gambaran pengetahuan ibu tentang obesitas anak...
Post on 03-Mar-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG OBESITAS
ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ISLAM
TERPADU PERMATA BUNDA 3 BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
AULIA ROSSA IQMY
NIM : 1112104000005
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ii
1437H/2016M
iii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
STUDY PROGRAM OF NURSING
Script , June 2016
AULIA ROSSA IQMY, NIM 1112104000005
OVERVIEW OF KNOWLEDGE ABOUT MOTHER OF CHILD’S
OBESITY AGED 6-12 YEARS IN INTEGRATED ISLAMIC PRIMARY
SCHOOL PERMATA BUNDA 3 BANDAR LAMPUNG 2016
Xiv + 67 pages + 15 tables + 2 Charts+ 6 Appendixes
ABSTRACT
the prevalence of child's obesity aged 6-12 years in the city of Lampung increased
1.6% in 2010 and 13.2% in 2013, this condition could be caused by lacking of
knowledge and wrong perceptions about the need for food and food value. The
purpose of this research is to know the overview of mother's knowledge about
child's obesity aged 6-12 years in integrated islamic primary school Permata
Bunda 3 Bandar Lampung. This research uses descriptive quantitative method
with frequency distribution analysis. The Samples of this research is mothers of
children Z = score> +2 SD aged 6-12 years in integrated islamic primary school
Permata Bunda 3 Bandar Lampung. The results of this research as the good
knowledge mothers are 63 people (56.8%), the last adult ages (36-45) are 58
people (52%), the houswifes are 37 people (33%), the graduates of educative
institutions are 67 (60%), mothers who have income ≥ Rp. 1,763,054 are 91
people (82%), and mother's who exposed by mass media are 81 people (73%).
Keywords : Mother's knowledge, Child's Obesity Aged 6-12 years
References: 54 (2002-2015)
iv
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Skripsi, Juni 2016
AULIA ROSSA IQMY, NIM 1112104000005
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG OBESITAS ANAK USIA
6-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU PERMATA
BUNDA 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016
Xv + 67 halaman + 15 Tabel + 2 Bagan + 6 Lampiran
ABSTRAK
Prevalensi obesitas anak umur 6-12 tahun di Kota Lampung mengalami
peningkatan dari tahun 2010 sebesar 1,6% dan di tahun 2013 meningkat menjadi
13,2%, kondisi ini bisa disebabkan kurangnya pengetahuan dan salah persepsi
tentang kebutuhan makanan dan nilai makanan. Tujuan dalam penelitian ini
adalahuntuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang obestias anak usia 6-
12 tahun di SD IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung.Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif deskriptif dengan analisis distribusi frekuensi. Sampel pada
penelitian ini ibu yang memiliki anak Z=skor > +2 SD berusia 6-12 tahun di SDIT
Permata Bunda 3 Bandar Lampung.Dari hasil penelitian sebagian besar ibu
memiliki pengetahuan baik sebesar 63 orang (56,8%), di Umur dewasa akhir (36-
45)sebanyak 58 orang (52%), dengan pekerjaanibu rumah tangga sebanyak 37
orang (33%), pada pendidikan tamatan perguruan tinggi sebanyak 67 orang
(60%), dengan pendapatan ≥ Rp. 1.763.054 sebanyak 91 orang (82%), dan yang
terpapar media massa sebanyak 81 orang (73%).
Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Obesitas Anak Usia 6-12 tahun
Referensi : 54 (2002-2015)
v
vi
vii
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Aulia Rossa Iqmy
Tempat, Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 01 Juli 1994
Alamat : Jl. Nusa Indah B.12 No.1 Permata Biru,Sukarame,
Bandar lampung
Telepon/HP : 082175279784
Email : Auliarossaiqmy@gmail.com
Riwayat Pendidikan
(1999-2000) : TK Permata
(2000-2006) : SD Al-Azhar 1 Kedaton Bandar Lampung
(2006-2009) : MTsN 2 Bandar Lampung
(2009-2012) : MAN 1 (model) Bandar Lampung
(2012-Sekarang) : S-1 Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Pengalaman Organisasi :
(2008-2009) : Bendahara extrakurikuler Dokter Kecil MTsN 2
Bandar Lampung (2009-2012)
(2014-2015) :
: Anggota extrakurikuler Karya Ilmiah Remaja
MAN 1 Bandar Lampung
Anggota DEMA Universitas
(2012-Sekarang) : Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam
KOMFAKDIK Cabang Ciputat
Pengalaman Seminar
1. Seminar Kekerasan Seks pada Anak dan Remaja, Peran Perawat &
Keluarga tahun 2014
2. Seminar Peran Kepemimpinan Keperawatan dalam Perspektif Islam Di
Era Kerja Tahun 2015
3. Seminar Turun Tangan Menuju Indonesia Sehat; Arah pembangunan
Kesehatan Indonesia Post MIDGs Tahun 2015
ix
MOTTO
“ Jadilah diri sendiri dan janganlah menjadi orang lain walaupun orang tersebut
nampak lebih baik dari kita sendiri”
“Yakinkanlah dengan niat, Sampaikan Dengan Usaha, Yakin Usaha Sampai”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan do’a, dukungan, dan
pertanyaan-pertanyaan terkait perkembangan skripsi saya setiap hari.
2. Kakak-kakak saya ( Uwo lady & Atin Agung) dan kakak-kakak ipar ( CekUdo
Yopi & Kaka Rina) yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik moral
maupun materi.
3. Keluarga Besar dari pihak mama dan papa yang selalu memberikan do’a dan
dukungan baik moral maupun materi.
4. Nana Hermansyah yang selalu memberikan do’a , bantuan, dan dukungan
5. Ria, Lulu, Clara, Yuli, Opie yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan
skripsi.
6. Teman-teman HMI KOMFAKDIK yangselalu memberikan do’a dan
dukungan
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu
Tentang Obesitas Anak Usia 6-12 Tahun Di Sekolah Dasar Islam Terpadu
Permata Bunda 3 Bandar Lampung”.
Selama penulisanpenulis telah berusaha untuk menyajikan suatu tulisan
ilmiah yang rapidan sistematik sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Penulis
menyadari bahwa penyajian skripsi ini jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan
masih terbatasnya pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis dalam
melihat fakta, memecahkan masalah yang ada, serta mengeluarkan gagasan
ataupun saran-saran.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang berguna untuk
menyempurnakan skripsi ini akan penulis terima dengan hati terbuka dan rasa
terima kasih. Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan
bantuan yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikan
tepat waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Dr. H. Arif Sumantri,S.KM., M.Kes., selaku dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Ketua Program Studi dan Ernawati,
S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS danIbu Ita Yuanita, S.Kp.,M.Kep
selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang
telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan dengan sabar
kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini
xi
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen atau Staf Pengajar, pada lingkungan Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas dan tulus
memberikan ilmu pengetahuaan kepada peneliti selama menjalankan
perkuliahan.
6. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik dan Perpustakaan Fakultas
yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi buku ataupun skripsi
sebagai bahan rujukan skripsi.
7. Kedua orang tua peneliti, sujud hormat atas semua pengorbanan Ibunda
Hj.Rohmiaty dan Ayahanda H. Iqbal Basrawi yang senantiasa memberikan
dukungan dan kekuatan kepada peneliti baik berupa material maupun doa
yang selalu mereka panjatkan untuk mengiringi setiap langkah sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
8. Kedua kakak peneliti Lady Oktaviani Iqmy dan Agung Rahmatullah yang
senantiasa memberikan masukan dalam pembuatan skripsi dan dukungan
kepada peneliti baik berupa ilmu, material maupun doa yang selau di
panjatkan.
9. Teman- temanku Lulu Yunita, Ria Andriani, Clara Dindy, Nurhidayati, Hizah
Septi, Nur Cita Qomariah dan kepada seluruh keluarga PSIK khususnya PSIK
2012 yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terimaksih telah
membantu peneliti untuk menjelaskan hal-hal yang kurang dipahami serta
teman yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Kanda yunda himpunan mahasiswa islam yang senantiasa memberikan
dukungan, motivasi, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga peneliti dapat menyempurnakan skripsi ini. Peneliti berharap dapat
bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca yang
menggunakannya, terutama dalam hal kemajuan pendidikan selanjutnya.
Jakarta, Mei 2016
Aulia Rossa Iqmy
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................. vi
ABSTRACT ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 7
E. Ruang Lingkung Penelitian ............................................... 7
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengetahuan ..................................................................... 9
1. Pengertian ..................................................................... 9
2. Tingkatan Pengetahuan ................................................ 9
3. Pengukuran Pengetahuan ............................................. 12
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ......... 14
5. Cara memperoleh pengetahuan .................................... 15
B. Anak ................................................................................. 16
1. Pengertian Anak .......................................................... 16
xiii
2. Pengertian Anak Usia Sekolah ..................................... 16
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah . 17
C. Obesitas ............................................................................. 18
1. Pengertian .................................................................... 18
2. Klasifikasi ................................................................... 19
3. Etiologi ....................................................................... 20
4. Gejala klinis ................................................................ 26
5. Komplikasi .................................................................. 28
6. Penatalaksanaan ......................................................... 29
7. Pencegahan ................................................................. 30
8. Daftar Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan ....... 31
D. Penelitian Terkait………………………………………… 35
E. Kerangka Teori.................................................................. 37
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep Penelitian ............................................. 38
B. Definisi Operasional .......................................................... 39
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................... 41
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 41
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................ 41
D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 44
F. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. 45
G. Pengelolahan Data. ............................................................ 47
H. Analisa Data ...................................................................... 48
I. Etika Penelitian ................................................................. 49
xiv
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 51
B. Analisis Univariat ............................................................. 52
BAB VI PEMBAHASAN
A. Karakteristik Demografi...................................................... 59
1. Umur ............................................................................. 59
2. Pekerjaan ....................................................................... 59
3. Pendidikan ..................................................................... 59
4. Pendapatan .................................................................... 60
5. Paparan Media Massa ................................................... 60
B. Pengetahuan ........................................................................ 61
C. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 64
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 65
B. Saran ............................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori.................................................................................. 37
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .............................................................. 38
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kebutuhan Zat Gizi Anak Menurut Kelompok Umur
(AKG 2004) .................................................................................... 31
Tabel 2.2 Penilaian Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U,TB/U,BB/TB
Standar Baku Antropometri WHO-NCHS 34
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur……………...52
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden BerdasarkanPekerjaan………….52
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan………..53
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan……….53
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman………54
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Paparan Media Massa……………………………………………..54
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuann IbuTentang Obesitas
PadaAnak Usia 6-12 Tahun………………………………………55
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuann Ibu TentangObesitas
Pada Anak Usia 6-12 Tahun BerdasarkanUmur…………………55
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuann Ibu Tentang Obesitas
Pada Anak Usia 6-12 Tahun BerdasarkanPekerjaan……………..56
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuann Ibu Tentang Obesitas
Pada Anak Usia 6-12 Tahun BerdasarkanPendidikan……………56
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas
Pada Anak Usia 6-12 Tahun BerdasarkanPendapatan…………... 57
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas
Pada Anak Usia 6-12 Tahun BerdasarkanPengalaman……………57
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas
Pada Anak Usia 6-12 Tahun BerdasarkanPaparan Media Massa…58
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Riset
Lampiran 2 : Surat Balasan Riset
Lampiran 3 : Data Skrining
Lampiran 4 : Informed Consent
Lampiran 5 : Kuesioner
Lampiran 6 : Output SPSS
1
BAB I
PENDAHULUAN
F. Latar Belakang
Obesitas mulai menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia,
bahkanWorld Health Organization(WHO) menyatakan bahwa obesitas sudah
merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas sudah merupakan suatu
problem kesehatan yang harus segera ditangani. Prevalensi obesitas pada anak
meningkat dari tahun ke tahun. Baik di negara maju maupun negara yang
sedang berkembang.
Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda.
Artinya, masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara
sudah muncul masalah gizi lebih. Kelebihan gizi yang menimbulkan obesitas
dapat terjadi baik pada anak-anak hingga usia dewasa. Obesitas merupakan
keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang
berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Obesitas
atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi,
sebagaimana akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya
(Soetjiningsih,2005).
Menurut kriteria WHO untuk kawasan Asia Pasifik, dikatakan obesitas
anak saat keadaan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada anak berada di atas
persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya,
sedangkan pada usia lebih dari 20 tahun, obesitas ditentukan jika IMT>25
2
kg/m2 (Sjarif, 2005). Obesitas pada anak telah menjadi masalah yang serius di
Indonesia. Permasalahan obesitas tidak hanya masalah kelebihan berat badan,
tetapi juga menimbulakan berbagai gangguan kesehatan seperti terjadinya
diabetes tipe 2. Selain itu, juga berisiko untuk menjadi obesitas pada saat
dewasa dan berpotensi mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa dan
penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah
dan lain-lain. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas pada masa
anak dapat mengakibatkan obesitas pada masa dewasa sebesar 10%-30%.
Selain itu, obesitas pada anak usia 6-7 tahun juga dapat menurunkan tingkat
kecerdasandisebabkan aktivitas dan kreativitas anak menjadi menurun dan
cenderung malas karena kelebihan berat badan (Sjarif D, 2004).
Prevalensi obesitas anak mengalami peningkatan di berbagai negara
tidak terkecuali Indonesia. Tingginya prevalensi obesitas anak disebabkan
oleh pertumbuhan urbanisasi dan perubahan gaya hidup seseorang termasuk
asupan energi. Menurut WHO, satu dari sepuluh anak di dunia mengalami
kegemukan dan diperkirakan sekitar 100 juta penduduk menderita kegemukan
(WHO, 2007). Peningkatan obesitas pada anak dan remaja sejajar dengan
orang dewasa. Prevalensi yang cenderung meningkat baik pada anak maupun
orang dewasa sudah merupakan peringatan bagi pemerintah dan masyarakat
bahwa obesitas dan segala implikasinya memerlukan perhatian khusus.
Prevalensi kegemukan dan obesitas anak di seluruh dunia meningkat
dari 4,2% pada tahun 1990 menjadi 6,7% pada tahun 2010. kejadian ini
diperkirakan akan mencapai 9,1% atau 60 juta, pada tahun 2020. Pada tahun
3
2000, Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Keshatan RI mencatat
jumlah penduduk Indonesia yang overweight diperkirakan 76,7 juta (17.5%)
dan penderita obesitas berjumlah lebih dari 9.8 juta (4.7%) penduduk dari
jumlah 210 juta penduduk pada tahun itu (Sutjijoso,2008).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan bahwa
pervalensi gizi lebih pada anak usia 6-12 tahundi Indonesia 9,2% dan
prevalensi anak obesitas yang berada di Lampung sebesar 11,6. Data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Prevalensi obesitas anak umur 6-12 tahun
di Indonesia 8.0 % sedangkan prevalensi obesitas anak usia 13-15 di
Indonesia 2,5%. Prevalensi obesitas pada anak laki laki umur 6-12 tahun lebih
tinggi dari prevalensi pada anak perempuan berturut turut sebesar 9,4 % dan
6,6 %. Prevalensi anak obesitas yang berada di lampung sebesar 13,2 %. Pada
tahun 2007 hasil Riskesdes Kota Lampung didapatkan prevalensi obesitas
pada anak usia 6 – 14 tahun, pada laki – laki 11,2 % dan perempuan sebesar
8,5% hal ini merupakan urutan keempat dari sepuluh kota yang berada di
Provinsi Lampung.
Beberapa penyebab kegemukan dan obesitas pada anak belum
diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, berbagai penelitian ilmiah
menunjukkan bahwa penyebab kegemukan dan obesitas pada anak bersifat
multifaktor. Ada tiga faktor yang diketahui berperan besar meningkatkan
risiko tejadinya kegemukan dan obesitas pada anak, yakni faktor genetik
(keturunan), pola aktivitas, dan pola makan (Wahyu, 2009).
4
Pola makan berperan besar dalam peningkatan resiko terjadinya
obesitas pada anak. Makanan yang mesti dihindari untuk mencegah
kegemukan dan obesitas pada anak adalah yang tinggi kadar kalorinya, rendah
serat dan minim kandungan gizinya. Orangtua berperan penting dalam
membentuk kebiasaan dan pola makan anak-anak mereka. Anak sering sekali
bersikap pasif dan hanya mengkonsumsi makanan yang disediakan oleh
orangtuanya. Oleh karena itu alangkah baiknya bila orangtua terutama ibu
mengetahui informasi kandungan gizi yang cukup bagi anak (Wahyu, 2009).
Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak.
