institutional investor day 2015 akses komunikasi emiten...
Post on 04-Apr-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
KSEI Perluas AKSes Co-Branding: Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Melalui ATMMenyambut Direksi Baru BEI 2015–2018
IPO MIKA Raup Dana Rp4,45 T
Tantangan Pasar Saham Ketika Rupiah Melemah
Konsolidasi Setelah Terkoreksi dari Level 5.500
Edisi Juni 2015
InstItutIonal Investor Day 2015
AKSES KOMuNIKASI EMITEN
DENgAN INvESTOR
2
POJOK reDaKsI
Akses Komunikasi Emiten dengan Investor
IDX newsletter Juni 2015
Sebanyak 16 emiten berpartisipasi pada ajang Institutional Investor Day 2015. Pada Headline edisi kali ini kami akan mengangkat liputan mengenai Institutional Investor Day 2015 karena investor institusi merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung tumbuh kembang pasar modal Indonesia.
Tak terasa, tiga tahun masa bakti Direksi BEI periode 2012 – 2015 sebentar lagi akan berakhir. Edisi Juni 2015 ini menyajikan bagaimana proses pemilihan direk si baru BEI oleh OJK.
Selain artikel tersebut kami juga mengulas salah satu bentuk sosialisasi pasar modal kepada mahasiswa melalui Indosat Stock Trading Contest (ISTC) yang diadakan oleh BEI dan Indosat. Pelemahan kurs Rupiah terhadap Dolar AS yang berdampak terhadap dunia investasi turut menjadi fokus kami di rubrik Investor Corner.
Emiten PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk dengan kode MIKA menjadi pengisi pada rubrik Com pany Visit pada edisi kali ini. Market Update selalu kami ulas untuk memberi gambaran historis IHSG sebulan terakhir. Pada rubrik Capital Market Update kami mengangkat topik berinvestasi sekaligus ikut serta membangun infrastruktur nasional di Instrumen Investasi SMinfra18. Terakhir, investor dapat melakukan penarikan dana yang tersimpan di Rekening Dana Nasabah (RDN) melalui ATM yang diulas di dalam rubrik Lintas SRO. Jangan dilewatkan rangkuman kegiatan di pasar modal yang terangkum melalui kumpulan foto di rubrik Kilas.
Selamat Membaca Redaksi
PeneRbit:PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
Penanggung jawab: Ito Warsito
KooRdinatoR: Irmawati Amran
tim editoR: Hani Ahadiyani, Ibnu Anshary,
Eko Susanto, dan Awan Wahyu K.
Alamat Redaksi & Sirkulasi:gedung bursa efek indonesia tower i Lt.6,
jl jend. Sudirman Kav. 52-53, jakarta 12190. telp. 5150515, Fax. 5150330.e-mail: callcenter@idx.co.id
www.idx.co.id
IDX Newsletter
INDEXInstitutional Investor Day 2015
KseI Perluas aKses Co-Branding:
Menyambut Direksi Baru BEI Periode 2015–2018
IPO MIKA Raup Dana Rp4,45 T
Tantangan Pasar Saham Ketika Rupiah Melemah
Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Melalui ATM
Konsolidasi Setelah Terkoreksi dari Level 5.500
Ikut Serta Membangun Infrastruktur Nasional melalui Indeks SMinfra18
[Lot. 6]
[Lot. 7]
[Lot. 8]
[Lot. 9]
[Lot. 5]
[Lot. 3]
[Lot. 11]
BEI - Indosat galang InvestorLewat ISTC
Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Indosat Tbk menggelar acara Indosat Stock Trading Contest. Rangkaian kegiatan Gerakan Cinta Pasar Modal ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman berinvestasi saham di pasar modal bagi generasi muda. [Lot. 10]
3
HeaDLINE
Sebanyak 16 emiten berpartisipasi pada ajang Institutional Investor Day
2015. Kegiatan rutin tahunan ini merupakan upaya Bursa
Efek Indonesia (BEI) membuka komunikasi langsung antara
emiten dengan investor institusi.
AKSES KOMuNIKASI EMITEN DENgAN INvESTOR
nvestor institusi merupakan salah satu faktor pen ting dalam mendukung tumbuh kembang pasar modal Indonesia. Sebab eksistensi mereka sangat dominan dalam menyemarakkan
transaksi perdagangan di BEI, yang pada akhirnya menjadi cerminan bagi kemajuan perekonomian nasional.
