histologi sel-sel darah

Post on 07-Jul-2016

386 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

bahan kuliah

TRANSCRIPT

HISTOLOGI DASAR

dr. Nur Rohmah Arsyad

JARINGAN DARAH

Darah terdiri atas :sel darah merah dan plasma

Darah termasuk jaringan pengikat karena terdiri atas unsur sel dan substansi interseluler.

Darah sebagai jaringan pengikat adalah menghubungkan seluruh bagian – bagian dalam tubuh sehingga menjadi integritas

APUSAN DARAH

Apusan darah → untuk melihat struktur sel darah Mempelajari bentuk masing – masing sel darah. Menghitung perbandingan masing – masing jenis

sel darah Sediaan apusan darah : tebal dan tipis Pembuatan apusan darah dengan metode

pewarnaan Romanowsky antara lain : Pewarnaan Leishman, Wright dan Giemsa.

JENIS – JENIS SEL DARAH

Eritrosit Bentuk : cakram bulat bikonkaf Diameter 7,2 m ( > 9m Makrositik, < 6m →

Mikrositi) Tidak berinti Komposisi molekuler : 60 % air dan 40 % substansi

padat Bentuk dipertahankan oleh kerangka sel yang

berbentuk filamen dan mikrotubuli. Membran plasma bersifat semipermiabel Anisositosis → suatu keadaan dimana pada sedian

darah terdiri dari atas berbagai ukuran eritrosit.

Tekanan osmose diluar sel ~ tekanan dalam sel (Isotonis)

Eritrosit dimasukkan ke larutan hipertonis → mengkerut

Eritrosit dimasukkan ke larutan hiportonus → mengembang → hemolisis

Hemolisis bisa terjadi oleh :detergen, bisa ular, plasma yang berbeda species

Warna eritrocyt pada bagian tengah (1/3 bagian) lebih pucat karena lebih tipis (normokromik)

Eritrosit hipokromik:Bagian tengah yang pucat melebar dan pinggirnya kurang terwarna.

Eritrosit hiperkromik : Bagian tengah yang pucat menyempit

LEUKOSITNeutrofil 60-70% dari jumlah leukosit (3000 – 6000 per mm3 ) Sel neutrofil matang : bulat, ø10 – 12 m. Inti berlobus : 2 – 5 lobi lobus adalah inti yang terpisah – pisah oleh bahan inti yang

berbentuk benang. Nukleolus sulit dipastikan → inti padat oleh butir – butir kromatin

sehingga sangat mengikat zat warna biru / ungu. Dalam inti neutrofil terdapat Barr Bodies Tingkat kedewasaan neutrofil dapat dibedakan dari :1. Jumlah lobus2. Perbandingan antara isi sitoplasma dengan inti3. Keadaan butir – butir dalam sitoplasma ukuran : 0,3 m – 0,8

m.

Eosinofil 1 – 3 % dari seluruh leukosit (150 – 450 per mm3 darah) Diameter10 – 15 m Inti terdiri dari 2 lobus Butir – butir kromatin tidak padat Sitoplasma penuh butir – butir dengan

diametr 0,5 – 1 m, berwarna merah / orange Berperan dalam reaksi alergi, infeksi cacing.

Basofil 0,5 % sehingga sulit ditemukan pada sediaan

apus. Berdiameter 10 – 12 m Lebih dari separuh sel dipenuhi inti yang

bersegmen - segmen Sitoplasma dipenuhi butir – butir kasar

berwarna biru tua, mengandung histamin (berperan dalam reaksi alergi/ anafilaksis).

Limfosit

20 – 30 % dari seluruh leukosit (1000 – 3000 per mm3) Limfosit kecil ø 7 – 8 m, limfosit sedang ø 9 – 11 m dan

limfosit besar 12 m. Berperan dalam imunitas (terdapat dalam darah dan jaringan

limfoid) Limfosit kecil (92%)

- inti bulat dan gelap karena kromatinnya berkelompok dan tidak tampak nukleolus.- Sitoplasmanya sedikit mengkeliling inti sebagai cincin biru muda

Limfosit dapat beredar antara peredaran darah dan jaringan limfoid kemampuan ini tidak dimiliki sel – sel darah lain.

Monosit 3 – 8 % dari seluruh leukosit. 12 – 15 m Bentuk inti bulat oval, tapal kuda, seperti terlipat.

Butir – butir kromatin halus dan tersebar rata. Sitoplasma berwarna biru abu – abu dan

mengandung butir – butir berisi peroksidasi Mampu bergerak dengan membentuk pseudopodia

bermigrasi menembus ke jaringan pengikat dan kemudian monosit berubah menjadi makrofag (sel fagositik) juga berperan memyampaikan Antigen ke Limfosit.

TROMBOSIT Merupakan keping darah 2 – 5 m lengkap dengan membran plasma yang

mengelilingnya. Berjumlah 150 – 300 ribu setiap l Berumur 8 hari Pada sediaan apus darah, trombosit sering bergumpal, Tepi berwarna biru muda (hiaulomer) yang mempunyai tonjolan

– tonjolan Tengah berbutir – butir warna ungu (granulomer/ khromomer). Hialuromer :

Homogen dengan struktur filamen dan mikrotubuli yang memungkinkan pembentukan pseudopodia.

Granulomer :Mengandung mitokondria, granula, vakuola, sistem tubuli dan butir – butir glikogen.

MORE INFO…..!!!!

HISTOLOGI DASAR, L. CARLOS JUQUEIRAHAL : 226-242

top related