isi-kehidupan ally.indd 1 12/15/2014 4:10:00 pm · percaya bahwa aku tidak sedang berpura-pura...
Post on 09-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Isi-Kehidupan Ally.indd 1 12/15/2014 4:10:00 PM
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002Tentang Hak Cipta
Ketentuan Pidana:Pasal 721. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimanadimaksuddalamPasal2Ayat (1)atauPasal49Ayat (1)danAyat(2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), ataupidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyakRp5.000.000.000,00 (limamiliar rupiah).
2. Barangsiapadengansengajamenyiarkan,memamerkan,mengedarkan,ataumen-jual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atauhak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjarapaling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00(lima ratus juta rupiah).
Isi-Kehidupan Ally.indd 2 12/15/2014 4:10:00 PM
PenerbitPTGramediaPustakaUtamaJakarta
Isi-Kehidupan Ally.indd 3 12/15/2014 4:10:01 PM
DicetakolehPercetakanPTGramedia, JakartaIsidi luar tanggung jawabPercetakan
ALLY—ALL THESE LIVESolehArleenA
GM40101150001
©PenerbitPT GramediaPustakaUtamaGedungGramediaBlok I,Lt.5
Jl.PalmerahBarat29–33, Jakarta10270
Editor:DiniNovitaSariDesain sampul: IwanMangopang
DiterbitkanpertamakaliolehPenerbitPT GramediaPustakaUtama
anggota IKAPI, Jakarta,2014
www.gramediapustakautama.com
Hakciptadilindungiolehundang-undang.Dilarangmengutipataumemperbanyak sebagian
atau seluruh isibuku ini tanpa izin tertulisdariPenerbit.
ISBN978 -602 -03 -0884 -5
264hlm;20cm
Isi-Kehidupan Ally.indd 4 12/15/2014 4:10:01 PM
This book is dedicated to all life lovers out there. I know how you appreciate all the important things in life. I know how you never take
them for granted and how you hold on to them as if they can be taken away from you at any time.
I know how you feel. I’m one of you and sadly speaking, yes, they can be taken away from you at any time.
And to Alyssa. My universe is so bright because you’re in it. And if there is ever a brighter parallel universe out there that doesn’t have you
in it, believe me, I will never want to go there.
Isi-Kehidupan Ally.indd 5 12/15/2014 4:10:01 PM
Isi-Kehidupan Ally.indd 6 12/15/2014 4:10:01 PM
7
Bab Satu
Akubaruberusia sepuluh tahunketikahal itu terjadiuntukpertama
kalinya. Sepuluh tahun bukan usia yang terlalu kecil, karena anak
seusia ini sudahbisamelakukanbanyakhal sendiri termasukdimintai
tolong membeli ini-itu ke toko yang dekat. Namun anak seusia itu
belum bisa memikirkan hal-hal yang rumit seperti pekerjaan, urusan
uang,dan lainnya.
Matahari bersinar indah pada Jumat siang itu dan angin di musim
semi itu tahu diri untuk berembus dengan santai saja karena musim
gugurmasih jauh.
Aku duduk di dapur, berbicara pada Mama tentang ulangan mate-
matikayangbaru sajadibagikan.Sepertibiasa, akumendapatkannilai
A.Mamasedangmengeluarkanseloyangkuekeringcokelatdaridalam
oven.Sampai sekarang,akumasihdapatmengingatbauharumcokelat
yangmemenuhiudara.Tiba-tiba, sensasimenggelitiksepertikesemutan
itu muncul. Kupikir ada seekor semut berjalan di atas lengan kiriku,
makakuusapdengantangankananku.Namuntidakadasemutdi sana.
Lalu kulit mukaku mulai tergelitik. Kuusap keningku.Tidak ada apa-
apa jugadi sana.Dan secara tiba-tiba saja... semuanyahilang.
Isi-Kehidupan Ally.indd 7 12/15/2014 4:10:01 PM
8
Kursi yang kududuki menghilang. Meja dapur tempat aku mele-
takkan kotak makan dan botol minumku juga menguap begitu saja.