Per akhir Maret 2015, persentase kepemilikan aset investor institusi di BEI tercatat mencapai 73,14%. Wajar bila gerak langkah mereka di pasar modal khususnya pasar saham ke rap menjadi tolak ukur bagi investor ritel dalam berinvestasi. Karena itu partisipasi investor institusi di pasar modal mutlak dijaga bahkan ditingkatkan, dengan cara terus mempertebal kepercayaan mereka terhadap pasar modal.
Kepercayaan itu sendiri akan muncul tatkala ada keterbukaan dan transparansi informasi dari perusahaan publik atau emiten. Tentu saja komunikasi langsung dengan para eksekutif emiten merupakan bentuk keterbukaan dan tranparansi informasi paling berkualitas yang diidamkan oleh investor. Dari komunikasi langsung itu investor bisa menggali ber bagai
IDX newsletter Juni 2015
Institutional Investor Day 2015
I
4
rencana kerja dan target emiten di masa datang sebagai ba han pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi. Sementara bagi emiten, komunikasi langsung sangat bermanfaat karena membuka akses dan hubungan yang lebih luas dengan investornya untuk memperoleh kepercayaan yang lebih tinggi dalam menaikkan nilai perusahaan.
Didasari tujuan tadi BEI bersama dua self regu-latory organization lain yakni PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), menggelar ajang Institutional Investor Day pada tanggal 22 – 23 April 2015 di Gedung BEI, Jakarta. Direktur BEI Uriep Budi Prasetyo hadir dan membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya Uriep me ngatakan, BEI secara rutin dan konsisten menggelar acara itu setiap tahun. “Institutional Investor Day 2015 ini merupakan yang ke7 kami lakukan,” ujarnya.
Lebih jauh Uriep menuturkan, ajang Institutional Investor Day merupakan salah satu bentuk sosialisasi dan edukasi yang dilakukan BEI untuk meningkatkan partisipasi masyarakat berinvestasi di pasar modal Indonesia. Selain upaya lain yang selama ini juga dilakukan, di antaranya rutin menggelar IDX Investor Club untuk seluruh investor, membangun 123 galeri investasi di sejumlah universitas di seluruh Indonesia, mendirikan kantor perwakilan di 17 provinsi, lalu memasukkan materi pasar modal pada kurikulum di tingkat SMA, membuat buku animasi finance for kid untuk pengenalan investasi se dini mung kin, serta menyelenggarakan olimpiade pasar modal. “Selain pendidikan yang berjalan saat ini, kita juga melakukan upaya untuk mencegah munculnya kasuskasus di pasar modal Indonesia yang bisa membuat investor kapok berinvestasi di pasar modal,” paparnya.
Adapun Direktur Utama BEI Ito Warsito dalam keterang an resminya mengatakan, kegiatan Institutional Investor Day merupakan salah satu bentuk pelayanan yang disuguhkan BEI kepada emiten dan investor insitusi dengan cara menjadi fasi litator dalam mempertemukan keduanya dalam sebuah acara. Pada ajang Institutional Investor Day kali ini menurutnya, sebanyak 16 emiten yang dipilih BEI hadir memaparkan kinerja dan rencana kerjanya dihadapan para investor institusi yang terdiri dari analis anggota bursa, para manajer investasi, dana pensiun, dan asuransi.
Acara tersebut disambut antusias oleh para profesional dari para investor institusi. Terlihat dari ratusan profesional hadir mewakili institusi mereka. Salah satunya Destya Faishal, Analis muda dari PT Phillip Securities itu mengaku menikmati acara itu. Menurutnya banyak informasi dan pengetahuan baru yang diperoleh dari ajang ini, terutama menyangkut kinerja, prospek,
dan rencanarencana emiten yang langsung disampaikan oleh para manajemen puncak emiten yang hadir memberikan presentasi. “Ini penting bagi kami dalam membuat analisis terkait potensi saham mereka sehingga nantinya bisa kami sampaikan dalam bentuk laporan riset kepada para investor kami,” ujarnya.
