iklim
Post on 08-Aug-2015
88 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengaruh Cuaca Dan Iklim Terhadap Teknologi
From :Indra Setyawan Linda Alif N.C
Retno Wulandari Tria Septy WulandariTyas Tamara AldillaZainur Ramadhan
PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM
Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi pada
waktu dan daerah tertentu yang relative sempit dan
dalam waktu yang pendek (Handi Yohandi : 2007.113).
Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan
jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.
Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat
serta setiap jamnya. Sifatnya adalah mudah berubah,
berlaku untuk waktu yang terbatas dan meliputi daerah
yang sempit.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah
yang luas dan dalam waktu yang lama pada beberapa
puluh tahun (Handi Yohandi : 2007.113). Iklim bersifat
tetap, meliputi tempat yang luas dan berlaku untuk
waktu yang lama.
Contohnya iklim Indonesia sejak dulu adalah iklim
tropik. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.
Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan
sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara
dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi
darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara,
pegunungan, arus laut dan badai.
UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
Pada dasarnya, unsur cuaca dan iklim adalah sama
yaitu :
• Penyinaran Matahari;
• Suhu Udara;
• Kelembaban Udara;
• Tekanan Udara;
• Angin,;
• Awan; Dan
• Curah Hujan.
Pengaruh Cuaca dan Iklim terhadap Teknologi
1. Penguasaan Teknologi Untuk Memperlambat
Bertambahnya Gas Rumah Kaca
2. Teknologi Hujan Buatan
3. Teknologi HAARP Untuk Mengatur Gempa dan
Iklim Dunia
4. Alat Peringatan Cuaca Melawan Badai Petir
5. Desain Rumah Untuk Mengantisipasi
Perubahan Iklim
1. Penguasaan Teknologi Untuk Memperlambat Bertambahnya Gas Rumah Kaca
Pemanasan Global berdampak pada terus mencairnya es di
daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland telah
mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada
musim panas 2007 tinggal setengah dari yang ada 4 tahun
sebelumnya. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es
berbentuk lempengan besar yang disebut Wilkins Ice Shelf seluas
414 kilometer persegi di Antartika runtuh. Menurut peneliti NSIDC
Ted Scambos, bongkahan es yang mengambang permanen di
sekitar 1.609 km selatan Amerika Selatan, barat daya Semenanjung
Antartika setelah adanya perpecahan itu, bongkahan es yang
tersisa tinggal 12.950 km persegi, ditambah 5,6 km potongan es
yang berdekatan dan menghubungkan dua pulau.
Hal ini berdampak langsung pada naiknya level permukaan
air laut. Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi
kehidupan di daerah pantai . Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan
menenggelamkan 6 % daerah Belanda, 17,5 % daerah
Bangladesh, dan banyak pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan
bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara
sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.
NASA menyatakan bahwa pemanasan global berimbas
pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Curah
hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga
menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat
yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan
kecenderungan semakin lama semakin kuat. Pemanasan Global
mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering terjadi
dan semakin kuat.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat
semakin bertambahnya gas rumah kaca, yaitu :
• Pertama, mencegah CO2 dilepas ke atmosfer dengan
menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat
lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan
karbon).
• Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Namun, cara yang paling mudah untuk mengurangi gas
CO2 yaitu dengan melakukan penanaman pohon dan dengan
menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur
minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke
permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini
di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara
atau aquifer.
2. Teknologi Hujan Buatan
Teori Modifikasi Cuaca (Weather Modification)
dikenalkan oleh Menristke Prof. Habibie waktu itu
mencoba membuat hujan buatan untuk mengisi Waduk
Jatiluhur. Ternyata hasil percobaan hujan buatan
menghasilkan air setara seratus juta meter kubik
air,dengan biaya sekitar 100 juta rupiah, artinya 1 meter
kubik air seharga 1 juta rupiah. Percobaan hujan buatan
tahap berikutnya lebih efisien dan dampak terhadap
lingkungan juga diminimalisir secara optimal. Jadi,
sebenarnya hujan buatan itu bukan berarti membuat
hujan, akan tetapi mempercepat proses jatuhnya hujan.
Menurut teori Stabilitas Massa Udara, tidak semua
awan akan menjadi hujan, awan yang berpotensi hujan
(precipitable water) sajalah yang dipicu dengan larutan
garam (misalnya NaCl) sehingga menjadi dingin, lebih
berat dan akhirnya turun menjadi hujan.
Dampak hujan buatan
a.perubahan siklus hidrologi tentu akan membahayakan
pasokan air tanah di musim kemarau
b.dalam jangka panjang kalau Teknologi Modifikasi Cuaca
dilakukan secara menerus, terjadi perubahan iklim di
beberapa wilayah.
c.gangguan penerbangan karena ada gangguan pola awan
yang kemungkinan terjadinya golakan udara (turbulensi)
yang semakin banyak terjadi,
d.gangguan data seri hujan rata-rata bulanan yang dapat
mengganggu analisis deret waktu atau analisis
kecenderungan untuk prediksi kekeringan, banjir, dan prediksi
ketersediaan air,
e.gangguan ekosistem danau, waduk, dan bahkan lingkungan
tata air Daerah Aliran Sungai (DAS) juga bisa terganggu.
