ii. tinjauan pustaka, kerangka pikir dan hipotesis a ...digilib.unila.ac.id/14496/9/ii.pdfmenurut...
Post on 03-May-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Dua dekade terakhir ini perpustakaan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari sekolah. Bahkan unit-unit perpustakaan keliling (mobile library) dari
departemen pendidikan dan pariwisata tersedia di kota-kota besar guna melayani
kebutuhan para pelajar. Fungsi dan peranan perpustakaan pada saat ini menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan dan program yang ada dalam
suatu lembaga atau intitusi tertentu karena merupakan pusat sarana akademis.
Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti
buku, majalah/ jurnal ilmiah, peta, surat kabar, dan lain-lain. Oleh karena itu,
perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada
umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik
untuk tujuan akademis maupun untuk keperluan rekreasi.
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar efektif memerlukanketerampilan sebagai berikut:1. Keterampilan mengumpulkan informasi yang meliputi keterampilan mengenal
sumber informasi dan pengetahuan, menentukan lokasi sumber informasiberdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan catalog danindeks, menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi sepertieksiklopedia, kamus, dan lain-lain.
2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, sepertimemilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah,mendokumentasi informasi dan sumbernya.
3. Keterampilan menganalisi, menginterpretasikan, dan mengevaluasi informasi,seperti memahami bahan yang dibaca, membedakan antara fakta dan opini,dan menginterpretasi informasi baik yang saling mendukung maupun yangberlawanan.
4. Keterampilan menggunakan informasi, seperti memanfaatkan intisariinformasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, danmenyajikan informasi dalam bentuk tulisan(Achsin dalam Azhar Arsyad, 2007: 103-104).
ah suatu unit kerja dari
suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik
berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diatur secara
sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber
informa
Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau
tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa (Wafford
dalam Darmono, 2001).
Berdasarkan dari pengertian-pengertian diatas disimpulkan bahwa perpustakaan
adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berupa tempat mengumpulkan,
mengelola, menyimpan koleksi bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun
bukan buku yang dikelola dan diatur secara sistematis menurut aturan tertentu
untuk digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya dalam rangka
menunjang program belajar mengajar.
Ciri-ciri lain yang lebih mengarah kepada arti perpustakaan, yaitu:1) Perpustakaan merupakan suatu unit kerja.
Adanya perpustakaan tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan unit kerja darisuatu badan atau lembaga tertentu.
2) Perpustakaan mengelola sejumlah bahan pustaka.3) Perpustakaan harus digunakan oleh pemakai.4) Perpustakaan sebagai sumber informasi. (Ibrahim Bafadal, 2001: 2).a. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang
kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah, yang melayani
kegiatan belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan. Berikut ini akan
dikemukakan beberapa pengertian mengenai perpustakaan sekolah. Menurut
Perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja
yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa
tempat mengumpulkan, menyimpan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan
diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru
sebagai sumber informasi, dalam rangka menunjang program belajar mengajar di
02: 205).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 TentangPerpustakaan, Bab VII (Jenis-jenis Perpustakaan, pasal 23). PerpustakaanSekolah/Madrasah, adalah:1) Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi
standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar NasionalPendidikan.
2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki koleksibuku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuanpendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayanisemua peserta didik dan pendidik.
3) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengembangkan koleksilain yang mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan.
4) Perpustakaan sekolah/madrasah melayani peserta didik pendidikan kesetaraanyang dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan yang bersangkutan.
5) Perpustakaan sekolah/madrasah mengembangkan Layanan perpustakaanberbasis teknologi informasi dan komunikasi.
6) Sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5% dari anggaranbelanja operasional sekolah/madrasah atau belanja barang diluar belanjapegawai dan belanja modal untuk pengembangan perpustakaan.
b. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan pusat atau sumber belajar, sebab kegiatan yang
paling nampak pada setiap kunjungan-kunjungan murid-murid adalah belajar,
baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran
yang diberikan di kelas, maupun buku-buku lain yang tidak ada hubungannya
dengan mata pelajaran. Berikut beberapa fungsi dari perpustakaan sekolah:
1. Fungsi EdukatifAdanya buku-buku di perpustakaan dapat membiasakan murid-murid belajarmandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun kelompok.Selain itu di dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang sebagianbesar pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Hal ini dapatmenunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
2. Fungsi InformatifPerpustakaan sekolah tidak hanya menyediakan bahan pustaka berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang bukan berupa buku (nonbook material) seperti majalah, bulletin, artikel. Semua ini akan memberiinformasi/keterangan yang diperlukan oleh murid-murid.
3. Fungsi Tanggungjawab AdministratifFungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah, dimanasetiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat olehpustakawan. Begitu pula apabila ada denda, pergantian buku yang hilang danlain-lain. Semua hal ini untuk mendidik murid-murid ke arah tanggungjawab,juga membiasakan murid-murid bersikap dan bertindak administratif.
4. Fungsi RisetAdanya bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapatmelakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan yang diperlukandengan cara membaca buku-buku yang tersedia di dalam perpustakaansekolah.
5. Fungsi RekreatifFungsi ini berarti bahan perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempatmengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan membaca bukucerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya(Ibrahim Bafadal, 2001: 6-8).
2. Persepsi Tentang Koleksi Pustaka
Persepsi menurut seorang ahli yaitu merupakan proses yang terjadi di dalam diri
individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari
dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri
dan keadaan di sekitarnya (Walgito,2002:69). Persepsi menurut Krech merupakan
proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu.
(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2009/11/pengertian-persepsidefinisi-persepsi.html)
Menurut kamus Bahasa Indonesia, pustaka artinya buku, kitab. Istilah yang
berkaitan erat dengan pustaka adalah bahan pustaka. Kumpulan bahan pustaka
yang terdapat di perpustakan dikenal dengan istilah koleksi perpustakaan. Dari
pengertian di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi tentang koleksi
pustakaan adalah anggapan atau proses pemberian arti mengenai sekumpulan
bahan pustaka.
Koleksi perpustakaan harus diolah dan diatur secara sistematis, dengan tujuan
untuk memudahkan penemuan kembali koleksi yang dibutuhkan. Kegiatan
pengaturan atau pengelompokan bahan pustaka berdasarkan aturan tertentu
disebut dengan klasifikasi.
Tujuan klasifikasi dapat dirinci sebagai berikut:
a. Menghasilkan urutan yang berguna.
b. Penempatan yang tepat (bila bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang
diinginkan mudah diketemukan serta mudah dikembalikan).
c. Penyusunan mekanis.
Bahan pustaka baru mudah disisipkan diantara bahan pustaka yang sudah dimiliki.
Klasifikasi yang digunakan untuk menanyakan subjek berkelas (pengkelasan atau
pengelompokan berdasarkan subjek yang dikandung sebuah buku) adalah bagan
klasifikasi seperti Dewey Decimal Classification (DDC) yang dalam istilah
Indonesia dikenal dengan Klasifikasi Persepuluhan Dewey, Universal Decimal
Classification (UDC), Library of Conggress Classification (LC).
Di dalam suatu perpustakaan terdapat berbagai bahan-bahan pustaka atau referensi
sebagai bagian untuk menunjang kelengkapannya. Bahan-bahan yang tersedia itu
dapat dikelompokkan ke dalam jenis sebagai berikut:
1. Referensi
Bahan-bahan referensi ditata dalam tempat/ ruang khusus merupakan sumber-
sumber untuk fakta-fakta tertentu yang sudah baku, misalnya: ensiklopedia,
kamus, buku tahunan, atlas, dan lain-lain. Bahan-bahan sumber ini tidak dapat
dipinjamkan untuk dibawa keluar perpustakaan, hanya diperbolehkan
membacanya dalam ruangan yang telah disediakan.
2. Reserve
Bahan reserve ini biasanya terdiri dari buku-buku, artikel-artikel, atau handouts
untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan tenaga pengajarnya. Hal ini
dimaksudkan agar semua pelajar yang mengikuti mata pelajaran itu dapat
memperoleh akses terhadap bahan-bahan yang merupakan bagian dari
penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan oleh pengajar.