Adapun bagi emiten yang hadir melakukan presentasi dan konferensi pers pada acara Institutional Investor Day 2015, BEI memberikan semacam reward dalam bentuk pembebasan dari kewajiban melakukan paparan publik tahunan.
Emiten tersebut yaitu PT Waskita Karya Tbk (WIKA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM). Kemudian ada PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA). n
[Tim BEI]
BAnyAK InfoRmASI dAn PEngETAHuAn BARu yAng dIPERolEH dARI AjAng InI,
TERuTAMA MEnyAnGKuT KInERjA, PRoSPEK, dAn
REnCAnA-REnCAnA EMITEn yAnG LAnGSunG
dISAMPAIKAn.”
HEADlIneIDX newsletter
Juni 2015
5
IDx uPDATEIDX newsletter Juni 2015
MENyAMBuT DIREKSI BARu BEI PERIODE 2015–2018
oToRITAS jASA KEuAnGAn (ojK) TEnGAh MELAKuKAn PRoSES SELEKSI TERhAdAP TIGA PAKET CALon dIREKSI BuRSA EfEK IndonESIA (BEI). KANDIDAT yANg TERPILIH AKAN DITETAPKAN DALAM RAPAT uMuM PEMEgANg SAHAM (RuPS) BEI.
ak terasa, tiga tahun masa bakti Direksi BEI periode 2012 – 2015 sebentar lagi akan berakhir. Sede
rat prestasi berhasil diraih BEI dalam masa kepemimpinan itu, tercermin pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh begitu impresif pada akhir tahun 2014, naik 22,29% dibanding penutupan tahun 2013.
Semua pelaku pasar maupun regulator tentu berharap, di bawah kepemimpinan direksi baru periode 2015 – 2018, kinerja BEI bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Demikian pula dengan programprogram penting yang digagas direksi sebelumnya bersama OJK, di antaranya pendalaman pasar modal diharapkan berlanjut.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengaku begitu concern dengan hal tersebut, karena itu OJK akan menyeleksi secara ketat para calon Direksi BEI yang bertarung melalui fit and propert test. “Kami akan memilih yang terbaik dari yang terbaik untuk memimpin BEI,” ujarnya. Begitu pula dengan visi misi dan program kerja calon direksi, menurutnya harus selaras dengan program kerja OJK, salah satunya program pendalaman pasar serta memacu tingkat literasi finansial.
Saat ini OJK memang tengah melakukan fit & proper test terhadap tiga paket calon Direksi BEI. Paket tersebut yaitu Paket I yang dipimpin oleh Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto, lalu Paket II dipimpin oleh Samsul Hidayat yang kini menjabat Direktur Perdagang an dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, dan Paket III dipimpin oleh Wakil Direktur Uta
ma PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Tito Sulistio. Semua nama yang disebutkan diusulkan sebagai calon Direktur Utama BEI.
Tiga paket calon direksi tersebut masingmasing diajukan oleh satu kelompok Anggota Bursa (AB). Tiap kelompok minimal berjumlah 10 AB, yang secara bersamasama harus memenuhi syarat minimal frekuensi dan nilai transaksi perdagangan sebesar 10% dari total frekuensi dan
nilai perdagangan efek di BEI selama 12 bulan terakhir sebelum mengajukan calonnya ke OJK. Satu kelompok AB hanya boleh mengajukan satu paket dengan batas akhir pengajuan tanggal 30 April. Adapun fit and proper test dimulai pada 31 April hingga 3 Juni 2015. Paling lambat pada 18 Juni, OJK menyampaikan calon terpilih ke BEI untuk di sampaikan kepada pemegang saham BEI. Calon direksi terpilih yang dianggap layak oleh OJK akan ditetapkan sebagai Direksi BEI pada RUPS BEI pada 25 Juni 2015.
Nurhaida mengingatkan, direksi yang terpilih tidak harus berasal dari paket yang sama sebagaimana yang diajukan satu kelompok AB. Begitu pula dengan pembagian pos direktur, tidak menutup kemungkinan seorang calon yang tadinya diusulkan sebagai direktur di posisi tertentu terpilih untuk menjadi direktur di posisi yang lain. “Kembali lagi tujuannya agar yang menjabat adalah orang yang terbaik dari calon yang ada,” ujarnya. n
[Tim BEI]
T
Tito SulistioAbiprayadi Riyanto Samsul Hidayat
Direksi terpilih BEI periode 2012 - 2015 saat RUPST 2012.
