handout foot care diabetes

26
Tabel Pengkajian Skrining Kaki untuk Pemeriksaan Klinis Tanda Ya Tidak Adanya deformitas atau penonjolan tulang Kulit tidak utuh (ulcer) Neuropathy Monofilament tidak terdeteksi Tuning Fork tidak terdeteksi Tekanan abnormal, adanya callus Kehilangan mobilitas sendi Nadi kaki Tidak terdeteksi arteri pada Tibia posterior Tidak terdeteksi arteri pada Dorsal pedal Perubahan warna pada kulit Tanda lainya Pernah mengalami ulcer Amputasi Ketidaktepatan penggunaan alas kaki Interpretasi : Kaki berisiko dengan minimal satu jawaban “ya” Pemeriksaan skrining ini dianjurkan setidaknya sekali setahun untuk masalah kaki potensial. Keterangan Penggunaan Tabel Skrining: 1. Deformitas atau penonjolan tulang

Upload: pambudiwan4262

Post on 27-Oct-2015

108 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

perawatan kaki diabetes

TRANSCRIPT

Page 1: Handout Foot Care diabetes

Tabel Pengkajian Skrining Kaki untuk Pemeriksaan Klinis

Tanda Ya TidakAdanya deformitas atau penonjolan tulangKulit tidak utuh (ulcer)Neuropathy

Monofilament tidak terdeteksi Tuning Fork tidak terdeteksi

Tekanan abnormal, adanya callusKehilangan mobilitas sendiNadi kaki

Tidak terdeteksi arteri pada Tibia posterior Tidak terdeteksi arteri pada Dorsal pedal

Perubahan warna pada kulitTanda lainya

Pernah mengalami ulcer Amputasi

Ketidaktepatan penggunaan alas kakiInterpretasi : Kaki berisiko dengan minimal satu jawaban “ya”

Pemeriksaan skrining ini dianjurkan setidaknya sekali setahun untuk masalah kaki potensial.

Keterangan Penggunaan Tabel Skrining:

1. Deformitas atau penonjolan tulang

Page 2: Handout Foot Care diabetes

2. Kalus. Kalus merupakan penebalan kulit yang umumnya terjadi di telapak

kaki. Kalus disebabkan gesekan atau tekanan berulang pada daerah

yang sama, distribusi berat tubuh yang tidak seimbang, sepatu yang

tidak sesuai, atau kelainan kulit. Kalus dapat menjadi berkembang

menjadi infeksi.

3. Pemeriksaan Fisik Neuropati Perifer

Tanda neuropati perifer meliputi hilangnya sensasi rasa getar dan posisi,

hilangnya reflek tendon dalam, ulkus tropik, foot drop, atrofi otot, dan

pemembentukan calus hipertropik khususnya pada daerah penekanan

misalnya pada tumit. Status neurologis dapat diperiksa dengan

menggunakan monofilament Semmes-Weinsten untuk mengetahui apakah

penderita masih memiliki "sensasi protektif”, Pemeriksaan menunjukkan

hasil abnormal jika penderita tidak dapat merasakan sentuhan monofilamen ketika

ditekankan pada kaki dengan tekanan yang cukup sampai monofilamen bengkok. Neuropati

berdampak pada deformitas dan ulkus pada kaki sebagai akibat abnormalnya distribusi tekanan

terutama pada permukaan plantar. Neuropati saraf otonom meningkatkan resiko kerusakan kulit.

Cara melakukan Pemeriksaan Semmes–Weinstein monofilament

a. Pemeriksaan sensorik harus dilakukan dalam suasana tenang dan

santai.

b. Terapkan pemeriksaan monofilament di tangan pasien (atau siku/dahi)

sehingga pasien mengerti hasil yang diharapkan pada pemeriksaan ini.

c. Pasien tidak harus dapat melihat bagian yang diperiksa. Tiga lokasi

yang akan diuji pada kedua kaki seperti pada gambar berikut

Page 3: Handout Foot Care diabetes

d. Terapkan tegak lurus monofilament ke permukaan kulit

e. Berikan kekuatan yang cukup agar dilamen berubah bentuk, bungkuk

atau melengkung.