3. Pinjaman
Buku-buku dalam berbagai bidang keilmuan pada umumnya dipinjamkan untuk
jangka waktu satu sampai dua minggu untuk pelajar. Dalam memperoleh bahan-
bahan/ buku yang diperlukan, pelajar perlu mengetahui sistematika penataan dan
penyimpanan buku-buku pada perpustakaan. Klasifikasi buku yang biasa
digunakan pada perpustakaan adalah Klasifikasi Desimal Dewey. Klasifikasi
Desimal Dewey mengidentifikasi bidang-bidang ilmu dengan kode tiga digit.
Pelajar yang ingin menemukan bahan atau buku di perpustakaan harus
mengetahui nomor klasifikasi buku tersebut. Nomor klasifikasi itu terekam pada
kartu katalog, yaitu kartu subjek, kartu judul, dan kartu pengarang.
a. Teknik Pengelolaan Koleksi Perpustakaan
Pengelolaan buku perpustakaan berarti suatu proses kegiatan kepustakaan yang
meliputi kegiatan mulai dari pengolahan sampai dengan pelayanan pengguna
perpustakaan. Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang meliputi
inventaris, katalogisasi, klasifikasi, penyelesaian dan penyusunan di rak buku.
1. Inventarisasai buku.
Bahan pustaka baik buku maupun majalah, koran dan lainnya yang telah datang di
perpustakaan perlu diolah sedemikian rupa sehingga lebih berdaya guna bagi
pemakai. Adapun langkah menginventarisasi buku adalah:
a. Pemberian stempel buku
Semua buku yang sudah masuk di perpustakaan perlu dibubuhi stempel. Tempat-
tempat yang perlu dibubuhi stempel yaitu dibalik halaman judul, bagian tengah
halaman, bagian yang tidak ada tulisan atau gambar, pada halaman akhir dan pada
halaman yang dianggap rahasia. Stempel itu ada bermacam-macam, ada stempel
inventaris, dan stempel identitas perpustakaan.
Stempel inventaris dibubuhkan dibalik halaman judul yang memuat nama
perpustakaan, kolom tanggal, serta nomor inventaris, sedangkan stempel identitas
perpustakaan berisi nama perpustakaan yang bersangkutan. Stempel ini
dibubuhkan pada halaman tertentu sedapat mungkin tidak mengganggu informasi
yang terdapat didalam buku.
b. Pemberian Nomor Buku
Setiap buku yang akan menjadi koleksi perpustakaan yang akan disusun dirak
buku harus diberikan nomor.pemberian nomor tidak hanya nomor induk saja,
tetapi juga pemberian nomor berdasakan klasifikasi (Call Number). Nomor induk
adalah nomor urut buku yang sudah ada dari nomor satu sampai nomor terakhir
ditempatkan pada halaman judul. Nomor induk terakhir menunjukan nomor buku.
Adapun hal hal yang dicatat dalam buku induk adalah kolom tanggal, kolom
nomor induk, kolom nama pengarang, kolom judul buku, kolom penerbit, kolom
tahun terbit, kolom harga buku, kolom sumber, kolom jumlah halaman, kolom
keterangan.
2. Katalogisasi
Secara umum pengertian katalog adalah suatu daftar yang terurut yang berisi
informasi tertentu dari benda atau barang yang di daftar. Katalog perpustakaan
berarti sistematika daftar buku atau bahan pustaka yang lain di dalam
perpustakaan yang memberi informasi tentang pengarang, judul, edisi , penerbit,
tahun terbit, ciri fisik, isi (subjek), dan lokasi bahan pustaka tersebut disimpan.
Katalog dapat disajikan dalam bentuk kartu, buku, lembaran lepas, maupun on
line. Adapun jenis katalog itu adalah katalog pengarang, katalog judul, dan
katalog subyek.
