hac presentation ( hazardous area classification)

42
HAC HAZARDOUS AREA CLASSIFICATION Oleh : Bagus Prahoro Tristantio Electrical Engineering Division Department Industrial Plant

Upload: bagus-prahoro-tristantio

Post on 26-Dec-2015

205 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

This is the easy way to learn about HAC as the resume of API 505 Standard Guide.

TRANSCRIPT

HACHAZARDOUS AREA CLASSIFICATION

Oleh :

Bagus Prahoro TristantioElectrical Engineering DivisionDepartment Industrial Plant

Apa itu HAC ?

• HAC (Hazardous Area Classification) adalah suatu metode untuk mengklasifikasikan area/daerah sesuai dengan tingkat bahaya yang ada (Hazardous Area)

• Sedangkah Hazardous Area sendiri dapat didefenisikan sebagai area dimana bahaya kebakaran dan ledakan dapat terjadi dikarenakan adanya :1. Flammable Gas2. Flammable Vapors3. Flammable Liquids4. Combustible Dust5. Ignitible Fibers or Flying

Mengapa HAC dibutuhkan?

1. Untuk menganalisa dan mengklasifikasikan lingkungan berdasarkan tingkat bahaya.

2. Tujuan akhir dari HAC adalah mampu memilih peralatan elektrik yang tepat serta cara penginstalan alat yang sesuai dengan klasifikasi bahaya yang dimaksud

Area mana saja?

HAC merupakan area dimana terdapat PHYROPORIC MATERIALS

PHYROPORIC MATERIALS dalam istilahnya dapat diartikan material yang secara spesifik dapat langsung terbakar/menyala apabila ada kontak berupa gesekan ataupun sambaran terutama dengan besi.

GLOBAL HAZARDOUS CLASIFICATION

Penjelasan tentang area berbahaya (Hazardous Area) telah berkembang seiring waktu dengan menggunakan standar yang berbeda-beda.Di Amerika Utara : menggunakan “Class and Division” dibagi menjadi 3-Class dan 2-DivisionEropa : Menggunakan “Zone System” berdasarkan IEC.

North America

Standar Amerika Utara membagi menjadi 3 Class berdasarkan karakteristik ledakan dari material. Sedangkan Class dari material dibagi lagi menjadi Division dan Zone berdasarkan resiko kebakaran atau ledakan yang disebabkan oleh material.

IEC

Tidak seperti Amerika Utara, IEC (Europe) membagi hanya berdasarkan “Zones”. Dimana hanya menentukan zona berdasarkan karakteristik materialnya, bukan tingkat resikonya.

Perbandingan antara CLASS, DIV dan ZONES

Sebagai catatan :Canada dan Amerika mengadopsi sistem zone untuk Hazard Area

HAZARDOUS (CLASSIFIED) LOCATIONS

CLASS I LOCATION“ Class I area adalah area dimana gas yang mudah terbakar bersama dengan uap (vapors) tersedia di udara dengan jumlah yan mencukupi untuk menghasilkan ledakan atau kebakaran. “

Note : ”vapors” adalah senyawa (material ) yang dalam keadalan normal berbentuk cair (liquid) namun menghasilkan gas yang mudah terbakar dalam radius tertentu, juga dalam kondisi normal. Contoh : gasoline.

CLASS I, DIVISION 1 dan 2

DIVISION 1 = mengidentifikasi lokasi dimana resiko besar atau menengah.DIVISION 2 = mengidentifikasi bahwa resiko kecil namun tetap ada.Jika resiko benar-benar rendah atau tidak ada sama sekali, maka tidak diklasifikasikan.

DIVISION 1

Class 1 Division 1 adalah lokasi dimana bahaya ledakan ada pada proses operasi normal. Resiko bahaya ada sepanjang waktu. Divisi 1 juga merupakan lokasi dimana kegagalan peralatan electrical atau proses akan mengeluarkan konsentrasi yang mudah terbakar, atau kegagalan itu akan menyebabkan peralatan electric menjadi sumber percikan yang mampu menghasilkan ledakan.

DIVISION 2

Class I, Division 2 adalah lokasi dimana konsentrasi bahan yang mudah terbakar atau uap (vapors) tidak muncul pada keadanan normal operasi, namun bisa saja muncul apabila terdapat kegagalan, misalnya kebocoran pada pipa yang mengalirkan cairan mudah terbakar. Division 2 juga merupakan lokasi yang berbatasan langsung dengan Division 1, namun tanpa pembatas atau ventilasi yang memadai.