f. Durasi penekatan ke kulit sekitar 2 detik

g. Trapkan filament sepanjang lokasi yang tidak memiliki keluhan kaki

seperti kalus, bekas luka, atau nekrotik

h. Jaga agar filament hanya satu kali kontak ke kulit pada lokasi yang

sama

i. Saat filament di tekan, tanyakan pada pasien apakah dia merasa

tekanan yang diberikan (ya/tidak) dan selanjutnya tanyakan di mana

letak tekanan tersebut (kaki kiri atau kanan)

Page 4: Handout Foot Care diabetes

j. Ulangi aplikasi ini pada dua lokasi yang lain

Pemeriksaan Tuning Fork

a. Lakukan pemeriksaan sensorik dalam suasana tenang dan santai.

b. Pertama, terapkan garpu tala pada pergelangan tangan pasien

(atau siku atau klavikula) sehingga pasien mengetahui pemeriksaan

yang akan dilakukan

c. Pasien tidak harus dapat melihat bagian yang diperiksa. Terapkan

garpu tala pada bagian tulang di sisi dorsal distal kaki pertama

d. Garpu tala harus diterapkan tegak lurus dengan tekanan yang

konstan seperti pada gambar.

e. Ulangi aplikasi ini setidaknya ada garpu tala yang tidak bergetar

f. Tes positif apabila pasien menjawab benar setidaknya dua aplikasi.

Dan negative apabila dua dari tida jawaban yang benar (positif

berarti berisiko)

g. Jika pasien tidak merasakan getaran pada jempol kaki, pengkajian

diulang kea rah lebih proksimal (maleolus, tuberositas tibialis)

Alat pemeriksaan lain adalah garputala, dimana dapat digunakan untuk

rnengetahui sensasi getar penderita dengan memeriksanya pada

pergelangan kaki dan sendi metatarsophalangeal pertama. Pada neuropati

Page 5: Handout Foot Care diabetes

metabolik terdapat gradien intensitas dan paling parah pada daerah distal.

Jadi pada pasien yang tidak dapat merasakan getaran pada pergelangan

ketika garputala dipindahkan dari ibu jari kaki ke pergelangan menunjukkan

gardien intensitas karena neuropati metabolik. Pada umumnya, seseorang

tidak dapat merasakan getaran garputala pada jari tangan lebih dari 10 detik

setelah pasien tidak dapat merasakan getaran pada ibu jari kaki. Beberapa

penderita dengan sensasi normal hanya menunjukkan perbedaan antara

sensasi pada jari kaki dengan tangan pemeriksa kurang dari 3 detik.

4. Pemeriksaan Nadi

Page 6: Handout Foot Care diabetes

5. Alas Kaki yang tepat dengan prinsip sirkulasi udara terpenuhi, ujung kaki tidak sempit, ada sisa

panjang kurang lebih 1 cm diukur dari ujung jari, bersol tinggi, dan empuk.

Page 7: Handout Foot Care diabetes

Ulkus Kaki

Strategi yang terstandar dan konsisten untuk mengevaluasi luka merupakan hal yang esensial, dan dapat

menjadi pedoman untuk terapi selanjutnya. Hal-hal yang penting untuk dikaji adalah :

a. Penyebab

Pemilihan sepatu yang salah yang menimbulkan sakit merupakan penyebab paling sering

terjadinya ulkus, meskipun pada pasien dengan ulkus iskemik murni. Oleh karena itu, sepatu

harus diperiksa secara cermat pada seluruh pasien.

b. Tipe ulkus

Sebagian besar ulkus dapat diklasifikasikan sebagai ulkus neuropatik, iskemik, atau neuro-

iskemik. Jika satu atau lebih nadi pedis tidak teraba atau jika sebuah ulkus tidak mengalami

perbaikan dengan treatmen yang optimal, evaluasi yang lebih ekstensif harus dilakukan pada

pembuluh darah. Sebagai langkah awal, dapat dilakukan pengukuran tekanan ankle brachial.

Index tekanan ankle brachial (ABPI) di bawah 0,9 merupakan tanda dari penyakit arterial perifer.