Unsur-unsur yang perlu dicantumkan pada penulisan katalog :
a) Tanda buku (nomor buku, tiga huruf nama pengarang, satu huruf judul buku).
b) Nama pengarang
Cara penulisan sesuai dengan peraturan nama keluarga yang di depan.
c) Judul buku
Judul buku ditulis sesuai dengan apa yang tertera di halaman judul .
d) Edisi
Edisi khusus buku-buku yang mengalami penyuntingan kembali untuk
penulisan ditulis Ed.ke-2 dan seterusnya.
e) Penerbitan
Dicantumkan tempat terbit, penerbit dan tahun terbit.
Contoh: Jakarta : Balai pustaka, 1998.
f) Deskripsi fisik yang meliputi jumlah halaman, gambar, jilid, ukuran buku.
Tujuan pengkatalogan menurut C.A. Cutter adalah:
a) Memudahkan seseorang menemukan sebuah karya yang telah diketahui
pengarang, judul atau subjeknya.
b) Memperlihatkan apa yang dimiliki perpustakaan melalui nama pengarang,
subjek dan jenis literaturnya.
3. Penyelesaian
Pada tahap penyelesaian ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk melengkapi
koleksi buku, adapun langkah itu antara lain :
a) Memberi kantong buku
Kantong buku dibuat dari kertas yang agak tebal dengan ukuran 7 dan 9 Cm
pada kantong dicantumkan nama pengarang, judul buku, nomor klasifikasi
dan diletakan pada kulit buku bagian belakang.
b) Kartu buku
Kartu buku dibuat dari kertas manila berukuran 6 X 10 Cm, di dalamnya
dicantumkan keterangan tentang nama pengarang, judul, nomor, nama
peminjam, tanggal kembali. Kartu buku dimasukan pada kantong buku.
c) Lembaran Tanggal Pengembalian
Lembaran ini dibuat dari kertas biasa. Ditempatkan pada halaman belakang
buku dan diusahakan agar tidak mengganggu teks atau ilustrasi buku.
d) Tanda Buku
Tanda buku ditulis pada secarik kertas dengan ukuran 2 X 4 Cm, kertas
tersebut ditempelkan pada bagian bawah punggung buku yaitu 3 Cm, ditepi
bawah buku. Adapun yang dicantumkan adalah call number. Buku buku
yang telah diolah secara lengkap kemudian disusun di rak buku berdasarkan
pengelompokannya sehingga pada saat pengguna perpustakaan membutuhkan
sebuah buku maka akan lebih mudah untuk mencarinya.
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=s&q=fungsi+layanan+informasi+dalam+perpustakaan&btnG=Telusuri&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai
3. Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan Perpustakaan adalah seluruh kegiatan penyampaian bantuan kepada
pemakai melalui berbagai fasilitas, aturan, dan cara tertentu pada sebuah
perpustakaan agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan semaksimal
mungkin.
Kegiatan pelayanan perpustakaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi
penyedia layanan dan dari sisi pemakai layanan. Dari sisi penyedia layanan,
kegiatan pelayanan perpustakaan meliputi:
a) Pengadaan pustaka: pembelian, pelangganan, pencarian/pengumpulan.
b) Penyiapan pustaka: antara lain, pemberian label, dan katalogisasi.
c) Pemberian layanan: antara lain, penempatan pustaka di rak, pengeluaran
pustaka untuk dipinjamkan (sirkulasi), dan seringkali pula: mencarikan
pustaka atas permintaan pengguna layanan.
d) Pemeliharaan pustaka: perbaikan dari kerusakan, pemeliharaan agar tidak
rusak,penyimpanan dalam media lain (misal: dari buku ke CD-ROM).
Ada 2 sistem pelayanan perpustakaan yang dikenal dewasa ini:
1. Pelayanan terbuka
2. Pelayanan tertutup
Adapun tata tertib perpustakaan, diadakan peraturan dan tata tertib perpustakaan
untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelayanan perpustakaan bentuk
peraturan bisa lisan, tertulis, rekaman atau rambu-rambu. Isi peraturan meliputi:
a. Keanggotaan
- Persyaratan menjadi anggota
- Tata cara menjadi keanggotaan
b. Waktu pengembalian
(http://media.diknas.go.id/media/document/4489.pdf)
Beberapa jenis layanan perpustakaan secara umum adalah sebagai berikut :
a. Layanan peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi)
Layanan sirkulasi atau layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
adalah satu kegiatan di perpustakaan yang melayani peminjaman dan
pengembalian buku, yang dapat dilaksanakan sesudah buku-buku selesai
diproses dengan lengkap dengan label-labelnya, seperti kartu buku, kartu
tanggal kembali, kantong buku, dan call number pada punggung buku.
b. Layanan referensi
Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan dan
hanya untuk dibaca ditempat.
c. Layanan ruang baca
Layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa
tempat layanan untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.
