gongylonema

Post on 16-Feb-2015

91 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ini

TRANSCRIPT

Oleh:Putra Anugrah

1102101010016Teuku Rafsanjani

1102101010012

GONGYLONEMA

Kingdom : AnemaliaPyhlum : NematodaClass : SecernenteaOrdo : SpiruridaFamili : GongylonematidaeGenus : GongylonemaSpesies :

Gongylonema pulchrum Gongylonema verrucosum Gongylonema ingluvicola

Taksonomi

mulut : mempunyai bibir dorsal dan ventra yang kecil, berkutikula pada ujung internalnya, dengan sebuah gigi pada bagian dalam.

Terdapat bibir lateral yang sempit dan kecilOesophagus sangat panjang.Jantan : ekor agak terpelintir,

mempunyai spikulum yang sangat berbeda dan sebuah

gubernakulum.

Morfologi

Ujung posterior cacing betina tumpul membulat

Telur berkulit tebal dan telah berisi embrio atau larva ketika dikeluarkan

Induk semang antara adalah berbagai jenis serangga

A. Cacing jantan

B. Kutikula

C. Ujung posterior dan spikula kiri (panah).

D. papila precloacal.

E. papila postcloacal.

F. ujung posterior: spicule kanan (panah) dan gubernakulum (panah putus- putus).

1.Gongylonema pulchrumTerdapat pada kerongkongan sapiDitemukan pada mukusa atau submukosa

esophagus atau pada rumen sapi, biri-biri, kambing dan hewan lainya termasuk manusia

Cacing Jantan 30-62 mm berdiameter 150-300 mikron, gubernakulum 70-120 mikron

Cacing betina 80-145 mm berdiameter 300-500 mikron

Telur berukuran 50-70 x 25-37 mikron

Induk semang antara : berbagai macam kumbang tinja

Gongylonema pulchrum

2. Gongylonema verrucosumTerdapat pada rumen, retekulum atau

abomasum sapi, biri-biri dan ruminansia lainya

Cacing jantan 32-41 mm, diameter 250-300 mm, panjang spikula kiri 9.5-10.5 mm, spikula kanan 260-320 mm, gubernakulum 130-460 mikron

Cacing betina panjangnya 70-95 mm, diameter 420-460 mikron,, telur berukuran 45-55 x 25-32 mikron.

Induk semang antara tidak diketahui, tetapi diduga kumbang tinja.

3. Gongylonema ingluvicolaTerdapat pada mukosa tembolok dan kadang

pada esopagus dan proventriculus ayam, kalkun dan burung burung lainya.

Cacing jantan : 17-20 mm, diameter 250 mikron, panjang spikulum kiri 17-19 mm (hampir sama dengan panjang tubuh), spikulim kanan 100-120 mikron.

Cacing betina : 32-55 mm, diameter 320-490 mikron, telur berukuran 50-58 x 35-38 mikron

Induk semang antara : kemungkinan kumbang tinja.

Secara tidak langsung: telur berisi larva keluar bersama fesestertelan oleh host intermediet (misalnya

kumbang atau kecoa) larva berkembang ke tahap (infektif) L3 dalam

waktu sekitar 1 bulan dalam host intermedietL3 yang tertelan dan mencapai dewasa

dalam kerongkongan pada host definitif setelah memakan host intermediate.

Siklus Hidup

Terdapat pada esofagus baik bagian mukosa atau submukosa, cacing terbenam dengan membentuk pola zik-zak. Pada ruminansia kadang ditemukan juga di rumen.

Habitat

Livine, Norman D. 1994. Buku Pelajaran Parasitologi Vetereiner. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.

Wuri, Diana A. 2001. Fluktuasi Populasi Nematoda Saluran Pencernaan Ayam Kampung Pada Bulan Kering Dan Bulan Basah di Wilayah Kabupaten Bogor. Skripsi

Referensi

Terima Kasih

top related