Namun, tekanan pada ankle mungkin meningkat secara palsu dikarenakan adanya kalsifikasi

pada arteri. Oleh karena itu, pemeriksaan lain seperti pengukuran tekanan pada ibu jari kaki

atau tekanan transkutaneus dari oksigen (TcPo2) harus digunakan.

c. Lokasi dan kedalaman

Ulkus neuropati seringkali terjadi pada permukaan telapak kaki atau pada area yang

terdapat di atas deformitas tulang. Ulkus iskmemik dan neuro-iskemik lebih sering terjadi pada

jari-jari kaki pada batas lateral kaki.

Kedalaman dari suatu ulkus dapat sulit untuk ditentukan, karena adanya kalus atau nekrosis

di atas deformitas tulang. Oleh karena itu, ulkus neupati dengan kalus dan nekrosis harus

dilakukan debridement secepat mungkin. Debridement tersebut seharusnya tidak dilakukan

pada ulkus iskemik dan neuro-iskemik tanpa tanda-tanda infeksi. Pada ulkus neuropatik,

debridement biasanya dilakukan tanpa anestesi umum.

d. Tanda-tanda infeksi

Infeksi pada kaki dibetes menimbulkan ancaman secara langsung pada kaki yang terkena,

dan harus ditangani secara tepat dan aktif. Tanda dan atau gejala infeksi seperti demam, nyeri,

atau peningkatan hitung darah putih/ESR biasanya tidak muncul. Walaupun begitu, jika tanda-

tanda tersebut muncul, kerusakan jaringan substansial atau bahkan perkembangan abses

munkin terjadi.

Page 8: Handout Foot Care diabetes

Resiko terjadinya osteomielitis harus dinilai. Setelah debridement awal, jika tulang

mungkin/dapat disentuh dengan alat steril, hal ini mugkin terjadi infeksi pada tulang tersebut.

Suatu infeksi superficial biasanya disebabkan oleh bakteri gram positif. Pada kasus (yang

kemungkinan) terjadi infeksi yang dalam, pengecatan Gram dan kultur dari bagian yang

terdalam dari jaringan yang terkena disarankan – bukan apusan superficial. Infeksi tersebut

biasanya karena polymicrobial, termasuk bakteri anaerob dan gram positif serta negatif.

Penanganan Ulkus

Prinsip penanganan ulkus

a. Mengurangi tekanan dan perlindungan terhadap ulkus

Off-loading secara mekanik

Teknik total contact casting atau teknik casting lainnya-lebih dipilih pada manajemen ulkus

telapak kaki

Total Contact Casting (TCC) merupakan metode offloading yang paling efektif. TCC

dibuat dari gips yang dibentuk secara khusus untuk menyebarkan beban pasien keluar dari

area ulkus. Metode ini memungkinkan penderita untuk berjalan selama perawatan dan

bermanfaat untuk mengontrol adanya edema yang dapat mengganggu penyembuhan luka.

Meskipun sukar dan lama, TCC dapat mengurangi tekanan pada luka dan itu ditunjukkan

oleh penyembuhan 73-100%. Kerugian TCC antara lain membutuhkan ketrampilan dan

waktu, iritasi dari gips dapat menimbulkan luka baru, kesulitan untuk menilai luka

setiap harinya. Karena beberapa kerugian TCC tersebut, lebih banyak digunakan Cam

Walker, removable cast walker, sehingga memungkinkan untuk inspeksi luka setiap

hari, penggantian balutan, dan deteksi infeksi dini.

Alas kaki temporal

Alas kaki/sepatu yang sesuai bentuk dan ukuran individu

Menhindari tahanan/beban berat

Pembatasan berdiri dan berjalan

Penggunaan kruk

b. Mengembalikan perfusi kulit

Prosedur revaskularisasi arteri : prosedur revaskularisasi distal (bedah angioplasty atau

bypass) lebih sering dibutuhkan.

Manfaat penanganan farmakologi untuk meningkatkan perfusi belum ditemukan

Page 9: Handout Foot Care diabetes

Penekanan harus diberikan terkait penurunan resiko kardiovaskuler (mengurangi rokok,

pengobatan hipertensi dan dislipidemia, penggunaan aspirin).

c. Penanganan infeksi

Ulkus superficial dengan infeksi kulit

Debridement dengan menghilangkan seluruh jaringan nekrotik dan pemberian antibiotic

oral yang ditargetkan untuk Staphylococcus aureus dan streptococci

Infeksi dalam (mengancam kaki)

Surgical drainage secepat mungkin (rujukan emergency) dengan menghilangkan jaringan

nekrotik atau jaringan dengan vaskularisasi yang buruk, termasuk tulang yang terinfeksi.