Frekuesi Kemunculan VS CLASS dan ZONE

Tingkat Resiko

CLASS I, GROUPS A, B, C, dan D

• Pembagian berdasarkan “Group” dikarenakan bahan material memiliki daya ledak yang berbeda-beda.

• Pembagian Group didasarkan pada dua faktor:1. Tekanan akibat ledakan yang dihasilkan

(daya ledak).2. Jarak antara pemisah yang akan mencegah

perambatan ledakan pada sesama bahan mudah terbakar lainnya.

GROUP A dan B

• Group A merupakan material yang memiliki daya ledak paling tinggi (acetylane). Ex-proof equipment in group A harus memiliki ketahanan terhadap daya ledak paling tinggi.

• Group B merupakan material yang daya ledaknya setingkat di bawah group A.

• Harus memiliki gap yang kecil antara “mating surface” untuk mencegah perambatan ledakan.

• Tidak ada motor yang didesain sesuai untuk kedua group ini.

Group C dan D

• Group C memiliki daya ledak yang besar. Namun tidak sebesar D.

• Group D merupakan group yang paling umum ditemukan. Karena bahan-bahan yang ada pada proses ada di Group D.

Typical Gas vs Groups

Class I, Zone 0, 1, dan 2

• Zone 0 merupakan lokasi dimana konsentrasi gas yang mudah terbakar dan juga uap (vapors) secara kontinyu ada pada jangka waktu yang panjang. Merupakan daerah paling berbahaya dari Division I.

• Zone 1 merupakan lokasi yang hampir sama dengan Class 1, Division 1

• Zone 2 merupakan lokasi yang hampir sama dengan Class 1, Division 2

Class I, Group IIC, IIB, dan IIA

• Group IIC : Merupakan kombinasi antara Class I, Group A dan B pada sistem Division.

• Group IIB : Merupakan kombinasi antara Class I, Group C.

• Group IIA : Setara dengan Class I, Group D.

Temperature Code (T-Code)

Merupakan batas temperatur dimana senyawa secara otomatis akan menyala (terbakar) meskipun tanpa sumber percikan. Disebut juga auto-ignition temperature (AIT)

Temperature Code (T-Code)

CLASS II LOCATION

Class II Location merupakan daerah berbahaya yang disebabkan oleh adanya debu (partikel debu) yang mudah terbakar. Debu tersebut haruslah memiliki jumlah yang memadai untuk menghasilkan ledakan maupun kobaran api.

CLASS II Division 1 dan 2

• Class II Division 1 adalah lokasi dimana debu yang mudah terbakar terdapat pada udara yang jumlahnya memenuhi untuk menghasilkan kebakaran atau ledakan. Atau dapat pula didefenisikan apabila terjadi kegagalan mekanis, akan menghasilkan partikel debu yang mudah terbakar.

• Class II Division 2 adalah lokasi dimana debu pada keadaan normal tidak terdapat pada udara. Dan debu tersebut tidak mampu mengganggu peralatan elektris yang ada sehingga mengakibatkan kegagalan.

CLASS II Group E, F, G

• Class II Group E terdiri dari debu alumunium dan magnesium. Merupakan debu yang bersifat konduktif. Sehingga tidak boleh masuk ke dalam enclosure.

• Group F merupakan debu carbonat salah satu diantaranya adalah debu batu-bara. Debu ini memiliki temperatur nyala yang lebih rendah dari group E. bersifat semi konduktif pada tegangan < 600 V.

• Group G merupakan debu plastik, yang biasanya merupakan debu hasil pengolahan pabrik kimia. Tidak konduktif.

Tipe Material dan Temperatur Debu

CLASS III LOCATION

Class III location merupakan daerah berbahaya dikarenakan adanya fibers atau flying. Hanya menyebabkan kebakaran, namun tidak mengakibatkan ledakan (tidak memiliki daya ledak.Division I merupakan lokasi dimana peralatan menghasilkan fibers atau flying.Division II merupakan lokasi fibers atau flying disimpan.

TYPE OF PROTECTION

• Type “d” ProtectionEx-proof, internal spark yang diakibatkan kontak switching dihilangkan, bagian luar enclosure memiliki temperatur yang rendah, didesain apabila terjadi panas pada internal yang diakibatkan switching didinginkan sebelum dibuang ke joint.

• Type “m”Bagian yang menghasilkan spark di-enclose dengan resin.

TYPE OF PROTECTION

• Type “e”Merupakan protection system yang pada keadaan normal operasi tidak menghasilkan spark, arc, atau temperatur yang tinggi.

