identifikasi suatu garam sederhana
Post on 10-Aug-2015
94 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Identifikasi Garam (Tunggal)
Langkah-langkah pengujian dasar untuk identifikasi suatu garam-garam:
1. Uji Organoleptis Senyawa/Appearance Compound
Senyawa biasanya dalam bentuk/fase padat. Catat warna dan bentuk kristal. Senyawa-senyawa bentuk ionik dari unsur-
unsur tertentu cenderung berwarna putih atau tidak berwarna, sedangkan ion-ion dari unsur-unsur transisi cenderung berwarna.
Berikut tabel dari warna-warna ion logam dalam larutan dengan NO3
-
Langkah-langkah ……………….
Ion Warna
Co2+ Rose
Co3+ Violet
Cr3+ Violet
Cu2+ Biru
Fe2+ Hijau muda, violet muda
Fe3+ Kuning-kecoklatan
Mn2+
Ni2+
Pink mudaBiru-hijau
Langkah (2)
2. Tes Pemanasan/Heating Effect Pemanasan suatu senyawa dapat menyebabkan :
a. suatu cairan terkondensasi pada sisi bagian dalam tabung reaksi. Hal ini disebabkan oleh adanya air, menunjukkan bahwa senyawa
tersebut adalah senyawa hidrat.
b. Jika suatu gas dikeluarkan, catat warna dan bau gas tersebut. Kemungkinan mengandung ion-ion nitrat, karbonat, dan
sulfit karena ion-ion tersebut akan terurai dengan pemanasan, seperti digambarkan oleh reaksi berikut:
2 Pb(NO3)2(s) + panas -->
2 PbO(s)+O2(g)+4NO2(gas, coklat)
CaCO3(s) + panas -->
CaO(s) + CO2(gas, tdk berwarna, tidak berbau)
CaSO3(s) + panas -->
CaO(s) + SO2(gas, tidak berbau, pedas)
Bromida dan iodide terurai membentuk Br2(gas, orange-coklat) dan I2(gas, purple).
Langkah (3)
3. Uji Nyala (Flame Test) Larutan ion-ion, jika dicampur
dengan HCl pekat dan dipanaskan pada kawat nikel/krom dalam suatu nyala, menyebabkan nyala tersebut berubah menjadi warna yang khas dari suatu atom.
Langkah (3)Warna-warna visibel terjadi pada ion-ion berikut :
Ion Warna
Natrium Kuning terang
Kalium Ungu pucat
Kalsium Merah terang
Stronsium Merah marun
Barium Hijau
TimbalCopper
Biru pucatHijau atau biru
Langkah 3
Langkah 4
4. Uji Kelarutan dalam Air/ Solubility in water
Ambil satu spatel senyawa larutkan dalam 1 mL air. Jika senyawa tersebut larut, jumlah ini akan larut setelah dikocok.
Jika senyawa ini sedikit larut, jumlah ini akan larut.
Jika senyawa ini tidak larut, bahkan dalam jumlah sedikit juga tidak akan larut.
Langkah 4Ketentuan Umum Kelarutan :
1. Semua garam-garam nitrat akan larut.
2. Praktis semua garam-garam natrium, kalium dan ammonium akan larut.
3. Semua klorida, bromide dan iodide akan larut kecuali perak (Ag), merkuri I (Hg2
2+) dan Pb2+ tidak larut, yaitu AgCl, Hg2Cl2, dan PbCl2 tidak larut.
4. Semua garam-garam sulfat larut kecuali stronsium, barium, and timbal(II), tidak larut (SrSO4, BaSO4, PbSO4 tidak larut) dan untuk kalsium dan perak sedikit larut (CaSO4 dan AgSO4 sedikit larut).
5. Semua garam-garam karbonat, sulfite dan fosfat tidak larut, kecuali natrium, kalium dan ammonium (misalnya : Na2CO3, Na2SO3, Na2PO4, K2SO4 dan sebagainya).
