetaraan peran oleh semua elemen terkait dalam pelaksanaan pembangunan, serta lebih meningkatkan peran serta masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan, sejak pemilihan prasarana dan sarana yang dibutuhkan, perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pengawasan serta evaluasi hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan.
4. Terus mendorong pemenuhan terhadap program-program yang telah memiliki kesepakatan mengikat dengan Badan/Lembaga Donor, bagi kegiatan yang sebagian pembiayaannya bersumber dari Pinjaman Luar Negeri, serta terus menggalakkan kemitraan baik dengan swasta nasional maupun dengan Badan/Lembaga Luar Negeri, dalam mencari alternatif sumber pembiayaan dalam pemenuhan pembangunan prasarana dan sarana Bidang Cipta Karya.
Visi : Terwujudnya permukiman perkotaan & perdesaan yg layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yg handal dalam pengembangan permukiman
pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan
Misi : - Meningkatkan pembangunan prasrana dan sarana (infrastruktur) permukiman di perkotaan dan perdesaan dlm rangka mengembangkan permukiman yg layak huni,
berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, aman, tenteram, dan berkelanjutan utkmemperkuat pengembangan wilayah
- Mewujudkan kemandirian daerah mll peningkatan kapasitas pemda, masyarakat & dunia usaha dlm penyelenggaranaan pembangunan
infrastruktur permukiman, tmsk pengembangan sistem pembiayaan & pola investasinya
- Melaksanakan pembinaan penataan kwsn perkotaan & perdesaan serta pengelolaan bangunan gedung & rumah negara yg memenuhi standar keselamatan & bangunan gedung
- Menyediakan infrasturktur permukiman bg kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kwsn terpencil, pulau-pulau kecil terluar & daerah tertinggal, serta air minum
& sanitasi bg masyarakat miskin dan rawan air
- Memperbaiki kerusakan infrastruktur permukiman & penanggulangan darurat akibat bencana alam & kerusuhan sosial
- Mewujudkan organisasi yg efisien, tata laksana yg efektif & SDM yg profesional, serta pengembangan NSPM, dgn menerapkan prinsip good governance
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penanggulangan dampak konflik sosial
dan bencana alam dalam rangka
tanggap darurat dan peningkatan
pelayanan infrastruktur di pualu-pulau
kecil terpencil, daerah terisolir dan
perbatasan
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)
dalam penanganan pasca bencana (±
100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di
Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.
Penanganan tanggap darurat sebanyak
8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS
(infrastruktur) permukiman pada daerah
lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara
lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,
dan Papua
Prioritas pembangunan bidang Cipta
Karya pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan infrastruktur
dasar dan permukiman perkotaan dan
perdesaan dengan mendorong
peningkatan kapasitas daerah dalam
pembangunan untuk mewujudkan
perkotaan dan perdesaan yang layak
huni (livable), berdaya saing ekonomi,
berkeadilan dan bersosial budaya
RENCANA STRATEGIS
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
TAHUN 2004-2009
SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN
Instansi : Direktorat Jenderal Cipta Karya
KET.
Rehabilitasi PS Permukiman Paska Bencana,
Kerusuhan Sosial
Terehabilitasinya PS permukiman pasca
bencana, kerusuhan sosial
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
LAMPIRAN 1 : FORM RS
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman1 dari 41 Halaman
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)
dalam penanganan pasca bencana (±
100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di
Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.
Penanganan tanggap darurat sebanyak
8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS
(infrastruktur) permukiman pada daerah
lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara
lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,
dan Papua
Prioritas pembangunan bidang Cipta
Karya pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan infrastruktur
dasar dan permukiman perkotaan dan
perdesaan dengan mendorong
peningkatan kapasitas daerah dalam
pembangunan untuk mewujudkan
perkotaan dan perdesaan yang layak
huni (livable), berdaya saing ekonomi,
berkeadilan dan bersosial budaya
SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.
Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur/SDM yg
profesional dan handal serta terwujudnya
sistem institusi/organisasi yg efektif dan
efisien sebanyak 130 paket
Peningkatan kelembagaan dan kualitas SDM
penyehatan lingkungan permukiman
Meningkatnya kelembagaan dan kualitas
SDM
Mewujudkan organisasi yang efisien,
tata laksanan yg efektif, SDM yg
profesional dgn menerapkan prinsip-
prinsip good governance
Tersedianya PS (infrastruktur) permukiman
di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah
tertinggal di 11 propinsi
Terdukungnya pengembangan PS
(infrastruktur) permukiman di daerah
perbatasan sebanyak 60 kwsn pada 7
propinsi
Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman
Pelaksanaan kegiatan pendukung di direktorat
Bina Program
Terlaksananya kegiatan data dan informasi,
pembinaan pemrograman dan
penganggaran, pengendalian dan
pengamanan PKPS BBM, pengembangan
hub. LN dan pola investasi, jakstra dan
evaluasi kinerja bid. Cipta Karya
Peningkatan keberdayaan masy.
Perdesaan, pemberdayaan masy.,
pengemb. Kota-kota kecil &
menengah, peningkatan PS
Perdesaan, pengembangan
kelembagaan
Terselenggaranya penanggulangan daeruat AM
dan PLP
Tersedianya PS AM dan PLP pada daerah
lokasi paska koflik/bencana alam
Penyediaan PS Permukiman di Pulau-Pulau
Kecil, Terpencil dan Daerah Tertinggal
Penyediaan PS Permukiman di Daerah
Perbatasan
Tersedianya PS Permukiman di daerah
perbatasan
Tersedianya PS permukiman di pulau-pulau
kecil, terpencil dan daerah tertinggal
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase, Program Pengembangan
Peningkatan pelayanan infrastuktur
perumahan dan permukiman di pulau-
pulau kecil terpencil dan daerah
terisolir
Peningkatan pelayanan infrastuktur
perumahan dan permukiman di kwsn
perbatasan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman2 dari 41 Halaman
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)
dalam penanganan pasca bencana (±
100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di
Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.
Penanganan tanggap darurat sebanyak
8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS
(infrastruktur) permukiman pada daerah
lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara
lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,
dan Papua
Prioritas pembangunan bidang Cipta
Karya pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan infrastruktur
dasar dan permukiman perkotaan dan
perdesaan dengan mendorong
peningkatan kapasitas daerah dalam
pembangunan untuk mewujudkan
perkotaan dan perdesaan yang layak
huni (livable), berdaya saing ekonomi,
berkeadilan dan bersosial budaya
SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.
Pelaksanaan administrasi yang baik
pelaksanaan administrasi dit. BP Pengembangan Ek. Lokal
Peningkatan palyanan adum Pengembangan Perkotaan
pengembangan perumahan
Meningkatkan kapasitas pemda &
masy. Dlm penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur PU
Peningkatan kapasitas penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur/SDM
Terselenggaranya tata administrasi di bid
hukum, pengelolaan keuangan, dan
pengelolaan aset (BMN) di DJCK
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase
Meningkatkan tingkat akurasi SDM dalam
penanganan administrasi pegawai, pengelolaan
aset dan pengelolaan administrasi kantor
Terselenggaranya pembinaan pembinaan
pegawai, pembinaan teknis
Program Pengembangan
Kelembagaan
Tersusunnya sistem informasi ke-cipta
karya-an dan sistem informasi
Terselenggaranya penguatan kelembagaan
penyelenggaraan bangunan gedung
lancarnya pelaksanaan administrasi Dit. BP
selama 1 tahun
Penguatan Kelembagaan Pemda dan Masy.
Dlm penyelenggaraan penataan bangunan dan
lingkungan
Penguatan kelembagaan
penyelenggaraan BG
Meningkatnya kapasitas pemda dlm
penyelenggaranaan konstruksi &
keselamatan bangunan serta penataan
lingkungan permukiman di 160 kab/kota
Tersusunnya pedoman aplikasi dalam
penggajian, sistem komputerisasi PNBP,
aplikasi peraturan keuangan
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase
Terlaksananaya administrasi pegawai dan
rehab PS Perkantoran
Terselenggaranya pembinaan hukum
kontrak/perjanjian dan perijinan,
penyusunan naskah akademis RUU,
Rapermen PU
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase
terselenggaranya adum dan peningakatan
layanan umum dan operasional
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman3 dari 41 Halaman
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)
dalam penanganan pasca bencana (±
100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di
Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.
Penanganan tanggap darurat sebanyak
8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS
(infrastruktur) permukiman pada daerah
lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara
lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,
dan Papua
Prioritas pembangunan bidang Cipta
Karya pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan infrastruktur
dasar dan permukiman perkotaan dan
perdesaan dengan mendorong
peningkatan kapasitas daerah dalam
pembangunan untuk mewujudkan
perkotaan dan perdesaan yang layak
huni (livable), berdaya saing ekonomi,
berkeadilan dan bersosial budaya
SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.
Pengembangan Sistem Pelayanan
AM dan AL
Tersusunnya rencana teknis
pengembangan AM
Tersedianya berbagai perangkat kebijakan,
pedoman, prosedur sebanyak 150 paket
NSPM, serta pengembangan piranti lunak,
bantuan teknik dan bimbingan teknik
sebanyak 50 paket
Penyusunan NSPM yg terkait dlm
penyelenggaraan penataan bangunan dan
lingkungan
penyusunan NSPM penyelenggaraan
penataan bangunan dan lingkungan
Penyusunan Rencana Teknis Pengembangan
Permukiman
Meningkatkan kapasitas manajemen
pemerintah pusat dan daerah, dunia
usaha di daerah dan masyarakat
dalam penyelenggaraan
pembangunan infrastuktur PU
Tersusunnya NSPM bidang penataan
bangunan dan lingkungan
Penyusunan Rencana Teknis Pengembangan
AM
Terfasilitasinya prasarana dan sarana
permumahan dan permukiman yang layak
huni dan terjangkau 671 unit, dukungan
rusunawa 30 ribu unit, dan meningkatnya
kualitas permukiman di perdesaan di 665
kawasan, serta terentaskannya kemiskinan
di 9.571 kelurahan.
Tersusunnya rencana teknis
pengembangan permukiman
Pemberian bantek penysusunan pedoman
pemabngunan BG ddan lingkungan di daerah
bencana
Bantuan Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung dan Lingkungan
di Daerah Bencana
Pelaksanaan kegiatan pendukung di direktorat
Bina Program
Terlaksananya kegiatan data dan informasi,
pembinaan pemrograman dan
penganggaran, pengendalian dan
pengamanan PKPS BBM, pengembangan
hub. LN dan pola investasi, jakstra dan
evaluasi kinerja bid. Cipta Karya
Tersusunnyabantek pembangunan gedung
dan lingkungan
Pengembangan sist. Pelayanan AM
dan AL, pemberdayaan komunitas
perumahan, pengembangan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman4 dari 41 Halaman
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)
dalam penanganan pasca bencana (±
100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di
Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.
Penanganan tanggap darurat sebanyak
8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS
(infrastruktur) permukiman pada daerah
lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara
lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,
dan Papua
Prioritas pembangunan bidang Cipta
Karya pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan infrastruktur
dasar dan permukiman perkotaan dan
perdesaan dengan mendorong
peningkatan kapasitas daerah dalam
pembangunan untuk mewujudkan
perkotaan dan perdesaan yang layak
huni (livable), berdaya saing ekonomi,
berkeadilan dan bersosial budaya
SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.
Terfasilitasinya perbaikan, penataan
kembali lingk. Kota & peningkatan
pemda/masyarakat
terkelolanya dan terkendalinya
pertumbuhan kota-kota besar &
metropolitan agar pertumbuhannya dapat
berkelanjutan
Pelaksanaan P2KP
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
melalui penyediaan PS air minum kepada 11
juta jiwa di perkotaan dan perdesaan
(terutama kawasan rawan air bersih
perkotaan dan perdesaan), pengelolaan
sanitasi di 276 kabupaten/kota,
pengembangan drainase dan pengelolaan
sistem persampahan, serta meningkatnya
kualitas lingkungan permukiman di kawasan
kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha yang
mencakup sekitar 4,2 juta unit.