Segelasairdinginyang tadikupegang jugahilang.Mamadanseloyang
kue kering dan bau harumnya hilang. Tembok dapur hilang beserta
semua rak dan juga kompornya. Seluruh rumah hilang. Bahkan tidak
adaapa-apayangkurasakandibawahkakikuseolahseluruhbumime-
mang hilang begitu saja. Aku bahkan tidak dapat merasakan apakah
diriku sedangdudukatauberdiri ataumalah sedang jatuh.Aku terpe-
rangkap dalam sebuah ketidakberadaan. Aku tidak tahu berapa lama
itu terjadi. Mungkin hanya beberapa detik, atau mungkin beberapa
menit, tapi aku tidak yakin. Tidak ada kegelapan, tapi juga tidak ada
yang dapat kulihat seolah aku hanya satu-satunya makhluk yang ada
di jagatyang luas ini.Akuberteriak.Tapiakusendiri tidakdapatmen-
dengar suara teriakanku.
Laluakumulaimelihatwarna-warna.Burampadaawalnya, seperti se-
kumpulanbentukyangberada terlaludekatdenganmatakita sehingga
tidak dapat dilihat dengan jelas. Lalu warna-warna itu beterbangan
menjauh dan pandanganku mulai terfokus. Rumahku kembali. Dapur
dan semua rak dan kompornya kembali. Aku dapat merasakan kursi
tempatakududukdan jugamejadapurtempatakumeletakkantangan-
ku.Aku melihat kotak makan dan botol airku di meja. Mama berdiri
didepanku.Namunalih-alihsedangmengeluarkanseloyangkuekering
cokelat dari oven, ia sedang memasak sup. Tidak ada bau harum kue
kering cokelat yang baru dipanggang karena memang tidak ada kue
keringnya.Sebagaigantinya,bauharumsuptomatdanmakaronimeme-
nuhiudara.Akumenengokkearahkanan.Entahapayangmembuatku
melakukan hal itu, seolah ada magnet yang menarik pandanganku ke
arah itu. Dan di sana, di kursi, duduk seorang anak lelaki kecil. Kira-
kira usianya lima tahun. Rambutnya yang merah berantakan mem-
Isi-Kehidupan Ally.indd 8 12/15/2014 4:10:01 PM
9
bingkaiwajahnyayangbulat.Pipinyabesardan ia terlihat lucudengan
senyumnya. Senyumnya lebar dan terlihat seolah ia memang sudah
terbiasa tersenyumseperti itupadaku seumurhidupnya.
”Ally, Sayang, tolong tuangkan segelas air juga untuk adikmu,” kata
Mama.
AkumemandangMama.Laluakumemandanganak lelakiyangkata
Mamaadalahadikku itu.Aku tidakdapatmeraih tekoairdidepanku
walaupun teko itu terletak hanya beberapa senti dari tanganku. Aku
berkedip.Apakah inimimpi?Alih-alihmeraih tekoair,akumengangkat
tanganku untuk menyentuh rambut merah berantakan di atas kepala
si anak lelaki itu. Sesaat aku berpikir mungkin tanganku akan meme-
gang udara seolah anak ini hanyalah sebuah bayangan hologram. Na-
mun tangankumenyentuhhelaian rambutnya.Helaian itu terasakasar
diantara jemariku.Anak inibenar-benarada.Bagaimanamungkinaku
punya seorangadik laki-laki?Bukankah limamenityang laluakuada-
lahanak tunggal?
”Dia..dia siapa?” tanyakupadaMama.
Mama memandangku dengan heran seolah aku baru saja bertanya
apakah akan ada seekor katak yang akan melompat keluar dari dalam
panci yang sedangdiaduknya.
”Maksudmu?” tanyaMama.
”Diaadikku?” tanyaku lagi.
Mama hanya diam sambil bergantian memandang kami berdua se-
olahsedangberpikirapakahkeduaanaknyasedangbersandiwarauntuk
menggodanya.
”Mintaairnya,Kak,”kataanak lelakikecil itu,yangbelakanganbaru
kutahubernamaAlbert.Akumeraihtekoairdidepankudanmenuang-
kanairkedalamgelasyangdipegangnya.Mamamasih jugadiam.Dan
ia tidak lagi mengaduk supnya. Setelah selesai menuang, aku sendiri
jugadiam.Hanyaada suaraAlbertyangminumdengan ributdari ge-
lasnya.