6. Semua sulfide tidak larut kecuali garam-garam sulfide dari logam-logam alkali, alkali tanah, dan ammonium.
7. Semua hidroksida tidak larut keculi senyawa hidroksida dari logam alkali. Semua senyawa hidroksida dari kalsium, stronsium dan barium sedikit larut. Ammonium hidroksida, ammonium hidroksida tidak ada; ammonium hidroksida adalah nama yang cocok untuk larutan air amonia, NH3(aq).
Langkah 5
5. Reaksi dengan Asam Nitrat Tambahkan asam nitrat pada senyawa
dan amati reaksi yang terjadi. Jika senyawa tersebut larut dalam air, ia
juga akan larut dalam asam nitrat. Jika ia tidak larut dalam air, perhatikan
reaksi yang terjadi setelah ditambahkan asam nitrat.
Secara umum senyawa yang mengandung anion konjugat basa atau asam lemah akan memberikan reaksi.
Langkah 5
Sebagai contoh:
CaCO3(s) + 2 H+(aq) -->
Ca2+(aq)+H2O(l) + CO2(g,tdk berwarna,tdk
berbau)
NiS(s) + 2 H+(aq) -->
Ni2+(aq) + H2S (g),tidak berwarna, bau
telur busuk)
Ca3(PO4)2(s) + 6 H+(aq) -->
3 Ca2+(aq) + 2 H3PO4(aq)
Langkah 6
6. Reaksi dengan Natrium Hidroksida
Tambahkan NaOH beberapa tetes ke dalam larutan sample, aduk atau kocok larutan tersebut, dan amati beberapa reaksi yang terjadi (Jika senyawa itu larut dalam asam nitrat, beberapa tetes di awal akan menetralkan asam sehingga untuk memastikan perlu dicek pH dengan kertas lakmus).
Perhatikan endapan (dengan mengacu kepada
kaidah/ketentuan kelarutan untuk hiroksida). Jika suatu endapan terbentuk, lanjutkan dengan penambahan NaOH. Beberapa logam hidroksida bersifat amfoter dan akan membentuk suatu ion komplek dan melarut kembali dengan penambahan NaOH berlebih.
Lihat gambar 1,2 dan 3 untuk contoh reaksi tersebut.
Langkah 6
UnsurDalam suasana
asam
Endapan dlm Larutan
Basa
Larutan dalam basa
berlebih
Al3+ Al3+(aq) Al(OH)3(s) Al(OH)4-(aq)
Cr3+ Cr3+(aq) Cr(OH)3(s) Cr(OH)4-(aq)
Pb2+ Pb2+(aq) Pb(OH)2(s) Pb(OH)42-(aq)
Zn2+ Zn2+(aq) Zn(OH)2(s) Zn(OH)42-(aq)
Sn4+ Sn4+(aq) Sn(OH)4(s) Sn(OH)62-(aq)
Langkah-langkah….
Fig. 1. Al(NO3)3 dalam
larutan
Fig. 2. Endapan Al(OH)3
(ketika ditambahkan NaOH).
Fig. 3. Ketika ditambahkan NaOH berlebih, endapan itu
melarut kembali menjadi ion kompleks
Al(OH)4-
Langkah 7
7. Reaksi dengan ammonia
Tambahkan beberapa tetes NH3 ke dalam larutan, aduk atau kocok larutan tersebut, dan amati beberapa reaksi yang terjadi.
Jika terbentuk endapan, lanjutkan lagi dengan penambahan ammonia. Beberapa logam hidroksida membentuk suatu ion kompleks dan terlarut kembali.
Lihat gambar 4,5, dan 6 untuk contoh rekasi ini. Berikut bentuk ion-ion kompleks ammonia :
Langkah 7
Larutan Asam Larutan BasaLarutan
dengan NH3
berlebih
Warna Kompleks
Ni2+(aq) Ni(OH)2(s) Ni(NH3)62+(aq) Violet
Cu2+(aq) Cu(OH)2(s) Cu(NH3)42+(aq) Blue
Zn2+(aq) Zn(OH)2(s) Zn(NH3)42+(aq) Colorless
Ag+(aq) Ag2O(s) Ag(NH3)2+(aq) Colorless
Cd2+(aq) Cd(OH)2(s) Cd(NH3)42+(aq) Colorless
Langkah-langkah…..