Peluang seorang anak mengalami Obesitas adalah 10% meskipun bobot badan
orangtua termasuk dalam kategori normal. Kurangnya pengetahuan dan salah
persepsi tentang kebutuhan makanan dan nilai makanan juga merupakan
merupakan salah satu yang mempengaruhi status gizi seseorang (Budiyanto,
2004). Banyak orang tua salah mengklasifikasikan berat badan anaknya
dianggap normal, namun setelah dilakukan pemeriksaan, anak mereka
mempunyai kelebihan berat badan (Vuorela, Saha & Salo, 2010). Orang tua
yang mempunyai anak dengan berat badan yang lebih maupun obesitas tidak
mempersalahkan berat badan anak tersebut, mereka cenderung meremehkan
berat badan anak mereka (Lampard,Byrner, Zbrick & devis, 2008).
Menurut hasil penelitian Barre Allo, et.al, (2013) Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
pendidikan bapak (p = 0,359 > 0,05) dan ibu (p = 1,000 > 0,05) dengan
kejadian gizi lebih pada siswa SD Negeri Sudirman I Makassar. Namun
5
berbeda dengan hasil penelitian Nugroho (1999)yang menemukan adanya
hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan orang tua dengan kejadian
obesitas. Ketidakbermaknaan hubungan pada variabel ini di duga disebabkan
karena sebaran tingkat pendidikan orang tua pada kelompok kasus dan
kelompok kontrol didominasi oleh tingkat pendidikan yang sama.
Berdasarkan pada studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada
siswa/siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Permata Bunda 3 Bandar
Lampung pada 24 Desember 2015 terdapat jumlah siswasebanyak 355yang
terdiri dari 163 siswa dan 192 siswi. Pendidikan terakhir ibu dari siswa/siswa
beraneka ragam ada yang lulusan SMA, S1, S2, dan S3. Sedangkan pekerjaan
ibu dari siswa juga beraneka ragam yaitu PNS, IRT, dan pedagang. Sekolah
Dasar Islam Terpadu Permata Bunda 3 ini mewajibkan semua siswa/siswinya
membawa makan siang dan snack dari rumah.Telah dilakukan wawancara 10
wali murid dari 10 terdapat 5 yang tidak mengerti tentang obesitas.
Peningkatan prevalensi obesitas yang semakin meningkat akan tetapi
penelitian yang terkait masih jarang diminati untuk di teliti di bandarlampung.
Masih banyak penelitian yang lebih memilih penelitian tentang gizi burukdari
pada obesitas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu tentang obesitas padaanak, supaya dapat mengetahui
prevalensi obesitas pada siswa di SD tersebut.
G. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut masalah obesitas pada anak usia
sekolah, menjadi perhatian yang serius, mengingat prevalensi kegemukan
6
pada usia sekolah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dampak dari
kegemukan pada usia anak-anak akan dibawa sampai dewasa, penurunan
kecerdasan, dan penyakit degeneratif. Orang tua utamanya ibu memiliki
peranan penting untuk mencegah terjadinya obesitas dengan mengontrol
asupan makanan yang dikonsumsi setiap harinya dan mengontrol berat badan
anak. Oleh karena itu peneliti tertarik ingin meneliti tentang “Gambaran
Pengetahuan Ibu TentangObesitas AnakUsia 6-12 Tahun di Sekolah Dasar
Islam Terpadu Permata Bunda 3 Bandar lampung”
H. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentangobestias anak usia 6-12
tahun di SD IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas di
Sekolah Dasar di SD IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung
b. Untuk mengetahui karakteristik ibu: usia,tingkat pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, pengalaman dan paparan media massadi SD
IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung.
I. Manfaat Penelitian
a. Bagi Profesi Keperawatan
Untuk menambah pengetahuan perawat dan dasar landasan teori dalam
memberikan asuhan keperawatan pada anak sekolah usia 6-12 tahun yang
mengalami obesitas.
7
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai prevalensi
obesitas dan kegemukan anak pada sekolah tersebut. Dan mengetahui
gambaran pengetahuan orang tuanya tentang gizi dan obesitas.
c. Bagi Penelitian Berikutnya
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi peneliti, untuk mengetahui
gambaran pengetahuan gizi ibu dan obesitas anak usia 6-12 tahun dan
menambah pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian serta dapat
dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya.
J. Ruang Lingkung Penelitian
Penelitian ini mengenai gambaran pengetahuan ibu tentangobesitas
anak usia 6-12 tahun. Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak
obesitas dan overweightusia 6-12 tahun. Jenis penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatifdeskriftif. Pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian berupa kuesioner untuk mengetahuipengetahuan tentang
oebsitas, tingkat pendidikan, pendapatan perbulan, dan status pekerjaan pada
sampel, paparan media massa, pengalaman ibu terhadap obesitas, pengukuran
berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) untuk menilai Status gizi pada anak
berdasarkan Indeks BB/TB untuk anak.
8
BAB II
PEMBAHASAN
F. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan
merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).
Pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu
menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi. Semakin banyak
pengetahuan gizi seseorang, maka ia akan semakin memperhitungkan jenis
dan jumlah makanan yang diperolehnya untuk dikonsumsi. Semakin
bertambah pengetahuan ibu maka seorang ibu akan semakin mengerti jenis
dan jumlah makanan untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarganya. Hal
ini dapat meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga, sehingga dapat
mengurangi atau mencegah gangguan gizi pada keluarga (Suhardjo, 2010).
2. Tingkatan Pengetahuan
Notoatmodjo (2012), pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan
yang tercakup dalam domain kognitif yaitu :
9
a. Mengetahui/Tahu (Know)
Dapat diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know) ini
merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
b. Pemahaman (Comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut secara benar. Orang yag telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari. Miasalnya harus dapat menjelaskan megapa harus makan
makanan yang bergizi.
c. Penerapan/Aplikasi (Application)
Diartikan sebgai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenernya. Dapat pula
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus,
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam
perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan
prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah dalam pemecahan masalah
kesehatan dari kasus yang diberikan.
10
d. Analisa (Analisis)
Adalah suatu kemampuan untuk mejabarkan materi atau suatu objek
kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat
membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang
kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat.
11
Dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB, dan
sebagainya.
3. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden. Guna mengukur suatu pengetahuan dapat
digunakan suatu pertanyaan. Adapun pertanyaan yang dapat dipergunakan
untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan
menjadi dua jenis yaitu pertanyaan subjektif misalnya jenis pertanyaan
essay dan pertanyaan objektif misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple
choice), betul-salah dan pertanyaan menjodohkan (Notoatmodjo, 2012).
Pertanyaan essay disebut pertanyaan subjektif karena penilaian
untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari nilai, sehingga
nilainya akan berbeda dari seorang penilai yang satu dibandingkan dengan
yang lain dan dari satu waktu ke waktu lainnya, pertanyaan pilihan ganda,
betul-salah, menjodohkan disebut pertanyaan objektif karena pertanyaan-
pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilainya tanpa melibatkan
faktor subjektifitas dari penilai. Pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk
pengukuran pengetahuan secara umum yaitu pertanyaan subjektif dari
peneliti (Notoatmodjo, 2012).
Pertanyaan objektif khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih
disukai dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan
dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih cepat.
12
Proses seseorang menghadapi pengetahuan. Sebelum orang menghadapi
perilaku baru, didalam diri seseorang terjadi proses berurutan yakni :
Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus. Interest (merasa tertarik)
terhadap objek atau stimulus tersebut bagi dirinya. Trail yaitu subjek
mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan pengetahuan, kesadaran
dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmojo, 2012).
Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan ada dua
kategori yaitu: menggunakan pertanyaan subjektif misalnya jenis
pertanyaan essay dan pertanyaan objektif misalnya pertanyaan pilihan
ganda (multiple choise), pertanyaan betul salah dan pertanyaan
menjodohkan.
Untuk mengukur pengetahuan yang di miliki seseorang di bagi
menjadi dua tingkatan, yaitu:
1. Pengetahuan kurang jika < 56% pertanyaan yang di jawab benar
2. Pengetahuan baik jika ≥ 56% pertanyaan yang di jawab benar
menurut Kemkes (2010), pengetahuan yang mayoritas cukup baik
akan mempengaruhi adanya tingkah laku yang dimanifestasikan dengan
perubahan sikap yang positif.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan meurut Notoatmodjo
(2012) adalah :
13
a. Umur
Umur merupakan variabel yang selalu diperhatikan dalam penelitian-
penelitian epidemiologi yang merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi pengetahuan. Umur adalah lamanya hidup seseorang
dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan. Semakin tinggi umur
seseorang, maka semakin bertambah pula ilmu atau pengetahuan yang
dimiliki karena pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman
sendiri maupun pengalaman yang diperoleh dari orang lain.
b. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses menumbuh kembangkan seluruh
kemampuan dan perilaku manusia melalui pengetahuan, sehingga
dalam pendidikan perlu dipertimbangkan umur (proses perkembangan
klien) dan hubungan dengan proses belajar. Tingkat pendidikan juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang
atau lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi. Pendidikan meliputi
peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Dengan
pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan
implikasinya. Semakin tinggi pendidikan, hidup manusia akan semakin
berkualitas karena pendidikan yang tinggi akan membuahkan
pengetahuan yang baik yang menjadikan hidup yang berkualitas.
c. Paparan Media Massa
Memalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik maka
berbagai ini berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat,
14
sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki.
d. Sosial Ekonomi (Pendapatan)
Dalam memenuhi kebutuhan primer, maupun skunder keluarga, status
ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi disbanding orang
dengan status ekonomi rendah, semakin tinggi status sosial ekonomi
seseorang semakin mudah dalam mendapatkan pengetahuan, sehingga
menjadikan hidup lebih berkualitas.
e. Hubungan Sosial
Faktor hubungan sosial mempengaruhi kemampuan individu sebagai
komunikan untuk menerima pesan menurut model komunikasi media.
Apabila hubungan sosial seseorang dengan individu baik maka
pengetahuan yang dimiliki juga akan bertambah.
f. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu sumber pengetahuan atau suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Pengalaman
seseorang individu tentang berbagai hal biasanya diperoleh dari
lingkungan kehidupan dalam proses pengembangan misalnya sering
mengikuti organisasi.
15
5. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmojdo dalam Wawan dan Dewi (2010) ada beberapa cara
memperoleh pengetahuan, antara lain :
a. Cara Kuno
1). Cara Coba Salah (Trial And Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan bahkan mungkin
sebelum adanya peradaban. Cara ini dilakuan dengan
menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan
apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan
yang lain sampai masalah tersebut dipecahkan.
2). Cara Kekuasaan Atau Otoritas
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan-pimpinan
masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, pemegang
pemerintah dan berbagai prinsip orang lain yang menerima
mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau
membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris
maupun penalaran sendiri.
3). Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
masa lalu.
4). Melalui Jalan Pikiran
16
b. Cara Modern
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah. Cara ini mula-mula
dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian
dikembangkan oleh Deobold Van Deven. Akhirnya lahir suatu cara
untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan
penelitian ilmiah.
G. Anak
4. Pengertian Anak
Menurut Hidayat (2005), Anak merupakan individu yang berada
dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi
hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-
2,5 tahun), pra sekolah (2,5–5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja
(11-18 tahun).
5. Pengertian Anak Usia Sekolah
Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12
tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika
anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri
dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang
lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar
pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa
dan memperoleh keterampilan tertentu.
17
6. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau
dmenis tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pon, dan kilogram), ukuran panjang (sentimeter dan
meter), umur tulang dan keseimbangan metabolisme (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yag lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramaikan,sebagai hasil dari proses
pematangan.
Pertumbuhan danperkembangan anak usia sekolah relatif stabil
dibandingkan masa bayi atau remaja yang sedang mengalami pertumbuhan
cepat. Pertumbuhan pada anak dapat dilihat dari pertumbuhan berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala, gigi, organ penglihatan, organ pendengaran,
dan organ seksual (Hidayat, 2008). Pertambahan berat badan setiap tahun
rata-rata sekitar 7 pounds (3–3,5 kg) dan pertambahan tinggi bdan setiap
tahun rata-rata sekitar 2,5 inche (6 cm) (Brown, 2005).
Menurut Behrman (1992) dalam soetjiningsih (2005) berat badan
anak (Kg) dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Perkiraan berat badan dalam kilogram
Lahir 3,25 Kg
3-12 bulan ( )
1-6 tahun Umur (tahun) x 2 + 8
6-12 tahun ( )
18
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. secara garis
besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut:
a. 1 tahun 1,5 x TB lahir
b. 4 tahun 2,0 x TB lahir
c. 6 tahun 1,5 x TB setahun
d. 13 tahun 3 x TB lahir
e. Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)
Atau dapat menggunakan rumus yang dikutip dari behrneb (1992)
dalam soetjiningsih (2005) sebagai berikut:
Perkiraan tinggi badan dalam sentimeter
Lahir 50 cm
Umur 1 tahun 75 cm
2-12 tahun Umur (tahun) x 6 + 77
H. Obesitas
9. Pengertian
Tidak semua orang yang mempunyai berat badan lebih disebut
sebagai obesitas. Karena pada atlit yang karena latihan-latihan yang teratur
menyebabkan masa otot yang tumbuh dengan baik, akan mempunyai berat
badan rata-rata yang lebih dari anak sebayanya, tidak dapat disebut sebagai
obesitas. Demikian pula dengan anak yang kerangka tulangnya besar dan
otot-ototnya lebih dari biasaya, sehingga berat badan dan tinggi badannya
diatas rata-rata anak sebayanya, juga bukan disebut sebagai obesitas
(Soetjiningsih, 2005).
19
Menurut Staf pengajar ilmu kesehatan anak UI (2007) obesitas
adalah akumulasi jaringan lemak di bawah kulit yang berlebihan dan
terdapat di seluruh tubuh. Menurut Neuman (1983) dalam Soetjiningsih
(2005) untuk mendiagnosa anak dikatakan obesitas harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
Overnutrisi Obesitas
BB thd TB (Pre
Pubertas)
110-119% Std.
90-95 persentil
>/= 120 Std
> 95 persentil
BB trhd umur 110-119% Std.
90-95 persentil
>/ = 120% Std.
> 95 persentil
> 2SD diatas mean
Umur Obesitas
Lipatan Kulit
(Trisep/Subscapula)
0-36 bulan 2SD
90 persentil
Lipatan Kulit (Tanner
!962)
0-18 tahun 2 SD
95 persentil
10. Klasifikasi
Menurut Soetjiningsih (2005) obesitas dapat diklasifikasikan menurut
gejala klinisnya, yaitu sebagai berikut:
a. Obesitas Sederhana (Simple Obesity)
Terdapat gejala kegemukan saja tanpa disertai kelainan
hormonal/mental/fisik lainnya, obesitas ini terjadi karena faktor
nutrisi.
b. Bentuk Khusus Obesitas
1) Kelainan Endrokrin/Hormonal
Tersering adalah sindrom cushing, pada anak yang sensitive
terhadap pengobatan dengan hormone steroid.
20
2) Kelainan Somatodismorfik
Sindrom prader-willi, sindrom Summit dan Carpenter, sindrom
LaurenceMoon-Biedl, dan sindrom cohen. Obesitas pada kelainan
ini hamper selalu disertai mental retadrasi dan kelainan ortopedi.
3) Kelainan Hipotalamus.
Kelainan pada hipotalamus yang mempengaruhi nafsu makan dan
ukemia serebral, trauma kepala, dan lain-lain.
Sedangkan menurut WHO , Obesitas dan berat badan lebih pada dewasa
dapat diklasifikasikan bedasarkan IMT yaitu :
Klasifikasi IMT (Kg)
BB Kurang < 18,5
Kisaran Normal 18,5 – 24,9
BB Lebih 25
Pra Obesitas 25,0 – 29,9
Obesitas Tingka 1 30,0 – 34,9
Obesitas Tingka 2 35 – 39,9
Obesitas Tingkat 3 40
11. Etiologi
Secara umum, penyebab kegemukan dan obesitas pada anak belum
diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, berbagai penelitian ilmiah
menunjukkan bahwa penyebab kegemukan dan obesitas pada anak bersifat
multifaktor (Wahyu, 2009). Menurut Nirwana (2012) ada beberapa faktor
yang menyebabkan anak mengalami obesitas, diantaranya adalah:
21
a. Faktor Genetik
Faktor genetik ini merupakan faktor turrunan dari orang tua.
Faktor ini sulit untuk dihindari. Apabila ibu dan bapak anak
mempunyai kelebihan berat badan, maka ini akan bisa dipastikan pula
akan menurun pada anaknya. Biasanya anak yang berasal dari keluarga
yang juga mengalami overweight, dia akan lebih beresiko untuk
memiliki berat badan berlebih, terutama pada lingkungan dimana
makanan tinggi kalori selalu tersedia dan aktivitas fisik tidak terlalu
diperhatikan.
