fekon.unilak.ac.id · web viewpengaruh partisipasi, kemampuan teknik, formalisasi, pelatihan dan...
Post on 12-Jun-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengaruh Partisipasi, Kemampuan Teknik, Formalisasi, Pelatihan Dan Pendidikan
Sistem Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Yang Ada
Di Kota Pekanbaru
NENENG SALMIAH
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh partisipasi pemakai sistem informasi, kemampuan teknik pemakai sistem informasi, formalisasi pengembangan sistem informasi dan pelatihan dan pendidikan pemakai sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Objek penelitian adalah Kinerja SIA pada bank umum yang terdapat di Kota Pekanbaru sejumlah 36 Bank yang beroperasi pada tahun 2012. Metode penelitian adalah analisis regresi berganda dengan bantuan kuisioner untuk mengumpulkan data primer. Dari 72 kuisioner yang disebarkan, kuisioner yang kembali dan layak untuk diteliti adalah 56 kuisioner (77,8%). Hasil penelitian variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA adalah partisipasi pemakai sistem informasi. Semakin tinggi tingkat partisipasi penggunaan sistem akan berpengaruh pada semakin tingginya tingkat kinerja SIA, begitu pula sebaliknya. Sementara itu, kemampuan teknik pemakai sistem informasi, formalisasi pengembangan sistem informasi dan pelatihan dan pendidikan pemakai sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.
Kata kunci: Partisipasi, Kemampuan Teknik, Formalisasi, Pelatihan Dan Pendidikan, Kinerja SIA
Sistem Informasi Akuntansi, sebagai salah satu instrumen pengolahan data
merupakan susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan
berbagai laporan yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi
Informasi Keuangan. Fungsi sistem informasi adalah bertanggungjawab atas
pemrosesan data (Bodnar & Hopwood, 2007). Penggunaan sistem ini tentunya
memegang peranan strategis di dalam perusahaan.
Pada bank umum, penerapan sistem informasi akuntansi menjadi salah satu
bagian vital yang tidak dapat dipisahkan dari operasional bank sehari-hari. Idealnya,
perkembangan teknologi dapat dengan segera diadopsi oleh industri perbankan ke
dalam sistem informasi akuntansi yang digunakan. Akan tetapi, tidak seluruh bank
mampu mengadopsi teknologi dengan cepat, karena biaya yang dibutuhkan untuk
penerapan teknologi informasi ini tidaklah sedikit. Perusahaan harus menyediakan dana
yang cukup besar untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan
menyesuaikannya dalam perusahaan.
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja Sistem Informasi
Akuntansi, antara lain: Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem,
Kemampuan teknik personal SI (Sistem Informasi), Ukuran organisasi, Dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan
pemakai, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen Sistem Informasi.
Partisipasi pemakai SIA tidak dapat dilepaskan dari salah satu faktor penentu
keberhasilan penerapan suatu sistem. Partisipasi merupakan keikutsertaan, peran serta
atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriah (Sastropoetro, 1995).
Pengertian prinsip partisipasi adalah adanya peran serta secara aktif dalam proses atau
alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari sosialisasi, perencanaan dan
pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran ataupun materil.
Beberapa diantara peneliti terdahulu yang telah membahas tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja sistem infomasi akuntansi antara lain :
Adventri (2008), melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
sistem informasi akuntansi. Dari hasil pelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi adalah sebagai berkut: 1.) partisipasi pemakai sistem
informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi 2.) Kemampuan pemakai
sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi 3.) Pelatihan dan
pendidikan pemakai sistem ini berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
Amri (2010), melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
sistem informasi akuntansi (Studi kasus pada PT. Coca cola Bottling Indonesia). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa : 1.) keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi 2.) kemampuan teknik personal sistem informasi, 3.)
dukungan dari pihak manajemen puncak, 4.) formalisasi pengembangan sistem
informasi, dan 5.) program pendidikan dan pelatihan pemakai, memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Tejokusumo (2009) melakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada PD. BPR Bank Pasar
Surakarta. Hasil analisis data dengan uji t menunjukkan bahwa partisipasi pemakai,
pelatihan pemakai, pengaruh pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi pada PD. BPR Bank Pasar Surakarta, sedangkan keahlian tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PD. BPR Bank Pasar
Surakarta.