6
LINTAS sroIDX newsletter
Juni 2015
ika sebelumnya Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) hanya digunakan untuk memperoleh informasi posisi dan
mutasi saldo transaksi efek dan dana investor, mulai Maret 2015, investor dapat melakukan penarikan dana yang tersimpan di Rekening Dana Nasabah (RDN) melalui ATM. Investor tidak perlu repot lagi menghubungi perusahaan efek apabila membutuhkan dana tunai yang ditarik dari RDN yang dimilikinya. Lebih mudah, cepat, dan efisien.
Fitur baru ini merupakan buah upaya PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dalam memperluas kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan bank administrator RDN. Sebagai pilot project, PT Trimegah Securities Tbk (Trimegah) bekerja sama dengan KSEI memanfaatkan jaringan ATM PT Bank Permata Tbk (PermataBank).
Dengan cara yang mudah dan proses yang cepat, investor Trimegah dapat
menyampaikan instruksi penarikan dana melalui ATM PermataBank atau lebih dikenal sebagai PermataATM. Hal ini sekaligus memberikan gambaran bahwa sinergi dengan perbankan dapat mempermudah akses masyarakat ke pasar modal, bahkan dapat menjangkau investor hingga ke seluruh pelosok nusantara.
Direktur Utama KSEI Margeret M. Tang mengatakan, langkah ini merupakan salah satu bagian dari rencana besar KSEI mewujudkan AKSes Financial Hub. Nantinya investor dapat melakukan transaksi dari manapun melalui jaringan dan sistem e-channel perbankan (ATM, mobile banking, atau internet banking).
“Jika hal ini dapat kita lakukan, pada prinsipnya secara teknis berbagai macam kebutuhan penyampaian instruksi atau
komunikasi nasabah kepada perusahaan efeknya dapat dilakukan melalui AKSes Financial Hub. Fasilitas AKSes akan lebih mudah dimanfaatkan masyarakat, bahkan nantinya dapat digunakan untuk mendapatkan produk primary market pasar modal, seperti saham Initial Public Of-fering (IPO), surat utang pemerintah (ORI), hingga produkproduk reksa dana,” jelas Margeret.
“Jaringan perbankan telah mapan dan secara luas menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah. Bila kita integrasikan Fasilitas AKSes melalui infrastruktur perbankan, ke depannya Fasilitas AKSes ini dapat menjadi hub bagi masyarakat yang ingin menikmati investasi di pasar modal,” ujarnya. n
[Tim BEI]
fasilitas AKSes tidak hanya dapat digunakan untuk melakukan pemantauan portofolio efek dan dana, melalui ATM investor kini dapat melakukan instruksi penarikan dana.
J
KSEI PERLuAS AKSES Co-BRAndInG:
INvESTOR KINI BISA TARIK DANA RDN MELALuI ATM
7
comPany vISITIDX newsletter Juni 2015
atu lagi operator rumah sakit mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk yang
merupakan pemilik dan pengelola RS Mitra Keluarga resmi menjadi emiten kedua di bursa saham tahun 2015, sekaligus menjadi emiten ke 507 di BEI. Pencatatan perdana saham dengan kode perdagangan MIKA tersebut dilakukan pada Selasa, 24 Maret 2015. Direktur Utama BEI Ito Warsito yang berkenan hadir dalam pencatatan perdana saham tersebut berharap, kehadiran RS Mitra Keluarga bisa meramaikan perdagangan saham di BEI.
Untuk diketahui, dalam aksi korporasi itu perseroan melepas sebanyak 261.913.000 saham biasa atau 18% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah modal yang ditempatkan itu terdiri dari saham baru sebanyak 72.753.600 saham dan sebanyak 189.159.400 saham biasa atas nama Lion Investment Partners B.V sebagai pemegang saham penjual (saham divestasi) yang ditawarkan kepada publik.