Faktor genetik yang diketahui mempunyai peranan kuat adalah
parental fatness, anak yang obesitas biasanya berasal dari keluarga
yang obesitas. Bila kedua orang tua obesitas, sekitar 80% anak-anak
mereka akan menjadi obesitas. Bila salah satu orang tua obesitas
kejadian menjadi 40%. Dan bila kedua orang tua tidak obesitas maka
prevalensi obesitas akan turun menjadi 14%. Peningkatan resiko
menjadi obesitas tersebut kemungkinan disebabkan oleh pengaruh gen
atau faktor lingkungan dalam keluarga (Damayanti, 2002).
Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam
kemasanMaraknya restoran cepat saji merupakan salah satu faktor
penyebab. Anak-anak sebagaian besar menyukai makanan cepat saji
atau fastfood bahkan banyak anak yang akan makan dengan lahap dan
menambah porsi bila makan makanan cepat saji. Padahal makanan
22
seperti ini umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi yang
menyebabkan obesitas. Selain itu, kadar garam yang tinggi (kadar
natrium yang tinggi) dalam makanan cepat saji akan memicu
terjadinya hipertensi. Berdasarkan rekomendasi pemerintah Inggris,
kadar maksimal garam yang boleh dikonsumsi setiap harinya adalah 6
gram untuk dewasa, 5 gram untuk anak berusia 7-10 tahun, serta 3
gram untuk anak berusia 4-6 tahun (Siswono, 2002)
Hasil survei yang dilaksanakan Badan POM RI tahun 2008
pada 4.500 SD di 79 Kab/kota di Indonesia yang menunjukkan bahwa
sebanyak 48% responden memiliki frekuensi jajan sering/selalu yaitu ≥
4 kali per minggu dengan total energy konsumsi papngan jajanan
adalah 384 kkal (tergolong lebih).
Makanan cepat saji tidak harus dihindari, tapi dibatasi. Tidak
dikonsumsi setiap hari, tetapi sebaiknya cukup sekali atau kali
sebulan. Pada prinsipnya, segala sesuatu bila dionsumsi secara
seimbang dan tidak berlebihan, termasuk fastfood, akan aman
bagikesehatan tubuh, kita perlu selektif dalam memilih makanan, lalu
dikombinasikan dengan kebiasaan hidup sehat lainnya. Misalnya,
berolahraga secara teratur akan memberikan hasil lebih optimal pada
kesehatan tubuh (Siswono, 2002)
Orang tua yang sibuk sering menggunakan makanan cepat saji
yang praktis dihidangkan untuk diberikan pada anak mereka walaupun
kandungan gizinya buruk untuk anak. Makanan cepat saji meski
23
rasanya nikmat namun tidak memiliki kandungan gizi untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini menyebabkan makanan
cepat saji sering disebut dengan istilah junk food atau makanan
sampah. Selain itu, kesukaan anak-anak pada makanan ringan dalam
kemasan atau makanan manis menjadi hal yang patut diperhatikan.
b. Minuman Ringan Dan Manis
Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink)
terbukti mengandung gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat
bertambah bila mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat
menyegarkan menjadikan anak-anak sangat menggemari minuman ini.
Rekomendasi WHO adalah tidak lebih dari 10 persen dari
energi total berasal dari gula tambahan. Jadi bila dibandingkan dengan
AKG (Angka Kecukupan Gizi), maka anak usia 4-6 tahun dengan
AKG 1.550 kalori, maka 10 persen AKG adalah 155 kalori setara
dengan 38,75 gram gula dan setara dengan 7,7 sendok teh gula.
Seterusnya untuk anak usia 7-9 tahun dengan AKG 1.800 kalori setara
dengan 45 gram gula dan setara dengan 9 sendok teh gula. Untuk anak
usia 10-12 tahun dengan AKG 2050 kalori, maka setara dengan 51,25
gram gula dan setara dengan 10,25 sendok teh gula (Devi, 2012).
c. Kurangnya Aktifitas Fisik
Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu permainan
anak umurnya adalah pemainan fisik yang mengharuskan anak berlari,
melompat atau bergerak lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan
24
dengan game elektronik, komputer, internet, atau televisi yang cukup
dilakukan dengan hanya duduk di dpannya tanpa harus bergerak. Hal
inilah yang menyebabkan anak kurang melakukan gerak badan
sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.
d. FaktorPsikologi
Beberapa anak makan berlebihan untuk melupakan masalah,
melawan kebosanan, atau meredam emosi, seperti stress. Masalah-
masalah inilah yang menyebabkan terjadinya overweight pada anak.
Faktor ini tidak hanya menyerang pada anak-anak, orang tua mereka
juga mempunyai kecendrungan seperti ini.
e. Faktor Keluarga
Jika orang tua selalu membelikan makanan ringan, seperti
biskuit, chips, dan makanan tinggi kalori yang lain.Hal ini juga
berkontribusi pada peningkatan berat badan anak. Jika orang tua dapat
mengontrol akses anak ke makanan yang tinggi kalori, mereka dapat
membantu anaknya untuk menurunkan berat badan.
Jadi tingkat pendidikan orang tua sangat berpengaruh terhadap
pemilihan kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh
anaknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, pengetahan
tentang gizi semakin baik. Pengetahuan gizi yang baik akan
berpengaruh terhadapan kebiasaan makan keluarga karena
pengetahuan gizi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembentukan kebiasaan makan seseorang. Pengetahuan gizi akan
25
mempengaruhi seseorang dalam memilih jenis dan jumlah makanan
yang dikonsumsi (Padmiari, 2002).
Ada beberapa perbedaan dalam pembentukan kebiasaan makan
bagi anak-anak apabila ibu mereka disamping sebagai ibu ruah tangga
berperan juga sebagai pencari nafkah. Karena seorang ibu yang bekerja
sebagai pencari nafkah di luar rumah berarti sebagian dari waktunya
akan tersita, sehingga peranannya dalam hal mempersiapkan makanan
terpaksa dikerjakan oleh orang lain, demikian juga pemberian makanan
terhadap anak-anaknya. Seorang ibu yang bekerja hendaknya benar-
benar membagi waktu agar anak-anaknya tetap mendapatkan perhatian
khusus serta perkerjaan juga tidak terlantar (Suharjo, 2003)
f. Faktor Sosial Ekonomi
Menurut Hidayati,et.al (2006) peningkatan pendapatan juga
dapat mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang
dikonsumsi. Peningkatan kemakmuran di masyarakat yang diikuti oleh
peningkatan pendidikan dapat mengubah gaya hidup dan pola makan
tradisional ke pola makan-makanan praktis dan siap saji yang dapat
menimbulkan mutu gizi yang tidak seimbang. Pola makan praktis dan
siap saji terutama di kota-kota besar di Indonesia, dan jika dikonsumsi
secara tidak rasional akan kelebihan masukan kalori yang akan
menimbulkan obesitas.
26
12. Gejala Klinis
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada
anak biasanya timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja, terutama
anak wanita. Selain berat badan meningkat dengan pesat, juga
pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat (ternyata jika diperiksa usia
tulangnya), sehingga pada akhirnya anak yang cepat tumbuh dan matang
itu akan mempunyai tinggi badan yang relatif rendah dibandigkan dengan
anak yang sebayanya.
Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas:
a. Raut Muka
Hidung dan mulut tampak relative kecil dengan dagu yang berbentuk
ganda.
b. Dada Dan Payudara
Bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah tumbuh. Pada anak
pria keadaan demikian menimbulkan perasaan yang kurang
menyenangkan.
c. Abdomen
Membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul lonceng
(pendulum), kadang-kadang terdapat stria putih atau ungu
d. Genitalia Luar
Pada peria penis seakan-akan terpendam dalam jarigan lemak mons
pubis, sehingga tampak kecil dari bagian yang tersembul ke luar.
27
e. Anggota Badan
Lengan atas dan paha tampak besar, terutama pada bagian proksimal.
Tangan relatif kecil dengan jari-jari yang berbentuk runcing. Terdapat
kelainan berupa koksa vara dengan genu valgum pada tungkai.
f. Kelainan Emosi
Pada penderitas sering ditemukan gejala gangguan emosi yang
mungkn merupakan penyebab atau aibat dari keadaan obesitas. (Staf
Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 2007)
13. Komplikasi
Bayi dan anak gemuk mempunyai risiko cukup tinggi untuk
menjadi orang dewasagemuk. Kenaikan risiko ini dihubungkan dengan
keparahan obesitas anak yang lebih besar, interval waktu menurun sampai
umur dewasa, dan jumlah anggota keluarga yang gemuk lebih besar. Ada
hubungan obesitas masa anak dan faktor risiko kardiovaskuler. Pada
penelitian Muscatine dalam Nelson (2000), anak gemuk mempunyai kadar
lipoprotein kolesterol densitas-tinggi sangat lebih rendah, kadar trigliserida
lebih tinggi dan tekanan darah sistolik lebih tinggi, walaupun tidak ada
perbedaan dengan kisaran normal untuk kolesterol tortal, kolesterol
lipoprotein densitas rendah, apolipoprotein A1, apolipoprotein B, atau
tekanan darah diastolik.
Beberapa komplikasi obesitas masa anak yang banyak
dilaporkan:Penyakit kardiovaskuler (Tekanan darah naik, Kolesterol total
naik, Trigliserid serum naik, LDL naik, dan VDL (very low density
28
lipoprotein) turun), Hiperinsulinisme, Kolelitiasis, Penyakit blount dari
epifisis kaput femoris terlepas, Pseudotumor serebri, dan Paru-paru
(Sindrom pickwickian, Kelainan uji fungsi paru) (Nelson, 2000).
Menurut Nirwana (2012)komplikasi yang dapat di timbulkan
obesitas adalah, resiko diabetes, penyakit kardiovaskular, kankern
penyakit respiratorik (asma, sleep apneu), infertilitas, penyakit sendi
degenerative, proteinuria, depresi, anxiety), dan diskriminasi baik di
kehidupan social dan di tempat keja. Obesitas atau kegemukan pada anak
terutama pada usia 6-7 tahun bisa menurunkan tingkat kecerdasan anak,
karena aktivitas dan kreativitas anak menjadi menurun dan cederung
malas.
14. Penatalaksanaan
Tatalaksana komprehensif obesitas meliputi penanganan obesitas
dan dampak yang muncul. Prinsip penatalaksanaannya adalah mengurangi
asupan energi dan meningkatkan pengeluaran energi. Caranya dengan
pengaturan diet, memodifikasi perilaku, dan yang terpenting adalah
keterlibatan keluarga dalam proses terapi (Sjarif, 2005).
Berbagai pendekatan terapi obesitas telah diinvestigasi termasuk
diet, aktivitas, terapi tingkah laku, bedah, dan pengobatan. Tidak ada
satupun yang diketahui cukup efektif sebagai tatalaksana pada obesitas
pada anak. Hal ini menyebabkan adanya suatu fokus pada tatalaksana yaitu
program multidisiplin khususnya melibatkan keluarga (Flodmark et al,
2004). Terapi tingkah laku atau yang disebut juga terapi kognitif
29
merupakan terapi yang efektif pada tatalaksana obesitas anak (Braet et al,
1997) dalam (Flodmark et al, 2004 sebagaimana disebut juga terapi
keluarga dalam (Flodmark et al, 2004).
Menurut Sjarif (2005), untuk mengatur diet, yang perlu
diperhatikan adalah pemberian diet yang seimbang sesuai RDA, yaitu
dengan cara mengintervensi diet anak. Salah satu contoh cara pengaturan
diet untuk anak yaitu the traffic light diet. Pada program ini terdapat tiga
golongan makanan yaitu, green food (makanan rendah kalori dan lemak
yang boleh dikonsumsi dengan bebas), yellow food (makanan rendah
lemak namun dengan kalori sedang yang boleh dimakan namun terbatas),
dan red food (makanan mengandung lemak dan kalori kadar tinggi yang
tidak boleh dimakan sama sekali atau hanya semingggu sekali.
Menurut Sjarif (2005), modifikasi perilaku, tatalaksana diet dan
aktivitas fisik merupakan komponen yang efektif dalam pengobatan
obesitas pada anak, serta menjadi perhatian paling penting bagi ahli
fisiologi untuk mendapatkan bagaimana memperoleh perubahan makan
dan aktivitas perilakunya.
Beberapa cara perubahan perilaku tersebut di antaranya adalah
pengawasan sendiri terhadap berat badan, masukan makanan, dan aktivitas
fisik, serta mencatat perkembangannya; Kontrol terhadap rangsangan
stimulus; Mengubah perilaku makan; Penghargaan dan hukuman dari
orangtua, dan Pengendalian diri.
30
15. Pencegahan
Peningkatan epidemik obesitas anak merupakan suatu hal yang
fundamental sehingga semua pihak harus memiliki
ketertanggungjawabannya masing-masing dalam pencegahan obesitas ini
(Flodmark et al, 2004). Menurut Lissau et al, 2002, dalam (Flodmark et al,
2004) ada enam level yang harus terlibat dalam mencegah terjadinya
obesitas pada anak dan remaja, antara lain keluarga, sekolah, ahli
kesehatan, pemerintah, industri, dan media.
Pencegahan dilakukan dengan menggunakan dua strategi
pendekatan, yaitu strategi pendekatan populasi yaitu dengan
mempromosikan hidup sehat pada semua anak dan remaja beserta
orangtuanya, serta strategi pendekatan pada kelompok yang berisiko tinggi
pada obesitas (Sjarif, 2005).
16. Daftar Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan ( per orang per hari )
Tabel 2.1. Kebutuhan Zat Gizi Anak Menurut Kelompok Umur
(AKG 2004)
Kelompok Umur 4-6 tahun 7-9 tahun 10-12 tahun 13-15 tahun
L P L P L P
Energi (Kal) 1550 1800 2050 2050 2400 2350
Protein (g) 39 45 50 50 60 57
Vitamin A (RE) 450 500 600 600 600 600
Vitamin D (mcg) 5 5 5 5 5 5
Vitamin E (mg) 7 7 11 11 15 15
Vitamin K (mcg) 20 25 35 35 55 55
Vitamin B1 (mg) 0,6 0,9 1 1 1,2 1,1
Vitamin B2 (mg) 0,6 0,9 1 1 1,2 1
Niasin (mg) 8 10 12 12 14 13
Asam folat (mcg) 200 200 300 300 400 400
Vitamin B6 (mg) 0,6 1 1,3 1,2 1,3 1,2
31
Kelompok Umur 4-6 tahun 7-9 tahun 10-12 tahun 13-15 tahun
L P L P L P
Vitamin B12 (mcg) 5 1,5 1,8 1,8 2,4 2,4
Vitamin C (mg) 45 45 50 50 75 65
Kalsium (mg) 500 600 1000 1000 1000 1000
Fosfor (mg) 400 400 1000 1000 1000 1000
Magnesium (mg) 80 120 170 180 220 230
Besi (mg) 9 10 13 20 19 26
Yodium (mcg) 120 120 120 120 150 150
Seng (mg) 9,7 11,2 14 12,6 17,4 15,4
Selenium (mcg) 20 20 20 20 30 30
Mangan (mg) 1,5 1,7 1,9 1,6 2,2 1,6
Sumber Almatsier, 2011
17. Penilaian status Gizi secara Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos
artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran
dari tubuh. Menurut Supariasa (2012) ditinjau dari sudut pandang gizi,
maka antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkay
umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk
melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi. Ketidak
seimbangan energi seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
Indeks antropometri yang direkomendasikan antara lain :
a. Berat badan menurut umur (BB/U)
b. Tinggi badan menurut umur (TB/U)
c. Berat badan menurut tinngi badan (BB/TB)
d. Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U)
e. Indeks masa tubuh (IMT)
32
Antropometri sebagai indikator status gizi yang dilakukan dengan
mengukur beberapa parameter diantaranya adalah :
a. Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi,
kesalah penentuan akan menyebabkan interprestasi status gizi yag
salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang
akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur
yang teapat. Kesalahan yang sering muncul adalah adanya
kecendrungan untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun, 1,5
tahun, 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung
dengan cermat.
Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah
30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa
umur dalam hari tidak diperhitungkan. Contohnya umur: 7 tahun 2
bulan, dihitung 7 tahun. Sedangkan umur dalam dalam bulan harinya
juga tidak diperhitungkan, contoh: umur 4 bulan 5 hari, dihitung 4
bulan (Supariasa,dkk 2012).
b. Berat Badan
Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air,
dan mineral dalam tulang (Supariasa,dkk, 2012).
c. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan
yang telah lalu dan keadaan sekitar. Jika umur tidak diketahui dengan
33
tepat. Disamping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang
penting, karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi
badan (Quac stick), faktor umur dapat dikesampingkan (Supariasa,dkk,
2012).
d. Berat badan menurut tinggi badan
Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter
penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang
berhubungan dengan status gizi. Berat badan memiliki hubungan linier
dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat
badan akan searah dengan pertumbungan tinggi badan dengan
kecepatan tertentu. Indeks BB / TB merupakan indikator yang baik
untuk menilai status gizi saat kini atau sekarang. Pengguanaan berat
badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitif / peka dalam
membedakan proporsi badan (gemuk, normal, dan kurus)
(Supariasa,dkk, 2012).
e. Standar deviasi
Standar deviasi unit disebut juga Z- skor. WHO menyarankan
menggunakan cara ini untuk meneliti dan untuk memantau
pertumbuhan. Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat
diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan
Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang besangkutan,
hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau
menggunakan rumus :
Z – Skor =
34
Tabel 2.2 Penilaian Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U,TB/U,BB/TB
Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
NO Indeks yang
dipakai Batas Pengelompokan
Pengelompokan Status
Gizi
1 BB/U < -3 SD
-3 SD s/d < -2 SD
- 2 SD s/d +2 SD
> +2 SD
Gizi buruk
Gizi kurang
Gizi baik
Gizi lebih
2 TB/U < -3 SD
-3 SD s/d < -2 SD
- 2 SD s/d +2 SD
> +2 SD
Sangat pendek
Pendek
Normal
Tinggi
3 BB/TB < -3 SD
-3 SD s/d < -2 SD
- 2 SD s/d +2 SD
> +2 SD
Sangat kurus
Kurus
Normal
Gemuk
Sumber: Depkes RI, 2011
I. Penelitian Terkait
Berikut ini beberapa penelitian terkait pengetahuan ibu terhadap
obesitas anak yang dapat mendukung penelitian ini, yakni:
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pahlevi (2012) tingkat
pengetahuan ibu dengan status gizi menggunakan uji Chi square diperoleh
nilai p sebesar 0,0001 dengan CC sebesar ),587. Nilai p < 0,05 sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan antara tingkat
pengatahuan ibu dengan status gizi pada anak kelas 4, 5, dan 6 di SD
35
Negeri Ngesrep 02 kecamatan Banyumanik Kota Semarag tahun 2011,
dengan kekuatan hubungan sedang.
2. Berdasarkn hasil penelitian yang dilakukan Nurcan Yabanci,dkk (2013)
Banyakibu-ibuyang memilikitingkat pengetahuangiziyang lebih tinggi
dananak-anak merekamemilikiberat badan normal. Para ibuyang memiliki
pengetahuangiziyang lebih tinggimemberi makananak-anak merekalebih
banyak dengansayur, buah, kacang-kacangan, dan
minumanbergulakurangseperti juscoladanmakanancepatdaripadaibu
yangmemilikitingkat yang lebih rendahdaripengetahuangizi. Juga, tingkat
pengetahuanibugiziyang lebih tinggimenghindari
memberikanmakananyang mengandungbuatan untukanak-anak mereka,
danlebih percayapengetahuantentang gizi-kesehatan. Tingkat
pengetahuangiziibumempengaruhikebiasaan makananak-anak.
3. Menurut Parengkuan,at.el (2013) dari hasil penelitianya adalah pendidikan
orang tua menunjukkan paling banyak berpendidikan SMA yaitu
kelompok kasus sebesar 61,8 % dan kelompok kontrol sebesar 50%.
Pendidikan ayah diduga berkaitan dengan tingkat status ekonomi
keluarga.Tingkat pendidikan orang tua sangat berpengaruh terhadap
kuantitasdan kualitas makanan yang dikonsumsi anaknya.
4. Menurut hasil penelitian Barre Allo, et.al,(2013) Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
pendidikan bapak (p = 0,359 > 0,05) dan ibu (p = 1,000 > 0,05) dengan
kejadian gizi lebih pada siswa SD Negeri Sudirman I Makassar. Hasil
36
penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian Yuliani (2002) dalam
Rahmawati (2009) yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara
tingkat pendidikan orang tua dengan kejadian obesitas, namun berbeda
dengan hasil penelitian Nugroho (1999)yang menemukan adanya
hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan orang tua dengan
kejadian obesitas. Ketidakbermaknaan hubungan pada variabel ini di duga
disebabkan karena sebaran tingkat pendidikan orang tua pada kelompok
kasus dan kelompok kontrol didominasi oleh tingkat pendidikan yang
sama.
J. Kerangka Teori
Sumber: Notoatmodjo (2003)
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Ibu
Faktor yang mempengaruhi :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Paparan media massa
4. Sosial ekonomi
5. Hubungan sosial
6. pengalaman
Pengetahuan tentang
obesitas
37
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
C. Kerangka Konsep Penelitian
Beradasarkan kerangka teori yang telah diuraikan di atas. Tingkat
pengetahuan ibu tentang obesitas anak usia 6-12 tahun perlu diketahui dan
diteliti dengan baik sehingga dapat dilakukan pencegahan dan
penatalaksanaan pada obesitas anak usia 6 – 12 tahun. Di bawah ini
dijelaskan mengenai kerangka konsep yang akan dilakukan peneliti di SD IT
Permata Bunda 3 Bandar Lampung
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
1. pengetahuan ibu tentang
obesitas.
2. Karakteristik ibu
a. Umur
b. Tingkat pendidikan
c. Pekerjaan
d. Pendapatan perbulan
e. Paparan media massa
f. pengalaman
38
D. Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Cara Ukur Alat Ukuran Hasil Ukur Skala Ukur
Pengetahuan
ibu tentang
obesitas
Hasil pemahaman
responden mengenai
obesitas pada anak meliputi
:
1. Pengertian obesitas
2. Penyebab obesitas
3. Dampak obesitas
4. Pencegahan obesitas
5. Penanganan anak
obesitas
Angket Kuesioner 1. Kurang Baik jika skore
jawaban responden <
56%
2. Baik jika skore jawaban
responden ≥ 56%
(Arikunto, 2006)
Skala Nominal
Umur Umur ibu saat mengisi
Kuesioner
Angket Kuesioner Dalam tahun dan
dikategorikan menurut :
1. Dewasa Awal (26-35)
2. Dewasa Akhir (36-45)
3. Lansia Awal (46-55)
(Leeming, 2006)
SkalaOrdinal
Pendidikan Ibu Pernyataan responden
tentang tingkat pendidikan
formal/sederajat yang
ditamatkan
Angket Kuesioner 1. Tamat SD
2. Tamat SLTP
3. Tamat SLTA
4. Tamat Perguruan Tinggi
Skala Ordinal
39
respondendalam sistem
pendidikan nasional yang
sesuai dengan kriteria
Pekerjaan Karier responden saat
mengisi kuesioner
Angket Kuesioner 1. PNS (Pegawai Negeri
Sipil)
2. Pegawai Swasta
3. Wiraswasta
4. Ibu Rumah Tangga
Skala Nominal
Pendapatan
keluarga
perbulan
Pendapatan keluarga
perbulan saat mengisi
kuesioner
Angket Kuesioner 1. < UMR Lampung Rp.
1.763.000
2. ≥UMR Lampung Rp.
1.763.000
Skala Ordinal
Pengalaman
ibu tentang
obesitas
Pengalaman ibu yang
memiliki keluarga/ teman/
anak/ diri sendiri yang
mengalami obesitas
Angket Kuesioner 1. Pernah
2. Tidak Pernah
Skala Nominal
Paparan media
massa tentang
obesitas pada
anak
Adalah penyampaian
informasi dari berbagai
media massa yang dapat
memberikan landasan
kognitif baru bagi
terbentuknya pengetahuan
tentang obesitas pada anak.
Angket Kuesioner 1. Pernah mendapatkan
Informasi
2. Tidak pernah
mendapatkan informasi
Skala Nominal
39
40
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
J. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menekankan analisinya berdasarkan data-data numerial (angka) yang diolah
dengan metode statistika (Nursalam,2008). Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif. Alasan digunakan
desain ini karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu tentang obesitas pada anak usia 6-12 tahun yang mengalami
obesitas dan overweight.
K. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Lokasi penelitian SD IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung
2. Waktu
Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan 14 Mei -24 Mei 2016
L. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran
generalisasi dari sampel yang akan diambil dalam suatu penelitian (Hadi,
2004 dalam Sumantri, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah ibuyang
41
memiliki anak usia 6-12tahundiSD IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung
sebanyak 355 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagaian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau
diukur. Unit sampel dapat sama dengan populasi, tetapi dapat juga berbeda
(Sumantri, 2011). Dalam penelitian ini peneliti memilih pengambilan
sampel dengan teknik purposiv sampling
Sebelum dilakukan pengambilan sampel, peneliti melakukan
skrining terlebih dahulu dengan mengukur berat badan dan tinggi badan
seleruh anak yang bersekolah di SD tersebut dengan rumus Z-Score
berdasarkan BB/TB. Dan didapatkan hasil siswa yang normal sebanyak
178 orang , siswa yang kurus sebanyak 29 orang dan siswa yang gemuk
sebanyak 111 orang. Jadi sampel penelitian sebanyak 111 orang.
Adapun kriteria populasi yang diambil oleh peneliti pada saat akan
melakukan penelitian sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini
adalah :
1) Ibu yang memiliki anak Z=skor> +2 SD berusia 6-12 tahun yang
bersekolah di SD IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung
2) Ibu yang bersedia menjadi responden
42
3) Ibu yang dapat membaca dan menulis
3. Jumlah Sampel
Rumus jumlah sampel yang digunakan adalah estimasi proporsi.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak
Z=skor > +2 SD berusia 6-12 tahun yang ditemui dan memenuhi kriteria
inklusi dan pada bulan Maret sampai April 2016.
( ⁄ ) ( ( ))
( ) ( ( ))
Keterangan:
n : Besar sampel
⁄ : nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95%=1,96)
P : Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi yang diinginkan
10% (0,01), 5% (0,05) atau 1% (0,01)
Berdasarkan rumus diatas jumlah sampel pada penelitian tersebut
sebesar 96 responden dan untuk mengantisipasi adanya sampel yang drop
out maka jumlah sampel tersebut ditambahkan 20% menjadi 115
responden.
M. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Timbangan injak (secca) dengan tingkat ketelitian 0,1kg
b. Alat pengukuran tinggi badan (Microtoise) dengan tingkat ketelitian 0,1
cm
43
c. Kuesioner Identitas orang tua (ibu)
Kuesioner ini untuk mengetahui identitas siwa/siswi yang terdiri dari
nama, umur, alamat, No. Tlp, pendidikan terakhir,pendapatan keluarga,
pengalaman, paparan media massa dan status pekerjaan.
d. Kuesioner tentang pengetahuan obesitas untuk ibu
Responden diharuskan untuk memilih salah satu jawaban yang benar
dalam bentuk pilihan ganda. Untuk pertanyaan pengetahuan benar dalam
bentuk pilihan ganda. Untuk pertanyaan pengetahuan jawaban benar diberi
skor 1 dan jawaban yang salah diberikan nilai 0. Jawaban responden
kemudian diberi nilai dengan rumus :
Kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam 2 kategori sebagai berikut :
1. Kurang Baik jika skore jawaban responden < 56%
2. Baik jika skore jawaban responden ≥ 56%
N. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan data
Peneliti mengajukan perizinan untuk melaksanakan penelitian
Kepada Kepala Sekolah SD IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung.
Setelah peneliti diizinkan, maka peneliti melakukan skrining dengan
mengukur berat badan dan tinggi badan kepada 355 siswa. Pengukuran
tinggi badan dan berat badan dibantu oleh 2 assisten peneliti yang sudah
dilakukan pelatihan terlebih dahulu. Pengukuranberat badan menggunakan
44
timbangan injak (camry) dan pengukuran tinggi badan dengan
menggunakan microtoise. Peneliti melakukan pengukuran & penimbangan
siswa diminta untuk melepas sepatu. Skala yang digunakan untuk
mengetahui kegemukan siswa mnggunakan Z-Score (WHO-NCHS)
berdasarkan BB/TB. Hasil yang didapatkan 111 siswa yang ibunya akan
dijadikan responden penelitian. Setelah itu peneliti mengumpulkan
responden yang memiliki anak gemuk saat responden menjemput anaknya
dibantu oleh kepala sekolah. Responden yang tidak menjemput anaknya
maka oleh peneliti akan dikunjungi kerumah tersebut.
1. Responden yang menjemput
a. Setelah dikumpulkan peneliti menjelaskan tentang kuesioner
penelitian
b. Memberikan waktu untuk responden bertanya tentang kuesioner
yang tidak di mengrti
c. Responden diminta kesediannya untuk mengisi lembar
persetujuan
d. Memberikan kuesioner untuk diisi
e. Setelah itu kuesioner yang sudah diisi dikumpulkan kembali ke
peneliti
f. Setelah itu peneliti memastikan kuesioner terisi lengkap.
2. Responden yang tidak menjemput
a. Setelah dikumpulkan peneliti menjelaskan tentang kuesioner
penelitian
45
b. Memberikan waktu untuk responden bertanya tentang kuesioner
yang tidak di mengrti
c. Responden diminta kesediannya untuk mengisi lembar
persetujuan
d. Memberikan kuesioner untuk diisi
e. Setelah itu kuesioner yang sudah diisi dikumpulkan kembali ke
peneliti
f. Setelah itu peneliti memastikan kuesioner terisi lengkap.
O. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Perhitungan
dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Product Moment yang rumusnya
adalah
(∑ ) (∑ ) (∑ )
√( ∑ (∑ ) (√∑ (∑ )
Keterangan :
r = koefisien korelasi
N = jumlah responden
X = skor tiap item pertanyaan
Y = skor total
(Pratisto, 2005)
Pada penelitian ini, uji coba instrument dilakukan pada tanggal 24
maret 2016. Uji coba ini dilakukan terhadap 35 orang tua (ibu) dari murid
46
SD IT Muhammadiyah Gunung Terang Bandar Lampung. Lokasi uji
validitas instrument dilakukan SDIT Muhammadiyah Gunung Terang
Bandar Lampung, lokasi ini berbeda dengan lokasi penelitian.
Ketentuan kevalidan instrument apabila r hitung > 0,334. Hasil uji
validitas untuk pertanyaan pengetahuan terdapat 20 pertanyaan,. Semua
pertanyaan valid dengan nilai skor validitas 0,355-0,507.
2. Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan hal ini berarti
menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas(ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,
2012).
Teknik pengujian pada penelitian ini menggunakan teknik alpha
Crombach (α), dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Ketentuannya
apabila r alpha > r table maka pertanyaan tersebut reliable. Sebaliknya bila
r alpha < r table maka pertanyaan tersebut tidak reliable.
Uji kuesioner dilakukan untuk menguji kuesioner yang akan
digunakan dalam penelitian hubungan pengetahuan ibu tentang obesitas
pada anak usia 6-12 tahun di SD IT Permata Bunda 3 Bandar Lampung.
Pertanyaan dan pernyataan pada uji kuesioner ini diajukan kepada ibu
yang memiliki anakZ=skor > +2 SD berusia 6-12 tahun di SDIT
Muhammadiyah Gunung Terang Bandar Lampung.
47
Pada penelitian ini, uji reliabilitas menghasilkan α = 0,747. Karena
Alpha Cronbach > 0,60, maka instrument ini dianggap reliable, dapat
dipercaya, dan diandalkan.
P. Pengelolahaan Data
Menurut Hidayat (2007) dalam penelitian tedapat langkah-langkah
pengolahan data yang harus ditempuh. Adapun tahap-tahap pengolahan data
meliputi :
1. Editing
Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran
data yang diperoleh atau dikumpilkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Kegiatan yang dilakukan
dalam edting adalah pengecekan dari sisi kelengkapan, relevansi, dan
konsistensi jawaban. Kelengkapan data diperiksa dengan cara memastikan
bahwa jumlah kuisioner yang terkumpul sudah memenuhi jumlah sampel
minimal yang ditentukan dan memeriksa apakah setiap pertamuaam dalam
kuisioner sudah terjawab dan jelas. Relevansi dan konsistensi jawaban
diperiksa dengan cara melihat apakah ada data yang bertentangan dengan
data lain.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan computer.
48
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
suatu kode dari suatu variable. Dalam coding, data yang berbentuk huruf
diubah menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Pada penelitian ini
untuk jawaban benar diberi kode 1 dan jawaban salah diberi kode 0.