Revaskulasrisasi, jika dibutuhkan

Antiobiotik spectrum luas melalui intravena, ditujukan untuk mikroorganisme gram

positif dan gram negativf termasuk mikroorganisme anaerob.

d. Mengontrol metabolism dan penanganan komorbiditas

Kontrol diabetes secara optimal, jika perlu dengan insulin (gula darah <8 mmol/L atau <140

mg/dL)

Penanganan edema dan malnutrisi

e. Perawatan luka local

Ispeksi luka secara reguler

Debridement luka secara reguler (dengan scalpel)

Kontrol eksudat dan menjaga lingkungan tetap lembab

Pertimbangkan terapi tekanan negative pada luka post operasi

Tindakan-tindakan berikut ini tidak dilakukan pada manajemen rutin :

Pemberian produk biological aktif (kolagen, growth factor, bioengineered tissue) pada ulkus

neuropati

Treatment systemic hyperbaric oxygen

Agen silver atau antimicrobial lain yang mengandung dressing.

Catatan : footbaths merupakan kontra indikasi karena dapat menimbulkan maserasi pada

kulit.

f. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga

Instruksi harus diberikan dengan self-care yang tepat dan bagaimana mengenali serta

melaporkan tanda dan gejala (memburuknya) infeksi seperti demam, perubahan pada

kondisi luka, atau hiperglikemia.

Page 10: Handout Foot Care diabetes

g. Menentukan penyebab dan mencegah pengulangan kejadian

Penyebab ulkus harus ditentukan bertujuan untuk mengurangi kemungkinan pengulangan

kejadian. Ulkus pada bagian kontra-lateral kaki harus dicegah dan proteksi pada tumit

diberikan selama periode bedrest. Sekali episode berakhir, pasien harus dimasukkan pada

program foot care yang komprehensif dengan observasi sepanjang hidup.

Page 11: Handout Foot Care diabetes

Foot Care, Pendidikan pasien tentang praktek perawatan kaki dan

Pemilihan sepatu

Pendidikan yang disajikan secara terstruktur dan terorganisir, memainkan

peran penting dalam pencegahan masalah kaki. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan motivasi dan keterampilan. Orang dengan diabetes harus

belajar bagaimana mengenali potensial masalah kaki dan menyadari

langkah-langkah yang mereka perlu respon. Pendidik harus menunjukkan

keterampilan, seperti cara memotong kuku tepat.

Pendidikan harus disediakan dalam beberapa sesi, dan sebaiknya

menggunakan metode campuran. Hal ini penting untuk mengevaluasi

apakah orang dengan diabetestelah memahami pesan, termotivasi untuk

bertindak, dan memilikiketerampilan perawatan mandiri. Selanjutnya,dokter

dan profesional kesehatan lainnya harus mengenyam pendidikan secara

periodik untuk meningkatkan perawatan untuk berisiko tinggiindividu.

Perawatan harian yang dapat dilakukan adalah :

1. mencuci kaki dengan sabun dan air hangat.

2. kaki harus dikeringkan dengan benar sampai ke sela-sela jari agar

tidak terinfeksi jamur.

3. Oleskan pelembab untuk mencegah kulit kering, tetapi jangan

oleskan pelembab pada sela-sela jari.

4. Jangan merendam kaki, karena akan membuat kulit rusak, sehingga

mudah terkena infeksi.

Page 12: Handout Foot Care diabetes

5. Saat mencuci atau mengoleskan pelembab pada kaki, perhatikan

kaki. Apakah terdapat bercak merah, kapalan, luka, kuku yang

tumbuh menusuk jari kaki, kuku kuning dan rapuh, pembengkakan

kaki, kulit kaki pecah pecah ataupun melepuh. Perhatikan juga

warna kulit kaki yang menjadi biru atau hitam. Hal ini menandakan

aliran darah yang buruk sehingga butuh penanganan segera.

