hubungan antara tingkat perhatian orang tua...
Post on 29-Jul-2019
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA
DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SMP NEGERI 3
TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Sari Rahmawati
NIM : 1110015000058
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
Yang bertanda
Nama
NIM
Jurusan
SURAT PER}I-YATAAN KARYA SEI{DIRI
tangan di bawah ini:
Sari Rahmawati
1 I 10015000058
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Tingkat Perhatian
Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan" adalah benar hasil karya sendiri di
bawah bimbingan dosen Dr. Teuku Ramli Zakaria,MA.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
)
NIM 11t0015000058
)
LEMBAR PENGESAIIAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN
PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL SISWA SMP NEGERI3 TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh:
Sari Rahmawati
NIM: 1110015000058
Mengesahkan:
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBTYAIT DAN KEGURUAN
UNIYERSITAS ISLAM NEGERI OTN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ii
imbing Skripsi
LEMBAR PENGESAHAI\ PEMBIMBING SKRIPSI
Bahwasannya dengan ini skripsi yang berjudul 'oHubungan Antara
Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan" yang disusun
oleh:
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
: Sari Rahmawati
: 1 1 10015000058
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak
untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
lakarta,30 April 2015
kripsi
ut
mengesahkan,
Dr. Teuku*5mli Zakaria. MANIP. 19520902197903 1 001
LEMBAR PENGESAI{AN
Skripsi dengan judul "Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuasn Sosial Siswa SMP Negeri 3Tangerang Selatan", disusun oleh Sari Rahmarvati, NIM: 11i0015000058,diaiukan kepada Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FiTK) UiN SyarifHidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada
tanggal 15 Juni 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam bidang Pendidikan IlmuPengetahuan Sosial.
Jakarta, 15 Juni 2015
Panitia Ujian lVlunaqosah
Tanggal
Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS)
4:i!:(Dr
Dr. Ilvan Purwanto, M.PdNIP. 19730424200801 1 012
Drs. Syaripulloh. M.SiNrP. 19670909 200701 1 033
Penguji I
Drs. Svaripulloh. M.SiNrP. 19670909200701 1 033
Penguji II
Anissa Windarti. M.ScNIP. 1982080220n 01 2 00s
za -o6-ao{|"
--^\-"\
-'t J \\{-- 4-
OU^\
- G' zors
Dekan F Itas Ilmu Tarbiyah dan ruanarif Hidayatull
Prof. Dr. Ah
Tanda Tangan
Mengetahui,
NIP.1955042 203 I 007
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjuduloollubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IImu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan')
yang disusun oleh Sari Rahmawati, NIM 1110015000058. Program Studi
Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing
skripsi padatanggal 28 April2015.
30 April2015
mbimbing S
karia, MA197903 i 001
vi
ABSTRAK
Sari Rahmawati. (NIM: 1110015000058). Hubungan Tingkat Perhatian
Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat
perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Tangerang
Selatan yang berjumlah 322 siswa, sedangkan sample diambil 15% dari populasi
yaitu berjumlah 46 siswa. Instrumen penelitian yang diberikan berupa kuesioner
untuk variabel X (tingkat perhatian orang tua) dan nilai raport semester ganjil
mata pelajaran IPS untuk variabel Y (prestasi belajar mata pelajaran IPS).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product
moment. Dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh r = 0, 902 dan
uji signifikasi dengan uji-t sebesar 13,913 dan di konsultasikan pada tabel ttabel
2,015 pada taraf signifikan 0.05. Karena thitung 13,913 > ttabel 2,015 maka
koefisien korelasi signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif
antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa
SMPN 3 Tangerang Selatan. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin
tinggi tingkat perhatian orang tua terhadap kebutuhan pendidikan anak maka
semakin baik prestasi belajar anak di sekolah.
Kata kunci: Tingkat Perhatian Orang Tua, Prestasi Belajar.
vii
ABSTRACT
Sari Rahmawati. (NIM: 1110015000058). The Relationship between Parents’
Attention Level and Students’ learning Achievement of Social Studies at SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Department of Social Science
Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, Syarif Hidayatullah
Islamic State University. 2015.
This study was aimed to see the relationship between parents’ attention
level and students’ learning achievement of social studies at SMP Negeri 3
Tangerang Selatan. The method used in this study was correlation method which
used quantitative approach.
The population of this study was 322 students at the eighth grade of SMP
N 3 Tangerang Selatan, and the sample was taken 15% from the population which
was 46 students. The research instrument used in this study was questioner given
for X variable (parents’ attention level) and the students’ score of social studies
gotten from their report in odd term for Y variable (students’ achievement of
social studies).
The technique of data analysis in this study used correlation of product
moment. From the result of the calculation based on product moment was
obtained r = 0, 902 and significant test which used t-test was 13,913 and from t-
table was gotten 2,015 in significant level 0.05. Because of ttest 13,913 > ttable
2,015, so the coefficient correlation was significant. Thus, there was a positive
relationship between parents’ attention level and students’ achievement of social
studies at SMP N 3 Tangerang Selatan. It can be concluded that the higher of
parents’ attention level towards students’ education needs, so the better of
students’ achievement in the school.
Key Words: Parents’ Attention Level, Students’ learning Achievement.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Perhatian
Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”. Shalawat serta salam tercurahkan
kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis
yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga.
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA serta para pembantu
dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta
seluruh staf Jurusan Pendidikan IPS yang telah mendukung dan
memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS
4. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA
yang tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan dan motivasinya
untuk menyelesaikan skripsi ini.
ix
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS yang senantiasa
mengajarkan ilmu dan memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia
dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan
lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat
bermanfaat dikemudian hari.
6. Bapak H. Maryono, S.E.M.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3
Tabgerang Selatan yang memberikan izin dan berbagai bantuan kepada
penulis dalam melakukan penelitian, hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Guru-guru SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang memberikan motivasi,
arahan, dan bimbingannya kepada penulis.
8. Seluruh siswa dan siswi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang mau
membantu penulis dalam penelitian dengan mengisi angket, semoga kalian
semua dapat menggapai cita-cita yang kalian inginkan
9. Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Bpk Agus
Mukarom Furqon dan Ibunda tercinta Ibu Munyanih yang selalu
memberikan dukungan, doa, semangat, cinta dan kasih sayang yang tiada
henti. Apapun tiada yang akan mampu membalas segala pengorbanan
bapak dan ibu berikan kepada ananda.
10. Adik terkasih yang tiada dua, Nurul Mujaddidah penulis haturkan banyak
terimakasih atas segala doa, dukungan, canda, tawa dan macam-macam
bantuan lainnya dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta tante-tante super
saya Cing Rokayah dan Cing Kulsum yang tiada henti mencurahkan cinta,
kasih sayang, doa dan semangat yang tiada henti kepada saya.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 dan teman-teman REAKSI
(Rakyat Ekonomi-Akuntansi) yang saling mendukung dan memberikan
semangat dalam proses penyelesaikan skrispsi ini. Khususnya L.O.V
(Khairina, Fauziah, Rizqy, Faiza, Rizka, Ayu, Marini, Nina, dan Ninis)
canda, tawa, berjuang melalui mata kuliah demi mata kuliah, tugas demi
tugas sampai lah pada akhirnya di penghujung perkuliahan kita. Yang
bukan berarti mengakhiri tali silaturahmi dan persaudaraan kita.
x
12. Teruntuk Sahabat Terkasih sedari SMA “Nabila Asegaf, Sri Suryani dan
Winda Nurhasanah” yang masih setia untuk selalu berbagi memberi dan
mengerti hingga sejauh ini. Terimakasih atas semangat dan doanya.
13. Kakak-kakak Marching Band “Bunda ila, kak Ria Julia, kak Nurul Rahma
dan kak Haryati” yang tiada bosan menyemangati dan mengingatkan saya
untuk segera menyelesaikan skripsi.
14. Terimasih untuk yang selalu ada “Muhammad Nugraha Aulya Zaman”,
terimakasih selalu punya cara jitu untuk menghibur saya dan
menyemangati saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat
dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT.
meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.
Jakarta, 30 April 2015
Sari Rahmawati
NIM. 1110015000058
xi
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI.................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ................................................. iv
UJI REFERENSI ................................................................................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................. 6
D. Perumusan Masalah .............................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ............................................................... 8
1. Perhatian Orang Tua ...................................................... 8
a) Pengertian Perhatian ................................................ 8
b) Pengertian Orang Tua .............................................. 11
c) Peran Orang Tua ...................................................... 12
d) Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua ....................... 16
2. Prestasi Belajar .............................................................. 23
a) Pengertian Prestasi Belajar ...................................... 23
b) Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar........... 26
c) Indikator Prestasi Belajar ......................................... 30
xii
3. Ilmu Pengetahuan Sosial .............................................. 32
a) Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ....................... 32
b) Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial .................... 33
c) Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ...... 34
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 35
C. Kerangka Berpikir ............................................................... 38
D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 40
B. Metode Penelitian.................................................................. 40
C. Populasi dan Sampel ............................................................. 41
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 42
1. Kuesioner (Angket) ......................................................... 42
2. Wawancara ...................................................................... 44
3. Dokumentasi ................................................................... 44
E. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 44
1. Editing ............................................................................. 44
2. Codeting/Skoring ............................................................ 45
3. Tabulasi ........................................................................... 45
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 46
1. Uji Persyaratan Analisis Data ......................................... 46
a) Uji Normalitas .......................................................... 46
b) Uji Homogenitas ....................................................... 46
c) Uji Linearitas ............................................................ 46
2. Uji Hipotesis Penelitian ................................................. 47
a) Koefisien Korelasi .................................................... 47
b) Uji Keberartian Koefisien Korelasi (uji-t) ................ 49
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 50
1. Uji Validitas .................................................................... 50
2. Uji Reliabilitas ................................................................ 51
H. Hipotesis Statistik ................................................................. 54
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMPN 3 Tangerang Selatan ................... 55
1. Sejarah SMPN 3 Tangerang Selatan .............................. 55
2. Profil SMPN 3 Tangerang Selatan ................................. 56
3. Visi, Misi dan Tujuan SMPN 3 Tangerang Selatan ....... 56
a) Visi SMPN 3 Tangerang Selatan .............................. 56
b) Misi SMPN 3 Tangerang Selatan ............................. 57
c) Tujuan SMPN 3 Tangerang Selatan ......................... 57
4. Data Pendidik SMPN 3 Tangerang Selatan ................... 57
5. Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan ................................. 61
6. Sarana dan Prasarana SMPN 3 Tangerang Selatan ........ 62
B. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 65
1. Data Tingkat Perhatian Orang Tua ................................. 82
2. Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS ....................... 87
C. Hasil Uji Persyaratan Penelitian............................................ 92
1. Uji Normalitas ................................................................. 92
2. Uji Homogenitas ............................................................ 94
3. Uji Linearitas .................................................................. 95
D. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................ 95
4. Koefisien Korelasi ........................................................... 95
5. Uji Hipotesis Koefisien Korelasi (Uji-t) ........................ 100
E. Interpretasi Hasil Penelitian .................................................. 102
F. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 105
B. Saran ...................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Prestasi Belajar .................................................................. 30
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Aangket Variabel X ........................ 43
Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Responden ................................................. 45
Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi ........................................... 48
Tabel 3.4 Instrumen Nilai Reliabilitas .............................................................. 52
Tabel 3.5 Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop Angket Variabel X ............. 53
Tabel 4.1 Nama Pemimpin SMPN 3 Tangerang Selatan .................................. 55
Tabel 4.2 Jenjang Pendidikan Guru SMPN 3 Tangerang Selatan .................... 58
Tabel 4.3 Nama-nama Guru SMPN 3 Tangerang Selatan ............................... 59
Tabel 4.4 Jumlah Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan ....................................... 62
Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana SMPN 3 Tangerang Selatan ........................... 63
Tabel 4.6 Persentase Variabel X Butir 1 ........................................................... 66
Tabel 4.7 Persentase Variabel X Butir 2 ............................................................. 66
Tabel 4.8 Persentase Variabel X Butir 3 ............................................................. 67
Tabel 4.9 Persentase Variabel X Butir 4 ............................................................. 68
Tabel 4.10 Persentase Variabel X Butir 5 ........................................................... 68
Tabel 4.11 Persentase Variabel X Butir 6 ........................................................... 69
Tabel 4.12 Persentase Variabel X Butir 7 ........................................................... 70
Tabel 4.13 Persentase Variabel X Butir 8 ........................................................... 70
Tabel 4.14 Persentase Variabel X Butir 9 ........................................................... 71
Tabel 4.15 Persentase Variabel X Butir 10 ......................................................... 72
xv
Tabel 4.16 Persentase Variabel X Butir 11 ......................................................... 72
Tabel 4.17 Persentase Variabel X Butir 12 ......................................................... 73
Tabel 4.18 Persentase Variabel X Butir 13 ......................................................... 74
Tabel 4.19 Persentase Variabel X Butir 14 ......................................................... 74
Tabel 4.20 Persentase Variabel X Butir 15 ......................................................... 75
Tabel 4.21 Persentase Variabel X Butir 16 ......................................................... 76
Tabel 4.22 Persentase Variabel X Butir 17 ......................................................... 76
Tabel 4.23 Persentase Variabel X Butir 18 ......................................................... 77
Tabel 4.24 Persentase Variabel X Butir 19 ......................................................... 78
Tabel 4.25 Persentase Variabel X Butir 20 ......................................................... 78
Tabel 4.26 Persentase Variabel X Butir 21 ......................................................... 79
Tabel 4.27 Persentase Variabel X Butir 22 ......................................................... 80
Tabel 4.28 Persentase Variabel X Butir 23 ......................................................... 80
Tabel 4.29 Persentase Variabel X Butir 24 ......................................................... 81
Tabel 4.30 Skor Hasil Angket Variabel X ......................................................... 82
Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Variabel X ....................................................... 84
Tabel 4.32 Interpretasi Kategori Tingkat Perhatian Orang Tua .......................... 86
Tabel 4.33 Nilai Raport Mata Pelajaran IPS Variabel Y .................................... 87
Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Variabel Y ....................................................... 89
Tabel 4.35 Interpretasi Kategori Prestasi Belajar IPS ......................................... 92
Tabel 4.36 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) .............................................. 94
Tabel 4.37 Hasil Uji Homogenitas ...................................................................... 95
Tabel 4.38 Anova Tabel ...................................................................................... 95
Tabel 4.39 Indeks Korelasi antara Variabel X dan Y ......................................... 96
xvi
DAFTAR GAMBAR
Grafik 4.1 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram .......................... 93
Grafik 4.2 Hasil Residu Standar Menggunakan P-Plot ................................. 93
Grafik 4.3 Koefisiensi Korelasi Uji t ............................................................ 101
Histogram 4.1 Data Variabel X .......................................................................... 85
Histogram 4.2 Data Variabel Y .......................................................................... 91
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket penelitian Tingkat Perhatian Orang Tua
Lampiran 2. Perhitungan Validitas Variabel X
Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas Variabel X
Lampiran 4. Hasil Instrumen Angket Variabel X
Lampiran 5. Data Variabel X dan Y
Lampiran 6. Penghitungan Rata, Simpangan Baku, dan Varians X dan Y
Lampiran 7. Lampiran Hitungan
Lampiran 8. Hasil Wawancara
Lampiran 9. Tabel r Product Moment
Lampiran 10. T Tabel Statistik
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian
Lampiran 12. Surat Pernyataan Penelitian
Lampiran 13. Lembar Uji Referensi
Lampiran 14. Foto-foto Kegiatan Penelitian
Lampiran 15. Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia dewasa ini. Terlebih pendidikan sekarang ini merupakan sebuah
kebutuhan bagi umat manusia. Pendidikan juga merupakan suatu upaya agar
manusia dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk. Kemampuan, kecerdasan dan kepribadian suatu bangsa banyak ditentukan
oleh pendidikan, disamping itu pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya
mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di suatau
bangsa. Bahkan maju tidaknya suatu bangsa banyak ditentukan oleh
pendidikannya.
Firdaus M. Yunus Menyatakan pendidikan pada dasarnya diselenggarakan
dalam rangka membebaskan manusia dari berbagai persoalan hidup yang
melingkupinya, pendidikan bagi Freire merupakan salah satu upaya
mengembalikan fungsi manusia agar terhindar dari berbagai bentuk
penindasan, kebodohan sampai kepada ketertinggalan, oleh karenha itu
manusia sebagai pusat pendidikan maka manusia harus menjadikan
pendidikan sebagai alat pembebasan untuk mengantarkan manusia menjadi
makhluk yang bermartabat.1
Dalam Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 pendidikan adalah: “Usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan
negara.”2
Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Dengan adanya pendidikan,
1 Firdaus M. Yunus, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & YB. Mangun
Wijaya, (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004), Cet. Ke-1, h. 1 2 Undang –Undang R.I. nomer: 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2003, (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, 2003), cet 1, h.5
2
peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat
dikembangkan. Selain itu, pendidikan juga sebagai proses pembentukan pribadi
peserta didik.
Islam sangat mengajukan atau bahkan mewajibkan kepada pemeluknya
agar proses pendidikan di berikan kepada anak-anak semenjak dalam buaiannya.
Bahkan ketika masih dalam kandungan.3 Oleh karena itu, islam menetapkan
bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi
setiap manusia.
Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi
masa depan anaknya. Pendidikanlah yang menjadi jembatan penghubung anak
dengan masa depannya itu. Dapat dikatakan, pendidikan, merupakan salah satu
pembentuk pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya seorang anak untuk
memperoleh masa depan yang lebih baik.
Sekolah sebagi salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tugas dan
fungsi untuk mengupayakan, meningkatkan dan membina potensi-potensi para
siswa agar memiliki suatu kualitas dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Tetapi pendidikan tidak hanya
diberikan dilingkungan sekolah saja, lingkungan keluarga merupakan tempat
pendidikan paling utama. Seperti yang dinyatakan oleh Wens Tanlain, dkk
”Keluarga merupakan satuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak-
anak. Oleh karena itu keluarga disebut ”Primary Community”. Yaitu sebagai
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama”.4
Keluarga merupakan unit terkecil yang memberikan fondasi primer bagi
perkembangan anak, sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan
nuansa pada perkembangan anak. Disamping itu baik buruknya struktur keluarga
dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan
kepribadian anak. Oleh kerena itu keluarga, masyarakat dan sekolah adalah
3 Abudin Nata danFauzan, Pendidikan Dalam Persfektif Hadits, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2005, h.229. 4 Alisuf Sabari, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 22
3
sesuatu yang tidak bisa di pisahkan untuk menciptakan generasi muda yang
positif.
Dalam keluarga terdapat bermacam-macam kehidupan anak. Ada berbagai
macam permasalahan yang dihadapi anak dalam kehidupan keluarganya. Salah
satunya adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, yang disebabkan
oleh kesibukan dan banyak hal lainnya. Biasanya orang tua yang taraf
ekonominya kuat, waktunya banyak digunakan untuk acara-acara yang dianggap
sesuai dengan martabat sosialnya, sementara orang tua yang taraf ekonominya
lemah, waktunya banyak digunakan untuk kegiatan memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Sehingga dengan keadaan ini timbulah berbagai kesulitan yang dihadapi oleh
anak terutama kesulitan dalam belajar yang mengakibatkan prestasi belajar
mereka semakin menurun.
Sedangkan untuk mencapai prestasi belajar disekoloah, anak perlu
mendapat perhatian dari orang tuanya. Semakin tinggi perhatian dari orang tuanya
semakin tinggi pula prestasi belajar anak di sekolah. Orang tua yang lebih
memperhatikan pendidikan dan fasilitas pendidikan anakanya, maka motivasi
belajar anak tersebut akan meningkat begitu juga sebaliknya. Karena keluarga
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan
prestasi belajar seorang anak.
Keluarga merupakan sarana dan prasarana yang sangat penting dalam
memperoleh kebutuhan seorang anak, terutama kebutuhan sandang, pangan,
perlindungan dan sebagai pendukung utama bagi seorang anak untuk beraktivitas
agar berprestasi sesuai dengan cita-citanya. Menurut Ahmadi & Sholeh ”pada
umumnya anak mengharapkan pujian dari orangtuanya dan apabila pujian tersebut
tidak diberikan oleh orangtua, maka anak akan menjadi malas dan tidak mau
belajar sehingga dalam pendidikannya anak akan menunjukkan gejala-gejala
kemunduran dalam prestasi belajar.”5
5 Ahmadi dan Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2005), h. 45
4
Selain itu orang tua juga harus berusaha untuk membantu mengatasi
kesulitan yang dihadapi oleh putra-putrinya. Untuk bisa mengatasi kesulitan
putra-putrinya, orangtua harus mempunyai kedekatan dengan mereka, agar anak-
anak dapat merasakan perhatian dan bimbingan dari orang tua. Pertolongan yang
dilakukan oleh orang tua dalam proses belajar putra-putrinya akan menimbulkan
motivasi belajar yang besar. Hal ini yang akan menjadikan anak berhasil dalam
mencapai prestasi belajar yang ingin dicapai.
Bimbingan orang tua dalam belajar anak sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Pengawasan orang tua dalam belajar anak dirumah menyebabkan
anak dapat belajar dengan penuh kedisiplinan. Orang tua tidak harus membiarkan
anaknya atau memanjakannya bahkan merasa kasihan untuk belajar karena hal ini
bertujuan untuk menjadikan anak mempunyai wawasan yang berguna bagi
kehidupannya dimasa yang akan datang.
Orang tua sebagai guru utama bagi anaknya diharapkan dapat
membimbing dan mengarahkan anak dalam interaksinya dengan lingkungan
sekitar. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya selalu berkembang kearah
yang baik, dan untuk mengisi waktu luang anak, orang tua senantiasa memilih
tempat yang mereka anggap akan membantu perkembangan anak yang lebih baik
dengan tidak mengurangi kemerdekaan anak untuk bergaul dengan dunia luar.
Misalnya saja orang tua memasukkan anaknya ke tempat les/ bimbingan belajar.
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan anak
dalam belajar. Rasa aman itu membuat anak akan terdorong untuk belajar secara
aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang
menambah motivasi untuk belajar, seperti dengan adanya dukungan dari keluarga
baik yang berbentuk moril atau lainnya akan sangat mendukung untuk
peningkatan prestasi belajar yang lebih optimal.
Tetapi dalam kenyataannya, masih banyak orang tua yang lalai, lupa
dalam melaksanakan tugas mendidik anak. Kebanyakan dari mereka beranggapan
kebutuhan pendidikan anak-anak sudah terpenuhi ketika anak-anak tersebut sudah
5
diserahkan kepada guru disekolah dan menganggap tugas mereka sebagai orang
tua hanyalah mencari uang untuk membiayai sekolah anak-anak mereka.