Terlaksananya evaluasi kinerja bid. Cipta
Karya
Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman
di Daerah Perdesaan Melalui Program KTP2D
Fasilitasi Perbaikan, Penataan Kembali
Lingkungan Kota & Peningkatan
Pemda/Masyarakat
Terlaksananya peningkatan kualitas
permukiman di daerah perdesaan melalui
program KTP2D
Program Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan
Program pengendalian kota-kota
besar dan metropolitan
Tersedianya dukungan PSD Perkim pada
Kasiba/Lisiba
Penyediaan Dukungan PSD Perkim pada
Kasiba/Lisiba
Fasilitasi Pengembangan Rusunawa dan PSD
Perkim
Pengelolaan dan Pengendalian
pembangunan kota-kota besar dan
metropolitan
Pengendalian Pertumbuhan Kota-Kota Besar &
Metropolitan
Pelaksanaan kegiatan pendukung di direktorat
Bina Program
Penyelenggaraan pembangunan
infrastuktur permukiman yg layak huni
dan berkelanjutan
Penyelenggaraan pemb. infrastruktur
perumahan & permukikman yg layak
huni dan berkelanjutan
Terfasilitasinya pengembangan Rusunawa
dan PSD Perkim
Terlaksananya upaya penanggulangan
kemiskinan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman5 dari 41 Halaman
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)
dalam penanganan pasca bencana (±
100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di
Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.
Penanganan tanggap darurat sebanyak
8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS
(infrastruktur) permukiman pada daerah
lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara
lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,
dan Papua
Prioritas pembangunan bidang Cipta
Karya pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan infrastruktur
dasar dan permukiman perkotaan dan
perdesaan dengan mendorong
peningkatan kapasitas daerah dalam
pembangunan untuk mewujudkan
perkotaan dan perdesaan yang layak
huni (livable), berdaya saing ekonomi,
berkeadilan dan bersosial budaya
SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.
Peningkatan PS AM yg handal dan memadai Tersedianya PS AM
Pengembangan Sistem AL Tersedianya PS Air Limbah
Tersedianya PS Persampahan Pengembangan PS Persampahan
Tersedianya PS Drainase Pengembangan PS Drainase
Pengelolaan gedung dan RNTerselenggaranya bantek pembangunan
BG dan RN
Pemberian bantek pembangunan BG negara
dan pelayanan pengelolaan RN
Pengembangan Persampahan Regional dan
Stimulasi TPA
Stimulasi pengembangan prasarana Drainase
untuk penanggulangan genangan di perkotaan
& kawasan strategis
Peningkatan penyehatan lingkungan
permukiman baik di perkotaan maupun
perdesaan dan desa nelayan untuk
menanggulangi kemiskinan
Pembinaan BG dlm rangka memenuhi
standar keselamatan dan bangunan
dan pengelolaan rumah negara
Meningkatnya kualitas lingkungan dan
vitalitas kawasan perekonomian kota,
bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya
melalui revitalisasi 247 kawasan serta
tertatanya kembali lingkungan permukiman
tradisional dan bersejarah pada 395
kawasan, termasuk fasilitasi dalam
pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
150 kota.
Terbinanya para pemangku kepentingan
penyelenggaraan bangunan gedung
Pengembangan Sistem Pelayanan
AM dan AL
Penataan lingkungan permukiman kumuh,
nelayan dan tradisional melalui pemberdayaan
masyarakat
Peningkatan kualitas lingkungan
permukiman kumuh, nelayan dan
tradisional
Pembinaan penyelenggaraan BG kpd para
pemangku kepentingan penyelenggara
bangunan gedung
Pembinaan BG dlm rangka
memenuhi keselamatan dan
keamanan
Meningkatnya penerapan standar
keselamatan bangunan gedung di 32
propinsi dan terehabilitasinya bangunan
gedung negara di 15 propinsi.
Pengembangan Sistem Pengolahan
Air Limbah
Tertatanya lingk. Permukiman kumuh,
nelayan dan trasdisional
Rehabilitasi BG istana kepresidenan
dan kebun raya
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman6 dari 41 Halaman
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)
dalam penanganan pasca bencana (±
100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di
Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.
Penanganan tanggap darurat sebanyak
8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS
(infrastruktur) permukiman pada daerah
lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara
lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,
dan Papua
Prioritas pembangunan bidang Cipta
Karya pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan infrastruktur
dasar dan permukiman perkotaan dan
perdesaan dengan mendorong
peningkatan kapasitas daerah dalam
pembangunan untuk mewujudkan
perkotaan dan perdesaan yang layak
huni (livable), berdaya saing ekonomi,
berkeadilan dan bersosial budaya
SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.
Penataan dan Revitalisasi kawasan
Pengembangan PS DPP
Pengembangan PS Desa Agropolitan
Penataan dan revitalisasi BG bersearah dan
lingkungannnya yang mempunyai nilai strategis
Penataan dan Revitalisasi penataan
BG Bersejarah dan Lingkungannya
Peningkatan produktivitas fungsi
kawasan perkotaan dan revitalisasi
kwsn bersejarah, pariwisata dan
kawasan lain yang menurun
Terlaksananya peningkatan kualitas
gedung bersejarah melalui penataan dan
revitalisasi BG bersejarah dan
lingkungannnya
Terlaksananya peningkatan kualitas &
fungsi kwsn yg menurun kualitasnya
melalui penataan & revitalisasi kwsn
Tersedianya PS (infrastruktur) perkotaan dan
perdesaan, terutama akses jalan, di kawasan
cepat tumbuh, di daerah pinggiran kota
melalui kawasan desa pusat pertumbuhan,
serta kawasan agropolitan dan daerah
tertinggal di 31 propinsi untuk meningkatkan
keterkaitan hubungan kota-desa.
Terlaksananya Pengembangan PS di kwsn
Desa Agropolitan utk meningkatkan
produktifitas dan ekonomi lokal
Peningkatan pelayanan infrastrukutr
perdesaan, kwsn agropolitan, daerah
tertinggal dan dalam rangka keterkaitan
kota-desa
Meningkatkan pelayanan infrastruktur
perdesaan, daerah tertinggal dan
dalam rangka keterkaitan kota-desa
Terlaksananya Pengembangan PS di kwsn.
DPP
Tersedianya infrastruktur perdesaan sesuai
kebutuhan masyarakat setempat
(pembangunan prasarana perdesaan)
Program Pengembangan Perumahan
Penyediaan Infrastruktur perdesaan sesuai
kebutuhan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman7 dari 41 Halaman
Instansi: Direktorat Jenderal Cipta Karya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
100% Pembangunan PS Permukiman Dana Rp. 1.000,- 44,493,225
Lokasi Kota/Kab 5
Pelayanan Jiwa 7,325
100% Dana Rp. 1.000 25,180,000
Produk Paket 1
Dana Rp. 1.000 5,000,000
Produk Paket 1
100% Dana Rp. 1.000,- 26,893,865
Lokasi Kota/Kab 54
Kwsn 50
Pelayanan Jiwa 135,838
100% Dana Rp. 1.000,- 71,106,680
Lokasi Kota/Kab 24
Kwsn 24
Pelayanan Jiwa 83,181
100% Bantuan teknis Pengembangan PLP Dana Rp. 1.000 49,564,000
Bantuan Teknis Prop 32
% Pencapaian % 100
100% Kegiatan Data dan Informasi Dana Rp. 1.000 6,400,000
Produk Paket 16
Kegiatan Pengembangan Hub. Kerjasama LN dan Pola InvestasiDana Rp. 1.000 8,000,000
Produk Paket 16
Kegiatan Kebijakan dan Strategi Dana Rp. 1.000 1,390,000
Produk Paket 4
Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000 750,000
Produk Paket 2
Meningkatnya kelembagaan dan
kualitas SDM
Tersedianya PS permukiman di
pulau-pulau kecil, terpencil dan
daerah tertinggal
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Tersedianya PS Permukiman di
daerah perbatasan
Uraian
Pembangunan PS Permukiman di Pulau-
Pulau Kecil, Terpencil dan Tertinggal
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur/SDM yg
profesional dan handal serta terwujudnya
sistem institusi/organisasi yg efektif dan
efisien sebanyak 130 paket
RENCANA KINERJA TAHUNAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
TAHUN 2006
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Peningkatan pelayanan
infrastuktur perumahan dan
permukiman di kwsn perbatasan
Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman
Peningkatan keberdayaan masy.
Perdesaan, pemberdayaan masy.,
pengemb. Kota-kota kecil &
menengah, peningkatan PS
Perdesaan, pengembangan
kelembagaan
Penyediaan PS PLP pada daerah
konflik/bencana
Penyediaan PS AM pada daerah
konflik/bencana
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase, Program
Pengembangan Kinerja
Pengelolaan AM dan AL
Terlaksananya kegiatan data dan
informasi, pembinaan
pemrograman dan penganggaran,
pengendalian dan pengamanan
PKPS BBM, pengembangan hub.
LN dan pola investasi, jakstra dan
evaluasi kinerja bid. Cipta Karya
Pembangunan PS Permukiman Darah
Perbatasan
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
Tersedianya PS (infrastruktur)
permukiman di pulau-pulau kecil,
terpencil, dan daerah tertinggal di 11
propinsi
Peningkatan pelayanan
infrastuktur perumahan dan
permukiman di pulau-pulau kecil
terpencil dan daerah terisolir
Terdukungnya pengembangan PS
(infrastruktur) permukiman di daerah
perbatasan sebanyak 60 kwsn pada 7
propinsi
Tersedianya PS AM dan PLP
pada daerah lokasi paska
koflik/bencana alam
LAMPIRAN 2 : FORM RKT
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 8dari41Halaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Uraian
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
Dana Rp. 1.000 11,046,100
Produk Paket 21
Dana Rp. 1.000 11,280,000
Produk Paket 10
100% Tersedianya tenaga yang Dana Rp. 1.000 275,328
handal dan profesional dalam Produk Paket 1
penyusunan peraturan per UU-an jumlah Pegawai 200
(Legal Drafting) bidang CK
Dana Rp. 1.000 1,566,561
Produk Paket 4
100% jumlah Pegawai 30
Pelaksanaan sosialisasi/diseminasi Dana Rp. 1.000 1,863,921
Produk Paket 1
jumlah Pegawai 854
Dana Rp. 1.000 1,102,138
Produk Paket 1
jumlah Pegawai 279
100% Penyusunan sistem aplikasi keuangan Dana Rp. 1.000 567,202
Produk Paket 1
Dana Rp. 1.000 317,212
Produk Paket 1
Dana Rp. 1.000 1,550,186
Produk Paket 4
Penyusunan kebijakan dan NSPM Dana Rp. 1.000 700,366
Produk Paket 2
Rehabilitasi Sarana Kebakaran Dana Rp. 1.000 188,517
Produk Paket 1
100% Pelaksanaan monev Dana Rp. 1.000 246,250
Produk Paket 1
Pelaksanaan Pelatihan dan Pembinaan Dana Rp. 1.000 1,573,072
Produk Paket 5
Jumlah Pegawai 155
100% Penyusunan sistem informasi kepegawaian Dana Rp. 1.000 1,005,186
Produk Paket 1
Penyusunan studi Dana Rp. 1.000 3,087,200
Produk Paket 3
Rehabilitasi Mess Pejompongan Dana Rp. 1.000 240,000
Produk Paket 1
Terselenggaranya tata
administrasi di bid hukum,
pengelolaan keuangan, dan
pengelolaan aset (BMN) di DJCK
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase
Program Pengembangan
Kelembagaan
Tersusunnya pedoman aplikasi
dalam penggajian, sistem
komputerisasi PNBP, aplikasi
peraturan keuangan
Terselenggaranya pembinaan
hukum kontrak/perjanjian dan
perijinan, penyusunan naskah
akademis RUU, Rapermen PU
Terselenggaranya pembinaan
pembinaan pegawai, pembinaan
teknis
Pelaksanaan pembinaan, koordinasi,
advokasi dan bantuan hukum
Pelatihan dan pembinaan teknis bagi aparat
satker
Penyusunan program dan rencana kerja serta
pengendalian anggaran satker DJCK
Tersusunnya sistem informasi ke-
cipta karya-an dan sistem
informasi kepegawaian
Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan
Anggaran
Kegiatan Pengendalian dan Pengamanan
PKPS BBM
Penyusunan naskah akademik dan materi
rapermen/RPP
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 9dari41Halaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Uraian
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
Dana Rp. 1.000 3,780,400
Produk Paket 1
Jumlah Pegawai 290
Pelaksanaan administrasi yang baik 100% Pengembangan Ek. Lokal Dana Rp. 1.000 2,000,000
Produk Paket 2
100% Pengembangan Perkotaan Rehabilitasi Wisma Sanita Dana Rp. 1.000 428,343
Produk Paket 1
100% pengembangan perumahan Dana Rp. 1.000 52.687.958Produk Paket 1
Dana Rp. 1.000 690Produk Paket 1
100% Dana Rp. 1.000,-
Bintek Paket 33
% 100
Penyusunan Raperda BG kab/kota Dana Rp. 1.000,- 1,827,000
Raperda Paket 25
% 50
Penyusunan RIK Dana Rp. 1.000,- 16,162,000
Pedoman Paket 33
Ketersediaan RIK kab/kota % 50
Pembinaan BG Dana Rp. 1.000,-
Bantek Paket 41
% 100
Pengelolaan BG dan RN Propinsi Dana Rp. 1.000,- 356,380
Pengelolaan BGRN Paket 67
% 80
Digitalisasi arsip BG negara Dana Rp. 1.000,-
Sistem pengarsipan Paket 17
% 100
Inventarisasi arsitektur dan BG Dana Rp. 1.000,-
Inventarisasi Paket 12
% 100
lancarnya pelaksanaan
administrasi Dit. BP selama 1
tahun
Penguatan kelembagaan
penyelenggaraan BG
Terselenggaranya penguatan
kelembagaan penyelenggaraan
bangunan gedung
Meningkatnya kapasitas pemda dlm
penyelenggaranaan konstruksi &
keselamatan bangunan serta penataan
lingkungan permukiman di 160 kab/kota
terselenggaranya adum dan
peningakatan layanan umum dan
operasional
Terlaksananaya administrasi
pegawai dan rehab PS
Perkantoran
Tersedianya informasi mengenai
proses pengalihan status RN
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan AM dan AL
Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan
Anggaran
Penyelenggaraan prasarana dan sarana
kantor
Rehabilitasi Sarana Kerja Kantor Setditjen.