Isi-Kehidupan Ally.indd 9 12/15/2014 4:10:01 PM
10
Orangtuaku tentu saja heran dan khawatir karena aku tiba-tiba
”lupa”bahwaakupunyaadik lelaki.Namunbagaimanaakubisamelu-
pakan sesuatuyang tadinya tidakada samasekali?Sepanjangpengeta-
huanku, siang hari di dapur itulah pertama kalinya aku bertemu de-
ngan adikku. Jadi tidak ada yang aku lupakan. Mama lalu bertanya
apakah aku ingat sewaktu aku mengunjunginya di rumah sakit ketika
iamelahirkanadikku.Akutidak ingat. Iamengajakkukekamaradikku.
KataMama,akuturutmembantumenghiaskamar itu.Akumembantu
menempelkertasdindingnya, akumembantumembuatkeputusanatas
letakperabotannya.Aku jugamembantumemilihkain seprainya.Na-
munsepanjang ingatanku, ruangan ituadalahruangkerjaPapadengan
rak buku memenuhi salah satu dinding dan meja tulis besar dengan
komputerdi atasnya. Itulahkalipertamaakumelihat ruangandengan
kertas dinding biru, ranjang biru dengan seprai biru. Dan ketika aku
bertanya kepada Mama di mana kue kering yang tadi dibuatnya, ia
hanyamengangkat alisheran.
KataMama,aku sayang sekalipadaadikkudanadikku juga sayang
padaku.Kamiakur, sepertiduaanakanjingbersama-sama. JadiMama
percaya bahwa aku tidak sedang berpura-pura hilang ingatan. Aku
bukan tipe kakak perempuan yang ingin menghilangkan adiknya dari
mukabumi,karenamerasaadiknyaadalahpenggangguatau seseorang
yang memonopoli perhatian orangtua. Maka Mama melakukan apa
yangakandilakukanolehseorangmamayangbingung. Iamembawaku
ke psikiater. Anak berumur sepuluh tahun tidak tahu apa arti kata
psikiater. Tapi dari ruangannya, aku dapat menyimpulkan bahwa
psikiater itu sejenis dokter walaupun saat itu aku sama sekali tidak
merasa sakit. Aku mengatakan apa adanya kepada si psikiater. Kuka-
takanceritayangsamayangsudahkuceritakankepadaMamadanPapa
beberapakali.Kuberitahubagaimanaakuadalah seoranganak tunggal
dan hari itu aku sedang duduk di dapur memandang Mama yang
sedang mengeluarkan seloyang kue kering cokelat ketika tiba-tiba se-
Isi-Kehidupan Ally.indd 10 12/15/2014 4:10:01 PM
11
muanyahilang.Danketika semuanyakembali, akumenemukandiriku
duduk di tempat yang sama. Hanya saja, Mama sedang memasak sup
tomat dan makaroni dan aku mempunyai seorang adik laki-laki yang
sedangdudukdi sampingku.
Ketika psikiater yang satu itu tidak dapat memberikan penjelasan
apa-apa,Mamamembawakukepsikiateryang lain.Ketika ia juga tidak
punya jawaban, ia memintaku melakukan beberapa tes dan scan atas
otakku. Setelahnya, ia juga tetap tidak punya jawaban. Dan setelah
beberapa psikiater, dokter saraf, tes-tes lainnya yang semuanya tanpa
hasil, orangtuaku akhirnya memutuskan untuk tidak lagi mengirimku
kemana-manakarena ituhanyalahpemborosanuang.Merekamemu-
tuskan untuk menerima kejadian itu. Mereka menerima kenyataan
bahwaakusamasekali tidakpunya ingatantentang limatahunpertama
kehidupanadikku.