Padahal tugas penting orang tua adalah bagaimana mereka bisa membantu
perkembangan belajar anak-anaknya, sesuatu kekeliruan ketika orang tua
menganggap tugasnya seslesai dengan menyekolahkan anak. Seharusnya orang
tua ikut terlibat dalam proses belajar putra-putrinya agar prestasi putra-putrinya
cemerlang.
Melihat terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya
prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor tingkat perhatian orang tua maka
pada penelitian ini penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai hubungan antara
tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di sekolah, terutama
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karena di SMPN 3 Tangerang
Selatan terdapat murid-murid yang nilai mata pelajaran IPSnya tergolong pas-
pasan atau masih kurang memuaskan. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui
apkah benar buruknya prestasi belajar siswa disebabkan oleh tingkat perhatian
orang tua yang renda?
Berangkat dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis
terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara
Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak.
2. Kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua berpengaruh dalam proses
belajar dan prestasi belajar anak di sekolah.
3. Rendahnya motivasi belajar anak yang kurang perhatian orang tua
6
4. Tidak sedikit orang tua yang menganggap bimbingan guru di sekolah
sudah cukup bagi keberhasilan anak dalam belajar.
5. Orang tua yang sibuk dengan aktifitas bekerja tanpa memperhatikan
pendidikan anak mengakibatkan prestasi belajar anak rendah.
6. Tidak sedikit orang tua yang tidak peduli dengan perkembangan belajar
anak di sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah ini dapat dibahas dengan jelas dan untuk menjaga agar
penelitian lebih fokus dan terarah, serta tidak menimbulkan keraguan dalam
penafsiran, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, penelitian ini dibatasi sebagai berikut “Hubungan antara Tingkat
Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMP Negeri
3 Tangerang Selatan”.
D. Perumusan Masalah
Terkait dengan latar blakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Adakah Hubungan antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan?”.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat perhatian orang tua dan
prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan tingkat
perhatian orang tua dengan prestasi belajar IPS.
7
b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan
lebih mendalam tentang permasalahan terkait
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Guru dan orang tua murid, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan kepada guru dan orang tua siswa-siswi agar
prestasi belajar anak lebih baik dan bermutu.
b) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang psikologi
pendidikan, psikologi belajar, dan mendapatkan informasi secara
mendalam tentang hubungan tingkat perhatian orang tua dengan
prestasi belajar terutama dalam pembelajaran IPS, serta menjadi
bekal bagi penulis dalam mendidik anak kelak.
c) Bagi institusi sekolah, penelitian ini diharapkan agar dapat menjaga
kualitas prestasi belajar siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah tersebut.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Perhatian Orang Tua
a. Pengertian Perhatian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”perhatian adalah ihwal
memperhatikan; apa yang diperhatiakan; minat”.1 Menurut Drs. Slameto
”perhatian adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam
hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya”.2
Sedangkan menurut Wasty Soemanto ”perhatian adalah cara
menggerakan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan
dalam medan tingkah laku”. 3
Sumadi Suryabrata dalam Psikologi Pendidikan menyebutkan bahwa
pengertian perhatian itu dapat dirumuskan menjadi dua, yaitu:
a) Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek.
b) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu
aktifitas yang dilakukan.4
Ada bermacam-macam perhatian, yang pokonya meliputi:
a) Macam-macam perhatian menurut cara kerjanya:
1. Perhatian spontan, yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak
sekehendak subjek.
2. Perhatian refleksif, yaitu perhatian yang sengaja atau sekehendak
subjek.
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), hal. 487. 2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 105. 3 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet ke-5, h. 34
4 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.
14
9
b) Macam-macam perhatian menurut intensitasnya:
1. Perhataian intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh
banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai aktifitas atau
pengalaman batin.
2. Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian yang kurang diperkuat oleh
rangsang atau beberapa keadaan yang menyertai aktifitas atau
pengalaman batin.
c) Macam-macam perhatian menurut luasnya:
1. Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju pada objek yang
sangat terbatas.
2. Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang tertuju kepada objek yang
luas atau tertuju kepada ruang lingkup objek yang luas atau tertuju
kepada bermacam-macam objek. 5
Wina Sunjaya dalam Kurikulum dan Pembelajaran menyebutkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perhatian ini dapat dilihat
dari dua aspek yaitu aspek kondisi dan aspek individu. Kedua aspek itu dan
komponen-komponennya adalah sebagai berikut:
a) faktor-faktor yang mempengartuhi kualitas perhatian dari aspek kondisi
terdiri dari:
1. kekuatan dan daya tarik rangsangan.
2. perubahan dan pergantian rangsangan.
3. keteraturan rangsangan.
4. Ketidakbiasaan, rangsangan.
b) faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian dari aspek individu terdiri
dari:
1. minat terhadap suatu rangsangan.
2. kondisi fisik setiap individu.
3. motivasi setiap individu.
4. kebutuhan individu. 6
5 Wasty Soemanto, Op. cit., h. 35.
6 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana, 2008), h. 268.
10
Berdasarkan pendap diatas, maka dapat disimpulkan perhatian
adalah proses reaksi seseorang yang dilakukan secara sadar terhadap sesuatu
obyek akibat adanya suatu rangsangan, sehingga mengakibatkan
bertambahnya kreatifitas seseorang. Dan dapat kita ketahui bahwa setiap
aktifits disertai dengan perhatian, baik dengan secara lisan ataupun gerakan.
Sedangkan perhatian yang dimaksud disini adalah perhatian orang
tua terhadap anaknya. perhatian yang direalisasikan dalam tindakan nyata,
dalam mengupayakan segala sesuatunya yang dapat mendukung
keberhasilan belajar anak. Perhatian yang intensif hendaknya diberikan
orang tua terhadap anak terlebih manyangkut dengan kegiatan belajarnya,
salah satunya dengan memeberikan rangsangan atau stimulus yang menarik
perhatian anak untuk belajar.
perhatian orang tua terhadap anaknya, termasuk perhatian orang tua
dalam hal pendidikan dan proses belajar anak dapat dilihat dari salah satu
bentuk perhatian dari segi subyektif. keterkaitan dari segi subyek ini terjadi
karena adanya ikatan emosional antara orang tua dan anak. Peran perhatian
orang tua sangatlah berpengaruh dalam proses belajar anak, agar anak
mempunyai motivasi dan semangat yang baik dalam menggapai
kesuksesannya dibiundang pendidikan.
Adapun macam-macam perhatian yang tepat dilakukan dalam belajar
yaitu:
a) perhatian intensif perlu digunakan, karenakegiatan yang disertai
dengan perhatian intensif akan lebih terarah.
b) Perhatian yang disengaja perlu digunakan, karena kesengajaan dalam
kegiatan akan mengembangkan pribadi anak didik.
c) Perhatian spontan perlu dilakukan, karena perhatian yang spontan
cenderung dapat berlangsung lebih lama dan intensif dari pada
perhatian yang sengaja.7
7 Wasty Soemanto, Op. cit., h. 37.
11
b. Pengertian Orang Tua
Orang tua merupakan orang yang pertama kali dikenal oleh anak
dalam kehidupan di dalam instutsi keluarga. Menurut kamus Bahasa
Indonesia, istilah orang tua diartikan dengan ”ayah dan ibu kandung, atau
orang yang dianggap orang tua atau dituakan (cerdik, pandai, ahli, dan
sebagainya), atau orang-orang yang dihormati dan disegani dikampung”.8
Firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 14:
يه أن وهىاعلى وهه وفصله في عامالاوسان بىالد يه حملته أمه اووصيى
(41)لقمان ديل الي المصيساشنسلي ولىال
Artinya:”Kami memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada
dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambahlemah dan menyampihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan ibu-bapakmu. Hanya kepad-Kulah
kembalimu” (Q.S Luqman: 14).
Berdasarkan ayat diatas, disimpulkan bahwa orang tua adalah Ayah
atau ibu kandung yang merawat sejak dalam kandungan, memberi kasih
sayang, bimbingan dan latihan serta memenuhi setiap kebutuhan baik
sandang, pangan maupun papan bagi anaknya. Allah telah memerintahkan
kepada seluruh manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya,
dalam memelihara dan memperlakukan orang tua dengan baik sebagaiman
sikap dan tindakan mereka. Karena dalam Islam orang tua ditempatkan pada
posisi tertinggi sehubungan dengan kasih sayang dan ketulusan orang tua
kepada anak-anak mereka.
8 http://www.kamusbesar.com/55484/orang-tua Deskripsi Orang Tua Kamus Besar KBBI.
Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015.
12
Menurut Thamrin Nasution ”orang tua merupakan setiap orang yang
bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang
dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai Bapak dan Ibu”.9
Sedangkan menurut Hurlock, ”orang tua adalah orang dewasa yang
membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan”.10
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua
adalah ayah atau ibu kandung atau orang yang dianggap tua, dan memiliki
tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya
untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap
dalam kehidupan bermasyarakat.
Jadi, berdasarkan uraian mengenai perhatian dan orang tua di atas
maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah suatu kegiatan
pemusatan daya psikis yang senantiasa mencurahkan perhatian penuh,
mengawasi serta memperhatikan mental dan sosial anak, diarahkan dengan
penuh kesadaran serta intensif kepada anak, baik dalam bentuk sikap
maupun perbuatan orang tua terhadap anak.
sedangkan maksud ”perhatian orang tua” disini adalah mengenai
perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. mengingat orang tua sebagai
pemegang bagian yang sangat penting dalam mendukung prestasi belajar
seorang anak. Karena perhatian dan bimbingan belajar dari orang tua sangat
dibutuhkan agar anak dapat meraih prestasi yang cemerlang.
c. Peran Orang Tua
Kedudukan orang tuaa adalah ”sebagi pendidik pertama dan utama
yang memiliki kesadaran dan cinta kasih yang mendalam untuk
mengasuh/mendidik anaknya dengan penuh tanggung jawab dan
9 Wikipedia Bahasa, “Orang Tua”, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua, 4 Januari
2015. 10
Ibid.
13
kesabaran”.11
Itu artinya orang tua memegang peranan yang amat penting
untuk meningkatkan perkembangan dan prestasi anak. Tanpa dorongan dan
motivasi orang tua, maka perkembangan prestasi belajar anak akan
mengalami hambatan.
Hasbullah merincikan tanggung jawab orang tua terhadap
pendidikan anaknya sebagai berikut:
a) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang manjiwai hubungan
orang tua dan anak.
b) Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi
kedudukan orang tua terhadap keturunannya, tanggung jawab moral
ini meliputi nilai-nilai agama atau spiritual.
c) Tanggung jawab sosial adalah dari keluarga yang pada gilirannya
akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa, dan Negara.
Tanggung jawab sosial itu merupakan perwujudan kesadaran
tanggung jawab kekeluargaan yang dibina oleh darah, keturunan dan
kesatuan keyakinan.
d) Memelihara dan membesarkan anaknya serta bertanggung jawab
dalam hal melindungi dan menjamin kesehatan anak baik jasmani
maupun rohaniah.
e) Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila
ia telah dewasa akan mampu mandiri.12
Orang tua harus memberikan pengarahan, bimbingan, dan
pendidikan kepada anak secara maksimum dan sempurna baik berbentuk
perintah maupun larangan atau dalam bentuk motivasi maupun sanksi, atau
bisa dalam bentuk ajakan kepada kebaikan maupun peringatan dari
perbuatan tercela. Karena orang tua adalah orang yang mempunyai peran
utama dalam membentuk kepribadian anak dan pendidikan anak, untuk
11
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Prees, 2005), h. 10. 12
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persadia, 2008),
h. 44-45.
14
mencapai sebuah prestasi yang baik. Baik buruknya seorang anak terletak
ditangan orang tuanya.
Orang tua mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pendidik dan
pembimbing dan sebagai pelindung dan pemelihara. Orang tua sebagai
pembimbing dan pendidik merupakan tugas orang tua kepada anaknya, anak
dalam islam merupakan amanat Allah. Oleh karenanya harus dididik dan
dibimbing dengan baik agar selamat dunia maupun akhirat.
Orang tua mempunyai tugas untuk melindungi dan memelihara
keselamatan dan keterjamianan untuk hidup, mendapatkan hak-haknya
sebagaimana mestinya baik secara moral maupun material.
Berdasarkan hal ini, kawajiban dan tanggung jawab ada di tangan
orang tua. Sedangkan menurut beberapa tokoh pendidik menyatakan bahwa
tanggung jawab yang terpenting adalah:
1) Tanggung jawab pendidikan moral
pendidikan moral adalah serangkaian sendi moral, keutamaan
tingkah laku dan naluri yang diwajibkan untuk anak, diusahakan dan
dibiasakan sejak ia mumayyiz dan mampu berfikir sehingga menjadi
mukallaf, berangsur menjadi pemuda dan siap menyongsong
kehidupan.13
2) Tanggung jawab pendidikan iman
Pendidikan keimanan adalah membekali anak-anak dengan dasar-
dasar iman, rukun islam dan dasar-dasar syariah, sejak anak mulai
mengerti dan memahami sesuatu.14
Kewajiban pendidikan adalah menumbuhkan anak atas dasar
pemahaman dan dasar-dasar pendidikan iman dan ajaran islam sejak
masa pertumbuhannya, sehingga anak tersebut terikat dengan islam
baik aqidah maupun ibadah.
13
Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak menurut Islam, (Bandung: Al-Syifa, 1988),
h. 169. 14
Ibid., h. 151.
15
3) Tanggung jawab pendidikan fisik
Ada banyak yang dipikulkan islam pada para pendidik, terutama
kepada ayah dan ibu. Tanggung jawab fisik ini untuk
mempersiapkan generasi agar tumbuh dengan kondisi fisik yang kuat
dan selamat, sehat dan semangat.
Berikut beberapa cara untuk mendidik secara fisik anak:
a) Memberikan nafkah kepada keluarga dan anak dengan cara yang
halal.
b) Mengikuti aturan-aturan yang sehat dalam makan, minum dan
tidur.
c) Mencegah diri dari penyakit yang menular.
d) Pengobatan terhadap penyakit.
e) Membiasakan anak untuk berolah raga.
f) Membiasakan anak untuk juhud dan tidak tenggelam dalam
kenikmatan
g) Membiasakan anak untuk sungguh-sungguh, jantan dan
menjauhkan diri dari pengangguran dan penyimpangan
4) Tanggung jawab pendidikan psikis
Pendidikan psikis adalah mendidik anak untuk berani mengatakan
yang hak, lugas, kesatria, merasa mampu, mencintai orang lain,
dapat mengendalikan amanah, dan berhias diri dengan semua
keutaman jiwa dan moral.
5) Tanggung jawab pendidikan intelektual
Pendidikan intelektual adalah pembentukan dan pembinaan berfikir
anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat, ilmu pengetahuan
hukum, peradaban ilmiah serta kesadaran berfikir dan berbudaya
sehingga anak matang dalam pemikiran dan sikap ilmiahnya.
6) Tanggung jawab pendidikan seksual
Pendidik seksual adalah upaya pengajaran, menyadarkan serta
penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada
anak, sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan
16
seks, naluri dan perkawinan. Jika anak telah tumbuh menjadi seorang
pemuda, dan dapat memahami urusan kehidupan, ia telah
mengetahui masalah-masalah yang diharamkan dan dihalalkan.
Bahkan mampu menerapkan tingkah laku islam sebagai akhlak yang
tidak akan mengikuti syahwat.
7) Tanggung jawab pendidikan sosial
Tanggung jawab yang dimaksud adalah pendidikan anak sejak dini
agar terbiasa menjalankan adab soasial yang baik dan dasar-dasar
psikis yang mulia dan bersumber pada aqidah islamiyah dan
perasaan keimanan yang mendalam. Sehingga setelah pendidikan ini
anak akan bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik,
keseimbangan akal yang matang dan tindakan yang bijaksana.
d. Bentuk-bentuk Perhatia Orang Tua
a) Pemberian Bimbingan Belajar
Menurut kamus pintar Bahasa Indonesia bimbingan adalah
”petunjuk cara mengerjakan sesuatu, tuntutan, pimpinan”.15
Bantuan atau bimbingan yang diberikan orang tua kepada anaknya
untuk menyelesaikan sesuatu atau memecahkan masalah.
Memberikan bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang
tua. hal ini tersirat dalam Al-Qur’an surat An Nisa, ayat 9 Allah
berfirman:
ليتقىااهللضعفاخافىا عليهم فا ةيزذىامه خلفهم وليخش الريه لىتسم
(9)الىساء: سديداالقىىالوليقى
Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang
yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
15
D. Wirah Aryono & Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pustaka Makmur, 2013), cet-1 h. 87.
17
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
Surat di atas menjelaskan bahwa orang tua harus
membimbingang anak-anaknya tidak membiarkan atau
meninggalkan begitusaja. karena sesungguhnya anak-anak itu
adalah makhluk yang lemah yang membutuhkan arahan dari kedua
orang tuanya. Karena membimbing anak merupakan kewajiban
semua orang tua kepada anknya.
Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan
kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan
dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntuan hidup, agar anak
lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam
menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan
mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang
berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya
sebagai individu yang potensial.
Didalam belajar anak membutuhkan bimbingan dan bantuan
dari orang tua, anak tidak mungkin tumbuh dengan sendirinya
dengan kelebihan dan kekurangannya, terlebih bimbingan dalam
hal belajar. Dalam upaya memberikan bimbingan kepada anaknya
yang sedang belajar dapat dilakukannya dengan saling berdiskusi
mengenai persoalan yang dialami oleh anaknya baik dirumah
ataupun dimana anak membutuhkannya. Keuntungan yang dapat
diambil dengan adanya diskusi diantaranya adalah melatih
menyampaikan gagasan dengan baik, terciptanya hubungan yang
harmonis antar anggota keluarga, orang tua lebih memahami
perkembangan anaknya, cita-citanya, gaya hidupnya, serta dapat
membantu anak dalam pencapaian prestasi belajarnya.
18
b) Memberi Nasehat
Menurut kamus pintar Bahasa Indonesia bimbingan adalah
”ajaran atau pelajaran yang baik, anjuran petunjuk, peringatan
teguran) yang baik”.16
Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah
memberikan nasihat kepada anak. Menasihati anak berarti memberi
saran-saran untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan
pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat dan petuah
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-
anak terhadap kesadaran akan hakikat sesuatu serta mendorong
mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik. Betapa
pentingnya nasihat orang tua kepada anaknya, sehingga Al Qur’an
memberikan contoh, seperti yang terdapat dalam surah Luqman
ayat 13 Allah berfirman:
عظيم لملظ الشسك وهىيعظه يبىي لاتشسك بااهلل ان لابىه هلقم هاقواذ
(41)لقمان:
Artinya : ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, diwaktu memberikan pelajaran kepadanya: “Hai,
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesunggunya
mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang besar”.
Maksud yang dapat dipetik dari ayat tersebut adalah orang tua
sebagai pendidik yang pertama harus bisa mengarahkan dan
membimbing kejalan yang benar serta menanamkan prinsip-prinsip
keislaman dan ketuhanan yang berupa tauhid dan akidah sebagai
bekal hidupnya kelak.
16
Ibid., h. 386.
19
Nasihat dapat diberikan orang tua kepada anaknya adalah agar
anaknya rajin belajar, kerjakan tugas-tugas sekolah dan masih
banyak lagi.
c) Memberikan Motivasi dan Penghargaan
Prestasi belajar anak ditentukan antara lain oleh gabungan
antara kecerdasan intelektual dan motivasi belajarnya. Jadi
motivasi merupakan hal yang penting untuk meraih prestasi, karena
motivasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan dorongan yang menumbuhkan perilaku tertentu
untuk mencapai suatu tujuan.
Hal ini berarti bahwa meskipun anak-anak memiliki
kecerdasan intelektual yang tinggi, jika tidak diikuti dengan
motivasi yang tinggi untuk mencapai prestasi belajar yang optimal
sesuai dengan kecerdasan intelektualnya, maka prestasi belajarnya
akan kurang memuaskan. Oleh karena itu agar tercapai prestasi
yang maksimal, maka orang tua perlu memotivasi dan memberikan
penghargaan kepada anaknya agar tercapai cita-citanya. Peran
orang tua dalam memotivasi anaknya agar berprestasi baik
dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah sangatlah besar. Oleh
karena itu orang tua perlu motivasi anaknya dalam hal belajar agar
tercapainya prestasi, hal ini dapat diwujudkan dengan cara
diantaranya adalah:
a. menemukan sifat optimis pada diri anaknya.
b. menemukan rasa aman dalam belajar.
c. membantu anak menentukan target atau citanya.
d. memberikan kesempatan kepada anak untuk pengembangan
dirinya.
Orang tua adalah pendidik anak di rumah, maka hendaklah
mampu memberikan motivasi dan dorongan kepada anak serta
sebisa mungkin memberikan semacam hadiah untuk menambah
20
prestasi dan minat belajarnya. Namun jika prestasi belajar anaknya
tersebut kurang baik maka tanggung jawab orang tua adalah lebih
memberikan motivasi kepada anaknya agar lebih giat belajar.
Prestasi anak jelek biasanya akan menimbulkan anak akan
berputus asa. Agar tidak terjadi hal yang demikian, sebagai orang
tua harus melakukan tindakan yang preventif, diantaranya adalah :
mengarahkan cara belajarnya, mengatur waktu belajarnya, jangan
menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang diluar
kemampuannya, selain itu sebagai orang tua jangan membanding
anaknya dengan anak yang lain. Karena anak yang sering
dibanding-bandingkan akan hilang kepercayaan dirinya. Orang tua
harus menerima segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki
anaknya.
Disamping itu orang tua juga perlu memberikan penghargaan
dan pujian kepada anaknya atas keberhasilan belajar yang telah
diraihnya. Karena dengan penghargaan dan pujian serta perhatian
orang tua akan menumbuhkan rasa banggga dan percaya diri dan
berbuat yang lebih baik lagi pada diri anak.
d) Memenuhi Kebutuhan Anaknya
Proses pengajaran di sekolah anak dipersiapkan untuk mampu
melaksanakan tugas dan keawajiban yang baru, khususnya
dipersiapkan untuk tugas-tugas hidup yang lebih berat pada usia
dewasa. Untuk itu peran orang tua sangat diperlukan dalam
pencapaian proses belajar anaknya, yaitu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan anaknya baik alat dan sarana yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak. Kebutuhan
tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, buku-
buku, alat-alat belajar, dan lain-lain.
Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak,
karena akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan
21
baik. Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai
akan berdampak positif dalam aktifitas belajar anak. Anak-anak
yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak
memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan
belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih bersemangat dan
termotivasi dalam belajar.
Motivasi dalam belajar amerupakan faktor yang penting karena
hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk
melakukan kegiatan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam
belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat
ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar,
seorang siswa akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk
belajar.
Kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan belajar, maka anak
akan merasa diperhatikan oleh orang tua. Kebutuhan belajar seperti
buku, karena buku termasuk unsur yang sangat penting dalam
peningkatan prestasi belajar. Buku merupakan salah satu sumber
belajar, disamping sumber belajar yang lain. Dengan dicukupinya
buku, maka akan memperlancar dan mempermudah preoses belajar
mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan
demikian sudah sepatutnya orang tua senantiasa memperhatikan
dan memenuhi kebutuhan belajar dalam upaya peningkatan prestasi
belajar anaknya.
e) Pengawasan Terhadap Anaknya
Pengawasan orang tua terhadap anaknya biasanya lebih
diutamakan dalam masalah belajar. Dengan cara ini orang tua akan
mengetahui kesulitan apa yang dialami anak, kemunduran atau
kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan
dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan demikian orang
22
tua dapat membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak
dapat meraih hasil belajar yang maksimal.
Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan terhadap
kebebasan anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada
pengawasan kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab.
Ketika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penyimpangan,
maka orang tua yang bertindak sebagai pengawas harus segera
mengingatkan anak akan tanggung jawab yang dipikulnya terutama
pada akibat-akibat yang mungkin timbul sebagai efek dari
kelalaiannya.
Kelalaiannya di sini contohnya adalah ketika anak malas
belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan anak akan
kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan
akibat jika tidak belajar. Dengan demikian anak akan terpacu untuk
belajar sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.
Orang tua mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau
aktifitas yang dilakukan oleh anaknya baik secara langsung
maupun tidak langsung. Apalagi di jaman globlisasi seperti
sekarang ini, anak lebih mudah untuk mengakses atau memperoleh
keinganan dengan mudah dan cepat. Kadang-kadang mereka tidak
mampu untuk menyaring antara hal-hal yang baik dan buruk,
sehingga dengan era globalisasi seperti sekarang ini anak-anak
sangat mudah untuk terpengaruh dengan sesuatu yang bersifat
negatif.
Jika anak-anak sampai mendapatkan informasi yang bersifat
negatif dan senatiasa anak terpengaruh, maka akan berakibat fatal
pada pendidikan mereka.
Peran orang tua sangat diperlukan dalam pengawasan terhadap
anaknya dalam masalah belajar, serta dengan cara ini orang tua
23
akan lebih mengetahui perkembangan belajar anak, apa saja yang
dibutuhkan sehubungan dengan aktifitas belajarnya sehingga pada
akhirnya anak akan memperoleh hasil belajar yang diinginkannya.
Dalam diri orang tua secara otomatis memiliki perasaan mengasihi
dan menyayangi terhadap anak, orang tua secara fitrah mencintai anak,
menjalar dalam perasaan jiwa, emosi untuk memelihara, mengasihi,
menyayangi, dan memperhatikan anaknya.
orang tua harus memberikan pengarahan, bimbinghan, dan
pendidikan kepada anak secara maksimal dan sempurna baik berbentuk
perintah maupun larangan atau dalam bentuk motivasi maupun sanksi, atau
bisa dalam bentuk ajakan kepada kebaikan maupun peringatan dari
perbuatan tercela.
Dukungan dan perhatian yang konsisiten dari orang tua dalam
kehidupan sehari-hari sangat lah penting, untuk mempertahankan
kepercayaan diri anak dalam keinginannya berprestasi.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah ungkapan yang terdiri dari dua kata,
yaitu prestasi dan belajar. Keduanya mempunyai makna berbeda, karena itu
sebelum pengertian ungkapan prestasi belajar dibicarakan, ada baiknya
pembahasan ini diarahkan terlebih dahddeulu untuk mendapatkan
pemahaman lebih jauh mengenai makna kata “prestasi” dan “belajar”.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ”prestasi” diartikan
”hasil yang doperoleh dari sesuatu yang dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya”.17
Sedangkan Tu’u menyatakan bahwa ”prestasi merupakan
17
D. Wirah Aryono & Syaiful Hermawan, Op. cit., h. 1101
24
hasil yang dicapai seseorang ketika telah mengerjakan tugas atau kegiatan
tertentu”. 18
Dapat disimpulkan bahwa Prestasi adalah suatu hasil dari suatu
usaha yang telah dilakukan oleh individu atau kelompok dalam suatu bidang
tertentu.
Sedangkan belajar dalam kamus Bahasa Indonesia adalah ”berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu”.19
Belajar selalu berkenaan dengan
perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah
kepada yang lebih baik ataupu yang kurang abaik, direncanakan atau tidak.
Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman-
pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungan.20
Menurut M.Alisuf Sabari, “Belajar adalah merupakan faktor penentu
proses perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa
pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain
tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar”.21
Sedangkan menurut Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”. 22
Slameto juga mengembangkan cirri-ciri perubahan tingkah laku
dalam pengertian belajar, diantaranya adalah:
1) Perubahan terjadi secara sadar
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
18
Tulus Tu’u, Peran disiplin pada Perilaku & Prestasi Siswa, (Jakarta: Grafindo, 2004),
h 74 19
http://www.kamusbesar.com/607/orang-tua Deskripsi Orang Tua Kamus Besar KBBI.
Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015. 20
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2009) Cet. Ke-5. H. 155. 21
M. Alisuf Sabari. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1996) Cet. Ke-2
h. 54. 22
Slameto, op. cit., h. 2.
25
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.23
Dalam psikologi pendidikan disimpulkan bahwa hal-hal pokok dari
pengertian belajar adalah:
1) Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu yang belajar, baik aktual maupun potensial
2) Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan
baru yang berlaku dalam waktu yang relatife lama.
3) Perubahan itu karena usaha.24
Dari pengertian-pengertian yang telah diungkapkan oleh para ahli
diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu
perubahan dalam diri individu. Perubahan manusia dari tidak tau menjadi
tau, perkembangan manusia dari tidak bisa menjadi bisa. Perubahan itu
terjadi setelah melalui prose belajar. Proses belajar itu terjadi meliputi
berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti perubahan pada
cara berpikir, keterampilan, kecakapan kebiasaan maupun sikap.
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia,
dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu
sehingga tingkahnya berkembang menjadi lebih baik. Semua aktivitas dan
prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar.
Dari pemahaman tentang pengertian prestasi dan belajar maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai yang
mengakibatkan perubahan atau kemajuan dalam diri individu dari aktivitas
belajar, baik perubahan tingkah laku, ilmu pengetahuan atau kecakapan
yang diketahui lewat hasil evaluasi berupa angka, simbol, huruf maupun
23
Ibid., h. 3-4 24
Alisuf Sabri, op. cit., h. 56
26
kalimat yang dapat menunjukan hasil yang sudah dicapai pada periode
tertentu.
b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Setiap siswa di sekolah dapan menunjukan prestasi yang berbeda
dengan siswa lainnya. Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan
individualah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan
siswa, sehingga menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar. Prestasi
belajar merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terdapat
sejumlah faktor yang saling mempengaruhi.
Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
digolongkan menjadi dua, ”yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedagkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu”.25
Berikut
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:
1. Adapun faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar yang meliputi:
a. Faktor Jasmaniah
a) Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-
bagiannya/ bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal
sehat. Kesehtan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses
belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu.
b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurna mengenai tubuh/ badan. Keadaan cacat tubuh
juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarya juga
terganggu.
25
Slameto, op. cit., h. 54
27
b. Faktor Psikologis
Beberapa aspek psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar, antara
lain:
a) Intelegensi, Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga
jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke
dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/
menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi
besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang
sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan
lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang
rendah. faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ)
seseorang.
b) Perhatian, Perhatian menurut Gazali yang di kutip okleh Slameto
adalah ”keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata
tertuju kepada sesuatu obyek (benda/ hal) atau sekumpulan
objek”.26
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari.
Jika bahan ajar tidak menjadi perhatian siswa, maka timbul
kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat
belajar dengan baik, diusahakan bahan pelajaran selalu menarik
perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan
hobi atau bakatnya.
c) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan mintat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya
tarik baginya.
26
Ibid., h. 56
28
d) Motif, Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Di dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak,
akan tetapi untuk mencapai itu perlu berbuat, sedangkan yang
menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya
penggerak atau pendorong.
e) Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.27
f) Kematangan, Kematangan adalah suatu tingkat/ fase dalam
pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap
untuk melaksanakan kecakapan baru. Anak yang sudah siap
(matang) belum dapat melakukan kecakapannya sebelum belajar.
Belajar akan lebih baik jika anak sudah siap (matang). Jadi
kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari
kematangan dan belajar.
g) Kesiapan, Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau
bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar,
karena jika siswa belajar dan padanya susah ada kesiapan, maka
hasil belajarnya akan lebih baik.
c. Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu, kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan
tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu
hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari
jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
27
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), h 131
29
2. Faktor ekstern adalah faktor sosial dan faktor non sosial.
a. Faktor Sosial, yang terdiri dari:
a) Lingkungan keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi orang
tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Lingkungan sekolah, yang meliputi metode pengajaran, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa lainnya,
disiplinsekolah, sarana dan prasarana peembelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran, metode belajar, dan tugas rumah.
c) Lingkungan masyarakat, meliputi kegiatan anak dalam masyarakat,
teman bergaul, media massa, dan budaya hidup masyarakat.
b. Faktor Non Sosial
Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa. Faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
Dari urain diatas dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa sangat
berhubungan dengan dengan faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor
tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kelemahan salah
satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar.
Namun, dalam hubungannya dengan prestasi belajar yang dapat diperoleh
siswa, faktor internallah yang sangat penting berperan besar dalam
pencapaian prestasi belajar siswa. Kalau siswa sudah mampu memotivasi
dirinya untuk tekun belajar, maka siswa itu sudah tidak bergantung lagi
dengan motivasi dari luar (eksternal). Serta hasil belajar yang didapat
dengan adanya faktor intrinsik (memotivasi dari diri siswa) akan berbeda
dengan prestasi belajar yang diperoleh karena faktor ekstrinsik (motivasi
dari orang lain), dan akan mempunyai keputusan tersendiri jika prestasi
belajar diperoleh dengan nilai yang optimal dengan motivasi dari diri siswa.
30
c. Indikator Prestasi Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dalam proses
belajar siswa. Dalam menetapkan indikator prestasi belajar siswa perlu
disesuaikan dengan ranah/ jenis prestasi siswa sehingga tepat dalam
memberikan evaluasi dalam mencapai indikator prestasi belajar tesebut.
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa
sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar
indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi
yang hendak diungkapkan atau diukur28
.
Tabel 2.1
Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
Ranah/ Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah Cipta (kognitif)
1. Pengamatan
2. Ingatan
3. Pemahaman
4. Aplikasi/ Penerapan
1. Dapat menunjukan;
2. Dapat membandingkan;
3. Dapat menghubungkan
1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan
kembali
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
1. Dapat memberikan
contoh
2. Dapat menggunakan
secara tepat
1. Tes tulis
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
3. Observasi
28
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 148
31
5. Analisis
(pemeriksaan dan
pemilihan secara
teliti)
6. Sintesis (membuat
paduan baru dan
utuh)
1. Dapat menguraikan
2. Dapat
mengklasifikasikan/
memilah-milah
1. Dapat menghubungkan
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat
menggeneralisasikan
(membuat prinsip umum)
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
B. Ranah Rasa (Afektif)
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apesiasi (sikap
menghargai)
1. Menunjukkan sikap
menerima
2. Menunjukkan sikap
menolak
1. Kesediaan berpartisipasi/
terlibat
2. Kesediaan
memanfaatkan
1. Menganggap penting dan
bermanfaat
2. Menganggap indah dan
harmonis
3. Mengagumi
1. Tes tertulis
2. Tes skala sikap
3. Observasi
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
1. Tes skala
penilaian sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
32
4. Internalisasi
(pendalaman)
5. Karakterisasi
(penghayatan)
1. Mengakui dan meyakini
2. Mengingkari
1. Melembagakan atau
meniadakan
2. Menjelmakan dalam
pribadi dan pribadi
sehari-hari
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas
ekspresif (yang
menyatakan
sikap) dan tugas
proyektif (yang
menyatakan
perkiraan atau
ramalan)
1. Pemberian tugas
ekspresif dan
proyektif
2. Observasi
C. Ranah Karsa
(Psikomotor)
1. Keterampilan
bergerak dan
bertindak
2. Kecakapan ekspresi
verbal dan non-
verbal
Kecakapan
mengkoordinasikan gerak
mat, tangan, kaki, dan
anggota tubuh lainnya.
1. Kefasihan melafalkan/
mengucapkan
2. Kecakapan membuat
mimik dan gerakan
jasmani
1. Observasi
2. Tes tindakan
1. Tes lisan
2. Observasi
3. Tes tindakan
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya.29
29
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), cet 2, h. 171
33
Ada beberapa pendapat para ahli pendidik dan IPS di Indonesia yang
memeberikan pengertian IPS, diantaranya yaitu:
a) Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran
ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD,
SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan
tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di
universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan
berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan
dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan
kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah
dicerna.
b) S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan
fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan
bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan
dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan
psikologi sosial.
c) Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang
studi yang menghormati, mempelajari, mengelola, dan membahas
hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human
relationship sehingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh
pemecahan. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dan
berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan
sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.30
Dari berbagai pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
ilmu pengetahuan sosial adalah hasil penyederhanaan dari berbagai macam
disiplin ilmu sosial yang ada. Penyederhanaan yang dimaksud lebih tertuju
kepada penyesuaian dengan kurikulum yang akan diterapkan di sekolah,
karena pada dasarnya sifat dari disiplin ilmu sosial hampir serupa yakni
mempelajari manusia dan gejala sosial yang dialaminya.
b. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai
berikut:
30
Nadir dkk, Ilmu pengetahuan sosial 1 edisi pertam, (Lerning Assistance Program For
Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 10
34
1) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsure-unsur
geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi bukan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekoonomi, dan sosiologi, yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan topik (tema)
tertentu.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut
berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan
interdisipliner dan multidisipliner.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat menyangkut
peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab
akibat, kewilayah, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur,
proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar
survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaa, keadilan dan
jaminan keamanan.
5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga
dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan.31
Berdasarkan perspektif mengenai karakteristik IPS di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa IPS adalah salah satu mata pelajaran yang
merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu yaitu ekonomi, geografi,
sosiologi, dan sejarah yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial serta dikaji dengan pendekatan interdisipliner.
c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan adanya tujuan pembelajaran dapat dijadikan
sebagai arah untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar
mengajar. Berikut ini adalah rumusan tujuan dari pembelajaran IPS adalah
sebagai berikut:
a) Memiliki kesadaran dan kepedulian dalam lingkungannya, melalui
pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaanmasyarakat.
b) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan
metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
31
Trianto, Op. cit., h. 175
35
c) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat.
d) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,
serta mampu membuat nalisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan yang tepat.
e) Mampu mengemukakan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung
jawab membangun masyarakat.
f) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.
g) Fasilitator didalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat
menghakimi.
h) Mempersiapkan siswa menjadi warga yang baik dalam
kehidupannya dan mengembangkan kemampuan siswa
menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap
persoalan yang dihadapi.
i) Menekankan perasaan emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan
siswa tehadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan. 32
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan potensis peserta didik
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap
dan mental yang positif, terampil dalam menyikapi segalah masalah yang
terjadi, baik yang menimppa dirinya sendiri maupun masyarakat.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Usman Hakim, Nim: 708114282. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan
Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Jurusan Administrasi
Perkantoran Di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Fakultas Ekonomi.
Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran. Universitas Negeri Medan 2013. Dari hasil penelitian yang
dilakukan dapat diketahui bahwa ada hubungan yang positif antara
perhatian orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hal
ini terlihat dari perhitungan variabel perhatian orang tua (X1) terhadap
prestasi belajar siswa (Y) diperoleh Fhitung = 17,85 sedangkan Ftabel =
4,21 pada taraf signifikan 95% dan α= 0,05, derajat kebebasan (dk) 1: 27
32
Ibid., h. 177
36
ternyata Fh >Ft (17,85 > 4,21). Dengan demikian hipotesis pertama dapat
diterima yaitu pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang
tua terhadap prestasi belajar siswa di Jurusan Administrasi Perkantoran di
SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Dari perhitungan variabel minat
belajar (X2)terhadap prestasi belajar siswa (Y) diperoleh Fhitung = 11,44
sedangkan Ftabel = 4,21 pada taraf signifikan 95% dan α= 0,05, derajat
kebebasan (dk) 1: 27 ternyata Fh >Ft (11,44 > 4,21). Dengan demikian
hipotesis kedua dapat diterima yaitu pengaruh yang positif dan signifikan
antara minat belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMK BM Taman
Siswa Lubuk Pakam.
Sedangkan hasil perhitungan variabel perhatian orang tua dan minat
belajar terhadap prestasi belajar siswa diperoleh Fhitung = 11,87
sedangkan Ftabel = 3,37 pada taraf signifikan 95% dan α= 0,05, derajat
kebebasan (dk) 1: 26 ternyata Fh >Ft (11,87 > 3,37). Dengan demikian
Hipotesis ketiga dapat diterima yaitu pengaruh yang positif dan signifikan
antara perhatian orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa
di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Selanjutnya, dari perhitungan
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,477, yang berarti 47,7%
prestasi belajar siswa (Y) dipengaruhi oleh perhatian orang tua (X1) dan
minat belajar siswa (X2).33
2. Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah
Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2011/2012). Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan
Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga (STAIN)
2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Ada
33
Usman Hakim, Nim: 708114282. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK BM Taman Siswa
Lubuk Pakam. Fakultas Ekonomi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran. Universitas Negeri Medan 2013.
37
pengaruh positif antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa
kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini terlihat
dari perhitungannya bahwa diperoleh nilai rxy korelasi antara perhatian
orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV MI Miftahul Falah Desa
Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2011/2012 sebesar 0,485. Setelah dikonsultasikan dengan r table pada taraf
signifikan 5% dengan N = 32 sebesar 0,349 dan taraf signifikan 1% 0,449
ternyata hasil rxy lebih besar daripada harga r table product moment. Dan
dikonsultasikan dengan uji t 5% sebesar 1,697 dan t hitung = 3,588, maka
dalam hal ini t hitung > t tabel. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha
diterima.34
3. Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong
Tangerang Selatan, Jurusan Pendidikan Agana Islam Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Dari hasil penelitian yang
dilakukan dapat diketahui bahwa tidak terdapat korelasi yang positif antar
perhatian orang tua dengahn prestasi belajar fikih. Hal ini terlihat dari hasil
penelitian dengan angka 0,18. Korelasi tersebut tegolong lemah atau
sangat rendah karena korelasinya berada antar 0,00-0,20. Berdasarkan
tingkat keeratan dua variabel, maka dapat diketahui koefisien
determinannya sebesar 1,166% dan 8,834% merupakan variabel lain yang
memberikan konstribusi terhadap prestasi belajar siswa.35
34
Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012). Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga (STAIN) 2012. 35
Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan, Jurusan Pendidikan
Agana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.
38
C. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu seperti faktor
dalam, faktor luar dan faktor pendekatan belajar yang digunakan oleh siswa.
Faktor dalam yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara garis besar dibagi
lagi menjadi faktor fisik, faktor psikis. Sedangkan faktor luar siswa terkait pada
lingkungan diluar diri siswa diantaranya adalah keluarga. sedangkan pendekatan
belajar yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan belajarnya.
Orang tua adalah unsur dalam keluarga yang mempunyai peran yang
sangat penting dalam perkembangan anak dan motivasi belajar anak. Perhatian
orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi
aktifitas belajar anak. Bagi orang tua yang sering meluangkan waktunya untuk
pendidikan anaknya akan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan prestasi
belajar anaknya. Apabila anaknya mengalami kesulitan belajar dan prestasi
belajarnya menjadi turun makan dapat dicari penyebabnya dan diusahakan untuk
mengatasinya.
Orang tua yang mempunyai perhatian yang baik terhadap aktifitas belajar
anaknya seperti menyediakan fasilitas belajar anak, mengawasis kegiatan dan
penggunaan waktu belajar anak, serta pemberian bantuan ketika anak mengalami
kesulitan dalam belajar akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi
belajar. Sebaliknya orang tua yang kurang bahkan sama sekali tidak
memperhatikan aktifitas belajar anaknya dapat menyebabkan anak menjadi
kurang bersemangat dalam belajar akibatnya prestasi belajar anak akan kurang
memuaskan.
Oleh karena itu sebagi orang tua harus memperhatikan anaknya dalam hal
pendidikan, mulai dari mengawasi cara belajar anak dirumah, memberi fasilitas
belajar anak, membantu anak mengatasi kesulitan dalam belar danlain sebagainya
dengan begitu maka akan tercipta kerjasama yang baik antara orang tua dan
sekolah karena pendidikan bukan lah hanya tanggung jawab guru dan pihak
39
sekolah saja melainkan keluarga dan masyarakat juga mempunyai tanggung jawab
yang sama atas pendidikan anak, seperti yang dikatkan oleh Abu Ahmadi bahwa
”pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat
dan pemerintah”.36
Dengan demikian diduga jika orang tua memberikan perhatian yang tinggi
kepada anaknya maka anak akan termotivasi untuk lebih giat dan lebih
mengembangkan kemampuannya dalam belajar sehingga anak akan mudah
memperoleh prestasi belajar yang baik dan begitu juga sebaliknya.
D. Hipotesis Penelitian
Penulis menggunakan hipotesa kerja sebagai kesimpulan sementara, yaitu
dengan rumusan sebagai berikut: “Terdapat hubungan antara tingkat perhatian
orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan”.
36
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke-1,
h. 91.