Dengan penetapan harga perdana Rp17.000 per saham, maka dari aksi korporasi tersebut MIKA meraup dana segar sebesar Rp4,45 triliun. Dari jumlah itu, Lion Investments Partners mengantungi dana sekitar Rp3,21 triliun atas divestasi sahamnya. Selebihnya merupakan porsi dari dana penjualan
IPO MIKA Raup Dana Rp4,45 T
S
saham baru.Perseroan telah mengalokasikan dana hasil IPO sebanyak
56% digunakan untuk biaya pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi yang bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan kualitas layanan, peralatan, dan fasilitas untuk mengikuti kemajuan teknologi. Sebesar 20% akan
digunakan untuk memperluas dan meningkatkan kualitas layanan, peralatan, dan fasilitas untuk mengikuti kemajuan teknologi.
Sukses IPO tersebut tidak lepas dari peran penjamin pelaksana emisi efek perseroan yaitu PT Kresna Graha Securindo Tbk, serta PT Morgan Stanley Asia Indonesia, PT UBS Securities Indonesia, PT Deuts che Securities Indonesia, dan PT CIMB Securities In
donesia dalam memasarkan saham. Dikatakan Direktur Utama Kresna Securities Michael Steven, saat proses penawaran saham MIKA mencatat kelebih an permintaan sebanyak 10,3 kali atau setara Rp45 triliun. Menurutnya, porsi penyerapan saham Mitra Keluarga kebanyak an datang dari investor asing yang mencapai 53%55%, sedangkan sisanya investor lokal sebesar 45% 47%. “Antusiasme investor asing cukup baik, mereka berasal dari Singapura, Hong Kong, London, ada juga representasi fund manager AS yang ada di Asia,” ujarnya usai pencatatan saham MIKA di BEI. n [Tim BEI]
Saham perdana PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk mengalami kelebihan permintaan sebanyak 10,3 kali atau setara Rp45 triliun. Sebanyak 53%-55% saham diserap investor asing.
7
8
INvESTOR corner
IDX newsletter Juni 2015
Tantangan Pasar Saham Ketika Rupiah Melemah
ika melihat momen Rupiah mulai melemah tajam, yakni menjelang akhir tahun lalu, maka bisa dipastikan, bahwa tarikmenarik persoalan fundamental
ekonomi lokal dan persoalan global merupakan pemicunya. Saat Rupiah mulai melemah, sesungguhnya bersamaan dengan tren pemulihan fundamental ekonomi Amerika Serikat. Bersamaan dengan itu, berkembang isu tentang rencana kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS. Tak bisa dipungkiri, dalam kondisi seperti ini terjadi pembalikan arah arus permodalan, dan hal tersebut terjadi di hampir seluruh negara lain.
Sedangkan dari dalam negeri, persoalan terberat tidak lain karena faktor defisit transaksi berjalan yang sudah berlangsung sekitar 3 tahun. Pada penutupan tahun 2014, posisi defisit transaksi berjalan mencapai US$26,2 miliar. Tahun ini Bank Indonesia menargetkan defisit bisa berkurang sekitar US$24 miliar.
Menguatnya kurs Dolar AS terhadap semua mata uang dunia tak pelak ikut mempengaruhi pasar keuangan dunia. Karena itu, tidak berlebihan jika melemahnya kurs Rupiah terhadap Dolar AS berpotensi mempengaruhi dunia investasi.
Dalam jangka pendek, saat kurs Rupiah melemah tajam, bisa saja mengakibatkan nilai portofolio investasi menurun karena terjadi penurunan harga saham, maupun jenis ekuitas lainnya. Jika porsi investasi bersifat jangka pendek cukup besar,
bisa saja ada potensi kerugian jika investor melepas kepemilikan saham.
Idealnya, kondisi tersebut tidak terlalu berdampak serius, atau hanya sebatas potensi, karena investasi di pasar saham idealnya dengan orientasi jangka panjang. Melemahnya Rupiah tidak harus memengaruhi penempatan dana milik investor. Akan berbeda kondisinya jika saham yang dipegang berasal dari emiten yang prospeknya diragukan dalam jangka panjang. Dalam kondisi fluk
tuasi jangka pendek, para investor, terutama investor institusi, disarankan bertahan pada horison investasi jangka panjang.