4. Motivasi Belajar
Setiap manusia atau individu pasti mempunyai tujuan dalam hidupnya, dan untuk
mencapai tujuan tersebut dibutuhkan suatu usaha. Usaha yang dilakukan tersebut
disebabkan adanya motivasi atau dorongan dari dalam diri individu tersebut.
Menurut pendapat Abdul Rahman Shaleh dan Muhhib Abdul Wahab (2004: 131),
motivasi adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri, yang mendorong untuk
bertingkah laku atau berbuat sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Motivasi belajar merupakan suatu komponen yang penting dalam upaya
pencapaian tujuan pengajaran. Semua ini karena didorong karena adanya tujuan,
kebutuhan atau keinginan. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli dibawah ini,
menyatakan bahwa:
munculnya feeling
(Mc. Donald dalam Suryosubroto, 2002).
Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen
penting.
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia.
Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam
neurophysiological
menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari
dalam diri manusia), penampakkan nya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculny, rasa , afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi
dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
Adapun Greenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan,
mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Sehubungan dengan
kebutuhan hidup manusia yang mendasari timbulnya motivasi.
Kebutuhan dasar hidup manusia terbagi menjadi lima tingkatan, yaitu:
a) Kebutuhan fisiologisMerupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhinya dengan segera sepertikeperluan makan, minum, berpakaian, dan bertempat tinggal.
b) Kebutuhan keamananMerupakan kebutuhan seseorang untuk memperoleh keselamatan, keamanan,jaminan, atau perlindungan dari ancaman yang membahayakan kelangsunganhidup dan kehidupan dengan segala aspeknya.
c) Kebutuhan sosialMerupakan kebutuhan seseorang untuk disukai dan menyukai, bergaul,berkelompok, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
d) Kebutuhan akan harga diriMerupakan kebutuhan seseorang untuk memperoleh penghormatan, pujian,penghargaan, dan pengakuan.
e) Kebutuhan akan aktualisasi diriMerupakan kebutuhan seseorang untuk memperoleh kebanggaan, kekaguman,dan kemasyuran sebagai pribadi yang mampu dan berhasil mewujudkanpotensi bakatnya dengan hasil prestasi yang luar biasa(Maslow dalam Djalii, 2008).
Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena
terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan
ini akan menyangkut soal kebutuhan. McClelland mengemukakan bahwa di antara
kebutuhan hidup manusia terdapat tiga macam kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan ber-afiliasi, dan kebutuhan untuk memperoleh makanan.
Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. .
Dalam pengertian yang lebih luas, motivasi belajar merupakan sebuah nilai dan
hasrat untuk belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.
Persoalan motivasi juga dapat dikaitkan dengan persoalan minat.
Menurut Bernard -tiba/spontan, melainkan timbul
Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa
itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Dibawah ini ada beberapa fungsi motivasi belajar, sebagai berikut:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yangmelepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak darisetiap kegiatan yang harus dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harusdikerjakan sesuai dengan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harusdikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang
akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukankegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartuatau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
a. Macam-Macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat
bervariasi.
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan.
Yang dimakud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir,
jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Diberi istilah jenis motif Physiological
drives (Arden N. Frandsen).
b. Motif-motif yang dipelajari.
Maksudnya motif motif yang timbul karena dipelajari.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi: kebutuhan untuk minum, makan,
bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat.
b. Motif-motif darurat, meliputi: dorongan untuk menyelamatkan diri,
dorongan untuk membalas, untuk berusaha.
c. Motif-motif objektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan
eksplorasi, menaruh minat.
