fungsi luhur

Post on 29-Nov-2015

73 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

2013

TRANSCRIPT

FUNGSI LUHUROleh: Ade Riza Widyanti, S.ked

Luhur adalah kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan.

Latar Belakang

Fungsi luhur Bahasa Persepsi Memori Emosi

Pada kerusakan difus dan berat dari otak, maka semua fungsi-fungsi luhur tersebut dapat terkena.

Pada kerusakan yang fokal, maka biasanya hanya satu atau beberapa dari fungsi ini terganggu.

Fungsi Luhur Terdistribusi:◦ Ataensi dan kosentrasi◦ Memori◦ Fungsi eksekutif yang lebih tinggi◦ Konduksi sosial dan kepribadian

Fungsi Luhur Terlokalisasi:◦ Tergantung dari struktur dan fungsi normal dari

suatu area tertentu pada satu hemisfer serebri

Klasifikasi Fungsi Luhur

A. Atensi dan konsentrasi

◦ Atensi merupakan kemampuan untuk memfokuskan (memusatkan) perhatian pada masalah yang dihadapi.

◦ Konsentrasi adalah kemampuan untuk mempertahankan fokus tersebut.

Fungsi luhur terdistribusi

Anatomi

Pemeliharaan atensi normal tergantung dari dasar anatomis yang sama dengan kesadaran, yaitu sistem aktivasi retikuler yang berproyeksi ke thalamus, dan kemudian ke korteks serebri secara difus.

Pemeriksaan Fisik◦ Orientasi:

Orang Tempat Waktu

◦ Tes mengulang angka◦ Tes mengetukan jari

B. Memori

Merupakan status mental yang memungkinkan seseorang menyimpan informasi untuk dipanggil kembali di kemudian hari. Rentang waktu untuk memanggil kembali dapat singkat, beberapa detik, atau setelah beberapa tahun.

Tahapan memori: informasi sensorik khusus (raba, auditif,

visual) regresi disimpan di memori jangka pendek di pertahankan di memori jangka panjang repetisi dengan informasi lain sudah ada sebelumnya recall atau retrieval

Pembagian sistem memori: Memori implisit

◦ Respon motorik yang dipelajari yang tidak berhubungan dengan akses kesadaran, misalnya mengendarai mobil dan keterampilan motorik kompleks lainnya.

Memori eksplisit◦ Berhubungan dengan akses kesadaran, yang

kemudian disubklasifikasikan: Memori episodik Memori semantik

Klasifikasi lain:◦ Memori jangka

pendek◦ Memori antegrad◦ Memori retrograd

Secara klinis berdasarkan waktu antara presentasi stimulus dan penjumputan memori:◦ Memori segera◦ Memori jangka

pendek◦ Memori rimot

(jangka panjang)

Anatomi Dasar anatomis untuk memori episodic

adalah sistem limbic (terutama hipokampus dan thalamus, serta hubungan-hubungannya), sementara memori semantic terletak pada neokorteks temporal.

Memori implicit melibatkan berbagai struktur termasuk ganglia basalis dan serebelum dan hubungannya dengan korteks serebri.

Pemeriksaan: Memori segera:

◦ Kemampuan memanggil kembali biasanya dites dengan tes mengulang angka.

Memori baru:◦ Pemeriksaan memori baru mencangkup memori

verbal dan memori visual.◦ Memori verbal:

Menilai memori baru tentang orientasi. Menilai kemampuan mempelajari hal baru. Tes memori 4 kata yang tidak berhubungan.

◦ Memori visual

Memori rimot:◦ Tes memori rimot ini dapat mengenai informasi

pribadi, pengetahuan umum dan sejarah.

C. fungsi eksekutif Kemampuan untuk membuat rencana,

beradaptasi, menangani konsep abstrak, dan menyelesaikan masalah, digabung dengan aspek perilaku social dan kepribadian, misalnya inisiatif, motivasi, dan inhibisi.

Anatomi Lobus frontal hemisfer

serebri, terutama area prefrontal, merupakan area yang penting untuk fungsi eksekutif normal,

sementara lobus ventromedial frontal memiliki peran yang penting dalam kognisi sosial, kepribadian, dan perilaku.

Pemeriksaan fisik:◦ Alloanamnesa◦ Observasi klinis

Pada disfungsi bifontral, akan menunjukan hasil yang jelek terhadap:◦ Kelancaran verbal◦ Interpretasi

peribahasa◦ Perkiraan luhur

Pada kerusakan lobus frontal:◦ Preservasi yaitu pengulangan kompulsif kata atau

gerakan.◦ Pada kerusakan yang lebih berat akan

menimbulkan kontrol inhibisi hilang sehingga: Mudah tersinggung dan agresif Penurunan perilaku sosial dan higien Inkontinensia Mutisme akinetik Munculnya reflek primitive (grasping & pouting)

Dominansi Hemisfer

Bahasa Berbagai kemampuan

bicara spontan, komprehensi, menamai, repetisi, membaca dan menulis.