• Ia dan Ib ProtectionBiasanya Ia digunakan pada Zona 0 dan Ib pada Zona 1 dan 2 saja.

• nA ProtectionCocok untuk Class 1, Zone 2 dan Div 2. terdiri dari 3 kategori. nA, nC, nR.

TYPE OF PROTECTION

• Hermeticaly Selaed Type nC ProtectionTerbatas untuk Zone 2 Div 2

• Non-Incendive Equipment Type nC ProtectionUntuk Class 1, Zone 2 dan Div 2

• Oil ImmersedUntuk Division 2, Zone 1, dan Zone 2

Dan lainnya.

NEMA ENCLOSURE TYPE (NON HAZARDOUS)

• Type 1 EnclosuresType 1 Enclosures are intended for indoor use primarily to provide a degree of protection against limited amounts of falling dirt. This type is not specifically identified in the CSA Standard.

• Type 2 EnclosuresType 2 Enclosures are intended for indoor use primarily to provide a degree of protection against limited amounts of falling water and dirt.

• Type 3 EnclosuresType 3 Enclosures are intended for outdoor use primarily to provide a degree of protection against rain, sleet, windblown dust; and damage from external ice formation.

NEMA ENCLOSURE TYPE (NON HAZARDOUS)

• Type 3R EnclosuresType 3R Enclosures are intended for outdoor use primarily to provide a degree of protection against rain, sleet; and damage from external ice formation.

• Type 3S EnclosuresType 3S Enclosures are intended for outdoor use primarily to provide a degree of protection against rain, sleet, windblown dust; and to provide for operation of external mechanisms when ice laden.

• Type 4 EnclosuresType 4 Enclosures are intended for indoor or outdoor use primarily to provide a degree of protection against windblown dust and rain, splashing water, hose directed water; and damage from external ice formation.

NEMA ENCLOSURE TYPE (NON HAZARDOUS)

• Type 4X EnclosuresType 4X Enclosures are intended for indoor or outdoor use primarily to provide a degree of protection against corrosion, windblown dust and rain, splashing water, hose directed water; and damage from external ice formation.

• Type 5 EnclosuresType 5 Enclosures are intended for indoor use primary to provide a degree of protection against settling airborne dust, falling dirt, and dripping noncorrosive liquids.

• Type 6 EnclosuresType 6 Enclosures are intended for indoor or outdoor use primarily to provide a degree of protection against hose directed water, the entry of water during occasional temporary submersion at a limited depth; and damage from external ice formation.

NEMA ENCLOSURE TYPE (NON HAZARDOUS)

• Type 6P EnclosuresType 6P Enclosures are intended for indoor or outdoor use pri-marily to provide a degree of protection against hose-directedwater, the entry of water during prolonged submersion at a lim-ited depth; and damage from external ice formation.

• Type 12 EnclosuresType 12 Enclosures are intended for indoor use primarily to pro-vide a degree of protection against circulating dust, falling dirt,and dripping noncorrosive liquids.

• Type 12K EnclosuresType 12K Enclosures with knockouts are intended for indooruse primarily to provide a degree of protection against circulat-ing dust, falling dirt, and dripping noncorrosive liquids.

• Type 13 EnclosuresType 13 Enclosures are intended for indoor use primarily to pro-vide a degree of protection against dust, spraying of water, oil,and noncorrosive coolant.

NEMA ENCLOSURE TYPE (HAZARDOUS)

• Type 7 EnclosuresType 7 Enclosures are intended for indoor use in locations classified as Class I, Groups A, B, C, or D, as defined in the NEC®.

• Type 8 EnclosuresType 8 Enclosures are for indoor or outdoor use in locations classified as Class I, Groups A, B, C, or D, as defined in the NEC®

• Type 9 EnclosuresType 9 Enclosures are intended for indoor use in locations classified as Class II, Groups E, F, and G, as defined in the NEC®

• Type 10 EnclosuresType 10 Enclosures are constructed to meet the applicablerequirements of the Mine Safety and Health Administration(MSHA).

Penggunaan Nema Enclosure for Hazardous Area

Protection Classes OF ENCLOSURE(IP CODE)IEC menggunakan istilah Ingress Protection untuk mengidentifikasikan proteksi dari sebuah enclosure.Terdiri dari :1. Proteksi Fisik2. Proteksi Body luar3. Proteksi Terhadap Air

IP CODE NUMBERING SYSTEM

IP CODE

PERBANDINGAN NEMA VS IEC

THANK YOU

I hope there are no Question.