Kala Rupiah melemah, tantangan emiten tidak semata timbul karena persoalan utang valas. Emiten dengan cost structure dalam Dolar AS pun akan terkena imbas. Meski demikian, bagi kalangan investor institusi, dalam jangka panjang, saham masih merupakan portofolio investasi yang bepeluang memberikan keuntungan yang memuaskan. Asumsinya, perekonomian Indonesia akan terus tumbuh yang juga akan diikuti oleh pertumbuh an perusahaan. Tumbuhnya laba perusahaan akan meningkatkan harga saham, dengan demikian investasi pada saham akan memberikan return yang memuaskan. n [Tim BEI]
J
Tantangan untuk investasi di pasar ekuitas meningkat seiring kurs Rupiah yang melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) sejak akhir tahun lalu hingga memasuki kuartal kedua 2015. Namun, faktor pemicu bukan semata persoalan kurs, karena tantangan fundamental perekonomian pun meningkat.
9
IHSG & Volume Transaksi BEIIHSG
VolumeTransaksi
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
10,000
5,000.00
5,100.00
5,200.00
5,300.00
5,400.00
5,320.9026 Mei 2015
04 05 06 07 08 11 12 13 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29Mei 2015
Konsolidasi Setelah Terkoreksi dari Level 5.500
Berbagai isu minor terkait fundamental ekonomi membuat pelaku pasar ragu untuk bertahan di pasar. Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dari level tertinggi 5.520, pelaku pasar saham memasuki periode konsolidasi untuk menatap peluang baru.
wal April 2015, IHSG berhasil mencetak rekor tertinggi ketika menembus level 5.500. Namun, rekor indeks tertinggi yang tercatat di 5.523,29 tidak berlanjut, menyusul begitu kuatnya nilai tukar Dolar AS
yang membuat seluruh mata uang dunia melemah. Nilai tukar Rupiah melemah tajam hingga menembus posisi Rp13.000 per Dolar AS. Para pelaku pasar saham sempat dibuat panik dan sebagian memilih mengamankan portofolio. Sebenarnya pelemahan Rupiah menimbulkan imbas positif dan negatif bagi emiten. Pelemahan Rupiah akan mendorong ekspor lebih tinggi. Imbas negatif terjadi pada emiten de ngan nilai utang cukup besar dalam mata uang Dolar AS.
Akibatnya, harga saham pada sejumlah sektor mengalami penurunan dan IHSG pun ikut terkoreksi. Belum sempat pasar saham berkonsolidasi untuk kembali bergairah, sentimen negatif datang lagi, berkaitan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 hanya 4,71%, turun 0,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,21%. Jika dibandingkan dengan kuartal IV 2014, terjadi penurunan sebesar 0,18%.
Tak pelak, isu fundamental ini kembali membuat pelaku pasar menahan diri untuk kembali ke pasar. Yang bertahan pun melepas sebagian portofolio. Akibatnya, IHSG sempat menurun hingga posisi 5.086,43, yang sekaligus merupakan level terendah sejak mencatatkan rekor indeks. Angka itu sekaligus merupakan level terendah dalam kurun waktu sebulan antara 15 April hingga 15 Mei 2015. Sedangkan level IHSG tertinggi dalam kurun waktu tersebut berada pada posisi 5.460,57 yang dibukukan pada 21 April 2015. Dengan demikian, jika dibandingkan posisi IHSG tertinggi dengan posisi terendahnya, terjadi koreksi 374,15 poin atau turun sebesar 6,85%.
Sampai dengan pertengahan Mei, pasar saham mulai berkonsolidasi. Hal ini terjadi setelah pemerintah memberi keyakinan bahwa perekonomian Indonesia tahun ini masih bisa tumbuh di atas pertumbuh an tahun 2014. IHSG akhirnya kembali menembus level 5.200. Jika ada katalis positif yang mendukung, maka konsolidasi ini berpeluang diikuti dengan pulihnya kepercayaan pasar.