Eksternal
Keluarga Perhatian Orang Tua
Bimbingan Belajar
Penyediaan fasilitas
belajar Pengawasan
Kerjasama orang tua dan
sekolah
Nasehat
Motivasi & Penghargaan
Prestasi
Belajar Siswa
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Objek
yang akan diteliti adalah siswa-siswi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan maret 2015. Adapun alasan
pemilihan lokasi tersebut, adalah:
1. Kemudahan perizinan dalam melakukan penelitian
2. Lokasi mudah dijangkau
3. Peneliti ingin meyakinkan adakah hubungan antara tingkat perhatian orang
tua dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Tangsel
4. SMP Negeri 3 Tangsel memiliki kriteria sesuai dengan yang peneliti
harapkan
B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survei dengan
pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif yaitu hasil penelitian
berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Menurut Nana Syaodih dalam
bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan, ”penelitian kuantitatif
adalah suatu pendekatan penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
pemikiran orang secara individual maupun kelompok”.1
Dalam penelitian pendekatan korelasional ini, penulis berusaha
menghubungkan suatu variable dangan variable lain yaitu antar tingkat perhatian
orang tua dengan prestasi belajar siswa.
”Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode PenelitanPendidikan, (Bndung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), Cet. 9, Hal. 60
41
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”. Ada dua jenis variabel, Ada
variabel bebas dan ada variabel terikat.Variabel bebas (independen) adalah
”merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Sedangkan
yang dimaksud variabel terikat (dependen) ”merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. 2
Adapun variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
1. Tingkat perhatian orang tua adalah variabel (X) atau sebagai variabel bebas
(independent variable).
2. Prestasi belajar siswa (nilai raport) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah variabel (Y) atau sebagai variabel terikat (dependent variable).
Adapun pedoman yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
buku pedoman penulisan skripsi yang disusun oleh tim Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. Populasi dan Sample
”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.3 Jadi, pupolasi dalam penelitian
pendidikan adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Adapun populasi target
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
populasi terjangkau adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Tangerang Selatan. yang
berjumlah 322 siswa.
”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.4 Jadi, sample adalah sebagian kecil atau wakil dari populasi
yang diteliti. Sample diambil dari populasi dengan menggunakan teknik rendom.
Dalam pengambilan sampel penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi
Arikunto yang menyatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari seratus, maka
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
CV, 2013), Cet. 19, h. 38-39 3Ibid., h. 80
4Ibid.
42
lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya mepupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika subjeknya lebih dari seratus dapat diambil 10-15% atau 20-
25%”.5
Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis mengambil 15% dari populasi
terjangkau , karena jumlah populasinya 322 siswa. Maka yang akan dijadikan
sample dalam penelitian ini sebanyak 46 siswa. Penulis mengundi kelas mana
yang ingin diteliti, kemudian terpilih lah kelas VIII6 SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan. Adapun alasan penulis memilih kelas VIII karena siswa kelas VIII
merupakan suatu periode peralihan/masa perubahan, yang dimana seorang anak
mencari identitasnya sendiri ketika akan memasuki masa ambang remaja. oleh
karena itu anak perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua agar hasil
belajarnya baik.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah berbagi macam data yang diperlukan
untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang sudah
dirumuskan. Untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini, penulis
menggunakan instrumen pengumpulan data sebagai berikut:
1. Kuesioner (angket)
”Kuesioner (angket) merupakan teknik pegumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.6 Penulis menyebarkan
kuesioner (angket) terkait dengan permasalahan yang diteliti, kuesioner
(angket) yang disebarkan tersebut akan memudahkan penulis mendapatkan
data yang representatif sehubungan masalah yang diteliti.
5 http://panduanskripsi.com/teknik-teknik-dalam-menentukan-pengambilan-sampel-
penelitian-skripsi/ Di unduh pada tanggal 19 Januari 2015. 6Sugiyono, op. cit., h. 142
43
Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
tertutup. Angket tertutup adalah suatu pertanyaan atau pernyataan yang
diberikan kepada reponden dengan jawaban yang telah disediakan dan
sifatnya tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah
disediakan oleh peneliti. dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
a. Jika siswa memberikan jawaban SL diberi skor 4
b. Jika siswa memberikan jawaban SR diberi skor 3
c. Jika siswa memberikan jawaban JR diberi skor 2
d. Jika siswa memberikan jawaban TP diberi skor 17
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data mengenai tingkat
perhatian orang tua melalui kuisioner yang diajukan kepada siswa kelas
VIII6 SMPN 3 Tangerang Selatan. Pernyataan-pernyataan pada kuisioner
diberikan terlebih dahulu kepada 20 orang siswa untuk di uji cooba,
kemudian disebarkan pada 46 siswa dikelas VIII6 SMPN 3 Tangerang
Selatan.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Variabel X yaitu Tingkat Perhatian Orang Tua
Variabel Indikator No Item Pernyataan Jumlah
Tingkat
Perhatian Orang
Tua
Bimbingan belajar 4, 7, 8, 25, 29 5
Nasehat 24, 26, 22, 28 4
Motifasi dan Penghargaan 14, 18, 20, 23, 31 5
Memenuhi Kebutuhan 3, 10, 12, 19 4
Pengawasan 1, 5, 6, 9, 11, 13, 15,
17, 21, 27, 30 11
7Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung, Refika Aditama, 2010), h.
17
44
Komunikasi Orang Tua dan
Guru 2 dan 16 2
Total 31
2. Wawancara
Wawancara adalah merupakan proses komunikasi dua arah antara
kedua pihak dan memiliki arti penting berkenan dengan upaya mendapatkan
informasi awal.8 Wawancara digunakan untuk memperkuat penelitian yang
terkait, maka dilakukan wawancara kepada beberapa orang tua siswa SMPN
3 Tangerang Selatan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumen-dokumen.
Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang
prestasi belajar siswa, yaitu nilai raport pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial semester ganjil 2014/2015. Selain itu juga untuk
memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi sekolah
serta sarana dan prasarana disekolah tersebut.
E. Teknik Pengolaan Data
Data yang terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Editing
”Editing adalah pengecekan atau pemeriksaan data yang telah berhasil
dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk
tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan”.9 Tujuan dilakukan editing
8 Purbayu Budi Santosa dan Muliawan Handayani, statistika Deskriptif dalam Bidang
Ekonomi dan Niaga, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.14 9Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013), h. 126.
45
adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang
terdapat pada catatan lapangan.
2. Codeting/Skoring
”Codeting/Skoring adalah kegiatan pemberian kode atau skor tertentu
pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama”.10
Tabel 3.2
Skor Alternatif Jawaban Responden
Pilihan Jawaban Skor Pernyataan
Skor
Selalu 4
Sering 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
3. Tabulasi
”Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang
telah diberi kode atau skor sesuai dengan kebutuhan analisis”.11
Kemudian
data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya
melakukan analisis data dengan analisa kuantitatif. Analisa yang
sebelumnya telah ditentukan persentasenya dengan menggunakan distribusi
frekuensi.
Keterangan:
P : Angka Persen (Prosentase)
F : Frekuensi Jawaban
10
Ibid., h. 127 11
Ibid.
46
N : Banyaknya Responden12
F. Teknik Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi suatu
informasi, sehingga dapat dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari responden terkumpul, yang kemudian akan dianalisis.
1. Uji Persyarat Analisis Data
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah distribusi sampel
yang terpilih dari distribusi populasi dalam penelitian mempunyai
distribusi normal atau tidak. Alat yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas data dengan menggunakan statistik Kolmogrov-Smirnov.
peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows untuk
perhitungan uji normalitas.
b) Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih.13
Kriteria uji yang
digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki penyebaran
secara homogen apabila nilai r lebih kecil dari pada tingkat α yang
digunakan yaitu 0,05.
c) Uji Linearitas
12
Ibid., h. 43 13
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
Dalam Penelitian: Dilengkapi Aplikasi Program SPSS, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), Cet.
II, h. 84
47
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang liniear atau tidak secara signifikan. Alat yang
dapat digunakan untuk menguji linearitas adalah dengan program SPSS
dengan menggunakan Test for linearity pada taraf signifikan 0,05.
2. Uji Hipotesis Penelitian
a) Koefisien Korelasi
Tujuan korelasi adalah mengetahui apakah benar adanya pengaruh
antara variabel X dan variabel Y atau sebaliknya. Dan apakah pengaruh
tersebut positif atau negatif. Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam
penelitian, digunakan analisis data secara statistik. Adapun langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mencari angka indeks dengan korelasi ”r” dengan menggunakan
rumus korelasi product moment dari Carl Person sebagai berikut:
( ) ( )
√( ( ) ) ( ( ) )
Keterangan :
: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N : Jumlah Responden
: Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
: Jumlah seluruh skor X
: Jumlah seluruh skor Y14
b. Memberikan interpretasi terhadap (rxy) atau memberikan
interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r”
14
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditma,
2010), h. 180
48
product moment (rxy), yaitu dengan mencocokan hasil
perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment
seperti dibawah ini:
Tabel 3.3
Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi
Besarya “r”
Product moment Interpretasi
0 00-0,20 Antara variabel X dan variabel Y
memang terdapat korelasi, akan tetapi
korelasi itu sangat lemah atau sangat
rendah sehingga korelasi itu diabaikann
(dianggap tidak ada korelasi antara
variabel X dan variabel Y)
0,20- 0.40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah atau rendah
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukup
0,70-0,90 Antara variabel X dann variabel Y
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat atau sangat
tinggi15
c. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”
product moment dengan tabel nilai “r” product moment.
Dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau
degress of reedom (df) dengan rumus sebagai berikut:
15
Anas Sudijno, Op. Cit., h. 193
Df = N - nr
49
Keterangan :
Df = Degress of freedom
N = Number of cases
nr = banyaknya variabel yang di korelasikan
Dengan diperolehnya df maka dapat dicari besarnya “r” yang
tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf
signifikan 5% maupun 1%. Jika rhitung sama dengan atau lebih
besar dari pada rtabel maka Ha disetujui atau terbukti
kebenarannya. Jika sebaliknya maka Ha tidak disetujui atau
tidak terbukti kebenarannya.
d. Selanjutnya Untuk mencari konstribusi variabel X terdapat
variabel Y penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
KD : Koefisien Determination (konstribusi variabel X
terhadap variabel Y)
r2 : Koefisien Korelasi antara variabel X dan Variabel Y
b) Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t)
Dalam penggunaan uji-t harus didahului dengan asumsi bahwa semua
sampel yang diambil harus acak dan sumber data harus berasal dari
populasi berdistribusi normal. Dengan demikian, terhadap hasil
perhitungan koefisien korelasi pada data dari populasi tersebut dapat
dilakukan uji keberartian. Uji keberatian tersebut bertujuan untuk
mengetahui dan meyakini bahwa koefisien korelasi hasil perhitungan
KD = r2
x 100 %
50
mempunyai arti (bermakna).16
Setelah diketahui nilai koefisien korelasi,
maka tahap selanjutnya adalah uji-t. Uji-t digunakan untuk melihat
keberatian hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka perlu
diuji dengan menggunakan rumus thitung:
√
√
Keterangan :
thitung : nilai thitung
r : koefisien korelasi hasil thitung
n : jumlah responden17
Kriteria Pengujian :
H0 diterima, jika thitung < ttabel, maka koefisien korelasi tidak signifikan
H0 ditolak, jika thitung > ttabel, maka koefisien korelasi signifikan.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah ”menunjukan sejauh mana suatu alat pengujur
betul-betul mengukur apa yang perlu diukur”.18
Uji validitas digunakan
untuk mengetahui kelayakan butir-butir dlam suatu daftar pernyataan dalam
mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya
mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Dalam pengujian instrumen
penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan maksud
untuk mengukur apakah variabel-variabel dalam penelitian ini valid atau
tidak valid (Drop), yaitu:
16
Yusri, Statistik Sosial, (Yogyakarta,graha ilmu.2013) cet.2 hal.262. 17
Budi Susetyo, Op.cit., h. 182 18
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif,
(Jakarta, Kencana, 2010), h. 290
51
( ) ( )
√( ( ) ) ( ( ) )
Keterangan:
r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N : Number of Cases (Jumlah data)
XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X : Jumlah seluruh skor X
Y : Jumlah seluruh skor Y.19
Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan
“r” tabel, dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung
> rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk
menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari
“r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan
untuk menjaring data.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) adalah “indeks yang menunjukan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan”.20
Tahap
perhitungan uji reabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach,
yaitu:
a) Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan :
( )
19
Budi Susetyo, Op, cit., h. 180 20
Syamsul Bachri Thalib, Op, cit., h. 292
52
b) Menghitung varians total dengan rumus :
( )
c) Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :
(
( )) (
)
Keterangan :
r11 : Reliabilitas
k : Banyaknya butir pertanyaan
σb2
: Jumlah varians butir
σt2
: Varians total21
Tabel 3.4
Interpretasi Nilai Reliabilitas
Besar nilai r
Interpretasi
0,800-1,000
0,600-0,799
0,400-0,599
0,200-0,399
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Jika dari hasil perhitungan reliabilitas menghasilkan nilai r sebesar
0,800 berarti instrument penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data. Akan tetapi apabila dari hasil perhitungan
menghasilkan nilai r sebesar 0,399, berarti instrumen penelitian tidak dapat
dipercaya untuk penelitian.
21
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistik untuk penelitian, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), h. 186
53
Berikut butir soal pernyataan angket persepsi siswa yang valid,
diantaranya
Tabel 3.5
Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop Angket Variabel X
N = 20
α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,468)
Butir Soal Hasil Koefisien Korelasi Keterangan
1 0,742 Valid
2 0,112 Drop
3 0,512 Valid
4 0,685 Valid
5 0,245 Drop
6 0,672 Valid
7 0,566 Valid
8 0,678 Valid
9 0,494 Valid
10 0,554 Valid
11 -0,094 Drop
12 0,386 Drop
13 0,861 Valid
14 0,747 Valid
15 0,575 Valid
16 -0,041 Drop
17 0,479 Valid
18 0,603 Valid
19 0,507 Valid
20 0,523 Valid
21 0,431 Drop
22 0,511 Valid
54
23 0,651 Valid
24 0,727 Valid
25 0,681 Valid
26 0,601 Valid
27 0,706 Valid
28 0,547 Valid
29 0,491 Valid
30 0,376 Drop
31 0,521 Valid
Reliabililitas 0,932
Reliabilitas sangat
tinggi
Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket
variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua) terdapat 24 item yang valid, dan 7
item yang tidak valid. Dengan demikian item pernyataan yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 24 item. Sedangkan reliabilitas variabel X
sebesar 0,932 > 0,468 atau rhitung > rtabel angket dinyatakan reliabel
(perhitungan uji validitas dan reliabilitas terdapat pada lampiran).
H. Hipotesis Statistik
Di dalam penelitian kuantitatif, untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata
pelajaran IPS siswa SMPN 3 Tangerang selatan adalah:
Ha =
Ho =
Keterangan:
= Hubungan antara variabel X dengan Variabel Y
x = Tingkat Perhatian Orang Tua
55
y = Prestasi Belajar
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMPN 3 Tangerang Selatan
1. Sejarah SMPN 3 Tangerang Selatan
Berdiri sejak tahun 1977 dengan nama Kelas Jauh SMPN 2 Tangerang
dan dikukuhkan menjadi SMPN 2 Filial tahun 1979. Bulan Februari 1983
menjadi sekolah mandiri dengan nama SMP Negeri 1 Ciputat. Perubahan
nomenkelatur pada tahun 1999 untuk kecamatan Ciputat menjadikan SMPN 1
Ciputat berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Ciputat hingga SMPN 3
Tangerang Selatan saat ini. Adapun nama pimpinan di sekolah ini adalah:
Tabel 4.1
Nama Pimpinan SMPN 3Tangsel
No Nama Masa jabatan
1 R. Soeharto 1977
2 Drs. H. Wanhar 1977 – 1989
3 Drs. H. Munadjat Indria 1989 – 1996
4 Dra. Hj. Ade Halimatusa'diah 1996 – 2000
5 Drs. H. Kuswanda M.Pd 2000 – 2006
6 Drs. H. Nurhadi MM 2006 – 2009
7 Maryono, SE. M.MPd 2009 – sekarang
SMPN 3 Tangerang Selatan memiliki beberapa kategori kelas, yaitu:
a) CI-BI Akselerasi
Adalah singkatan dari Cerdas Istimewa – Bakat Istimewa. Kelas ini
adalah kelas satuan pendidikan ketuntasan belajar selama 2 (dua) tahun.
b) Bilingual
Adalah kelas berbasis reguler dengan mengutamakan komunikasi
berbahasa asing (bahasa Inggris)
56
c) Reguler
Adalah kelas biasa layaknya kelas umum dibeberapa sekolah lain.
2. Profil SMPN 3 Tangerang Selatan
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
No. Statistik Sekolah : 201.280310.002
Alamat Sekolah : Jl. Ir. H. Juanda (samping UIN Jakarta)
Ciputat 15412 Kabupaten Tangerang
Telepon / Fax : (021) 7401312
Status Sekolah : Negeri
Status Pembinaan : Potensial
Luas Lahan/Tanah : 4.130 m2
Status Kepemilikan : Hak Milik
Nama Kepala Sekolah : Maryono, S.E.M.M.Pd
Pendidikan Terakhir : Strata Dua (S2) Managemen Pendidikan
Masa Kerja Sebagai Kasek : 4 tahun
Nilai Akreditasi Sekolah : 97,05
3. Visi, Misi dan Tujuan SMPN 3 Tangerang Selatan
a. Visi SMPN 3 Tangerang Selatan
Terunggul dalam Prestasi, Teladan dalam bersikap dan
bertindak, serta Konsisten dalam menjalankan ajaran agama.
Indikator Visi :
1) Terunggul dalam perolehan nilai akademis.
2) Terunggul dalam persaingan masuk SMA / SMK Negeri.
3) Terunggul dalam lomba (olimpiade) MIPA.
4) Terunggul dalam prestasi non akademis.
5) Bersikap baik dan sopan kepada siapapun.
6) Selalu taat menjalankan ajaran agama (ibadah) di manapun berada
57
b. Misi SMPN 3 Tangerang Selatan
1) Mewujudkan peningkatan kualitas / mutu lulusan.
2) Mewujudkan peningkatan jumlah lulusan yang masuk SMA /
SMK Negeri.
3) Membina sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta
tanah air.
4) Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan
yang layak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan
keikhlasan.
5) Meningkatkan status sekolah menjadi sekolah unggulan
c. Adapun tujuan dari SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah:
1) Meningkatkan perilaku akhlak mulia bagi peserta didik.
2) Meningkatkan pengetahhuan dan keterampilan yang sesuai
dengan minat dan bakat peserta didik.
3) Mengembangkan kepribadian manusia yang utuh bagi peserta
didik.
4) Mempesiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota
masyarakat yang mandiri dan berguna.
5) Mempersiapkan peserta didik dalam melanjutkan pendidikan
lebih lanjut.
6) Meningkatkan pemahaman sekolah berwawasan lingkungan sehat
bagi seluruh komponen sekolah.
4. Data Guru dan Karyawan SMPN 3 Tangerang Selatan
Berikut ini data guru berdasarkan kualifikasi pendidikan, status, dan
jenis kelamin tahun 2014/2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
58
Tabel 4.2
Jenjang Pendidikan dan Status Guru SMPN 3 Tangsel
No
Tingkat
Pendidikan
Status Guru Jenis Kelamin
Jumlah
Ket. GT GTT Laki-laki Perempuan
1 S3 / S2 6 - 3 3 6
2 S1 47 5 17 35 52
3 D-4 - - - - -
4 D3/Sarmud 2 1 3 - 3
5 D2 4 - 3 1 4
6 D1 - - - - -
7 SMA - - - - -
Total 59 6 26 39 65
Tenaga pengajar di SMPN 3 Tangerang Selatan berjumlah 65 orang.
Jenjang pendidikan tenaga pengajar di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
terdiri dari S1 sebanyak 52 orang, S2/S3 sebanyak 6 orang, D2 sebanyak 4
orang, dan D3 sebanyak 3 orang. Tenaga karyawan seperti tenaga Tata
Usaha, tenaga keamanan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga
kebersihan berjumlah 15 orang. Berdasarkan data guru di atas, rata-rata guru
di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memiliki jenjang pendidikan S1.
Berikut ini adalah jumlah tenaga pengajar SMPN 3 Tangerang Selatan
berdasarkan mata pelajaran dan statusnya. Guru yang mengajar mata
pelajaran Pendidikan Agama berjumlah 3 orang, 2 orang PNS dan 1 honor.
Guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 3 orang
dan ketiganya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran Matematika 7 orang,
6 orang PNS dan 1 orang honor. Guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa
59
Indonesia 9 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran
Bahasa Inggris 7 orang, 6 orang PNS dan 1 orang honor. Guru yang mengajar
mata pelajaran IPA 8 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata
pelajaran IPS 10 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata
pelajaran Penjaskes 4 orang dan semuanya PNS. Guru yang mengajar mata
pelajaran Pendidikan Seni Budaya 3 orang dan semuanya PNS. Guru yang
mengajar mata pelajaran Tikom 4 orang, 2 orang PNS dan 2 orang honor.
Guru yang mengajar mata pelajaran Muatan Lokal 3 orang dan semuanya
PNS. Guru yang mengajar mata pelajaran BP/BK 4 orang, 3 orang PNS dan 1
orang honor. Berdasarkan data guru di atas, rata-rata guru di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan bersetatus PNS.