3. Entry
Entry merupakan kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam maser table atau data base computer, kemudian
membuat distribusi frekuesi sederhana atau bisa dengan membuat table
kontingensi. Program untuk analisis data : SPSS.
4. Melakukan Teknik Analisis
Dalam melakukan teknik analisis, khususnya terhadap data
penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan
dengan tujuan yang hendak dianalisis, apabila penelitiannya deskriptif,
maka akan menggunakan statistika deskriptif, sedangkan analisis analitik
akan menggunakan statistik inferensial. Pada penelitian ini dilakukan
penelitian deskriptif maka menggunakan statistika deskriptif.
Q. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisa data dilakukan dengan menggunakan komputer, yaitu
analisa univariat. Analisa univariat adalah analisis yang dilakuka pada dua
atau lebih variabel yang hanya memiliki satu variabel terikat (Setiadi,
49
2007). Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuesi
pengetahuan ibu tentang obesitas terhadap obesitas anak usia 6-12 tahun.
R. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperlihatkan
(Hidayat, 2007). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian yang memberikan lembar persetujuan.
Informed Consent terseut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar
responden mengerti maksud, tujuan peneliti, dan mengetahui dampaknya.
Jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka penelitian harus
menghormati keputusan responden.
b. Anonymity (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan diberikan.
50
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya
oleh peneliti.
51
BAB V
HASIL PENELITIAN
C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) adalah bentuk satuan pendidikan
dasar yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun berdasarkan
kurikulum nasional yang dibingkai dengan sistem pendekatan Islami, melalui
pengintegrasian antara pendidikan agama dan pendidikan umum, antara
sekolah, orang tua dan masyarakat dengan memaksimalkan bagian kognitif,
afektif dan psikomotorik dengan harapan peserta didik menjadi manusia yang
matang dan utuh dalam fikir, dzikir dan amal soleh. Sekolah ini memiliki visi
dan misi sebagai berikut:
3. Visi
Integralisasi pendidikan menuju generasi muslim yang cerdas, spiritual,
emosional, dan intelektual.
4. Misi
a. Mewujudkan SDIT sebagai wadah lahirnya generasi yang taqwa,
cerdas, dan ceria melalui pemahaman ilmu Allah secara integral.
b. Mewujudkan SDIT sebagai pencetak generasi yang mampu
mengaktualisasikan diri sesuai dengan perkembangannya.
c. Mewujudkan suatu sistem pendidikan holistik sehingga menghasilkan
generasi yang matang baik secara emosi dan sosial serta mampu
merubah tantangan hidup menjadi peluang.
Sekolah Dasar dari klas satu sampai dengan kelas 6 memiliki 13
kelasyang terdiri dari 355 siswa/i.
51
52
D. Analisis Univariat
Analisaunivariatadalahcara analisisdenganmendeskripsikanatau
menggambarkandatayangtelahterkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat
kesimpulanyang berlaku untuk umum ataugeneralisasi. Pada umumnya
analisisinihanya menghasilkandistribusidanpersentase tiap variabel.
1. Demografi
a. Umur Responden
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi
N
Persentase
%
Dewasa Awal (26-35) 41 37
Dewasa Akhir (36-45) 58 52
Lansia Awal (46-55) 12 11
Total 111 100
Tabel 5.1 menunjukanumur responden terbanyak pada dewasa
akhirsebanyak 58 orang (52%), dan yang terkecil pada usia lansia awal
sebanyak 12 orang (11%).
b. Pekerjaan Responden
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden BerdasarkanPekerjaan
Pekerjaan Frekuensi
N
Persentase
%
PNS 34 31
Pegawai Swasta 10 9
Wiraswasta 30 27
Ibu Rumah Tangga 37 33
Total 111 100
53
Tabel 5.2 menunjukan pekerjaanresponden yang terbanyak
pada responden yang tidak bekerja (IRT) sebanyak 37 orang (33%),
dan yang terkecil pada responden yang memiliki pekerjaan sebagai
pegawai swasta sebanyak 10 orang (9%).
c. Pendidikan Responden
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi
N
Persentase
%
Tamatan SMP 2 2
Tamatan SLTA 44 40
Tamatan Perguruan
Tinggi
67 60
Total 111 100
Tabel 5.3 menunjukan pendidikan responden yang terbanyak
pada responden tamatan perguruan tinggi sebanyak 67 orang (60%),
dan yang terkecil pada responden yang memiliki pendidikan tamatan
SMP sebanyak 2 orang (2%).
d. Pendapatan Responden
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Frekuensi
N
Persentase
%
< Rp. 1.763.054 20 18
≥ Rp. 1.763.054 91 82
Total 111 100
Tabel 5.4 menunjukan pendapatanresponden yang terbanyak
pada responden dengan pendapatan ≥ Rp. 1.763.054 sebanyak 91orang
54
(82%), dan yang terkecil pada responden yang memiliki pendapatan <
Rp. 1.763.054 sebanyak 20 orang (18%).
e. Pengalaman Responden
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman
Pengalaman Frekuensi
N
Persentase
%
Pernah 76 68
Tidak Pernah 35 32
Total 111 100
Tabel 5.6 menunjukan responden yang terbanyak pada responden yang
mempunyai pengalaman sebanyak 76 orang (68%), dan paling sedikit
responden tidak memiliki pengalaman sebanyak 35 orang (32%).
f. Paparan media Massa Responden
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paparan Media
Massa
Paparan Media Massa Frekuensi
N
Persentase
%
Tidak 30 27
Ya (TV, Radio,
Majalah)
81 73
Total 111 100
Tabel 5.5 menunjukan paparan media massa responden yang
terbanyak pada responden yang terpapar media massa sebanyak 81
orang (73%), dan yang terkecil pada responden yang tidak terpapar
media massa sebanyak 30 orang (27%).
55
2. Pengetahuan
a. PengetahuanTentang Obesitas Pada Anak Usia 6-12 Tahun
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuann Ibu Tentang
Obesitas Pada Anak Usia 6-12 Tahun
Pengetahuan ibu tentang obesitas pada
Anak Usia 6-12 Tahun Jumlah %
Baik 63 56,8
Tidak baik 48 43,2
Total 111 100
Hasil analisis penelitian dari 111 responden di dapatkan ibu
yang berpengetahuan baik tentang obesitas pada anak usia 6-12 tahun
sebesar 63 orang (56,8%), yang berpengetahuan tidak baik tentang
obesitas pada anak usia 6-12 tahun sebesar 48 orang(43,2%).
b. Pengetahuan berdasarkan Umur
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuann Ibu TentangObesitas
Pada Anak Usia 6-12 TahunBerdasarkanUmur
Umur
Pengetahuan
Total Baik Tdk Baik
N % N %
Dewasa Awal 24 38,10 17 68,00 41
Dewasa Akhir 33 52,38 25 52,08 58
Lansia Awal 6 9,52 6 12,50 12
Total 63 48 111
Hasil analisis penelitian dari 111 responden di dapatkan
pengetahuan ibu baik yang terbanyak pada usia dewasa akhir sebanyak
56
33 orang (52,38%), dan pengetahuan ibu tidak baik pada usia dewasa
akhir sebanyak 25 orang (52,08%).
c. Pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pekerjaan
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuann Ibu Tentang
Obesitas AnakUsia 6-12 TahunBerdasarkanPekerjaan
Pekerjaan
Pengetahuan
Total Baik Tdk Baik
N % N %
PNS 26 40,63 8 17,02 34
Pegawai Swasta 4 6,25 6 12,77 10
Wiraswasta 18 28,13 12 25,53 30
Ibu Rumah Tangga 16 25 21 44,68 37
Total 64 47 111
Hasil analisis penelitian dari 111 responden di dapatkan
pengetahuan ibu baik yang terbanyak pada pekerjaan PNS sebanyak 26
orang (40,63%), dan pengetahuan ibu tidak baik pada ibu yang tidak
bekerja (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 21 orang (44,68%).
d. Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas
AnakUsia 6-12 Tahun BerdasarkanPendidikan
Pendidikan
Pengetahuan
Total Baik Tdk Baik
N % N %
Tamat SMP 0 0 2 4,25 2
Tamat SLTA 17 26,56 25 53,19 42
Tamat Perguruan Tinggi 47 73,44 20 42,55 67
Total 64 47 111
57
Hasil analisis penelitian dari 111 responden di dapatkan
pengetahuan ibu baik yang terbanyak pendidikan tamatan perguruan
tinggi sebanyak 47 orang (73,44%), dan pengetahuan ibu tidak baik pada
ibu tamatan SLTA sebanyak 25 orang (53,19%).
e. Pengetahuan Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas
AnakUsia 6-12 Tahun BerdasarkanPendapatan
Pendapatan
Pengetahuan
Total Baik Tdk Baik
N % N %
< UMR Lampung
Rp. 1.763.054 6 9,37 14 29,79 20
≥ UMR Lampung
Rp. 1.763.054 58 90,63 33 70,21 91
Total 64 47 111
Hasil analisis penelitian dari 111 responden di dapatkan
pengetahuan ibu baik yang terbanyak pada pendapatan≥ UMR Rp.
1.763.054sebanyak 58 orang (90,63%), dan pengetahuan ibu tidak baik
pada pendapatan sama sebanyak 33 orang (70,21%).
f. Pengetahuan Berdasarkan Pengalaman
Tabel 5.12
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas
AnakUsia 6-12 Tahun BerdasarkanPengalaman
Pengalaman
Pengetahuan
Total Baik Tdk Baik
N % N %
Pernah 43 68,25 33 68,75 76
Tidak Pernah 20 31,75 15 31,25 35
Total 63 48 111
58
Hasil analisis penelitian dari 111 responden di dapatkan
pengetahuan ibu baik yang terbanyak pada ibu yang mempunyai
pengalaman sebanyak 43 orang (68,25%), dan pengetahuan ibu tidak
baik pada ibu yang mempunyai pengalaman sebanyak 33 orang
(68,75%).
g. Pengetahuan berdasarkan Paparan Media Massa
Tabel 5.13
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Obesitas
AnakUsia 6-12 Tahun BerdasarkanPaparan Media Massa
Paparan Informasi
Pengetahuan
Total Baik Tdk Baik
N % N %
Tidak 14 22,22 16 33,33 30
Ya (TV, Radio, Majalah) 49 77,78 32 66,67 81
Total 63 48 111
Hasil analisis penelitian dari 111 responden di dapatkan
pengetahuan ibu baik yang terbanyak pada ibu yang terpapar informasi
sebanyak 49 orang (77,78%), dan pengetahuan ibu tidak baik pada ibu
yang terpapat informasi sebanyak 32 orang (66,67%).
59
BAB VI
PEMBAHASAN
6. Karakteristik Demografi
a. Umur
Hasil penelitian menunjukan umur responden terbanyak pada
dewasa akhirsebanyak 58 orang (52%), dan yang terkecil pada usia
lansia awal sebanyak 12 orang (11%).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Adiprayogo(2015), yaitu didapatkan penduduk terbanyak berusia 36-
45 tahun (dewasa akhir) sebesar 986 orang. Hal ini disebabkan
penduduk yang tinggal di Bandar lampung paling banyak adalah
wanita yang berusia 36-45 tahun (dewasa akhir). Hasil statistika
kependudukan Lampung (2014) juga menunjukkan bahwa penduduk
berjenis kelamin wanita yang berusia 36-45 sebanyak 517.965 orang.
dapat disimpulkan ibu dari anak yang bersekolah di SD IT permata
bunda 3 paling banyak berusia 36-45 tahun ini kemungkinan
disebabkan karena banyaknya penduduk yang berjenis kelamin wanita
yang berusia 36-45 yang tinggal di Bandar lampung.
b. Pekerjaan
Hasil penelitian menunjukan pekerjaan responden yang
terbanyak pada responden yang ibu rumah tangga sebanyak 37 orang
(33%), dan yang terkecil pada responden yang memiliki pekerjaan
sebagai pegawai swasta sebanyak 10 orang (9%).
Hal ini sejalan dengan data statistika (2014) yaitudidapatkan
ibu yang mengurus rumah tangga sebanyak 142.398 orang. Hal ini
disebabkan karena lapangan pekerjaan yang semakin sedikit. dapat
disimpulkan ibu paling banyak adalah ibu rumah tangga di SD
tersebut. Didukung dengan adanya hasil statistika ibu yang menjadi ibu
rumah tangga yang dari tahun ke tahun meningkat.
60
c. Pendidikan
Hasil penelitian menunjukan pendidikan responden yang
terbanyak pada responden dengan tingkat perguruan tinggi sebanyak
67 orang (60%). Hal inisejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ulfah, sahli,Nusadewiarti, & angraini (2014) yang dilakukan di
Lampung, yaitudidapatkan responden terbanyak tamatan SMA/ lebih
tinggi adalah 42 orang (57,5). Hal ini disebabkan tingkat pendidikan
penduduk lampung dari tahun ke tahun semakin meningkat. Adat
istiadat lampung juga masih berperan, jika seseorang memiliki
pendidikan yang tinggi maka akan di anggap hebat oleh orang lain.
d. Pendapatan
Hasil penelitian menunjukan pendapatan responden yang
terbanyak pada responden dengan pendapatan ≥ Rp. 1.763.054
sebanyak 91 orang (82%), dan yang terkecil pada responden yang
memiliki pendapatan < Rp. 1.763.054 sebanyak 20 orang (18%).
Hal ini tidak sejalan dengan data statistik lampung (2015) yaitu
angka kemiskinan dari tahun ketahun semakin meningkat pada tahun
2015 di dapatkan data jumlah penduduk kemiskinan sebanyak 1163
orang. hal ini kemungkinan disebabkan nominal UMR lampung tidak
dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga selama sebulan yang
harganya semakin tinggi dan pendapatan yang kurang dapat
menyebabkannya angka kemiskinan meningkat. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa anak yang besekolah di SD IT permata bunda 3 itu
hanya anak yang sosial ekonominya menengah keatas.
e. Pengalaman
Hasil penelitian menunjukan responden yang terbanyak pada
responden yang mempunyai pengalaman sebanyak 76 orang
(68%).Pengalaman adalah merupakan suatu kejadian yang pernah
dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Menurut suhartono (2008), bahwa pengalaman indrawi yang
merupakan salah satu sumber dari pengetahuan. Semakin banyaknya
61
pengalaman yang didapatkan seseorang maka pengetahuannya juga
cenderung semakin luas. Hal ini dapat di simpulkan bahwa ibu yang
anaknya bersekolah di SD tersebut terbanyak ibu memiliki pengalaman
tentang obesitas.
f. Paparan media massa
Hasil penelitian menunjukan paparan media massa responden
yang terbanyak pada responden yang terpapar media massa sebanyak
81 orang (73%), dan yang terkecil pada responden yang tidak terpapar
media massa sebanyak 30 orang (27%).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari,
Mutiara (2015), yaitu responden terbesar adalah responden yang
terpapar media massa sebanyak 41 orang (87,23%) dan yang paling
sedikit responden yang tidak terpapar media massa sebanyak 6 orang
(13,77%). Hal ini kemungkinan disebabkankarena teknologi yang
semakin berkembang, setiap orang dapat membaca berita dimanapun
dan kapanpun. Lingkungan juga mempengaruhiseseorang terpapar
media massa.
7. Pengetahuan
Pada penelitian ini untuk mengukur pengetahuan ibu tentang
obesitas pada anak di SD IT permata bunda 3 Bandar Lampung melalui
kuesioner yang diberikan melalui angket. Pengetahuan responden dinilai
berdasarkan 20 pertanyaan yang mencakup informasi yang diketahui
responden mengenai obesitas (kegemukan) pada anak, antara lain
pengertian obesitas, penyebab, komplikasi obesitas, dan pencegahan.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada
anak usia 6-12 tahun berdasarkan hasil penelitian ini ibu yang mengetahui
tentang obesitas pada anak usia 6-12 tahun sebesar 63 orang (56,8%), dan
sisanya ibu masih kurang pengetahuannya tentang obesitas pada anak usia
6-12 tahun.
62
Menurut peneliti, pengetahuan obesitas ibu sangat mempengaruhi
status gizi keluarga tersebut. Hal ini dikarenakan ibu akan dapat
membentuk pola konsumsi pangan dan pola aktivitas, terutama untuk
anaknya. Sedangkan menurut Kemkes (2010), pengetahuan yang
mayoritas cukup baik akan mempengaruhi adanya tingkah laku yang
dimanifestasikan dengan perubahan sikap yang positif.