Dengan melakukan pengujian terhadap pengaruh partisipasi, kemampuan
teknik, formalisasi, pelatihan dan pendidikan sistem, terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi pada bank umum di kota pekanbaru maka diharapkan penelitian ini dapat
memberikan gambaran tentang bagaimana menciptakan kinerja sistem informasi
akuntansi yang baik, khususnya terkait kinerja SIA di Bank Umum yang ada di Kota
Pekanbaru.
Jika dibandingkan dengan penelitian Adventri (2008), terdapat satu tambahan
variabel yaitu Formalisasi pengembangan sistem informasi. Disertakannya satu variabel
tambahan ini atas pertimbangan telah berpengaruhnya formalisasi pengembangan
sistem informasi terhadap kinerja SIA di dalam penelitian Amri (2010), sebaliknya, di
dalam penelitian Almilia (2010), variabel ini terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah partisipasi pemakai sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja
Sistem Informasi Akuntansi?
2. Apakah kemampuan teknik pemakai sistem berpengaruh terhadap kinerja
Sistem Informasi akuntansi?
3. Apakah formalisasi pengembangan sistem berpengaruh terhadap kinerja Sistem
Informasi Akuntansi?
4. Apakah Pelatihan dan pendidikan pemakai sistem berpengaruh terhadap kinerja
Sistem Informasi Akuntansi?
5. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh partisipasi pemakai sistem
informasi, kemampuan teknik pemakai sistem informasi, formalisasi
pengembangan sistem informasi serta pelatihan dan pendidikan pemakai sistem
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan perbankan yang
ada di Kota Pekanbaru.
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada
Bank Umum yang ada di Kota Pekanbaru. Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan perbankan (Bank Umum) yang ada di kota Pekanbaru pada tahun 2011,
khususnya manajer bagian keuangan dan staf accounting yang merupakan pengguna
SIA di perusahaan perbankan. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh populasi.
Rincian populasi yang pada akhirnya menjadi sampel penelitian terdiri
dari 36 perusahaan perbankan di Pekanbaru yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel III.1. Daftar SampelNo. NAMA BANK No. NAMA BANK1. Bank Rakyat Indonesia 19. Bank Mayapada2. Bank Rakyat Indonesia Syariah 20. Bank Riau3. Bank Mandiri 21. Bank Riau Syariah4. Bank Syariah Mandiri 22. Bank Muamalat5. Bank Nasional Indonesia 23. Bank Mestika6. Bank Nasional Indonesia Syariah 24. Bank Nagari7. Bank Danamon 25. Bank Kesawan8. Bank Permata 26. Bank Tabungan Negara9. Bank Central Asia 27. Bank Tabungan Negara Syariah
10. Bank Internasional Indonesia 28. Bank Mega11. Bank Panin 29. Bank Bukopin12. Bank Niaga 30. Bank Bumi Putra13. Bank Buana Indonesia 31. Bank Agro Niaga14. Bank Buanagraha Arthaprima 32. Bank Commonwealth15. Bank Lippo 33. BPR Sari Madu16. Bank NISP 34. Bank Harda Internasional17. Bank Sinarmas 35. Bank Syariah Berkah18. Bank Artha Graha 36. Bank Standard Chartered
Sumber : Wikipedia
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh untuk penelitian ini diambil dengan cara
menyebarkan kuisioner dan melakukan wawancara dengan manajer keuangan
dan staf bagian akuntansi pada perusahaan perbankan yang ada di Kota
Pekanbaru. Penyebaran kuisioner dimulai pada tanggal 2 April 2012 dan tanggal
pengumpulan terakhir pada 30 April 2012. Total kuisioner dibagikan adalah 72
kuisioner untuk 36 Perusahaan perbankan yang ada di Kota Pekanbaru.
Kuisioner yang dapat dikumpulkan kembali dan layak untuk digunakan
dalam penelitian ini adalah sejumlah 56 kuisioner dari 28 perusahaan perbankan
yang ada di Kota Pekanbaru. Gambaran dari pengumpulan data kuisioner dapat
diperhatikan pada Tabel berikut :
Hasil Uji Validitas
Kriteria uji validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,3. Jika
korelasi sudah lebih besar dari 0,3, pertanyaan yang dibuat telah dikategorikan
shahih/valid (Widarjono, 2005 : 59). Hasil uji validitas untuk dapat diperhatikan
pada Tabel V.2. berikut :
Tabel V.2.