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis,
yakni motivasi jasmaniah dan rohaniah. Termasuk dalam motivasi jasmani
seperti refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi
rohaniah adalah kemauan.
4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi intrinsik.
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar (Sardiman, 2007: 89).
Motivasi dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar. Hal ini sesuai dengan
pendapat Herbert (dalam Sardiman 2007: 96) memberi rumusan bahwa jiwa
adalah keseluruhan tanggapan yang secara mekanis dikuasai oleh hukum-hukum
asosiasi, atau dengan kata lain dipengaruhi oleh unsur-unsur dari luar.
5. Hasil Belajar
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya,
tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
organisme atau pribadi (Djamarah dan Zain, 2006:10). Belajar dimaksudkan
sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian
kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman 2007: 20).
Menurut Hamalik (2001: 27) belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
Menurut Gagne, dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:10) berpendapat bahwa
setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.
Menurut Bloom dan kawan-kawan, dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:26) ada
tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan
internal akibat belajar yaitu:
1. Ranah KognitifRanah kognitif (Bloom, dkk) terdiri dari enam jenis perilaku diantaranya:Pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah AfektifRanah afektif (Krathwohl dan Bloom, dkk) terdiri dari lima perilaku yaitupenerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, danpembentukan pola hidup.
3. Ranah PsikomotorRanah psikomotor (Simpson) terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu persepsi,kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks,penyesuaian gerakan, dan kreativitas.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkat lakunya. Dalam
belajar harus terjadi perubahan baik tingkah laku sikap dan cara berpikir. Dari
keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan
paling pokok.
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor
(Djamarah, 2006:13).
Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali
baik sifat maupun jenisnya, karena itu tentu tidak setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun jenis-jenis belajar
yaitu:
1. Belajar bagian (part learning, fractioned learning)2. Belajar dengan wawasan (learning by insight)3. Belajar diskriminatif (discrimintif learning)4. Belajar global atau keseluruhan (global wrote learning)5. Belajar incidental (inscidentil learning)6. Belajar instrumental (instrumental learning)7. Belajar intensional (intentional learning)8. Belajar laten (latent learning)9. Belajar mental (mental learning)
10. Belajar produktif (productive learning)11. Belajar verbal (verbal learning)
(Slameto, 2003 : 5-8).
Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan
pengajaran. Pada bagian lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa.
Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran, dan dampak pengiring.
Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka
raport, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak
pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu
transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 4).
Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil
belajar. Mengenai hasil belajar Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) menyatakan:
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak
proses belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
perubahan seseorang dari dampak pengajaran dan dampak pengiring serta tinadak
belajar dan tindak mengajar untuk mencapai tujuan hasil belajar yang maksimal.
Belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu
yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar yaitu:
1. Perubahan yang terjadi secara sadar2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
(Djamarah, 2006:15-16)
Sesuai dengan pendapatnya Dimyati dan Mudjiono, Paul Suparno dalam
Sardiman (2007: 38) mengatakan dalam ciri-ciri belajar bahwa:
"Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan
lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui,
si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan
bahan yang sedang dipelajari".
Sehubungan dengan itu, adapun hasil pengajaran itu dikatakan benar-benar baik,
apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. Dalam
hal ini guru akan senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi
para siswa yang akan menghadapi ujian.
b. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses
belajar-mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian
kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat memengaruhi
pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu
dihayati dan penuh makna bagi dirinya.
(Sardiman 2007: 49).
Sedangkan menurut Wasty Soemanto (2006: 113) faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap hasil belajar adalah:
1. Faktor-faktor stimulus belajar
a) Panjangnya bahan pelajaranb) Kesulitan bahan pelajaranc) Berartinya bahan pelajarand) Berat-ringannya tugase) Suasana lingkungan eksternal
2. Faktor-faktor metode belajara) Kegiatan berlatih atau praktekb) Overlearning dan drillc) Resitasi selama belajard) Pengenalan tentang hasil-hasil belajare) Belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagianf) Penggunaan modalitas indrag) Penggunaan dalam belajarh) Bimbingan dalam belajari) Kondisi-kondisi insentif
3. Faktor-faktor individuala) Kematanganb) Faktor usia kronologisc) Faktor perbedaan jenis kelamind) Pengalaman sebelumnyae) Kapasitas mentalf) Kondisi kesehatan jasmanig) Kondisi kesehatan rohanih) Motivasi
Berdasarkan pendapat diatas, dapat diketahui bahwa yang mempengaruhi hasil
belajar siswa adalah faktor yang berasal dari stimuli belajar, metode belajar dan
faktor individual.