Cipta Karya dan rehabilitasi sarana
kebakaran
Standarisasi pemahaman
penyelenggaraan gedung
Terselenggaranya tertib administasi
dan teknis penyelenggaraan bangunan
Pembinaan teknis pembangunan gedung
negara
Standarisasi pemahaman
penyelenggaraan gedung
Peningkatan kemampuanSDM yang handal
dan profesional dalam pengelolaan PS
bidang Cipta Karya
Berfungsinya sistem pengarsipan BG
dan RN
Tersedianya informasi arsitektur dan
BG
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 10dari41Halaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Uraian
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
100% Dana Rp. 1.000,- 36,153,000
Produk NSPM 31
Bantek 42
Rapermen 2
100% Dana Rp. 1.000,- 60,085,463
Produk NSPM 113
Bantek 269
100% Dana Rp. 1.000,- 500,000
Pedoman teknis NSPM 1
% 40
Dana Rp. 1.000,- 500,000
Pedoman teknis NSPM 1
% 85
Dana Rp. 1.000,- 398,726
Pedoman teknis NSPM 1
Standarisasi kelengkapan PS BG % 50
Dana Rp. 1.000,- 1,056,000
Bantek Bantek 1
Masalah teratasi % 50
Dana Rp. 1.000,- 422,500
Produk % 50
Standarisasi pemeriksaan berkala
Dana Rp. 1.000,- 400,041
Pedoman teknis NSPM 1
% 50
Dana Rp. 1.000,- 422,440
Pedoman teknis NSPM 1
Standarisasi model RIK % 35
Dana Rp. 1.000,- 400,042
Pedoman teknis NSPM 1
% 30
Pengelolaan BG dan RN Dana Rp. 1.000,- 1,450,000
Pengelolaan BGRN Paket 3
% 80
Tersusunnya NSPM bidang
penataan bangunan dan
lingkungan
Pengembangan Sistem Pelayanan
AM dan AL
Meningkatkan kapasitas
manajemen pemerintah pusat dan
daerah, dunia usaha di daerah dan
masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan
infrastuktur PUpenyusunan NSPM
penyelenggaraan penataan
bangunan dan lingkungan
Tersusunnya rencana teknis
pengembangan permukiman
Tersedianya berbagai perangkat
kebijakan, pedoman, prosedur sebanyak
150 paket NSPM, serta pengembangan
piranti lunak, bantuan teknik dan
bimbingan teknik sebanyak 50 paket
Standarisasi pemberdayaan
masyarakat dan penataan lingk
Penyusunan pedoman pembangunan teknis
pemberdayaan komunitas dan penataan
Standarisasi perencanaan lingk.
Bersejarah
Penyusunan pedoman perencanaan dan
pembangunan kwsn lingk
bersejarah/tradisional
Pengembangan program dan sarana AM
Penyusunan program & rencana
kerja/teknis/program
Standarisasi pemanfaatan BG
diatas/dibawah air serta PSU
Penyusunan pedoman teknis pembangunan
dan pemanfaatan BG diatas/dibawah air serta
PSU
Penyusunan pedoman teknis model RIK
kab/kota
Standarisasi penyelenggaraan BG
fungsi khusus
Penyusunan pedoman teknis
penyelenggaraan bangunan gedung fungsi
khusus
Penyusunan pedoman teknis perencanaan
kelengkapan sarana dan prasarana BG
Bantek dan fasilitasi bintek BG wil 1 dan II
Penyusunan pedoman teknis pemeriksanaan
berkala BG
Meningkatnya fungsi lembaga
penyelenggara BGRN
Tersusunnya rencana teknis
pengembangan AM
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 11dari41Halaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Uraian
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
Dana Rp. 1.000,- 300,910
Laporan NSPM 1
Tersedianya pedoman teknis % 50
Dana Rp. 1.000,- 700,000
Program pengelolaan BGRN Bantek 1
Masalah teratasi % 50
Dana Rp. 1.000,- 450,000
Bintek Bantek 1
% 85
Dana Rp. 1.000,- 1,700,000
Program PBL Bantek 2
Masalah teratasi % 50
Pengawasan dan supervisi Dana Rp. 1.000,-
Laporan Paket 33
Meningkatnya kualitas program % 50
Dana Rp. 1.000,- 1,000,000
Audit Paket 1
Masalah teratasi % 85
Bantek Penyusunan RTBL Dana Rp. 1.000,- 500,000
Dokumen RTBL Bantek 1
Masalah teratasi % 90
Dana Rp. 1.000,-
Kegiatan memorandum Paket 33
Terumusnya kegiatan PBL T.A. 2007 Paket 33
Sosialisasi pelaksanaan kegiatan PBL Dana Rp. 1.000,-
Terselenggaranya sosialisasi Paket 33
orang 20
Rencana teknis identifikasi kegiatan PBL Dana Rp. 1.000,-
Terlaksananya identifikasi Paket 33
Teridentifikasinya program PBL % 90
100% Dana Rp. 1.000,- 500,000
Pedoman NSPM 1
Tertib pembangunan RTH % 50
Dana Rp. 1.000,- 2,550,000
Bantek Bantek 4
Masalah PBL teratasi % 60
Bantuan Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung dan
Lingkungan di Daerah Bencana
Tersusunnya bantek
pembangunan gedung dan
lingkungan
Bantek pelaksanaan program PBL Th 2006
Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi
Bantek pelaksanaan program PBL TA 2006
wil kalimantan, sulawesi, bali, nusa tenggara,
maluku dan papua
Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan
UPP 2
Rencana teknis memorandum kegiatan PBL
di daerah
Meningkatnya pemahaman tentang
pelaksanaan kegiatan PBL
Penyusunan pedoman penataan RTH lingk.
Review pedoman teknis pembangunan BG
negara
Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di
pusat, wil barat dan wil timur
Kajian pelaksanaan pembinaan teknis BG
dan RN
Peningkatan kemampuan
penyelenggara pembangunan BG dan
RN
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 12dari41Halaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Uraian
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
Bantek penanganan kwsn kumuh Dana Rp. 1.000,- 750,000
Bantek Bantek 1
% 50
Dana Rp. 1.000,- 750,000
Bantek Bantek 1
Peniingaktan kwsn bandanaira % 50
100% Dana Rp. 1.000,- 3,726,000
Produk Bantek 10
Dana Rp. 1.000,- 1,550,000
Produk Bantek 4
Kegiatan Kebijakan dan Strategi Dana Rp. 1.000,- 32,781,600
Produk Bantek 26
Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000,- 2,050,000
Produk Bantek 5
Kegiatan Data dan Informasi Dana Rp. 1.000,- 1,199,800
Produk Bantek 4
100% Dana Rp. 1.000,- 51,704,116
Lokasi Kota/Kab 76
Kwsn 76
Pelayanan Jiwa 165,340
100% Dana Rp. 1.000,- 214,585,066
TB TB 23
Pelayanan Jiwa 11,520
100% Pembangunan PS Permukiman (KTP2D) Dana Rp. 1.000,- 61,821,121
Lokasi Kota/Kab 128
Kwsn 130
Pelayanan Jiwa 378,652
100% Pembangunan PS Permukiman (NUSSP) Dana Rp. 1.000,- 137,257,447
Lokasi Kota/Kab 32
Kwsn 358
Pelayanan Jiwa 686,101
100% Dana Rp. 1.000,- 1,000,000
Bantek Bantek 1
% 85
Pemberian BLM Dana Rp. 1.000,- 356,380,000
BLM paket 176
unit 3,784
Bantek penanganan kwsn kota Bandanaira
Program Pengembangan
Perumahan
Program Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan
Terfasilitasinya perbaikan,
penataan kembali lingk. Kota &
peningkatan pemda/masyarakat
Terfasilitasinya pengembangan
Rusunawa dan PSD Perkim
Terlaksananya peningkatan
kualitas permukiman di daerah
perdesaan melalui program
KTP2D
Terlaksananya upaya
penanggulangan kemiskinan
(P2KP)
Penanganan program kwsn kumuh
menjadi terarah
Kegiatan Pembinaan Pemrograman &
Anggaran
Kegiatan Pengembangan Hub. Kerjasama LN
dan Pola Investasi
Pembangunan PS Permukiman Kasiba/Lisiba
Pembangunan PS Permukiman (Rusunawa)
Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan
UPP2
Meningkatnya pelaksanaan bantek dan
penyiapan audit
Terlaksananya pembentukan kelompok
BLM
Program Pengembangan
Perumahan
Program Pengembangan
Perumahan
Program Pemberdayaan
Komunitas Perumahan
Pengembangan sist. Pelayanan
AM dan AL, Pengembangan sist.
Pelayanan DR dan SP,
pemberdayaan komunitas
perumahan, pengembangan
perumahan, lingkungan sehat,
keterkaitan pembangunan antar
kota, peningkatan ps perdesaan
Terlaksananya kegiatan data dan
informasi, pembinaan
pemrograman dan penganggaran,
pengendalian dan pengamanan
PKPS BBM, pengembangan hub.
LN dan pola investasi, jakstra dan
evaluasi kinerja bid. Cipta Karya
Terfasilitasinya prasarana dan sarana
permumahan dan permukiman yang layak
huni dan terjangkau 671 unit, dukungan
rusunawa 30 ribu unit, dan meningkatnya
kualitas permukiman di perdesaan di 665
kawasan, serta terentaskannya
kemiskinan di 9.571 kelurahan.