6. Jika sulit untuk melihat telapak kaki, gunakanlah cermin atau minta

tolong kepada orang serumah.

7. Guntinglah kuku kaki setiap bulan dengan arah lurus, kikir ujung-

ujung kuku yang tajam dengan pengikir kuku dan jangan

menggunting kutikula kuku .

. Pemilihan alas kaki:

1. Pasian DM harus selalu menggunakan alas kaki yang nyaman

dipakai, baik di dalam maupun di luar rumah

Page 13: Handout Foot Care diabetes

2. Alas kaki tidak boleh kebesaran maupun kekecilan karena dapat

menyebabkan kaki lecet. 

3. Periksalah bagian dalam sepatu sebelum menggunakannya untuk

memastikan tidak ada benda tajam yang dapat melukai kaki.

4. Sepatu dan alas kaki harus dipilih secara khusus untuk mencegah

adanya gesekan atau tekanan pada kaki.

Untuk menjaga aliran darah ke kaki tetap baik, angkat kaki saat duduk,

lalu gerakkan jari-jari kaki dan pergelangan kaki ke atas dan ke bawah

selama 5 menit sebanyak 2 -3 kali sehari. Jangan melipat kaki dalam

waktu lama.

Hal-hal yang harus dilakukan pada pasien berisiko tinggi (edukasi dan

dipraktekkan langsung oleh perawat) :

1. inspeksi kaki setiap hari, termasuk daerah antara jari kaki

2. perlunya orang lain yang terlatih untuk memeriksa kaki, (Jika

penglihatan terganggu, penderita diabetes tidak bolehmencoba

melakukan perawatan kaki mereka sendiri)

3. mencuci kaki secara teratur dengan pengeringan hati-hati,

terutamaantara jari kaki

4. Temperatur air - selalu di bawah 37 ◦ C

5. Jangan gunakan pemanas atau botol air panas untuk menghangatkan

kaki

Page 14: Handout Foot Care diabetes

6. Menghindari berjalan di ruangan tanpa alas kaki atau di luar ruangan

danmengenakan sepatu tanpa kaos kaki

7. hindari agen kimia atau plester untuk menghilangkan kapalan - tidak

boleh digunakan

8. inspeksi dan palpasi setiap hari bagian dalam sepatu

9. Jangan memakai sepatu ketat atau sepatu dengan tepi kasar

danjahitan tidak merata

10. Penggunaan minyak pelumas atau krim untuk kulit kering - tapi

tidakantara jari kaki

11. ganti kaos kaki setiap hari

12. Jangan pernah memakai kaus kaki ketat atau setinggi lutut

13. Memotong kuku lurus

14. Kutil dan kapalan - harus dipotong oleh tenaga kesehatan

15. Memberitahukan penyedia layanan kesehatan sekaligus jika

terdapat luka, goresan atau sakit telah berkembang

D. Manajemen Luka diabetes

Dasar dari perawatan ulkus diabetes meliputi 3 hal yaitu debridement,

offloading dan kontrol infeksi.

Debridement

Debridement menjadi salah satu tindakan yang terpenting dalam

perawatan luka. Debridement adalah suatu tindakan untuk membuang

jaringan nekrosis, callus dan jaringan fibrotik. Jaringan mati yang dibuang

sekitar 2-3 mm dari tepi luka ke jaringan sehat. Debridement meningkatkan

pengeluaran faktor pertumbuhan yang membantu proses penyembuhan

luka.

Metode debridement yang sering dilakukan yaitu surgical (sharp),

autolitik, enzimatik,kimia, mekanis dan biologis. Metode surgical, autolitik

dan kimia hanya membuang jaringan nekrosis (debridement selektif),

sedangkan metode mekanis membuang jaringan nekrosis dan jaringan hidup

(debridement non selektif).

Page 15: Handout Foot Care diabetes

Surgical debridement merupakan standar baku pada ulkus diabetes dan

metodeyang paling efisien, khususnya pada luka yang banyak terdapat

jaringan nekrosis atau terinfeksi. Pada kasus dimana infeksi telah merusak

fungsi kaki atau membahayakan jiwa pasien, amputasi diperlukan untuk

memungkinkan kontrol infeksi dan penutupan luka selanjutnya.Debridement

enzimatis menggunakan agen topikal yang akan merusak jaringan nekrotik

dengan enzim proteolitik seperti papain, colagenase, fibrinolisin-Dnase,

papainurea, streptokinase, streptodornase dan tripsin. Agen topikal diberikan

pada luka sehari sekali, kemudian dibungkus dengan balutan tertutup.