3. Teknologi HAARP Untuk Mengatur Gempa dan Iklim Dunia
HAARP teknologi yang menembakkan gelombang
radio frekuensi dari yang sangat rendah hingga yang
sangat tinggi keatas atmosfir. Salah satu efeknya akan
mempengaruhi ionosfir dan stratosfir menjadi hangat,
menciptakan awan dan merubah iklim dunia.
Gelombang radio tersebut dipancarkan ke atas, ke
lapisan luar atmosfir. Efeknya akan membuat atmosfir
lapisan teratas menjadi hangat dan dapat membuat
awan.
Salah satu stasiun HAARP ada di Alaska yang terdiri
dari 360 antena. Masing-masing antena menghasilkan
daya pancar minimal sebesar 10.000 watt. Dan jika
semua antena ini dinyalakan secara bersama-sama, maka
akan menghasilkan 3,6 juta watt hingga milyaran watt.
Tujuan utama penelitian tersebut ialah untuk
mempelajari lebih jauh lapisan ionosfer dan untuk
menyelidiki potensi pengembangan teknologi ionospheric
untuk komunikasi radio dan keperluan keamanan (misal:
deteksi rudal )
Mungkin masih banyak lagi kemampuan lainnya,
termasuk untuk membuat pesawat jatuh atau satelit tak
berfungsi. Namun yang ada saja kita bahas satu persatu.
•Mengubah Keadaan Atmosfir, membuat efek iklim dan cuaca
suatu wilayah menjadi: kekekeringan, hujan, banjir, bersalju,
angin kencang, tornado bahkan badai dan topan.
• Radio Frekuensi (Radio Wave) Dapat Menciptakan Gempa,
membuat efek suatu wilayah menjadi diguncang gempa bumi.
Dan efek gempa bisa membuat Tsunami.
Alat Peringatan Cuaca Melawan Badai Petir
Badai petir adalah kondisi cuaca yang terdiri dari
angin kencang, hujan deras, keberadaan guntur, petir
serta hujan es. Angin Tornado juga dapat terbentuk selama
badai petir terjadi. Sambaran petir dapat terbentuk secara
sendiri atau dalam bentuk kelompok.
Perkembangan sebuah sistem proteksi untuk
memprediksi serta meningkatkan kewaspadaan bagi
masyarakat akan gangguan cuaca yang akan datang. Ada
dua jenis peringatan cuaca untuk badai petir yaitu alat
pemantau petir dan alat peringatan badai petir.
1. Alat pemantau petir merupakan alat untuk memberikan
peringatan yg menginformasikan kepada masyarakat bahwa ada
potensi badai datang ke wilayah tertentu. Pemantauan petir dapat
ditampilkan/ditayangkan melalui media televisi atau radio untuk
jangka waktu yang panjang.
2. Alat pemantau badai petir dikeluarkan pada saat kondisi badai
yang sangat aktif atau sangat mungkin terjadi. Indikator tertentu
seperti angin datang pada kecepatan 55-60 mil/jam atau setara
dengan 88-96 km/jam, jika kondisi tersebut kemungkinan besar
akan terjadi badai dan dapat membuat alat pemantau badai
efektif bekerja. Sebuah alat pemantau badai dapat mencakup
area yang sangat luas.
Sebagai perbandingan, alat peringatan terhadap badai
adalah jenis yang lebih sensitif. Dalam hal ini,jenis pencegahan
badai atau gangguan cuaca lainnya yang telah terjadi dapat
diprediksikan lokasinya lebih tepat.
Desain Rumah Untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim
Desain Rumah, salah satu caranya adalah dengan
memperhatikan yang namanya desain rumah. Cuaca dan
iklim juga mempengruhi jenis tanah. Sebagai contoh
jenis tanah yang berawa-rawa akan membuat orang
membangun rumah panggung, seperti banyak yang
ditemui di wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua.
Atap rumah yang rendah membuat pergerakan
angin tidak bisa menerbangkan atap rumah yang
sebagian terbuat dari daun kelapa
Masyarakat bersama dengan pemerintah dapat
mengembangkan teknologi rumah anti banjir, mulai
melakukan penghematan air di bulan – bulan kering,
melakukan konservasi keanekaragaman hayati,
perbaikan manajemen dan pemeliharaan air yang ada,
onservasi daerah tangkapan air, para petani diberikan
penyuluhan yang baik tentang sistem irigasi yang jauh
lebih baik, melakukan diversifikasi dan intensifikasi pada
tanaman pangan dan perkebunan.
top related