Berikut adalah nama guru-guru yang mengajar di SMP Negeri 3
Tangerang Selatan:
Tabel 4.3
Nama-nama Guru SMPN 3 Tangsel
Mata Pelajaran Guru Pengajar Mulai
Mengajar
Pendidikan Agama Islam H. M. Nasir Rinun, S.Pd 1978
Pendidikan Agama Islam Chairunnisa S.Pd 2004
Pendidikan Agama Islam Drs. Anwarudin 1992
Pendidikan Agama Islam Rendra Mubarok, S.Ei 2009
Pend. Kewarganegaraan Hj. Neni Suprianti, M.Pd
Pend. Kewarganegaraan Nurul Istiqomah, S.Pd
Pend. Kewarganegaraan Dadang Yohana, M.Pd
Bahasa Indonesia Nining Wahyuni S.Pd 1996
Bahasa Indonesia Takhriyah A. M.Pd 1994
Bahasa Indonesia Hj. Eti Rahmawati, MM 2001
Bahasa Indonesia Elly Fitriyah, S.Pd
Bahasa Indonesia Dedeh Kurniasih, S.Pd
Bahasa Indonesia Drs. Syaifullah
60
Bahasa Inggris Nenden Hazrianthi S.Pd 2001
Bahasa Inggris L.A. Muhanim
Bahasa Inggris Herlina Yulianti S.Pd 2006
Bahasa Inggris Hj. Eti Kusmiati, S.Pd
Bahasa Inggris Endar Suhendar S.Pd 2006
Bahasa Inggris Agit Patroris S.Pd 2002
Ilmu Pengetahuan Alam Laela Lubis, S.Pd
Ilmu Pengetahuan Alam Amri Amsiati, M.P.Phis
Ilmu Pengetahuan Sosial Iis Chotimah S.Pd 2009
Ilmu Pengetahuan Sosial Hj. Nina Diana S.Pd 2005
Ilmu Pengetahuan Sosial Rahmat Hidayat S.Pd 1997
Ilmu Pengetahuan Sosial Dra. R.R. Rini. P. S.Pd
Ilmu Pengetahuan Sosial Sholeh Fathoni, S.Pd 77 1978
Ilmu Pengetahuan Sosial Nita Marginingsih, S.Pd
Ilmu Pengetahuan Sosial Eti Kusmiati, S.Pd
Ilmu Pengetahuan Sosial Chairunnisa, S.Pd
Matematika Sumarsih S.Pd 2003
Matematika Ujang Suryono B. S.Pd 1999
Matematika Hj. Siti Budaya S.Pd 1996
Matematika Widihadi, S.Pd
Biologi Heni Kristiani M.Pd 2000
Biologi Evi Syarfiati S.Pd 1996
Biologi Dra. Lilis Susilawati 1998
Fisika Drs. Raharjo 1991
Fisika Vendra Yoliska S.Pd 2003
Fisika Indah Puji R. M.Pd 2008
Penjaskes Kamalludin, S.Pd
Penjaskes Drs. Junaidi
Penjaskes Mustafa, S.Pd
Seni Budaya Hazali, S.Pd
61
Seni Budaya H. Harmanto, S.Pd
Prakarya Nurzaidah, S.Pd
Prakarya Hj. Ery Sueri, S.Pd
Keterampilan dan Jasa Ida Yulia P. S.Pd
Bimbingan Konseling Dra. Ngesti Wulandari
Budi Pekerti Vivi Fitria, S.Pd
Budi Pekerti Amas Taufaningsih, S.Pd
T.I.K Rendra AlMubarok, S.Sei
T.I.K Djamaludin Afghani, S.Pd
5. Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan
2014/2015 memiliki 1223 siswa. SMPN 3 Tangerang Selatan
mempunyai 3 jenis kelas yaitu:
1. Kelas Akselerasi (lompat kelas atau percepatan), pada umumnya siswa
dijenjang SMP sekolah selama tiga tahun tetapi siswa yang mengikuti
program akselerasi hanya dua tahun, yaitu dari kelas VII langsung lompat
ke kelas XI. Daya tampung kelas akselerasi hanya 2 kelas. kelas VII satu
kelas, dengan jumlah 25 siswa dan kelas XI satu kelas, dengan jumlah 24
siswa.
2. Kelas Bilingual (kelas dua bahasa), kelas ini merupakan kelas unggulan
karena siswa yang ada dikelas ini adalah siswa berprestasi selain itu
siswa dikelas ini belajar menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia. Yang dapat masuk kelas ini hanyalah siswa yang
mendapat peringkat 5 besar saja. Daya tampung kelas bilingual di SMPN
3 Tangerang Selatan hanya 3 kelas, kelas VII satu kelas, dengan jumlah
42 siswa. Kelas VIII satu kelas, dengan jumlah 42 siswa dan kelas XI
satu kelas, dengan jumlah 41 siswa.
3. Kelas Regular (tetap/biasa), kelas ini adalah kelas yang sebagaimana
pada umumnya diselenggarakan oleh sekolah-sekolah. Daya tampung
kelas regular di SMPN 3 Tangerang Selatan cukup banyak yaitu 23 kelas,
yang terdiri dari kelas VII sebanyak 9 kelas dengan jumlah 411 siswa,
62
kelas VIII sebanyak 7 kelas dengan jumlah 322 siswa, dan kelas IX
sebanyak 7 kelas dengan jumlah 316 siswa.
Tabel 4.4
Jumlah siswa SMPN 3 Tangsel
No Jenis Kelas L P Jumlah
1 Akselerasi VII 10 15 25
IX 17 7 24
2 Billingual
VII 18 24 42
VIII 19 23 42
IX 12 29 41
3 Regular
VII 188 228 411
VIII 192 213 322
IX 146 213 316
6. Sarana dan Prasarana SMPN 3 Tangerang Selatan
Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
antara lain 29 ruang kelas/ruang belajar seluas 56 m2 dan 2 ruang
kelas/belajar seluas 60 m2. Selain itu terdapat 4 ruang laboratorium yang
terdiri dari 1 laboratorium IPA seluas 70 m2, 1 laboratorium Bahasa seluas 56
m2, dan 2 laboratorium Komputer seluas 56 m2. 1 ruang perpustakaan seluas
70 m2 yang berisi buku-buku pelajaran, majalah/Koran dan buku bacaan
lainnya, 1 ruang kesenian seluas 42 m2, 1 ruang serbaguna/aula seluas 84 m2
dan 1 ruang Multi Media seluas 56 m2. Terdapat 5 ruang kantor yaitu 1 ruang
kepala sekolah seluas 42 m2, 1 ruang wakil kepala sekolah seluas 21 m2, 1
ruang guru seluas 70 m2, 1 ruang tata usaha seluas 42 m2 dan 1 ruang komite
sekolah seluas 21 m2. SMPN 3 Tangerang Selatan memiliki 12 ruang
penunjang, yaitu 1 gudang seluas 42 m2 untuk menaruh barang-barang yang
rusak. 1 ruang BP/BK seluas 42 m2, 1 ruang UKS seluas 56 m2, 1 ruang
PMR/Pramuka seluas 24 m2, 1 ruang OSIS/Paskibra seluas 24 m2, 1 ruang
ibadah/masjid seluas 110 m2, 1 ruang koperasi seluas 28 m2, 1 ruang kantin
seluas 56 m2 dilengkapi dengan meja dan kursi untuk siswa makan, 1 pos
63
jaga/satpam seluas 9 m2 yang berada di dekat gerbang sekolah, serta
mempunyai 23 ruang WC yang terdiri dari 1 ruang WC kepala sekolah seluas
4 m2, 1 ruang WC guru seluas 4 m2 dan 21 ruang WC siswa seluas 2 m2.
Adapun sarana penunjang di SMPN 3 Tangerang Selatan adalah lapangan
olah raga yang terdiri dari, 1 lapangan futsal seluas 264 m2, 1 lapangan
basket seluas 264 m2, 1 lapangan volley seluas 98 m2, 1 lapangan badminton
seluas 72 m2 dan 2 meja pingpong seluas 8 m2. Selain itu SMPN 3
Tangerang Selatan juga memiliki 1 lapangan upacara seluas 2500 m2, 1
tempat parker 128 m2 dan 1 kendaraan operasional (mini bus).
Tabel 4.5
Sara dan Prasarana SMPN 3 Tangsel
No
Jenis Ruangan
/Bangunan
Jml
Ukuran
P x L
Kondisi
Ruangan
Ket.
B CB TB
A RUANG BELAJAR :
1 Ruang Teori / Kelas
29
2
8 x 7 m
6 x 10 m
2 Ruang Perpustakaan 1 10 x 7 m
3 Ruang Lab. Bahasa 1 8 x 7 m
4 Ruang Lab. IPA 1 10 x 7 m
5 Ruang Lab. Komputer 2 8 x 7 m
6 Ruang Kesenian 1 6 x 7 m
7 Ruang Keterampilan - -
8 Ruang Serbaguna/Aula 1 12 x 7 m
9 Ruang Multi Media 1 8 x 7 m
B RUANG KANTOR :
64
1 Ruang Kepala Sekolah 1 6 x 7 m
2 Ruang Wkl Kepsek 1 3 x 7 m
3 Ruang Guru 1 10 x 7 m
4 Ruang Tata Usaha 1 6 x 7 m
5 Ruang Komite Sekolah 1 3 x 7 m
C RUANG PENUNJANG :
1 Ruang Gudang 1 6 x 7 m
2 Ruang BP / BK 1 6 x 7 m
3 Ruang U K S 1 8 x 7 m
4 Ruang PMR/Pramuka 1 6 x 4 m
5 Ruang OSIS/Paskibra 1 6 x 4 m
6 Ruang Ibadah / Masjid 1 10 x 11
7 Raung WC Kepsek 1 2 x 2 m
8 Ruang WC Guru 1 2 x 2
9 Ruang WC Siswa 21 2 x 1 m
10 Ruang Koperasi 1 4 x 7 m
11 Ruang Kantin 1 8 x 7 m
12 Rumah Penjaga - - -
13 Pos Jaga / Satpam 1 3 x 3 m
D
SARANA PENUNJANG :
1 Lapangan Olah Raga :
a. Lapangan Futsal 1 12 x 22
65
b. Lapangan Basket 1 12 x 22
c. Lapangan Volley 1 14 x 7 m
d. Lapangan Badminton 1 12 x 6 m
f. Meja Pingpong 2 4 x 2 m
2 Lapangan Upacara 1 25 x 100
3 Tempat Parkir 1 16 x 8 m
4 Kendaraan Operasional 1 Mini bus
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan,
bertujuan untuk melihat gambaran umum mengenai hubungan tingkat
perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket,
angket tersebut telah diuji coba dan diketahui validitas serta reabilitasnya.
Angket variabel X (tingkat perhatian orang tua) berjumlah 31 item yang
kemudian menjadi 24 item setelah di uji validitas serta reliabilitasnya, dan
memiliki reliabilitas sangat tinggi.
Angket tersebut kemudian disebar kepada 46 responden. Sempel
diambil 15% dari populasi terjangkau, karena jumlah populasinya 322 siswa.
Dengan demikian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini ialah 46
responden dari seluruh kelas VIII.
Penulis memperoleh data melalui penyebaran angket kepada 46
responden. Yang terdiri dari 24 item pernyataan tentang tingkat perhatian
orang tua. Dibawah adalah hasil tanggapan responden yang penulis terima
dan diolah dalam bentuk tabulasi sebagai berikut:
66
Variabel X (Tingkat Perhatian Perhatian Orang Tua)
1. Orang tua menegur/memarahi saya, jika saya malas belajar.
Tabel 4.6
Persentase Variabel X Butir 1
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 18 39,1%
Sering 16 34,7%
Jarang 10 21,7%
Tidak Pernah 2 4,3%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase paling tinggi yaitu sebesar 39,1% dengan jumlah
frekuensi sebanyak 18. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil
persentase sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Pada pilihan
jarang mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan jumlah
frekuensi sebanyak 10. Sedangkan yang memiliki persentase paling
sedikit yaitu atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu
memiliki jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa orang tua
selalu menegur jika ia malas belajar.
2. Orang tua menyediakan buku-buku ilmu pengetahuan di rumah.
Tabel 4.7
Persentase Variabel X Butir 2
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 6 13%
Sering 16 34,7%
Jarang 20 43,4%
Tidak Pernah 4 8,6%
Jumlah 46 100%
67
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 13% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6. Dan
pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 34,7% dengan
frekuensi sebesar 16. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil
persentase tertinggi yaitu sebesar 43,4% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 20. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 8,6% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 4. Jadi menurut siswa orang tua jarang
menyediakan buku-buku ilmu pengetahuan di rumah.
3. Orang tua saya membantu jika saya mengalami kesulitan dalam belajar di
rumah.
Tabel 4.8
Persentase Variabel X Butir 3
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 12 26%
Sering 10 21,7%
Jarang 23 50%
Tidak Pernah 1 2,1%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Dan
pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan
frekuensi sebesar 10. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil
persentase paling tertinggi yaitu sebesar 50% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 23. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 2,1% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 1. Jadi menurut siswa orang tua jarang
membantu jika siswa mengalami kesulitan dalam belajar di rumah.
68
4. Orang tua memperhatikan cara belajar saya dirumah.
Tabel 4.9
Persentase Variabel X Butir 4
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 12 26%
Sering 13 28,2%
Jarang 21 45,6%
Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Dan
pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 28,2% dengan
frekuensi sebesar 13. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil
persentase paling tertinggi yaitu sebesar 45,6% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 21. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki
jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua jarang memperhatikan
cara belajar siswa dirumah.
5. Orang tua saya menyediakan waktu khusus untuk membaca buku
bersama-sama di rumah.
Tabel 4.10
Persentase Variabel X Butir 5
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 2 4,3%
Sering 4 8,6%
Jarang 21 45,6%
Tidak Pernah 19 41,3%
Jumlah 46 100%
69
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase paling sedikit yaitu 4,3% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 2. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 8,6% dengan frekuensi sebesar 4. Dan Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 45,6% dengan
jumlah frekuensi sebanyak 21. Dan pada pilihan tidak pernah memiliki
persentase sebesar 41,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 19. Jadi
menurut siswa orang tua jarang menyediakan waktu khusus untuk
membaca buku bersama-sama di rumah.
6. Orang tua saya memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam
mengerjakannya.
Tabel 4.11
Persentase Variabel X Butir 6
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 8 17,3%
Sering 22 47,8%
Jarang 11 23,9%
Tidak Pernah 5 10,8
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 17,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8. Dan
pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu sebesar
47,8% dengan frekuensi sebesar 22. Dan Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 11. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 10,8% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 5. Jadi menurut siswa orang tua sering
memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam mengerjakannya.
70
7. Ketika saya terlambat pulang kerumah, orang tua saya menanyakan
alasan saya pulang terlambat.
Tabel 4.12
Persentase Variabel X Butir 7
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 22 47,8%
Sering 16 34,7%
Jarang 6 13%
Tidak Pernah 2 4,3%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 47,8% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 22. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 13% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 6. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa ketika siswa terlambat
pulang kerumah, orang tua siswa selalu menanyakan alasan siswa pulang
terlambat.
8. Orang tua memperhatikan perlengkapan sekolah saya (mengganti
peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
Tabel 4.13
Persentase Variabel X Butir 8
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 16 34,7%
Sering 18 39,1%
Jarang 10 21,7%
71
Tidak Pernah 2 4,3%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 34,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 16.
Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu
39,1% dengan frekuensi sebesar 18. Dan Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 10. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa orang tua sering
memperhatikan perlengkapan sekolah siswa (mengganti peralatan
sekolah yang sudah tidak layak pakai).
9. Ketika saya lupa waktu belajar orang tua menegur saya.
Tabel 4.14
Persentase Variabel X Butir 9
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 21 45,6%
Sering 14 30,4%
Jarang 9 19,5%
Tidak Pernah 2 4,3%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 45,6% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 21. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 30,4% dengan frekuensi sebesar 14. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 19,5% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 9. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki
72
jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa ketika siswa lupa waktu
belajar orang tua selalu menegur sisw.
10. Orang tua memberikan hadiah kepada saya apabila saya mendapatkan
prestasi yang baik di sekolah.
Tabel 4.15
Persentase Variabel X Butir 10
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 11 23,9%
Sering 20 43,4%
Jarang 11 23,9%
Tidak Pernah 4 8,6%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11.
Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu
43,4% dengan frekuensi sebesar 20. Dan Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 11. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 8,6% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 4. Jadi menurut siswa orang tua sering
memberikan hadiah kepada siswa apabila siswa mendapatkan prestasi
yang baik di sekolah.
11. Orang tua menanyakan setiap hasil ulangan saya.
Tabel 4.16
Persentase Variabel X Butir 11
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 11 23,9%
Sering 15 32,6%
73
Jarang 17 36,9%
Tidak Pernah 3 6,5%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11.
Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 32,6%
dengan frekuensi sebesar 15. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil
persentase tertinggi yaitu sebesar 36,9% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 17. Sedangkan yang memiliki persentasi paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 6,5% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 3. Jadi menurut siswa orang tua jarang
menanyakan setiap hasil ulangan siswa.
12. Orang tua saya marah ketika nilai saya kurang baik.
Tabel 4.17
Persentase Variabel X Butir 12
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 15 32,6%
Sering 13 28,2%
Jarang 12 26%
Tidak Pernah 6 13%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 32,6% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 15. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 28,2% dengan frekuensi sebesar 13. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 12. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 13% yaitu memiliki
74
jumlah frekuensi sebanyak 6. Jadi menurut siswa orang tua selalu marah
ketika nilai siswa kurang baik.
13. Orang tua memberikan pujian apabila saya melalukan hal baik.
Tabel 4.18
Persentase Variabel X Butir 13
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 22 47,8%
Sering 12 26%
Jarang 10 21,7%
Tidak Pernah 2 4,3%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 47,8% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 22. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 26% dengan frekuensi sebesar 12. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 21,7% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 10. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa orang tua selalu
memberikan pujian apabila siswa melalukan hal baik.
14. Orang tua saya melengkapi sarana belajar yang saya butuhkan.
Tabel 4.19
Persentase Variabel X Butir 14
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 24 52,1%
Sering 20 43,4%
Jarang 2 4,3%
75
Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 52,1% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 24. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 43,4% dengan frekuensi sebesar 20. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 4,3% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 2. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki
jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua selalu melengkapi sarana
belajar yang siswa butuhkan.
15. Orang tua menganjurkan agar saya mengikuti bimbingan belajar.
Tabel 4.20
Persentase Variabel X Butir 15
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 21,7%
Sering 14 30,4%
Jarang 17 36,9%
Tidak Pernah 5 10,8%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 21,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10.
Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase sebesar 30,4%
dengan frekuensi sebesar 14. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil
persentase tertinggi yaitu sebesar 36,9% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 17. Sedangkan yang memiliki persentasi paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 10,8% yaitu memiliki
76
jumlah frekuensi sebanyak 5. Jadi menurut siswa orang tua jarang
menganjurkan siswa untuk mengikuti bimbingan belajar.
16. Orang tua saya menasehati agar saya giat belajar untuk mencapai cita-
cita yang saya inginkan.
Tabel 4.21
Persentase Variabel X Butir 16
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 18 39,1%
Sering 16 34,7%
Jarang 12 26%
Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 39,1% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 18. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 12. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki
jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua selalu menasehati agar
siswa giat belajar untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
17. Orang tua saya berusaha membangkitkan semangat belajar saya.
Tabel 4.22
Persentase Variabel X Butir 17
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 20 43,4%
Sering 13 28,2%
Jarang 13 28,2%
77
Tidak Pernaqh 0 0%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 43,4% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 20. Pada pilihan sering dan jarang mendapatkan hasil
persentase yang sama besar yaitu 28,2% dengan frekuensi sebesar 13.
Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan
tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah
frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua siswa selalu berusaha
membangkitkan semangat belajar siswa.
18. Orang tua saya menasehati, agar berhati-hati dalam menjawab soal ujian.
Tabel 4.23
Persentase Variabel X Butir 18
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 25 54,3%
Sering 16 34,7%
Jarang 2 4,3%
Tidak Pernaqh 3 6,5%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 54,3% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 25. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 34,7% dengan frekuensi sebesar 16. Sedangkan pada pilihan
jarang mendapatkan hasil persentase paling sedikit yaitu 4,3% dengan
jumlah frekuensi sebanyak 2. Dan pada pilihan tidak pernah
mendapatkan hasil persentase sebesar 6,5% dengan frekuensi sebesar 3.
Jadi menurut siswa orang tua selalu menasehati, agar siswa berhati-hati
dalam menjawab soal ujian.
78
19. Orang tua saya membantu saya dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR).
Tabel 4.24
Persentase Variabel X Butir 19
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 12 26%
Sering 18 39,1%
Jarang 14 30,4%
Tidak Pernaqh 2 4,3%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi sebanyak 12. Dan
pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu 39,1%
dengan frekuensi sebesar 18. Dan Pada pilihan jarang mendapatkan hasil
persentase sebesar 30,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 14.
Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan
tidak pernah dengan hasil persentase 4,3% yaitu memiliki jumlah
frekuensi sebanyak 2. Jadi menurut siswa orang tua sering membantu
siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR).
20. Orang tua melarang saya mencontoh latihan ataupun PR teman saya.
Tabel 4.25
Persentase Variabel X Butir 20
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 17 36,9%
Sering 14 30,4%
Jarang 11 23,9%
Tidak Pernah 4 8,6%
Jumlah 46 100%
79
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 36,9% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 17. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 30,4% dengan frekuensi sebesar 14. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 11. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 8,6% yaitu dengan
jumlah frekuensi sebanyak 4. Jadi menurut siswa orang tua selalu
melarang siswa mencontoh latihan ataupun PR teman siswa.
21. Orang tua saya membiarkan saya tidak belajar dalam menghadapi ujian.
Tabel 4.26
Persentase Variabel X Butir 21
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 5 10,8%
Sering 6 13%
Jarang 11 23,9%
Tidak Pernah 24 52,1%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase paling sedikit yaitu 10,8% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 5. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 13% dengan frekuensi sebesar 6. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 23,9% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 11. Sedangkan yang memiliki persentase tertinggi yaitu atas
pilihan tidak pernah dengan hasil persentase sebesar 52,1% yaitu dengan
jumlah frekuensi sebanyak 25. Jadi menurut siswa orang tua tidak pernah
membiarkan siswa tidak belajar dalam menghadapi ujian.
80
22. Orang tua saya menasehati agar saya tidak menunda waktu dalam
menyelesaikan tugas sekolah (PR).
Tabel 4.27
Persentase Variabel X Butir 22
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 24 52,1%
Sering 19 41,3%
Jarang 3 6,5%
Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 52,1% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 24. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 41,3% dengan frekuensi sebesar 19. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 6,5% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 3. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki
jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua selalu menasehati agar
siswa tidak menunda waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR).
23. Orang tua saya menemani saya saat belajar dirumah.
Tabel 4.28
Persentase Variabel X Butir 23
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 14 30,4%
Sering 19 41,3%
Jarang 12 26%
Tidak Pernah 1 2,1%
Jumlah 46 100%
81
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase sebesar 30,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 14.
Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase tertinggi yaitu
41,3% dengan frekuensi sebesar 19. Dan Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 26% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 12. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 2,1% yaitu memiliki
jumlah frekuensi sebanyak 1. Jadi menurut siswa orang tua sering
menemani siswa saat belajar di rumah.
24. Orang tua saya mendukung kegiatan saya diluar kegiatan akademik.
Tabel 4.29
Persentase Variabel X Butir 24
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 25 54,3%
Sering 20 43,4%
Jarang 1 2,1%
Tidak Pernaqh 0 0%
Jumlah 46 100%
Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan selalu mendapatkan
hasil persentase tertinggi yaitu sebesar 54,3% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 25. Dan pada pilihan sering mendapatkan hasil persentase
sebesar 43,4% dengan frekuensi sebesar 20. Pada pilihan jarang
mendapatkan hasil persentase sebesar 2,1% dengan jumlah frekuensi
sebanyak 1. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu
atas pilihan tidak pernah dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki
jumlah frekuensi. Jadi menurut siswa orang tua selalu mendukung
kegiatan siswa diluar kegiatan akademik.