Sementara itu dalam kurun waktu 15 April hingga 15 Mei 2015, praktis hanya dalam tiga hari perdagangan, investor a sing membukukan net buying, tepatnya tanggal 2021 April dan
tanggal 5 Mei 2015. Pada 20 April terjadi transaksi crossing bernilai besar, sehingga nilai pembelian investor asing pada hari itu mencapai Rp17,69 triliun, dengan nilai penjualannya hanya Rp2,89 triliun. Alhasil, dalam periode tersebut, investor asing masih membukukan net buying sebesar Rp3,73 triliun, selisih dari pembelian sebesar Rp72,04 triliun dengan penjualan Rp68,32 triliun. n
[Tim BEI]
marKet uPDATEmarKet uPDATE
IDX newsletter Juni 2015
A
9
10
IDX corner
IDX newsletter Juni 2015
ejumlah kegiatan penting digelar dalam kaitan GeNTa Pasar Modal. Salah satu program terbaru adalah Indosat Stock Trading Contest (“ISTC”), hasil kerja sama BEI de ngan PT
Indosat Tbk (Indosat) dan PT Winratama Perkasa (“WinGamers”) selaku penyedia layanan virtual on line trading pertama di Indonesia. ISTC adalah program kompetisi bagi generasi muda Indonesia yang bertujuan memberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai investasi saham di pasar modal. Program ini juga bermanfaat memberi pengalaman bertransaksi saham secara virtual bagi kalangan muda, dengan mengacu kepada sejumlah saham pilihan yang diperdagangkan realtime di BEI.
Kontes ISTC mengusung tema: “Wujudkan Mimpimu Menjadi Miliarder Muda”. Kontes ini terbuka bagi seluruh generasi muda Indonesia yang siap mengikuti berbagai persyaratan kontes yang telah ditentukan. Kontes menyediakan hadiah hingga ratusan juta rupiah, selain gadget terbaru, juga kesempatan bertemu dengan para analis dan pakar pasar modal ternama. n [Tim BEI]
S
BEI - Indosat galang Investor
Lewat ISTC Bursa Efek Indonesia berkerjama dengan PT Indosat Tbk menggelar acara Indosat
Stock Trading Contest. Rangkaian kegiatan Gerakan nasional Cinta (GenTa) Pasar Modal
ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman berinvestasi saham di pasar
modal bagi generasi muda.
11
caPItal marKet uPDATEIDX newsletter Juni 2015
embangunan infrastruktur menjadi sangat penting dan strategis karena memiliki ‘multiplier effect’ yang dapat memperkuat per
tumbuhan ekonomi nasio nal. Pembangunan infrastruktur dapat menurunkan biaya produksi, meningkatkan mobilitas barang dan manusia, dan meningkatkan aktivitas ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing Indonesia. Karena alasan tersebut, beberapa lembaga pemeringkat internasional menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai faktor yang harus dilakukan Indonesia untuk meningkatkan ratingnya.
Hubungan antara infrastruktur dan pasar modal sudah menjadi dua hal yang saling terkait. Pembangunan nasional dan infrastruktur di negara maju selalu melibatkan peran dari pasar modalnya. Kemajuan peradaban ekonomi dunia dewasa ini antara lain ditandai oleh semakin pentingnya peran dari pasar modal sebagai sumber pembiayaan pembangunan bagi sebuah negara. Pasar modal merupakan sumber potensi pembiayaan yang penting bagi kemandirian sumber dana pembiayaan pembangunan.
Berdasarkan pemikiran tersebut dan mengemban misi sebagai katalis pembangunan infrastruktur nasional, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan indeks saham infrastruktur: ‘SMinfra18’ pada tanggal 31 Januari 2013. Indeks SMinfra18 merupakan indeks saham dengan konstituen 18 per usahaan terbuka dari sektor infrastruktur dan pendukung infrastruktur. Konstituen indeks SMinfra18 direview secara berkala oleh Komite Indeks PT Sarana Multi Infrastruktur (Per
Ikut Serta Membangun Infrastruktur Nasional melalui
Indeks SMinfra18
P
sero) dan Bursa Efek Indonesia. Komite Indeks terdiri dari profesional dan akademisi yang ahli dibidangnya.
Saham Sektor Infrastruktur & Indeks SMinfra18Sektor infrastruktur dapat dijadikan alternatif investasi
(asset class) karena dapat memberikan cash flow yang stabil dalam jangka panjang. Aset infrastruktur relatif lebih stabil karena kebutuhan akan pembangunan infrastruktur tetap akan ada meskipun suatu negara telah menjadi negara maju. Sektor infrastruktur sangat sesuai untuk investasi jangka panjang yang bertujuan mendapatkan stable revenue and growth. Sektor infrastruktur diharapkan memberikan imbal hasil yang sangat baik ke de
pan seperti yang telah diberikan oleh sektor perbankan, sektor consumer goods, dan sektor komoditas di masa lalu.