B. Hasil Penelitian Relevan
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,
antara lain melalui pengadaan buku dan alat pengajaran, perbaikan sarana dan
prasarana pendidikan, peningkatan kompetensi guru, dan peningkatan mutu
manajemen sekolah. Salah satu peningkatan sarana dan prasana pendidikan
tersebut yaitu dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan semata untuk mengumpulkan dan
menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan disekolah
diharapkan dapat membantu siswa-siswi dan para guru dalam menyelesaikan
tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar
mengajar, maka dalam pengadaan pustaka hendaknya disesuaikan dengan
kurikulum terbaru yang berlaku serta kebutuhan para pembaca yang dalam hal ini
adalah murid-murid. Perpustakaan sekolah sangat bermanfaat dalam
memperlancar proses belajar mengajar, terutama di sekolah.
Studi atau hasil penelitian yang sejenis dengan pokok masalah yang ada
dilapangan dalam skripsi ini belum banyak ditemukan. Namun pada bagian ini
diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah
ini, baik sebagai latar belakang atau sebagai bahan pembahasan lebih lanjut adalah
sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Penelitian yang Relevan
NAMA JUDUL Hasil Temuan1. Dedi
MahmudiHubungan antaramotivasi belajar siswadan koleksi bahanpustaka dengann minat
1. Ada hubungan antara motivasibelajar siswa dan minat baca siswaberdasar pada hitungr = 0,5844
2. Purwati
3. Dewi Permata
baca siswa SMAN 1Pringsewu kabupatenTanggamus semesterganjil tahun pelajaran2004/2005
Faktor-faktor yangmempengaruhi minatmahasiswa tidakmemanfaatkanperpustakaan UniversitasLampung
Hubungan antaramotivasi belajar danpemanfaatanperpustakaan sekolahdengan prestasi belajarekonomi siswa kelas XIIPS semester ganjilSMAN 4 BandarLampung tahun pelajaran2007/2008
tabelr = 0,195 dan hitungt 7,8892
tabelt 1,980: Hipotesis ditolak.
2.Ada hubungan antara koleksibahan pustaka dengan minat baca,berdasar pada hitungr =0,6315 tabelr
= 0,195 dan hitungt 8,9218
tabelt 1,980: Hipotesis ditolak.
3.Ada hubungan antara motivasibelajar siswa dan koleksi pustakadengan minat baca siswa hitungR =
0,7355 tabelR = 0,195 dan hitungF
= 7,8892 tabelF = 3,0748
Ada pengaruh yang positif dansignifikan antara kurangnya minatbaca, motivasi siswa, faktor suasanaperpustakaan serta faktor terbatasnyasarana belajar di perpustakaan sertajarak terhadap minat mahasiswauntuk pemanfaatan perpustakaan.
1. Ada hubungan antara motivasibelajar dengan prestasi belajarekonomi, berdasar pada yaitu
hitungr tabelr yaitu 0,341 0,186
dan 2r = 0,116 atau 11,6% prestasibelajar ditentukan oleh motivasibelajar.
2. Ada hubungan antara pemanfaatanperpustakaan sekolah denganprestasi belajar, berdasar pada
hitungr tabelr yaitu 0,250 0,186.
Ho ditolak dan H1 diterima. 2r =0,0625 atau 6,25% prestasi belajarditentukan oleh pemanfaatanperpustakaan sekolah.