Mereka mulai menceritakan semuanya dengan bantuan album foto
yang penuh berisi foto-foto kami selama lima tahun terakhir itu.Aku
yakin aku tidak lupa ingatan. Aku ingat ulang tahun-ulang tahunku,
teman-temansekolahku,dankejadian-kejadianpentingdidalamhidup
kami lima tahun terakhir itu. Hanya saja, aku tidak ingat ada adikku
didalamnya.Namunsemua foto-foto itumengatakan sebaliknya.Ada
ratusan foto kami berdua seraya kami tumbuh. Ada foto diriku dan
adikkuyangbaru lahirdi rumahsakit.Akuberusia lima tahunsaat itu
dan sedang memakai rok kesayanganku yang memang kuingat pernah
kumiliki. Rok kesayangan merah dengan polkadot putih berbagai
ukuran. Dan ada banyak foto kami berdua; kami berdua dengan
orangtua kami, juga dengan kakek dan nenek kami. Setelah melihat
ratusan foto itu, aku sudah mulai percaya bahwa Albert, adikku, me-
mang ada. Mungkin kepalaku memang terbentur sesuatu di sekolah
hari itu sampai-sampai ada sepotong dari otakku yang terlepas? Dan
mungkinpotongan itulahyangberisi ingatan tentangadikku ini.Atau
mungkin benturan itu memutus beberapa saraf sehingga ada bagian
Isi-Kehidupan Ally.indd 11 12/15/2014 4:10:01 PM
12
dariotakkuyang takdapatkujangkau lagi?Danmungkinbagian itulah
yangberisi ingatan tentangadikku ini.
Tetapi intinya,adikkunyata.Maka takada lagiyangbisakulakukan
selain melanjutkan hidupku.Terkadang tanpa sadar, aku memandangi
adikkusambilmencobamengingat-ingatbeberapa tahunyang lalu,apa-
kah dengan atau tanpa dirinya.Aku mencoba mengerti. Namun tetap
sajaaku tidakbisamengerti.Hal itu termasuksalah satuhalyang ter-
lalu rumituntuk seoranganakberusia sepuluh tahun.Akuhanyabisa
menerima.Tidakmungkinadikkutidakada.Iaada.Akudapatmenyen-
tuhdirinya,mendengarsuaraributnya,melihatsenyumnya.Dirinyaada
di sana, beserta semua mainan mobil dan kartu-kartu baseball-nya. Ia
sangat terlihatdansangatnyata.Dankamipuntumbuhbersama.Sam-
paihal itu terjadiuntukyangkeduakalinya.
Isi-Kehidupan Ally.indd 12 12/15/2014 4:10:01 PM
13
Ketika hal itu terjadi untuk kedua kalinya, aku sudah berada di
SMA. Anak SMA jelas-jelas bukan anak kecil lagi. Walau belum be-
nar-benardewasa,anakSMAsudahbisapunyapekerjaanparuhwaktu
dan sudahbanyakmembaca tentangkerumitan-kerumitanyangadadi
dunia. Kami masih tetap tinggal di rumah orangtuaku di daerah
MountainView.Rumah itupunya tigakamar tidurdankebundibela-
kangnya. Saat itu Albert berusia dua belas tahun dan ia sudah mulai
bosan dengan warna biru, mulai bosan dengan mainan mobil plastik-
nya, juga mulai memakai pakaian berwarna cokelat atau warna netral
lainnya. Ia mulai mengoleksi mobil-mobilan yang lebih mahal yang
harusdirakit, yangpunyamesin,danbisabergerak cepat.
Namun tetap saja, walaupun warna favoritnya sudah berubah, diri-
nyamasih tetapseributbiasanyadansenyumnyatetapselebarbiasanya.
Hampir setiap hari ia selalu pulang lebih lambat daripada diriku. Itu
karena iapunyabegitubanyakkegiatan.Latihanbaseball, klub renang,
latihanbasket, timdebat,dan lain sebagainya.Kira-kira satu jamsete-
lah aku pulang, ia baru akan tiba di rumah. Ia akan masuk ke dalam
rumahdengancepat.Matanyaakanmelebarketikamelihatdirikudan
Bab Dua
Isi-Kehidupan Ally.indd 13 12/15/2014 4:10:01 PM
14
ia akan mulai mengoceh. Albert akan bercerita tentang pertandingan
basket terakhirnya. Ia akan bercerita tentang Cindy, anak perempuan
yang sudahdisukainya sejakkelas tiga. Ia jugaakanmelaporkankepa-
daku topik debat yang sedang dikerjakannya. Albert akan mengoceh
tentang apa saja. Saat itu aku sudah terbiasa punya adik. Walaupun
terkadang aku teringat waktu-waktu ketika aku masih lebih kecil dan
tidak ada Albert. Waktu yang sepertinya hanya nyata di dalam
benakku.