Tersedianya dukungan PSD
Perkim pada Kasiba/Lisiba
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 13dari41Halaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Uraian
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
Bantuan tekis P2KP Dana Rp. 1.000,- 522,054
Bantek paket 42
% 85
Dana Rp. 1.000,- 58,630
Bantek pelaksanaan P2KP paket 26
% 85
Dana Rp. 1.000,- 463,423
Bantuan manajemen P2KP paket 16
% 85
100% Pembangunan PS Permukiman Dana Rp. 1.000,- 10,800,000
Lokasi Kota/Kab 6
Pelayanan Jiwa 39,874
Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000,- 13,080,000
Produk Bantek 8
Tersedianya PS AM 100% Pengembangan sistem penyediaan AM Dana Rp. 1.000,- 454,989,000
Kwsn yg ditangani lokasi 385
Kab/kota yg ditangani kab/kota 289
Penerima manfaat jiwa 1,065,696
100% Pengelolaan sistem AL Dana Rp. 1.000,- 192,840,000
Kota yg ditangani kab/kota 95
% Pencapaian % 100
Pengembangan PS Persampahan Dana Rp. 1.000,- 117,719,000
100% Kota yg ditangani kab/kota 91
% Pencapaian % 100
Tersedianya PS Drainase 100% Pengembangan PS Drainase Dana Rp. 1.000,- 119,603,000
Kota yg ditangani kab/kota 145
% Pencapaian % 100
100% Dukungan PSD lingkungan permukiman Dana Rp. 1.000,- 97,274,000
Program kab/kota 155
% 90
Pembinaan penataan lingkungan wilayah Dana Rp. 1.000,- 11,849,000
Pembinaan paket 33
Masalah penataan lingkungan teratasi % 90
Program pengendalian kota-kota
besar dan metropolitan
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat melalui penyediaan PS air
minum kepada 11 juta jiwa di perkotaan
dan perdesaan (terutama kawasan rawan
air bersih perkotaan dan perdesaan),
pengelolaan sanitasi di 276
kabupaten/kota, pengembangan drainase
dan pengelolaan sistem persampahan,
serta meningkatnya kualitas lingkungan
permukiman di kawasan kumuh dan
nelayan seluas 1.700 ha yang mencakup
sekitar 4,2 juta unit.
Pengelolaan dan Pengendalian
pembangunan kota-kota besar dan
metropolitan
Tersedianya PS Air Limbah
terkelolanya dan terkendalinya
pertumbuhan kota-kota besar &
metropolitan agar
pertumbuhannya dapat
berkelanjutan
Terlaksananya kegiatan evaluasi
kinerja bid. Cipta Karya
Penanggulangan kemiskinan perkotaan tahap
II
Penanggulangan kemiskinan di perkotaan 3
Meningkatnya bantuan manajemen
P2KP 3
Meningkatnya pelaksanaan bantek
P2KP
Meningkatnya kapasitas dan
kapabilitas aparat terkait P2KP
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
DrainasePeningkatan kualitas lingkungan
permukiman kumuh, nelayan dan
tradisional Luas kwsn permukiman kumuh yg
diperbaiki
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
Tertatanya lingk. Permukiman
kumuh, nelayan dan trasdisional
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
Tersedianya PS Persampahan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 14dari41Halaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Uraian
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
100% Dana Rp. 1.000,- 1,546,000
Bantek Paket 32
% 30
Dana Rp. 1.000,- 2,067
Sosialisasi Paket 33
Tersedianya tenaga pendata HSBG orang 1,320
Penyusunan RTBL Dana Rp. 1.000,- 15,813
RTBL yg implementatif Paket 41
% 50
Sosialisasi peraturan BG Dana Rp. 1.000,-
Sosialisasi Paket 23
Jml Peserta sosialisasi orang 920
Pengembangan sistem informasi arsitektur BG Dana Rp. 1.000,-
Sistem informasi arsitektur BG Paket 18
% 35
Pemantauan dan evaluasi Dana Rp. 1.000,-
Laporan Paket 33
Peningkatan kualitas program PBL % 50
100% Pengelolaan gedung dan RN Percontohan aksesbilitas BGN Dana Rp. 1.000,- 332,380,000
Fisik percontohan Paket 67
Paket 67
Lanjutan rehabilitasi istana kepresidenan Dana Rp. 1.000,- 14,692,000
Rehabilitasi istana kepresidenan Bantek 4
% 80
Lanjutan rehabilitasi kebun raya Dana Rp. 1.000,- 14,692,000
Rehabilitasi kebun raya Bantek 4
% 80
Pembinaan BG dlm rangka
memenuhi keselamatan dan
keamanan
Terbinanya para pemangku
kepentingan penyelenggaraan
bangunan gedung
Terselenggaranya bantek
pembangunan BG dan RN
Meningkatnya penerapan standar
keselamatan bangunan gedung di 32
propinsi dan terehabilitasinya bangunan
gedung negara di 15 propinsi.
Terciptanya kwsn yg harmoni sesuai
kaidah PBL
Berfungsinya sistem informasi
arsitektur BG di daerah
Meingkatnya jumlah BG negara yg
aksesibel
Peningkatan & pemantapan kelembagaan
dan fasiltasi raperda BG
Inventarisasi perda terkait manajemen
penyelenggaraan BG di daerah
Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG &
keselamatan bangunan
Rehabilitasi BG istana
kepresidenan dan kebun raya
Meningkatnya kualitas
bangunan/sarana istana kepresidenan
Meningkatnya kualitas
bangunan/sarana kebun raya
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 15dari41Halaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ket.ProgramRencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Uraian
Rencana
Tingkat
Capaian
(Target)
Terehabilitasinya PS permukiman
pasca bencana, kerusuhan sosial
Sasaran Kegiatan
Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan pasca
bencana (± 100.000 unit rumah di NAD
dan Nias) serta kerusuhan sosial di
berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap
darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan
rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman
pada daerah lokasi paska konflik pada 60
kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,
Maluku, Malut, dan Papua
100% Dana Rp. 1.000,- 14,194,000
Pendampingan Paket 61
Tersusunnya DED % 90
Dana Rp. 1.000,- 2,062,000
Pendampingan Paket 23
Tersusunnya DED % 85
Dana Rp. 1.000,- 5,050,000
Dokumen Paket 14
% 90
Dana Rp. 1.000,- 11,849,000
Lokasi Kab/kota 33
% 90
100% Penataan dan Revitalisasi Kawasan Dana Rp. 1.000,- 110,360,000
DED Paket 61
Fisik Paket 62
100% Pembangunan PS Kwsn DPP Dana Rp. 1.000,- 86,714,589
Lokasi Kota/Kab 121
Pelayanan Jiwa 500,000
100% Pembangunan PS Pedesaan (PPIP) Dana Rp. 1.000,- 496,291,000
Lokasi Prop 4
Kwsn 94
Pelayanan Jiwa 2,760,000
100% Pembangunan PS Kwsn Agropolitan Dana Rp. 1.000,- 128,310,075
Lokasi Kota/Kab 32
Kwsn 94
Pelayanan Jiwa 664,300
Program Pengembangan
Perumahan
Program Peningkatan PS
Perdesaan
Penataan dan Revitalisasi
penataan BG Bersejarah dan
Lingkungannya
Terlaksananya peningkatan
kualitas gedung bersejarah
melalui penataan dan revitalisasi
BG bersejarah dan
lingkungannnya
Meningkatnya kualitas lingkungan dan
vitalitas kawasan perekonomian kota,
bersejarah, pariwisata, dan kawasan
lainnya melalui revitalisasi 247 kawasan
serta tertatanya kembali lingkungan
permukiman tradisional dan bersejarah
pada 395 kawasan, termasuk fasilitasi
dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) di 150 kota.
Terlaksananya Pengembangan
PS di kwsn Desa Agropolitan utk
meningkatkan produktifitas dan
ekonomi lokal
Terlaksananya peningkatan
kualitas & fungsi kwsn yg
menurun kualitasnya melalui
penataan & revitalisasi kwsn
Terlaksananya Pengembangan
PS di kwsn. DPP
Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh
Meningkatnya kualitas lingkungan
permukiman tradisional/bersejarah
Program Pengembangan Ekonomi
Lokal
Program Peningkatan PS
Perdesaan
Pelaksanaan penataan lingkungan
permukiman tradisional
Penyusunan rencana tindak revitalisasi
lingkungan permukiman tradisional
Tersedianya dokumen RTRP
tradisional/bersejarah
Dukungan PSD penataan lingkungan
permukiman tradisional/bersejarah
Tersedianya PS (infrastruktur) perkotaan
dan perdesaan, terutama akses jalan, di
kawasan cepat tumbuh, di daerah
pinggiran kota melalui kawasan desa
pusat pertumbuhan, serta kawasan
agropolitan dan daerah tertinggal di 31
propinsi untuk meningkatkan keterkaitan
hubungan kota-desa.
Tersedianya infrastruktur
perdesaan sesuai kebutuhan
masyarakat setempat
(pembangunan prasarana
perdesaan)
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 16dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Pembangunan PS Permukiman Dana Rp. 1.000,- 44,493,225 44,211,549 99.37
Lokasi Kota/Kab 5 12 240
Pelayanan Jiwa 7,325 10,950 149
Dana Rp. 1.000 23,180,000 22,754,724 98.17
Produk Paket 1 1 100
Dana Rp. 1.000 5,000,000 4,865,077 97.3
Produk Paket 1 1 100
Dana Rp. 1.000,- 26,893,865 26,729,711 99
Lokasi Kota/Kab 54 54 100
Kwsn 50 63 119
Pelayanan Jiwa 135,838 164,617 121
Dana Rp. 1.000,- 71,106,680 69,086,961 97
Lokasi Kota/Kab 24 27 117
Kwsn 24 47 196
Pelayanan Jiwa 83,181 88,300 106
Bantuan teknis Pengembangan PLP Dana Rp. 1.000 49,564,000 46,049,580 92.91
Bantek Prop 32 32 100
% Pencapaian % 100 100 100
Kegiatan Data dan Informasi Dana Rp. 1.000 6,040,852 6,007,362 99.45
Produk Paket 16 16 100
Kegiatan Pengembangan Hub. Kerjasama LN dan Pola Investasi Dana Rp. 1.000 6,450,000 5,529,495 85.73
Produk Paket 16 15 93.75
Kegiatan Kebijakan dan Strategi Dana Rp. 1.000 400,000,000 383,489,330 95.87
Produk Paket 1 1 100
Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000 350,000,000 335,558,120 95.87 Produk Paket 1 1 100
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
TAHUN 2006
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Peningkatan pelayanan infrastuktur
perumahan dan permukiman di
kwsn perbatasan
Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman
Peningkatan keberdayaan masy.
