fracture classification

Post on 20-Jan-2016

29 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

klasifikasi fraktur.

TRANSCRIPT

FRACTURECLASSIFICATION

Mitha Rinjani Putri201210330311043

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

2013

Klasifikasi Fraktur

Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar

Berdasarkan bentuk patahan tulang

Berdaasarkan lokasi pada tulang fisis

Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar

a) Fraktur tertutup (closed),bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.

b) Fraktur terbuka (open/compound), bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit.

Fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat (menurut R. Gustillo), yaitu

Grade I Grade II Grade III

Luka < 1 cm Luka > 1 cm Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas,

Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk.

Kerusakan jaringan lunak, tidak luas.

meliputi struktur kulit, otot, dan neurovaskular.

Fraktur sederhana, transversal, oblik, atau kominutif ringan.

Fraktur kominutif sedang. Fraktur kominutif berat.

Kontaminasi minimal. Kontaminasi sedang. kontaminasi derajat tinggi.

Berdasarkan bentuk patahan tulang

b) SpiralAdalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang yang timbul akibat torsi ekstremitas atau pada alat gerak

c) OblikAdalah fraktur yang memiliki patahan arahnya miring dimana garis patahnya membentuk sudut terhadap tulang.

a) TransversalAdalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang atau bentuknya melintang dari tulang.

d) SegmentalAdalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang, ada segmen tulang yang retak dan ada yang terlepas menyebabkan terpisahnya segmen sentral dari suplai darah.

e) KominutaAdalah fraktur yang mencakup beberapa fragmen, atau terputusnya keutuhan jaringan dengan lebih dari dua fragmen tulang.

f) GreenstickAdalah fraktur tidak sempurna atau garis patahnya tidak lengkap dimana korteks tulang sebagian masih utuh demikian juga periosterum. Fraktur jenis ini sering terjadi pada anak – anak.

g) Fraktur ImpaksiAdalah fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga yang berada diantaranya, seperti pada satu vertebra dengan dua vertebra lainnya.

Berdasarkan lokasi pada tulang fisis

Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV Tipe V

fraktur transversal melalui sisi metafisis dari lempeng pertumbuhan, prognosis sangat baik setelah dilakukan reduksi tertutup

fraktur melalui sebagian lempeng pertumbuhan, timbul melalui tulang metafisis

fraktur longitudinal melalui permukaan artikularis dan epifisis dan kemudian secara transversal melalui sisi metafisis dari lempeng pertumbuhan.

fraktur longitudinal melalui epifisis, lempeng pertumbuhan dan terjadi melalui tulang metafisis

cedera remuk dari lempeng pertumbuhan,

klasifikasi fraktur menurut Salter – Harris

top related