Penggunaan agen topikal tersebut tidak memberikan keuntungan tambahan

dibanding dengan perawatan terapi standar. Oleh karena itu,

penggunaannya terbatas dan secara umum diindikasikan untuk

memperlambatulserasi dekubitus pada kaki dan pada luka dengan perfusi

arteri terbatas.

Debridement mekanis mengurangi dan membuang jaringan nekrotik pada

dasar luka. Teknik debridement mekanis yang sederhana adalah pada

aplikasi kasa basah-kering (wet-to-dry saline gauze). Setelah kain kasa basah

dilekatkan pada dasar luka dan dibiarkan sampai mengering, debris nekrotik

menempel pada kasa dan secara mekanis akan terkelupas dari dasar luka

ketika kasa dilepaskan.

Offloading

Offloading adalah pengurangan tekanan pada ulkus, menjadi salah satu

komponen penanganan ulkus diabetes. Ulserasi biasanya terjadi pada area

telapak kaki yang mendapat tekanan tinggi. Bed rest merupakan satu cara

yang ideal untuk mengurangi tekanan tetapi sulit untuk dilakukanTotal

Contact Casting (TCC) merupakan metode offloading yang paling efektif. TCC

dibuat dari gips yang dibentuk secara khusus untuk menyebarkan beban

pasien keluar dariarea ulkus. Metode ini memungkinkan penderita untuk

berjalan selama perawatan dan bermanfaat untuk mengontrol adanya

edema yang dapat mengganggu penyembuhan luka.

Page 16: Handout Foot Care diabetes

Meskipun sukar dan lama, TCC dapat mengurangi tekanan pada luka dan

itu ditunjukkanoleh penyembuhan 73-100%. Kerugian TCC antara lain

membutuhkan ketrampilan dan waktu, iritasi dari gips dapat menimbulkan

luka baru, kesulitan untuk menilai luka setiap harinya.

Penanganan Infeksi

Penelitian mengenai penggunaan antibiotika sebagai terapi ulkus

diabetes masihsedikit, sehingga sebagian besar didasarkan pada

pengalaman klinis. Terapi antibiotik harus didasarkan pada hasil kuftur

bakteri dan kemampuan toksistas antibiotika tersebut.Pada infeksi yang

tidak membahayakan (non-limb threatening) biasanya disebabkan oleh

staphylokokus dan streptokokus. Infeksi ringan dan sedang dapat dirawat

poliklinis dengan pemberian antibiotika oral, misalnya cephalexin, amoxilin-

clavulanic, moxifloxin atau clindamycin.

Sedangkan pada infeksi berat biasanya karena infeksi polimikroba,

sepertistaphylokokus, streptokokus, enterobacteriaceae, pseudomonas,

enterokokus dan bakteri anaerob misalnya bacteriodes, peptokokus,

peptostreptokokus. Pada infeksi berat harus dirawat dirumah sakit, dengan

pemberian antibiotika yang mencakup gram posistif dan gramnegatif, serta

aerobik dan anaerobik. Pilihan antibiotika intravena untuk infeksi berat

meliputi imipenem-cilastatin, B-lactam B-lactamase (ampisilin-sulbactam dan

piperacilintazobactam), dan cephalosporin spektrum luass.

Perawatan Luka

Penggunaan balutan yang efeklif dan tepat menjadi bagian yang penting

untuk memastikan penanganan ulkus diabetes yang optimal. Pendapat

mengenai lingkungan sekitar luka yang bersih dan lembab telah diterima

luas. Keuntungan pendekatan ini yaitu mencegah dehidrasi jaringan dan

kematian sel, akselerasi angiogenesis, dan memungkinkan interaksi antara

faktor pertumbuhan dengan sel target. Pendapat yang menyatakan bahwa

keadaan yang lembab dapat meningkatkan kejadian infeksi tidak pernah

ditemukan.