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola piker
seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya
semakin membaik (Notoatmojo, 2010& Pembe,et al, 2011). Pada
penelitian ini didapatkan umur ibu dewasa akhir (36-45) cenderung lebih
banyak mengetahui tentang obesitas anak usia 6-12 tahun. Hasil penelitian
sebagian besar ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang obesitas anak
usia 6-12 tahun pada umur dewasa akhir (36-45) sebesar 52%.Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dikemukakan oleh Nurfatimah (2014), yaitu
terdapat 54% umur dewasa akhir (36-45) ibu yang memiliki pengetahuan
baik tentang obesitas.
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki
pengetahuan baik tentang obesitas anak usia 6-12 tahun pada pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 37 orang (33%).Hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sari (2015), dalam
penelitiannya ditemukan bahwa pengetahuan cukup 74,47% yang
didominanoleh ibu yang bekerja sebagai IRT. Perbedaan pengetahuan
pada responden yang memiliki pekerjaanIRT ini. Hal inidipengaruhi oleh
pengalaman ibu dan kebiasaan ibu yang jarang keluar selain untuk
arisan atau kegiatan yang seperlunya sajadimana ibu lebih sering
dirumah untuk mengurus pekerjaan rumah atau sekedar mengasuh
anakanya menyebabkan ibu jarang berbagi pengalaman dengan orang
lain. Menurut Hutapea & thoha (2008)Pekerjaan dapatmenjadikan
seseorang memperolehpengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Sebaliknya orang yang tidak memiliki
63
pekerjaanmereka tidak akan memilikibanyaksekalipengalamandan
relasisehinggapengetahuanyang didapatjuga sangatkurang.
Ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang obesitasberdasarkan
pendidikan adalah respondentamatan pendidikanperguruan tinggi sebesar
73,44%.Hasil penenelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh merisya (2015) tingkat pendidikan terakhir responden
sebagian besar yaitu sebesar 84,4% adalah diploma/sarjana.Hal ini
disebabkan tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang atau lebih mudah menerima ide-ide dan
teknologi.
Menurut Notoatmodjo 2010, bahwa Pendidikan diberikan
seseorang pada orang lain mengenai sesuatu hal agar mereka dapat
memahami sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi
pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi,
dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikanya rendah, akan menghambat
perkembangan sikap seseorang.
Ibu dengan pengetahuan baik terbanyakpada ibu yang memiliki
pendapatan≥ Rp. 1.763.054 yaitu 90,63%.Hal ini sesuai dengan
Notoatmodjo (2010) status ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi
dibandingkan orang dengan status ekonomi rendah, semakin tinggi status
sosial ekonomi seseorang semakin mudah dalam mendapatkan
pengetahuan.Menurut data statistika lampung (2015) didapatkan 337.996
penduduk dengan ekonomi di garis kemiskinan dari 8 juta orang.
pendapatan dan pengeluaran wilayan lampung pada tahun 2013
mengalami selisi sebesar -19 juta.
Ibu yang memiliki pengalaman mempunyai lebih pengetahuan
tentang obesitas pada anak. Dari hasil penelitian didapat ibu dengan
pengetahuan baik terbanyak pada ibu yang memiliki pengalaman sebesar
68,25%. Pengalaman ibu di SD tersebut berdasarkan pengalaman ibu yang
memiliki teman/anak/ saudara yang kegemukan ataupun berdasarkan
64
pengalaman ibu itu sendiri. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Mutiara(2015), dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa persentase
ibu dengan pengetahuan baik lebih banyak pada ibu yang pernah atau
mempunyau pengalamana (61,5%) daripada ibu yang tidak pernah atau
belum memiliki pengalaman (25,8%). Kemungkinan disebabkan karena
pengalaman adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu pengalaman pribadi
pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
(Notoatmodjo, 2010)
Media massa merupakan pusat informasi yang sering memberikan
layanan infromasi mengenai kesehatan kita. Dari hasil penelitian didapat
ibu dengan pengetahuan baik pada responden yang terpapar media massa
sebanyak 73,44%.
Hal ini sejalan dengan penelitian dari Pratiwi (2011,) menunjukkan
bahwa 77,1% yang terpapar oleh media massa tentang pengetahuan
obesitas anak memiliki pengetahuan yang baik. Ini kemungkinan
disebabkan paparan media adalah salah satu pengantar informasi yang
mudah kita dapatkan, seperti majalah, internet, dll.
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi akan mempercepat
seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. (Mubarak, et al.,
2007). Menurut Rogers (2003) pengadopsi awal suatu inovasi ternyata
lebih sering terpapar dengan informasi dibandingkan dengan pengadopsi
lanjut.
65
8. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini,
keterbatasan peneliti tersebut adalah sebagai berikut :
A. Pada saat pengisian kuesioner responden tidak di damping oleh peneliti.
Hal ini dapat menyebabkan responden sulit untuk memverifikasikan
kuesioner jika responden mengalami kesulitan untuk mengisinya.
B. Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan (BB) tidak dilakukan
kalibrasi alat.
66
BABVII
KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Penelitiantentangtingkatpengetahuanibutentangobesitaspadaanak usia 6-12
tahun di Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda 3 Bandar Lampung
dengan jumlah 111responden, dapat disimpulkansebagaiberikut:
1. Tingkatpengetahuanibutentangobesitaspadaanak usia 6-12 tahun diSekolah
Dasar Islam Terpadu Permata Bunda 3 Bandar Lampung kategoribaikyaitu
sejumlah 63 orang (56,8%)dan kurang pengetahuan yaitu sejumlah 48
orang (43,2)
a. Ibu dengan pengetahuan baik berdasarkan umur terbanyak pada umur
Dewasa Akhir sebanyak 58 orang (52,38%)
b. Ibu dengan pengetahuan baik berdasarkan pekerjaan terbanyak pada
ibu PNS sebanyak 26 orang (40,63%)
c. Ibu dengan pengetahuan baik berdasarkan pendidikan terbanyak pada
ibu tamatan perguruan tinggi sebanyak 47 orang (73,44%)
d. Ibu dengan pengetahuan baik berdasarkan pendapatan perbulan
terbanyak pada ibu dengan pendapatan ≥ Rp. 1.763.054 sebanyak 58
orang (90,63%)
e. Ibu dengan pengetahuan baik berdasarkan pengalaman terbanyak pada
ibu pernah memiliki pengalaman sebanyak 43 orang (68,25%), dan
f. Ibu dengan pengetahuan baik berdasarkan paparan media massa
terbanyak pada ibu yang terpapar media massa sebanyak 49 orang
(77,78%).
2. Didapatkan usia responden terbanyak pada dewasa akhir sebanyak 58
orang (52%), pekerjaan responden yang terbanyak pada responden yang
tidak bekerja (IRT) sebanyak 37 orang (33%), pendidikan responden yang
terbanyak pada responden tamatan perguruan tinggi sebanyak 67 orang
(60%), pendapatan responden yang terbanyak pada responden dengan
pendapatan ≥ Rp. 1.763.054 sebanyak 91 orang (82%), responden yang
67
terbanyak pada responden yang mempunyai pengalaman sebanyak 76
orang (68%), dan menunjukan paparan media massa responden yang
terbanyak pada responden yang terpapar media massa sebanyak 81 orang
(73%).
D. Saran
Berdasarkan hasilpenelitian mengenai pengetahuan ibutentang
obesitaspadaanak usia 6-12 tahun di Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata
Bunda 3 Bandar Lampungmakasaranyangdapat penelitisampaikanadalah:
1. Bagi Profesi Keperawatan
Perawatatau petugas kesehatan diharapkan aktif memberikan informasi
yang mengenai kesehatan anak terutama obesitas pada anak.
2. Bagi Sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikansebagai bahan referensidan
bacaanbagipenelitilain untukmengadakanpenelitian
lebihlanjuttentangobesitaspadaanak.
3. Bagi Penelitian Berikutnya
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yangserupa dengan
menambahvariabledan jumlahpenelitian,sehinggadidapatkanhasil
penelitianyanglebihbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Adiprayogo, Hendro. Dampak Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Terhadap Pembangunan. Journal Of Lampung University.2015. Diakses
21 juni 2016
Allo Barre, Aminuddin Syam, Devintha Virani. Hubungan Antara Pengetahuan
dan Konsumsi Fast Food Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa
Sekolah Dasar Negeri Sudirman I Makassar.JurnalUniversitas
Hasanuddin. Program Studi Ilmu kesehatan Masyarakat. 2013. Diakses 20
April 2016
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
2006
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka
Cipta. 2006
Badan Pusat Statistika Provinsi Lampung. Garis Kemiskinan, Jumlah dan
Persentase Penduduk Miskin Provinsi Lampung, 2006-2015.
http://lampung.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/362. di akses 22 juni
2016, 02:13 AM
Badan Pusat Statistika Provinsi Lampung. Penduduk 15+ yang Mengurus
Rumahtangga menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, 2008-2015
(Revisi Backcas)t. http://lampung.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/416 di
akses 22 juni 2016, 01:13 AM
Badan Pusat Statistika Provinsi Lampung. Penduduk provinsi lampung menurut
jenis kelamin dan kelompok umur tahun 2014.
http://lampung.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/13 di akses 22 juni 2016,
12:13 AM
Barness LA, Curran JS. Nutrisi. Dalam: Nelson Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta :
EGC, 2000
Budiyanto, A. K. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: UMM Press. 2004
Damayanti, Syarif. Obesitas pada Anak. Jakarta : Pusat Informasi dan Penerbitan
bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2002
Devi, N. Nutrition dan Food : Gizi Untuk Keluarga. Jakarta : PT. Kompas Media
Nusantara. 2010
Djoko, kaetono.,dkk. Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2012 untuk Orang Indonesia.
Jakarta : WNPG 2012. 2012
Flodmark, C.E., Lissau I., Moreno, L.A., Pietrobelli, A., Widhalm, K. New
Insights into The Field of Children and Adolescents’s Obesity: The
European Perspective. Int J Obes 28. 2004
Hadi SM, Sulityowati E, Mifbakhuddin. Hubungan pendapatan perkapita,
pengetahuan gizi ibu dan aktivitas fisik dengan obesitas anak kelas 4 dan 5
di SD Hj. Isriati Baiturrahman kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Indonesia. 2005. Diakses 23 juni 2016
Hidayat, A. Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika. 2008
Hidayat, A.A. Pengatar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medika.
2005
Hidayat. A.A.A. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika. 2007
Hidayati, et.al, 2006. Obesitas pada Anak.: www.pediatric.comdiakses 13 januari
2016
Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan
Dasar (RISKEDAS) Nasional. Jakarta : Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Depertemen Kesehatan RI. 2010
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan
Dasar (RISKEDAS) Nasional. Jakarta : Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Depertemen Kesehatan RI. 2013
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan
Dasar (RISKEDAS) Lampung. Bandar lampung : Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Depertemen Kesehatan RI. 2007
Lampard, A. M., Byrne, S. M., Zbrick, S. R., & Davis, E. A. Parents’ concern
about their children’s weight. International Journal of PedatricObesity,
Vol.3 : 84-92 . Diakses 20 maret 2016
Merisya, Eryati Darwin, Detty Iryani.Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Gizi dengan Kejadian Obesitas Anak di SD Islam Al-Azhar 32 Padang.
Padang : Jurnal Kesehatan Andalas. 2015. Vol.4. Diakses 23 Januari 2016
Nirwana, ade benih. Obesitas Anak dan Pencegahannya. Yogyakarta : Muha
Medika. 2012
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta. 2012
Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta :
Info Medika. 2008
Padmiari, I.A.E. Prevalensi Obesitas dan Konsumsi Fast Food sebagai Faktor
Terjadinya Pbesitas pada Anak SD di Kota Denpasar, Provinsi Bali
(Tesis). Yogyakarta : Program Pasca Sarjana UGM. 2002
Pahlevi, Andriani Elisa. Determinan Status gizi pada siswa sekolah dasar.
Semarang : Jurnal Kesehatan Masyarakat UNS . 2012
Peirrera Krista, Patricia, Elizabeth, Elena Hurtado, et al. (2002). Increasing
Awareness of Danger Signs in Pregnancy Through Community- and
Clinic-Based Education in Guatemala. Maternal and Child Health
Journal, Vol. 6, No. 1, March 2016
Pembe, Andrea B; Urasso, David P; Carlsted, Anders; Lindmark, Gunilla;
Nystrapq, Lennarth; Darj, (2011). Rural Tanzanian Women’s Awarness of
Danger Sign of Obstetric Complication. Basic data Proquest health and
medicinecomplete
Pratisto, Arif. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rencana Percobaan
dengan SPSS 12. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. 2005
Proverawati, Atikah, Siti Asfuah. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika:
Yogyakarta.2009
Rendy, P.Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak
Sekolah Dasar. ejournal Rendy Parengkuan. 2013
Sari, Mutiara. Tingkat pengetahuan ibu tentang obesitas pada balita di PKD Ngudi
waras habung sragen. Surakarta :STIK Kusuma Husada. 2015
Siswono. Kimia, Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia PUstaka Utama. 2002
Sjarif, D.R. Obesitas pada Anak dan Permasalahannya. In: Trihono PP, et al, ed.
Hot Topics in Pediatrics II. Jakarta: FK UI, 219-234. 2005
Soetjiningsih. Tumbuh kembang Anak. Jakarta: EGC. 2005
Staf Pengajar Ilmu kesehatan Anak FKUI. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2007
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2007
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2007
Suhardjo. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2003
Suhardjo. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta. Bumi Aksara. 2010
Suhartono S. Filsafat ilmu pengetahuan. Yogyakarta: Ar Ruzz. 2008
Sumantri, Arif. (Metode Penelitian Kesehatan. Edisi pertama. Jakarta: Kencana
.2011
Supariasa, I Dewa Nyoman. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. 2012
Sutjijoso, A.R. & Zarfiel, M.D. Harga Diri Dan Prestasi Belajar Pada Remaja
Yang Obesitas. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 2009
Syafiq, Ahmad, et.al. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. 2012
Ulfah, Atsilah, Zamahsyari Sahli, Azelia Nusadewiarti, Di Angraini. Hubungan
Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Mengenai Air Susu Ibu (Asi)
Dengan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Di Rumah Sakit Ibu Dan
Anak Bunda Asy-Syifa Kota Bandar Lampung. Medical Journal Of
Lampung University. Vol 3, No 6. 2014. Diakses pada tanggal 23 juni
2016
Vuorela, N., Saha, M. T., & Salo, M. K. Parents underestimate their child„s
overweight. Acta Pædiatrica,vol.99. 2010
Wahyu, Genis Ginanjar. Obesitas Pada Anak. Yogyakarta :PT Bentang Pustaka.