Anatomi dan fisiologi berbahasa

Manifestasi dari lesi Lesi A: word deafness,

lesi di pusat Wernicke, afasia sensorik.

Lesi B: afasia konduktif (berbahasa verbal terganggu, tapi masih mengerti bahasa verbal, lesi di pusat Broca – afasia motorik).

Lesi C: afemia (afasia motorik dengan utuhnya kemampuan untuk mengerti bahasa lisan dan tertulis dan mampu berekspresi dengan tulisan). Lesi di daerah motorik suplementer irama dan lafal bahasa kacau.

Lesi D: aleksia tapi tidak agrafia.

Lesi E: afasia transkortikal, lesi di pusat pengertian bahasa- afasia sensorik transkortikal.

Lesi F: afasia nominatif

Lesi G: agnosia asosiatif tanpa aleksia.

Lesi H: agnosia visual (tidak dapat menyebut nama segala sesuatu yang dilihat).

Klasifikasi afasia berdasarkan anatomi

Afasia Perisylvian:◦ Afasia broca◦ Afasia wernicke◦ Afasia konduksi

Afasia border zone:◦ Afasia transkortikal

motorik◦ Afasia transkortikal

sensorik◦ Afasia transkortikal

campuran

Sindrom afasia subkortikal:◦ Afasia talamik◦ Afasia striatal

Sindrom afasia non-lokalisasi:◦ Afasia anomik◦ Afasia global

Klasifikasi yang merujuk pada linguistic

Afasia sintaktik Afasia semantic Afasia pragmatic Afasia jargon Afasia global

Algoritme Klasifikasi Afasia Kortikal

Pemeriksaan Fisik◦ Kelancaran berbicara◦ Pengertian◦ Repetisi◦ Menyebutkan nama

Fungsi Hemisfer Non dominan

Hemisfer non dominan sebagian besar, walaupun tidak semuanya, bertanggung jawab untuk keterampilan visuospasial.

Gangguan orientasi pada kelainan hemisfer non dominan:◦ Pengabaian (neglected)◦ Apraksia berpakaian◦ Apraksia konstruksional◦ Agnosia

Fungsi luhur yang terdistribusi dan terlokalisasi dapat dinilai secara klinis dengan menggunakan berbagai komponen pemeriksaan. Selain itu terdapat tes mental standar seperti pemeriksaan mental mini / mini mental state examination (MMSE).

Evaluasi Neuropsikologis

Domain Nilai maksimum

Orientasi :- Tahun, bulan, hari, tanggal, musim- Negara, provinsi, kota, nama rumah

sakit, nama ruang rawat.

55

Registrasi :- Pemeriksa menyebutkan 3 kata/ benda

dan minta pasien mengulangi kata-kata tadi (kemudian mengulangi lagi sebanyak 3 kali).

3

Atensi :- 7 serial : hentikan setelah 5 jawaban, 1

poin untuk setiap jawaban yang benar; alternative lain minta pasien untuk menyebut huruf yang membentuk kata DUNIA, dari belakang ke depan.

5

Mengingat kembali :- Pasien diminta untuk mengulang

kembali 3 kata yang telah disebutkan sebelumnya.

3

Bahasa :- Pasien diminta untuk menyebutkan

merek pulpen dan merek jam.- Pasien diminta untuk mengulang “

jika tidak, dan atau tetapi”- Berikan perintah 3 tahap. Nilai 1

untuk setiap tahap (misalnya : ambil kertas ini dengan tangan kanan, lipat jadi dua, dan letakkan di atas meja).

- Pasien diminta untuk membaca dan mematuhi suatu perintah yang ditulis pada selembar kertas yang menyatakan “tutup mata”

- Pasien diminta untuk menulis sebuah kalimat – beri nilai bila kalimat mamsuk akal, dan mengandung subjek dari kata kerja.

21311

Meniru :- Pasien diminta untuk meniru gambar

pentagon yang saling berpotongan.1

TOTAL 30

Skor di bawah 24/30 pada tes ini mengindikasikan demensia.

Akan tetapi, keseluruhan nilai tes ini tidak sensitive pada tahap awal demensia, teutama jika kemampuan intelektual premorbid cukup tinggi, dan pada deficit luhur sirkumskrip, terutama yang melibatkan fungsi hemisfer non dominan dan lobus frontal.

Oleh karena itu, banyak pasien dengan deficit luhur membutuhkan evaluasi psikometrik yang lebih detail oleh neuropsikologi.

Terimakasih

top related