Perdesaan, pemberdayaan masy.,
pengemb. Kota-kota kecil &
menengah, peningkatan PS
Perdesaan, pengembangan
kelembagaan
Realisasi
Pembangunan PS Permukiman di Pulau-Pulau
Kecil, Terpencil dan Tertinggal
Pembangunan PS Permukiman Darah
Perbatasan
Instansi: Direktorat Jenderal Cipta Karya
Penyediaan PS AM pada daerah konflik/bencana
Penyediaan PS PLP pada daerah konflik/bencana
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Peningkatan pelayanan infrastuktur
perumahan dan permukiman di
pulau-pulau kecil terpencil dan
daerah terisolir
LAMPIRAN 3 : FORM PKK
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman17dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Dana Rp. 1.000 10,346,100 10,079,876 97.43
Produk Paket 19 19 100
Tersedianya tenaga yang Dana Rp. 1.000 275,328 237,246 86.17
handal dan profesional dalam Produk Paket 1 1 100.00
penyusunan peraturan per UU-an jumlah Pegawai 200 200 100
(Legal Drafting) bidang CK
Dana Rp. 1.000 1,566,561 1,447,138 92.37
Produk Paket 4 4 100
jumlah Pegawai 30 30 100
Dana Rp. 1.000 1,863,921 1,847,913 99.14
Produk Paket 1 1 100
jumlah Pegawai 854 854 100
Dana Rp. 1.000 1,102,138 1,100,000 99.81
Produk Paket 1 1 100
jumlah Pegawai 279 279 100
Penyusunan sistem aplikasi keuangan Dana Rp. 1.000 567,202 567,112 99.98
Produk Paket 1 1 100
Dana Rp. 1.000 317,212 315,655 99.51
Produk Paket 1 1 100
Dana Rp. 1.000 1,550,186 1,461,143 94.25
Produk Paket 4 4 100
Penyusunan kebijakan dan NSPM Dana Rp. 1.000 700,366 674,474 96.3
Produk Paket 2 2 100
Rehabilitasi Sarana Kebakaran Dana Rp. 1.000 188,517 185,124 98.20
Produk Paket 1 1 100
Pelaksanaan monev Dana Rp. 1.000 246,250 215,209 87.39
Produk Paket 1 1 100
Pelaksanaan Pelatihan dan Pembinaan Dana Rp. 1.000 1,573,072 1,491,355 94.81
Produk Paket 5 5 100
Jumlah Pegawai 155 155 100
Penyusunan sistem informasi kepegawaian Dana Rp. 1.000 975,186 942,656 96.66
Produk Paket 2 2 100
Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan
Anggaran
Pelaksanaan pembinaan, koordinasi, advokasi
dan bantuan hukum
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi/diseminasi
Penyelenggaraan pelatihan dan pembinaan teknis
bagi aparat satker
Penyusunan program dan rencana kerja serta
pengendalian anggaran satker DJCK
Penyusunan naskah akademik dan materi
rapermen/RPP
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase
Program Pengembangan
Kelembagaan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman18dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Penyusunan studi Dana Rp. 1.000 3,087,200 3,066,363 99.33
Produk Paket 3 3 100
Rehabilitasi Mess Pejompongan Dana Rp. 1.000 240,000 236,311 98.46
Produk Paket 1 1 100
Pengadaan Peralatan dan Mesin Dana Rp. 1.000 359,500 359,500 100
Produk Paket 1 1 100
Dana Rp. 1.000 3,780,400 3,516,125 93.01
Produk Paket 1 1 100
Jumlah Pegawai 290 290 100
Pengembangan Ek. Lokal Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan Anggaran Dana Rp. 1.000 2,000,000 1,614,016 80.70
Produk Paket 2 2 100
Pengembangan Perkotaan Rehabilitasi Wisma Sanita Dana Rp. 1.000 428,343 417,467 97.46
Produk Paket 1 1 100
pengembangan perumahan Penyelenggaraan prasarana dan sarana kantor Dana Rp. 1.000 52.687.958 41,245,124 78.29
Produk Paket 1 1 100
Rehabilitasi Sarana Kerja Kantor Setditjen. Cipta Karya dan rehabilitasi sarana kebakaran Dana Rp. 1.000 689,719 689,719 100
Produk Paket 1 1 100
Pembinaan teknis pembangunan gedung negara Dana Rp. 1.000,- 4,943,000 4,873,800 98.6
Bintek Paket 32 32 100
% 100 90 89.6
Penyusunan Raperda BG kab/kota Dana Rp. 1.000,- 1,827,000 1,598,630 87.5
Raperda Paket 25 25 100
% 50 44 87
Penyusunan RIK Dana Rp. 1.000,- 16,162,000 15,580,200 96.4
Pedoman Paket 33 33 100
Ketersediaan RIK kab/kota % 50 44 87.2
Pembinaan BG Dana Rp. 1.000,- 5,000,000 4,925,000 98.5
Terlaksananya bantek Paket 41 4 100
% 100 81 81
Penguatan kelembagaan
penyelenggaraan BG
Standarisasi pemahamana
penyelenggaraan gedung
Terselenggaranya tertib administasi
dan teknis penyelenggaraan
bangunan
Standarisasi pemahamana
penyelenggaraan gedung
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
Peningkatan kemampuanSDM yang handal dan
profesional dalam pengelolaan PS bidang Cipta
Karya
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman19dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Pengelolaan BG dan RN Propinsi Dana Rp. 1.000,- 356,380 272,274 76.4
Pengelolaan BGRN Paket 67 67 100
% 80 64 79.5
Digitalisasi arsip BG negara Dana Rp. 1.000,- 1,214,000 965,130 79.5
Sistem pengarsipan Paket 17 17 100
% 100 77 77
Inventarisasi arsitektur dan BG Dana Rp. 1.000,- 325,617 250,399 76.9
Inventarisasi Paket 12 12 100
% 100 78 78
Pengembangan program dan sarana AM Dana Rp. 1.000,- 42,000,000 36,153,000 86.08
Produk NSPM 31 31 100
Bantek 134 42 31.34
Rapermen 2 2 100
Penyusunan program & rencana kerja/teknis/program Dana Rp. 1.000,- 60,085,463 67,015,773 112
Produk NSPM 113 129 114
Bantek 269 356 132
Penyusunan pedoman pembangunan teknis pemberdayaan komunitas dan penataan lingkunganDana Rp. 1.000,- 500,000 390,500 78.1
Pedoman teknis NSPM 1 1 100
% 40 31 77
Penyusunan pedoman perencanaan dan pembangunan kwsn lingk bersejarah/tradisionalDana Rp. 1.000,- 500,000 493,000 98.6
Pedoman teknis NSPM 1 1 100
% 85 75 88
Tersedianya informasi arsitektur dan
BG
Pengembangan Sistem Pelayanan
AM dan AL
Meningkatkan kapasitas
manajemen pemerintah pusat dan
daerah, dunia usaha di daerah dan
masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan
infrastuktur PU
penyusunan NSPM
penyelenggaraan penataan
bangunan dan lingkungan Standarisasi pemberdayaan
masyarakat dan penataan lingk
Standarisasi perencanaan lingk.
Bersejarah
Berfungsinya sistem pengarsipan
BG dan RN di daerah
Tersedianya informasi mengenai
proses pengalihan status RN
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman20dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Penyusunan pedoman teknis perencanaan kelengkapan sarana dan prasarana BG Dana Rp. 1.000,- 398,726 352,474 88.4
Pedoman teknis NSPM 1 1 100
Standarisasi kelengkapan PS BG % 50 38 76
Bantek dan fasilitasi bintek BG wil 1 dan II Dana Rp. 1.000,- 1,056,000 887,360 84.03
Bantek Bantek 1 1 100
Masalah teratasi % 50 27 53
Penyusunan pedoman teknis pemeriksanaan berkala BG Dana Rp. 1.000,- 422,500 336,310 79.6
Produk nspm 1 1 100
Standarisasi pemeriksaan berkala % 50 39 77
Penyusunan pedoman teknis pembangunan dan pemanfaatan BG diatas/dibawah air serta PSUDana Rp. 1.000,- 400,041 294,030 73.5
Pedoman teknis NSPM 1 1 100
% 50 39 77
Penyusunan pedoman teknis model RIK kab/kota Dana Rp. 1.000,- 422,440 417,793 98.9
Pedoman teknis NSPM 1 1 100
Standarisasi model RIK % 35 27 78
Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khususDana Rp. 1.000,- 400,042 301,632 75.4
Pedoman teknis NSPM 1 1 100
% 30 20 66
Pengelolaan BG dan RN Dana Rp. 1.000,- 5,000,000 4,675,000 93.5
Pengelolaan BGRN Paket 5 5 100
% 80 73 91
Review pedoman teknis pembangunan BG negara Dana Rp. 1.000,- 300,910 236,214 78.5
Laporan NSPM 1 1 100
Tersedianya pedoman teknis % 50 44 88.7
Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di pusat, wil barat dan wil timurDana Rp. 1.000,- 700,000 676,200 96.6
Program pengelolaan BGRN Bantek 1 1 100
Masalah teratasi % 50 27 54
Standarisasi pemanfaatan BG
diatas/dibawah air serta PSU
Standarisasi penyelenggaraan BG
fungsi khusu
Meningkatnya fungsi lembaga
penyelenggara BGRN
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman21dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Kajian pelaksanaan pembinaan teknis BG dan RN Dana Rp. 1.000,- 450,000 398,700 88.6
Bintek Bantek 1 1 100
% 85 74 87.5
Bantek pelaksanaan program PBL TA 2006 wil kalimantan, sulawesi, bali, nusa tenggara, maluku dan papuaDana Rp. 1.000,- 1,700,000 1,456,600 85.85
Program PBL Bantek 2 2 100
Masalah teratasi % 50 34 67.25
Pengawasan dan supervisi Dana Rp. 1.000,- 4,334,000 4,312,330 99.5
Laporan Paket 33 33 100
Meningkatnya kualitas program % 50 34 67
Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan UPP 2 Dana Rp. 1.000,- 1,000,000 985,000 98.5
Audit Paket 1 1 100
Masalah teratasi % 85 60 71
Bantek Penyusunan RTBL Dana Rp. 1.000,- 500,000 437,500 87.5
Dokumen RTBL Bantek 1 1 100
Masalah teratasi % 90 59 65
Rencana teknis memorandum kegiatan PBL di daerah Dana Rp. 1.000,- 2,358,000 1,579,860 67
Kegiatan memorandum Paket 33 33 100
terumusnya kegiatan PBL T.A. 2007 Paket 33 33 100
Sosialisasi pelaksanaan kegiatan PBL Dana Rp. 1.000,- 673,000 594,932 88.4
Sosialisasi Paket 33 33 100
orang 20 20 100
Rencana teknis identifikasi kegiatan PBL Dana Rp. 1.000,- 2,542,000 2,236,960 88
Identifikasi Paket 33 33 100
Teridentifikasinya program PBL % 90 77 85
Penyusunan pedoman penataan RTH lingk. Dana Rp. 1.000,- 500,000 492,500 98.5
Pedoman NSPM 1 1 100
Tertib pembangunan RTH % 50 48 95.4
Bantek pelaksanaan program PBL Th 2006 Sumatera, Jawa, Kalimantan dan SulawesiDana Rp. 1.000,- 2,550,000 2,404,800 93.8
Bantek Bantek 4 4 100
Masalah PBL teratasi % 60 36 63.38
Bantuan Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung dan Lingkungan
di Daerah Bencana
Peningkatan kemampuan
penyelenggara pembangunan BG
Meningkatnya pemahaman para
pelaksana dan stake hoder tentang
pelaksanaan kegiatan PBL
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman22dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Bantek penanganan kwsn kumuh Dana Rp. 1.000,- 750,000 732,000 97.6
Bantek Bantek 1 1 100
% 50 44 88.5
Bantek penanganan kwsn kota Bandanaira Dana Rp. 1.000,- 750,000 664,500 88.6
Bantek Bantek 1 1 100
Peniingaktan kwsn bandanaira % 50 39 78.9
Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan Anggaran Dana Rp. 1.000,- 3,010,790 2,604,725 86.51
Produk Bantek 12 12 100
Kegiatan Pengembangan Hub. Kerjasama LN dan Pola Investasi Dana Rp. 1.000,- 1,550,000 12,174,238 785.43
Produk Bantek 4 4 100
Kegiatan Kebijakan dan Strategi Dana Rp. 1.000,- 35,276,919 15,359,531 43.54
Produk Bantek 29 22 75.86
Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000,- 2,050,000 1,863,136 90.88
Produk Bantek 5 5 100
Kegiatan Data dan Informasi Dana Rp. 1.000,- 1,600,000 1,513,963 94.62
Produk Bantek 5 5 100
Kegiatan Pengendalian PKPS BBM Dana Rp. 1.000,- 11,280,000 7,575,058 67.15
Produk Bantek 10 9 90
Pembangunan PS Permukiman kasiba/lisiba Dana Rp. 1.000,- 51,704,116 51,130,558 99
Lokasi Kota/Kab 76 89 117
Kwsn 76 121 159
Pelayanan Jiwa 165,340 329,835 199
Pembangunan PS Permukiman rusunawa Dana Rp. 1.000,- 214,585,066 214,585,066 100
TB TB 24 24 100
Pelayanan Jiwa 11,520 11,520 100
Pembangunan PS Permukiman ktp2d Dana Rp. 1.000,- 61,821,121 59,927,905 97
Lokasi Kota/Kab 128 136 106
Kwsn 130 170 131
Pelayanan Jiwa 378,652 444,035 117
Penyelenggaraan pemb.
infrastruktur perumahan &
permukikman yg layak huni dan
berkelanjutan
Penanganan program kwsn kumuh
menjadi terarah
Pengembangan sist. Pelayanan AM
dan AL, Pengembangan sist.