3. Ada hubungan antara motivasibelajar dan pemanfaatanperpustakaan sekolah denganprestasi belajar, berdasar pada
hitungr tabelr yaitu 0,372 0,186.2R = 0,138 atau 13,8% prestasi
belajar ditentukan oleh motivasibelajar dan pemanfaatanperpustakaan sekolah.
4. Pitriya Ningsih Hubungan antaramotivasi, minat belajardan kemampuanmengajar guru denganhasil belajarkewirausahaan siswakelas X jurusan tatanegara semester ganjilSMKN 1 Liwa LampungBarat tahun pelajaran2009/2010
1. Ada hubungan antara motivasibelajar dengan hasil belajarkewirausahaan, berdasar pada nilai
tabelhitung rr yaitu 0,536 0,207 :
Hipotesis diterima.
2. Ada hubungan antara minat belajardengan hasil belajarkewirausahaan, berdasar pada nilai
tabelhitung rr yaitu 0,461 0,207:
Hipotesis diterima.
3. Ada hubungan antara kemampuanmengajar guru dengan hasil belajarkewirausahaan, berdasar pada nilai
tabelhitung rr , yaitu 0,505 0,207:
Hipotesis diterima.
4. Ada hubungan antara motivasi,minat belajar dan kemampuanmengajar guru dengan hasil belajarkewirausahaan, berdasar pada nilai
tabelhitung RR , yaitu 0,600
0,207.
C. Kerangka Pikir
Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting atau dianggap utama
dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan seseorang dapat menggali
potensi dirinya untuk menjadi manusia yang memiliki sumber daya yang
berkualitas. Bagi seorang siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar bisa dilihat
dari hasil belajarnya. Banyak sekali yang dapat mempengaruhi hasil belajar, baik
dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Motivasi merupakan salah satu
faktor pendorong dalam dalam pencapaian hasil belajar.
Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi. Belajar dengan disertai motivasi,
diperkirakan akan memperoleh hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sardiman (2007: 84-85), Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat
menentukan tingkat pencapaian hasil belajarnya.
Dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia, maka dilakukan berbagai
upaya, yaitu dengan menyediakan berbagai sarana dan prasarana dalam
menunjang proses pembelajaran demi tercapainya hasil belajar yang baik.. Salah
satu dari sarana yang disediakan tersebut adalah perpustakaan. Keberadaan
perpustakaan diharapkan berfungsi sebagai media pendidikan, tempat belajar,
penelitian sederhana, pemanfaatan teknologi informasi, kelas alternatif dan
sumber informasi bagi masyarakat melalui buku pelajaran dan bacaan lainnya.
Perpustakaan adalah salah satu sarana yang sangat mempengaruhi kualitas proses
dan hasil belajar siswa. Adanya perpustakaan dan koleksi-koleksi yang terdapat di
dalamnya dapat membantu siswa khususnya guna menambah ilmu pengetahuan
juga sebagai sumber informasi dalam rangka menunjang program belajar dan
pembelajaran di sekolah.
Koleksi pustaka merupakan kumpulan bahan pustaka yang dapat digunakan
sebagai sumber untuk mendapatkan berbagai informasi dan menambah
pengetahuan. Koleksi pustaka ini disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku
(Darmono, 2001)
Dengan demikian motivasi belajar siswa, persepsi tentang koleksi pustaka, dan
pemanfaatan perpustakaan diduga mempunyai hubungan dengan hasil belajar IPS
Terpadu siswa kelas VIII di SMPN 7 Bandar Lampung.
Paradigma penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang perlu diadakan penelitian guna
membuktikan kebenarannya.
Berdasarkan beberapa masalah yang akan dibahas, maka dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa
dengan hasil belajar siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 7 Bandar
Lampung.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang koleksi
pustaka dengan hasil belajar siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 7
Bandar Lampung.
Motivasi belajar siswa(X1)
Koleksi Pustaka(X2)
Pemanfaatan Perpustakaan(X3)
Hasil Belajar(Y)
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan perpustakaan
dengan hasil belajar siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 7 Bandar
Lampung.
4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa,
persepsi tentang koleksi pustaka, dan pemanfaatan perpustakaan sekolah
dengan hasil belajar siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 7 Bandar
Lampung.
top related