Page 17: Handout Foot Care diabetes

Beberapa jenis balutan telah banyak digunakan pada perawatan luka

serta didesain untuk mencegah infeksi pada ulkus (antibiotika), membantu

debridement (enzim), dan mempercepat penyembuhan luka.Balutan basah-

kering dengan normal salin menjadi standar baku perawatan luka. Selain itu

dapat digunakan Platelet Derived Growth Factor (PDGF), dimana akan

meningkatkan penyembuhan luka, PDGF telah menunjukan dapat

menstimulasi kemotaksis dan mitogenesis neutrofil, fibroblast dan monosit

pada proses penyembuhan luka.

Penggunaan pengganti kulit/dermis dapat bertindak sebagai balutan

biologis, dimanamemungkinkan penyaluran faktor pertumbuhan dan

komponen matrik esktraseluler.Recombinant Human Platelet Derived Growth

Factors (rhPDGF-BB) (beclpermin) adalah satu-satunya faktor pertumbuhan

yang disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA). Living skin

equivalen (LSE) merupakan pengganti kulit biologis yang disetujui FDA untuk

penggunaan pada ulkus diabetes

Page 18: Handout Foot Care diabetes

http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/sepatu.pengidap.diabetes/005/001/133

Nah, jika orang lain membeli sepatu karena model atau enak dilihat, maka diabetisi harus membeli sepatu yang sehat dan bisa menunjang sirkulasi yang baik ke kaki. Sebelum terlambat, jika Anda memang telah memiliki diabetes, sebaiknya perhatikan rambu-rambu berikut dalam memilih sepatu.

Pilih sepatu tertutup yang sesuai dengan ukuran dan bentuk kaki Anda.

Pastikan sepatu selebar kaki Anda dan sekitar satu sentimeter lebih panjang dari jari kaki terpanjang Anda agar tidak terlalu ketat.

Gunakan sepatu berperekat atau bertali, bukan sepatu yang langsung pakai. Sepatu berperekat atau bertali bisa menyediakan fleksibilitas untuk dilonggarkan atau dikencangkan sesuai kebutuhan.

Cari sepatu dengan bahan kulit lembut tanpa keliman di bagian dalam, dan hindari yang berbahan plastik.

Kenakan kaus kaki dari bahan katun.

Untuk wanita, tinggi hak sepatu sebaiknya tidak lebih dari lima sentimeter, dan hindari sepatu berujung runcing. (Wiko Rahardjo)

Page 19: Handout Foot Care diabetes

5 Cara Tepat Memilih Sepatu Bagi Pasien DiabetesErninta Afryani Sinulingga - detikHealth Rabu, 22/05/2013 12:00 WIBJakarta, Penderita diabetes di dunia semakin meningkat angkanya. Tak hanya itu, kurangnya kesadaran

tentang implikasi penyakit ini, setiap tahun 50 ribu orang diamputasi kakinya. Untuk itu bagi pasien

diabetes perlu melakukan beberapa hal penting saat membeli sepatu.

Seperti dikutip dari Times of India, Rabu (22/5/2013), berikut ini cara tepat untuk memilih sepatu bagi

pasien diabetes seperti yang disarankan dr Pradeep Gadge, diabetologis tamu di Andheri's Seven Hills

Hospital:

1. Apakah Tekanannya Tepat?

Sebelum memberli sepasang sepatu, berkonsultasilah dengan diabetologis atau orthotist untuk menilai

berapa banyak tekanan pada telapak kaki Anda. Orthotis dan teknisi alas kaki Dhruv Saraiya mengatakan

idealnya 50 persen berat badan berada pada tumit ketika berdiri, 20 persen pada jempol kaki, dan 30

persen pada jari kaki depan dan lateral (luar) sisi kaki.

"Karena kurangnya sensasi di kaki mereka, penderita diabetes tidak menyadari tentang jumlah tekanan

yang mereka letakkan pada titik tertentu sambil berjalan. Jika mereka terus melakukan tekanan konstan

pada tempat yang sama, itu dapat menyebabkan luka dan borok yang mungkin butuh waktu lama untuk

menyembuhkan atau mungkin tidak menyembuhkan sama sekali," kata Dhruv.