Fig. 4. Cu(NO3)2
dalam larutan.
Fig. 5. endapan Cu(OH)2 dengan
penambahan NH3.
Fig. 6. dengan NH3
berlebih, copper membentuk ion
komplek Cu(NH3)42- .
Langkah 8
8. Reaksi dengan Asam hidroklorida Tambahkan beberapa tetes sampai larutan
sample (tes) bersifat asam (dengan kertas lakmus) dan amati beberapa reaksi yang terjadi. Suatu endapan akan terbentuk dengan beberapa kation dari senyawa klorida yang tidak larut (mengacu ke ketentuan kelarutan).
Sebagai contoh:Pb2+ + 2Cl- --> PbCl2(s)
Langkah 9
9. Reaksi dengan asam sulfat Tambahkan beberapa tetes H2SO4
sampai larutan bersifat asam dan amati beberapa reaksi. Satu endapan akan terbentuk dengan beberapa kation yang membentuk garam sulfat yang tidak larut. (mengacu pada ketentuan kelarutan).
Sebagai contoh:Ba2+ + SO4
2- --> BaSO4(s)
Langkah 10
10. Reaksi dengan perak nitrat Tambahkan beberapa tetes HNO3 sampai larutan
bersifat asam, kemudian tambahkan beberapa tetes AgNO3 dan amati reaksi yang terjadi. Satu endapan akan terbentuk dengan anion tertentu yang membentuk senyawa perak yang tidak larut, tetapi karena suasana lingkungan bersifat asam, beberapa garam perak tidak larut (contoh garam-garam yang mengandung ion-ion CO3
2-, S2-, dan PO4
3- ) namun diganggu oleh adanya ion Cl-, Br-, dan I- membentuk senyawa yang tidak larut, sementara SO4
2- membentuk suatu senyawa yang sedikit larut.
Ag+ + Cl- --> AgCl(s)
Langkah 12
12. Specific Tests/Uji spesifik Kadang-kadang uji-uji tersebut
diatas (uji 1-11) tidak pasti dapat mengkonfirmasi adanya ion spesifik.
Dalam kasus ini, memerlukan uji-uji spesifik untuk ion tertentu.
Langkah 11
11. Reaksi dengan barium nitrat
Tambahkan beberapa tetes HNO3 sampai larutan bersifat asam, didihkan larutan selama dua menit, kemudian tes dengan kertas lakmus.
Lanjutkan penambahan dan pendidihan sampai larutan sisa bersifat asam setelah pendidihan. Dinginkan larutan dan tambahkan beberapa tetes Ba(NO3)2 dan amati beberapa reaksi.
Suatu endapan akan terbentuk dengan anion-anion yang membentuk senyawa barium yang tidak larut (kecuali zat-zat yang dirusak oleh asam pada reaksi dia atas)
I. Sampel 1 memiliki karakteristik sebagai berikut
Visual test: serbuk kristalin berwarna putih Heat test: mengeluarkan gas berwarna coklat Flame test: tidak ada warna yang teridentifikasi Solubility in water: larut Asam nitrat larut Hydroxida: membentuk endapan putih yang tidak
larut, kemudian larut dengan penambahan NaOH Ammonia: membentuk endapan putih yang tidak
larut yang tidak melarut lagi dalam NH3 berlebih. asam klorida: membentuk endapan putih yang
tidak larut.
II. Sample 2 memiliki karakteristik sebagai berikut :
Visual test: serbuk kristal putih Heat test: gelembung gas, tidak berbau
dan tidak berwarna Flame test: warna hijau teramati tes spesifik barium
(mengendap dengan CrO42-): membentuk
endapan kuning yang tidak larut. Solubility in water: tidak larut Nitric acid: menghasilkan gas tidak
berbau dan tidak berwarna.
top related