Hasil Uji Validitas Data
Variabel Pearson Correlation Kesimpulan
Kinerja sistem informasi akuntansi 0,335 – 0,778 Valid
Partisipasi 0,544 – 0,812 Valid
Kemampuan teknis 0,394 – 0,766 Valid
Formalisasi 0,621 - 0,797 Valid
Pelatihan dan pendidikan 0,612 – 0,796 Valid
Sumber : Data olahan
Tidak adanya nilai person correlation masing-masing butir dan skor yang lebih
kecil dari 0,3 memperlihatkan adanya korelasi yang postif dan signifikansi pada level
0,05, yang menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan di dalam kuisioner untuk ke-5
variabel penelitian dinyatakan valid dan layak untuk diteliti.
Hasil Uji Reabilitas
.Pengujian dilakukan dengan teknik reability analysis dimana suatu instrument
dapat dikatakan reliable apabila memiliki koesifien keandalan atau cronbach’s alpha
dengan kriteria : < 0,6 s/d 7 acceptable (dapat diterima), 0,7 s/d 0,8 baik, > 0,8 sangat
baik.
Tabel V.3.
Hasil Uji Reabilitas Data
Variabel Cronbach's Alpha Kesimpulan
Kinerja SIA .731 Reliable
Partisipasi .779 Reliable
Kemampuan Teknis .736 Reliable
Formalisasi .773 Reliable
Pelatihan & Pendidikan .767 Reliable
Sumber : Data olahan
Pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir yang valid, yang
diperoleh melalui uji validitas. Selanjutnya untuk melihat tingkat reliabilitas data, jika
Cronbach Alpha (G) > 0.6 maka reliabilitas pertanyaan bisa diterima (Widarjono, 2005:
59). Dengan demikian, semua pertanyaan untuk setiap variabel penelitian dinyatakan
reliable dan bisa diterima.
Hasil Pengujian Normalitas Data
Untuk melihat normalitas data penelitian, dapat diperhatikan pada gambar V.1.
berikut :
Gambar V. 1.
Histogram pada Gambar V.1 di atas telah memperlihatkan posisi normal,
dimana tidak terjadi posisi miring (skewness) dan kurva memiliki keseimbangan tepat
di tengah, dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian
berdistribusi normal (Ghozali, 2009:46).
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 17. Apabila
nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,01 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas di dalam model
penelitian.
Tabel V.4. memperlihatkan seluruh variabel bebas memiliki nilai tolerance
yang lebih tinggi daripada 0,01. Selain itu, nilai VIF dari masing-masing variabel bebas
tersebut tidak ada yang lebih besar dari 10. Dengan demikian, tidak terjadi gejala
multikoliniearitas dalam model penelitian yang diajukan.
Tabel V.4.Hasil Pengujian Multikolinearitas
Model
Collinearity StatisticsKesimpulanTolerance VIF
1 (Constant)
Partisipasi .941 1.063 Bebas Multikolinearitas
Kemampuan_Teknik .935 1.070 Bebas Multikolinearitas
Formalisasi .783 1.277 Bebas Multikolinearitas
Pelatihan_Pendidikan .757 1.320 Bebas Multikolinearitasa. Dependent Variable: Kinerja_SIA
Sumber : Data olahan
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian error tidak konstan untuk beberapa
nilai n. Hasil pengujian heteroskedastisitas adalah:
Gambar V. 3.
Scatterplot pada Gambar V.3. di atas menunjukkan adanya titik (plot) yang
menyebar sejumlah 56 (mewakili data penelitian), dengan demikian, tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi penelitian ini.
Hasil Pengujian Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Salah satu media untuk mengujinya adalah uji Durbin-Watson yang
dapat di lihat pada Tabel V.5. berikut :
Tabel V. 5.