Sebuah analisis titik tekanan digunakan untuk mendesain sol yang disesuaikan untuk individu, yang akan

membantu melindungi kaki dari cedera.

2. Kenakan Sol Tebal

Sol untuk non-penderita diabetes rata-rata memiliki ketebalan 3 mm. Namun, untuk penderita diabetes

Page 20: Handout Foot Care diabetes

perlu memakai sol yang meiliki ketebalan antara 8 mm hingga 12 mm. Alasannya adalah biomekanik

berubah kaki.

Bhushan Hemade, orthotist dari Algeos India mengatakan, "Orang-orang yang kurang merasakan

kakinya mungkin juga memiliki kontrol otot yang kurang. Jika seseorang terus memberikan tekanan pada

area yang melemah sambil berjalan, akan menyebabkan dislokasi tulang atau patah tulang pada kaki

atau pergelangan kaki. Sol yang tebal akan menolong jatuhnya lengkungan kaki dan memberikan kontrol

gerakan yang lebih baik bagi penderita diabetes."

3. Pilih Sol yang Kaku

Sepatu dengan sol yang kaku dikenal untuk mengurangi tekanan pada kaki depan. Bhushan

menjelaskan, "Sepatu yang kaku membatasi pergerakan dari sendi pada kaki. Ini mencegah peregangan

berlebihan plantar fasia atau tendon lengkungan kaki, sehingga mendistribusikan berat badan lebih

besar daerah kaki. Ketika berat badan akan didistribusikan, ada kemungkinan kerusakan jaringan akan

berkurang."

4. Belanjalah di Malam Hari

Para ahli menyarankan sebaiknya berbelanja sepatu di malam hari. "Karena berdiri sepanjang hari,

duduk dan berjalan, kaki menjadi bengkak. Mereka akan kembali ke ukuran normal mereka di pagi hari,"

kata Dhruv.

Ia menyarankan agar membeli sepatu ketika kaki membengkak hingga kapasitas maksimum. Karena hal

ini akan memberikan ukuran yang lebih cocok dan mencegah luka akibat sepatu yang bisa berubah

menjadi luka besar.

5. Pilihlah Sepatu yang Bersirkulasi

Jika Anda penderita diabetes, belilah sepatu kulit, suede, atau kain untuk sirkulasi udara yang lebih baik.

Pastikan ada cukup ruang untuk jari-jari kaki Anda untuk bergerak bebas di dalam sepatu.

Nah, tips lainnya untuk menjaga agar kaki Anda tetap sehat adalah:

Page 21: Handout Foot Care diabetes

- Cuci kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun ringan

- Periksa suhu air dengan menggunakan jari tangan Anda. Dengan sensasi rendah di kaki Anda, Anda

mungkin tidak tahu apakah air terlalu panas

- Ingatlah untuk mengeringkan kaki dengan lembut khususnya di antara jari kaki

- Kenakan sepasang kaus kaki bersih setiap hari

- Kaki kering dapat mengembangkan retak yang dapat berubah menjadi luka. Lembabkan mereka setiap

hari dengan body lotion

- Jangan berdiri di satu posisi lama dan berhenti merokok. Ini mengurangi aliran darah ke kaki Anda.

Hal ini disarankan sebab dokter mengatakan bahwa hampir 70 persen dari semua penderita diabetes

akhirnya menderita neuropati perifer atau kerusakan saraf pada sistem saraf perifer, yang disebabkan

oleh gula darah tinggi. Dan ketika hal ini terjadi, saraf di kaki adalah yang pertama terkena.

"Kadar glukosa tinggi dapat melemahkan dinding kapiler yang memasok saraf dengan oksigen dan

menyebabkan sirkulasi darah yang buruk pada kaki. Hasilnya adalah mati rasa dan hilangnya sensasi di

kaki," jelas dr Pradeep.

Sirkulasi darah yang buruk dapat memperpanjang penyembuhan dan memungkinkan luka menyebar.

Luka yang tak dapat disembuhkan menyebabkan kerusakan parah pada jaringan dan tulang dan

mungkin memerlukan amputasi jari kaki, kaki atau bagian dari kaki.

Dr Pradeep menambahkan, "Semua penderita diabetes harus berinvestasi dalam sepatu pelindung dan

mengurus kaki mereka."