Sore itu aku sedang duduk di ruang keluarga dengan laptop di pang-
kuanku.Aku sedang mengerjakan tugas kelas sastra.Televisi menyala,
tetapi aku tidak ingat acara apa yang sedang ditayangkan. Mungkin
acara sinetron atau talk show, yang sama sekali tidak menarik. Rumah
memang selalu senyap jika Albert belum pulang. Itu sebabnya televisi
kunyalakanwalaupunakumemang tidakbermaksuduntukmenonton-
nya.Mamasedangberadadi ruangcucian.Akudapatmendengarbunyi
dengung mesin cucinya di tengah siklus membilas. Tiba-tiba sensasi
menggelitik bagai kesemutan itu mulai lagi.Aku perhatikan lenganku,
kusentuh wajahku untuk melihat apakah ada semut-semut di sana.
Tidakada.Akupun tahuapayang sebenarnya sedang terjadi.Danse-
cepat itu, semuanyahilang.Aku takdapat lagimerasakanberat laptop
di pangkuanku karena laptop itu menghilang. Sofa tempatku duduk
jugahilang.Televisinyahilang.Dinding rumahkuhilangbeserta semua
fotokeluargayang tergantungdi sana.
Akutercekikkaget.Akubahkantidakdapatmerasakanapakahaku
sedangberdiriataududuk.Lantaidibawahkakikupunsudahmenguap
tanpajejak.Perasaandéjà vumenyelimutiku.Tetapsaja,adanyaperasaan
bahwa aku sudah pernah mengalami hal ini sebelumnya tidak
memberikanketenanganbagiku.Malahanakusemakinketakutan.Lebih
takutdaripadapertamakalihal ituterjadi.Akupanik.Putusasa.Aku
Isi-Kehidupan Ally.indd 14 12/15/2014 4:10:02 PM
15
berteriaktapisepertiyangpertamakalinya,akutidakdapatmendengar
suarakusendiri.Akutahubahwagelombangsuaratidakdapatbergerak
didalamruanghampaudara.Namunjikaakuberadaditengahhampa
udara, mengapa aku bisa bernapas? Atau aku panik karena memang
sudah lupa bahwa kejadian yang dulu juga sama seperti ini? Mungkin
tahun-tahun yang berlalu telah memudarkan ingatan tentang kejadian
pertamakalidulu.Ataumungkinduluituakutidaksepanikinikarena
aku tidak tahu bahwa pengalaman aneh itu akan mengubah hidupku.
Ketidakberadaankaliitutelahmemberikuseorangadik.Apayangakan
dilakukannya kali ini? Ketidakberadaan itu menyesakkanku. Seperti
dulu,tidakadakegelapan.Tapitetaptidakadayangdapatkulihat.Aku
tidak tahuharusbagaimana.Makaakuhanyabisamemejamkanmata
danberharapKetidakberadaaniniakancepatberakhir.
Laluakumulaimelihatwarna-warna.Perlahan tapipasti, akudapat
memfokuskanpandanganku.Ketikaaku sudahkembalidudukdi sofa
dengan laptopdipangkuankudan layar televisimenayangkansalahsatu
sinetron, dengan cepat aku melompat dari sofa. Aku melompat sede-
mikiancepat seolahcelanaku terbakarapi.Kulempar laptopkukeatas
sofadanakuberlarike arahdinding,hampir tersandungkabel laptop.
Jantungku berdetak keras dan cepat. Aku memandang foto terbesar
yang tergantung di dinding. Foto keluarga kami. Papa ada di sana.
Mamaada.Akuadadanadikkuadadi sanadenganrambutmerahdan
senyum lebarnya.Perasaan legamenyelimutihatiku.Tadinyaakupikir
Ketidakberadaan kali ini akan mengambil adikku dari sisiku.
Untungnya tidak. Lalu aku memperhatikan foto-foto itu satu demi
satu. Tidak ada foto yang berubah. Semuanya sama dan ada aku dan
Albert di semua foto itu. Aku mendapati diriku tersenyum. Minggu
lalu sewaktu pergi ke mal, aku memergoki Albert sedang memperha-
tikan sepasang sepatu olahraga berwarna cokelat. Mungkin besok aku
akan pergi ke sana dan membeli sepatu itu untuknya. Ia pasti senang
sekali.Ya,besokakankulakukan.