2009
Wawan, A dan Dewi, M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan
Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha Medika. 2010
Wong, L. Donna. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol. 1. Edisi 6. Jakarta
:EGC. 2009
World Health Organization.Childhood Overweight and Obesity. 2007. Available
from: http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en.htm
LAMPIRAN
DATA SKRINING
No. res Usia Jenis
Kelamin
BB TB Z-Score Keterangan
1 6 L 20 117 -2 Normal
2 7 L 30 124 > + 2 Gemuk
3 7 L 23 126 -2 Normal
4 6 L 20 117 -2 Normal
5 7 L 26 119 > + 2 Gemuk
6 7 L 27 124 > + 2 Gemuk
7 7 L 20 115 -2 Normal
8 7 L 23 122 > + 2 Gemuk
9 7 L 32 128 > + 2 Gemuk
10 6 L 36 126 -2 Normal
11 7 L 23 120 2 Normal
12 6 L 19 112 -2 Normal
13 7 L 19 119 <-2 Normal
14 6 L 23 114 > + 2 Gemuk
15 7 L 21 112 2 Normal
16 8 L 21 120 -2 Normal
17 7 P 20 114 -2 Normal
18 7 P 25 123 2 Normal
19 8 P 28 125 > + 2 Gemuk
20 7 P 33 121 > + 2 Gemuk
21 7 P 20 121 -2 Normal
22 6 P 28 123 > + 2 Gemuk
23 6 P 20 117 -2 Normal
24 7 P 20 119 -2 Normal
25 6 P 17 110 -2 Normal
26 6 P 20 118 -2 Normal
27 7 P 22 120 -2 Normal
28 7 L 17 111 -2 Normal
29 7 L 26 119 > + 2 Gemuk
30 6 L 19 123 -2 Normal
31 6 L 21 126 <-2 Normal
32 7 L 20 117 -2 Normal
33 8 L 21 120 -2 Normal
34 8 L 22 114 2 Normal
35 7 L 30 122 > + 2 Gemuk
36 7 L 17 118 <-2 Kurus
37 6 P 20 115 -2 Normal
38 7 P 32 124 > + 2 Gemuk
39 6 P 24 116 > + 2 Gemuk
40 6 P 20 111 2 Normal
41 7 P 24 124 2 Normal
42 6 P 16 111 <-2 Kurus
43 7 P 24 120 2 Normal
44 8 P 20 122 <-2 Kurus
45 7 P 27 132 2 Normal
46 6 P 19 113 -2 Normal
47 6 L 20 121 -2 Normal
48 8 L 25 123 2 Normal
49 7 P 28 125 > + 2 Gemuk
50 8 L 23 122 -2 Normal
51 8 L 21 127 -2 Normal
52 7 L 23 121 2 Normal
53 8 L 36 130 > + 2 Gemuk
54 8 P 35 128 > + 2 Gemuk
55 8 L 37 131 > + 2 Gemuk
56 8 L 29 127 > + 2 Gemuk
57 8 L 23 130 <-2 Kurus
58 7 L 26 123 > + 2 Gemuk
59 8 P 27 132 -2 Normal
60 7 L 30 126 > + 2 Gemuk
61 7 P 17 112 -2 Normal
62 8 L 26 125 2 Normal
63 8 L 29 126 > + 2 Gemuk
64 8 L 23 127 -2 Normal
65 8 P 27 126 2 Normal
66 7 P 24 120 2 Normal
67 8 P 20 116 -2 Normal
68 7 P 27 119 > + 2 Gemuk
69 8 P 36 138 > + 2 Gemuk
70 7 L 26 131 -2 Normal
71 8 L 25 125 2 Normal
72 8 L 22 122 -2 Normal
73 8 L 38 127 > + 2 Gemuk
74 7 P 46 130 > + 2 Gemuk
75 7 P 36 132 > + 2 Gemuk
76 8 P 25 126 -2 Normal
77 8 P 25 120 2 Normal
78 8 P 29 124 > + 2 Gemuk
79 8 P 23 122 -2 Normal
80 8 P 27 133 -2 Normal
81 7 L 28 121 > + 2 Gemuk
82 8 L 39 138 > + 2 Gemuk
83 7 L 25 126 -2 Normal
84 8 P 22 126 -2 Normal
85 8 L 20 113 -2 Normal
86 8 L 32 129 > + 2 Gemuk
87 8 P 24 125 -2 Normal
88 7 P 26 120 > + 2 Gemuk
89 8 L 23 121 2 Normal
90 8 L 27 120 > + 2 Gemuk
91 7 L 24 121 2 Normal
92 8 L 27 129 2 Normal
93 8 P 36 129 > + 2 Gemuk
94 8 P 23 121 -2 Normal
95 8 P 46 135 > + 2 Gemuk
96 8 P 21 119 -2 Normal
97 8 L 19 115 -2 Normal
98 8 L 45 128 > + 2 Gemuk
99 12 L 33 160 <-2 Kurus
100 12 L 33 143 -2 Normal
101 12 L 47 142 > + 2 Gemuk
102 12 L 41 149 2 Normal
103 12 L 46 150 > + 2 Gemuk
104 12 L 28 139 <-2 Kurus
105 11 L 34 143 -2 Normal
106 12 L 49 155 > + 2 Gemuk
107 12 L 59 144 > + 2 Gemuk
108 12 L 49 158 2 Normal
109 11 L 54 148 > + 2 Gemuk
110 11 L 36 144 2 Normal
111 11 L 54 142 > + 2 Gemuk
112 7 L 25 125 2 Normal
113 7 L 25 125 2 Normal
114 7 L 25 126 2 Normal
115 6 L 15 106 <-2 Kurus
116 6 L 24 114 > + 2 Gemuk
117 6 L 32 118 > + 2 Gemuk
118 7 L 28 120 > + 2 Gemuk
119 7 L 38 133 > + 2 Gemuk
120 7 L 20 121 -2 Normal
121 7 L 27 119 > + 2 Gemuk
122 7 P 27 121 > + 2 Gemuk
123 6 L 44 124 > + 2 Gemuk
124 7 L 26 122 > + 2 Gemuk
125 7 L 22 123 -2 Normal
126 6 P 21 117 2 Normal
127 6 P 21 117 2 Normal
128 7 P 33 116 > + 2 Gemuk
129 7 P 22 118 2 Normal
130 7 P 22 123 -2 Normal
131 6 P 23 117 -2 Normal
132 6 P 18 106 2 Normal
133 7 P 21 121 -2 Normal
134 6 P 30 124 > + 2 Gemuk
135 7 P 20 115 -2 Normal
136 6 P 18 110 -2 Normal
137 6 P 20 118 -2 Normal
138 10 P 51 146 > + 2 Gemuk
139 9 P 25 129 -2 Normal
140 9 P 132 137 2 Normal
141 10 P 25 132 -2 Normal
142 10 P 26 136 <-2 Kurus
143 10 P 38 132 > + 2 Gemuk
144 10 P 26 132 -2 Normal
145 10 L 48 152 > + 2 Gemuk
146 9 P 44 138 > + 2 Gemuk
147 10 P 39 137 > + 2 Gemuk
148 10 P 26 129 -2 Normal
149 11 p 37 146 -2 Normal
150 11 L 26 139 <-2 Kurus
151 10 L 31 138 -2 Normal
152 11 P 35 144 -2 Normal
153 11 L 26 137 <-2 Kurus
154 10 L 34 141 2 Normal
155 10 P 37 146 2 Normal
156 10 P 46 147 > + 2 Gemuk
157 11 L 38 139 2 Normal
158 11 L 53 140 > + 2 Gemuk
159 11 L 44 147 > + 2 Gemuk
160 10 L 44 145 > + 2 Gemuk
161 11 L 37 143 2 Normal
162 10 L 30 126 2 Normal
163 11 P 40 147 2 Normal
164 11 P 36 135 2 Normal
165 11 L 25 136 <-2 Kurus
166 11 L 47 143 > + 2 Gemuk
167 10 P 39 147 2 Normal
168 11 P 47 143 > + 2 Gemuk
169 11 L 57 145 > + 2 Gemuk
170 11 P 38 146 2 Normal
171 11 L 45 145 > + 2 Gemuk
172 11 P 29 143 <-2 Kurus
173 11 L 36 146 -2 Normal
174 10 L 44 150 > + 2 Gemuk
175 11 L 29 136 -2 Normal
176 11 P 48 148 > + 2 Gemuk
177 13 L 34 149 -2 Normal
178 11 P 37 152 -2 Normal
179 11 P 35 141 -2 Normal
180 10 P 46 144 > + 2 Gemuk
181 9 P 20 123 <-2 Kurus
182 10 P 51 145 > + 2 Gemuk
183 10 P 34 127 > + 2 Gemuk
184 10 L 49 143 > + 2 Gemuk
185 9 P 38 138 > + 2 Gemuk
186 9 P 21 131 <-2 Kurus
187 10 P 23 132 <-2 Kurus
188 9 L 23 136 <-2 Kurus
189 10 L 26 129 -2 Normal
190 9 P 23 131 <-2 Kurus
191 10 P 26 136 <-2 Kurus
192 9 L 47 139 > + 2 Gemuk
193 10 L 36 141 -2 Normal
194 9 L 33 139 2 Normal
195 9 P 26 133 -2 Normal
196 9 L 24 130 -2 Normal
197 9 P 39 133 > + 2 Gemuk
198 9 P 34 138 2 Normal
199 9 L 31 135 2 Normal
200 9 P 27 134 -2 Normal
201 8 P 50 150 > + 2 Gemuk
202 9 P 25 134 <-2 Kurus
203 8 P 21 122 -2 Normal
204 8 L 24 122 2 Normal
205 9 P 27 130 -2 Normal
206 9 L 19 114 -2 Normal
207 9 L 59 145 > + 2 Gemuk
208 9 P 28 146 <-2 Kurus
209 8 P 43 132 > + 2 Gemuk
210 10 L 27 136 -2 Normal
211 11 P 31 135 -2 Normal
212 12 P 56 151 > + 2 Gemuk
213 10 P 30 137 -2 Normal
214 10 P 36 151 -2 Normal
215 11 P 64 150 > + 2 Gemuk
216 10 L 31 141 -2 Normal
217 9 P 29 137 -2 Normal
218 9 P 32 142 -2 Normal
219 10 P 39 137 > + 2 Gemuk
220 10 P 26 131 -2 Normal
221 10 P 34 135 2 Normal
222 11 P 23 129 <-2 Kurus
223 10 P 27 136 -2 Normal
224 9 P 24 129 -2 Normal
225 9 L 24 133 <-2 Kurus
226 9 P 27 132 -2 Normal
227 10 P 22 131 <-2 Kurus
228 10 L 38 137 > + 2 Gemuk
229 10 L 46 147 > + 2 Gemuk
230 10 L 30 144 -2 Normal
231 10 L 34 136 2 Normal
232 11 P 48 153 2 Normal
233 11 P 56 150 > + 2 Gemuk
234 12 P 41 147 2 Normal
235 12 P 25 139 <-2 Kurus
236 11 P 65 151 > + 2 Gemuk
237 11 P 43 156 -2 Normal
238 12 P 57 160 > + 2 Gemuk
239 11 P 50 150 > + 2 Gemuk
240 11 P 40 148 2 Normal
241 11 P 36 151 -2 Normal
242 11 P 36 150 -2 Normal
243 12 P 32 144 2 Normal
244 12 P 38 157 2 Normal
245 12 P 36 144 > + 2 Gemuk
246 12 P 44 152 2 Normal
247 11 L 27 140 <-2 Kurus
248 11 P 49 150 > + 2 Gemuk
249 11 L 40 146 2 Normal
250 11 L 55 141 > + 2 Gemuk
251 10 L 35 146 -2 Normal
252 11 L 30 139 -2 Normal
253 10 P 40 150 2 Normal
254 11 L 45 139 > + 2 Gemuk
255 11 L 25 136 <-2 Kurus
256 11 L 41 151 2 Normal
257 11 L 39 147 2 Normal
258 11 L 35 138 2 Normal
259 10 P 34 140 2 Normal
260 11 P 31 144 -2 Normal
261 11 P 42 139 > + 2 Gemuk
262 11 L 36 137 2 Normal
263 11 L 46 150 > + 2 Gemuk
264 9 P 33 141 2 Normal
265 9 L 31 126 > + 2 Gemuk
266 9 L 24 132 <-2 Kurus
267 9 L 20 118 -2 Normal
268 8 P 31 130 > + 2 Gemuk
269 9 P 35 132 > + 2 Gemuk
270 9 L 27 127 2 Normal
271 9 L 29 125 > + 2 Gemuk
272 8 P 24 130 -2 Normal
273 9 P 28 128 2 Normal
274 9 P 29 136 -2 Normal
275 9 L 23 127 -2 Normal
276 8 L 24 133 <-2 Kurus
277 9 L 37 129 > + 2 Gemuk
278 9 L 22 121 -2 Normal
279 9 L 48 134 > + 2 Gemuk
280 8 P 46 142 > + 2 Gemuk
281 9 P 29 139 -2 Normal
282 8 P 30 128 > + 2 Gemuk
283 9 P 23 124 -2 Normal
284 9 P 24 124 -2 Normal
285 9 L 27 136 -2 Normal
286 8 L 29 127 2 Normal
287 8 P 37 137 > + 2 Gemuk
288 8 L 22 121 -2 Normal
289 8 L 27 127 2 Normal
290 8 L 46 138 > + 2 Gemuk
291 9 P 53 141 > + 2 Gemuk
292 8 L 34 131 > + 2 Gemuk
293 9 L 27 128 2 Normal
294 9 L 25 133 -2 Normal
295 9 P 26 132 -2 Normal
296 8 P 24 120 2 Normal
297 8 L 20 121 -2 Normal
298 9 L 36 139 > + 2 Gemuk
299 10 L 44 145 > + 2 Gemuk
300 9 P 44 139 > + 2 Gemuk
301 9 P 29 132 2 Normal
302 8 P 26 136 -2 Normal
303 10 L 45 147 > + 2 Gemuk
304 9 P 33 139 2 Normal
305 10 P 35 142 2 Normal
306 10 P 31 141 -2 Normal
307 9 P 26 126 -2 Normal
308 9 P 34 128 > + 2 Gemuk
309 10 P 36 138 2 Normal
310 10 P 26 131 -2 Normal
311 9 L 42 146 > + 2 Gemuk
312 10 L 46 136 > + 2 Gemuk
313 10 P 33 138 2 Normal
314 9 P 31 143 -2 Normal
315 10 L 33 143 -2 Normal
316 10 L 69 149 > + 2 Gemuk
317 9 L 24 128 -2 Normal
318 9 P 25 136 <-2 Kurus
Jumlah Seluruh
siswa
355
jumlah siswa
yang hadir
318
jumlah siswa yang tidak
hadir
37
jumlah siswa yang
normal
178 55.97%
Jumlah siswa yang
mengalami gemuk
111 34.91%
jumlah siswa yang kurus 29 9.12%
PERMOHONAN KESEDIAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr. Wb
Saya Aulia Rossa Iqmy mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, akan
melakukan penelitian tentang dengan Tema Obesitas pada Anak di Bandar
Lampung.
penelitian ini silakukan untuk penyusunan skripsi danpersyaratan tugas
akhir dalam menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S.Kep).
Untuk keperluan tersebut saya harap dengan segala kerendahan hati agar
kiranya ibu bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi Kuesioner yang telah
disediakan dengansejujur-jujurnya, dan diharapkan semua pertanyaan dijawab
semua. Kerahasiaan jawaban akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.
Atas perhatian dan bantuan ibu sebagai responden saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Apakah ibu besedia menjadi responden?
YA / TIDAK
Hormat saya,
Peneliti
Kuesioner Status Gizi
Kode Responden :
Tanggal Penelitian :
A. Karakteristik Orang Tua (Ibu)
Inisial Nama :
Umur :
Alamat :
No. Tlp :
Pendidikan Terakhir :
4. Tamat SD
5. Tamat SLTP
6. Tamat SLTA
7. Tamat Perguruan Tinggi
Pekerjaan :
1. PNS (Pegawai Negeri Sipil)
2. Pegawai Swasta
3. Wiraswasta
4. Tidak Bekerja (Ibu Rumah Tangga)
Pendapatan keluarga :
1. < UMR Lampung Rp. 1.763.000
2. ≥ UMR Lampung Rp. 1.763.000
B. Pengalaman
1. Apakah anda pernah memiliki keluarga/ teman/anak/ diri sendiri yang
mengalami obesitas ?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
C. Paparan Media Massa
1. Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai obesitas pada anak
usia 6-12 tahun ?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika Ya dari mana anda mendapatkan informasi tersebut ?
a. Televisi
b. Radio
c. Majalah
d. Lain-lain (Sebutkan)……………….
D. Pengetahuan
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang terkait dengan obesitas
pada anak. Kami mohon ibu untuk mengisinya dengan member tanda
silang (X) atau dilingkari (O) pada salah satu jawaban yang ibu anggap
paling benar (tanpa bertanya atau melihat referensi). Terima kasih dan
selamat mengerjakan.
1. Apakah yang dimaksud dengan obesitas?
a. Penimbunan jaringan lemak dan non lemak secara berlebihan
b. Penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan
c. Berat badan yang tidak sesuai dengan tinggi badan
d. Berat badan yang tidak sesuai dengan umur
2. Bagaimana pendapat ibu mengenai anak obesitas ?
a. Anak yang mengalami obesitas waktu kecil akan berubah
dengan sendirinya pada masa dewasa kelak
b. Anak yang mengalami obesitas waktu kecil
menggemaskan,lucu dan tidak berbahaya
c. Anak yang mengalami obesitas berisiko mengalami obesitas
dimasa dewasa
d. Anak yang mengalami obesitas waktu kecil menggemaskan,
lucu, dan malas
3. Apakah obesitas sama dengan overweight?
a. obesitas tidak sama dengan overweight
b. obesitas sama dengan overweight
c. obesitas mirip dengan overweight
d. tidak tahu
4. Bagaimanakan cara menentukan obesitas pada anak ?
a. Dihitung berdasarkan nilai tinggi badan dan berat badan
b. melihat nilai tinggi badan
c. melihat nilai berat badan
d. menilai postur tubuh
5. Obesitas pada anak dipengaruhi oleh….
a. Mengkonsumsi makanan yang tinggi serat
b. Mengkonsumsi makanan rendah lemak
c. Pola makan yang berlebihan
d. Aktivitas fisik yang teratur
6. Obesitas dapat disebabkan karena banyaknya mengkonsumsi makanan
tinggi….
a. Vitamin dan karbohidrat
b. Karbohidrat dan lemak
c. Protein dan lemak
d. Vitamin dan lemak
7. Yang BUKAN merupakan penyebab obesitas/kegemukan adalah…
a. Sering makan makanan seperti: pizza, fried chiken, dan burger
b. Sering main video games
c. Sering nonton tv
d. Sering olah raga
8. Akibat yang dapat ditimbulkan dari obesitas adalah …
a. Penyakit degeneratif (diabetes, penyakit jantung)
b. Gerakan aktivitas menjadi terhambat
c. Menurunnya kemampuan belajar
d. Benar semua
9. Anak yang mengalami obesitas/kegemukan biasanya akan
mengalami…
a. Tidak percaya diri
b. Banyak bergerak
c. Tubuhnya sehat
d. Manja
10. Bagaimanakah pengaruh obesitas terhadap perkembangan psikologis
anak?
a. obesitas pada anak tidak dapat menyebabkan gangguan psikologis
pada anak
b. obesitas pada anak dapat menyebabkan gangguan psikologis pada
anak
c. obesitas tidak ada kaitannya dengan perkembangan psikologis
anak
d. anak obesitas akan cenderung lebih percaya diri.