Pelayanan DR dan SP,
pemberdayaan komunitas
perumahan, pengembangan
perumahan, lingkungan sehat,
keterkaitan pembangunan antar
kota, peningkatan ps perdesaan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman23dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Pembangunan PS Permukiman nussp Dana Rp. 1.000,- 137,257,447 108,411,024 79
Lokasi Kota/Kab 32 32 100
Kwsn 358 362 101
Pelayanan Jiwa 686,101 686,101 100
Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan UPP2 Dana Rp. 1.000,- 1,000,000 697,000 69.7
Bantek dan penyiapan audit Bantek 1 1 100
% 85 65 77
Pemberian BLM Dana Rp. 1.000,- 185,823,000 78,510,200 42.25
BLM paket 176 176 100
unit 3,784 3,784 100
Bantuan tekis P2KP Dana Rp. 1.000,- 522,054 453,143 86.8
Bantek pelaksanaan P2KP paket 42 42 100
% 85 80 93.6
Penanggulangan kemiskinan perkotaan tahap II Dana Rp. 1.000,- 58,630 58,630 100
Bantek pelaksanaan P2KP paket 26 40 100
% 85 78 91.7
Penanggulangan kemiskinan di perkotaan 3 Dana Rp. 1.000,- 463,423 312,811 67.5
Bantuan manajemen P2KP paket 16 14 88
% 85 65 76.5
Pembangunan PS Permukiman Dana Rp. 1.000,- 10,800,000 8,734,587 81
Lokasi Kota/Kab 6 6 100
Pelayanan Jiwa 39,874 39,874 100
Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000,- 13,080,000 10,417,842 79.65
Produk Bantek 8 7 87.5
pengendalian kota-kota besar dan
metropolitan
Program Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan
Meningkatnya pelaksanaan bantek
dan penyiapan audit
Terlaksananya pembentukan
kelompok BLM
Meningkatnya pelaksanaan bantek
P2KP
Meningkatnya kapasitas dan
kapabilitas aparat terkait P2KP
Meningkatnya bantuan manajemen
P2KP 3
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman24dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Pengembangan sistem penyediaan AM Dana Rp. 1.000,- 372,188,000 454,989,000 122.25
Kwsn yg ditangani lokasi 285 385 143.8
Kab/kota yg ditangani kab/kota 440 289 135.09
Penerima manfaat jiwa 741,096 1,065,696 65.68
Pengelolaan sistem AL Dana Rp. 1.000,- 192,840,000 185,820,180 96.36
Kota yg ditangani kab/kota 95 95 100
% Pencapaian % 100 100 100
Penyediaan PS Persampahan Dana Rp. 1.000,- 117,719,000 114,081,150 96.91
Kota yg ditangani kab/kota 91 145 159.34
% Pencapaian % 100 100 100
Penyediaan PS Drainase Dana Rp. 1.000,- 119,603,000 115,907,370 96.91
Kota yg ditangani kab/kota 145 91 100
% Pencapaian % 100 100 100
Dukungan PSD lingkungan permukiman Dana Rp. 1.000,- 97,274,000 8,939,480 9.19
Lokasi kab/kota 155 155 100
% 90 81 89.5
Pembinaan penataan lingkungan wilayah Dana Rp. 1.000,- 21,164,000 16,592,600 78.4
Pembinaan paket 33 33 100
% 90 89 99.1
Peningkatan & pemantapan kelembagaan dan fasiltasi raperda BGDana Rp. 1.000,- 1,546,000 1,369,760 88.6
Bantek Paket 32 32 100
% 30 28 93
Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG & keselamatan bangunan Dana Rp. 1.000,- 2,067,000 1,854,100 89.7
Sosialisasi Paket 33 33 100
Tersedianya tenaga pendata HSBG orang 1,320 1,320 100
Penyusunan RTBL Dana Rp. 1.000,- 15,813,000 13,994,500 88.5
RTBL yg implementatif Paket 41 41 100
% 50 36 71.5
Pembinaan BG dlm rangka
memenuhi keselamatan dan
keamanan
Masalah penataan lingkungan
teratasi
Inventarisasi perda terkait
manajemen penyelenggaraan BG
Terciptanya kwsn yg harmoni sesuai
kaidah PBL
Luas kwsn permukiman kumuh yg
diperbaiki
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air
LimbahProgram Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
DrainaseProgram Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
DrainasePeningkatan kualitas lingkungan
permukiman kumuh, nelayan dan
tradisional
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman25dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Sosialisasi peraturan BG Dana Rp. 1.000,- 1,437,000 1,086,370 75.6
Sosialisasi Paket 23 23 100
Jml Peserta sosialisasi orang 920 920 100
Pengembangan sistem informasi arsitektur BG Dana Rp. 1.000,- 5,112,000 3,885,120 76
Sistem informasi arsitektur BG Paket 18 18 100
% 35 23 65
Pemantauan dan evaluasi Dana Rp. 1.000,- 1,728,000 136,166 78.8
Laporan Paket 33 33 100
Peningkatan kualitas program PBL % 50 38 76
Pengelolaan gedung dan RN Percontohan aksesbilitas BGN Dana Rp. 1.000,- 332,380,000 332,380,000 100
Fisik percontohan Paket 67 67 100
Paket 67 67 100
Lanjutan rehabilitasi Istana kepresidenan Dana Rp. 1.000,- 14,692,000 12,899,560 87.8
Rehabilitasi istana kepresidenan Bantek 4 4 100
% 80 54 67
Lanjutan rehabilitasi kebun raya Dana Rp. 1.000,- 14,692,000 12,899,560 87.8
Rehabilitasi kebun raya Bantek 4 4 100
% 80 54 67
Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh Dana Rp. 1.000,- 14,194,000 10,929,400 77
Pendampingan Paket 61 61 100
Tersusunnya DED % 90 54 60
Pelaksanaan penataan lingkungan permukiman tradisional Dana Rp. 1.000,- 2,062,000 2,051,690 99.5
Pendampingan Paket 23 23 100
Tersusunnya DED % 85 85 99.9
Penyusunan rencana tindak revitalisasi lingkungan permukiman tradisionalDana Rp. 1.000,- 5,050,000 3,888,500 77
Dokumen Paket 14 14 100
% 90 79 88
Penataan dan Revitalisasi penataan
BG Bersejarah dan Lingkungannya
Rehabilitasi BG istana kepresidenan
dan kebun raya
Berfungsinya sistem informasi
arsitektur BG di daerah
Tersedianya dokumen RTRP
tradisional/bersejarah
Meingkatnya jumlah BG negara yg
aksesibel
Meningkatnya kualitas
bangunan/sarana kebun raya
Meningkatnya kualitas
bangunan/sarana istana
kepresidenan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman26dari41Halaman
(Target) (Target)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Prosentase
Pencapaian
Rencana
Tingkat
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan
Rencana Tingkat
Capaian
Kegiatan
Realisasi
Penanggulangan dampak konflik
sosial dan bencana
Program
Dukungan PSD penataan lingkungan permukiman tradisional/bersejarahDana Rp. 1.000,- 11,849,000 11,796,900 99.56
Lokasi Kab/kota 33 33 100
% 90 90 99.56
Penataan dan Revitalisasi Kawasan Dana Rp. 1.000,- 110,360,000 107,247,848 97.18
DED Paket 61 61 100
Fisik Paket 62 62 100
Pembangunan PS Kwsn DPP Dana Rp. 1.000,- 86,714,589 79,492,804 92
Lokasi Kota/Kab 121 124 102
kwsn Kwsn 140 149 106
Pelayanan Jiwa 500,000 515,000 103
Pembangunan PS Pedesaan (PPIP) Dana Rp. 1.000,- 496,291,000 450,395,193 91
Lokasi Prop 4 4 100
Kwsn 94 1,840 100
Pelayanan Jiwa 2,760,000 2,760,000 100
Pembangunan PS Kwsn Agropolitan Dana Rp. 1.000,- 128,310,075 126,373,108 98
Lokasi Kota/Kab 32 32 100
Kwsn 94 94 100
Pelayanan Jiwa 664,300 664,300 100
Meningkatnya kualitas lingkungan
permukiman tradisional/bersejarah
Program Pengembangan
Perumahan
Program Peningkatan PS
Perdesaan
Program Pengembangan Ekonomi
Lokal
Program Peningkatan PS
Perdesaan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Halaman27dari41Halaman
Instansi : DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Persentase
Pencapaian
Rencana tingkat
capaian (%)
1 2 3 4 5 6
100% 44,211,549 99.37
12 240
10,950 149
2 2
100% 26,729,711 99
54 100
63 119
164,617 121
100% 69,086,961 97
27 117
47 196
88,300 106
100% 100 92.91
86.32
68 bantek 66 bantek 97
ADUM 1 thn ADUM 1 thn 100
Pengadaan alat 1 pkt Pengadaan alat 1 pkt 100
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
TAHUN 2006
Terdukungnya penyediaan PS
(infrastruktur) dalam penanganan
pasca bencana (± 100.000 unit rumah
di NAD dan Nias) serta kerusuhan
sosial di berbagai wilayah di
Indonesia sebanyak 22.000 unit
rumah. Penanganan tanggap darurat
Terehabilitasinya PS
permukiman pasca
bencana, kerusuhan sosial
Tersedianya PS (infrastruktur)
permukiman di pulau-pulau kecil,
terpencil, dan daerah tertinggal di 11
propinsi
Tersedianya PS
permukiman di pulau-
pulau kecil, terpencil dan
daerah tertinggal
Ket.