Isi-Kehidupan Ally.indd 15 12/15/2014 4:10:02 PM
16
Aku kembali duduk di sofa untuk berkutat dengan tugas sastraku.
Hanya tinggalbeberapaparagraf lagi.Suaramesincuci sudahberhenti.
Sekarang mesin pengering yang terdengar berbunyi. Sudah hampir
waktu makan malam ketika Mama masuk ke ruang keluarga sambil
membawasetumpukcucianbersihberisibaju-bajuku. Iameletakkannya
di sampingku.
”Terimakasih,Ma,”ucapku
”Giliranmumencuciminggudepan,”katanya.Dirumah,kamibergan-
tianmengerjakancucian.
”Bukan, Ma. Minggu depan giliranAlbert. Giliranku minggu sesu-
dahnya,”kataku.
Mama yang sudah beranjak kembali ke ruang cucian untuk meng-
ambil tumpukan lainnya tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dengan
perlahan iaberbalikuntukmemandangku.Pandangannyaaneh.
”Benar,Ma. Jika tidakpercaya,nanti tanya sajapadaAlbert setelah
diapulang,” tambahku.Mamaberjalankearahkudenganperlahandan
dudukdi sampingku.
”Apakahkaubaik-baik saja,Sayang?” tanyanya.
”Tentu saja aku baik. Apakah aku kelihatan tidak baik?” aku balik
bertanya sambilmenatapMamaheran.
”Yah, barusan bicaramu aneh. Kau bilang giliran Albert minggu
depan. Jadikupikirmungkinkau tidak sehatatau sedangpusing,”kata
Mama.
”Ma,minggudepanmemangbenargiliranAlbert.Duaminggu lalu
aku sudah mengerjakan cucian. Minggu lalu Papa yang mengerjakan.
Minggu ini giliranMamadankarena ituminggudepangiliranAlbert,
minggudepannya lagibarugiliranku,” jelaskupadanya.
Lalu Mama melakukan sesuatu yang aneh dan tidak kusangka. Ia
menangis.Kuletakkan laptopdimejadanakumemelukMama.
”Adaapa,Ma?Baik, akuyangakanmengerjakancuciannyaminggu
depan,”kataku.
Isi-Kehidupan Ally.indd 16 12/15/2014 4:10:02 PM
17
Akuheran.KenapaMamasampaiharusmenangisi jadwalpengerja-
an cucian? Mama menangis lebih keras lagi. Saat itu, pintu terbuka.
KukiraAlbertpulang, tapi ternyataPapayangpulang.
”Adaapa?” tanyaPapaketikamelihatMamamenangisdalampeluk-
anku.Laluakumenceritakanapayang terjadi.
”Ally,buat apakau sekejam itupadaMama?” tanyaPapa.
”Kejam?Akukejamapa?” aku tercekatmendengar responsPapa.
”Buatapakauharusberbicara seolahAlbertmasihada?Kau tahu...
sangat berat bagi mamamu untuk kehilangan dia. Papa tahu itu berat
untuk kita semua. Tolong lain kali jangan membuat lelucon-lelucon
yangkasar seperti itu lagi,”kataPapa.
Aku tercengang. Aku tidak mengerti. Apa maksudnya kehilangan
Albert?MemangnyaAlbertberadadimana?SetelahnyaPapamembawa
Mama ke kamar untuk menenangkannya.Aku masih duduk di ruang
keluarga. Aku memandangi pintu. Aku melirik ke arah jam dinding.
Harusnya Albert sudah pulang. Harusnya ia sudah masuk dari pintu
itu. Dirinya dengan rambut merah dan senyum lebarnya. Namun saat
itu, tiba-tiba aku sadar bahwaAlbert tidak akan pernah pulang. Ia ti-
dakakanpernahmasukdaripintu itu lagikarenasepertiyangkutakut-
kan,kali iniSaatKetidakberadaanku telahmengambilnyadariku.
Isi-Kehidupan Ally.indd 17 12/15/2014 4:10:02 PM
top related