11. Bagaimanakah pengaruh keturunan terhadap obesitas pada anak ?
a. faktor keturunan tidak berhubungan obesitas pada anak
b. faktor keturunan tidak berperan dalam obesitas pada anak
c. factor keturunan berperan dalam menyebabkan obesitas pada anak
d. tidak tahu
12. Bagaimanakah pengaruh penghasilan keluarga terhadap obesitas pada
anak….
a. Penghasilan keluarga tidak berperan dalam menyebabkan
obesitas
b. Penghasilan keluarga berperan secara tidak langsung dalam
menyebabkan obesitas
c. Penghasilan keluarga tidak ada kaitannya dalam menyebabkan
obesitas
d. Tidak tahu
13. Pilihlah pernyataan di bawah ini yang paling benar!
a. Anak yang kurang aktivitas fisik tidak beresiko terkena obesitas
b.Anak yang kurang aktivitas fisik beresiko terkena obesitas
c. Anak yang banyak mengkonsumsi makanan ringan tidak beresiko
terkena obesitas
d.Anak yang banyak mengkonsumsi buah dan sayur beresiko terkena
obesitas
14. Bagaimanakah pengaruh obesitas terhadap tumbuh kembang anak?
a. Anak obesitas akan mendapatkan proses tumbuh kembang yang
baik dan sehat
b. Obesitas tidak dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang
c. Obesitas tidak ada kaitannya dengan tumbuh kembang anak
d. Obesitas dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang
15. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya obesitas pada anak?
a. Mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan dan melakukan
aktivitas secara rutin
b. Melakukan olahraga secara rutin dan meningkatkan asupan
makanan
c. Berolahraga secara berlebihan
d. Membatasi asupan makanan
16. Bagaimanakah prinsip penanganan anak yang mengalami obesitas?
a. Memperbaiki pola hidup termasuk memperbaiki pola makan dan
aktivitas anak
b. Tidak perlu diobeti karena anak obesitas merupakan anak yang
sehat
c. Pemberian obat penurun berat badan dan penghambat nafsu
makan
d. Batasi asupan makanan saja
17. Bagaimanakah cara mengatasi obesitas pada anak?
a. membatasi konsumsi makanan berlemak
b. mengurangi waktu istirahat
c. membatasi konsumsi sayur dan buah
d. a dan c benar
18. Pola makan yang paling baik untuk mencegah terjadinya obesitas pada
anak adalah…
a. Mengkonsumsi buah dan sayur ≥ 5 porsi perhari
b. Mengkosumsi makanan manis secara berlebihan
c. Pola makan yang tidak teratur
d. Makan dengan menonton TV
19. Apakah yang harus ibu lakukan pada anak yang mengalami obesitas?
a. Menunggu hingga dewasa baru dilakukan tindakan, karena gemuk
pdiwaktu kecil adalah sehat
b. Melakukan tindakan sedini mungkin dengan memperbaiki pola
makan dan aktivitas anak
c. Membatasi makanan anak dan tidak memperbolehkan anak untuk
jajan
d. Mengajak anak untuk berolahraga secara berlebihan
20. Tindakan paling tepat yang dapat dilakukan pada anak obesitas
adalah…
a. membiarkan saja karena sudah keturunan keluarga mengalami
kegemukan
b. mengurangi frekuensi makan menjadi 2 kali sehari anak tetapi
menambah porsi nasi setiap kali makan
c. mengatur jadwal sarapan, makan siang, dan makan malam
dengan porsi yang seimbang
d. mengurangi frekuensi makan menjadi 2 kali sehari anak tetapi
membiarkan anak untuk jajan
No. Pertanyaan Hasil Keterangan
1. Apakah yang dimaksud dengan obesitas?
a. Penimbunan jaringan lemak dan non lemak secara
berlebihan
b. Penimbunan jaringan lemak tubuh secara
berlebihan
c. Berat badan yang tidak sesuai dengan tinggi badan
d. Berat badan yang tidak sesuai dengan umur
0,502 Valid
2. Bagaimana pendapat ibu mengenai anak obesitas ?
a. Anak yang mengalami obesitas waktu kecil akan
berubah dengan sendirinya pada masa dewasa
kelak
b. Anak yang mengalami obesitas waktu kecil
menggemaskan,lucu dan tidak berbahaya
c. Anak yang mengalami obesitas berisiko
mengalami obesitas dimasa dewasa
d. Anak yang mengalami obesitas waktu kecil
menggemaskan, lucu, dan malas
0,502 Valid
3. Apakah obesitas sama dengan overweight?
a. obesitas tidak sama dengan overweight
b. obesitas sama dengan overweight
c. obesitas mirip dengan overweight
e. tidak tahu
0,426 Valid
4. Bagaimanakan cara menentukan obesitas pada anak ?
a. Dihitung berdasarkan nilai tinggi badan dan berat
badan
b. melihat nilai tinggi badan
c. melihat nilai berat badan
d. menilai postur tubuh
0,406 Valid
5. Obesitas pada anak dipengaruhi oleh….
a. Mengkonsumsi makanan yang tinggi serat
b. Mengkonsumsi makanan rendah lemak
c. Pola makan yang berlebihan
d. Aktivitas fisik yang teratur
0,406 Valid
6. Obesitas dapat disebabkan karena banyaknya
mengkonsumsi makanan tinggi….
a. Vitamin dan karbohidrat
b. Karbohidrat dan lemak
c. Protein dan lemak
d. Vitamin dan lemak
0,482 Valid
7. Yang BUKAN merupakan penyebab
obesitas/kegemukan adalah…
a. Sering makan makanan seperti: pizza, fried
chiken, dan burger
b. Sering main video games
c. Sering nonton tv
d. Sering olah raga
0,443 Valid
8. Akibat yang dapat ditimbulkan dari obesitas adalah …
a. Penyakit degeneratif (diabetes, penyakit jantung)
b. Gerakan aktivitas menjadi terhambat
c. Menurunnya kemampuan belajar
d. Benar semua
0,497 Valid
9. Anak yang mengalami obesitas/kegemukan biasanya
akan mengalami…
a. Tidak percaya diri
b. Banyak bergerak
c. Tubuhnya sehat
d. Manja
0,490 Valid
10. Bagaimanakah pengaruh obesitas terhadap
perkembangan psikologis anak?
a. obesitas pada anak tidak dapat menyebabkan
gangguan psikologis pada anak
b. obesitas pada anak dapat menyebabkan gangguan
psikologis pada anak
c. obesitas tidak ada kaitannya dengan
perkembangan psikologis anak
d. anak obes akan cenderung lebih percaya diri
0,443 Valid
11. Bagaimanakah pengaruh keturunan terhadap obesitas
pada anak ?
a. faktor keturunan tidak berhubungan obesitas pada
anak
b. faktor keturunan tidak berperan dalam obesitas
pada anak
c. faktor keturunan berperan dalam menyebabkan
obesitas pada anak
d. tidak tahu
0,443 Valid
12.
Bagaimanakah pengaruh penghasilan keluarga terhadap
obesitas pada anak….
a. Penghasilan keluarga tidak berperan dalam
menyebabkan obesitas
b. Penghasilan keluarga berperan secara tidak
langsung dalam menyebabkan obesitas
c. Penghasilan keluarga tidak ada kaitannya dalam
menyebabkan obesitas
d. Tidak tahu
0,406 Valid
13.
Pilihlah pernyataan di bawah ini yang paling benar!
a. Anak yang kurang aktivitas fisik tidak beresiko
terkena obesitas
b. Anak yang kurang aktivitas fisik beresiko
terkena obesitas
c. Anak yang banyak mengkonsumsi makanan
ringan tidak beresiko terkena obesitas
d. Anak yang banyak mengkonsumsi buah dan
0,497 Valid
sayur beresiko terkena obesitas
14. Bagaimanakah pengaruh obesitas terhadap tumbuh
kembang anak?
a. anak obesitas akan mendapatkan proses tumbuh
kembang yang baik dan sehat
b. obesitas tidak dapat menyebabkan gangguan
tumbuh kembang
c. obesitas tidak ada kaitannya dengan tumbuh
kembang anak
d. obesitas dapat menyebabkan gangguan tumbuh
kembang kembang
0,502 Valid
15.
Bagaimanakah cara mencegah terjadinya obesitas pada
anak…
a. Mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan dan
melakukan aktivitas secara rutin
b. Melakukan olahraga secara rutin dan
meningkatkan asupan makanan
c. Berolahraga secara berlebihan
d. Membatasi asupan makanan
0,482 Valid
16. Bagaimanakah prinsip penanganan anak yang
mengalami obesitas…
a. Memperbaiki pola hidup termasuk memperbaiki
pola makan dan aktivitas anak
b. Tidak perlu diobeti karena anak obesitas
merupakan anak yang sehat
c. Pemberian obat penurun berat badan dan
penghambat nafsu makan
d. Batasi asupan makanan saja
0,426 Valid
17. Bagaimana cara mengatasi obesitas pada anak…
a. membatasi konsumsi makanan berlemak
b. mengurangi waktu istirahat
c. membatasi konsumsi sayur dan buah
d. a dan c benar
0,443 Valid
18. Pola makan yang paling baik untuk mencegah terjadinya
obesitas pada anak adalah…
a. Mengkonsumsi buah dan sayur ≥ 5 porsi perhari
b. Mengkosumsi makanan manis secara berlebihann
c. Pola makan yang tidak teratur
d. Makan dengan menonton TV
0,443 Valid
19. Apa yang ibu lakukan jika anak ibu mengalami
obesitas?
a. menunggu hingga dewasa baru dilakukan
tindakan karena gemuk waktu kecil adalah sehat
b. melakukan tindakan sedini mungkin dengan
memperbaiki pola makan dan aktivitas anak
c. membatasi makanan anak dan tidak
memperbolehkan anak jajan sama sekali
d. mengajak anak untuk berolahraga secara
berlebihan
0,426 Valid
20. Apakah tindakan yang menurut ibu tetap dilakukan
pada anak yang mengalami obesitas?
a. membiarkan saja karena sudah keturunan
keluarga mengalami kegemukan
b. mengurangi frekuensi makan menjadi 2 kali
sehari anak tetapi menambah porsi nasi setiap
kali makan
c. mengatur jadwal sarapan, makan siang, dan
makan malam dengan porsi yang seimbang
d. mengurangi frekuensi makan menjadi 2 kali
sehari anak tetapi membiarkan anak untuk jajan
0,426 Valid
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER
Item Statistics
Mean
Std. Deviation N
pertanyaan 1
,43 ,502 35
pertanyaan 2
,57 ,502 35
pertanyaan 3
,23 ,426 35
pertanyaan 4
,80 ,406 35
pertanyaan 5
,80 ,406 35
pertanyaan 6
,66 ,482 35
pertanyaan 7
,74 ,443 35
pertanya ,60 ,497 35
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,747 ,909 21
an 8 pertanyaan 9
,63 ,490 35
pertanyaan 10
,74 ,443 35
pertanyaan 11
,74 ,443 35
pertanyaan 12
,80 ,406 35
pertanyaan 13
,40 ,497 35
pertanyaan 14
,57 ,502 35
pertanyaan 15
,66 ,482 35
pertanyaan 16
,77 ,426 35
pertanyaan 17
,74 ,443 35
pertanyaan 18
,74 ,443 35
pertanyaan 19
,77 ,426 35
pertanyaan 20
,77 ,426 35
TOTAL 13,17 5,221 35
Mean
Minimum
Maximum
Range
Maximum /
Minimum Variance
N of Items
Item Means
1,254 ,229 13,171 12,94
3 57,625 7,479 21
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if
Item Deleted Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
pertanyaan 1 25,91 102,316 ,639 . ,732 pertanyaan 2 25,77 104,770 ,392 . ,739 pertanyaan 3 26,11 104,928 ,452 . ,739 pertanyaan 4 25,54 104,138 ,574 . ,737 pertanyaan 5 25,54 104,138 ,574 . ,737 pertanyaan 6 25,69 103,869 ,505 . ,737 pertanyaan 7 25,60 103,659 ,576 . ,736 pertanyaan 8 25,74 105,138 ,360 . ,741 pertanyaan 9 25,71 103,034 ,581 . ,734 pertanyaan 10 25,60 104,247 ,509 . ,737 pertanyaan 11 25,60 104,247 ,509 . ,737 pertanyaan 12 25,54 104,138 ,574 . ,737 pertanyaan 13 25,94 102,526 ,624 . ,733 pertanyaan 14 25,77 103,358 ,533 . ,735 pertanyaan 15 25,69 103,281 ,566 . ,735 pertanyaan 16 25,57 104,017 ,559 . ,736 pertanyaan 17 25,60 103,659 ,576 . ,736 pertanyaan 18 25,60 104,247 ,509 . ,737 pertanyaan 19 25,57 104,605 ,490 . ,738 pertanyaan 20 25,57 101,899 ,811 . ,730 TOTAL 13,17 27,264 1,000 . ,892
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
26,34 109,055 10,443 21
HASIL UNIVARIAT
Frequencies
Statistics
Res
p_1
Res
p_2
Res
p_3
Res
p_4
Res
p_5
Res
p_6
Res
p_7
Res
p_8
Res
p_9
Resp
_10
Resp
_11
Resp
_12
Resp
_13
Resp
_14
Resp
_15
Resp
_16
Resp
_17
Resp
_18
Resp
_19
Resp
_20
N Vali
d 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111 111
Miss
ing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean ,51 ,54 ,44 ,59 ,86 ,80 ,80 ,62 ,84 ,65 ,55 ,59 ,68 ,59 ,77 ,77 ,75 ,51 ,84 ,78
Median 1,00 1,00 ,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Mode 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Perce
ntiles
25 ,00 ,00 ,00 ,00 1,00 1,00 1,00 ,00 1,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 1,00 1,00 ,00 ,00 1,00 1,00
50 1,00 1,00 ,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
75 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Frequency Table
Resp_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 54 48,6 48,6 48,6
Tidak Baik 57 51,4 51,4 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 51 45,9 45,9 45,9
Tidak Baik 60 54,1 54,1 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 62 55,9 55,9 55,9
Tidak Baik 49 44,1 44,1 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 45 40,5 40,5 40,5
Tidak Baik 66 59,5 59,5 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 16 14,4 14,4 14,4
Tidak Baik 95 85,6 85,6 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 22 19,8 19,8 19,8
Tidak Baik 89 80,2 80,2 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 22 19,8 19,8 19,8
Tidak Baik 89 80,2 80,2 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_11
Resp_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 39 35,1 35,1 35,1
Tidak Baik 72 64,9 64,9 100,0
Total 111 100,0 100,0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 50 45,0 45,0 45,0
Tidak Baik 61 55,0 55,0 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 42 37,8 37,8 37,8
Tidak Baik 69 62,2 62,2 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 18 16,2 16,2 16,2
Tidak Baik 93 83,8 83,8 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 45 40,5 40,5 40,5
Tidak Baik 66 59,5 59,5 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 46 41,4 41,4 41,4
Tidak Baik 65 58,6 58,6 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 36 32,4 32,4 32,4
Tidak Baik 75 67,6 67,6 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 25 22,5 22,5 22,5
Tidak Baik 86 77,5 77,5 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 26 23,4 23,4 23,4
Tidak Baik 85 76,6 76,6 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 28 25,2 25,2 25,2
Tidak Baik 83 74,8 74,8 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_18
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak baik 54 48,6 48,6 48,6
Tidak Baik 57 51,4 51,4 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 18 16,2 16,2 16,2
Tidak Baik 93 83,8 83,8 100,0
Total 111 100,0 100,0
Resp_20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak baik 24 21,6 21,6 21,6
Tidak Baik 87 78,4 78,4 100,0
Total 111 100,0 100,0
top related