Hal ini direpresentasikan oleh kinerja Indeks SMinfra18 dengan mencatatkan hasil yang baik dan berhasil melebihi IHSG. Kinerja unggul dari SMinfra18 diperoleh berkat metodologi pemilihan konstituen indeks yang terstruktur dan dukungan dari Komite Indeks yang melakukan review berkala terhadap calon konstituen berdasarkan kinerja dan rekam jejak tata kelola perusahaan.
Pengembangan SMinfra18 sebagai Instrumen InvestasiSaat ini indeks SMinfra18 telah dijadikan sebagai suatu
produk investasi yaitu: Reksa Dana Premier ETF SMinfra18 (“XISI”). XISI merupakan hasil kerja sama antara PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan PT Indoprimer Investment Mana gement yang bertujuan untuk menawarkan cara yang mudah dan terjangkau bagi investor publik untuk berinvestasi pada saham sektor infrastruktur.
Sejalan dengan kinerja Indeks SMinfra18, kinerja XISI mencatatkan hasil yang baik dengan mencapai keuntungan 18,4% selama 9 bulan semenjak diterbitkan. n [Tim BEI]
Penyediaan infrastruktur yang baik merupakan syarat bagi kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Indeks KeuntunganSMinfra18 22,5%IHSG 17,4%
Sumber: Bloomberg
Kinerja Indeks SMinfra18sejak launching (31 Jan 2013 – 31 Des 2014)
12
KILAS PerIstIwa
IDX newsletter Juni 2015
Sekolah PaSar Modal 2015. Pembukaan Sekolah Pasar Modal 2015 bersamaan dengan pelaksanaan Gelombang 1, berlangsung pada Selasa, 24 Maret 2015 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bagi masyarakat yang berminat mengikuti kegiatan SPM dan SPMS reguler bisa langsung mendaftar melalui http://sekolahpasarmodal.idx.co.id atau portal sosial media Investar di http://investar.idx.co.id.
PereSMian Galeri inveStaSi Bei - UniverSitaS PeSantren tinGGi darUl’UlUM JoMBanG. Pada 10 April 2015, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Galeri Investasi BEI di Universitas Pesantren Tinggi Darul’Ulum Jombang yang merupakan kerja sama antara Universitas Pesantren Tinggi Darul’Ulum Jombang, PT Bursa Efek Indonesia, dan PT Reliance Securities Tbk. Galeri Investasi BEI – Universitas Pesantren Tinggi Darul’Ulum Jombang merupakan Galeri Investasi BEI ketujuh yang diresmikan di tahun 2015.
Bei dan indoSat Gelar koMPetiSi PerdaGanGan SahaM virtUal. Pada 8 April 2015 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT Indosat Tbk menghadirkan program kompetisi Indosat Stock Trading Contest (ISTC) untuk mahasiswa. ISTC adalah program kompetisi yang bertujuan memberikan literasi yang lebih baik tentang investasi saham di pasar modal dan memberikan pengalaman bertransaksi saham.
Penyerahan hadiah UtaMa GeMilanG inveSta BUrSa ii Periode 4. Pada tanggal 13 Mei 2015, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyerahan hadiah utama undian Gemilang Investa Bursa II Periode 4. Para saksi dari Kemensos, Dinsos, dan Kepolisian menyerahkan data undian Gemilang Investa Bursa II Periode 4 kepada Komisaris PT Bursa Efek Indonesia dan Direksi PT Bursa Efek Indonesia.
Sharing SeSSion “indoneSia econoMic oUtlook 2015”. Pada 13 Mei 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan acara Sharing Session Menteri Keuangan Republik Indonesia kepada Pelaku Pasar Modal dengan tema “Indonesia Economic Outlook 2015”.
SereMoni Pencatatan Perdana SahaM Pt PP ProPerti. Pada tanggal 19 Mei 2015, saham PT PP Properti Tbk akan dicatatkan pada Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-4 di tahun 2015 dengan kode PPRO.
top related