Hasil Pengujian Autokorelasi
Model
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson Kesimpulan
1 .93526 1.507 Tidak Ada Autokorelasi
a. Predictors: (Constant), Pelatihan_Pendidikan, Partisipasi, Kemampuan_Teknik, Formalisasi
b. Dependent Variable: Kinerja_SIA
Sumber : Data olahan
Tabel V.5. di atas memperlihatkan nilai D-W (1,507) yang terletak diantara -2
sampai + 2. Dengan demikian, tidak ada gejala autokorelasi di dalam model penelitian.
Analisis Regresi Linier Berganda
Data statistik hasil olahan SPSS versi 17 untuk pengujian secara parsial (uji t)
diperlihatkan pada Tabel V.6.
Tabel V. 6.
Hasil Uji t
Model
Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 10.258 3.269 3.138 .003
Partisipasi .577 .059 .813 9.718 .000
Kemampuan_Teknik -.027 .074 -.031 -.371 .712
Formalisasi .018 .090 .019 .206 .838
Pelatihan_Pendidikan .007 .093 .007 .073 .942
a. Dependent Variable: Kinerja_SIASumber : Data olahan
Model Penelitian yang diajukan adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3+ b4 X4
Berdasarkan tabel V.6, maka persamaan regresi berganda dari model penelitian
menjadi sebagai berikut :
Kinerja SIA = 10,258 + 0,577 Partisipasi – 0,027 Kemampuan Teknis + 0,018
Formalisasi + 0,007 Pelatihan dan Pendidikan
Persamaan di atas memperlihatkan bahwa :
1. Nilai konstanta (a) adalah 10,258 artinya, jika partisipasi, kemampuan
teknis, formalisasi, pelatihan dan pendidikan bernilai 0 (nol), maka
kinerja SIA bernilai positif, yaitu 10,258
2. Partisipasi memiliki arah hubungan yang positif sejauh 0,577 terhadap
kinerja SIA. Dengan kata lain, semakin besar partisipasi akan berakibat
pada semakin besarnya kinerja SIA, sebaliknya, semakin kecil partisipasi
akan berakibat pada semakin kecil pula kinerja SIA.
3. Kemampuan teknis memiliki arah hubungan yang negatif sebesar 0,027
terhadap kinerja SIA. Dengan kata lain, semakin besar kemampuan
teknis akan berakibat pada semakin rendahnya kinerja SIA, sebaliknya,
semakin kecil kemampuan teknis akan berakibat pada semakin
meningkatnya kinerja SIA.
4. Formalisasi memiliki arah hubungan yang positif sejauh 0,018 terhadap
kinerja SIA. Dengan kata lain, semakin besar formalisasi akan berakibat
pada semakin besar pula kinerja SIA, sebaliknya, semakin kecil
formalisasi akan berakibat pada semakin kecil kinerja SIA.
5. Pelatihan dan pendidikan memiliki arah hubungan yang positif sebesar
0,007 terhadap kinerja SIA. Dengan kata lain, semakin besar Pelatihan
dan pendidikan akan berakibat pada semakin besar pula kinerja SIA,
sebaliknya, semakin kecil Pelatihan dan pendidikan akan berakibat pada
semakin menurunnya kinerja SIA.
Adapun acuan dalam pengujian hipotesis adalah :
- Jika t hitung < t table atau p value > α (0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima
- Jika t hitung > t table atau p value < α (0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak
Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan
1. Pengaruh Partisipasi terhadap Kinerja SIA
Untuk menguji hipotesis pertama, dapat diperhatikan Tabel berikut :
Tabel V. 7.
Hasil Pengaruh Partisipasi terhadap Kinerja SIA
Model T Sig. Hasil
Partisipasi 9,718 0,000 Signifikan
Dependent Variable: Kinerja_SIA
t-hitung = 9,718 dan p value = 0,000
t-hitung (9,718) > t-tabel (2,007) dan p value (0,000) < α (0,00)
Kesimpulannya H01 ditolak dan Ha1 diterima. Dengan demikian, partisipasi
terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SIA pada perusahaan
perbankan yang ada di Kota Pekanbaru. Berpengaruhnya partisipasi terhadap kinerja
SIA dapat terjadi oleh karena eratnya hubungan antara pengguna sistem dengan sistem
itu sendiri. Sebuah SIA yang bagus dan dirancang dengan sedemikian rupa tidak akan
menghasilkan sebuah kinerja SIA yang baik apabila sumber daya manusia selaku pihak
yang berpartisipasi pada penggunaan sistem tidak mampu beradaptasi dengan sistem
tersebut. Oleh karena itu parsipasi pengguna sistem akan berpengaruh secara langsung
pada kinerja SIA.