82
1. Data Tingkat Perhatian Orang Tua
Tingkat perhatian orang tua merupakan variabel X. Data tingkat
perhatian orang tua diperoleh dari pengisisan angket oleh responden sebanyak
46 siswa. Jumlah skor hasil angket responden dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.30
Skor Hasil Angket Tingkat Perhatian Orang Tua (Variabel X)
Responden Skor Hasil Angket
1 78
2 88
3 82
4 57
5 92
6 82
7 81
8 77
9 57
10 72
11 71
12 80
13 62
14 68
15 67
16 56
17 68
18 67
83
19 70
20 64
21 63
22 74
23 70
24 63
25 67
26 67
27 62
28 69
29 78
30 65
31 74
32 91
33 80
34 91
35 66
36 66
37 83
38 86
39 67
40 57
41 70
42 61
84
43 77
44 76
45 54
46 67
N = 46 3283
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh
responden nomor 5 dengan skor 92. Sedangkan skor terendah didapat oleh
responden dengan nomor 45 dengan skor 54. Data jumlah skor angket
tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu
menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas
interval (perhitungan pada lampiran )
Tabel 4.31
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X
Interval Kelas Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
Batas Bawah Batas Atas
54 – 59 5 10,86% 53,5 59,5
60 – 65 7 15,21% 59,5 65,5
66 – 71 15 32,60% 65,5 71,5
72 – 77 6 13,04% 71,5 77,5
78 – 83 8 17,39% 77,5 83,5
84 – 89 2 4,34% 83,5 89,5
90 – 95 3 6,52% 89,5 95,5
Jumlah 46 100%
85
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas
tertinggi variabel Tingkat Perhatian Orang Tua terletak pada interval ke-3
dengan rentang nilai 66 – 71 dengan presentase 32,60%. Sedangkan
frekuensi kelas terendah terletak pada interval ke-6 dengan rentang nilai
84 - 89 dengan presentase 4,34%. Sedangkan pada interval ke-1 dengan
rentang nilai 54 – 59 memiliki hasil presentase 10,86%, pada kelas
interval ke 2 dengan rentang nilai 60 – 65 memiliki hasil presentase
sebesar 15,21%, pada kelas interval ke-4 dengan rentang nilai 72 – 77
memiliki hasil presentase sebesar 13,04%, dan pada kelas interval ke-5
dan 7 dengan rentang nilai 78 – 83, 90 – 95 masing masing memiliki
hasil presentase sebesar 17,39% dan 6,25%.
b. Membuat Grafik
Untuk mempermudah penafsiran data tingkat perhatian orang tua,
maka data digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut:
Histogram 4.1
Data Variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
59.5 65.5 71.5 77.5 83.5 89.5 95.5
Data Tingkat Perhatian Orang Tua
86
c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel X
Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel
persepsi siswa, maka terlebih dahulu mencari nilai mean, varians dan
simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku pada lampiran).
Mean = 71,36
Varians = 96,86
Simpangan Baku = 9,84
Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka
langkah selanjutnya ialah:
1) Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan
cara
( - S) sampai ( + S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya
61,52 – 81,2.
2) Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang
berada di atas 81,2 sampai dengan skor tertinggi variabel X yaitu 92.
Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 81,2 – 37.
3) Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan
mentukan skor yang berada di bawah 61,52 sampai dengan skor
terendah variabel X yaitu 54. Dengan demikian rentang nilai untuk
kategori rendah berada diantara 54 – 61,52. Untuk lebih jelasnya,
akan diinterpretasikan sebagai berikut:
Tabel 4.32
Interpretasi Kategori Tingkat Perhatian Orang Tua
No. Interval Frekuensi Presentase
Kategori
1. 54 – 61,52 6 13,04% Rendah
2. 61,52 – 81,2 32 69,56% Sedang
3. 81,2 – 92 8 17,39% Tinggi
87
Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa
skor angket variabel tingkat perhatian orang tua berkategori sedang. Ini
berarti tingkat perhatian orang tua di SMPN 3 Tangerang Selatan, tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
2. Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS merupakan variabel Y. Data
Prestasi Belajar Mata Pelajar IPS diperoleh dari nilai raport mata pelajaran
IPS kelas VIII semester 1 siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. di bawah ini
nilai raport siswa kelas VIII SMPN 3 Tangsel:
Tabel 4.33
Nilai Raport Mata Pelajaran IPS semester 1 kelas VIII SMPN 3
Tangsel (Variabel Y)
Responden Nilai
1 82
2 85
3 85
4 67
5 86
6 85
7 82
8 80
9 70
10 78
11 80
12 85
88
13 70
14 78
15 78
16 70
17 75
18 71
19 75
20 71
21 68
22 80
23 78
24 69
25 75
26 70
27 73
28 78
29 85
30 71
31 80
32 85
33 81
34 87
35 75
36 70
89
37 80
38 85
39 78
40 65
41 78
42 70
43 82
44 80
45 68
46 65
N = 46 3529
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh
responden nomor 34 dengan sekor 87. Sedangkan skor terendah didapat
oleh responden dengan nomor 40 dan 46 dengan skor 65. Data jumlah
nilai raport tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu
menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas
interval (perhitungan pada lampiran).
90
Tabel 4.34
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y
Interval Kelas Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
Batas Bawah Batas Atas
65 – 68 5 10,86% 64,5 68,5
69 – 72 10 21,73% 68,5 72,5
73 – 76 5 10,86% 72,5 76,5
77 – 80 13 28,26% 76,5 80,5
81 – 84 4 8,69% 80,5 84,5
85 – 88 9 19,56% 84,5 88,5
Jumlah 46 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas
tertinggi variabel Tingkat Perhatian Orang Tua diatas terletak pada
interval ke-4 dengan rentang nilai 77 – 80 dengan presentase 28,26%.
Sedangkan frekuensi kelas terendah terletak pada interval ke-5 dengan
rentang nilai 81 – 84 dengan presentase 8,69%. dan pada kelas interval
ke-2 dengan rentang nilai 69 – 72 memiliki hasil presentase sebesar
21,73%, dan pada kelas interval ke-6 dengan rentang nilai 85 – 88
memiliki hasil presentasesebesar 19,56%, dan Pada interval ke-1 dan ke-
3 dengan rentang nilai 65 – 68 dan 73 – 76 memiliki hasil presentase
yang sama yaitu sebesar 10,86%.
b. Membuat Grafik
Untuk mempermudah penafsiran data prestasi belajar mata
pelajaran IPS, maka data digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai
berikut:
91
Histogram 4.2
Data Variabel Y (Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS)
c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel Y
Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel
prestasi belajar mata pelajaran IPS, maka terlebih dahulu mencari nilai
mean, varians dan simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku
pada lampiran).
Mean = 76,71
Varians = 52,64
Simpangan Baku = 6,18
Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka
langkah selanjutnya ialah:
1) Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan
cara
( - S) sampai ( + S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya
70,53 – 82,89.
2) Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang
berada di atas 82,89 sampai dengan skor tertinggi variabel Y yaitu
87. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 82,89 – 87.
0
2
4
6
8
10
12
14
68.5 72.5 76.5 80.5 84.5 88.5
Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
92
3) Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan
mentukan skor yang berada di bawah 70,53 sampai dengan skor
terendah variabel Y yaitu 65. Dengan demikian rentang nilai untuk
kategori rendah berada diantara 65 – 70,53. Untuk lebih jelasnya,
akan diinterpretasikan sebagai berikut:
Tabel 4.35
Interpretasi Kategori Prestasi Belajar IPS
No. Interval Frekuensi Presentase
Kategori
1. 65 – 70,53 12 26,08% Rendah
2. 70,53 – 82,89 25 54,34% Sedang
3. 82,89 – 87 9 19,56% Tinggi
Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa
skor nila raport variabel prestasi belajar mata pelajaran IPS berkategori
sedang. Prestasi Belajar IPS Siswa SMPN 3 Tangerang selatan memiliki
hasil yang cukup baik.
C. Hasil Uji Persyarat Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y yang
diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas
distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov
dengan alat bantu SPSS 20 for windows. Ketentuan dalam perhitungan
normalitas ini adalah apabila taraf signifikan > 0,05 maka data tersebut
normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan < 0,05 maka data
tersebut tidak normal. Berikut hasil perhitungan uji normalitas dengan
menggunakan SPSS 20 for windows.
93
Grafik 4.1
Hasil Residu Standar menggunakan Histogram
Grafik 4.2
Hasil Residu Standar menggunakan P-Plot
Pada Grafik 4.1 dan 4.2 data yang telah di olah memperlihatkan
penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data telah memenuhi asumsi
normalitas. Untuk lebih menyakinkan hasil uji grafik, maka pada uji
normaliltas ini dilengkapi dengan uji statistik, yaitu dengan menggunakan
uji kolmogorof-smirnov pada α = 0,05 yang menunjukkan data tersebut
normal. Dapat digambarkan sebagai berikut:
94
Tabel 4.36
Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Perhatian Prestasi
N 46 46
Normal Parametersa,b
Mean 71.37 76.72
Std.
Deviation 9.842 6.369
Most Extreme
Differences
Absolute .121 .145
Positive .121 .141
Negative -.049 -.145
Kolmogorov-Smirnov Z .818 .984
Asymp. Sig. (2-tailed) .516 .288
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diatas bahwa data tersebut
normal dapat dilihat pada kolom signifikan menunjukkan angka 0,516 >
0,05 yang berarti bahwa variabel X (tingkat perhatian orang tua)
berdistribusi normal. Sedangkan variabel Y (prestasi belajar) menunjukkan
angka 0,288 > 0,05. Maka kedua variabel dikatakan normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak.
Tabel 4.37
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Minat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.841 12 19 .021
Berdasarkan tabel di atas, tampak nilai sig. yang diperoleh dari hasil
perhitungan uji homogenitas lebih besar dari pada tingkat α yang digunakan
95
yaitu 0,021 > 0,05 sehingga skor-skor pada variabel tingkat perhatian orang
tua dan skor-skor prestasi belajar menyebar secara homogen.
3. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak.
Tabel 4.38
Anova Tabel
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig
Prestasi*perhatian Between Group (Combined)
Linearity
Deviation from Linearity
Within Groups
Total
1637.326
1486.933
150.393
188.000
1825.326
26
1
25
19
45
62.974
1486.933
6.016
9.895
6.364
150.275
.608
.000
.000
.879
Berdasarkan tabel di atas, tampak nilai sig pada baris Deviation from
Linearity sebesar 0,879 karena signifikansi lebih dari 0,05 itu artinya 0,879
> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X (perhatian orang
tua) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) mempunyai hubungan yang
linear.
D. Uji Hipotesis Penelitian
1. Koefisien Korelasi
Seperti yang penulis ungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel X yaitu tingkat perhatian orang tua dan variabel
Y prestasi belajar mata pelajaran IPS terdapat hubungan positif yang
signifikan atau tidak. Untuk itu perlu adanya pengujian hipotesis koefisien
korelasi, untuk melakukan pengujian hipotesis korelasi digunakan rumus
korelasi product moment yaitu:
96
( ) ( )
√( ( ) ) ( ( ) )
Keterangan :
r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N : Number of Cases (Jumlah data)
XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X : Jumlah seluruh skor X
Y : Jumlah seluruh skor Y
Adapun untuk mencari angka indeks korelasi product moment
tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah :
a. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (X) yaitu Tingkat
perhatian orang tua.
b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (Y) yaitu Prestasi
belajar mata pelajaran IPS.
c. Scoring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukan kedalam tabel kerja
atau tabel perhitungan yang terdiri dari enam kolom, sebagai berikut:
Tabel 4.39
Indeks Korelasi Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar
Mata Pelajaran IPS Siswa SMPN 3 Tangsel
No X Y X2 Y2 XY
1 78 82 6084 6724 6396
2 88 85 7744 7225 7480
3 82 85 6724 7225 6970
4 57 67 3249 4489 3819
5 92 86 8464 7396 7912
6 82 85 6724 7225 6970
7 81 82 6561 6724 6642
8 77 80 5929 6400 6160
97
9 57 70 3249 4900 3990
10 72 78 5184 6084 5616
11 71 80 5041 6400 5680
12 80 85 6400 7225 6800
13 62 70 3844 4900 4340
14 68 78 4624 6084 5304
15 67 78 4489 6084 5226
16 56 70 3136 4900 3920
17 68 75 4624 5625 5100
18 67 71 4489 5041 4757
19 70 75 4900 5625 5250
20 64 71 4096 5041 4544
21 63 68 3969 4624 4284
22 74 80 5476 6400 5920
23 70 78 4900 6084 5460
24 63 69 3969 4761 4347
25 67 75 4489 5625 5025
26 67 70 4489 4900 4690
27 62 73 3844 5329 4526
28 69 78 4761 6084 5382
29 78 85 6084 7225 6630
30 65 71 4225 5041 4615
31 74 80 5476 6400 5920
32 91 85 8281 7225 7735
33 80 81 6400 6561 6480
34 91 87 8281 7569 7917
35 66 75 4356 5625 4950
36 66 70 4356 4900 4620
37 83 80 6889 6400 6640
98
38 86 85 7396 7225 7310
39 67 78 4489 6084 5226
40 57 65 3249 4225 3705
41 70 78 4900 6084 5460
42 61 70 3721 4900 4270
43 77 82 5929 6724 6314
44 76 80 5776 6400 6080
45 54 68 2916 4624 3672
46 67 65 4489 4225 4355
Σ 3283 3529 238665 272561 254409
Setelah diketahui N = 46, ΣX = 3283, ΣY = 3529, ΣX2
= 238665, dan
ΣY2
= 272561, ΣXY = 254409. Maka dapatlah dicari indeks korelasinya,
sebagai berikut:
( ) ( )
√( ( ) ) ( ( ) )
( )( )
√( ( ) ) ( ( ) )
√( ) ( )
√( ) ( )
√
99
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan
variabel Y adalah 0,902. Ini berarti terdapat korelasi positif antara tingkat
perhatian orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMPN
3 Tangsel.
Untuk memberikan interpretasi terhadap rxy dapat ditempuh dengan
dua macam cara, yaitu :
1) Memberi interpretasi sederhana, apabila hasil tersebut diinterpretasikan
secara kasar atau sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan
dengan angka indeks korelasi “r” product moment. Ternyata besarnya
rxy = 0,902 yang besarnya berkisar antara 0,90 - 1,00 berarti korelasi
antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau
sangat tinggi.
2) Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan
membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang
tercantum dalam tabel “r” pada taraf signifikan 5% dan 1% namun
terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedom,
dengan rumus:
Dengan df sebesar 44 jika dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf
signifikan 5% diperoleh harga minimal sebesar 0,297, ternyata rxy lebih
besar daripada harga “r” tabel. Dengan demikian hipotesis nol (Ho)
ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya “terdapat
hubungan positif dan signifikan antara Tingkat Perhatian Orang Tua
Df = N – nr
= 46 – 2
= 44
100
dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMPN 3 Tangerang
Selatan”.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi (sumbangan)
yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui
terlebih dahulu koefisiennya yang disebut dengan “Coefficient of
Determinition” (koefision penentu) dengan rumus sebagai berikut:
Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPStingk dan tingkat perhatian orang
tua sebesar 81%, sedangkan 19% ditentukan oleh faktor lainnya.
2. Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi dengan Uji-t
Selanjutnya adalah pengujian keberatian koefisien korelasi bertujuan
untuk mencari keberatian korelasi antara tingkat perhatian orang tua dengan
prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan uji-t pada taraf
signifikan 5%, dk (n-2).
√
√
√
√
√
√
KD = r2
x 100 %
= (0,902)2
x 100%
= 0,81 x 100%
= 81%
101
Berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan, dk = 44 adalah
2,015. Karena thitung = 13,913 > ttabel = 2,015 maka H0 ditolak, artinya
koefisien signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
positif dan signifikan antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi
belajar mata pelajaran IPS.
Grafik 4.3
t tabel = 2,015 t hitung = 13,913
Dk = 44
α = 0,05
102
E. Interpretasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima, itu artinya ada hubungan yang positif antara tingkat
perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Slameto bahwa “terdapat dua faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa, yaitu faktor internal (dalam) dan eksternal (luar), faktor dari
luar individu diantaranya adalah faktor keluarga yang terdiri dari cara orang tua
mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga dan pengertian orang tua”.1
Menurut pendapat di atas, salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah perhatian orang tua. Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh Budiyono dengan judul Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa
Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012)
yang menyimpulkan bahwa perhatian orang tua dapat mempengaruhi baik atau
buruk prestasi siswa di sekolah.2
Lain halnya dengan sebuah penelitian yang dilakukakn oleh Idris Gozali
dengan judul Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Fikih
siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan yang menyimpulkan
bahwa faktor lainlah yang memberikan konstribusi lebih besar terhadap prestasi
belajar siswa.3 Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa selain
keluarga adalah faktor sekolah seperti metode mengajar yang monoton,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, metode belajar dan lain-lain. Faktor
masyarakat media, teman bergaul, kegiatan siswa dalam masyarakat dan lain-lain.
1 Slameto, op. cit., h. 54.
2 Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012). Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga (STAIN) 2012. 3 Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan, Jurusan Pendidikan
Agana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.
103
Dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, faktor
perhatian orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mempengaruhi aktifitas belajar anak. Orang tua memiliki peran lebih dominan
dan memiliki sumbangan lebih besar dalam mempengaruhi pendidikan dan karir
seorang anak, karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama. Seperti yang dikatakan oleh Wens Tanlain, dkk
”Keluarga merupakan satuan hidup bersama yang pertama dikenal anak-anak.
Oleh karena itu keluarga disebut ”Primary Community” yaitu sebagai lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama”.4
Berdasarkan hasil penelitian yang dijabarkan terlihat pula bahwa tingkat
perhatian orang tua mempunyai korelasi positif dengan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS. Hal ini dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan
statistik serta melalui berbagai pengujian statistik. Dari proses perhitungan uji-t
didapatkan hasil thitung (13,913) lebih besar dari pada ttabel (2,015) pada taraf
signifikansi 5% dengan, dk = 44 berada di daerah penerimaan Ha, maka dengan
demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Dan dari hasil perhitungan statistik,
diperoleh tingkat korelasi sebesar 0,902, adapun pengaruh dari tingkat perhatian
orang tua sebesar 81% terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMPN 3
Tangerang Selatan. Sedangkan 19% ditentukan oleh faktor lainnya seperti: faktor
sekolah yang meliputi metode mengajar, keadaan gedung sekolah, disiplin
sekolah, dan waktu sekolah. faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam
masyarakat, teman bergaul, dan media. Juga faktor minat dan motivasi belajar dari
dalam diri siswa itu sendiri serta faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperti
faktor jasmani.
Dan berdasarkan hasil wawancara kepada sebagian orang tua murid
SMPN 3 Tangerang Selatan mengenai tingkat perhatian orang tua dapat
disimpulkan bahwa, perhatian orang tua murid SMPN 3 Tangerang Selatan
terhadap pendidikan anak sudah cukup baik karena sebagian besar orang tua
4 Alisuf Sabari, op. cit., h. 22
104
murid SMPN 3 Tangerang Selatan cukup peduli dengan hasil belajar anak-
anaknya dan juga proses belajar anak-anaknya, selain itu orang tua murid juga
sangat memperhatikan kebutuhan perlengkapan sekolah anak-anaknya. Dari
wawancara ini penulis dapat memperkuat hasil perhitungan kuisioner yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa SMPN 3 Tangerang Selatan.
F. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan, diantaranya:
1. Banyak hal - hal di luar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau, hal ini
sehubungan dengan keterbatasan tenaga, waktu, dan pemikiran peneliti,
sehingga memungkinkan penelitian kurang optimal.
2. Angket yang digunakan untuk menjaring data tentang hubungan antara
tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS belum
mengungkapkan keseluruhan aspek yang diteliti, meskipun sudah diadakan
uji coba baik uji validitas maupun uji reliabilitas.
3. Hasil penelitian merupakan interpretasi sepenuhnya, sehingga ada
kemungkinan perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya. Karena
perbedaan tempat dan objek penelitian.
105
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari fase-fase yang dilalui siswa dalam perhatian orang tua termasuk
dalam katagori sedang. Hal ini terbukti dengan variasi jumlah skor antara 54-92
dengan rata-rata 71,36 yang berada pada interval 61,52 – 81,2 dengan jumlah
terbanyak 32 siswa. Dan prestasi belajar kelas VIII siswa SMPN 3 Tangerang
Selatan, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial juga termasuk dalam
katagori sedang. Hal ini dapat dilihat dari rentang nilai antara 65-87 dengan rata-
rata sebesar 76,71 yang berada pada interval 70,53 - 82,89 dengan jumlah
terbanyak yaitu 25 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan
di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat
hubungan positif yang signifikan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi
belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMPN 3 Tangerang
Selatan. Hal ini ditunjukan dengan diperolehnya hasil korelasi sebesar 0,902,
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokan hasil perhitungan
dengan angka indeks korelasi “r” product moment, ternyata dari hasil korelasi
hubungan tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS
terletak antara 0,90 – 1,00 yang berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat. Dan dari uji t didapatkan hasil thitung sebesar 13,913
sedangkan berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan, dk = 44 diperoleh
ttabel sebesar 2,015, dengan demikian thitung > ttabel, berarti hipotesis alternativ nol
ditolak.
B. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan pada bagian sebelum ini dengan
keterbatasan yang penulis lakukan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
106
1. Dengan terbuktinya adanya hubungan yang signifikan antara tingkat
perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa berarti, perhatian orang tua
kepada siswa perlu ditingkatkan oleh setiap orang tua. Sebagai orang tua
sesibuk apapun wajib memperhatikan kebutuhan belajar anak, tidak hanya
kebutuhan fisiologis seperti memberikan kelengkapan sarana dan prasarana
serta menyediakan biaya pendidikan anak saja yang penting, tetapi juga
kebutuhan psikologis dan kebutuhan sosial anak. Di rumah, hendaknya orang
tua juga ikut serta membimbing dan memotivasi anak agar lebih giat belajar
guna meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah.
2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang kedua hendaklah juga menjalin
kerjasama yang baik kepada orang tua murid dalam mengarahkan siswa.