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN
Sasaran Indikator Sasaran Rencana tingkat capaian (target) Realisasi
Terselenggaranya tata
administrasi di bid hukum,
pengelolaan keuangan,
dan pengelolaan aset
(BMN) di DJCK
Terdukungnya pengembangan PS
(infrastruktur) permukiman di daerah
perbatasan sebanyak 60 kwsn pada 7
propinsi
Tersedianya PS
Permukiman di daerah
perbatasan
Meningkatkan kapasitas
penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur/SDM yg profesional dan
handal serta terwujudnya sistem
Meningkatnya
kelembagaan dan kualitas
Terlaksananya kegiatan
data dan informasi,
pembinaan pemrograman
dan penganggaran,
pengendalian dan
LAMPIRAN 4 : FORM PPS
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 28dari 41 Halaman
Terselenggaranya tata
administrasi di bid hukum,
pengelolaan keuangan,
dan pengelolaan aset
(BMN) di DJCK
Tersusunnya pedoman
aplikasi dalam penggajian,
sistem komputerisasi
PNBP, aplikasi peraturan
keuangan
Terselenggaranya
pembinaan hukum
kontrak/perjanjian dan
perijinan, penyusunan
naskah akademis RUU,
Rapermen PU
Terselenggaranya
pembinaan pembinaan
pegawai, pembinaan
teknis
Tersusunnya sistem
informasi ke-cipta karya-
an dan sistem informasi
kepegawaian
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 29dari 41 Halaman
Pelaksanaan administrasi yang baik Meubelair 1 pkt Meubelair 1 pkt 100
ADUM 1 thn ADUM 1 thn 100
Kendaraan 1 pkt Kendaraan 1 pkt
Pembinaan teknis pembangunan gedung negara 4,873,800 98.6
32 100
90 89.6
Penyusunan Raperda BG kab/kota 1,598,630 87.5
25 100
44 87
Penyusunan RIK 15,580,200 96.4
33 100
44 87.2
Pembinaan BG 4,925,000 98.5
4 100
81 81
Pengelolaan BG dan RN Propinsi 272,274 76.4
67 100
64 79.5
Digitalisasi arsip BG negara 965,130 79.5
17 100
77 77
Inventarisasi arsitektur dan BG 250,399 76.9
12 100
Meningkatnya kapasitas pemda dlm
penyelenggaranaan konstruksi &
keselamatan bangunan serta
penataan lingkungan permukiman di
Terselenggaranya
penguatan kelembagaan
penyelenggaraan
bangunan gedung
lancarnya pelaksanaan
administrasi Dit. BP
selama 1 tahun
terselenggaranya adum
dan peningakatan layanan
umum dan operasional
Terlaksananaya
administrasi pegawai dan
rehab PS Perkantoran
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 30dari 41 Halaman
78 78
100% 31 100
42 31.3
2 100
100% 67,015,773 112
129 114
356 132
Penyusunan pedoman pembangunan teknis pemberdayaan komunitas dan penataan lingkungan390,500 78.1
1 100
31 77
Penyusunan pedoman perencanaan dan pembangunan kwsn lingk bersejarah/tradisional493,000 98.6
1 100
75 88
Penyusunan pedoman teknis perencanaan kelengkapan sarana dan prasarana BG 352,474 88.4
1 100
38 76
Bantek dan fasilitasi bintek BG wil 1 dan II 887,360 84.03
1 100
27 53
Penyusunan pedoman teknis pemeriksanaan berkala BG 336,310 79.6
1 100
39 77
Penyusunan pedoman teknis pembangunan dan pemanfaatan BG diatas/dibawah air serta PSU294,030 73.5
1 100
39 77
Penyusunan pedoman teknis model RIK kab/kota 417,793 98.9
1 100
27 78
Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khusus301,632 75.4
1 100
20 66
Pengelolaan BG dan RN 4,675,000 93.5
5 100
73 91
Review pedoman teknis pembangunan BG negara 236,214 78.5
1 100
44 88.7
Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di pusat, wil barat dan wil timur 676,200 96.6
Tersedianya berbagai perangkat
kebijakan, pedoman, prosedur
sebanyak 150 paket NSPM, serta
pengembangan piranti lunak, bantuan
teknik dan bimbingan teknik sebanyak
Tersusunnya rencana
teknis pengembangan AM
Tersusunnya rencana
teknis pengembangan
permukiman
Tersusunnya NSPM
bidang penataan
bangunan dan lingkungan
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 31dari 41 Halaman
1 100
27 54
Kajian pelaksanaan pembinaan teknis BG dan RN 398,700 88.6
1 100
74 87.5
Bantek pelaksanaan program PBL TA 2006 wil kalimantan, sulawesi, bali, nusa tenggara, maluku dan papua1,456,600 85.85
2 100
34 67.25
Pengawasan dan supervisi 4,312,330 99.5
33 100
34 67
Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan UPP 2 985,000 98.5
1 100
60 71
Bantek Penyusunan RTBL 437,500 87.5
1 100
59 65
Rencana teknis memorandum kegiatan PBL di daerah 1,579,860 67
33 100
33 100
Sosialisasi pelaksanaan kegiatan PBL 594,932 88.4
33 100
20 100
Rencana teknis identifikasi kegiatan PBL 2,236,960 88
33 100
77 85
Penyusunan pedoman penataan RTH lingk. 492,500 98.5
1 100
48 95.4
Bantek pelaksanaan program PBL Th 2006 Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi2,404,800 93.8
4 100
36 63.375
Bantek penanganan kwsn kumuh 732,000 97.6
1 100
44 88.5
Bantek penanganan kwsn kota Bandanaira 664,500 88.6
1 100
39 78.9
47 bantek 40 bantek 85
ADUM 1 thn ADUM 1 thn 100
Perbaikan Ged. 1 pkt Perbaikan Ged. 1 pkt 100
Pengadaan alat 1 pkt Pengadaan alat 1 pkt 100
Tersusunnya bantek
pembangunan gedung dan
lingkungan
Terlaksananya kegiatan
data dan informasi,
pembinaan pemrograman
dan penganggaran,
pengendalian dan
pengamanan PKPS BBM,
pengembangan hub. LN
dan pola investasi, jakstra
dan evaluasi kinerja bid.
Cipta Karya
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 32dari 41 Halaman
100% 51,130,558 98.89
89 117.11
121 159.21
329,835 199.49
100% 214,585,066 100
23 100
8,800 100
100% 59,927,905 97
136 106
170 131
444,035 117
100% 108,411,024 79
32 100
362 101
686,101 100
37,777,101 64
2 100
14 100
Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan UPP2 697,000 69.7
1 100
65 77
Pemberian BLM 78,510,200 42.25
176 100
3,784 100
Terlaksananya kegiatan
data dan informasi,
pembinaan pemrograman
dan penganggaran,
pengendalian dan
pengamanan PKPS BBM,
pengembangan hub. LN
dan pola investasi, jakstra
dan evaluasi kinerja bid.
Cipta Karya
Terfasilitasinya prasarana dan sarana
permumahan dan permukiman yang
layak huni dan terjangkau 671 unit,
dukungan rusunawa 30 ribu unit, dan
meningkatnya kualitas permukiman di
perdesaan di 665 kawasan, serta
terentaskannya kemiskinan di 9.571
Tersedianya dukungan
PSD Perkim pada
Kasiba/Lisiba
Terfasilitasinya
pengembangan Rusunawa
dan PSD Perkim
Terlaksananya
peningkatan kualitas
permukiman di daerah
perdesaan melalui
program KTP2D
Terfasilitasinya perbaikan,
penataan kembali lingk.
Kota & peningkatan
pemda/masyarakat
Terlaksananya upaya
penanggulangan
kemiskinan (P2KP)
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 33dari 41 Halaman
Bantuan tekis P2KP 453,143 86.8
42 100
80 93.6
Penanggulangan kemiskinan perkotaan tahap II 58,630 100
40 100
78 91.7
Penanggulangan kemiskinan di perkotaan 3 312,811 67.5
14 88
65 76.5
100% 8,734,587 81
6 100
39,874 100
8 bantek 7 bantek 88
Tersedianya PS AM 100% 1,062,696 143.8
385 135.1
32 106.7
100% 100 96.36 selesai
92.85
100% 100 96.91 selesai
93.92
100% 100 96.91 selesai
93.92
Pengelolaan dan Pengendalian
pembangunan kota-kota besar dan
metropolitan
terkelolanya dan
terkendalinya
pertumbuhan kota-kota
besar & metropolitan agar
pertumbuhannya dapat
berkelanjutan
Terlaksananya kegiatan
data dan informasi,
pembinaan pemrograman
dan penganggaran,
pengendalian dan
pengamanan PKPS BBM,
pengembangan hub. LN
dan pola investasi, jakstra
dan evaluasi kinerja bid.
Cipta Karya
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat melalui penyediaan PS
air minum kepada 11 juta jiwa di
perkotaan dan perdesaan (terutama
kawasan rawan air bersih perkotaan
dan perdesaan), pengelolaan sanitasi
di 276 kabupaten/kota,
pengembangan drainase dan
pengelolaan sistem persampahan,
serta meningkatnya kualitas
lingkungan permukiman di kawasan
kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha
yang mencakup sekitar 4,2 juta unit.
Tersedianya PS Air
Limbah
Tersedianya PS
Persampahan
Tersedianya PS Drainase
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 34dari 41 Halaman
Tertatanya lingk. Permukiman kumuh, nelayan dan trasdisionalDukungan PSD lingkungan permukiman 8,939,480 9.19
155 100
81 89.5
Pembinaan penataan lingkungan wilayah 16,592,600 78.4
33 100
89 99.1
Peningkatan & pemantapan kelembagaan dan fasiltasi raperda BG 1,369,760 88.6
32 100
28 93
Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG & keselamatan bangunan 1,854,100 89.7
33 100
1,320 100
Penyusunan RTBL 13,994,500 88.5
41 100
36 71.5
Sosialisasi peraturan BG 1,086,370 75.6
23 100
920 100
Pengembangan sistem informasi arsitektur BG 3,885,120 76
18 100
23 65
Pemantauan dan evaluasi 136,166 78.8
33 100
38 76
Percontohan aksesbilitas BGN 332,380,000 100
67 100
67 100
Lanjutan rehabilitasi wisma negara, istana kepresidenan tampak siring, istana kepresidenan bogor, istana kepresidenan cipanas, 12,899,560 87.8
4 100
54 67
Lanjutan rehabilitasi kebun raya bogor, cibodas, bedugul dan purwodadi12,899,560 87.8
4 100
54 67
Terlaksananya
peningkatan kualitas
gedung bersejarah melalui
penataan dan revitalisasi
BG bersejarah dan
lingkungannnya
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat melalui penyediaan PS
air minum kepada 11 juta jiwa di
perkotaan dan perdesaan (terutama
kawasan rawan air bersih perkotaan
dan perdesaan), pengelolaan sanitasi
di 276 kabupaten/kota,
pengembangan drainase dan
pengelolaan sistem persampahan,
serta meningkatnya kualitas
lingkungan permukiman di kawasan
kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha
yang mencakup sekitar 4,2 juta unit.
Meningkatnya penerapan standar
keselamatan bangunan gedung di 32
propinsi dan terehabilitasinya
bangunan gedung negara di 15
Terbinanya para
pemangku kepentingan
penyelenggaraan
bangunan gedung
Terselenggaranya bantek
pembangunan BG dan RN
Meningkatnya kualitas lingkungan dan
vitalitas kawasan perekonomian kota,
bersejarah, pariwisata, dan kawasan
lainnya melalui revitalisasi 247
kawasan serta tertatanya kembali
lingkungan permukiman tradisional
dan bersejarah pada 395 kawasan,
termasuk fasilitasi dalam pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 150
kota.LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 35dari 41 Halaman
Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh 10,929,400 77
61 100
54 60
Pelaksanaan penataan lingkungan permukiman tradisional 2,051,690 99.5
23 100
85 99.9
Penyusunan rencana tindak revitalisasi lingkungan permukiman tradisional3,888,500 77
14 100
79 88
Dukungan PSD penataan lingkungan permukiman tradisional/bersejarah11,796,900 99.56
33 100
90 99.56
100% 79,492,804 92
124 102
149 106
515,000 103
100% 450,395,193 91
4 100
1,840 100
2,760,000 100
100% 126,373,108 98
32 100
94 100
451,200 100
Terlaksananya
peningkatan kualitas &
fungsi kwsn yg menurun
kualitasnya melalui
Tersedianya PS (infrastruktur)
perkotaan dan perdesaan, terutama
akses jalan, di kawasan cepat
tumbuh, di daerah pinggiran kota
melalui kawasan desa pusat
pertumbuhan, serta kawasan
agropolitan dan daerah tertinggal di
31 propinsi untuk meningkatkan
Terlaksananya
Pengembangan PS di
kwsn. DPP
Tersedianya infrastruktur
perdesaan sesuai
kebutuhan masyarakat
setempat (pembangunan
prasarana perdesaan)
Terlaksananya
Pengembangan PS di
kwsn Desa Agropolitan utk
meningkatkan produktifitas
Meningkatnya kualitas lingkungan dan
vitalitas kawasan perekonomian kota,
bersejarah, pariwisata, dan kawasan
lainnya melalui revitalisasi 247
kawasan serta tertatanya kembali
lingkungan permukiman tradisional
dan bersejarah pada 395 kawasan,
termasuk fasilitasi dalam pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 150
kota.
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 36dari 41 Halaman
Instansi : DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Persentase
Pencapaian
Rencana tingkat
capaian (%)
1 2 3 4 5 6
100% 240
100
100% 100
100% 196
100% Bantek PLP di 32 prop 100
100% 68 paket kegiatan 97
100% 9 paket kegiatan 100
100% 2 paket kegiatan 100
TAHUN 2006
Terselenggaranya tata administrasi di bid
hukum, pengelolaan keuangan, dan
pengelolaan aset (BMN) di DJCK
Tersusunnya pedoman aplikasi dalam
penggajian, sistem komputerisasi PNBP,
aplikasi peraturan keuangan
Ket.