Pengaruh Kemampuan Teknis terhadap Kinerja SIA
McKeen (dalam Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro, 2000)
beragumentasi bahwa bila kemampuan teknis pemakai diabaikan, maka
hubungan antara partisipasi pemakai dan kinerja sistem informasi yang
dihasilkan diperkirakan akan menjadi lemah.Untuk menguji hipotesis kedua,
dapat diperhatikan Tabel V.8.
Tabel V. 8.
Hasil Pengaruh Kemampuan Teknis terhadap Kinerja SIA
Model T Sig. Hasil
Kemampuan Teknik -0,003 0,712 Tidak SignifikanDependent Variable: Kinerja_SIA
t-hitung = -0,003 dan p value = 0,712
t-hitung (-0,003) < t-tabel (2,007) dan p value (0,712) > α (0,05)
Kesimpulannya H02 diterima dan Ha2 ditolak. Dengan demikian, kemampuan
teknis memiliki arah pengaruh yang negatif namun tidak signifikan terhadap kinerja
SIA pada perusahaan perbankan yang ada di Kota Pekanbaru. Tidak signifikannya
pengaruh kemampuan teknik para pemakai sistem terhadap kinerja SIA dapat
disebabkan oleh karena tingkat kemampuan teknis pemakai sistem yang semakin tinggi
dapat menyebabkan pemakai tersebut mencoba untuk melakukan efisiensi kerja dengan
memanfaatkan keahlian yang mereka miliki sehingga akan membuat kinerja SIA
menjadi tidak efektif.
Pengaruh Formalisasi terhadap Kinerja SIA
Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu pengaruh formalisasi terhadap
kinerja SIA, dapat diperhatikan Tabel V.9. berikut :
Tabel V. 9.
Hasil Pengaruh Formalisasi terhadap Kinerja SIA
Model T Sig. Hasil
Formalisasi 0,206 0,838 Tidak SignifikanDependent Variable: Kinerja_SIA
t-hitung = 0,206 dan p value = 0,838
t-hitung (0,206) < t-tabel (2,007) dan p value (0,838) > α (0,05)
Kesimpulannya H03 diterima dan Ha3 ditolak. Dengan demikian, formalisasi
memiliki arah pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap kinerja SIA pada
perusahaan perbankan yang ada di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Almilia (2010) mendapatkan hasil bahwa formalisasi
pengembangan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA, dan
bertentangan dengan Amri (2010) yang menyatakan formalisasi berpengaruh terhadap
kinerja SIA.
Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan terhadap Kinerja SIA
Untuk menguji hipotesis keempat, dapat diperhatikan Tabel berikut :
Tabel V. 10.
Hasil Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan terhadap Kinerja SIA
Model T Sig. Hasil
Pelatihan & Pendidikan 0,073 0,942 Tidak SignifikanDependent Variable: Kinerja_SIA
t-hitung = 0,073 dan p value = 0,942
t-hitung (0,073) < t-tabel (2,007) dan p value (0, 942) > α (0,05)
Kesimpulannya H04 diterima dan Ha4 ditolak. Dengan demikian, pelatihan dan
pendidikan memiliki arah pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap
kinerja SIA pada perusahaan perbankan yang ada di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian
ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amri (2010) dan Adventri
(2008) yang menyatakan bahwa pelatihan dan pendidikan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja SIA.
Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh
yang ditimbulkan oleh variabel bebas yang digunakan dalam model penelitian terhadap
variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) mencerminkan besarnya pengaruh
perubahan variabel-variabel bebas (independent variables) dalam menjelaskan
perubahan pada variabel tidak bebas (dependent variables) secara bersama-sama,
dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam
model yang digunakan. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat diperhatikan pada
tabel V. 11 berikut:
Tabel V. 11.
Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .815a .664 .638 .93526 1.507
a. Predictors: (Constant), Pelatihan_Pendidikan, Partisipasi, Kemampuan_Teknik, Formalisasi
b. Dependent Variable: Kinerja_SIA
Sumber : Data olahan
Adjusted R Square pada tabel V.12 menunjukkan nilai 0,638. Hal ini
menunjukkan bahwa 63,8 % perubahan pada kinerja SIA dipengaruhi oleh variabel-
variabel penentu yang digunakan dalam model penelitian (yaitu; partisipasi,
kemampuan teknis, formalisasi dan pelatihan & pendidikan) sedangkan sisanya (36,2%)
diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan
bantuan software SPSS versi 17, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Partisipasi pengguna sistem informasi terbukti berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja SIA pada perusahaan perbankan yang ada di Kota
Pekanbaru, karena secara keseluruhan, output dari SIA sangat ditentukan oleh
pihak pengguna sistem tersebut. Semakin tinggi tingkat partisipasi penggunaan
sistem akan berpengaruh pada semakin tingginya tingkat kinerja SIA, begitu
pula sebaliknya.
2. Kemampuan teknis pemakai sistem terbukti memiliki arah pengaruh negatif
namun tidak signifikan terhadap kinerja SIA pada perusahaan perbankan yang
ada di Kota Pekanbaru. Hal ini dapat disebabkan oleh karena tingkat
kemampuan teknis pemakai sistem yang semakin tinggi dapat menyebabkan
pemakai tersebut mencoba untuk melakukan efisiensi kerja dengan
memanfaatkan keahlian yang mereka miliki sehingga akan membuat kinerja
SIA menjadi tidak efektif.
3. Formalisasi pengembangan sistem terbukti memiliki arah pengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap kinerja SIA pada perusahaan perbankan yang
ada di Kota Pekanbaru. Hal ini dapat disebabkan oleh karena tingginya tingkat
formalisasi akan membuat para pengguna sistem menjadi tidak leluasa untuk
menggunakan dan memahami sistem itu sendiri, sehingga tidak memberikan
pengaruh pada kinerja SIA.
4. Pelatihan dan pendidikan para pemakai sistem terbukti memiliki arah pengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap kinerja SIA pada perusahaan perbankan
yang ada di Kota Pekanbaru. Hal ini dapat disebabkan oleh karena jarangnya
diadakan pelatihan di perusahaan bersangkutan sehingga tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja SIA.
DAFTAR PUSTAKA
Adventri, Beriyaman. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
System Informasi Akuntansi (Survei Terhadap Tiga Badan Usaha Milik
Negara Di Bandung). Universitas Widyatama Bandung.
Algifari. 2000. Analisis Regresi. Jilid 1. Edisi ke-2. Yogyakarta : BPFE.
Almilia, Luciana Spica,. Irmaya Briliantien. 2010. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja System Informasi Akuntansi Pada Bank Umum
Pemerintah Di Wilayah Surabaya Dan Sidoharjo. STIE Perbanas Surabaya.
Amri, Faisal. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja System
Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia).
ResearchGATE.com
Bodnar, George H., William S. Hopwood. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Buku
Satu. Jakarta : Salemba Empat
___________________________________. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Buku
Dua. Jakarta : Salemba Empat
Cartey, William K., Milton F. Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Buku Satu. Jakarta :
Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate dengan Program. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Hall, James A. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Buku Dua. Jakarta:
Salemba Empat.
Marzuki. 2005. Metodologi Riset Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial. Edisi
Kedua. Yogyakarta : Ekonisia.
Puspitasari, Iin. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pasar Swalayan Ada di Semarang. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Romney, Steinbart. 2003. Accounting Information System. International Edition.
Prentice Hall.
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Edisi 3. Jakarta :
Gramedia.
Sekaran, Uma. 2007. Research Method For Bussiness, A Skill Building Approach. 2
th edition. John Willey & Sons Inc.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sulisyto, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta : Cakrawala.
Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Akuntansi, Konsep dan Pengembangan
Berbasis Komputer. Edisi Perdana. Cetakan Pertama. Indonesia. Bandung :
Lingga Jaya.
Tejokusumo, Prito. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi Pada PD. BPR Bank Pasar Surakarta. Solo :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tjhai Fung Jen. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2.
Whitten, Jeffery L., Bentley., Lonnie D., Dittman., Kevin C. Penerjemah Andi. 2004.
Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi Internasional. Mc Graw Hill.
Http//www. wikipedia.com.
top related