flat foot
Post on 28-Nov-2015
119 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
FLAT FOOT
Disusun OlehAkbar Wibriansyah (1102006016)
PembimbingKol (PUR) dr. Abidin, Sp.OT
DEFINISIFlat foot, disebut juga pes planus atau fallen
arches, mengacu pada suatu kondisi medis di mana lengkungan kaki rata atau datar. Seluruh bagian telapak kaki menempel atau hampir menempel pada tanah
KLASIFIKASI
1. Flexible Flat FootIni adalah tipe flat foot yang paling umum. Kaki mungkin tampak datar ketika dalam posisi menahan berat seperti berdiri, namun, ketika seseorang berdiri pada ujung kakinya maka lengkungan kaki akan terbentuk kembali
2. Rigid Flat FootKondisi ini dapat berkembang pada orang dewasa sebagai perkembangan dari flat foot fleksibel. Karena sendi mengalami rematik maka sendi pun berkembang menjadi flat foot yang kaku. Dalam kondisi ini, seseorang tidak memiliki lengkungan sama sekali, baik ketika dalam posisi menahan beban ataupun tidak
Ada banyak penyebab dari flat foot yang didapat pada dewasa, termasuk fraktur atau dislokasi, laserasi tendon, koalisi tarsal, artritis, neuroarthropathy, kelemahan neurologis, dan penyebab iatrogenik.
Penyebab paling umum dari flat foot dewasa adalah disfungsi tendon tibialis posterior yang diantaranya disebabkan proses degeneratif, inflamasi, dan trauma
GEJALA Flat foot dapat terlihat pada saat lahir atau mungkin tidak muncul sampai beberapa tahun kemudian. Sebagian besar anak dengan Flat foot tidak memiliki gejala, namun terdapat satu atau lebih dari gejala berikut:Pain, tenderness, atau kram di kaki, dan
lututMemiringkan tumit ke sisi luarKesulitan atau perubahan dalam berjalanKesulitan memakai sepatuMenarik diri dari kegiatan fisik
DIAGNOSA
Dalam mendiagnosis flat foot pada anak, ahli bedah ortopedi memeriksa kaki dan mengamati bagaimana terlihat ketika anak berdiri dan duduk. Dokter bedah juga mengamati bagaimana anak berjalan dan mengevaluasi berbagai gerakan kaki. Karena kadang-kadang terkait dengan masalah di kaki, dokter bedah juga dapat memeriksa lutut dan pinggul. X-ray sering diambil untuk menentukan keparahan deformitas
Perbandingan Lengkungan Kaki Pada Kaki Normal dan Flat Foot
Staging Johnson dan Strom menjelaskan 4 stage disfungsi tendon
tibialis posterior. Tahap-tahap ini digunakan untuk menentukan terapi:
1. Stage 1 adalah ditandai dengan degenerasi peritendinitis dan tendon, tetapi panjang tendon tetap normal. Gejala klinisnya adalah nyeri dan pembengkakan di sepanjang selubung tendon tibialis posterior.
2. Stage 2, tendon tibialis posterior memanjang, dan deformitas supel flat foot berkembang. Meskipun terjadi deformitas pada weight bearing, deformitas pada bagian posterior kaki dan pertengahan kaki secara pasif diperbaiki untuk netral
3. Stage 3, bagian posterior kaki menjadi kaku dalam posisi valgus, dan pasien mengalami deformitas rigid flatfoot.
4. Stage 4, ligamentum deltoid menjadi tidak kompeten dan talus miring dalam posisi valgus dalam rigid flatfoot.
Penatalaksanaan
OrthoticLatihan untuk memperkuat otot-otot kakiAlas kaki korektifRehabilitasiObat-obatan. NSAID, seperti ibuprofen, dapat
direkomendasikan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Modifikasi aktivitasPenurunan berat badanIntervensi bedah (sebagian besar untuk kondisi
rigid flat feet)
Arizona Brace yang digunakan sebagai perangkat orthotic
top related