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN
Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota
Pembangunan PS AM & PLP di lokasi bencana/paska
koflik 2 pkt
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana
tingkat capaian
(target)
Realisasi
Terehabilitasinya PS permukiman pasca
bencana, kerusuhan sosial
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Pembangunan PS Permukiman di 54 kab/kota
Pembangunan PS Permukiman di 47 kwsn
Meningkatnya kelembagaan dan kualitas
SDM
Tersedianya PS (infrastruktur) permukiman di pulau-pulau kecil,
terpencil, dan daerah tertinggal di 11 propinsi
Tersedianya PS permukiman di pulau-pulau
kecil, terpencil dan daerah tertinggal
Terdukungnya pengembangan PS (infrastruktur) permukiman di
daerah perbatasan sebanyak 60 kwsn pada 7 propinsi
Tersedianya PS Permukiman di daerah
perbatasan
Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur/SDM yg profesional dan handal serta terwujudnya
sistem institusi/organisasi yg efektif dan efisien sebanyak 130
paket Terlaksananya kegiatan data dan informasi,
pembinaan pemrograman dan
penganggaran, pengendalian dan
pengamanan PKPS BBM, pengembangan
hub. LN dan pola investasi, jakstra dan
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan
pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300
unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada
daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,
Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua
LAMPIRAN 4 : FORM PPS
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 37dari 41 Halaman
Persentase
Pencapaian
Rencana tingkat
capaian (%)
1 2 3 4 5 6
Ket.
Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana
tingkat capaian
(target)
Realisasi
Terehabilitasinya PS permukiman pasca
bencana, kerusuhan sosial
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan
pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300
unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada
daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,
Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua
100% 6 paket kegiatan 100
100% 11 paket kegiatan 100
100% 1 paket kegiatan 100
Pelaksanaan administrasi yang baik 100% 2 pkt kegiatan 100
100% Rehab wisma sanita 1 pkt 100
100% Penyelenggaraan PS Perkantoran 1 pkt 100
Rehab PS Kantor 1 pkt 100
100% Bintek pembangunan gedung negara 32 pkt 100
Raperda BG 25 pkt 100
RIK 33 pkt 100
Pembinaan BG 41 pkt 100
Pengelolaan BG dan RN Propinsi 67 pkt 100
Ssitem Pengarsipan 17 pkt 100
Inventarisasi arsitektur dan BG 12 pkt 100
100% 31 pkt NSPM 100
42 pkt Bantek 31.3
2 Pkt Rapermen 100
100% 129 pkt NSPM 114
356 Pkt Bantek 132
100% 100
100
100
100
pedoman teknis pemeriksanaan berkala BG 1 pkt 100
Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman, prosedur
sebanyak 150 paket NSPM, serta pengembangan piranti lunak,
bantuan teknik dan bimbingan teknik sebanyak 50 paket
Tersusunnya rencana teknis pengembangan
AM
Tersusunnya rencana teknis pengembangan
permukiman
Terselenggaranya pembinaan pegawai,
pembinaan teknis
lancarnya pelaksanaan administrasi Dit. BP
selama 1 tahunterselenggaranya adum dan peningakatan
layanan umum dan operasional
Terlaksananaya administrasi pegawai dan
rehab PS Perkantoran
pedoman pembangunan teknis pemberdayaan
komunitas dan penataan lingkungan 1 pkt
pedoman perencanaan dan pembangunan kwsn lingk
bersejarah/tradisional 1 pkt
pedoman teknis perencanaan kelengkapan sarana
dan prasarana BG 1 pkt
Bantek dan fasilitasi bintek BG wil 1 dan II sebanyak 1
pkt
Meningkatnya kapasitas pemda dlm penyelenggaranaan
konstruksi & keselamatan bangunan serta penataan lingkungan
permukiman di 160 kab/kota
Terselenggaranya penguatan kelembagaan
penyelenggaraan bangunan gedung
Tersusunnya NSPM bidang penataan
bangunan dan lingkungan
Terselenggaranya pembinaan hukum
kontrak/perjanjian dan perijinan, penyusunan
naskah akademis RUU, Rapermen PU
Tersusunnya sistem informasi ke-cipta karya-
an dan sistem informasi kepegawaian
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 38dari 41 Halaman
Persentase
Pencapaian
Rencana tingkat
capaian (%)
1 2 3 4 5 6
Ket.
Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana
tingkat capaian
(target)
Realisasi
Terehabilitasinya PS permukiman pasca
bencana, kerusuhan sosial
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan
pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300
unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada
daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,
Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua
100
pedoman teknis model RIK kab/kota 1 pkt 100
100
Pengelolaan BG dan RN 5 pkt 100
100
100
100
Bantek pelaksanaan program PBL TA 2006 2 pkt 100
Pengawasan dan supervisi 33 pkt 100
100
Bantek Penyusunan RTBL 1 pkt 100
Rencana teknis memorandum kegiatan PBL 33 pkt 100
Sosialisasi pelaksanaan kegiatan PBL 33 pkt 100
Rencana teknis identifikasi kegiatan PBL 33 pkt 100
100% pedoman penataan RTH lingk. 1 pkt 100
Bantek pelaksanaan program PBL Th 2006 4 pkt 100
Bantek penanganan kwsn kumuh 1 pkt 100
Bantek penanganan kwsn kota Bandanaira 1 pkt 100
100% 42 pket kegiatan 85
100% Pembangunan PS Permukiman di 89 kab/kota 117
100% Pembangunan Rusunawa sebanyak 24 TB 100
Terlaksananya kegiatan data dan informasi,
pembinaan pemrograman dan
penganggaran, pengendalian dan
pengamanan PKPS BBM, pengembangan
hub. LN dan pola investasi, jakstra dan
evaluasi kinerja bid. Cipta Karya
Terfasilitasinya prasarana dan sarana permumahan dan
permukiman yang layak huni dan terjangkau 671 unit, dukungan
rusunawa 30 ribu unit, dan meningkatnya kualitas permukiman di
perdesaan di 665 kawasan, serta terentaskannya kemiskinan di
9.571 kelurahan.
Tersedianya dukungan PSD Perkim pada
Kasiba/Lisiba
Terfasilitasinya pengembangan Rusunawa
dan PSD Perkim
Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan UPP 2
sebanyak 1 pkt
pedoman teknis pembangunan dan pemanfaatan BG
diatas/dibawah air serta PSU 1 pkt
pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung
fungsi khusus 1 pkt
Review pedoman teknis pembangunan BG negara 1
pkt
Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di pusat, wil
barat dan wil timur 1 pkt
Tersusunnya bantek pembangunan gedung
dan lingkungan
Kajian pelaksanaan pembinaan teknis BG dan RN 1
pkt
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 39dari 41 Halaman
Persentase
Pencapaian
Rencana tingkat
capaian (%)
1 2 3 4 5 6
Ket.
Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana
tingkat capaian
(target)
Realisasi
Terehabilitasinya PS permukiman pasca
bencana, kerusuhan sosial
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan
pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300
unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada
daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,
Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua
100% Pembangunan PS Permukiman di 136 kab/kota 106
100% Pelaksanaan NUSSP di 32 kab/kota 100
100% 100
BLM 176 pkt 100
Bantuan tekis P2KP 42 pkt 100
Bantek pelaksanaan P2KP 26 pkt 100
Bantuan manajemen P2KP 14 pkt 88
100% Pembangunan PS Permukiman di 6 kab/kota 100
100% 7 paket kegiatan 88
Tersedianya PS AM 100% Penyediaan PS AM di 289 kab/kota 135
Tersedianya PS Air Limbah 100% Penyediaan PS ALdi 95kab/kota 100
Tersedianya PS Persampahan 100% Penyediaan PS Persampahan di 145 kab/kota 159
Tersedianya PS Drainase 100% Penyediaan PS Drainase di 91 kab/kota 100
100% Dukungan PSD lingkungan permukiman 155 kab/kota 100
Pembinaan penataan lingkungan wilayah 33 pkt 100
100% 100
100
RTBL 41 pkt 100
Sosialisasi peraturan BG 23 pkt 100
sistem informasi arsitektur BG 18 pkt 100
Pemantauan dan evaluasi 33 pkt 100
100% Percontohan aksesbilitas BGN 67 pkt 100
Terlaksananya kegiatan evaluasi kinerja bid.
Cipta Karya
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan
PS air minum kepada 11 juta jiwa di perkotaan dan perdesaan
(terutama kawasan rawan air bersih perkotaan dan perdesaan),
pengelolaan sanitasi di 276 kabupaten/kota, pengembangan
drainase dan persampahan
Pengelolaan dan Pengendalian pembangunan kota-kota besar
dan metropolitan
Tertatanya lingk. Permukiman kumuh,
nelayan dan trasdisional
Meningkatnya penerapan standar keselamatan bangunan
gedung di 32 propinsi dan terehabilitasinya bangunan gedung
negara di 15 propinsi.
Terselenggaranya bantek pembangunan BG
dan RN
terkelolanya dan terkendalinya pertumbuhan
kota-kota besar & metropolitan agar
pertumbuhannya dapat berkelanjutan
Terlaksananya upaya penanggulangan
kemiskinan (P2KP)
Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan UPP2
sebanyak 1 pkt
Terlaksananya peningkatan kualitas
permukiman di daerah perdesaan melalui
program KTP2D
Terfasilitasinya perbaikan, penataan kembali
lingk. Kota & peningkatan pemda/masyarakat
Terbinanya para pemangku kepentingan
penyelenggaraan bangunan gedung
Peningkatan & pemantapan kelembagaan dan fasiltasi
raperda BG 32 pkt
Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG & keselamatan
bangunan 33 pkt
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 40dari 41 Halaman
Persentase
Pencapaian
Rencana tingkat
capaian (%)
1 2 3 4 5 6
Ket.
Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana
tingkat capaian
(target)
Realisasi
Terehabilitasinya PS permukiman pasca
bencana, kerusuhan sosial
Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan
pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta
kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak
22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300
unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada
daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,
Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua
100% Lanjutan rehabilitasi istana kepresidenan 4 pkt 100
Lanjutan rehabilitasi kebun raya 4 pkt 100
100% Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh 61 pkt 100
penataan lingkungan permukiman tradisional 23 pkt 100
100
100
Fisik Penataan dan revitalisasi kawasan 62 pkt 100
100% Pengembangan PS DPP di 124 kab 102
100% PPIP di 4 propinsi 100
100% Pengembangan PS Agropolitan di 32 kab/kota 100
Tersedianya PS (infrastruktur) perkotaan dan perdesaan,
terutama akses jalan, di kawasan cepat tumbuh, di daerah
pinggiran kota melalui kawasan desa pusat pertumbuhan, serta
kawasan agropolitan dan daerah tertinggal di 31 propinsi untuk
meningkatkan keterkaitan kota-desa
Tersedianya infrastruktur perdesaan sesuai
kebutuhan masyarakat setempat
(pembangunan prasarana perdesaan)
Terlaksananya Pengembangan PS di kwsn
Desa Agropolitan utk meningkatkan
produktifitas dan ekonomi lokal
Meningkatnya kualitas lingkungan dan vitalitas kawasan
perekonomian kota, bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya
melalui revitalisasi 247 kawasan serta tertatanya kembali
lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah pada 395
kawasan, termasuk fasilitasi dalam pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) di 150 kota.
Terlaksananya peningkatan kualitas gedung
bersejarah melalui penataan dan revitalisasi
BG bersejarah dan lingkungannnya
Terlaksananya peningkatan kualitas & fungsi
kwsn yg menurun kualitasnya melalui
penataan & revitalisasi kwsn rencana tindak revitalisasi lingkungan permukiman
tradisional 14 pkt
Dukungan PSD penataan lingkungan permukiman
tradisional/bersejarah 33 pkt
Terlaksananya Pengembangan PS di kwsn.
DPP
LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 41dari 41 Halaman
top related