Akan lebih baik lagi apabila pihak sekolah mengadakan program khusus atau
kegiatan khusus yang melibatkan kerjasama antara orang tua murid dengan
pihak sekolah. Dengan begitu antara orang tua murid dan sekolah akan
terjalin kerjasama dan komunikasi yang baik. Dengan kerjasama yang baik
dengan orang tua murid, sekolah secara tidak langsung dapat mengetahui
seberapa besar tingkat perhatian yang diberikan orang tua terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Guru perlu bekerjasama dengan orang tua siswa dalam memberi perhatian
kepada anak dengan memotivasi anak belajar, sehingga dengan adanya
kerjasama antara guru dan pihak orang tua peningkatan prestasi belajar siswa
akan tercapai sesuai dengan harapan yang diinginkan. Karena bagi seorang
guru keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam pendidikan atau pelajaran
secara tidak langsung membuktikan keberhasilan guru dalam memberikan
pengajaran kepada anak didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu., dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet.
1, 1991.
-----. Psikologi Pendidikan Umum. Jakarta: Rienika Cipta, Cet. 1, 1992.
Ahmadi, Abu., dan Sholeh, Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2005.
Aryono, D. Wirah., dan Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pustaka Makmur, Cet. 1, 2013.
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persadia,
2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, Cet. 4, 2008.
Nadir., dkk., Ilmu pengetahuan sosial 1 edisi pertama. Lerning Assistance
Program For Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009.
Nata, Abudin., dan Fauzan. Pendidikan Dalam Persfektif Hadits. Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2005.
Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 2, 1996.
-----. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.
Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2008.
Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika
Aditama, 2010.
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
CV, Cet. 19, 2013.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, Cet. 5, 2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode PenelitanPendidikan. Bndung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. 9, 2013.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008.
Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: PT Refika
Aditma, 2010
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Thalib, Syamsul Bachri. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris
Aplikatif, Jakarta: Kencana, 2010.
Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2006.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 2, 2010.
Tu’u, Tulus. Peran disiplin pada Perilaku & Prestasi Siswa, Jakarta: Grafindo,
2004.
Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak menurut Islam. Bandung: Al-Syifa,
1988.
Undang –Undang R.I. nomer: 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2003. Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, Cet. 1, 2003.
Yunus, Firdaus M. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & YB.’
Mangun Wijaya. Jogjakarta: Logung Pustaka, Cet. 1, 2004.
Sujarweni, V. Wiratna., dan Poly Endrayanto. Statistik untuk penelitian,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sumber Skripsi
Usman Hakim, Nim: 708114282. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Jurusan Administrasi
Perkantoran Di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Fakultas Ekonomi.
Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran. Universitas Negeri Medan 2013.
Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun
Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2011/2012). Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan
Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
2012.
Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang
Selatan, Jurusan Pendidikan Agana Islam Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2012.
Sumber Internet
Wikipedia Bahasa, “Orang Tua”, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua,
Diunduh pada tanggal 4 Januari 2015.
http://panduanskripsi.com/teknik-teknik-dalam-menentukan-pengambilan-sampel-
penelitian-skripsi/ Di unduh pada tanggal 19 Januari 2015.
Kamus Besar KBBI, http://www.kamusbesar.com/55484/orang-tua. Diunduh pada
tanggal 19 Januari 2015.
Lampiran 1
ANGKET TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA
Nama :
Jenis kelamin : L/P
Kelas : VIII (Delapan)
Petunjuk Pengisian:
1. Berilah tanda cek list pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan
keadaan anda sebenarnya.
2. Pendapat anda tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap nilai dan
tidak ada kaitannya dengan kegiatan sekolah
3. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu kami berharap
jawaban yang objektif, jujur, dan tidak mengada-ada.
4. Atas kesedian waktunya , kami ucapkan terima kasih.
Keterangan :
1. SL = Selalu
2. SR = Sering
3. JR = Jarang
4. TP = Tidak Pernah
No Pernyatan SL SR JR TP
1 Orang tua menegur/memarahi saya, jika saya malas
belajar.
2 Orang tua saya menanyakan perkembangan prestasi
saya kepada guru.
3 Orang tua menyediakan buku-buku ilmu pengetahuan
di rumah.
4 Orang tua saya membantu jika saya mengalami
kesulitan dalam belajar di rumah.
5 Orang tua saya menanyakan kepada saya tentang
perkembangan belajar saya di sekoalah.
6 Orang tua memperhatikan cara belajar saya dirumah.
7 Orang tua saya menyediakan waktu khusus untuk
membaca buku bersama-sama di rumah.
8 Orang tua saya memeriksa PR dan membantu
(membimbing) dalam mengerjakannya.
9 Ketika saya terlambat pulang kerumah, orang tua saya
menanyakan alasan saya pulang terlambat.
10 Orang tua memperhatikan perlengkapan sekolah saya
(mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak
pakai).
11 Orang tua saya memberikan bimbingan/arahan kepada
saya saat sedang menonton televisi.
12 Orang tua memenuhi permintaan saya yang
berhubungan dengan alat-alat belajar/sekolah.
13 Ketika saya lupa waktu belajar orang tua menegur
saya.
14 Orang tua memberikan hadiah kepada saya apabila
saya mendapatkan prestasi yang baik di sekolah.
15 Orang tua menanyakan setiap hasil ulangan saya.
16 Orang tua saya berkonsultasi dengan guru di sekolah
apabila saya mengalami kesulitan belajar.
17 Orang tua saya marah ketika nilai saya kurang baik.
18 Orang tua memberikan pujian apabila saya melalukan
hal baik.
19 Orang tua saya melengkapi sarana belajar yang saya
butuhkan.
20 Orang tua menganjurkan agar saya mengikuti
bimbingan belajar.
21 Orang tua memarahi ketika saya lupa waktu beribadah.
22 Orang tua saya menasehati agar saya giat belajar untuk
mencapai cita-cita yang saya inginkan.
23 Orang tua saya berusaha membangkitkan semangat
belajar saya.
24 Orang tua saya menasehati, agar berhati-hati dalam
menjawab soal ujian.
25 Orang tua saya membantu saya dalam menyelesaikan
tugas sekolah (PR).
26 Orang tua melarang saya mencontoh latihan ataupun
PR teman saya.
27 Orang tua saya membiarkan saya tidak belajar dalam
menghadapi ujian.
28 Orang tua saya menasehati agar saya tidak menunda
waktu dalam menyelesaikan tugas sekolah (PR).
29 Orang tua saya menemani saya saat belajar dirumah.
30 Orang tua saya memperhatikan kemajuan yang saya
lakukan di rumah.
31 Orang tua saya mendukung kegiatan saya diluar
kegiatan akademik.
Saran anda :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Lampiran 2
Skor Hasil Uji Validitas Variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 80 6400
2 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 64 4096
3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 98 9604
4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4 1 4 4 4 2 1 4 4 1 1 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 98 9604
5 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 4 3 3 2 1 2 2 4 3 2 2 3 3 1 4 2 3 2 4 3 80 6400
6 4 3 3 2 4 4 1 1 4 2 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 95 9025
7 3 3 3 3 2 2 2 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 87 7569
8 3 4 3 2 3 3 1 2 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 75 5625
9 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 108 11664
10 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 105 11025
11 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 86 7396
12 2 3 2 2 4 2 2 1 3 4 3 2 3 3 2 2 1 4 1 1 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 83 6889
13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115 13225
14 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 103 10609
15 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 13924
16 3 3 4 2 3 2 2 1 4 2 4 3 4 4 2 1 3 2 3 3 2 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 92 8464
17 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 85 7225
18 4 4 4 3 3 2 1 2 4 4 3 4 4 4 3 1 1 4 1 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 96 9216
19 1 2 2 2 3 3 1 1 1 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 87 7569
20 1 3 2 1 1 1 1 2 4 3 2 4 1 2 2 3 4 2 1 1 4 2 3 1 2 1 3 4 2 4 2 69 4761
Jumlah 62 67 66 52 56 54 37 41 68 63 53 66 66 66 54 40 59 61 53 46 50 63 67 67 56 55 71 71 61 66 67 1824 170290
(ΣX)2 3844 4489 4356 2704 3136 2916 1369 1681 4624 3969 2809 4356 4356 4356 2916 1600 3481 3721 2809 2116 2500 3969 4489 4489 3136 3025 5041 5041 3721 4356 4489
ΣX2 210 233 228 150 174 164 85 109 246 211 155 230 232 230 158 98 197 205 169 126 144 209 235 243 172 181 263 261 199 224 233
ΣY 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824
(ΣY)2 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976
ΣY2 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290
ΣXY 5851 6131 6122 4908 5171 5105 3519 3952 6321 5869 4811 6104 6223 6183 5051 3637 5525 5728 5004 4343 4678 5850 6243 6307 5274 5222 6622 6578 5674 6078 6206
N.ΣXY-(ΣX)(ΣY)3932 412 2056 3312 1276 3604 2892 4256 2388 2468 -452 1696 4076 3276 2524 -220 2884 3296 3408 2956 2360 2088 2652 3932 3336 4120 2936 2056 2216 1176 1912
N.ΣX2-(ΣX)2 356 171 204 296 344 364 331 499 296 251 291 244 284 244 244 360 459 379 571 404 380 211 211 371 304 595 219 179 259 124 171
N.ΣY2-(ΣY)278824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824 78824
r-hitung 0.742 0.112 0.512 0.685 0.245 0.672 0.566 0.678 0.494 0.554 -0.094 0.386 0.861 0.747 0.575 -0.041 0.479 0.603 0.507 0.523 0.431 0.511 0.651 0.727 0.681 0.601 0.706 0.547 0.491 0.376 0.521
r-tabel 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468 0.468
Validitas Valid Drop Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid
RespondenPernyataan
Y Y2
Lampiran 3
Skor Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 80 6400
2 2 4 4 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 64 4096
3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 98 9604
4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4 1 4 4 4 2 1 4 4 1 1 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 98 9604
5 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 4 3 3 2 1 2 2 4 3 2 2 3 3 1 4 2 3 2 4 3 80 6400
6 4 3 3 2 4 4 1 1 4 2 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 95 9025
7 3 3 3 3 2 2 2 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 87 7569
8 3 4 3 2 3 3 1 2 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 75 5625
9 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 108 11664
10 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 105 11025
11 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 86 7396
12 2 3 2 2 4 2 2 1 3 4 3 2 3 3 2 2 1 4 1 1 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 83 6889
13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115 13225
14 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 103 10609
15 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 13924
16 3 3 4 2 3 2 2 1 4 2 4 3 4 4 2 1 3 2 3 3 2 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 92 8464
17 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 85 7225
18 4 4 4 3 3 2 1 2 4 4 3 4 4 4 3 1 1 4 1 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 96 9216
19 1 2 2 2 3 3 1 1 1 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 87 7569
20 1 3 2 1 1 1 1 2 4 3 2 4 1 2 2 3 4 2 1 1 4 2 3 1 2 1 3 4 2 4 2 69 4761
Jumlah 62 67 66 52 56 54 37 41 68 63 53 66 66 66 54 40 59 61 53 46 50 63 67 67 56 55 71 71 61 66 67 1824 170290
(ΣX)2 3844 4489 4356 2704 3136 2916 1369 1681 4624 3969 2809 4356 4356 4356 2916 1600 3481 3721 2809 2116 2500 3969 4489 4489 3136 3025 5041 5041 3721 4356 4489
ΣX2 210 233 228 150 174 164 85 109 246 211 155 230 232 230 158 98 197 205 169 126 144 209 235 243 172 181 263 261 199 224 233
ΣY 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824 1824
(ΣY)2 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976 3326976
ΣY2 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290 170290
Validitas Valid Drop Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid
Varians 0.89 0.51 0.74 0.91 0.827 1.247 0.74 0.627 0.71 0.61 0.61 1.147 0.947 1.427 1.01 0.527 0.527 0.927 0.76 1.487 0.547 0.447 0.647 0.427
Σ Varian Butir 19.248
Varians Total 197.06
Reliabilitas 0.932
Keterangan Reliabel
RespondenPernyataan
Y Y2
Lampiran 4
Data Mentah Skor Hasil Variabel X (Tingkat Perhatian Orang Tua)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 2 4 2 4 78
2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 88
3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 1 4 2 3 82
4 3 1 1 2 1 3 4 3 2 1 3 2 3 4 3 4 2 4 1 1 1 3 1 4 57
5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 92
6 4 2 4 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 82
7 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 81
8 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 1 3 4 3 4 3 1 3 3 3 77
9 3 3 2 3 1 3 4 1 3 2 3 1 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 57
10 4 2 2 4 1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 2 1 4 3 2 3 72
11 3 1 2 3 2 2 2 4 4 3 2 4 3 3 2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 71
12 4 2 2 2 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 80
13 3 2 3 2 1 3 2 1 2 1 1 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 62
14 4 2 2 2 1 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 68
15 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 67
16 2 3 2 2 1 2 3 3 2 3 2 1 2 4 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 56
17 2 3 2 2 1 3 3 2 1 3 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 68
18 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 1 4 2 2 3 4 3 2 3 4 3 4 67
19 3 3 2 2 1 3 4 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 2 4 70
20 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 64
21 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 63
22 4 2 3 3 2 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 74
23 3 3 2 3 1 3 3 4 4 3 2 1 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 70
24 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 63
25 2 4 4 2 1 2 1 4 2 3 1 2 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 4 67
26 2 3 4 3 1 3 1 3 2 3 2 1 4 4 2 2 4 2 4 3 4 3 4 3 67
27 1 2 2 3 3 3 4 3 1 4 2 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 4 3 4 62
28 1 2 2 3 1 2 2 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 69
29 4 2 3 2 1 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 78
30 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 65
31 3 3 2 2 2 3 4 2 4 3 2 3 2 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 74
32 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 91
33 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 80
34 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
35 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 2 1 4 3 1 4 4 4 3 2 4 4 3 3 66
36 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 4 4 3 2 66
37 4 2 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 83
38 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 86
39 3 2 3 2 2 1 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 67
40 3 4 2 3 1 2 4 3 2 2 2 2 2 4 1 3 2 1 2 2 2 2 3 3 57
41 4 3 2 4 1 1 4 2 4 1 4 4 1 3 4 4 2 4 3 3 4 3 2 3 70
42 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 4 2 3 2 3 61
43 4 1 4 2 1 2 4 4 4 2 2 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 77
44 3 4 2 4 3 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 76
45 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 4 2 2 3 4 2 2 1 2 3 3 2 2 3 54
46 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 67
N = 46 3283
Resp NilaiPernyataan
Lampiran 5
DATA VARIABEL X DAN Y
No X Y X2 Y2 XY
1 78 82 6084 6724 6396
2 88 85 7744 7225 7480
3 82 85 6724 7225 6970
4 57 67 3249 4489 3819
5 92 86 8464 7396 7912
6 82 85 6724 7225 6970
7 81 82 6561 6724 6642
8 77 80 5929 6400 6160
9 57 70 3249 4900 3990
10 72 78 5184 6084 5616
11 71 80 5041 6400 5680
12 80 85 6400 7225 6800
13 62 70 3844 4900 4340
14 68 78 4624 6084 5304
15 67 78 4489 6084 5226
16 56 70 3136 4900 3920
17 68 75 4624 5625 5100
18 67 71 4489 5041 4757
19 70 75 4900 5625 5250
20 64 71 4096 5041 4544
21 63 68 3969 4624 4284
22 74 80 5476 6400 5920
23 70 78 4900 6084 5460
24 63 69 3969 4761 4347
25 67 75 4489 5625 5025
26 67 70 4489 4900 4690
27 62 73 3844 5329 4526
28 69 78 4761 6084 5382
29 78 85 6084 7225 6630
30 65 71 4225 5041 4615
31 74 80 5476 6400 5920
32 91 85 8281 7225 7735
33 80 81 6400 6561 6480
34 91 87 8281 7569 7917
35 66 75 4356 5625 4950
36 66 70 4356 4900 4620
37 83 80 6889 6400 6640
38 86 85 7396 7225 7310
39 67 78 4489 6084 5226
40 57 65 3249 4225 3705
41 70 78 4900 6084 5460
42 61 70 3721 4900 4270
43 77 82 5929 6724 6314
44 76 80 5776 6400 6080
45 54 68 2916 4624 3672
46 67 65 4489 4225 4355
Σ 3283 3529 238665 272561 254409
Lampiran 6
Perhitungan Rata-rata, Varian, dan Simpangan Baku Variabel X dan Y
Lampiran 7
LAMPIRAN HITUNGAN
Langkah-langkah Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Tingkat Perhatian Orang Tua
Perhitungan Validitas
Dapat dicontohkan pada soal nomor 1, berdasarkan tabel validitas diperoleh nilai
sebagai berikut :
N 20
ΣX 62
(ΣX)2
3844
ΣX2
210
ΣY 1824
(ΣY)2
3326976
ΣY2
170290
ΣXY 5851
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product moment, yakni :
( ) ( )
√( ( ) ) ( ( ) )
( )( )
√( ) ( )
√( – ) ( )
√( ) ( )
√
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rhitung = 0,742,
sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh 0,468,
(misalnya kita gunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 20 orang
responden, maka df = n - 2, df = 20 - 2 = 18). Kemudian kita lihat tabel r
product moment pada kemaknaan 5%, didapatkan angka r tabel= 0,468.
Maka rhitung > rtabel dan angket no.1 dikatakan valid.
Perhitungan Reliabilitas
Berdasarkan tabel reliabilitas diperoleh nilai sebagai berikut :
N 20
ΣX 62
(ΣX)2 3844
ΣX2 210
ΣY 1824
(ΣY)2 3326976
ΣY2 170290
ΣXY 5851
a. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus :
( )
Untuk mengetahui Σvarians Butir, maka jumlah varian butir soal
nomor 1 – soal nomor 31 dijumlahkan (proses perhitungan sama dengan
soal nomor 1). Tetapi yang dijumlahkan hanya butir soal yang valid saja.
Jadi jumlah varians butir soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 17,
18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31 ialah 19,248
b. Menghitung varians total dengan rumus :
( )
c. Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :
(
( )) (
)
(
( )) (
)
( )( )
Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan
Histogram untuk Variabel X
No. Tahapan Membuat Tabel Distribusi
Frekuensi
1. Menentukan Rentang Data terbesar – Data terkecil
= 92 – 54
= 38
2. Menentukan Banyak Kelas = 1 + 3,3.log n
= 1 + 3,3.log 46
= 1 + 3,3.1,662
= 6,4846 6 (dibulatkan)
3. Menentukan Panjang Kelas Interval =
=
= 6,33 6 (dibulatkan)
4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Interval
Kelas
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
Batas Bawah Batas Atas
54 – 59 5 10,86% 53,5 59,5
60 – 65 7 15,21% 59,5 65,5
66 – 71 15 32,60% 65,5 71,5
72 – 77 6 13,04% 71,5 77,5
78 – 83 8 17,39% 77,5 83,5
84 – 89 2 4,34% 83,5 89,5
90 – 95 3 6,25% 89,5 95,5
Jumlah 46 100%
Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan
Histogram untuk Variabel Y
No. Tahapan Membuat Tabel Distribusi
Frekuensi
1. Menentukan Rentang Data terbesar – Data terkecil
= 87 – 65
= 22
2. Menentukan Banyak Kelas = 1 + 3,3.log n
= 1 + 3,3.log 46
= 1 + 3,3.1,662
= 6,4846 6 (dibulatkan)
3. Menentukan Panjang Kelas Interval =
=
= 3,66 4 (dibulatkan)
4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Interval
Kelas
Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
Batas Bawah Batas Atas
65 – 68 5 10,86% 64,5 68,5
69 – 72 10 21,73% 68,5 72,5
73 – 76 5 10,86% 72,5 76,5
77 – 80 13 28,26% 76,5 80,5
81 – 84 4 8,69% 80,5 84,5
85 – 88 9 19,56% 84,5 88,5
Jumlah 46 100%
Langkah-langkah Perhitungan Rata-rata, Varians, dan
Simpangan Baku
Variabel X dan Variabel Y
Perhitungan Variabel X
1. Rata-rata (Means) X
2. Varians
3. Simpangan Baku √
√ = 9,84
Perhitungan Variabel Y
1. Rata-rata (Means)
2. Varians
3. Simpangan Baku √
√ = 6,18
Pedoman Wawancara
Nama : Ibu icih
Jabatan : Wali Murid
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Juni 2015
Waktu : 17.00 WIB
Tempat : Rumah
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu?
Saya mengajar disalah satu SD Negeri di tangerang selatan, sedangkan
suami saya supir pribadi.
2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu?
Saya S1, kalau suami saya tamatan SMA.
3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang
nilai yang anak anda peroleh?
Biasanya saya datang kesekolah dan konsultasi kepada pihak sekolah
hanya pada saat pengambilan raport saja.
4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda
malas belajar atau lupa waktu belajar?
Dimarahin si tidak, tetapi saya menegur kalau anak saya tidak belajar pada
saat waktu belajar dirumah. Biasanya jam belajar anak saya itu sekitar
pukul 19.00 WIB atau puku 20.00 WIB.
5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak?
Kalau ulangan harian jarang, tepi kalau ujian tengah semester atau ujian
akhir semester saya selalu menanyakan hasilnya.
6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda?
(mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
Iya saya memperhatikan segala perlengkapan sekolah anak saya. Saya
selalu stok pensil, pulpen dan buku tulis dirumah. Apabila tas atau tempat
pensil dan lain lainnya sudah tidak layak pakai atau sudah usang saya
segera menggantikan dengan yang baru.
7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda
menanyakan alasan anak pulang terlambat?
Jarang yah. Karena saya sama ayahnya selalu pulang lebih sore dari anak
saya dan memang kalau saya pulang anak saya sudah sampai dirumah
jarang sekali saya pulang anak saya belum sampai rumah.
8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda,
apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah?
Kalau hadiah jarang, tapi pernah sesekali untuk momen tertentu saja.
Seperti waktu anak saya lulus SD nilainya bagus akan dibelikan laptop.
Selebihnya tidak. kalau pujian itu pasti iya mbak.
9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam
menyelesaikan tugas sekolah (PR)?
Iya, saya selalu menasehati agar anak saya tidak menunda waktu untuk
mengerjakar tugas yang diberikan gurunya, agar pekerjaan rumahnya
tidak menumpuk nantinya.
10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab
soal ujian?
iya, saya selalu bilang sama anak saya untuk berhati-hati mengerjakan
soal ujian, kerjakan yang lebih mudah terlebih dahulu, dan saya selalu
bilang untuk selalu percaya diri dengan jawaban sendiri.
11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik?
Tidak marah tapi saya akan menasihati anak saya kalau ada nilainya yang
kurang baik atau turun dari sebelumnya.
12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai cita-
cita yang anak inginkan?
Iya saya selalu menasehati anak saya agar giat belajar terutama disaat anak
saya sedang kurang semangat belajar/ lagi malas belajarnya.
13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar
anak?
Iya saya selalu berusaha memberi semangat untuk anak saya, agar belajar
menjadi suatu hal yang disenangi oleh anak.
14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan
belajar?
Untuk sekarang tidak. Mungkin nanti kelas sembilan.
15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran
yang dilakukan anak?
Tergantung pelanggarannya apa dulu ya. Kalo kira-kira pelanggarannya
sudah kelewat batas ya saya ngomel dan memberi sangsi yang sesuai,
tetapi tidak dengan mencubit, memukul atau kekerasan fisik lainnya.
16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar?
Sesekali saya mengontrol saat anak saya sedang belajar dirumah. Kalau
ada Sesutu yang tidak dimengerti anak suka bertanya nanti kita cari
jawabannya sama-sama.. atau terkadang saya suka kasih masukan-
masukan dalam menyelesaikan tugas maupun cara belajar.
Wali Murid
ICIH
Pedoman Wawancara
Nama : Bapak Sutarno
Jabatan : Wali Murid
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Juni 2015
Waktu : 14.20 WIB
Tempat : Rumah
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu?
Pekerjaan saya buruh bangunan sedangkan ibunya sudah meninggal satu
tahun lalu.
2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu?
Saya hanya tamatan SD
3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang
nilai yang anak anda peroleh?
Saya kesekolah pada saat pengambilan raport dan pada saat ada panggilan
dari pihak sekolah saja.
4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda
malas belajar?
Iya saya suka menegur kalau anak saya malas belajar, meskipun kadang
kita ngomel juga suka tetep aja gak didenger.
5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak?
Jarang mbak, karenakan saya kalau lagi ada proyek suka berapa bulan atau
berapa minggu tidak pulang, jadi saya liat hasil nilai diraport saja mbak.
6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda?
(mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
Iya kalau anaknya ngomong ya saya kasih uangnya mau beli apa,
misalnya buku atau pinsil, kalu anak tidak ngomong saya tidak tau mbak
dia butuhnya apa.
7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda
menanyakan alasan anak pulang terlambat?
Iya, kalau saya lagi ada di rumah saya pasti tanya alasan kenapa pulang
telat.
8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda,
apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah?
Iya, saya memberikan pujian kalau anak saya mendapat prestasi yang baik.
9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam
menyelesaikan tugas sekolah (PR)?
Iya, saya selalu menasehati agar anak saya tidak menunda waktu dalam
mengertjakan PR.
10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab
soal ujian?
Iya saya suka menasehati anak saya agar hati-hati dan teliti dalam
menjawab soal ujian.
11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik?
Saya nasehati mbak. Supaya besok nilainya lebih bagus lagi.
12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai cita-
cita yang anak inginkan?
Iya saya menasehati anak saya supaya rajin belajar supaya cita-citanya
tercapai, agar jadi orang yang lebih baik dari orang tuanya.
13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar
anak?
Iya saya berusaha membangkitkan semangat belajar anak mbak. Walapun
anaknya susah banget kalau disuruh belajarnya.
14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan
belajar?
Sangat menganjurkan mbak tapi karena uangnya belum ada ya belajarnya
dirumah dulu aja sama kakaknya.
15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran
yang dilakukan anak?
Saya marahi mbak kalau anak saya berbuat nakal yang sudah melewati
batas.
16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar?
Kalau saya kan kurang paham ya mbak dan saya juga jarang ada dirumah.
Jadi paling sama kakaknya belajarnya.
Wali Murid
SUTARNO
Pedoman Wawancara
Nama : Zakiah
Jabatan : Wali Murid
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Juni 2015
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Warung
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu?
Pekerjaan saya berdang warung kecil-kecilan, kalu bapaknya wirausaha
mable.
2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu?
Saya dan bapaknya sama-sama tamatan SMA.
3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang
nilai yang anak anda peroleh?
Saya konsultasi dengan pihak sekolah hanya pada saat ambil raport saja.
4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda
malas belajar?
Iya saya pasti menegur anak saya kalu anak saya malas belajar.
5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak?
Iya saya selalu menanyakan hasil ulangan anak saya. Terutama ulangan
kenaikan kelas ya mbak sama ulangan tengah semester.
6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda?
(mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
Iya saya memperhatikan segala perlengkapan sekolah yang dibutuhkan
anak saya. Saya berusaha untuk melengkapi dan memenuhi kebutuhan
sekolah anak saya.
7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda
menanyakan alasan anak pulang terlambat?
Iya, pasti saya tanya kenapa alasan anak saya terlambat sampai dirumah.
8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda,
apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah?
Iya saya memberikan anak saya sesuatu atau apa yang sedeang
diinginkannya kalau anak saya mendapatkan prestasi yang baik di sekolah
agar anak jadi semakin semngat lagi belajarnya dan termotivasi untuk jadi
lebih baik lagi.
9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam
menyelesaikan tugas sekolah (PR)?
Iya saya selalu menasehatinya untuk tidak menunda waktu dalam
menyelesaikan tugas sekolah dan bimbelnya karena anak saya suka lupa
waktu kalau sudah main game.
10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab
soal ujian?
Iya saya selalu menasehati anak saya untuk berhati-hati dalam menjawab
soal soal ujian.
11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik?
Iya saya marah kalau nilai ujian anak saya turun atau kurang baik.
12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai cita-
cita yang anak inginkan?
Iya saya selalu menasehati anak saya untuk rajin belajar supaya apa yang
dicita-citakan bisa tercapai.
13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar
anak?
Iya saya selalu berusa untuk membangkitkan semangat belajar anak saya.
Meskipun kalau lagi males agak susah dinasehatinya.
14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan
belajar?
Iya saya sangat menganjurkan anak saya untuk mengikuti bimbingan
belajar.
15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran
yang dilakukan anak?
Saya ngomel terus kadang saya sita laptop atau hpnya mbak. Supaya tidak
bisa main game.
16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar?
Paling saya hanya mengawasi atau menemani anak belajar, karena saya
mau membmbing juga saya kurang mngerti mbak. Pokoknya dalam satu
hari jangan sampe anak tidak belajar gitu mbak kalo saya.
Wali Murid
ZAKIAYAH
Pedoman Wawancara
Nama : Ibu Ira Wati
Jabatan : Wali Murid
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Juni 2015
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Rumah
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu?
Saya dan ayahnya sama-sama karyawan swasta disalah satu perusahaan di
Jakarta.
2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu?
Saya SMA sedangkan bapaknya D3.
3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang
nilai yang anak anda peroleh?
Saya konsultasi dengan pihak sekolah hanya waktu pengambilan raport
saja.
4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda
malas belajar atau lupa waktu belajar?
Iya saya menegur anak saya kalau anak saya lupa waktu belajar atau ketika
waktu belajar anak bermalas-malasan.
5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak?
Iya saya selalu menanyakan hasil ulangan anak-anak saya.
6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda?
(mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
Iya saya memperhatikan segala peralatan sekolah yang dibutuhkan anak-
anak saya.
7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda
menanyakan alasan anak pulang terlambat?
Iya saya selalu menanyakan alasan anak saya kalau anak saya terlambat
sampai di rumah
8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda,
apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah?
Kalau hadiah tidak, Tapi kalau pujian iya saya selalu memberikan pujian
untuk hal-hal positif yang dilakukan sama anak saya.
9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam
menyelesaikan tugas sekolah (PR)?
Iya saya selalu menasehati anak-anak saya agar tidak menunda waktu
dalam menyelesaikan PR, tapi tetep aja kadang suka tidak didenger tetep
aja dikerjainya kalau sudah kepept.
10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab
soal ujian?
Iya saya selalu menasehati anak saya untuk berhati-hati dalam menjawab
soal soal ujian.
11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik?
Iya mbak saya ngomel kalo nilainya turun atau kurang baik.
12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai cita-
cita yang anak inginkan?
Iya saya selalu menasehati anak-anak saya untuk rajin belajar supaya apa
yang dicita-citakan bisa tercapai.
13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar
anak?
Iya saya selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak-anak saya
agar anak berusaha mencapai hasil belajar yang lebih baik lagi.
14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan
belajar?
Iya saya menganjurkan tapi anaknya mbak yang belum mau.
15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran
yang dilakukan anak?
Pertama-tama sih diomongin dulu dinasehatin tapi kalau terjadi lagi saya
pasti marah, tapi marahnya saya tidak main fisik, lebih ke ngomel.
16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar?
Menanyakan bagaimana disekolah. Shering apa dimana sulitnya dalam
pelajaran disekolah. kalau mengawasi paling menanyakan ada ulang tidak.
sudah belajar belum hari ini.
Wali Murid
IRA WATI
Pedoman Wawancara
Nama : Ibu Sukarni
Jabatan : Wali Murid
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Juni 2015
Waktu : 10.40 WIB
Tempat : Rumah
1. Apa pekerjaan Bapak dan Ibu?
Pekerjaan saya ibu rumah tangga sedangkan bapaknya guru SD.
2. Apa pendidikan terakhir Bapak dan Ibu?
Saya hanya tamatan SMP sedangkan bapaknya S1
3. Seberapa sering anda berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang
nilai yang anak anda peroleh?
Tiadak pernah, saya kesekolah hanya pada saat menganbil raport saja.
4. Apakah anda menegur atau memarahi anak anda jika anak anda
malas belajar atau lupa waktu belajar?
Iya saya memarahi anak saya kalu anak saya males belajar. Kadang kalo
didiemin aja nanti malah jadi engga belajar.
5. Apakah anda menanyakan setiap hasil ulangan anak?
Iya saya selalu menanyakan hasil ulangan anak saya.
6. Apakah anda memperhatikan perlengkapan sekolah anak anda?
(mengganti peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai).
Iya saya memperhatikan segala peralatan sekolah anak saya seperti pensil,
penghapus pulpen buku-buku pelajaran. Terutama pada saat mau ujia saya
selalu menanyakan apa sudah lengkap belum peralatan ulangannya.
7. Ketika anak anda terlambat pulang kerumah, apakah anda
menanyakan alasan anak pulang terlambat?
Iya saya selalu menanyakan alasan anak saya kalau anak saya terlambat
sampai rumah.
8. Apakah anda memberikan hadiah atau pujian kepada anak anda,
apabila anak mendapatkan prestasi yang baik di sekolah?
Iya selalu memberikan pujian kalau ada hal positif yang dilakukan anak
saya dan saya selalu berusaha kasih hadian walaupun hanya masak
makanan kesukaannya.
9. Apakah anda menasehati agar anak tidak menunda waktu dalam
menyelesaikan tugas sekolah (PR)?
Iya benar saya selalu menasehati anak saya agar tidak menunda waktu
dalam mengerjakan suatu apapun, mau itu PR, shalat atau yang lain
sebagainya.
10. Apakah anda menasehati anak, agar berhati-hati dalam menjawab
soal ujian?
Iya benar saya selalu berpesan kepada anak saya untuk hati-hati dalam
menjawab soal ujian, jangan terburu-buru.
11. Apakah anda maraha ketika nilai ujian anak anda kurang baik?
Tidak saya dan bapaknya tidak marah, tetapi kami menasehati supaya agar
lebih giat lagi belajarnya agar nilai yang kurang bisa meningkat.
12. Apakah anda menasehati anak agar giat belajar untuk mencapai cita-
cita yang anak inginkan?
Iya betul kami selalu menasehati anak kami agar belajarnya lebih giat lagi.
Supaya segala cita-citanya tercapai dan bisa membanggakan orang tuanya.
13. Apakah anda selalu berusaha membangkitkan semangat belajar
anak?
Iya betul saya selalu berusaha membangkitkan semangat belajar anak saya
dengan cara menasehatinya.
14. Apakah anda menganjurkan anak anda untuk mengikuti bimbingan
belajar?
iya saya menyarankan anak say untuk mengikuti belajar tambahan.
15. Apa dan bagaimana kebijakan yang diambil jika terjadi pelanggaran
yang dilakukan anak?
Mencari tau dulu kesalahan tersebut disengaja atau tidak dan apa sebabnya
sampai bisa terjadi kesalahan tersebut. jika disengaja diberi hukuman yang
setimpal dengan kesalahannya supaya anak tidak mengulangi lagi.
16. Sejauh mana anda membimbing atau mengawasi anak dalam belajar?
Saya biasanaya mendampingi saat anak saya belajar meskipun tidak setiap
hari saya mendampinginya. Kalau membimbing biasanya sama kakaknya
kalau ada yang tidak dimengerti bertanyanya sama kakaknya.
Wali Murid
SUKARNI
Tarat Signifikan
3
4
5
6
7
B
Ii0
't1
12
13
14
l5
16
17
18
19
20
o,gg7 I o,ggg0,950 I o,ggoo,g7g . ! o,ssg
0,91 1 I O,g1z
c,754 | A,9740,707 I 0,834
0,666 , I Cr,7gg
0,632 I 0,765
0,602 I 0,735
0,576 | 0,708
c,553 I 0,6940,532 I 0,661
0,514 | o,oat
4,497 | 0,623
0,492 | 0,606
0,469 I 0,590
0,456 I 0,525
0,444 I 0,561
0,433 | 0,549
0,423 I 0,537
0,413 I 0,526
0,404 | 0,515
0,396 | 0,505
0,389 I 0,496
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
3B
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,344
0,339
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,309
0,304
0,301
0,297
0,2g40,291
0,487
0,478
0,47A
0,463
0,456
0,4490,442
0,435
0,430
0,,424
0,419
0,413
0,408
0,403
0,399
0,393
0,389
0,384
0,380
0,376
55
60
65
70
75
BO
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
700
800
900
1 000
rABEL IIINILAI-NILAI r PODUCT MOMENT
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,220
0,213
0,207
0,2020,1 95
o,17 6
0,1 59
0,1 48
0,1 38
0,113
0,099
O,OBB
0,080
0,a740,070
0,065
0,062
0;345
0,330
0,317
0,306
0,296
0,286
0,2780,27A
0,263
0,2560,230
0,2100,1 94
0,181
0,1 48
0,1 28
0,115
0,105
0,097
0,091
0,086
0,091
KEilIENTERIAN AGAIgIAUI}I JAKARTAFITK,E- b. H,hut& llo $ *.rA $arz M
FORi' (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKI>081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
l,lo- Revisi: : 02
Hal 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Uu 0 1/F. l/I(M .Ol .3 B+)y2Ol4Lmp. : OutlindPropsaltlal : Peruohourulzin Peuelitian
KepadaYth.Ke,pala SMPN 3 Tangerang Selatan
diTemp*
As s al omu' alaihtm w r. w b.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Narna
NIM
Jurusm
Semester
Judul Slripsi
Tembusan:l. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
Jakartq 29 Januari 2015
Sari Rahmawati
I I 10015000058
Peadidikan IPS
IX (Sembilan)
Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMPNegeri 3 Tangerang Selatan
adaiah benar rnahasiswa/i Fakultas Ilimu Tarbiyah dan Keguruan Ulirl Jakarta yang sedang
m€n)'u$rn skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di SMPN 3 Tangerang Selatan.
Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian dimaksud.
Atas pcrtdian dan kerja sama Sadra,kali ucapkan tffima kasih-
Wassalamu' alaihtm wr.wb.
1973M24 200801 1012
PEMERII{TAH KOTA TANGERANG SELATAN
I}INAS PENDTDIKAN
SMP NEGBRI 3 I{OTA TANGBRANG SELATAN
Alamat : Jalan lr. H. Juanda Ciputat l54l? Telp/Fax. (021) 740 l3l2
SURAT KtrTBIIANGANNonror :422.5 421.3/ 036 /SMPN.3 Tang-Sel.
Yang bertanda tangan di barvah ini. Kepala SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatar,,
menerangl<an bahna :
NanlaN irn
JurusanFakultas
Sernester
SATTI RAHMAWATI
i11s015000058
Pendidikan Ihnu Pengetalruan Sosial ( IPS )
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syahid Jakarta
X (sepuluh)
Benai' nanra tersebut di atas telah rnelairsanalian Peneiiriarr (Riset) pacia sekolah yang kami
pimpin sejak tanggal 25 Feb-l1 Maret 2015, lLrna penyelesaiarr penylrsunan Skripsi ybs.
dengan judul " HUBUNGAN ANTA&4 TINGKAT PEEHATIAN ORANG TAA
DAN PRESTASI BEI.AJ,4R MATA PELAJARAN ILMU PENGEMHUAN SOSTAL
SISWA SMP NEGEM 3 TANGERAI,TG SELATAN *.
Demikian surat keterangan inidi buat unfuk digunak:an sebagaimana rnestinl,a.
iaono, S.E.M.M.Pd196010t2 r98t 12 I 003
23 MaretZAl5
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
LEMBAR UJI REFERENSI
Sari Rahmawati
1r100150000s8
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA
DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SMP NEGERI 3 TANGERANG
SELATAN
No Referensi ParafBAB I I
I
Firdaus M. Yunus, "Pendidikan Berbasis Realitas Sosial PauloFreire & YB. Mangun Wiaya", (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004),Cet. Ke-l, h. 1 p
2
Undang -Undang R.I. nomer: 20 tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional Tahun 2003, (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi,2003), cet 1, h.5 IL
,A
JAbudin Nata danFauzan, Pendidikan Dalam Persfektif Hadits,(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2A05,h.229.
\L
4Alisuf Sabari, o'Pengantar Ilmu Pendidikan", (Jakarta: UIN JakartaPress, 2005\,h.22 It\/1
5Ahmadi dan Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT. RinekaCipta20A5),h
(U
BAB II
6Kamus Besar Bahasa lndonesia Pusat Bahasa" (lakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama,2008), cet ke-4. h.487 L7
Slameto, Belajar dan Faktor-fokor yang Mempengaruhinya.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 105 /L8
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2006), h.34 (;
9Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja GrafindoPersadA 2008), h. 14 (L
10 Wasty Soemanto, Op. cit,h.35 \e1l
Wina Sanjay4 Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan PraktikPengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiknn 6fSP).(Jakarta: Kencana, 2008) h.268 t,
t2 Wasty Soemanto, Op. cit, h.37 kl3 http ://www. kamusbesar. com/5 54 84/oran g-tua Deskrips i Oran g Tua
Kamus Besar KBBI. Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015. vl4
Wikipedia Bahasa, "Orang Tua",http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua, Diunduh pada tanggal 4
Januari 2015. (
l5 rbid V
t61 Alisuf Sabri, Pengantar llmu Pendidikan (Jakarta: UIN JakartaPrees,2005), h. 10. il,
t7Hasbullah, Dasar-dasar llmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persadia, 2008) h. 44 - 45 Ll8 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidiknn Anak menurut Islam, (Bandung:
Al-Syifa, 1988) h. 169 tt9 Ibid,h.151 /[
20D. Wirah Aryono & Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Pustaka Makmur, 2013), cet-l h. 87 L21 Ibid, h. 386 t,22 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat BahasiL Op, Cit, h. 1101 d,23
Tulus Tu'u, Peran disiplin pada Perilaku & Prestasi Siswa, (Jakarta:
Crafindo, 2004).h 74 u24
http://www.kanlusbesar.com/607orang-tua Deskripsi Orang Tua
Kamus Besar KBBI. Diunduh pada tanggal 19 Januari 2015. t"25
Nana Syaodih Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.(Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2009) Cet. Ke-5. H. 155
/L_
26M. Alisuf Sabari. Psiktlogi Pendidikaru. (Jakarta: Pedoman Ilmulaya.1996) Cet. Ke-2 h. 54. (/
27 Slameto, op. cit. h. 2 IU28 rbid. .h.3 -4
,U
29 56 V30 Slameto, op. cith.54 Y3t rbid. h.56 M32
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2006}h 129 IUJJ
" Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2013), h. 148 u
34Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2010), cet2, h.171 v
35
Nadir dkk, Ilmu pengetahuan sosial I edisi pertam, (Lerning
Assistance Program For Islamic School Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, 2009), h. l0tL
36 Trianto, Op. Cit. h. 175 (_
37 rbid h. 177 b,38
Nur Uhbiyati,"Ilmu Pendidikan islam", (Bandung: CV. PustakaSetia, 1999), Cet. Ke-1, h.91 L
BAB III
39 Nana Syaodih Sukmadi nat4 Me t o de P e ne I i t anP e ndi dikan, (Bndung :
PT Remaia Rosdakarya. 2013), Cet. Ke-9 h. 60 I.40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta, CV, 2013), Cet. 19, h. 38-39
(_
41rbid, h.80 l't
42 Ibid U43
http:/lpanduanskripsi.com/teknik-teknik-dalam-menentukan-pengambilan-sampel-penelitian-skripsi/ Di unduh pada tanggalJanuari 20 I 5.
19 It44 Sugiyono, op. cit., h. 142 V
45Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif,(Jakarta'. PT Bumi Aksara, 2AB), h. 126. {u
46 Ibid,.h. t27 V4t ibid V48 Anas Sudij ono,, Pengantar Stotistik Pendidikcn, (lakarta. PT Raja
Grafindo Persada, 2006), h. 188 [,
49 Ibid, h. 43 t50
Budi Susetya, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung:PT Refika Aditma, 2010), h 180 [,
51 Anas Sudijno, Op. Cit,h. 193 v52
Budi Susetyo, Op.cir. h. 182
lt,53
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis AnalisisEmpiris Aplikatif, (Jakarta, Kencana, 2010), h.290 V
54Budi Susetyo, op, cit. h. .180 rt
55 Syamsul Bachri Thalib, Op, cit. h.292 (,
56V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistik untukpenelitian, (Yogyakarta: Graha llmu,2A12), h. i86 (,
30 April2015imbing Skripsi,
-mli Zakaria. MA520902 i97903 1 001
BIODATA PENULIS
Nama lengkap penulis adalah Sari
Rahmawati biasa dipanggil “Sari”, lahir di
Jakarta pada 11 Oktober 1992, putri dari
pasangan Bpk. Agus Mukarom Furqon dan Ibu
Munyanih. Penulis merupakan anak pertama
dari dua bersaudara. Alamat email penulis
Sarirahmawati1110@gmail.com
Penulis mengenyam pendidikan
diataranya di SDI Darunnajah Ulujami-Jakarta
1998-2004, MTs Negeri 13 Petukangan Selatan-Jaksel tahun 2004-2007, MA
Annajah Jakarta Selatan tahun 2007-2010, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2010-2015) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS,
Program Studi Ekonomi.
Skripsi yang penulis buat berjudul “Hubungan Antara Tingkat Perhatian
Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa
SMP Negeri 3 Tangerang Selkatan”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan
bimbingan dari Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA.
top related